Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM \4
2.1. TINJAUAN PELABUHAN
2.1.1. Definisi dan Peran Penting Pelabuhan
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang,
yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga sebagai area
bongkar muat barang serta segala fasilitas bangunan-bangunan sebaga pelayanan
muatan dan menampung dengan segala periengkapannya. Indonesia sebagai
negara kepulauan/maritirn, peranan pelabuhan sangat penting bagi kehidupan
sosial, ekonomi, pemerintah, pertahanan/keamanan dan lain sebagainya. Dengan
demikian pelabuhan sebagai sarana sistem angkutan laut yang dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan3.
2.1.2. Akses Pelabuhan
Pelabuhan merupakan aset pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat.
Pelabuhan mempakan gelandang perputaran uang dan perekonomian. Esistensi
dan peningkatan dan pembangunan pelabulian yang prefesional bisa mendongkrak
perekonomian daerah"4.
^Perencanaan Pelabuhan. DR. Ir. Bambang Triatmodjo. CES. DUA. Beta OfTet 1996Tipe Pelabuhan di DIY. Prof. DR. Kamiso NH KedaulatanRakvat
5 Ibid 3
BAB II TINJAUAN UMUM 15
2.1.3. Fasilitas Pelabuhan di Daratan
Untuk mendukung penanganan di pelabuhan dibutuhkan fasilitas-fasilitas
yang dapat menunjang kegiatan bongkar muat barang pada pelabuhan, antaralain5:
a. Fasilitas bangunan darat terdiri dari:
• Bangunan administrasi
• Bangunan gedung pabean
• Bangunan kantorpolisi
• Bangunan mang untuk buruh/pekerja pelabulian
• Bangunan gudang laut
• Bangunan gudang
• Bangunan bengkel reparasi
b. Fasilitas penanganan bongkar muat barang
Untuk penanganan bongkar muat barang terbagi dua alat penanganan yaitupananganan barang potongan dan barang curah6.
1. Penanganan barang potongan
a. Derek Kapal (ship's derricks)
Alat yang digunakan untuk mengangkut muatan yang tidak terlalu berat
dan pengangkatan berlaku untuk radius kecil, yaitu untuk sekitar 6 meter dari
lambung kapal. Kapasitas derek kapal ini berkisar 0.5 ton sampai dengan 70 tontergantung besarkecilnya kapal.
"Ibid 3
6 Perencanaan Pelabuhan. Prof. DR. Soedjono Kramadihrata. Ganeca Exact Bandun, 1996
BAB II TINJAUAN UMUM 16
Gambar 2.1. Derek kapal(sumber: Perencanaan Pelabuhan, Prof. Dr.Soedjono K. Ganeca Exact Bandung)
b. Kran darat (shore crane)
Kran darat adalah pesawat untuk bongkar muat barang dengan lengan
cukup panjang yang ditempatkan diatas dermaga pelabuhan atau dipinggirpermukaan perairan pelabulian. Kran ini mempunyai roda dan dapat berpindah-
pindah sepanjang rel kereta api. Daya angkut 2,5 ton sampai 50 ton bahkan bisa
lebih dengan jarak lengan beradius 20 meter dari lambung kapal.
c. Fork lift
Gambar 2. 2. Crane Derek(Sumber :Perencanaan Pelabuhan, Prof. Dr. Soedjono K. Ganeca Exact Bandun-)
Fort lift banyak digunakan untuk mengangkat barang dan' apron kegudanglaut (gudang tertutup) yang mampu memumpikan barang hingga ketinggian 6
BAB II TINJAUAN UMUM \f
meter. Alat ini memungkinkan penumpukan barang yang efesien karena alat
mempunya alur gerak kombinasi antara vertikal dan horisontal.
£•a£&-\ -fuff h"\xi-4A
ini
Gambar 2.3. Fork lift(Sumber :Perencanaan Pelabulian, Prof. Dr. Soedjono K. Ganeca Exact Bandung)
2. Penanganan Barang Curali
Muatan barang curali dibedakan memjadi dua macam yaitau
a. Muatan lepas bempa hasil tambang (batu bara, bijibesi) dan hasil pertanian(beras, gulajagung).
b. Muatan cair yang diangkut dalam kapal tengki seperti minyak bumi, minyakkelapa sawit dan lain sebagainya.
Untuk alat penanganan barang curali dapat ditangani secara ekonomis
dengan menggunakan alat belt conveyor untuk mengangkat barang materal secara
vertikal dan bucket elevator secara horisontal atau kombinasi keduanva.
F-Z^-METTlGambar 2.4. Peralatan barang curah
(Sumber :Perencanaan Pelabuhan. Prof Dr. Soedjono K. Ganeca Exact Bandung)
BAB II TINJAUAN UMUM 18
2.1.4. Sistem Sirkulasi Bongkar Muat Barang
Pada sistem sirkulasi bongkar muat barang pada pelabuhan terdiri dari
empat macam sirkulasi7, yaitu :
1. Sirkulasi Horisontal/Lateral (Roll on Roll off, RoRo)
Untuk sirkulasi horisontal pada bongkar muat barang dilakukan oleh alat yang
mampu memindahkan barang dengan gerak horisontal yaitu mobil tailler,
gerobag, fork lift, belt conveyor dengan beban kapasitas dan radius sesuai denganbesar kecil alatnya.
2. Sirkulasi Vertikal (Lift on Lift off, LoLo)
Pada sirkulasi vertikal dilakukan jenis alat-alat seperti kran derek, gantri kran,side loader dan sebagainya.
3. Kombinasi gerak sirkulasi horisontal dan vertikal (Float on Float offsystem)
Jenis alat gerak kombinasi ini paling banyak di pakai pada aktifitas bongkar
muat barang , karena alat paling efesien dalam penggunaannya. Alat-alat tersebut
antara lain fork lift, transtainer, straddle loaderdsb.
