22
BAB II PEMBAHASAN 2.1 BIOTEKNOLGI A. Devinisi Bioteknologi Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu- ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organism hidup atau bagiannya untuk membuat,memodifikasi,meningkatkan, atau memperbaiki sifat makhluk hidup serta mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus. B. Prinsip dan Ciri Utama Bioteknologi a. Prinsip Bioteknologi Agen Biologis (mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan ). Pendayagunaan secara teknologi dan industrial. Produk dan jasa yang diperoleh. b. Ciri Utama Bioteknologi

Bioteknologi Dan Konservasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bioteknologi Dan Konservasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BIOTEKNOLGI

A. Devinisi Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup

(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,

alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,

perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada

ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,

mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam

proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organism hidup atau bagiannya untuk

membuat,memodifikasi,meningkatkan, atau memperbaiki sifat makhluk hidup serta

mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus.

B. Prinsip dan Ciri Utama Bioteknologi

a. Prinsip Bioteknologi

Agen Biologis (mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan ).

Pendayagunaan secara teknologi dan industrial.

Produk dan jasa yang diperoleh.

b. Ciri Utama Bioteknologi

Adanya benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan

Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri

Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

C. Jenis-Jenis Bioteknologi

a. Menurut penggolongan warna

Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya

diasosikan dengan warna, yaitu:

Ø  Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang

mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh

spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan.

Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan

vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk

Page 2: Bioteknologi Dan Konservasi

mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal

dengan gen yang normal.

Ø  Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang

diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta

pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti

bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah

tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian

(bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi

pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

Ø  Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang

pertanian dan peternakan.Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam

menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi

dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di

bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk

menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah

digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh

mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Ø  Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan

yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu

contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-

kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan

yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan

bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan

penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.

Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara

berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu

singkat.

b. Bioteknologi Konvensional dan Modern

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional tradisional dan

modern.

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan

mikroorganisme untukmemproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,

seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan

pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya

antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses

Page 3: Bioteknologi Dan Konservasi

tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada

bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung

dan belum tahu adanya penggunaan enzim Pengolahan Bahan Makanan.

Bioteknologi modern Adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa

genetika.Contohnya : kultur jaringan.

Kultur in vitro adalah penanaman sel atau jaringan pada sel tumbuhan maupun sel

hewan pada tabung atau cawan petri yang di dalamnya terdapat medium buatan.

D. Penerapan Bioteknologi Dalam Kehidupan

1. Bioteknologi Bidang Pertanian

a. Penanaman secara hidroponi

Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang

berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam

praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang

digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode

kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir),

dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain).

b. Penanaman secara aeroponik

Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,

aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe

hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara

disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang

ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut..

2. Bioteknologi Modern

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi

mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui

penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk

secara efektif  dan efisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam

industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika,

penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai

penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi

makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan

bioteknologi modern sebagai berikut.

Page 4: Bioteknologi Dan Konservasi

a. Rekayasa genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan

makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga

pencangkokan gen atau rekombinasi DNA.

b. Transplantasi inti

Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar

didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya.

c. Fusi sel

Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya

terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel

serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel

(kariogami).

3. Bioteknologi Bidang Kedokteran

Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,misalnya dalam

pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.

a. Pembuatan antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.

Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:

a) Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita

hamil;

b) Mengikat racun dan menonaktifkannya;

c) Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

b. Pembuatan vaksin

Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari

mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau

racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.

c. Pembuatan antibiotika

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfungsi

untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika

dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.

d.  Pembuatan hormone

Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk

memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin,

hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.

Page 5: Bioteknologi Dan Konservasi

4. Bioteknologi Bidang Peternakan

Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut,

misalnya berupa hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan hewan

ternak. Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan

atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang,

jika diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi

susu sampai 20%.

6. Bioteknologi Bahan Bakar Masa Depan

Kita sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak

bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi

para ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui

bioteknologi. Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari

fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol).

