81
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA WANITA BERSTATUS KAWIN DI SEKTOR INFORMAL KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh: Dellia Septinovita Sari FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENAWARAN TENAGA WANITA BERSTATUS KAWIN DI SEKTOR

INFORMAL KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh:

Dellia Septinovita Sari

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENAWARAN TENAGA KERJA WANITA BERSTATUS KAWIN DI

SEKTOR INFORMAL KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dellia Septinovita Sari

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhipenawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal. Tenaga kerjawanita berstatus kawin perlu diteliti karena adanya kecenderungan meningkatnyaperan kerja wanita di pasar tenaga kerja. Keterlibatan wanita di pasar kerja relatiflebih besar pada sektor informal karena adanya kebebasan waktu yang dimilikiketika masuk ke pasar tenaga kerja. Lokasi penelitian ini dipilih karena wilayahperkotaan merupakan wilayah yang dinamis, dan banyak ragam pekerjaan yangdengan mudah didapatkan dibandingkan diwilayah pedesaan. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil sebarkuisioner penelitian. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel upah,jumlah tanggungan keluarga, pendidikan, usia, dan pendpatan suami berpengaruhdan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja, sedangkan variabel kepemilikananak balita tidak signifikan dan tidak mempengaruhi penawaran tenaga kerja, iniberarti bagi wanita yang berstatus kawin yang memiliki anak balita dibawah limatahun besar kemungkinan akan tetap meningkatkan jam kerjanya. Saran yangdiajukan dalam penelitian ini adalah adanya penataan sektor informal yang terkaitdengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasidalam dunia kerja, sehingga tidak bergangung pada suami dalam perbaikanperekonomian keluarga.Kata kunci : Jam Kerja, Jumlah Tanggungan Keluarga, Kepemilikan Anak Balita,

Pendapatan Suami, Pendidikan, Upah, Usia.

Page 3: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

ABSTRACT

INTERFIERING FACTORS OF BERGAINING MARRIED WOMANLABOR IN INFORMAL SECTOR OF BANDAR LAMPUNG

By

Dellia Septinovita Sari

The purpose of this study is to analyze the factors that influence the labor supplyof married woman workers in the informal sector. The status of married womanworkers needs to be developed because it has an increasing role for workingwomen in the labor market. Concerning women in the labor market is relativelygreater in the informal sector because of the freedom of time compiled to enter thelabor market. The location of this study was chosen because the urban area is adynamic region, and there is a wide variety of jobs that are easily availablecompared to the occupied territories. The data used in this study are primary dataobtained from the results of the research questionnaire. The results of the studythat discussed wage variables, number of family dependents, education, age, andopinions about the significant effect on labor supply, while the ownership ofchildren under five years was not significant and did not affect labor supply, thisis intended for women with married status who have children toddlers It takes fiveyears to continue. Suggestions proposed in this study are about structuring theinformal sector related to programs suggested for women workers to be approvedin the world of work, so there is no need to sway for husbands in familyimprovement.Keywords: Age, Education, Husband's Income, Number of Family Dependents,

Toddler Child Ownership, Wages, Working Hours.

Page 4: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENAWARAN TENAGA WANITA BERSTATUS KAWIN DI SEKTOR

INFORMAL KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dellia Septinovita Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi
Page 6: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi
Page 7: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi
Page 8: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Dellia Septinovita Sari, penulis dilahirkan pada

tanggal 02 November 1996 di Lampung Timur. Penulis merupakan anak pertama

dari pasangan bapak Firdaus Ilyas dan ibu Supatmi.

Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2000 di Taman Kanak-kanak (TK)

Xaverius, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar (SD)

Kristen 04 Bandar Sribhawono Lampung Timur, pada tahun 2002. Pada tahun

2008 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP N 1 Bandar Sribhawono

Lampung Timur dan selesai pada tahun 2011. Tahun 2011, penulis melanjutkan

pendidikannya di SMA N I Bandar Sribhawono Lampung Timur dan selesai pada

tahun 2014. Pada tahun yang sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

melalui jalur masuk SNMPTN.

Pada tahun 2017 penulis melakukan Kuliah Kunjung Lapangan (KKL) ke

Bappenas, OJK, dan Kementerian Perdagangan. Pada tahun 2016 penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 di Desa Bangun Rejo,

Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 9: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

Kegiatan organisasi yang pernah diikuti penulis yaitu Kelompok Studi Pasar

Modal (KSPM) dan aktif di Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

sebagai sekertaris biro kestari.

Page 10: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil a’lamin dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT dan

Nabi Muhammad SAW, ku persembahkan karya sederhana ini untuk :

Ibu tercinta Ibu Supadmi, atas kasih sayang yang tak terhingga, perjuangan hidup

sebagai tulang punggung keluarga, merawat dan membesarkanku, panutan dalam

hidup dan guru terhebat, serta dukungan dari nenekku Sumiyem, nenek terhebat,

tersabar, doa serta kasih sayang yang selalu ada dalam langkah dan usahaku.

Adik – adik kandungku, Keluarga besar, sahabat, serta teman-teman

Terima kasih telah membantu dan menemani hari-hariku.

Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan yang

telah memberikan motivasi, arahan, pelajaran, dan nasihat yang sangat membantu

dan membangun. Serta almamater tercinta Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 11: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

MOTO

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,

maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”

( H.R Muslim)

“Hal terpenting yang harus kamu punya adalah kesabaran”

(Jack Ma)

“Sebaik baiknya pekerjaan adalah pekerjaan yang selesai”

(Dellia Septinovita Sari)

Page 12: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Penawaran Tenaga Kerja Berstatus Kawin di Sektor Informal

Kota Bandar Lampung” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak dibantu dan didukung oleh

berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E.,M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Seketaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4. Ibu Dr. Ida Budiarty, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing

dengan penuh kesabaran, memberikan perhatian, motivasi, dukungan,

Page 13: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

semangat serta memberikan arahan, ilmu dan saran kepada penulis sehingga

skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.Si. dan Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku

Dosen Penguji dan Pembahas, yang telah memberikan saran, arahan,

tambahan ilmu dengan kesabaran dan penuh ketelitian agar skripsi ini dapat

selesai dengan hasil yang baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan: Prof. Sahala,

Pak Nairobi, Pak Yoke, Pak, Toto, Pak Wayan, Pak Ambya, Pak Husaini, Pak

Imam, Pak Yudha, Pak Asrian, Ibu Betty, Ibu Irma, Ibu Emi, Ibu Marselina,

Ibu Zulfa, Ibu Ratih, serta seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah memberikan ilmu dan pelajaran yang sangat bermanfaat

selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

7. Ibu tercinta, Supadmi yang memberiku kekuatan hidup serta semangat untuk

selalu berjuang untuk kebahagiaan keluarga, dan yang selalu memberikan doa,

nasehat dan kasih sayang tiada tara kepada penulis untuk sabar menikmati

proses dan memberikan yang terbaik. Terimakasih untuk segala doa dan

dukungan yang selalu dicurahkan disepanjang jalanku.

8. Pamanku Hartoyo yang memberiku kasih sayang layaknya seorang ayah

kandung, yang menjadi wali dari setiap jejak pendidikanku, serta nasehat dan

dukungan yang selalu dicurahkan

9. Adik-adikku Ayuni Lisda Fitriani dan Angelina Oktaviana. Terima kasih atas

semangat dan keceriaan yang telah diberikan kepada penulis untuk terus

berjuang.

Page 14: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

10. Ibu Yati, Mas Ma’ruf, Pak Rully, Pak Sanudin, Kyai, serta seluruh staf dan

pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas seluruh

bantuan yang selama ini diberikan kepada penulis.

11. Sahabat terbaikku: Intan Wulandari, Febrina Risha Asmara, Lupita Indah Sari,

Jeng Lara, Annisa Adelina, Alin Hafiza Amanda, Pandu Wijaya, Malik Al

Hafiz, Fatcul Bais, Aldianka, Ahmad Saprudin, Sofie Maghfira, Nita

Anggraini, Dody Darmawan, Wahyuni Ria, Gatrin Shara Caritta. Terima kasih

sudah ada, mau mengengerti dan tetap bertahan hingga sampai saat ini.

12. Sahabat-sahabat seperjuanganku Ekonomi Pembangunan Dekka Hutami,

Benni Prayudi, Rachma, Cucu, Fibriani, dll . Terima kasih telah memberikan

dukungan, semangat serta keceriaan dan mau bertahan dari awal semester

hingga berjuang menuju sarjana.

13. Sahabat Zumba Lovers: Mommy Echi, Gatrin Shara, Reka agustin, Aras

Trianda, Agnez Ratih, Puspita, Tante Tati, Bunda Rita, Fenni Monica, Yunita

dll. Terima kasih atas canda tawa dan energi positif.

14. EP 14: Anong, Mamat, Afwan, April, Safa, Citra, Agus, Andri, Afwan, Dewi,

Gusroni, Zafran, Agung, Oyi, Soraya, Tiwi, Ukhtia, Via, Sofyan, Rendra,

Ruly, dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih

atas kekompakkan dan keseruannya.

15. Keluarga EP 2014 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih

atas kekompakkan dan kekeluargaannya.

16. Rekan-rekan KKN Bangun Rejo: Ayu, Kadek, Galang, Desti, Dewi dan

Andre.

17. Kakak-kakak Tingkat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu Terima kasih

atas bantuan dan pencerahaannya selama ini.

Page 15: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

18. Adik-adik angkatan 2015, 2016, dan 2017 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

19. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam

penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua pihak. Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan

doa yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Bandar Lampung, 18 Agustus 2019Penulis,

Dellia Septinovita Sari

Page 16: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.................................................................................................... i

DAFTAR TABEL............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 8

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoritis .................................................................................. 9

1. Teori Alokasi Waktu .................................................................... 9

a. Labour Leisure Choice........................................................... 9

b. Utilitas Maksimum ................................................................ 10

c. Fungsi Utilitas Keluarga ........................................................ 12

d. Efek Pendapatan Subtitusi dan Efek Dari Perubahan

Tingkat Upah.......................................................................... 16

2. Konsep Penawaran ....................................................................... 18

a. Teori Penawaran Tenaga Kerja.............................................. 18

b. Kurva Penawaran Tenaga Kerja............................................. 18

3. Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berstatus Kawin ...................... 21

4. Sektor Informal............................................................................. 22

5. Determinan Penawaran Tenaga Kerja Wanita Sektor Informal ... 24

a. Pendapatan ............................................................................. 24

Page 17: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

b. Jumlah Tanggungan Keluarga................................................ 25

c. Kepemilikan Anak Balita....................................................... 25

d. Pendidikan ............................................................................. 26

e. Umur ...................................................................................... 26

f. Pendapatan Suami .................................................................. 27

6. Pengaruh Variabel Dependen Terhadap Penawaran Tenaga

Kerja Wanita sektor Informal ...................................................... 28

a. Hubungan antara Pendapatan dan Penawaran Tenaga

Kerja Wanita Sektor Informal................................................ 28

b. Hubungan antara Jumlah Tanggungan Keluargadengan Penawaran Tenaga Kerja Wanita SektorInformal.................................................................................. 28

c. Hubungan antara Kepemilikan Anak Balita denganPenawaran Tenaga Kerja Wanita Sektor Informal................. 29

d. Hubungan antara Pendidikan dengan PenawaranTenaga Kerja Wanita Sektor Informal ................................... 29

e. Hubungan antara Umur dengan Penawaran TenagaKerja Wanita Sektor Informal................................................ 30

f. Hubungan antara Pendapatan Suami denganPenawaran Tenaga Kerja Wanita Sektor Informal................. 30

B. Tinjauan Empiris .................................................................................. 31

C. Analisis Penelitian Terdahulu ............................................................. 35

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 36

E. Hipotesis .............................................................................................. 38

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 40

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian............................................... 41

C. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 41

D. Populasi ................................................................................................ 43

E. Sampel .................................................................................................. 43

F. Metode Analisis Data ........................................................................... 46

1. Analisis Deskritif............................................................................ 46

2. Analisis Linier Berganda................................................................ 47

Page 18: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 47

a. Uji Normalitas........................................................................ 47

b. Uji Heterokedastisitas ............................................................ 48

c. Uji Autokorelasi ..................................................................... 49

d. Uji Multikolinieritas .............................................................. 49