4. Sirkulasi Gerakan Miring naik/turun (inclined/declined system)
Pada alat ini mempunyai sirkulasi gerak miring dan naik turun saja, antara lain
gantri crane, crane derrick.
7Perencanaan Pelabuhan Prof Soedjono Kramadihrata. Ganeca Exact Band um> 1996
Peralatan fork lift dggrk Horisontal menujuruang2 penyimpanan
barang
\ / —!T—'T:^—r^— v-^
BAB II TINJAUAN UMUM \g
Peralatan Uantn CraneAJrane Derek grk
mixing dan vertikal mengangkut bmg2 dari
kapal kedarat dan diteruskan oleh alat2 grkhorisontal (fork lift,gerobag motor dll).
Dernaga/Aprnn
4::::::::::;--:;j;/S if
\ .-•'* .•••': :"*••• '••• /| |<' •- . Gerobag motor
menuju ruang2
bongjjgr rmia^bax penyimpanan barang
Jarak Gudang ± 750 m dari. dermaga/ / / /
/
/ -
ft
11
11i i
i /
TT"
GUDANG
ttttttKeluar Pelab
*f
\ \
I t
• i
GUDANG
\ \ gerak horisontal
V\
\ \
\ \
» \
—tr
Gambar 2. 5. Sistem sirkulasi bongkar muat barang(Perencanaan Pelabuhan, Prof. Dr. Soedjono K. Ganeca Exae, Bandung yang dnelaskan melalui gambar oleh penuli,)
2.2. KONDISI EKSISTLNG DAN PERAN FUNGSI PELABUHAN
TEGAL
2.2.1. Pelabuhan Tegal Melakukan Aktifitas Kegiata
Pelabuhan Tegal merupakan pelabuhan kelas IV yang mempunyai peran
aktifitas yang sangat penting untuk arus barang dan jasa yang berada di kota Tegal
dan sekitarnya. Sebagaimana yang diketahui Pelabuhan Tegal mempunyai
peranan sebagai Pelabulian niaga bongkar muat barang, dimana dapat melayani
kegiatan ekspor-impor dan antar pulau (sumber data tahun 1980-an). Hinterland
dari Pelabuhan Tegal adalah berupa hasil industri, pertanian dan kerajinan yangsangat mendukung unmk pengembangan perekonomian kota Tegal8.
tan
1Master Plan Pelabuhan Tegal, PT. (persero) Pelabuhan Tegal III 2000
BAB II TINJAUAN UMUM 20
2.2.2. Tinjauan Terminal Barang Pelabuhan Tegal
Pelabuhan Tegal merupakan pelabuhan niaga yang melakukan bongkar
muat barang, sehingga Pelabuhan Tegal mempunyai terminal barang yang tertutup
(gudang) maupun terbuka (area terbuka). Untuk terminal barang tertutup (gudang)
Pelabuhan Tegal mempunyai 3 gudang dengan luas rata-rata 840 s/d 2275 m2
dengan kondisi fisik bangunan sudali tidak layak dipergunakan lagi serta tidak
terpenuhinya kebumhan gudang/terminal barang karena banyaknya barang-barang
yang akan disimpan sehingga sering terjadi over troop Hal ini dikarenakan
Pelabuhan Tegal mempunyai lahan yang sempit sehingga tidak memungkinkan
untuk membangunan terminal barang yang berkapasitas besar.
Melihat dari kondisi fisik pada gudang/terminal barang Pelabuhan Tegal
bahan material untuk struktur dinding dan atap terbuat dari seng serta struktur
kontruksi bangunan tidak dalam standar bangunan gudang/terminal barang.
Gudang/terminal barang tersebut hanya layak digunakan untuk pada barang-
barang potongan (besi, kayu) saja yang relatif kecil kerusakannya, hal ini
dikarenakan dinding maupun atap pada bangunan gudang tersebut sudali mulai
rusak (keropos) sehingga sering terjadi kebocoran pada waktu hujan. Jarak antara
gudang atau terminal barang dengan dermaga relatif cukup jauh yang menjadikan
biaya operasional bongkar muat barang bisa dua kali lipat atau mungkin lebih, hal
ini juga dikarenakan keterbatasan lahan pada Pelabuhan Tegal yang
memungkinkan bangunan gudang dibangun jauh dari dermagay.
