Upload
dangliem
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Bail Out
— Utang Luarnegeri RI Tembus Rp.4.234Triliun ---In [email protected], <SADAR@...> wrote :
Nah, ... ini ada sedikit pencerahan yang disampaikan bung Nesare tentang pengertian
“bail out” dari sudut pandang ekonomi, membandingkan dengan bail out yg dilakukan
Obama di AS, mungkin bermanfaat atau bahkan ada pendapat lain untuk didiskusikan
lebih lanjut, ... SILAHKAN!
Yang lebih menarik, dikaitkan dengan masalah proyek Kereta-Cepat JKT-BDG yang
ditentang dari segi proyek ini “PASTI RUGI” yang akan membuat utang NKRI lebih
melambung tinggi dan lebih mencekik leher RAKYAT, padahal bukan proyek fital
mendesak yang harus ada bagi Ind! Lihat huruf tebal dari – ChanCT.
Salam,
ChanCT
From: mailto:[email protected]
Sent: Friday, March 11, 2016 8:15 AM
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Pengamatan yg jeli.
Bail out itu jangan dikonotasikan hanya dilakukan oleh pemerintah saja.
Pengertian bail out itu adalah bantuan ekonomi yg dilakukan salah satu pihak utk menolong
pihak lain. Penolong bisa negara, institusi negara, lembaga keuangan negara, lembaga
keuangan international dll. Yang ditolong itu bisa individu, perusahaan, negara maupun
organisasi internasional.
Kalau bung belajar ilmu bisnis, ada alternative dari bail out itu. Dalam konteks bail out yg
dilakukan oleh pemerintah, alternative bail out yg dimaksud adalah menghindari campur
tangan pemerintah. Artinya membiarkan pasar yang fix its own problem. Disini perbedaan
konsep sosialisme dan kapitalisme. Orang kiri lebih suka bail out krn tidak percaya pasar
dalam fix its own problem. Obama mengambil keputusan ini. Orang kanan di wallstreet akan
2
lebih suka membiarkan pasar yang fix its own problem. Jadi itu pilihan pemerintahnya. Tidak
harus suatu problem itu dibail out oleh pemerintah suatu negara.
Kalau bung orang kiri, bung akan cenderung bail out.
Kalau bung orang kanan, bung akan cenderung tidak mau bail out.
Jadi jalan pikirannya bukan kalau sudah too big to fail akan harus di bail out. Itu tergantung
kepercayaan decision makernya.
Sudah saya utarakan sebelumnya dalam bahasa sederhana dan singkat bahwa di USA ada
chapter 7 dan 11 bancruptcy. Keduanya walaupun undang2 bangkrut tetapi berbeda
prinsipnya. Chapter 7 itu adalah likwidasi. Ini jualan asset dan tutup perusahaan. Kalau
chapter 11 itu reorganization. Ini namanya restructuring. Perusahaan dikasih keringanan
dalam banyak hal misalnya pajak, bayar hutang dll shg perusahaan bisa balik normal. Ini yg
dilakukan oleh Obama dalam menolong industry mobil di USA. Kenapa dipilih chapter 11
restructuring ini? Karena kalau dilikwidasi (tutup perusahaan), itu biasanya lebih mahal
biayanya dan konsekwensinya lebih luas buat perekonomian suatu negara termasuk
local/kota.
Ada kembangannya chapter 11 yaitu: chapter 12 yg khusus buat farmers dan fishermen.
Orang republican terutama yang kanan sekali marah dengan bail outnya Obama sampai
sekarang. Makanya sekarang trump naik hanya 1 alasan: mau orang bisnis yg naik utk
ngatur ekonomi USA.
