Case Mata Ranto

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    1/16

    1

    DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA

    STATUS PASIEN

    Dokter Muda

     Nama Dokter muda Ranto B Tampubolon Tanda tangan NIM 406152001Tanggal 17 Mei 2016Rumah akit Bha!angkara"elombang #eriode 2 Mei 2016 $ 4 %uni 2016

     Nama #a&ien N!'

    (mur 64 tahun

    )lamat emarang%eni& *elamin #erempuan

    #eker+aan Ibu Rumah Tangga

    )gama I&lam

    #endidikan M)

    tatu& #ernikahan Menikah

     No' RM 15,0-,117.4/

    Diagno&i& ithia&i& D dan *i&ta *on+ungtia D

    ANAMNESIS 3)utoanamne&a dari pa&ien pada 17 Mei 2016

    Keluhan Utama *edua mata tera&a berpa&ir 

    Keluhan

    TambahanTidak n!aman &aat berkedip

    Riwayat Penyakit

    Sekaran

    #a&ien datang ke #oliklinik Mata R Bha!angkara emarang dengan

    keluhan ra&a berpa&ir pada kedua mata' )aln!a 1 bulan !ang lalu

     pa&ien mera&akan tidak n!aman pada kedua mata mata pa&ien tera&a

    ada pa&ir !ang mengganggu penglihatann!a' *emudian pa&ien berobat

    ke dokter dan diberikan obat tete& mata' etelah pemakaian obat tete&

     pa&ien mera&a matan!a ma&ih berpa&ir &ampai &aat ini' Dan tidak 

    n!aman &aat berkedip' #a&ien &udah menggunakan kaamata untuk 

    melihat +arak +auh &e+ak - tahun lalu &ampai &ekarang'

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    2/16

    2

    Riwayat Penyakit

    Dahulu

    • Ria!at trauma pada mata dan kepala di&angkal• Ria!at alergi 3,• Ria!at hiperten&i &e+ak lama

    Riwayat Penyakit

    Keluara

    • Tidak ada !ang menderita keluhan &erupa pada keluarga pa&ien• Ria!at hiperten&i DM alergi paru dan +antung tidak diketahui

    Kebia!aan "

    Linkunan

    • #a&ien ra+in kon&um&i &a!ur dan buah• #a&ien menggunakan kaamata &aat beraktiita& &ehari,hari

    )namne&i& i&tem

    1' #erebro!$inal Dalam bata& normal

    2' #or Ria!at hiperten&i 38 TD 1-09.0 mm:g

    %& Re!$ira!i " Pulmo Dalam bata& normal

    4' Abdomen Dalam bata& normal

    5' Uroenital Ria!at opra&i batu gin+al

    6' E%tremita! "

    Mu!&ulo!keletalDalam bata& normal

    Ke!im$ulan Anamne!i!

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    3/16

    %

    • *edua mata tera&a berpa&ir• Tera&a tidak n!aman &aat berkedip• Ria!at pemakaian kaamata &e+ak - tahun lalu• Ria!at hiperten&i 38

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    4/16

    #

    PEMERIKSAAN SU'YEKTI( 3Dilakukan pada tanggal 17 Mei 2016

    Pemerik!aan )D )S Penilaian

    Diker*akan Tidak  ;i&u& %auh 02 02 <

    Re=rak&i <

    *orek&i <

    ;i&u& Dekat <

    #ro!ek&i &inar  <

    #er&ep&i >arna

    3Merah :i+au<

    PEMERIKSAAN )'YEKTI( 3Dilakukan pada tanggal 17 Mei 2016

    Pemerik!aan )D )S Penilaian

    Diker*akan Tidak  

    1' #o&i&i matarto=oria rto=oria <

    2' "erakan bola mata

    <

    -' apang pandang Tidak ada

     pen!empitan

    Tidak ada

     pen!empitan<

    4' *elopak mata

    3uperior et In=erior

    S I S I

    • Ben+olan , , , , <

    • ?dema , , , , <

    • :iperemi& , , , , <

    • #to&i& , , , , <• agophthalmo& , , , , <• ?tropion , , , , <

    • ?ntropion , , , , <

    5' Bulu mata

    • Trikia&i& , , <

    • Madaro&i& , , <

    • *ru&ta , , <

    6' )paratu& akrimali&

    aku& lakrimal

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    5/16

    '