9 Ibid 8
BAB II TINJAUAN UMUM 21
fcatas area ?e\a,t>v)Vici»r\
i- r\za fevVorttprcitOX. VzwoQa <WuMpukAH
Gambar 2. 6. Kawasan Pelabuhan Tegal dengan ketebatasan lahan(Sumber : Master Plan Pelabuhan Tegal, PT. Pelindo III Pelabuahn Tega! 2000)
Melihat dari luas dan kondisi fisik bangunan gudang pada Pelabuhan
Tegal sudali tidak memungkinkan lagi untuk digunakan karena semakin hari
jumlah volume dan jenis bongkar muat barang yang masuk semakin bertambah
hal ini sering terjadinya over troop pada gudang-gudang tersebut. Klasifikasi
gudang-gudang yang pada Pelabuhan Tegal sebagai berikut10 :
• Gudang Lini A@ 30m x 28 m luas 840 m2 material seng daya dukung 0,25
ton/m''
• Gudang Lini B @ 30m x 55 m luas 1550 m2 material seng daya dukung 0,25
ton/m
Data Catatan PT. Pelindo Pelabuhan Te»al 111 2000
BAB II TINJAUAN UMUM 22
• Gudang Lini C@ 35 mx 65 m luas 2275 m2 material dinding sebagian
tembok bata plesteran dan seng serta atap seng daya dukung 0,25 ton/m
Gambar 2. 7. Kondisi gudang barang pada Pelabuhan Tegal(Sumber :Kondisi Eksisting gudang Pelabuhan Tegal, tahun 2000)
2.2.3. Tinjauan Bongkar Muat Barang
Mengingat Pelabuhan Tegal sebagai pelabuhan niaga maka setiap harinya
melakukan aktifitas kegiatan bongkar muat barang baik barang potongan maupun
barang curah. Lalu lalang kunjungan kapal dan aktifitas bongkar muat barang dan
berbagai daerah pun semakin tahun semakin meningkat, hal ini terlihat dalam
tabel sebagai beriku" :
Ibid 9
BAB II TINJAUAN UMUM 23
Th
KUNJUNGAN KAPAL BOBOT
Per groos ton1 KAPAL BONGKAR
ton
PerTh Rata-rata/hari Per hari1
PerTh Rata-rata/hari1997 1825 5 139.745 147.336 129,27
1998 1940 5 152.825 158.412 145,03
1999 2182 6 185.936 169.343 170,39
2000 2925 8 212.527 181.123 203,11
Rata-
Rata
Rata-rata kenaikan perTh17^ %
Rata-rata kenaikan perTh16,2 %
Data cata tan PT. Peluido III Cabana Tegal tahun 2000
Untuk rata-rata barang yang dibongkar dari kapal masuk gudang (simpan)
per hari untuk adalali 78 %dan 22 % langsung diangkut truk. Sedangkan barang
yang digudangkan sebelum diangkut kapal (menunggu kapal datang) rata-rata per
hari 85 % dan 15 % langsung diangkut kapal. Untuk barang-barang (potongan
dan curah) yang masuk terminal barang/gudang dari kapal maupun dari darat rata-
rata perhari adalah sebagai berikut12 :
Total Barang Masuk Gudang/hari
Th
1997
1998
1999
2000
Barang Masuk Gudang ton / hari
Barang dari Kapal 78 %
129,27
145,03170,39203.11
100,80
113^3
132,90
158,42
Barang dari Darat 85 %
134,73
157,42184,05
214,11
114,52
133,80
156,44182,83
Total/hari
215,32
247,13
289,34341,26
Sehingga kenaikan rata-rata barang yang masuk gudang selama 4 tahunAdalah 164 % / tahun
Data catatan PT. Pelindo III Cabang Tegal tahun 2000
Ibid 10
BAB II TINJAUAN UMUM 24
Barang Musuk Gudang Rata-rata Perhari dengan Kenaikan 16,5 %Diprediksi Selama 10 tahun Mendatang
Jenis BarangPot/Unit
KayuBesi
Alat2 IndustriMesin
Material
TembagaLain-lain / Unit
BERDASARKAN JENIS BARANG YANG MASUK GUDANGTON / HARI
Rata-rata/hari
Th2000
59,5251,8740,2731,6732.72
32,7218,95
Prediksi 10 Th
Kenaikaa-16^ %
693,79604,26
469,98369,27
380,46
380,46
210
Jenis BarangCurah/Satuan
Beras
Gula
JagungPupukSemen
Elektronika
Brng KerajinanLain-lain / Satuan
Rata-rata/hari
. Th.2000
59,5427,84
23,9823,05
21,1323,0525,97
10,72
Prediksi 10 Th
Kenaikan 16,5%
693,78
324,51
279,75268,56
246,18268,56302,13
125
Total jenis barang potongan dan unit masuk gudangdengan kenaikan rata-rata 16,5% prediksi 10tahun
3.108,22 ton / hari
Total jenis barang curah dan satuan masuk dengan |kenaikan rata-rata 16,5 % prediksi 10 tahun j
2.508,47 ton / hari
Total barang masuk gudang prediksi 10 tahun 5.616,69 ton / hari
Data catatan PT. Pelindo III Cabane Tegal tahun 2000
Barang-barang yang umumnya dibongkar muat pada Pelabuhan Tegal
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Jenis Barang Berdasarkan Berat Barang / M ,
Potongan Curah < 0,5 ton 0,5-2,5 ton
-Logam (besi,tembaga) - Hasil Pertanian - Hasil Pertanian - Logam '
-Mesin (beras jagung dll) - Pupuk - Kayu
-Kayu -Pupuk - Gula - Mesin |
-Material - Semen - Semen - Material '
-Alat-alat industri - Elektronika - Elektronika - Alar industri \
-dan barang-barang - Barang kerajinan - Barang kerajinan i
berbentuk satuan dan barang kecilyang terbungkus
Data catatan PT. Pelindo III (:abans Tesal tahun 2000
BAB II TINJAUAN UMUM 25
Gambar 2.8. Aktifitas bongkar muat barang pada Pelabuhan Tegal(Sumber : Kondisi eksisting aktifitas bongkar muat Pelabuhan legal tahun 2000)
2.2.4. Tinjauan Sirkulasidan Alat Bongkar Muat
Pada alur sirkulasi bongkar muat barang Pelabuhan Tegal memiliki satu
alur pintu masuk dan satu pintu keluar yang keduanya terpusat pada satu sumbu.
