2
Contoh kasus kuota ekspor 1. Pemerintah akan membatasi kuota ekspor batubara demi memenuhi kebutuhan domestik Untuk memenuhi kebutuhan batubara domestik yang terus meningkat pemerintah berencana membatasi kuota ekspor sebesar 150 juta ton per tahun. Diperkirakan kebutuhan batubara akan mengalami peningkatan menyusul selesainya proyek percepatan listrik 10.000 MW. Kebijakan pemerintah adalah memprioritaskan pemenuhan batubara untuk kebutuhan domestik sehingga untuk itu diperlukan pembatasan ekspor. Menyusul selesainya proyek percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara untuk pembangkit akan mengalami peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Pembatasan ekspor akan dilakukan setelah selesainya peraturan pemerintah sebagai amanat UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Produksi batubara dapat ditingkatkan karena reserve batubara Indonesia mencapai 20 miliar ton dengan potensi sebesar 90 miliar ton. Sehingga ada potensi besar yang bisa dikembangkan tergantung besarnya investasi yang dapat dilakukan untuk mengkonversi potensi 90 miliar tersebut. Saat ini produksi batubara Indonesia ujar Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Departemen ESDM Bambang Setiawan, tahun ini diperkirakan mencapai 230 juta ton, peruntukkan bagi pemenuhan kebutuhan domestik sebesar 68,5 juta ton dan sekitar 45-46 juta ton diantaranya dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit. 2. Indonesia, Malaysia & Thailand Kurangi Ekspor Karet Indonesia, Malaysia dan Thailand masih bersepakat terus mengurangi ekspor karet hingga Maret 2013. Tujuan pengurangan

contoh kasus kuota ekspor.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: contoh kasus kuota ekspor.docx

Contoh kasus kuota ekspor

1. Pemerintah akan membatasi kuota ekspor batubara demi memenuhi kebutuhan domestik

Untuk memenuhi kebutuhan batubara domestik yang terus meningkat pemerintah berencana membatasi kuota ekspor sebesar 150 juta ton per tahun. Diperkirakan kebutuhan batubara akan mengalami peningkatan menyusul selesainya proyek percepatan listrik 10.000 MW.

Kebijakan pemerintah adalah memprioritaskan pemenuhan batubara untuk kebutuhan domestik sehingga untuk itu diperlukan pembatasan ekspor. Menyusul selesainya proyek percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara untuk pembangkit akan mengalami peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Pembatasan ekspor akan dilakukan setelah selesainya peraturan pemerintah sebagai amanat UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Produksi batubara dapat ditingkatkan karena reserve batubara Indonesia mencapai 20 miliar ton dengan potensi sebesar 90 miliar ton. Sehingga ada potensi besar yang bisa dikembangkan tergantung besarnya investasi yang dapat dilakukan untuk mengkonversi potensi 90 miliar tersebut.

Saat ini produksi batubara Indonesia ujar Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Departemen ESDM Bambang Setiawan, tahun ini diperkirakan mencapai 230 juta ton, peruntukkan bagi pemenuhan kebutuhan domestik sebesar 68,5 juta ton dan sekitar 45-46 juta ton diantaranya dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit.

2. Indonesia, Malaysia & Thailand Kurangi Ekspor Karet

Indonesia, Malaysia dan Thailand masih bersepakat terus mengurangi ekspor karet hingga Maret 2013. Tujuan pengurangan kuota ekspor demi menaikkan harga jual komoditas yang tren menurun di tahun lalu. kebijakan pengurangan ekspor itu terlihat bermanfaat meski tidak secara otomatis, dimana harga karet mulai sedikit membaik menjelang akhir tahun 2012 dan diharapkan semakin membaik pada tahun ini.

volume ekspor karet Sumut pada tahun 2012 turun 9,3 persen akibat dampak krisis global. Pada 2012 hingga November, volume ekspor karet Sumut tinggal 449.091 ton dari periode sama 2011 yang sudah 495.046 ton. Penyebab turunnya ekspor karet karena dampak krisis global yang menyebabkan daya beli melemah. Penurunan nilai ekspor Sumut itu otomatis berdampak pada nilai ekspor komoditas itu, apalagi harga jual juga tren melemah.