7
1 TES M.K. DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA DOSEN : IR. I GUSTI BAGUS BUDJANA, MT. MAHASISWA : I PUTU ZENIT ARIMBHAWA NIM :1219251050 (KELAS B) SOAL Dalam merancang wadah-wadah suatu elemen kota sangat penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemakainya, coba jelaskan hubungan rancangan yang ber- integrasi antara pedestrian, tata hijau, dan aktivitas pendukung dalam kaitan waktu dan tempat, yang memberikan rasa pas bagi pemakainya, serta berikan sketsa illustrasi dan penjelasannya! JAWABAN Integrasi Pedesterian, Tata Hijau, dan Aktivitas Pendukung. Di dalam suatu kota terdapat pusat-pusat kegiatan atau activity spot yang dapat berupa pusat perbelanjaan, taman

Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hubungan rancangan yang berintegrasi antara pedestrian, tata hijau, dan aktivitas pendukung dalam kaitan waktu dan tempat, yang memberikan rasa nyaman bagi pemakainya

Citation preview

Page 1: Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

1

TES M.K. DASAR-DASAR PERANCANGANKOTA

DOSEN : IR. I GUSTI BAGUS BUDJANA, MT.

MAHASISWA : I PUTU ZENIT

ARIMBHAWA NIM :1219251050 (KELAS B)

SOAL

Dalam merancang wadah-wadah suatu elemen kota sangat penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemakainya, coba jelaskan hubungan rancangan yang ber- integrasi antara pedestrian, tata hijau, dan aktivitas pendukung dalam kaitan waktu dan tempat, yang memberikan rasa pas bagi pemakainya, serta berikan sketsa illustrasi dan penjelasannya!

JAWABAN

Integrasi Pedesterian, Tata Hijau, dan Aktivitas Pendukung.

Di dalam suatu kota terdapat pusat-pusat kegiatan atau activity spot yang dapat berupa pusat perbelanjaan, taman kota, pusat perkantoran, dan sebagainya. Antar pusat kegiatan tersebut dihubungkan atau didukung dengan adanya ruang fisik aktivitas pendukung, ben- tuk dan kegiatan pendukung ini dapat berupa jalur pedestrian, ruang terbuka, dan fungsi- fungsi publik (gbr 1.1).

Hubungan rancangan yang berintegrasi pada elemen-elemen yang menjadi penghubung pusat kegiatan tersebut (pedestrian, aktivitas pendukung, tata hijau), terkait dengan waktu dan tempat misalnya :

Di pagi hari, pada pedestrian terdapat pekerja-pekerja yang membersihkan sampah, maka pedestrian harus dirancang agar bisa dengan mudah dibersihkan, perlu juga disediakan tempat sampah untuk memudahkan pekerja tersebut mengumpulkan sampah, dan juga agar orang yang berada disekitar tidak membuang sampah

Page 2: Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

2

sembarangan.

Adapula orang-orang lainnya yang sedang beraktivitas di pagi hari seperti orang yang seperti orang yang sedang lari pagi, yang tentu akan merasa nyaman diberikan tatanan hijau yang memberikan kesegaran dan oksigen bagi kesehatan. Selain itu keberadaan tata hijau tersebut juga sangat penting untuk menciptakan atraksi visual yang dapat meng- hidupkan suasana dan menarik orang untuk datang. Aktivitas pendukung di pagi hari

Page 3: Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

3

Gambar 1.1 Hubungan antara pusat kegiatan, pedestrian, tata hijau, dan aktivitas pendukung

Gambar 1.2 Penghubung pusat kegiatan

misalnya adalah adanya penjual makanan-makanan kecil di area pertokoan yang belum buka di pagi hari. Selain itu perlu juga disediakan fasilitas halte bus untuk orang-orang yang berangkat ke tempat kerja atau sekolah di pagi hari.

Pada siang hari, apalagi jika sedang musim kemarau, pedestrian harus didukung dengan penanaman pohon-pohon (tata hijau) agar dapat mengurangi panas karena terik matahari. Selain itu perlu disediakan fasilitas untuk beristirahat seperti tempat-tempat duduk, toilet

Page 4: Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

4

umum, air minum. Bentuk dari pedestrian tersebut sebaiknya datar (tidak naik turun) agar tidak melelahkan. Pada siang hari umumnya sudah ada pendukung aktivitas berupa tem- pat penjualan jasa, penjualan barang, penjualan makanan, dan hiburan.

Terkait dengan tempat, pedestrian yang bersebelahan dengan jalan kendaraan yang padat perlu diberikan pembatas atau pelindung untuk keamanan pejalan kaki. Pada Pedestrian yang ramai dimensi harus lebih luas agar orang bisa mendapatkan personal space yang cukup sehingga bisa merasa nyaman.

Pada malam hari, pedestrian harus diberikan penerangan yang cukup untuk tujuan ke- nyamanan dan keamanaan. Pada malam hari juga bisa terdapat fungsi pendukung yang meminjam tempat toko-toko yang sudah tutup seperti penjual makanan atau minuman.

Perlu diperhatikan juga pada waktu musim hujan, pada area pedestrian dan fungsi pen- dukung perlu diberikan perlindungan (pedestrian yang beratap, arcade, dan sebagainya) agar pejalan kaki atau pengguna tidak terkena hujan, serta pemilihan bahan yang tepat untuk menghindari kemungkinan terpeleset.

Adapun beberapa ketentuan yang diperhatikan adalah apakah pada pedestrian tersebut akan diperbolehkan adanya pedagang kaki lima atau tidak, dan apakah penghubung dari pusat kegiatan tersebut memperbolehkan atau tidak adanya kendaraan bermotor.

Jika tidak memperbolehkan pedagang kaki lima maka antara jalan kendaraan dan pedes- trian harus diberi pembatas agar tidak bisa diakses oleh pedagang kaki lima atau tidak bisa dilakukan jual-beli. Untuk penghubung pusat kegiatan yang tidak memperbolehkan adanya kendaraan bermotor, maka harus disediakan sebuah area parkir khusus yang dapat dengan mudah diakses.

Gambar 1.3 Kiri: pembatas antara jalan kendaran dan pejalan kaki, kanan : tempat duduk di setiap sekian meter.

Gambar 1.4 Kiri: Pedestrian di malam hari

Page 5: Dasar-Dasar Perancangan Kota, Quiz

5

Gambar 1.5 Pedestrian dan jalan kendaraan di pagi hari

Gambar 1.6 Kiri : Tata hijau dan tempat berteduh, kanan: pedestrian dengan atap

Gambar 1.7 Rancangan untuk pedestrian yang tidak memperbolehkan PKL