26
Bab umber: www.jombangkab.go.id/e-gov/posko/imgBerita/1643; 12 Desember 2007

Buku xi bab 10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buku xi bab 10

Bab

Sumber: www.jombangkab.go.id/e-gov/posko/imgBerita/1643; 12 Desember 2007

Page 2: Buku xi bab 10

Sistem Pertahanan Tubuh

Pertahanan Tidak Spesifik

PertahananSpesifik

Organ-Organ yang Berperan

Alami Dapatan

Kelainan/Penyakit

Pertahanan Eksternal

Kulit

Membran Mukosa

Pertahanan Internal

Fagositosis

Peradangan

Senyawa Antimikroba

Protein Komplemen

Interferon

AntibodiSumsum tulang

Limpa

Tonsil

Kelenjar Timus

Kekebalan Aktif

Buatan

Kekebalan Pasif

Alami Buatan

dibagi menjadi memiliki

terdiri atas

dapat diperoleh secara

dibagi menjadi membentuk

dapat mengalami

dibedakan menjadimacamnya

IgA

IgE

IgM

IgG

IgD

Alami

Page 3: Buku xi bab 10

Sistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan TubuhSistem Pertahanan Tubuh

A. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan TubuhA. Macam-Macam Sistem Pertahanan Tubuh

B. AntibodiB. AntibodiB. AntibodiB. Antibodi

C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan TubuhC. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh

D. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan TubuhD. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh

E. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan TubuhE. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Pertahanan Tubuh

Page 4: Buku xi bab 10

Sistem Pertahanan Tubuh

Semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk menangkal pengaruh faktor atau zat yang berasal dari lingkungan, yang asing bagi tubuh

Pertahanan Tubuh Tidak Spesifik

Pertahanan Tubuh Spesifik

Page 5: Buku xi bab 10

Untuk menangkal masuknya segala macam zat atau bahan asing ke dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit

meliputi

Pertahanan Eksternal

Pertahanan Internal

Pertahanan tubuh sebelum mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh

Pertahanan tubuh setelah mikroorganisme atau zat asing masuk ke jaringan tubuh

Pertahanan fisik (kulit dan selaput lendir

Pertahanan kimiawi (enzim dan keasaman lambung)

Pertahanan mekanis (gerakan usus dan rambut getar selaput lendir)

Fagositosis oleh sel-sel darah putih

Zat komplemen (untuk memusnahkan kuman atau zat asing)

Page 6: Buku xi bab 10

Pertahanan Eksternal

KulitKulit

Melindungi tubuh dari panas, dingin, dan sinar matahariMelindungi tubuh dari mikroorganisme yang merugikanMinyak dan keringat pada kulit mencegah tumbuhnya mikroorganisme patogen

Bagaimana jika kulit terluka?

Kulit terluka sel-sel pertahanan tubuh ke daerah luka membunuh mikroba dan membuang jaringan rusak produksi benang-benang fibrin luka menutup

Page 7: Buku xi bab 10

Pertahanan tubuh terhadap infeksi ketika suatu bagian kulit terluka

Page 8: Buku xi bab 10

Terdapat pada semua saluran yang

memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar

Membran mukosa

Membran mukosa

Membran mukosa lambung menghasilkan asam lambung (HCl) untuk membunuh mikroba asing

Membran mukosa trakea menghasilkan mukus untuk menjerat mikroba atau partikel asing

Mata mengeluarkan air mata yang mengandung enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel bakteri

Membran mukosa trakea memiliki sel-sel epitel bersilia yang dapat bergerak mengeluarkan mukus yang sudah membawa mikroba

Page 9: Buku xi bab 10

Pertahanan Internal

Mekanisme penelanan benda asing (mikroba) oleh sel-sel darah putih

Fagositosis bakteri oleh

makrofag

melibatkan

Neutrofil, Monosit, Makrofag, Eosinofil

Page 10: Buku xi bab 10

Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme

Tanggapan atau respons cepat setempat terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh teriris, tergigit, tersengat, ataupun infeksi mikroorganisme

Kulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkakKulit kemerahan, terasa nyeri, panas, dan membengkak

Daerah terluka dan terinfeksiDaerah terluka dan terinfeksi

Dilatasi pembuluh arteriola Dilatasi pembuluh arteriola Penyempitan pembuluh venulaPenyempitan pembuluh venula

Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan

Aliran darah di daerah terluka meningkat Peningkatan keluarnya cairan dari jaringan

Suhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahanSuhu meningkat, bengkak, dan berwarna kemerahan

Prosesnya

Page 11: Buku xi bab 10

Untuk menghancurkan sel-sel mikroba yang masuk atau untuk menghambat reproduksi mikroba asing

tersebut

PROTEIN KOMPLEMEN

INTERFERON

Agen mikroba yang terdiri atas 20 protein

serum

Senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respons adanya serangan virus ke dalam tubuh

Page 12: Buku xi bab 10

Mekanisme interferon melawan virus

Page 13: Buku xi bab 10

Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal

dengan cara spesifik

Merespons keberadaan sel-sel asing, molekul asing, ataupun sel abnormal

dengan cara spesifik

Sistem KekebalanSistem Kekebalan

Dilakukan oleh limfositDilakukan oleh limfosit

Limfosit B (Sel B)Limfosit B (Sel B) Limfosit T (Sel T)Limfosit T (Sel T)

Dihasilkan oleh sumsum tulangDihasilkan oleh sumsum tulang

Dihasilkan oleh kelenjar timus

Dihasilkan oleh kelenjar timus

Limfosit (Sel) T

Page 14: Buku xi bab 10

B. Antibodi

Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai

respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)

yang tidak dikehendaki di dalam tubuh

Biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai

respons terhadap keberadaan benda-benda asing atau antigen (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal)

yang tidak dikehendaki di dalam tubuh

Dibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuhDibentuk oleh limfosit (sel) B untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh

Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka

Contoh: pembentukan nanah pada kulit yang terluka

Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh

Antibodi untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh

Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu

Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen tertentu

Page 15: Buku xi bab 10

Mekanisme Kerja Antibodi

Setiap antigen spesifik hanya untuk satu macam antigen

Page 16: Buku xi bab 10

Jenis-Jenis Antibodi

Immunoglobulin G (IgG)

Immunoglobulin A (IgA)

Immunoglobulin A (IgA)

IgG terbentuk 2–3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG banyak terdapat dalam darah, sistem getah bening, dan usus.

IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.

IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus, juga di dalam darah serta cairan tubuh lainnya. IgA melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.

Page 17: Buku xi bab 10

Immunoglobulin D (IgD)

Immunoglobulin D (IgD)

IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen.

IgD terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD membantu sel-sel T menangkap antigen.

Immunoglobulin E (IgE)

IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. IgE kadang menimbulkan reaksi alergi akut.

Immunoglobulin M (IgM)

IgM terdapat dalam darah getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin umur enam bulan mampu memproduksi IgM.

Page 18: Buku xi bab 10

Cara Kerja Antibodi

PenetralanPenetralanAntibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.

Antibodi menetralkan racun atau toksin yang dihasilkan oleh antigen dan menjadikannya tidak berbahaya sehingga dapat disekresi dari tubuh melalui tubulus-tubulus ginjal.

PengendapanPengendapanAntibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.

Antibodi mengendapkan molekul-molekul antigen dengan cara menjadikan mereka membentuk gumpalan-gumpalan yang tidak larut sehingga dapat ditelan oleh sel-sel fagosit.

PelekatanPelekatanAntibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.

Antibodi melekat pada sel-sel antigen sebagai opsonin sehingga antigen tersebut dapat difagosit dan dihancurkan oleh neutrofil.

Aktivasi Protein Komplemen

Aktivasi Protein Komplemen

Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.

Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dalam plasma, melekat pada dinding sel antigen, dan mengidentifkasi mereka untuk sel-sel T.

