24
Usulan Teknis Ustek Pengawasan Daftar Isi Bab A : Data Pengalaman Perusahaan. 1. Data Organisasi Perusahaan. 2. Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) Tahun Terakhir. 3. Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) Tahun Terakhir. Bab B : Pendekatan dan Metodologi 1 Tanggapan dan saran terhadap KAK dan Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK. 1.1.Tanggapan dan saran terhadap KAK (Jelaskan secara rinci sesuai KAK) (sesuai versi masing-masing perusahaan) 1.2.Tanggapan dan Saran terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK (yang ada fasilitas dari PPK hanya Coreteam) (sesuai versi masing-masing perusahaan) 2 Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja. (penjabaran pada item ini sesuai dengan masing-masing perusahaan). 2.1 Pendekatan dan Metodologi 2.2 Program Kerja 3.Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. (penjabaran pada item ini sesuai dengan masing-masing perusahaan). 4.Komposisi Tim dan Penugasan. 4.1.Komposisi Tim 4.2.Jadwal Penugasan Tenaga Ahli. 5 Inovasi/Gagasan Baru Paket ( .......) Supervisi Teknik Jalan Daftar Isi - 1

Daftar Isi Pengawasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

q

Citation preview

Daftar Isi

Usulan Teknis

Ustek PengawasanDaftar Isi

Bab A : Data Pengalaman Perusahaan.1. Data Organisasi Perusahaan.2. Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) Tahun Terakhir.3. Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) Tahun Terakhir.Bab B : Pendekatan dan Metodologi 1 Tanggapan dan saran terhadap KAK dan Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK.1.1.Tanggapan dan saran terhadap KAK

(Jelaskan secara rinci sesuai KAK)(sesuai versi masing-masing perusahaan)1.2.Tanggapan dan Saran terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK(yang ada fasilitas dari PPK hanya Coreteam)(sesuai versi masing-masing perusahaan)2 Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.

(penjabaran pada item ini sesuai dengan masing-masing perusahaan).2.1 Pendekatan dan Metodologi2.2Program Kerja

3.Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.(penjabaran pada item ini sesuai dengan masing-masing perusahaan).4.Komposisi Tim dan Penugasan.4.1.Komposisi Tim4.2.Jadwal Penugasan Tenaga Ahli.5Inovasi/Gagasan Baru 5.1.Tinjauan Wilayah Secara Umum5.2.Penggunaan Manual Desain Perkerasan Jalan No. : 02/M/BM/2013 5.2.1.Pondasi dan Perkerasan Jalan 5.2.2.Umur Rencana5.2.3.Penerapan Gambar Desain dengan Kondisi Lapangan5.3.Penggunaan Spesifikasi Umum 2010 R3

5.3.1.Perbedaan Spesifikasi Umum 2010 R3 dengan sebelumnya

5.3.2. Persebaran AMP di Provinsi NTB5.3.3.Permasalahan AMP dan Peralatan lainnya

Bab B : PENDEKATAN DAN METODOLOGI1.Tanggapan dan saran terhadap KAK dan Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK.

1.1.Tanggapan dan saran terhadap KAK1.1.1.Tanggapan terhadap Lokasi KegiatanLokasi pekerjaan Paket 29 : Pengawasan Teknik Pelebaran Jalan Garuda (Sumbawa), seperti tertera pada peta berikut ini :

Gambar 1 : Peta Pulau Sumbawa.

Gambar 2 : Jalan Garuda Kota Sumbawa.

1.1.2.Tanggapan terhadap Data Dasar

Data dasar yang digunakan dalam pekerjaan pengawasan teknik jalan ini adalah sebagai berikut :

Adapun dasar konsultan pengawas melaksanakan pekerjaan di lapangan adalah Dokumen Kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak Kontraktor.

Dokumen Kontrak tersebut antara lain berisi sebagai berikut :

Dokumen Kontrak

Syarat-syarat Umum

Syarat-syarat Khusus

Spesifikasi Umum

Gambar Rencana

1.1.3.Tanggapan terhadap Standar Teknis

Standar Teknis yang di gunakan dalam melaksanakan pengawasan teknik jalan adalah sebagai berikut :

Aspek Perencanaan :

Perencanaan Geometrik Antar Kota No. : 038/T/BM/1997 Geometrik Jalan Perkotaan No. : T-004-2004 Pedoman Marka Jalan No. : Pd.T/12/2004.B Manual Desain Perkerasan Jalan No. : No : 02/M/BM/2013 Aspek Pengawasan :

1.1.4.Tanggapan terhadap Studi terdahulu

Pada pekerjaan pelebaran Jalan Garuda Kota Sumbawa bila di perhatikan semula dari 2 (dua) lajur, 2 (dua) arah menjadi 4 (empat) lajur, 2 (dua) arah, dengan memperhatikan ROW jalan eksisting rata-rata tidak mencukupi sehingga diperlukan pembebasan lahan.Untuk mendukung pembebasan lahan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku diperlukan sebagai berikut : Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), bila lahan yang di bebaskan mempunyai luas ................. m2.