    • :iperemi& , , <

    • ?dem , , <

    • @i&tel , , <

    #untum lakrimal

    • ?er&i , , <• Di&harge , , <

    7' *on+ungtia

    *' Bulbi

    • >arna Tran&paran Tran&paran <

    • ;a&kulari&a&i , , <

    •  Nodul , , <

    • ?dema , , <

    *' Tar&al &uperior 

    • :iperemi& , , <• @olikel 8 8 <

    • #apillae , , <

    • *orpu& alineum , , <

    *' Tar&al in=erior 

    • :iperemi& , , <

    • @olikel 8 8 <

    • #apillae , , <

    • *orpu& alineum , , <

    /' klera

    • >arna #utih #utih <

    • In=lama&i , , <

    .' *ornea

    • *e+ernihan %ernih %ernih <

    • (kuran 10,12 mm 10,12 mm <

    • #ermukaan Rata Rata <

    • imbu& %ernih %ernih <

    • In=iltrat , , <• De=ek , , <

    • ?dema , , <

    10' Aamera ouli

    anterior • *edalaman Aukup Aukup <

    • :i=ema , , <

    • :ipopion , , <

    11' Iri&

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    6/16

    !

    • >arna Aoklat Aoklat <

    • inekia , , <

    • Iridodone&i& , , <

    •  Neoa&kulari&a&i , , <

    12' #upil

    • (kuran - mm - mm <

    • Bentuk  Bulat Bulat <

    • Tepi Rata Rata <

    • imetri& imetri& imetri& <

    • Re=lek& direk 8 8 <

    • Re=lek& indirek  8 8 <

    1-' en&a• *e+ernihan %ernih %ernih <

    • uk&a&io , , <

    • )=akia , , <

    • I , , <

    14' Re=lek =undu& 8 3terang 8 3terang <15' *orpu& itreum %ernih %ernih <16' Tekanan intra okuler   Normal Normal <

    17' #apil neru& IIBentuk

    Bata&>arnaA9D ratio#erbandingan )9;

    1/' Retina#erdarahan>arna?k&udatikatrik&)blation

    1.' @oea dan makula

    Bulat

    Tega&

    *uning kemerahan

    0-

    29-

    ,

    ,,

    ,

    ,

    Re=lek& po&iti= 

    Bulat

    Tega&

    *uning kemerahan

    0-

    29-

    ,

    ,,

    ,

    ,

    Re=lek& po&iti= 

    <

    KESIMPULAN PEMERIKSAAN

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    7/16

    (

    D

    • ;D C 02Tidak dilakukan korek&i

    • * tar&al &uperior, in=erior =olikel

    • ; C 02Tidak dilakukan korek&i

    • *' tar&al &uperior , in=erior =olikel

    Re!ume Total+

    Telah diperik&a &eorang pa&ien perempuan beru&ia 64 tahun !ang datang ke #oliklinik Mata

    R Bha!angkara dengan keluhan kedua mata tera&a berpa&ir' *eluhan +uga di&ertai mata

    tidak n!aman &aat berkedip' #a&ien &empat berobat ke dokter mata dan diberikan obat tete&

    keluhan &edikit berkurang' Ria!at pemakaian kaamata - tahun lalu''

    #ada pemerik&aan didapatkan

    • ;D C 02Tidak dilakukan korek&i

    • * tar&al &uperior, in=erior dek&tra &ini&tra =olikel• ; C 02

    Tidak dilakukan korek&i• * tar&al &uperior, in=erior dek&tra &ini&tra =olikel

    Diano!i! ker*a 

    • D ithia&i&• D *i&ta kon+ungtia

    Diano!i! bandin+

    o D Neu&

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    8/16

    )

    o D #apiloma

    Tera$i+

    @armako o ?!e =re&h -dd1 gtt Do Mio& oitmen -dd1 Do Tindakan ek&trak&a&i D

    •  Non =armako o ?duka&i mengenai per+alanan pen!akit dan terapio *ompre& air hangat &ekitar 5 menit bergantian dengan pemi+atan kelopak mata

    dari tengah kearah luar di kedua mata'

    Prono!i!+

    • )d i&am Dubia ad bonam• )d itam Dubia ad bonam• )d &anationam Dubia ad bonam• )d =ungtionam Dubia ad bonam• )d ko&metikam Dubia ad bonam

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    9/16

    *

    TIN,AUAN PUSTAKA

    LIT-IASIS

    1.1 Lithiasis

    o Merupakan deposito kalsium pada konjungtiva palpebra orang tua

    o Biasanya bersifat asimptomatik

    o Kadang-kadang mengerosi epitel sehingga timbul sensasi benda asing

    o Dapat dihilangkan dengan jarum'

    KISTA K)N,UN.TI/A

    2.1 Konjungtiva2.1.1 Definisi

    Konjungtiva adalah membran mukosa transparan tipis yang membungkus

    permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior 

    sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi

    palpebra (suatu sambungan mukokutan) dengan epitel kornea di limbus1.

