Upload
vonhi
View
243
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BUKU MANUAL MODUL PENDIDIKAN DOKTER
SPESIALIS ANESTESIOLOGIDAN REANIMASI
BAGIAN ANASTESIOLOGI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
v
Daftar Isi
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
GADJAH MADA ..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................v
KATA PENGANTAR KETUA PROGRAM STUDI ................................................vii
PETA KURIKULUM PENDIDIKAN SPESIALIS ANESTESIOLOGI .................. ix
SEMESTER I ...................................................................................................................1
SEMESTER II ............................................................................................................... 17
SEMESTER III ............................................................................................................. 43
SEMESTER IV ............................................................................................................. 79
SEMESTER V ............................................................................................................107
SEMESTER VI ...........................................................................................................133
SEMESTER VII ..........................................................................................................149
vii
KATA PENGANTARKETUA PROGRAM STUDI
Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Ilahi Robbi, karena akhirnya Buku manual Modul Pendidikan Anestesiologi & Terapi Intensif dapat diselesaikan.
Buku Manual Modul ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Modul Pendidikan Anastesi dan Reanimasi yang diterbitkan Kolegium Anastesi dan Reanimasi. Sebelum menjalankan modul hendaknya peserta didik memahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran setiap modul sehingga target pembelajaran bisa tercapai. Setiap akan memulai pelaksaan modul akan dilakukan pretest sebagai prasarat bahwa peserta didik telah menyiapkan diri.
Dalam menjalankan Modul Pendidikan Anastesiologi dan Reanimasi yang dikeluarkan oleh Kolegium diperlukan Buku Manual sebagai Pegangan peserta didik yang berisi tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dan Buku Log yang berfungsi untuk mendokumentasi semua kegiatan dalam pelaksanaan modul.
Semoga Buku Manual ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selamat belajar.
Yogyakarta, Agustus 2012Ketua Program Studi
Anastesiologi dan Reanimasi
DR. Sudadi, dr., SpAn-KNA
ix
Peta Kurikulum Pendidikan Spesialis Anestesiologi
Orientasi &Pembekalan Magang Mandiri CRSem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5 Sem 6 Sem 7
3 bulan kuliah3 bulan di OK 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
Catatan : Waktu dan semester di atas tidak mengikat. Hasil pembelajaran (learning outcome) bergantung pada pencapaian kompetensi. Bila sudah dianggap kompeten bisa naik semester (penilaian meliputi segi kognitif, afektif, psikomotor. Kognitif : lulus ujian, menyelesaikan tugas ilmiah. Psikomotor: mencapai jumlah kasus sesuai tabel di bawah. Afektif: penilaian tingkah laku/kepribadian)
Peta Kurikulum Pendidikan Spesialis Anestesiologi (FINAL)
SEMESTER 11. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi I2. Modul Kedokteran Perioperatif I3. Modul Persiapan Obat dan Alat Anestesia4. Modul Anestesia Umum I5. Modul Penatalaksanaan Nyeri
SEMESTER 21. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi II2. Modul Kedokteran Perioperatif II3. Modul Traumatologi I4. Modul Anestesia Umum II5. Modul Anelgesia Regional I (Spinal)6. Modul Anestesia Bedah Ortopedi I7. Modul Anestesia Bedah Darurat
x
SEMESTER 31. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi III2. Modul Anestesia Bedah Ortopedi II3. Modul Bedah Onkologi dan Bedah Plastik4. Modul Anestesia Bedah Urologi5. Modul Anestesia Bedah THT I6. Modul Anestesia Bedah Mata7. Modul Anelgesia Regional II (kaudal)8. Modul Anestesia Bedah Pediatrik I (prosedur sederhana)9. Modul Traumatologi II 10. Modul Anestesia Obstetri I
SEMESTER 41. Modul Anestesia Obstetrik II2. Modul Anestesia Bedah THT II3. Modul Anestesia dan Penyakit Khusus4. Modul Post Anesthesia Care Unit (PACU)5. Modul Anelgesia regional III (epidural) 6. Modul Anestesia di luar Kamar Bedah 7. Modul Anestesia Bedah Pediatrik II (lanjutan)8. Modul Minitoring Invasif
SEMESTER 51. Modul Anestesia Bedah Rawat Jalan2. Modul Anelgesia regional IV (blok saraf, bier block) 3. Modul Anestesia Kardiotoraksik I4. Modul Anestesia Bedah Invasif Minimal 5. Modul Intensive care I6. Modul Anestesia Bedah Saraf I7. Modul Penelitian
xi
SEMESTER 61. Modul Anestesia Bedah Saraf II2. Modul Anestesia Kardiotoraksik II3. Modul Anestesia dan Penyakit Langka4. Modul Intensive Care II5. Modul Penelitian
SEMESTER 71. Modul Penelitian2. Modul Kemampuan Komunikasi dan Profesionalisme
SEMESTER I
1. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi I2. Modul Kedokteran Perioperatif I3. Modul Persiapan Obat dan Alat Anestesia4. Modul Penatalaksanaan Nyeri5. Modul Anestesia Umum I
3
KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI I
Tujuan : Peserta didik mampu untuk memahami1. System pernafasan2. System kardiovaskular3. System saraf pusat4. System renal
Referensi : 1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr, 4th ed 20062. Pharmacology and Physiology Stoelting 4th ed 2006
KOMPETENSIa. Check List Kognitif
No Kompetensi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi jalan nafas, paru dan organ
nafas2 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi
jalan nafas, paru dan organ nafas3 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat yang digunakan
untuk mengatasi patologi jalan nafas, paru dan organ nafas4 Mampu menjelaskan anatomi jantung, pembuluh darah dan
darah5 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi
jantung, pembuluh darah dan darah6 Mampu menjelaskan anatomi otak, saraf pusat dan saraf
perifer7 Mampu menjelaskan fisiologi dan beberapa patofisiologi
otak, saraf pusat dan saraf perifer8 Mampu menjelaskan mekanisme kesadaran, persepsi nyeri9 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat yang
berdampak pada susunan saraf otak dan saraf perifer serta saraf autonom
10 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obat pelumpuh otot dan antagonisnya, opioid dan antagonisnya
4
b. Checklist psikomotor
No Kompetensi Ya Tidak1 Mampu melakukan penilaian kesadaran setelah
pemberian obat induksi2 Mampu melakukan penilaian patensi jalan nafas dan
adekuat tidaknya pernafasan setelah pemberian obat-obat anestesik
3 Mampu melakukan penilaian tanda-tanda perubahan system sirkulasi
4 Mampu melakukan penilaian penunjuk anatomi (landmark) untuk analgesia lokal dan regional
5 Mampu melakukan penilaian penuntuk anatomi untuk akses vena perifer dan sentral
6 Mampu melakukan penilaian anatomi jalan nafas pada saat tindakan pembebasan jalan nafas
Checklist penuntun belajar
No Daftar cek penuntun belajar Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Anatomi sistem pernafasan : jalan nafas atas dan bawah, paru, rongga toraks, otot-otot pernafasan
2 Fisiologi sistem pernafasan: pengaturan pernafasan, volume pernafasan, pertukaran gas oksigenasi, ventilasi, pengiriman oksigen
3 Patofisiologi sistem pernafasan: gagal nafas oksigenasi dan/atau ventilasi, obstruksi jalan nafas atas dan bawah, gangguan difusi pertukaran gas, apnea lama, henti paru
4 Farmakologi obat pelumpuh otot dan antidotumnya, bronkodilator, depresan nafas, interaksi obat, sekretolitik, antikolinergik, antikolinesterase
5 Anatomi sistem kardiovakular: topografi batas-batas jantung normal, ruang jantung, septum, katup jantung, sirkulasi koroner, penunjuk anatomi venavena jugularis interna, subklavia, femoralis
6 Fisiologi sistem kardiovaskular: pengaturan fungsi jantung, tekanan darah, irama jantung, sirkulasi koroner, pengiriman oksigen
5
No Daftar cek penuntun belajar Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
7 Patofisiologi sistem kardiovaskular: hipertensi, hipotensi, syok, henti jantung, aritmia, gangguan konduksi, gangguan sirkulasi koroner, infark jantung, gangguan katup, gangguan septum, sindroma Eisenmenger, anemia
8 Farmakologi: inotropik, vasopresor, diuretika antihipertensi, antiaritmia, vasodilator arteri, vasodilator vena, vasodilator pulmoner, darah, komponen darah, cairan kristaloid, koloid
9 Anatomi sistem saraf pusat, serebrum, serebelum, batang otak, medula spinalis, sistem ventrikular otak. Saraf otak, saraf perifer, saraf simpatetik dan saraf para simpatetik. Tulang belakang dan medulla spinalis, pleksus brakialis, aksilaris. Ruang subarahnoid, ruang epidural. aliran darah otak.
10 Fisiologi sistem saraf: kesadaran, motorik, nyeri atau sensori, simpatetik dan parasimpatetik. Refleks spinal, refleks vagal, sistem neurohormonal, system cairan serebrospinal, pengaturan tekanan intrakranial, autoregulasi otak, Aliran darah dan metabolime otak
11 Patofisiologi sistem saraf: kesadaran menurun serebral/metabolik. Peningkatan tekanan intrakranial, kejang-kejang, paralisis, gangguan sistem autonom, termasuk pusat pengaturan sistem vital.
12 Farmakologi obat anestetik umum inhalasi, intravena, obat analgetik lokal, analgetik Obat sedatif, anti kejang, neurotropik, diuretic osmotik, steroid, opioid dan antidotumnya
6
KEDOKTERAN PERIOPERATIF I
Tujuan :1. Peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan
melakukan evaluasi, mempersiapkan anesthesia, melakukan asuhan pascabedah untuk pasien ASA 1 dan 2 yang dilakukan pembedahan untuk mengurangi morbiditas bedah, meningkatkan kualitas asuhan perioperatif dan menghemat biaya
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller’s Anesthesia 6th ed 20054. Perioperatif Medicine, Gillman, J,19985. Perioperatif Care, Stone,DJ,2004
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Memahami arti kedokteran perioperatif.2 Mampu menjelaskan tentang tanggapan fisiologi
terhadap pembedahan dan Anesthesia3 Mampu menjelaskan indikasi dan menilai hasil
pemeriksaan laboratorium hematologi, fungsi ginjal, fungsi hati dan endokrin.
4 Mampu menjelaskan indikasi dan menilai hasil pemeriksaan foto toraks dan EKG.
5 Mampu melakukan identifikasikan riwayat penyakit atau kelainan pasien preoperatif yang mempengaruhi jalannya anestesia.
6 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur bedah yang akan dilakukan
7
No Materi Ya Tidak7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk
rencana operasi dengan anestesia umum8 Mampu menjelaskan sirkuit nafas mesin anestesia pada
anestesia umum.9 Mampu menjelaskan dan menginterpretasikan hasil
monitor.10 Mampu menjelaskan tanda-tanda kegawatan pasien.11 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting yang
terkait dengan tindakan anestesia umum dalam rekam medis preoperative
2 Mampu mempersiapkan alat anestesia umum.3 Mampu memasang alat/mesin anestesia dengan benar4 Mampu memasang alat monitor dengan benar5 Mampu melakukan interpretasi hasil monitor dan mampu
melakukan tindakan segera sesuai hasil monitor sebelum, selama dan sesudah anestesia.
6 Mampu melakukan pencatatan rekam medis anestesia secara benar pada tindakan yang dilakukan pada butir 2
7 Mampu melakukan penanggulangan nyeri pascabedah.
Checklist penuntun belajar
No Daftar cek Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Definisi Kedokteran perioperatif2 Tanggapan fisiologi akibat anesthesia3 Kunjungan praanestesia4 Menilai hasil pemeriksaan fungsi ginjal5 Menilai hasil pemeriksaan fungsi hati6 Menilai hasil pemeriksan fungsi endokrin7 Menilai hasil foto toraks8 Menilai hasil EKG9 Menentukan status fisik ASA
8
No Daftar cek Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
10 Persiapan pra anestesi di kamar operasi :A. Persiapan mesin anestesiaB. Persiapan STATICSC. Persiapan obat-obatan dan cairan InfusiD. Persiapan dan pemasangan alat-alat monitorE. Pemantauan selama anestesiaF. Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulihG. Penanggulangan nyeri
9
PERSIAPAN ALAT DAN OBAT ANESTETIK
Materi kuliah: 1. Persiapan alat-alat dan obat-obat untuk anestesia umum dan
analgesia regional2. Setup alat anestesia, alat infus, pompa semprit, infusion pump3. Setup alat monitor noninvasif dan invasif 4. Persiapan alat-alat dan obat-obat dengan kelainan sistemik jantung,
PPOK, ginjal, hepar, diabetes melitus, toksik tiroid5. Obat-obat dan alat-alat untuk darurat dan resusitasi6. Rekam medis terkait teknik, alat dan obat anestetik
Tujuan Pembelajaran :1. Mempersiapkan alat-alat dan obat-obat yang dipergunakan dalam
anestesia umum atau analgesia regional secara tepat dan benar.2. Melakukan pengecekan mesin anestesia, persiapan alat-alat dan
obat-obat anestetik secara benar3. Melakukan persiapan alat-alat dan pelaksanaan pemantauan4. Melakukan persiapan alat dan obat-obat untuk transportasi pasien
ke ICU
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical
Anaesthesiology, 4th ed, New York: Lange Medical Book/McGraw -Hill; 2006
KOMPETENSIa. Kognitif
No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan identifikasi kelainan atau penyakit
pasien preoperatif yang akanmempengaruhi persiapan alat dan obat anestetik.
10
No Materi Ya Tidak 2 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur
bedah yang akan dilakukan serta alat dan obat-obat yang diperlukan
3 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk rencana operasi dengan anesthesia umum atau analgesia regional
4 Mampu menjelaskan secara umum cara kerja mesin anestesia, flowmeter, vaporizer, alat monitor, kateter intravena, set infusi cairan, set transfusi darah, set infusi tetesmikrogram, set infusi tetes makro, alat pompa semprit, infusiion pump, mesin pengisap dan kelengkapannya
5 Mampu menjelaskan setup mesin anestesia secara benar, breathing circuit mesinanestesia, termasuk filter, susunan vaporizer secara benar, trouble shooting sederhana, pemeliharaan mesin dan asesorisnya
6 Mampu menjelaskan pemasangan dan menginterpretasikan hasil monitor
7 Mampu menjelaskan tanda-tanda yang mengarah kegawatan pasien, alat-alat dan obat-obat yang diperlukan
8 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah, alat dan obat-obat yangDibutuhkan
9 Mampu menjelaskan alat-alat dan obat yang dibutuhkan untuk transport pasien dan bila pasien indikasi rawat ICU
b. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting dalam
rekam medis preoperatif terkait dengan alat-alat dan obat-obat yang dipakai dalam tindakan anestesia.
2 Mampu mempersiapkan dan memasang alat/ mesin anestesia dengan benar
3 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan obat untuk tindakan anesthesia umum, mulai premedikasi, induksi, intubasi atau LMA atau intubasi atau sungkup muka, pemeliharaan anestesia, dan penatalaksanaan pasca-anestesia teknik intravena total, anestesia inhalasi, anestesia balans, sungkup muka, teknik intubasi, sungkup muka, LMA
11
No Materi Ya Tidak4 Mampu mempersiapkan dan mengoperasikan pompa
semprit, infusiion pump, Defibrillator5 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan
obat-obat untuk analgesia regional, teknik epidural, spinal atau blok saraf lain
6 Mampu mempersiapkan dan menggunakan alat-alat dan obat-obat untuk keadaan darurat dan resusitasi
7 Mampu memasang dan menggunakan alat pemantau noninvasif dan invasif dengan benar
8 Mampu melakukan pencatatan rekam medis terkait alat dan obat anestetik yang dipakai dalam anestesia secara benar
9 Mampu melakukan persiapan alat dan obat untuk penanggulangan nyeri pascabedah
10 Mampu mempersiapkan alat dan obat pada transportasi pasien masuk ICU
Checklist penuntun belajar
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Menentukan jenis alat dan obat yang diperlukan untuk anestesia umum
2 Menentukan jenis alat-alat dan obat yang diperlukan untuk beberapa jenis analgesia regional
3 Menentukan jenis alat monitor yang diperlukan untuk anestesia umum dan analgesia regional
4 Mengetahui indikasi untuk penggunaan alat pompa semprit dan infusion pump
5 Melakukan setup mesin anestesia, alat-alat monitor, dan sempritdan infusiion pump, mesin pengisap (isap)ANESTESIA
1 Alat dan obat untuk induksi (intubasi, LMA)2 Alat dan obat untuk Analgesia regional blok
saraf3 Alat dan obat untuk Anestesia intravena4 Alat untuk Pemberian cairan dan transfusi
12
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
5 Alat untuk Pemanatauan fungsi vital, kesadaran, kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu
6 Alat dan obat untuk Tindakan ekstubasiPASCABEDAH
7 Alat dan obat untuk mencegah dan menangani komplikasi pascabedah
8 Alat dan obat untuk transportasi pasien kritis
13
PENATALAKSANAAN NYERI
Tujuan : 1. mampu melakukan penatalaksanaan nyeri akut dan kronik termasuk
nyeri kanker dan pendekatan farmakologis dan non farmakologis menggunakan teknik noninvasif maupun invasif
2. Mengetahui definisi dan klasifikasi nyeri akut dan nyeri kronik, serta anatomi dan fisiologi nosiseptif. Karena nyeri bersifat multi modulasi,maka intervensi ditempuh berbagai cara yaitu secara farmakologik atau blok neuroaksial atau kombinasi. Khususnya untuk nyeri pascabedah peserta didik juga harus mampu memberikan analgesia preemtif
Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 2005
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan pendekatan farmakologis
dan nonfarmakologis yang dipergunakan dalam penatalaksanaan nyeri kronik
2 Mampu menjelaskan titik tangkap kerja pendekatan farmakalogis maupun non farmakologis pada nyeri kronik
3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri pada nyeri khusus antara lain nyeri pada luka bakar, nyeri herpes, nyeri neuropatik diabetikum
4 Mampu menjelaskan aspek psikologis, efek plasebo pada penatalaksanaan nyeri kronik
14
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan evaluasi dan menilai efektifitas
penatalaksanaan nyeri kronik2 Mampu memilih dan menetapkan kombinasi penkatan
yang dipergunakan pada nyeri kronik termasuk nyeri kanker sesuai tahapannya
3 Mampu mengenali dan mengatasi efek samping yang disebabkan penatalaksanaan nyeri kronik
4 Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pasien nyeri kronik yang mengalami nyeri akut karena pembedahan
Checklist penuntun belajar
No Materi Ya TidakPERSIAPAN
1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi yang Adekuat2 History taking dan pemeriksaan fisis.Prioritas fungsi vital
stabil, pada kasus darurat3 Evaluasi tingkat nyeri dan aspek psikologis4 Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan terkait
prosedur/obat (faal hemostasis, liver profile)5 Pemilihan teknik pendekatan6 Persiapan alat, obat7 Pendekatan psikologis
PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL/LOKAL1 Penjelasan prosedur pada penderita2 Penderita diatur dalam posisi sesuai dengan teknik yang
dipilih dan senyaman mungkin3 Lakukan desinfeksi dan tindakan aseptis/antiseptis pada
daerah AnestesiTINDAKAN ANESTESIA
1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi
PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus
15
ANESTESIA UMUM I
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan
anestesia umum intravena, inhalasi, intramuskular baik nafas spontan atau kendali, diintubasi atau dengan LMA pada pasien dengan status fisis ASA I-II.1. Memahami cara kerja mesin anesthesia2. Memahami cara memasang alat monitor.3. Mengetahui dengan pasti indikasi anestesia umum4. Mengetahui dengan pasti teknik induksi anesthesia5. Mengetahui dengan pasti cara pemeliharaan anesthesia6. Mengetahui dengan pasti dan mampu mengatasi bila terjadi
komplikasi saat induksi, rumatan dan saat emergens.7. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik
intravena dan anestetik inhalasi8. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik analgetik opioid,
obat pelumpuh otot9. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik antidotum narkotik
dan pelumpuh otot
Referensi :1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak 1 Memahami cara kerja alat pemantauan, mesin anestesia
dan obat-obatan apa yang perlu disediakan di kamar operasi
16
No Materi Ya Tidak 2 Mengetahui mekanisme terjadinya anestesia umum3 Mengetahui cara pemberian dan obat yang dipakai untuk
induksi anesthesia umum4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi selama
anestesia: obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
5 Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik intra vena dan anestetik inhalasi
6 Mengetahui tentang keseimbangananestesia umum intravena, keseimbangan anestesia umum inhalasi
7 Memahami indikasi dan cara memberikan anestesia dengan sungkup
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan pembebasan jalan nafas tanpa alat
(manuver tripel)2 Mampu melakukan induksi intravena dan induksi inhalasi
dengan tepat3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat induksi
intravena, induksi inhalasi seperti obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
4 Mampu mengetahui stadium anesthesia
Checklist ujian
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Pemasangan monitor2 Pemasangan jalur vena3 Melakukan induksi intravena4 Melakukan induksi inhalasi5 Menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi
jalan nafas hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
6 Melakukan ventilasi dengan sungkup7 Melakukan pemasangan OPA8 Melakukan ventilasi mekanis manual9 Melakukan pengakhiran anestesia
SEMESTER II
1. Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi II2. Modul Kedokteran Perioperatif II3. Modul Traumatologi I4. Modul Anestesia Umum II5. Modul Anelgesia Regional I (Spinal)6. Modul Anestesia Bedah Ortopedi I7. Modul Anestesia Bedah Darurat
19
KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI II
Tujuan : Mahasiswa mampu untuk memahami1. Obstruksi jalan nafas pada dewasa (sebab, tanda-tanda dan
diagnosis)2. Penatalaksanaan jalan nafas tanpa alat3. Penatalaksanaan jalan nafas dengan alat (pipa orofaring, pipa
nasofaring, intubasi trakeal, pipa sungkup laring (LMA), krikotirotomi, trakeostomi)
4. Obstruksi jalan nafas pada neonatus dan anak-anak5. Penatalaksanaan jalan nafas atas secara manual.6. Intubasi trakea pada neonatus dan anak-anak
Referensi1. Jalan Nafas Management, Benumoff ed, 20072. Clinical Anesthesiology GE Morgan Jr, 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006
Ranah Kompetensi1. Kognitif
No Kognitif Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jalan nafas atas 2 Mampu menegakkan diagnosis sumbatan jalan nafas dan
kegawatan pernafasan yang memerlukan pembebasan jalan nafas
3 Mampu menjelaskan teknik membebaskan jalan nafas secara manual, memasang pipa oro dan nasofaring, memasang LMA, intubasi endotrakeal.
