34
Otitis Media Akut Case report session Citra Yuriana Putri 1010312074 Rizky Erizka 0910312105 Preseptor : Dr. Bestari J Budiman , Sp.THT-KL

[CRS] Otitis media akut.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

[CRS] Otitis media akut.pptx

Citation preview

Tonsilitis

Otitis Media AkutCase report session

Citra Yuriana Putri 1010312074Rizky Erizka 0910312105

Preseptor :Dr. Bestari J Budiman , Sp.THT-KL

1ANATOMI TELINGA

Anatomi Telinga LuarTelinga luar terdiri dari pinna (bagian daun telinga, auricula), meatus auditorius eksternus (liang telinga), dan membrana timpani (gendang telinga). Pada sepertiga bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada duapertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.Anatomi Telinga TengahMembran timpani, tulang-tulang pendengaran, tuba eustachius.

Tulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang berhubungan dengan koklea. Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah.

Anatomi Telinga DalamTelinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.. 2

Membran timpani yang teregang menutupi pintu masuk ke telinga tengah. Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida sedangkan bagian bawah disebut pars tensa. Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran timpani disebut sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu refleks cahaya ke arah bawah yaitu pada pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk membran timpani kanan.

Membran timpani dibagi dalam 4 kuadran, dengan menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan, serta bawah-belakang, untuk menyatakan letak perforasi membran timpani

Tuba eustachius dalam keadaan normal tertutup, tetapi dapat dibuat terbuka dengan gerakan menguap, mengunyah, atau menelan. Pembukaan tersebut memungkinkan tekanan udara di dalam telinga tengah menyamakan diri dengan tekanan atmosfer, sehingga tekanan di kedua sis membran timpani menjadi setara. Infeksi yang berasal dari tenggorok kadang-kadang menyebar melalui tuba eustachius ke telinga tengah.3Etiologi dan Faktor PredisposisiEpidemiologiPatofisiologi Otitis Media

Stadium Otitis Media AkutStadium Oklusi Tuba Eustachius=> gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, akibat absorpsi udara. Kadang-kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat. Stadium Hiperemis (Pre-Supurasi)membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

Stadium SupurasiEdema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri telinga bertambah hebat.

Stadium PerforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke telinga luar. Yang tadinya gelisah sekarang menjadi tidur dengan tenang, suhu badan turun, dan anak dapat tertidur nyenyak.

Stadium ResolusiBila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan7Diagnosis8TatalaksanaAntibiotik Spektrum luas, dekongestan (jika perlu)Berdasarkan stadium 1 Oklusi tubaAtasi sumber infeksi dengan antibiotikDekongestan > anak HCL Efedrin 0.5%, dewasa HCL Efedrin 1%2. HiperemisAntibiotik golongan Penicilin atau AmpicilinAmoxicillin 40mg/kgbb/hari (3x1)Ampicillin 50-100mg.kgbb/hari (4x1)Pemberian selama 7 hari3. SupurasiAntibiotikMiringotomi bila MT masih UtuhMempercepat hilangnya gejala dan menghindari ruptur MT4. PerforasiAntibiotikCuci Telinga H2O2 3% 3-5 hari

5. Resolusi

Komplikasi11LAPORAN KASUSIdentitasNama:Tn. AJenis Kelamin:Laki-laki Umur:19 tahunAlamat:Teluk KuantanNo. RM:924790Tgl Pemeriksaan: 16 Oktober 2015

