108
DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan perkuliahan di Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Oleh: Pandu Dwi Utomo 201419721 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA JURUSAN KEPARIWISATAAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG BANDUNG 2019

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI

MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan perkuliahan di Program Studi

Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung

Oleh:

Pandu Dwi Utomo

201419721

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA

JURUSAN KEPARIWISATAAN

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

BANDUNG

2019

Page 2: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI/PROYEK AKHIR/TUGAS AKHIR

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN

NAMA : PANDU DWI UTOMO

NIM : 201419721

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA

Pembimbing I,

Drs. Herlan Suherlan, MM. NIP. 19680127 199803 1 001

Pembimbing II,

Suteja Wira Dana K, S.ST.Par, ME. NIP. -

Bandung, Agustus 2019

Mengetahui,

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,

Andar Danova L. Goetom, S.Sos., M.SC. NIP. 19710506 199803 1 001

Menyetujui,

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Faisal, MM.Par.,CHE. NIP. 19730706 199503 1 001

Page 3: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

PERNYATAAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Pandu Dwi Utomo

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juni 1996

NIM : 201419721

Program Studi : Manajemen Destinasi Pariwisata

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN DR. DJUNJUNAN

ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan hasil

penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak

sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.

2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas

Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakan di

atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait lainnya.

4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Bandung, Agustus 2019

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp. 6000,-

PANDU DWI UTOMO

NIM 201419721

Page 4: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

MOTTO

One day the people who didn’t believe in you will tell everyone how they met you.

-1340Collective

Saat kau sibuk memperbaiki ibadahmu, maka Tuhan juga akan sibuk memperbaiki rezekimu.

-Unknown People

Page 5: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

i

ABSTRAK

Lalu lintas yang terjad di Jalan Dr. Djunjunan berdasarkan data terbaru dari

PT Jasa Marga Kota Bandung menyebutkan bahwa pada tahun 2016-2017 rata-rata

lebih dari 8.500.000 kendaraan pertahun yang melewati Jalan Dr. Djunjunan. Dari

adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi yang

terjadi di Jalan Dr. Djunjunan dengan menghitung seberapa besar Income Generation,

menghitung seberapa besar Employment Generation, dan mengukur Encouragement

of Entrepreneurial Activity. Dalam penelitian ini secara batasan wilayah yang

menjadi populasi maupun sampel yaitu para pelaku usaha dan tenaga kerja yang

berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan Rt 02 Rw 08, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan

Cicendo. Dari adanya faktor kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan

seharusnya bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih bagi masyaraakat. Namun,

pemanfaatan yang teralu berfokus pada area di pinggir jalan menyebabkan potensi

yang ada di dalam gang dari jalan tersebut menjadi kurang optimal.

Metode yang digunakan ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner

dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian di analisis ke dalam

rumus yang masing-masing variabel baik itu Income, Employment, maupun

Entrepreneurial Activity.

Penelitian ini menghasilkan arahan rekomendasi dalam pengembangan

dampak ekonomi bagi masyarakat di jalan Dr. Djunjunan berupa diferensiasi dan

diversifikasi dari produk yang sudah ada. Arahan pengembangan mengenai Jalan Dr.

Djunjunan disajikan secara deskriptif.

Kata Kunci: Lalu lintas, Jalan Dr. Djunjunan, Dampak Ekonomi, Diferensiasi dan

Diversifikasi

Page 6: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

ii

ABSTRACT

The traffic that occurred at Dr. Djunjunan road based on the latest data from

PT Jasa Marga in Bandung City, which states that in 2016-2017 an average of more

than 8,500,000 vehicles per year passes Dr. Djunjunan road. From the existence of

this matter the aim of this research is to find out the economic impacts that occur in

Dr. Djunjunan road by calculating how big the Income Generation is, calculating how

much Employment Generation is, and measuring the Encouragement of

Entrepreneurial Activity. In this study the boundaries of the population and sample

areas are business people and workers who visit Dr. Djunjunan road Rt 02 Rw 08,

Pajajaran Village, Cicendo District. From the traffic density factors that occur in Dr.

Djunjunan road should have more economic impact on the community. However, the

overly focused utilization of the roadside area causes the potential inside the alley

from the road to be less than optimal.

The method used is descriptive method with a quantitative approach. Data

collection techniques were carried out through questionnaires and documentation

studies. The data that has been obtained is then analyzed into formulas which each

variable be it Income, Employment, or Entrepreneurial Activity.

This research resulted in recommendations for recommendations in

developing the economic impact of the community on Dr. Djunjunan is in the form of

differentiation and diversification of existing products. Development direction

regarding Dr. Djunjunan is presented descriptively.

Keywords: Traffic, Road Dr. Djunjunan, Economic Impact, Differentiation and

Diversification

Page 7: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir yang diajukan sebagai

salah satu syarat kelulusan dalam akademik pada semester VIII Program Studi

Manajemen Destinasi Pariwisata Jurusan Kepariwisataan. Penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Berjalannya proses penyusunan Proyek Akhir ini tidak terlepas dengan

pihak-pihak yang telah membantu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas segala karunia yang diberikan sehingga penyusun Usulan

Penelitian ini dapat terselesaikan.

2. Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Bapak Faisal MM.Par.

3. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Bapak Andar Danova L. Goeltom,

S.Sos., M.Sc.

4. Bapak R. Wisnu Rahtomo, S.Sos.,MM. selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan.

5. Ketua Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Bapak Sugeng

Hermanto, S.Sos., MM.Par.

6. Sekretaris Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Bapak Nurdin

Hidayah, S.ST. Par., MM.

7. Bapak Dr. Herlan Suherlan, MM. selaku pembimbing pertama penulis.

8. Bapak Suteja Wira Dana Kusuma, SST. Par, ME. selaku pembimbing kedua

penulis.

Page 8: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

iv

9. Jurusan Kepariwisataan serta khususnya Dosen-dosen Program Studi

Manajemen Destinasi Pariwisata dan jajaranya.

10. Seluruh narasumber dan pihak-pihak terkait yang telah membantu peneliti

memberikan informasi dan pelayanan administratif.

11. Orang tua tercinta Bapak Paiman dan Ibu Endang Sulasih yang senantiasa

mendukung penulis.

12. Kakak, Adik, serta orang yang spesial buat penulis, Dimas Hendra Perdana,

Agil Ariefiansyah, serta Astari Diffa Arfyani yang selalu memberikan

dukungan pada penulis.

13. Maulana Abas selaku teman seperjuangan dari awal masuk kampus dan juga

yang lainnya Bagas, Fitroh, Teguh, Richard, Nadya, dan Indhy sebagai

keluarga 7WK.

14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Kepariwisataan di Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

Akhir kata penulis menyadari bahwa Proyek Akhir ini masih banyak

kekurangan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan, untuk itu penulis berterima kasih apabila ada saran dan kritik yang

sifatnya membangun. Penulis juga berharap semoga Proyek Akhir ini dapat

bermanfaat untuk lebih baik lagi kedepannya.

Bandung, Agustus 2019

Penulis

Page 9: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Kajian Teori .................................................................................................. 12

B. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 29

A. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 29

B. Obyek Penelitian ........................................................................................... 29

C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 30

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 32

E. Definisi Operasional Variabel ....................................................................... 34

F. Analisis Data ................................................................................................. 36

Page 10: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

vi

G. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42

A. Income Generation di Jalan Dr. Djunjunan .................................................. 43

B. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan .......................................... 53

C. Encouragement of Entrepreneurial Activity di Jalan Dr. Djunjunan ............ 56

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................... 59

A. Simpulan ....................................................................................................... 59

B. Rekomendasi ................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Keberadaan Oleh-oleh di Pasteur (JL. Dr. Djunjunan) ......................... 9

Gambar 2. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 31

Page 12: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Kunjungan Ke Kota Bandung 2013-2018 ..................................... 3

Tabel 2. Lalu Lintas Kendaraan Masuk Jalan Tol Menurut Gerbang Tol yang

Dilewati ................................................................................................................... 4

Tabel 3. Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2016-2017 ........ 5

Tabel 4.Garis Kemiskinan Penduduk di Kota Bandung Tahun 2010-2017 ........... 6

Tabel 5. Matriks Konsep income generation Dalam Sub Konsep Dampak Ekonomi

Pariwisata .............................................................................................................. 18

Tabel 6. Matriks Konsep employment generation Dalam Sub Konsep Dampak

Ekonomi Pariwisata ............................................................................................. 22

Tabel 7. Matriks Konsep encouragement of entrepreneurial activity Dalam Sub

Konsep Dampak Ekonomi Pariwisata ................................................................... 24

Tabel 8.Penentuan Sampel Isaac dan Micahel ...................................................... 31

Tabel 9. Matriks Operasional Variabel Dampak Ekonomi Pariwisata Di Jalan Dr.

Djunjunan .............................................................................................................. 35

Tabel 10. Jadwal Penelitian................................................................................... 38

Tabel 11. Pengeluaran Wisatawan di Jalan Dr. Djunjunan ................................... 44

Tabel 12. Jenis-jenis Usaha di Jalan Dr. Djunjunan ............................................. 46

Tabel 13. Pendapatan Pelaku-pelaku Usaha di Jalan Dr. Djunjunan .................... 47

Page 13: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

ix

Tabel 14. Pendapatan Tenaga Kerja di Jalan Dr. Djunjunan ................................ 49

Tabel 15. Pengeluaran Tenaga Kerja di Jalan Dr. Djunjunan ............................... 50

Tabel 16. Data Pekerjaan di Sektor Pariwisata (Langsung) di Jalan Dr. Djunjunan

............................................................................................................................... 54

Tabel 17. Data Pekerjaan di Sektor Pendukung Pariwisata (Tidak Langsung) di Jalan

Dr. Djunjunan ........................................................................................................ 54

Tabel 18. Jumlah Unit Usaha di Jalan Dr. Djunjunan........................................... 57

Page 14: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

x

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Wisatawan

Lampiran 2 Kuesioner Pelaku Usaha

Lampiran 3 Kuesioner Tenaga Kerja

Lampiran 4 Data Hasil Kuesioner

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 6 Form Bimbingan

Lampiran 7 Turn It In

Lampiran 8 Biodata

Page 15: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

xi

Page 16: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata berdasarkan UU no.10 tahun 2009 adalah berbagai macam kegiatan

wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. World Tourism Organization

(WTO:1991) dalam Peter Mason (2003:5) menyatakan bahwa pariwisata merupakan

suatukegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tiinggal di daerah tujuan di

luar lingkungan kesehariannya. Mathieson and Wall (1982:1) dalam Peter Mason

(2003:5) bahwa pariwisata adalah “The temporary movement of people to destinations

outside their normal places of work and residence, the activities undertaken during

the stay in those destinations, and the facilities created to cater for their needs”.

Pariwisata merupakan sektor yang mendapatkan posisi strategis dalam

pengembangan.Hal ini dikarenakan sektor pariwisata merupakan sumber devisa

negara yang dapat diperbaharui jika dibandingkan dengan sumber daya alam yang

akan habis apabila pemakaiannya dan pemanfaatannya tidak dikontrol. Alasan

tersebut yang mendasari pariwisata dijadikan sebagai salah satu sektor strategis dalam

pengembangan skala nasional maupun regional.

Mirbabayev & Sagazatova (2005) dalam Jurnal Socio-Economic Impact on

Local Community through Tourism Development with Special Reference to Heritance

Kandalama bahwa pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor terbesar dan paling

Page 17: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

2

cepat berkembang di dunia dan merupakan yang tertinggitingkat pertumbuhan dan

perkembangan, volume masuk yang besar dari mata uang asing,

infrastrukturpengembangan, dan pengenalan manajemen baru dan pengalaman

pendidikan secara aktif mempengaruhiberbagai sektor ekonomi, yang akan

berdampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonominegara.

Indonesia sebagai salah satu negara yang memposisikan sektor pariwisata

dalam posisi strategis tentulah memiliki target dalam bidang pariwisata yang

diharapkan terus meningkat setiap tahunnya yaitu berupa target kunjungan wisatawan.

Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya menargetkan kunjungan wisatawan

pada tahun 2015 sebesar 10 juta wisatawan mancanegara dan 251 juta pergerakan

wisatawan nusantara.1 Dan kini target wisatawan pada tahun 2019 yaitu 20 juta

kunjungan wisatawan mancanegara dan 285 juta pergerakan wisatawan nusantara

(Kemenpar.go.id).

Dalam mewujudkan target kunjungan tersebut yaitu melalui 4 pilar

kepariwisataan sebagai mana tercantum dalam UU no.10 tahun 2009. Di dalam UU

no.10 tahun 2009 disebutkan 4 pilar pembangunan kepariwisataan, meliputi:

1.Industri Pariwisata, 2. Destinasi Pariwisata, 3. Pemasaran, 4. Kelembagaan

Pariwisata. Salah satu perealisasiaan target kunjungan tersebut yaitu melalui destinasi

pariwisata yang dimiliki di Indonesia. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis

yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat

daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat

yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Dan salah satu

destinasi pariwisata di Indonesia adalah Kota Bandung.

Page 18: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

3

Kota Bandung yang merupakan salah satu Kota dari total 9 Kota yang ada di

Jawa Barat yang berdampingan dengan 8 kota lain seperti Kota Bogor, Kota

Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya,

dan Kota Banjar. Selain itu, Kota Bandung adalah Ibukota Provinsi Jawa Barat yang

letaknya berdekatan dengan Ibukota Negara Indonesia yaitu Jakarta selain Provinsi

Banten. Dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat, secara topologi Kota Bandung

memiliki keuntungan yaitu berada di ketinggian 768 meter diatas permukaan laut dan

dikelilingi oleh gunung-gunung membuat Bandung memiliki iklim yang sejuk.

Kota Bandung tidak hanya memiliki keuntungan secara letak geografis tetapi

Kota Bandung juga memeiliki visi-misi yang sejalan dengan pembangun

kepariwisataan Indonesia. Seperti tercantum dalam visi kota Bandung yaitu

“Terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera”. Selain itu, dalam

misi Kota Bandung poin 4, yaitu membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan

berkeadilan.

Berdasarkan letak geografis Kota Bandung dan ditunjang visi-misi yang

sejalan Kota Bandung menetapkan target kunjungan wisatawan ke Kota Bandung

dengan data sebagai berikut:

Page 19: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

4

TABEL 1

TARGET KUNJUNGAN KE KOTA BANDUNG 2013-2018

Indikator Kinerja Sasaran

Kondisi Kinerja

pada awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung

5.367.894 5.480.821

5.658.874

5.843.652

6.035.475

Wisnus

5.182.196

5.285.838

5.444.413

5.607.745

5.775.977

Wisman

185.698

194.983

214.461

235.907

259.498

Berdasarkan data tersebut target jumlah kunjungan ke Kota Bandung yaitu

ditargetkan terus meningkat setiap tahunnya. Dari adanya target kunjungan tersebut

diharapkan akan berkontrubusi dalam peningkatan pendapatan daerah melalui

pengeluaran dari wisatawan. Berdasarkan target kunjungan tersebut tentu Kota

Bandung sudah memperkirakannya ditunjang dengan pintu masuk kedatangan yang

dimiliki.

Untuk menuju Kota Bandung terdapat beberapa pintu masuk yang dapat

dipilih wisatawan. Para wisatawan bisa masuk melalui jalur udara yaitu melalui

Bandar Udara Husein Sastranegara, bisa juga menggunakan kereta yaitu melalui

Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong, dan terakhir adalah jalur darat

yaitumelalui akses pintu tol. Terdapat beberapa pilihan pintu masuk tol dan salah

satunya adalah Tol Pasteur.

Sumber: RPJMD Kota Bandung 2013-2018

Page 20: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

5

Tol Pasteur merupakan akses pintu tol utama terdekat menujupusat Kota

Bandung. Pintu Tol Pasteur merupakan pintu tol yang paling padat diakses nomer 2

setelah pintu Tol Cileunyi. Berikut adalah data statistik lalu lintas kendaraan masuk

jalan tol menurut gerbang tol yang dilewati dan golongan kendaraan.

TABEL 2

LALU LINTAS KENDARAAN MASUK JALAN TOL MENURUT GERBANG

TOL YANG DILEWATI

No Gerbang

Tol

Tahun

2016 2017

1. Padalarang 3.633.756 3.738.033

2. Baros 1 1.926.777 1.900.718

3. Baros 2 1.098.622 1.105.983

4. Pasteur 9.052.932 8.413.150

5. Pasir Koja 5.303.508 5.310.551

6. Kopo 5.249.526 5.268.572

7. Moh Toha 771.632 776.512

8. Buah Batu 7.580.351 7.592.914

9. Cileunyi 11.844.288 11.965.220

Total 46.461.392 46.071.653

Data tersebut menunjukan bahwa kendaraan yang memasuki Kota Bandung

dari tahun 2016 dan 2017 melalui gerbang Tol Pasteur lebih dari 8 juta kendaraan. Hal

tersebut menempatkan gerbang Tol Pasteur sebagai gerbang tol yang paling banyak

nomer dua dibawah gerbang Tol Cileunyi dan berada diatas gerbang Tol Buah Batu.