4 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi kontra pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal.
5 Mampu menjelaskan komplikasi pemasangan pipa oro/naso-faring, LMA dan pipa endotrakeal.
6 Mampu mengenali dan menjelaskan algoritma JALAN NAFAS SULIT
7 Mampu menjelaskan penggunaan obat-obat guna memudahkan penatalaksanaan jalan nafas
20
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu membebaskan jalan nafas secara manual:
ekstensi kepala, angkat dagu (maneuver tripel), pembersihan mulut dan faring, pemasangan pipa orofaring, pemasangan nasofaring
2 Mampu melakukan pemasangan LMA3 Mampu melakukan tindakan laringoskopi dan intubasi
endotrakeal secara konvensionala. Intubasi sadar (awake) vs intubasi saat induksi
anestesib. Intubasi nafas spontan vs intubasi dalam keadaan
apnea4 Mampu melakukan identifikasi indikasi dan indikasi
kontra pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal5 Mampu mengenali dan menanggulangi komplikasi
pemasangan pipa oro/nasofaring, LMA dan pipa endotrakeal
6 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas menurut algoritma JALAN NAFAS SULIT
7 Mampu melakukan pemasangan LMA dan intubasi endotrakeal pada pasien dengan dugaan fraktur vertebra servikal
Checklist penuntun belajar
No Penuntun penatalaksanaan alan nafas pada dewasa, anak dan neonates
Sudahdikerjakan
Belumdikerjakan
1 Melakukan penilaian pasien tidak sadarMelakukan penilaian patensi dan obstruksi jalan nafas atas dan jalan nafas bawah
2 Melakukan angkat dagu dan ekstensi kepala pada dewasa
3 Melakukan manuver tripel4 Melakukan pemasangan pipa orofaring5 Melakukan pemasangan pipa nasofaring6 Melakukan pemasangan LMA7 Melakukan intubasi endotrakeal8 Melakukan krikotirotomi manikin9 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas pada
pasien dengan jalan nafas sulit
21
No Penuntun penatalaksanaan alan nafas pada dewasa, anak dan neonates
Sudahdikerjakan
Belumdikerjakan
10 Melakukan angkat dagu dan ekstensi kepala pada anak-anak
11 Melakukan manuver tripel pada anak-anak12 Melakukan pemasangan pipa orofaring pada
anak-anak13 Melakukan pemasangan pipa nasofaring pada
anak-anak14 Melakukan pemasangan LMA pada anak-anak15 Melakukan intubasi endotrakeal pada anak-
anak16 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas sulit
pada anak-anak17 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas pada
Neonates18 Melakukan intubasi endotrakeal pada
neonatus.19 Melakukan penatalaksanaan jalan nafas sulit
pada neonates
Check list pemasangan LMA
No Teknik Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
1 Periksa kelengkapan alat2 Berikan obat premedikasi atau penenang dan
opioid (sebaiknya fentanil atau sufentanil)3 Lakukan induksi anesthesia4 Yakinkan pasien sudah tidak sadar. Jaga jalan
nafas5 Masukkan LMA dengan kaf kosong atau
separuh terisi udara6 Basahi bagian dorsal atau punggung LMA(yang
tidak menghadap laring) dengan NaCl atau lubrikans/pelicin untuk memudahkan dan mencegah trauma pada palatum saat insersi
7 LMA dimasukkan dengan bagian dorsal dengan cara menelusuri palatum durum sampai bagian kaf LMA mencapai laring. Isi kaf LMA dengan udara sesuai anjuran
22
No Teknik Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
8 Kendala saat memasukkan atau insersi LMA adalah terhalang lidah. Dapat diatasi dengan menarik lidah keluar saat insersi posisi
9 LMA dianggap tepat pada tempatnya bila terasa udara keluar masuk secara bebas, ada gerakan kembang kempis pada kantong reservoar anesthesia
10 Obstruksi setelah insersi biasanya oleh karena epiglotis terlipat ke bawah atau spasme laring ringan
11 Lakukan fiksasi dengan baik Checklist pemasangan endotracheal tube
No Prosedur Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan.2 Bila premedikasi diberikan di kamar operasi,
tunggu sampai obat premedikasi bekerja.3 Berikan obat induksi, sambil berikan oksigen,
sampai pasien tidak sadar4 Berikat obat pelumpuh otot, tunggu sampai
obat bekerja pada otot pernafasan yang ditandai dengan apnea
5 Berikan nafas buatan dengan oksigen 100% selama 2-3 menit
6 Lakukan laringoskopi dengan laringoskop bilah (daun) bengkok
7 Pegang gagang laringoskop dengan tangan kiri8 Pastikan cahaya lampu laringoskop cukup
terang9 Buka mulut pasien dan masukkan daun dari
sudut kanan mulut10 Geser lidah ke arah kiri sambil meneruskan
masuk daun ke dalam rongga mulut menelusuri pinggir kanan lidah menuju laring. Perhatikan sampai tampak epiglotis.
11 Tempatkan ujung daun pada valekula
23
No Prosedur Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
12 Angkat epiglotis dengan ujung gagang ke depan (tidak diungkit). Gagang harus dipegang dengan tangan kiri
13 Bila epiglotis terangkat dengan baik akan tampak rima glotis, dan tampak pita suara warna putih, bentuk V terbalik
14 Masukkan dengan hati-hati pipa endotrakeal ke dalam trakea melalui rima glotis dengan tangan kanan.
15 Tempatkan ujung pipa endotrakeal kira-kira 3 sm di atas karina (tidak masuk bronkus). Auskultasi bunyi nafas paru kanan dan kiri sama.
16 Kendala saat insersi pipa endotrakeal adalah kesulitan memaparkan rima glotis dengan jelas dan lengkung pipa endotrakeal yang tidak selalu sesuai.
24
KEDOKTERAN PERIOPERATIF II
Tujuan : Mahasiswa mampu untuk memahami :1. status fisis ASA2. penyakit paru obstruktif dan restriktif3. diabetes mellitus4. fungsi ventrikular kiri5. pemantauan invasif dan noninvasive6. penatalaksanaan pascabedah7. penatalaksanaan nyeri8. Intensive Care Unit
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller’s Anesthesia 6th ed 20054. Perioperatif Medicine, Gillman, J,19985. Perioperatif Care, Stone,DJ,2004
KOMPETENSIa. Kognitif
No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan identifikasikan riwayat penyakit atau
kelainan pasien preoperative yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia
2 Mampu menilai dan mengoptimalkan kondisi penyakit atau kelainan pasien perioperatif
3 Mampu menjelaskan indikasi dan hasil pemeriksaan CT scan kepala, toraks dan abdomen, serta Echocardiografi
4 Mampu menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diperlukan berdasarkan kondisi pasien
25
No Materi Ya Tidak 5 Mampu menjelaskan rencana anestesia untuk prosedur
bedah yang akan dilakukan6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk
rencana operasi dengan anesthesia umum maupun analgesia regional
7 Mampu menjelaskan dan menginterpretasikan hasil monitor
8 Mampu menjelaskan tanda-tanda kegawatan pasien9 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencegahan
terhadap komplikasi pascabedah10 Mampu menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah11 Mampu menjelaskan indikasi pasien rawat ICU
b. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pencatatan hal-hal penting yang
terkait dengan tindakan anesthesia dalam rekam medis preoperative
2 Mampu mengoptimalkan kondisi pasien dengan riwayat penyakit atau kelainan preoperative
3 Mampu mempersiapkan alat anestesia umum atau regional yang diperlukan
4 Mampu memasang alat/mesin anestesia dengan benar5 Mampu melakukan tindakan anestesia umum yaitu
premedikasi, induksi, intubasi trakea atau LMA atau sungkup muka, pemeliharaan anestesia, dan penatalaksanaan pasca-anestesia
6 Mampu melakukan tindakan analgesia regional (Biers, SAB) dan penatalaksanaan pasca-anestesianya
7 Mampu memasang alat monitor invasif dan noninvasif dengan benar
8 Mmpu melakukan interpretasi hasil monitor dan mampu melakukan tindakan segera sesuai hasil monitor sebelum, selama dan sesudah anesthesia
9 Mampu melakukan pencatatan rekam medis anestesia secara benar pada tindakan yang dilakukan pada butir 2
10 Mampu melakukan penanggulangan nyeri pascabedah11 Mampu menilai pasien yang indikasi rawat ICU
26
Checklist ujian
No Materi Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
1 Definisi Kedokteran Perioperatif2 Tanggapan fisiologi akibat anesthesia3 Kunjungan praanestesia4 Menilai hasil pemeriksaan darah5 Menilai hasil pemeriksaan fungsi ginjal6 Menilai hasil pemeriksaan fungsi hati7 Menilai hasil pemeriksaan fungsi endokrin8 Menilai hasil foto toraks9 Menilai hasil EKG10 Menentukan status Fisik ASA
Persiapan praanestesia di kamar operasia. Persiapan mesin anesthesiab. Persiapan STATICSc. Persiapan obat-obat dan cairan infusd. Persiapan dan pemasangan alat-alat
monitor e. Pemantauan selama anesthesiaf. Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulihg. Penanggulangan nyeri
Checklist penuntun belajar
No Materi Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
1 PERSIAPAN PRAANESTESIAA Penilaian hasil laboratoriumB Penilaian hasil foto toraksC Penilaian hasil EKGD Penilaian hasil CT scan kepala/ toraks/ abdomenE Penilaian hasil EchocardiografiF Optimalisasi kondisi pasien2 PERSIAPAN DI KAMAR OPERASIA Persiapan STATICSB Persiapan mesin anesthesiaC Persiapan peralatan analgesia regionalD Persiapan dan pemasangan alat monitor
noninvasive
27
No Materi Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
E persiapan dan pemasangan alat monitor invasive3 PEMANTAUAN SELAMA ANESTESIAA Pencegahan dan penatalaksanaan segera
kegawatan selama anestesia4 PENATALAKSANAAN PASCABEDAHA Penanggulangan nyeriB Indikasi rawat ICU
28
TRAUMATOLOGI I
Tujuan : Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk melakukan penatalaksanaan awal pasien trauma1. Melakukan survei primer ABCDE (A=Jalan nafas, B=Breathing,
C=Circulation, D=Disability, E=Exposure)2. Melakukan Resusitasi dan Stabilisasi3. Melakukan survei sekunder. Survei sekunder dilakukan bilamana
ABC pasien harus sudah stabil4. Menilai adanya cedera leher, trauma kepala, dada, abdomen, pelvis,
tulang belakang dan ekstremitas.
Referensi1. Primary Trauma Care Course Manual (current edition)2. Darurat Medicine Manual (to be announced)3. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20064. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20065. Manual of Anaesthesia, CY. Lee 2006
KOMPETENSIa. Kognitif
No Materi Ya Tidak 1 Mampu menilai dengan cepat kegawatan pada pasien
trauma2 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan jalan
nafas3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan gangguan
bernafas4 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan syok5 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan
penurunan kesadaran6 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan kejang7 Mampu menjelaskan penatalaksanaan resusitasi cairan8 Mampu menjelaskan kerja defibrilator dan indikasi defibrilasi
29
No Materi Ya Tidak 9 Mampu menjelaskan pemantauan kontinyu invasif dan
noninvasif10 Mampu merencanakan tindakan yang perlu untuk
menanggulangi kegawatan pasien trauma(jalan nafas, breathing, shock, defibrillasi)
11 Mampu menjelaskan penatalaksanaan kegawatan keracunan dan penyalahgunaan obat
12 Mampu menjelaskan pemakaian obat-obatan darurat dan alat-alat bantu darurat
13 Mampu menjelaskan stabilisasi, tansportasi dan rujukan pasien trauma
14 Mampu menjelaskan peranan anetesia sebagai bagian dari darurat tim
b. Psikomotor
No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan penilaian cepat pasien trauma (penilaian
awal/survei primer)2 Mampu melakukan penatalaksanaan kegawatan jalan nafas
sampai paripurna3 Mampu melakukan penatalaksanaan kegawatan gangguan
bernafas dan memberikan tatalaksana pernafasan mekanik4 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita syok5 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita penurunan
kesadaran6 Mampu melakukan penatalaksanaan penderita kejang7 Mampu melakukan pemasangan akses vena dengan jarum
besar,melalui akses vena tepi dan sentral (untuk anak intraosseus)
8 Mampu melakukan penatalaksanaan resusitasi cairan9 Mampu melakukan kardioversi10 Mampu melakukan pemantauan invasif dan noninvasif
kontinyu
30
Checklist ujian traumatologi
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Definisi Traumatologi2 Tanggapan fisiologi akibat trauma3 Kunjungan pra resusitasi4 Kategori Trauma (Primer, Sekunder, Tersier)5 Menentukan Kelainan Jalan nafas6 Menentukan Kelainan breathing 7 Menentukan kelainan circulation8 Menentukan kelainan disability9 Menentukan kelainan exposure10 Persiapan pra resusitasi unit gawat daruratA Persiapan alat-alat resusitasiB Persiapan obat-obatan dan cairan InfusiC Persiapan dan pemasangan alat-alat monitorD Pemantauan selama resusitasiE Penatalaksanaan pasca resusitasiF Pelimpahan untuk penatalaksanaan
selanjutnya, ke kamar bedah, ICU, PACU atau ke bangsal biasa
31
ANESTESIA UMUM II
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan anestesia umum intravena, inhalasi, intramuskular baik nafas spontan atau kendali, diintubasi atau dengan LMA pada pasien dengan status fisis ASA I-II.10. Memahami cara kerja mesin anesthesia11. Memahami cara memasang alat monitor.12. Mengetahui dengan pasti indikasi anestesia umum13. Mengetahui dengan pasti teknik induksi anesthesia14. Mengetahui dengan pasti cara pemeliharaan anesthesia15. Mengetahui dengan pasti dan mampu mengatasi bila terjadi
komplikasi saat induksi, rumatan dan saat emergens.16. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik
intravena dan anestetik inhalasi17. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik analgetik opioid,
obat pelumpuh otot18. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik antidotum narkotik
dan pelumpuh otot
Referensi :3. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
32
KOMPETENSI3. Kognitif
No Materi Ya Tidak 1 Memahami cara kerja alat pemantauan, mesin anestesia
dan obat-obatan apa yang perlu disediakan di kamar operasi
2 Mengetahui mekanisme terjadinya anestesia umum3 Mengetahui cara pemberian dan obat yang dipakai untuk
induksi anesthesia umum4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi selama
anestesia: obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
5 Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik obat anestetik intra vena dan anestetik inhalasi
6 Mengetahui tentang keseimbangananestesia umum intravena, keseimbangan anestesia umum inhalasi
7 Memahami indikasi dan cara memberikan anestesia dengan sungkup, LMA, Endotrakeal
8 Memahami indikasi dan komplikasi intubasi untuk keperluan anestesia umum
9 Memahami kapan dilakukan ekstubasi serta komplikasi ekstubasi
4. Psikomotor
No Materi Ya Tidak 1 Mampu melakukan pembebasan jalan nafas tanpa alat
(manuver tripel), dengan OPA, LMA, dan intubasi2 Mampu melakukan induksi intravena dan induksi inhalasi
dengan tepat3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat induksi
intravena, induksi inhalasi seperti obstruksi jalan nafas, hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
4 Mampu mengetahui stadium anesthesia5 Mampu melakukan ekstubasi6 Mampu mengatasi komplikasi akibat ekstubasi
33
Checklist ujian
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Pemasangan monitor2 Pemasangan jalur vena3 Melakukan induksi intravena4 Melakukan induksi inhalasi5 Menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi
jalan nafas hipoksemia, hiperkarbia, hipotensi, hipertensi
6 Melakukan ventilasi dengan sungkup7 Melakukan pemasangan OPA8 Melakukan pemasangan LMA dan memeriksa
ketepatan posisinya9 Melakukan intubasi dan memeriksa ketepatan
posisinya10 Melakukan ventilasi mekanis manual11 Melakukan ventilasi mekanis dengan ventilator
mesin anestesia12 Melakukan pengakhiran anestesia13 Melakukan ekstubasi14 Melakukan penatalaksanaan pasien
pascaekstubasi
34
ANALGESIA REGIONAL I
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti
tentang anatomi fungsional, farmakologi analgesia lokal, fisiologi anestesia neuroaksial , dapat melakukan analgesia regional neuroaksial secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi analgesia regional dan penatalaksanaan nyeri akut pascabedah dengan anestesia neuroaksial.
