22
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Kanker telah menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Secara global, angka kejadian kanker semakin meningkat dan kematian akibat kanker melebihi jumlah penderita AIDS, malaria, dan tuberculosis. Di Negara maju seperti Amerika Serikat kanker menduduki peringkat ke-2 penyebab kematian di bawah penyakit jantung. Sedangkan di Indonesia sendiri kanker telah menjadi penyebab kematian ke-7 tersering menurut data Departemen Kesehatan. Bahkan World Cancer Report telah mengatakan kanker akan menjadi penyebab kematian utama di dunia. Salah satu metode untuk mendiagnosa kanker paru adalah dengan pemeriksaan radiologis. Dengan gejala, posisi, dan imejing yang cukup khas maka kita dapat mengenali lebih baik tumor tersebut melalui pembahasan yang akan dilakukan berikutnya. Tumor Primer Maligna Tumor primer adalah tumor yang tumbuh pada suatu daerah anatomis tubuh dimana tempat tersebut merupakan awal mula pertumbuhan tumor itu dan mulai menghasilkan masa kanker. Pembagian-pembagian tumor paru secara garis besar dibagi atas: 1. Tumor maligna Antara lain Karsinoma (small cell carcinoma, karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan large cell carcinoma), tumor karsinoid, karsinoma kistik adenoid, tumor mukoepidermoid, dan lain-lain 2. Tumor jinak Antara lain hamartoma, kista paru, angioma, dan lain-lain 3. Tumor metastasis Keganasan di tempat lain dapat bermetastasis ke paru-paru, baik secara hematogen, ataupun limfogen Karsinoma adalah jenis terbanyak dalam tumor paru primer maligna. Angka kematian dari penyakit ini adalah 35000 per tahunnya di Inggris dan Wales. Paling sering menyerang pria. Pada wanita karsinoma paru ini menempati urutan ke-4 setelah kanker payudara, kolon dan kulit, tetapi insidennya terus meningkat.

BST Pancoast Tumour

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pt

Citation preview

Page 1: BST Pancoast Tumour

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Kanker telah menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Secara

global, angka kejadian kanker semakin meningkat dan kematian akibat kanker melebihi

jumlah penderita AIDS, malaria, dan tuberculosis.

Di Negara maju seperti Amerika Serikat kanker menduduki peringkat ke-2 penyebab

kematian di bawah penyakit jantung. Sedangkan di Indonesia sendiri kanker telah menjadi

penyebab kematian ke-7 tersering menurut data Departemen Kesehatan. Bahkan World

Cancer Report telah mengatakan kanker akan menjadi penyebab kematian utama di dunia.

Salah satu metode untuk mendiagnosa kanker paru adalah dengan pemeriksaan

radiologis. Dengan gejala, posisi, dan imejing yang cukup khas maka kita dapat mengenali

lebih baik tumor tersebut melalui pembahasan yang akan dilakukan berikutnya.

Tumor Primer Maligna

Tumor primer adalah tumor yang tumbuh pada suatu daerah anatomis tubuh dimana

tempat tersebut merupakan awal mula pertumbuhan tumor itu dan mulai menghasilkan masa

kanker.

Pembagian-pembagian tumor paru secara garis besar dibagi atas:

1. Tumor maligna

Antara lain Karsinoma (small cell carcinoma, karsinoma sel skuamosa,

adenokarsinoma, dan large cell carcinoma), tumor karsinoid, karsinoma kistik

adenoid, tumor mukoepidermoid, dan lain-lain

2. Tumor jinak

Antara lain hamartoma, kista paru, angioma, dan lain-lain

3. Tumor metastasis

Keganasan di tempat lain dapat bermetastasis ke paru-paru, baik secara

hematogen, ataupun limfogen

Karsinoma adalah jenis terbanyak dalam tumor paru primer maligna. Angka kematian

dari penyakit ini adalah 35000 per tahunnya di Inggris dan Wales. Paling sering menyerang

pria. Pada wanita karsinoma paru ini menempati urutan ke-4 setelah kanker payudara, kolon

dan kulit, tetapi insidennya terus meningkat.