Saat terjadi sebuah kunjungan maka akan ada pula kemungkinan untuk meningkatkan

pendapatan daerah melalui pengeluaran wisatawan. Berikut adalah data pendapatan

kota Bandung:

Sumber: PT Jasa Marga Kota Bandung

Page 21: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

6

TABEL 3

REALISASI PENDAPATAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG TAHUN 2015-2017

Dari data Pendapatan Pemerintah Kota Bandung tersebut tahun 2015-2017,

pendapatan Kota Bandung terus meningkat dan tercatat pendapatan Kota Bandung

pada tahun 2017 yaitu 6.958.932.292,46 ribu rupiah. Atau meningkat sebesar

647.853.194,66 ribu rupiah dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015.

Peningkatan yang terjadi terhadap pendapatan Kota Bandung tersebut ternyata

sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan yang ada di Kota Bandung. Berikut

adalah penurunan jumlah kemiskinan yang dibarengi dengan pertumbuhan

pendapatan di Kota Bandung mulai dari tahun 2010-2017:

Sumber: Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota Jawa Barat 2017

Page 22: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

7

TABEL 4

GARIS KEMISKINAN PENDUDUK DI KOTA BANDUUNG TAHUN 2010-2017

Pertumbuhan pendapatan pada Kota Bandung yang dialami oleh Kota

Bandung tersebut sejalan dengan menurunnya tingkat kemiskinan di Kota Bandung.

Hal itu tergambar dari penurunan jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 sebanyak

118.600 orang menjadi 103.980 orang pada tahun 2017.

Pariwisata adalah perpindahan seseorang dari daerah asal ke daerah tujuan

wisata. Terdapat berbagai macam motif yang melatarbelakangi wisatawan dalam

melakukan sebuah kunjungan, mulai dari rekreasi, mengunjungi keluarga, berbelanja,

Page 23: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

8

dll. Saat terjadinya perpindahan tersebut disertai berbagai motif didalamnya ada akses

yang dilalui oleh wisatawan dalam mencapai daerah tujuan wisata tersebut. Salah satu

akses menuju daerah tujuan wisata yang ada di Kota Bandung adalah Jalan Dr.

Djunjunan.

Pemilihan Jalan Dr. Djunjunan dikarenakan jalan ini merupakan lokasi yang

strategis berada di pintu keluar dari Tol Pasteur. Dan Jalan Dr. Djunjunan adalah

akses menuju ke daerah-daerah tujuan wisata yang tersebar di Kota Bandung, seperti:

Farm House, Tangkuban Perahu, Cihampelas, RS Hasan Sadikin, dan lain sebagainya.

“As the old adage goes, location is everything... a great location may not guarantee

success, [but] a bad location will almost always guarantee failure (Schroeder,

2002:23 dalam Timothy, 2005:148).”

Dilansir dari portal pencarian online mengenai keberadaan oleh-oleh khas

Bandung, peneliti menemukan sebuah web yang di publikasikan pada 02/06/2015

yaitu www.serbabandung.com yang mengatakan bahwa terdapat penjual oleh-oleh di

Pasteur. Berikut adalah tampilan halaman dari hasil pencarian yang dilakukan peneliti

secara online:

Page 24: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

9

GAMBAR 1

KEBERADAAN OLEH-OLEH DI PASTEUR (JL. Dr. DJUNJUNAN)

Untuk lebih menguatkan pemilihan dari Jalan Dr. Djunjunan, peneliti juga

melakukan prasurvey secara acak kepada 15 orang. Prasurvey yang telah dilakukan

secara acak kepada total 15 orang, dilakukan secara tersebar di Cihampelas, Paris Van

Java, dan Warung Soerabi Setiabudi. Dari prasurvey tersebut 10 orang mengatakan

masuk dan keluar melalui pintu Tol Pasteur, sedangkan 5 lainnya memang berdomisili

di Kota Bandung. 11 dari 15 orang yang di prasurvey menyebutkan menyempatkan

diri ke Jalan Dr. Djunjunan untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga, saudara,

ataupun teman saat pulang ke rumah (untuk yang berdomisili di Kota Bandung) dan

kota asal (untuk yang berdomisili selain di Kota Bandung), sedangkan 4 lainnya

memilih langsung pulang.

Selain melakukan prasurvey, peneliti juga melakukan wawancara kepada

warga lokal untuk menggali mengenai fenomena yang terjadi dillapangan.

Berdasarkan info yang di peroleh dari Informan 1 (pemilik warung didalam gang di rt

02 rw 08), Informan 2 (ibu rt 02 rw08), dan Informan 3 bahwasannya kegiatan

Sumber: www.serbabandung.com/pedagang-oleh-oleh-khas-bandung/

Page 25: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

10

pariwisata juga turut di rasakan mereka yang tinggal dipinggir jalan maupun di dalam

gang. Tidak berhenti disitu, mereka juga mengatakan bahwa terdapat beberapa orang

saja yang diserap dari adanya pedagang oleh-oleh yang berada di Jalan Dr. Djunjunan

dan sedikit yang mencoba peruntungangnnya dengan membuka stand sendiri namun

hal tersebut bersifat ilegal yang suatu saat bisa saja di razia oleh petugas berwenang.

Dari adanya pedagang oleh-olehh tersebut, Informan 2 dan Informan 3 juga

mengatakan bahwa kemacetan juga kerap terjadi terutama pada akhir pekan yang

dikarenakan para wisatawan yang datang memarkir kendaraanya tepat dipinggir jalan.

Berdasarkan tujuh aspek menurut Vanhove (2005:169) mengenai dampak

yang ditimbulkan dari adanya pariwisata yaitu menciptakan pendapatan, menciptakan

lapangan pekerjaan, menghasilkan pajak, meningkatkan struktur perekonomian suatu

wilayah, mendorong aktvitas wirausaha, kerugian ekonomi. Pendapat tersebut sesuai

dengan data-data yang telah di paparkan baik data dari pemerintah seperti PAD

maupun data-data lainnya seperti wawancara kepada warga lokal yang dikuatkan

dengan survey mengenai pintu masuk & keluar yang di lalui wisatwan. Oleh karena

itu, peneliti mengambil judul “Dampak Ekonomi Pariwisata bagi Masyarakat di Jalan

Dr. Djunjunan”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pemaparan latar belakang diatas, dalam UU no.10 tahun 2009

bahwa tujuan kepariwisataan yaitu meningkatkan perekonomian. Meningkatkan

perekonomian yang yang dimaksud seperti, meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang dalam hal ini adalah pendapatan asli daerah, meningkatkan kesejahteraan rakyat,

menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran dalam hal ini yang dimaksud yaitu

Page 26: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

11

melalui kesempatan bekerja. Dalam Tourism and Local Agenda 21 yang di

publikasikan oleh UNEP (2003:7), “Tourism has a major impact on local

communities in tourist destinations. It can be a significant source of income and

employment for local people.” Dari pernyataan tersebut bahwa terdapat dampak yang

signifikan bagi masyarakat dari adanya pariwisata yaitu pemasukan dan kesempatan

bekerja. Kegiatan pariwisata selain berdampak pada penciptaan pemasukan &

penciptaan lapangan kerja tetapi juga mendorong untuk melakukan kegiatan

wirausaha. Berdasarkan pada penjelasan tersebut maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu untuk menghitung bagaimana dampak ekonomi yang ditimbulkan

dari kegiatan pariwisata di Jalan Dr. Djunjunan dari sisi penciptaan pendapatan

(income generation), penciptaan lapangan kerja (employment generation), dan

dorongan dalam melakukan aktivitas wirausaha (encouragement of entrepreneurial

activity).

Dalam melakukan penelitian ini tentunya tidak terlepas dari keterbatasan-

keterbatasan yang sedang dan akan dialami peneliti, yaitu tidak tercatatnya jumlah

kunjungan secara detail karena tidak adanya pencatatan memngingat Jalan Dr.

Djunjunan adalah akses atau penghubung menuju daerah-daerah tujuan wisata yang

tersebar di Kota Bandung. Selain itu, waktu penelitian yang dimiliki hanya beberapa

bulan serta tenaga yang dimiliki oleh peneliti sehingga mungkin pada hasil akhir akan

ada kekurangan-kekurangan yang mungkin kurang memuaskan beberapa pihak.

Untuk meminimalisir hal tersebut, penelitian ini akan dibatasi melalui pembatasan

substansial dan pembatasan wilayah:

Page 27: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

12

Pembatasan Substansial

Dalam penelitian ini pembatasan substansi dilakukan agar apa yang nanti

dilakukan tidak keluar pada inti atau topik yang telah ditentukan dan juga tidak terlalu

melebar pembahasannya yaitu secara umum mengenai dampak ekonomi bagi

masyarakat.

Pembatasan Wilayah

Dalam penelitian ini pembatasan secara wilayah dilakukan agar lingkup

penelitian yang akan diteliti jelas secara wilayah administratif ataupun batasan-

batasan lainnya yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menjadi batas wilayah

sebuah penelitian. Dalam penelitian kali ini yang lokasi yang menjadi tempat

penelitian adalah Jalan Dr. Djunjunan. Namun, mengingat sangat luasnya Jalan Dr.

Djunjunan, oleh karena itu dengan pertimbangan mengenai populasi dan sampling

yang akan digunakan maka peneliti membatasi lingkup wilayah penelitian adalah Rt

02 Rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.

C. Tujuan Penelitian

Merujuk pada apa yang telah disampaikan pada latar belakang dan rumusan

masalah, tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak

ekonomi bagi masyarakat di Jalan Dr. Djunjunan sebagai jalur menuju objek wisata

yang tersebar di Kota Bandung melalui:

1. Menghitung berapa besar income generation yang terjadi di Jalan Dr.

Djunjunan sebagai salah satu akses masuk dan keluar menuju daerah-daerah

tujuan wisata yang tersebar di Kota Bandung.

Page 28: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

13

2. Menghitung berapa besar employment generation yang terjadi di Jalan Dr.

Djunjunan sebagai salah satu akses menuju daerah-daerah tujuan wisata yang

tersebar di Kota Bandung .

3. Mengukur berapa besar dorogan atau motivasi pada masyarakat di Jalan Dr.

Djunjunan untuk berwirausaha.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberi wawasan dan

pemahaman untuk para peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat menjadikan acuan rekomendasi bagi pemerintah terkait

pengambilan kebijakan dalam mengembangkan Jalan Dr. Djunjunan melihat dari

dampak ekonomi yang terjadi di tempat tersebut. Kemudian, memberikan gambaran

bagi masyarakat mengenai peluang untuk bekerja/ berwirausaha berdasarkan hasil

dari penelitian dampak ekonomi.

Page 29: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pariwisata

Mathieson and Wall (1982: p.1) dalam Peter Mason (2003:5) bahwa

pariwisata adalah “The temporary movement of people to destinations outside

their normal places of work and residence, the activities undertaken during

the stay in those destinations, and the facilities created to cater for their

needs”.Pariwisata berdasarkan UU no.10 tahun 2009 adalah berbagai macam

kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Dari teori

tersebut dapat disimpulkan bahwa, pariwisata adalah kegiatan wisata yang

dilakukan oleh seseorang diluar tempat mereka bisa tinggal dan bekerja dan

ditunjang dengan bebrbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pengusaha, Pemrintah, dan Pemerintah Daerah.

2. Dampak

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian

dampak adalah benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik

positif maupun negatif. Lebih lanjut, pengertian dari pengaruh berdasarkan

KBBI adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

memebentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (kbbi.web.id).

Secara sederhana dampak dapat diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Page 30: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

15

Menurut Scott dan Mitchell dalam jurnal Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat

Akibat Pengembangan Lingkar Wilis di Kabupaten Tulungagung bahwa

dampak merupakan transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok orang

digerakan oleh seseorang atau kelompok orang yang lainnya untuk melakukan

kegiatan sesuai dengan harapan.

3. Dampak Ekonomi

Berdasarkan Undang-undang kepariwisataan Indonesia dijelaskan

bahwa pariwisata itu di dalamnya terdapat bebrbagai macam kegiatan wiisata

dan tidak lupa didukung bebrbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oelh

masyarakat, pengusaha, Pemrintah, dan Pemerintah Daerah. Dari adanya

kegiatan pariwisata tersebut tentulah akan ada dampak yang ditimbulkan.

Menurut Ismayanti (2010:183), ada tiga dampak yang ditimbulkan dari adanya

kegiatan pariwisata, yaitu:

a. Dampak ekonomi

b. Dampak sosial

c. Dampak budaya

Berdasarkan dampak-dampak yang telah dipaparkan tersebut, dampak

yang di ambil sebagai fokus pada penelitian ini adalah dampak ekonomi.

Dalam meneliti mengenai dampak ekonomi tersebut terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi dampak ekonomi. Mathieson dan Wall (1982)

dalam Vanhove (2005:169) berpendapat bahwa terdapat enam faktor utama

yang mempengaruhi dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata yaitu :

a. Kondisi fasilitas utama dan atraksinya.

Page 31: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

16

b. Volume dan intensitas pengeluaran.

c. Tigkat pembangunan ekonomi dalam satu daya tarik wisata.

d. Ukuraneconomic based suatu daya tarik wisata.

e. Tingkat perputaran kembali dari pengeluaran wisatawan pada daya

tarik wisata.

f. Tingkat penyesuaian daya tarik wisata terhadap permintaan

wisatawan yang musiman.

Sebuah kegiatan pariwisata yang terus berkembang dengan kemajuan

zaman membuat dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata menimbulkan

dampak-dampak. Dampak yang ditimbulakn tersebut terdiri dari dampak

positif dan dampak negatif. Dalam Buku Dampak Pariwisata karya Peter

Mason (2003:35), menurut Lickorish (1994) dampak positif yang

berhubungan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata, diantaranya:

a. Berkontribusi dalam menghasilkan valuta asing (Contribution

to foreign exchange earnings)

b. Berkontribusi terhadap pendapatan pemerintah (Contribution to

government revenues)

c. Menciptakan lapangan kerja (Generation of employment)

d. Berkontribusi dalam pembangunan daerah (Contribution to

regional development)

Selain memiliki dampak positif, terdapat juga dampak negatif

berhubungan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata. Menurut

Page 32: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

17

Pearce (1989) dalam Peter Mason (2003:35) terdapat 3 dampak negatif dari

kegiatan pariwisata, yaitu:

a. Inflasi (Inflation)

b. Kemungkinan biaya (Opportunity Cost)

c. Bergantung pada pariwisata (Dependent on tourism)

Berdasarkan hal-hal yang sudah dipaparkan mengenai dampak dari

kegiatan pariwisata, pada intinya keseluruhan hal tersebut akan berdampak

pada perekonomian. Vanhove (2005:169) mengatakan ada 7 dampak ekonomi

yang ditimbulkan dari kegiatan parwisata tersebut:

a. Menciptakan pendapatan (income generation).

b. Menciptakan lapangan pekerjaan (employment generation).

c. Menghasilkan pajak (tax revenue generation).

d. Efek pada neraca pembayaran (balance of payment effect).

e. Meningkatkan struktur perekonomian suatu wilayah (imprvement

of the ecnomic structure of a region).

f. Mendorong aktivitas wirausaha (encouragement of entreprenerial

activity).

g. Kerugian ekonomi (economic disadvantage).

Merujuk pada tujuh komponen dampak yang telah disebutkan sebagai

bahan acuan dalam membahas sebuah dampak ekonomi akan melakukan

pemfokuskan berdasarkan pendapat para ahli berikut. Gloria Guevara Manzo,

President & CEO World Tourism & Travel Council (WTTC:2018), “Travel

and Tourism, which already support one in every ten jobs on the planet, is a

Page 33: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

18

dynamic engine of employment opprtunity.” Sejalan dengan hal tersebut,

Pearce (1989:2) dalam Peter Mason (2003:33) mengatakan bahwa “studi

mengenai dampak pengembangan wisata pada destinasi-destinasi wisata telah

menajadi elemen terbesar dalam penelitian pariwisata... dimana sebagian besar

dari penelitian tersebut adalah karya ekonom yagn berfokus pda efek dari

pemasukan dan pekerjaan (penciptaan lapangan kerja).” Pariwisata selain

berdampak positif (penciptaan pemasukan & penciptaan lapangan kerja)

terdapat pula kemungkinan untuk berdampak negatif (kemacetan). Merujuk

pada pendapat tersebut maka penelitian ini mengambil fokus pada hal-hal

tersebut yaitu penciptaaan pemasukan (income generation), penciptaan

lapangan kerja (employment generation),dan dorongan berwirausaha

(encouragement of entrepreneurial activity).

4. Income Generation

Dalam buku dampak pariwisata oleh Peter Mason (2003:40),

pariwiwsata sering kali merupakan salah satu dari sejumlah pilihan

pembangunan yang dihadapi baik negara maju maupun negara berkembang.

Pariwisata sering dijadikan opsi yang dipilih dalam kaitannya dengan opsi-

opsi lain yang memungkinkan. Oleh karena itu, saat ada industri industri

pariwisata yang sekarat dan daerah tersebut membutuhkan revitalisasi, atau

sebuah lokasi yang masih belom tersentuh dan membutuhkan pengembangan

baru, tetapi hanya memiliki sedikit pilihhan dalam mewujudkan hall tersebut,

pariwisata dapat membawa ekonomi yang signifikan.