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
KOMPETENSI1. Kognisi
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan jenis-jenis obat analgetik lokal,
mekanisme kerja dan sifat obat analgetik lokal2 Mampu menjelaskan jenis-jenis serabut saraf yang
dihambat serta jenis hambatan motorik dan sensori yang dihasilkan dan cara pengecekkannya
3 Mampu menjelaskan faktor-faktor patofisiologi yang mempengaruhi kerja obat analgetik lokal
4 Mampu menjelaskan dosis, dosis maksimum, mula kerja, masa kerja, cara pemberian masing-masing obat analgetik lokal
5 Mampu menjelaskan penggunaan klinis masing-masing obat analgetik lokal termasuk bentuk preparasinya, penambahan dengan adjuvan lain
6 Mampu menjelaskan berbagai efek samping dan toksisitas yang dapat ditimbulkan obat analgetik lokal beserta tanda-tanda klinisnya
35
No Materi Ya Tidak7 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang dan
medula spinalis, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga subarahnoid, variasi anatomi yang mungkin dijumpai, dan implikasinya terhadap anestesia subarahnoid
8 Mampu menjelaskan tentang fisiologi cairan serebrospinal
9 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia subarahnoid dan penatalaksanaan perubahan fisiologis yang terjadi
10 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia subarahnoid
11 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjugan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia subarahnoid
12 Mampu menjelaskan persiapan alat , jenis-jenis jarum dan obat analgetik lokal yang akan dipakai untuk anestesia subarahnoid
13 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia subarahnoid
14 Mampu menyebutkan berbagai posisi pasien anestesia subarahnoid serta keuntungan dan kerugiannya untuk efek penyebaran obat
16 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan
17 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid, serta jenis adjuvant yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal
18 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia subarahnoid, mula dan masa kerja anestesia subarahnoid
19 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut
36
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu memilih dan mempersiapkan jenis obat analgetik
lokal yang akan dipakai dengan dosis, konsentrasi dan pengenceran, penambahan adjuvan yang sesuai dengan indikasi dan kebutuhan
2 Mampu menjaga sterilitas dan melakukan penyimpanan obat analgetik lokal dengan baik dan benar
3 Mampu mengenali tanda-tanda klinis dan melakukan pemeriksaan adanya hambatan sensori dan motorik saat obat analgetik lokal mulai bekerja atau akan habis
4 Mengenali tanda- tanda klinis , dan mampu mencegah dan melakukan penatalaksanaan efek samping dan toksisitas obat analgetik lokal
5 Mampu melakukan persiapan preoperatif yaitu kunjungan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk tindakan anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia subarahnoid
6 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia subarahnoid , dan alat resusitasi) , monitor , dan obat –obatan (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia subarahnoid
7 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia subarahnoid yang baik dan benar
8 Mampu melakukan prosedur anestesia subarahnoid dengan berbagai posisi pasien dan melalui pendekatan midline dan paramedian
9 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok pada anestesia subarahnoid yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan
10 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia subarahnoid dan analgesia regional intravena, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal
11 Mampu melakukan pemantauan pasien dalam anestesia subarahnoid
12 Mampu mengenali komplikasi yang terjadi pada anestesia subarahnoid melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi yang tersebut
37
Checklist ujian Spinal
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR ANESTESIA SUBARAHNOID1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis
dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan
amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien5 Posisikan pasien lateral dekubitus atau duduk,
ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus.
6 Tentukan penunjuk anatomi celah antara L2-3, L3-4 atau L4-5. Celah antara L3-4 atau prosesus spinosus L4 tegak lurus dari spina iliaka anterior superior
7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada penunjuk anatomi yang ditentukan
8 Berikan analgesia lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal
9 Lakukan penusukan jarum spinal (atau introduser) pada celah yang telah diberi analgesia lokal. Penusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad
10 Dorong jarum sampai melewati resistensi ligamentum flavum dan dura, terasa kehilangan tahanan pada rongga subarahnoid
11 Cabut mandren jarum, dan pastikan posisi jarum sudah tepat yang ditandai dengan mengalir keluar cairan serebrospinal yang bening. Jarum dapat dirotasikan 90° untuk memastikan kelancaran likuor yang keluar.Penusukkan harus diulang bila likuor tidak keluar atau keluar darah.
38
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
12 Sambungkan jarum dengan spuit berisi obat analgetik lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit likuor, bila lancar suntikan obat analgetik lokal secara perlahan. Lakukan aspirasi ulang untuk memastikan ujung jarum tetap pada posisi yang tepat dan suntikan kembali obat
13 Setelah selesai cabut jarum dan kembalikan posisi pasien sesuai dengan yang diinginkan.Cara penyuntikkan paramedian pada dasarnya sama seperti di atas, hanya jarum spinal disuntikkan pada 1,5 smlateral dan 1sm kaudal dari celah penyuntikan yang dituju.DURANTE ANESTESIA SUBARAHNOID
1 Monitor ABC dan ketinggian blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
PASCABEDAHMonitor ABC di ruang pulihPasien dikembalikan ke ruang rawatKomplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaan
39
ANESTESIA BEDAH ORTOPEDI I
Tujuan Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mampu melakukan
anestesia umum dengan sungkup atau LMA (inhalasi), TIVA, regional blok subarahnoid (SAB), untuk prosedur bedah ortopedi tertentu (misalnya reposisi patah tulang tertutup, debridemen patah tulang terbuka, ORIF anggota gerak bawah, artroskopi sendi lutut, dll), mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemantauan intra operatif, penatalaksanaan masa pulih dan penatalaksanaan nyeri pascabedah
Referensi 1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006 2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
Kompetensi1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan tindakan anestesia umum dengan sungkup
dan regional SAB, TIVA untuk operasi fraktur anggota gerak bawah, hip fracture, artroskopi
2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien ortopedi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah ortopedi yang paling sering
3 Melakukan identifikasi dan penatalaksanaan problema-problema umum pada pasien trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan darurat dan trauma, termasuk puasa dan penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic
4 Merencanakan dan memilih obat anestetik inhalasi untuk prosedur anstesia umum dengan sungkup
40
No Materi Ya Tidak5 Menjelaskan farmakologi obat anestetik inhalasi6 Merencanakan dan memilih obat anestetik intravena7 Menjelaskan farmakologi obat anestetik intravena8 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal
untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan berat penyakit
9 Menjelaskan farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas
10 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema yang dapat terjadi selama pembedahan, misalnya syok perdarahan
11 Membahas topik topik spesifik dalam anestesia ortopedi, termasuk turnike pneumatik, embolus lemak, penyebab deep vein thrombosis, tromboemboli, pulmonary embolism
12 Menjelaskan dampak dari penyakit-penyakit yang menyertai pasien ortopedi, seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, rheumatoid arthritis, diabetes melitus, ankylosing spondylitis
13 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA), subarahnoid, analgesia lokal intra-artikular, non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan sungkup, analgesia
spinal, dengan peralatan dan obat-obatan yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan intervensi minimal supervisor
2 Memberikan anestesia yang benar dan aman untuk:a. debridemen fraktur terbuka anggota gerak bawahb. reposisi tertutup fraktur atau dislokasi anggota gerak.c. ORIF fraktur tulang panjang anggota gerak bawah d. total knee arthroplasty
41
Check list orthopedic I
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri
pascabedah
42
ANESTESIA BEDAH DARURAT
Tujuan : Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik diharapkan 1. mampu melakukan persiapan obat dan alat untukmemberikan
anestesia operasi bedah darurat, 2. mampu melakukan persiapan pemberian anestesia untuk3. operasi bedah darurat, 4. mampu memberikan anestesia untuk bedah darurat, 5. mampu mengatasi komplikasi anestesia untuk operasi bedah
darurat
Referensi :1. Donegan JH. Manual of Anesthesia for Darurat Surgery. New York:
Churchill Livingstone; 1987
Checklist penuntun belajar
No Materi Ya TidakPersiapan alat dan obat
1 Pemasangan alat monitor2 Teknik induksi3 Pemeliharaan dan pengakhiran anestesia4 Pencegahan aspirasi saat induksi5 Pemilihan analgesia regional6 Pengaturan posisi pasien pascabedah7 Pemberian oksigen pascabedah dengan kanula binasal
atau simpel sungkup /non rebreathing sungkup8 Pemberian cairan pascabedah9 Pemberian analgetik pascabedah
SEMESTER III
1. Modul Anestesia Obstetri I2. Modul Anestesia Bedah Ortopedi II3. Modul Ketrampilan Dasar Anestesiologi III4. Modul Bedah Onkologi dan Bedah Plastik5. Modul Anestesia Bedah Urologi6. Modul Anestesia Bedah THT I7. Modul Anestesia Bedah Mata8. Modul Anestesia Bedah Pediatrik I (prosedur sederhana)9. Modul Traumatologi II10. Modul Anestesia Regional II (Kaudal)
45
ANESTESIA OBSTETRI I
Tujuan :Setelah mengikuti rotasi ini peserta didik mampu melakukan
persiapan preoperative dengan baik dan cermat, melakukan pembiusan umum dan regional pada pasien obstetrik sederhana tanpa penyulit untuk memperoleh keberhasilan yang tinggi, melakukan pemantauan intraoperatif dengan baik dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Referensi1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, 4th ed, 20062. Clinical Anesthesia PG Barash, 4th ed, 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller, 6th ed, 2005
KOMPETENSI
1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Memiliki pengetahuan tentang fisiologi kehamilan,
farmakologi perinatal, sirkulasi janin, pola persalinan normal, pengawasan ibu-janin, variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang bulan (prematur), asfiksia neonatus
2 Memiliki pengetahuan tentang sirkulasi uteroplasenta3 Memiliki pengetahuan tentang kehamilan multipara,
persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya
4 Memiliki pengetahuan farmakologi dan interaksi obat antara sintosnon, metergin, magnesium sulfat, indosin, prostaglandin, steroid yang biasa dipakai pada pasien obstetrik dengan obat anestetik
5 Mampu menjelaskan penatalaksanaan preoperatif termasuk premedikasi dan puasa untuk pasien obstetrik elektif
46
No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk
anestesia umum dan subarahnoid (lihat prosedur anestesia umum dan subarahnoid)
7 Mampu menjelaskan indikasi anestesia umum atau subarahnoid untuk pasien obstetrik tanpa penyulit
8 Mampu menjelaskan rencana anestesia subarahnoid untuk prosedur seksio sesarea (lihat modul dan prosedur anestesia subarahnoid)
9 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum (intubasi, LMA) untuk prosedur seksio sesarea termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)
10 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum intravena untuk tindakan kuretase
11 Memiliki pengetahuan tentang aortokaval compression dan penanganannya
12 Mampu menjelaskan evaluasi bayi baru lahir13 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pospartum,
penanganan nyeri dan mual muntah pascabedah
Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu menentukan status fisis pasien berdasarkan
klasifikasi ASA I-II2 Mampu menilai kondisi jalan nafas pasien hamil dan
membuat rencana penatalaksanaannya dengan baik3 Mampu melakukan penatalaksanaan preoperatif termasuk
premedikasi dan puasa untuk kasus obstetrik elektif4 Mampu melakukan persiapan alat dan obat untuk anestesia
umum dan subarahnoid (lihat prosedur anestesia umum dan subarahnoid
5 Mampu memberikan anestesia subarahnoid untuk prosedur seksio sesaria dan operasi tanpa penyulit (lihat modul dan prosedur anestesia subarahnoid)
6 Mampu memberikan anestesia umum untuk prosedur seksio sesarea termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)
7 Mampu melakukan anestesia umum intravena untuk tindakan kuretase
47
No Materi Ya Tidak8 Mampu melakukan evaluasi bayi baru lahir (lihat modul
anestesia umum dan pediatrik)9 Mampu melakukan penatalaksanaan pospartum,
penanganan nyeri dan mual muntah pascabedah10 Mampu melakukan pencatatan hal penting dalam rekam
medis preoperatif, intra dan pascabedah terkait dengan tindakan anesthesia
Checklist obstetric I
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah
48
ANESTESIA UNTUK BEDAH ORTOPEDI II
TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mampu melakukan
anestesia umum dengan Intubasi atau LMA (inhalasi), regional SAB, regional anestesia epidural untuk prosedur bedah ortopedi tertentu (operasi fraktur anggota gerak, hip fracture, hand surgery, operasi elektif spine servikal/toraksal/lumbal, posterior spinal fusion scoliosis, artroskopi, total joint replacement pada ekstremitas bawah (sendi lutut sendi panggul), operasi rekonstruksi , mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemantauan intra operatif, penatalaksanaan masa pulih dan penatalaksanaan nyeri pascabedah
Referensi 1. Morgan GE. Clinical Anaesthesia 4th ed 20062. Barash PG. Clinical Anaesthesia 4th ed. 20063. Miller RD. Miller’s Anaesthesia 4th ed, 20054. Robert K. Stoelting. Pharmacology and Physiology in Anesthetic
Practice . 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan tindakan anestesia umum dengan sungkup
(faca mask), regional SAB, TIVA untuk operasi fraktur anggota gerak bawah, hip fracture, artroskopi
2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien ortopedi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah ortopedi yang paling sering
3 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema umum pada pasien trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan darurat dan trauma, termasuk puasa, penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic
49
No Materi Ya Tidak4 Merencanakan dan memilih obat anestetik inhalasi untuk
prosedur anestesi umum dengan sungkup5 Menjelaskan farmakologi obat anestetik inhalasi6 Merencanakan dan memilih obat anestetik intravena7 Menjelaskan farmakologi obat anestetik intravena8 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal
untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan beratnya keadaan penyakit
9 Menjelaskan farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas
10 Merencanakan dan menjelaskan pengaturan posisi pasien, terutama pada pembedahan tulang belakang (spine surgery), termasuk akibat yang terjadi bila pengaturan posisi yang tidak benar, misalnya terjadinya öözing pada lapangan operasi, trauma pada wajah dan lutut akibat penekanan
11 Merencanakan dan menjelaskan pengaturan posisi pasien pada operasi tulang belakang servikal (cervical spine surgery) untuk kemudahan operator dan keselamatan pasien (trauma wajah)
12 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema yang dapat terjadi selama pembedahan, misalnya syok perdarahan
13 Membahas topik-topik spesifik dalam anestesia ortopedi, yang mencakup turnikepneumatikt, emboluslemak, penyebab trombosis vena dalam, tromboemboli, embolus paru
14 Menjelaskan dampak dari penyakit-penyakit yang menyertai pasien ortopedi, seperti hipertensi, penyakit arteri koroner, rematoid artritis, diabetes melitus, ankilosis spondilitis
15 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA) , subarahnoid, suntikan analgesia lokal intra-artikular, obat-obat antiinflamatori nonsteroid
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan sungkup muka,
anestesia umum dengan intubasi, analgesia spinal, dengan peralatan dan obat-obatan yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan intervensi minimal supervisor
50
No Materi Ya Tidak2 Memberikan anestesia yang benar dan aman untuk:
a. debridemen fraktur terbuka anggota gerak bawahb. reposisi tertutup fraktur atau dislokasi anggota gerak.c. ORIF fraktur tulang panjang anggota gerak bawahd. total knee arthroplastye. bedah tulang belakang (spine surgery, servikal, toraksal lumbal)
Checklist Orthopedi II
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid, epidural3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfuse5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah
Checklist caudal
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
51
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
PROSEDUR BLOK KAUDAL1 Periksa kesiapan alat (blok kaudal, resusitasi)
dan obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis
dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan
amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi
bila perlu5 Posisikan pasien pada posisi Sims 6 Identifikasi kornu sakralis dan SIPS7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
penunjuk anatomi yangditentukan.
