12
K12-III.69-14 Selengkapnya Baca Halaman 12 balitravel_101_indonesia.indd 1 balitravel_101_indonesia.indd 1 3/7/2015 1:03:48 PM 3/7/2015 1:03:48 PM

Cetak btnp 101 indo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

http://balitravelnewspaper.com

Citation preview

K12-III.69-14

Selengkapnya

Baca Halaman 12

balitravel_101_indonesia.indd 1balitravel_101_indonesia.indd 1 3/7/2015 1:03:48 PM3/7/2015 1:03:48 PM

2 No. 101 11 - 24 Maret 2015NYEPI (NEW YEAR)

K12-V.73-14

K12-VI.79-14

THE CARIK SPA AT SANKARA UBUD RESORT

Banjar Kumbuh, Desa Mas, Ubud, Gianyar-Bali T: +62 361 8493515/F: +62 361 8493521 Email: [email protected]

www.sankaraubud.com

K12-IV.71-14

TAHUN Baru Caka 1937 (Nyepi), tahun ini jatuh pada Sabtu (21/3). Sehari sebelum Nyepi, Jumat (20/3), merupakan hari Pengerupukan yang disambut dengan meriah. Berbagai persiapan dilakukan oleh masyarakat Hindu, diantaranya persiapan pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah perwujudan bhuta kala dalam mitologi Hindu yang dibuat dengan ber-bagai ukuran, besar dan kecil dengan rupa/wajah yang menyeramkan.

Khusus untuk ogoh-ogoh kecil, kini mulai mem-banjiri Bali. Umumnya, anak-anak yang ikut berperan serta dalam pembuatan ogoh-ogoh. Rabu (4/3), Bali Travel Newspaper berkesempatan menemui salah satu pedagang sekaligus pengrajin ogoh-ogoh ukuran kecil/mini. Adalah Gus Ngurah Putra Pamungkas, warga Banjar Tengah, Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang berjualan dan sekaligus sebagai pengrajin ogoh-ogoh.

Lelaki yang kini berumur 35 tahun itu, selama 17 tahun menjadi pedagang musiman. Belakangan ini, ia memilih sebagai pedagang ogoh-ogoh mini. “Berjualan ogoh-ogoh mini saya lakukan serangkaian perayaan Nyepi,” katanya sambil menambahkan, pada musim layang-layang ia berdagang layangan. Dan, tak jarang ia juga menjual perlengkapan upakara dan sebagainya.

Pak Ngurah begitu sapaan beliau, menggelar jualan ogoh-ogoh mini di Jalan Raya Sempidi, tepat-nya di sebelah selatan Pasar Sempidi. Begitu banyak ogoh-ogoh mini berbagai ukuran mulai yang terkecil sekitar 30 cm hingga terbesar mencapai ukuran 1,5 meter. Harga yang ditawarkan bervaria f, mulai Rp 50.000 hingga paling mahal Rp 500.000, tergantung bentuk, ukuran dan tawar menawar antara pedagang dan pembeli.

“Saya biasanya menunggu pelanggan se a yang

mencari ogoh-ogoh mini buatan saya. Karena para pelanggan biasanya kembali menjual ogoh-ogoh tersebut di toko milik mereka. Karena saya di sini menjual secara eceran hingga grosir. Kalau dihitung-hitung omset saya sekitar Rp 17.000.000 dalam sebulan,”jelas Pak Ngurah saat diwawancarai.

Bahan-bahan yang digunakan antara lain kayu sebagai kerangka dasar, spon beraneka warna, cat lukis, lem serta kain Bali dan atribut perlengkapan sebagai aksesoris di badannya. Semuanya diperoleh di Denpasar, tepatnya sekitaran Pasar Badung dan Jalan Sulawesi.

Disamping warga lokal, terdapat pula warga asing dan wisatawan dari luar Bali yang memang sengaja berlibur. Karena mengetahui di Bali akan ada peray-aan Nyepi, maka mereka menyempatkan diri membeli ogoh-ogoh mini tersebut untuk dijadikan oleh-oleh. BTNewspaper/AriekPW

“Ogoh-Ogoh Mini” Sambut Tahun Baru Caka 1937

balitravel_101_indonesia.indd 2balitravel_101_indonesia.indd 2 3/7/2015 1:03:49 PM3/7/2015 1:03:49 PM

3No. 101 11 - 24 Maret 2015THK NEWS

K4-II.21-14

S12-VI.39-12

K12-IX.63-13

K12-VI.74-14

YAYASAN Tri Hita Karana Bali menerima tamu special dari salah satu hotel di kawasan Nusa Dua Bali, Courtyard Marrio . Adalah Dan Yuliandari (Ms) selaku Public Rela on Manager yang diterima langsung oleh IGN. Wisnu Wardana, Ketua Yayasan THK Bali didampingi oleh Made Yudha, Bendahara. Per-temuan kali ini hanya ingin menjaga hubungan silaturahmi dan kerjasama dengan Yayasan Tri Hita Karana Bali

dan Bali Travel Newspaper. BTNewspaper/RD

MANAGEMEN Melia Bali Villas & Spa Resort, mengun-jungi Yayasan Tri Hita Karana Bali di Jalan Mela No 43, Senin (2/3). Mereka diwakili oleh Wetny sebagai ER & GA Manager yang langsung me-nyerahkan bantuan untuk Isi dari Bedah Rumah yang di-laksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Bantuan tersebut diserahkan melalui Yayasan Tri Hita Karana Bali yang diterima oleh Ketua Yayasan Tri Hita Karana Bali, Wisnu Wardana didampingi Made Yudha selaku Bendahara. BTNewspaper/RD

TRI HITA KARANA Tourism Awards & Accredita on siap diselenggarakan tahun ini. Berbagai persiapan sudah dilakukan, mulai dari penyusunan jadwal kegiatan ( me schedule) hingga menjaring hotel perserta, diantaranya dengan mendatangi langsung dan memberikan sosialisasi program THK Awards kepada manage-ment hotel bersangkutan.

Jumat (6/2) Yayasan Tri Hita Karana (THK) Bali mengunjungi salah satu hotel yang berlokasi di Ubud yaitu The Lokha Ubud Resort, Villas & Spa. Ketua Yayasan THK Bali, IGN. Wisnu Ward-ana didampingi Made Yudha selaku Bendahara serta seorang wartawan Bali Travel Newspaper, diterima langsung oleh Made Sukarja selaku General Manager, The Lokha Ubud Resort, Vil-las & Spa didampingi Nyoman Saljuni (General Manager The Lokha Legian) serta Made Sukerta selaku Opera onal Manager The Lokha Ubud Resort, Villas & Spa dan beberapa Departement Head. Mereka dengan serius mengiku program sosialisasi tersebut.

Sosialisasi ini merupakan pertemuan per-tama antara Yayasan THK Bali dengan The Lokha Ubud Resort, Villas & Spa yang baru rampung secara keseluruhan dan mulai beroperasi. Acara itu sekaligus sebagai penda aran atas keikutser-taan The Lokha Ubud Resort, Villas & Spa dalam

THK Awards 2015. “Kami berharap acara ini akan memberikan hasil yang memuaskan bagi imple-mentasi THK di hotel kami,” kata Made Sukarja.

Made Sukarja mengatakan:”Kami dari The Lokha Ubud ikut dalam program THK Awards 2015 dengan membentuk m yang akan meny-iapkan data-data pendukung untuk kegiatan ini. Dumogi memargi antar lan ngemanggihin kera-hayuan taler ngamolihang Gold Awards warsa ne mangkin,” tambah lelaki asa Desa Timbrah, Karangasem ini.

