147
Disiapkan oleh : POKJA SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA BUKU PUTIH SANITASI Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Potret Kondisi Sanitasi Kabupaten Dharmasraya yang dilakukan pada tahun 2013.

Citation preview

  • Disiapkan oleh : POKJA SANITASI KABUPATEN

    DHARMASRAYA

    BUKU PUTIH SANITASI

    Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

  • i

    KATA PENGANTAR

    Migration from rural to urban areas poses a major challenge for city planners; extending basic drinking water and sanitation services to periurban and slum areas to reach the poorest people is of the utmost importance to prevent outbreaks of cholera and other water-related diseases in these often overcrowded places. (WHO & UNICEF, 2006)

    Permasalahan sanitasi sangat terkait dengan pola hidup masyarakat dan semakin lama semakin tertekan sebagai akibat proses migrasi yang semakin tinggi. Dalam konteks ini proses urbanisasi dan kemiskinan menjadi salah satu pemicu makin tingginya permasalahan lingkungan dan sanitasi khususnya pada daerah kumuh maupun daerah pinggiran kota. Permasalahan sanitasi yang layak dan penyehatan lingkungan perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas dalam rangka mencapai tujuan pembangunan milenium (MDGs). Kondisi sanitasi yang layak semakin sulit akibat tekanan atau beban suatu daerah maupun akibat kondisi sanitasi yang tidak baik yang berakibat terhadap kualitas air baku yang ada.

    About 770 million and 700 million urban people gained access to improved

    drinking water and sanitation, respectively, during 1990-2004.

    (WHO & UNICEF, 2006)

    Menyadari bahwa perbaikan lingkungan yang lebih baik saling berkelit kelindan dalam konteks penyediaan air minum yang layak, Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu upaya untuk lebih memfokuskan pada aspek penyediaan air minum yang layak adalah bagaimana pencapaian terhadap pencapaian tujuan 7C yang memfokuskan pada AMPL.

    Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Daerah sebagai pelaku langsung pembangunan untuk bersama-sama mewujudkan target pada tujuan7C ini. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya secara umum bertujuan untuk memberikan gambaran dan potret factual tentang kondisi sanitasi dan penyehatan lingkungan di Kabupaten Dharmasraya sebagai titik dasar dalam merumuskan strategi dalam mewujudkan target pembangunan khususnya di bidang sanitasi.

    Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Dharmasraya pada saat ini. Pemetaan kondisi dan profil sanitasi (sanitation mapping) dilakukan untuk menetapkan zona sanitasi prioritas yang penetapannya berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan. Sehingga stakeholder terkait sanitasi mampu mengidentifikasi, memetakan, menentukan prioritas dan arah pengembangan dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Dharmasraya

    Kami menyadari banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya ini. Masukan dan perbaikan dari seluruh pelaku pembangunan dan stakeholders lainnya akan sangat membantu dalam perbaikannya. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi salah satu bagian dalam proses perencanaan pembangunan yang kita laksanakan

    Tim Penyusun

  • ii

    SAMBUTAN BUPATI DHARMASRAYA

    SAMBUTAN BUPATI DHARMASRAYA

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya

    Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya merupakan potret kondisi sanitasi kabupaten saat ini yang menggambarkan tingkat layanan, potensi dan permasalahan sektor sanitasi di Kabupaten Dharmasraya. Sektor sanitasi yang tertuang di buku ini mencakup sub sektor a i r limbah domestik, persampahan, drainase dan air bersih serta aspek promosi higienis sanitasi (ProHiSan). Sanitasi merupakan salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan erat dengan kesehatan, pola

    hidup, kondisi permukiman dan lingkungan. Kita berharap dengan adanya potrest sanitasi yang faktual dan profil sanitasi (sanitation mapping) nantinya akan dapat dilakukan penetapan zona sanitasi prioritas berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan (priority setting)dalam penyusunan program/kegiatan.. Saya menyampaikan apresiasi atas dipublikasikannya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Dharmasraya sebagai Potret Sanitasi Kabupaten Dharmasraya baik dari Fasilitator Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, Kelompok Kerja AMPL Provinsi Sumatera Barat, Kelompok Kerja AMPL Pusat yang bersama-sama meluangkan segenap kemampuan dan wawasannya bersama Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Dharmasraya. Semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan kekuatan agar kita dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang optimal untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Dharmasraya keseluruhan. Mudah-mudahan dengan selesainya Buku Putih ini, kita bersama dapat mewujudkan kondisi sanitasi yang lebih baik dalam satu kerangka menuju tercapainya Visi Kabupaten Dharmasraya untuk Mewujudkan Masyarakat Dharmasraya yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya, Adil dan Sejahtera Pada Tahun 2015.

    Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb.

    BUPATI DHARMASRAYA

    H. ADI GUNAWAN

  • iii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

    Sambutan Bupati Dharmasraya ........................................................................................... ii

    Daftar Isi .............................................................................................................................. iii

    Daftar Tabel......................................................................................................................... vi

    Daftar Gambar ..................................................................................................................... ix

    Daftar Peta ............................................................................................................................. i

    1. Pendahuluan ................................................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................................. 1

    1.2. Landasan Gerak ........................................................................................................................................... 2

    1.3. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................................... 3

    1.4. Metodologi .................................................................................................................................................... 3

    1.5. Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain ................................................... 4

    1.5.1. Undang- Undang Republik Indonesia ........................................................................................................ 4 1.5.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia .................................................................................................. 5 1.5.3. Peraturan Presiden .................................................................................................................................. 6 1.5.4. Keputusan Presiden Republik Indonesia ..................................................................................................... 6 1.5.5. Peraturan Menteri Republik Indonesia....................................................................................................... 6 1.5.6. Keputusan Menteri Republik Indonesia ...................................................................................................... 7 1.5.7. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya ............................................................................................... 8

    2. Gambaran Umum Wilayah ............................................................................................ 9

    2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi fisik .............................................................................................. 9

    2.1.1. Kondisi Geografis .................................................................................................................................... 9 2.1.2. Kondisi Fisik ......................................................................................................................................... 9 2.1.3. Administratif. ...................................................................................................................................... 15

    2.2. Demografis ................................................................................................................................................. 17

    2.2.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk ........................................................................................................... 17 2.2.2. Tingkat Pertumbuhan Penduduk ............................................................................................................ 18

    2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah .................................................................................................... 24 2.3.1. Keuangan Daerah ................................................................................................................................. 24 2.3.2. Perekonomian Daerah ........................................................................................................................... 26

    2.4. Tata Ruang Wilayah ................................................................................................................................... 27

    2.4.1. Rencana Pusat Layanan ........................................................................................................................ 27 2.4.2. Rencana Pola Ruang didalam RTRW..................................................................................................... 29

    2.5. Sosial dan Budaya....................................................................................................................................... 33

    2.5.1. Fasilitas Pendidikan ............................................................................................................................. 33 2.5.2. Jumlah Penduduk Miskin ...................................................................................................................... 33 2.5.3. Jumlah Rumah dan Status Kepemilikan .................................................................................................. 33

    2.6. Kelembagaan Pemerintah Dareah ........................................................................................................... 34

    2.6.1. Sekretaris Daerah dan Staf Ahli ............................................................................................................ 37 2.6.2. Lembaga Teknis Daerah ....................................................................................................................... 38

  • iv

    3. Profil Sanitasi Wilayah ..................................................................................................42

    3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene ....................................................... 42

    3.1.1. Tatanan Rumah Tangga ........................................................................................................................ 44 3.1.2. Tatanan Sekolah .................................................................................................................................. 49

    3.2. Pengelolaan Air Limbah Domestik ......................................................................................................... 52 3.2.1. Kelembagaan ........................................................................................................................................ 52 3.2.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan ............................................................................................................. 55 3.2.3. Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK .................................................................................................... 60 3.2.4. Pemetaan Media ................................................................................................................................ 63 3.2.5. Partisipasi Dunia Usaha ....................................................................................................................... 63 3.2.6. Pendanaan dan Pembiayaan ................................................................................................................... 64