4. Pengujian Hipotesis........................................................................ 50

5. Koofisien Determinasi.................................................................... 52

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................. 53

B. Objek Penelitian ................................................................................ 54

C. Karakteristik Responden.................................................................... 55

D. Hasil Penelitian .................................................................................. 59

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 59

2. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 61

3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 62

a. Uji Normalitas ......................................................................... 62

b. Uji Multikolinieritas ............................................................... 63

c. Uji Autokotrelasi ..................................................................... 63

d. Uji Heterokedastisitas ............................................................. 64

4. Uji Statistik.................................................................................... 65

a. Uji t Statistik............................................................................ 65

b. Uji F Statistik .......................................................................... 66

c. Uji Koefisien Determinasi....................................................... 67

E. Pembahasan........................................................................................ 68

1. Pengaruh Pendapatan Terhadap Penawaran Tenaga

Kerja Wanita ................................................................................ 68

2. Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap

Tenaga Kerja Wanita ................................................................... 69

3. Pengaruh Kepemilikan Balita Terhadap Penawaran

Tenaga Kerja Wanita ................................................................... 70

Page 19: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

4. Pengaruh Pendidikan Terhdap Penawaran Tenaga

Kerja Wanita ................................................................................ 70

5. Pengaruh Umur Wanita Terhadap Penawaran Tenahga

Kerja Wanita ................................................................................ 71

6. Pengaruh Pendapatan Suami Terhadap Penawaran

Tenaga Kerja Wanita ................................................................... 72

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 74

B. Saran .................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penduduk Usia 15 Th Bekerja di SektorInformal Menurut Jenis Kelamin dan statusPerkawinan di Bandar Lampung....................................................................4

2. Tabel Tinjauan Empiris..................................................................................313. Penyebaran Kuisioner Penelitian ...................................................................554. Usia Sampel Penelitian ..................................................................................555. Jumlah Tanggungan Keluarga Sampel Penelitian..........................................566. Pendidikan Sampel Penelitian........................................................................577. Pendapatan Responden per Bulan..................................................................578. Pendapatan Suami per Bulan .........................................................................589. Frekuensi Pendapatan dan Pendapatan Suami per Bulan ..............................5810. Hari dan Jam Kerja.........................................................................................5911. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................................6012. Tabel Hasil Estimasi Regresi .........................................................................6113. Tabel Hasil Normalitas ..................................................................................6214. Tabel Uji Multikolinieritas ............................................................................6315. Tabel Uji Autokorelasi ...................................................................................6416. Tabel Uji Heterokedastisitas ..........................................................................6417. Hasil Uji Parsial ............................................................................................6518. Tabel Uji F Statistik .......................................................................................6719. Pengujian Koefisien Determinasi...................................................................68

Page 21: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Persentase Penduduk Bekerja Formal / Informal Bandar Lampung.............42. Utilitas Maksimum Terhadap Barang Konsumsi dan Waktu Luang .............103. Kurva Indeferen .............................................................................................134. Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan ..............................................................165. Kurva Penawaran Tenaga Kerja yang Membelok .........................................206. Kerangka Pemikiran.......................................................................................38

Page 22: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuisioner ........................................................................................................L-12. a Rangkuman Jawaban Responden ...............................................................L-4

b Proses Transformasi Linier dengan Logaritma Natural .............................L-73. Hasil Perhitungan Deskriptif dan Tabulasi Silang .........................................L-104. Hasil Perhitungan Uji Asumsi Klasik ............................................................L-105. Hasil Uji Hipotesis .........................................................................................L-116. Tabel Uji F .....................................................................................................L-127. Tabel Uji t ......................................................................................................L-138. Table t.............................................................................................................L-149. Table F ...........................................................................................................L-1610. Tabel Chi Square............................................................................................L-1811. Dokumentasi Penelitian .................................................................................L-20

v

Page 23: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita adalah salah satu dari komponen penduduk yang dapat menjadi sumber

tenaga kerja potensial, dan telah lama diperhitungkan peranannya dalam

pembangunan. Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi yang

semakin maju, kini wanita Indonesia diberi kesempatan serta peran yang sama

dengan pria untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Masuknya

angkatan kerja wanita ke berbagai sektor pembangunan berarti tidak ada batasan

bagi wanita untuk bekerja (Reikha Habibah, 2014:1).

Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah semakin banyaknya wanita yang

membantu suami untuk mencari tambahan penghasilan. Keterlibatan ini selain

didorong oleh kebutuhan ekonomi keluarga, juga wanita sebagian dapat

mengekspresikan dirinya ditengah-tengah keluarga dan masyarakat. Hal tersebut

mengindikasikan adanya peran ganda wanita sebagai ibu rumah tangga sebagian

pencari nafkah keluarga dalam usaha meningkatkan taraf hidup keluarga terutama

wanita yang berstatus kawin. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), partisipasi

wanita dalam lapangan kerja saat ini ada 43 juta pekerja wanita yang membantu

pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa

lapangan pekerjaan yang paling menarik bagi wanita umumnya adalah pada sektor

Page 24: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

2

informal. Keterlibatan wanita di sektor informal merupakan salah satu alternatif

kesempatan kerja yang mampu menampung tenaga kerja tanpa persyaratan

tertentu seperti tingkat pendidikan dan keterampilan kerja. Secara umum wanita

yang telah menikah lebih menyukai sektor informal, karena di sektor informal

lebih dapat beradaptasi, tidak terganggu manajemen oprasional yang kaku, dan

memiliki fleksibilitas jam kerja yang lebih tinggi dibandingkan di sektor formal.

Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang memudahkan tenaga kerja wanita

berstatus kawin untuk masuk ke sektor informal (Sri Hastuti, 2006) .

Sektor informal di Indonesia saat ini memiliki peran yang cukup besar dipasar

kerja dengan menampung hampir 70% angkatan kerja, sedangkan sisanya 30%

berada di sektor formal. Akan tetapi berdasarkan penelitian Glienmounrinsie

(2016) pada Februari 2015 penyerapan sektor formal telah mencapai 41,72% dan

di sektor informal 57,94%. Pada Februari 2016 persentase pekerja informal telah

bertambah menjadi 58,28 %. Hal ini menunjukkan semakin tahun semakin

bertambah banyak pekerja di sektor informal.

Konsep sektor informal pada awalnya dikemukakan oleh Hart, seorang

Antropolog Inggris pada tahun 1973 (Chris Manning dan Tadjuddin Noer

Effendi;1985). Hart membedakan kegiatan penduduk kota dalam memperoleh

kesempatan kerja ke dalam dua sektor yaitu sektor formal dan informal. Hart

membedakan kedua sektor tersebut berdasarkan sumber penghasilan yaitu

pendapatan yang bersumber dari gaji atau pendapatan dari usaha sendiri.

Sektor informal sangat berkaitan dengan sektor formal terutama di wilayah

perkotaan. Sektor formal tergantung pada sektor informal terutama dalam hal

input murah dan penyediaan barang-barang kebutuhan sehari - hari bagi pekerja di

Page 25: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

3

sektor formal. Sebaliknya, sektor informal juga dapat tergantung dari

pertumbuhan di sektor formal. Semakin maju sektor formal dapat memberikan

“spillover effect” pendapatan bagi pekerja sektor informal. Sektor informal dapat

mempunyai peran yang penting dalam mengurangi tingkat pengangguran karena

pelaku sektor informal menciptakan lapangan kerja sendiri dan memiliki

pendapatan yang cukup untuk menghidupi semua tanggungan mereka.

Menurut BPS (2013) komponen pekerja informal terdiri dari; penduduk bekerja

dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas,

dan pekerja keluarga/tak dibayar. Pada Agustus 2017 pekerja sektor informal di

Bandar Lampung menurun sebanyak 0,81 persen dari tahun 2016. Namun secara

keseluruhan, jumlah pekerja di sektor informal masih jauh lebih banyak

dibandingkan pekerja di sektor formal.

Berikut ini grafik presentase pasar tenaga kerja sektor formal dan informal di

Bandar Lampung seperti terlihat pada Gambar 1. Berdasarkan grafik tersebut

dapat diketahui bahwa menurut perbedaan jenis kelamin dan status perkawinan,

menunjukkan pekerja sektor informal Kota Bandar Lampung masih didominasi

pekerja yang berstatus kawin.

Page 26: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

4

Sumber :Badan Pusat Statistik Lampung, Publikasi Pasar Tenaga Kerja 2017

Gambar 1. Persentase Penduduk Bekerja Formal/Informal di Kota BandarLampung, 2016-2017

Tabel 1 memperlihatkan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja

disektor informal menurut status perkawinan.

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja di Sektor Informalmenurut Jenis Kelamin dan Satatus Perkawinan di Kota Bandar LampungTahun 2017

No Jenis kelaminStatus Perkawinan

Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati1 Laki-Laki 12.962 60.666 1.841 2.1182 Wanita 4.070 44.769 2.154 5.162

Jumlah 17.032 105.435 3.995 7.280Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2017

Berdasarkan Tabel 1, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di

sektor informal menurut status perkawinan, pekerja laki-laki yang berstatus kawin

sebesar 60.666 jiwa sedangkan pekerja laki laki yang berstatus cerai hidup sebesar

1.841 jiwa dan yang berstatus cerai mati sebesar 2.118 jiwa. Pekerja wanita yang

berstatus kawin sebesar 44.769 jiwa sedangkan pekerja wanita yang berstatus

cerai hidup sebesar 2.154 dan yang berstatus cerai mati sebesar 5.162 jiwa.

Page 27: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

5

Tenaga kerja wanita bersatus kawin dihadapkan pada adanya tuntutan untuk

berperan ganda, sebagai ibu dan pekerja. Mereka harus pandai membagi waktu

seperti berapa banyak waktu yang akan dihabiskan untuk bekerja dan berapa

banyak waktu yang digunakan untuk aktivitas dalam rumah tangga per hari, per

minggu, atau per bulannya yang merupakan pilihan antara kedua aktivitas

tersebut. Oleh karena itu setiap individu memiliki preferensi tersendiri atas

pendapatan yang akan diterima serta pengalokasian waktu antara bekerja dan

menikmati waktu luang.

Faktor dominan yang menyebabkan angkatan kerja wanita masuk ke pasar kerja

sektor informal yaitu adanya fleksibilitas jam kerja. Jam kerja merupakan

indikator penting untuk menganalisis dinamika pasar tenaga kerja. Dimana

indikator ini berpengaruh untuk mengukur antara waktu luang dan jam kerja

tenaga kerja. Selain itu diikuti faktor lainnya yaitu upah dan pendapatan suami,

dan faktor sosial budaya, psikologi, kependudukan dan terdapat pula faktor yang

mempengaruhi motif seseorang untuk bekerja dan waktu yang ingin

dialokasikannya, seperti variabel umur, kepemilikan anak balita, jumlah

tanggungan keluarga, serta tingkat pendidikan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kiranasari (2011) pada variabel

jumlah tanggungan keluarga pengaruhnya positif terhadap curahan jam kerja

sektor informal di Kabupaten Tegal. Dimana semakin banyak jumlah tanggungan

keluarga responden akan semakin meningkatkan curahan jam kerja yang diberikan

oleh responden guna mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Putra (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel umur memiliki

pengaruh yang negatif terhadap penawaran tenaga kerja. Dimana semakin

Page 28: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

6

bertambah umur responden akan semakin bertambahnya jam kerja pekerja. Tetapi

pada suatu titik tertentu umur responden, curahan jam kerja akan berkurang

seiring dengan bertambahnya umur responden. Pada variabel tingkat pendidikan

pengaruhnya signifikan terhadap penawaran jam kerja, dimana semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi keputusan seseorang tersebut

untuk menambah jam kerjanya guna memaksimalkan pendapatan atau justru

sebaliknya menikmati waktu luang.

Bagi tenaga kerja wanita yang sudah menikah, dan memiliki anak balita,

pemilihan kombinasi alokasi waktu menjadi semakin kompleks. Tenaga kerja

wanita yang memiliki balita harus mampu memilih pengalokasian waktu untuk

berbagai aktifitas rumah tangga yang dianggap tidak produktif karena tidak

menghasilkan pendapatan dengan aktivitas produktif seperti bekerja untuk

memperoleh pendapatan serta waktu senggang untuk beristirahat.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, penelitian ini akan mengkaji tentang

karakterisik pekerja di sektor informal dan mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi curahan jam kerja dikota Bandar Lampung. Maka penelitian ini

akan mengambil judul. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berstatus Kawin di Sektor Informal Kota

Bandar Lampung”.