Page 2: BST Pancoast Tumour

6

Pembagian karsinoma paru berdasarkan patologinya dengan persentasenya masing-

masing:

Tipe %

Karsinoma sel skuamosa 50

Adenokarsinoma (termasuk bronkioalveolar) 20

Small cell (oat cell) 20

Large cell 10

Semua tipe di atas lebih sering didapatkan pada perokok, terutama karsinoma sel

skuamosa dan small cell. Mayoritas karsinoma muncul di perifer paru, distal dari pembagian

bronkus segmental, dan menyebar secara sentripetal. Lesi-lesi yang tetap berada di perifer

mempunyai prognosis yang lebih baik.

Diagnosis karsinoma paru biasanya dimulai dari gambaran radiologi dada yang

abnormal meskipun pada sebagian kecil kasus gambaran foto thorax masih normal setelah

diagnosis ditegakkan dengan bronkoskopi atau pemeriksaan lain.

Tomografi tidak dapat membedakan jinak atau ganasnya lesi. Pemeriksaan ini berguna

untuk membedakan kavitas atau kalsifikasi, dan yang terutama adalah memastikan

keterlibatan kelenjar-kelenjar di hilus dan mediastinum.

CT scan lebih akurat dalam menentukan keterlibatan mediastinum. Jika hasil

pemeriksaan menunjukkan mediastinum yang tidak normal, belum tentu inoperable, karena

pembesaran kelenjar bisa diakibatkan oleh berbagai perubahan. Dalam hal ini perlu dilakukan

mediastinoskopi, tetapi pemeriksaan ini hanya menjangkau daerah-daerah tertentu. Jika

dilakukan pemeriksaan CT scan, adrenal biasanya juga diperiksa karena merupakan tempat

metastasis tersering.

Dalam sekian banyak jenis kanker paru, terdapat satu jenis tumor yang memiliki

spesifitas yang cukup, yakni Tumor Pancoast. Dengan posisi yang spesifik pada apex paru,

tumor Pancoast memiliki tanda-tanda khas berupa destruksi iga, juga dapat menimbulkan

gejala-gejala lain seperti TOS (Thorakal Outlet Syndrome) misalnya pada Sindrom Horner.

Gejala-gejala yang umumnya terdapat pada penderita kanker paru seperti batuk kronis dan

nyeri, jarang sekali terdapat pada penderita tumor Pancoast sehingga diagnosa klinis tumor

Pancoast sering kali menuju ke arah kelainan neurologis atau muskuloskeletal sebelum

melihat gambaran radiologis. Oleh karena itu gambaran radiologis memegang peranan

penting pada konfirmasi diagnosa penyakit ini.

Page 3: BST Pancoast Tumour

7

DEFINISI

Tumor pancoast adalah tumor ganas primer pada paru berupa suatu perselubungan atau

massa yang terletak di apex pada salah satu paru kiri atau kanan. Disebut juga sebagai tumor

paru sulcus superior. Tumor ini ditemukan oleh Henry Pancoast seorang radiolog pada tahun

1932.

Tumor Pancoast berasal dari batas atas paru. Tumor tersebut akan membentuk jaringan

abnormal di apex paru yang akan lebih nyata menginvasi dinding dada serta struktur di

sekitarnya, dibandingkan dengan struktur paru itu sendiri.

Karsinoma di sulcus superior paru akan menyebabkan Pancoast Syndrome yang

ditandai dengan nyeri pada daerah bahu dan menjalar sepanjang persarafan saraf Ulna pada

lengan, atrofi lengan, sindroma Horner, serta kompresi pada pembuluh darah yang dapat

disertai dengan edem.

Tumor Pancoast akan menginvasi struktur di sekitarnya seperti : jaringan limfe, plexus

brachialis, nervus intercostalis serta iga itu sendiri, serta saraf simpatis yang keluar di daerah

sekita tumor.

Pancoast Tumor sebagian sebagian besar oleh NSLC dengan variasi oleh squamous

cell carcinoma dan adenocarcinoma. SLC hanya sedikit sekali dijumpai pada tumor ini (3-

5%).

ETIOLOGI

Faktor resiko tumor pancoast sama dengan penyebab kanker paru pada umumnya

seperti merokok, paparan asap (perokok pasif), asbes serta bahan-bahan kimia ataupun

industri lainnya.