Kembali kemasalah kereta api cepat itu, saya tidak melihat proyek itu akan gagal krn
pemegang sahamnya adalah dunia usaha/privat. Mereka pasti sudah survey sebelum
masuk Indonesia. Kalaupun gagal itu urusan mereka. Pemerintah Indonesia tidak
terlalu dibebani oleh proyek ini krn keikut sertaan modalnya relative kecil dan itupun
diwakili oleh BUMN. Kita semua tidak tahu krn tidak ada feasibility study. Ada
feasibility study pun belum tentu bisa melihat kedepan dengan akurat. Tetapi yang
pasti proyek itu feasible makanya konsorsium bank mau kasih duitnya. Ini perkara
duit bank dan prinsip bank itu adalah prudent apalagi ini menyangkut perbankan
internasional dan konsorsium lagi. Bukan perkara suka atau tidak suka.
Semoga bisa lihat jalan pikirannya.
3
Jadi tidak benar kalau proyek kereta api cepat itu akan harus dibail out oleh pemerintah
Indonesia kalaupun proyeknya gagal. Kenapa? Karena efeknya tidak akan terlalu
mengganggu perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Kan kelihatan yang anti proyek itu sendiri menganggap proyek itu tidak penting.
Berbeda dengan industry mobil di Detroit atau lembaga keuangan seperti AIG, lembaga
keuangan baik bank maupun non bank yg main2 dengan sub prime mortgage yg
konsekwensinya sangat luar biasa utk perekonomian USA. Saya sendiri memilih bail out utk
kasus ini.
Kalau misalnya ada perusahaan semiconductor marvell technology disilicon valley yg
foundernya adalah keluarga sutardja keturunan Indonesia. Walaupun marvel technology itu
besar tetapi kalau bangkrut ya gak bakalan dibail out sama pemerintah USA.
Ini kira2 perbandingan kasarnya.
Salam
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Thursday, March 10, 2016 4:50 PM
To: [email protected]; nesare1@...
Subject: Re: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Utang bank ke Bank tidak ada urusan dengan negara? Benarkah? Bank Centrury
bangkrut, siapa yang tanggung untuk hidup kembali? Bank-Bank di USA seperti City
Bank, Bank of America etc, terkecuali Lehman Brothers, yang dibailout itu oleh siapa?
Bank-Bank di Yunani yang kerepotan itu siapa yang mengurus pinjaman untuk dibailout.
Di Iceland, pada tahun 2008 3 bank yaitu Kaupthin, Landsbanki dan Gilnir mengalami
bahaya kebangkrutan, siapa yang berusaha menyelematkan dengan meminjam uang
sana sini untuk diselamatkan?
From: mailto:[email protected]
Sent: Wednesday, March 2, 2016 1:36 PM
4
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Apa2an nanya begini?
Aduhhhhh alamak……
Pemerintah Indonesia sudah bilang itu B to B. gak ada urusannya dengan pemerintah.
Dipihak Indonesia itu yang ngurus adalah BUMN yang adalah unit usaha.
Ente ngerti ndak artinya unit usaha itu apa? Unit usaha itu = legal entity di negara ente.
Bentuknya kalau di Indonesia bisa firma, PT, NV, CV dll. Di negara ente namanya: Corp,
LLC, partnership dll.
Dimana ada campur tangan pemerintah?
Dimana?
Aduh minta ampun…..
Sudah sok tahu, gobloknya dikasih tahu lagi dan berulang2 lagi ngasih tahunya.
Sudah ane kasih tahu tempo hari government sponsored enterprises seperti fannie mae,
Freddie mac itu perusahaan public jadi bisa dilihat laporan keuangannya.
Kalau unit perusahaannya misalnya mereka kerja sama dengan perusahaan lain misalnya
fannie mae kerja sama dengan capital one bank jualan fannie mae student housing, itu
urusannnya capital one. Bukan urusannya fannie mae. Jadi laporan keuangannya fannie
mae student housing sbg unit usaha yg lain itu gak berhak dibuka oleh fannie mae walaupun
fannie mae punya laporan keuangannya yg hanya terbatas sbg internal management yg
namanya: corporate finance. Kalau capital one itu public company dan release data sesuai
dengan sarbanes oxles act atau SEC, capital one harus melaporkan laporan keuangannya,
ini namanya: financial management.
