Upload
odema
View
1.540
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN
BBLR
DISUSUN OLEH :
1. Chuluqin Nazidah. M (03.111.005)2. Dwi Rachmawati (03.111.006)3. Laily Dian Prantasari (03.111.023)4. Ligna Selvyana (03.111.124)5. Lilik. N (03.111.071)6. Mukhalifah (03.111.079)7. Nurhayati (03.111.080)8. Kahmi Nur Widodo (03.111.082)9. Rurun Munadhifah (03.111.083)10.Shinta Kumala (03.111.035)11.Siti Aminah (03.111.036)
AKADEMI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2005
AKAD E M I P E R AW ATA N
UN IVERS ITAS M U H A M M A D IYA H SUR AB A
YA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu yang diberi judul “BBLR”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak.
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis mengharapkan kepada
semua para pembaca khususnya bagi mahasiswa AKPER dapat memiliki kemampuan
khusus yang nantinya dapat diaplikasikan untuk mengembangka kkompetensi dalam
bidang keperawatan anak.
Kami sebagai penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kelancaran dan kesempurnaannya makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungannya dalam pembuatan makalh ini.
Wassalamualaikum.
Surabaya, 15 April 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul...............................................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
I Latar Belakang ...........................................................................................
II Batasan Masalah ........................................................................................
III Tujuan ........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................
I Pengertian ...............................................................................................
II Klasifikasi ...............................................................................................
III Etiologi ....................................................................................................
IV Tanda dan Gejala.....................................................................................
V Patofisiologi.............................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS ......................................................................................
I Pengkajian ...............................................................................................
II Riwayat Kesehatan .................................................................................
III Pola Fungsi Kesehatan ............................................................................
IV Analisa Data.............................................................................................
V Diagnosa..................................................................................................
VI Perencanaan ............................................................................................
VII Pelaksanaan..............................................................................................
VIII Evaluasi....................................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
I Kesimpulan .............................................................................................
II Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
♥ BBLR(Berat Bayi Lahir Rendah) merupakan masalah yang serius jika
tidak mendapatkan perawatan intensif dan dapt menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkenbangan bahkan kematian
♥ Tingginya morbilitas dan mortalitas BBLR masih menjadim masalah
utama, diman angka kejadian BBLR di Indonesia mencapai 14%
♥ 60% kematian neonatal / bayi karena BBLR
♥ Di propensi Jawa Timur, BBLR menjadi penyebab kematian bayi
tertinggi sebesar 34,72 % (2002), sedangkan di RSUD Dr. Soetomo BBLR
menjadi penyebab kematian tertinggi sebesar 75,49 %
♥ Penyebab morbilitas dan mortalitas BBLR → Asfiksia, sindrom
gangguan nafas, enfeksi dan komplikasi hipotermi
II. BATASAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis hanya membatasi masalah
yaitu:
1. Pengertian
2. Klasifikasi
3. Etiologi
4. Tanda dan Gejala
5. patofisiologi
III. TUJUAN MASALAH
1. Tujuan Umum :
Dengan disusunnya makalah ini, penulis mengharapkan kepada para pembaca
semua mengerti dan memahami tentang perawatan BBLR
2. Tujuan Khusus :
Penulis mengaharapkan kepada para pembaca khususnya mahasiswa dapat :
a. Mengerti dan mengetahui batas dan kewenangan dalam memberikan
ASKEP.
b. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan
guna untuk menunjang tinggi nama profesi perawat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pengetian
BBLR menurut WHO (1961) dalah bayi yangb dilahirkan dengan BB ≤ 2500 gr
(Asrining surasmi, perawatan bayi resiko tinggi, Jakarta)
Bayi prematur menurut WHO (1961) adalah bayi yang lahir hidup sebelum usia
kehaliman minggu ke 37 (dihitung dari haid pertama haid terakhir) Asrining
surasmi, perawatan bayi resiko tinggi, Jakarta)
II. Klasifikasi
BBLR dibagi menjadi :
1. Prematuritas murni :
Bayi dengan usia kehamilan < 37 minggu dan mempunyai BB yang sesuai
dengan usia kehaliman dan imaturitas organ
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan BB ≤ BB seharusnya untuk usia kehamilan dan
menunjukkan bayi mengalami retardasi
III. Etiologi
Faktor ibu :
2. Taksemia gravidarum, praeklanpsi dan eklampsi
3. Kelainan bentuk uterus
4. Tumor
5. Trauma pada masa kehamilan
6. Usia ibu waktu hamil < 20 th - > 35
Faktor janin
1. Kehamilan ganda
2. Hidramiun
3. KPD
4. Cacat bawaan
5. Infeksi (Rubeolla, sifilis)
6. Insufisiensi placenta
7. Inkompabilitas darah ibu dan janin (faktor rheusu, gol. Darah ABO
antagonis)
Faktor plasenta
Plasenta previa dan salusia plasenta
Tidak ditehui penyebabnya
IV. Tanda-tanda dan Gejala
1. BB < 2500 gr, PB < 46 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
2. Masa gestasi < 37 minggu, tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan
gerakan lemah
3. Kepala > badan, rambut tipis dan halus, ubun-ubun dan sutura lebar
4. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
5. batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6. Elastisitas daun telingan kurang
7. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnev
8. jaringan mamae inmatur, puting susu belum terbentyuk sempurna
9. Kilit tipis transparan, lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis dan lengan
10. Genetalia belum sempurna → pada wanita labio minora belum tertutup oleh
labio mayora, klitoris menonjol. Pada laki-laki dtestis belum turun kedalam
scrotum, pigmentasi dan rugor pada skrotum kurang
11. Reflek moru (+), reflek menghirup, menelan dan batuk belum sempurna →
tonus otot leher lemah
12. Jaringan lemak subcutan atau sedikit
13. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit
V. Patofisiologi
Neonatus dengan imaturitas pertukem tidak dapat menghasilkan kalori milpetan
metabolisme, hal ini disebabkan karena respon mengigil bayi tidak ada/kurang,
sehingga tidak dapat menambah aktifitas, sumber utama kalori bila ada stres
dingin/suhu lingkungan menurun adalah thermogenoses non shiver.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I Pengakajian
Identitas :
Nama Pasien : By. Ny. S
Umur : 1 Hari
Jenis kelamin : laki-laki
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Pandugo IV No. 20
Tgl. MRS : 13 April 2005
Dx Medis : BB LR / Prematur
II Riwayat hidup
1. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan belum pernah sakit seperti DM dan ibu pasien tidak
pernah menggunakan obat-obatan dan tidak mempunyai riwayat aleri
2. Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mangatakan bahwa dalam anggota keluarga tidak ada yang
mengidap penyakit keturunan misalnya DM, hipertensi yang dapat
mempengaruhi keadaan bayi.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat prenatal
Selama hamil ibunya tidak pernaha menderita penyakit yang serius, saat
hamil ia hanya memeriksakan kandungannya pada seorang budan
disalah satu rumahnya dan selama hamil si ibu hanya mendapatkan
imunisasi TT sebanyak I kali
b. Natal core
Si ibu melahirkan pada usia kehamilan ≤ 37 minggu. Si ibu melahirkan
anaknya pada bidan anaknya lahir langsung menangis dengan BB 1900
gr, LIKA 30 cm, LIDA 28 cm, PB 40 cm Angar score 1
c. Post natal care
Setelah lahir pusar si bayi dipotong oleh seorang bidan dengan
menggunakan gunting kemudian diberikan obat dan perawatannya
menggunakan kasa yang telah ditetesi alkohol 70 %
4. Riwayat tumbuh kembang
a. Adaptasi sosial
Si bayi dalam keadaan tidur tenang
b. Bahasa
Bahasa yang digunakan si bayi hanya menangis
c. Motorik halus
Pergerakan kurang dan lemah
d. Motorik kasar
Pergerakan kurang dan lemah
5. Riwayat sosial
Pasien selama iruang bayi dirawat oleh perawat dan sekali dirawat oleh
keluarganya
III Pola fungsi kesehatan
1. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Kebersihan bayi sangat diperhatikan seperti mandi 2x sehari (pagi dan sore)
2. Poala nutrisi dan metabolisme
Setelah lahir bayi diberi mpasi sebanyak 30 cc pada tanggal 13 April 2005
dan mpasi tersebut sedikit dihabiskan sekitar 5 cc
3. Pola eliminasi
Bayi BAK 10 x/hari dengan warna kuning jernih dan BAB dengan
konsisten feses kental dan feses pertama bayi berwarna hitam kehijauan
4. Pola istirahat dan tidur
Bayi tidur 2x24jam, kadang terbangun jika merasa lapar, haus, BAB/BAK
5. pola sensori dan kognitif
tidak terkaji
6. Pola persepsi
Keluarga dan ibu pasien tidak mengerti nkenapa anaknya dimasukkan
kedalam inkubator dan ibu pasien merasa cemas dab takut tentang tindakan /
perawatan pada bayinya dan selalu bertanya-tanya pada perawat
7. Pola hubungan dan peran
Pasien adanak anak pertama dari pasangan Ny. S dan Tn. W
8. Pola reproduksi sexual
Pasien berjenis kelamin lakilaki
9. Pola tata nilai dan kepercayaan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya beragama Islam
10. pola aktivitas dan latihan
bayi melakukan aktifitas sehat (menangis, bergerak, minum dan BAB /
BAK)
11. Pola penanggulangan stres
Tidak terkaji
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran bayi diidentifikasikan dalam keadaan menangis, tidur
nyenyak
BB 1900 gr
LIDA 28 cm
LIKA 30 cm
PB 40 x/mnt
RR 64 x/mnt
HR 142 x/mnt
TD 45/40 mmHg
2. Kepala
Kepala lebih besar dari pada badan, rambut tebal dan berwarna hitam.