Dari sirkulasi tersebut tidak adanya pembedaan antara alur sirkulasi peralatan dan
kendaraan bongkar muat barang, sehingga pada alur sirkulasi tersebut sering
terjadinya crossing . Untuk kondisi fisik jalan sebagai alur sirkulasi bongkar muat
barang dan alur sirkulasi lainnnya 40 % dalam keadaan cukup baik dengan
kontruksi aspal penetrasi lapisan hotmik dengan panjang 1340 m lebar 8 m dan
2 13luas 10720 m
11 Ibid 10
Diangkut truk menujutujuan terakhir lewat
darat
Keterangan
KAPAL
Dari darat
_jw Sirkulasi bongkar muat dari kapal
••• Sirkulasi bongkar muat dari darat
BAB II TINJAUAN UMUM 26
Dermaga/Apron
Gudang/terminal baranguntuk disimpan
Diangkut truk menuju tujuanterakhir dalam waktu
tertentu
Gambar 2.9. Sirkulasi bongkar muat barang pada terminal barang(Sumber : Pola alur sirkulasi bongkar muat Pelabuhan Tegal, 2000)
Mat bongkar muat Barang pada Pelabuhan Tegal masih relatif sedikit jenis
dan typenya, hal ini dikarenakan juga barang-barang yang dibongkar muat tidak
terlalu komplek jenisnya. Dari alat-alat yang digunakan untuk bongkar muat
barang kebanyakan mempunyai gerak vertikal dan kombinasi antara gerak
horisontal dan vertikal serta mempunyai kapasitas daya angkut antara 5 ton
sampai dengan 25 ton, alat-alat tersebut antara lain sebagai berikut :
• Fork lift sebagai alat bongkar muat barang berkapasitas 3 - 5ton alur gerak
kombinasi.
• Crane derrick alat bongkar muat berkapasitas 5-10 ton alur gerak vertikal
• Gerobag truk alat pengangkut peti / kotak dengan kapasitas 3 - 5 ton alur
gerak vertikal.
14Ibid 10
BAB II TINJAUAN UMUM 27
• Gerobag motorkapasitas 3 - 5 ton bergerak horisontal.
• Crane derek berkapasitas 5 - 10 ton gerakkombinasi
• Pollyweb berkapasitas 5 - 10tongerak kombinasi
Berdasarkan sistem jenis peralatan yang digunakan untuk melakukan
bongkar muat barang pada Pelabuhan Tegal adalah sebagai berikut :
Tabel Jenis Gerak Peralatan Bongkar Muat Berdasarkan Jenis Barang
Berdasarkan Jenis Gerak Peralatan Bongkar Muat Barang
Vertikal Horisontal Miring Kombinasi
(Crane derek, mobil, fork lift) (Fork lift, gerobag motor) (Gantri Crane, polhveb) (Fork lift, pollyweb)
- Hasil-hasil pertanian -Kayu • Hasil pertanian - Hasil pertanian
Semen - Logam panjang - Semen - Semen
Pupuk -Pupuk - Pupuk
- Material - Material - Material
- Elektronika - Elektronika - Elektronika
- Mesin -Mesin - Mesin
- Alat-alat industri - Alat-alat industri - Alat2 industri
- Barang kerajinan - Barang kerajinan - Barang kerajinan
Data catatan PT. Pelindo HI Cabana Tegal tahun 2000
•P •(3 C
X -HCn gC«J
•r4
enCnc
^y
i—, \.&0tti
60 rA
80%. j 20%
\-*0 mi
, l.roda.>l
l.*°
\-7J>1*\
Muatan di atas
palet
BAB II TINJAUAN UMUM 28
*- .-.'msfai^Lnifss^^nm
Gambar 2.10. Jenis peralatan bongkar muatbarang pada Pelabuhan Tegal(Sumber : Jenis Peralatan pada Pelabuhan legal tahun 2000)
2.3. TINJAUAN TERMINAL BARANG BERTINGKAT PADA
PELABUHAN
Untuk daerah kawasan pelabuhan yang mempunyai keterbatasan lahan dan
letak antara terminal barang/gudang berjauhan maka dimungkinkan bangunan
tenninal barang/gudang dibangun secara bertingkat (Alanzo DefOuinn, Design
and Contraction Of Port and Marine Structrares) ,dengan maksud
mengefesienkan lahan yang sempit dan dapat meyatukan antara tenninal
barang/gudang berjauhan. Untuk bangunan terminal barang bertingkat tidak
punya aturan umum dalam flingsi/penggunaanya pada lantai atas dan bawah,
tetapi biasanya lantai atas digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang
ekspor dan lantai bawah untuk barang ekspor dan impor selain itu juga
kegunaanya melihat dari jenis barang yaitu lantai atas untuk barang curah/ringan
(beras, semen, pupuk) dan bawah untuk barang potongan/berat (besi, mesin,
BAB II TINJAUAN UMUM 29
kayu). Dalam bangunan terminal barang bertingkat mempunyai risiko dan biaya
yang lebih besar karena didukung struktur kontruksi yang kuat, operasional yang
mahal dan maintenance yang tidak mudah. Untuk luas area bangunan tenninal
barang bertingkat minimal 10.000 m2 dikurangi 35 % untuk alur sirkuasi
bangkar muat barang dan fasilitas lain. Pada lantai atas banguanan diundurkan
4,5 m untuk memberikan platfrom sebagai penanganan pendaratan bangkar muat
barang. Dalam ukuran tinggi per lantai minimal 4,5 mdan ukuran bukan pintu
tidak kurang dari lebar 3,5 mtinggi 4,8 mdan jarak antara pintu 18 mdisesuikan
dengan jauh dekatnya apron. Salah satu hal pada bangunan terminal barang yang
kebanyakan otoritas pada bentuk bangunan terminal barang yang tidak lebih dari
dua lantai, hal ini di karenakan kesulitan dalam melakukan bongkar muat barang
secara vertikal3.
-Infermirtenf platforms
2i
KRaiirosd car
Gambar 2.11. Terminal barang bertingkat(Sumber :Design &Contraction of Port &Marine Structures, Alanzo DeF. Quinn, Second Edition 1972)
2.3.1. Fungsi dan Kebutuhan Ruang padaTerminal Barang
Untuk kebutuhan niang-ruang terminal barang bertingkat pada pelabuhan,
maka perlu adanya penataan pada fungsi ruang-ruang barang tersebut yaitu antara
15 Design &Contraction oi" Port &Marine Svuclwes, Alanzo DeF. Quinn. Second Hdition 19_2
BAB II TINJAUAN UMUM 30
mang atas dan bawah. Pembedaan tersebut salah sarunya adalah untuk
mengefesiensi struktur kontruksi. Untuk kebutuhan ruang lantai atas sendiri
berfungsi sebagai mang barang curah (beras, jagung, semen dsb) dan mang-mang
bawah sebagai mang barang potongan (mesin, besi, kayu) yang masing-masing
mang memiliki pembatas/dinding untuk memisahkan barang yang sejenis yang
terbuat dari bingkai jala kawat dan bingkai baja yang mengembang sampai langit-
langit atap. Klarifikasi dari mang-mang adalah sebagai berikut10 :
1. Ruang Barang Lantai Atas
• Ruang-ruang barang (+ luas 80 s/d 120 m2) kapasitas <0,5 ton/m3
• Ruang sirkulasi barang (± lebar 1.5 m s/d 4 m).