Begitu juga BUMN sbg pemegang saham PT Kacep itu adalah masalah bisnis. Kalau PT
Kacep adalah TBK, harus release laporan keuangan. BUMN nya mah gak harus. Buka tidak
buka itu urusan hukum dalam negeri Indonesia. Yang memiliki PT Kacep itu konsorsium jadi
gak mungkin ada yg buka krn konsorsium itu bukan unit usaha melainkan kreditur.
5
Kalau kasusnya seperti Altria/phillip morris memiliki Miller brewering company. Altria sbg
public company harus buka laporan keuangan miller sbg sub. Millernya sendiri gak krn miller
bukan public company.
Jadi itu semua masalah bisnis.
Gak ada urusannya dengan pemerintah.
Minta ampun.
Ketika dibilang B to B jelas sekali ente gak ngerti.
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Tuesday, March 1, 2016 4:15 PM
Subject: Re: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Memangnya anda tahu darimana pemerintah Indonesia nggak campur tangan utang itu?
apa sudah dibuka, memangnya apa loan agreementnya. apa collateralnya?
---In [email protected], <nesare1@...> wrote :
Ane gak pusing sama angka2nya. Ente boleh bilang apa saja.
Selama itu B to B. itu masalah perusahaan. Yg ngutang itu perusahaan. Pemerintah
Indonesia gak campur tangan.
Selama ada duit masuk buat bikin proyek atau pabrik, itu namanya investasi. Selama
Indonesia meminjam itu namanya pinjaman.
Susah amat…..!!!!
Tolong dibeberin disini angka2nya. Biar kita lihat bersama. Nanti ane akan kasih komentar.
Biar kita semua tahu siapa yg meminjam. Eh ngomong2 ente ini mau bilang apa? Indonesia
minjem duit atau apa?
6
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Tuesday, March 1, 2016 1:17 PM
Subject: Re: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Anda itu lagi2 menyamakan diri dengan negara, luar biasa banget.
Proyek KC sebesar $5.5 billion dengan jelas diberitakan 75 percent (atau $4.125
billion) dibiayai dengan utang dari CDB, jelas ini utang luar negeri, sedangkan
investasi itu sisanya yg hanya 25 percent itupun pihak RRT hanya 40 percent dari
25 percent itu atau nominalnya cuman $0.55 billion.
---In [email protected], <nesare1@...> wrote :
Jelas sekali jonathan itu gak ngerti istilah ngemplang itu apa. Moratorium saja sudah
beratnya setengah mati dan konsekwensinya berat. Kalau ngemplang artinya gak mau
bayar, moratorium itu pembayaran ditunda krn ada alasan tertentu misalnya dulu Indonesia
kena tsunami dan gempa bumi, jepang ngajak negara2 kreditur lainnya utk kasih debt
moratorium ke Indonesia. Biayanya selain gede, juga peringkat financial Indonesia bisa
turun misalnya bond rating dll. Debt swap jauh lebih baik buat debitur tapi masalahnya debt
swap itu harus ikut law yg tidak semua negara berpartisipasi.
Jonathan itu gak ngerti. Dia asal cuap2 saja. Ngemplang lah, lalu dibilang Indonesia
ngemplang sudah biasa. Kan gak tahu orang ini. Gobloknya ampun2an tapi ya itu semua
dipakai sama dia utk bashing Jokowi.
Lucunya dia bilang saya yang ngebela Jokowi tanpa reserve. Sedangkan yang saya tulis itu
semuanya adalah mengoreksi/menelanjangi kesalahan dia. Koq Jokowi harus dibela? Itu
kan lucu?
Indonesia gak pernah ngemplang utang! Gak pernah! Moratorium saja Indonesia gak mau
krn biaya dan konsekwensinya berat walaupun dikasih2 sama kreditur. Ini masalah duit
bukan masalah gratisan humanity.seluruh dunia pakai debt moratorium krn negaranya
financially gak feasible lagi memanage keuangan negaranya seperti dinegara2 amerika latin:
brazil, argentina, peru, meksiko sampai ke Pakistan, rusia dll. Dubai yg begitu kaya saja
7
ambil moratorium krn dubai world yg dimiliki oleh pemerintahnya kesusahan. Ini semuanya
masalah duit gimana managing keuangan negara.