Padure & Turtureanu (2005:4) mengatakan berkenaan dengan kegiatan

pariwisata dan hubungannya dengan pengeluaran wisatawan, yaitu “Without

Page 34: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

19

taking into account receipts from doemstic tourism, international tourism

receipts alone contribute to a great extent. The flow of money generated by

tourist spending multiplies as it passes through various sections of economy”.

Yang dimaksud dari Padure & Turtureanu bahwa pendapatan dari wisatawan

internasional itu sendiri sudah berkontrubusi besar dan aliran dana dari

wisatawan tersebut berlipat ganda karena melewati berbagai bagian dari

ekonomi.

Menurut Sharpley (2006:13) mengenai pentingnya pariwisata yang

berujung pada pendapatan (income generation), yaitu “Travel & tourism is an

important source of government revenues, while direct tourism expenditure

(i.e tourist receipt) stimullates further expenditure (hence, income for local

businesses) through the multiplier effect”. Yang dimaksud dari pernyataan

Sharpley tersebut bahwa pariwisata merupakan salah satu sumber yang penting

bagi pendapatan pemerintah melalui efek pengganda. Selain itu, pariwisata

juga berkontrubusi melalui pendapatan secara langsung maupun tidak

langsung.

Para wisatawan yang datang langsung mengunjungi sebuah destinasi

dan membelanjakan uangnya di tempat tersebut, berarti pemasukan yang

dihasilkan tersebut adalah pendapatan secara langsung, sedangkan pendapatan

tidak langsung merupakan efek sekunder yang berasal dari permintaan

akhirterhadap perekonomian melalui efek pengganda.

Pendapat tentang efek pengganda berdasarkan Padure & Turtureanu

(2005:4) yaitu “The flow of money generated by tourist spending multiplies as

it passes through various sections of the economy the operation of the

Page 35: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

20

mutiplier effect.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

intinya pengeluaran wisatawan akan berlipat ganda karena efek pengganda.

Untuk menganalisa pengeluaran wisatawan menurut Padure &

Turtureanu (2005:5) yaitu melalui hal-hal berikut:

a. Pengeluaran langsung (Direct expenditures)

Pengeluaran langsung adalah pengeluaran yang dikeluarkan

langsung oleh wisatwan pada saat berkunjung ke sebuah destinasi

dengan menggunakan uang yang dibawanya sendiri, seperti:

membeli tiket, membeli makan & minum, sewa toilet, dan lain-

lain.

b. Pengeluaran tidak langsung (Indirect expenditures)

Pengeluaran tidak langsung merupakan pengeluaran total dari

transaksi antar-bisnis yang terjadi dari pengeluaran langsung,

seperti: pembelian stok barang oleh pebisnis contohnya hotel

terhadap pensuplai lokal dalam memenuhi kebutuhannya.

c. Pengeluaran lanjutan (Included expenditures)

Pengeluaran ini adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh tenaga-

tenaga kerja yang memperoleh pendapatan dari pengeluaran

langsung, seperti: pengeluaran tenaga kerja tenaga kerja di tempat

tersebut untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minum,

dan bensin (jika berdomisili jauh dari lokasi).

Page 36: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

21

TABEL 5

MATRIKS KONSEP INCOME GENERATION DALAM SUB KONSEP

DAMPAK EKONOMI PARIWISATA

Penulis Konsep Komponen Konsep

Padure

&Turtureanu

(2005:5)

Terdapat tiga aspek yaitu

pengeluaran langsung,

pengeluaran tidak langsung,

dan pengeluaran lanjutan yang

merupakan sumber income

generation.

• Pengeluaran

langsung (uang

yang

dikeluarkan

wisatawan

selama di

destinasi)

• Pengeluaran

yang mencakup

jumlah total

transaksi antar

bisnis yang

dihasilkan dari

belanja

langsung

• Pengeuaran

lanjutan

(pengeluaran

dari pekerja

industri

pariwisata

dalam

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari)

Sharpley

(2006:13)

Mengatakan bahwa dari

hadirnya kegiatan pariwisata

berkontribusi terhadap

pendapatan yang terbagi

menjadi 2, yaitu pendapatan

langsung dan pendapatan

tidak langsung

• Pendapatan

langsung (uang

yang

dikeluarkan

wisatawan

selama di

destinasi)

• Pendapatan

tidak langsung

(pajak tidak

langsung seperti

contohnya tiket

masuk yang

dibayarkan

Page 37: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

22

Penulis Konsep Komponen Konsep

wisatwan)

Gasparino et al.

(2008)

terdapat 3 aspekd alam

income • Direct effect

• Indirect effect

• Induced effect

Dari konsep-konsep yang telah dipaparkan tersebut, digunakan konsep dari

Padure & Turtureanu (2005:5) dalalm penelitian yang didalamnya berisi 3

komponen, yaitu pengeluaran langsung, tidak langsung, dan lanjutan.

Menurut Vanhove (2005:193) untuk mengukur hal tersebut (income

generation) terdapat beberapa beberapa teknik yaitu melalui:

a. The national accounts methode (simplified)

b. The Henderson-cousins methode

c. The input-output approach

d. The tourism satellite account

e. The multiplier methode

Dari kelima teknik analisis tersebut, untuk menganalisis income

generation digunakan metode pengganda (the mutiplier methode). Rumus ini

digunakan karena dapat menggambarkan bagaimana nilai dari pengeluaran

lanjutan wisatawan dapat terdorong keluar dari pengeluaran yang dilakukan

oleh wisatawan sebelomnya serta melihat sebagaimana berpengaruhnya

kegiatan pariwisata di tingkat lokal dari adanya kegiatan pariwisata. Dan

berikut adalah rumus untuk menganalisis Income Generation yaitu dengan

menggunakan rumus Keynesian Income Multiplier:

Page 38: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

23

Keynesian Income Multiplier:

Setelah mendapatkan hasil dari keynesian income multiplier tersebut

kemudian diaplikasikan ke persamaan dasar untuk menghitung dampak

ekonomi seperti yang diutarakan oleh Stynes (2000) yaitu melalui Money

Generation Model. Rumus untuk menghitung Money generation model

adalah:

𝑬𝒄𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒄 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒄𝒕𝒔

= 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕𝒐𝒓𝒔 𝒙 𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑺𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕 𝒙 𝒎𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓

5. Employment Generation

Sektor pariwisata menurut CEO WTTC berpendapat bahwasannya

pariwisata merupakan sektor yang berkontribusi dalam menyediakan 1 dari 10

pekerjaan yang ada di planet, hal tersebut merupakan sebuah mesin yang

dinamis dalam menciptakan peluang bekerja (WTTC:2018).

Berdasarkan hal tersebut Ardahaey (2011:6) terdapat 3 jenis pekerjaan

yang dihasilkan melalui kegiatan pariwisata. Yang pertama adalah pekerjaan

langsung yang berada di sektor pariwisata suatu destinasi yang dimana

pekerjaan tersebut tercipta dari pengeluaran wisatawan, yang kedua adalah

pekerjaan tidak langsung dimana lapangan pekerjaan yang tercipta tidak

dihasilkan langsung dari pengeluaran wisatwan, dan yang ketiga adalah

pekerjaan lanjutan yaitu pekerjaan yang tercipta akibat adanya efek pengganda

(multipllier effect) dari pariwisata.

D+N+U

E

Page 39: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

24

Menurut Goffe dalam Mathieson dan Wall (2006:127), mereka

berpendapat bahwa apangan perkerjaan yang terpengaruh oleh dampak dari

ekonomi pariwisata dan kemudian dikelompokan dalam tiga jenis lapangan

pekerjaan sesuai dengan tipe pendapatan yang diterima oleh pekerja, yang

diantaranya adalah:

a. Lapangan Pekerjaan Langsung

Merupakan pengelompokan lapangan pekerjaan berdasarkan

pendapatan yang didapat langsung dari wisatawan.

b. Lapangan Pekerjaan Tidak Langsung

Merupakan lapangan pekerjaan yang masih terkait dengan pariwisata

namun tidak langsung didapat dari pengeluaran wisatawan.

c. Lapangan Pekerjaan Lanjutan

Merupakan lapangan pekerjaan tambahan diluar pekerjaan utama dari

masyarakat lokal sebagai efek pengganda dari adanya kegiatan

pariwisata untuk pada akhirnya mendapatkan tambahan penghasilan.

Terdapat berbagai macam lapangan perkerjaan yang diciptakan baik

langsung, tidak langsung dan lanjutan yang kemudian, Utama (2001:8) dalam

Canada Government Revenue Attributable to Tourism mengatakan ukuran

tenaga kerja yang terserap secara langsung di sektor pariwisata dan tidak

langsung diluar sektor pariwisata merupakan bagian dari Tourism employment.

Page 40: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

25

TABEL 6

MATRIKS KONSEP EMPLOYMENT GENERATION DALAM SUB

KONSEP DAMPAKEKONOMI PARIWISATA

Penulis Konsep Komponen Konsep

Ardahaey

(2011:6)

Terdapat tiga tipe pekerjaan

berbeda yang ditawarkan dari

kegiatan pariwisata

• Lapangan

pekerjaan

langsung

• Lapangan

pekerjaan tidak

langsung

• Lapangan

pekerjaan

lanjutan

Goffe dalam

Mathieson dan

Wall (2006:127)

Lapangan pekerjaan yang

terpengaruh dampak ekonomi

pariwisata terdapat tiga jenis

lapangan pekerjaan

• Lapangan

pekerjaan

langsung

• Lapangan

pekerjaan tidak

langsung

• Lapangan

pekerjaan

lanjutan

Canada

Government

Revenue

Attributable to

Tourism dalam

Utama (2011:8)

Ukuran tenaga kerja yang

terserap secara langsung di

sektor pariwisata dan secara

tidak langsusng di luar sektor

pariwisata

• Kesempatan

pekerjaan secara

langsung

• Kesempatan

pekerjaan secara

tidak langsung

Berdasarkan matriks konsep tersebut, Vanhove (2005:203)mengatakan

untuk menganalisis employment multiplier memebutuhkandata lapangan

pekerjaan (bidang pariwisata) langsung, dan data lapanganpekerjaan (usaha

yang mendukung pariwisata) tidak langsung.

Dan untuk melakukan analisis ini (employment multiplier) melalui

rumusberikut yang diutarakan Vanhove (2005:203):

Ek = (direct+ indirect employment)/ expenditures

Page 41: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

26

6. Encouragement of Entrepreneurial Activity

Peter Drucker dalam David Osborne (1992:161) mengatakan

bahwasannya wisarausaha tidak mencari resiko, tetapi mereka mencari

peluang. Dalam menjadi wirausahawan seseorang pasti memeiliki dorongan

atau motivasi yang bisa merubah hidupnya dari yang tidak memiliki usaha

menjadi memiliki usaha.

Sedangkan menurut Thomas W. Zimmerer (2008) dalam Irhami Fahmi

(2013:2) mengatakan bahwa kewirausahaan ialah penerapan keinovasian &

kreativitas untuk pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang

dihadapi orang lain setiap hari. Kemudian, Norman M. Scarbrough dan

Thomas W. Zimmerer dalam Irham fahmi (2013:2) menjelaskan

wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil

resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan

dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang

diperlukan untuk mendirikannya.

Dan menurut Kuratko dan Hodgetts (1989:6) menjelaskan bahwa “the

enterpreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume the risk

of the bussiness”, hal tersebut berati seorang wirausaha bersedia menanggung

resiko dari suatu usaha melalui mengatur dan mengelola usahanya.

Page 42: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

27

TABEL 7

MATRIKS KONSEP ENCOURAGEMENT OF ENTREPRENEURIAL

ACTIVITY DALAM SUB KONSEP DAMPAK ESKONOMI PARIWISATA

Penulis Konsep Komponen Konsep

Peter Drucker dalam

David Osborne

(1992:161)

Wirausaha tidak mencari

resiko, tetapi mereka

mencari peluang. Dalam

menjadi wirausahawan

seseorang pasti memiliki

dorongan dan atau

motivasi yang bisa

merubah hidupnya dari

yang tidak memiliki

usaha menjadi memiliki

usaha.

• Mencari Peluang

• Memiliki dorongan atau

motivasi

Thomas W.

Zimmerer dan

Norman M.

Scarbrough (2008)

dalam Irham Fahmi

(2013:2)

Wirausahawan adalah

orang yang menciptakan

bisnis baru dengan

mengambil resiko dan

ketidakpastian demi

mencapai keuntungan

dan pertumbuhan

dengan cara

mengidentifikasi

peluang dan

menggabungkan

sumberdaya yang

diperlukan untuk

mendirikannya.

• Mengidentifikasi

peluang

• Menciptakan bisnis baru

dengan mengambil

resiko dan

ketidakpastian demi

mencapai keuntungan.

Kuratko dan

Hodgetts (1989:6) Seorang wirausaha adalah seseorang yang berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung resiko dari sebuahh usaha.

Bersedia menanggung resiko.

Berdasarkan konsep-konsep yang telah dipaparkan diatas, peneliti

memutuskan untuk menggunakan konsep Peter Drucker dalam David Osborne

Page 43: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

28

(1992:161) dikarenakan wirausaha itu tidak mencari resiko tetapi mencari

peluang. Dalam berwirausaha seseorang wirausahawan tentu memiliki

dorongan dan motivasi yang bisa merubah hidupnya dari yang tidak memiliki

menjadi memiliki usaha.

7. Analisis Dampak Ekonomi

Pariwisata memeiliki berbagai dampak dan pengaruh pada

masyarakat,wisatawan berkontribusi terhadap keuntungan, pendapatan,

penjualan, pajak,dan pekerjaan. Terdapat hal-hal dibidang parwisata yang

menimbulkandampak secara langsung diantaranya yaitu, penginapan restoran

dan ataurumah makan, transportasi, pedagang eceran dan hiburan. Dampak

ekonomidi analisis dengan melihat perubahan yang timbul dari hadirnya

kegiatanpariwisata dalam pemasukan dan terciptanya peluang kerja di daerah

(Stynes,1999:4).

a. Analisis Efek Pengganda (Multiplier Effect)

Multiplier effect atau yang biasa disebubt efek pengganda

menggambarkan stimulan lebih lanjut (induce effect) dari pengeluaran

wisatawan sebelumnya, sehingga aktivitas ekonomi di daerah tersebut

meningkat (Dritasto &Anggraeni, 2013:6). Efek langsung, efek tidak

langsung, dan efek lanjutan merupakan efek multiplier yang dipakai

untuk menghitung ekonomi dan selanjutnya digunakan untuk

mengestimasi dampak ekonomi tingkat lokal (META, 2001).

Page 44: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

29

Menurut Vanhove (2005), dalam mengukur dampak ekonomi

suatukegiatan pariwisata terhadap sektor perekonomian masyarakat

lokal terdapatanalisis multipier yang diantaranya yaitu:

1) Keynesian Local Income Multiplier

Tipe ini menunjukan seberapa besar pengeluaran pengunjung

menimbulkan dampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat lokal.

b. Tourist Spending

Menurut Stynes (1999) bahwa pengeluaran wisatawan pada

saatmelakukan kegiatan wisata disuatu destinasi dapat dilakukan

dengansurvey, selanjutnya digunakan untuk memperkirakan efek

penggandadari pengeluaran wisatawan yang telah disesuaikan dengan

modelekonomi lokal. Lalu efek pengganda pengeluaran wisatawan

dapatdigunakan sebagai pengganti pengeluaran yang berhubungan

denganIncome Generation dan Employment Generation.

Menurut Stynes (1999:1) mengenai faktor yang menentukan

pengeluaran wisatawan adalah:

1) Data kunjungan

2) Daerah studi

3) Jenis pengeluaran tercatat

4) Kategori pengeluaran

Yang dimaksud kategori pengeluaran oleh Stynes (1999:1)

adalah sebagai berikut:

a) Penginapan (hotel/ villa, camping/ kemah)

Page 45: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

30

b) Makanan (restoran, kafe, bahan makanan) dan minuman

c) Transportasi (bahan bakar, perawatan kendaraan,

transportasi umum)

d) Tiket masuk destinasi

e) Pembeanjaan retail (oleh-oleh, souvenir, dan

sejenisnya)

c. Analisis Laju pertumbuhan

Menurut Thomas W. Zimmerer (2008:2), kegiatan pariwisata telah

menciptakan wirausahawan yang membuat bisnis baru dengan

mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan

pertumbuhan sumberdaya yang diperlukan di Jalan Dr. Djunjunan.

Untuk melihat dorongan wirausaha maka harus dilihat laju

pertumbuhan aktivitas wirausaha dengna cara melihat berapa jumlah

wirausaha pada tahun-tahun sebelumnya.

Page 46: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

31

B. Kerangka Pemikirian

GAMBAR 2

KERANGKA PEMIKIRAN

Income Generation Employment

Generation

Encouragement Of

Entrepreneurial

Activity

Improvement of The

Economic Structure

Of a Region

Tax Revenue Balance Of

Payment

Effects

Kegiatan pariwisata di

Kota Bandung

Dampak ekonomi kegiatan

pariwisata di Jalan Dr.