IGN Wisnu Wardana dalam sosialisasi terse-but memberikan gambaran secara gamblang kepada management The Lokha Ubud mengenai tahapan untuk mengiku THK Awards 2015. “Yang pen ng hotel mampu memberi dan me-lengkapi data pendukung dalam proses penilaian nan ,” katanya. BTNewspaper/AriekPW

Sosialisasi THK Awards 2015

“The Lokha Ubud Resort, Villas & Spa”

Melia Bali Villas & Spa Resort: Bantu Isi Bedah Rumah

Kunjungan Courtyard Marriott

balitravel_101_indonesia.indd 3balitravel_101_indonesia.indd 3 3/7/2015 1:04:00 PM3/7/2015 1:04:00 PM

4 No. 101 11 - 24 Maret 2015PROFILE

K12-V.30-12

LAHIR di Bandung pada tanggal 03 Pebruari 1963, Yayat Hiday-at menyelesaikan studi di Balai Pendidikan dan La han Pariwisata (BPLP) Bandung pada tahun 1985. Mengawali kariernya di dunia pariwisata sebagai recep onist di Hotel Wisata Indonesia tahun 1989-1992, hingga akhirnya menjadi sales execu ve dan execu ve secretary tahun 1996-1998 di hotel yang sama. Suami Ti Arini dan ayah dari Rakha Nugraha Hidayat dan Demas Nugraha Hidayat ini kemudian menjadi marke ng manager di Inna Samudra Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat hingga tahun 2003 dan menjadi execu ve assitant manager di hotel yang sama.

Yayat yang hobby memancing dan gemar menyanyi ini juga merupakan seorang analis handal, terbuk dengan diberikan ja-batan di kantor pusat PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sebagai manajer administrasi, kasubdiv. adm. penjualan dan marke ngmanager analyst sampai tahun 2008.

Dengan pengalaman dan juga pendidikan formal yang dimiliki, Yayat Hidayat kemudian dipercaya untuk menjadi general managerdi Inna Samudera Beach tahun 2009 dan dipercaya sebagai general manager di Inna Garuda, Yogyakarta pada tahun 2011 dan terhi-tung mulai tanggal 1 September 2014, Yayat Hidayat sebagai GM di Inna Grand Bali Beach, Sanur.

Yayat Hidayat selalu berkeinginan untuk senan asa memberi-kan kepuasan dan kesan yang baik kepada costumer, sehingga para costumer kembali menginap di Inna Grand Bali Beach. Yayat selalu menekankan bahwa bekerja di dunia pariwisata harus dapat memberikan spirit untuk menyatukan semangat bekerja dalam satu m, sehingga semua jajaran dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya dan menjadikan tauladan kepada semua karyawan dengan langsung memberikan contoh dan selalu menekankan memberikan pelayanan yang tulus ikhlas tanpa pam-rih kepada para costumer yang menginap di Inna Grand Bali Beach. BTNewspaper/pr/d

DI dunia pariwisata, Bali adalah icon Indonesia dan kepariwisataan Indonesia dak bisa dilepaskan dari nama Bali dengan pariwisata budaya Bali berlandaskan ajaran Hindu. Meski Bali dak memiliki sumber daya alam, namun dari pariwisata budayanya Bali sudah bisa menyumbangkan devisa mencapai Rp 40 triliun kepada negara. Maka dari itu, untuk bisa melestarikan budaya yang ada, Bali meminta pemerintah pusat juga ikut bertanggung jawa dan ikut membiayai pelestarian budaya Bali.

Demikian disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pas ka, kepada anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana, SH, MH, MBA dalam rapat dengar pendapat di ruang kerja Gubernur Bali, Senin (2/2). Pas ka menam-bahkan bahwa biaya besar yang dibutuhkan untuk pelestarian budaya Bali menggunakan dana APBD. Se ap tahun pemerintah harus menyalurkan dana BKK kepada 1488 desa pekraman sebesar Rp 100 juta per desa dan pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp 200 juta per Desa. Untuk pele-starian subak, Pemprov juga megelontorkan dana sebesar 50 juta untuk masing-masing subak. Selain itu Pemprov juga membiayai untuk pembinaan sekehe-sekehe kesenian serta membiayai pelaksanaan Pesta Kesenian Bali yang dilaksanakan se ap tahun. “Kalau sebagian saja biaya tersebut bisa di danai pemerintah pusat, maka ada banyak hal lain yang bisa dilakukan Pemprov Bali khususnya dalam usaha pengentasan kemiskinan” tegasnya.

Menurut Sudiartana, anggota Komisi III yang membidangi masalah hukum, agar par sipasi pemerintah pusat sampai pada sasaran yang tepat di Bali, disarankan Pemrov Bali dan Pemkab/Kota se Bali membuat program yang in- line dengan program pemerintah pusat. Sehingga terjadi sinergisitas program dari ngkat paling bawah sampai ke pusat. Untuk dana pelestarian budaya, dia berjanji akan memperjuangkan kepada kementerian terkait, demikian juga dengan program-program lain. BTNewspaper/humas/d

Biayai Pelestarian Budaya

Spirit KebersamaanLA

at me(BPLP)pariwi1989-secretayah dkemudHotel,execu

Yamerupbatan manajmanag

DYayat di Innamanagtung mInna G

Yakan kepara cselalumembsatufungsisemuamenerih kep BTN

n a a n a

ut

aat

m-lin n

e-kn li a n a.h

at msnt,

Yayat Hidayat

balitravel_101_indonesia.indd 4balitravel_101_indonesia.indd 4 3/7/2015 1:04:07 PM3/7/2015 1:04:07 PM

5No. 101 11 - 24 Maret 2015SEPUTAR BALI

K12-I.16-14

S U P P L I E RADDRESS :

Jl. Danau Tamblingan No. 216, SanurDenpasar 80228, Bali - Indonesia

Phone. +62 (361) 281745Fax. +62 (361)289549

E-mail : [email protected]

B12-I.25-12

advertising & subscription

contact (0361) 227610

TUAN rumah ICA Gathering bu-lan Februari adalah Aston Ungasan Hotel & Conven on Centre. Gather-ing yang mengambil tema Barbeque Party berlangsung di Magani Restau-rant.

Ketua BPD ICA Bali, Chef Komang Adi Arsana beserta jajaran pengurus BPD ICA Bali, member ICA yang terdiri dari para Execu ve Chef dari berbagai Hotel/Villa/Restaurant di Bali itu, hadir didampingi para supplier makanan dan minuman serta dari media partner, termasuk Bali Travel Newspaper.

Gathering yang berlangsung di lantai 5 Aston Ungasan, peserta

disuguhi pemandangan Bali selatan dari atas bukit. Hal ini, menam-bah indahnya panorama alam walau sempat diguyur hujan, sehingga keceriaan dan keme-riahan acara tersebut sedikit berkurang. Kemudian acara bert-ambah hangat dengan penampilan seksi dancer.

Chef Anggoro Agus Susanto selaku Execu-

ve Chef Aston Ungasan Hotel & Conven on

Centre menyajikan menu yang san-gat varia f terdiri dari Balinese Food, Indonesian Food, Western Food dan menu hasil kreasi dari m dapurnya yang terdiri dari Chef Agus Susanto dan Chef Muhammad Riza F.