    2.1.2 Anatomi

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    10/16

    1

    ambar !.1 "natomi Konjungtiva

    Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan

    melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inferior tarsus# konjungtiva melipat ke

    posterior (pada forniks superior dan inferior) dan membungkas jaringan episklera

    menjadi konjungtiva bulbaris1.Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di forniks dan melipat

    berkali-kali. "danya lipatan-lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan

    memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik. Duktus-duktus kelenjar lakrimal

    bermuara ke forniks bermuara ke forniks temporal superior. Konjungtiva bulbaris

    melekat longgar pada kapsula tenoni dan sklera di ba$ahnya# ke%uali di limbus

    (tempat kapsula tenoni dan konjungtiva menyatu sepanjang & mm)1.

    2.1.3 Histologi'apisan epitel konjungtiva terdiri dari ! hingga lapisan sel epitel silindris

    bertingkat# superfisial dan basal. 'apisan epitel konjungtiva di dekat limbus# di atas

    %urun%ula# dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri

    atas sel-sel epitel suamosa bertingkat. *el-sel epitel superfisial mengandung sel-sel

    goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus yang terbentuk mendorong

    inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata prakornea se%ara

    merata. *el-sel epitel basal ber$arna lebih pekat dibanding sel-sel superfisial dan di

    dekat limbus dapat mengandung pigmen1.*troma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisial) dan satu

    lapisan fibrosa (profundus). 'apisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan di

    beberapa tempat dapat mengandung struktur sema%am folikel tanpa stratum

    germinativum. 'apisan adenoid tidak berkembang sampai setelah bayi berumur !

    atau & bulan1.

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    11/16

    11

    Kelenjar lakrimal aksesorius (kelenjar krause dan +olfring) yang struktur dan

    fungsinya mirip kelenjar lakrimal# terletak di dalam stroma. *ebagian besarkelenjar 

    Krause berada di forniks atas# sisanya ada di forniks ba$ah. Kelenjar +olfring

    terletak di tepi atas tarsus atas1.

     "rteri-arteri konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri

    palpebralis. Kedua arteri ini beranastomose dengan bebas dan bersama banyak

    vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya membentuk jaring-jaring

    vaskuler konjungtiva yang sangat banyak. ,embuluh limfe konjungtiva tersususn di

    dalam lapisan superfisial dan profundus dan bergabung dengan pembuluh lomfe

    palpebra membentuk pleksus limfatikus. Konjungtiva menerima persyarafan dari

    per%abangan oftalmik pertama nervus . *araf ini memiliki serabut nyeri yang relatif 

    sedikit1.

    2.2 Kista Konjungtiva

    Kista konjungtiva adanya masa pada konjungtiva yang bisa timbul se%ara

    spontan mengikuti proses inflamasi# pembedahan# dan trauma di luar pembedahan!.

    Dalam suatu penelitian di ndia disebutkan bah$a angka kejadian kista konjungtiva

    merupakan !/0 dari total kejadian tumor konjungtiva&. ang paling banyak terjadi

    adalah tipe inklusi epitel (230)# dermoid (14#450)# parasitik (5#560)# lhympoid(50)#

    dan pigmented (/#//0)/.

    2.2.1 Kista inklusi Epitel

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    12/16

    12

    ambar !.! Kista nklusi 7pitel

    Merupakan lesi benign yang terisi oleh %airan serosa jernih berisi sel-sel

    debris atau mukus gelatinosa. 8airan ini berada di antara dinding kista yang terdiri

    dari beberapa lapis epitel non keratinisasi dan jaringan ikat. "ngka kejadian pada

    laki-laki dan perempuan sama dan 9ata-rata usia onset adalah /4 tahun. Dapat

    diklasifikasikan menjadi kista primer atau sekunder . kista primer umumnya terbatas

    pada sisi superomedial dan berkembang se%ara kongenital selama periode

    embrionik saat fase pemisahan sel epitel konjungtiva. Kista sekunder lebih banyak

    terjadi. Merupakan tipe kista didapat# lokasinya di sisi superolateral. :erjadi se%ara

    spontan mengikuti inflamasi atau tindakan pembedahan atau trauma non

    pembedahan. ambaran histopatologi menunjukkan adanya kista konjungtiva

    dilapisi dengan sel epitel stratified non keratinisasi yang ter$arnai dengan ,"* tanpa

    sel inflamasi. Ketika terjadi sebuah respon inflamasi pada konjungtiva# epitel

    menjadi longgar dan jaringan yang lebih dalam mengalami edema# dengan sedikit

    trauma sel epitel akan terkelupas dan terbenam dalam jaringan yang lebih dalam.Kista ini dapat dibiarkan karena terkadang bisa hilang dengan sendirinya.