8 Berikan analgesia lokal pada kulit di atas kornu sakralis
9 Lakukan penusukan jarum kateter intravena / Tuohy dengan sudut 45 derajat dengan sakrum di antara kedua kornu sakralis, setelah jarum dirasakan melalui membran sakrakoksigeal atau kontak dengan bagian ventral kanalis sakralis, jarum ditarik beberapa mm dari periosteum, diturunkan 5 sampai 15 derajat, dan kateter diteruskan masuk beberapa mm (bayi/anak ) atau sm (dewasa). Perhatikan ujung jarum tidak melewati garis imajiner yang menghubungkan kedua SIPS
10 Cabut stilet jarum kateter intravena/ Tuohy11 Hubungkan semprit berisi NaCl0,9% dengan
hub kateter/ Tuohy, aspirasi , bila negatif, injeksikan sambil merasakan loss of resistance ruang epidural dan meraba tidak adanya penyuntikan intramuskular/ subkutan
12 Lakukan test dose untuk memastikan ujung jarum tidak terletak di ruang subarahnoid atau intravaskular
52
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
13 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering sambil tangan non dominan meraba region sakrumDURANTE BLOK KAUDAL
1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Penatalaksanaan ketidaknyamanan pasien bila
adaPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan
dan penatalaksanaan
53
KETERAMPILAN DASAR ANESTESIOLOGI III (RJP Neonatus-Dewasa)
Tujuan :1. Mampu melakukan diagnosis henti jantung pada pasien
dewasa,anak-anak dan bayi/neonatus2. Mampu melakukan RJP pada pasien-pasien tersebut3. Mampu menilai hasil RJP4. Mampu memutuskan kapan menghentikan RJP5. Mampu kapan merujuk pasien ke ICU
Materi kum/pre test1. RJP pada pasien dewasa2. RJP pada anak-anak3. RJP pada neonatus4. RJPO (RJP Otak)5. Penatalaksanaan pasca henti jantung6. Pencegahan henti jantung
Referensi 1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20062. Pharmacology and Physiology Stoelting ed 4th 20063. AHA Guidelines for CPR 2005
Ranah Kompetensi 1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan sebab-sebab henti jantung2 Mampu menjelaskan tanda-tanda henti jantung3 Mampu menjelaskan dampak keterlambatan pertolongan
henti jantung.4 Mampu menjelaskan langkah-langkah RJP5 Mampu menjelaskan algoritma RJP
54
No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan bantuan hidup lanjut7 Mampu menjelaskan penatalaksanaan jalan nafas dasar8 Mampu menjelaskan teknik intubasi9 Mampu menjelaskan kompresi jantung/dada luar pada
RJP secara benar (tempat tumpuan, frekuensi, kekuatan kompresi)
10 Mampu menjelaskan gambaran EKG pada henti jantung.11 Mampu menjelaskan tentang defibrilasi pada henti jantung12 Mampu menjelaskan farmakologi obat-obatan yang lazim
dipakai pada RJP13 Mampu menjelaskan hasil RJP14 Mampu menjelaskan resusitasi otak 15 Mampu menegakkan diagnosis mati batang otak
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu menegakkan diagnosis pasien henti jantung2 Mampu melakukan RJP dengan langkah-langkah yang
benar3 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas dengan
benar4 Mampu melakukan pernafasan buatan dengan benar.5 Mampu melakukan kompresi jantung/dada dengan benar6 Mampu membaca EKG pasien henti jantung7 Mampu melakukan defibrilasi sesuai pedoman8 Mampu memberikan obat-obat resusitasi dengan benar9 Mampu menilai hasil resusitasi10 Mampu membuat keputusan untuk menghentikan resusitasi11 Mampu melakukan transportasi pasien pasca henti jantung
ke ICU
Daftar penilaian RJP
No Penuntun RJP Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Penilaian pasien henti jantung , henti jantung mengancam
55
No Penuntun RJP Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
2 Melakukan kompresi dada/jantung luar atau precordial tumb
3 Melakukan pembebasan jalan nafas atas4 Menilai pasien bernafas/ tidak bernafas5 Melakukan pernafasan buatan mulut ke mulut
dua kali6 Melakukan pernafasan buatan dengan balon
resusitator dua kali7 Melakukan penilaian denyut karotis8 Melakukan kompresi jantung 30kali dengan laju
100x/menit9 Melakukan kompresi : ventilasi 30 : 210 Melakukan penilaian hasil RJP dasar11 Melakukan tindakan intubasi12 Memberikan obat-obatan adrenalin, dan lain lain13 Melakukan defibrilasi14 Memberikan obat-obatan antifibrilasi15 Melakukan penilaian hasil resusitasi16 Menilai keadaan yang reversibel penyebab henti
jantung17 Melakukan resusitasi pada anak-anak18 Melakukan resusitasi pada neonatus.19 Melakukan resusitasi otak
56
ANESTESIA BEDAH ONKOLOGI DAN PLASTIK
Tujuan, mengetahui :1. Indikasi persiapan anestesia bedah umum dan digestif khusus
dengan penyulit2. Persiapan preoperative3. Teknik anesthesia 4. Pencegahan komplikasi anesthesia5. Penatalaksaan pasien pasca-anestesia6. Teknik rekam medis anesthesia
Referensi1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical
Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002
2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed. 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan anestesia untuk bedah onkologi umum,
bedah rekonstruksi atau bedah plastik, prosedur flap, abdominoplasty, breast reduction, skin grafting
2 Melakukan identifikasi problema preoperatif yang umum ditemukan pada pasien onkologi dan plastik/rekonstruksi dan membuat rencana anestesia yang tepat untuk prosedur bedah yang paling sering
3 Melakukan identifikasi dan mengatasi problema-problema umum pada pasien onkologi dan bedah rekonstruksi trauma serta menjelaskan persiapan preoperatif untuk pembedahan onkologi/rekonstruksi termasuk puasa dan penggunaan antasid, antagonis H2 dan antiemetic
57
No Materi Ya Tidak4 Merencanakan dan memilih alat dan obat analgetik lokal
untuk semua prosedur analgesia regional, sesuai dengan lama, lokasi prosedur bedah, dan beratnya penyakit
5 Menjelaskan dasar farmakologi analgetik lokal, termasuk hal khusus yang menentukan onset, durasi , potensi dan toksisitas
6 Membahas topik topik anestesia yang khusus untuk bedah onkologi dan rekonstruksi
7 Menjelaskan problema penyakit penyerta, seperti penyakit respirasi, hipertensi, penyakit arteri koroner, diabetes melitus dan penyakit endokrin/metabolik yang lain
8 Menjelaskan dan membedakan penanggulangan nyeri dengan patient controlled analgesia (PCA) menggunakan beberapa jenis opiat , subarahnoid, epidural, kateter saraf perifer kontinyu, obat-obat antiinflamatori nonsteroid
9 Menjelaskan teknik hemodilusi dan konservasi darah perioperatif
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia umum dengan alat dan obat yang
benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan sesedikit mungkin intervensi oleh staf
2 Melakukan analgesia regional dengan alat dan obat yang benar dan penatalaksanaan pasien intraoperatif dengan sesedikit mungkin intervensi oleh staf
3 Melakukan tindakan anestesia yang benar dan aman untuk:a. bedah onkologi kepala dan leherb. bedah plastik kepala dan leherc. prosedur flapd. abdominoplastye. breast reduction dan reconstructionf. skin grafting.
4 Mampu mengelola jalan nafas sulit pada bedah onkologi dan bedah plastik daerah kepala dan leher
58
Checklist bedah plastic dan onkologi
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
Kunjungan preoperasi1 Penilaian pasien pemeriksaan f is is dan
laboratorium2 Penetapan status fisis pasien3 Merencanakan tindakan anestesia umum atau
regional4 Merencanakan algoritma pada intubasi sulit5 Merencanakan penanggulangan nyer i
pascabedah6 Informed consent7 Menyiapkan kelengkapan alat-alat dan obat-obat
untuk tindakan anestesia yang telah direncakan, termasuk mesin anestesia, cairan, darah, alat dan obat-obat resusitasi dll
8 Menyiapkan jenis pemantauan selama anestesia9 Menyiapkan pengaturan posisi pasien selama
operasi10 Merencakan teknik khusus : seperti teknik
hipotensi bila diperlukan11 Melakukan antisipasi terhadap keadaan
emergence12 Mempersiapkan terapi nyeri pascabedah13 Mengetahui indikasi pasien masuk ICU
59
ANESTESIA BEDAH UROLOGI
Tujuan, mengetahui :1. Indikasi persiapan anestesia bedah urologi dengan penyulit2. Persiapan-persiapan preanestesia bedah urologi3. Teknik anestesia bedah urologi4. Pencegahan komplikasi-komplikasi anestesia bedah urologi5. Penatalaksaan pasien pasca-anestesia bedah urologi6. Teknik rekam medis anestesia bedah urologi
Referensi : 1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 3th ed,
New York-Chicago-San Francisco: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2006.
2. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anesthesia, 5th ed, New York: Lippincott Williams & Wilkins; 2006
3. Miller RD. Miller´s Anesthesia, 6th ed, Philadelphia-London-Toronto: Churchill Livingstone; 2005
4. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed, 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan indikasi untuk pembedahan urologi2 Menjelaskan persiapan preanestesia untuk pembedahan
urologi, termasuk pasien gagal ginjal dengan hemodialisa reguler
3 Menjelaskan implikasi perioperatif gagal ginjal akut/kronik4 Menjelaskan konsekuensi fisiologik operasi endoskopik
prostat5 Menjelaskan posisi untuk nefrektomi6 Menjelaskan implikasi perdarahan vena kava inferior
karena keganasan ginjal
60
No Materi Ya Tidak7 Menjelaskan implikasi penyakit primer yang menyertai
bedah urologi termasuk distres pernafasan, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes
8 Menjelaskan penanggulangan nyeri pascabedah dengan obat-obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)dan opioid epidural/sistemik
9 Menjelaskan analgesia regional untuk bedah urologi mayor10 Menjelaskan implikasi Extracorporeal Shock Wave
Lithothrypsi (ESWL)11 Menjelaskan gejala-gejala dan tanda-tanda sindroma
Transurethral Reseksion of the Prostate (TURP syndrome)
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan penatalaksanaan jalan nafas normal atau
dengan derajat kesulitan sedang memakai bag-mask, LMA, dan pipa endotrakeal
2 Mampu mengoperasionalkan alat-alat pemantauan secara benar dan menjelaskan risiko dan keuntungan penggunaan pemantauan invasif
3 Mampu melakukan dan mempertahankan akses vena4 Mampu melakukan induksi dan pemeliharaan anestesia
umum pada pasien ASA-I dan II, serta ASA III dan IV dengan lebih mandiri
5 Mampu memberikan analgesia regional spinal, epidural secara lebih mandiri
6 Mampu menginterpretasi hasil analisa gas darah, dan menjelaskan gangguan keseimbangan asambasa yang paling sering, termasuk asidosis dan alkalosis metabolik serta perencanaan terapinya
7 Mampu mengenali gejala-gejala dan tanda-tanda sindroma TURP dan cara penatalaksanaannya
Checklist bedah urologi
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESI1 Informed consent2 Puasa yang cukup
61
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
3 Pemeriksaan mesin anestesia menyeluruh4 Pemasangan akses intravena5 Pemeriksaan peralatan dan instrumen anestesia
lainnya6 Obat-obat anestetik7 Obat-obat darurat
ANESTESIA UMUM DENGAN SUNGKUP/ETT/LMA/TIVA
1 Premedikasi2 Induksi anestesia3 Pemeliharaan anestesia4 Pemulihan aanestesia
ANALGESIA REGIONAL: BLOK EPIDURAL/SAB1 Posisi pasien (duduk atau lateral)2 Penunjuk anatomi daerah tempat insersi jarum3 Desinfeksi daerah tempat insersi jarum dan
sekitarnya4 Pemasangan kain penutup steril5 Alat-alat dan obat-obat analgetik regional
PERAWATAN PASCA-ANESTESIA1 Komplikasi dan penatalaksanaannya2 Pengawasan terhadap jalan nafas, pernafasan,
dan sirkulasi (Jalan nafas, Breathing, dan Circulation)
62
ANESTESIA BEDAH THT I
TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mempunyai
cukup pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah THT sederhana tanpa penyulit, mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemberian anestesia intraoperatif, pemantauan pasien, penatalaksanaan masa siuman (emergence) dan pascabedah (pemulihan).
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menginterpretasikan anatomi jalan nafas atas, laring
hingga trakea dan telinga2 Mampu mendiskusikan efek pemakaian N2O pada bedah
telinga tengah3 Mampu mendiskusikan tingginya insiden PONV pascabedah
telinga4 Mampu menjelaskan teknik hipotensi5 Mampu menjelaskan interaksi katekolamin dengan zat volatil6 Mampu menjelaskan pengaruh vasokonstriktor lokal terhadap
kardiovaskular dan penatalaksanaan masuknya secara tak sengaja infiltrasi epinefrin ke dalam intravascular
7 Mampu menjelaskan teknik pembiusan tonsilektomi beserta risiko dan komplikasi serta penanganannya
8 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring dan penanganannya
9 Mengetahui patofisiologi “apnea tidur”10 Menjelaskan alasan untuk mengeliminasi N2O dari campuran
gas anestetik selama periode apnea
63
No Materi Ya Tidak11 Mendiskusikan ”apneic oxygenation” dan kecepatan
peningkatan PaCO2 yang terjadi
Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia pada semua prosedur yang
disebutkan dalam sasaran keterampilan kognitif2 Menangani perubahan kardiovaskular akibat penggunaan
epinefrin oleh ahli bedah THT3 Memberikan anestesia untuk pembedahan tumor kepala-
leher, termasuk pemantauan, manajemen cairan dan penanganan nyeri pascabedah
4 Mencegah dan mengatasi PONV5 Memberikan analgesia topikal pada jalan nafas, termasuk
injeksi transkrikoid6 Memberikan propofol untuk induksi anesthesia maupun
sedasi7 Melakukan teknik hipotensi
Checklist penuntun belajar
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah
64
ANESTESIA BEDAH MATA
Tujuan : Setelah mengikuti rotasi ini peserta didik mempunyai cukup
pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah mata baik untuk operasi rawat jalan maupun rawat inapa. mencakup evaluasi pasien preoperative
- mampu memahami tentang anatomi mata dan fisiologi TIO- farmakologi obat-obatan topikal mata- farmakologi obat-obat analgetik lokal- kelainan-kelainan kongenital multipel yang melibatkan kelainan
matab. merancang pelaksanaan anesthesiac. pemberian anestesia intraoperatif
- patofisiologi mual-muntah- patofisiologi refleks okulokardiak- patofisiologi sindroma seperti hipertermia malignan- anestesia bedah mata intraocular- anestesia bedah mata ekstraokular
d. pemantauan pasien dalam sedasi ringan sampai berat, pemantauan pasien anestesi umum
e. penatalaksanaan masa siuman (emergence) yang mulusf. mencegah komplikasi yang mungkin terjadi dan penatalaksanaan
pascabedah (pemulihan).
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
65
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Memahami anatomi mata dan inervasi yang dapat
berhubungan dengan anesthesia2 Memahami fisiologi tekanan intraokular dan hal-hal yang
mempengaruhinya3 Memahami farmakologi dan dampak fisiologik obat-obat
topikal yang biasa digunakan dalam prosedur bedah mata serta interaksinya dengan obat-obat anestetik
4 Memahami seleksi pasien untuk bedah mata rawat jalan5 Memahami persiapan prabedah, antara lain:
a. puasa pada pasien dewasa dan pediatricb. premedikasic. persetujuan setelah menerima informasi yang
adekuat6 Memahami pemantauan standard yang harus ada pada
setiap prosedur bedah mata7 Memahami teknik anestesia yang benar untuk berbagai
prosedur bedah mata8 Memahami risiko dan komplikasi berbagai prosedur
bedah mata
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Melakukan pemeriksaan dan persiapan anestesia yang
benar untuk pasien bedah mata2 Mendeteksi kelainan fisis maupun sistem tubuh yang
diderita pasien bedah mata, membuat klasifikasi ASA dengan benar serta merencanakan teknik anesthesia yang tepat, termasuk persiapannya
3 Menjelaskan teknik analgesia regional untuk bedah mata4 Melakukan teknik anestesia untuk mencegah peningkatan
tekanan intraocular5 Memberikan anestesia umum dengan teknik yang tepat
untuk bedah mata6 Melakukan pemantauan yang cermat dihubungkan dengan
risiko dan komplikasi bedah mata7 Dapat mendeteksi dini komplikasi yang terjadi dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi
66
No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian ”ekstubasi
sadar” dan ”ekstubasi dalam”
Checklist operasi mata
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Teknik MAC3 Ekstubasi dan emergens yang mulus4 Pemberian cairan5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah
67
ANESTESIA BEDAH PEDIATRI I
Tujuan :1. Memiliki pengetahuan mengenai anatomi, fisiologi, patofisiologi,
farmakologi,dan prinsip-prinsip teknik anestesia pada bayi dan anak.2. Melatih kemampuan dan keterampilan dalam memberikan anestesia
untuk prosedur pembedahan bayi dan anak yang sederhana, mencakup evaluasi dan penilaian kondisi pasien preoperatif, merancang penatalaksanaan anestesia, melakukan tindakan anestesia intraoperatif, pemantauan selama operasi, penatalaksanaan masa siuman dan pemulihan serta penanggulangan nyeri pascabedah.
3. Melatih kemampuan untuk mengatasi kondisi kedaruratan dan komplikasi tindakan anesthesia pada bayi dan anak
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Fundamental of Anatomy & Physiology FH Martini 7th ed 20064. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20045. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20056. Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice RK Stoelting 4th
ed 2006.7. Anesthesia for Infans and Children Smith et al 7th ed 2006.
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan perbedaan anatomi, fisiologi,
farmakologi dan psikologis pada bayi anak dan orang dewasa
68
No Materi Ya Tidak2 Mampu menjelaskan hal apa saja yang perlu diperhatikan
pada kunjungan praanestesia, meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang, premedikasi, puasa pada bayi dan anak
3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien bayi dan anak dengan infeksi saluran nafas atas
4 Mampu menjelaskan jenis dan ukuran ETT, LMA, laringoskop , sistem sirkuit nafas beserta peralatan pelengkap lain (cunam Magill, stilet,jalan nafas oro/nasofarings, dll) yang dipakai untuk anestesia bayi, anak
5 Mampu menjelaskan pemberian cairan perioperatif bayi dan anak, seperti jumlah dan jenis cairan yang diberikan
6 Mampu menghitung volume darah total dan banyaknya perdarahan yang boleh hilang selama operasi dan kapan membutuhkan transfusi darah
7 Mampu menjelaskan obat premedikasi apa saja , cara pemberiannya serta penyulit yang bisa ditimbulkan dari pemberian obat premedikasi untuk bayi dan anak
8 Mampu menjelaskan cara induksi kasus bedah sederhana untuk bayi dan anak
9 Mampu menjelaskan bagaimana melaksanakan pemulihan yang mulus dan mengatasi nyeri pascabedah pada kasus sederhana bayi dan anak
10 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis pada bayi dan anak
11 Mampu menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glottis yang terjadi pada bayi dan anak
12 Mampu menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional kaudal epidural , dosis dan jenis obat analgetik lokal apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak serta penyulit yang bisa ditimbulkan
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan RJP pada bayi dan anak2 Mampu melakukan tindakan anestesia , pemantauan ,
penatalaksanaan masa siuman dan pemulihan pada kasus bedah sederhana
69
3 Mampu mengevaluasi jalan nafas yang normal dan abnormal secara klinis dan radiologis pada bayi dan anak
4 Mampu melakukan ventilasi pada bayi dan anak dengan jalan nafas yang normal maupun dengan kelainan, menggunakan sungkup muka, balon dan jalan nafas orofaring yang sesuai
5 Mampu melakukan intubasi pada bayi dan anak dengan jalan nafas yang normal maupun dengan kelainan, menggunakan laringoskop, ETT, LMA yang sesuai
6 Mampu memasang jalur intravena, intraosseus,vena umbilikalis pada pasien bayi dan anak
7 Mampu memberikan terapi cairan perioperatif kasus bayi dan anak
8 Mampu melakukan transfusi darah dan memakai penghangat intraoperatif kasus bayi dan anak
9 Mampu melakukan analgesia regional kaudal epidural pada bayi
10 Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pascabedah pada bayi dan anak
11 Mampu mengenali dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea pada bayi dan anak
Checklist pediatric
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRE ANESTESIA1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi
yang adekuat2 Persiapan puasa3 Anamnesa/heteroanamnesa & pemeriksaan
fisis4 Pemeriksaan tambahan5 Pendekatan psikologis6 Pemeriksaan mesin anesthesia, gas anestesia,
pengisap7 Cairan dan darah tersedia8 Infusi lancer9 Peralatan intubasi dan obat-obatan anestesia,
obat darurat10 Pemantauan fungsi vital
70
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
11 DC syok siap & berfungsiPELAKSANAAN ANESTESIA
1 Premedikasi2 Induksi anesthesia3 Intubasi dan/atau regional anesthesia4 Penderita diatur dalam posisi yag diperlukan
Perhatikan penyulit potensial akibat posisi5 Rumatan anesthesia6 Pemulihan dari anesthesia7 Perawatan dan pemantauan di ruang pulih8 Penatalaksanaan nyeri pascabedah
71
TRAUMATOLOGI II
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan : 1. Melakukan penatalaksanaan lanjut pasien trauma baik fase critical
care tanpa pembedahan, fase pembedahan dan pascabedah2. Mampu menangani pasien setelah melalui survey primer urutan
ABC. Pasien menjalani berbagai pemeriksaan, klinis, neurologik, laboratorium, radiologi, CTScan, dan pemeriksaan diagnostik lain invasif atau noninvasif untuk persiapan anesthesia jika diperlukan pembedahan; sesuai lokasi trauma yang dialami pasien.