EPIDEMIOLGI

Tumor Pancoast lebih jarang dijumpai dibandingkan kanker paru lainnya. Pada kasus-

kasus terakhir, kemunculan tumor Pancoast bervariasi dari 1 – 3% dari seluruh kanker paru.

Pancoast tumor lebih sering mengenai orang kulit hitam daripada orang berkulit putih.

Biasanya terdapat pada pria dibandingkan wanita dengan perbandingan 2:1, karena kaitannya

dengan rokok. Tumor ganas paru ini biasanya mengenai individu usia 40-70 tahun, puncaknya

pada usia 50-70 tahun. Hanya 2% kasus terdapat pada individu dibawah 40 tahun.

Masalah utama pada tumor Pancoast adalah keterlambatan dalam diagnosis. karena

dalam stadium awal tidak dapat terlihat kelainan pada foto toraks serta mempunyai kemiripan

Page 4: BST Pancoast Tumour

8

gejala dengan penyakit otot dan saraf lainnya, dan apabila pada pasien telah menunjukkan

gejala, berarti tumor telah hampir menginvasi struktur sekitarnya.

PATOFISIOLOGI

Massa di sulkus superior adalah perluasan dari tumor paru-paru, yang sebagian besar

terletak di luar paru-paru dan melibatkan dinding dada, saraf, batang bawah pleksus brakialis,

rantai simpatis, ganglion stellata, rusuk, dan tulang. Kebanyakan dari tumor Pancoast adalah

squamous cell carcinoma atau adenocarcinoma. Hanya 3 – 5% yang merupakan small cell

carcinoma. Karsinoma sell skuamous terjadi lebih sering, walaupun tipe sel yang besar dan

tidak terdiferensiasi juga sering. Adenocarcinoma kadang-kadang ditemukan di lokasi ini dan

dapat pula merupakan metastasis. Keterlibatan dari nervus phrenicus atau nervus laringeus

rekurens atau obstruksi vena cava superior tidak mewakili gambara tumor Pancoast klasik.

GEJALA

Walaupun pancoast tumor adalah tumor paru-paru, namun ia jarang menimbulkan

gejala yang berhubungan dengan paru-paru (batuk, batuk berdarah, dan sesak nafas) karena

letaknya di daerah perifer paru. Apabila gejala tersebut terjadi pada orang dengan pancoast

tumor, maka prognosa orang tersebut sangat buruk. Gejala-gejala yang dapat dihasilkan tumor

Pancoast menyerupai penyakit-penyakit neurogenik dan mukuloskeletal.

Gejala yang biasa ada pada tumor Pancoast adalah:

Gejala awal yang biasa dijumpai adalah nyeri lokal pada daerah bahu atau daerah

skapula yang dekat dengan vertebra. Penjalaran sakit kemudian dapat berlanjut

sepanjang persarafan nervus Ulnaris meliputi lengan sebelah dalam, siku, sampai ke

jari kelingking dan jari manis (C8). Sakit yang dirasakan berlangsung terus menerus

dan biasanya memerlukan narkotika untuk meringankan nyeri. Penderita sering harus

menopang sikut yang sakit dengan tangan yang sehat untuk mengurangi penekanan

pada bahu dan lengan atas. Lengan dapat menjadi lemah dan atrofi serta timbul

parasthesia. Dapat dijumpai pula hilangnya refleks triceps.

Jika tumor telah mengenai saraf simpatis dan ganglion stelata maka dapat

menyebabkan sindroma Horner yang akan terjadi pada sisi ipsilateral dari wajah dan

extremitas atas. Gejala-gejala dari sindroma horner adalah ptosis (kesulitan dalam

mengangkat kelopak mata/kelopak mata terkulai), miosis pupil ( pupilnya mengecil

Page 5: BST Pancoast Tumour

9

oleh karena kontriksi pupil), dan anhidrosis ( kulit yang kering karena kurangnya

sekresi kelenjar keringat), orbita tertarikke dalam (enophthalmus).

Otot dari tangan menjadi lemah dan atrofi.

Iga pertama dan kedua atau tulang belakang bisa dilibatkan oleh penyebaran tumor

sehingga menyebabkan rasa nyerinya menjadi semakin hebat.