Page 29: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

7

B. Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah upah responden berpengaruh signifikan secara statistik terhadap

penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar

Lampung?

2. Apakah jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan secara statistik

terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal

Kota Bandar Lampung?

3. Apakah kepemilikan anak balita berpengaruh signifikan secara statistik

terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal

Kota Bandar Lampung?

4. Apakah pendidikan berpengaruh signifikan secara statistik terhadap penawaran

tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung?

5. Apakah umur berpengaruh signifikan secara statistik terhadap penawaran

tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung?

6. Apakah pendapatan suami berpengaruh signifikan secara statistik terhadap

penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar

Lampung?

Page 30: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh upah responden terhadap penawaran tenaga kerja wanita

berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

2. Mengetahui pengaruh jumlah tangunggan keluarga terhadap penawaran tenaga

wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

3. Mengetahui pengaruh kepemilikan anak balita terhadap penawaran tenaga

wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

4. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap penawaran tenaga kerja

wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

5. Mengetahui pengaruh umur responden terhadap penawaran tenaga kerja wanita

berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

6. Mengetahui pengaruh pendapatan suami responden terhadap penawaran tenaga

kerja wanita berstatus kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi, serta dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam penerapan

ilmu yang telah dipelajari di bidang ekonomi.

2. Memberi referensi tentang factor-faktor yang mempengaruhi penawaran

tenaga kerja sektor informal yang mungkin akan berguna dikalangan akademis

dalam melakukan penelitian yang sama.

Page 31: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

9

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoritis

1. Teori Alokasi Waktu

a. Labor Leisure Choice

Teori alokasi waktu didasarkan pada teori utilitas, dimana seorang kosumen akan

memaksimumkan kepuasannya dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Dalam

megalokasikan waktunya individu dihadapkan pada dua pilihan, yaitu bekerja dan

tidak bekerja untuk menikmati waktu luangnya. Bekerja berarti menghasilkan

upah dan selanjutnya, akan meningkatkan pendapatan yang akan dipergunakan

membeli barang - barang konsumsi untuk meningkatkan kepuasannya. Kepuasan

yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang dan jasa disebut utilitas.

Utilitas total merupakan kepuasan total karena mengkonsumsi sejumlah barang

ataupun jasa. Sedangkan utuilitas marjinal merupakan perubahan kepuasan yang

dihasilkan dengan mengkomsumsi lebih banyak atau lebih sedikit barang atau jasa

(Budiarty, 2006).

Tingkat kepuasan yang diperoleh oleh pekerja dalam mengambil keputusan antara

pilihan untuk bekerja atau menikmati waktu luang dapat digambarkan dengan

menggunakan kurva indiferen, setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang

berbeda - beda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Pertambahan

pendapatan meningkatkan utilitas baik melalui pertambahan konsumsi, maupun

Page 32: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

10

melalui penambahan waktu senggang. Menambah waktu senggang berarti

mengurangi jam kerja (Payaman, 2001).

b. Utilitas Maksimum

Untuk menunjukkan utilitas maksimum antara pilihan konsumsi dan waktu luang,

pertama – tama kita harus membuat grafik garis anggaran. Seorang konsumen

akan memaksimumkan tingkat kepuasannya pada kombinasi tertinggi yang dapat

diperolehnya dengan pendapatan yang dimilikinya. Secara grafis, kombinasi

tersebut adalah kombinasi terjauh dari titik origin yang masih berada dalam garis

anggaran. Berikut ini grafik yang menggambarkan kombinasi C dan H pada

ulititas maksimum sepanjang garis anggaran.

Sumber : Nicholson, 2010

Gambar 2. Utilitas maksimum terhadap barang konsumsi dan waktu luang

*0

C*

24w

24

C

U1

U2

U3

Hours of leisureHours of work

Page 33: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

11

Gambar 2 memperlihatkan kurva indiferen yang menyinggung garis anggaran,

seorang individu akan memaksimalkan utilitas nya dengan memilih jam kerja

sebesar C* dan menikmati waktu luang sebesar H*. Jika seorang individu tidak

bekerja sama sekali, maka dia akan menikmati 24 jam waktu luang, dapat dilihat

pada sumbu horizontal. Sedangkan jika individu bekerja selama 24 jam, maka dia

dapat membeli barang – barang konsumsi sebanyak (24.w) yang membentuk

sumbu vertikal. Slope pada garis anggara adalah w. Hal ini menggambarkan biaya

kesempatan setiap penambahan waktu luang, maka kita harus membeli barang

konsumsi sebesar w.

Berdasarkan garis anggaran, seseorang akan memaksimalkan utilitasnya dengan

memilih untuk berapa jam yang digunakan untuk waktu luang dan berapa jam

yang digunakan untuk bekerja. Dengan pendapatan yang diperoleh seseorang

individu dapat membeli barang konsumsi sebesar C*. Pada titik utilitas maksimal,

kemiringan dari garis anggaran sama dengan kemiringan dari kurva indiferen pada

U2. Dengan kata lain upah rill sama dengan tingkat substitusi marjinal dari waktu

luang untuk barang konsumsi.

Dalam menyusun model ini digunakan beberapa asumsi berikut :

1. Para pekerja menggunakan waktunya 24 jam perhari, baik untuk bekerja

ataupun beristiraat. Jika W dinotasikan sebagai banyaknya waktu yang

digunakan untuk bekerja dan l dinotasikan sebaga banyaknya waktu yang

digunakan untuk waktu luang makan W = 24 – l.

2. Pekerja memaksimalkan utilitasnya dengan kendala pendapatan.

3. Pasar berada pada truktur pasar persaingan sempurna.

4. Para pekerja mempunyai fungsi utilitas yang sama.

Page 34: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

12

c. Fungsi Utilitas Keluarga

Keluarga merupakan suatu unit pengambilan keputusan yang menentukan :

b. Berapa orang dan siapa diantara anggota keluarga yang harus bekerja dan

berapa jam seminggu tiap orang tersebut perlu bekerja.

c. Berapa orang dan siapa yang harus mengurus rumah tangga.

d. Berapa orang dan siapa yang meneruskan sekolah.

Keluarga sebagai satu unit pengambilan keputusan kerja menyusun strategi seperti

dikemukakan di atas untuk memaksimumkan tingkat kepuasan secara

keseluruhan:

Kesempatan yang terbuka bagi tiap- tiap anggota keluarga.

Keterbatasan yang dihadapi oleh masing – masing anggota serta oleh keluarga

sebagai keseluruhan.

Kesempatan yang terbuka dapat tercermin dalam bentuk tersedianya lowongan

kerja ( penuh atau tidak penuh, kesempatan kerja untuk ibu dan anak, tingkat upah

dll ) kesempatan pendidikan dan latihan ( sekolah sekitar tempat tinggal, jurusan

yang dikendaki dan relatif murah). Dilain pihak, kekurangan dalam kesempatan

kerja dan fasilitas pendidikan merupakan keterbatasan. Disamping itu

keterbatasan dapat berbentuk penghasilan keluarga yang kecil sehingga semakin

banyak anggota keluaga yang harus turut bekerja dan atau semakin sedikit yang

dapat meneruskan sekolah.

Keputusan dan tingkat ulititas keluarga tersebut tergantung dari tingkat

penghasilan keluarga, tingkat upah yang berlaku dan cita rasa (taste) dari keluarga

yang bersangkutan. Komoditas yang akan dikonsumsi keluarga dengan tingkat

pendapatannya kita misalkan terdiri dari dua yaitu barang – barang konsumsi

Page 35: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

13

(goods) dan waktu senggang (leisure). Barang-barang konsumsi dapat dibeli

dengan upah yang kita peroleh di pasar kerja untuk bekerja disebut waktu pasar

(Tw). Sisa waktu yang ada (TL) dari 24 jam total waktu dalam sehari semalam (T)

dimanfaatkan untuk istirahat. Dimana T = Tw + TL .

Tingkat utiliti seseorang bertambah bila :

a. Barang konsumsi bertambah sedang waktu senggang tetap, atau

b. Waktu senggang bertambah dalam hal jumlah barang yang dikonsumsi tidak

berubah, atau

c. Bila jumlah yang dikonsumsi dan waktu senggang sama – sama bertambah.

Hal ini dapat diperhatikan dari kurva Indiferen yang menggambarkan kombinasi

antara pilihan barang kosumsi yang diperoleh dari tingkat pendapatan terhadap

jumlah waktu senggang yang dapat dinikmatinya.

Sumber : Payaman, 1985Gambar 3. Kurva Indiferens

BarangKonsumsi,Upah

Waktu senggang0

E E2

E3

E1

U3

U2

U1

A C F

D

G

B

Page 36: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

14

Kurva indeferen menunjukkan berbagai kombinasi barang X dan Y yang

memberikan kepuasan total yang sama. U1 disebut kurva indiferen karena di

semua titik pada kurva U1 tingkat utilitas adalah sama. Tingkat utilitas U2 lebih

tinggi dari U1 dan tingkat utilitas U3 lebih tinggi dari U2 dan U1. Utilitas (dari titik

E) dapat ditingkatkan dengan menambah barang konsumsi sebesar BD=EE1

menjadi E1 pada U2 atau dengan menambah waktu senggang sebesar AC=E2

(menjadi E2 pada U2).

Tingkat utilitas U2 dapat diperoleh dengan mengkonsumsi barang konsumsi

sejumlah OD dan menikmati waktu senggang sebanyak OA (posisi dititik E1),

atau dengan mengkonsumsi barang konsumsi sebanyak OB dan menikmati waktu

senggang sebanyak OC (posisi E2).

Asumsikan waktu luang sebagai barang normal, maka meningkatnya pendapatan

(dengan tingkat upah konstan) akan meningkatkan permintaan akan waktu luang.

Berarti semakin tinggi pendapatan non kerja (transfer, tabungan, investasi),

individu merasa tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga mengurangi waktu

kerja dan menambah permintaan waktu luang.

Rumah tangga bisa merubah tingkat kepuasan dari E2 ke E1, tetapi perubahan

kepuasan itu diikuti dengan perubahan kombinasi konsumsi. Perpindahan posisi

E2 ke E1 (dalam tingkat utilitas yang sama) keluarga harus mengorbankan waktu

senggang sebesar AC guna memperoleh tambahan barang konsumsi BD.

Perbandingan antara perubahan barang konsumsi dengan perubahan waktu

senggang (dalam tingkat utilitas yang sama) dinamakan marginal rate of

Page 37: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

15

substitution (MRS). Karena bila hal yang positif (bertambah) maka yang lain

negatif (berkurang) maka MRS selalu negatif.

= ∆∆Tingkat utilitas dari U2 (dalam posisi E2) dapat diperbesar menjadi U3 dengan

kenaikan pendapatan yang memungkinkan sekeluarga dapat menambah barang

konsumsi dan waktu senggang bersama-sama.

Rumah tangga keluarga merupakan pelaku ekonomi yang memiliki ruang lingkup

terkecil. Anggota pelaku ekonomi ini biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

Setiap anggota keluarga seperti ayah, ibu maupun anak masing-masing perlu

diatur berapa lama waktu kerja yang harus dialokasikan dan berapa lama waktu

senggang yang akan dialokasikan. Pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga

umumnya tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga, namun

seringkali yang terjadi seorang ibu rumah tangga selain berkewajiban mengurus

segala keperluan rumah tangga yang ada didalam keluarga kini juga harus ikut

membantu suami dalam mencari nafkah apabila pendapatan suami tidak

mencukupi. Artinya peningkatan pertisipasi tenaga kerja wanita akan terjadi.

Terjadinya peningkatan partisipasi tenaga kerja wanita berstatus kawin, maka

pendapatan rumah tangga akan meningkat. Kenaikan tingkat upah di pasar kerja

(asumsi pendapatan konstan) menyebabkan nilai per unit waktu dalam aktivitas

kerja semakin meningkat dan individu cenderung untuk memilih nemanbah waktu

kerja dan mengurangi waktu luang.