    ;amun jika kista semakin membesar# menimbulkan gejala (sensasi adanya benda

    asing# astigmatisma kornea# gangguan penglihatan)# dan ada ke%urigaan yang

    mengarah pada keganasan# perlu dilakukan eksisi. :ermasuk jika terjadi pembesaran

    progresif kista dan terjadi perluasan11

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    13/16

    1%

    2.1.1 Kista Dermoid

    ambar !.& Kista Dermoid

    *ebuah masa solid kongenital yang terdapat di bulbus atau limbus. :ampak

    sebagai masa meninggi kekuningan# yang bulat dan li%in# sering dengan rambut 2.

    Kista dermoid dapat merupakan lesi soliter atau merupakan bagian dari sindrom

    oldenhar. ambaran histologinya tampak dermoid konjungtiva malformasi

    koritomatous yang terdiri dari jaringan fibrosa padat dilapisi epitel konjungtiva dan

    bagian dermal yang lebih dalam termasuk kelenjar sebasea dan folikel rambut. Kista

    yang berukuran besar dapat menyebabkan gangguan refraksi astigmatisma.

    ,atogenesanya terjadi karena ada gangguan perkembangan a$al yang berakhir 

    pada perubahan metaplasia mesoblas antara nervus optikus dan permukaan

    ektoderm. Mekanisme lain yang diungkapkan adalah sekuesterasi sel pluripoten

    selama perkembangan embrionik4.,engobatan diindikasikan untuk alasan kosmetik# infeksi kronis# pembentukan

    dellen# dan terkenanya visual aksis. 'esi ke%il dapat dilakukan eksisi. *edangkan

    untuk lesi yang besar# pengangkatan kista biasanya juga dibutuhkan grafting kornea

    atau sklera5.

    2.1.2 Kista Parasit. parasit. Dalam satu kasus kista ditemukan

    sebagian prolaps dari jaringan sub%onjun%tival. ;amun# peregangan mekanis karena

    adanya kista dan konjungtiva lemah (karena peradangan terkait) mungkin bisa

    menjelaskan ekspulsi spontan/. *emua kista lainnya dihilangkan. ,emeriksaan

    histopatologi kasus ini menunjukkan kanal tubuh %ysti%er%us %ellulosae dilapisi oleh

    epitel.

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    14/16

    1#

    2.2.2 Kista Limfatik.

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    15/16

    1'

    Berdasarkan anamnesis# pemeriksaan fisik mata dan funduskopi pada tanggal 14

    Mei !312 serta ditambah dengan tinjauan pustaka yang ditenukan# maka didapatkan

    diagnosis bah$a pasien ini menderita lithiasis @D* dan kista konjungtiva @D*.

    *aat berobat pasien diberikan eye fresh * & dd 1 gtt @D* dan mi%os oitmen * & dd

    1 @D* serta dilakukan tindakan 7kstraksasi @D*'

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata RS BhayangkaraFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 2 Mei 21! " # $uni 21!

  • 8/16/2019 Case Mata Ranto

    16/16

    1!

    DA!"A# P$%"AKA

    1. 9iordan-7va# ,aul. +hit%her# Aohn ,. !334. Vaugh & Asbury Oftalmologi Umum Ed 17 .hal. -2. 78Aakarta

    !. *hields# 8arol '. *hields# Aerry ". !332. Tumor of The Conjunctiva and 

    Cornea. DuaneCs @phthalmology on 8D 9@M. 'ippin%ott +illiams +ilkins&. 9eddy# dkk. 165&. Tumour and Cyst of Conjunctiva A !tudy of 17" cases#

    nternational *pesialist 7ye 8enter. ol &1 page 25-223/. ;ath dkk. 165&. Cystic $ession of Conjunctiva# %ndian ournal of 

    O'hthalmology# ol &1 page 1-/. *eung +on 'ee# *eung-8han 'ee# Kyung-?yun Ain. !334. Conjunctival 

    %nclusion Cysts in $ongstanding Chronic Vernal (eratoconjunctivitis. Korean

    Aournal of @phthalmolog !1(/)!1-!/2. 9iordan-7va# ,aul. +hit%her# Aohn ,. !334. Vaugh & Asbury Oftalmologi 

    Umum Ed 17 .hal. 1!!. 78Aakarta4. *herman# Mark dkk. !31!. $imbal )ermoid . Meds%ape 9eferan%e.

    httpEEemedi%ine.meds%ape.%omEarti%leE116&&/-overvie$Fsho$all  (online).

    Diakses tanggal 4 "gustus !31!.5. Kanski# A. A. !33&. Clinical O'htalmology* A !ystematic A''roach. Gifth

    7dition. Butter$orth ?einemann. 7dinburg# p136. 9iordan-7va# ,aul. +hit%her# Aohn ,. !334. Vaugh & Asbury Oftalmologi 

    Umum Ed 17 .hal. 116. 78Aakarta13.lyas# *. !335. %lmu +enya,it -ata# 7disi Ketiga. Balai ,enerbit GK