3. Mata
Tidak terdapat odem, konjungtiva tidak sama dengan ememis dan sklera
tidak sama sengan ikterik.
4. Telinga
Elastisitas daun telinga kurang, bentuk telinga kanan dan kiri simetris.
5. Thorak / dada
Pernafasan belum teratur dan sering terjadi serangan openea. Pernafasan
menggunakan abdomen.
6. Mulut dan faring
Lidahnya rata-rata simetris dan kemerahan, gusi terlihat bakal gigi dan
jarang gigi, reflek menelan, menghisap dan batuk belum sempurna.
7. Leher
Bentuknya simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
8. Abdomen
Masih terdapat tali pusat dan tali pusat kuning kehijauan.
9. Hidung
Tidak sama dengan ada kotoran dan saluran hidung sangat sempit.
10. Inguinal, genital dan anus
Bab lancar, feses tidak berbau dan anus tidak sama dengan terdapat
heneroid, geritalia belum sempurna pada laki-laki testis belum Li ke
dalam scratum.
11. Integumen
Kulit bayi sangat halus terlihat hitam kemerahan karena tipis dan
jaringan subcutan kurang.
12. Ekstrimetas dan neurologis
Replek menggenggam, mengkerut, menegang tetapi gerakannya tidak
sama dengan terkoordinasi, ekstremitas kadang biru.
13. Sistem imun
Imaturitas / imatur.
IV Analisa
Dilaksanakan dengan mengelompokkan data yang relevan terhadap suatu
masalah, mencari kemungkinan penyebab masalah dan merumuskan diagnosa
yang ada baik aktual / potensial.
a. Kelompok data I
Ds : -
Do : Jar. Lemak pada subcutan yang kurang, kulit bayi sangat tipis, suhu
tubuhnya masih buruk serta belum dapat berkeringat
Kemungkinan penyebab : Tipisnya lemak subcutan.
Mx : Resiko gangguan termoregulasi (hipotermi)
b. Kelompok data II
Ds : -
Do : Pernafasan belum teratur, apneg, sesak nafas, RR 64 x/mnt, HR
142 x/mnt, TD 45/40 mmHg
Kemungkinan penyebab : Perubahan frekuensi, irama dan kualitas
pernafasan.
Mx : Resiko tidak sama dengan efektifnya pola nafas.
c. Kelompok data III
Ds : -
Do : Tidak sama dengan maturitas sistem tubuh, berat rendah mempunyai
sistem imunologi yang kurang berkembang dan memiliki ketahanan
terhadap infeksi
Kemungkinan penyebab : Kerentanan bayi terhadap sistem imun yang
imatur.
Mx : resiko terjadi infeksi.
d. Kelompok data IV
Ds : Ibu px mengatakan asinya tidak dapat keluar.
Do : Px tidak menghabiskan impasi yang telah diberikan.
Kemungkinan penyebab : Lemahnya reflek menghisap dan menelan.
Mx : resiko keatas gigi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
e. Kelompok data V
Ds : Ibu px mengatakan bahwa ia tidak mengerti kenapa anaknya
dimasukkan ke dalam inkubator.
Do : Wajah ibu cemas, takut dan selalu bertanya-tanya pada perawat.
Kemungkinan penyebab : Kurangnya pengetahuan tentang perawatan
BBLR.
Mx : Gg psikologis (cemas) ibu.
f. Kelompok data VI
Ds : -
Do : Berkeringat dikarenakan pemanas radian / inkubator, kencing / BAK
10 x
Kemungkinan penyebab : Imaturitas dan pemanas / pancaran radian /
pengeluaran melalui kulit.
Mx : kekurangan volume cairan.
V DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. resiko gigi termoregulasi (hipotermi) B/d tipisnya subcutan yang d/d jar.
Lemak subcutan yang kurang, tipisnya kulit bayi dan suhu pada bayi masih
buruk serta dapat berkeringat.
2. resiko tidak sama dengan efektifnya pola nafas B/d perubaahan, frekuensi,
irama dan kualitas pernafasan yang d/d pernafasan belum teratur, apnea,
sesak nafas, RR 64x/mnt, HR 142x/mnt, TD 45/40 mmHg.
3. resiko terjadi infeksi b/d kerentanan bayi terhadap sistem imun yang imatur
yang d/d tidak sama dengan ada imatuntas sistem tubuh, berat rendah dan
tidak sama dengan memiliki ketahanan.
4. resiko keatas gg pemenuhan kebutuhan b/d lemahnya reflek menghisap dan
menelan yang d/d ibu px mengatakan asinya tidak dapat keluar dan px tidak
menghabiskan impasi yang telah diberikan.
5. Gg psikologis (cemas) ibu b/d kurangnya pengetahuan tentang perawatan
BBLR yang d/d ibu px mengatakan bahwa ia tidak mengerti kenapa
anaknya di masukkan ke dalam inkubator dan wajah ibu cemas, takut dan
selalu bertanya-tanya pada perawat.
6. kekurangan volume cairan b/d imaturitas dan pemanas / pancaran radian /
pengeluaran melalui kulit yang d/d kx berkeringat di karenakan pemanas
radian / inkubator, kencing / BAK 10 kali.
VI PERENCANAAN
Pada tanggal 13 april 2005
D.PI : resiko gg termogulasi (hipotermi) b/d tipisnya lemak subcutan.
Tujuan : mempertahankan temperatur / suhu dengan ketat (36,5 -37,5o C)
K.H :
Intervensi :
1. ukur suhu sektal bayi terlebih dahulu, kemudian suhu axila tiap-tiap jam.
2. pertahankan suhu lingkungan yang netral dan berikan pakaian yang tepat
untuk menghindari kemungkinan kehilangan cairan.
3. tempatkan bayi dibawah penghangatan radian / inkubator.
4. hindari menempatkan bayi kontak dengan sumber panas / dingin.
Rasional :
1. diharapkan suhu bayi tetap dalam keadaan normal (36,5 – 37,5o C).
2. diharapkan bayi tidak menggigit / tidak sama dengan kedinginan (sianosis),
akral hangat.
3. diharapkan bayi dapat memperoleh kehangatan dan diharapkan keadaan
bayi dapat berkembang.
4. agar bayi tidak kehilangan cairan dan tidak menggigil.
VII PELAKSANAAN
Merupakan realisasi dari rencana yang telah disusun menurut prioritas.
Pelaksanaan dimulai pada tanggal 13 April 2005.
D.P.I :
1. mengukur suhu rektal bayi terlebih dahulu, kemudian suhu axila tiap 2 jam.
R/ : kx koperatif, suhu tubuh bayi dalam keadaan normal (36,5 – 37,5o C).
2. mempertahankan suhu lingkungan yang netral
R/ : kx merasa tenang dan nyaman terhadap lingkungan yang ada di dalam
radian / inkubator.
3. mempertahankan bayi dibawah penghangatan radian / inkubator.
R/ : tubuh kx merasakan nyaman dan hangat
4. menghindari menempatkan bayi kontak dengan sumber panas / dingin.
R/ : kx tidak merasakan kedinginan, kx tidur dengan tenang.
VIII EVALUASI
Merupakan langkah akhir dalam asuhan keperawatan tepatnya pada tanggal 14
April 2005.
D.P.I :
Ds :
Do : Jar. Lemak pada subcutan bertambah, suhu tubuh dalam keadaan normal,
tidak sama dengan menggigil (tidak sama dengan tanda-tanda stres dingin)
T : 36,5 – 37,5o C
Asassment : mx teratasi sebagian.
Planning : rencana tindakan dilanjutkan.
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan
BBLR menurut WHO menyatakan bahwa bayi yang berat badan lahir
rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang / sama dengan
2500. sedangkan bayi prematur menurut WHO adalah bayi yang lahir hidup
sebelum usia kehamilan minggu ke – 37 (dihitung dari hari pertama haid
terakhir).
B. Saran
Diharapkan para pembaca khususnya para perawat untuk menjalankan
tindakan keperawatan sesuai dengan profesi yang telah ditentukan dengan
konsekwen dan tanggung jawab sesuai dengan kode etik dalam memberikan
asuhan keperawatan.