7. Bioteknologi Pengolahan Limbah

Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan

bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut

dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh

karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan

dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara

semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang.

Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah

tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan

sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat

diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan anorganik.

E. Perkembangan Bioteknologi

Era bioteknologi generasi pertama =>> bioteknologi sederhana. Penggunaan mikroba

masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan

makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

Era bioteknologi generasi kedua =>> Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.

Contoh:

Produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat

pengolahan air limbah

Pembuatan kompos

Page 6: Bioteknologi Dan Konservasi

Era bioteknologi generasi ketiga =>> Proses dalam kondisi steril. Contoh:

produksi antibiotik dan hormon

Era bioteknologi generasi baru =>> bioteknologi baru. Contoh:

produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal

F. Dampak Bioteknologi

1. Dampak Negatif Bioteknologi

Bioteknologi juga mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak

yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya

aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat

kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun

bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati

pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi

anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan

bioteknologi. Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan

internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut

dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki

teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena

bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.

Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat

merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme

transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

2. Dampak Positif Bioteknologi

Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan

rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik

donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut,

tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis

produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan

menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan

rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang

mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusi ;

Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk

mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun

1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological

Page 7: Bioteknologi Dan Konservasi

Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya .

Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi

Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat tidak ikut

menadatangani konvensi tersebut. Di sepakati Pula Cartegena Protocol on Biosafety

( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang

prosedur transpor produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul

akibat dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan

manusia. Pengertian klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel

(jaringan), molekul bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman

perenial, antara lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur

jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan

hewan dan manusia. Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak

dapat dikembangkan menjadi individu baru.

2.2 KONSERVASI

A. Definisi Konservasi

Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas

kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya

memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise

use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika

pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen

(1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya

konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi

ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan

sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan

alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan,

sebagai berikut :

Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia

dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).

Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara

sosial (Randall, 1982).

Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup

termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat

Page 8: Bioteknologi Dan Konservasi

termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi,

pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).

Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat

memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk

generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

B. Tujuan Konservasi Biologi

Konservasi merupakan bagian dari ilmu biologi dengan latar multi disiplin ilmu yang

bertujuan mempelajari permasalahan di bidang keragaman hayati serta bagaimana

memecahkan permasalahan tersebut. Tujuan utama biologi konservasi adalah untuk

memelihara tiga aspek penting kehidupan bumi : 1) keragaman hayati yang terdapat dalam

sistem kehidupan (keragaman hayati); 2) komposisi, struktur, dan fungsi system tersebut

(keutuhan ekologi); dan 3) kemampuan aspek-aspek tersebut dalam menyesuaikan seiring

waktu (kesehatan ekologi) (Callicott et al, 1999). Trombulak et al (2004) mengemukakan

bahwa biologi konservasi bertujuan untuk melindungi dan melestarikan :

Keragaman biologi: keragaman biologi adalah berbagai organisme pada semua

tingkatan organisasi, termasuk gen, spesies, level taksonomi yang lebih tinggi, dan

berbagai habitat dan ekosistem.

Keutuhan ekologi: keutuhan ekologi adalah tingkat di mana sekumpulan organism

menjaga keutuhan komposisinya, strukturnya, dan fungsi seiring waktu relatif

dibandingkan sekumpulan lainnya yang belum terganggu oleh aktivitas manusia.

Kesehatan ekologi: kesehatan ekologi adalah ukuran relatif kondisi suatu ekosistem

berkaitan dengan kemampuannya menghadapi stress dan menjaga organisasi dan

kemampuan mengatur diri sendiri seiring waktu.