3. Mampu mengelola pasien perioperatif sampai dirawat di ICU
Referensi :1. Primary Trauma Care Course Manual (current edition)2. Darurat Medicine Manual (to be announced)3. Trauma anesthesia and critical care (ITAMLS publication)4. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr. 4th ed 20065. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan kebutuhan pemantauan fungsi vital
pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera
2 Mampu menjelaskan kebutuhan bantuan hidup pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera
3 Mampu menjelaskan kebutuhan anestesia yang khusus untuk berbagai pembedahan penyelamatan (damage control surgery)
4 Mampu menjelaskan kebutuhan anestesia yang khusus untuk pembedahan definitive
72
No Materi Ya Tidak5 Mampu menjelaskan bantuan nafas, sirkulasi, kendali
tekanan intra-kranial, nutrisi artifisial, bantuan renal, langkah penanganan sepsis dan analgesia pada pasien trauma yang tidak memerlukan pembedahan segera
6 Mampu menjelaskan bantuan nafas, sirkulasi, kendali tekanan intra-kranial, nutrisi artifisial, bantuan renal, langkah penanganan sepsis dan analgesia pada pasien trauma yang menjalani pembedahan dan pada masa pascabedah
7 Mampu menjelaskan teknik hemodilusi dan transfusi masif8 Mampu menjelaskan hipotermia insidental maupun
hipotermia yang disengaja untuk konservasi organ
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan perawatan perioperatif dan peritrauma2 Mampu melakukan pemantauan fungsi vital dengan alat
maupun tanpa alat3 Mampu melakukan Prolonged Life Support di bidang
pernafasan, sirkulasi darah dan kesadaran serta fungsi otak4 Mampu melakukan komunikasi dan koordinasi perawatan
pasien dengan tim dokter spesialis lain dan tim perawat serta paramedis lainnya
5 Mampu memberikan anestesia khusus untuk pembedahan penyelamatan maupun pembedahan definitif
6 Mampu membaca ECG dan foto sinar-X toraks, vertebra servikal, dan CT scan kepala
Checklist penuntun belajar
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
EVALUASI PASIEN TRAUMA PASCA RESUSITASI AWAL
1 TANGGAPAN FISIOLOGI AKIBAT ANESTESIA2 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN NEUROLOGIK
termasuk Skala GCS3 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN DARAH4 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL5 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI HATI
73
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
6 MENILAI HASIL PEMERIKSAAN FUNGSI ENDOKRIN
7 MENILAI HASIL FOTO-FOTO SESUAI LOKASI TRAUMA, CTScan atau lainya seperti, FAST, DPL
8 MENILAI HASIL EKG9 MENENTUKAN STATUS FISIS ASA
PERSIAPAN PRAANESTESIA DI KAMAR OPERASIa. Persiapan mesin anesthesiab. Persiapan STATICSPERSIAPAN OBAT-OBAT DAN CAIRAN INFUSI
1 Persiapan dan pemasangan alat-alat monitor2 Pemantauan selama anestesia3 Penatalaksanaan pascabedah di ruang pulih4 Penanggulangan nyeri
74
ANALGESIA REGIONAL II
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti
tentang anatomi fungsional, fisiologi anestesia kaudal, dapat memberikan anestesia kaudal, secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anestesia kaudal.
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
Kompetensi 1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang, medula
spinalis dan rongga epidural, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga epidural, regio sakralis, hiatus sakralis.
2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia kaudal
3 Mampu menjelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga kaudal.
4 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik lokal pada anestesia kaudal
5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia kaudal.
6 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia kaudal
7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia kaudal.
8 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia kaudal yang baik dan benar.
75
No Materi Ya Tidak9 Mampu menyebutkan beberapa cara pemasangan jarum
kaudal10 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan
jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.
11 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia kaudal.
12 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.
13 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia kaudal.
14 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia kaudal.
15 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia epidural, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.
16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan.
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk
kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia kaudal dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.
2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia epidural) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia kaudal.
3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia kaudal. yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan
4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia kaudal sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.
76
No Materi Ya Tidak5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis,
konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia kaudal serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local
6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia epidural lumbal
7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia kaudal, dan penatalaksanaannya
8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut
9 Mampu melakukan pencabutan kateter kaudal dengan benar terutama pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan
Checklist caudal
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK KAUDAL1 Periksa kesiapan alat (blok kaudal, resusitasi) dan
obat yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis
dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati
tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi
bila perlu5 Posisikan pasien pada posisi Sims 6 Identifikasi kornu sakralis dan SIPS7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada
penunjuk anatomi yangditentukan.
8 Berikan analgesia lokal pada kulit di atas kornu sakralis
77
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
9 Lakukan penusukan jarum kateter intravena / Tuohy dengan sudut 45derajat dengan sakrum di antara kedua kornu sakralis, setelah jarum dirasakan melalui membran sakrakoksigeal atau kontak dengan bagian ventral kanalis sakralis, jarum ditarik beberapa mm dari periosteum, diturunkan 5 sampai 15 derajat, dan kateter diteruskan masuk beberapa mm (bayi/anak ) atau sm (dewasa). Perhatikan ujung jarum tidak melewati garis imajiner yang menghubungkan kedua SIPS
10 Cabut stilet jarum kateter intravena/ Tuohy11 Hubungkan semprit berisi NaCl0,9% dengan hub
kateter/ Tuohy, aspirasi ,bila negatif, injeksikan sambil merasakan loss of resistance ruang epidural dan meraba tidak adanya penyuntikan intramuskular/ subkutan
12 Lakukan test dose untuk memastikan ujung jarum tidak terletak di ruangsubarahnoid atau intravaskular
13 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering sambil tangan non dominan meraba regio sakrumDURANTE BLOK KAUDAL
1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Penatalaksanaan ketidaknyamanan pasien bila
adaPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan
dan penatalaksanaan
SEMESTER IV
1. Modul Anestesia Obstetrik II2. Modul Anestesia Bedah THT II3. Modul Anestesia dan Penyakit Khusus4. Modul Post Anesthesia Care Unit (PACU)5. Modul Anelgesia regional III (epidural) 6. Modul Anestesia di luar Kamar Bedah 7. Modul Anestesia Bedah Pediatrik II (lanjutan)8. Modul Minitoring Invasif
81
ANESTESIA OBSTETRI II
Tujuan :Untuk dapat mengelola pasien obsteri anestesia diperlukan
pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan perioperatf dari mulai persiapan prabedah sampai penatalaksanaan pascabedah. Melalukan penatalaksanaan nyeri persalinan dan memberikan anestesia umum atau regional untuk seksio sesarea pada seksio sesarea dengan penyulit1. Preeklampsia atau eklampsia.2. Kehamilan dengan penyakit berat yang menyertai.3. Embolus air ketuban.4. Pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson.5. Sindrom Meigs
Referensi :1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20062. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Memiliki variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang
bulan (prematur), asfiksia neonatus2 Memiliki pengetahuan tentang kehamilan multipara,
persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya, perdarahan ante, intra dan pospartum
3 Memiliki pengetahuan tentang preeklampsia, eklampsia, sindrom HELLP
4 Mampu menjelaskan tanda-tanda embolusair ketuban dan penatalaksanaannya
5 Mampu menjelaskan tanda-tanda pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson
82
No Materi Ya Tidak6 Memiliki pengetahuan tentang sindrom Meigs pada kasus
tumor7 Mampu menjelaskan kelainan atau penyakit pasien obstetrik
dengan risiko tinggi yang akan mempengaruhi jalannya anestesia
8 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk anestesia umum dan regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal (lihat prosedur anesthesia umum dan regional)
9 Mampu menjelaskan indikasi anestesia umum atau regional untuk kasus obstetrik dan dengan penyulit dan penyakit penyerta
10 Mampu menjelaskan rencana analgesia regional untuk prosedur bedah obstetrik dan (lihat modul dan prosedur analgesia regional)
11 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum untuk prosedur bedah obstetric dan termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)
12 Mampu menjelaskan penatalaksanaan cairan dan transfusi darah pada kasus Obstetric
13 Mampu menjelaskan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir14 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi non
obstetrik pada pasien obstetric15 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi
laparoskopi16 Mampu menjelaskan tentang ILA (Intrathecal labor
analgesia) dan PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk persalinan pervaginam
17 Mampu menjelaskan tindakan resusitasi ibu hamil18 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pospartum dan
pascabedah termasuk penanganan nyeri dan mual muntah19 Mampu menjelaskan indikasi rawat ICU pascabedah
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu menentukan status fisis pasien obstetrik- dengan
penyulit atau penyakit penyerta berdasarkan klasifikasi ASA (III keatas)
83
No Materi Ya Tidak2 Mampu menilai kondisi jalan nafas pasien hamil
dengan tingkat kesulitannya, dan membuat rencana penatalaksanaannya dengan baik
3 Mampu melakukan identifikasi kelainan atau penyakit penyulit preoperative pasien dengan risiko tinggi (preeklampsia, eklampsia, sindrom HELLP, kelainan jantung, sindrom Meigs dll) yang akan mempengaruhi jalannya anestesia dan melakukan penatalaksanaannya
4 Mampu melakukan analgesia regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal untuk prosedur bedah kasus obstetrik dan dengan penyulit atau kelainan penyerta (lihat modul dan prosedur analgesia regional)
5 Mampu memberikan anestesia umum untuk prosedur bedah obstetrik dan termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)
6 Mampu mengenali komplikasi (hipertensi, hipotensi, edema paru, aspirasi, penurunan kesadaran dll) pada kasus obstetrik dan cara penanganannya
7 Mampu melakukan terapi cairan dan transfusi darah pada kasus obsterik
8 Mampu memberikan anestesia operasi non obstetrik pada pasien obstetric
9 Mampu memberikan anestesia operasi laparoskopi10 Mampu melakukan ILA (Intrathecal labor analgesia) dan
PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk persalinan pervaginam
11 Mampu melakukan resusitasi ibu hamil12 Mampu melakukan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir
(lihat modul anestesia umum dan pediatric)13 Mampu melakukan penatalaksanaan pospar tum,
penanganan nyeri dan mual muntah14 Mampu melakukan pencatatan hal penting dalam rekam
medis preoperatif, intra dan pascabedah terkait dengan tindakan anesthesia
15 Mampu menentukan indikasi rawat ICU pascabedah
84
Checklist obstetric II
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfuse5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri
pascabedah
Checklist prosedur anesthesia intravena
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Persiapan operasi elektif : puasa 6-8 jam (pasien dewasa)
2 Periksa kesiapan mesin anestesia, peralatan anestesia dan obat-obat anestetik
3 Berikan premedikasi secara IV atau IM4 Berikan oksigen 3- 6 l/ mnt dengan nasal kanul
atau sungkup muka5 Lakukan induksi dengan obat intravena6 Monitor fungsi vital: oksigensi, saturasi Hb
(SpO2), ventilasi(ETCO2), tekanan darah, nadi, EKG, suhu, aliran cairan infusi, produksi urin, perdarahan
7 Atur kebutuhan obat suplemen analgetik opioid, dan kebutuhan sedasi
85
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
8 Akhir tindakan yakinkan pasien bernafas spontan dan volume nafas adekuat (kecuali bila direncanakan untuk melanjutkan bantuan nafas pascabedah) Bila perlu berikan antidotum zat yang menyebabkan apnea berkepanjangan atau hipoventilasi
9 Harus selalu diawasi keadaan jalan nafas dan pernafasan sampai ke ruang pulih
10 Berikan analgetik adekuat pascabedah
Checklist prosedur Induksi cepat
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan2 Diperlukan seorang asisten untuk melakukan
manuver Sellick (penekanan pada krikoid)3 Berikan preoksigenasi dengan oksigen 100%
selama 3-5 menit4 Berikan obat induksi dan pelumpuh otot kerja
cepat5 Posisikan kepala pasien dengan leher ekstensi6 Asisten melakukan penekanan pada krikoid7 Buka mulut dan masukkan daun laringoskop
melalui sudut kanan mulut8 Tempatkan ujung daun pada valekula9 Angkat epiglotis sampai tampak rima glotis dan
pita suara10 Masukkan pipa endotrakeal dengan tangan
kanan11 Asisten tetap melakukan penekanan pada krikoid
sampai posisi pipa endotrakeal sudah tepat di atas karina, di mana bunyi nafas kanan dan kiri sama dengan ventilasi buatan
86
ANALGESIA REGIONAL III
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti
tentang anatomi fungsional, fisiologi anestesia epidural, dapat memberikan anestesia epidural, secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anestesia epidural
Referensi :3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
Kompetensi 3. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi tulang belakang, medula
spinalis dan rongga epidural, lapisan-lapisannya mulai dari kulit, ligamen-ligamen, sampai ke rongga epidural, regio sakralis, hiatus sakralis, fungsional anatomi pleksus brakialis dan pleksus lumbosacral
2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada anestesia epidural
3 Mampu menjelaskan berbagai teori timbulnya tekanan negatif pada rongga epidural.
4 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik lokal pada anestesia epidural
5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjungan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia epidural
6 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anestesia epidural
7 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia epidural
87
No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia
epidural yang baik dan benar.9 Mampu menyebutkan beberapa cara pemasangan jarum
epidural10 Mampu menjelaskan level ketinggian minimal dan
jenis blok yang diinginkan termasuk dermatom yang dipengaruhinya, untuk masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.
11 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia epidural
12 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.
13 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran obat, ketinggian blok anestesia epidural
14 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia epidural
15 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia epidural, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.
16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pencabutan kateter epidural pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan.
4. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk
kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia epidural dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.
2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia epidural) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia epidural lumbal dengan baik dan benar.
3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia epidural lumbal yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan
88
No Materi Ya Tidak4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis
blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia epidural lumbal sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.
5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia epidural lumbal serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local
6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia epidural lumbal
7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, dan penatalaksanaannya
8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut
9 Mampu melakukan pencabutan kateter epidural dengan benar terutama pada pasien yang mendapat terapi antikoagulan
Checklist ujian epidural
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR ANESTESIA EPIDURAL1 Periksa kesiapan alat (epidural, resusitasi) dan
obat (epidural, resusitasi) yang diperlukan2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis
dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan
amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada pasien, premedikasi
bila perlu5 Posisikan pasien lateral dekubitus atau duduk,
ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus
89
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
6 Tentukan penunjuk anatomi celah antara L2-3, L3-4 atau L4-5. Celah antara L3-4 atau prosesus spinosus L4 tegak lurus dari spina iliaka anterior superior
7 Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada penunjuk anatomi yang ditentukan
8 Berikan analgesia lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum Tuohy
9 Lakukan penusukan jarum Tuohy pada celah yang telah diberi analgesia lokal sampai jarum Tuohy terfiksasi di ligamentum. Penusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad. Cabut stilet dan hubungkan jarum dengan semprit yang berisi NaCl 0,9%
10 Dengan tangan nondominan menahan jarum pada punggung pasien, tangan dominan mendorong maju jarum Tuohy pelan sambil menekan plunger semprit sampai ujung distal jarum epidural sampai di ruang epidural yang ditandai dengan adanya loss of resistance
11 Cabut semprit dan kateter epidural dimasukkan sampai ujung kateter melewati ujung jarum epidural 10 Cabut jarum epidural sambil mendorong kateter epidural sedemikian sehingga kateter tidak ikut tercabut
12 Pastikan kateter epidural yang masuk ke ruang epidural sepanjang lebih kurang 4 sm (fiksasi di kulit : kedalaman ruang epidural + 4 sm)
13 Sambungkan kateter dengan filter yang sudah diisi NaCl0,9%. . Aspirasi untuk memastikan kateter tidak masuk ruang subarahnoid. Fiksasi kateter, tutup dengan kasa steril/ tegaderm
14 Lakukan test dose untuk memastikan ujung kateter tidak terletak di ruang subarahnoid atau intravaskular
15 Masukkan analgesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering
90
No Materi Sudah dilakukan
Belum dilakukan
16 Cara penyuntikkan paramedian pada dasarnya sama seperti di atas, hanya jarum Tuohyl disuntikkan pada 1,5 sm lateral dan 1sm kaudal dari celah penyuntikkan yang dituju.Cara hanging drop pada dasarnya sama dengan teknik loss of resistance hanya identifikasi ruang epidural dilakukan dengan cara mengamati tertariknya tetesan Nacl 0,9% pada hub jarum Tuohy oleh tekanan negatif ruang epiduralDURANTE ANESTESIA EPIDURAL
1 Monitor ABC, ketinggian blok, intensitas blok2 Amati perubahan fisiologis yang terjadi,
pencegahan dan penatalaksanaannya 3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat5 Topping-up dose bila pembedahan berlangsung
lama6 Monitor kenyamanan pasien dan
penatalaksanaan rasa tidak nyamanPasienPASCABEDAH
1 Monitor ABC , intensitas blok di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat 3 Pencabutan kateter epidural4 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaan
91
ANESTESIA BEDAH THT II
TujuanSetelah menyelesaikan sesi ini peserta didik akan mempunyai
cukup pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pelayanan anestesiologi untuk berbagai prosedur bedah THT yang disertai penyulit, mencakup evaluasi pasien preoperatif, merancang pelaksanaan anestesia, pemberian anestesia intraoperatif, pemantauan pasien, penatalaksanaan masa siuman (emergence) dan pascabedah (pemulihan).
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menilai tingkat kesulitan jalan nafas2 Mampu menjelaskan urutan langkah-langkah tindakan
panendoskopik (laringoskopi, esofagoskopi, bronkoskopi dll)3 Merencanakan teknik, obat-obat dan peralatan anestesia
yang akan digunakan, termasuk pemantauan pasien untuk bronkoskopi serat optik dan bronkoskopi kaku
4 Mampu menyimpulkan kemungkinan komplikasi tindakan panendoskopi
5 Mampu membuat daftar teknik yang digunakan untuk mengendalikan hemodinamik pada saat laringoskopi dan bronkoskopi kaku
6 Mampu menjelaskan risiko dan komplikasi tonsilektomi serta penanganannya
7 Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring dan penanganannya
8 Mampu menjelaskan algoritma penanganan kesulitan jalan nafas
92
No Materi Ya Tidak9 Mampu menjelaskan teknik tonsilektomi darurat pada abses
peritonsilar dengan Trismus10 Mampu menjelaskan prosedur trakeostomi perkutan dan
krikotirotomi darurat11 Mampu menjelaskan prinsip ventilasi jet venturi pada bedah
laser, laring dan trakea12 Mengetahui patofisiologi apnea tidur
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Memberikan anestesia pada semua prosedur yang
disebutkan dalam sasaran keterampilan kognitif2 Mengevaluasi jalan nafas yang abnormal secara klinis dan
radiologis3 Memberikan anestesia untuk tindakan bronkoskopi kaku
dan serat optik4 Melakukan asistensi/ membantu prosedur intubasi dengan
bronkoskopi serat optik5 Memberikan anestesia untuk pembedahan tumor kepala-
leher, termasuk pemantauan, manajemen cairan dan penanganan nyeri pascabedah
6 Memberikan anesthesia topikal pada jalan nafas, termasuk injeksi transkrikoid
7 Mempertahankan jalan nafas dengan tekanan jalan nafas positif pada obstruksi parsial jalan nafas atas
8 Melakukan teknik hipotensi9 Memperagakan tindakan krikotirotomi darurat pada
manikin10 Melakukan krikotirotomi jarum dan ventilasi jet pada
pasien
Checklist THT II
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA
93
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Anestesia subarahnoid3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah
94
ANESTESIA PEDIATRIK II
Tujuan Pembelajaran Umum1. memiliki pengetahuan prinsip-prinsip dasar dan teknik lanjutan
anestesia pediatric2. mampu mempersiapkan, memberikan anestesia dan mengelola
pascaanestesia elektif maupun darurat untuk berbagai tindakan bedah pediatrik dengan kondisi penyulit dan kelainan jalan nafas.