Djunjunan

Economic

Disadvantages Tax Revenue

Page 47: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dan

pendekatan kuantitatif. Black (1999:30) dalam Purwanto (2011:32) metode deskriptif

bertujuan untuk memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih detail

misalnya disertai data numerik, karakteristik, dan pola hubungan antar variabel. Lebih

lanjut, menurut Iskandar dalam Musfiqon (2012:61) Penelitin deskriptif kuantitatif

adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena, atau fakta

yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, tanpa bermaksud

menghubungkan atau membandingkan.

Metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif tersebut dipilih peneliti karena

setelah didapatkannya data baik primer maupun sekunder dapat diberikan penjelasan

atau di dekriptifkan yang dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai data yang telah

didapat berkaitan dengan dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata di Kota bandung

yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan.

B. Obyek Penelitian

Menurut Arikunto (2001:5) yang dimaksud obyek penelitian adalah ruang

lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

adalah Jalan Dr. Djunjunan. Secara spesifik, dalam penelitian ini yang menjadi

obyekpenelitian adalah lingkup rt 02/ rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan

Page 48: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

33

Cicendo. Dasar pemilihan ini karena di dalam lingkup rt 02/ rw 08 tercangkup

restoran-restoran, pedagang-pedagang mulai dari yang berada di pinggir jalan ataupun

di dalam gang, dan tentunya terdapat masyarakat lokal juga.

C. Populasi dan Sampling

1. Populasi

Populasi menurut Arikunto (2006:271) adalah keseluruhan subjek penelitian.

Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah wisatawan yang berkunjung ke

restoran, pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung, pelaku usaha (restoran,

pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung), serta tenaga kerja di tempat tersebut

yang berada di dalam lingkup rt 02/ rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.

Namun, dikarenakan tidak adanya pencatatan secara spesifik yang memungkinkan

untuk menjadi sampling frame. Selain itu, keterbatasan waktu penelitian dan jumlah

kunjungan yang tidak bisa diprediksi peningkatanya berkaitan dengan adanya agenda

libur seperti hari libur nasional, hari libur keagamaan, tahun baru, dll, sehingga

peneliti memutuskan untuk menetapkan populasi wisatawan yang berkunjung ke Jalan

Dr. Djunjunan yaitu infinity (∞). Untuk pelaku usaha terdapat 11 unit pelaku usaha

dan untuk tenaga kerja terdapat 56 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah sebagian atas wakil populasi

yang di teliti. Sampling digunakan apabila populasinya tidak memungkinkan untuk

diteliti keseluruhan karena terlalu besar atau banyak. Selain itu, sampling dilakukan

karena keterbatasan dari peneliti seperti keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, dan

keterbatasan tenaga.

Page 49: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

34

Sampel pada penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke restoran,

pedagang oleh-oleh, pemilik warung-warung, pelaku usaha (restoran, pedagang oleh-

oleh, pemilik warung-warung), serta tenaga kerja di tempat tersebut. Dalam

menentukan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunankan teknik non-

probability sampling yaitu dengan cluster sampling atau biasa juga disebut dengan are

sampling untuk sampel pelaku usaha dan tenaga kerja yang bekerja di tempat-tempat

tersebut. Pemilihan ini berdasarkan pada lingkup penelitian yaitu pada rt 02/ rw 08

Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo.Sedangkan, untuk sampel wisatawan

digunakan teknik aksidental mengingat penetapan populasinya yang infinity.

Peneliti menggunakan menggunakan rumus Isaac dan Michael untuk

menentukan banyaknya sampel berdasarkan samplingeror 5%.

Dan berikut adalah tabel Isaac dan Michael yang terbagi berdasarkan jumlah

populasi dan tingkat kepercayaan atau sampling eror:

TABEL 8

PENENTUAN SAMPEL ISAAC DAN MICHAEL

Page 50: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

35

Penelitian ini menggunakan tingkat eror 5%, sehingga total jumlah responden

pada penelitian ini sebanyak 359 responden. Dengan proporsi 330 orang sampling

wisatawan, 14 sampling unit usaha, dan 15 orang sampling tenaga kerja.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Penyebaran Kuesioner

Yang dimaksud dengan kuesioner menurut Arikunto (2006:151)

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memeperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya,

atau ha-hal yang ia ketahui. Berdasarkan penjelasan tersebut, kuesioner

ini akan disebarkan kepada wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja

baik secara tatap muka maupun secara online.

b. Studi Dokumentasi

Selain mencari data primer menggunakan kuesioner tentu penelitian ini

ditunjang dengan data sekunder yang akan dicari menggunakan studi

dokumentasi. Data-data dalam studi dokumentasi tersebut bisa berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda,

dan sebagainya. Data-data tersebut didapatkan dari lembaga-lembaga

pemerintah seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Pusat

Statistik, Kecamatan, Kelurahan, atau bahakan RT setempat.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti pada penelitian ini

adalah melalui pengumpulan data sekunder dan melalui kuesioner berdasarkan

pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya pada matriks

Page 51: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

36

operasional variabel. Dalam matriks operasional variabel tersebut yang mana

didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan yang bersumber pada studi

kepustakaan berupa teori-teori yang telah diolah. Kemudian, kuesioner

tersebut akan disebarkan kepada responden yang juga telah ditetapkan

sebelomnya yaitu wisatawan, pelaku usaha, dan tenaga kerja.

3. Validitas dan Realibilitas Alat Pengumpulan Data

a. Validitas Alat Pengumpul Data

Arikunto (2006:173) menjelaskan bahwa sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Lebih lanjut,

Ghozali (2005:45) menyatakan uji validitas dilakukan dengan cara

membandingkan antara nilai rhitung dengan r tabel untuk degree of

freedom (df)=n-k.

b. Reliabilitas Alat Pengumpul Data

Sebuah intrumen penelitian yang baik tidaklah bersifat tendensius dan

akan tetap konsisten berapa kalipun diuji cobakan. Menurut Arikunto

(2006:178) Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga, apabila datanya sesuai

dengan kenyataan maka berapa kalipun diambil akan tetap sama

(konsisten). Dan berikut adalah rumus untuk menguji reliabilitas

seperti tecantum dalam Arikunto (2006:178) yaitu dengan

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Page 52: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

37

E. Definisi Operasional Variabel

Sebuah konsep tidak dapat diukur apabila hanya didefinsikan secara konsep.

Oleh karena itu, konsep tersebut harus didefiinisikan secara operasional agar dapat

diobservasi dan diukur. Definisi operasional menurut Purwanto (2011:19) merupakan

jembatan yang menghubukan conceptual-theoretical level dengan empirical-

observational level.

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini mengenai dampak ekonomi oleh

Vanhove (2005:169) sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan peneliti

memfokuskan pada 3 elemen yaitu Income, Employment, dan Entrepreneur. Untuk

menganalisis Income menurut Padure & Turtureanu (2005:5) yaitu melalui Income

Multiplier yang di dalamnya terdiri dari pendapatan direct, indirect dan induce. Untuk

menganalisis Employment menurut Mathieson dan Wall (2006:127) yaitu melalui

Employment Multiplier yang di dalamnya terdiri pekerjaan langsung dan pekerjaan

pendukung pariwisata(tidak langsung & lanjutan). Dan untuk menganalisis

Enterepreneur dengan dimensi Dampak terhadap Dorongan Berwirausaha menurut

David Osborne (1992:161) yaitu melalui data sekunder berkaitan dengan jumlah

pelaku usaha dari tahun-tahun sebelomnya apakah stabil, ada peningkatan, atau malah

mengalami penurunan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, berikut adalah Matriks Operasional Variabel

dalam penelitian ini:

Page 53: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

38

TABEL 9

MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL DAMPAK EKONOMI PARIWISATA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen Sumber

Data

Dampak

Ekonomi

(Vanhove,

2005)

Income

Generation

Income

Multiplier

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Rasio

Kuesioner Primer Rata-rata Pengeluaran

wisatawan

Income Multiplier

Employment

Generation

Employment

Multiplier

Jumlah Pekerjaan Langsung

Pariwisata Sektor Pariwisata Studi

Dokumentasi Sekunder

Jumlah Pekerja Usaha

Pendukung Sektor Pariwisata

Encouragement

of

Entrepreneurial

Activity

Dampak

terhadap

Dorongan

Berwirausaha

Jumlah Pelaku Usaha Studi

Dokumentasi Sekunder

Sumber: Olahan peneliti adaptasi Vanhove (2005:169), Padure & Turtureanu (2005:5), Mathieson dan

Wall (2006:127), Osborne (1992:161).

Page 54: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

39

F. Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis

Income Generation, Employment Generation, dan Encouragement of Entrepreneurial

Activity, yaitu:

1. Analisis Multiplier

Analisis multiplier ini atau analisis efek pengganda ini dilakukan untuk

melihat adanya dampak dari perputaran uang yang dikeluarkan oleh

wisatawan. Untuk menghitung hal tersebut digunakanlah rumus pengganda

yaitu keynesian income multiplier.

Keynesian Income Multipier:

Keterangan:

D = Total pendapatan pelaku usaha

N = Total pendapatan tenaga kerja

U = Total pengeluaran tenaga kerja untuk pangan harian

E = Total pengeluaran wisatawan

Untuk mengetahui maksud dari hasil rumus tersebut, berikut adaalh

kriteria nilai keynesian income multiplier:

a) Apabila nilai tersebut kurang dari atau sama dengan no (x ≤ 0),

maka daerah wisata tersebut belum mampu memberikan

dampak ekonomi dari kegiatan pariwisata yang berlangsung.

D+N+U

E

Page 55: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

40

b) Apabila nilai tersebut berada diantara angka nol dan satu (0 < x

< 1), maka daerah tersebut telah mampu memeberikan dampak

ekonomi yang rendah dari kegiatan pariwisata yang

berlangsung.

c) Apabila nilai tersebut lebih besar atau sama dengan satu (x ≥ 1),

maka daerah tersebut telah mampu memberikan dampak

ekonomi dari kegiatan pariwisata yang berlangsung.

2. Analisis Employment Multiplier

Analisis yang digunakan untuk menganalisa mengenai Employment

Multiplier atau kesempatan kerja yang ditimbulkan sebagai dampak ekonomi

dari adanya kegiatan pariwisata adalah dengan menggunakan rumus:

Ek = (direct+ indirect employment)/ expenditures

Keterangan:

Direct = Pekerjaan langsung di sektor pariwisata

Indirect = Pekerjaan dibidang usaha pendukung sektor pariwisata

Expenditure = Pengeuaran wisatawan

3. Analisis Laju Pertumbuhan

Analisis laju pertumbuhan adalah analisis mengenai dampak dari

kegiatan pariwisata dan kemudian menimbulkan pertumbuhan dan dorongan

bagi masyarakat untuk berwirausaha. Berikut adallah rumus yang digunakan

untuk melihat laju pertumbuhan:

Laju Pertumbuhan =

Keterangan:

X 100% Xw - X(w-1)

X(w-1)

Page 56: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

41

Xw =Jumlah wirausaha saat ini

X(w-1) = Jumlah wirausaha pada tahun sebelumnya

G. Jadwal Penelitian

TABEL 10

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 Pengumpulan

Topik Awal

2 Pembimbingan

UPE

3 Pengumpulan

UPE

4 Pelaksanaan

Seminar UPE

5

Pengumpulan

Data di

Lapangan

6

Pengolahan

Data dan

Analisis Data

7 Penyusunan

Proyek Akhir

8 Pengumpulan

Proyek Akhir

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Page 57: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

Jalan Dr. Djunjunan atau yang biasa dikenal Jalan Pasteur berasal dari

penemuan seorang peneliti yaitu Louis Pasteur. Louis Pasteur merupakan seorang

peneliti asal Perancis yang menemukan tekhnik pasteurisasi. Tekhnik pasteurisasi ini

merupakan sebuah tekhnik pemanasan yang dilakukan dengan tujuan untuk

mematikan bakteri-bakteri jahat serta memperlambat pertumbuhan mikroba.

Pada awalnya Jalan Dr. Djunjunan ini tidak beda dengan daerah-daerah pada

umumnya yang ada di Kota Bandung. Namun, seiring perkembangan zaman dan

berkembangnya kreasi-kreasi kuliner khas Kota Bandung yang kemudian dijadikan

oleh-oleh bagi keluarga, teman, ataupun saudara saat pulang ke rumah (bagi yang

berdomisili di Kota Bandung) dan kota asal (bagi yang berdomisili di luar Kota

Bandung). Terdapat beberapa makanan yang menjadi penggerak toko oleh-oleh di

Kota Bandung dan merupakan oleh-oleh khas yang hanya bisa di dapatkan saat

berkunjung ke Kota Bandung yaitu Brownis Amanda.

Brownis Amanda yang pada awalnya dirintis dari kecil melalui menjajalkanya

menggunakan sepeda dari pintu ke pintu kini telah memiliki banyak toko dan cabang

yang menyuplai hampir ke seluruh Indonesia. Nama Amanda sendiri bukanlah

diambil dari nama seseorang di keluarga tersebut melainkan kepanjangan dari “Anak

Menantu Damai”. Namun, sekarang sudah banyak produk sejenis yang beragam

seperti Bolu Susu Lembang, Bandung Kunafe, Cakekinian, dll.

Selain dari kreasi-kreasi kuliner yang khas, Jalan Dr. Djunjunan semakin

berkembang seiring dengan dibangunnya Tol Pasteur yang langsung menuju ke pusat

Page 58: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

43

Kota Bandung. Dari adanya Tol Pasteur tersebut semakin mendorong kegiatan

wirausaha di Jalan Dr. Djunjunan karena banyak yang mecoba peruntungannya

dengan membuka toko oleh-oleh di sepanjang jalan menuju gerbang Tol Pasteur.

Jalan Dr. Djunjunan yang awalnya hanya menjadi akses bagi masyarakat di Kota

Bandung dari dan menuju Sukajadi, Cimahi, Gunung Batu, dll kini menjadi semakin

ramai karena menjadi akses bagi pengendara yang datang dari luar Kota Bandung

melalui gerbang tol Pasteur.

Berikut adalah data hasil penelitian serta pembahasan mengenai dampak

ekonomi pariwisata yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan (yaitu yang termasuk dalam

Rt 02 Rw 08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo):

A. Income Generation di Jalan Dr. Djunjunan

Dalam penelitian ini telah dihitung rata-rata pengeluaran wisatawan

atau average tourist spending selama berkunjung di Jalan Dr. Djunjunan.

Penghitungan rata-rata pengeluaran wisatawan ini untuk melihat seberapa

besar willing of buy wisatawan yang berkunjung ke Jalaln Dr. Djunjunan.

Penghitungan pengeluaran rata-rata wisatawan ini didapatkan melalui

penyebaran kuesioner sebanyak 330 orang yang berkunjung ke Jalan Dr.

Djunjunan dan didasari kepada biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk

transportasi selama melakukan perjalanan aktivitas wisata, biaya konsumsi

makan dan atau minum wisatawan selama berkunjung di Jalan Dr. Djunjunan,

dan tentunya yaitu biaya oleh-oleh yang dikeluarkan wisatwan selama

berkunjung di toko oleh-oleh Jalan Dr. Djunjunan. Berikut adalah data yang

telah diperoleh peneliti yaitu pengeluaran wisatawan yang berkunjungan ke

Jalan Dr. Djunjunan:

Page 59: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

44

TABEL 11

PENGELUARAN WISATAWAN DI JALAN DR. DJUNJUNAN

Unit Usaha Total Pendapatan

(Rupiah) Persentase

Transportasi Rp 19.072.000,00 30%

Makan dan

Minum Rp 10.506.000,00 16%

Oleh-oleh Rp 34.822.000,00 54%

Total Rp 64.400.000,00 100%

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada 330 orang

menunjukan tingkat pengeluaran wisatawan yang dilakukan di Jalan Dr.

Djunjunan cenderung kepada pembelian oleh-oleh. Hal tersebut menunjukan

bahwa wisatawan yang mengunjungi Jalan Dr. Djunjunan cenderung untuk

membeli oleh-oleh kemudian langsung melanjutkan perjalananya menuju

daerah asal masing-masing baik melalui gerbang tol pasteur ataupun lainnya.

Dari data yang telah diperoleh tersebut kemudian dihitung rata-rata

penegluaran wisatawan yang berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan melalui

Average Spending sebagai berikut:

Average Spending =

Penjelasan:

Total Spending : Total pengeluaran wisatawan yang berkunjung

Q : Jumlah wisatawan yang berkunjung

Total Spending

Q

Sumber: Data Olahan Penelliti 2019

Page 60: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

45

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑆𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 =𝑅𝑝64.400.000

330

= 𝑅𝑝195.151,51

Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa jumlah pengeluaran rata-rata

wisatawan saat berkunjung ke Jalan Dr. Djunjunan baik itu pengeluaran

wisatawan untuk transportasi selama melakukan perjalanan aktivitas wisata,

membeli oleh-oleh, dan makanan adalah sebesar Rp195.200.