Chef Komang Adi Arsana selaku Ketua BPD ICA Bali mengatakan : ”BPD ICA Bali akan ikut menyukses-kan Gianyar Fes val yang digelar April nan , sebagai kordinator Gianyar diserahkan Chef Mahadi dari Bali Safari & Marine Park Gianyar”. Gianyar Fes val akan berlangsung di Kota Gianyar dengan berbagai lomba-lomba dan pameran. BT-Newspaper/AriekPW

ROOFTOP menjadi tuan rumah pertemuan Indonesian Food & Beverage Execu ve Asso-cia on (IFBEC). Acara dibuka dengan kemega-han dan penghargaan pada cita rasa dalam sunset yang indah hingga malam menjelang. Menampilkan tawa dan kebersamaan, semua bersatu dalam acara yang bermanfaat, nikmat menghibur dan merasakan kesenangan dalam kebersamaan dak lupa Nyoman Suasta me-mimpin doa bersama wujud bhak kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa anggota IFBEC semua ambil bagian dalam program imple-mentasi Tri Hita Karana. Yaitu hubungan antara manusia dengan manusia (Pawongan), manusia dengan Tuhan (Parhyangan) dan hungan antara

manusia dengan alam (Palemahan).Selain bersilahturahmi antar anggota dan

merayakan Tahun Baru Imlek, acara IFBEC diisi dengan memperkenalkan Roo op Vasan se-bagai salah satu lokasi kuliner dan bersantai. Vasan bersiap memasuki dunia persain-gan hospitality sebagai misi untuk menjadi yang terbaik di dunia pariwisata, ungkap Sonny Juliono, Execu ve Assistant Manager.

Sementara I Gede Putu Sugiana, Food & Baverage Manager mengatakan menu yang disajikan pada acara pertemuan bulanan ini adalah Indonesian food. IFBEC adalah asosiasi profesi para ekseku f food & beverage yang berdiri tahun 2001. BTNewspaper/Rudianto

ICA Gahtering Barbeque Party

“Magani Restaurant at Aston Ungasan Hotel & Convention Centre”

IFBEC Gathering at Vasanti Seminyak Resort

balitravel_101_indonesia.indd 5balitravel_101_indonesia.indd 5 3/7/2015 1:04:10 PM3/7/2015 1:04:10 PM

6 No. 101 11 - 24 Maret 2015BADUNG REGENCY

MENGEMBANGKAN desa wisata di daerah Badung Utara menjadi upaya pemerataan dan peyeimbang perkembangan kepariwisataan di wilayah kabupaten Badung . Mendukung hal tersebut , bertempat di Desa Pangsan Keca-matan Petang, Rabu (25/2) kemarin, Dinas Pari-wisata Kabupaten Badung mengundang HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), DPD Asita Bali dan media untuk mengeksplorasi potensi desa wisata Pangsan yang telah ditetapkan tahun 2010 lalu.

Ditemui di Surya Dewata Ra ing, Br. Sekarmuk , Desa Petang Kecamatan Badung, Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan menyampaikan bahwa promosi dan pemasaran desa wisata di daerah Badung Utara harus dilakukan dengan gencar, meski Bali sudah menjadi salah satu des nasi terbaik di dunia. Pemerintah dalam pengembangan desa wisata memiliki kewajiban memfasili-tasi infrastruktur dan penunjang lainnya serta mempromosikan desa wisata secara bersama-sama dengan stake holder terkait. Sinergitas antar komponen diperlukan untuk mening-katkan wisatawan yang datang berwisata ke desa Pangsan, mengingat persaingan global semakin ketat. ‘’Strategi itu pen ng dan harus atrak f,’’ ungkapnya.

Cokorda Raka Darmawan, berharap stakeholder kepari-wisataan seper HPI, travel agent , hotelier dan media mampu mengambil bagian dalam mendampingi pengem-bangan kepariwisataan desa. Seper halnya desa wisata Pangsan dengan potensi alam yang layak untuk dipromosi-kan.

Saujana PangsanDesa Pangsan, Keca-

matan Petang memiliki saujana desa yang asri dan indah. Tidak hanya dimanjakan dengan panorama alamnya, banyak kegiatan yang dapat kita lakukan, seper tracking, cycling dan ra ing. Selain itu, melakukan ak vitas kesehar-ian masyarakat Bali seper memasak makanan tradisional (ngelawar/mebat) serta menikma suguhan tradisional oleh penduduk merupakan pilihan lain ke ka mengunjungi desa Pangsan.

Tidak puas sehari saja menikma keindah-annya, di desa Pangsan juga sudah disediakan akomodasi bagi wisatawan yang ingin menik-ma bermalam dikelilingi nuansa alam yang indah. Akomodasi yang ada telah dilengkapi oleh fasilitas yang memadai ala Desa Pangsan.

I Nyoman Kitha selaku Ketua Pok DarWis (Kelompok Sadar Wisata) desa Pangsan, sekal-igus pemilik Surya Dewata Ra ing menjelaskan bahwa desa wisata Pangsan ini sudah ada sejak tahun 2010 dengan nama Desa Wisata Mekar Buana. Desa Pangsan yang merupakan desa wisata berbasis lingkungan dan budaya. Pihaknya berharap perkembangan desa wisata berjalan baik dan mampu meningkatkan per-ekonomian masyarakat sekitar. Dan budaya yang ada di Bali khususnya di desa Pangsan mampu lebih dikenal secara internasional. BTNewspaper/Opik/d

FOKUS dalam pengembangan pariwisata khususnya di daerah Badung Utara, Dinas Pariwisata Badung kembali melakukan promosi desa wisata yang berada di Desa Bongkasa Per wi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Jumat (27/2).

Acara yang dihadari langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Dar-mawan bersama jajaran staff, perwakilan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), Travel Agent (ASITA), juga melibatkan media pari-wisata, khususnya “Bali Travel Newspaper”.

Promosi desa wisata di desa Bongkasa Per-wi merupakan hal yang harus dilakukan bersa-

ma dengan stakeholder pariwisata. Pemerintah

Desa Wisata Pangsan

Nikmati Bali dalam Balutan Nuansa Alam

Promosi Desa Wisata:

Bermain Paintball di Tengah Keindahan Alam Desa Bongkasa Pertiwi

dalam hal ini selalu mendukung pembangunan infrastruktur maupun penunjang lainnya. Di sisi lain, pelaku pariwisata seper HPI, ASITA maupun media memegang kunci utama dalam mempromosikan desa wisata ini. “Mengingat persaingan global, maka para pelaku pariwisata harus pandai-pandai mengatur strategi dalam mempromosikan daerah wisata di Bali, dan khususnya Kabupaten Badung,” ungkap Kadis Cokorda Raka Darmawan dalam sambutan yang disampaikan di Lapangan PaintBall desa Bongkasa Per wi.

Selain dukungan untuk mempromosikan desa wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Badung juga telah membentuk beberapa Pok-

DarWis (Kelompok Sadar Wisata) di beberapa desa yang ada di Kabupaten Badung. PokDarWis merupakan sebuah langkah awal agar masing-masing desa yang ada di Badung Utara mampu mengembangkan po-tensi alam yang dimilikinya. “Paling

dak masih ada 11 desa wisata di Kabupaten Badung yang harus dikem-bangkan, sehingga Badung memiliki banyak alterna ve bagi kunjungan wisatawan dengan sebaran yang merata di Badung Selatan maupun Badung Utara,” katanya.

