Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5. PERANCANGAN
1. SIKAP DASAR PERANCANGAN
Dasar-dasar perancangan apartemen sewa dan rental shops
sebagai penunjang utama bertitik tolak dari :
- Karakteristik apartemen sebagai apartemen sewa yang mewah
dan bersifat serviced apartment.
- Karakteristik rental shops yang memberikan banyak alternatif
bagi pengunjung (baik penghuni apartemen maupun pengunjung
dari luar) untuk memilih sambil membandingkan.
- Membuat suasana perdagangan yang merata.
- Karakteristik pemakai ditinjau dari nilai-nilai sosial,
budaya dan ekonomi.
Hal-hal yang digunakan sebagai konsep dasar dari titik tolak
tersebut adalah :
- Komersial
- Praktis
- Dinamis
- Eksklusif
- Prestise
- Individualis
- Kontekstual
Yang mana dalam implementasinya pada perancangan apartemen ini
adalah :
- Komersial
Bangunan harus tampil modern, lain daripada yang lain dimana
ia harus dapat memberi kesan visual yang kuat. Namun tetap
93
kontekstual terhadap lingkungan.
- Praktis
Tercermin pada penataan ruang dan bentuk massa dimana pola-
nya sederhana dan tegas.
- Dinamis
Tercerrain baik pada ruang dalam (interior) maupun pada massa
bangunan (eksterior). Pola-pola linier pada massa apartemen
yang berkesan statis dan monoton dalam hal ini kurang rele-
van .
- Eksklusif
Penampilan yang eksklusif, ditonjblkan melalui orientasi ke
dalam, tidak mongundang yang sifatnya privacy serta pemakai-
an bahan-bahan yang berkesan eksklusif. Namun yang sifatnya
publik tetap diusahakan untuk mengundang masyarakat golongan
tertentu di samping fasilitas publik tersebut sebagai penun-
jang utama penghuni apartemen.
- Prestise
Bangunan di-desain lebih menonjol dan dibuat lebih tinggi
dari rata-rata di lingkungan sekitarnya dengan ciri terten
tu.
- Individualis
Menuntut adanya zoning yang jelas antara daerah publik, semi
publik, private dan servis. Demikian juga dengan pencapaian-
nya perlu diperhatikan agar terjaga privacy-nya, dengan cara
pencapaian tak langsung.
- Kontekstual
Dalam hal ini tampilan bangunan tergantung dengan lingkun-
94
gannya. Adapunlanggam yang ditampilkan dipengaruhi dengan
bangunan-bangunan di sekitarnya, namun tetap memiliki ciri
khas dari bangunan yang ingin ditampilkan.
TAPAK DAN LINGKUNGAN
2.1. Ruang Tangkap dan Entrance
Ruang tangkap mempunyai kaitan yang erat dengan
main entrance, dimana ruang tangkap merupakan pengarah
bagi subyek kepada main entrance suatu bangunan.
Ruang tangkap dan entrance ditentukan berdasrkan :
- Arah lalu lintas yang dominan.
- Sudut pandang mata pengendara ke bangunan yang berkai-
tan dengan kecepatan rata-rata kendaraan, jarak pandang
serta ketinggian bangunan.
Ana lisa :
- Arus lalu-lintas dominan dari jalan : Urip Sumoharjo
jalan Basuki Rakhmad (dari arah selatan) menuju ke arah
utara. Sirkulasi di jalan tersebut 1 arah menuju utara.
- Sudut pandang pada kecepatan rat-rata 60 km/jam sebesar
60°. Pandangan dari arah selatan terhadap 'ruang tangkap
masih terhalang oleh bangunan show-room Honda setinggi
4 lantai. Demikian juga dalam batas site masih agak
terhalang jembatan penyeberangan yang terletak di depan
site di bagian selatan (jembatan penyeberangan terletak
sekitar 6 meter dari batas site).
- Setelah melewati jembatan penyeberangan, pandangan
terhadap ruang tangkap menjadi leluasa. Pada ruang
95
c
im+ m
if . 0
^ 1
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
g br X. 1
96
APARXEMEIV dan RENTAL SHOPS
g Y . 2
97
tangkap ini praktis sebagai posisi main entrance.
- Terdapat 2 alternatif main entrance :
> Alternatif 1 :
Pada alternatif ini, main entrance tidak terletak di
tengah-tengah posisi site yang menghadap jalan Basuki
Rakhmad, tetapi lebih menangkap terhadap subyek
(sebagai bidang tangkap).
> Alternatif 2 :
Pada alternatif ini, main entrance terletak hampir di
tengah-tengah posisi site yang menghadap .jalan Basuki
Rakhmad, tetapi posisinya cukup menangkap terhadap
subyek.
- Kesimpulan :
Berdasarkan perbandingan tersebut, maka main . entrance
Alternatif 2 lebih baik untuk diletakkan dalam perleta-
kan main entrance, karena posisinya yang lebih menang
kap subyek, sedangkan alternatif 1 sebagai bidang
tangkapnya.
2.2. Pencapaian
Pencapaian disini dibagi menjadi dua, yaitu :
- Pencapaian Utama. (Main Entrance) untuk pengunjung
Rental Shops dan tamu apartemen.
- Pencapaian Samping (Side Entrance) untuk penghuni,
pengelola, dan servis.