Untuk mengetahui Income Generation adalah dengan menghitung

Keynesian Income Multiplier. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat

seberapa besar multiplier effect yang ditimbulkan dari adanya pariwisata di

suatu tempat melalui penjumlahan pemasukan-pemasukan yang lebih lanjut di

jelaskan oleh Padure & Turtureanu (2005:5), terbagi menjadi 3 yaitu

pendapatan langsung (direct), pendapatan tidak langsung (indirect) dan

induces yang kemudia dibagi dengan jumlah pengeluaran wisatawan. Berikut

adalah rumus untuk menghitung income multiplier:

Keynesian Income Multiplier:

Penjelasan:

D = Total pendapatan pelaku usaha

N = Total pendapatan tenaga kerja

U = Total pengelluaran tenaga kerja untuk pangan harian

E = Total pengeluaran wisatawan

a. Direct Income Generation (pendapatan langsung)

Segala bentuk pengeluaran oleh wisatawan yang langsung berpengaruh

dan dirasakan adalah sebuah pendapatan langsung atau direct income

D+N+U

E

Page 61: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

46

(Mathieson dan Wall, 2006:127). Pengeluaran tersebut bisa berupa

pengeluaran untuk barang dan jasa berupa akomodasi, makan dan

minum, transportasi, oleh-oleh, dll.

Sama halnya dengan yang terjadi di pusat oleh-oleh Jalan Dr.

Djunjunan (tepatnya pada lingkup penlitian RT 02 RW 08, Kelurahan

pajajaran, Kecamatan Cicendo). Terdapat pengeluaran yang bisa

dirasakan langsung oleh masyarakat yang berada dan berusaha di

sepanjang jalan menuju gerbang Tol Pasteur. Pengeluaran tersebut

pada akhirnya secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan

bagi masyarakat tersebut. Perputaran uang yang terjadi di tempat

tersebut menyebabkan peningkatan dan terbukanya lapangan pekerjaan

bagi masyarakat yang berada dan berusaha di tempat tersebut. Berikut

adalah usaha-usaha yang ada di tempat tersebut:

TABEL 12

JENIS-JENIS USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Jenis Usaha Jumlah

1 Restoran 2 unit

2 Toko Oleh-oleh 3 unit

3 Warung Makan 1 unit

4 Warung Sembako 1 unit

5 Warung Kecil 1 unit

6 Umkm 1 unit

7 Stand Bolu Susu

Lembang 2 unit

8 Juru Parkir 3 orang

Total 14 unit

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2019

Page 62: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

47

Usaha-usaha tersebut adalah usaha-usaha yang terdampak langsung

dengan kegiatan pariwisata yang ada di Jalan Dr. Djunjunan. Usaha

tersebut bermacam-macam baik usaha formal maupun informal, baik

usaha skala kecil maupun skala besar, baik yang ada di pinggir jalan

utama maupun berada di dalam gang.

Dari adanya bermacam-macam usaha baik usaha formal maupun

informal, baik usaha skala kecil maupun skala besar, baik yang ada di

pinggir jalan utama maupun berada di dalam gang menyebabkan

terjadinya perbedaan pendapatan yang juga beragam. Sudah pasti

usaha skala besar dan skala kecil memiliki perbedaan salah satunya

dari segi pendapatan. Begitupula dengan lokasi dimana mereka

menyelenggarakan usaha yang tentunya akan berpengaruh pada

pendapatan usaha-usaha tersebut. Berikut adalah pendapatan para

pelaku usaha yang ada di Jalan Dr. Djunjunan:

TABEL 13

PENDAPATAN PELAKU-PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Jenis Usaha Pendapatan Perbulan

(Rupiah)

1 UMKM Industri Rumahan

Arum Manis Srikandi Rp 73.260.000,00

2 Toko Oleh-oleh Gasela 1 Rp 141.550.000,00

3 Toko Oleh-oleh Gasela 3 Rp 35.800.000,00

4 Toko Oleh-oleh Ibu

Halimah Rp 13.400.000,00

5 Restoran Raja Sunda Rahasia Perusahaan

6 Bakso Enggal Malang Rp 374.700.000,00

7 Warung Kecil Rp 4.200.000,00

Page 63: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

48

No Jenis Usaha Pendapatan Perbulan

(Rupiah)

8 Warung Makan Rp 13.340.000,00

9 Warung Sembako Rp 19.000.000,00

10 Stand Bolu Susu Lembang Rp 612.000,00

11 Juru Parkir Rp 9.000.000,00

Total Rp 684.862.000,00

Rata-rata Pengeluaran per Kunjungan Rp 2.075.339,39

Dari data tabel diatas terdapat berbagai macam besaran pendapatan

dikarenakan perbedaan skala usaha dan lokasi dari usaha tersebut.

Namun, adapula pelaku usaha yang enggan memberikan data

mengenai pendapatan mereka dikarenakan hal tersebut adalah

kebijakan dari perusahaan yang bersifat rahasia. Sehingga dari data

tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan keseluruhan unit usaha

perkunjungan adalah sebesar Rp2.075.339,39 rupiah atau bila

dibulatkan menjadi Rp2.075.500 rupiah.

b. Indirect Income Generation (pendapatan tidak langsung)

Indirect income generation atau dalam bahasa indonesia adalah

pendapatan tidak langsung merupakan pendapatan yang diperoleh dari

lapangan pekerjaan yang masih terkait dengan pariwisata namun tidak

secara langsung mendapatkan pemasukan tersebut dari wisatawan.

Contohnya adalah pendapatan dari tenaga kerja yang bekerja pada

sektor pariwisata. Berikut adalah pendapatan dari tenaga kerja tenaga

kerja yang ada di Jalan Dr. Djunjunan:

Sumber: Hasil Olahan Peneliti 2019

Page 64: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

49

TABEL 14

PENDAPATAN TENAGA KERJA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Jenis Usaha Jumlah

Tenaga Kerja Upah Tenaga Kerja Perbulan (Rupiah)

1 UMKM Industri Rumahan

Arum Manis Srikandi 24 orang Rp 27.500.000,00

2 Toko Oleh-oleh Gasela 1 4 orang Rp 6.000.000,00

3 Toko Oleh-oleh Gasela 3 2 orang Rp 3.000.000,00

4 Toko Oleh-oleh Ibu

Halimah 3 orang Rp 45.000.000,00

5 Restoran Raja Sunda 46 orang Rahasia Perusahaan

6 Bakso Enggal Malang 10 orang Rp 28.400.000,00

7 Warung Kecil - -

8 Warung Makan - -

9 Warung Sembako - -

10 Stand Bolu Susu Lembang - -

11 Juru Parkir 3 orang -

Total Rp109.900.000

Pendapatan yang beragam dari tenaga kerja tercermin dari tabel diatas.

Pendapatan tersebut beragam dikarenakan tanggung jawab yang

diberikan dari pihak pemilik usaha kepada para pekerjanya. Seperti

contohnya yaitu di UMKM industri rumahan arum manis srikandi. Di

tempat tersebut ada yang mendapatkan gaji UMR untuk para pembuat

bahan rambut nenek sedangkan untuk bagian pengemasan pihak

tersebut memborong ibu-ibu disekitar tempat usahnya rata-rata

sebanyak 15 orang dan digaji Rp300.000/ minggu. Begitu juga

beberapa usaha yang lain yang tercantum diatas.

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Page 65: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

50

c. Induced Income Generation

Induced Income generation adalah pengeluaran lanjutan yang

dilakukan seseorang berdasarkan pemasukan yang diperoleh dari

konsumen. Seperti halnya pengeluaran tenaga kerja yang merupakan

pemasukan yang diperoleh dari hasil berjualan atau bekerja di Jalan

Dr. Djunjunan. Kemudian pengeluaran tersebut digunakan untuk

memenuhi kehidupan hidup sehari-hari, seperti pengeluaran untuk

biaya konsumsi, biaya transportasi, biaya sekolah anak, biaya tempat

tinggal (sewa rumah/ sewa kost/ perawatan rumah), dan biaya lain-lain

(belanja, wisata, dll). Berikut adalah pengeluaran dari tenaga-tenaga

kerja yang berkerja di Jalan Dr. Djunjunan:

TABEL 15

PENGELUARAN TENAGA KERJA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Jenis-jenis

Pengeluaran

Total Pengeluaran Tenaga

Kerja perbulan ( Rupiah)

1 Biaya Konsumsi Rp 43.400.000,00

2 Biaya Transportasi Rp 0

3 Biaya Sekolah Anak Rp 12.500.000,00

4 Biaya Tempat Tinggal Rp 850.000,00

5 Biaya Lain-lain Rp 690.000,00

Total Rp 57.440.000,00

Dari tabel tersebut pengeluaran terbanyak di tempati oleh biaya

konsumsi yaitu sebanyak Rp43.400.000 dikarenakan pengeularan

konsumsi adalah pengeluaran yang pasti dikeluarkan oleh tiap-tiap

tenaga kerja walaupun besarannya berbeda-beda. Untuk biaya terendah

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Page 66: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

51

yaitu biaya transportasi sebesar Rp0. Hal tersebut dikarenakan para

tenaga kerja tersebut bermukin ditempat mereka usaha/ bekerja atau

tinggal tidak jauh dari tempat mereka usaha/ bekerja sehingga tidak

memerlukan biaya transportasi.

d. Analisis Income Multiplier

Dalam menganalisis income multipier ada komponen-komponen yang

harus dipenuhi terlebih dahulu sebelom dilakukan penghitungan. Hal

tersebut berupa merujuk pada rumus keynesian income multiplier yang

diungkapkan Vanhove 2005:185, yaitu penjumlahan antara pendapatan

langsung, pendapatan tidak langsung, dan induces dibagi dengan

banyaknya pengeluaran wisatawan yang berkunjung di Jalan Dr.

Djunjunan. Berikut rumus keynesian income multiplier:

𝐾𝑒𝑦𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 = 𝐷 + 𝑁 + 𝑈

𝐸

= (2.075.500 + 109.900.000 + 57.440.000)

64.400.000

= 169.415.500

64.400.000

= 2,63

Dari perhitungan tersebut nilai keynesian income multiplier di Jalan

Dr. Djunjunan adalah sebesar 2,63. Nilai income multiplier yang telah

didapatkan tersebut memiliki pengertian sebagaimana di jelaskan

dalam META (2001), jika nilai keynesian income multiplier > 1

menandakan bahwa aktivitas transaksi di Jalan Dr. Djunjunan tersebut

Page 67: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

52

memiliki nilai dampak ekonomi bagi masyarakat yang ada ditempat

tersebut.

Money generation model seperti yang diutarakan Stynes (2000),

merupakan persamaan dasar dalam menghitung dampak ekonomi dari

pengeluaran wisatawan atau yang disebut Economic Impact. Adapun

Economic impact yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan sebesar:

𝑬𝒄𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒄 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒄𝒕𝒔

= 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕𝒐𝒓𝒔 𝒙 𝑨𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑺𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝒗𝒊𝒔𝒊𝒕 𝒙 𝒎𝒖𝒍𝒕𝒊𝒑𝒍𝒊𝒆𝒓

= 330 𝑥 195.151,51 𝑥 2,63

= 169.371.995,529

Dari data diawal mengenai pengeluaran 330 wisatawan sebanyak

Rp64.400.000 rupiah akan berdampak kepada masyarakat ditempat tersebut

sebesar Rp169.371.995,529 rupiah atau bila dibulatkan menjadi

Rp169.372.000 rupiah. Atau secara sederhananya yaitu setiap Rp100.000

rupiah pengeluaran wisatawan akan berdampak sebanyak Rp263.000 rupiah

pada pendapatan masyarakat ditempat tersebut.

Beragamnya jenis usaha, skala, dan lokasi dari tempat usaha tentunya

membuat penyebaran dari rata-rata jumlah pengeluaran yang sebesar

Rp195.200 rupiah menjadi berbeda. Untuk kasus di Jalan Dr. Djunjunan

sudah tentu pengeluaran wisatawan tersebut lebih banyak dikeluarkan pada

unit usaha yang letaknya di pinggir jalan dan hanya beberapa saja unit usaha

di dalam gang yang terdampak.

Page 68: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

53

Dari pengeluaran wisatawan tersebut yang dipengaruhi oleh income

multiplier tentunya turut berkontribusi dalam menyumbang pendapatan bagii

Pemerintah Kota Bandung melalui pajak naik pajak bangunan (PBB), pajak

pertambahan nilai (PPN), dan lain sebagainya. Adapun dari kontribusi

wisatawan tersebut melalui transaksi jual beli di Jalan Dr. Djunanan sejalan

dengan penurunan angka garis kemiskanan yang terjadi di Kota Bandung dari

tahun ke tahun seperti data terkahir yang dikeluarkan oleh BPS bahwa pada

tahun 2017 tingkat kemiskinan di Kota Bandung ada di angka 420.579 rupiah

dengan persentase 4,17%. Persentase sebesar 4,17% turun dari angka 4,95%

yaitu pada tahun 2010 dan begitupula angka garis kemiskinan dari yang

sebelumnya 279.784 rupiah pada tahun 2010.

B. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan

Analisa mengenai employment generation adalah analisa yang

dilakukan untuk melihat bagaimana hadirnya pariwisata menmbulkan

kemungkinan untuk menyerap sumberdaya manusia sebanyak mungkin. Selain

itu, juga mendorong sumberdaya manusia untuk berwirausaha dalam rangka

memenuhi kehidupannya. Kedua hal tersebut bisa berupa sektor yang

berkenaan langsung dengan sektor pariwisata maupun sektor pendukung/

diluar pariwisata. Sebagaimana diutarakan oleh Utama (2001:8) dalam

Canada Government Revenue Attributable to Tourism bahwasannya ukuran

tenaga kerja yang terserap secara langsung di sektor pariwisata dan tidak

langsung diluar sektor pariwisata merupakan bagian dari Tourism

Employment. Oleh karena itu Vanhove (2005:203) untuk menganalisis

employment generation, dibutuhkan data mengenai pekerjaan di sektor

pariwisata (langsung) dan pekerjaan di luar sektor pariwisata (pendukung).

Dan berikut adalah data yang peneliti himpun dari lapangan berdasarkan

survey yang kemudian diaplikasikan ke rumus employment multiplier:

Page 69: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

54

TABEL 16

DATA PEKERJAAN DI SEKTOR PARIWISATA (LANGSUNG) DI JALAN DR.

DJUNJUNAN

DIRECT

No Pekerjaan

Jumlah

Serapan

SDM

1 Toko Oleh-oleh Gasela 1 4 orang

2 Toko Oleh-oleh Gasela 3 2 orang

3 Toko Oleh-oleh Ibu Halimah 3 orang

4 Restoran Raja Sunda -

5 Bakso Enggal Malang 11 orang

6 Warung Kecil 1 orang

7 Warung Makan 3 orang

8 Warung Sembako 3 orang

9 Stand Bolu Susu Lembang 2 orang

10 Juru Parkir 3 orang

Total 32 orang

TABEL 17

DATA PEKERJAAN DI SEKTOR PENDUKUNG PARIWISATA ( TIDAK

LANGSUNG) DI JALAN DR. DJUNJUNAN

INDIRECT

No Pekerjaan Jumlah Serapan

SDM

1 UMKM Industri Rumahan

Arum Manis Srikandi 24 orang

Total 24 orang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 29 orang yang

terdapat kedalam pekerja sektor pariwisata atau direct employment dan 34

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Page 70: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

55

orang yang terdapat kedalam pekerja pendukung pariwisata (indirect

employment). Oleh karena itu rumus Ek (employment multipliernya) adalah:

𝐸𝑘 = 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒𝑠

= 32 + 24

64.400.000

= 0,00000086

Hasil diatas adalah besarnya employment multiplier yang terjadi di

Jalan Dr. Djunjunan, yaitu setiap 1 rupiah yang dikeluarkan oleh wisatawan

akan memeberikan dampak sebesar 0,00000086 tenaga kerja. Jadi untuk setiap

Rp1.000.000 rupiah yang dikeluarkan oleh wisatwan yang berkunjung akan

mempengaruhi employment multiplier di tempat tersebut dari yang tadinya

0,00000086 tenaga kerja menjadi sebesar 0,86 tenaga kerja yang apabila

dibulatkan adalah 1 orang tenaga kerja baru.

Jalan Dr. Djunjunan yang memiliki tingkat pengeluaran rata-rata

sebesar Rp195.200 dengan nilai Income multiplier yaitu 2,63 diharapkan tidak

hanya berpengaruh dalam menciptakan pendapatan tetapi juga meciptakan

lapangan kerja bagi masyarakat baik bagi masyarakat di Jalan Dr. Djunjunan

dan umumnya bagi masyarakat di tempat tersebut. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai Employment

multiplier di Jalan Dr. Djunjunan sebesar 0,86 < 1, yang berarti kegiatan yang

terjadi di tempat tersebut memberikan dampak penciptaan lapangan kerja yang

sedikit karena nilainya kurang dari 1. Sedikitnya dampak penciptaan tenaga

kerja di Jalan Dr. Djunjunan tersebut disebabkan berbagai macam hal seperti

beragamnya jenis usaha, skala, dan lokasi dari tempat usaha tentunya membuat

penyerapan tenaga kerja yang terjad di Jalan Dr. Djunjunan berbeda-beda.