Larap, bila lahan yang di bebaskan mempunyai luas ................. m2.

UKL/UPL/SPPL bila lahan yang di bebaskan mempunyai luas ............. m2.1.1.5.Tanggapan terhadap Referensi Hukum

Dasar Hukum Konsultan bekerja

Sebagai dasar hukum sekaligus referensi hukum yang di gunakan konsultan dalam menjalankan pekerjaannya adalah yang tertuang dalam Perjanjian Kerja (Dokumen Kontrak) antara Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (P2JN) dengan pihak Konsultan Pengawas.

Dokumen Kontrak tersebut antara lain berisi sebagai berikut :

Dokumen Kontrak

Syarat-syarat Umum Kontrak Syarat-syarat Khusus Kontrak1.1.5.Tanggapan terhadap Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan selain tersebut dalam KAK konsultan perlu menyampaikan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Pelebaran Jalan Garuda Kota Sumbawa, sesuai kondisi eksisting jalan dan rencana penanganan yang ada.a.Kondisi Eksisting

Kondisi eksiting Jalan Garuda Kota Sumbawa dapat di uraikan sebagai berikut :

Jenis perkerasan:Asphalt Concrete (AC)

Kondisi Perkerasan:Sedang

Lebar Perkerasan:7,00 - 9,00 m

Jumlah Lajur:2 lajur / 2 arah

Jenis Bahu Jalan:Agregat Klas B

Lebar Bahu Jalan:2,00 m

Jenis Salura Samping:Pasangan Batu/Tanah

Perkiraan ROW: 12,00 - 16,00 m

Adapun untuk lebih jelasnya kondisi eksisting, dapat dilihat pada foto yang di sajikan berikut ini :

b.Rencana Penanganan

Penanganan Jalan Garuda adalah pelebaran jalan yang semula 2 (dua) lajur, 2 (dua) arah menjadi 4 (empat) lajur, 2 (dua) arah, dimana terdapat median di tengahnya.

Adapun tipikal potongan melintang sesuai gambar rencana adalah sebagai berikut :

Gambar : 3 Tipikal Potongan MelintangDari gambar tipikal potongan melintang dapat di disimpulkan sebagai berikut :

Struktur perkerasan jalan :

Pelapisan ulang :

AC - WC tebal:4cm.

AC - BC tebal:6cm.

AC - Base tebal:8cm,

Pelebaran jalan :

AC - WC tebal:4cm.

AC - BC tebal:6cm.

AC - Base tebal:8cm.

AC - Base tebal:8cm.

LPA Klas A tebal:30cm.

Pondasi jalan :

Urugan Pilihan tebal:20cm (spot-spot)

c.Bangunan Pelengkap

Bangunan pelengkap pada ruas jalan ini lebih banyak di perlukan untuk saluran samping, hasil perencanaan saluran samping seperti tertera pada gambar berikut ini :

Gambar 4 : Tipikal Saluran Samping dan Trotoar.

1.1.5.Tanggapan terhadap KeluaranKeluaran yang akan di capai dalam melaksanakan pengawasan ini, selain yang tertulis sesuai KAK, konsultan akan menjabarkan lebih rinci seperti tersebut di bawah ini.a.Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, konsultan akan membuat Rencana Mutu Kontrak, untuk menjamin bahwa pekerjaan tersebut dapat di pastikan berjalan lancar sesuai dengan KAK, dan peraturan yang berlaku.Dokumen ini secara garis besar berisi, sebagai berikut :

Umum (Latar Belakang)

Informasi Kegiatan

Sasaran Mutu Kegiatan

Persyaratan Teknis dan Administrasi

Struktur Organisasi

Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang

Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal Peralatan

Jadwal Personil

Jadwal Arus Kas

Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian & Kriteria Penerimaan

Daftar Kriteria Penerimaan

Daftar Induk Dokumen

Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja

Lampiranb.Laporan Bulanan

Laporan bulanan ini memuat seluruh kegiatan lapangan selama satu bulan, meliputi antara lain :

Bab-1 : Pendahuluan (Latar Belakang)1.1.Umum

1.2.Permasalahan dan Kondisi Aktual

1.3.Peta Lokasi Kegiatan.