    3.3. Pengelolaan Persampahan ........................................................................................................................ 65 3.3.1. Kelembagaan/Aspek Legalitas ............................................................................................................... 65 3.3.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan ............................................................................................................. 69 3.3.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK ......................................................................................................... 75 3.3.4. Pemetaan Media ................................................................................................................................ 77 3.3.5. Partisipasi Dunia Usaha ....................................................................................................................... 78 3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan ................................................................................................................... 78 3.3.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak ............................................................................................... 79

    3.4. Pengelolaan Drainase Lingkungan .......................................................................................................... 80

    3.4.1. Kelembagaan ........................................................................................................................................ 80 3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan ............................................................................................................. 84 3.4.3. Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK .................................................................................................... 86 3.4.4. Pemetaan Media ................................................................................................................................ 87 3.4.5. Partisipasi Dunia Usaha ....................................................................................................................... 88 3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan ................................................................................................................... 88 3.4.7. Isu strategis dan Permasalahan Mendesak ................................................................................................ 88

    3.5. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi ............................................................................................... 89

    3.5.1. Pengelolaan Air Bersih .......................................................................................................................... 89 3.5.1. Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga ..................................................................................... 94 3.5.2. Pengelolaan Limbah Medis..................................................................................................................... 94

    4. Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan ..........................95

    4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene ....................................................... 95

    4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik .................................................................................. 95

    4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan ................................................................................................. 97

    4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan ................................................................................... 99

    4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi............................................................................................106

    5. Indikasi Permasalahan Dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini ............................ 108

    5.1. Area beresiko sanitasi dan penyebab utamanya ..................................................................................108

    5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini.......................................................................................................119

    5.2.1. Sub Sektor Air Limbah ...................................................................................................................... 119 5.2.2. Sub Sektor Persampahan ..................................................................................................................... 119 5.2.3. Sub sektor drainase lingkungan............................................................................................................. 120 5.2.4. Aspek PHBS ( Prohisan )................................................................................................................... 120

    5.3. Gambar Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini .......................................................................................120

    5.3.1. Sub Sektor Air Limbah ...................................................................................................................... 120

  • v

    5.3.2. Sub Sektor Persampahan ..................................................................................................................... 121 5.3.3. Sub sektor drainase lingkungan............................................................................................................. 123 5.3.4. Aspek PHBS ( Prohisan )................................................................................................................... 123

    5.4. Matrix SWOT Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Dharmasraya .........................................................124

    5.4.1. Matrix SWOT Pengelolaan Air limbah domestic ................................................................................... 124 5.4.2. Matrix SWOT Pengelolaan Persampahan ............................................................................................. 125 5.4.3. Matrix SWOT Pengelolaan Drainase lingkungan .................................................................................. 126 5.4.4. Matrix SWOT Pengelolaan Prohisan ................................................................................................... 127

    5.5. Rekomendasi.............................................................................................................................................127

    5.5.1. Sub Sektor Air Limbah ...................................................................................................................... 127 5.5.2. Sub Sektor Persampahan ..................................................................................................................... 128 5.5.3. Sub sektor drainase lingkungan............................................................................................................. 128 5.5.4. Aspek PHBS ( Prohisan )................................................................................................................... 129

    Daftar Singkatan ................................................................................................................ 130

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Table 2-1 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Dharmasraya .......................................................................10

    Table 2-2 Luas Kecamatan dan Jumlah Nagari ...........................................................................................15

    Table 2-3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Dharmasraya .................................................17

    Table 2-4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 tahun .........................19

    Table 2-5 Rekafitulasi Realisasi APBD Kabupaten Dharmasraya tahun 2009 - 2013 ........................24

    Table 2-6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab. Dharmasraya Tahun 2009 - 2013 ..................................................................................................................................................25

    Table 2-7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009 - 2013 .............................25

    Table 2-8 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir ................................................................26

    Table 2-9 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Dharmasraya ..............................................33

    Table 2-10 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan..................................................................................33

    Table 2-11 Jumlah Rumah per Kecamatan ....................................................................................................34

    Table 3-1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi Oleh APBD Kab. Dharmasraya tahun 2009 - 2013 .......42

    Table 3-2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita ...................................................................42

    Table 3-3 Permasalahan mendesak dan isu strategis ..................................................................................43

    Table 3-4 Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah:

    SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) ...............................50

    Table 3-5 Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah:

    SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan

    higiene).............................................................................................................................................51

    Table 3-6 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah

    Domestik .........................................................................................................................................53

    Table 3-7 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Dharmasraya ...........................................54

    Table 3-8 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestic......................................................56

    Table 3-9 Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten Dharmasraya ...................................56

    Table 3-10 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat ................................................60

    Table 3-11 Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat ..........................................61

    Table 3-12 Kondisi sarana MCK .....................................................................................................................62

    Table 3-13 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Dharmasraya ...................................................63

    Table 3-14 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Dharmasraya ........................................................63

    Table 3-15 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Dharmasraya ......................63

    Table 3-16 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik .........................64

    Table 3-17 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah..............................................................................64

    Table 3-18 Permasalahan mendesak dan Issue Strategis .............................................................................65

    Table 3-19 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan ..........67

    Table 3-20 Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Dharmasraya ......................................................68

  • vii

    Table 3-21 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Yang Terlayani sebesar

    8,20M3/Hari ...................................................................................................................................74

    Table 3-22 Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Dharmasraya..............................75

    Table 3-23 Pengelolaan persampahan di tingkat nagari/kecamatan ..........................................................76

    Table 3-24 Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten .......................................................................76

    Table 3-25 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat ................................................77

    Table 3-26 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Dharmasraya ...................................................77

    Table 3-27 Media komunikasi dan kerjasama terkait komponen Persampahan ......................................77

    Table 3-28 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Dharmasraya ...........78

    Table 3-29 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen persampahan ....................................78

    Table 3-30 Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah .....................................................................................79

    Table 3-31 Permasalahan Mendesak dan Issue Strategis .............................................................................79

    Table 3-32 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase

    Lingkungan......................................................................................................................................81

    Table 3-33 Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Dharmasraya ........................................82

    Table 3-34 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan .....................................................84

    Table 3-35 Sistem Pengelolaan Draenase yang ada di Kabupaten/Kota ..................................................86

    Table 3-36 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/nagari......................................................87

    Table 3-37 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat ................................................87

    Table 3-38 Kegiatan Komunikasi terkait komponen drainase lingkungan ...............................................87

    Table 3-39 Media komunikasi dan kerjasama terkait komponen Drainase lingkungan ..........................87

    Table 3-40 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kab. Dharmasraya...........88

    Table 3-41 Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Komponen drainase lingkungan .......................................88

    Table 3-42 Realisasi dan Potensi Retribusi Drainase Lingkungan ( data tidak ada ) ...............................88

    Table 3-43 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak .................................................................................89

    Table 3-44 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kab. Dharmasraya Tahun 2010 ...............92

    Table 3-45 Pengelolaan limbah industri rumah tangga di Kabupaten Dharmasraya ..............................94

    Table 3-46 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan .........................................................94

    Table 4-1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene tahun 2014 ( n + 1 ) ............95

    Table 4-2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene yang sedang berjalan 2013 ........................................95

    Table 4-3 Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2014 ( n +

    1 ) ......................................................................................................................................................96

    Table 4-4 Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan...........................................97

    Table 4-5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini 2014 (tahun n+1) .......98

    Table 4-6 Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan ......................................................98

    Table 4-7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1) ..........................99

    Table 4-8 Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan TA. 2013 .......................................... 101

    Table 4-9 Rencana program dan kegiatan Sanitasi Sub-sektor Air Bersih saat ini (n+1) .................. 106

