Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INDUSTRI 13Kontan Jumat, 29 Mei 2020
Analisis secara keseluruhan baru rampung pada akhir semester I 2020.Kurniawati Budiman, Corporate Secretary PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk
nENERgI nPERTambaNgaN
BIPI Berpotensi Pangkas Target 2020PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) memakai acuan semester I 2020 untuk menentukan target bisnis hingga akhir 2020
JAKARtA. Pt Astrindo Nu-santara Infrastruktur tbk tak bisa mengelak dari dampak pandemi Covid-19. Kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/5), mereka memperkirakan pendapatan dan laba bersih kuartal I 2020 bisa turun kurang dari 25% year on year (yoy).
Penjelasan Astrindo terse-but memang baru sebatas es-timasi. Pasalnya, mereka da-lam proses merampungkan
laporan keuangan tahun 2019 dan kuartal I 2020.
Namun yang pasti, volume penanganan batubara selama pandemi virus korona terasa menciut. Astrindo menduga, dalam kondisi sedang sulit seperti saat ini para pelanggan lebih menjaga volume permin-taan dan memperhatikan har-ga jual batubara.
Makanya tak menutup ke-mungkinan Astrindo merevisi target pertumbuhan penda-patan tahun 2020 yang semula ditetapkan sebesar 15% yoy. "Namun analisis secara kese-
luruhan baru dapat diram-pungkan di akhir semester satu 2020," kata Kurniawati Budiman, Corporate Secreta-ry Pt Astrindo Nusantara In-frastruktur tbk kepada KON-tAN, Kamis (28/5).
Dalam catatan KONtAN, Astrindo mengaku volume penanganan batubara kuartal I 2020 relatif sama dengan ha-sil kuartal I tahun lalu yakni sekitar 19 juta ton. Perusaha-an berkode saham BIPI di BEI itu menargetkan volume pe-nanganan batubara kuartal II sekitar 35 juta-38 juta ton.
Meninjau ekspansi
tak hanya target keuangan dan operasional, rencana pro-yek Astrindo pun tersendat. Perusahaan itu berencana mengembangkan pembangkit listrik, pelabuhan khusus ba-tubara dan infrastruktur per-tambangan yang sebagian be-sar di Kalimantan. Dana be-lanja modal atau capital expenditure (capex) untuk proyek-proyek tersebut men-capai US$ 200 juta.
Hingga kini BIPI belum juga memulai pengerjaan proyek
karena melakukan uji kela-yakan dan due diligence. Pro-ses itu pun terkendala efek wabah korona. Makanya, akhir semester I 2020 juga menjadi penentuan kelang-sungan proyek-proyek itu.
Sampai dengan penentu-an kepastian rencana, alo-kasi capex Astrindo masih sama. "Capex belum ada perubahan tapi kami tetap menyesuaikan situasi ter-kait dengan perlambatan ekonomi akibat pandemi," tutur Kurniawati.
Namun tidak semua agen-
da berpotensi terevisi. BIPI memastikan pembangunan
pelabuhan khusus batubara di Banyu Asin, Sumatra Selatan
jalan terus. Mereka meng-usahakan agar proyek terse-but bisa rampung pada per-tengahan tahun ini.
Infrastruktur pelabuhan Banyu Asin sebenarnya te-lah rampung sejak 2019. Namun, Astrindo masih ha-rus membuat jalur kereta api tambahan untuk memu-dahkan pengangkutan batu-bara. Pasalnya, kendaraan tambang batubara tidak bo-leh melintasi jalan raya pro-vinsi. n
Dimas Andi Shadewo
Kinerja BIPI*Sep-19 Sep-18
Pendapatan 48,08 11,04> Sewa crusher 13,78 3,06> Sewa pelabuhan 34,30 7,62> Pertambangan - 0,35
Laba (rugi) bersih 12,91 (3,42)*Dalam US$ juta, laba (rugi) bersih yang da-pat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Sumber: Bursa Efek Indonesia