C. Nilai Penting Keragaman Hayati, Keutuhan Ekologi dan Kesehatan Ekologi

Konservasi alam dipertimbangkan penting atas dasar tiga alasan: 1) nilai intrinsik; 2)

nilai instrumental / ekonomis; 3) nilai psikologis (emosional, spiritual). Nilai intrinsik adalah

nilai-nilai alami itu sendiri terlepas dari kegunaannya bagi manusia. Nilai instrumental adalah

nilai alam berdasarkan kegunaannya bagi manusia, biasanya diukur dalam nilai ekonomis

dan jasanya. Sedangkan nilai psikologis adalah nilai alam dalam bentuk kontribusi alam bagi

psikologis manusia (esmosional, spiritual, dan estetik).

Page 9: Bioteknologi Dan Konservasi

2.2.1 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1990 dan Strategi Konservasi Dunia

kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya meliputi kegiatan:

Perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem-sistem

penyangga kehidupan.

Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

a. 4 Alasan Utama Pentingnya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Keanekaragaman hayati sebagai bagian dari prinsip hakiki

Alasan ini menekankan bahwa setiap jenis mahluk hidup atau bentuk

kehidupan apapun mempunyai hak untuk hidup dan berkembang secara normal,

sehingga wajib dihormati dan dijaga keberadaannya tanpa harus memperhatikan

nilainya bagi manusia

Keanekaragaman hayati sebagai bagian dari gaya hidup manusia

Perjalanan umat manusia mulai dari masyarakat tradisional sampai

masyarakat modern, sekalipun tidak dapat lepas dari kebutuhan sumber daya

alam hayati mulai dari makan baik nasi, jagung, gandum dan berbagai lauk pauk,

sampai bahan-bahan untuk membuat rumah, berbagai peralatan rumah tangga,

dan seterusnya berasal dari sumber daya alam hayati.

Beranekaragamnya jenis tumbuhan dan satwa dapt mendatangkan keuntungan

bagi kita semua baik secara individu, perusahaan, ataupun negara

Berbagai jenis tumbuhan atau satwa sebagai bahan baku makanan, obat-

obatan, dijual di pasar-pasar, warung-warung, dan toko-toko, sehingga

mendatangkan nilai/manfaat ekonomi bagi yang mempunyai atau mendapatkan

keuntungan bagi ikut berdagang sumber daya alam hayati tersebut. Bagi negara-

negara yang memiliki sumber daya alam hayati cukup tinggi maka dikatakan

negara itu mempunyai kekayaan tinggi pula termasuk nilai keanekaragaman

hayati dalam bidang ekonomi.

Adanya keserasian antara keanekaragaman “sistem budidaya hayati” dan

keanekaragaman “sistem sosial budaya masyarakat” dengan keanekaragaman

hayati”

Keserasian antara sistem budidaya hayati dengan keanekaragaman hayati,

bahwa budi daya berbagai macam tumbuhan dan satwa sebaiknya disesuaikan

Page 10: Bioteknologi Dan Konservasi

dengan banyaknya ragam hayati, bukan hanya membudidayakan jenis-jenis

tertentu saja.

Keseimbangan antara keanekaragaman hayati dengan sistem sosial budaya

masyarakat artinya keseimbangan antara keanekaragaman atau berbagai macam

sistem sosial budaya dalam menggunakan beranekaragamnya sumber daya alam

hayati, dan kondisi tersebut harus dipertahankan supaya tidak terjadi

keseragaman karena keseragaman sistem sosial budaya dalam menggunakan

sumber daya alam hayati dalam masyarakat merupakan ancaman bagi sumber

daya alam hayati yang lain.

b. Jenis Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Flora

Jenis keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi sehingga disebut

sebagai negara megabiodiversity, bahkan no 3 tertinggi di dunia setelah

Brazil dan Zaire

Indonesia memiliki 10 % jenis tumbuhan berbunga di dunia dan 4 di

antaranya adalah endemik (hanya ada di Indonesia saja)

Dalam suatu kawasan hutan ternyata mempunyai banyak jenis flora, mulai

strata tertinggi sampai yang terendah

Keanekaragaman Fauna

Jenis keanekaragaman fauna juga sangat tinggi

Terdapat 7 sebaran besar wilayah fauna yaitu Sumatera, Jawa dan Bali,

Kalimantan, Nusa Tenggara dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku,

dan Irian Jaya

Irian Jaya mempunyai jenis burung tertinggi (602 jenis)