Page 38: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

16

d. Efek Pendapatan dan Efek Substitusi Dari Perubahan Tingkat Upah

Perubahan tingkat upah menimbulkan efek pendapatan dan efek substitusi. Jika

upah naik maka harga dari waktu luang akan naik. Juka waktu luang diasumsikan

barang normal, maka kenaikan tingkat upah dapat menurunkan pilihan akan waktu

luang (efek substitusi) atau menaikkan pilihan akan waktu luang (efek

pendapatan). Hal ini berakibat pada curahan jam kerja yang ditawarkan akan

mengalami kenaikan atau penurunan ketik tingkat upah naik. Untuk memperjelas

dampak dari perubahan tingkat upah , dapat diliat pada gambar a dan b.

Consumption

C1

Co

H1 Ho Lesure hoursper day

U1

Uo

Wage = w1

Wage = wo

S

a. Efek Substitusi Dominan

S

Page 39: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

17

Sumber : Nicholson, 2010

Gambar 4. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan

Gambar 4 memperlihatkan 2 grafik yang berbeda terhadap peningkata upah. Pada

kedua grafik tersebut tingkat upah awal adalah wo , dan pilihan optimal dari

konsumsi dan waktu luang adalah Co dan Ho . Ketika tingkat upah meningkat ke

w1 , kombinasi untuk memksimumkan utilitas bergerak ke C1 dan H1 . Pergerakan

ini dapat menimbulkan dua efek, yaitu efek substitusi dan efek pendapatan pada

kurva indiferen Uo dari Ho ke S. Efek ini menggambarkan berkurangnya waktu

luang pada bagian kedua bagian grafik a dan b.

Pergerakan dari S ke C1 dan H1, menggambarkan efek pendapatan dari tingkat

upah yang lebih tinggi. Karena waktu luang adalah barang normal, maka

peningkatan pendapatan menyebabkan lebih banyak permintaan untuk waktu

luang. Konsekuensinya efek substitusi dan efek pendapatan yang disebabkan oleh

peningkatan w, bergerak dengan arah yang berlawanan. Grafik a memperlihatkan

C1

Co

Ho H1 Lesure hoursper day

U1

Wage = w1

Wage = wo

b. Efek Pendapatan Dominan

Uo

S

Consumption

Page 40: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

18

permintaan untuk waktuu luang berkurang karena peningkatan pada tingkat upah,

hal ini efek substitusi lebih dominan dibandingkan dengan efek pendapatan.

Sedangkan grafik b memperlihatkan efek pendapatan lebih dominan dan

permintaan akan waktu luang meningkat dikarenakn peningkatan tingkat upah.

Seorang individu lebih memilih untuk bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit

ketika upah meningkat.

2. Konsep Penawaran

Penawaran dalam teori ekonomi adalah hubungan antara kuantitas barang yang

ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Secara fungional adalah hubungan antara

harga barang dengan kuantitas barang yang ditawarkan.

a. Teori Penawaran Tenaga Kerja

Penawaran tenaga kerja merupakan fungsi dari upah, sehingga jumlah jam kerja

yang ditawarkan akan dipengaruhi oleh tingkat upah. Dalam jangka panjang tidak

tanya upah yang berpengaruh pada penawaran tenaga kerj, namun perlu

diperhitungkan pula faktor – faktor lain yang memang berperan dalam fungsi

upah. Bila seorang tenaga kerja siap untuk bekerja dan masuk ke pasar kerja pada

tingkat upah tersebut sesungguhnya merupakan “reservation wage” pekerja yang

bersangkutan. Pendekatan lain untuk memahami penawaran tenaga kerja dapat

ditinjau dari dua aspek yaitu mikro dengan unit analisisnya seseorang dan makro

dengan menganggap masyarakat sebagai satu kesatuan.

b. Kurva Penawaran Tenaga Kerja

Kurva penawaran tenaga kerja yaitu hubungan antara jam kerja dan tingkat upah.

Efek substitusi dan pendapatan yang ditimbulkan akibat kurva penawaran tenaga

kerja backward-bending seperti diilustrikan pada gambar 5. Pada gambar 5 kurva

Page 41: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

19

bagian atas, konsumen mengkonsumsi lebih sedikit istirahat ketika upah real naik

dari w1 ke w2 . Sedangkan ketika upah real naik dari w2 ke w3 konsumen justru

mengkonsumsi lebih banyak istirahat. Upah real yang terkandung pada grafik atas

diturunkan sepanjang sumbu vertikal pada masing-masing grafik bagian bawah.

Pilihan utilitas maksimum terhadap waktu istirahat ( ∗ , ∗ , ∗ ) digambarkan

sepanjang sepanjang grafik sebelah kiri bawah. Dengan menghubungkan titik –

titik (w1 , ∗),( w2 , ∗ ) dan ( w3 , ∗ ) maka diperoleh kurva permintaan konsumen

terhadap istirahat. Dari hubungan L = 24 – l maka pilihan utilitas maksimum

terhadap waktu bekerja ( ∗ , ∗ , ∗ ) dapat digambarkan sepanjang sumbu

horizontal pada grafik sebelah kanan bawah. Kurva penawaran tenaga kerja

backward-bending menghubungkan titik- titik (w1 , ∗),( w2 , ∗ ) dan ( w3 , ∗ ).

Page 42: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

20

Sumber : Budiarty, 2006

Gambar 5. Kurva penawaran tenaga kerja

C

W3

W2

W1

m

l2* l1* l3* 24 l

U3*

U2*

U1*

W

W3

W2

W1

l2* l1* l3* 24 l

W

W3

W2

W1

L3* l1* l2* L

L* = 24 – I*

Ws (L*)

Wd (l*)

Hours of leisureHours of work

Hours of leisureHours of work

Page 43: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

21

Backward bending supply curve atau kurva penawaran tenaga kerja yang

membalik dapat terjadi pada penawaran tenaga kerja yang bersifat perorangan.

Gejolak membeloknya kurva penawaran tenaga kerja lebih sesuai untuk negara-

negara berkembang saja, karena menunjukkan lebih banyak kasus yang demikian

terdapat di negara berkembang. Bentuk pasar kerja di negara berkembang masih

disebut “Employment market” di tandai dengan dominasi sektor informal.

Sementara di negara maju bentuk pasar kerjanya disebut “Labor marker” dan

sektor formal lebih banyak ditemukan dalam bentuk pasar ini.

Perbedaan yang lebih terlihat antara negara maju dengan negara yang belum maju

adalah pada tingginya pendapatan yang merupakan batas membalikkan kurva. Ciri

sama, yaitu pendapatan yang dianggap cukup untuk memenuhi semua

kebutuhannya. Pada titik ini nilai waktu non kerja menjadi begitu tinggi sehingga

hubungan antara waktu senggang dengan pendapatan menjadi komplomenter

(keinginan pendapatan yang tinggi dengan beban yang ringan). Sebelum titik

belok tercapai, antara waktu senggang dengan waktu kerja terdapat hubungan

substitusi, kenaikan tingkat upah akan mengakibatkan seseorang bersedia

mengurangi waktu senggangnya dan menambah jumlah jam kerja.

3. Penawaran Tenaga Kerja Wanita Kawin

Partisipasi kaum wanita dalam angkatan kerja di negara-negara dunia ketiga telah

meningkat secara dramastis semenjak tahun 1990 di mana untuk negara-negara

Asia meningkat sampai 4,3%. Tetapi kebanyakan kaum wanita tersebut hanya

bekerja di tempat-tempat yang tidak banyak menghasilkan pendapatan, mereka

terpusat di sektor pertanian sebanyak 80% atau sektor-sektor informal perkotaan

Page 44: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

22

25 hingga 40%. Kaum wanita hampir selalu mengalami diskriminasi dalam hal

perolehan imbalan dan peningkatan dalam pekerjaan (Todaro, 2011).

Peningkatan jumlah wanita yang bekerja disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu

terjadinya peningkatan dari penawaran dan pemintaan. Dari sisi penawaran

disebabkan oleh semakin membaiknya tingkat pendidikan wanita. Hal tersebut

didorong oleh kondisi dimana semakin besarnya masyarakat yang menerima

wanita bekerja di luar rumah. Sedangkan dari sisi permintaan, tenaga kerja wanita

diperlukan dalam proses produksi. Sedangkan fenomena lain yang mendorong

masuknya wanita ke lapangan pekerjaan adalah karena semakin tingginya biaya

hidup jika hanya ditanggung oleh pendapatan keluarga yang rendah sebagai akibat

dari efek substitusi (ILO, 2015).

Wanita bekerja yang telah berkeluarga juga merupakan asset atau sumberdaya

manusia yang produktif dalam pembangunan baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat maupun negara. Secara teori tenaga kerja wanita yang berstatus kawin

termasuk dalam golongan angkatan kerja potensial. Hal ini berarti jika sewaktu –

waktu dibutuhkan wanita yang berstatus kawin dapat masuk kepasar kerja.

4. Sektor Informal

Sektor informal adalah sebutan bagi sektor usaha yang memiliki perbedan engan

sektor formal, tertama dalam masalah perizinan. Struktur status hubungan

kerjanya ada hubungan setelah pengangguran dan produktifitas sektor ini secara

rata – rata rendah. Sektor informal cukup banyak terdapat di negara-negara

berkembang dan membantu dalam menyerap pengangguran yang ada sehingga

sektor informal dikenal sebagai “katup pengaman”.

Page 45: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

23

Sektor informal pertama kali dikemukakan oleh Hart (1973) yang membagi secara

tegas kegiatan ekonomi yang formal dan informal. Istilah sektor informal sendiri

dicetuskan oleh Keith Hard pada tahun 1971 dalam penelitiannya tentang unit –

unit usaha kecil di Ghana. Kemudian terminologi Hard tersebut digunakan oleh

ILO (International Labor Organization) dalam suatu misi ke Kenya. Hasil dari

misi tersebut adalah sebuah kesimpulan bahwa sektor informal telah memberikan

tingkat ongkos yang rendah, padat karya, barang dan jasa kompetitif dan

memberikan rekomendasi kepada pemerintah Kenya untuk mendorong sektor

informal ( Gilbert dan Josef Gugler, 1996). Salah satu diskripsi sektor informal

diberikan oleh V.Sethuraman (1975) yang melakukan penelitian tentang sektor ini

di beberapa negara Asia ( termasuk Indonesia) dan Afrika antara lain sebagai

berikut:

1. Menggunakan teknologi poduksi tradisional

2. Memproses bahan mentah lokal

3. Kurang mempunyai akses terhadap permodalan

4. Tidak terjangkau oleh sistem perizinan dan perpajakan

5. Bermodal kecil

Meskipun deskripsi ini belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi sektor informal

yang ada karena ditemukannya penggunaan teknologi non tradisinal, bahan

mentah berasal dari lokal, sumber permodalan dari luar bukan lembaga resmi dll

(BR Afrida, 2003).Secara umum dapat dikatakan bahwa sektor informal adalah

unit – unit usaha yang tidak atau sedikit sekali menerima proteksi ekonomi secara

resmi dari pemerintah.

Page 46: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

24

5. Determinan Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berstaus Kawin

Hasil penelitian sebelumnya tentang penawaran tenaga pekerja wanita,

mendeskripsikan beberapa determinan yang akan mempengaruhi penawaran

tenaga kerja wanita sebagai berikut :

b. Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang berbentuk uang maupun bentuk lain

yang dapat diuangkan dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang. Pendapatan

juga dapat mempengaruhi partisipasi kerja atau alokasi waktu seseorang. Hal ini

dapat dibuktikan pada kurva penawaran tenaga kerja yang berslope positif (artinya

jika variabel yang ada pada garis horisontal mengalami kenaikan, maka

berbanding lurus pada variabel yang ada pada garis vertikal). Pertambahan tingkat

upah akan mengakibatkan pertambahan jam kerja bila substitution effect lebih

besar daripada income effect. Semakin tinggi tingkat upah yang ditawarkan akan

menyebabkan seseorang berpikir kembali untuk memasuki dunia kerja dengan

penawaran upah tersebut. .