Kriteria Pencapaian Utama (Main Entrance) :
- Mempunyai titik tangkap yang jelas
98
N^s^
APARTEMEN RENTAL
dan SHOPS b
3C . .3
9'9
- Mudah dicapai dari jalan utama, dan diusahakan tidak
mengganggu arus lalu lintas.
- Aman, baik bagi pemakai jalan yang lain maupun kenda-
raan yang masuk/keluar site.
Kriteria Pencapaian Samping (Side Entrance) :
- Tidak menimbulkan kemacetan
- Aman
- Agak terlindung
Analisa Pen cap a Ian Utama. =
- Sebagai posisi yang menghadap jalan utama (jalan Basuki
Rakhmad), maka sisi ini merupakan pencapaian utama dari
jalan menuju site.
- Terdapat 2 alternatif Pencapaian Utama :
> Alternatif 1
Pada alternatif ini titik tangkap jelas, mudah dica
pai, aman bagi kendaraan yang masuk maupun keluar
site .
> Alternatif 2
Pada alternatif ini titik tangkap jelas, mudah dica
pai, aman bagi kendaraan yang masuk maupun keluar
site .
Analisa Pencapaian Samping :
- Sebagai posisi yang terlindung dan aman, maka batas
site di jalan Taman Apsari dan jalan Simpang Pojok
dapat dimanfaatkan bagi pencapaian samping.
100
Perbedaan 2 alternatif samping :
> Alternatif 1 (di Jl. Taman Apsari) :
Pada alternatif ini titik tangkap tidak begitu jelas,
agak tersembunyi, aman/tidak mengganggu lalu lintas,
pencapaian agak mudah, aman untuk masuk tnaupun keluar
dari site.
> Alternatif 2 :
Pada alternatif ini titik tangkap tidak jelas, tidak
aman bila pencapaiannya untuk keluar dan masuk site,
karena lebar jalan Simpang Pojok tidak memungkinkan,
selain itu pencapaiannya dari jalan Tunjungan agak
berbahaya (tidak cukup aman) karena jaraknya agak
dekat.
Kesimpulan :
Berdasrkan perbandingan-perbandingan tersebut antara
analisa pencapaian utama dan pencapaian samping, maka
ditentukan :
- Pencapaian Utama Alternatif 1 sebagai pencapaian
utama bagi kendaraan yang masuk menuju site.
- Pencapaian Utama Alternatif 2 sebagai pencapaian
utama bagi kendaraan yang keluar dari site.
Dengan bentuk pencapaian tersebut diharapkan pengunjung
akan dapat melihat suasana dalam site terlebih dahulu
sebelum masuk menuju site. Hal ini akan lebih memberi
kesempatan untuk mengundang calon pengunjung untuk
menuju site. Dengan demikian Alternatif 1 memberikan
manfaat lebih banyak daripada memberi pencapaian masuk
101
lewat Alternatif 2.
•- Pencapaian Samp ing Alternatif 1 sebagai pencapaian
masuk bagi kendaraan penghuni apartemen, servis dan
keluar lewat pencapaian alternatif 2.
- Pencapaian Samp ing Alternatif 1, .juga sebagai pencap
aian masuk bagi kendaraan pengelola, karyawan dan
tatnunya kemudian keluar melalui Pencapaian Samping
Alternatif 2.
Dengan bentuk pencapaian tersebut, diharapkan kemudahan
dalam pencapaian tapak dan kemudian pengontrolan keama-
nan, tercipta kenyamanan karena mudah dan aman untuk
dicapai tanpa mengurangi privacy penghuni.
oning
ola peruntukan/zoning dalam tapak dipertimbangkan terha-
ap beberapa kriteria, yaitu :
Situasi dan kondisi tapak, yang meliputi kebisingan,
utilitas, lalu lintas, lingkungan dan view.
Pola pencapaian dalam tapak.
Hubungan antar kelompok aktifitas.
Tingkat privacy yang berbeda dalam tapak.
arakter dari zoning :
Publik, berhubungan langsung dari jalan utama terutama
dari pencapaian utama. Dalam hal ini berhubungan dengan
bagian rental shops.
Semi-Publik, tidak berhubungan langsung dengan pencap
aian utama. Sebagai perantara antara ruang-ruang Publik
102
APARTEMEJS' dan RENTAL SHOPS 1
g' 3T.4
103
.
m
,.-w»
* • • .
• '
•
flW«kt
?fiv*U t
"Wi1i Pri^t
7te&' . • • • -
• • • ' • .
•
c^artefAfcw
trnte iW»s
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS t * *
i
t
g b r .
dengan ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan. Dalam
hal ini meliputi lobby apartemen, kantor pengelola.
- Private, agak jauh dari pencapaian utama, membutuhkan
ketenangan, view. Meliputi unit-unit apartemen yang
mana posisinya jauh terpisah dari ruang-ruang publik
dan pencapaian utama.
- Servis, pencapaiannya melalui pencapaian samping, jauh
dari pencapaian utama. Selain itu terpisah dari pencap
aian penghuni apartemen.
