GAMBARAN RADIOLOGI USG HEPATOBILLIARY
Lobus Hepar Irisan TransversalTerlihat lobus kanan (RT),
kiri(LT), caudate (CL), vena cava inferior(C) Nampak posterior
lobus caudate, (L) fissure lobus.Hepar normal Irisan Longitudinal
:Gambaran hepar homogeny dengan midlevel echoic,panah putih
menunjukan pembuluh hepar normal,panah hitam menunjukan
diafragma.
Sirosis Hepar, tampak gambaran Ehopattern meningkat, heterogen.
nodularity dari permukaan hati, echotexture hati kasar dan ascites
volume kecil.
1. Perlemakan hati (Fatty Liver)
tampak gambaran Liver kidney contrast : positip ( bright liver
),
2. Hepatitis
Gambar USG Hepatitis akut Tampak gambaran Dark Liver.b) Penyakit
atau lesi fokal hepar1. Kista
Gambar USG Kista dan kista multiple tampak gambaran eko dari
kista (C) dengan gambaran hiperekoik dibawahnya.
Hemangioma Abses Hepar
Gambar USG Hemangioma Tampak gambaran massa hiperekoik
(panah)
Tumor Hepar (Hepatoma/karsinoma hepatoseluler)
USG Normal Kandung Empedu
Gambaran USG Kandung Empedu NormalTerlihat kontur, besar dan
batas yang normal, dinding tidak menebal. Terletak diantara
parenkim hati lobus kanan pada fossa vesika felea. Ekocairan
homogen.
Gambaran USG Patologi Kandung Empedu1. Kolelitiasis
gambaran hiperekoik dengan bayangan akuistik (S) di
bawahnya.
2. Lumpur Empedu (sludge)
Di dalam kandung empedu terlihat material hiperekoik yang
membentuk lapisan, Tidak terlihat bayangan akustikdi bawahnya.
3. Kolesistisis Akut
kolesistisis kronik - Membentuk gambaran hiperekoik tanpa adanya
bayangan akustik di bawahnya. Kandung Empedu terlihat kecil akibat
dari kolesistitis kronikKolesistitis akut, ditandai dengan
penebalan dinding, dan adanya ekocairan disekelilingnya (ciri khas)
sebagai reaksi perikolesistisis
4. Polip
Keganasan
PNEUMONIAATELEKTASIS Tampak Posisi PATampak Posisi AP
: Tampak perselubungan opak homogen di seluruh lapang paru
kanan. : Trakea deviasi ke lapang paru-paru kanan, ke daerah paru
yang koleps. : Tampak perselubungan opak inhomogen berbatas tegas
dilapang bawah paru kanan. : Tampak air bronkogram, yang
ditimbulkan karena konsolidasi parenkim paru tanpa melibatkan jalan
udara.
Air space pneumoniaPNEUMONIA INTERSITIALIS BRONKOPNEUMONIA
Atelektasis segmental kanan atas Atelektasis lobus kiri
bawah
Atelektasis lobus dextra media
Gambar 3.a Gambaran radiologi thoraks normal
Gambar 3.b Gambaran radiologi thoraks normal
Gambar 4. Gambaran lobus-lobus paru kanan
Gambar 5. Gambaran lobus-lobus paru kanan
Gambar 6. Lymphadenopathy pada tuberkulosis primer, hilus kiri
tampak melebar, dan tampak massa di paratracheal kanan.
Gambar 7. Gambaran pembesaran hilus kanan pada TB primer
Gambar 8. TB paru primer dengan efusi pleura
Cara pembagian kelainan melalui foto Ro :1. Sarang-sarang
berbentuk awan atau bercak-bercak dengan densitas rendah atau
sedang dengan batas tidak tegas. Sarang-sarang ini biasanya
menunjukkan proses aktif.2. Lubang (kavitas), selalu berarti proses
aktif kecuali bila lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan lubang
sisa (residual cavity).3. Sarang seperti garis-garis (fibrotik)
atau bintik-bintik kapur (kalsifikasi) yangbiasanya menunjukkan
proses telah tenang.
Gambar 9. Gambaran kavitas pada TB paru
Cara lain pembagian kelainan melalui foto Ro :1. Tb baru/aktif :
perbecakan lunak, batas tak tegas (samar-samar).2. Tb lama aktif :
perbecakan lunak + kaverne3. Tb lama : garis keras + noda keras;
kaverne, batas tegas4. Milier : snow strom appearance (seperti
jarum (difus) kecuali sekitar hilus)
Gambar 10. Gambaran snow strom appearance pada TB milier
Klasifikasi Lesi Tuberkulosis Post Primer1. Lesi minimal Lesi
terbatas sampai costae II depan ke atas atau processus vertebrae
thoracal IV atau corpus vertebrae thoracal V. Tidak ada cavitas
Pada sebagian kecil dari salah satu atau kedua jaringan paru
2. Lesi lanjut sedang Lesi pada satu atau kedua paru Lesi tidak
melebihi satu lobus atau salah satu hemithoraks bila densitas tidak
merata Boleh ada cavitas dengan diameter 2 sela iga Terdapat
cavitas dimana pun, cavitas > 4cm
