5
Chairil Anwar Hal-hal yang menarik dari Chairil Anwar Chairil Anwar merupakan pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi. Beliaulah yang membawa perubahan secara radikal dalam puisi Indonesia sesudah perang. Chairil Anwar merupakan penyair terbesar yang sangat berani, karya-karyanya bersifat revolusioner dan penuh vitalitas. Puisi-puisinya dikenal masyarakat sejak bangku sekolah dasar dan menjadi salah satu puisi yang populer dalam pelajaran bahasa dan sastra serta dalam perlombaan baca puisi. Chairil Anwar merupakan sastrawan yang sangat eksentrik. Meskipun semasa hidup beliau tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, pemabuk, perokok berat, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya menjengkelkan, namun beliau mampu menciptakan karya-karya yang fenomenal dan diakui oleh para sastrawan senior. Meskipun Chairil Anwar tidak berpendidikan tinggi, beliau sangat memahami karya-karya sastrawan Belandan dan sastrawan Eropa serta Amerika saat zamannya seperti T.S. Elliot, Archibald Mac Leish, W.H. Auden, John Steinbeck, dan Ernest Hemingway. Beliau juga sempat menerjemahkan beberapa di antaranya atau menyadurnya, atau mencuri larik dan ungkapannya, contohnya beliau

Biografi Chairil Anwar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biografi Chairil Anwar

Citation preview

Page 1: Biografi Chairil Anwar

Chairil Anwar

Hal-hal yang menarik dari Chairil Anwar

Chairil Anwar merupakan pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi. Beliaulah

yang membawa perubahan secara radikal dalam puisi Indonesia sesudah perang.

Chairil Anwar merupakan penyair terbesar yang sangat berani, karya-karyanya

bersifat revolusioner dan penuh vitalitas. Puisi-puisinya dikenal masyarakat sejak

bangku sekolah dasar dan menjadi salah satu puisi yang populer dalam pelajaran

bahasa dan sastra serta dalam perlombaan baca puisi.

Chairil Anwar merupakan sastrawan yang sangat eksentrik. Meskipun semasa

hidup beliau tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, pemabuk,

perokok berat, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya

menjengkelkan, namun beliau mampu menciptakan karya-karya yang fenomenal

dan diakui oleh para sastrawan senior.

Meskipun Chairil Anwar tidak berpendidikan tinggi, beliau sangat memahami

karya-karya sastrawan Belandan dan sastrawan Eropa serta Amerika saat zamannya

seperti T.S. Elliot, Archibald Mac Leish, W.H. Auden, John Steinbeck, dan Ernest

Hemingway. Beliau juga sempat menerjemahkan beberapa di antaranya atau

menyadurnya, atau mencuri larik dan ungkapannya, contohnya beliau menyadur

karya Mac Leish dan berhasil menciptakan sajak saduran “Krawang-Bekasi”.

Tanggal kematian beliau (28 April) dinyatakan sebagai Hari Sastra namun

hingga saat ini masih diperdebatkan.

Hal-hal yang bisa diteladani dari Chairil Anwar

Keberanian Chairil Anwar untuk berkarya serta keberanian beliau untuk tampil

dengan karya baru yang mampu membawa perubahan besar dalam perpuisian

Indonesia.

Semangat Chairil Anwar serta 100% curahan jiwanya untuk terus berkarya

dengan ciri khas yang membuatnya tampak berbeda dari sastrawan lainnya.

Page 2: Biografi Chairil Anwar

Dalam berkarya yang terpenting adalah mempunyai semangat serta keberanian

untuk mewujudkannya, tidak tergantung tingginya tingkat pendidikan atapun

keadaan hidup yang sulit.

Riwayat pendidikan Chairil Anwar

Chairil Anwar mengenyam pendidikan M.U.L.O. namun tidak tamat.

Karya-karya Chairil Anwar

Nisan (sajak pertama Chairil Anwar untuk neneknya yang meninggal).

Deru Campur Debu (kumpulan sajak).

Kerikil Tajam dan yang terempas dan yang Putus (kumpulan sajak).

Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak bersama Asrul sani dan Rivai Apin).

Pulanglah Dia si Anak Hilang (terjemahan karangan Andre Gide; Le retour de

l’enfant prodigue).

Kena Gempur (terjemahan karangan John Steinbeck).

Chairil Anwar semasa hidupnya tidak pernah memperoleh

penghargaan namun beliau terus dikenal sebagai pelopor angkatan 45

dalam bidang puisi dan merupakan salah satu penyair terbesar di

Indonesia. Di Jakarta didirikan patungnya dan tanggal kematiannya

diputuskan sebagai Hari Sastra (28 April) namun untuk hal ini masih

diperdebatkan.

Biografi Singkat Chairil Anwar

Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan. Beliau mengenyam

pendidikan M.U.L.O. namun tidak tamat. Beliau pernah menjadi redaktur “Gelanggang”

(ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema Suasana (1949).

Sajak pertama Chairil Anwar adalah Nisan yang diciptakannya untuk mengenang

neneknya yang meninggal. Beliau membawa perubahan radikal dalam bidang sastra

Page 3: Biografi Chairil Anwar

Indonesia lewat puisi-puisinya yang berbeda dan membawa aliran baru sehingga beliau

dikenal sebagai pelopor angkatan 45 dalam bidang puisi. Karya-karyanya bersifat

revolusioner dan penuh vitalitas. Kumpulan sajaknya seperti Deru Campur Debu, Kerikil

Tajam dan yang Terampas dan yang Putus, Tiga Menguak Takdir, dan lainnya

merupakan karya sepanjang masa yang sangat populer. Beliau juga menerjemahkan

beberapa karangan sastrawan-sastrawan luar seperti T.S. Elliot, Andre Gide, Archibald

Mac Leish, W.H. Auden, John Steinbeck, dan Ernest Hemingway. Di antara

terjemahannya; Pulanglah Dia si Anak Hilang (karya Andre Gide) dan Kena Gempur

(karya John Steinbeck). Sajak-sajak Chairil Anwar banyak diterjemahkan ke dalam

bahasa asing seperti Inggris (The Complete Poems, Poetry, and Prose of Chairil Anwar),

China (Liauw Yock Fang), dan Jerman (Feuer und Asche).

Chairil Anwar merupakan sastrawan yang sangat eksentrik. Meskipun semasa

hidup beliau tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, pemabuk, perokok

berat, selalu kekurangan uang, penyakitan, dan tingkah lakunya menjengkelkan, namun

beliau mampu menciptakan karya-karya yang fenomenal dan diakui oleh para sastrawan

senior. Chairil Anwar meninggal tanggal 28 April 1949 di usianya yang ke-26 tahun

karena sakit tifus dan dimakamkan di Karet (Jakarta).