China Dalam Perspektif Budaya Bisnis Dan Etos Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budaya china

Citation preview

Slide 1

China Dalam Perspektif Budaya Bisnis dan Etos KerjaPENDAHULUANChina mengacu pada wilayah suatu negara, yang terletak di timur laut benua Asia

Selama lima dekade, pasca perang dunia kedua, China merupakan negara dengan ekonomi tertutupPerubahan terjadi ketika Deng Hsiao Ping, pemimpin China pada tahun 1978 membuka perekonomian dengan mengijinkan investasi asing masuk ke China.Perkembangan selanjutnya selama dua dekade terakhir ini, China berhasil meraih pertumbuhan ekonomi dengan cepat dan reformasi kelembagaan secara drastis yang menjadi ujung tombak pembangunan negara.

KEKUATAN EKONOMI BARU

Kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan politik global merupakan event transformatif (Bergsten dkk, 2006 - China: The Balance Sheet, What the World Needs to Know About the Emerging Superpower)

Dari perspektif perdagangan internasional, China dikenal dengan sebutan walled world Istilah yang mengacu pada negara yang dapat berdagang satu dengan lainnya dalam pasar global namun masih memelihara kendali terhadap masa depan ekonominya sendiri, sistem politik dan kebijakan luar negeri.

KUNCI SUKSES BISNISGuanxi (jaringan bisnis)Ganqing (menghormati dan menjaga ikatan perasaan/hubungan batin yang dalam)Xinyong (jaringan antar-pribadi, berkaitan dengan reputasi)

GuanxiGuanxi berarti jaringan di antara berbagai pihak yang bekerja sama dan mendukung satu sama lainDi China, Guanxi berpengaruh besar terhadap sukses bisnis. Dengan menerapkan Guanxi secara benar, organisasi dapat meminimalkan resiko, frusutasi dan ketidaknyamanan ketika melakukan bisnis. Pelaku bisnis di China menjalin jaringan bisnis dengan stakeholder tidak hanya untuk sekedar basa-basi, namun suatu hubungan yang dilandasi oleh saling pengertian dan kesediaan untuk saling membantuGanqingSecara harafiah ganqing berarti perasaan (Toruan, 2009) konsep ganqing masih berhubungan dekat dengan guanxiGanqing merefleksikan suasana umum dari hubungan sosial dari dua orang atau dua badan yang saling berinteraksiKonsep ganqing dalam kebudayaan China mengacu kepada dua hal yang berbeda tapi saling berhubungan- Mianzi ()Merepresentasikan persepsi sosial terhadap prestise seseorang- Lianzi ()Kepercayaan masyarakat dalam karakter moral seseoraOrang China berusaha sebisa mungkin menghindari suatu konflik dalam melanggengkan hubungan dengan sesamanya XinyongDalam budaya bisnis China bermakna sebagai sebuah jaringan antar pribadiPara pebisnis China secara pribadi akan berhubungan langsung dengan rekan-rekan bisnisnya karena hal ini akan meningkatkan kemutlakan peran pemilik di samping tetap menjaga reputasinya sebagai pemilik perusahaanXinyong dapat tertuang dalam kontrak verbal di suatu transaksi bisnisSUMBER KEKUATANSumber kekuatan China terletak pada perilaku masyarakatnya yang masih mengacu pada kepercayan dan tata nilai tradisionalBanyak orang China yang memiliki sifat kewirausahaan, rajin dan tekun, fokus pada sasaran mereka, lebih banyak dimotivasi oleh keinginan meraih perubahan taraf hidupBUDAYA BISNISSejatinya China merupakan pasar yang terpecah, tidak terkonsentrasi (fragmented)Karena tidak terkonsentrasi memunculkan banyak peluang dalam berbagai bidang bisnisSUMBER ETOS CHINA

Ideologi dan Budaya NeokonfunisiasmPragmatismeNasionalismeIdeologi dan BudayaNeo-konfusiniasme sebagai sebuah ideologi internal yang signifikan, dan memiliki akar sejarah yang mempengaruhi kehidupan masyarakat China.Neo-Konfusiniasme adalah filsafat sosial dan etika menggunakan ide-ide metafisik. Filosofi dapat dicirikan sebagai humanistik dan rasionalistik, dengan keyakinan bahwa alam semesta bisa dipahami melalui akal manusia, dan bahwa terserah kepada umat manusia untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara alam semesta dan individu.Sifat budaya Konfusian memberi China kebebasan untuk bertindak dalam mencapai manfaat hubungan dagang dan diplomatik.

PragmatismePragmatismeadalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktisDalam banyak hal, China bertindak berdasarkan pemikiran pragmatis. Hal ini tercermin tidak hanya pada bagaimana individu China membuat keputusan, atau melatar-belakangi suatu tindakan; namun sampai pada bagaimana kebijakan politik dan perdagangan luar negeriNasionalismeNasionalisme merupakan perekat yang menyatukan budaya China Neo-Konfusianisme dan strategi pragmatisElite politik China menganggap nasionalisme sebagai alat proses regenerasi dan pertahanan melawan imperialisme. Maka dari itu kebangkitan China tidak mengubah kekuasaan teritorial mereka. Kebangkitan China dilihat dari ekspansi ekonomi di era global, penguasaan teritori yang menggangu kedaulatan negara lain, sudah tidak relevan lagi, digantikan oleh aliran investasi, produk, informasi, dan ide.

MANFAAT BAGI INDONESIAMajalah The Economist edisi 12-18 September 2009, dalam liputan khusus tentang Indonesia, memperkenalakan terminologi baru Chindonesia untuk merujuk adanya hubungan simbiotik antara China dan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi China berdampak besar bagi permintaan terhadap produk-produk Indonesia yang juga membantu pertumbuhan ekonomi IndonesiaLalu Apa yang bisa Indonesia Contoh?Gotong Royong Secara WajibPerbedaannya di Indonesia gotong royong merupakan tindakan suka rela, sementara di China karena nilai collectivism (yang dilatar-belakangi paham Neo-Konfusiniasme) gotong royong merupakan tindakan wajibDari aspek bisnis, trilogi Guanxi, Ganqing, dan Xinyong merupakan suatu karakter hubungan antar manusia dalam dunia bisnis yang perlu digali apakah tepat untuk diterapkan di Indonesia

XIE XIE