Pendapat lain dikemukakan oleh Simanjuntak (2005), menyatakan bahwa

pendapatan merupakan imbalan yang diterima seseorang atas jasa yang

diberikannya bagi pihak lain, diberikan seluruhnya dalam bentuk uang atau

sebagian dalam bentuk uang dan sebagian dalam bentuk natural. Pendapatan

merupakan faktor yang penting bagi pekerja, karena bagaimanapun juga

pendapatan bagi pekerja merupakan tempat bergantung bagi kelangsungan hidup

pekerja beserta keluarganya.

Page 47: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

25

b. Jumlah Tanggungan Keluarga

Semakin banyak jumlah keluarga yang ditanggung, maka semakin besar pula

kebutuhan yang harus dipenuhi. Jumlah tanggungan keluarga berhubungan positif

terhadap partisipasi wanita berstatus kawin. Maka hal ini, dapat dijadikan alasan

wanita berkeluarga untuk bekerja (Anwar, 2009).

Jumlah tanggungan keluarga menyebabkan pengeluaran konsumsi rumah tangga

bertambah, dengan pengeluaran konsumsi bertambah maka yang bersangkutan

mengurangi waktu luangnya dan memilih lebih banyak untuk bekerja, khususnya

di sektor informal. Keputusan wanita untuk masuk ke pasar kerja dipengaruhi oleh

efek substitusi, wanita cenderung mensubstitusikan waktu luang nya dan memilih

untuk lebih banyak bekerja. Pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga

umunya tanggung jawab suami sebagai kepala rumah tangga, namun yang sering

terjadi di masyarakat adalah wanita yang berstatus kawin ikut membantu suami

mencari nafkah apabila pendapatan suami tidak mencukupi.

d. Kepemilikan Anak Balita

Variabel kepemilikan anak balita merupakan variabel yang memiliki karakteristik

khusus dalam penawaran tenaga kerja wanita. Variabel ini menjadi determinan

penawaran tenaga kerja wanita khususnya wanita yang berstatus kawin. Pada

umumnya, kepemilikan anak balita memiliki hubungan negatif dengan penawaran

tenaga kerja wanita menikah. Hal ini disebabkan semakin banyak jumlah anak

balita, semakin menyita waktu yang akan digunakan di pasar kerja, karena adanya

tanggung jawab untuk mengurus tumbuh kembang anak. Selain itu adanya anak

balita, dapat meningkatkan konsumsi untuk anak, sehingga biaya pengeluaran

Page 48: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

26

bulanan juga semaki tinggi. Dengan ukuran keluarga yang kecil, mengakibatkan

waktu wanita untuk mengurus anak balita bertambah dan waktu yang digunakan

untuk waktu luang berkurang. Permintaan untuk waktu luang berkurang karena

peningkatan konsumsi mengakibatkan efek substitusi lebih dominan dibandingkan

dengan efek pendapatan.

e. Pendidikan

Tingkat pendidikan menunjukan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan

seseorang maka peluang untuk bekerja sangat terbatas. Tingkat pendidikan

sesorang sangatlah dibutuhkan dalam persaingan dunia kerja. Semakin tinggi

pendidikan semakin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja. Pendidikan

menimbulkan keinginan untuk mengembangkan apa yang telah dipelajari serta

menimbulkan kesadaran untuk mengembangkan bakatnya. Keterkaitan antara

tingkat pendidikan dengan kontribusi pendapatan ibu dalam keluarga bahwa

investasi pendidikan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan nilai stok

manusia.

Payaman (2001) menjelaskan semakin tinggi pendidikan maka akan menjadikan

waktu yang dimiliki menjadi mahal, dan keinginan untuk bekerja semakin tinggi.

Seseorang yang waktunya relatif mahal cenderung menggantikan waktu

senggangnya untuk bekerja (substitusion effek).

f. Umur

Usia dan jam kerja merupakan faktor yang berkaitan langsung dengan

produktivitas kerja. Usia dan jam kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja dapat

Page 49: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

27

menurunkan produktivitas ataupun meningkatkan produktivitas kerja. Semakin

bertambah umur responden akan semakin bertambah curahan jam kerja. Tetapi

pada suatu titik umur responden tertentu, produktivitas individu semakin menurun

dan curahan jam kerja akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur

responden. Berkurangnya curahan kerja di sektor informal mengakibatkan

pendapatan yang diperoleh juga semakin berkurang.

Menurut Simanjuntak (2005), umur mempunyai hubungan terhadap

responsibilitas seseorang akan penawaran tenagakerjanya. Semakin meningkat

umur seseorang semakin besar penawaran tenaga kerjanya. Sedangkan selama

masih dalam usia produktif, semakin tinggi usia seseorang semakin besar

tanggung jawab yang harus ditanggung. Meskipun pada titik tertentu penawaran

akan menurun seiring dengan usia yang bertambah tua.

g. Pendapatan Suami

Pendapatan suami merupakan salah satu faktor penting wanita menikah memasuki

pasar kerja. Menurut Asyiek, et.al (1994) hal ini dikarenakan penghasilan suami

dirasa belum dapat mencukupi kebutuhan keluarga yang terus meningkat, dan

tidak seimbang dengan pendapatan riil yang tidak ikut meningkat. Kondisi seperti

ini lebih banyak terjadi pada lapisan masyarakat bawah. Semakin rendah

pendapatan suami, maka partisipasi kerja wanita menikah akan lebih tinggi, atau

adanya hubungan yang negatif antara pendapatan suami dengan partisipasi wanita

dalam angkatan kerja.

Page 50: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

28

6. Pengaruh Variabel Dependen Terhadap Penawaran Tenaga Kerja Wanita

Sektor Informal

Berikut ini akan dijelaskan bagaimana hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen, serta berbagai teori yang bersumber dari penelitian

sebelumnya.

a. Hubungan antara Upah dengan Penawaran Tenaga Kerja

Adanya perubahan tingkat upah dipasar kerja dan pengaruhnya terhadap jumlah

jam kerja yang ditawarkan akan menyebabkan efek substitusi (substitution effect)

dan efek pendapatan (income effect).

Hasil penelitian yang dilakukan Roshima (2008) menyatakan bahwa upah

memiliki pengaruh positif terhadap curahan jam kerja yang dilakukan oleh pekerja

wanita berstatus berstatus kawin di Sumatera Selatan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rini (2002), mengemukakan bahwa

upah sangat berpengaruh terhadap partisipasi kerja umumnya mempengaruhi

seorang wanita yang bekerja. Dengan demikian tingkat upah berpengaruh positif

terhadap partisipasi kerja wanita, yaitu jika tingkat upah yang dibayarkan tinggi

maka partisipasi tenaga kerja wanita akan meningkat.

b. Hubungan antara Jumlah Tanggungan Keluarga dengan PenawaranTenaga Kerja

Tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi para ibu rumah

tangga turut serta dalam membantu suami untuk memutuskan diri untuk bekerja

untuk memperoleh penghasilan. Besarnya jumlah tanggungan keluarga

merupakan faktor yang mempengaruhi kemauan untuk melakukan pekerjaan.

Karena semakin banyak responden mempunyai anak dan tanggungan, maka waktu

yang disediakan responden untuk bekerja semakin efektif. Efektivitas waktu ini

Page 51: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

29

adalah berguna untuk meningkatkan penghasilan responden sendiri (Sihol

Situngkir dkk, 2007).

c. Hubungan antara Kepemilikan Anak Balita dengan Penawaran TenagaKerja

Berdasarkan penelitan terdahulu menyebutkan bahwa efek dari wanita yang

memiliki anak yang berusia <5 tahun terhadap (labor supply) berpengaruh negatif,

yaitu dimana wanita lebih memilih mengasuh dan meluangkan waktu untuk anak-

nya dan menunda untuk bekerja, paling tidak hingga usia anak tersebut dirasa

cukup tidak merepotkan dan tidak mengganggu aktivitas si wanita atau dengan

mencari alternatif lain untuk menambah penghasilan (Timmer, Eccles dan O’Brie

2004).

d. Hubungan antara Pendidikan dengan Penawaran Tenaga Kerja

Tingkat pendidikan wanita mempunyai hubungan yang positif terhadap

partisipasi wanita dalam dalam proses kerja artinya makin tinggi pendidikan

seseorang makin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja, terutama bagi

wanita. Sehingga dengan makin tinggi tingkat pendidikan kecenderungan untuk

bekerja makin tinggi (Tumanggor, 2009). kesempatan yang lebih terbuka pada

wanita untuk melanjutkan pendidikannya membawa konsekuensi untuk tidak

segera memasuki jenjang perkawinan (Damayanti 2011). Pada gilirannya dengan

semakin tinggi pendidikan akan semakin besar partisipasinya dalam angkatan

kerja. Pendidikan yang diperoleh wanita juga akan memperkuat persiapannya

untuk memasuki kehidupan keluarga yang sejahtera.

Page 52: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

30

e. Hubungan antara Umur dengan Penawaran Tenaga Kerja

Seorang wanita yang sedang berada pada usia produktif yaitu usia kerja memiliki

peluang yang lebih besar untuk bekerja dari pada yang berada diluar usia kerja.

Keputusan ibu rumah tangga untuk bekerja salah satunya dipengaruhi oleh usia.

Wanita yang sedang berusia aktif atau produktif akan meningkatkan keinginan

mereka untuk bekerja dan mengenal banyak hal. Wanita berkeluarga yang berusia

produktif dapat menjadi alasan untuk memutuskan bekerja (Anwar, 2009).

Diduga tingkat usia mempunyai pengaruh yang positif dan negatif terhadap

partisipasi tenaga kerja wanita berstatus kawin.

f. Hubungan antara Pendapatan Suami dengan Penawaran Tenaga Kerja

Pendapatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam hubungannya dengan

tingkat partisipasi angkatan kerja. Menurut Watson dalam Ariska (2011), bahwa

tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja memiliki hubungan yang negatif

dalam tingkat pendapatan atau penghasilan suami. Ini berarti jika pendapatan

suami meningkat akan mengakibatkan penurunan tingkat partisipasi wanita dalam

angkatan kerja. Wanita yang sudah berstatus kawin merupakan tenaga kerja ekstra

akan memasuki angkatan kerja bila pendapatan suami mereka mengalami

penurunan karena kehilangan pekerjaan. Hal ini karena wanita yang sudah

berstatus kawin merupakan kelompok pekerja sekunder yaitu yang beranggapan

bahwa bekerja bukan merupakan kebutuhan primer.

Page 53: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

31

B. Tinjauan Empiris

Tujuan pustaka dari penelitian terdahulu dijelaskan secara sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian terdahulu diuraikan pada Tabel

sebagai berikut :

Tabel 2. Tinjauan Empiris

No Judul dan Penulis Metodologi Hasil Penelitian

1 Judul:Analisis penawarantenaga kerja wanitaberstatus kawinsektorinformal di KotaMakassarPenulis:Lidya KurniatiTahun: 2012

Variabel:- Variabel Dependen:a. Penawaran TenagaKerja Wanita (JamKerja)- Variabel Independen:a. Pendapatanb. Pendidikanc. Umurd. Jumlah tanggunganAlat Analisis:Ordinary least square(OLS)

Model Analisis:WLS = β0 + β1X1 +β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + μDimana:Y = Penawaran tenagakerja (jam kerja)X1 = Pendapatanresponden (rupiah)X2 = Pendidikan(Tahun)X3 = Umur (orang)X4 = Jumlah tanggungan(orang).X5 = Pengalaman Kerjaβ0 = konstantaβ1,β2,β3,β4 = koefisienparameterμ = residu

a. Pendapatan respondendan jumlah tanggunganmemiliki pengaruhpositif dan signifikan

b. Pendidikan bepengaruhpositif tetapi tidaksignifikan terhadap jamkerja wanita berstatuskawin sektor informal diKota Makassar.

c. Umur memiliki pengaruhyang negatif dan tidaksignifikan tehadapjamkerja angkatan kerjawanita berstatus kawinsektor informal KotaMakassar.

d. Tidak ada perbedaannyata jam kerja antaraangkatan kerja wanitayang memilikipengalaman kerjadengan yang tidakmemiliki pengalamankerja

2 Judul :Analisis PenawaranTenaga Kerja

Variabel:- Variabel Dependen:a. Penawaran Tenaga

a. Pendapatan/ pendapatanwanita berstatus kawinberpengaruh positif

Page 54: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

32

Wanita Berstatuskawin Dan FaktorYangMempengaruhinyaDi KabupatenBrebesPenulis:Nadia MaharaniPutriTahun:2012

Kerja Wanita Berstatuskawin- Variabel Independen:a. Pendapatan /Pendapatanb. Penghasilan Suamic. Usiad. Pendidikane. Jumlah Anak Balitaf. Pengeluaran RumahTanggaAlat Analisis:Ordinary least square(OLS)Model Analisis:

terhadap penawarantenaga kerja wanitaberstatus kawin

b. Pendapatan suami wanitaberstatus kawinberpengaruh negatifterhadap penawarantenaga kerja berstatuskawin.

c. Usia wanita berstatuskawin berpengaruhterhadap penawarantenaga kerja berstatuskawin.