Jonathan itu sudah gila krn dia mau bashing Jokowi makanya ngomong Indonesia
ngemplang dan sudah terbiasa lagi.
Kita gak tahu komposisi proyek itu gimana kepemilikannya/pemegang sahamnya. Itu semua
bisa dibaca di feasibility study awalnya. Tetapi itu semua adalah rahasia perusahaan. Tetapi
nanti kita akan tahu krn public harus tahu krn ada penyertaan modal bumn.
Kalau masalah mengemplang dalam perusahaan/proyek itu jadi lucu. Proyeknya belum
jalan. Gak tahu rugi atau untung. Koq ngomong ngemplang hutang? Terus kalau terjadi rugi
misalnya, juga siapa ygn ngemplang dan siapa yg dikemplang? Aneh? Yg ngemplang itu
debitur/yg minjem duit. Yg dikemplang itu kreditur/yg ngasih pinjeman. Dalam kasus proyek
itu yg ngemplang dan yg dikemplang kan mestinya pihak Indonesia/bumn dan bankersnya
yg ngasih pinjeman. Begitu juga dipihak RRT yg ngemplang itu pihak RRT dan yg
dikemplang bankers nya. Koq jonathan bilang Indonesia yg ngemplang RRT? Dia gak nulis
explicitly begini tapi ini maksudnya krn mau bashing Jokowi dan mau bilang proyek itu gak
feasible. Sudah gila orang ini!!!!!
Wong proyek itu adalah proyek joint venture. Itu urusan bisnis. Gak ada urusan pemerintah
dalam hal ini. Hukumnya adalah hokum dagang. Beda kalau dulu jepang minta jaminan
pemerintah Indonesia utk kasih jaminan. Kalau dikasih ya pemerintah Indonesia terlibat. Ini
adalah proyek murni bisnis. Paling2 indonesia harus memperhatikan regulasinya. Kalau
memang proyeknya rugi dan Indonesia melihat masih penting utk mempertahankan proyek
ini (misalnya buat transfer teknologi krn mau ekspansi bukan kereta api di irian, sumatera
dll), bisa saja pemerintaha indonesia step in lalu menyelamatkan proyek itu. Ini normal
sekali krn ada kepentingan nasional disitu. Jokowi nolong bakrie lapindo. Obama nolong
industry mobil yang babak belur itu semua contoh intervensi pemerintah yg normal diseluruh
dunia.
Ya jelas duit masuk RRT ke proyek itu adalah investasi tepatnya disebut: FDI/foreign direct
investment. Ada duit kas masuk. Jonathan2 ini gak sadar tempo hari ngomongin rupiah
lemah terus. Duit kas ini masuk menguatkan rupiah krn RMB akan dikonversikan kerupiah
artinya demand utk rupiah akan naik. Ini bagus buat RRT/renminbi sekarang2 ini krn RRT
memang lagi mau melemahkan RMB makanya mereka mau jual RMB dan beli Rupiah.
Gak ada pinjaman2 itu. Ini yg ngomong jonathan goblok saja. Pinjam meminjam itu terjadi
8
antara pihak perusahaan/RRT dengan bankersnya atau pihak perusahaan/BUMN dengan
bankersnya. Jadi gak ada pinjam meminjam antara Indonesia dan RRT. Proyek itu murni
bisnis.
Mau untung, mau rugi itu urusan bisnis perusahaan proyek joint venture. Yang pasti yang
diuntungkan adalah rakyat krn punya kereta api cepat dan terutama teknologinya yg bisa
dibangun/diaplikasikan diseluruh Indonesia nantinya.
Salam
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Monday, February 29, 2016 6:59 PM
To: [email protected]; nesare1@...; jonathangoeij@...