    Table 4-10 Kegiatan Sanitasi Sub-sektor Air Bersih Tahun 2013 yang sedang berjalan .................... 107

  • viii

    Table 5-1 Area beresiko sanitasi dan Penyebab utamanya ..................................................................... 108

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2-1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya ..................................................35

    Gambar 2-2 SKPD Yang Memiliki Keterkaitan Tupoksi Langsung atau Tidak Langsung

    dengan Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Dharmasraya ................................................36

    Gambar 3-1 Grafik sumber informasi ( tidak ada) .......................................................................................44

    Gambar 3-2 Grafik Penyuluhan sanitasi ( tidak ada) ...................................................................................44

    Gambar 3-3 Grafik Penyampai pesan sanitasi ( tidak ada) .........................................................................44

    Gambar 3-4 CTPS Lima waktu Penting ........................................................................................................44

    Gambar 3-5 Persentase Penduduk yang melakukan BABS .......................................................................45

    Gambar 3-6 Grafik Pengelolaan Air Minum ( Pencemaran pada wadah penyimpanan dan

    penanganan air) ...........................................................................................................................46

    Gambar 3-7 Grafik Pengolahan Sampah Setempat .....................................................................................47

    Gambar 3-8 Pencemaran Karena SPAL ........................................................................................................48

    Gambar 3-9 Tempat Pembuangan Akhir Tinja ............................................................................................55

    Gambar 3-10 Tempat Pembuangan Akhir Tinja ............................................................................................57

    Gambar 3-11 Grafik pengelolaan sampah di Kabupaten Dharmasraya .....................................................70

    Gambar 3-12 Grafik Praktek Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga .....................................................72

    Gambar 3-13 Grafik Persentase Rumah tangga yang mengalami banjir rutin ...........................................83

    Gambar 3-14 SPAL Rumah Tangga yang dialirkan ke Sungai di Kabupaten Dharmasraya ...................86

    Gambar 3-15 Pengelolaan Air dari Sumber Air Ledeng/PDAM di Kab. Dharmasraya .........................90

    Gambar 3-16 Pengelolaan Air dari Sumur Gali Terlindungi di Kab. Dharmasraya ................................90

    Gambar 3-17 Pengelolaan Air dari Sumur Gali Tidak Terlindungi di Kab. Dharmasraya ......................91

    Gambar 3-18 Pengelolaan Air Sungai di Kab. Dharmasraya ........................................................................91

    Gambar 3-19 Pengelolaan Air Hujan di Kab. Dharmasraya .........................................................................92

    Gambar 5-1 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Air limbah domestik .................................. 120

    Gambar 5-2 Gambar Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Air limbah domestik .................. 121

    Gambar 5-3 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Air limbah domestik .................................. 121

    Gambar 5-4 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Persampahan ............................................... 122

    Gambar 5-5 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Persampahan ............................................... 122

    Gambar 5-6 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Drainase lingkungan .................................. 123

    Gambar 5-7 Posisi Pengelolaan sanitasi saat ini komponen Prohisan ( promosi higienis ) ................... 123

  • i

    DAFTAR PETA

    Peta 2-1 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Dharmasraya ....................................................................13

    Peta 2-2 Peta Administrasi Kabupaten Dharmasraya dan Cakupan Wilayah KajianError! Bookmark not defined. Peta 2-3 Peta Rencana Pusat Layanan Kabupaten Dharmasraya .......... Error! Bookmark not defined. Peta 2-4 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Dharmasraya ................ Error! Bookmark not defined. Peta 3-1 Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik .........................................................58

    Peta 3-2 Peta Lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik ..............................................59

    Peta 3-3 Peta Cakupan Layanan Persampahan ...............................................................................................73

    Peta 3-4 Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan........................................................74

    Peta 3-5 Peta Genangan Kabupaten Dharmasraya ........................................................................................85

    Peta 3-6 Peta Cakupan Layanan Air Bersih Kabupaten Dharmasraya .......................................................93

    Peta 5-1 Peta Area Beresiko Berdasarkan Data Skunder, EHRA, Persepsi SKPD dan

    Kunjungan Lapangan ....................................................................................................................... 109

    Peta 5-2 Peta Area Beresiko Berdasarkan Data Skunder ........................................................................... 112

    Peta 5-3 Peta Area Beresiko Berdasarkan Persepsi SKPD ........................................................................ 115

    Peta 5-4 Peta Area Beresiko Berdasarkan Studi EHRA ............................................................................. 118

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    1

    1. PENDAHULUAN

    11..11.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg Sanitasi merupakan suatu langkah untuk mengendalikan semua faktor lingkungan yang berpotensi

    mempengaruhi atau menurunkan kualitas kesehatan manusia, baik secara fisik, mental maupun sosial. Dalam kontek Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP), sanitasi di Indonesia didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan. Mengingat sangat pentingnya perencanaan sanitasi di Kabupaten Dharmasraya maka Kabupaten Darmasraya di tahun 2013 menyatakan minat untuk berperan dalam Program PPSP khususnya dalam menghasilkan Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang mana nantinya akan menjadi dasar dan pondasi awal pijakan dalam penyusunan Dokumen Pembangunan Sanitasi jangka pendek, menengah dan jangka Panjang.

    Menurut WHO, pengertian sanitasi secara umum adalah mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan, baik di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada umumnya.

    Sanitasi terbagi dalam 3 (tiga) subsektor, yaitu: i) air limbah; ii) persampahan; dan iii) drainase tersier, tidak lupa pendukung dari ke 3 subsektor sanitasi diatas yaitu Prohisan ( Promosi Higienis Sanitasi )

    1. Sub-Sektor Air Limbah Penanganan limbah cair/air limbah rumah tangga (permukiman) meliputi blackwater yang berasal dari limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir dan grey water yang berasal dari limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. a) Penanganan air limbah rumah tangga yang dimaksud berupa pengolahan domestik dengan

    sistem b) Penanganan dengan System On-Site menggunakan sistem septik-tank peresapan. c) Penanganan dengan System Off- Site menggunakan sistim saluran perpipaan (sewerage)

    yang dilakukan secara terpusat

    2. Sub-Sektor Persampahan Penanganan limbah padat/persampahan mencakup pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari aktifitas rumah tangga, pasar, restoran dan aktifitas lainnya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    3. Sub-sektor Drainase tersier Penanganan drainase mencakup penaganan daerah genangan air dan pengelolaan saluran permukiman atau lingkungan sebagai saluran pembawa dari air limbah/penggelontor air permukiman dan memutuskan genangan air permukaan.

    4. Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan ) Prohisan merupakan aspek non-teknis dari sanitasi, meliputi promosi kesehatan, perubahan perilaku dan sanitasi di rumah tangga (5 pilar STBM)

    Penyediaan air bersih tidak bisa diabaikan dan menjadi prioritas kabupaten untuk mendukung pengelolaan sanitasi masyarakat yang mencakup terutama di sub-sektor air limbah, sebagai penyediaan air penggelontor dan mandi, cuci dan kakus, baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan/air tanah.

    Air limbah rumah tangga adalah air sisa proses dari kegiatan rumah tangga. Berkaitan dengan pengelolaan air limbah rumah tangga, maka limbah yang muncul dari rumah tangga dikelompokkan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah limbah yang berasal dari metabolisme tubuh manusia (excreta) berupa air kencing (urine) dan tinja. Kelompok pertama ini biasa disebut sebagai blackwater. Sedangkan kelompok

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    2

    kedua adalah air limbah yang berasal selain dari metabolisme tubuh manusia, antara lain berasal dari sisa pencucian pakaian, dapur, dan sisa air mandi. Bagian kedua ini dikenal sebagai greywater.