Y = a + β1WAGE +β2YHUSBAND +β3AGE + β4EDU +β5TOD + β6EXP + eiDimana :Y = Penawaran TenagaKerja (jam/bulan)a = Konstantaβ = Koefisien regresiWAGE =Pendapatan/PendapatanResponden(rupiah/bulan)YHUSBAND =Pendapatan Suami(rupiah/bulan)AGE = Usia (tahun)EDU = pendidikanresponden (tahun)TOD = pemilikan anakbalita (orang)EXP = pengeluaranrumah tangga(rupiah/bulan)ei = kesalahanpengganggu, berupavariabel atau faktorlain yang tidak diamatioleh model.

d. Pendidikan wanitaberstatus kawinberpengaruh positifterhadappenawarantenaga kerjaberstatus kawin

e. Jumlah anak balitawanita berstatus kawinberpengaruh negatifterhadap penawarantenaga kerja berstatuskawin.

f. Pengeluaran rumahtangga wanita berstatuskawin berpengaruhpositif terhadappenawaran tenaga kerjaberstatus kawin

3. Judul :Pengaruh FaktorPendapatan, Usia,Pendapatan Suami,Usia Anak Terakhir,Dan PengeluaranRumah Tangga

Variabel:- Variabel Dependen:a.JamKerja Wanita- Variabel Independen:a. Usiab. Pendapatanc. Pendapatan Suami

a. Tingkat pendapatanberpengaruh positifterhadap jam kerjawanita berstatus kawin diKota Magelang.

b. Usia berpengaruh negatifterhadap jam kerja

Page 55: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

33

Terhadap CurahanJam Kerja WanitaBerstatus kawin DiKota MagelangPenulis:Reikha HabibahYusfiTahun:2013

d. Usia Anak Terahire. Pengeluatan RumahTanggaAlat Analisis:Ordinary least square(OLS)Model Analisis:Ln Hours = β0 + Ln β1Wage + Ln β2 Age + Lnβ3 YHusband + Ln β4AChild + Ln β5 Exp +uDimana :Hours = Jam kerjawanitaWage = usia respondenAge = pendapatanrespondenYHusband = pendapatansuami repondenAChild = usia anakterakhir respondenExp = pengeluaranrumah tangga respondenβ0 = konstantaβ1- β5 = koefisienmasing-masing variabelindependen

wanita berstatus kawin diKota Magelang

c. Pendapatan suamiberpengaruh negatifterhadap jam kerjawanita berstatus kawin diKota Magelang.

d. Usia anak terakhirberpengaruh positifterhadap jam kerjawanita berstatus kawin diKota Magelang.

e. Pengeluaran rumahtangga wanita berstatuskawin berpengaruhpositif terhadap c jamkerja wanita berstatuskawin di Kota Magelang.

4. Judul:Faktor-Faktor YangMempengaruhiTenaga KerjaWanitaBerstatus kawinUntuk Bekerja PadaSektor Usaha KecilDan Mikro(Studi Kasus WanitaBerstatus kawin DiPulau Pasaran)Penulis:Epsi TrismeliaTahun :2016

Variabel:- Variable Dependen:Jumlah Jam KerjaWanita Berstatus kawin- Variabel Independen:1. Pendapatan Suami2. Pendapatan3. Jumlah TanggunganKeluarga4. Tingkat PendidikanAlat Analisis:Ordinary least square(OLS)Model Analisis:Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ b4X4 + etDimana :Y = Jumlah Jam TenagaKerja Wanita Berstatuskawin (Jumlah jam kerjaPer Bulan)a = Nilai Konstantabi = Koefisien regresiX1 = Pendapatan Suami

a. Pendapatan suamiberpengaruh negatifterhadap jumlah jamkerja wanita berstatuskawin.

b. Pendapatan respondenberpengaruh positifterhadap jumlahjamkerjawanita berstatus kawin.

.c. Jumlah tanggungankeluarga berpengaruhpositif terhadap jumlahjam kerja wanitaberstatus kawin

d. Pendidikan berpengaruhpositif terhadap jumlahjam kerja wanita berstatuskawin.

Page 56: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

34

(Rupiah Per bulan)X2 = PendapatanResponden (Rupiah Perbulan)X3 = JumlahTanggungan Keluarga(Jiwa)X4 = Tingkat Pendidikan(Tahun)et = Variabel penggangu

5. Judul:Analisis TingkatPendapatan,Pendidikan,Umur, Dan JumlahTanggunganKeluarga, TerhadapCurahan JamKerja SektorInformal Di KotaSemarangPenulis:Dody PranataTahun: 2014

Variabel:- Variabel Dependen:a. Curahan Jam KerjaSektor Informal-Variabel Independen:a. Tingkat Pendapatanb. Tingkat Pendidikanc. Umure. Jumlah TanggunganKeluargaAlat Analisis:Ordinary LeastSquared(OLS)Model Analisis:HOW = β0 + β1WAG +β2EDU + β3AGE +β4KTK + eDimana:HOW = Curahan jamkerja Per Bulan (jam)WAG = Pendapatan PerBulan (Rupiah)EDU = Pendidikan(Tahun)AGE = Umur Responden(Tahun)JTK = JumlahTanggungan Keluarga(orang)e = errorβ0 = konstantaβ1-β4 = koefisienmasing-masing variabelindependenMetodologi

a. Variabel pendapatanberpengaruh positif dansignifikan terhadapcurahan jam kerja sektorinformal di KotaSemarang.

b. Variabel pendidikanberpengaruh positifterhadap curahan jamsektor informal di KotaSemarang.

c. Variabel umurberpengaruh negatifterhadap curahan jamkerja sektor informal diKota Semarang.

d. Variabel jumlahtanggungan keluargaberpengaruh positif dansignifikan terhadapcurahan jam kerja sektorinformal di KotaSemarang.

Page 57: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

35

C. Analisis Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan wilayah penelitian penawaran tenaga

kerja dilakukan pada level provinsi, dan kota. Dilihat dari jenis penelitian tentang

penawaran tenaga kerja wanita, sebagian besar penelitian penawaran tenaga kerja

menunjukkan tema penelitian pada wanita berstatus kawin yang bekerja disektor

informal dan memiliki tanggungan keluarga

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi

2 yaitu variabel dependennya penawaran tenaga kerja yang direpresentasikan oleh

jumlah curahan jam kerja yang bersedia bekerja di pasar kerja. Sedangkan

variabel independen adalah upah, jumlah tanggungan, kepemilikan anak balita,

pendidikan, umur, dan pendapatan suami. Income / wages, number of dependents,

ownership of children under five, education, age, and husband's income.

Data yang digunakan diantaranya adalah cross section, dan alat analisis yang

dipergunakan adalah ordinary least square (OLS). Ordinary least square (OLS)

digunakan dalam penelitian untuk mengestimasi fungsi regresi karena terdapat

variabel independen yang merupakan variabel penjelas dan variabel dependen

yaitu variabel yang dijelaskan dalam suatu persamaan linier.

Beberapa penelitian diatas berikut temuan yang di dapat dalam penelitian,

diantaranya adalah variabel upah dan jumlah tanggungan memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita (Kurniati, 2012).

Variabel usia berpengaruh negatif terhadap jam kerja wanita berstatus kawin di

Kota Magelang (Yusfi, 2013). Variabel pendidikan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap curahan jam kerja sektor informal di Kota Semarang (

Page 58: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

36

Pranata, 2014). Pendapatan suami wanita berstatus kawin berpengaruh negatif

terhadap penawaran tenaga kerja berstatus kawin (Putri, 2012).

Kesimpulan dari penelitian sebelumnya , variabel independen yang mempunyai

pengaruh dominan terhadap jam kerja adalah variabel upah, karena variabel upah

memiliki nilai koefisien yang tinggi dalam mempengaruhi variabel dependen yaitu

penawaran tenaga kerja wanita. Adapun faktor-faktor lainnya yang berpengaruh

dalam penawaran tenaga kerja wanita sektor informal adalah jumlah tanggungan,

tingkat pendidikan usia wanita, pendapatan suami dan kepemilikan anak balita.

D. Kerangka Pemikiran

Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh keputusan seseorang apakah dia mau

bekerja atau tidak. Keputusan ini tergantung pula pada tingkah laku seseorang

untuk menggunakan waktunya, apakah digunakan untuk bekerja, atau digunakan

untuk kegiatan lain yang sifatnya santai (tidak produktif tetapi konsumtif), atau

merupakan kombinasi keduanya. Apabila dikaitkan dengan tingkat upah, maka

keputusan untuk bekerja seseorang akan dipengaruhi pula dengan tinggi

rendahnya penghasilan seseorang.

Upah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan seseorang

untuk masuk pasar tenaga kerja. Kenaikan upah dapat memiliki pengaruh

subsitusi dan pengaruh pendapatan yang saling berlawanan. Pengaruh substitusi

akan membuat pekerja menambah jam kerjanya karena menganggap harga leisure

semakin mahal. Sedangkan di sisi lain pengaruh pendapatan akan pengurangi

waktu kerja karena leisure dianggap juga sebagai barang konsumsi yang dapat

dinikmati semakin banyak dengan pendapatan yang semakin tinggi.

Page 59: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

37

Pendapatan suami dalam hubungannya dengan penawaran tenaga keja wanita

memiliki pengaruh negatif. Karena apabila semakin besar pendapatan kepala

rumah tangga, maka wanita menikah akan mengurangi jumlah jam kerjanya untuk

aktivitas di pasar kerja.

Pendapatan, umur, kepemilikan anak balita, pendapatan suami, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, dan jumlah anggota keluarga dapat mempengaruhi jam kerja

yang akan dilakukan oleh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat menentukan jumlah

jam kerjanya untuk memperoleh tingkat kesejahteraannya.

Variabel lain yang diperkirakan akan mempengaruhi penawaran tenaga kerja wanita

menikah adalah usia, tingkat pendidikan, kepemilikan anak balita, dan jumlah

tanggungan keluarga. Usia pekerja dapat mempengaruhi secara negatif terhadap

penawaran tenaga kerja. Variabel tingkat pendidikan diperkirakan memiliki pengaruh

signifikan dan positif terhadap curahan jam kerja. Begitu pula dengan variabel jumlah

tanggungan keluarga.

Berdasarkan suatu asumsi bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi dalam

penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di Kota Bandar Lampung

dipengaruhi oleh faktor tingkat upah, umur, pendidikan, jumlah tanggungan

keluarga dan pendapatan suami maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran

sebagaimana pada gambar 4.

Page 60: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

38

Upah (X1)

Penawaran Tenaga KerjaWanita Berstatus Kawin(Jam Kerja ) (Y)

Jumlah TanggunganKeluarga (X2)

Kepemilikan anak balita(X3)

Pendidikan (X4 )

Pendapatan Suami (X6)

Usia (X5)

Gambar 4. Kerangka Pikir

E. Hipotesis Kerja

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian ini :

1. Diduga upah berpengaruh signifikan secara statistik dan hubungannya positif

terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal

Kota Bandar Lampung.

2. Diduga jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan secara statistik dan

hubungannya positif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin

di sektor informal Kota Bandar Lampung.

3. Diduga kepemilikan anak balita berpengaruh signifikan secara statistik dan

hubungannya positif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin

di sektor informal Kota Bandar Lampung.

4. Diduga tingkat pendidikan berpengaruh signifikan secara statistik dan

hubungannya positif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin

di sektor informal Kota Bandar Lampung.

Page 61: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

39

5. Diduga usia responden berpengaruh signifikan secara statistik dan

hubungannya negatif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin

di sektor informal Kota Bandar Lampung.