Sindroma vena cava juga dapat terjadi walaupun jarang ditemukan. Sindroma vena

cava menyebabkan disfagia, sesak nafas, wajah dan extremitas atas menjadi bengkak.

DIAGNOSIS

Diagnosis dengan pemeriksaan sitologi pada sputum pasien sangat jarang membantu.

Pada awalnya, tumor Pancoast didiagnosa secara histologis menggunakan hasil dari biopsi

transthoracic needle. Diagnosa melalui bronchoscope tidak terlalu membantu karena sebagian

besar dari tumor ini terletak perifer.

Pemeriksaan hati, tulang, dan otak dilakukan untuk menentukan keberadaan dari ada

tidaknya metastasis. Lebih dari 90% pasien dapat didiagnosa dengan tepat berdasarkan klinis,

penemuan radiologis dan Biopsy dari tumor. Hasil dari biopsy jarum melalui supraclavicula

atau segitiga posterior berhasil memastikan diagnosa dan menggambarkan tipe sel sebelum

pengobatan. Walaupun diagnose klinis relatif sederhana, biopsy jaringan masih perlu

dilakukan.

STAGING

Stadium/staging digunakan untuk menentukan lokasi dari tumor dan metastasenya.

Stadium pancoast tumor diketahui dengan menggunakan klasifikasi Tumor, Nodule, dan

Metastase (klasifikasi TNM). CT dan MRI jaringan otak disarankan untuk dilakukan karena

tidak jarang terjadi metastasis ke otak. Staging tumor juga bisa didapatkan dari biopsi nodus

limfatikus di leher yang teraba, atau dapat juga dilakukan mediastinoskopi. Pemeriksaan

tulang dan hati juga dilakukan untuk menentukan penyebaran tumor. PET (Positron Emission

Tomography) juga dapat dilakukan dalam membantu indentifikasi nodus limfatikus yang

terkena dan seberapa jauh penyebaran dari kanker.

Tumor (T) menunjukkan lokasi dan ukuran dari tumor primer (Pancoast tumor),

sebenarnya stadium minimal untuk pancoast tumor adalah T3N0M0, dimana dalam hal ini T3

memperlihatkan tumor dalam berbagai ukuran yang menyerang pleura visceral sampai pleura

parietal dan dinding dada. Pancoast tumor diidentifikasikan sebagai T4 ketika tumor dengan

Page 6: BST Pancoast Tumour

10

berbagai ukuran menyerang mediastium, cervical, struktur pembuluh darah, saraf, esophagus,

dan trachea. Metastasiss perifer merupakan sinyal prognosis buruk, dan operasi merupakan

kontraindikasi dalam kasus tersebut.

Nodule (N) menunjukkan keterlibatan kelenjar limfe regional. N0 menunjukkan

kelenjar limfe regional tidak ikut terlibat. N1 menunjukkan bahwa tumor mencapai nodus

daerah ipsilateral dari peribronchial atau hilus. N2 menunjukkan penyebaran tumor ke nodus

ipsilateral dari mediastinum dan atau subcarina. N3 menunjukkan penyebaran tumor kearah

nodus kontralateral dari hilus di mediastinum dan supraclavicular baik ipsilateral maupun

kontralateral.

Metastase (M) menunjukkan ada atau tidak adanya metastase dari tumor primernya. M0

menunjukkan tidak adanya metastase dari tumor. M1 menunjukkan adanya metastase ke

organ otak, tulang dan hati. Semua M1 menunjukkan stadium 4 dari tumor. Metastase perifer

menunjukkan prognosa yang buruk dan merupakan kontraindikasi untuk dilakukannya

pembedahan.

Secara keseluruhan stadium tumor (stadium 1-4) tergantung dari kombinasi klasifikasi

T,N,M. Apabila ada perluasan dari tumor yang tidak dapat disebutkan ciri-cirinya maka

disebutkan sebagai TxNxMx.