Ketua Pok Darwis desa Bongkasa Per wi, I Wayan Martana mengungkapkan, keberadaan wisatawan di desanya dimulai sejak 1997 yang diawali dengan atraksi arung jeram yaitu Bali Adventure Ra ing. Hingga kini desa Bongka Per wi terus mengalami perubahan dan saat ini telah memiliki 6 wisata arung jeram, ATV, kerajinan perak hingga paintball. “Kunjungan wisatawan perharinya mencapai 500 orang, ke depannya kami berharap agar semua pelaku wisata seper HPI, ASITA, dan media dapat membatu bersama-sama mempromosikan desa wisata ini.” ungkapnya.

Desa Bongksa Per wi menyuguhkan be-berapa kegiatan yang dapat kita coba. Berjarak hanya 45 menit dari Kota Denpasar, anda dapat mencoba bermain paintball (tembak menem-bak dengan senapan gas), dimana pelurunya yang lentur akan pecah dan meninggalkan bercak pada sasaran yang terkena.

Disediakan arena khusus, layaknya perang ala militer. Pakaian khusus dan pelindung organ vital seper mata, akan dibagikan sebagai fasili-tas program ini. Dan sebelum terjadi perang, maksudnya perang-perangan, diberikan penga-rahan mengenai cara menembak yang menjadi salah satu aturan bagi permainan ini. Selain itu, anda juga bisa mecoba mengendarai ATV (All Terrain Vehicle atau yang umum dikenal dengan Four Wheeler). Sebuah kendaraan roda empat yang dak mengunakan se r layaknya mobil, tapi menggunakan stank seper sepeda mo-tor, dan dilengkapi dengan transmisi maju dan mundur untuk mengatur arah lajunya.

Selain kedua ak vitas tersebut, anda juga dapat mencaba Ra ing yang mengarungi keindahan sungai Ayung. Jadi tunggu apa lagi, nikma keindahan alam Bali dari sisi yang ber-beda. BTNewspaper/Opik

balitravel_101_indonesia.indd 6balitravel_101_indonesia.indd 6 3/7/2015 1:04:16 PM3/7/2015 1:04:16 PM

7No. 101 11 - 24 Maret 2015BADUNG REGENCY

DESA adat Bindu terletak di desa Mekar Bhuana Kecamatan Abiansemal, Badung, ber-penduduk lebih dari 1000 jiwa dan hampir 45% penduduknya bekerja dibidang pariwisata. Kecin-taan masyarakat desa adat Bindu dengan kesenian tradisional seper seni tari dan tabuh menjadikan desa ini ‘’kampungnya’’ seniman-seniman besar yang menjadi trade mark popularitas desa adat Bindu di tahun 60 – 70-an. Masih ingat dengan drama gong Putra Jenggala Bindu?

Potensi seni bagian dari delapan unsur budaya memperkuat potensi desa menjadi desa wisata. Desa yang memiliki tradisi ber-sawah, bersubak memiliki karakter masyarakat

agraris yang dak dapat ditemukan ditempat lain. Terlebih dengan keberadaan Furama Vil-las & Spa yang bergerak dibidang akomodasi wisata dan Yayasan Jiwa Damai yang bergerak di-bidang permakultur dan kelestarian lingkungan. Menjadi sumberdaya

saling menguatkan. Interaksi masyarakat den-gan wisatawan bukan hal baru dan aneh. Relasi antara wisatawan dengan penduduk di desa bak kerabat lama, bersahabat penuh sapaan hangat.

Desa yang letaknya sangat strategis diping-giran wilayah Kabupaten Badung dan Gianyar ini, memungkinkan dengan mudah diakses dari semua penjuru mata angin. Hal tersebut men-jadi salah satu pendorong masyarakat desa adat Bindu berkenginan menjadikan weweng-kon desa adat Bindu, desa wisata ekologis ala Bindu. Untuk merealisasikan keinginan terse-but, telah dibentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS Putra Jenggala Bindu).

SENIN (2/3), Yayasan Tri Hita Karana Bali mendapat undangan dari upacara perni-kahan antara Kadek Sukerta (Quest San Hotel Denpasar) dengan Desak Putu Gek Raka (Tamukami Hotel) yang berlangsung di Banjar Kebon Desa Singapadu Kecamatan Su-

kawa Gianyar. Hadir dari Yayasan Tri Hita Karana Bali, Wisnu Wardana (Ketua) didam-pingi Made Yudha (Bendahara), Jro Mangku Alit Bangah (Assesor Parhyangan) dan salah satu wartawan Bali Travel Newspaper. Tampak pada photo ikut berphoto management

Quest San Hotel Denpasar. BTNewspaper/AriekPW

Menjadikan Desa Adat Bindu Desa Wisata

Pada kunjungan Kadis Pariwisata Badung, Cokorde Raka Darmawan, SH.,M.Si didampingi Kepala Bidang Promosi, Ni Wayan Kris ani, SH, beserta jajaranya, POKDARWIS memaparkan potensi- potensi yang dimiliki. Jika di tempat lain pemerintah membangun objek wisata kemudian membentuk POKDARWIS, berbeda dengan desa adat Bindu. ‘’POKDARWIS diben-tuk oleh masyarakat sendiri, mohon pengesa-han ke Pemkab,’’ jelasnya. Pemerintah akan mengeluarkan SK pengesahan atau legalitas keberadaan Kelompok Sadar Wisata ini.

Lebih lanjut dijelaskan KadisPar Badung, untuk menjadikan desa adat Bindu sebagai desa wisata hendaknya masyarakat , menyadari sepenuhnya hak dan kewajiban mereka. Keg-iatan pariwisata merupakan kegiatan pelayan-an jasa dan kuncinya adalah keramah tamahan, kebersihan lingkungan dan keamanan yang ter-jamin. Jika desa ini telah menjadi desa wisata, maka kewajiban Pemerintah Daerah untuk mengadakan pembinaan SDM dan melengkapi infrastruktur untuk kenyamanan wisatawan.BTNewspaper/ds/d

THE Golden Lotus Chinese Restaurant is an elegant and so-phis cated Chinese Restaurant serving the Finest Cantonese,

Szechuan cuisines and Dim Sum lunches prepared by our Chinese Master Chef Teng Shen Lee. The deligh ul atmosphere of our private rooms complements that important business gathering or special occasion located adjacent to the main

Lobby of Bali Dynasty Resort. The Golden Lotus Chinese Restaurant has several awards as the best Chinese Restaurant in Bali. BTNewspaper/pr

“TIE BAN SHA CHA JIANG”

balitravel_101_indonesia.indd 7balitravel_101_indonesia.indd 7 3/7/2015 1:04:22 PM3/7/2015 1:04:22 PM

8 No. 101 11 - 24 Maret 2015SEPUTAR BALI

K12-I.6-14 K12-VIII.80-14

GULING atau kerennya suckling pig, iden k dengan Bali yang Hindu. Wajar saja jika apresiasi kepada Hyang Pencipta dan ciptaanNya diwujudkan dengan hari perayaan khusus yang disebut Ngusaba Guling. Tradisi Ngusaba Guling adalah salah satu tradisi di desa Timbrah Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Pada penyelenggaraan Ngusaba Guling Kamis (19/2) lalu, menurut Nengah Wija Kelihan Adat Desa Timbrah, ritual ini merupakan tradisi turun temurun di Desa Timbrah Karangasem. Dengan cara menghaturkan sesajen berupa seekor babi guling yang dibawa ke Pura Dalem setempat. Sebelum melaksanakan Ngusaba Guling, pagi hari masyarakat setempat melaksanakan kewa-jibannya mengorbankan seekor anak sapi (godel) sebagai ritual awal dalam persembahan tersebut. Persembahan kali ini dihaturkan kehadapan Dewi Durga yang berstana di Pura Dalem, dimana beliau

merupakan sak Dewa Siwa.Bali Travel Newspaper yang berkesempatan

melihat langsung prosesi tersebut, melihat di halaman utama Pura Dalem terdapat ratusan bagi guling berbagai ukuran mulai dari yang kecil, sedang hingga besar. Warga sangat antusias dan bergembira dalam upacara tersebut. Desa Tim-

brah kurang lebih terdiri dari 150 kepala keluarga jika semuanya membawa babi guling ke Pura sudah dipas kan sangat banyak.

