21
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN JEMBER Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir dari semua tingkatan pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, LSM dan sektor swasta dan didukung oleh kegiatan donor. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan kebijakan, perencanaan serta penganggaran. Bantuan teknis program disediakan untuk pemerintah propinsi dan kota yang menunjukkan komitmen tinggi untuk pembangunan sektor sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik khususnya bagi warga miskin perkotaan di daerah perkotaan. Ditingkat nasional, koordinasi kebijakan dilakukan oleh komisi pengendali dan tim teknis pembangunan sanitasi yang menyatukan semua pemangku kepentingan utama dari lingkungan pemerintah (BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian). Tim teknis didukung oleh mitra pembangunan Indonesia dan lembaga donor internasional dibawah payung kelompok donor sanitasi. Selama pelaksanaan program Pokja Sanitasi lokal secara bertahap diubah menjadi entitas permanen yang semakin memperkuat BAPPEDA dalam fungsi perencanaan dan koordinasi POKJA PPSP SANITASI KABUPATEN JEMBER I - 1

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jember Bab 1

  • Upload
    darax

  • View
    316

  • Download
    17

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku putih sanitasi jember

Citation preview

BAB I

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN JEMBERPendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir dari semua tingkatan pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, LSM dan sektor swasta dan didukung oleh kegiatan donor. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan kebijakan, perencanaan serta penganggaran. Bantuan teknis program disediakan untuk pemerintah propinsi dan kota yang menunjukkan komitmen tinggi untuk pembangunan sektor sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik khususnya bagi warga miskin perkotaan di daerah perkotaan. Ditingkat nasional, koordinasi kebijakan dilakukan oleh komisi pengendali dan tim teknis pembangunan sanitasi yang menyatukan semua pemangku kepentingan utama dari lingkungan pemerintah (BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian). Tim teknis didukung oleh mitra pembangunan Indonesia dan lembaga donor internasional dibawah payung kelompok donor sanitasi. Selama pelaksanaan program Pokja Sanitasi lokal secara bertahap diubah menjadi entitas permanen yang semakin memperkuat BAPPEDA dalam fungsi perencanaan dan koordinasi yang akan melindungi kelanjutan perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi semua pembangunan sanitasi lokal. Dimasa depan diperkirakan pokja ini akan menggabungkan dan mengembangkan kerangka perencanaan sanitasi perkotaan kedalam tugas-tugas mereka. Pokja Provinsi akan menjadi titik pusat regional untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi sanitasi. Di bawah tanggung jawab SKPD Perencana (BAPPEDA) kelompok kerja sanitasi dibentuk. guna menanggapi tantangan dalam mengembangkan kerangka kota untuk perencanaan dan pembangunan sanitasi. Mereka memastikan koordinasi antar berbagai SKPD terkait, menghasilkan Buku Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi Kota dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perencanaan sanitasi yang terkoordinir dan sedang berjalan.Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan belakang, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan. Masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta dilengkapi dengan penyediaan air bersih, masih berjalan sendiri-sendiri. Masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda-beda, yang kadang-kadang membingungkan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan. Kondisi yang lebih buruk apabila bahkan ternyata terdapat aspek sanitasi yang masih bolong atau belum tertangani oleh siapapun. Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu rencana besar yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Tahapan-tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan bidang sanitasi yang muncul tidak selalu disebabkan oleh aspek teknis, namun juga berhubungan dengan aspek ekonomi dan sosial, seperti tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan lain dalam pembangunan bidang sanitasi.Pembangunan sanitasi masih banyak dilakukan secara parsial, masing-masing institusi melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sendiri-sendiri, seringkali kegiatan tersebut sebetulnya dapat diintegrasikan dalam satu kegiatan yang saling bersinergi. Bahkan masih terdapat pula institusi yang tidak memiliki tugas menangani sanitasi secara langsung namun sangat dibutuhkan peranannya dalam mendukung pembangunan sanitasi. Untuk maksud tersebut maka dibentuklah Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring pembangunan sanitasi dari berbagai aspek. Tidak hanya yang melibatkan unsur pemerintah saja namun juga yang melibatkan masyarakat serta swasta secara langsung, baik dalam pokja yang terstruktur maupun sebagai mitra-mitra pendukungnya.