Seperti contohnya, restoran bakso enggal malang menyerap tenaga kerja

sebanyak 11 orang atau lebih banyak dari warung makan yang hanya 3 orang.

Selain itu, teralu berfokusnya pemanfaatan potensi yang berada di pinggir

Page 71: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

56

Jalan Dr. Djunjunan serta terbatasanya lahan usaha yang berada di pinggir

jalan juga menjadi penyebab rendahnya penciptaan lapangan di Jalan Dr.

Djunjunan.

C. Encouragement of Entrepreneurial Activity di Jalan Dr. Djunjunan

Dahulu sebelum Jalan Dr. Djunjunan seperti sekarang ini, tempat

tersebut hanyalah daerah ataupun perumahan pada umumnya. Namun, seiring

waktu perkembangan pun tak luput dari tempat tersebut. Bandung yang sejak

dahulu sudah terkenal dengan iklimnya yang sejuk dan daya tarik wisatanya

yang terkenal seperti Tangkuban Perahu, Lembang, dan lain sebagainya.

Tidak berhenti disitu, dibangunnya fasilitas jalan tol menuju Bandung yaitu

jalan Tol Pasteur yang letaknya sangat strategis yaitu dekat dengan pusat

Kota Bandung semakin membuat pesatnya perkembangan di Kota Bandung.

Salah satu yang terdampak dari hal tersebut adalah Jalan Dr. Djunjunan.

Ramainya lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kota Bandung yang

melalui Tol Pasteur membuat beberapa tempat yang tadinya merupakan

bangunan rumah kini menjadi toko oleh-oleh, restoran, dan lain sebagainya.

Jalan Dr. Djunjunan yang tadinya hanyalah daerah ataupun perumahan pada

umumnya, kini Jalan Dr. Djunjunan menjadi salah satu pusat oleh-oleh khas

bandung. Warga yang bermukim didaerah tersebut maupun berasal dari luar

Kota Bandung mecoba peruntungannya dengan membuka usaha

(berwirausaha) ditempat tersebut. Berikut adalah data wirausaha yang

dihimpun oleh peneliti selama melakukan tugas penelitian akhir yaitu pada

rentan waktu bulan April – Juni (merupakan waktu peneliti dalam melakukan

penelitian) di Jalan Dr. Djunjunan (lingkup Rt 02 Rw 08) dan mendapatkan

jumlah wisrausaha sebanyak:

Page 72: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

57

TABEL 18

JUMLAH UNIT USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Bulan Nama/ Jenis Usaha Jumlah

Wirausaha

1

April

UMKM Industri Rumahan

Arum Manis Srikandi

8 unit

2 Toko Oleh-oleh Gasela 1

3 Toko Oleh-oleh Gasela 3

4 Toko Oleh-oleh Ibu

Halimah

5 Restoran Raja Sunda

6 Bakso Enggal Malang

7 Warung Kecil

8 Warung Sembako

9 Juni

Warung Makan 3 unit

10 Stand Bolu Susu Lembang

Total 11 unit

Dari data yang telah dihimpun tersebut bahwa terdapat pertumbuhan

wirausaha di Jalan Dr. Djunjunan yang merupakan dampak dari kegiatan

pariwisata. Setelah data tersebut didapatkan kemudian diaplikasikan ke rumus

untuk dihitung berkaitan dengan dorongan berwirausaha ditempat tersebut

menggunakan analisis laju pertumbuhan. Berikut rumus untuk menghitung laju

pertumbuhan:

Laju Pertumbuhan =

=

=

= 37,5%

Sumber: Data Olahan Peneliti 2019

Xw - X(w-1)

X(w-1) X 100%

11 – 8

8 X 100%

3

8

X 100%

Page 73: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

58

Dari hasil penghitungan dorongan berwirausaha di Jalan Dr.

Djunjunan, diketahui bahwa dorongan berwirausaha di Jalan Dr. Djunjunan

tidak begitu besar yaitu 37,5%. Terdapat 3 unit usaha yang membuka usaha

dan mencoba memanfaatkan lalu lintas kendaran yang terjadi di Jalan Dr.

Djunjunan. Usaha-usaha baru terutama yang dibuka dipinggir jalan tersebut

berupa stand bolu susu lembang. Sebenarnya usaha tersebut tidak berbeda

dengan toko oleh-oleh yang sudah ada hanya saja produk yang dijual yang

berbeda seperti bolu susu lembang, brownies amanda, dan sejenisnya. Untuk

dorongan berwirausaha yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, terdapat 2 dari 3

usaha baru yang dibuka tersebut terletak dipinggir jalan utama. Sedangkan

yang berada di dalam gang hanya bertambah 1 unit usaha berupa warung

makan. Penyebaran yang kurang merata ini dikarenakan banyaknya para

pengusaha yang ingin memanfaatkan ramainya lalu lintas di Jalan Dr.

Djunanan baik pada hari biasa maupun hari-hari libur. Dari banyaknya

pemanfaatan sebagai lahan usaha di pinggir Jalan Dr. Djunjunan namun lahan

yang tersedia di pinggir jalan tersebut sangat terbatas serta biaya sewa lahan

yang pertahunya cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan.

Berdasarkan UU no.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

menyebutkan bahwa pembangunan kepariwisata diperlukan untuk mendorong

pemerataan kesempatan berusaha. Kepariwisataan yang didalamnya terdiri

dari keseluruhan kegiatan terkait pariwisata seperti usaha pariwisata yaitu

usaha baik barang ataupun jasa yang yang disediakan untuk mendukung

kegiatan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Dari adanya

penyelenggaraan pariwisata tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, menghapus kemiskinan, serta mengatasi

pengangguran. Namun, fakta dilapangan masih belum mencerminkan tujuan

dari adanya penyelenggaraan kepariwisataan dalam bentuk usaha pariwisata.

Page 74: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

59

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Jalan Dr. Djunjunan yang letaknya cukup strategis karena berada di dekat

gerbang Tol pasteur sehingga arus lalu lintas kendaraan yang melewati tempat

tersebut cukup tinggi terutama pada akhir pekan dan hari-hari libur seperti hari libur

nasional. Dari tingginya lalu lintas kendaraan tersebut memungkinkan untuk

memberikan dampak ekonomi. Berdasarkan pada tujuan penelitian di Jalan Dr.

Djunjunan serta merujuk pada hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Income Generation yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan

Dari penelitian yang telah dilakukan, penghitungan mengenai seberapa

besar income generation yang terjadi menunjukan bahwa Jalan Dr. Djunjunan

terdampak secara ekonomi dengan adanya transaksi ditempat tersebut yang

dikarenakan kegiatan pariwisata di Kota Bandung dan sekitarnya. Dampak

ekonomi tersebut disebabkan oleh pengeluran wisatawan yang cukup tinggi

menjadi salah satu hal yang memberikan sumbangsih dari dampak ekonomi

yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan selain dari yang telah disebutkan

sebelumnya yaitu letak dari Jalan Dr. Djunjunan yang strategis. Namun,

dampak pengeluaran wisatawan belum merata karena pemanfaatan potensi

yang berada di dalam gang belum dimanfaatkan secara optimal.

2. Employment Generation di Jalan Dr. Djunjunan

Aktivitas transaksi serta perputaran uang yang terjadi di Jalan Dr.

Djunjunan tidak sejalan dengan penciptaan pendapatan yang terjadi di tempat

tersebut. Dampak dari sisi penciptaan lapangan kerja yang terjadi di jalan Dr.

Page 75: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

60

Djunjunan memberikan dampak penciptaan lapangan kerja yang rendah.

Penciptaan lapangan kerja yang rendah tersebut dikarenakan terbatasnya lahan

untuk membuka usaha sudah tentu pula juga akan berpengaruh pada

terbatasnya penyerapan tenaga kerja yang ada di pinggir Jalan Dr. Djunjunan.

Sedangkan, potensi yang ada di dalam kurang dimanfaatkan secara optimal

3. Dorongan berwirausaha di Jalan Dr. Djunjunan

Sejalan dengan rendahnya tingkat employment multiplier yang terjadi

di Jalan Dr. Djunjunan begitupula dengan tingkat dorongan berwirausaha di

tempat tersebut. Dikarenakan tidak mudah mengembangkan usaha yang berada

di dalam gang karena mungkin agak sedikit sulit dijangkau oleh wisatawan

yang kebanyakan hanya mampir untuk membeli oleh-oleh yang berada

dipinggir jalan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Oleh karena itu,

dorongan berwirauasha yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan tidak begitu besar.

Beberapa hal penyebab rendahnya dorongan berwirausaha tersebut salah

satunya dikarenakan masih belum optimalnya pemanfaatan potensi yang ada di

dalam gang.

.

B. Rekomendasi

Terdapat berbagai dampak ekonomi yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, baik

yang terdampak langsung atau tidak langsung. Ada 3 inti dari penelitian ini yaitu

mengenai penciptaan pemasukan, penciptaan lapangan kerja dan dorongan

berwirausaha. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah didapatkan mengenai

dampak ekonomi yang terjadi di Jalan Dr. Djunjunan, ada yang sudah berpengaruh

besar dan ada juga yang masih rendah pengaruhnya. Berikut adalah rekomendasi

berkaitan dengan hal tersebut:

1. Pengembangan dan pemanfaatan sisi lain dari Jalan Dr. Djunjunan

Pengembangan dan pemanfaatan dari sisi lain Jalan Dr. Djunjunan ini

berupa pengembangan dan pemanfaatan yang lebih maksimal dari urban

Page 76: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

61

farming (pemanfaatan daerah pinggir kali sebagai wadah untuk bercocok

tanam dikarenakan keterbatasan lahan) dalam meningkatkan nilai ekonomis

seperti memanfaatkannya dalam rangka diversifikasi dan diferensiasi dari

produk-produk yang telah ada di Jalan Dr. Djunjunan. Diversifikasi tersebut

berupa pemanfaatan lahan-lahan di pinggir kali tersebut sebagai media

bercocok tanam atau biasa disebut urban farming yaitu bercocok tanam di

daerah perkotaan atau lebih tepatnya sebagai bercocok tanam dilahan yang

terbatas. Terdapat berbagai sistem penanaman urban farming seperti

vertikultur (bercocok tanam secara vertikal), hidroponik (budidaya menanam

dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah), dan akuaponik (sistem

pertanian berkelanjutan yang merupakan kombinasi sistem akuakultur dan

hidroponik) yang dengan mudah dapat diterapkan di area terbatas. Dan juga

diferensiasi produk yang sudah ada atau dijual di Jalan Dr. Djunjunan seperti

penanaman tanaman cabai, kacang kedelai, dll. Maksud diferensiasi tersebut

diharapkan dapat menjadi pasokan bahan baku bagi toko-toko jualan tersebut

dalam bentuk barang mentah, setengah jadi, ataupun bahan jadi (sudah diolah

kemudian dititipkan ke toko oleh-oleh dengan sistem kesepakatan/ bagi hasil).

Penanaman tersebut juga bisa menjadi persediaan stok bagi masyarakat itu

sendiri. Namun, harus diperhatikan pemilihan jenis tanaman yang akan

ditanam karena letak media tanam yang memanfaatkan daerah pinggir kali

agar tidak merusak media tanam melalui akar yang terlalu dalam atau tanaman

umbi-umbian. Kemudian, diharapkan penanaman tersebut diatur dan ditata

sedemikian rupa sehingga tidak hanya sebagai lahan bercocok tanam tetapi

juga memiliki nilai estetika yang kemudian dapat juga menjadi sebuah objek

Page 77: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

62

wisata berbasis edukasi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang

berkunjung.

Dari adanya diversifikasi dan diferensiasi tersebut diharapkan dapat

membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang kemudian diikuti dengan

pertumbuhan & dorongan untuk berwirausaha dan pada akhirnya akan

meningkatkan pemasukan khususnya bagi masyarakat yang ada di Jalan Dr.

Djunjunan.

2. Sosialisasi bagi Masyarakat

Sosialisasi bagi masyarakat ini merupakan sosialisasi tentang dampak

ekonomi pariwisata yang terjadi disekitar mereka disertai dengan

kemungkinan angka-angka sebagai indikator (karena berhubungan dengan

kemungkinan pendapatan yang kiranya akan warga dapatkan). Kemudian

sosialisasi yang berkaitan dengan pemanfaatan sisi lain Jalan Dr. Djunjunan

yaitu sosialisasi dari orang yang ahli dibidang agrikultur atau bercocok tanam.

Dikarenakan wawasan seperti itu sangat dibutuhkan sebagai gambaran awal

bagi masyarakat dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Karena pada

akhirnya masyarakat jugalah yang akan menjadi pengelola bagi daerah mereka

sendiri melalui peluang-peluang yang mungkin untuk mereka ambil melalui

diversifikasi dan diferensiasi produk yang sudah ada atau dijual di Jalan Dr.

Djunjunan.

Page 78: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

63

3. Pelatihan Tenaga Kerja bagi Masyarakat

Pelatihan bagi tenaga kerja merupakan rekomendasi lanjutan dari

setelah dilakukakanya sosialisasi. Dalam penyelenggaran sosialisasi maupun

pelatihan tentunya tidak terlepas dari peran aktif yang di inisiasi oleh

pemerintah dan bersinergi dengan masyarakat setempat dengan mendatangkan

ahli-ahli dibidang agrikultur atau bercocok tanam. Diharapkan dpelatihan

dengan mengundang ahli ini dapat memberikan wawasan tentang pemilihan

jenis tumbuhan serta cara merawatnya. Pemilihan jenis tumbuhan dan cara

merawat tanaman tersebut tidak hanya memiliki nilai produktif dan nilai

ekonomis tetapi juga memiliki nilai estetika. Selain itu, pelatihan tersebut

diharapakan masyarakat lokal dapat mengembangkan hobi maupun keahlian

yang sudah dimiliki untuk kedepannya dapat lebih banyak wirausaha baru dan

juga lebih banyak terserap tenaga kerja terutama tenaga kerja lokal di Jalan Dr.

Djunjunan atau diluar daerah tempat mereka tinggal.

Mengingat penciptaan lapangan kerja masih rendah dampaknya di

Jalan Dr. Djunjunan diharapakan rekomendasi berupa diversifikasi dan

diferensiasi dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat di

Jalan Dr. Djunjunan dengan mengoptimalkan potensi SDM dan atau SDA.

4. Penataan lahan parkir

Jumlah lalu lintas yang cukup padat pada hari biasa dan terutama pada

akhir pekan dan hari libur nasional membuat kemacetan di Jalan Dr.

Djunjunan tidak di bisa hindari. Jalan Dr. Djunjunan yang mayoritas di

dominasi toko oleh-oleh namun memiliki keterbatasan lahan parkir sehingga

harus menggunakan jalan raya menjadi lahan parkir. Perda Kota Bandung No

Page 79: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

64

1 tahun 2013 dalam pasal 34 menyatakan bahwa perlu adanya penyedian

fasilitas lahan parkir. Diharapkan kebijakan dari Perda tersebut dapat

terealisasi sehingga akan menguntungkan semua pihak atau setidaknya tidak

merugikan salah satu pihak ( baik pengendara maupun pelaku usaha).

Page 80: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ardahaey, F.T. (2011). Economoic Impact of Tourism Industry. International journal

of Business and Management, Volume No 8, 206-215.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Badan Pusat Statistik. (2018). Kota Bandung dalam angka 2018. Badan Pusat Statistik

Kota Bandung, katalog 1102001.3273.

Dritasto, A., & Anggraeni, A. A. (2013). Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari

Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Pulau Tidung. Jurnal Online Institut

Teknologi Nasional, 1-8.

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fish, Thomas E. (2009). Assesing economic impacts of national parks, volume 26,

number 2, fall 2009.

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Gramedia Widiarsana Indonesia (Grasindo).

Kuratko, Donald F., & Hodgetss, Richard M. (1989). Entrepreneurship: a

contemporary approach Dryden Press series in management. University of

Michigan: Dryden Press.

Mason, P. (2003). Tourism Impacts, Planning and Management. Great Britain:

Butterworth-Heinemann.

Page 81: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

Mathieson, A., & Wall, G. (2006). Tourism: Changes, Impact And Opportunities.

Harlow: Pearson Prentice Hall.

[META] Marine Ecotourism for Atlantic Area. (2001). Planning for marine ecotourism

in the Eu Atlantic Area. Bristol (ID): University vof the West of England.

Musfiqon, H. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Nayomi, G., & W.K. Athula Gnanapala. (2015). Socio-Economic Impacts on Local

Community through Tourism Development with Special Reference to Heritance

Kandalama. Jurnal Tourism, Leisure and Global Change, volume 2, p.TOC-57.

Osborne, David., & Ted, G. (1992). Reinventing Government How the Entrepreneurial

Spirit is Transforming the Public Sector. Jakarta: PPM.

Padure, G., & Turtureanu, I. A. (2005). Economic Impact Of Tourism. Oeconomica, 1,

129-140.

Purwanto, Erwan Agus., & Dyah Ratih Sulistyastuti. (2011). Metode Penelitian

Kuantitatif Untuk Administrasi Publik Dan Masalah-masalah Sosial.

Yogyakarta: Gava Media.

Sharpley, R., (2006). Travel and Tourism New York. SAGE Publication.