    Sektor lain yang terkait dengan sanitasi adalah sektor sampah. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

    Sektor terakhir yang berhubungan dengan sanitasi adalah sektor drainase lingkungan yang merupakan suatu sistem penanganan atau pengaliran air hujan. Secara konvensional, hujan yang turun pada suatu wilayah diusahakan secepat mungkin mengalir melalui saluran-saluran air hujan menuju badan air penerima. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya genangan di pemukiman atau jalan. Sistem ini sebagian besar berhasil digunakan untuk mengendalikan terjadinya genangan, tetapi menjadi tidak terkait dengan konservasi air. Konsep penanganan air hujan dengan memperhatikan konservasi air tanah biasa disebut sebagai konsep drainase berwawasan lingkungan atau eco-drainage. Dengan konsep ini maka air hujan yang turun diusahakan untuk semaksimal mungkin meresap ke dalam tanah atau ditampung untuk dimanfaatkan, sedangkan kelebihannya baru dialirkan melalui saluran air hujan. Peresapan air hujan dapat dilakukan dengan menggunakan kolam retensi atau embung, sumur resapan air hujan dan biopori. Walaupun sektor air besih/air minum tidak termasuk di dalam sektor-sektor yang terkait dengan sanitasi, tetapi sektor air minum dianggap sangat mempengaruhi kondisi sanitasi. Oleh karena itu seringkali sektor air minum disebut beriringan dengan sistem sanitasi, seperti istilah Water and Sanitation (WATSAN) atau AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan).

    Wilayah kajian Buku Putih Sanitasi Sanitasi Kabupaten Dharmasraya adalah seluruh Nagari (52 Nagari) yang tersebar di 11 (sebelas) Kecamatan. Ini berdasarkan hasil kesepakatan Pokja AMPL Kabupaten Dharmasraya.yaitu :

    1. Sungai Rumbai 2. Koto Besar 3. Asam Jujuhan 4. Koto Baru 5. Koto Salak 6. Tiumang 7. Padang Laweh 8. Sitiung 9. Timpeh 10. Pulau Punjung

    11..22.. LLaannddaassaann GGeerraakk Berdasarkan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009, perumusan tujuan

    mempunyai fungsi, dasar dan kriteria tertentu. Pada dasarnya Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :

    1. sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam rtrw kabupaten; dan; 3. sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

    Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten; 2. Karakteristik wilayah kabupaten; 3. Isu strategis; dan 4. Kondisi objektif yang diinginkan.

    Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: 1. tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional; 2. jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan 3. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

    Visi dan misi Daerah; sebagai bagian dari kebijakan pembangun daerah Kabupaten Dharmasraya, maka dalam proses perumusan tujuan penataan ruang harus mempertimbangkan visi dan misi pembangunan

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    3

    daerah. Adapun visi pembangunan Kabupaten Dharmasraya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 adalah :

    Terwujudnya Masyarakat Dharmasraya yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya, Adil dan Sejahtera Pada Tahun 2015

    Adapun Misi Kabupaten Dharmasraya adalah : 1. Menata mengembangkan dan menyelenggarakan manajemen pemerintah daerah yang

    responsive, akuntabilitas, transparansi, partisipatif dan profesional. 2. Membangun sumber daya manusia yang handal dan mampu menguasai IPTEK melalui

    peningkatan mutu pelayanan pendidikan berdasarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT 3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakatdari aspek sosial, ekonomi dan budaya yang berbasis

    kerakyatan dalam rangka penanggulangan kemiskinan dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial

    4. Mewujudkan pemerataaan pembangunandengan memperkecil ketimpangan pembangunan antar wilayah dan antar lapisan/kelompok masyarakat

    5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur guna pengmbangan potensi dan sumber daya daerah 6. Mengembangkan dan menggerakan sumber investasi untuk pengelolaan potensi sumber daya

    daerah 7. Mengembangkan dan memberdayakan koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi daerah 8. Mengembangkan pariwisata yang bernuansa historis, kultural, dan agamis 9. Mengembangkan ekonomi daerah yang berbasisi pertanian menuju agribisnis dan agro industri 10. Membangun masyarakat yang berbudaya, sejahtera, dan agamis 11. Memperkuat kapasitas kelembagaan sosial, ekonomi, politik, budaya dan kegamaan di

    masyarakat 12. Meningkatkan kemananan, kenyamanan dan ketertiban umum melalui penegakan hukum yang

    konsisten dan berkeadilan 13. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan 14. Mengembangkan pembangunan pedesaan sebagai basis pembangunan daerah

    11..33.. MMaakkssuudd ddaann TTuujjuuaann Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai

    kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Dharmasraya pada saat ini. Pemetaan kondisi dan profil sanitasi (sanitation mapping) dilakukan untuk menetapkan zona sanitasi prioritas yang penetapannya berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan (priority setting). Dalam Buku Putih Sanitasi ini, priority setting dilakukan dengan menggunakan data primer yang tersedia, hasil Penilaian Kesehatan Lingkungan dari Dinas Kesehatan tahun 2013 dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Dharmasraya yang menangani secara langsung pembangunan dan pengelolaan sektor sanitasi.

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proses penyusunan Buku Putih Sanitasi ini antara lain adalah pembangunan kapasitas (capacity building) Pemerintah Kabupaten Dharmasraya beserta stakeholder lainnya untuk mampu mengidentifikasi, memetakan, menentukan prioritas dan arah pengembangan yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan masyarakat yang nantinya menjadi panduan penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan rencana tindak sanitasi dalam bentuk Memorandum Program Sanitasi (MPS) sebagai upaya percepatan pembangunan sanitasi permukiman secara komprehensif dan berkelanjutan. Di samping itu, pembentukan Pokja Sanitasi diharapkan dapat menjadi embrio entitas suatu badan permanen yang akan menangani dan mengelola program pembangunan dan pengembangan sanitasi di tingkat Kabupaten.

    11..44.. MMeettooddoollooggii Buku Putih Sanitasi Sanitasi (BPS) Kabupaten Dharmasraya ini disusun oleh Pokja Sanitasi

    Kabupaten Dharmasraya secara partisipatif dan terintegrasi melalui kegiatan diskusi, lokalatih dan pembekalan yang dilalukan oleh Tim Pokja AMPL dengan dukungan dari Tim ProSDA (Provincial Sanitation

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    4

    Development Advisor), Provincial Facilitator (PF) serta difasilitasi oleh City Facilitator (CF). Metoda yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Sanitasi (BPS) Kabupaten Dharmasraya ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik lokalatih, diskusi atau FGD serta pembekalan

    Secara umum metode di dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu :

    1. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder sektor sanitasi digunakan sebagai dasar untuk membuat pemetaan kondisi sanitasi secara aktual, serta memotret kebutuhan akan layanan sanitasi yang baik, sesuai standar kebutuhan minimal pembangunan sanitasi. Tidak hanya sekedar kompilasi, tetapi juga dilakukan proses seleksi dan verifikasi data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi dimasa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.

    2. Pendalaman data Sekunder yang telah diperoleh Dari data sekunder yang telah diperoleh, maka dilakukan verifikasi lanjutan, pengecekan silang data-data yang diperoleh dan pendalaman data tersebut dengan melaksanakan:

    pertemuan secara berkala dengan anggota Pokja yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya selaku Ketua Pokja

    meninjau tempat-tempat yang dilayani program sanitasi serta sebagian dari daerah pelayanan di kawasan perkotaan dan daerah kumuh (survey dan observasi)

    diskusi yang bersifat teknis (focus group discussion) dan mendalam juga akan dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam sanitasi. Diskusi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi yang ada serta upaya-upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat di bidang sanitasi

    3. Pengumpulan Data primer Data primer yang dikumpulkan meliputi :

    Studi Kelembagaan dan Keuangan Penilaian Sanitasi Berbasis Masyarakat (Community-based Sanitation Assessment) Studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA) Studi Komunikasi dan Pemetaan Media Penilaian Kesehatan Lingkungan (EHRA) dari Dinas Kesehatan

    11..55.. DDaassaarr HHuukkuumm ddaann KKaaiittaannnnyyaa ddeennggaann DDookkuummeenn PPeerreennccaannaaaann LLaaiinn Penyusunan Buku Putih Sanitasi Sanitasi (BPS) Kabupaten Dharmasraya mengacu pada peraturan

    perundang-undangan nasional, Perarturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Kebijakan dan Strategi Nasional serta peraturan daerah untuk mendukung Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah. Peraturan perundangan yang terkait dengan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman Kabupaten Dharmasraya meliputi :

    11..55..11.. UUnnddaanngg-- UUnnddaanngg RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. 3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

    jawab Keuangan Negara. 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional. 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

    telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang No. 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    5

    7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

    9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. 11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. 12. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup. 14. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 15. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan

    Pembangunan Keluarga. 16. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 17. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 18. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. 19. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran.

