8
Dita Wahyuning Tyas (125130101111028) Definisi Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa karbon,hydrogen dan oksigen yang terdapt dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O ; misalnya, rumus molekul glukosa ialah C6H12O6 (enam kali CH2O). Senyawa ini penuh disangkan “hidrat dari karbon” sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka (Fessenden, 1982 : 318) Karbohidrat disebut tongkat kehidupan bagi kebanyakan organisme. Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti juga bgi berbagai mikroorganisme. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2 dan H2O. Sejumlah besar pati dan karbohidrat lain yaang dibuat oleh fotosintesa menjadi energi pokok dan sumber karbon bagi sel non-fotosintetik pada hewan, tanaman dan dunia mikrobial (Lehninger,1982:313) Klasifikasi Karbohidrat Karbohidrat terbagi menjadi tiga kelompok : 1. Monosakarida Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adala D-glukosa 6-karbon (Lehninger,1982:314). Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Monosakarida yang penting dalam fisiologi ialah D-glukosa, D-galaktosa, D-fruktosa, D-ribosa, dan D- deoksiribosa. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.

Definisi Dan Klasifikasi Karbohidrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

definisi dan klasifikasi karbohidrat (biokimia)

Citation preview

Dita Wahyuning Tyas (125130101111028)

Definisi Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa karbon,hydrogen dan oksigen yang terdapt dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O ; misalnya, rumus molekul glukosa ialah C6H12O6 (enam kali CH2O). Senyawa ini penuh disangkan hidrat dari karbon sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan hidrat dari karbon merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka (Fessenden, 1982 : 318) Karbohidrat disebut tongkat kehidupan bagi kebanyakan organisme. Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti juga bgi berbagai mikroorganisme. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2 dan H2O. Sejumlah besar pati dan karbohidrat lain yaang dibuat oleh fotosintesa menjadi energi pokok dan sumber karbon bagi sel non-fotosintetik pada hewan, tanaman dan dunia mikrobial (Lehninger,1982:313)

Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat terbagi menjadi tiga kelompok :1. Monosakarida

Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adala D-glukosa 6-karbon (Lehninger,1982:314). Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Monosakarida yang penting dalam fisiologi ialah D-glukosa, D-galaktosa, D-fruktosa, D-ribosa, dan D- deoksiribosa. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.

Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH2O)n dimana n=3 atau lebih. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehida, maka monosakarida ini disebut aldosa. Dan bila gugusnya merupakan turunan keton maka monosakarida tersebut disebut ketosa. Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida. Sedangkan monosakarida ketosa yang paling sederhana adalah dihidroksiaseton (Lehninger,1982:314) . Kedua monosakarida sederhana tersebut masing-masing mempunyai tiga atom karbon (triosa). Monosakarida lain mempunyai empat atom karbon (tetrosa), lima atom karbon (pentosa), dan enam atom karbon (heksosa). Heksosa, zat manis dan berbentuk kristalin, adalah salah satu monosakarida terpenting. Beberapa contoh heksosa sehari-hari adalah gula tebu, gula gandum, gula susu, pati, dan selulosa. Pentosa umum adalah ribosa yaitu salah satu unit penyusun mononukleotida asam nukleat.

Gambar: Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C

Monosakarida dengan rumus umum C6H12O6, terdiri atas unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut juga gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (karena dijumpai dalam buah anggur), atau deokstrosa (karena memutar bidang polarisasi ke kanan). Galaktosa banyak terdapat dalam susu dan yogurth Fruktosa banyak ditemukan dalam buah-buahan dan madu.

Monosakarida-monosakarida penting yaitu

a) D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada rantai enam karbon. Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.

b) D-fruktosa (termanis dari semua gula)

Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik.

Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, merupakan gula yang paling manis. Bersama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu.

c. D-galaktosa (bagian dari susu)

Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalarn air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi kekanan.

c) D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)

Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.

d) D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)

Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.

2. Oligosakarida

Oligosakarida (bahasa Yunani oligos, sedikit) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Diantaranya, disakarida yang mempunyai dua unit monosakarida. Disakarida yang teristimewa adalah sukrosa (gula tebu), yang terdiri dari gula D-glukosa 6-karbon dan D-fruktosa yang digabungkan dengan ikatan kovalen. Disakarida-disakarida penting yaitu a. Sukrosa Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa.

Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman, tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Berlawanan dengan maltosa dan laktosa, sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada sukrosa berikatan satu dengan yang lain.

karena alasan inilah sukrosa bukan merupakan gula pereduksi. Sukrosa merupakan teka-teki di dalam biokimia tanaman. Walaupun d-glukosa merupakanunit pembangun utama kedua senyawa pati dan selulosa, sukrosa merupakan produk fotosintesis antara yang umum. Pada banyak tanaman sukrosa merupakan bentuk utama dalam transport gula dari daun ke bagian-bagian lain tanaman melalui sistem vascular. Keuntungan sukrosa dibandingkan dengan d-glukosa sebagai bentuk transport gula mungkin karena atom karbon anomernya berada dalam keadaan terikat, jadi melindungi sukrosa dari serangan oksidatif atau hidrolitik oleh enzim-enzim tanaman sampai molekul ini mencapai tujuan akhirnya di dalam tanaman (Lehninger,1982:322).

b. Maltosa

Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas, yang dapat dioksidasi. Residu glukosa kedua dari maltose dapat berada dalam bentuk dan . Dibentuk oleh kerja enzim air liur amylase terhadap pati. Maltosa dihidrolisa menjadi dua molekul D- glukosa oleh enzim usus maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan (1-4) (Lehninger,1982:322)

c. Laktosa

Disakarida laktosa menghasilkan d-galaktosa dan D-glukosa pada hidrolisis hanya terdapat pada susu. Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa, laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus. Enzim ini amat aktif pada bayi menyusui, tetapi hanya suku-suku di Eropa utara dan beberapa suku Afrika yang cenderung mempertahankan aktivitas laktase setelah deviasi. Orang dewasa hamper semua suku termasuk Oriental,Arab, Yahudi, hamper semua orang-orang Afrika, India dan Mediterania, memiliki sedikit lactase pada ususnya, dan banyak yang memperlihatkan gejala intoleran terhadap laktosa. Perbedaan ini bersifat menurun. Karena laktosa sendiri tidak dapat terserap dari usus ke aliran darah kecuali molekul ini dihidrolisa dahulu menjadi unit monosakaridanya, laktosa tetap tidak terserap di dalam saluran usus orang-orang dengan gejala intoleran terhadap laktosa.

3. Polisakarida

Polisakarida merupakan kelas karbohidrat yang mempunyai lebih daripada delapan unit monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida (contohnya kanji, glikogen dan selulusa), sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin). Rumus kimia polisakarida adalahn (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkan menjadi polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat, dan sebagainya. Dan polisakarida nutrien seperti amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan), dan paramilum (jenis protozoa). Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, bahan makanan dan sebagai zat spesifik. Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa yang memberikan kekuatan pada kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin, komponen struktur kerangka luar serangga. Polisakarida makanan yang lazim adalah pati (starch pada padi dan kentang) dan glikogen pada hewan. Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu polisakarida yang mencegah koagulasi darah.Reference:

Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid 2.Jakarta : Erlangga.

Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1.Jakarta : Penerbit Erlangga.