Bab-2 : Pelaksanaan Kegiatan Kontraktor

2.1.Data Kontrak

2.2.Monitoring Kemajuan Pekerjaan

2.3.Tipikal Potongan Melintang

2.4.Daftar Kuantitas dan Harga

2.5.Daftar Peralatan Kontraktor

2.6.Struktur Organisasi Kontraktor

2.7.Status Sertifikat Bulanan

2.8.Monitoring Cuaca

Bab-3 : Monitoring Pengendalian Mutu dan Pemantauan Lingkunagan3.1.Ringkasan Pengendalian Mutu

3.2.Pantauan Dampak Lingkungan pada Tahap Konstruksi

Bab-4 : Status Contract Change Order (CCO) dan AdendumBab-5 : Aktivitas Konsultan Supervisi

5.1.Struktur Organisasi

5.2.Jadwal Penugasan Personil

5.3.Kegiatan Konsultan Supervisi

Dokumen Foto Kegiatan

c.Laporan Triwulan

Secara umum laporan triwulan sama dengan laporan bulanan, namun laporan ini merupakan rangkuman selama tiga bulan yang telah berjalan.

d.Laporan Akhir

Dengan berakhirnya jasa pelayanan konsultan (akhir kegiatan konstruksi untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan, secara umum isinya sbb :

1.Laporan Kegiatan

Ringkasan metode pelaksanaan konstruksi, pelaksanaan pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan di masa yang akan datang.

Semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi pekerjaan jalan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru yang mungkin muncul, dan pemberian solusinya, jika ada.

Untuk beberapa variasi perbaikan dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup tanggung jawab Pengguna Jasa.2.Laporan Pengujian Mutu

Kegiatan pengujian bahan

Mutu hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun dilapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya.

Kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang mewakili.3.Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan dan foto copy "As Built Drawing".1.2.Tanggapan dan Saran terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK

Sesuai dengan KAK tidak di sediakan personil dan fasilitas pendukung yang di sediakan oleh PPK, untuk itu seluruh kegiatan yang dilakukan oleh konsultan pengawas, baik keperluan biaya personil maupun biaya non personil sudah di perhitungkan dalam biaya yang di ajukan oleh konsultan.5.INOVASI/GAGASAN BARU

Maksud dan tujuan inovasi/gagasan baru ini, untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan yang terjadi belakangan ini, terutama berlakunya "Manual Desain Perkerasan Jalan No : 02/M/BM/2013" dan perubahan Spesifikasi Umum 2010 R2 menjadi "Spesifikasi Umum 2010 R3".

Untuk itu diperlukan adanya pemahaman secara komprohensip utuh dan menyeluruh bagi pelaku-pelaku jasa konsultansi dan jasa konstruksi, sehingga esensi dari perubahan itu dapat di aplikasikan dengan baik dan benar, bukan karena kebiasaan yang telah di lakukan bertahun-tahun yang mendasari di lakukan suatu pekerjaan, padahal itu semua sudah berubah sesuai dengan aturan yang baru.

Oleh karena itu pada usulan teknis ini konsultan mencoba menguraikan beberapa hal yang perlu di antisipasi bersama dengan harapan pekerjaan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan kaedah-kaedah teknis dan administrasi yang telah di tetapkan.5.1. Tinjauan Wilayah Secara Umum.Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa.Nusa TenggaraBarat (NTB) adalah salah satu provinsi dengan ibukotanya adalahMataram dan mempunya banyak sekali obyek wisata antara lain obyek Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja, dari sekian banyak obyek WisataNusa Tenggara Barat yang paling populer adalah Obyek wisata Pantai Kuta Lombok

Pantai Kuta Lombok

Lokasi : 2 jam kendaraan darat dari MataramKeistimewaan: Pantai selatan Lombok yang sangat indah, tenang dan teduh di Samudra Hindia .

Tempat lagenda Putri Mandalika sehingga pantai ini disebut juga Putri Nyale Beach

Selengkapnya kunjungi Pantai Kuta Lombok dan Obyek wisata Nusa Tenggara Barat lainnya :

Wisata NusaTenggaraBarat

Adat Hanta UaPua Air Terjun SendangGile BukitMalimbu DusunSade Festival BauNyale GerabahBanyumulek GiliTrawangan

GiliParadise GunungRinjani Pantai KutaLombok PantaiSenggigi PulauMoyo PuraLingsar PutriMandalika Taman AirMayura TamanNarmada Upacara MulangPekelem UpacaraPujawali(Sumber : wisatanusatenggara.wordpress.com)

Provinsi Nusa Tenggara Barat akhir-akhir merupakan salah satu destinasi para wisatawan domestik maupun internasional, ini semua sejalan dengan program Pemerintah Provinsi yang tengah mengembangkan beberapa obyek wisata potensial yang ada di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa dan Pulau-pulau kecil yang ada di wilayah NTB, juga tidak kalah pentingnya peran dari keberadaan Bandara Internsional Lombok (BIL), sangat memberi kontribusi terhadap kemajuan di bidang kepariwisataan.