• Ruang peralatan bongkar muat barang (± luas 15 m ).
• Ruang pos jaga (± luas 5m2).
• Wc. umum (+2x6 m2)
Dari kebutuhan mang-mang barang lantai atas memiliki fungsi beban yang
relatif ringan dan mudah dalam bongkar muat. Untuk mang-mang barang itu
sendiri dibagi beberapa bagian yang rata-rata untuk menyimpan barang yang
sejenis. Untuk pembagian mang-mang tersebut digunakan dinding pemisah yang
memiliki beban relatif kecil17.
'"Ibid 1517 Ibid 15
Sorwrtt ..
'. :pftk
TTTTTTa.
>-^ ^
_SELr-4
-1L
TF
•Ik-
» ••••— frpSftftO* JO"*** >
BAB II TINJAUAN UMUM 31
P.- ^cwmWpftWOVt
X2.. "V(jV\U*W\ ©atrVltf
.11 • li-«==3
Gambar 2.12. Ruang-ruang barang pada lantai atas(Sumber: Design& Contruction of Port & Marine Structures, AlanzoDeF. Quinn, Second Edition 1972)
2. Ruang Barang Lantai Bawah
• Ruang-ruang barang (± luas 160 m2) dengan kapasitas ± 0,5-2,5 ton/m .
• Ruang pengelola (± 50 m2 + area parkir)
• Ruang sirkulasi barang (± lebar 2 m s/d 4 m).
• Ruang peralatan bangkarmuat barang (± luas 25 m2)
• Ruang pos jaga (± luas 5m)
• Wc. Umum (±2 x luas 5 m2)
Dilihat dari luas dan kapasitas mang lantai bawah digunakan untuk
barang-barang yang memiliki beban berat dan berukuran besar, hal ini
dikarenakan barang-barang yang disimpan di mang bawah mempunyai resiko
yang besar dalam sistem bongkar muat. Untuk sirkulasi barang dan peralatan
bongkar muat barang digunakan mang dan peralatan yang besar sebagai upaya
mengatasi jenis barang yang tersedia. Dari ruang mang dalam gudang pada
pelabuhan mempunyai pelaturan-peraturan dalam tata cara penyimpanan barang,
baik dalam administrasi maupun operasioanl. Pada mang-mang gudang hanya
BAB II TINJAUAN UMUM 32
untuk menyimpan barang-barang sementara waktu unmk menunggu
pengangkutan lebih lanjut ke tempat tujuan terakhir. Masa penyimpanan pada
mang gudang adalah maksimun 15 hari unmk barang yang akan diangkut lewat
darat dan 30 hari untuk barang-barang yang akan diteruskan pelabuhan lain lewat
kapal.apabila btas waktu yang tempo tersebut barang belum bisa diangkut ke
tempat tujuan akhir maka barang hams dipindahkan ke gudang lini II
(werehouse). Unmk semua fasilitas pada gudang biasanya tidak dipungut biaya
untuk waktu pemakaian 3 sampai 5 hari, tetapi apabila lebih dari waktu tersebut
akan dikenakan biaya18.
Gambar 2.13. Ruang-ruang barang pada lantai bawah(Sumber : Design & Contractionof Port & Marine Structures, AlanzoDeF. Quinn, Second Edition 1972)
2.3.2. Kebutuhan Peralatan dan Sirkulasi Bongkar Muat Barang
Untuk kebutuhan peralatan bongkar muat barang pada tenninal barang
bertingkat memerlukan alat-alat yang mampu bekerja dengan gerak kombinasi
1Design & Contruction of Port & Marine Structures, Alanzo DeF. Ouinn, Second Edition 19"
BAB It TINJAUAN UMUM 33
antara vertikal dan horisontal, hal ini dikarenakan sebagai upaya mengatasi alur
kebutuhan gerak bongkar muat pada terminal barang itu sendiri1 .
2.3.2.1. Jenis Peralatan Bongkar Muat Barang
Pada setiap pelabuhan mempunyai beberapa jenis peralatan bongkar
muatbarang, khususnya pada terminal barang bertingkat yang memiliki tata ruang
berlantai yang tentunya sebagai peralatan sebagai penunjang alur kebutuhan gerak
bongkar muat barang. Sebagai sarana penunjang kegiatan bongkar muat barang
yang mampu memberikan pelayanan kebutuhan barang. Dari berbagai jenis
peralatan tidak semua alat dapat digunaka secara freksibel, hal ini dilihat dari
sistem gerak pada alat tersebut. Dari beberapa jenis peralatan sang paling banyak
dibutuhkan pada terminal barang bertingkat adalah jenis peralatan yang sistem
gerak kombinasi (float on/float off sistem) dan gerak miring naik turun
(inclined/declined) karena sistem tersebut mampu mengatasi kebutuhan gerak
barang dalam bongkar muat baik pada lantai mang atas maupun lantai mang
bawah. Unmk kapasitas pada peralatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
bongkar muat barang. Jenis peralatan tersebut antara lain adalah" :
• Fork lift dengan kapasitas 3 s/d 5 ton.