Pokja sanitasi Kabupaten Jember secara struktural dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Jember Nomor : ....../........./2012 Tanggal ..... Maret 2012, yang terdiri dari tim pengarah dan tim teknis. Mengingat aspek pembangunan sanitasi cukup luas, baik yang terkait langsung dengan pembangunan fisik dan masyarakat, maupun yang tidak terkait langsung seperti yang berhubungan dengan kehumasan, sosialisasi maupun investasi, maka Pokja sanitasi ini diperkuat oleh anggota tim yang terdiri dari berbagai SKPD, seperti Bappekab, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Lingkungan Hidup, dan Hagian Humas Setda Kabupaten Jember.

1.2. PENGERTIAN DASAR SANITASISanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat.Pengertian dasar Penanganan Sanitasi di Kabupaten Jember mencakup 5 (lima) aspek sebagai berikut :1. Blackwater adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinior.2. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem :a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.b. Pengelolaan Of Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.

3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).4. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan memutuskan air permukaan.5. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah Kabupaten Jember untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam.1.3. MAKSUD DAN TUJUANBuku Putih Sanitasi Kabupaten Jember merupakan dasar dan acuan dimulainya pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi karena buku putih sanitasi merupakan hasil kerja berbagai komponen SKPD atau kelembagaan lain yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jember pada hakekatnya merupakan data dasar sanitasi yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Jember, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jember dalam menejemen kegiatan sanitasi. Kelompok kerja (pokja) sanitasi telah melakukan analisis situasi dengan mengakses data-data dari berbagai sumber sehingga dihasilkan peta sanitasi Kabupaten Jember. Pemetaan sanitasi merupakan gambaran awal dan rencana dilakukannya zona-zona sanitasi ditingkat kota. Dengan adanya zona sanitasi akan muncul kebijakan serta prioritas dalam penanganan kegiatan pengembangan strategi sanitasi skala kota yang didalamnya mencakup strategi sanitasi, rencana tindak dan anggaran perbaikan maupun peningkatan sanitasi di Kabupaten Jember. Pada masa mendatang penerapan strategi serta pelaksanaanya dilakukan dengan rencana tindak atau aksi di lapangan. Kemitraan dari berbagai pihak, baik masyarakat (NGO dan NGS lokal), level kota maupun nasional sangat diperlukan dalam fase ini. Sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, sehingga peningkatan kepedulian dan penggalakan hidup bersih dan sehat untuk merubah kebiasaan buruk masyarakat dalam bidang sanitasi tidak terlepas dari program ini. Kegiatan-kegiatan studi pasar untuk mengetahui permintaan juga dilakukan. Monitoring dan evaluasi tidak bisa ditinggalkan dalam implementasi program sehingga strategi monitoring dan evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang. Manfaat pengalaman nasional dalam kerangka pemberdayaan nasional adalah: memperdalam pengkajian sektor sanitasi, mengembangkan kapasitas pembuat kebijakan dan stakeholders, memperkuat kebijakan dan kerangka peraturan, mengembangkan kerangka kelembagaan pada tingkat nasional, mengembangkan dan menyebarluaskan strategi atau rencana tindak serta pedoman bagi pemerintah daerah.1.4. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Sumber Data

a. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/ kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta.

b. Narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/ kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat.

Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survay keuangan, survay priority setting area beresiko serta survay peran serta masyarakat dan gender. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta, narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil dan tokoh masyarakat.

2. Pengumpulan Data

Proses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.1.5. POSISI BUKU PUTIH

Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Jember. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jember tahun 2012 ini, diposisikan sebagai acuan perencanaan strategis sanitasi tingkat kota. Rencana pembangunan sanitasi kota dikembangkan atas dasar permasalahan yang dipaparkan dalam Buku Putih Sanitasi. Setiap tahun data yang ada akan dibuat Laporan Sanitasi Tahunan yang merupakan gabungan antara laporan Tahunan SKPD dan status proyek sanitasi. Laporan Sanitasi Tahunan menjadi Lampiran Buku Putih Sanitasi 2012 dan setelah 3 tahun, semua informasi tersebut dirangkum dalam Revisi Buku Putih Sanitasi.