3. memilih/seleksi pasien pediatrik untuk operasi yang relatif sulit dan disertai kondisi penyulit
4. melaksanakan persiapan preoperative5. menguasai teknik anestesia khusus dan penggunaan obat yang
sesuai untuk anestesia pediatric6. memberikan anestesia umum dan regional7. melakukan pemantauan8. mengelola pasca-anestesia pasien pediatric
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical
Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002
2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Martini FH. Fundamental of Anatomy & Physiology. 7th ed. 20065. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 2004
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Menjelaskan penatalaksanaan anestesia untuk kasus bayi dan
anak dengan sepsis, kelainan jalan nafas, kesulitan intubasi dan ventilasi seperti labiopalatognatoskisis bilateral komplit, Pierre Robin, tumor gigi mulut dan jalan nafas
95
No Materi Ya Tidak2 Menjelaskan hal penting apa saja yang harus diperhatikan
pada kasus bayi dengan kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel trakeoesofagus.Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia untuk kasus bayi dengan kelainan kongenital dan anomali seperti hernia diafragmatika, omfalokel, gastroskisis, fistel trakeoesofagus
3 Menjelaskan mekanisme terjadinya spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea pada bayi dan anak
4 Menjelaskan mekanisme terjadinya hipotermia pada kasus pediatrik, cara mencegah, cara mengatasi dan komplikasi apa saja yang dapat ditimbulkannya
5 Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi spasme laring, spasme bronkus, edema glotis dan trakea yang terjadi pada bayi dan anak
6 Menjelaskan penatalaksanaan analgesia regional, dosis dan jenis obat analgetik lokal apa saja yang dapat dipakai untuk bayi dan anak
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu mengevaluasi jalan nafas yang normal dan abnormal
secara klinis dan radiologis pada pasien pediatrik2 Mampu menyiapkan kamar bedah secara lengkap untuk
operasi pediatric3 Mampu memasang dan mengatur alat, obat-obat, cairan dan
kelengkapan lain yang diperlukan untuk operasi pediatrik4 Mampu mempersiapkan alat untuk monitor noninvasif dan
invasif5 Mampu mempersiapkan alat untuk transfusi darah pasien
pediatric6 Mampu melakukan pengecekan kelengkapan alat pembiusan,
mesin anestesia dan obat , cairan yang diperlukan untuk anestesia umum maupun regional
7 Mampu melakukan akses vena perifer dengan jarum 20-24G dan akses vena sentral
8 Mampu melakukan induksi anestesia umum pada pasien pediatrik dengan penyulit
96
No Materi Ya Tidak9 Mampu melakukan ventilasi pada pasien pediatrik dengan
kelainan jalan nafas menggunakan sungkup muka, bag dan oral jalan nafas yang sesuai
10 Mampu melakukan intubasi trakea dengan/tanpa teknik cepat, terutama pada pasien pediatric dengan penyulit maupun kelainan jalan nafas
11 Mampu melakukan ventilasi tekanan positif melalui pipa trakea
12 Mampu memberikan anestesia pediatrik dengan posisi pasien lateral, litotomi dan telungkup
13 Mampu melakukan tindakan anestesia pada kasus khusus dengan kelainan kongenital dan anomali (lihat prosedur anestesia umum, intubasi dan pemasangan LMA)
14 Mampu melakukan jalur akses / pengambilan darah intraarterial
15 Mampu melakukan transportasi pasien ke ruang pulih, ruang rawat atau PICU
16 Mampu melakukan tindakan atau terapi terhadap komplikasi yang biasa terjadi di ruang pulih
Checklist Pediatrik II
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor5 Interpretasi hasil monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi, LMA)2 Analgesia regional3 Anestesia intravena dan MAC4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, kesadaran,
kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu
97
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
6 Pengakhiran anestesia, masa siuman7 Tindakan ekstubasi8 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital pascabedah2 Penanganan komplikasi, respirasi,
kardiovaskular, kesadaran, metabolik, gastrointestinal (mual muntah) dan nyeri pascabedah
3 Penetapan kriteria untuk boleh kembali ke ruang rawat
Prosedur intubasi endotrakeal pada Pasien Pediatrik
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan. Periksa laringoskop danlampunya berfungsi dengan baik.- Laringoskopi bayi (Millerr dan Macintosh)- ETT dengan kaf atau tanpa kaf- Mandrain bayi- Cunam Magill- Sungkup bayi- Mate device
2 Berikan obat premedikasi untuk menenangkan pasien
3 Posisikan pasien dalam ”sniffing position” dengan mengganjal bagian bawahleher, atau mengganjal bawah bahu setinggi 5-10 sm. Hindari hiperekstensi leher
4 Berikan oksigen 100% melalui sungkup muka. Pastikan tidak ada kesulitan ventilasi
5 Pegang sungkup sembari melakukan manuver angkat dagu dengan satu tangan
6 Jika jalan nafas belum bebas, lakukan buka mulut dan dorong mandibula ke depan dengan dua tangan
7 Yakinkan ventilasi baik dengan melihat kembang-kempisnya balon (anesthetic bag)
98
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
8 Berikan obat induksi. Pastikan kesadaran pasien hilang
9 Bila jalan nafas aman dapat diberikan pelumpuh otot. Pastikan obat telah bekerja pada otot nafas
10 Berikan nafas buatan dengan oksigen 100% selama 2-3 menit
11 Lakukan laringoskopidengan laringoskop bilah lurus (Miller)
12 Pegang gagang dengan tangan kiri13 Pastikan lagi cahaya lampu laringoskop cukup
terang14 Buka mulut pasien. Masukkan daun melalui
sudut kanan mulut15 Geser lidah ke kiri sambil meneruskan daun ke
dalam, menyusuri pinggir kanan lidah menuju laring. Perhatikan epiglotis
16 Letakkan ujung daun pada vallecula17 Angkat epiglotis ke depan (bukan diungkit)
dengan daun.Bila epiglotis terangkat dengan benar akan tampak rima glotis dengan pita suara berwarna putih, berbentuk huruf V terbalik
18 Masukkan pipa endotrakeal dengan tangan kanan hingga batas berwarna hitam melewati pita suara, atau jika pipa mempunyai kaf dimasukkan hingga seluruh kaf melewati pita suara
19 Yakinkan bunyi nafas kanan dan kiri sama20 Lakukan fiksasi pipa endotrakeal21 Berikan nafas buatan dengan resuscitation bag
atau anesthesia bag22 Jika dilakukan intubasi sadar atau dengan nafas
spontan, harus diberikan sedasiyang cukup dan anestetik topikal. Untuk menghindari refleks vagal dapat diberikan injeksi atropin 0,1 mg intravena
99
ANESTESIA DI LUAR KAMAR BEDAH
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu memberikan anestesia di luar kamar bedah
Referensi :1. Hurford WE et al. Clincal Anesthsia Procedure of the Massachusetts
General Hospital. 6th ed, Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins 2002.
2. Stone DJ, Sperry RJ, Johnson JO, Spiekermann BF, Yemen TA. The Neuroanesthesia Handbook. St Louis : Mosby 1996, 297-329.
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mengetahui alat pemantauan dan obat-obatan apa yang
perlu diadakan di tempat ECT dan radiologi2 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk CT-scan3 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk MRI4 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk neuroradiologi5 Mengetahui teknik sedasi/anestesia untuk terapi radiasi6 Mengetahui teknik Monitored Anesthesia Care (MAC)7 Mengetahui teknik sedasi/anestesia ECT 8 Mengetahui interaksi obat anestetik dan obat psikiatrik
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan obat dan alat untuk memberikan
anestesia di luar kamar bedah2 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk CT-
scan3 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk MRI4 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk
neuroradiologi
100
No Materi Ya Tidak5 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk terapi
radiasi6 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia dengan
teknik Monitored Anesthesia Care (MAC)7 Mampu melakukan pemberian sedasi/anestesia untuk ECT8 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat interaksi
obat anestetik dan obat Psikiatrik9 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi akibat zat kontras
untuk radiodiagnostik
Checklist penuntun belajar
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
1 Persiapan alat dan obat2 Pemasangan alat monitor khusus3 Teknik sedasi/anestesia untuk CT-scan4 Teknik sedasi/anestesia untuk MRI5 Tekn ik sedas i /anes tes i a un tuk untuk
Neuroradiologi6 Teknik sedasi/anestesia untuk Terapi Radiasi7 Teknik sedasi/anestesia Monitored Anesthesia
Care (MAC)8 Teknik sedasi/anestesia untuk ECT9 Menilai dan mengatasi komplikasi akibat interaksi
obat anestetik dan obat psikiatrik10 Menilai dan mengatasi komplikasi akibat zat
kontras untuk radiodiagnostik
101
ANESTESIA PASIEN DENGAN PENYAKIT KHUSUS
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memahami patofisiologi
berbagai penyakit khusus yang umum ditemukan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal dan hipertensi, penyakit endokrin, penyakit paru dan gangguan respirasi, gangguan nutrisi dan obesitas, penyakit hati, pasien geriatri dan gangguan degeratif, pasien dengan adiksi obat seperti narkotika dan amfetamin. Demikian juga obat apa yang dikonsumsi pasien untuk jangka panjang. Atas dasar hal tersebut dapat direncana teknik, dan jenis obat yang akan dipergunakan. Asuhan medis perioperatif sudah tentu dapat dilaksanakan dengan baik
Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 2005
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan patofisiologi gangguan hormon
tiroid,dan gangguanmetabolisme karbohidrat
2 Mampu menjelaskan patofisiologi malnutrisi-obesitas3 Mampu menjelaskan perubahan tubuh pada adiksi narkotik4 Mampu menjelaskan patofisiologi COPD dan asma bronkial5 Mampu menjelaskan perubahan fungsi sistem tubuh akibat
perubahan degeneratif pada usia lanjut6 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah
untuk pasien dengan hipertiroid dan diabetes melitus7 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah
untuk pasien dengan obesitas
102
No Materi Ya Tidak8 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pascabedah
untuk pasien dengan adiksi narkotik9 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan perioperatif
untuk pasien dengan PPOM dan asma bronkial10 Mampu merencanakan anestesia dan asuhan pasca bedah
untuk pasien geriatric11 Mampu mengatasi komplikasi yang terjadi selama anestesia
dan masa perioperatif pasien dengan penyakit khusus
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan anamnesis dan diagnosis fisis pada
pasien dengan penyakit khusus yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai
2 Mampu melakukan persiapan pra anestesia untuk pasien dengan penyakit khusus
3 Mampu melakukan penatalaksanaan anestesia pada pasien dengan penyakit khusus
4 Mampu melakukan asuhan pascabedah pada pasien dengan penyakit khusus
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRE OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi
yang adekuat2 Laboratorium3 Pemeriksaan tambahan4 Antibiotik propilaksis5 Cairan dan Darah6 Peralatan dan instrumen khusus
ANESTESIA1 Teknik anesthesia2 Obat anestetik
103
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL/LOKAL DAERAH OPERASI
1 Penderita diatur dalam posisi sesuai dengan letak kelainan
2 Lakukan desinfeksi dan tindakan asepsis/antisepsis pada daerah operasi
3 Lapangan anestesia dipersempit dengan linen sterilTINDAKAN ANESTESIA
1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi
PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus
104
POST ANESTHESIA CARE UNIT
Tujuan :1. Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mampu mengelola
pasien pasca-anestesia umum dan regional di PACU, 2. Mengetahui kapan pasien dipulangkan (untuk ambulatori), kapan
boleh dipindah ke ruangan (untuk pasien rawat inap), serta kapan indikasi masuk ICU, HCU, atau perlu operasi lagi.
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Chung F. Discharge process. In: Twersky RS, ed. The Ambulatory
Anesthesia Handbook. St Louis: Mosby;1995,431-49.4. Practice Guidelines for Postanesthetic Care. Anesthesiology 2002;
96(3).
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mengetahui alat pemantauan dan obat-obatan apa yang
perlu diadakan di PACU2 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
obstruksi jalan nafas3 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
hipoksemia4 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
hiperkarbia5 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
hipotensi
105
No Materi Ya Tidak6 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
hipertensi7 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU: aritmia8 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
menggigil9 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU: PONV10 Mengetahui komplikasi yang sering terjadi di PACU:
delirium11 Mengetahui komplikasi akibat pemasangan jarum untuk
analgesia lokal atau akibat kateternya12 Memahami kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1
(pindah ke ruangan atau ke PACU fase2)13 Memahami kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2
(boleh pulang ke rumah)14 Memahami indikasi pasien harus masuk ke ICU atau HCU
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemantauan pasien PACU dan
persiapan obat-obatan yang harus ada di PACU2 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: obstruksi jalan nafas3 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: hipoksemia4 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: hiperkarbia.5 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: hipotensi.6 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: hipertensi.7 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: aritmia8 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: menggigil.9 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: PONV.10 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: delirium.
106
No Materi Ya Tidak11 Mampu menilai dan mengatasi komplikasi yang sering
terjadi di PACU: akibat penusukan jarum untuk analgesia regional atau kateternya.
12 Mampu menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1 dengan Modifikasi Aldrete’s skor
13 Mampu menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2 (boleh pulang ke rumah) dengan PADSS skor
14 Mampu menilai kapan pasien harus masuk ke ICU atau HCU
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PENGENALAN KOMPLIKASI1 Pemasangan monitor2 menilai dan mengatasi komplikasi obstruksi
jalan nafas3 menilai dan mengatasi komplikasi hipoksemia4 menilai dan mengatasi komplikasi hiperkarbia5 menilai dan mengatasi komplikasi hipotensi6 menilai dan mengatasi komplikasi hipertensi7 menilai dan mengatasi komplikasi: aritmia8 menilai dan mengatasi komplikasi menggigil9 menilai dan mengatasi komplikasi PONV10 menilai dan mengatasi komplikasi delirium11 menilai dan mengatasi komplikasi akibat
penusukan jarum untuk analgesia regional atau kateternya
12 menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 1 dengan Modifikasi Aldrete’s skor
13 menilai kapan pasien boleh keluar dari PACU fase 2 (boleh pulang ke rumah) dengan PADSS skor
14 menilai kapan pasien harus masuk ke ICU atau HCU
SEMESTER V
1. Modul Anestesia Bedah Rawat Jalan2. Modul Anestesia Regional IV (Bier block, Blok Saraf)3. Modul Anestesia Bedah Saraf I4. Modul Anestesia Kardiotoraksik I5. Modul Anestesia Bedah Invasif Minimal6. Modul Anestesia Bedah Penyakit Langka7. Modul Intensive Care I8. Modul Penelitian
109
ANESTESIA BEDAH PASIEN RAWAT JALAN
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu melakukan persiapan
preoperatif pasien ambulatory dengan baik dan cermat, melakukan pembiusan umum maupun regional yang baik dan tepat, pemantauan dan penatalaksanaan pascabedah pasien ambulatori.
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th
ed.Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 2006 3. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005 4. Tatang Bisri : Literasi Anestesiologi : Ambulatori Anestesia, 2007.
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan kriteria pemilihan pasien untuk operasi
ambulatori2 Mampu menjelaskan pemeriksaan preoperatif pasien
untuk operasi ambulatori, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat
3 Mampu menjelaskan status fisis pasien ambulatori berdasarkan klasifikasi ASA.
4 Mampu menjelaskan kondisi pasien yang tidak sesuai untuk operasi ambulatori dan risikonya, seperti bayi prematur dan eks-prematur, pasien dengan riwayat gangguan respirasi seperti ISPA, apnea, spasme bronkus, pasien dengan penyakit jantung seperti CHF, kelainan jantung kongenital, pasien dengan riwayat hipertermia malignan, pasien obesitas morbid, pasien dengan keganasan, gangguan jalan nafas sulit, operasi besar yang memungkinkan kehilangan banyak darah, yang membutuhkan pemantauan dan penanganan nyeri khusus pascabedah
110
No Materi Ya Tidak5 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif operasi
ambulatori seperti puasa dan premedikasi.6 Mampu menjelaskan rencana anestesia umum seperti
anestesia intravena, sungkup, LMA atau intubasi ETT, dan regional seperti spinal, epidural, kaudal maupun blok perifer untuk operasi pasien ambulatori yang akan dilakukan
7 Mampu menjelaskan persiapan alat anestesia umum maupun regional, dan obat-obatan dengan masa kerja singkat yang sesuai untuk anestesia ambulatori
8 Mampu menjelaskan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia ambulatori
9 Mampu menjelaskan cara pemulihan pembiusan yang cepat untuk pasien ambulatori
10 Mampu menjelaskan penatalaksanan nyeri, mual muntah pascabedah untuk pasien ambulatori
11 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat timbul pascabedah ambulatori
12 Mampu menjelaskan kriteria pasien keluar dari PACU/ruang pulih fase 1 ke ruang pulih fase 2 (dengan Modifikasi Aldrete’s skor) pulang ke rumah (PADSS skor) atau harus dirawat pascabedah ambulatori
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemilihan pasien untuk operasi
ambulatory2 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien
untuk operasi ambulatori, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat
3 Mampu mengklasifikasi status fisis pasien ambulatori berdasarkan klasifikasi ASA
4 Mampu menilai kondisi pasien yang tidak sesuai untuk operasi ambulatori dan risikonya, seperti bayi prematur dan eks-prematur, pasien dengan riwayat gangguan respirasi seperti ISPA, apnea, spasme bronkus, pasien dengan penyakit jantung seperti CHF, kelainan jantung kongenital, pasien dengan riwayat hipertermia malignan, pasien obesitas morbid, pasien dengan keganasan, gangguan jalan nafas sulit, operasi besar yang memungkinkan kehilangan banyak darah, yang membutuhkan pemantauan dan penanganan nyeri khusus pascabedah
111
No Materi Ya Tidak5 Mampu melakukan persiapan preoperatif operasi
ambulatori seperti puasa dan premedikasi6 Mampu memberikan anestesia umum seperti anestesia
intravena, sungkup, LMA atau intubasi ETT, dan regional seperti spinal, epidural, kaudal untuk operasi pasien ambulatori yang akan dilakukan (lihat prosedur anestesia umum dan regional)
7 Mampu melakukan persiapan alat anestesia umum maupun regional
8 Mampu melakukan pemberian obat-obatan dengan masa kerja singkat yang sesuai untuk anestesia ambulatori
9 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia ambulatori
10 Mampu melakukan penatalaksanan nyeri, mual muntah pascabedah untuk pasien ambulatori
11 Mampu mengenali tanda-tanda dan mengatasi komplikasi yang dapat timbul pascabedah ambulatori
12 Mampu menilai kondisi pasien keluar dari PACU/ruang pulih fase 1 ke ruang pulih fase 2 dengan Modifikasi Aldrete skor atau pulang (dengan PADSS skor), atau dirawat pascabedah ambulatori.
112
ANALGESIA REGIONAL IV
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti
tentang anatomi fungsional , anasgesia regional blok perifer, dapat memberikan anasgesia regional blok perifer dan bier block secara baik dan benar, melakukan penatalaksanaan komplikasi anasgesia regional blok perifer
Referensi :5. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20066. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins ; 2006
Kompetensi 5. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi fungsional anatomi pleksus
brakialis dan pleksus lumbosacral2 Mampu menjelaskan perubahan fisiologi yang terjadi pada
anesthesia pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.3 Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat analgetik
lokal pada anesthesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosacral
4 Mampu menjelaskan persiapan preoperatif termasuk kunjugan preanestesia dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anesthesia blok perifer pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.