• Crane mobil dengan kapasitas 10 s/d 20 ton dan jarak tempuh horisontal
21,960 m.
• Polyweb (elastotatic) dengan kapasitas 5 s/d 8 ton.
• Straddle carrier dengan kapasitas 3 s/d 5 ton.
19 Ibid 15Perencanaan Pelabuhan Prof.Soedjono Kramadihrata. Ganeca Exact Bandung 1996
Mean sea /eve/ SI.O.O',
BAB II TINJAUAN UMUM 34
• Side loader kapasitas 10 ton.
• Belt conveyor atau Bucket elevator kapasiats untuk barang curah.
• Gerobag motor kapasiats 3 s/d 5 ton
• Gantri crane kapasiats 10 s/d 20 ton
• Traktor kapasitas 5 ton
• Crane derek kapasitas 5 s/d 10 ton
ea^Crane mobil
_*!•£.'. J
9SX/A
3/10/6
^=^ppll'-O" S'-Qj
SOTOlb 45001b 4SOO/6
9900/6
-m—
28'-0"
scoo/6 45001b 4JJOQ/6gpj=p>
^r
5,5
ad=15,005,5
—*Side loader kapasitas 10 ton."
Gambar 2.14. Jenis peralatan bongkar muat pada terminal barang bertingkat(Sumber : Desi°n & Contraction of Port & Marine Structures. Alanzo DeF. Ouinn. Second Edition 1972)
ISE8000 lb 80(.CT~3C&
*0
laa?/^; ffip/fl
BAB II TINJAUAN UMUM 35
2.3.2.2. Sistem Sirkulasi Bongkar Muat Barang
Pada sistem gerak sirkulasi bongkar muat barang mempunyai beberapa
kombinasi yang disesuaikan pada jenis muatan bongkar muat barang. Bongkar
muat barang dapat dibeda-bedakan menumt beberapa penggolongan sesuai
dengan jenis muatan barang, sifat dan lain-lain yang hams diperhirungkan.
Adapun macam-macam jenis muatan barang tersebut adalah sebagai berikut21 :
• Ditinjau dari jenis muatan dan kwalitas per unit muatan.
- General cargo adalah muatan yang terbungkus dan dibongkar muatkan
secara potongan (unit mesin, separtai alat-alat motor).
- Bulk cargo adalali muatan yang tidak terbungkus sebagai jenis barang
curah ( minyak kelapa sawit, kopra).
Homogenus cargo adalah muatan yang sejenis dalam jumlah besar dalam
keadaan terbungkus (beras, gula, semen)
• Ditinjau dari segi ekonomi kapal, muatan dibedakan antara lain :
- Deadweight cargo adalah muatan yang ukurannya kurang dari 12 nr/ton
(balian-balian tambang).
- Measurement cargo adalali muatan yang ukurannya lebih dari 12 m /ton
(barang-barang frabrikat).
• Ditinjau dari sifat alamiahnya, dapat dibedakan antara lain :
Muatan padat
Muatan cair
- Muatan gas
21 Pokok-pokok Pelayaran Niaga, Drs. F.D.C. Sudjatmiko. Akademi Pressindo 1985
BAB II TINJAUAN UMUM 36
• Ditinjau dari segi costode dan handling, muatan dibedakan antara lain :
- Muatan berbahaya (dangerous cargo).
- Muatan yang memerlukan pendinginan.
Muatan yang panjang dan beratnya melebihi ukuran tertentu.
Dari berbagai tinjauan muatan barang maka dapat diketahui sistem sirkulasi
bongkar muat barang pada terminal barang bertingkat. Pada dasarnya sistem
sirkulasi bongkar muat barang pada terminal barang bertingkat dikatagorikan
empat jenis, antara lain22:
• Sistem sirkulasi vertikal, yaitu sirkulasi bongkar muat dengan peralatan
yang bekerja menaik turunkan barang dari kapal ke lantai atas atau
sebaliknya. Alat-alat tersebut adalah crane derricks, crane mobil dan lain-
lain.
• Sistem sirkulasi horisontal, sirkulasi bongkar muat barang dengan peralatan
yang mampu bekerja memindahkan barang secara horisontal, antara lain
fork lift, gerobag, straddle carrier dan sebagainya.
• Sistem sirkuasi miring, yaitu sirkulasi bongkar muat barang yang mampu
memindahkan barang dengan gerak miring antara lain gantri crane dan
pllyweb.
• Sistem sirkulasi kombinasi, yaitu sirkulasi bongkar muat barang yang sistem
gerak kerjanya mampu naik-tunm, maju-mundur dan samping, alat-alat
tersebut antara lain fork lift, gantri crane dan pollyweb.
" Ibid 20
Sirkulasi horizontal pada fork lift,gerobag motor dan traktor melakukanbongkar muat barang menuju ruang-ruang penyimpanan barang dg jarak
tempuh 150 m
Apron lantai bav
EEKT
KAPAL
c4-
GUDANG GUDANG
&
•rra
BAB II TINJAUAN UMUM 37
Sirkulasi vertikal pada alat crane derek/gantricrane dari kapal dg jarak putar 15 m menuju
apron It. bawah dan diteruskan peralatanhorizontal (fork lift, gerobag motor dan traktor)
3
GUDANG
Kendaraan truk keluar masukterminal barang melakukan
bongkar muat
GUDANG
KAPAL
Sirkulasi vertikal pada alat cranederek/gantri crane dari kapal dg jarak putar15 m menuju apron lt.Atas dan diteruskan
peralatan horizontal (fork lift, gerobagmotor dan traktor) menuju gudang.