Sirkulasi dan Parkir
Sirkulasi dalam tapak menurut jenis pemakainya
dibagi menjadi :
a. Sirkulasi Manusia
b. Sirkulasi Kendaraan
Sirkulasi dalam tapak menurut jenis kendaraan
dibagi menjadi :
a. Sirkulasi Pengunjung
b. Sirkulasi Penghuni
c. Sirkulasi Tarnu Penghuni
d. Sirkulasi Pengelola dan Karyawan
e. Sirkulasi Servis
Penentuan sirkulasi dalam tapak perencanaan harus
memperhatikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan, baik
pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor. Krite-
ria yang dipertimbangkan dalam sirkulasi :
- Menghindari persilangan ,
105
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
gbr 2 . 6
106
- Kelancaran dan mudah dimengerti
- Sesuai dengan zoning dan pencapaian
Parkir untuk jenis bangunan apartemen mewah seba-
gian besar adalah mobil. Ada beberapa alternatif perenca-
tia untuk menanggu]angi maslah parkir ini, antara lain :
-- Parkir Terbuka
- Parkir Tertutup dengan atap dan basement
- Parkir Bertingkat
Adapun kriteria-kriteria yang dipertimbangkan
dalam penyediaan fasilitas parkir ini adalah :
- Jumlah Penghuni
- Perkiraan Pengunjung
- Effisiensi Penggunaan Tanah
- Persyaratan Dinas Tata Kota
- Nilai Ekonomis Type Bangunan
- Kenyamanan, kemudahan dan keamanan.
Analisa :
Di dalam perencanaan jenis fasilitas parkir ini haruslah
memperhatikan kemungkinan suara bising yang ditimbulkan
baik berupa polusi udara maupun suara yang dapat meng--
ganggu kenyamanan penghuni apartemen. Dengan melihat
alternatif-alternatif fasilitas parkir tersebut dan
kriteria-kriteria yang harus diperhatikan, maka faktor
ekonomis dan kelayakan yang memadai akan menjadi pertim-
bangan utama. Parkir bertingkat untuk jenis bangunan
apartemen ini tidak coook serta memerlukan biaya yang
besar dan tempat yang luas, sehingga dirasakan kurang
107
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
g bi
Y.T
108
menguntungkan .
- Kesimpulan :
Berdasrkan analisa tersebut, maka jenis parkir yang
memungkinkan untuk direncanakan adalah parkir tertutup
berupa semi basement untuk kendaraan penghuni, pengun-
jung, tamu pengunjung dan servis. Sedangkan parkir
terbuka untuk pengelola dan karyawan.
Tata Ruang Luar
Penataan ruang luar yang dimaksud disini adalah
penataan terhadap ruang-ruang yang sifatnya sebagai :
- Ruang Tangkap / Pengarah Visual
- Pemisahan Sirkulasi
- Ruang Peralihan antara aktifitas yang berbeda
- Ruang pengikat antara aktifitas yang ada
- Ruang interaksi sosial
Kriteria yang dipertimbangkan :
- Membentuk ruang luar yang dinamis dan harmonis
- Mampu memberikan kesesuaian terhadap lingkungan seki-
tarnya.
- Memberikan kenyaman dan kepuasan psikologis
- Mempertinggi nilai-nilai lingkungan alam dan manusia
Adanya Urban Landscape pada ruang luar merupakan
usaha untuk menciptakan tata ruang luar. "Urban Land
scape menggambarkan penampilan dari kota yang dapat
memberikan pengaruh visual bagi penduduk kota ataupun
pendatang. Keberadaannya ini merupakan suatu kelebihan
109
^
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
110
dari kumpulan elemen-elemen kota yang menciptakan suatu
kesenangan baik secara visual maupun psikologis".
(Cullen,1973, hall2).
Memberikan interesting point pada ruang luar yang
dipadukan dengan back-ground bangunan yang secara inakro
memberi skala proporsi sekaligus sebagai ruang perali
han dari jalan ke dalam site (berupa patung-patung,
taman, pedestrian dan Iain-lain).
Pada ruang luar irii, dapat digunakan sebagai
ruang-ruang movement, yang nana raenurut Yoshinobu
Ashihara, ruang movement adalah ruang yang dinikmati
dengan suatu pergerakan, biasa digunakan untuk :
- Menuju ke tempat penting
- Bejalan-jalan dengan bebas
Ruang peralihan dari luar ke bangunan / dari bangunan
ke luar digunakan teras dengan pembukaan bidang agar
terasa hubungan luar dalam tetap mengalir.
Pemisahan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara :
- Pembatas tanaman yang sekaligus berfungsi sebagai
pengarah.
- Perbedaan tinggi
- Perbedaan bahan
BANGUNAN
3.1. Bentuk dan Tatanan Massa
Bentuk massa bangunan dipilih bentuk tower dan
podium dengan pertimbangan :
111
- Perbedaan fungsi, dimana podium digunakan sebagai
fasilitas penunjang dan tower untuk hunian.
- Tingkat privacy lebih tinggi.
- Pemisahan zoning yang jelas
Bentuk massa bangunan dipilih bentuk point block
dengan pertimbangan :
- Tingkat privacy yang tinggi.
Dalam perancangan ini terdapat 1 tower tempat hunian,
dengan pertimbangan :
- Jumlah unit apartemen.
- Luas lahan (site).
- Adanya view terhadap bangunan panggung & lingkungan
sekitarnya.
- Lebarnya site terhadap jalan.
- Faktor kebisingan dan privacy.
Dalam tiap-tiap tower terdapat berbeda-beda type ruang-
nya, yaitu :
- Type 1 Ruang Tidur
- Type 2 Ruang Tidur
- Type 3 Ruang Tidur
- Estetika
Pendapat The Liang Gie : Suatu bentuk akan mendapat
tanggapan dari orang yang mengamati apabila bentuk
tersebut mempunyai nilai, yaitu nilai estetika. Jadi
nilai estetika dapat diartikan sebagai kemampuan suatu
benda apapun untuk menimbulkan tanggapan pada orang
yang mengamati benda tersebut".