    11..55..22.. PPeerraattuurraann PPeemmeerriinnttaahh RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap

    Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3892)

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah.

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

    8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005 Tentang Pinjaman Daerah.

    10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan.

    11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005 Tentang Hibah Kepada Daerah.

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Standar

    Pelayanan Minimum. 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman

    Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan

    Antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

    Uang Negara/Daerah.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    6

    18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

    19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah.

    20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

    21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

    22. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

    23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Nasional.

    24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

    25. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Modal di Daerah.

    26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

    27. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

    28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang.

    29. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

    31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2010 Tentang Jenis Pajak Daerah yang dipungut berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.

    32. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah.

    33. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah.

    34. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.

    11..55..33.. PPeerraattuurraann PPrreessiiddeenn

    1. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

    11..55..44.. KKeeppuuttuussaann PPrreessiiddeenn RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan

    Pengendalian Dampak Lingkungan. 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi

    Pengelolaan Sumber Daya Air. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas

    Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

    11..55..55.. PPeerraattuurraann MMeenntteerrii RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa

    1. Peraturan Menteri PU No. 494 Tahun 2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Perkotaan.

    2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    7

    kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310).

    3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM).

    4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP).

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

    7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan .

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah.

    9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota.

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

    13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

    14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP).

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

    11..55..66.. KKeeppuuttuussaann MMeenntteerrii RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7 /1995

    tentang Program Kali Bersih. 2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/1996 tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan UKL dan UPL Departemen Pekerjaan Umum 3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 337/1996 tentang Petunjuk Tata Laksana UKL

    dan UPL Departemen Pekerjaan Umum 4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 296/1996 tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan UKL UPL Proyek Bidang Pekerjaan Umum 5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang

    Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL. 6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 534 Tahun 2001 Tentang

    Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemetaan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum.

    7. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 217 Tahun 2002 Tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP).

    8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    8

    9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X /2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

    10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2005 tentang Pedoman Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil

    11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 tahun 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan persampahan

    12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX /2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

    11..55..77.. PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn DDhhaarrmmaassrraayyaa 1. Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan 2. Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Penyedotan Kakus

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    9

    2. GAMBARAN UMUM WILAYAH

    22..11.. GGeeooggrraaffiiss,, AAddmmiinniissttrraattiiff ddaann KKoonnddiissii ffiissiikk

    22..11..11.. KKoonnddiissii GGeeooggrraaffiiss Letak Geografis Kabupaten Dharmasraya dengan ibukota Pulau Punjung adalah salah satu kabupaten di

    Sumatera Barat yang berada di persimpangan Jalur Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Padang, Pekanbaru hingga Jambi. Terletak di ujung tenggara Sumatera Barat antara 0477LS 14156LS & 101921BT 1015427BT. Kondisi dan topografi Kabupaten Dharmasraya mayoritas merupakan lahan datar dengan ketinggian dari 82 meter sampai 1.525 meter dari permukaan laut.

    Menurut Perda Nomor 4 Tahun 2009 luas Kabupaten Dharmasraya adalah 2.961,13 Km (296.113 Ha), sedangkan berdasarkan perhitungan pemetaan hasil digitasi citra spot 5 memiliki luas 3.025,99 Km2 (302.599 Ha). Topografi Kabupaten Dharmasraya bervariasi antara berbukit, bergelombang dan datar dengan ketinggian dari 98,3 mdpl sampai 1.525 mdpl. Dataran paling tinggi berada di kecamatan Sungai Rumbai yaitu 1.525 mdpl., sedangkan dataran yang paling rendah berada di kecamatan Koto Baru dengan ketinggian 97 mdpl., dan terletak pada wilayah perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau yang dilewati jalur Jalan Lintas Tengah Sumatera. Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu kabupaten yang cukup berpotensi di Propinsi Sumatera Barat. Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Dharmasraya adalah untuk sektor pertanian hingga mencapai 87,13% dimana lahan perkebunan adalah yang terbesar mencapai 53,88% sedangkan lahan untuk sawah sebesar 3,13 %.

    Suhu udara di Kabupaten Dharmasraya berkisar antara 28-32C. Curah hujan tertinggi dan hari hujan tahun 2011 terbanyak terjadi pada bulan Desember. Rata-rata curah hujan di tahun 2011 lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

    Topografis Kondisi dan topografi Kabupaten Dharmasraya mayoritas merupakan lahan datar dengan

    ketinggian dari 82 meter sampai 1.525 meter dari permukaan laut. Sebelah Utara Kabupaten Dharmasraya berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Prop.

    Riau, sebelah Selatan dan di sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi sedangkan di sebelah Barat dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.

    22..11..22.. KKoonnddiissii FFiissiikk Hidrologi Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kabupaten Dharmasraya pada umumnya

    relatif besar karena dangkalnya air tanah di wilayah ini sehingga memudahkan penduduk dalam penggunaannya. Selain itu Kabupaten Dharmasraya dilalui oleh 59 sungai, antara lain : sungai Batang Hari, Batang Momong, Bt siat, btg Mata Air yang panjangnya diatas 20 KM yang keberadaannya memiliki kontribusi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan akan air, baik untuk penggunaan rumah tangga ataupun sebagai sumber air untuk kegiatan irigasi teknis maupun non teknis.

    Mengingat Kabupaten Dharmasraya masuk dalam DAS Batanhari dimana berdasarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Pasal 14 huruf b menyebutkan bahwa Pemerintah mempunyai wewenang dan tanggung jawab menetapkan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Provinsi, wilayah sungai lintas Negara, dan wilayah sungai strategis nasional. Sesuai dengan pasal tersebut, kewenangan penetapan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Batanghari yang selanjutnya disingkat WS Batanghari merupakan wilayah sungai lintas Provinsi, berada di tangan Pemerintah.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    10

    Secara administrasi Pemerintahan, wilayah sungai Batanghari terdiri dari 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota, yaitu yang berada di Provinsi Jambi yang meliputi Kabupaten Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Muaro Jambi, Batanghari, Bungo, Tebo, Sarolangon, Merangin, Kerinci dan Kota Jambi, sebagian lagi berada di Provinsi Sumatera Barat meliputi Kabupaten Dharmasraya, Solok, Solok Selatan dan Sawahlunto. Bila ditinjau dari jumlah Kabupaten dan Kecamatan dapat dirinci bahwa untuk WS Batanghari terdapat 14 Kabupaten/Kota dengan 124 kecamatan. Wilayah administrasi yang termasuk dalam WS Batanghari disajikan pada Tabel dan Gambar dibawah ini.