Untuk mamalia, jenis terbanyak di Kalimantan (201 jenis)

Keanekaragaman organisme lain (virus, monera, jamur, algae, plantae, protozoa,

dan animalia)

Potensi keanekaragaman jenis organisme lain (virus, monera, jamur, algae,

plantae, protozoa, dan animalia) juga tinggi.

c. Faktor-Faktor Penyebab Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Peningkatan populasi manusia dan konsumsi sumber daya

Pengurangan jenis tanaman pertanian, kehutanan, dan perkebunan

Segala sesuatu hanya mengutamakan kepentingan ekonomi

Sumber daya hayati belum dihargai semestinya

Page 11: Bioteknologi Dan Konservasi

Kurang pengetahuan tentang SDA hayati dan cara-cara penerapannya

Sistem hukum dan kelembagaan yang merangsang pengambilan SDA hayati

secara tidak lestari

Peningkatan pendapatan secara cepat

Sikap Antrosentrisme

2.2.2 Konservasi Sumber Daya Alam Non Hayati

a. Unsur-unsur Sumber Daya Alam Non Hayati

Sumber daya tanah

Sumber daya air

Bahan tambang

b. Faktor Penyebab Kerusakan SDA

Faktor penyebab alami (bencana alam, hujan, erosi, abrasi, intrusi laut)

Faktor penyebab manusia, berupa dampak dari berbagai aktivitas manusia

c. Alasan Konservasi

Sumber daya alam non hayati sebagai bagian dari daya hidup manusia

Kita ketahui bahwa tanah, air dan udara sebagai bagian dari sumber daya alam

merupakan unsur-unsur penting bagi kehidupan di muka bumi ini. Manusia dan

mahluk hidup apa pun di atas permukaan bumi ini untuk dapat hidup dan

berkembang memerlukan ketiga unsur ini.

Sumber daya alam non hayati sebagai sumber daya ekonomi

Sangat disadari bahwa segala sumber daya alam non hayati merupakan sumber

daya alam yang mempunyai nilai dan manfaat ekonomi. Karena dengan sumber

daya alam non hayati itu pulalah manusia berusaha memanfaatkannya untuk

memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, mulai dari keperluan makan (pangan),

sandang (pakaian) dan papan (rumah) serta berbagai bentuk kebutuhan lainnya

seperti rekreasi.

2.2.3 PENTINGNYA KONSERVASI ALAM  

Jika manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies

tumbuhan dan binatang liar yang terancam punah akan segera menjadi punah. Spesies-

spesies lainyapun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan

mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat

dimunculkan lagi.  Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia karena memiliki

beberapa faktor manfaat diantaranya:

Page 12: Bioteknologi Dan Konservasi

1. Faktor keindahan 

2. Manfaat ekonomi 

3. Manfaat ilmiah 

4. Manfaat bagi kelangsungan hidup  

a. Faktor Keindahan

Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini

memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar

manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka.

Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping,

hiking, dan rekreasi alam lainnya.

b. Manfaat Ekonomi  

Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang

sangat bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging,

makanan, kulit dan bulu binatang. Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar

memiliki nilai yang sangat penting bagi beberapa negara. Bagi masyarakat di

negara-negara industri rekreasi melihat binatang di kebun binatang atau ke alam

bebas bisa juga menjadi sumber pendapatan.  

c. Manfaat ilmu  

Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan kepada kita suatu

pengetahuan yang sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa

penelitian tertentu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana

fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan

juga dapat meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru

dengan mempelajari kehidupan alam bebas. Dengan mengamati pengaruh-pengaruh

polusi lingkungan terhadap kehidupan liar, para ilmuwan menjadi tahu bagaimana

pengaruh polusi bagi manusia.

d. Manfaat kehidupan  

Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem

kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan

ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam

semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan

penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan

populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan

bunga.  