112
- Asas-asas Estetika
> Contrast ada perlawanan baik dari segi kuali-
tas maupun kuantitas.
> Dominan adanya unsur-unsur yang dominan
(terbanyak) dalam komposisi.
> Harmony adanya keselarasan pada unsur-unsur
ritme (pengulangan)
> Balance Keseimbangan yang simetris dan
asimetris sesuai skala proporsinya.
> Aksen adanya unsur yang menjadi pusat
perhatian dalam suatu komposisi.
> Unity adanya kesatuan antar unsur-unsur
estetika tersebut.
- Tatanan Massa dengan banyak tower perlu diperhatikan
agar privacy tetap terjaga, sehingga arah pandang dalam
hal ini penting.
Orientasi Bangunan
Dalam hal ini terdapat pertimbangan-pertimbangan :
- Pengaruh orientasi sinar matahari (Timur-Barat)
- View ke segala arah
- Posisi site terhadap jalan.
- Orientasi ke dalam, membentuk- ruang di atas bangunan
panggung, sehingga lebih private.
Struktur dan Bahan
Kriteria pemilihan sistem struktur yang kan digu-
113
nakan, syarat utamanya harus kuat terhadap gaya-gaya yang
bekerja baik gaya ekstern, maupun gaya intern. Struktur
dari segi arsitektur adalah merupakan pen.jelmaan ekspresi
yang memenuhi suatu fungsi dengan tepat. Dengan demikian,
ada beberapa persyaratan pada struktur meliputi :
- Keseimbangan, agar bangunan dapat berdiri tegak
- Kestabilan , agar bangunan tidak goyah terhadap gaya-
gaya dari luar.
- Kekuatan, sehubungan dengan kesatuan seluruh struktur
dalam menerima beban. Dalam hal ini pemakaian kualitas
bah'an-bahan cukup berperan.
- Efisien/Tepat Guna, sehingga ekonomis.
- Estetis, struktur dapatmerupakan bagian yang ditonjol-
kan untuk menciptakan ekspresi arsitektur yang sesuai
dan logis dalam arsitektur bangunan.
Selain itu faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan sistem struktur adalah pelaksanaan dan
kecepatan pembangunan, pemeliharaannya, berkaitan dengan
bentuk dan ruang, tipologi apartemen, jarak bentang dan
kondisi lingkungan (kekuatan tanah, gempa, cuaca).
Bebera[a alternatif sistem struktur dan kriteria-
kriterianya :
- Struktur Dinding Pemikul
> Kestabilan : Baik
> Kekuatan : Kurang
> Penyesuaian terhadap tinggi bangunan :
untuk bangunan 10-20 lantai.
114
> Estetika : Rurang, karena masif.
> Ekonomis : Ekonomis untuk bangunan yang tidak
terlalu tinggi.
> Pelaksanaan : eepat, mudah
> Pemeliharaan : mudah
- Straktur Rangka
> Kestabilan : baik
> Kekuatan : baik
> Penyesuaian terhadap tinggi bangunan :
Untuk banguna 20 lantai (beton) dan
30 lantai (baja)
> Estetika : baik
> Ekonomis : ekonomis untuk bangunan dengan
ketinggian diatas
> Pelaksanaan : cepat, mudah
> Pemeliharaan : mudah
- Struktur Tabung
> Kestabilan : baik
> Kekuatan : baik
> Penyesuaian terhadap tinggi bangunan :
Untuk bangunan di atas 20 lantai
> Estetika : baik
> Ekonomis : Ekonomis untuk bangunan dengan
ketinggian di atas
> Pelaksanaan : lebih lama
> Pemeliharaan : mudah
115
Kesimpulan :
Berdasarkan pertirabangan atas kriteria-kriteria tersebut,
maka dipilih sistem struktur rangka. Dalam hal ini dipakai
sistem struktur rangka dengan core sebagai pengaku struk
tur dan fungsi utilitas. Selain itu sistem ini telah umum
dipakai pada bangunan-bangunan bertingkat banyak di
Indonesia dan juga kaku serta kemudahan pelaksanaan di
lapangan.
Untuk sistem struktur horizontal, meliputi flat slab/plat
datar, balok anak dan balok induk serta Grid. Di antara
ketiganya dipilih sistem balok anak dan balok induk
karena perancangan daerah tidak terikat dan paling flek-
sibel .
Sedangkan bahan yang dipergunakan mempunyai pertimbangan
sebagai berikut :
- mudah pelaksanaannya
- mudah perawatannya
- tahan api
- sesuai dengan karakter dan penampilan bangunan
- sesuai dengan kualitas ruang
- bahan mudah diperoleh
Alternatif pemakaian bahan dan kriteria-kriterianya :
- Be ton Bertulang :
> Kesesuaian terhadap fungsi bangunan :
sesuai dengan fungsi bangunan.
> Kekuatan : Homogen
> Maintenance : mudah
116
> Faktor Ekonomis: Ekonomis, ukuran tidak terbatas
sesuai dengan perhitungan.
> Keamanan terhadap kebakaran :
Tidak mudah terbakar.