Anamnesis (autoanamnesis)Pemeriksaan Status GeneralisKeadaan umum: Sakit ringanKesadaran : Compos mentisTanda Vital Tekanan darah : 120/80 mmHgPernafasan : 18x /menitNadi : 88x/menitSuhu : 36,8 C Status Lokalis THTTelingaPemeriksaanKelainanDekstraSinistraDaun telingaKel. KongenitalTidak adaTidak adaTraumaTidak adaTidak adaRadangTidak adaTidak adaKel. MetabolikTidak adaTidak adaNyeri TarikTidak adaTidak adaNyeri TekanTidak adaTidak adaDinding liang telingaCukup Lapang (N)YaYaSempitTidakTidak HiperemisTidak adaTidak adaEdemaTidak adaTidak adaMassaTidak adaTidak adaSerumenBauTidak adaTidak adaWarnaKuning kecoklatanKuning kecoklatanJumlah SedikitSedikitJenisKentalKentalMembran TimpaniUtuhWarnaHiperemisHiperemisReflex cahaya--BulgingAdaAdaRetraksiTidak adaTidak adaPerforasiJumlah perforasiTidak adaTidak adaJenisTidak adaTidak adaKuadranTidak adaTidak adaPinggirTidak adaTidak adaMastoidTanda radangTidak adaTidak adaFistelTidak adaTidak adaSikatrikTidak adaTidak adaNyeri tekanTidak adaTidak adaNyeri ketokTidak adaTidak adaTes garputala512 HzRinne++SwabachTidak ada lateralisasiWeberSama dengan pemeriksaKesimpulanDalam batas normalHidungPemeriksaanKelainanDekstraSinistraHidung luarDeformitasTidak adaTidak adaKelainan congenitalTidak adaTidak adaTraumaTidak adaTidak adaRadangTidak adaTidak adaMassaTidak adaTidak adaSinus ParanasalInspeksi

PemeriksaanDekstraSinistraNyeri tekanTidak adaTidak adaNyeri ketokTidak adaTidak adaRinoskopi AnteriorPemeriksaanKelainanDextraSinistraVestibulumVibriseAda Ada RadangTidak adaTidak adaKavum nasiCukup lapang (N)Cukup lapangCukup lapangSempitLapang--SekretLokasiTidak adaTidak adaJenisTidak adaTidak adaJumlahTidak adaTidak adaBauTidak adaTidak adaKonka inferiorUkuranEutrofiEutrofiWarnaHiperemisHiperemisPermukaanLicin Licin EdemaAdaAdaKonka mediaUkuranSukar dinilaiSukar dinilaiWarnaSukar dinilaiSukar dinilaiPermukaanSukar dinilaiSukar dinilaiEdemaSukar dinilaiSukar dinilaiSeptum Cukup lurus/ deviasiCukup lurusCukup lurusPermukaanRataRataWarnaMerah mudaMerah mudaSpina--Krista --Abses--Peforasi--MassaTidak adaRhinoskopi PosteriorPemeriksaanKelainanDekstraSinistraKoanaCukup lapang (N)SempitLapang Cukup lapangCukup lapangMukosaWarnaMerah mudaMerah mudaEdemTidak adaTidak adaJaringan granulasiTidak adaTidak adaKonka inferiorUkuranEutrofiEutrofiWarnaHiperemisHiperemisPermukaanLicinLicinEdemAdaAdaAdenoidTidak adaTidak adaMuara tuba eustachiusTertutup sekretAdaAdaEdem mukosaAdaAdaMassaTidak adaTidak adaPost Nasal DripAda/tidakAdaAdaJenisSerosaSerosaPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra TrismusTidak adaUvulaEdemaTidak adaTidak adaBifidaTidak adaTidak adaPalatum mole arkus faringSimetris/ tidakSimetrisSimetrisWarnaMerah mudaMerah mudaEdemaTidak adaTidak adaBercak/ eksudatTidak adaTidak adaDinding faringWarnaMerah mudaMerah mudaPermukaanLicinLicinTonsilUkuranT2T2WarnaMerah mudaMerah mudaPermukaanRataRataMuara/kriptiDetritusTidak adaTidak adaEksudatTidak adaTidak adaPerlengketan dengan pilarTidak adaTidak adaPeritonsil WarnaMerah mudaMerah mudaEdemaTidak adaTidak adaAbsesTidak adaTidak adaTumorLokasi Tidak adaTidak adaBentuk--Ukuran --Permukaan--Konsistensi --Gigi Karies/ radiksTidak adaTidak adaKesan Gigi geligi baikLidah WarnaMerah mudaMerah mudaBentukDeviasi Tidak adaTidak adaMassaTidak adaTidak adaResumeDiskusi

TERIMA KASIH