5 Mampu menjelaskan rencana penatalaksanaan anesthesia blok perifer pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral untuk prosedur bedah yang akan dilakukan.
6 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat yang akan dipakai untuk anesthesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral .
113
No Materi Ya Tidak8 Mampu menjelaskan cara kerja nerve- stimulator dan
metode lainnya untuk identifikasi saraf , keuntungan dan kerugiannya
9 Mampu menjelaskan prosedur tindakan anestesia berbagai pendekatan blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral yang baik dan benar.
10 Mampu menjelaskan indikasi dan indikasi-kontra tindakan anestesia epidural, kaudal, blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral.
11 Mampu menyebutkan jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran, mula kerja, lama kerja obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik lokal.
12 Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mula dan masa kerja obat pada anestesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral
13 Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi pada anestesia blok pleksus brakialis dan blok pleksus lumbosakral, tanda- tanda dan gejala, cara mencegah dan mengatasi komplikasi tersebut.
6. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan preoperatif termasuk
kunjugan preanestesia, memilih pasien yang sesuai untuk anestesia blok pleksus brakialis dan pleksus lumbosakral , dan melakukan identifikasi kelainan atau penyakit pasien yang akan mempengaruhi jalannya anestesia.
2 Mampu melakukan persiapan alat (alat anestesia blok perifer dan alat resusitasi) dan obat (analgesia lokal, adjuvan, obat resusitasi) untuk anestesia blok perifer dan blok pleksus lumbosakral dengan baik dan benar.
3 Mampu melakukan prosedur tindakan anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral yang baik dan benar dengan berbagai cara pendekatan
114
No Materi Ya Tidak4 Mampu memeriksa level ketinggian minimal dan jenis
blok yang diinginkan termasuk dermatom, miotom dan osteotom yang dipengaruhinya pada anestesia blok pleksus lumbosakral sehingga sesuai untuk kebutuhan masing-masing tindakan operasi yang akan dilakukan.
5 Mampu menyiapkan berbagai jenis obat, dosis, konsentrasi, pengenceran dan memakai berbagai jenis obat analgetik lokal yang dapat dipakai untuk anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral, serta jenis adjuvan yang dapat mempengaruhi atau membantu kerja obat analgetik local
6 Mampu melakukan monitor pasien dalam anestesia blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral
7 Mampu mengenali perubahan fisiologis yang terjadi pada anestesia blok kaudal, blok pleksus brakialis , blok pleksus lumbosakral dan penatalaksanaannya
8 Mampu mengenali tanda- tanda dini komplikasi yang terjadi pada anestesia epidural lumbal, kaudal, blok pleksus brakialis, blok pleksus lumbosakral, melakukan pencegahan dan mengatasi komplikasi tersebut.
Checklist blok interscalenus Pleksus Brakialis
No Materi Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK INTERSKALENUS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)
dan obat (blok perifer, resusitasi) yang diperlukan dan cek kesiapan alat
2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis
3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien
4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok
5 Premedikasi bila perlu
115
No Materi Sudah dikerjakan
Tidak dikerjakan
6 Posisikan pasien dengan kepala pasien miring ke arah sisi yang tidak diblok
7 Gambar penunjuk anatomi blokbinterskalenus : bagian posterior otot sternokleidomastoideus pars klavikularis, vena jugularis eksterna, dan klavikula. Raba otot skalenus anterior dan medial di bagian posterior ototsternokleidomastoideus pars klavikula, di dekat vena jugularis eksterna
8 Asepsis dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan
10 Jarum simulator 2 inci dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan pada daerah antara otot skalenus anterior dan medial dengan arah sedikit kaudal dan posterior. Perhatikan jarum jangan masuk lebih dari 2 cm
11 Amati adanya respons positif berupa twitch otot deltoid, lengan atas , lengan bawah atau tangan. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perlu.
12 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasidan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK INTERSKALENUS PLEKSUS BRAKIALIS
1 Monitor ABC, intensitas blok dan dermatom, osteotom, miotom yangterblok
2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok interskalenuspleksus brakialis
3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya
4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi
116
Checklist Blok Aksilaris Pleksus Brachialis
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK INTERSKALENUS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)
dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat
2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis
3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien
4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok
5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan kepala pasien miring
ke arah sisi yang tidak diblok, dan lengan yang akan diblok abduksi dan fleksi di sendi siku sehingga aksila terekspos
7 Raba denyut arteri aksilaris pada lengan yang akan diblok
8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan10 Jarum simulator 2 inch dihubungkan dengan
nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan pada daerah di atas denyut arteri aksilaris
11 Amati adanya respons twitch tangan. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA.Sesuaikan posisi jarum bila perlu
12 Hubungkan sempri tberisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi sering
13 Bila perlu dapat dicari respons motorik nervus medianus, ulnaris, radialis satu persatu
117
DURANTE BLOK AKSILARIS PLEKSUS BRAKIALIS
1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok
2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok interskalenus pleksus brakialis
3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya
4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi
Checklist Blok Siatik Pleksus Sakralis
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK SIATIK PLEKSUS SAKRALIS1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi)
dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis
dan antisepsis3 Pasang monitor Standard pada pasien dan
amati tanda vital pasien4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain
yang tidak diblok5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan posisi lateral sedikit
jatuh ke ventral dengan tungkai yang akan diblok di sebelah atas, dengan fleksi sendi panggul dan lutut
7 Gambar penunjuk anatomi blok siatik : 4 sm dari pertengahan garis yangmenghubungkan SIPS dan trokanter mayor
8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan
118
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
10 Jarum simulator 4 inch dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah tegak lurus semua plana
11 Amati adanya respons twitch otot hamstring, betis atau kaki. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perlu.
12 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum simulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK SIATIK PLEKSUS SAKRALIS
1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok
2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok
3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya
4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi
1. Checklist Blok Femoralis pleksus Lumbalis
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK FEMORALIS PLEKSUS LUMBALIS
1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi) dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat
2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis
119
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien
4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok
5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien supine7 Gambar penunjuk anatomi blok femoralis :
lipatan inguinal dan denyutarteri femoralis
8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan 10 Jarum
simulator 2 inci dihubungkan dengan nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah hampir tegak lurus tepat di sebelah denyut arteri femoralis
10 Amati adanya respons twitch otot kuadriseps femoris .Kecilkan arussampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisijarum bila perlu
11 Hubungkan semprit berisi analgesia lokal dengan jarum stimulator. Aspirasi dan injeksikan analgesia lokal secara pelan dan aspirasi seringDURANTE BLOK FEMORALIS PLEKSUS LUMBALIS
1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yangterblok
2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok
3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya
4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuatPASCABEDAH
1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi
120
Check list Blok Poplitea Pleksus Sakralis
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR BLOK POPLITEA PLEKSUS SAKRALIS
1 Periksa kesiapan alat (blok perifer, resusitasi) dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat
2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis
3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien
4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok
5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan posisi prone7 Gambar penunjuk anatomi blok poplitea :
8 cm dari lipatan poplitea ke arah kaudal di pertengahan tendon otot semi membranosus dan otot biseps femoris
8 A dan antisepsis daerah penyuntikan9 Analgesia lokal daerah penyuntikan10 Jarum simulator 4 inch dihubungkan dengan
nerve stimulator, dengan arus 1,5 mA, disuntikkan dengan arah tegak lurus
11 Amati adanya respons twitch otot kaki. Kecilkan arus sampai didapat twitch adekuat dengan arus 0,2 -0,4 mA. Sesuaikan posisi jarum bila perluDURANTE BLOK POPLITEA PLEKSUS
1 Monitor ABC , intensitas dan dermatom, osteotom , miotom yang terblok
2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien selama blok
3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan penatalaksanaannya
4 Penatalaksanaan bila blok tidak adekuat
121
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PASCABEDAH1 Monitor ABC di ruang pulih2 Pasien dikembalikan ke ruang rawat3 Komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi
Checklist ujian Analgesia regional intravena
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Informed consent2 Pemeriksaan fisis dan lab3 Pemeriksaan tambahan
PROSEDUR ANALGESIA REGIONAL INTRAVENA
1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan dan cek kesiapan alat
2 Siapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis
3 Pasang monitor Standard pada pasien dan amati tanda vital pasien
4 Pasang jalur intravena pada ekstremitas lain yang tidak diblok
5 Premedikasi bila perlu6 Posisikan pasien dengan ekstremitas yang
akan diblok dielevasi selama 1-2 menit7 Lengan dibalut dengan vellband dan turnike
kaf ganda dipasang pada bagian proksimal ekstremitas yang diblok
8 Kateter intravena 22 G dipasang pada dorsum manus atau dorsum pedis pada lengan/kaki yang akan diblok
9 Elevasi ekstremitas 1 menit untuk eksanguinasi10 Pembalut Esmarch dipasang dengan baik
secara sistematis dari ujung jari sampai kaf distal
11 Inflasikan kaf distal sampai 300 mmHg12 Inflasikan kaf proksimal sampai 300 mmHg13 Deflasikan kaf distal
122
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
14 Pembalut Esmarch dilepaskan15 Cek ekstremitas untuk warna (pucat) dan
oklusi arteri (tidak ada denyut arteri)16 Ekstremitas diturunkan, obat analgetik lokal
disuntikkan melalui kateter intravena pada ekstremitas yang akan diblokDURANTE ANALGESIA REGIONAL INTRAVENA
1 Monitor ABC2 Penatalaksanaan rasa tidak nyaman pasien
selama analgesia regional Intravena3 Komplikasi yang terjadi, pencegahan dan
penatalaksanaannya4 Penatalaksanaan bila durasi blok akan habis
PASCABEDAH1 Lepascan turnike pelan dan bertahap2 Monitor ABC di ruang pulih3 Pasien dikembalikan ke ruang rawat
123
ANESTESIA BEDAH SARAF I
Tujuan :Memberikan anestesia pada operasi intrakranial, operasi di luar
otak akan tetapi pasiennya mempunyai kelainan otak, bedah spinal dan kolumna verebralis.
Referensi : 1. Cottrell JE, Smith DS. Anesthesia and Neurosurgery, 4th ed. St Louis
: Mosby; 2001.2. Newfield P, Cottrell JE. Handbook of Neuroanesthesia, 4th ed,
Philadelphia : Lippincott Williams&Wilkins ; 2007.3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 20065. ISNAML participant workbook 2007.6. Matta BF, Menon DK, Turner JM (eds) Textbook of Neuroanaesthesia
and Critical care, 1st ed., Greenwich Medical Media Ltd., London.7. Albin MS (1997). Textbook of Neuroanesthesia with Neurosurgical
and Neuroscience Perspectives. McGraw-Hill, New York.1137-1175.8. Bisri T, Himendra A, Surahman E. Neuroanestesia. Bandung 1998.
KOMPETENSI1. Kognitif:
No Materi Ya Tidak1 Memahami neurofisologi, neurofarmakologi2 Memahami penilaian preoperatif pasien untuk operasi
intrakranial3 Memahami patofisiologi kelainan intraserebral baik
trauma atau non trauma4 Memahami bagaimana melakukan identif ikasi
peningkatan tekanan intrakranial
124
No Materi Ya Tidak5 Memahami pemantauan untuk prosedur intrakranial6 Memahami persiapan penatalaksanaan jalan nafas pada
operasi servikal7 Memahami pemilihan anestesia untuk bedah saraf8 Memahami cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi9 Memahami cara merencanakan anestesia yang
memungkinkan dilakukanpemantauan neurofisiologisMemahami pilihan-pilihan untuk mengatasi peningkatan tekanan intrakranial
10 Memahami cara melakukan proteksi otak perioperatif
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan untuk operasi intrakranial2 Mampu menilai GCS secara cepat3 Mampu melakukan manajemen jalan nafas pada operasi
spinal servikal4 Melakukan pemasangan jalur intraarterial dan intravena
dengan jarum besar (keberhasilan 75%)5 Mampu memasang kateter vena sentral tanpa mengganggu
drainase vena serebral (75% berhasil)6 Mampu melakukan induksi anestesia umum untuk operasi
besar (masih di supervisi)7 Mampu melakukan intubasi pasien dengan kelanan serebral
atau cervikaldengan benar (dengan intubasi serat optik, kalau ada).
8 Mampu memberikan anestesia pada prosedur diagnostik (MRI, CTScan)
9 Mampu menangani komplikasi pascabedah saraf diruang pulih
10 Mampu melakukan proteksi otak perioperatif
125
Checklist Bedah Saraf I
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia
umum2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah
126
ANESTESIA BEDAH KARDIOTORASIK I
Tujuan :1. Mahasiswa mampu melaksanakan persiapan preoperatif pasien
bedah toraks, elektif maupun darurat2. Menentukan pasien yang layak menjalani ventilasi satu paru3. Menguasai teknik anestesia dengan ventilasi satu paru4. Menguasai teknik anestesia pada pasien dengan massa mediastinum,
termasuk penderita miasthenia gravis dan sindroma vena kava superior
5. Melakukan pemantauan untuk bedah toraks, termasuk yang menggunakan teknik ventilasi satu paru
6. Penatalaksanaan pascaanestesia pasien bedah toraks, termasuk penatalaksanaan nyeri pascabeda
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical
Anaesthesiology, 2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Kaplan JA, Slinger PD. Thoracic Anesthesia, 3rd ed, 2003
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi paru normal2 Mampu menjelaskan patofisiologi berbagai kelainan paru
dan hubungannya dengan anestesia3 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien
dengan kelainan paru, termasuk persiapan prabedah yang baik
4 Mampu menjelaskan fisiologi pada ventilasi satu paru5 Mampu menjelaskan indikasi, indikasi kontra dan komplikasi
ventilasi satu paru
127
No Materi Ya Tidak6 Mampu menjelaskan teknik anestesia, peralatan dan
pemantauan yang diperlukan pada ventilasi satu paru7 Mampu menjelaskan berbagai lokasi massa mediastinum
dan konsekuensi fisiologisnya8 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien
dengan massa mediastinum9 Mampu menjelaskan teknik anestesia pada massa
mediastinum10 Mampu menjelaskan patofisiologi sindrom vena kava
superior11 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien
dengan sindrom vena kava superior12 Mampu menjelaskan patofisiologi miastenia gravis dan
implikasinya pada teknik anestesia13 Mampu menjelaskan penatalaksanaan perioperatif pasien
miastenia gravis14 Mampu menjelaskan kegawatan torasik yang mengancam
nyawa, termasuk trauma toraks15 Mampu menjelaskan teknik anestesia pada bedah darurat
trauma toraks16 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pascabedah dan
tatalaksana nyeri pasien bedah toraks
PsikomotorNo Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien untuk
bedah toraks, meliputi pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat
2 Mampu menilai kelayakan anestesia untuk bedah toraks3 Mampu menilai kondisi pasien yang tidak sesuai untuk
teknik ventilasi satu paru dan risikonya4 Mampu melakukan persiapan preoperatif bedah toraks,
termasuk fisioterapi dada dan terapi inhalasi5 Mampu mempersiapkan peralatan dan pemantauan yan
diperlukan untuk anestesia dengan ventilasi satu paru6 Mampu melakukan teknik anestesia dan pemantauan
dengan ventilasi satu paru7 Mampu melakukan intubasi dengan double lumen tube8 Mampu memberikan anestesia pada pasien dengan
massamediastinum
128
No Materi Ya Tidak9 Mampu memberikan anestesia pada bedah darurat toraks10 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai
untuk anestesia bedah toraks11 Mampu melakukan penatalaksanan pascabedah toraks,
termasuk tatalaksana nyeri12 Mampu mengenali tanda-tanda dan mengatasi komplikasi
yang dapat timbul pascabedah toraks
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRAANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat4 Pemasangan monitor5 Interpretasi hasil monitor
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi ETT/ DLT)2 Anestesia3 Anestesia intravena4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, kesadaran,
kardiovaskular, pernafasan. Tekanan darah, nadi, Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu
6 Pengakhiran anestesia, masa siuman7 Tindakan ekstubasi8 Komplikasi dan penanganannya
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital pascabedah2 Penanganan komplikasi, respirasi,
kardiovaskular, kesadaran, metabolik, gastrointestinal (mual muntah) dan nyeri pascabedah
3 Penetapan kriteria untuk laik boleh dipulangkan
129
ANESTESIA BEDAH INVASIF MINIMAL
Tujuan Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu melakukan
tatalaksana perioperatif operasi invasive minimal (selanjutnya disingkat dengan OIM) atau operasi laparoskopi (selanjutnya disingkat OL) yangmeliputi: 1. evaluasi dan persiapan preoperatif dengan baik dan cermat, 2. melakukan penatalaksanaan anestesia secara benar dan aman
sehingga menghasilkan trias anestesia yang optimal, 3. melakukan penatalaksanaan reanimasi yang adekuat selama
prosedur berlangsung, 4. melakukan pemantauan,5. melakukan prosedur pemulihan anestesia yang aman dan mulus
serta melakukan tatalaksana pascaanestesia/operasi yang rasional
Referensi :1. Basic & Clinical Pharmacology Katzung BG 9th ed 20042. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 20063. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2005.4. Miller´s Anesthesia RD 6th ed 20055. Berry & Kohn’s Operating room technique, 10th ed 2004
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Penyakit sistemik lain yang diderita pasien yang dapat
mempengaruhi jalannya anestesia untuk OIM atau OL2 Deskripsi prosedur OIM atau OL, elemen esensial, bahaya
dan pertimbangan keamanan pasien yang akan dilakukan OIM atau OL
130
No Materi Ya Tidak3 Persiapan preoperatif yang harus dilaksanakan baik
persiapan rutin maupun persiapan khusus; di rumah (pada pasien rawat jalan), di bangsal/ruang perawatan, di kamar persiapan IBS dan di kamar operasi
4 Rencana anestesia dan reanimasi yang akan dilakukan untuk prosedur OIM atau OL
5 Pemantauan dan penyulit yang dapat terjadi selama OIM atau OL
6 Perubahan fisiologis akibat insuflasi gas CO2 dan perubahan posisi trendelenburg, antitrendelenburg, lateral, litotomi, terhadap kondisi pasien selama anestesia untuk OIM atau OL
7 Cara mengenali dan menangani komplikasi pemakaian gas CO2 dan pemakaian alat bedah elektrik pada OIM atau OL
8 Pemantauan, beberapa penyulit yang dapat terjadi dan penatalaksanaannya pasca OIM atau OL
9 Rekam medis perioperatif pasien OIM atau OL
2. PsikomotorNo Materi Ya Tidak1 Melakukan langkah-langkah evaluasi preoperatif yang
meliputi; anamnesis, pemeriksaaan fisis, pemeriksaan penunjang, dan konsultasi untuk menentukan status fisis ASA preoperatif pasien OIM atau OL
2 Menentukan status fisis ASA dan menegakkan diagnosis penyakit sistemik lain yang diderita pasien yang dapat mempengaruhi jalannya anestesia untuk OIM atau OL
3 Melakukan identifikasi dengan benar perihal indikasi prosedur OIM atau OL yang minimal, moderat atau yang kompleks dan indikasi-kontranya terkait dengan butir 2 di atas
4 Melakukan persiapan preoperatif yang harus dilaksanakan baik persiapan rutin maupun persiapan khusus; di rumah (pada pasien rawat jalan), di bangsal/ruang perawatan, di kamar persiapan IBS dan di kamar operasi
5 Melakukan penatalaksanaan anestesia secara benar dan aman sehingga menghasilkan trias anesthesia yang optimal, melakukan penatalaksanaan reanimasi yang adekuat selama prosedur berlangsung dan melakukan prosedur pemulihan anestesia yang aman dan mulus
131
No Materi Ya Tidak6 Melakukan pemantauan dan segera melakukan
penanggulangan terhadap penyulit yang dapat terjadi selama OIM atau OL
7 Melakukan antisipasi terhadap perubahan fisiologis akibat insuflasi gas CO2 dan perubahan posisi trendelenburg, anti-trendelenburg, lateral, litotomi, terhadap kondisi pasien selama anestesia untuk OIM atau OL
8 Mengenali dan menangani komplikasi pemakaian gas CO2 dan pemakaian alat bedah elektrik pada OIM atau OL
9 Melakukan pemantauan, menegakkan diagnosis penyulit-penyulit yang dapat terjadi dan melakukan penatalaksanaannya pasca OIM atau OL
10 Membuat rekam medis perioperatif OIM atau OL
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
EVALUASI PRA OPERASI1 Anamnesis2 Pemeriksaan fisis3 Pemeriksaan penunjang4 Konsultasi5 Kesimpulan status fisis ASA
PERSIAPAN PRA OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi
yang adekuat2 Persiapan di ruang perawatan (a.l. puasa, donor
dll)3 Persiapan di kamar persiapan operasi (a.l.