M e n u r u t N e n g a h Wija,”kalau semua tang-kil ke pura, pernah hampir 500 ekor babi guling ada di plataran Pura, bay-angkan itu bagaimana banyaknya”. Ditanya men-genai asal-asul Ngusaba Guling ini, Nengah Wija mengatakan tidak tahu secara pasti, bahkan tetua adat pun tidak mengeta-hui secara detail. Karena

ini merupakan tradisi dari dahulu kala. Jadi kami hanya meneruskan dan menjalankannya. Tidak pernah sekali pun kami tidak melaksanakannya, jelasnya.

Ngusaba Dalem atau Ngusaba Guling ini adalah upacara pertama sebelum upacara Ngu-saba Sumbu. Karangasem merupakan salah satu Kabupaten yang masih memiliki Desa yang dak meninggalkan nilai tradisi dan nilai lokal genius. Disamping Ngusaba Guling terdapat pula Ngusaba Dodol di Desa Selat Duda Karangasem. BTNews-paper/AriekPW/d

Ngusaba Dalem “Ngusaba Guling”Desa Timbrah, Karangasem Bali

balitravel_101_indonesia.indd 8balitravel_101_indonesia.indd 8 3/7/2015 1:04:28 PM3/7/2015 1:04:28 PM

9No. 101 11 - 24 Maret 2015SEPUTAR BALI

PT. RUSDI MEDIKAPedagang Besar Alat-alat

Kesehatan dan Kedokteran

Jl. Pulau Buton No. 19Denpasar - Bali

Telp. (0361) 743815, 223803Fax. (0361) 226687

email : [email protected]

K12-IV.2-13K12-III.28-14

SERANGKAIAN HUT ke-227 Kota Den-pasar dan meriahkan perayaan hari lahirnya bapak pramuka dunia, Lord Baden Powell of Gilwell ke-158, Kwar r Cabang Gerakan Pramuka Denpasar menggelar Pesta Siaga di Lapangan Puputan Badung, Gus Made Agung Denpasar, Minggu (22/2). Pesta Siaga ini diiku 800 orang dari utusan Kwar r rant-ing se-Kota Denpasar. Yang menariknya keg-iatan ini langsung di njau oleh Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kwar r Ca-bang Denpasar sekaligus Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Menurut Rai Mantra kegiatan ini sangat bagus dilaksanakan, untuk memberikan pendidikan karakter sejak dini. Selain itu dalam Pesta Siaga ini anak-anak juga mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dak diproleh dibangku sekolah. “Untuk itu Pesta Siaga ini harus dilaksanakan se ap ga bulan sekali ,” ung-kapnya saat meninjau Pesta Siaga.

Sementara itu, Ketua Gerakan Pramuka Kwar r Cabang Kota Denpasar, Drs, Gus La-nang Jelan k, M,Si mengatakan, Pesta Siaga ini untuk menciptakan kegiatan-kegiatan yang posi f dan mengembangkan pengala-man anak-anak dalam kepramukaan, dan se-bagai tempat mengingatkan kepada semua orang khususnya kepada pendidik, pembina, dan orang dewasa dalam gerakan pramuka. Pesta Siaga ini untuk mengevaluasi kegiatan siaga yang telah dilaksanakan, selain untuk memo vasi, mendorong dan merevitalisasi bagaimana Pramuka bisa dicintai anak-anak dan para remaja.

Dalam Pesta Siaga, ada empat pos yang disiapkan untuk membangkitkan anak-anak pramuka. Empat pos tersebut, diantaranya Pos Kesehatan, Pos Budaya, Pos Permainan dan Pos Siaga. Untuk Pos Kesehatan materi yang diberikan adalah penyuluhan, makanan sehat, sarapan pagi dan cuci tangan. Pos Bu-daya yang diberikan adalah seni tari, mem-buat pat dan klakat. Untuk Pos Permainan, yang diberikan adalah laik kancing, lari man-ten, memindahkan harta, sedangkan pada Pos Siaga yang diberikan adalah membentuk parcel, tulisan Dwi Satya, kode kehormatan Pramuka, origami, bercerita pengetahuan tentang perdamaian.

Permainan krea fitas yang disiapkan pada dasarnya untuk mengembangkan kecerdasan anak, ketrampilan, sikap dan prilaku dalam kerja kelompok, mengargai sesama, pembina, serta kelompok. “Semua itu memang di disain dalam bentuk krea fi-tas yang dilaksanakan dalam Pesta Siaga ini. semoga kegiatan ini menjadi tonggak pent-ing dalam upaya pengembangan pramuka di Denpasar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,’’ ungkap Jelan k.

Jelan k menambahkan, pendidikan kepramukaan juga sangat pen ng dilakukan mulai ngkat siaga, penggalang dan penegak untuk membangkitkan rasa nasionalisme, membangun disiplin, sikap mental, kepriba-dian dan kebersamaan. Bahkan, kepramu-kaan telah di dukung oleh pemerintah den-gan memasukan pendidikan kepramukaan ke kurikulum sekolah sebagai ekstra wajib. BTNewspaper/PR/d

G E R A K A N P ra m u ka Kwar r Daerah menggelar rapat kerja daerah (rakerda), Sabtu (21/02/) Rakerda yang berlangsung di aula gedung sekretariat Kwar r Daerah Bali, jalan Tantular, Renon, Denpasar ini telah diiku oleh sekitar 100 orang. Rakerda yang bertemakan “Melalui se-mangat Baden Powell Gerakan Pramuka Bali mendukung pro-gram Bali Mandara“ ini dihadiri Ketua Kwarda Bali I Ketut Wija, Sekretaris Kwarda Bali I Ketut Dana, Andalan daerah Bali, pimpinan Saka Daerah Bali dan perwakilan dari 9 cabang gerakan Pramuka Kabupaten/ Kota se-Bali.

Rapat kerja daerah gerakan pramuka tahun 2015, merupakan media untuk menyam-paikan rencana pelaksanaan kegiatan kwar r daerah Bali tahun 2015 merupakan kegiatan

tahun pertama bagi kepengurusan Kwar r Dae-rah Bali masa bak 2014 -2019.Melalui pelak-sanaan rapat kerja daerah gerakan pramuka ini diharapkan peserta rakerda dapat melakukan penyusunan rencana kerja tahun 2015 dan tahun 2016 yang didasarkan atas rencana kerja kwar r nasional gerakan Pramuka.