5 year survival rate (%)

Stage TNM Clinical Stage Surgical-PA Stage

IA T1N0M0 61 67

IB T2N0M0 38 57

IIA T1N1M0 34 55

IIB T2N1M0 24 39

IIB T3N0M0 22 38

IIIA T3N1M0 9 25

T1-2-3N2M0 13 23

IIIB T4N0-1-2M0 7 <5

T1-2-3-4N3M0 3 <3

IV TN-M1 1 <1

Mediastinoskopi digunakan dalam staging untuk melukiskan metastase ke kelenjar

getah bening mediastinum. Mediastinoskopi cervical diindikasikan untuk lesi pada paru

kanan; suatu prosedur Chamberlain (mediastinoskopi kiri interpasial) diindikasikan untuk lesi

pada paru kiri. Umumnya, mediastinoskopi dilakukan jika kelenjar getah bening terlihat lebih

Page 7: BST Pancoast Tumour

11

besar dari 1 cm pada CT scan, karena keakuratan hasil CT scan untuk memprediksi

keterlibatan metastasis pada kelenjar getah bening yang membesar hanya 70%. Sebaliknya,

jika CT scan tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening, pasien dianggap

dapat dioperasi. Jika nodul dalam mediastinum terbukti positif, maka prognosisnya

buruk. Pengecualian terhadap aturan ini adalah lesi lobus atas dengan nodul positif pada sisi

kanan trakea saja. Jika terdapat pada ruas ini, penyebaran dianggap lokal, dan tumor tersebut

masih dapat dioperasi.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Xray / Foto Rontgen / konvensional

Pada stadium awal, tumor Pancoast sulit dikenali pada foto polos thorax karena apex

paru merupakan tempat yang sulit untuk dihasilkan gambar yang jelas pada foto polos thorax.

Banyaknya bayangan yang dihasilkan struktur sekitar membuat gambar yang dihasilkan

saling bertumpukan/superposisi. Banyak pasien pada awalnya berkonsultasi dengan ahli

bedah ortopedik maupun ahli saraf. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan posisi

pemeriksaan top lordotik dengan arah sinar AP. Teknik foto dengan posisi top lordotik AP

akan membuka superposisi alat2 yang ada di apex sehingga paru di daerah tersebut lebih

mudah untuk dinilai.

Kesuraman paru yang terlihat pada foto dapat di sebabkan oleh bermacam-macam hal.

Penebalan pleura pada apex paru merupakan salah satu gambaran yang menyerupai pancoast

tumor.

Sebuah Apical caps jangan disalah tafsirkan sebagai tumor Pancoast. Apical Caps

adalah lesi yang menyerupai topi pada apex paru, mempunyai bentuk seperti bulan sabit,

biasanya irregular, dan bilateral serta asimetrik. Kepentingan dari temuan ini tidak signifikan

tapi dapat menggambarkan sebagai fibrosis intrapulmoner dan pleura yang menarik lemak

ekstrapleura atau dapat juga disebabkan oleh iskhemi kronik yang menghasilkan

pembentukan plak hialin pada pleura pars visceralis. Prevalensinya meningkat seiring

bertambahnya usia. Hal ini juga dapat terlihat pada hematom hasil dari rupture aorta atau pada

penumpukan cairan lain yang berkaitan dengan infeksi atau tumor, diluar pleura pars

parietalis maupun diantara kedua pleura. Jika asimetris, kesuraman pada pleura apex dapat

menandakan tumor Pancoast, dan penting untuk melihat tulang belakang serta iga yang

berdekatan.

TBC merupakan salah satu penyakit yang sering terlihat pada apex paru. Lesi TBC

dapat berupa konsolidasi, dengan kavitas multiple, dan bercak infiltrat.

Page 8: BST Pancoast Tumour

12

Pancoast Tumor sendiri merupakan karsinoma pada apex paru apapun histologinya.

Tumor tersebut mempunyai kecenderungan untuk menginvasi pleura pars parietal dan

jaringan lunak pada dasar dari leher. Istilah Pancoast Tumor mengacu pada sindrom dari

gejala-gejala dan tanda-tanda yang dihasilkan termasuk nyeri pada lengan, paresis dari saraf

simpatis pada sisi yang sama.

Tumor ini biasanya tidak jelas pada stadium awal, mengikuti bentuk dari pleura di apex

dan disalahartikan sebagai penebalan pleura postinflamasi yang umum terjadi di daerah ini.

