Upload
adhellamenur0804
View
431
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Biografi Chairil Anwar
Citation preview
Chairil Anwar
Hal-hal yang menarik dari Chairil Anwar
Chairil Anwar merupakan pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi. Beliaulah
yang membawa perubahan secara radikal dalam puisi Indonesia sesudah perang.
Chairil Anwar merupakan penyair terbesar yang sangat berani, karya-karyanya
bersifat revolusioner dan penuh vitalitas. Puisi-puisinya dikenal masyarakat sejak
bangku sekolah dasar dan menjadi salah satu puisi yang populer dalam pelajaran
bahasa dan sastra serta dalam perlombaan baca puisi.
Chairil Anwar merupakan sastrawan yang sangat eksentrik. Meskipun semasa
hidup beliau tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, pemabuk,
perokok berat, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya
menjengkelkan, namun beliau mampu menciptakan karya-karya yang fenomenal
dan diakui oleh para sastrawan senior.
Meskipun Chairil Anwar tidak berpendidikan tinggi, beliau sangat memahami
karya-karya sastrawan Belandan dan sastrawan Eropa serta Amerika saat zamannya
seperti T.S. Elliot, Archibald Mac Leish, W.H. Auden, John Steinbeck, dan Ernest
Hemingway. Beliau juga sempat menerjemahkan beberapa di antaranya atau
menyadurnya, atau mencuri larik dan ungkapannya, contohnya beliau menyadur
karya Mac Leish dan berhasil menciptakan sajak saduran “Krawang-Bekasi”.
Tanggal kematian beliau (28 April) dinyatakan sebagai Hari Sastra namun
hingga saat ini masih diperdebatkan.
Hal-hal yang bisa diteladani dari Chairil Anwar
Keberanian Chairil Anwar untuk berkarya serta keberanian beliau untuk tampil
dengan karya baru yang mampu membawa perubahan besar dalam perpuisian
Indonesia.
Semangat Chairil Anwar serta 100% curahan jiwanya untuk terus berkarya
dengan ciri khas yang membuatnya tampak berbeda dari sastrawan lainnya.
Dalam berkarya yang terpenting adalah mempunyai semangat serta keberanian
untuk mewujudkannya, tidak tergantung tingginya tingkat pendidikan atapun
keadaan hidup yang sulit.
Riwayat pendidikan Chairil Anwar
Chairil Anwar mengenyam pendidikan M.U.L.O. namun tidak tamat.
Karya-karya Chairil Anwar
Nisan (sajak pertama Chairil Anwar untuk neneknya yang meninggal).
Deru Campur Debu (kumpulan sajak).
Kerikil Tajam dan yang terempas dan yang Putus (kumpulan sajak).
Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak bersama Asrul sani dan Rivai Apin).
Pulanglah Dia si Anak Hilang (terjemahan karangan Andre Gide; Le retour de
l’enfant prodigue).
Kena Gempur (terjemahan karangan John Steinbeck).
Chairil Anwar semasa hidupnya tidak pernah memperoleh
penghargaan namun beliau terus dikenal sebagai pelopor angkatan 45
dalam bidang puisi dan merupakan salah satu penyair terbesar di
Indonesia. Di Jakarta didirikan patungnya dan tanggal kematiannya
diputuskan sebagai Hari Sastra (28 April) namun untuk hal ini masih
diperdebatkan.
Biografi Singkat Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan. Beliau mengenyam
pendidikan M.U.L.O. namun tidak tamat. Beliau pernah menjadi redaktur “Gelanggang”
(ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema Suasana (1949).
Sajak pertama Chairil Anwar adalah Nisan yang diciptakannya untuk mengenang
neneknya yang meninggal. Beliau membawa perubahan radikal dalam bidang sastra
Indonesia lewat puisi-puisinya yang berbeda dan membawa aliran baru sehingga beliau
dikenal sebagai pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi. Karya-karyanya bersifat
revolusioner dan penuh vitalitas. Kumpulan sajaknya seperti Deru Campur Debu, Kerikil
Tajam dan yang Terampas dan yang Putus, Tiga Menguak Takdir, dan lainnya
merupakan karya sepanjang masa yang sangat populer. Beliau juga menerjemahkan
beberapa karangan sastrawan-sastrawan luar seperti T.S. Elliot, Andre Gide, Archibald
Mac Leish, W.H. Auden, John Steinbeck, dan Ernest Hemingway. Di antara
terjemahannya; Pulanglah Dia si Anak Hilang (karya Andre Gide) dan Kena Gempur
(karya John Steinbeck). Sajak-sajak Chairil Anwar banyak diterjemahkan ke dalam
bahasa asing seperti Inggris (The Complete Poems, Poetry, and Prose of Chairil Anwar),
China (Liauw Yock Fang), dan Jerman (Feuer und Asche).
Chairil Anwar merupakan sastrawan yang sangat eksentrik. Meskipun semasa
hidup beliau tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, pemabuk, perokok
berat, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya menjengkelkan, namun
beliau mampu menciptakan karya-karya yang fenomenal dan diakui oleh para sastrawan
senior. Chairil Anwar meninggal tanggal 28 April 1949 di usianya yang ke-26 tahun
karena sakit tifus dan dimakamkan di Karet (Jakarta).