Dalam laporannya ketua pani a Rapat ker-ja daerah gerakan pramuka tahun 2015, I Gus Lanang Jelan k , mengatakan Bahwa dasar

Tingkatkan Pendidikan Karakter

Kwartir Cabang Denpasar Gelar Pesta Siaga

Rakerda Gerakan Pramuka Kwartir Bali

Dukung Program Bali Mandara

pelaksanaan rakerda adalah UU no 12 Tahun 2010 ten-tang gerakan pramuka, hasil Munas tahun 2013 di kupang NTT, program kerja kwarnas gerakan pramuka tahun 2014 dan rencana kegiatan (tahun 2014-2019). Adapun materi rakerda ini adalah kebijakan dan strategi pengembangan kepramukaan di daerah Bali, progam kerja kwar r Daerah daerah Bali tahun 2015 dan usulan kegiatan tahun 2016 serta manajemen pengelolaan keuangan.

Ia menambahkan, kelu-aran dari hasil rapat kerja dae-rah (rakerda) gerakan pramuka

daerah Bali tahun 2015 ini diharapkan tercip-tanya sinkronisasi kegiatan kepramukaan di kwarcab, kwarda, dan kegiatan di kwarnas. Selain itu untuk mendapatkan masukan/usul/saran dari kwarcab kepada kwarda dan kwarnas

terhadap pengembangan ger-akan pramuka kedepan.

Sementara itu, dalam sam-butannya, Ketua Kwarda Bali I Ketut Wija mengatakan, rapat kerja daerah gerakan pramuka dapat melakukan penyusunan rencana kerja tahun 2015 dan tahun 2016 yang didasarkan atas rencana kerja kwar r nasional gerakan pramuka. Namun jauh secara norma f dari rakerda ini peran para pembina dan pela h dalam membangun generasi muda. Terlebih lagi dalam meng-

hadapi perdagangan bebas 2015 pramuka harus mengambil bagian dan berperan.

“Ada dua strategi dalam pembinaan pramuka, yaitu ke dalam dan keluar. Strategi kedalam, struktur oragnisasi mulai gugus depan sampai kwaran, kwarcab, kwarda dan kwarnas harus solid dan kompak, para pem-bina dan pela h diharapkan kedepan mampu menyelami jiwa para peserta didik”, sebutnya. Menurutnya, peserta didik merupakan genera-si muda yang secara psikologis mempunyai sifat yang labil, sehingga dalam perkembangannya pramuka dak di nggalkan. Sehingga ia meng-harapkan gerakan pramuka ini dijadikan rumah besar segala bentuk kegiatan, namun dak keluar dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.

Sementara untuk strategi keluar Wija menyebutkan, sebagai pramuka harus menun-jukkan semua kegiatan kepada masyarakat sehingga apapun yang diperbuat sangat berguna bagi masyarakat, dengan sendirinya masyarakat akan menilai posi f terhadap ke-beradaan dan eksistensi pramuka itu sendiri. BTNewspaper/Rudi

I Ketut Wija

balitravel_101_indonesia.indd 9balitravel_101_indonesia.indd 9 3/7/2015 1:04:33 PM3/7/2015 1:04:33 PM

10 No. 101 11 - 24 Maret 2015SEPUTAR BALI

K12-I.13-14

BUDHA Shakyamuni dari India sedang melakukan kunjungan ke pulau perdamaian dan ketenangan dalam bentuk pameran bergengsi berjudul Buddha-Cãrikã - Dalam Jejak Langkah Buddha Shakyamuni, di Agung Rai Museum of Arts (ARMA) di Ubud. Dalam bahasa Pali, kata Buddha dan Cārika mengacu pada yang tercerahkan dan pengembaraan luhur. Pameran dibuka Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta, Wakil Gubernur Bali bersama Duta Besar India untuk Indone-sia & Timor-Leste, Gurjit Singh, pada tanggal 27 Februari 2015.

Pameran ini terdiri dari gambar ga dimensi / replika dari potongan-potongan master seni India, artefak dan situs arkeologi pen ng serta foto-foto yang menunjuk-kan beberapa situs perjalanan Buddha di India. Susunan ar s k pameran dilengkapi dengan nyanyian audio ayat-ayat dari dari bahasa asli Pali Tripitaka. Bikhu dari Vihara Buddha Sakyamuni merapalkan mantra suci sebelum memulai acara.

Hadir pada kesempatan tersebut Bupa Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gde Bharata; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Departemen Agama Republik Indonesia, Dasikin; Tjokorda Gde Putra Sukawa dari Puri Agung Ubud; Dewa Putu Beratha, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali; korps konsuler, perwakilan

museum dan galeri, tokoh seni & budaya, media, dan anggota masyarakat India di Bali.

Pameran ini menggambarkan kehidu-pan, ajaran, peris wa pen ng dan pengem-baraan luhur Sang Buddha, yang dilakukan selama 45 tahun, setelah mendapatkan pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bod-hgaya. Pameran ini juga menyediakan infor-masi tentang ‘Dhamma Yatra’ (perjalanan ziarah Buddha) dengan menggambarkan potongan-potongan master pada seni India dan artefak yang ditemukan dari berbagai situs arkeologi di India.

Sudikerta pada saat tersebut me-nyatakan bahwa hubungan sister cityakan dikembangkan dengan India dalam waktu dekat dan mudah-mudahan akan ada penerbangan langsung antara India dan Indonesia untuk memfasilitasi peningkatan konek vitas people-to-people.

Duta Besar Gurjit Singh menegaskan bahwa Buddha membawa pesan khusus perdamaian ke dunia. Dia menekankan bahwa pameran ini menunjukkan hubun-gan erat yang telah dimiliki oleh dinas penguasa Pala dengan dinas Sriwijaya di Indonesia. Davapala dari dinas Pala me-nyumbangkan lima desa untuk membangun vihara-vihara Buddha untuk biarawan yang berkunjung, murid dan mahasiswa dari Indonesia. BTNewspaper/pr

ADALAH upacara Bhatara Aci di Pura Pesamuhan Agung, merupakan salah satu upacara adat di desa Padangbai. Upacara ini dilaksanakan se ap 15 hari sekali, saat datangnya Kajeng Kliwon selama 3 bulan se-belum datangnya hari raya Nyepi. Pada puncak upacara Bhatara Aci - 15 hari sebelum Nyepi - digelar Calon Arang secara lengkap.

Menurut tokoh adat setempat Mangku Wayan Gober, upacara yang mengambil tem-pat di Pura Pesamuhan Agung Desa Pakraman Padangbai ini bertujuan agar umat manusia te-rhindar dari malapetaka (grubug) dan selamat di dunia dan akhirat. Upacara Bhatara Aci telah berlangsung secara turun-temurun dari abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan kera-jaan Hindu di Jawa yang berkembang di Bali.

Calonarang di Pura Pesamuhan AgungOleh :

Ni Komang Ayu Sawitri WidiantariNisa M. Saida (Tim Ekspedisi NKRI 2015)

(Sosbud)

Calon Narang dalam upacara Bhatara Aci bercerita perihal Bhatara Rarung sedang bertapa di kuburan yang bernama Setra Gan-damayu. Saat beliau sedang khusuk melakukan pertapaan, diganggu oleh Barong penghuni ku-buran yang merasa terganggu tempatnya digu-nakan Bhatara Rarung sebagai tempat semadi. Terjadilah pertarungan Barong dan Bhatara Rarung. Datanglah Rangda yang berusaha untuk melerai mereka berdua dan mengatakan bahwa Bhatara Rarung dan Barong merupakan saudara satu rahim ibu yaitu Rangda.