> Harga : relatif murah
> Keahlian yang dibutuhkan :
Tidak memerlukan keahlian khusus
- Baja
> Kesesuaian terhadap fungsi bangunan :
kurang sesuai
> Kekuatan : Homogen
> Maintenance : Perlu perhatian khusus.
> Faktor Ekonomis: Ukuran tertentu tergantung' standar
pabrik.
> Keamanan terhadap kebakaran :
tidak tahan pada suhu 500°C.
> Harga : relatif lebih mahal
> Keahlian yang dibutuhkan :
Memerlukan keahlian khusus.
Kesimpulan :
Berdasarkan pertimbangan atas kriteria-kriteria tersebut,
maka dipilih bahan beton bertulang.
3.4. Hodul
Pengertian modul merupakan ukuran dasar yang
digunakan sebagai patokan dalam menetukan dimensi bangu
nan dan bagian-bagiannya serta mempermudah pelaksanaan
117
konstruksi fisik, Modul yang merupakan ukurarf
tertentu/standar yang dipergunakan seoara berulang dalam
suatu perencanaan dapat diperoleh dari :
- gerak manusia
- benda-benda pengisi ruang
- kebutuhan luas ruang
- bahan bangunan yang umum dipakai di pasaran/standar
- efisiensi bahan/material bangunan
- aktifitas dominan dalam bangunan
- perletakan parkir mobil, apabila parkir mobil beratap
atau pada basement/semi-basement.
Pemakaian sistem modul perlu dipertimbangkan untuk
mempermudah perancangan dan pelaksanaan. Pola dasr modul
struktural mengambil standar internasional, yaitu modul
vertikal kecepatan 10 cm dan modul horisontal kelipatan
30 em.
Faktor yang menentukan modul vertikal adalah :
- ketinggian minimal bangunan
- struktur yang digunakan
- ruang bagi perletakan utilitas, dengan penyelesaian
sebagai berikut :
> Tinggi ideal ruang penghawaan buatan : 2,80 m
> Tingggi ideal penerangan buatan : 2,40 - 2,70 m
> Tinggi ideal untuk ruang apartemen : min. 2,60 m
> Tinggi ideal untuk ruang pertokoan : min. 2,80 m
> Tinggi ideal untuk ruang parkir : min. 2,10 m
(sumber : TSS)
118
CD
15 20 30 A0 30 Z40 «/>
a 0
0
9
TT ~TT
n
3
! 1 I 1
^
HGDU. BfiHAN :
1 . PORSELEN
2 . TESELtiAFEL
3 . TESEL TERAZZO
4 . TRIPLEX TEAKWQOD
1 . *
APARTEMJEIV dan RENTAL SITOPS gb r . ST.9
TO
o
: ;-'aV? -
9 S &
a
s
s
s
40 50 CO 80 85 50 120 100 U 0
> 5 1
1
9
i t
3
a
•?
* i
r £
*
1 1
i
1 1
r.
1
I D
s
MOM. PERABOT :
1 . KURSI
2 . MEJA
3 . KURSI TAMU
4. MEJA MAKAN
5. MEJA SAHPIN8
6 . MEJA RIAS
7 . BUFFET
8 . BANQUET DESK
9 . CLOSET
10 . TEMPAT T I M
1 1 . MEJA P A I S SEKRETARIS
12. MEJA MANAGER
13. BATH TUB
14. TEMPAT TIDUR
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS S13X-.
3E 10
m-' - i&tgM.ik -. HI •
iM • iStfe^SHH
> Kebutuhan ruang utilitas : 50 - 70 cm
> Kebutuhan ruang untuk struktur ; ± 70 CM
Diambil dari i/10 - 1/12 x 6,00 m = 0,80 m.
Sehingga ditentukan modul vertikal bangunan :
- apartemen : 4,00 m
- rental shops : 4,00 m
- parkir : 4,00 m
Sedangkan faktor yang menentukan modul horisontal :
- ruang gerak aktifitas manusia
- struktur yang dig nakan
- perabot dan bahan
- effisiensi pembagian luas kamar.
Dalam hal ini modul horisopntal berhubungan dengan
kelipatan dari modul dasar (30 cm). Bentang efektif
dari beton ada1ah 3m - 13,5 m (Cowan, Henry I, Archi
tecture Structural).
Sehingga modul strukturnya :
- apartemen = 6,00 m x 6,00 m
- rental shops = 6,00 m x 6,00 m
3.5. Perhitungan Junlah Lantai
a. Apartemen
Apartemen yang direncanakan berkapasitas 70 unit
yang terbagi dalam 3 type, yaitu :
1. Type 1 Bedroom, 20 unit @ 106 m2 = ± 2.120 m2
2. Type 2 bedroom, 30 unit @ 139 m2 = ± 4.167 ra2
3. Type 3 Bedroom, 20 unit @ 183 m2 = ± 3.658 m2
121
- Type 1 bedroom menempati lantai dengan luasan = ± 636
m2, tiap lantai terdiri dari 6 unit dan area servis =
2120/636 = ± 3 lantai.
- Type 2 bedroom menempati lantai dengan luasan = ± 834
m2, tiap lantai terdiri dari 6 unit dan area servis =
4167/834 = ± 5 unit.
- Type 3 bedroom menempati lantai dengan luasan = ± 1000
m2, tiap lantai terdiri dari 6 unit dan area servis =
3658/1000 = ± 4 lantai.