Dengan demikian kebutuhan/dukungan infrastruktur yang memadahi bidang jalan dan jembatan sengat di perlukan dan berorientasi pada kemajuan bidang pariwisata dan bidang-bidang lainnya.5.2.Penggunaan Manual Desain Perkerasan Jalan No. : No : 02/M/BM/2013 Beberapa hal penting yang harus di pahami dalam manual ini adalah Struktur Perkerasan Jalan dan Umur Rencana, seperti berikut ini :5.2.1.Struktur Perkerasan Jalan.Sesuai Manual Desain Perkerasan Jalan No. : No : 02/M/BM/2013, Struktur Perkerasan Jalan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, utuk lebih jelasnya seperti gambar berikut ini :

5.2.2.Umur Rencana JalanUmur rencana jalan di bedakan menjadi 2 bagian, seprti tertera pada tabel berikut ini :

5.2.3.Penerapan Gambar Desain dengan Kondisi Lapangan.

Sebelum gambar rencana diterapkan di lapangan, ada tahapan yang harus dilakukan oleh pihak PPK, Konsultan dan Kontraktor, antara lain sbb :

a.Kontrol terhadap data lapangan

Pengambilan data topografi di lapangan

Test CBR pada lokasi yang di anggap perlu

Pengambilan data saluran drainasi termasuk arah aliran dan pembuangan akhir.

Data-data utilitas yang ada

b.Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing)

Ploting terhadap perbaikan geometrik

Ploting terhadap perbaikan geometrik adalah sebagai bentuk pemenuhan antara disain dan kondisi lapangan yang ada, dimana dalam kondisi di lapangan banyak hambatan dan keterbatasan sehingga gambar disain tidak bisa di laksanakan secara penuh, maka akan terjadi perubahan disain, dalam hal ini harus meminta persetujuan P2JN NTB.

Ploting terhada potongan melintang

Ploting terhadap perbaikan potongan melintang adalah sebagai bentuk pemenuhan antara disain dan kondisi lapangan yang ada, dimana dalam kondisi di lapangan banyak hambatan dan keterbatasan sehingga gambar disain tidak bisa di laksanakan secara penuh, maka akan terjadi perubahan disain, dalam hal ini harus meminta persetujuan P2JN NTB.

Ploting terhadap perkerasan jalan

Dalam hal perkerasan jalan ini, yang perlu di perhatikan adalan CBR tanah dasar atau pondasi jalan, apabila di lapangan hasil pengujian CBR ternyata kurang dari 6 %, maka yang harus di lakukan adalah sbb :

Tabel di atas adalah kebutuhan tebal caping layer, yang harus di pasang untuk meningkatkan nilai CBR, setara dengan 6 %.

Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa hasil uji CBR lapangan yang di lakukan pada waktu masa konstruksi/pelaksanaan, ternyata berbeda dengan berbeda dengan gambar disain maka penambahan caping layer harus dilakukan, hal ini untuk mempertahankan umur rencana pondasi jalan 40 tahun.

5.3.Penggunaan Spesifikasi Umum 2010 R3.

Spesifikasi Umum 2010 R3, merupakan pengganti dari Spesifikasi Umum 2010 R2 dan secara resmi telah di berlakukan, berdasarkan Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. : 10/SE/Db/2014, tanggal 12 Nopember 2014, tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan dan Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan.

5.3.1.Perbedaan Spesifikasi Umum 2010 R3 dengan sebelumnyaSecara umum perbedaan antara Spesifikasi Umum 2010 R3 dan Spesifikasi Umum 2010 R2, adalah sebagai berikut :

5.3.2.Persebaran AMP di Wilayah Pulau Sumbawa.

Keberadaan AMP yang ada Pulau Sumbawa yang selama ini beroperasi dalam pelaksanaan pekerjaan jalan, seperti disajikan pada peta berikut ini :

5.3.3. Kondisi umum AMP dan Peralatan lainnya.

Memperhatikan konstruksi perkerasan jalan telah direncanakan menggunakan AC-Base pada penanganan ruas jalan ini, sedangkan sesuai pengalaman konsultan pekerjaan AC-Base secara umum belum di lakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang di biayai oleh APBN.

Hal ini tentunya di perlukan persiapan dan kesiapan penyedia jasa konstruksi terutama pada Asphalt Mixing Plan (AMP).

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menyiapkan AMP untuk dapat berproduksi AC-Base, antara lain sebagai berikut :

Penambahan cold bin yang semula rata-rata mempunya 4 cold bin, menjadi 5 cold bin.

Perlunya material agregat kasar maximum size 1" (2,5 cm) untuk AC-Base, berarti pada Stone Crusher harus menambah saringan baru.

Diperlukan Mold 8 cm untuk mengadakan trial di laboratorium.

Paket ( .......) Supervisi Teknik JalanDaftar Isi - 1