Hasil foto dapat memperlihatkan lesi :

Gambaran radioopak asimetris/unilateral di puncak paru dalam bentuk bercak

homogen dari jaringan atau penebalan pleura di apex salah satu paru

plak tipis pada apex paru di area sulcus superior

masa yang berukuran besar, tergantung pada stadium saat pertama kali

terdiagnosa

Saran untuk melakukan foto top lordotik sangat dianjurkan untuk menunjang dokter yang

akan mendiagnosis.

Hasil foto polos thorax juga dapat memperlihatkan bahwa tumor telah menginvasi satu

atau lebih iga atau sebagian dari vertebra. Destruksi tulang dari 1-3 iga kadang terlihat pada

hasil rontgen. Infiltrasi terhadap iga dan vertebra dapat menjadi bukti terlihatnya tumor

Pancoast pada foto polos thorax. Maka gambaran yang terlihat berupa :

Invasi ke dinding dada. Destruksi iga yang berdekatan dengan nodul di paru

menandakan invasi ke dinding dada.

Metastasis ke iga. Menyebabkan destruksi tulang yang tampak litik.

Pembesaran mediastinum mungkin dapat terlihat jelas.

Page 9: BST Pancoast Tumour

13

Gambar 1: Pada foto torak posisi PA diatas terlihat massa tumor di daerah apex paru kiri

berupa suatu perselubungan radioopak, dan terlihat destruksi iga 2 dan 3. Kombinasi dari

terdapatnya massa di daerah apex paru dan adanya destruksi iga adalah karakteristik pancoast

tumor.

Computed Tomography (CT Scan)

CT Scan dilakukan pada daerah leher, dada, dan abdomen atas.

Pada CT Scan dapat terlihat :

Destruksi iga.

Invasi tumor pada pleksus brakialis, mediastinum (berupa mediastinal

adenopati), dan pada dinding dada.

struktur dari vena cava, trakea, dan esofagus.

Pemeriksaan dengan CT Scan ini paling baik untuk melihat destruksi iga.

Kontras yang digunakan dalam pemeriksaan dengan CT Scan ini dapat

memperlihatkan keterlibatan pembuluh darah subclavia.

Kelebihan CT Scan daripada MRI adalah dalam hal evaluasi kelenjar getah bening di

daerah mediastinum yang terlibat akibat adanya tumor, harganya yang lebih murah

dan pemeriksaannya yang lebih mudah didapatkan.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI sangat akurat dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya dalam menilai invasi

Pancoast tumor pada dinding dada dan pleksus brakialis, memeriksa struktur

pembuluh darah, bahkan anatomi apeks paru dapat terlihat lebih bagus dengan MRI

karena saraf dari pleksus brachialis dan pembuluh darah bertemu pada apeks paru.

Gambar 2: Pancoast

tumor pada CT Scan

potongan axial terlihat

massa tumor

menyerang pleksus

brakialis di apex paru

kiri.

Page 10: BST Pancoast Tumour

14

Keuntungan dari MRI adalah tidak menimbulkan artefak dan mengidentifikasi

pembuluh darah secara akurat. MRI juga menggunakan kontras yang bagus dan lebih

akurat daripada metode lainnya dalam membuktikan sesuatu.

Dibandingkan dengan CT Scan , MRI lebih akurat dalam melihat perluasan pancoast

tumor pada tulang belakang, pleksus brakialis, dan arteri subclavia. Keuntungan ini

penting karena perluasan pada tulang belakang dan pleksus brakialis adalah

kontraindikasi untuk dilakukannya tindakan pembedahan.

Gambar 3: Pancoast tumor pada

potongan axial T1-weighted

menunjukkan kompresi tulang

belakang karena luasnya massa

tumor

Gambar 4: Pancoast

tumor pada MRI

potongan sagital spin-

echo T2-weighted

menunjukkan kolaps

tulang belakang dan

kompresi dari C7, T1,

dan T2 karena massa

tumor.

Page 11: BST Pancoast Tumour

15

Ultrasonografi(USG)

Beberapa menganjurkan bahwa semua pasien dengan pancoast tumor seharusnya

menjalani pemeriksaan USG. Tujuan dilakukannya USG ini adalah untuk menentukan

stadium dari pancoast tumor. Penggunaan USG mendekati daerah supraclavicular

berguna untuk menuntun aspirasi jarum.