    Table 2-1 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Dharmasraya

    DAS Luas DAS (Ha) Batanghari Hulu 1,277,947 Batang Tebo 538,725 Batang Tabir 381,329 Batanghari Merangin-Tembesi 1,281,907 Batanghari Hilir 979,559

    Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 51/KPTS/M/2012 tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Batanghari

    Table 2.1a Daerah Aliran Sungai Kabupaten Dharmasraya & Propinsi yang dilintasinya

    DAS Luas DAS (Ha) Provinsi Kabupaten

    Batanghari Hulu 1,277,947 Jambi Bungo, Tebo, Kerinci Sumatera Barat Solok, Solok Selatan, Sijunjung,

    Dharmasraya Batang Tebo 538,725 Jambi Bungo, Tebo, Kerinci Batang Tabir 381,329 Jambi Merangin, Tebi, Batanghari,

    Kerinci, Sarolangun Batanghari Merangin-Tembesi

    1,281,907 Jambi Merangin, Kerinci

    Batanghari Hilir 979,559 Jambi Kota Jambi, Tebo, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Batanghari

    Sumber : Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 51/KPTS/M/2012 tentang Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Batanghari

    Keadaan fluktuasi debit menunjukkan bahwa tinggi dan rendahnya fluktuasi ditentukan oleh keberadaan musim hujan dan musim kemarau. Oleh karena itu pengelolaan dan pengendalian kawasan konservasi di wilayah hulu sampai hilir menjadi perhatian utama untuk mempertahankan debit dan peningkatan kualitas airnya menjadi lebih baik. Secara lengkap keberadaan sungai-sungai di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 2.1b berikut ini :

    Berdasarkan data tabel 2.1b, dibawah terlihat bahwa fluktuasi debit tertinggi terdapat di Sungai Batang Silago dimana debit Tertinggi mencapai maksimal 1,75 M/dt dan debit terendah adalah 0,112 M/dt dan Batang sei durian.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    11

    Table 2-1b Nama-nama Sungai Kabupaten Dharmasraya

    No. Nama DAS Panjang Sungai (Km) Debit (M/dtk) Max Min

    1 Batang Hari 50,00 1,000 - 2 Sungai Pauh 3,00 1,250 - 3 Batang Piruko 18,00 0,450 - 4 Batang Mimpi 10,00 0,400 - 5 Batang Pangian 8,00 0,800 - 6 Batang Neli 8,00 0,650 - 7 Batang Lolo 6,00 0,500 - 8 Sungai Balit 3,00 0,200 - 9 Sei. Patapahan 3,00 0,150 -

    10 Batang Asahan 3,50 0,300 - 11 Sungai Kamang 5,50 0,250 - 12 Batang Tandun 6,00 0,600 - 13 Sungai Lamak 4,00 0,300 - 14 Batang Palangko 9,00 0,300 - 15 Batang Nyunyo 7,00 0,250 - 16 Batang Momong 30,00 1,200 - 17 Batang Siraho 12,00 0,800 - 18 Batang Silago 9,00 1,500 - 19 Batang Banai 2,00 0,450 - 20 Batang Sabilah 2,50 1,750 - 21 Batang Silikik 2,00 0,900 - 22 Batang Rambah 3,00 0,750 - 23 Batang Bakur 5,00 0,850 - 24 Batang Bugah 16,00 0,600 - 25 Batang Sipotar 16,00 0,700 - 26 Batang Singolan 12,00 0,500 - 27 Sungai Tonang 3,00 0,200 - 28 Sei.Lubuk Agung 2,40 0,113 - 29 Sei. Udang 3,75 0,225 - 30 Sei. Tolu 1,75 0,117 - 31 Sei. Durian 1,35 0,112 - 32 Sei. Sariak 4,60 0,215 - 33 Sei. Tempratur 3,25 0,437 - 34 Sei. Pinang 1,85 0,475 - 35 Batang Timpeh 16,00 0,535 - 36 Air Gemuruh 3,50 0,534 - 37 Batang Timpeh Usau 7,80 0,445 - 38 Sei Garingging 6,40 0,425 - 39 Sei Murai 2,70 0,225 - 40 Ngalau 2,30 0,335 - 41 Batang Lodan 0,75 0,325 - 42 Sarana Baru 3,25 0,231 - 43 Sei. Kambang Mani 4,25 0,117 - 44 Sei. Palabi 9,35 0,120 - 45 Batang Sialang 3,00 0,770 - 46 Batang Tarok 5,00 0,500 - 47 Sei. Ampang 6,00 0,400 - 48 Sei. Cantiang 3,50 0,320 - 49 Sei. Aman 4,00 0,400 - 50 Sei. Muai 5,00 0,270 - 51 Batang Siat 28,00 0,800 - 52 Batang Mata Air 28,00 0,200 - 53 Sungai Asam 3,00 0,430 - 54 Sungai Jujuhan 17,00 0,653 - 55 Sungai Pangian 5,00 0,115 - 56 Sungai Batang 10,00 0,510 - 57 Sei. Jernih 4,00 0,250 - 58 Sei Telaga 3,00 0,250 - 59 Cahaya Murni 3,50 0,300 -

    Sumber: Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    13

    Peta 2-1 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Dharmasraya

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    14

    Peta 2-1a Peta Sungai Kabupaten Dharmasraya

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    15

    22..11..33.. AAddmmiinniissttrraattiiff.. Kabupaten Dharmasraya merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten

    Sawahlunto/Sijunjung berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penataan dan Pembentukan Kecamatan, jumlah kecamatan di Kabupaten Dharmasraya dimekarkan dari 4 menjadi 11 Kecamatan. Berdasarkan Perda No.2 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Nagari terdapat sebanyak 48 nagari dimana pada Tahun 2009 dikeluarkan Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Penataan Nagari. Dalam Perda tersebut terdapat beberapa nagari yang dimekarkan, dari 48 nagari menjadi 52 nagari dengan 260 jorong.

    Kecamatan IX Koto tercatat berada di wilayah yang paling tinggi yaitu 240 meter dari permukaan laut sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Tiumang dengan ketinggian 90 meter diatas permukaan laut.

    Ibukota Kabupaten Dharmasraya terletak di Kecamatan Pulau Punjung sedangkan Nagari-Nagari yang termasuk dalam kategori daerah perkotaan berdasarkan data BPS dan kesepakatan Pokja adalah:

    1. Nagari Sungai Rumbai 2. Nagari Sungai Rumbai timur 3. Nagari Koto Gadang 4. Nagari Pauah Koto Tinggi 5. Nakari Koto Laweh 6. Nagari Koto Ranah 7. Nagari Sitiung

    8. Nagari Gunung Medan 9. Nagari Sungai Duo 10. Nagari IV Koto Pulau Punjung 11. Kagari Sungai Dareh 12. Nargari Sungai Kembut 13. Nagari Gunung Selasih 14. Nagari Sikabau

    Total Jumlah penduduk di daerah perkotaan adalah sebesar 73,881 jiwa (37% dari total

    penduduk Kabupaten Dharmasraya). Kabupaten Dharmasraya memiliki letak yang cukup strategis karena merupakan kota lintas sumatera dan langsung berbatasan dengan daerah lainnya di Sumatera dimana secara administrasi Kabupaten Dharmasraya berbatasan dengan :

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Gadang dan Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, serta Kabupaten Kuantan Singingi - Provinsi Riau.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci - Provinsi Jambi Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo - Provinsi Jambi Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok serta Kecamatan

    Sangir Jujuhan dan Kecamatan Sangir Batang Kabupaten Solok Selatan Table 2-2 Luas Kecamatan dan Jumlah Nagari

    Kecamatan Jumlah Nagari

    Luas Wilayah Administrasi Terbangun

    (Ha) %thd total (Ha) %thd total Sungai Rumbai 4 4.763 1,61 - - Koto Besar 7 48.802 16,48 - - Asam Jujuhan 5 25.772 8,70 - - Koto Baru 4 25.135 8,49 - - Koto Salak 5 46.439 15,68 - - Tiumang 4 12.918 4,36 - - Padang Laweh 4 5.976 2,02 - - Sitiung 4 14.368 4,85 - - Timpeh 5 18.193 6,14 - - Pulau Punjung 6 48.250 16,30 - - IX Koto 4 45.480 15,36 - -

    Jumlah 52 296.096 100 Sumber: Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka, tahun 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    16