Subject: Re: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Waaduuuh, sungguh semula tak terpikir kenapa RRT berani menerima proyek
Kereta-Cepat JKT-BDG dengan biaya sebegitu muuuaaahaalnya tanpa TANGGUNGAN
Pemerintah, sebaliknya juga kenapa pemerintah Jokowi bersama Menteri BUMN nya
meneruskan proyek KC itu pada RRT dengan cara B to B. Rupanya disini ada perbedaan
“PINJAMAN” dan “INVESTASI”. Kalau proyek dijalankan dengan B to B, jelas titik
beratnya pada investasi, ... untung atau rugi menjadi urusan perusahaan bersangkutan
yang menjalankan, ... jadi, kalau RUGI bahkan bankrut tanggung sendiri!
Hanya saja konkritnya bagaimana, masih sulit saya membayangkannya. Jadi, artinya
pihak RRT yg menanggung biaya pembangunan proyek KC itu, ya harus menanggung
sendiri 60% dari seluruh kerugian yg diderita, sedang 4 BUMN pihak Ind. menanggung
40%, begitu, ya? Kalau betul dengan pengertian ini, tentu tidak ada masalah
mengemplang, atau siapa ngemplang siapa, dong!
Dan, ... kalau begitu, mestinya bisa berpikir, pihak Ind. JELAS berada dipihak yang
TIDAK banyak dirugikan seandainya proyek KC ini GAGAL, menanggung 40% saja. Lhaa,
kalau pihak RRT saja sudah berani maju melaksanakan, kenapa masih saja begitu keras
ditentang oleh pihak Indonesia, ya? Indonesia jadi punya KC tanpa harus keluar dari
APBN dan dalam jangka panjang sangat diuntungkan. Kenapa tetap saja begitu keras
harus ditentang? Apa sebab? Lebih banyak ketidak tahuan, kurang mengerti beda
“PINJAMAN” dan “INVESTASI” atau hanya menentang asal menentang setiap
9
kebijakan yang dijalankan Pemerintah Jokowi saja?
Haaiiiyaaa, ... kenapa seperti yg terjadi dan dijalankan pihak “demokrat” dalam
melawan/menentang Pemerintah HK belasan tahun terakhir ini? Menjalankan strategi
AS, berusaha keras mengganjel kemajuan cepat RRT, agresif RRT dalam
melancarkan”Jatu jalan Satu Jalur” di dunia? Sungguh sangat memprihatinkan!
Salam,
ChanCT
From: mailto:[email protected]
Sent: Tuesday, March 1, 2016 4:05 AM
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Indonesia ngemplang? Ente ini bikin2 atau mau fitnah?
Rakyat Indonesia ngemplang dalam proyek kereta api cepat? Ente mimpi atau gila?
Ani dari kalijodo ngemplang duit engkongmu? Emangnya ente tahu engkongmu ke kalijodo?
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Monday, February 29, 2016 1:41 PM
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
yg suka ngemplang memang nggak kerasa sekali kalau ngemplang karena sudah jadi
kebiasaan.
---In [email protected], <nesare1@...> wrote :
Gimana logika ente yg hebat itu?
Pertama ente gak mau kasih pinjaman.
Sekarang ente bilang ane mau ngemplang?
Aduhh……
Yg ngasih pinjaman orang luar dan gak pusingin.
Ente balik orang Indonesia dibilang ngemplang?
Emangnya orang Indonesia minjam duit?
10
Ente ngerti ndak bedanya pinjaman dan investasi?
Ngomong2 ente ngerti ndak arti ngemplang itu?
Hehehe
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Sunday, February 28, 2016 12:50 PM
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
oh, ente ternyata suka ngemplang.
---In [email protected], <nesare1@...> wrote :
Hehehe emosi nih yeaahhhh.
Artikel yg ente forward ngomongin utang luar negeri Indonesia. Ane bandigkan dengan
utang luar negeri negara ente.
Eh ente bandingin utang individu.
Pinter ya logikanya????
Eh ngomong2 ane baru tahu bahwa engkong ente ngasih pinjeman ke ani pelacur di
kalojodo. Ente apa gak salah bilang engkong ente pergi ke kalijodo?
Hehehe
Nesare
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Friday, February 26, 2016 3:46 PM
Subject: RE: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Utang mba Ani PSK Kalijodo itu juga nggak ada apa2nya dibanding utang yg dibikin ibu
Rini.