Radionuklir (PET Scanning)

Pet scanning dapat mendeteksi luasnya metastase, menentukan stadium dan

keterlibatan kelenjar getah bening dan mediastinum.

Pemeriksaan dengan radionuklir ini harus ditunjang dengan pemeriksaan lainnya

seperti CT Scan dan MRI.

Gambar 5 : Pancoast tumor pada

MRI potongan sagital gradien-echo

T2-weighted menunjukkan adanya

massa tumor yang mengenai C7,

T1 dan T2 dengan kolaps dan

kompresi tulang belakang yang

cukup berat.

Gambar 6: Pancoast tumor pada

MRI potongan coronal T1-

weighted menunjukkan

destruksi tulang belakang.

Page 12: BST Pancoast Tumour

16

Arteriogram

Arteriogram atau venogram adalah pemeriksaan menggunakan sinar x yang diambil

setelah injeksi kontras ke dalam pembuluh darah. Pada pemeriksaan tumor Pancoast,

jarang didapatkan gambaran dari keterlibatan arteri atau vena di bawah klavikula. Oleh

karena itu arteriogram atao venogram bisa turut membantu pemeriksaan.

PEMERIKSAAN LAINNYA

Biopsi

Pemeriksaan biopsi dapat dilakukan pada hampir seluruh kelainan. Dokter dapat

membuat diagnosis pada 95% pasiennya berdasarkan biopsi jarum perkutan, baik

dengan bantuan fluoroskopi maupunya yang dipandu oleh CT. Walaupun lebih dari

90% pasien dapat didiagnosa dengan benar berdasarkan klinis dan penemuan

radiologis, open biopsi dari tumor untuk konfirmasi dapat dilakukan melalui insisi

supraklavikula. Diagnosa pasti sangat penting sebelum melanjutkan terapi dari tumor

Pancoast. Hasil dari biopsi jarum juga berguna dalam menentukan tipe cell sebelum

pengobatan. Walaupun diagnosa klinis relatif simpel, pelaksanaan biopsi jaringan

selalu dibutuhkan.

Bronkoskopi

Bronchoskopi dapat membantu mengevaluasi trakea dan kavitas bronkial. Tetapi,

karena kebanyakan dari tumor Pancoast terbentuk di daerah perifer dari paru,

bronkoskopi biasanya tidak membantu dokter dalam menentukan diagnosa.

Diantara yang lainnya, CT Scan dan MRI otak direkomendasikan untuk penilaian awal

pada Pancoast tumor ini karena metastase jauhnya sampai ke otak adalah sering terjadi dan

diagnosa dengan kedua alat ini dapat menentukan stadiumnya.

DIAGNOSA BANDING

Tuberculosis

Sindrom cervical

Metastase keganasan

Limfoma

Infeksi oleh jamur

Page 13: BST Pancoast Tumour

17

TERAPI

Terapi dengan obat-obatan adalah terapi tambahan pada pancoast tumor. Pada pasien

dengan penyebaran Pancoast tumor, terapi dengan obat-obatan (antineoplastik agent) wajib

diberikan untuk mengurangi rasa sakit, menghambat pertumbuhan dan proliferasi dari sel,

mengurangi remisi, dan mencegah komplikasi.

Semua pasien dengan pancoast tumor yang menyerang pleura parietal dan dinding dada

seharusnya menjalani pembedahan. Pengobatan dengan pembedahan adalah pilihan untuk

membuang keseluruhan tumor, caranya yaitu dengan reseksi dinding dada dikombinasikan

dengan lobektomi. Syarat dilakukannya pembedahan adalah tidak adanya metastase, status

cardiopulmonary mengijinkan untuk dilakukannya pembedahan, dan tidak adanya perluasan

tumor ke daerah mediastinum.