Stynes, D.J. (1999). Economic Impact Assessment For Evaluating Tourism Marketing

And Policy Decision. Cairo: Egypt: Egyptian Center for Economic Studies.

Timothy, Dallen J. (2005). Shopping Tourism, Retailing, and Leisure. England:

Channel View Publication.

Page 82: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

UNEP. (2003). Tourism And Local Agenda 21. Paris Codex: United Nation

Publication.

Utama, I Gusti B.R. (2011). Dimensi Ekonomi pariwisata Kajian Dampak Ekonomi

Dan Keunggulan Pariwisata Kabupaten/ Kota Di Provinsi Bali. Bali: Research

Gate Publication.

Vanhove, N. (2005). The Economic Impact of Tourism Destinations. Oxford: Elsevier.

(WTTC) World Travel and Tourism Council. (2018). TRAVEL & TOURISM

ECONOMIC IMPACT 2018. World Travel & Tourism Council.

Zimmerer, Thommas W., & Norman M. Scarbrough., (2008). Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat.

Renstra Disbudpar Kota Bandung 2013-2018

www.serbabandung.com/pedagang-oleh-oleh-khas-bandung/

www.KBBI.web.id

Page 83: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

PROFIL DAN HAMBATAN YANG DIALAMI PARA PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Nama

Narasumber Nama Pemilik Asal

Lokasi Usaha

yang di miliki/

kelola

Unit usaha yang di

miliki/ kelola

Hambatan yang dialami dalam

menjalankan usaha

1 Pak Hendrik Pak Hendrik Padang Di dalam gang Pabrik Arum Manis

Srikandi

Sulit mencari SDM karena gaji tidak

UMR

2 Pak Yadi Kang adi Garut Di pinggir jalan

utama Toko Oleh-oleh Gasela 1

Lahan parkir terbatas terkadang

pelanggan enggan mampir

3 Pak Yadi Kang adi Garut Di pinggir jalan

utama Toko Oleh-oleh Gasela 3 Tidak ada

4 Ibu Halimah Ibu Halimah Garut Di pinggir jalan

utama

Toko Oleh-oleh Ibu

Halimah

Harga sewa yang terus naik setiap

tahun

5 Pak Chandra PT Duta

Selera Pertiwi Bandung

Di pinggir jalan

utama Restoran Raja Sunda

Pengenalan nama "Raja Sunda" yang

dulunya adalah "Raja Rasa"

6 M. Ayub

Fahrudin Pak Soli Bandung

Di pinggir jalan

utama Bakso Enggal Malang

Tenaga kerja terkadang hanya bekerja

karena target kebutuhan dan setelah

tercapai keluar, Tenaga kerja

terkadang tidak ada kabar saat tidak

masuk kerja

7 Pak Dadang Pak Dadang Tasik

Di pinggir jalan

utama Warung Kecil Kadang rame, kadang sepi

8 Bu Eti

Maryati Bu Eti Maryati

Bandung Di dalam gang Warung Makan

Kalo libur agak sepi soalnya jalan dan

makan diluar

9 Pak Eman

Sulaeman

Pak Eman

Sulaeman Bandung Di dalam gang Warung Sembako

Namanya jualan kadang rame kadang

sepi

Page 84: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

10 Ibu Halimah Ibu Halimah Bandung Di pinggir jalan

utama

Stand Bolu Susu

Lembang

Kebanyakan pas libur, hari biasa sepi

kadang gak laku

11 Pak Endang Pak Endang Bandung Di pinggir jalan

utama

Stand Bolu Susu

Lembang

Rejeki udh ada yang ngatur sama kaya

sepi & rame

12

Tukang

Parkir

( 3 orang )

Tukang Parkir Bandung Di pinggir jalan

utama

Lahan Parkir di Bakso

Enggal Malang dan

Gasela 1

Bekerja shift terkadang ramenya bisa

shift pagi atau bisajuga shift sore

Page 85: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

RATA PENDAPATAN PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Nama

Narasumber Nama Pemilik Rata-rata pendapatan perhari

Rata-rata pendapatan

perbulan

Biaya Sewa

tempat

1 Pak Hendrik Pak Hendrik Rp8.000.000 Rp 208.000.000 Rp 5.420.000

2 Pak Yadi Kang adi Rp5000000 - Rp10000000 Rp 190.000.000 Rp 8.350.000

3 Pak Yadi Kang adi Rp2.000.000 Rp 60.000.000 Rp 7.100.000

4 Ibu Halimah Ibu Halimah Rp2.000.000 - Rp5.000.000 Rp 84.000.000 Rp 7.100.000

5 Pak Chandra PT Duta Selera

Pertiwi Rahasia Perusahaan

6 M. Ayub Fahrudin Pak Soli Rp15.000.000 - Rp

20.000.000 Rp 490.000.000 Rp -

7 Pak Dadang Pak Dadang Rp600.000 Rp 18.000.000 Rp -

8 Bu Eti Maryati Bu Eti Maryati Rp700.000 - Rp1.000.000 Rp 27.600.000 Rp -

9 Pak Eman

Sulaeman Pak Eman Sulaeman Rp1.500.000 - Rp2.000.000 Rp 49.000.000 Rp -

10 Ibu Halimah Ibu Halimah Rp60.000 - Rp90.000 Rp 1.940.000 Rp -

11 Pak Endang Pak Endang Rp60.000 - Rp90.000 Rp 1.940.000 Rp -

12 Tukang Parkir

(3 orang) Tukang Parkir Rp300.000 Rp 9.000.000 Rp -

Total Rp 1.139.480.000 Rp 27.970.000

Page 86: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

BIAYA-BIAYA PENGELUARAN PARA PELAKU USAHA DI JALAN DR. DJUNJUNAN

No Nama Narasumber Biaya Sewa

tempat

Rata-rata biaya

bahan baku

Rata-rata biaya

gaji tenaga kerja

Biaya pajak (Pbb

& Ppn)

Biaya lain-lain

(keamanan)

Rata-rata

pendapatan bersih

1 Pak Hendrik Rp 5.420.000 Rp 80.920.000 Rp 27.500.000 Rp 20.800.000 Rp 100.000 Rp 73.260.000

2 Pak Yadi Rp 8.350.000 Rp 15.000.000 Rp 6.000.000 Rp 19.000.000 Rp 100.000 Rp 141.550.000

3 Pak Yadi Rp 7.100.000 Rp 8.000.000 Rp 3.000.000 Rp 6.000.000 Rp 100.000 Rp 35.800.000

4 Ibu Halimah Rp 7.100.000 Rp 10.000.000 Rp 45.000.000 Rp 8.400.000 Rp 100.000 Rp 13.400.000

5 Pak Chandra Keterbatasan penelitian: Biaya pendapatan dan pengeluaran adalah rahasia perusahaan

6 M. Ayub Fahrudin Rp - Rp 35.000.000 Rp 28.400.000 Rp 51.500.000 Rp 400.000 Rp 374.700.000

7 Pak Dadang Rp - Rp 12.000.000 Rp - Rp 1.800.000 Rp - Rp 4.200.000

8 Bu Eti Maryati Rp - Rp 11.400.000 Rp - Rp 2.760.000 Rp 100.000 Rp 13.340.000

9 Pak Eman

Sulaeman Rp - Rp 25.000.000 Rp - Rp 4.900.000 Rp 100.000 Rp 19.000.000

10 Ibu Halimah Rp - Rp 1.440.000 Rp - Rp 194.000 Rp - Rp 306.000

11 Pak Endang Rp - Rp 1.440.000 Rp - Rp 194.000 Rp - Rp 306.000

12 Tukang Parkir

(3 orang) Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 9.000.000

Total Rp 27.970.000 Rp 200.200.000 Rp 109.900.000 Rp 115.548.000 Rp 1.000.000 Rp 684.862.000

Page 87: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN DAERAH ASAL YANG BERADA DI

JALAN DR. DJUNJUNAN

No Tempat Bekerja Daerah Asal (orang)

Pasteur Luar Pasteur

1 Toko Oleh-oleh Gasela 1 0 4

2 Toko Oleh-oleh Gasela 3 0 2

3 Toko Oleh-oleh Ibu

Halimah 0 3

4 Restoran Raja Sunda - -

5 Bakso Enggal Malang 0 11

6 Warung Kecil 1 0

7 Warung Makan 3 0

8 Warung Sembako 3 0

9 Stand Bolu Susu Lembang 2 0

10 Juru Parkir 3 0

11 UMKM Industri Rumahan

Arum Manis Srikandi 15 9

Total 27 29

Page 88: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

DATA KUESIONER WISATAWAN

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

1 Maulana aditya Bekasi Sendiri Rp0 Rp35.000 Rp100.000

2 Gita putri

pratiwi Cimahi

Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp50.000 Rp50.000

3 Ajeng ys Bekasi Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000

4 Kevin Cilegon Keluarga Rp15.000 Rp100.000 Rp150.000

5 Rheza Octama Tasikmalaya Sendiri Rp65.000 Rp50.000 Rp200.000

6 Refika Bandung Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp30.000 Rp50.000

7 Rizky

damayanti Bekasi

Teman/

Pasangan Rp70.000 Rp30.000 Rp75.000

8 Azheline tiaxa Bandung Teman/

Pasangan Rp0 Rp200.000 Rp50.000

9 Luthfansa

syahreza F Bandung

Teman/

Pasangan Rp0 Rp30.000 Rp50.000

10 Fadhli Bandung Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp30.000 Rp45.000

11 Munadi Sukabumi Keluarga Rp0 Rp0 Rp0

12 Sukri Trenggalek Keluarga Rp0 Rp0 Rp200.000

13 Rinanda Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp100.000

14 Audris Bandung Keluarga Rp0 Rp60.000 Rp50.000

15 Dimas panji s Batang Sendiri Rp10.000 Rp45.000 Rp150.000

16 Yohanes algian Surabaya Keluarga Rp20.000 Rp70.000 Rp150.000

17 Novindi fatina

putri

Padang

Panjang

Teman/

Pasangan Rp0 Rp200.000 Rp200.000

18 Luthifar Lampung Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp15.000 Rp200.000

19 Fira Padang

Panjang

Teman/

Pasangan Rp28.000 Rp35.000 Rp100.000

20 Yohanes

nugroho Bekasi

Teman/

Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp50.000

21 Seny dwi

permata Subang

Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp100.000 Rp200.000

22 Fairus tjobo Palu Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp100.000 Rp0

23 Astari diffa Jakarta Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp100.000

24 Tsany

abiyuabyan Jakarta

Sendiri Rp50.000 Rp45.000 Rp100.000

Page 89: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

25 Nadhira zulfa Bandung Keluarga Rp0 Rp0 Rp30.000

26 Guntur Jakarta Keluarga Rp400.000 Rp200.000 Rp350.000

27 Opie Jakarta Keluarga Rp300.000 Rp250.000 Rp250.000

28 Dinda fidia

bestari Bandung

Sendiri Rp50.000 Rp60.000 Rp60.000

29 fenita Jakarta Keluarga Rp400.000 Rp250.000 Rp300.000

30 Danti Bandung Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp100.000 Rp50.000

31 Hendra Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp0

32 Dimas perdana Jakarta Teman/

Pasangan Rp150.000 Rp0 Rp350.000

33 Paiman Tangerang Keluarga Rp300.000 Rp50.000 Rp300.000

34 Agil

ariefiansyah Tangerang

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp70.000

35 Dwi Tangerang Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp200.000

36 Nadhira s Bandung Sendiri Rp0 Rp0 Rp30.000

37 Wildansyah Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp225.000

38 Billy gumialng Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp135.000

39 Nyoman

kanada t Jakarta

Keluarga Rp0 Rp0 Rp35.000

40 Arif wicaksono Tangerang Keluarga Rp0 Rp16.000 Rp0

41 Rafika bono

fauzia Jakarta

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp6.000 Rp170.000

42 Oktavian amar

maaruf Jakarta

Sendiri Rp125.000 Rp0 Rp250.000

43 ririn hernawati Jakarta Sendiri Rp125.000 Rp0 Rp250.000

44 Aldys maulida

harfi r Jakarta

Keluarga Rp0 Rp0 Rp0

45 Josua alexander Tangerang Teman/

Pasangan Rp250.000 Rp50.000 Rp50.000

46 Winda

indrawati Tegal

Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp115.000

47 tTirza deborah

nadya h Jakarta

Keluarga Rp0 Rp0 Rp75.000

48 Nur amalia

yuniarwan Jakarta

Keluarga Rp0 Rp6.000 Rp55.000

49 Tia salwa Jakarta Teman/

Pasangan Rp1.000 Rp12.000 Rp126.000

50 Arniansyah Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp85.000

51 Zikriyah Jakarta Keluarga Rp0 Rp15.000 Rp55.000

52 Yasinta siyas

putri Sragen

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp50.000 Rp125.000

Page 90: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

53 Dara dwi

hartati Jakarta

Keluarga Rp0 Rp22.000 Rp0

54 Rina wiji

kartika Jakarta

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp5.000 Rp115.000

55 tasya aulia dewi Tangerang Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp75.000

56 Khairunisa nur

fitri Tangerang

Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp93.000

57 Pangestika Jakarta Keluarga Rp15.000 Rp0 Rp115.000

58 Ardini

ayumiska Jakarta

Teman/

Pasangan Rp150.000 Rp0 Rp215.000

59 Anastasha ph Jakarta Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp350.000

60 Berry Serang Keluarga Rp50.000 Rp300.000 Rp500.000

61 Anten regita Banten Keluarga Rp0 Rp0 Rp10.000

62 Dhiya ulhaq Garut Sendiri Rp0 Rp0 Rp0

63 Rafi Bandung Teman/

Pasangan Rp0 Rp30.000 Rp100.000

64 Firman nur aziz Palembang Keluarga Rp0 Rp50.000 Rp200.000

65 Veren Bandung Teman/

Pasangan Rp0 Rp70.000 Rp50.000

66 Galang fadilan

b Bandung

Sendiri Rp50.000 Rp50.000 Rp100.000

67 Thalita Bandung Keluarga Rp50.000 Rp100.000 Rp250.000

68 - Banten Sendiri Rp10.000 Rp50.000 Rp100.000

69 Nindya

khoirunisa Jakarta

Keluarga Rp500.000 Rp100.000 Rp500.000

70 P Bandung Keluarga Rp0 Rp30.000 Rp0

71 Andrew Bandung Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp100.000 Rp500.000

72 Qinan Jakarta Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp100.000

73 Asri setiawati Jakarta Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp115.000

74 Aldi susanto Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp21.000 Rp68.000

75 Prayogi navy Surabaay Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp165.000

76 Putra oktariano Jakarta Keluarga Rp250.000 Rp0 Rp330.000

77 Raynaldi

bagaskara Pandeglang

Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000

78 Bagus setia

herdayanto Cikupa

Teman/

Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp50.000

79 Ilham

endiadarto Jakarta

Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp145.000

80 rama badarus

arifin Cilacap

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp20.000 Rp70.000

Page 91: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

81 Wildan nabiel Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000

82 Ahmad bukhari

muslim Jakarta

Grup Rp0 Rp5.000 Rp65.000

83 Farhansyah

muhfi Jakarta

Keluarga Rp0 Rp22.000 Rp0

84 Gilang prabowo Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp76.000

85 M parvez Bogor Teman/

Pasangan Rp250.000 Rp5.000 Rp200.000

86 Agung setya Surabaya Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp55.000

87 Adi saputra Surabaya Teman/

Pasangan Rp120.000 Rp0 Rp35.000

88 Hanif haroseno Bekasi Sendiri Rp7.000 Rp0 Rp45.000

89 melly alfi safitri Kediri Keluarga Rp12.000 Rp0 Rp200.000

90 Annisa ul

khatimah

Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp7.000 Rp0 Rp70.000

91 Tri indah utami Solo Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp55.000

92 Ostiani outri

pamungkas Jakarta

Keluarga Rp0 Rp11.000 Rp0

93 Reny desty

Suryaningrum Jakarta

Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp45.000

94 Bima adi

nugraha

Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp135.000

95 Nurma

prabawati Jakarta

Sendiri Rp15.000 Rp5.000 Rp80.000

96 Indah ayu

yulian Jakarta

Keluarga Rp0 Rp20.000 Rp0

97 nadia hasnah

aveiro Jakarta

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp75.000

98 Rangga prii

putra Jakarta

Teman/

Pasangan Rp250.000 Rp0 Rp150.000

99 Aji wicaksono Jakarta Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp70.000

100 tatar c aviancar Pekalongan Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp115.000