6. Diduga pendapatan suami berpengaruh signifikan secara ststistik dan

hubungannya negatif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin

di sektor informal Kota Bandar Lampung.

Page 62: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

40

III. METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-

peraturan yang terdapat dalam penelitian (Ghojali, 2006).

A. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber utama dan dikumpulkan secara

khusus, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner

yang dikirim langsung sesuai dengan sampel yang telah di tetapkan. Kuisioner ini

dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara tertulis dari responden yang

berkaitan dengan tujuan penelitian, dan dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang memuat variabel-variabel yang akan ditanyakan. Variabel tersebut mengenai

alokasi jam kerja sebagai variabel terikat, sedangkan daftar pertanyaan yang

memuat variabel-variabel bebas yang ditanyakan tentang nama responden, umur

responden, alamat responden, kepemilikan anak balita, pendapatan responden,

jumlah tanggungan keluarga, pendidikan responden, pekerjaan suami responden,

dan pendapatan suami responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur, catatan-catatan, dan data-data

dari instansi yang dapat mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

Page 63: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

41

diperoleh dari BPS atau Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung dan dinas

ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Pemilihan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang

Pusat, Kecamatan Kedamaian, Kecamatan Tanjung Karang Barat, dan Kecamatan

Bumi Waras. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa wilayah

tersebut memiliki proporsi tenaga kerja wanita sektor informal yang paling tinggi.

Informasi tersebut diperoleh dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung,

akan tetapi tidak ada catatan secara spesifik mengenai jumlah tenaga kerja wanita

berstatus kawin sektor informal perwilayah kecamatan, yang diperoleh adalah

data keseluruhan di Kota Bandar Lampung. Maka dalam perumusan sampel

penelitian ini menggunakan metode cluster.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data primer dilakukan pada jam istirahat, dimana mereka sedang

tidak melakukan aktivitas atau bekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal

14 - 23 September 2018.

C. Definisi dan Operasional Variabel

1. Variable Dependen

a. Penawaran Tenaga Kerja (Y)

Penawaran tenaga kerja adalah jam kerja yang dicurahkan oleh pemilik jasa kerja

pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu.

Page 64: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

42

2 Variabel Independen

Dalam penelitian ini melibatkan enam variabel independen, yaitu sebagai

berikut:

a. Upah (W)

Upah wanita adalah besarnya nilai nominal upah yang diperoleh pekerja wanita

berstatus kawin sebagai hasil atau imbalan dari kerjanya di sektor informal dan

bisa digunakan untuk membiayai tanggungan keluarga setiap bulan dan

dinyatakan dalam ribuan rupiah.

b. Tanggungan Keluarga (JTK)

Tanggungan keluarga adalah jumlah Anggota Rumah Tangga (ART) yang tinggal

dalam satu rumah yang sama dan masih menjadi tanggungan kepala rumah

tangga. Anggota rumah tangga dinyatakan dalam satuan jiwa.

c. Kepemilikan Anak balita (UNDER)

Kepemilikan Anak Balita adalah jumlah anak dibawah usia lima tahun yang

dimiliki oleh responden dan tinggal satu rumah dengan responden dan dinyatakan

dalam satuan jiwa.

d. Tingkat Pendidikan (EDU)

Tingkat Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang ditempuh responden

berdasarkan lama waktu yang ditamatkan dalam satuan tahun dan dibuktikan

dengan adanya ijazah.

Page 65: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

43

e. Usia (AGE)

Usia responden adalah umur dari responden pada saat diwawancarai berdasarkan

informasi ulang tahun yang terahir dan diukur dalam tahun.

f. Pendapatan suami (YH)

Pendapatan suami adalah pendapatan atau hasil kerja yang diterima oleh suami

per bulan, baik pendapatan dari pekerjaan utama maupun pendapatan dari

pekerjaan sampingan. Jumlah pendapatan suami diukur dalam satuan rupiah.

D. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Populasi dalam penelitian ini adalah data penduduk yang bekerja dan berstatus

kawin menurut jenis kelamin (wanita) di Kota Bandar Lampung tahun 2017 yang

berjumlah 44.769 orang.

E. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang

juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi (Arikuntoro, 2002).

1. Teknik Pengambilan sampel.

Dalam pengambilan sampel ini digunakan metode multistage sampling, yaitu

pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap.

a. Teknik Cluster, merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan

terhadap sampling unit (individu), dimana sampling unitnya berada dalam

satu kelompok (Arikuntoro, 2002).

Page 66: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

44

Teknik Cluster atau sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel

bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk

dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

1. Wilayah dengan jumlah pekerja wanita berstatus kawin usia produktif

terbanyak yaitu di Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang

Pusat, Kecamatan Kedamaian, Kecamatan Tanjung Karang Barat, dan

Kecamatan Bumi Waras.

2. Responden yang akan diwawancarai adalah mereka yang bekerja non

pegawai atau bekerja dengan orang lain di sektor infomal.

3. Responden yang akan diwawancarai adalah seorang yang memiliki usaha

sendiri, pedagang kaki lima, buruh londry dan lain sebagainya. Tetapi

pendapatan yang diterimanya dibawah upah minimum.

b. Teknik Simple Random Sampling, merupakan metode pengambilan sampel

yang dilakukan secara acak dan sederhana. Sampel random (acak) sederhana

adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit

penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan atau

peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel (Wahyuni dkk, 2007).

Kepentingan tujuan penelitian ini ialah melihat hubungan peran ganda wanita

dengan pengembangan karier wanita dengan semua persyaratan sampel yang

akan diperlukan (Arikuntoro, 2002). Tahapannya adalah sebagai berikut:

Dari tiap sub populasi, diambil sebuah sampel secara random dengan

kriteria pekerja wanita berstatus kawin usia (15-64) tahun, pekerja wanita

Page 67: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

45

yang memiliki anak usia kurang dari lima tahun dan pekerja wanita yang

tidak memiliki anak usia kurang dari lima tahun.

Hasil pengambilan sampel tiap sub populasi digabungkan menjadi satu

sampel yang diperlukan.

Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan dapat dilakukan

dengan menggunakan metode rumus Slovin (Husein, 2001 : 120), yaitu :

= 1 +Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir

Dalam penelitian ini diketahui jumlah populasi sebesar 44.769 orang, data

tersebut diambil dari Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dan

kelonggaran (error) ditetapkan sebesar 10%.

No Jenis kelaminStatus Perkawinan

Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati

1 Laki-Laki 12.962 60.666 1.841 2.118

2 Wanita 4.070 44.769 2.154 5.162

Jumlah 17.032 105.435 3.995 7.280Sumber : Badan Pusat Sratistik Kota Povinsi Lampung, Publikasi Indikator Pasartenaga kerja2017.

Jadi jumlah minimal sampel yang diambil oleh peneliti menggunakan rumus

Slovin adalah sebesar : = 1 +

Page 68: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

46

= 44.7691 + 44.769 (0,1)= 99,77

Jumlah minimal sampel yang diambil sebesar 99,77 yang dibulatkan menjadi 100

orang.

F. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode OLS

(Ordinary Least Square) yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variable terikat. Pada penelitian ini, menggunakan Software yang

digunakan dalam menganalisis data yaitu Microsoft Ecxel 2007 dan kemudian

diolah menggunakan E-Views 9.

1. Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan

angka-angka maupun kata-kata (Punaji Setyosari:2010:89).

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran,

deskipsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat

serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki. Langkah-langkah

penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis

data, membuat kesimpulan, dan laporan. Jenis penelitian deskriptif yang dipakai

adalah metode survei. Survei adalah suatu cara penelitian deskriptif yang

Page 69: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

47

dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka

waktu tertentu.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitiian ini menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi linier

berganda digunakan karena dalam penelitian ini mencakup lebih dari dua variabel

(termasuk variabel terikat Y), dimana dalam regresi linier berganda variable

terikat Y tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Model regresi yang

digunakan sebagai berikut (Gujarati, 2010):

LN = + + + + ++ + t

Keterangan :

Ls = Penawaran tenaga kerja wanita ( jam kerja)= Konstanta, , , = Koefisien regresi

LnW = PendapatanLnJTK = Jumlah Tanggungan KeluargaDummyUNDER = Kepemilikan Anak BalitaLnEDU = Pendidikan RespondenLnAGE = Umur respondenLnYH = Pendapatan Suami Respondenet = Error term

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas menurut Gujarati (2010) adalah untuk mengetahui apakah residual

terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan

menggunakan metode Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal

jika nilai Jarque Bera>Tabel Chi-square (Gujarati, 2010).

Page 70: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

48

Kriteria pengujiannya adalah :

1. Jika Jarque Bera stat < Tabel Chi-square maka residual berdistribusi dengan

normal.

2. Jika Jarque Bera stat >Tabel Chi-square maka residual tidak berdistribusi

dengan normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gujarati (2010) heteroskedastisitas adalah varian dari residual model

regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis atau dengan kata lain

tidak konstan. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang

diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau

tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan

metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji

residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No

Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R-square dengan nilai Chi-

square. Jika Obs*R-square (χ2 -hitung) > Tabel Chi-square (χ2–tabel), berarti

terdapat masalah heteroskedastisitas didalam model. Dan jika Obs*R-square (χ2-

hitung) < Chi-square (χ2–tabel), berarti tidak ada masalah heteroskedastisitas.

Dalam hal ini kriteria pengujiannya adalah :

1. Jika Obs*R-square (χ2 -hitung) > Tabel Chi-square (χ2–tabel) maka

mengalami masalah heteroskedastisitas

2. Jika Obs*R square (χ2 -hitung) < Tabel Chi-square (χ2–tabel) maka terbebas

dari masalah heteroskedastisitas.

Page 71: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

49

c. Uji Autokorelasi

Menurut Gujarati (2010) autokolerasi adalah keadaan dimana faktor-faktor

pengganggu yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, pengujian

terhadap gejala autokorelasi dalam model analisa regresi dilakukan dengan

pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dengan membandingkan

nilai Obs*R-Square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R-Square (χ2 -hitung) >

Tabel Chi-Square (χ2–tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation

LM Test mengindikasikan bahwa terdapat masalah autokolerasi di dalam model.

Dan jika Obs*R-Square (χ2 -hitung) < Tabel Chi-Square (χ2–tabel),berarti hasil uji

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa tidak ada

masalah autokolerasi. Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah :

1. Jika Obs*R-Square (χ2 -hitung )> Tabel Chi-Square (χ2–tabel) maka

mengalami masalah autokorelasi

2. Jika Obs*R-Square (χ2 -hitung )< Tabel Chi-Square (χ2–tabel) maka

terbebas dari masalah autokorelasi.

d. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas menurut Gujarati (2010) adalah hubungan linier yang terjadi

diantara variabel-variabel independen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap

menghasilkan estimator yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian

terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance

Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi.

Jika VIF < 10 maka antara variabel independen tidak terjadi hubungan yang linier

atau tidak ada multikolinearitas. Dalam buku Gujarati (2010), cara menghitung

VIF adalah sebagai berikut:

Page 72: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

50

VIF =( )VIF menunjukkan bagaimana varians dari sebuah estimator ditingkatkan oleh

keberadaan multikolinearitas. Seiring dengan mendekati 1, VIF mendekati

tidak terhingga. Hal tersebut menunjukkan sebagaimana jangkauan kolinearitas

meningkat, varians dari sebuah estimator juga meningkat, dan pada suatu nilai

batas dapat menjadi tidak terhingga. Dalam hal ini, kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas antar variabel bebas

2. Jika VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji t statistik

Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat (Gujarati, 2010). Dalam penelitian ini

menggunakan uji t dua arah karena objek dalam penelitian ini adalah industri kecil

dimana dalam industri kecil tingkat upah, modal, dan tingkat output dapat

berpengaruh positif ataupun negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Dengan

nilai ∝ yaitu tingkat keyakinan sebesar 10% = 0,1.

Hipotesis yang digunakan :

1. Ho : β1 = 0 artinya variabel tingkat upah tidak berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja.

Ha : β1 ≠ 0 artinya variabel tingkat upah berpengaruh terhadap penyerapan

tenaga kerja.