Radiasi dan kemoterapi memberikan manfaat dan mengontrol system simpatis. Induksi

kemoradioterapi atau neoadjuvant dianjurkan pada pasien dengan tumor yang tidak dapat

direseksi. Pembedahan dilakukan 2-6 minggu setelah terapi radiasinya selesai. Untuk tumor

yang menyerang pleksus brakialis, tulang belakang, atau keduanya, pilihan terapinya adalah

kombinasi thoracic-neurosurgical.

Page 14: BST Pancoast Tumour

18

BAB III

PENUTUP

Tumor pancoast adalah tumor yang spesifik berada di apex paru. Dengan tempat yang

spesifik dan gejala-gejala yang timbul kita dapat mendiagnosa tumor Pancoast dengan baik.

Pemeriksaan CT dan MRI serta rontgen dapat dilakukan dalam membantu diagnosa.

Dengan kemajuan teknolig alat-alat kedokteran, kita dapat mendiagnosa tumor Pancoast

lebih awal ataupun saat telah menginvasi dinding dada.

Diagnosa dini penting dalam tumor Pancoast yang bersifat invasif. Kemiripan gejala

dengan kelainan neurologis ataupun muskuloskeletal menjadi alasan pentingnya memahami

gambaran tumor Pancoast.

Destruksi iga menjadi salah satu bukti penting dalam membuat diagnosa. Destruksi iga

lebih sering digambarkan dengan baik oleh CT tetapi MRI juga memiliki kelebihan lain dalam

hal memperlihatkan adanya hubungan tumor dengan saraf sekitar.

Jadi tumor Pancoast dapat didiagnosa dengan tepat bila kita dapat memanfaatkan

fasilitas kedokteran yang tersedia saat ini dan mengerti dengan benar gejala-gejala yang

timbul.

Page 15: BST Pancoast Tumour

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Palmer, P.E.S et al. Petunjuk Membaca Foto untuk Dokter Umum. Alih bahasa : L.

Hartono. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1995.

2. P. Naidich, David, et al. Computed Tomography and Magnetic Resonance of the Thorax.

Lippinscott Williams & Wilkins. Philadelphia : 2007.

3. Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi

Kedua. Jakarta : 2009.

4. S. Fauci, Anthony, et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th

ed. McGraw-

Hill. USA : 2008.

5. Sutton, David. Textbook of Radiology and Medical Imaging volume 1 7th

ed. Churchill

Livingstone. New York : 2003

6. Patel Pradip R. Lecture Notes Radiologi. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta: 2006.

7. Pancoast Tumor-Radiology. (online) Diakses 18 Nov 2011. Diunduh dari:

http://emedicine.medscape.com/article/359881-overview

8. Pancoast Tumor article. (online) Diakses 18 nov 2011. Diunduh dari

:http://www.emedicinehealth.com/pancoast_tumor/article_em.htm

Page 16: BST Pancoast Tumour

20

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Pa Thorax normal

Gambar 2. Foto Lateral Thorax normal

Gambar 3. Radiasi fibrosis

Rontgen dada menunjukkan penebalan pleura

Posteroanterior asimetris kanan apikal

Gambar 4. Apical Caps

Page 17: BST Pancoast Tumour

21

Gambar 5. Foto AP thorax dengan diagnose TBC

pulmonal lanjut

Tampak infiltrate tersebar di kedua paru dengan kavitas

pada apex paru kanan.

Tumor Pancoast dapat mengenai struktur-

struktur tersebut.

nyeri bahu sejati biasanya sepanjang distribusi

C5, sedang ngeri acromioclavicular biasanya

seepanjang C4.

Tampak gambaran pasien memegan siku

lengan yang sakit.

Gambaran struktur sekitar apex paru.

Page 18: BST Pancoast Tumour

22

ptosis pada penderita sindrom Horner

Gambaran foto polos tumor Pancoast

Page 19: BST Pancoast Tumour

23

Page 20: BST Pancoast Tumour

24

Gambaran CT scan tumor Pancoast

Page 21: BST Pancoast Tumour

25

Gambaran MRI tumor Pancoast

Page 22: BST Pancoast Tumour

26

Operable Pancoast tumor. Sagittal contrast-enhanced T1-weighted image.

Invasi pada akar saraf T1, plexu brachialis belum terkena

Inoperable Pancoast tumor. Sagittal contrast-enhanced T1-weighted image.

Plexus brachialis sudah terkena