1.6.SUMBER DATA

Sumber data dalam penyusunan buku putih sanitasi Kabupaten Jember meliputi :

a. Data primer yaitu data yang bersumber dari survay atau observasi lapangan yang diklakukan pokja, data primer dapat berupa rekaman hasil wawancara maupun potret (fotho) kondisi eksisting dilapangan.

b. Data sekunder yang diperoleh dari dokumen yang dimiliki tiap dinas/ SKPD yang terlibat ISSDP, buku-buku umum mengenai wajah dan karakter Kabupaten Jember secara umum seperti : Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 1 tahun 2012 tentang .Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember, Tahun 2012. Laporan Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan, Pokja Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2012 Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 1 tahun 2011 tentang .Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember, Tahun 2011 Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember, Tahun 2008 Peraturan Bupati Jember Nomor ..... Tahun ......... tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun ................. Peraturan Bupati Nomor ... Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Pemerintah Kabupaten Jember, Tahun 2010 Kumpulan Peraturan Daerah Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 20011 Peningkatan Kapasitas Untuk Pembangunan Sanitasi Perkotaan, ISSDP, Jakarta, Tahun 2008

Kabupaten Jember Dalam Angka 2011, BAPPEDA dan BPS Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember, Tahun 2007 dan Tahun 2008 Panduan Survey Partisipasi Sektor Swasta Dan Lembaga Non Pemerintah Dalam Pengelolaan Sanitasi Perkotaan, ISSDP, Jakarta, Tahun 2008

Buku Putih Sanitasi Kota Surakarta 2007, Pokja Kota Surakarta, Kota Surakarta, Tahun 2007

Penilaian Media, ISSDP, Jakarta, Tahun 2008

Survey Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (EHRA), ISSDP, Jakarta, Tahun 2008

Laporan Utama Kerangka Perencanaan Sanitasi Berbasis Kota, ISSDP, Jakarta, Tahun 2008

Pemerintah Kabupaten Jember Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten, Lembaga Penelitaian UNEJ, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akhir Buku Putih Sanitasi, Pokja Banjarmasin, Kota Banjarmasin, Tahun 2007

Rencana Strategis Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Rencana Strategis Bappekab Jember Tahun 2010-2015, Bappekab Jember Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Rencana Strategis Badan Pemeberdayaan Masyarakat Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Badan Pemeberdayaan Masyarakat Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Rencana Strategis Bagian Humas Setda Kabupaten Jember Tahun 2010-2015, Bagian Humas Setda Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Rencana Kerja dan Anggaran Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Bappekab Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Bappekab Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Badan Pemberdayaan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Bagian Humas Setda Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Bagian Humas Setda Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2011, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Dokumen Anggaran Satuan Kerja Tahun 2011, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2011 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Bappekab Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010 Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Bagian Humas Setda Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Laporan Akuntansi Abilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember, Kabupaten Jember, Tahun 2010

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember, Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana, Kabupaten Jember, Tahun 20010Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti : Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), Survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survay keuangan, survay priority setting area beresiko serta survay peran serta masyarakat dan gender.1.7. PERATURAN PERUNDANGANDidalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jember berpijakan pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Kegiatan program Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) atau Program Pengembangan Sanitasi Indonesia di Kabupaten Jember didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi :Undang-Undang1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Kesehatan5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perumahan dan Permukiman

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Peraturan Presiden Republik Indonesia1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009Keputusan Presiden Republik Indonesia1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya AirKeputusan Menteri 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).Petunjuk Teknis1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.

2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah.3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan.

4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.

5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.

6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.

7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.

10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.

11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCKPerda Kabupaten Jember1. Pemerintah Daerah Kabupaten Jember Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ....... Tahun ...... tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ...... Tahun ....... tentang Penyelenggaraan-Kebersihan Kota dan Pengumpulan Serta Pembuangan Sampah sampah/Kotoran-kotoran.2. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ..... Tahun ...... Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ... Tahun ..... tentang Penyelenggaraan Kebersihan Kota dan Pengumpulan Serta Pembuangan Sampah-sampah/Kotoran-kotoran.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Jember.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor .... Tahun ....... tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor .... Tahun ..... tentang Restribusi Penyedotan Kakus.

6. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 6 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember Tahun 1993/1994-2003/2004.

7. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ... Tahun ..... tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Jember 2010-2015. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ... Tahun ...... tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Jember.

9. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor .... Tahun ...... tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jember.10. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor ... Tahun ..... tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Kabupaten Jember.Source: http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.jember/Bab%20I%20BUKU%20PUTIH%20KABUPATEN%20JEMBER.doc. PAGE I - 12POKJA PPSP SANITASI KABUPATEN JEMBER