Upload
dwihartono62
View
162
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Bab
Sumber: www.jombangkab.go.id/e-gov/posko/imgBerita/1643; 12 Desember 2007
Sistem Pertahanan Tubuh
Pertahanan Tidak Spesifik
PertahananSpesifik
Organ-Organ yang Berperan
Alami Dapatan
Kelainan/Penyakit
Pertahanan Eksternal
Kulit
Membran Mukosa
Pertahanan Internal
Fagositosis
Peradangan
Senyawa Antimikroba
Protein Komplemen
Interferon
AntibodiSumsum tulang
Limpa
Tonsil
Kelenjar Timus
Kekebalan Aktif
Buatan
Kekebalan Pasif
Alami Buatan
dibagi menjadi memiliki
terdiri atas
dapat diperoleh secara
dibagi menjadi membentuk
dapat mengalami
dibedakan menjadimacamnya
IgA
IgE
IgM
IgG
IgD
Alami
Sistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan Tubuh
A. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan Tubuh
B. AntibodiB. AntibodiB. AntibodiB. Antibodi
C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
D. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh
E. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
Semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh
Pertahanan Tubuh Tidak Spesifik
Pertahanan Tubuh Spesifik
Untuk menangkal masuknya segala macam zat atau bahan asing ke dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit
meliputi
Pertahanan Eksternal
Pertahanan Internal
Pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh
Pertahanan tubuh setelah mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh
Pertahanan fisik (kulit dan selaput lendir
Pertahanan kimiawi (enzim dan keasaman lambung)
Pertahanan mekanis (gerakan usus dan rambut getar selaput lendir)
Fagositosis oleh sel-sel darah putih
Zat komplemen (untuk memusnahkan kuman atau zat asing)
Pertahanan Eksternal
KulitKulit
Melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sinar matahariMelindungi tubuh dari mikroorganisme yang merugikanMinyak dan keringat pada kulit mencegah tumbuhnya mikroorganisme patogen
Bagaimana jika kulit terluka?
Kulit terluka sel-sel pertahanan tubuh ke daerah luka membunuh mikroba dan membuang jaringan rusak produksi benang-benang fibrin luka menutup
Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika suatu bagian kulit terluka
Terdapat pada semua saluran yang
memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar
Membran mukosa
Membran mukosa
Membran mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCl) untuk membunuh mikroba asing
Membran mukosa trakea menghasilkan mukus untuk menjerat mikroba atau partikel asing
Mata mengeluarkan air mata yang mengandung enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri
Membran mukosa trakea memiliki sel-sel epitel bersilia yang dapat bergerak mengeluarkan mukus yang sudah membawa mikroba
Pertahanan Internal
Mekanisme penelanan benda asing (mikroba) oleh sel-sel darah putih
Fagositosis bakteri oleh
makrofag
melibatkan
Neutrofil, Monosit, Makrofag, Eosinofil
Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme
Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme
Kulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkakKulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkak
Daerah terluka dan terinfeksiDaerah terluka dan terinfeksi
Dilatasi pembuluh arteriola Dilatasi pembuluh arteriola Penyempitan pembuluh venulaPenyempitan pembuluh venula
Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan
Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan
Suhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahanSuhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahan
Prosesnya
Untuk menghancurkan sel-sel mikroba yang masuk atau untuk menghambat reproduksi mikroba asing
tersebut
PROTEIN KOMPLEMEN
INTERFERON
Agen mikroba yang terdiri atas 20 protein
serum
Senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respons adanya serangan virus ke dalam tubuh
Mekanisme interferon melawan virus
Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal
dengan cara spesifik
Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal
dengan cara spesifik
Sistem KekebalanSistem Kekebalan
Dilakukan oleh limfositDilakukan oleh limfosit
Limfosit B (Sel B)Limfosit B (Sel B) Limfosit T (Sel T)Limfosit T (Sel T)
Dihasilkan oleh sumsum tulangDihasilkan oleh sumsum tulang
Dihasilkan oleh kelenjar timus
Dihasilkan oleh kelenjar timus
Limfosit (Sel) T
B. Antibodi
Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai
respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)
yang tidak dikehendaki di dalam tubuh
Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai
respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)
yang tidak dikehendaki di dalam tubuh
Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuhDibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh
Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka
Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka
Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh
Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh
Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu
Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu
Mekanisme Kerja Antibodi
Setiap antigen spesifik hanya untuk satu macam antigen
Jenis-Jenis Antibodi
Immunoglobulin G (IgG)
Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A (IgA)
IgG terbentuk 2–3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG banyak terdapat dalam darah, sistem getah bening, dan usus.
IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D (IgD)
IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen.
IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen.
Immunoglobulin E (IgE)
IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. IgE kadang menimbulkan reaksi alergi akut.
Immunoglobulin M (IgM)
IgM terdapat dalam darah getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin umur enam bulan mampu memproduksi IgM.
Cara Kerja Antibodi
PenetralanPenetralanAntibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.
Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.
PengendapanPengendapanAntibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.
Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.
PelekatanPelekatanAntibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.
Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.
Aktivasi Protein Komplemen
Aktivasi Protein Komplemen
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.
Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.
C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh
Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan ”pabrik” pembuatan sel-sel penting bagi tubuh. Di dalam sumsum tulang dihasilkan sel-sel yang berperan dalam aksi fagositosis, penggumpalan darah, dan penguraian senyawa.
Kelenjar Timus
Kelenjar timus mengatur perkembangan limpa dan nodus limfa. Di sini, limfosit T dibentuk dan ”dilatih” untuk mengenal identitas sel-sel di dalam tubuh dan diprogram untuk membentuk antibodi melawan mikroorganisme spesifik
Organ-Organ Sistem
Pertahanan Tubuh
Limpa
Fungsi utama limpa adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak, bakteri, dan benda-benda asing dalam darah serta menghasilkan limfosit dan antibodi. Limpa mengandung sel-sel makrofag yang mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah merah menjadi bilirubin.
Tonsil
Tonsil yang terletak di kiri dan kanan pangkal
tenggorok disebut amandel, yang terletak di rongga
hidung disebut polip. Tonsil berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi (sebagai penghasil limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorok.
D. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh
Kekebalan Alami
(Innate Immunity)
Kekebalan Dapatan
(Acquired Immunity)
Kekebalan Alami (Innate Immunity)Kekebalan Alami (Innate Immunity)
Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentuPertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu
Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh
Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh
Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag
Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag
Kekebalan dapatan adalah kekebalan yang didapat atau diperoleh setelah lahir
Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity)
Kekebalan dapatan bersifat spesifik dan memiliki memori atau ingatan atas setiap antigen yang ditemuinya
Komponen yang terlibat adalah limfosit B atau sel-sel B dan limfosit T atau sel-sel T
Kekebalan Aktif
Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentuKekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentu
Kekebalan Aktif Alami
Kekebalan aktif yang diperoleh secara alamiKekebalan aktif yang diperoleh secara alami
Kekebalan Aktif Buatan
Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuhKekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh
Kekebalan Pasif
Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuhKekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh
Kekebalan Pasif Alami
Antibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasentaAntibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasenta
Kekebalan Pasif Buatan
Diperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuhDiperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuh
Sel T penolong (hijau) diserang oleh HIV (merah)
AIDS
AIDS (acquired immune deficiency syndrome)
disebabkan oleh virus yang bernama human immune deficiency virus (HIV). Virus HIV menyerang sistem pertahanan tubuh dengan target utama adalah sel-sel T penolong.
REAKSI AUTOIMUN
Kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan
sel-sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai antigen dan diserang oleh sel-sel T. Contohnya, penyakit lupus, multiple sclerosis, dan anemia pernisiosa
ALERGISuatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi pada individu tertentu
akibat terpapar bahan-bahan yang dalam kadar tertentu tidak berbahaya bagi individu lain dalam kondisi yang sama. Penderita alergi memiliki IgE yang sangat banyak.