Total jumlah lantai apartemen yang meliputi 2 tower
adalah : 3 + 5 + 4 = 1 1 2 lantai
b. Rental Shops, Restaurant Medical Service dan Fasilitas
Rekreasi
Rental shops yang direncanakan berkapasitas 70
unti, yang terbagi dalam beberapa ukuran, yaitu :
- Rental shop, 68 unit @ ± 20 m2
- Mini market, 1 unit @ 175 m2 = 75 m2
- Beauty Salon, 1 unit @ ± 75 m2 = 75 m2
- Restaurant, 1 unit @ ± 212 m2 = ± 212 m2
- Medical Service, 1 unit @ ± 37 m2 = ± 37 m2
Masing-masing ditambah 10% untuk servis dan sirkulasi dan
menempati luasan ± 1.000 m2 ditambah Hall menjadi ±
1969/1000 = ± 2 lantai.
Total jumlah lantai Rental Shops termasuk restaurant dan
medical servis adalah ± 2 lantai.
122
V
3.6. Tata Ruang Dalan
Dalam hal ini terdapat pertimbangan dalain hal
keamanan dan privacy, maka :
- Hubungan yang tidak langsung dan tidak mudah dicapai
memberikan privacy kepada apartemen.
- Hubungan yang langsung dan mudah dicapai untuk area
publik pada restaurantdan rental shops.
- Hubungan yang tidak langsung tetapi mudah dicapai untuk
area semi-publik pada kantor pengelola dan lobby
apartemen.
Penggabungan ketiga jenis ini dimungkinkan dengan memakai
sistem transportasi vertikal yang terpisah sesuai area
yang dilayani.
3.7. Konsep Arsitektur
Dalam hal ini arsitekturnya mengupayakan kontek-
stual terhadap lingkungannya, yaitu :
- Konteks terhadap iklim dimana bangunan ini berada,
yaitu iklim tropis.
Dalam hal ini, karena iklim tropis dan keadaan yang
banyak terjadi hujan sehingga perlu perlindungan terha
dap struktur utama, pembukaan-pembukaan, balkon, teras
dan sebagainya.
- Adanya penyelarasan terhadap lingkungan sekitarnya,
seperti landmark bangunan Simpang Lonceng (arsitektur
arsitektur tersebut mengutamakan fungsi dan terdapat
unsur-unsur vertikal dan horisontal.
- Konsep hunian, yaitu konsep bentuk khas rumah tinggal
123
di daerah Indonesia yang dipadukan dengan unsur modern,
yang meliputi bahan, struktur dan bentuknya.
3.8. Pengaruh Urban Desain dalan Perancangan
Menurut Kevin Linch, bahwa Urban Desin meliputi 5
unsur, yaitu: distrik, node, landmark, path dan edge.
Kelima unsur tersebut membedakan karakter suatu distrik
terhadap distrik yang lain, sehingga subyek mempunyai
suatu image terhadap kota. Kita secara tidak sadar telah
mengalami hal tersebut.
Pada distrik unit pengembangan Tegalsari, Surabaya
memiliki ciri khas tersendiri bagi pengamat, dimana pada
distrik tersebut terdapat banyak bangunan fasilitas umum
dan perdagangan. Selain itu arus lalu lintas yang cukup
padat pada jalan-jalan tertentu. Bangunannyapun bermacam-
macam, baik bentuk dengan berarsitektur modern sesuai
dengan waktu pembuatannya.
Pada lingkungan lokasi site yang direncanakan ini
(unit distrik pengembangan Tegalsari) kebanyakan bangu-
nan-bangunan yang baru berdiri menganut aliran arsitektur
modern fungsional (seperti pusat pertokoan Tunjungan
Plaza I dan II, Bank Duta, Hongkong Bank, Hotel Ramayana,
Apollo Plaza, Hotel Simpang) dan beberapa saja bangunan'
yang belanggam kolonial yang dimana keberadaannya tetap
dipertahankan karena mengandung nilai sejarah dan fungsi-
nya masih bisa dipergunakan (seperti Hotel LMS, Grahadi,
Balai Pemuda, Apotik Simpang Lonceng, dll).
Karena posisi lokasi site yang direncanakan berde-
124
U1 SlmfowM Uonnervj
fttncAtx* WtaiA >
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
APARTEMEN dan RENTAL SHOPS
katan dengan Simpang Lonceng daripada bangunan kolonial
yang lain, maka bangunan tersebut berpengaruh terhadap
bangunan yang direncanakan, dalam usaha untuk menyelaras-
kan diri terhadap lingkungan. Karena waktu pembuatan
menyesuaikan diri terhadap bangunan-bangunan di sekitar-
nya yang modern, di samping memperkuat keberadaan bangu
nan Simpang Lonceng yang berlanggam kolonial sebagai
landmark minor di sekitar lokasi tersebut, maka bangunan
yang direncanakan berasitektur modern dengan mengambil
sebagian bentuik khas dari bangunan Simpang Lonceng
(lihat gambar). Lebih jauh mengenai bangunan Simpang
Lonceng, Bangunan itu tersebut dahulu bernama gedung
"Nederlansche Aanneming Maatschappij", yang dibangun
tahun 1918, oleh arsitek Herman Smeets. Dua buah "tower"
(menara)mendominasi tampak dari gedung tersebut).