Barong dak bisa menerima kenyataan tersebut, dia berusaha melenyapkan Bhatara Rarung dengan mengerahkan pengikutnya para Bhuta Kala. Terjadilah pertempuran hebat dan energy nega ve menyebar kemana- mana termasuk ke ba n penonton yang dak kuat mengakibatkan penonton kerasukan. Untuk mengembalikan jiwanya yang telah dirasuki, maka para pemangku memberikan sesajen yang diminta oleh Bhuta Kala berupa : api, arak, telor mentah, anak ayam, segehan (sesajen) dan lain sebagainya. BTNewspaper/ekspedisi NKRI/d

PAGUYUBAN Tri Hita Karana Bali meng-gelar rapat ru n bulanan pada Jumat (27/2), mengambil tempat di ruang Bali Hai, hotel legendaris Inna Grand Bali Beach. Dihadiri

General Manager Inna Grand Bali Beach Yayat Hidayat selaku tuan rumah, perwakilan Dirjen Bimas Hindu Budha, Ketua Yayasan THK Bali dan Ketua Paguyuban THK Bali dan peserta THK Tourism Accredita on Awards.

Rapat Paguyuban THK memperbaharui informasi perkembangan kegiatan yayasan dan paguyuban, tercatat Yayasan Tri Hita Karana Bali telah menandatangani MoU dengan Dirjen Bimas Hindu yang berada bawah Kementerian Agama Republik Indonesia tentang implemen-tasi Tri Hita Karana sebagai falsafah hidup umat Hindu melalui sosialisasi pembinaan umat Hindu di seluruh Indonesia.

Pada pertemuan Februari ini anggota dan pengurus yayasan THK, paguyuban dan undangan mendapat informasi tambahan yaitu pengolahan sampah organik menggu-nakan komposter. Dwi Yani dari Asosiasi Desa Wisata ekologis Bali (Bali DWE) menjelaskan bagaimana mengolah sampah rumah tangga hingga menjadi pupuk organik baik itu menjadi

pupuk cair mau pun pupuk padat/kompos. Yang diharapkan bisa diterapkan di lingkungan rumah tangga dan lingkungan hotel/industri sebagai bagian implementasi konsep Panca Bhumi Parisudha.

Sementara dari yayasan THK diingatkan bahwa pengumpulan formulir penda aran keikutsertaan (berupa Ini al Screening THK Awards 2015) sebagai peserta THk Awards tahun ini paling lambat tanggal 30 April 2015 pukul 16.00 wita. Diharapkan peserta yang sudah mengiku akreditasi dapat membantu calon peserta yang ingin bergabung dalam akreditasi THK Awards. BTNewspaper/AriekPW/d

Buddha Shãkyamuni Memberkati Bali Paguyuban Tri Hita Karana di Bali Hai Inna Grand Bali Beach

Berbagi Berkat Sampah

balitravel_101_indonesia.indd 10balitravel_101_indonesia.indd 10 3/7/2015 1:04:38 PM3/7/2015 1:04:38 PM

11No. 101 11 - 24 Maret 2015SEPUTAR BALI

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATAJl. Imam Bonjol 226 A - Denpasar

Email : marke [email protected] DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATA

Jl. Imam Bonjol 226 A - DenpasarEmail : marke [email protected].

K12-III.45-13K12-III.46-13

DALAM rangka memeriah-kan hari kasih sayang sedunia Discovery Kar ka Plaza Hotel bekerjasama dengan Desa Adat Kuta dan SMP Negeri 1 Kuta, didukung oleh Artha Graha Peduli Founda on danThe John Fawce Founda on me-nyelenggarakan pemeriksaan mata, pemberian kaca mata dan operasi katarak gra s ke-pada masyarakat Bali khusus-nya bagi mereka yang nggal di wilayah Desa Adat Kuta.

Kegiatan pada 27 Februari di Graha Budaya Lotring Kuta, tanggal 28 Febru-ary di SMP Negeri 1 Kuta, khusus diperuntukan siswa-siswi SMP Negeri 1 Kutadan bertujuan untuk membantu mencegah kebutaan. Pada acara di ge-dung Graha Budaya Lotring m YKI mengoperasi 9 orang penderita katarak danmembagikan kacamata gra s 300 buah.

“Kesehatan mata bagi manusia sangatlah pen ng dan hal inilah yang menjadi alasan utama kami membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memeriksakan matanya secara cuma-cuma, dan kami akan pas kan bahwa kegiatan sosial kemasyarakatan CSR Discovery Kar ka Plaza Hotel akan terus berkelanjutan dan dengan mengambil

momentum hari kasih sayang sedunia di bulan Februari ini, kami gunakan untuk berbagi kasih dan peduli terhadap sesama”, jelas Patrick Beck, General Manager Discovery Kar ka Plaza.

“Ini untuk kesekian kalinya kami adakan di SD-SD dan SMP di wilayah Desa Adat Kuta dan kami sangat menyakini bahwa hal ini merupakan langkah-langkah yang pen ng untuk dilakukan demi masa depan bangsa, karena kesehatan jasmani terutama mata sangatlah pen ng bagi manusia khususnya bagi anak-anak penerus bangsa ini”, ungkap Pandu Djojoadisoeprapto, Koordina-tor AGP Wilayah Bali. BTNewspaper/mirah mahendra/prm

GM Secretary & PR San ka Siligita Hotel Nusa Dua Indah Lestari didampingi Sales manager, Cris ana Cahya Ningrum pada hari Kamis (19/2) berkunjung ke Sek-retariat Bali Travel Newspaper, diterima Marke ng Coordinator BTNp, Made Yudha.

Kunjungan selain memperkenalkan diri sebagai manajemen baru di San ka Siligita, sekaligus meminta penjelasan hal implementasi Tri Hita Karana diperho-telan. San ka Siligita Nusa Dua Bali merupakan salah satu peserta THK Tourism Accredita on Awards 2014. BTNewspaper/AriekPW/d

Kunjungan Santika Siligita Hotel Nusa Dua

Tebarkan Kasih Sayang dengan Kegiatan Sosial

PERSATUAN Layang-layang Indonesia Cabang Kota Denpasar (Pelangi Denpasar) mendapatkan kehormatan untuk ikut dalam sebuah event besar bertajuk Kite Fes val di Perancis. Kite Fes val di Prancis akan dilaksanakan mulai 17-27 April 2015.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Pelangi

Denpasar mengirim utu-san atas nama Made Yudha, Pengurus Pelangi Bali dan Denpasar yang akan ber n-dak sebagai Kite Ambassadordidampingi oleh seorang pen-grajin layang-layang ternama di Sanur, Wayan Duduk Puri Raharja. Selaku Kite Maker, Made Duduk bertugas mem-praktekkan cara membuat dan merakit 3 jenis layangan tradisional yaitu Bebean, Pecukan dan Janggan.