    Peta 2-2 Peta Administrasi Kabupaten Dharmasraya dan Cakupan Wilayah Kajian

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    17

    1. Kondisi Klimatologi

    Keadaan iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh angin darat dan curah hujan mencapai rata-rata 166,08 mm/bulan sepanjang tahun 2011, Iklim wilayah Kabupaten Dharmasraya termasuk iklim tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat dipengaruhi oleh angin laut. Suhu udara berkisar antara 260C 310C. Suhu udara terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan September. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel A berikut ini :

    Table A Banyaknya Curah Hujan (Milimeter) di Kabupaten Dharmasraya

    Bulan 2008 2009 2010 2011 Januari 395 361 341 160 Februari 73 228 442 129 Maret 546 326 286 184 April 280 446 394 218 Mei 115 160 114 63 Juni 140 63 203 172 Juli 210 9 330 57 Agustus 316 124 258 113 September 163 221 203 61 Oktober 125 94 * 236 November 203 195 53,5 233 Desember 218 585 159 367

    Rata-rata/bulan 232,00 234,33 227,5 166,08 Sumber: Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka, tahun 2012

    22..22.. DDeemmooggrraaffiiss

    22..22..11.. JJuummllaahh ddaann KKeeppaaddaattaann PPeenndduudduukk Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya tahun 2012 sebanyak 197,599 jiwa, yang terdiri

    dari 102,083 laki laki dan 95,516 perempuan, Tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2011 ini terhitung sebanyak 67 jiwa/Km2. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Pulau Punjung yakni 37.428 jiwa yg distribusinya sebesar 18,94% dari total penduduk Dharmasraya sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Padang Laweh yakni hanya menyumbang 2,87% dari total Penduduk.

    Table 2-3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Dharmasraya

    Sumber: Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka, tahun 2012

    No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan (jiwa/Km2)

    Tahun Tahun Tahun Tahun 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012 2010 2011 2012

    1 Sungai Rumbai 17.567 17.989 18,860 4.264 4.366 4.578 0,0085 0,0085 0,0085 369 378 396 2 Koto Besar 22.266 22.856 23,318 5.404 5.548 5.659 0,0085 0,0085 0,0085 46 47 48 3 Asam Jujuhan 10.288 10.539 11,362 2.497 2.558 2.758 0,0085 0,0085 0,0085 40 41 44 4 Koto Baru 27.947 28.797 29,550 6.783 6.990 7.173 0,0085 0,0085 0,0085 111 115 118 5 Koto Salak 14.664 15.076 15,356 3.559 3.659 3.727 0,0085 0,0085 0,0085 32 32 33 6 Tiumang 10.807 11.094 11,217 2.623 2.693 2.723 0,0085 0,0085 0,0085 84 86 87 7 Padang Laweh 5.231 5.368 5,677 1.270 1.303 1.378 0,0085 0,0085 0,0085 88 90 95 8 Sitiung 24.949 25.543 23,544 6.056 6.200 5.714 0,0085 0,0085 0,0085 174 178 269 9 Timpeh 10.658 10.936 13,743 2.587 2.654 3.335 0,0085 0,0085 0,0085 59 60 58 10 Pulau Punjung 34.847 35.861 37,428 8.458 8.704 9.075 0,0085 0,0085 0,0085 72 74 78 11 IX Koto 7.144 7.363 7,544 1.734 1.787 1.831 0,0085 0,0085 0,0085 16 16 17 Jumlah 186.368 191.422 197,599 45.235 46.462 47.951 0,0938 0,0938 0,0938 63 65 16

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    18

    22..22..22.. TTiinnggkkaatt PPeerrttuummbbuuhhaann PPeenndduudduukk Seiring dengan penambahan jumlah penduduk tersebut ikut berimbas pada peningkatan

    kepadatan penduduk di Kabupaten Dharmasraya yang di tahun 2007 sebesar 45 jiwa/km2 menjadi 67 jiwa/km2 di tahun 2011. Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Sungai rumbai (396 jiwa/km2) sedangkan yang terendah yakni Kecamatan IX Koto (17 jiwa/km2). Berikut jumlah dan persentase laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2012 dan tahun 2017 pada tabel 2.4 laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dharmasraya :

    Adapun rumus untuk menghitung laju pertumbuhan adalah dihiitung terlebih dahulu laju pertumbuhan penduduk yang mana rumusnya adalah : (n/n-1)-1)^1/1 yang mana n= jumlah penduduk saat ini, n-1= Jumlah penduduk tahun sebelumnya, setelah jlh total didapat lalu dibagi dengan jumlah kecamatan yang ada misalnya disimbolkan ( r.)

    Jadi untuk Jumlah Penduduk tahun n+1 dan seterusnya = jlh penduduk n-1 x (1+r)^1, untuk tahun berikutnya atau n+2 tinggal dirubah pangkat saja lalu begitu seterusnya.

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    19

    Table 2-4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksinya untuk 5 tahun

    No. Nama Kecamatan

    Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

    Tahun Tahun Tahun Tahun

    2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018

    1 Sungai Rumbai 19.018 19.178 19.338 19.501 19.664 19.846 4.533 4.571 4.609 4.648 4.687 4.730 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 399 403 406 409 413 417

    2 Koto Besar 23.514 23.711 23.910 24.110 24.312 24.516 5.615 5.662 5.709 5.757 5.805 5.859 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 48 49 49 49 50 50

    3 Asam Jujuhan 11.457 11.553 11.650 11.748 11.846 11.946 3.168 3.194 3.221 3.248 3.275 3.305 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 44 45 45 46 46 46

    4 Koto Baru 29.798 30.048 30.300 30.554 30.810 31.068 7.170 7.229 7.289 7.350 7.412 7.481 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 119 120 121 122 123 124

    5 Koto Salak 15.485 15.615 15.746 15.878 16.011 16.145 3.964 3.996 4.030 4.063 4.098 4.135 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 33 34 34 34 34 35

    6 Tiumang 11.311 11.406 11.502 11.598 11.695 11.793 2.912 2.936 2.960 2.985 3.010 3.038 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 88 88 89 90 91 91

    7 Padang Laweh 5.725 5.773 5.821 5.870 5.919 5.969 1.477 1.490 1.502 1.515 1.527 1.542 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 96 97 97 98 99 100

    8 Sitiung 23.741 23.941 24.141 24.344 24.548 24.754 5.514 5.559 5.606 5.653 5.700 5.753 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 165 167 168 169 171 172

    9 Timpeh 13.858 13.974 14.092 14.329 14.329 14.449 3.612 3.641 3.672 3.703 3.734 3.768 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 76 77 77 79 79 79

    10 Pulau Punjung 37.742 38.058 38.377 38.699 39.024 39.351 8.488 8.558 8.629 8.702 8.775 8.856 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 78 79 80 80 81 82

    11 IX Koto 7.607 7.671 7.735 7.800 7.866 7.932 1.829 1.845 1.860 1.876 1.891 1.909 0,0085 0,0086 0,0086 0,0086 0,0087 0,0087 17 17 17 17 17 17

    Jumlah 199.256 200.927 202.612 204.311 206.024 207.768 48.281 48.693 49.108 49.527 49.949 50.375 0.0938 0,0942 0,0946 0,0950 0,0954 0,0958 67 68 68 69 70 70 Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka, 2012

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    20

    Peta 2-2a Peta Kependudukan per Nagari

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    21

    Peta 2-2b Peta Kependudukan per Kecamatan

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    22

    Peta 2-2c Peta Kepadatan Penduduk per Kecamatan

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    23

    Peta 2-2d Peta Kepadatan Penduduk per Nagari

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    24

    22..33.. KKeeuuaannggaann ddaann PPeerreekkoonnoommiiaann DDaaeerraahh

    22..33..11.. KKeeuuaannggaann DDaaeerraahh Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan

    pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi Daerah.