2. Ho : β2 = 0 artinya variabel modal kerja tidak berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja.

Page 73: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

51

Ha : β2 ≠ 0 artinya variabel modal kerja berpengaruh terhadap penyerapan

tenaga kerja.

3. Ho : β3 = 0 artinya variabel tingkat output tidak berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja.

Ha : β3 ≠ 0 artinya variabel tingkat output berpengaruh terhadap penyerapan

tenaga kerja.

Kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Uji F Statistik

Menurut Gujarati (2010) bahwa pengujian ini kan memperlihatkan hubungan atau

pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Dalam penelitian ini menggunakan nilai ∝ yaitu tingkat keyakinan sebesar

10% = 0,1.

Hipotesis yang digunakan :

Ho : βi = 0 artinya variabel upah, modal kerja, dan tingkat output secara bersama

sama tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

Ha : βi ≠ 0 artinya variabel upah, modal kerja, dan tingkat output bersama sama

berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

Kriteria pengujiannya adalah:

Page 74: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

52

1. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

upah, modal, dan tingkat output secara bersama sama berpengaruh terhadap

penyerapan tenaga kerja.

2. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

upah, modal, dan tingkat output secara bersama sama tidak berpengaruh

terhadap penyerapan tenaga kerja.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) atau goodnes of fit menurut Gujarati (2010) bertujuan

untuk mengetahui seberapa jauh variasi variabel bebas dapat menerangkan dengan

baik variasi variabel terikat atau untuk mengukur kebaikan suatu model. Koefisien

Determinasi (R2) merupakan angka yang memberikan proporsi atau presentase

variasi total dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (X).

Koefisien Determinasi (R2) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nilai R2 yang sempurna adalah satu, yaitu apabila keseluruhan variasi terikat

dapat dijelaskan sepenuhnya oleh variabel bebas yang dimasukkan di dalam

model. Dimana 0 < R2 < 1 sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Nilai R2 yang kecil atau mendekati nol, berarti kemampuan variabel-variabel

bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas.

2. Nilai R2 yang mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel bebas

menjelaskan hampir semua informasi yang digunakan untuk memprediksi

variasi variabel terikat.

Page 75: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

74

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Beberapa simpulan hasi penelitian ini mengetahui pengaruh pendapatan, jumlah

tanggungan keluarga, kepemilikan anak balita, tingkat Pendidikan, usia dan

pendapatan suami terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di

sektor informal Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil penelitian maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel upah berpengaruh signifikan secara statistik dan hubungannya positif

terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal

Kota Bandar Lampung.

2. Variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh signifikan secara statistik

dan hubungannya positif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus

kawin di sektor informal Kota Bandar Lampung.

3. Variabel kepemilikan anak balita tidak signifikan secara statistik.

4. Variabel pendidikan berpengaruh signifikan secara statistik dan hubungannya

positif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di Kota

Bandar Lampung.

5. Variabel usia wanita berpengaruh signifikan secara statistik dan hubungannya

negatif terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor

informal Kota Bandar Lampung.

Page 76: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

75

6. Variabel pendapatan suami berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik

terhadap penawaran tenaga kerja wanita berstatus kawin di sektor informal

Kota Bandar Lampung.

B. Saran

1. Tingkat upah berpengaruh secara positif terhadap penawaran tenaga kerja

perempuan menikah di Kota Bandar Lampung, dengan demikian disarankan

bagi pemerintah Kota Bandar Lampung tetap menjaga tingkat upah di sektor

informal agar tidak terlalu rendah, sehingga diharapkan bisa memotivasi

wanita yang berstatus kawin agar meluangkan lebih banyak waktu di pasar

kerja.

2. Pemerintah Kota Bandar Lampung disarankan memberikan penataan sektor

informal dalam perekonomian di Kota bandar Lampung. Dualisme

perekonomian sektor formal dan sektor informal harus tetap ada. Dengan

demikian wanita yang berstatu kawin yang memiliki tanggungan keluarga

dapat dengan mudah berpartisipasi ke pasar kerja sektor informal dengan

lokasi yang sudah disediakan oleh pemerintah.

3. Pemerintah Kota Bandar Lampung disarankan untuk memberikan perhatian

pada peningkatan mutu modal manusia. Karena semakin tinggi pendidikan,

maka akan meningkatkan jam kerja wanita. Selain itu akses pendidikan harus

seimbang, tidak ada diskriminasi antara gender, umur, dan status sosial.

4. Pada usia yang lebih tinggi, penawaran tenaga kerja wanita kawin akan

semakin menurun. Artinya kebijakan pasar kerja untuk wanita yang berstatus

kawin harus lebih diarahkan kepada kebijakan yang relatif lebih tepat

Page 77: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

76

terutama untuk wanita yang berusia diatas 30 tahun, dengan cara

pemberdayaan perekonomian mandiri termasuk pembukaan akses terhadap

perolehan modal bagi sektor informal untuk menciptakan perekonomian yang

lebih mandiri.

5. Keseimbangan tingkat upah suami dan tingkat upah istri perlu dijaga, dengan

cara besaran upah pekerja suami dan upah istri harus terjaga agar tidak

menimbulkan kesan terjadinya kesenjangan upah yang berdampak pada

munculnya diskriminasi pengupahan.

Page 78: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta.

Asyiek, Fauzia., Marcelinus Molo, Syahri. 1994. Wanita : Aktivitas Ekonomi danDomestik: Kasus Pekerja Industri Rumah Tangga Pangan di SumatraSelatan. Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Study KependudukanUniversitas Gajah Mada.

Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Industri Usahadi Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) tentang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KotaBandar Lampung,2017.

Badan Pusat Statistik Lampung, Publikasi Pasar Tenaga Kerja 2017

Badan Pusat Statistik Lampung. 2013. Keadaan Angkatan Kerja ProvinsiLampung

Becker, Gary S. 1976. “An Economic Analysis of Fertility”. Dalam Becker, GaryS. The Economic Approach to Human Behaviour. The University ofChicago, pp. 171-194.

Budiarty, Ida. 2006. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandar Lampung:Universitas Negeri Lampung.

BR, Afrida.2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit Ghalia Indoneisa.

Curahan Jam Kerja Perempuan Menikah di Kota Magelang. Diponegoro DalamProduktivitas. Universitas Kristen PETRA : Surabaya

Damayanti, Ariska. 2011. Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Menikah dandan Faktor Yang Mempengaruhinya di Kabupaten Brebes. Jurnal Ilmu

Disnakertrans Lampung. 2017. Buku Profil Ketenagakerjaan Provinsi LampungTahun 2017Ekonomi Pembangunan Vol.15, No.8

Page 79: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

Elfindri. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Padang: Andalas UniversityPress.

Ellitan, L., 2003. Peran Sumber Daya Dalam Meningkatkan Pengaruh TehnologiFaktor faktor yang Mempengaruhinya (Studi kasus 30 Responden Wanita

Ghojali, Ridwan. 2006. Metode Dan Pengujian Hipotesis. DalamPenelitian Isty Laura. 2013. Analisis Keputusan wanita MenikahUntuk Bekerja. Journal. Semarang. Undip. (Cdhi/Journal.AnalisisKeputusan Waniita Menikah.Com)

Ghojali, Ridwan. 2006. Metode Dan Pengujian Hipotesis. DalamPenelitian Isty Laura. 2013. Analisis Keputusan wanita MenikahUntuk Bekerja. Journal. Semarang. Undip. (Cdhi/Journal.AnalisisKeputusan Waniita Menikah.Com)

Glienmounrinsie, Disfiyant. 2016. Artikel Online diakses melalui

Gujarati. 2007. Ekonometrika Ekonomi. Jakarta.Hart, Keith, 1973. “Informal Income opportunities and urban employment in

Ghana”, Journal of Modern African Studies. 11 (1): 61 -69

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Ghalia Indonesia, Bogor, 2002.https://ekbis.sindonews.com/read/1106183/34/bps-banyak-pekerja-sektor-formal-lari-ke-informal-1462354604 pada tanggal 25 Maret 2017 pukul12.00 WIB).

Haryanto, Sugeng. 2008. Peran Aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan RumahTangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecah Batu Di PucanganakTrenggalek. Jurnal Penelitian Universitas Merdeka Malang. Vol 9 No. 2Tahun 2008.

Kaufman & Hotchkiss. 1999. Mikro Ekonomi

Kaufman, Bruce E. dan Julie L. Hotchkiss. 2000. The Economics of Labor

Khan, Ali et. al. 2009. Labor Force Participation Married Women In Punjab.Journal. Economic and Social Research. Pakistan.

Kiranasari, Yoshinta. 2011. Pengaruh UPah Per Bulan, Umur, Jenis Kelamin danJumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan

Kurniati, Lidya. 2012. Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Menikah Sektor

Page 80: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

Maharani, Putri.2012. Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Menikah danFaktor Yang Mempengaruhinya di Kabupaten Brebes.Journal. Journal ofEconomich. UNDIP.

Mankiw N, Gregory. 2000. Teori makroekonomi. Edisi keempat. AlihBahasa : Imam nurmawan. Jakarta Erlangga.

Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba EmpatMarkets. Orlando: The Dryden PressMenikah di Kota Semarang) . Jurnal Ilmu Ekonomi Pembangunan Vol.15,

Mulyadi Subri. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam PerspektifPembangunan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nadia, (2012). Analisis Penawaran Tenaga Kerja Wanita Menikah Dan FaktorYang Mempengaruhinya di Kabupaten Brebes.Fakultas Ekonomika DanBisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012.

Nicholson, Walter & Christopher Snyder. (2010). Intermediate Microeconomicsand Its Application 11E. Mason: South-Western Cengage Learning.

Panca Mandala Putra. 2008. “Pengaruh Upah per Bulan, Umur, Jenis Kelamin,Tingkat Pendidikan, Jenis Jabatan, dan Jumlah Anggota Keluarga terhadapCurahan Jam Kerja di Kota Semarang”. Skripsi S1 Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro. Semarang.

Payaman, J. Simanjuntak. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit FE UI.

Payaman J. Simanjuntak, 2001, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi2001, Jakarta: FE UI.

Payaman J. Simanjuntak, 2005, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Pitma Pertiwi. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PendapatanTenaga Kerja di Daerah Istimewah Yogyakarta. Skripsi. UniversitasNegeri Yogyakarta.

Pranata, Dody. 2014. Analisis Tingkat Upah, Pendidikan, Umur, dan JumlahTanggungan Keluarga, Terhadap Curahan Jam Kerja Sektor Informal diKota Semarang. Jurnal Ilmia. Program Sarjana Ekonomi UniversitasNegeri Semarang.

Rini, J.F, 2002 Wanita Bekerja (on-line) Available FTP; e-psikologi.com

Page 81: Dellia Septinovita Sari - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/59488/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dengan program penyuluhan kepada tenaga kerja wanita untuk berpartisipasi

Setyosari, Punaji, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya,Jakarta: Kencana 2010

Simanjuntak, Payaman, J.2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. (Http/Download.Piyaman.Sumber DayaManusia).

Siswidiyanto. 2004. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Wanita.

Soemarsono, Sonny (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia Ketenagakerjaan.Yogyakarta : Graha Ilmu

Sihol Situngkkir,dkk. 2007. “Peranana Ibu Rumah Tangga Dalam meningkatkanpendapatan Keluarga (Kasus Pedadang Sayur Di Kotamadya Jambi)’’.Jurnal Manajemen Dan Pembangunan, Edisi-7, 2007. Jambi.

Soeratno. 2000. Teori mikroekonom. Teori dan soal-soal. Erlangga.Jakarta.

Soeroto,2002 dalam Isty Laura.2013.Analisis Keputusan Wanita Menikah UntukBekerja. Journal. Semarang. UNDIP.

Timmer, Eccles Dan O’brien Dalam Rahmatia.2004. SupplyWomen.Journal.Semarang UNDIP.

Todaro, M. P. (2011). Pembangunan Ekonomi. Jakarta. Erlangga.

Tumanggor, D.S,. 2009. Analisis Faktor-Faktoryang mempengaruhi ProduksiCokelat di Kabupaten dairi. Sekolah Pasca Sarjana Universitas SumatraUtara.

Wardhono, A. 2004. Mengenal Ekonometrika. Jember. FE Universitas Jember

Yusfi, Reikha Habibah.2014. Pengaruh Faktor Upah,Usia,Pendapatan