J^T
GUDANG
TEg
GUDANG GUDANG
Sirkulasi horizontal pada fork lift, gerobagmotor dan traktor melakukan bongkar
muat barang menuju ruang-ruangpenyimpanan barang dg jarak tempuh 150
Apron Lt. Bauah
Apron Lt. Atas
GUDANG
Gambar 2.15. Gerak sirkulasi peralatan pada terminal barang bertingkat(Sumber : Buku Design & Contraction of Port & Marine Structures, Alanzo DeF. Quinn, Second Edition 1972 yang
dijelaskan melalui gambar oleh penulis)
2.3.3. Desain dan Bahan Material pada Terminal Barang Bertingkat
Pada bangunan tenninal barang bertingkat pada pelabuhan tidak bisa
distandarisasikan dalam desian. Mungkin ada banyak ragam desain dari bangunan
terminal bertingkat pada pelabuhan. Tetapi pada umumnya dalam pemakaian
desain berbentuk persegi empat memanjang dengan bentuk apron lebih panjang
(type luffing level dipakai di Amerika dan Eropa) sebagai upaya instalasi pada
alur sirkulasi dan peralatan bongkar muat barang. Pada desian bangunan terminal
BAB II TINJAUAN UMUM 38
barang bertingkat mengutamakan tata mang didalamnya sebagai wadah
penyimpanan barang yang meliputi bentuk mang dalam mang23.
I Polaruang-ruang penyimpnan barang y— Pola sirkulasi padaruang-ruang penyimpnan
Gambar 2.16. Organisasi grid(Sumber : Buku Design & Contractionof Port & Marine Structures,AlanzoDeF. Quinn, Second Edition 1972 yang
dijelaskan melalui gambar oleh penulis)
2.3.3.1. Study Desain Terminal Barang Bertingkat
Untuk desain pada terminal barang bertingkat terbagi beberapa elemen
desain struktur antara lain24 :
• Desain struktur tiang pondasi
Pada struktur pondasi terminal barang bertingkat menggunakan tiang pancang
dengan kedalaman disesuaikan pada kondisi tanah daerah tersebut. Unmk
jarak antara kolom/tiang tidak kurang dari 9 m sebagai upaya membatasi
ruangan interior. Pada kolom lantai bawah mempunyai struktur lebih kuat
dibanding kolom lantai atas karena pada lantai bawah mempakan tumpuan
beban paling besar dari pada lantai atas.
2^ "*4Design & Contraction of Port & Marine Structures, Alanzo Dt-K Ouhui, Second Edition !972
BAB II TINJAUAN UMUM 39
s-^fr^HS-cf
f-Q'.L I*''*' »<•' , J'-eT,
ji=*b*^iLi>-**^g=J
-P*<Ust*l
'"!• unmtmiww j*Jijumwnvnmw*\wn •—l.uii 111
i i ip-'9
Gambar 2.17. Struktur pondasi tiang pancang(Sumber : Design & Contraction of Port & Marine Structures, Alanzo DeF. Quinn, Second Edition 1972)
Desain struktur plat lantai
Pada stmkmr plat lantai bawah digunakan dari beton baik dengan
pemyelesaian semen integral maupaun terpisah yang mengandung besi
dimana nantinya lantai akan dijadikan subyek pada pemakaian yang hebat.
Tebal lantai umumnya 1 72 in yang ditempatkan di atas slab lantai beton
pracor atau prestressed. Untuk plat lantai atas digunakan stmkmr plat baja
dengan ketebalanberdasarkan berat beban yang dipikul lantai atas.
S/*6
9 fd\ Wotfoa." tf h&eS w&xh Wm
Gambar 2. 18. Struktur plat lantai(Sumber : Structur Steel Design, Morris 1. E. 1982)
Corru^dtaci ?tte,l
sUb r^vir leftw^ldcg
BAB II TINJAUAN UMUM 40
Desain tata ruang barang
Desain tata mang pada bangunan terminal barang bertingkat adalah organisasi
grid dengan alur sirkulasi sebagai alat penghubung antara mang-mang
penyimpanan barang. Untuk pembagian dan penataan tata mang barang
ditentukan oleh jumlah, bobot dan ukuran barang yang masuk pada tenninal
barang setiap harinya. Dari desain tata mang lantai atas sebagian diundurkan
sebagai mang apron atau mang pendaratan barang dari kapal. Tata mang
barang hams mampu berinteraksi langsung dengan alur sirkulasi bongkar
muat barang dengantujuan efesiensi biaya operasioanl.
SPtClAL GLAZING FOR'HtATl INSULATION
'P\uav\a..Vvxav\g uxaWitt»4
PRECAST PRESTRESSED'CONCRETE BEAMS -8'C.C.
m i[area^\ig''s\ Ij^noT1m m n
C0^MlDC*M, A*tA
n 1
I T»«c< i
m,T»UC«LOAOIW9
! Sl'-ll" 49'-4'[ 49,-4* 1 49-4' f 49-4"- 149-4"% 49'-4\1 49-4" \49'-4H \ Up'-** Sl'-ll*! S47'-IO"r
Gambar 2. 19. Ruang-ruang dalam tenninal barang bertingkat(Sumber : Buku Design & Contruction of Port & Marine Structures, Alanzo DeF. Quinn, Second Edition 1972)
Desain elemen pintu
Elemen bukaan pintu yang digunakan pada tenninal barang bertingkat
lebarnya tidak kurang dari 3,5 m dan tingginya 4,8 m serta peletakkannya
sepanjang bagian depan dan belakang yang masing-masing berlawanan satu
sama lain. Jarak peletakan antara bukaan pintu 18 m atau ditentukan semakin
sempit apron semakin dekat jarak antara pintu. Untuk bukaan pintu
BAB II TINJAUAN UMUM 41
mempunyai tiga type antara lain rolling shutter, lift vertikal seksional dan
sliding horisontal
& nder f
-•Hsndf
Hungers'
Ooor in open"fposition
5 ^*-fan faxing Istrap
Ismtnsrmdwood door
Ooor in openpotiliof^r—™,tt
6u«J9 ro/itrs ftripSGuide roller tlripJ l Allrigjl ^-(7<//o{p /x^/«^
HORIZONTAL SLID/NO DOUBLE DOOR
£ik*b.