Page 13: Bioteknologi Dan Konservasi

a. Pembagian Kerawanan Satwa dan Tumbuhan Liar.  

Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan dikelompokkan menjadi tiga macam:

Terancam Punah

Rawan Punah

Beresiko rendah

Spesies yang terancam menghadapi ancaman kepunahan yang sangat serius. Mereka

membutuhkan perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan hidup.

Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu

dilindungi.  

Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi

bahaya yang serius. Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak

ramah atau perburuhan yang terus menerus. Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup

banyak di beberapa wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah.  

Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya

hidup di wilayah yang dilindungi namun jumlahnya tidak berkurang. Misalnya pohon

cemara gunung atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung.  

b. Metode Konservasi Alam  

Metode yang digunakan untuk melindungi Alam tergantung pada sumber-sumber

ancaman terhadap spesies-spesies tersebut. Hal yang paling umum biasanya dengan

menjamin tersedianya makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai. Metode ini disebut

manajemen habitat, mencakup juga konservasi tanah, pengelolaan hutan dan air yang baik.  

Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak habitatnya.  Sebagai

contoh manusia telah mengeringkan rawa-rawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau

keperluan lainnya. Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor

kegiatan manusia, diantaranya mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa,

penurunan tinggi air rawa, endapan lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang

satu dengan rawa yang lain.

Perladangan yang buruk juga merusak tanah, atau pelebaran kota dan industri dapat

meratakan habitat berbagai spesies. Polusi dapat meracuni udara, air, tanaman dan binatang.

Untuk menyelamatkan habitat satwa dan tumbuhan manusia harus mengontrol polusi dan

mengatur wilayah yang digunakan bagi kehidupan satwa dan tumbuhan untuk tetap hidup.  

Binatang yang terancam karena adanya perburuan yang terlalu sering dapat

dilindungi dengan undang-undang yang melarang atau mengatur penangkapannya. Hukum

ini juga dapat digunakan untuk mengatur seberapa banyak spesies tertentu yang dapat diburu

Page 14: Bioteknologi Dan Konservasi

atau dibunuh. Hukum juga dapat melindungi tanaman-tanaman dari para pengumpul. Jika

suatu habitat tertentu membutuhkan perlindungan maka wilayah tersebut dapat dijadikan

taman nasional atau cagar alam. Dalam beberapa kasus binatang predator yang membunuh

binatang yang terancam punah harus dikontrol sampai jumlahnya binatang yang terancam

punah bertambah banyak.  

Dilain pihak suatu spesies bisa berkembang menjadi sangat banyak. Jika hal ini

terjadi maka dapat mengancam kehidupan spesies itu sendiri atau spesies lainnya dengan

memakan terlalu banyak persediaan makanan. Masalah ini bisa terjadi dengan rusa dan kuda

nil di taman nasional. Untuk itu jumlahnya harus dikurangi dengan dibunuh atau dengan

mengembalikan musuh alaminya yang membuat mereka menjadi jarang.  

Jika suatu spesies tidak dapat bertahan lama di lingkungan alaminya, maka binatang

tersebut dapat dibesarkan di dalam penangkaran dan kemudian dilepaskan di hutan yang

dilindungi. Begitu juga dengan satwa yang sukar berkembang biak dapat dikawinkan di

dalam penangkaran.  

Suatu spesies yang terancam oleh penyakit dapat dibantu dengan mengatur

kebersihan habitatnya. Tumbuhan langka dapat dirawat di kebun tanaman atau biji-bijinya

dapat disimpan untuk ditanam di masa yang akan datang.  

Kunci keberhasilan dari konservasi alam tergantung pada pengetahuan akan ekologi

dari suatu spesies dan kekuatan yang bekerja pada habitatnya. Dengan kata lain diperlukan

suatu pemahaman tentang cara hidup suatu spesies dan hubungannya dengan segala hal yang

ada di dalam lingkungannya.

Page 15: Bioteknologi Dan Konservasi