Ente cepat balikin duit engkong gue ye.
---In [email protected], <nesare1@...> wrote :
11
Iya bener pemerintah sekarang gak usah bayar seperti negara ente yang hutangnya luar
biasa banyaknya.
Utang Indonesia gak ada apa2nya dibandingkan utang negara ente.
Jadi ente gak mau bayar utang negara ente ya?
Bisa2 pensiun ente dipotong nantinya loh? Gak takut tu nanti makan batu?
Goblok bener yg ngasih duit pinjaman ya? Duit pinjaman itu asalnya dari duit engkongmu
makanya kalau gak dibayar gak apa2.
Hehehe
From: [email protected] [mailto:[email protected]]
Sent: Friday, February 26, 2016 2:33 PM
Subject: [GELORA45] Re: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Karena utang jangka panjang, tentu bukan urusan pemerintahan yg sekarang utk
membayar.
---
"Utang luar negeri terutama didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN berjangka
panjang," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara seperti
dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (19/1).
---In [email protected], <ambon@...> wrote :
res : Hutang luarnegeri US$ 304,6 milyar (304.600.000.000). Hitung saja berapa
banyak harus dibayar tiap tahun, jika bunganya 1% dan kalau ditambah lagi dengan APBN
yang selalu defisit, maka dapat dipastikan bahwa rezim NKRI akan harus terus-menerus
berhutang sepanjang masa untuk menutupi defisit APBN. Beban hutang yang bukan
ringan ini akan dwarisil turun temurun. Tetapi siapa tahu barang kali akan terjadi
mukajizat simsalabim abakrabra pada jilid ekonomi yang akan datang, maka hutang akan
dilunasi. Monggo-monggo, plissss terus berhutang. hehehehehe
12
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160119102118-78-105232/utang-luar-negeri-indonesia-tembus-rp4234-triliun/
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp4.234 Triliun
Diemas Kresna Duta, CNN Indonesia
Selasa, 19/01/2016 10:21 WIB
Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V. Panggabean,
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Ketua Umum Asosiasi
Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Darmadi Sutanto, General Manager Asosiasi Kartu
Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri Indonesia
sampai dengan November 2015 menembus angka US$304,6 miliar atau berkisar Rp4.234
triliun.
Jika dibandingkan secara tahunan atau year on year (YoY), posisi Utang Luar Neger
Indonesia per November 2015 tumbuh 3,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhannya di Oktober 2015 yang hanya mencapai 2,5 persen.
"Utang luar negeri terutama didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN berjangka
panjang," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara seperti
dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (19/1).
Mengacu data Bank Indonesia, Utang Luar Negeri (ULN) jangka panjang Indonesia
tercatat tumbuh 6,1 persen (yoy), atau lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Oktober
2015 yang sebesar 5,5 persen (yoy).
Sedangkan untuk ULN jangka pendek, besarannya tercatat mengalami penyusutan
sebanyak 12,5 secara tahunan.
Sementara jika didasarkan pada jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia masih
didominasi ULN jangka panjang sebesar 86,6 persen, atau berkisar US$263,0 miliar
yang terdiri dari ULN sektor publik sebanyak US$134,8 miliar dan ULN sektor swasta
mencapai US$129,1 miliar.
Ada pun ULN jangka pendek Indonesia pada periode yang sama tercatat berada di posisi
US$40,7 miliar yang terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$37,7 miliar dan ULN
sektor publik sebesar US$3 miliar.
13
Mengacu pada kelompok ekonomi, ULN swasta sampai dengan akhir November 2015
masih terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta
listrik, gas dan air bersih.
Meski perkembangan ULN November 2015 masih dinilai cukup sehat, tutur Tirta jajaran
BI akan tetap mewaspadai adanya risiko dan dampak negatifnya terhadap perekonomian
domestik.
Di mana kedepannya regulator moneter tersebut berkomitmen akan terus memantau
perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.
"Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara
optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat
memengaruhi stabilitas makroekonomi," pungkas Tirta. (dim)