Door l**r*f Str^tlurj/ fkel fthfll Qu*'d~fvnet *>thiltetf flrtl wring
MULTI-SECTION VtRTICAL LIFT DOOR
Pullty
Boltoni ofdoorin openposition\
Melel-cled lemmetedwood door
~~Countermt.y*t Guide *^ Guide rollerrofhr strip
CGuide ralltr Wheel guard Whtll gvsrd •
roil ins smrreR doorHORIZONTAL SLIDING FIRS DOOR
Gambar 2. 20. Type elemen pintu(Sumber : Buku Design &Contraction ofPort &Marine Structures, Alanzo DeF. Quinn. Second Edition 1972)
Desain struktur atap
Dari bangunan tenninal barang bertingkat unmk segi struktur atap mempakan
salah sam faktor ekonomis karena tidak memerlukan biaya banyak untuk
pembuaTalrF ^ terminal barang. Untuk
memberikan mangan yang lebih lebar pada tiang interior desain struktur atap
digunakan rentang panjang dan ri bahan yang ringan. Salah satu alternatif dari
type desain struktur atap antara lain adalah bentuk rigid frame,
lengkung/cangkang, kabel dan struktur lain yang mempunyai rentang panjang.
BAB II TINJAUAN UMUM 42
Gambar 2. 21. Type struktur atap(Sumber : Structur Steel Design, Morris I. E. 1982)
Desain bangunan pelindung pantai
Bangunan pelindung pantai adalali bangunan pelindung tebing pantai/sungai
terhadap ams gelombang pada pantai tersebut. Unmk macam benmk desain
pada bangunantersebutantara lain adalah23 :
- Reventment adalah bangunan yang melindungi tebing pantai terhadap ams
gelombang yang relatif kecil.
- Sea wall adalah melindungi tebing pantai terhadap ams gelombang yang
relatif besar.
- Bulkheads adalali melindungi/menalian terjadinya sliding tanah.
- Tranining jetty adalah upaya menyetabilkan muara sungai.
- Groin (groyne) adalah menahan/menangkap angkutan pasir
- Breakwater adalah mengurangi besarnya energi gelombang yang akan
memsak daerah tertentu.
Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut. //". WidiAgus Pratikno. MSc.Ph.D. BPFE 1995
Corrugatedtsbejfojctmenrreo/ing^"
A~A Dock
OSapron
V 4tJ'
I ^ A-*
Sky/igMi
*i-2Z£L
BAB II TINJAUAN UMUM 43
hollow centre/* Modes
r^
S
-Latmtrr
~r
Hailplatform•B.
ISO'
^-^
Ganbar 2. 22. Bangunan pelindung pantai(Sumber : Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut, Ir. HutiAgus Praiikno, MSc,Ph.D. BPFE 1995)
2.3.3.2. Jenis Bahan Material
Pada penggunaan bahan material pada stmktur bangunan terminal barang
bertingkat umumnya memakai bahan-bahan berkwalitas nomer sam, hal ini
sebagai upaya unmk menjamin kekuatan stmktur kontraksi pada bangunan
tersebut sesuai dengan fungsinya. Pada dasaraya ada beberapa macam elemen
struktur kontraksi yang haras menggunakan jenis bahan material berkwalitas
26antara lain
• Bahan material pada struktur tiang pondasi
bahan material pada pondasi terdiri dari campuranUntuk penggunaan jenis
semen dan pasir serta didukung besi bertulang dengan disertai pengecoran.
bahan material lebih besarKhususnya pada lantai bawah penggunaan
dibandingkan lantai atas.
Ibid 15
BAB II TINJAUAN UMUM 44
Bahan material pada stmktur plat lantai
Pada stmkmr plat lantai penggunaan jenis bahan material sebanding dengan
jenis bahan material pada tiang pondasi, yaitu komposisi antara semen pasir
dan besi tualangan dengan proses pengecoran. Khusus pada plat lantai atas
menggunakan komposisi bahan material yang cukup ekstra, hal ini dikarenakan
sebagai jamin kekuatan pada lantai yang nantinya akan tertumpu beban yang
berat.
Bahan material pembentukan tata mang
Pada pembuntukan tata mang tenninal barang khususnya pada lantai atas
digunakan bahan-bahan yang bebannya relatif lebih kecil, hal ini sebagai
pengurangan beban pada srtuktur kontraksi lantai bawah. Jenis bahan yang
digunakan adalah kawat jaladari besi atau baja sebagai pembatas atau dinding
pada ruang-ruang serta sebagian digunakan batu bata sebagai tembok.
Bahan material elemen bukaan pintu
Bukaan pintu mempakan salah sam elemen dari bangunan terminal barang
bertingkat sebagai pusat alur sirkulasi bongkar muat barang. Pada bukaan
pintu untuk tenninal barang terdir dari bahan-bahan yang terbuat dari plat besi
dan alumunium tergantung dari jenis type pintu (rolling shutter, lift vertikal
seksional. Sliding horisontal).
Bahan material atap
Pada atap bangunan tenninal barang bertingkat memerlukan rentang yang
lebar. Sehingga pada umumnya jenis bahan material yang digunakan antara
BAB II TINJAUAN UMUM 45
lain beton prestressed, kerangka besi, kabel, fiber, plat besi dan bahan stmkmr
lain yang mempunyai rentang lebar.
Bahan materialbangunanpelindungpantai
Untuk menjaga dan menahan bangunan pantai dari ams gelombang laut maka
perlu adanya bangunan pelindung. Bahan-bahan yang digunakan adalah semen,
pasir dan bam atau mungkin kerangka besi. Dari bahan-bahan tersebut diproses
dengan sistem cor dan diplasteran.