Arus transportasi di jalan Basuki Rahmad satu arah
menuju ke arah utara, sehingga pada bangunan panggungnya
sesuai skala proporsi manusia terdapat bidang penangkap
sesuai arah path tersebut, yang sekaligus sebagai tempat
nama bangunan serta tempat pemasangan produk-produk yang
dijual di Rental Shop Area. Pada bidang tangkap . tersebut— -
berhubungan dengan Main Entrance (pintu utama) rental
shop yang ditunjang dengan ruang terbuka menuju main
entrance yang diperindah dengan: taman, patung, tempat
duduk , lampu hias, pedestrian (unsur landscape)sehingga
secara tidak langsung memberikan unsur visualisasi terha
dap pengamat sekaligus lebih bersifat mengundang menuju
127
rental shops. Para pemakai jalan di pedestrian dari
bangunan Simpang Lonceng melewati selasar dengan kolam
disamping kemudian pada banguan yang direncanakan pada
rental shops juga terdapat selasar dengan kolam di samp-
ing, sehingga terasa adanya sequence yang menimbulkan
keselarasan antara bangunan yang direncanakan dengan
1ingkungannya.
Mekanikal dan Elektrikal
4.1. Distribusi Air Bersih
Instalasi air bersih disini meliputi perpipaan air
dingin dan air panas. Sistim yang digunakan adalah sistim
down feed bagi suplai air keseluruhan bangunan, baik
fasilitas penunjang maupun fasilitas hunian (lihat gam-»
bar).
Sumber air yang digunakan berasal dari PDAM.
Perhitungan kebutuhan air bersih dan tandon adalah seba-
gai berikut:
* Standar kebutuhan air = 2501/orang/hari
* Jumlah penghuni = 330 orang
* Kebutuhan air = 330 x 250 = 82.500 1/hari = 82,5 m3
* Pengisian tandon atas = 4 kali/hari
* Volume tandon atas = 20,625 m3
* Cadangan pemadam kebakaran = 22,5 m3
* Volume tandon bawah = 82,5 x 1,5 = 123,75 m3
128
2. Penbuangan Air Kotor dan Kotoran
Instalasi dibedakan atas:
a. Pembuangan air hujan
b. Pembuangan air kotor dan kotoran
c. Pembuangan sampan
Skema Pembuangan Air Hujan, Ai r Kotor dan Kotoran
Gambar V . 1 3 .
TALANE HCRIS9NTAL TALANS VERTIKAL BAK CONTROL
L
SALURAN KOTA
FIXTURE UNIT AIR KOTOR
& KOTORAN
STP POHFA
Untuk bangunan apartemen = 75 gallon/orang = 285 1/orang
/hari
Jumlah orang = 330 orang
Buangan/hari = 94.050 liter = 94 m3/hari
Luas ruang STP = ± 40 m2 (Data Chemitreat)
129
Skema Pembuangan Sampah
Gambar V.14.
APARTEMEN
RENTAL SHOPS
RESTAURANT
FASILITAS UMUrt
TRASH •!( GARBAGE C H U T E R
CONTAINER GUDAN8 SAMPAH BASAH/KERIN6
"
TRUCK SAMPAH
4.3. Listrik
Sistim yang utama dari gardu PLN, sedangkan cadan-
gan diambil dari generator dengan kapasitas 50% dari
seluruh beban. Sistim yang digunakan (lihat gambar).
Skema Sistim Listrik
Gambar IV.15.
GARDU
PLN
IF. AF
GENERATOR
1 J
A T 5
PANEL UTAMA
U P S _
BATTERY CHARGER
KESIN KESIN
B E 5 A R
PANEL DISTRIBUSI
PER LANTAI
PANEL DISTRIBUSI
F A S I L I T A S
- EMERGENCY LOAD 1
PANEL DISTRIBUSI
PER UNIT
U P S
BATTERY CHARGER
1—
PENERANGAN,
STOP KQNTAK
DLL.
STOP KONTAK
STOP KONTAK
AC, TV, DLL
130
Perhitungan kebutuhan beban listrik:
a. Fasilitas hunian = 10.000 m2 = 107600 sf
- Lighting = 107.600 x 1 VA/sf = 107.600 VA
- Misscellaneous = 107.600 x 0,15 VA/sf = 16.140 VA
- AC = 107.600 x 5 VA/sf = 538.000 VA
- Total - 661740 VA
b. Fasilitas Penunjang & Rekreasi = 6.921 m2 = 74.054 sf
- Lighting = 74.054 x 2,5 VA/sf = 185.136 VA
- Misscellaneous = 74.054 x 0,5 VA/sf = 37.027 VA
- AC = 74.054 x 7 VA/sf - 518.373 VA
- Total =740.541 VA
c. Fasilitas Pengelola = 527 m" = 5.639 sf
- Lighting = 5.639 x 2,5 VA/sf = 14.097 VA
- Misscellaneous = 5.639 x 2 VA/sf = 11.278 VA
- AC = 5.639 x 5 VA/sf = 28.195 VA
- Total = 535.570 VA
d. Fasilitas Servis & Parkir = 4.591 m2 = 49.123 sf
- Lighting = 49.123 x 0,5 VA/sf = 24.561 VA
- Misscellaneous = 49.123 x 0,15 VA/sf - 7.368 VA
- Total =31.929 VA
Total beban listrik = 821.290 VA = 821 KVA
Kapasitas sunber daya listrik generator = 411 KVA
Transportasi Vertikal
Sistim transportasi vertikal mutlak dibutuhkan dan
merupakan persyaratan bagi bangunan bertingkat tinggi.