Senin (23/2), Pelangi Bali mengadakan Audiensi dengan Walikota Denpasar diterima langsung oleh Sekre-taris Kota Denpasar, A.A.Ngr. Rai Iswara didampingi I Gus

Ngurah Mataram dan Dewa Gede Rai. Pertemuan kali ini hanya untuk melaporkan bahwa Pelangi Denpasar mendapatkan undangan ke Perancis, serta minta dukungan dari Walikota Denpasar, karena akan membawa Kota Denpasar ke dunia Internasional. BTNewspaper/AriekPW

M E M B A N T U Pemprov Bali dalam Program Pemberantasan Ke-miskinan, khususnya Program Bedah Rumah, Inna Grand Bali Beach melalui yayasan Tri Hita Karana Bali meny-erahkan barang-barang layak pakai untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. I.A. Dewi Apriyan selaku Public Rela ons Manager di-dampingi Indra Dewi selaku Training Manager menyerahkan bantuan ke kantor Yayasan Tri Hita Karana (THK) yang langsung diterima oleh Ketua Yayasan Tri Hita Karana Bali, Wisnu Wardana, Kamis (5/3) lalu. BT-Newspaper/RD

KAMIS (5/3), bertepatan dengan hari Purnama Kesan-ga, Hotel The 101 Bali Legian menggelar piodalan di Peling-gih Hotel tersebut. Piodalan ini merupakan sebuah kegiatan re-ligi yang berkaitan dengan hari dibangunnya sebuah tempat suci sesuai dengan perhitungan kalender Bali.

Rangkaian pioda-lan di THE 1O1 Bali Legian dimulai sejak 2 Maret hingga 5 Maret 2015 sebagai hari pun-cak Piodalan. Pada 2 Maret (H-3), dilakukan Mendak Tirtha ke Pura Dalem Sidakarya, Pura Tanah Kilap dan Pura Candi Narmada. Men-dak Tirtha merupakan kegiatan mengambil atau mengumpulkan air suci yang akan dipergunakan saat Piodalan. Air suci ini melambangkan semua berkat (anugerah, red) sekaligus representasi Tuhan Yang Maha Esa untuk memberikan berkat dan rahmatnya terhadap bumi dan semua karyawan THE 1O1 Bali Legian.

Dilanjutkan pada 3 Maret (H-2) untuk menghias Pelinggih, memasang wastra (kain) dan membuat penjor. Penjor meru-pakan symbol gunung dan Naga Basukih yang berar kesejahteraan, dimana penjor dibuat dari berbagai hasil bumi. Pada 4 Maret (H-1), karyawan THE 101 disibuk-kan dengan membuat banten sebagai sarana upacara serta pemasangan tenda dan bale pemiosan, pembuatan gebo-

gan, tamiang, canang sari dan kuangen yang sekaligus dilombakan antar departemen THE 1O1 Bali Legian.

Puncak acara 5 Maret, Manajemen THE 1O1 Bali Legian dan Smart Tim meray-akan Upacara Pioda-lan dengan Mendak Ida Pedanda, yaitu menjemput Pedanda (Orang Suci ) yang memimpin jalannya Upacara Piodalan ini. U p a ca ra p i o d a l a n

dimulai dari Pecaruan (Pembersihan), Prosesi Ngulap Ngambe (pemberkatan) dan Pemakuhan Pelinggih, Mendem Pedagingan Ring Ratu Nyoman (membuat pondasi), Pemelaspasan dan Piodalan, persembahan Tari Sakral Rejang Dewa oleh m THE 1O1 dilanjutkan dengan Muspa (persembahyangan). Setelah persembahyangan, tarian tradisional Bali seper Tari Legong Keraton dan lainnya ikut dipersembahkan oleh m THE 1O1 dan dilanjutkan dengan Meyasa (makan siang) bersama. BTNewspaper/PR/*

Bantuan INNA GRAND BALI BEACH

Audiensi dengan Walikota Denpasar

“Kite Festival at Ville De Berck-Sur-Mer Perancis”

Piodalan di THE 1O1 Bali Legian

balitravel_101_indonesia.indd 11balitravel_101_indonesia.indd 11 3/7/2015 1:04:42 PM3/7/2015 1:04:42 PM

12 No. 101 11 - 24 Maret 2015COVER STORY

K12-VI.10-11

K12-IV.50-14

* or you can always gowith our ala carte menu

HARI Raya Nyepi 2015 merupakan Hari Raya bagi Umat Hindu yang dirayakan se ap tahun (Tahun Baru Saka). Hari Raya Nyepi pada 2015 jatuh pada tanggal 21 Maret, Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang diper-caya merupakan hari pensucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa in sari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Penger an Hari Raya NyepiNyepi berasal dari kata sepi (sunyi/

senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya meru-pakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender caka, yang dimulai

sejak tahun 78 Masehi. Tidak seper perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada ak vitas seper biasa. Semua kegiatan di adakan, termasuk pelayanan umum, seper Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pun tutup, namun dak untuk rumah sakit dan faslitas emergency lainnya.

Tujuan utama “Hari Raya Nyepi” adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia atau microcosmos) dan Bhuana Agung atau macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Melas , Tawur (Pecaruan), dan PengrupukanTiga atau dua hari sebelum Nyepi, umat

Hindu melakukan Penyucian dengan melaku-

kan upacara Melas atau disebut juga Melis/Mekiyis. Pada hari tersebut, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci ( rta amerta) dan bisa mensucikan segala leteh (ko-tor) di dalam diri manusia dan alam.

Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada “ lem sasih kesanga” (bulan ma yang ke 9), umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya di segala ngkatan masyarakat, mulai dari mas-ing-masing keluarga, banjar, desa, kecamatan, dan seterusnya, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis caru (semacam sesajian) menurut kemampuannya. Buta Yadnya itu

masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan pe-nyucian/pemarisuda Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna semuanya.

Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjum-lah 9 tanding/paket beserta lauk pauknya, seper ayam brumbun (berwarna-warni) disertai tetabu-han arak atau tuak. Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Buta Raja,

Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka dak mengganggu umatnya. Mecaru diiku oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur, mengo-bori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu/api, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai atau gaduh.

Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di Bali, pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan di sekitar.

Puncak Acara Hari Raya NyepiKeesokan harinya, yaitu pada pinanggal

Hari Raya Nyepi (21 Maret 2015)pisan, sasih Kedasa (tanggal 1, bulan ke 10),

balah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini suasana seper ma . Tidak ada kesibu-kan ak vitas seper biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan “Catur Brata” Penyepian yang terdiri dari ama geni ( ada berapi-api atau dak menggunakan dan atau menghidup-kan api), ama karya ( dak bekerja), ama le-lungan ( dak bepergian), dan ama lelanguan( dak mendengarkan hiburan). Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.

Demikianlah untuk masa baru, benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang pu h dan bersih. Untuk memulai hidup dalam tahun baru Caka pun, dasar ini diper-gunakan, sehingga semua yang kita lakukan berawal dari dak ada, suci dan bersih. Tiap orang berilmu (sang wruhing ta wa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (la han ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan yang tujuan akhirnya adalah kesucian

lahir ba n). Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan ba n untuk menghadapi se ap tantangan kehidupan pada tahun yang baru.

Ngembak Geni (Ngembak Api)Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun

Baru Saka adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada ‘pinanggal ping kalih’ (tanggal 2), sasih kedasa (bulan X). Pada hari ini Tahun Baru Saka tersebut memasuki hari ke dua. Umat Hindu melakukan Dharma Shan dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf-memaa an (ke sesama) satu sama lain, untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih.

In Dharma San adalah filsafat Ta wa-masi yang memandang bahwa semua manusia di seluruh penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa hendaknya saling me-nyayangi satu dengan yang lainnya, memaa an segala kesalahan dan kekeliruan. Hidup di dalam kerukunan dan damai di bumi ini. BTNewspaper/kalenderindonesia/*/r-e

balitravel_101_indonesia.indd 12balitravel_101_indonesia.indd 12 3/7/2015 1:04:51 PM3/7/2015 1:04:51 PM