    Selama lima tahun terakhir (2009 - 2013) kebijakan pengelolaan keuangan daerah meliputi kebijakan penerimaan keuangan daerah dan pengeluaran keuangan daerah seperti yang digambarkan pada Tabel berikut :

    Table 2-5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Dharmasraya tahun 2009 - 2013

    No Realisasi Anggaran Tahun Rata2

    pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013

    A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 409.357.231.951 456.417.241.518 528.271.404.495 509.459.782.337 608.469.127.735 0,284

    a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 24.907.435.355 40.110.950.000 45.198.998.800 45.197.998.800 40.043.098.748

    a.1.1 Pajak daerah 7.781.012.750 9.246.328.860 9.645.328.860 10.056.740.000 a.1.2 Retribusi daerah 19.772.440.000 12.941.011.000 12.941.011.000 14.346.416.000

    a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan 3.250.000.000 5.121.853.000 5.121.853.000 6.077.943.948

    a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 9.307.497.250

    17.889.805.940

    17.489.805.940 9.561.998.800

    a.2 Dana Perimbangan (Transfer)

    318.986.888.420 322.673.341.119

    362.402.284.595

    420.335.144.324

    484.361.583.291 0,246

    a.2.1 Dana bagi hasil 26.693.051.119 24.952.284.595 32.484.068.324 29.425.755.291 a.2.2 Dana alokasi umum 258.494.990.000 299.721.100.000 351.295.616.000 400.374.128.000 a.2.3 Dana alokasi khusus 37.485.300.000 37.728.900.000 36.555.460.000 54.561.700.000

    a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

    65.462.908.176 93.632.950.399

    120.670.121.100

    43.926.639.213

    84.064.445.696 0,307

    a.3.1 Hibah 5.283.214.000 - 11.722.557.400 a.3.2 Dana darurat - -

    a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota 15.365.127.000 30.193.046.340 23.136.333.453 26.917.103.476

    a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus 71.568.078.313 88.499.354.760 20.387.585.760 45.424.784.820

    a.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi/ pemerintah daerah lainnya 1.416.531.086

    1.977.720.000

    402.720.000 -

    B Belanja (b1 + b.2) 441.230.691.927 519.527.488.414 570.592.456.129 541.175.061.670 619.268.440.139 0,275 b.1 Belanja Tidak Langsung 204.260.102.477 255.542.128.188 273.280.314.174 280.319.765.861 307.818.614.112 0,367 b.1.1 Belanja pegawai 216.759.631.108 226.334.979.810 236.591.517.177 272.321.999.235 b.1.2 Bunga 2.658.000.000 729.104.167 b.1.3 Subsidi - - b.1.4 Hibah 19.800.000.000 22.813.676.000 19.390.000.000 9.944.500.000 b.1.5 Bantuan sosial 3.700.000.000 3.838.500.000 3.338.500.000 1.055.436.970 b.1.6 Belanja bagi hasil - b.1.7 Bantuan keuangan 14.635.960.000 17.602.720.000 16.926.720.000 21.359.802.000 b.1.8 Belanja tidak terduga 646.537.080,00 2.690.438.364 1.415.028.684 2.407.771.740

    b.2 Belanja Langsung

    236.970.589.450

    263.985.360.226

    297.312.141.955

    260.855.295.809

    311.449.826.027 0,196

    b.2.1 Belanja pegawai 25.931.574.200 27.533.066.800 29.755.494.183 33.123.609.000 b.2.2 Belanja barang dan jasa 81.752.615.438 87.280.834.277 85.494.954.226 96.615.621.898 b.2.3 Belanja modal 156.301.170.588 182.498.240.878 145.604.847.400 181.710.595.129 C Pembiayaan (31.873.459.976) (63.110.246.896) (42.321.051.634) (31.715.279.333) (10.799.312.404) 0,160 Surplus/Defisit Anggaran (31.873.459.976) (63.110.246.896) (42.321.051.634) (31.715.279.333) (10.799.312.404) 0,160

    Sumber : APBD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009-2013 N = tahun penyusunan Buku Putih Sanitasi

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    25

    Pendapatan daerah dilakukan terhadap obyek pendapatan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan Pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan daerah selama 5 tahun terakhir (2009 2013) yang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun dengan rata-rata peningkatan pendapatan daerah pertahun sebesar 0,284%.

    Data keuangan tersebut diatas diperoleh dari laporan realisasi anggaran dan belanja Kabupaten Dharmasraya selama 5 (lima) tahun terakhir dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Dharmasraya.

    Table 2-6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Tahun 2009 - 2013

    SKPD Tahun Rata2 pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013 PU-CK Rp. 2.971.191.410 Rp 4.708.953.700 Rp 6.682.932.300 Rp. - Rp 6.583.234.476 1,08 Investasi Rp. 2.701.083.100 Rp 4.280.867.000 Rp 6.075.393.000 Rp 5.984.758.596 operasional/pemeliharaan (OM) Rp. 270.108.310 Rp 428.086.700 Rp. 607.539.300 Rp. 598.475.860

    KLH 0 0 0 Rp 570.204.250 Rp. 698.111.700 0,06 Investasi Rp 518.367.500 Rp. 634.647.000 operasional/pemeliharaan (OM) Rp 51.836.750 Rp. 63.464.700

    Kimtaru Investasi operasional/pemeliharaan (OM)

    Dinkes Rp 233.442.853 Rp 399.207.655 Rp 519.968.570 Rp - Rp. 444.931.768 0,46 Investasi Rp 212.220.775 Rp 362.916.050 Rp 472.698.700 Rp. 404.483.425 operasional/pemeliharaan (OM) Rp 21.222.078 Rp 36.291.605 Rp 47.269.870 Rp. 40.448.343

    Bappeda 0 0 Rp 40.425.550 Rp 56.641.200 0 0,10 Investasi Rp 36.750.500 Rp 51.492.000 operasional/pemeliharaan (OM) 3.675.050 Rp 5.149.200

    Belanja Sanitasi (1+2+3+n) 3.204.634.263 Rp 5.108.161.355 Rp 7.243.326.420 Rp 626.845.450 Rp 7.726.277.923 1,14 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+na)

    Rp 2.913.303.875 Rp 4.643.783.050 Rp 6.584.842.200 Rp 569.859.500 Rp. 7.023.889.021

    Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb) Rp 291.330.388 Rp 464.378.305 Rp 658.484.220 Rp 56.985.950 Rp 702.388.902 Belanja Langsung Rp.236.970.589.450 Rp.263.985.360.226 Rp.297.312.141.955 Rp.260.855.295.809 Rp.311.449.826.027 0,196 Proporsi Belanja Sanitasi Belanja Langsung(8/11) 0,014 0,019 0,024 0,002 0,025 0,311 Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja Sanitasi (9/8) 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi (10/8) 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

    Sumber : Penjabaran APBD 2009 - 2013

    Table 2-7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009 - 2013

    No D e s k r i p s i Tahun Rata-rata 2009 2010 2011 2012 2013

    1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten Dharmasraya 3.204.634.263 5.108.161.355 7.243.326.420 626.845.450 7.726.277.923 4.781.849.082 2 Jumlah Penduduk 180.915 186.354 191.422 197.599 199.256

    Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 15.633,17 24.259,40 33.324,27 2.859,94 34.957,42 Sumber : Jabaran APBD 2009 - 2013

  • BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DHARMASRAYA

    26

    22..33..22.. PPeerreekkoonnoommiiaann DDaaeerraahh Potensi perekonomian di Kabupaten Dharmasraya yang paling menonjol adalah sektor

    pertanian dan perkebunan karena didukung oleh letak geografis wilayahnya. serta sektor lainnya. Berikut data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir seperti pada tabel 2.9 berikut ini :

    Table 2-8 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir

    No D e s k r i p s i Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian)(Rp.) 957.502,47 1.020.079,52 1.087.775,99 1.158.557,55 1.234.376,14 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.Juta) 10.180 11.314 12.417 13.988 15.838

    3 Upah