Page 19: Buku xi bab 10

C. Organ yang Berperan dalam Sistem Pertahanan Tubuh

Sumsum Tulang

Sumsum tulang merupakan ”pabrik” pembuatan sel-sel penting bagi tubuh. Di dalam sumsum tulang dihasilkan sel-sel yang berperan dalam aksi fagositosis, penggumpalan darah, dan penguraian senyawa.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus mengatur perkembangan limpa dan nodus limfa. Di sini, limfosit T dibentuk dan ”dilatih” untuk mengenal identitas sel-sel di dalam tubuh dan diprogram untuk membentuk antibodi melawan mikroorganisme spesifik

Organ-Organ Sistem

Pertahanan Tubuh

Page 20: Buku xi bab 10

Limpa

Fungsi utama limpa adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak, bakteri, dan benda-benda asing dalam darah serta menghasilkan limfosit dan antibodi. Limpa mengandung sel-sel makrofag yang mengubah hemoglobin dalam sel-sel darah merah menjadi bilirubin.

Tonsil

Tonsil yang terletak di kiri dan kanan pangkal

tenggorok disebut amandel, yang terletak di rongga

hidung disebut polip. Tonsil berperan dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi (sebagai penghasil limfosit) yang dapat tersebar dari hidung, mulut, dan tenggorok.

Page 21: Buku xi bab 10

D. Cara Memperoleh Kekebalan Tubuh

Kekebalan Alami

(Innate Immunity)

Kekebalan Dapatan

(Acquired Immunity)

Page 22: Buku xi bab 10

Kekebalan Alami (Innate Immunity)Kekebalan Alami (Innate Immunity)

Pertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentuPertahanan tubuh dasar yang kita miliki sejak lahir dan bersifat tidak spesifik terhadap antigen tertentu

Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh

Kekebalan alami tidak memiliki kemampuan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh

Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag

Komponen-komponen yang terlibat meliputi kulit, mukosa, senyawa-senyawa kimia (asam lambung, interferon, interleukin, serta enzim), protein komplemen, serta sel-sel fagosit seperti neutrofl, monosit, dan makrofag

Page 23: Buku xi bab 10

Kekebalan dapatan adalah kekebalan yang didapat atau diperoleh setelah lahir

Kekebalan Dapatan (Acquired Immunity)

Kekebalan dapatan bersifat spesifik dan memiliki memori atau ingatan atas setiap antigen yang ditemuinya

Komponen yang terlibat adalah limfosit B atau sel-sel B dan limfosit T atau sel-sel T

Page 24: Buku xi bab 10

Kekebalan Aktif

Kekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentuKekebalan yang muncul karena tubuh membentuk antibodi sendiri akibat infeksi antigen tertentu

Kekebalan Aktif Alami

Kekebalan aktif yang diperoleh secara alamiKekebalan aktif yang diperoleh secara alami

Kekebalan Aktif Buatan

Kekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuhKekebalan aktif yang diperoleh dengan cara memasukkan sejumlah kecil antigen (vaksin) ke dalam tubuh

Page 25: Buku xi bab 10

Kekebalan Pasif

Kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuhKekebalan yang diperoleh dari antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh

Kekebalan Pasif Alami

Antibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasentaAntibodi yang diperoleh janin dari darah ibunya melalui plasenta

Kekebalan Pasif Buatan

Diperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuhDiperoleh dari antibodi siap pakai yang disuntikkan ke dalam tubuh

Page 26: Buku xi bab 10

Sel T penolong (hijau) diserang oleh HIV (merah)

AIDS

AIDS (acquired immune deficiency syndrome)

disebabkan oleh virus yang bernama human immune deficiency virus (HIV). Virus HIV menyerang sistem pertahanan tubuh dengan target utama adalah sel-sel T penolong.

REAKSI AUTOIMUN

Kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan

sel-sel atau jaringan tubuh dikenali sebagai antigen dan diserang oleh sel-sel T. Contohnya, penyakit lupus, multiple sclerosis, dan anemia pernisiosa

ALERGISuatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi pada individu tertentu

akibat terpapar bahan-bahan yang dalam kadar tertentu tidak berbahaya bagi individu lain dalam kondisi yang sama. Penderita alergi memiliki IgE yang sangat banyak.