Jumlah lift yang dibutuhkan bergantung pada:
131
- sistim distribusinya
- jumlah lantai yang dilayani
- kuantitas pemakai bangunan
- kapasitas dan kecepatan yang dipilih
Sistim distribusi vertikal dibedakan atas lift
privat dan lift servis. Lift privat melayani daerah
fasilitas penunjang, rekreasi dan hunian sedangkan lift
servis digunakan untuk servis. Perhitungan jumlah dan
kapasitas lift disesuaikan dengan tabel standar.
Perhitungan jumlah lift apartemen
- Jumlah Orang:
>Kepadatan populasi rata-rata = 120 sqft/orang
>Luas per lantai rata-rata = 600 m^ = 6420 sqft
>Jarak/tinggi lantai ke lantai = 4m = 13,32 ft
>Yang dilayani lift 14 lantai diatas lantai parkir
Maka jumlah penghuni yang dilayani:
14 x 6420
= 749 orang
120
P e r h i t u n g a n
>HC un tuk apa r t emen = BX = 749 x 8%
>Rise l O l t x 13 ,32 = 133 ,2 f t
>Ukuran l i f t = 2000 lb
M n t e r v a l = 5 0 - 7 0 d e t i k
>Kecepatan = 250 FPM
>RT = 155 detik
60 orang/5menit
132
-HC per kereta
300 p (p-10)(tabel) h=
RT
300 x 10
155
= 18,4 orang
HC N =
h
83
18,4
= 3,2 kereta
Kontrol:
I (Apartemen) RT 155 - — = = 51,8 detik (memenuhi)
N 3
4.5. Pengkondisian Udara
Sistim AC yang digunakan adalah:
- Sistim AC Split, yaitu Multi Split System bagi fasilitas
hunian.
- Sistim AC sentral, yaitu Chilled Water System bagi fasilitas
penunjang dan pengelola.
- Pemakaian Exhaust Fan bagi ruang servis yang memerlukan
penghawaan buatan.
Dasar pertimbangan penentuan sistim AC, adalkah:
- Waktu pemakaian yang berbeda.
- Beban kerja AC tidak sama.
- Pengaturan tergantung pada individu.
- Lebih hemat dan efektif.
133
4.6. Komunikasi dan Deteksi
Sistim komunikasi dan deteksi yang direncanakan disini adalah:'
a. Sistim Telepon
Sistim telepon digunakan sistim PABX baik untuk hubung-
an keluar maupun didalam dimana sistim diawasi oleh seorang
operator. Khusus fasilitas penghuni digunakan sistim PABX
DID (Direct Inward Dialing) yang dilengkapi dengan IDD
(International Direct Dialing), dimana untuk telepon keluar
dan masuk tidak perlu menggunakan operator, cukup memakai
extension telepon dari masing-masing unit.
b. Sistim Audio Visual
Sistim yang digunakan adalah sistim sentralisasi yang
meliputi sistin tata suara dan sistim penerimaan siaran
televisi, video/laser disc dengan menggunakan master anten
na yang diprogramkan dalam suatu program selektor untuk
selanjutnya didistribusikan melalui sistim kabel.
Sistim tata suara disini hanya didistribusikan pada
ruang-ruang umum sebagai background noise, musik, sekaligus
sebagi pemberi peringatan dan petunjuk penyelamatan dari
bahaya kebakaran.
c. Sistim Deteksi Keamanan (lihat gambar IV.16.)
4.7. Pemadam Kebakaran
Sistim pemadam kebakaran meliputi istim deteksi kebaka
ran, peralatan pemadam kebakaran dansarana evakuasinya.
Untuk sistim deteksinya digunakan detektor panas dan
asap mengingat perlengkapan bangunan terbuat dari bahan yang
mengeluarkan panas dan asap.
134
Untuk pemadam kebakarannya:
- Fasilitas Hunian, penunjang serta servis dugunakan sprinkle
yang diaktifkan oleh panas dan detektor, fire hose, dan
portable fire extinguisher.
- Hydran, digunakan untuk membantu memadamkan kebakaran dari
luar gudang.
- Fasilitas pengelola digunakan fire hose dan portable extin-
guiser.
Untuk sarana evakuasinya:
- Disediakan tangga kebakaran.
- Dinding dan pintu dirancang tahan api minimal selama 2 jam.
- Pengontrolan ducting udara terhadap asap.
4.8. Penangkal Petir
Sistim penangkal petir yang dipakai adalah Sangkar
Faraday, karena sistim ini lebih menguntungkan dipakai untuk
atap yang lebar dan datar.
Ciri-ciri:
- Pada sistim ini memberikan konduktor horizontal pada termi
nal atap yang dihubungkan langsung dengan terminal tanah.
- Konduktor tersebut dipasang mengelilingi tepi bangunan
(atap).
- Antenna yang dipasang mengelilingi pada atap bangunan dengan
jarak tertentu, jarak antar terminal udara pendek/firial
= <5m.
- H firial minimum 20 cm.
- Jarak antar deret firial =<15m
Antenna-antenna tersebut dihubungkan secara horisontal
135
dengan konduktor horisontal, sehingga jarak tidak perlu
terlaiu rapat, kemudian dimasukkan menuju tanah, yang dise
but elektroda pertahanan. Elektroda pertahanan yang dimasuk
kan ke dalarn tanah disebut terminal tanah.
/
136