101 Anggun agustin Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp90.000

102 nazwa mochtar

albar Jakarta

Keluarga Rp0 Rp25.000 Rp0

103 Shafira ghaisani Jakarta Sendiri Rp7.000 Rp50.000 Rp78.000

104 Denny cahyo S Jakarta Sendiri Rp12.000 Rp5.000 Rp55.000

105 Dena dijanatin

alya Jakarta

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp30.000

Page 92: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

106 Yuhasti shaomi Karawang Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp67.000

107 maya sere

siahaan

Sumatera

utara

Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp5.000 Rp110.000

108 Kelvin rahat

andika Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp125.000

109 ichlasul haikal Tangerang

Selatan Keluarga Rp100.000 Rp100.000 Rp200.000

110 Amanda affan jakarta Keluarga Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000

111 Dewi siti rahma Bandung keluarga Rp0 Rp10.000 Rp100.000

112 Amira nadia

swatiri Surabaya

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp70.000

113 Muhammad

naufal r Jakarta

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp75.000

114 Krisna cahya

mukti Tangerang

Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp170.000

115 Frida

praweswarini Jakarta

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp65.000

116 Linda suci

ariyani Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp67.000

117 Rifqi junaidi Jakarta Teman/

Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp115.000

118 Narendra fajar

riyadi Jakarta

Sendiri Rp10.000 Rp5.000 Rp75.000

119 Anastasya tanti

bintari Tangerang

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000

120 Dina anggraeni

dewi Cimahi

Keluarga Rp0 Rp5.000 Rp15.000

121 setyo Yogyakarta Keluarga Rp50.000 Rp300.000 Rp75.000

122 Adjie Lampung Keluarga Rp100.000 Rp500.000 Rp75.000

123 Gina Bandung Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp100.000 Rp250.000

124 nanda Medan Sendiri Rp30.000 Rp50.000 Rp500.000

125 Dinda

mainayanti Bekasi

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp150.000

126 vania Tangerang

Selatan Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp100.000

127 Fitroh Surabaya Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp80.000 Rp300.000

128 nadira aulia

savira Jakarta

Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp80.000

129 Nirfa septia

dilla Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000

130 Ardhian

nrawang cahyo Jakarta

Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp105.000

Page 93: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

131 Ari hermawan Tangerang Teman/

Pasangan Rp80.000 Rp0 Rp35.000

132

Rangga

pushadwa

okrian

Tangerang Teman/

Pasangan

Rp0 Rp0 Rp70.000

133 Zona asha

tigara Malang

Keluarga Rp0 Rp0 Rp0

134

Karina

indraputri

sokowati

Balikpapan

Keluarga

Rp150.000 Rp250.000 Rp250.000

135 Bernika moudy Lampung Keluarga Rp10.000 Rp0 Rp170.000

136 Rocki ryanto

rahman Purwokerto

Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp65.000

137 ni putu angelina

dewi Denpasar

Keluarga Rp100.000 Rp180.000 Rp150.000

138 rifka candela

sihombing tangerang

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp75.000

139 kartika lestari

gladysia Malang

Keluarga Rp0 Rp25.000 Rp0

140 handi setiawan Pandeglang Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp120.000

141 Abigail eva

karina Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp5.000 Rp70.000

142 david yoga

pangestu Demak

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp65.000

143 Indriani Jakarta Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp95.000

144 Nyoman Tantra Tangerang Teman/

Pasangan Rp60.000 Rp23.000 Rp45.000

145 Pamela

pramartha Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp150.000 Rp0

146 Marsha arieta Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp75.000

147 Triannisa

fitrianaa Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp45.000

148 Anggit nur

prasetyo Wonosari

Keluarga Rp50.000 Rp200.000 Rp200.000

149 Annisa

rahmanda Tangerang

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp70.000

150 M dhhany

abdurjak Lampung

Sendiri Rp30.000 Rp0 Rp100.000

151 Chumayydi Magelang Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp150.000

152 Ayu lidiana Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp200.000

153 Alya Jakarta Keluarga Rp0 Rp100.000 Rp300.000

Page 94: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

154 Mardiansyah

adi s Jakarta

Teman/

Pasangan Rp300.000 Rp0 Rp170.000

155 Yoseptina

enggal Yogyakarta

Keluarga Rp30.000 Rp145.000 Rp130.000

156 Diyah aisyah Bondowoso Keluarga Rp0 Rp12.000 Rp0

157 Fakhri husaini tangerang Teman/

Pasangan Rp55.000 Rp0 Rp55.000

158 Iza riskiana Tangerang Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000

159 Meriem

octavianna Jakarta

Teman/

Pasangan Rp250.000 Rp0 Rp245.000

160 Wisnu

hardianto Jakarta

Teman/

Pasangan Rp500.000 Rp0 Rp25.000

161 Ningrum dwi

lestari tangerang

Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp0

162 Nisfuaili

abdurahman Kebumen

Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp200.000

163 Intan zulfa Jakarta Teman/

Pasangan Rp40.000 Rp50.000 Rp100.000

164 Bernando

ricoirawan Jakarta

Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp200.000

165 Siti mujariyah Kebumen Keluarga Rp0 Rp0 Rp55.000

166 Agung nugroho Kebumen Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp70.000

167 Sukma adi

pamungkas Jakarta

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000

168 Putri aisyah Tangerang Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp98.000

169 Qutrtunnada Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp100.000

170 Fitria nanda

sari Jakarta

Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp0

171 Khlila asad afif Tangerang Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp150.000

172 Dyan nurul

agami Tangerang

Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp270.000

173 Listyaningrum Jakarta Teman/

Pasangan Rp130.000 Rp20.000 Rp150.000

174 Ramadhianty

savitri Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000

175 Wahyu Solo Grup Rp35.000 Rp50.000 Rp350.000

176 Adit Sumedang Keluarga Rp100.000 Rp300.000 Rp65.000

177 Fitriani Bandung Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp200.000

178 Shellyvia Batam Teman/

Pasangan Rp40.000 Rp50.000 Rp500.000

Page 95: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

179 Rafli Lampung Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp80.000 Rp350.000

180 Rizka amanda Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp15.000 Rp78.000

181 Abdul maliq Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000

182 Ilham fauzy Tangerang Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp16.000 Rp115.000

183 Yanuariestra

ramadhan Jakarta

Teman/

Pasangan Rp350.000 Rp0 Rp300.000

184 Wajihan

rihalludin Surabaya

Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp225.000

185 Livia mayang

agustina Padang

Keluarga Rp350.000 Rp0 Rp300.000

186 Aulia novica Tangerang Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp75.000

187 Agatha pinkan

mutiasiwi Wonogiri

Keluarga Rp25.000 Rp0 Rp300.000

188 Khresna bayu

mahesa Madiun

Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp85.000

189 Dwi madya Jakarta Sendiri Rp35.000 Rp0 Rp180.000

190 Azzahra nur

namira Surabaya

Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp115.000

191 Irwansyah ade

putra Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp0

192

Marsha

rachmanda

putri

Jakarta

Keluarga

Rp300.000 Rp250.000 Rp320.000

193 chindy listia

itami Tangerang

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000

194 Rafnida rizky

ningdyas Jakarta

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp45.000

195 nila tari Jakarta Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp0 Rp55.000

196 Danu prianto Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp95.000

197 Fauziah hb Tangerang Keluarga Rp0 Rp0 Rp0

198 Muhammad

surya sabrani Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp120.000

199 Delfi silvianan Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp60.000

200 Nur annisa jak Jakarta Keluarga Rp0 Rp30.000 Rp0

201 Teguh

wicaksana Jakarta

Sendiri Rp15.000 Rp18.000 Rp75.000

202 Mutia daraavnti Jakarta Sendiri Rp350.000 Rp0 Rp50.000

203 Adrie Jakarta Teman/ Rp100.000 Rp0 Rp100.000

Page 96: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

Pasangan

204 mentari zikry

anti Jakarta

Keluarga Rp0 Rp200.000 Rp0

205 Ghina khalisa

miranda Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp0

206 Desti arliza Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp80.000

207 Anangga

roesdiono tangerang

Teman/

Pasangan Rp70.000 Rp18.000 Rp50.000

208 Ulfie bavarianti

maria Jakarta

Keluarga Rp300.000 Rp0 Rp210.000

209 Faqih Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp18.000 Rp0

210 Oliniel exaudi

zega Jakarta

Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp0 Rp55.000

211 Samuel petra

novianto Jakarta

Teman/

Pasangan Rp2.000 Rp0 Rp15.000

212 Jauza

khallilawist Jakarta

Keluarga Rp0 Rp0 Rp60.000

213 Jasmine amaia

asegaf Jakarta

Keluarga Rp250.000 Rp0 Rp175.000

214 Melati

handayani Jakarta

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp70.000

215 Adinda esterlita Jakarta Grup Rp0 Rp0 Rp135.000

216 Nurul rahma

dinda Magelang

Grup Rp0 Rp0 Rp100.000

217 Hafisyah aulia

samad Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp20.000 Rp300.000

218 Irvanda adam

pramono Wonogiri

Sendiri Rp12.000 Rp0 Rp25.000

219 Fajri fitriansyah Tangerang Keluarga Rp100.000 Rp0 Rp200.000

220 Febry septian

wicaksana

Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp70.000 Rp65.000

221 radifan fitrah Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp5.000 Rp40.000

222 Dita qonitah Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000

223 Meilita dwi

anggraini Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp60.000

224 Divya anjani Tangerang Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp75.000

225 Chintya orenza Jakarta Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp40.000

226

Kenyo

sembrodo

pramesti

Cianjur Teman/

Pasangan

Rp50.000 Rp30.000 Rp55.000

227 Devy ayu aji Mojokerto Keluarga Rp0 Rp50.000 Rp85.000

Page 97: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

fatmala

228 haura nabila Jakarta Teman/

Pasangan Rp12.000 Rp0 Rp20.000

229 Amalia ji

darmastuti Klaten

Keluarga Rp35.000 Rp125.000 Rp100.000

230 Eka istiani Jakarta Sendiri Rp7.000 Rp0 Rp75.000

231 muhammad

nabila gozali Tangerang

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000

232 Muhammad nur

aziz Purworejo

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000

233 Abiyoso haryo Jakarta Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp35.000

234 Triaji Bantul Teman/

Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp70.000

235 Yusuf Garut Keluarga Rp35.000 Rp200.000 Rp350.000

236 Fachriza oska Jakarta Keluarga Rp150.000 Rp100.000 Rp80.000

237 Arfya Solo Keluarga Rp50.000 Rp350.000 Rp500.000

238 rokaesih Brebes Keluarga Rp50.000 Rp0 Rp140.000

239 Amelya dwi

jayanti Palembang

Keluarga Rp50.000 Rp10.000 Rp100.000

240 Putri annisa

rachmatillah Pekanbaru

Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp95.000

241 Dian ayu Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp25.000 Rp40.000

242 Dhaifan

perbowo Klaten

Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp75.000

243 Panji putra

sanjaya Jakarta

Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp5.000 Rp60.000

244 Dewi mutiara Brebes Teman/

Pasangan Rp125.000 Rp10.000 Rp80.000

245 Syifa munika Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp65.000

246 Ana atika Purbalingga Keluarga Rp75.000 Rp10.000 Rp75.000

247 Andika dammar

maruffy Jakarta

Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp95.000

248 Bella arinda Medan Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp50.000 Rp300.000

249 Nadya tamara Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000

250 Avisha nur

fitriana Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000

251 Syahrul rizky Jakarta Sendiri Rp15.000 Rp0 Rp55.000

252 nadhila

lahhabiba Jakarta

Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp55.000

253 Ermas putri

saraswati Jakarta

Grup Rp0 Rp0 Rp55.000

Page 98: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

254 Aldy pratomo Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp70.000 Rp60.000

255 Dita nurhavana tangerang Keluarga Rp150.000 Rp0 Rp75.000

256 Olivia permata Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000

257 Dwiky

ramdhani

Tangerang

Selatan

Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp60.000

258 Desti asihanti

saputra Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp100.000

259 Ryandityo ugro

prasena Jakarta

Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp45.000

260 Salsabila naufal

amira Surabaya

Keluarga Rp45.000 Rp100.000 Rp150.000

261 Adhirajasa

raitsany Bandung

sendiri Rp10.000 Rp0 Rp45.000

262 Auia firda

utami Karawang

Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp100.000

263 Sogi nugroho tangerang Teman/

Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp60.000

264 anisa heldiana tangerang Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp60.000

265 Dias nur

saputro Jakarta

Sendiri Rp15.000 Rp30.000 Rp75.000

266 rindagina Tangerang Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp100.000

267 Perrins shafly Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp45.000

268 Merry amanda Jakarta Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp75.000

269 Pramudya

widya Tangerang

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp55.000

270 Ndari cahyati

putri Jakarta

Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp80.000

271 Indah meliani

kuswandi Tangerang

Keluarga Rp0 Rp0 Rp80.000

272 i made riartha Gianyar Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp10.000 Rp105.000

273 i wayan tika Buleleng Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp70.000 Rp80.000

274 Yudha dwiputra Semarang Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp5.000 Rp60.000

275 Lusita Jakarta Sendiri Rp25.000 Rp0 Rp15.000

276 Bazzuri sidiq Jakarta Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp35.000

277 Dalva novela tangerang Keluarga Rp150.000 Rp5.000 Rp95.000

278 adi susilo budi Surakarta Teman/ Rp50.000 Rp0 Rp35.000

Page 99: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

Pasangan

279 radinda audi

nastiti Sidoarjo

Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000

280 aldi aulia

rahman Jakarta

Sendiri Rp30.000 Rp10.000 Rp25.000

281 Faried bejo Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp35.000

282 Humama rafif Jakarta Teman/

Pasangan Rp200.000 Rp50.000 Rp125.000

283 Shafiera azizah Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp45.000

284 Alfathan jati

nugroho Jakarta

Keluarga Rp150.000 Rp10.000 Rp70.000

285 Vicky aulia

febrina tangerang

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp60.000

286 elsa varadila Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp0

287 Tsania nabila Jakarta Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000

288 afika

rachmadani tangerang

Keluarga Rp200.000 Rp0 Rp80.000

289 Khoirunisa tangerang Sendiri Rp5.000 Rp0 Rp45.000

290 Dwi nanto Tangerang Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp0 Rp50.000

291 Umar dahlan Jakarta Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp30.000

292 Andri prasetio Lamongan Keluarga Rp60.000 Rp0 Rp30.000

293 Ilham fuji

utomo Lamongan

Grup Rp0 Rp0 Rp55.000

294 Lukmanul

hakim Medan

Keluarga Rp30.000 Rp0 Rp100.000

295 Meirietha

casucci Jakarta

Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp90.000

296 Rhasida amalia Tangerang Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp55.000

297 Baianno

karimmey Jakarta

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp25.000

298 nadya pitaloka Bogor Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp10.000 Rp45.000

299 rahhma Yogyakarta Keluarga Rp75.000 Rp350.000 Rp500.000

300 Feni Jakarta Teman/

Pasangan Rp35.000 Rp50.000 Rp100.000

301 Rudita

harumdani Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp6.000

302 Intan saylindri tangerang Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp5.000 Rp70.000

Page 100: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

303 Zelda Surabaya Surabaya Keluarga Rp60.000 Rp350.000 Rp300.000

304 Ayudia elstari Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp40.000

305 Varenskyy

widyatama Jakarta

Sendiri Rp15.000 Rp0 Rp35.000

306 nur adli muslim Jakarta Teman/

Pasangan Rp20.000 Rp0 Rp50.000

307 aditya nadanu tangerang Teman/

Pasangan Rp75.000 Rp0 Rp6.000

308 Chasley jorel

leatemia Jambi

Keluarga Rp35.000 Rp10.000 Rp80.000

309 nadia ken asih Jakarta Keluarga Rp0 Rp0 Rp50.000

310 Mega purnama

sari Bogor

Teman/

Pasangan Rp40.000 Rp0 Rp60.000

311 Jaler ikhwan

hakiki tangerang

Teman/

Pasangan Rp15.000 Rp0 Rp15.000

312 tasya devi Tangerang Keluarga Rp0 Rp0 Rp15.000

313 ryan adrian

sirait Jakarta

Teman/

Pasangan Rp60.000 Rp0 Rp40.000

314 ovi Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp50.000

315 aldi bodot Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp50.000

316 daniel rizky Jakarta Teman/

Pasangan Rp100.000 Rp20.000 Rp60.000

317 tiara denita Bogor Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp35.000

318 muhammad

bayu tama Wonogiri

Keluarga Rp25.000 Rp0 Rp60.000

319 irwansyah ade

putra Jakarta

Teman/

Pasangan Rp10.000 Rp0 Rp40.000

320 Hanif sayid Jakarta Sendiri Rp10.000 Rp0 Rp55.000

321 ahmad

nuryamin tangerang

Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp0 Rp4.000

322 rewski

nurmayangsari lariang

Keluarga Rp50.000 Rp0 Rp80.000

323 ansia maudina tangerang Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp25.000

324 wibisono

nugroho Semarang

Teman/

Pasangan Rp30.000 Rp0 Rp60.000

325 Sidiq Purwokerto Keluarga Rp50.000 Rp250.000 Rp400.000

326 della galuh

agustina

Gunung

kidul Keluarga Rp40.000 Rp0 Rp110.000

327 chika destry

anjani Jakarta

Teman/

Pasangan Rp0 Rp0 Rp50.000

328 vatia saraswati Jakarta Teman/

Pasangan Rp50.000 Rp0 Rp60.000

Page 101: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

No Nama Asal Berkunjung

dengan

Biaya

Transportasi

Biaya makan/

minum

Biaya oleh-

oleh

329 nadiefa tangerang Keluarga Rp300.000 Rp350.000 Rp200.000

330 abraham damar Jakarta Teman/

Pasangan Rp25.000 Rp5.000 Rp140.000

Total Rp19.072.000 Rp10.506.000 Rp34.822.000

Page 102: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …

Dokumentasi Penelitian

Page 103: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …
Page 104: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …
Page 105: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …
Page 106: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …
Page 107: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …
Page 108: DAMPAK EKONOMI PARIWISATA BAGI MASYARAKAT DI JALAN …