premedikasi, infusi dll)4 Persiapan di kamar operasi (a.l. posisi, alat
pantau dll)TINDAKAN ANESTESIA
1 Induksi konvensional atau induksi cepat2 Pemasangan sonde lambung dan LMA atau
PET dan penatalaksanaan jalan nafas yang lain sesuai kebutuhan
3 Pemeliharaan trias anestesia dan puresi simpatikus
132
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
4 Penatalaksanaan ventilasi mekanis5 Pemantauan dasar intraoperatif6 Penatalaksanaan terapi cairan dan transfusi
darah7 Pemulihan anestesia termasuk ekstubasi LMA
atau PETdan sonde lambungPERAWATAN PASCA-ANESTESIA
1 Pemantauan nilai Aldreta dan oksigenasi di ruang pulih
2 Terapi mual / muntah3 Penatalaksanaan nyeri akut4 Terapi nyeri bahu akibat residu CO2 di dalam
peritonium5 Terapi cairan dan nutrisi6 Kriteria pengeluaran dari ruang pulih
133
SEMESTER VI
1. Modul Anestesia Bedah Saraf II2. Modul Anestesia Kardiotoraksik II3. Modul Anestesia dan Penyakit Langka4. Modul Intensive Care II5. Modul Penelitian
135
ANESTESIA BEDAH SARAF II
Tujuan :Setelah menyelesaikan sesi ini peserta didik diharapkan mampu:1. Memberikan anestesia pada operasi intrakranial, operasi di luar otak
akan tetapi pasiennya mempunyai kelainan otak, 2. Anestesi pada operasi spinal dan columna verebralis, 3. Anestesia pada prosedur intervensional neuroradiologi di dalam
maupun di luar kamar operasi.4. Mampu melakukan proteksi otak selama periode perioperatif
Referensi : 1. Cottrell JE, Smith DS. Anesthesia and Neurosurgery, 4th ed. St Louis
: Mosby; 2001.2. Newfield P, Cottrell JE. Handbook of Neuroanesthesia, 4th ed,
Philadelphia : Lippincott Williams&Wilkins ; 2007.3. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York : Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20064. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 20065. ISNAML participant workbook 2007.6. Matta BF, Menon DK, Turner JM (eds) Textbook of Neuroanaesthesia
and Critical care, 1st ed., Greenwich Medical Media Ltd., London.7. Albin MS (1997). Textbook of Neuroanesthesia with Neurosurgical
and Neuroscience Perspectives. McGraw-Hill, New York.1137-1175.8. Bisri T, Himendra A, Surahman E. Neuroanestesia. Bandung 1998.
KOMPETENSI1. Kognitif:
No Materi Ya Tidak1 Memahami neurofisiologi, neurofarmakologi
136
No Materi Ya Tidak2 Memahami penilaian preoperatif pasien untuk operasi
intrakranial3 Memahami patofisiologi kelainan intraserebral baik trauma
atau non trauma4 Memahami bagaimana melakukan identifikasi peningkatan
tekanan intrakranial5 Memahami pemantauan untuk prosedur intrakranial6 Memahami persiapan penatalaksanaan jalan nafas pada
operasi servikal7 Memahami pemilihan anestesia untuk bedah saraf8 Memahami cara pendekatan kegawatan pada kraniotomi9 Memahami cara merencanakan anestesia yang
memungkinkan dilakukan pemantauan neurofisiologi10 Memahami cara-cara untuk mengatasi peningkatan
tekanan intrakranial11 Memahami proteksi otak selama periode perioperatif
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan persiapan untuk operasi intrakranial2 Mampu menilai GCS secara cepat3 Mampu menilai adanya herniasi otak4 Mampu melakukan manajemen jalan nafas pada operasi
spinal servikal5 Melakukan pemasangan jalur intraarterial dan intravena
dengan jarum besar(keberhasilan 75%)
6 Mampu memasang kateter vena sentral tanpa mengganggu drainase vena serebral (75% berhasil)
7 Mampu melakukan induksi anestesia umum untuk operasi besar, rumatan, ekstubasi tanpa gejolak hemodinamik
8 Mampu melakukan intubasi pasien dengan kelanan serebral atau cervikal dengan benar (dengan fibreoptic intubation, kalau ada)
9 Mampu melakukan teknik anestesia hipotensif10 Mampu menilai adanya embolusudara dan menanganinya11 Mampu memberikan anestesia pada prosedur diagnostik
(MRI, CTScan)
137
No Materi Ya Tidak12 Mampu menangani komplikasi pascabedah saraf diruang
pulih13 Mampu melakukan tindakan proteksi otak selama periode
perioperatif
Checklist Bedah Saraf II
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia
umum2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah
Checklist Bedah Rawat Jalan
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRA ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang2 Penentuan ASA3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATIK, obat4 Pemasangan monitor
ANESTESIA1 Induksi, rumatan dan pengakhiran anestesia
umum
138
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
2 Pemantauan3 Pemberian cairan dan transfusi4 Komplikasi dan penanganannya5 Ekstubasi
PENATALAKSANAAN PASCABEDAH1 Pengawasan ABC dan tanda vital2 Penanganan komplikasi dan nyeri pascabedah
139
ANESTESIA PASIEN DENGAN PENYAKIT LANGKA
Tujuan :Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memahami patofisiologi
berbagai penyakit langka, demikian juga obat apa yang dikonsumsi pasien untuk jangka panjang. Atas dasar hal tersebut dapat direncana pemilihan teknis, obat, perawatan, dan pemantauan yang akan dipergunakan. Asuhan medis perioperatif penyakit langka dilaksanakan dengan baik
Referensia. Anesthesia and Uncommon Diseases edisi 5, Lee A. Fleisher, MD.b. Anesthesia and Uncommon Diseases, Jonathan Benummof dan Katj
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu merencanakan pemeriksaan fisis dan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan untuk diagnosis pasien penyakit langka yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai
2 Mampu menjelaskan patofisiologi penyakit-penyakit langka
3 Mampu menjelaskan anestesia dan perawatan pasca-anestesia untuk pasien penderita penyakit langka
4 Mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi selama anestesia dan masa perioperatif pasien dengan penyakit langka
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis dan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk diagnosis pasien penyakit langka yang akan mengalami pembedahan untuk penyakit primer atau penyakit lain yang menyertai
140
No Materi Ya Tidak2 Mampu melakukan persiapan dan optimalisasi pra anestesia
untuk pasien dengan penyakit langka3 Mampu melakukan penatalaksanaan anestesia pada pasien
dengan penyakit langka4 Mampu melakukan perawatan pasca-anestesia pada pasien
dengan penyakit langka
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN PRE OPERASI1 Persetujuan setelah mendapatkan informasi
yang adekuat2 Laboratorium3 Pemeriksaan tambahan4 Antibiotik propilaksis5 Cairan dan Darah6 Peralatan dan instrumen khusus
ANESTESIA1 Teknik anestesia2 Obat anestetik3 Lapangan anestesia dipersempit dengan linen
sterilTINDAKAN ANESTESI
1 Induksi, intubasi2 Rumatan3 Ekstubasi
PERAWATAN PASCABEDAH1 Komplikasi dan penangannya2 Pengawasan terhadap fungsi vital3 Pemantauan khusus dengan alat khusus
141
KEDOKTERAN CRITICAL CARE / INTENSIVE CARE (I dan II) (semester 2)
Setelah mengikuti modul ICU 1 dan 2 ini peserta didik akan memiliki pengetahuan dan atau keterampilan meliputi:
1. Indikasi pasien masuk ICU2. Tanda2 pasien yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi awal di
ICU3. Penilaian klinis pasien ICU4. Investigasi/ pemeriksaan penunjang ,interpretasi data dan diagnosis5. Bantuan organ dan prosedur prosedur praktis terkait6. Pemantauan dan pengukuran klinis7. Pemakaian alat-alat di ICU dengan aman8. Kondisi khusus (tidak termasuk trauma, luka bakar dan pasien
pediatrik)a. Sistem respirasib. Sistem kardiovaskularc. Sistem renald. Sistem sarafe. Trauma dan luka bakarf. Pasien pediatrikg. Pasien obstetrih. Sepsis dan pengendalian infeksii. Transportasi pasien kritis
9. End-of- life- care
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ. Clinical Anaesthesiology, 4th
ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 20062. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK. Clinical Anaesthesia, 5th ed.
Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins ; 20063. Texbook of Critical Care
142
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
Antisipasi terhadap kondisi yang mengancam nyawaPenolong mencuci tangan dengan antiseptik/ pakai sarungtangan steril, masker
1 Penilaian kesadaran2 Penilaian jalan nafas pasien kritis3 Pembebasan jalan nafas4 Pemberian oksigen dan ventilasi dengan balon-
katup-sungkup5 Penilaian sirkulasi/kardiovaskular6 Pemasangan artifisial jalan nafas (intubasi,
LMA, krikotirotomi)7 Pemasangan akses vena perifer8 Pemasangan akses vena sentral9 Menentukan pasien gagal nafas10 Penanggulangan awal gagal nafas11 Setting ventilator pada pasien gagal nafas12 Menentukan pasien dalam keadaan gagal
sirkulasi13 Resusitasi cairan pada pasien syok14 Penggunaan cairan kristaloid15 Penggunaan cairan koloid16 Melakukan target resusitasi dalam 6jam Early
Goal Directed Therapy (EGDT)17 Melakukan pemasangan ventilator dengan
seting yang benar18 Melakukan pemberian obat-obat vasoaktif
(inotropik dan vasopresor)19 Menentukan pemeriksaan penunjang lain yang
diperlukan untuk investigasi: darah perifer lengkap, kimia darah fungsi ginjal, fungsi hepar, hemostasis, kultur dan resistensi tes, EKG 12 lead, radiologi, pencitraan lain (CT, USG, Echo), bronkoskopi, analisis gas darah, elektrolit, lain lain sesuai indikasi.Menentukan skor prognosis bila ada
143
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
20 Melakukan pemantauan kesadaran, tekanan darah (S,D,MAP), HR, EKG, SpO2, ETCO2, suhu, produksi urin, keseimbangan cairan
21 Melakukan terapi titrasi untuk mencapai target fungsi vital : pernafasan, kardiovaskular, susunan saraf, metabolik, renal
22 Melakukan dukungan terapi nutrisi enteral23 Melakukan dukungan terapi nutrisi parenteral24 Melakukan posisi pasien, pencegahan tukak
lambung, pencegahan DVT, pencegahan dekubitus, pencegahan infeksi nosokomial, pencegahan pnemonia karena ventilator (VAP)
25 Melakukan terapi simptomatik dan bantuan hidup
26 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang : biokimia, oksigenasi, hasil pencitraan, hasil kultur dan resisitensi tes
27 Melakukan terapi kausal sesuai hasil investigasi28 Melakukan interpretasi hasil terapi titrasi29 Melakukan konsultasi/koordinasi dengan
spesialis lain dan kolaborasi dengan profesi lain30 Melakukan prosedur invasif untuk pemantauan
maupun terapi sesuai indikasi: pemasangan pipa toraks, trakeostomi perkutaneus
31 Melakukan follow up pasien terhadap hasil terapi atau tindakan invasif secara terus menerus dengan interval waktu sesuai kondisi pasien sampai kondisi stabil normal
32 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan APACHE II
33 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan SAPS II
34 Melakukan penilaian prognosis pasien dengan SOFA
35 Melakukan perkiraan beaya untuk menilai manfaat dan risiko
36 Menetapkan Do Not Resuscitate (DNR) pada pasien
37 Memutuskan withdrawing dan withholding therapy
144
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
38 Memutuskan asuhan akhir kehidupan39 Menetapkan mati batang otak
145
Modul 26 ANESTESIA BEDAH KARDIOTORASIK II (MODUL PILIHAN)
TujuanSetelah proses alih pengetahuan, keterampilan dan perilaku melalui modul ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan untuk:1. Menilai kelayakan pasien untuk menjalani bedah jantung dan bedah
nonjantung pada pasien dengan kelainan jantung2. Melaksanakan penatalaksanaan perioperatif pasien bedah jantung
dan bedah non jantung pada pasien dengan kelainan jantung, di bawah supervisi konsulen (konsultan anestesia kardiovaskular
3. Memberi penjelasan yang adekuat kepada pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembedahan, menyangkut risiko dan kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan anestesia, CPB maupun teknik pembedahannya sendiri
4. Melakukan pemasangan dan interpretasi pemantauan untuk bedah jantung, invasive maupun tidak
5. Melakukan penatalaksanaan pascabedah jantung6. Mendeteksi dan melakukan tindakan penyelamatan dengan cepat
dan tepat pada kegawatan kardiovaskular7. Menggunakan obat-obat kardiovaskular secara tepat
Referensi :1. Morgan GE, Mikhhail MS, Murray MJ, Larson CP. Clinical
Anaesthesiology, 3th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill; 2002
2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 20063. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 20054. Kaplan’s Cardiac Anesthesia, 5th ed, Saunders, 20065. Lake CL, Booker PD. Pediatric Cardiac Anesthesia. 4th ed, 2005
146
KOMPETENSI1. Kognitif
No Materi Ya Tidak1 Mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi jantung normal2 Mampu menjelaskan pembagian penyakit-penyakit jantung3 Mampu menjelaskan tentang penyakit jantung koroner
beserta patofisiologi, risiko dan komplikasi dihubungkan dengan anestesia
4 Mampu menjelaskan berbagai kelainan katup jantung beserta patofisiologinya
5 Mampu menjelaskan berbagai penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai
6 Mampu menjelaskan berbagai jenis operasi jantung, terbuka maupun tertutup
7 Mampu menjelaskan persiapan prabedah jantung dewasa8 Mampu menjelaskan persiapan prabedah jantung anak9 Mampu menjelaskan anestesia pada penderita kelainan
jantung pada pembedahan non jantung10 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada
pembedahan koroner11 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada
pembedahan katup jantung12 Mampu menjelaskan secara garis besar anestesia pada
pembedahan penyakit jantung bawaan13 Mampu menjelaskan prinsip kerja dan komplikasi teknik
pintas jantung-paru (cardiopulmonary bypass)14 Mampu menjelaskan pemantauan hemodinamik yang
diperlukan sebelum, selama dan sesudah bedah jantung15 Mampu menjelaskan prinsip perawatan pascabedah jantung16 Mampu menjelaskan keadaan yang dimaksud dengan
kedaruratan kardiovaskular perioperatif17 Mampu menjelaskan berbagai obat-obat kardiovaskular dan
penggunaannya
2. Psikomotor
No Materi Ya Tidak1 Mampu melakukan pemeriksaan preoperatif pasien untuk
bedah jantung, meliputianamnesis, pemeriksaan fisis dan penunjang yang tepat
147
No Materi Ya Tidak2 Mampu menilai kelayakan anestesia untuk bedah jantung
dan bedah non jantung3 Mampu menentukan pasien yang berisiko tinggi untuk
tindakan bedah jantung dan bedah nonjantung4 Mampu melakukan persiapan preoperatif bedah jantung
dan bedah nonjantung, termasuk menentukan puasa dan premedikasi, dengan pengawasan dan persetujuan konsulen
5 Mampu mempersiapkan peralatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk anesthesia bedah jantung dan bedah non jantung, atas persetujuan konsulen
6 Mampu melakukan pemantauan yang baik dan sesuai untuk anestesia bedah jantung dan bedah nonjantung, dengan pengawasan ketat konsulen
7 Mampu melakukan pemasangan monitor invasif, seperti pemasangan kateter vena sentral (CVC) dan kanul arterial untuk pemantauan tekanan darah arterial, di bawah supervisi konsulen
8 Mampu melakukan penatalaksanaan pascabedah pasien bedah jantung dan bedah non jantung, dengan supervisi ketat konsulen
9 Mampu mengenali tanda-tanda komplikasi yang dapat timbul pascabedah jantung
10 Mampu melakukan tindakan penyelamatan nyawa, termasuk RJP pada kegawatan kardiovaskular sebelum, selama dan sesudah operasi bedah jantung dan bedah non jantung
11 Mampu menggunakan obat-obat kardiovaskular dengan tepat indikasi, tepat dosis dan tepat cara pemberian
Checklist
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
PERSIAPAN ANESTESIA1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan
penunjang, persetujuan setelah mendapatkan informasi yang adekuat
2 Penentuan NYHA3 Persiapan alat, mesin anestesia, STATICS, obat4 Pemasangan monitor noninvasif5 Interpretasi hasil monitor
148
No Materi Sudah dikerjakan
Belum dikerjakan
ANESTESIA1 Anestesia umum (intubasi ETT)2 Insersi CVC3 Insersi kanula arterial4 Pemberian cairan dan transfusi5 Pemanatauan fungsi vital, hemodinamik,
ventilasi, oksigenasi, tekanan darah arteri, laju nadi, segmen ST, irama jantung. Saturasi Hb (SpO2), ventilasi (ETCO2 bila ada), jumlah urin, suhu inti
6 Pengakhiran anestesia, kestabilan hemodinamik, oksigenasi, perdarahan
7 Transportasi pasien ke ICUPENATALAKSANAAN PASCABEDAH
1 Tekanan darah arteri, CVP, PAP (kalau ada), SPO2, ETCO2 (kalau ada), perdarahan, produksi urin, pemeriksaan laboratorium, Xray, kesadaran/neurologik, usaha nafas
2 Komplikasi dan penanganannya low cardiac output syndrome, krisis hipertensi pulmonal, tamponade jantung, aritmia
3 Penetapan kriteia untuk layak ekstubasi, layak keluar ICU