19
Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah Edison Parulian Manik (4112210001) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK Karya ilmiah merupakan jenis tulisan ilmiah yang memiliki desain atau sistematika tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu sendiri. Salah satu karakteristik tersebut wujud dalam bentuk bahasa, yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa tulis yang baku. Karya ilmiah mencakup berbagai jenis teks seperrti laporan penelitian, makalah, artikel ilmiah argumentasi. Karya ilmiah memiliki struktur, retorika, dan cirri (Hartisari, 2005). Karya ilmiah ditulis dengan menggunakan aaturan yang sudah ada. Dan aturan ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karya ilmiah menggunakan sifat bahasa seperti objektif, impresona, teknis, dan prektis. Selain itu syarat syarat penggunaan bahasa dalam karya ilmiah juga dibutuhkan seperti ketepatan diksi (pilihan kata), keefektifan kalimat, kelogisan paragraf, dan defenisi. Penulisan rujukan yang benar juga diatur dalam bahasa Indonesia untuk digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Kata kunci: Bahasa Indonesia, Karya Ilmiah PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah adalah hal yang paling penting dalam dunia pendidikan saat ini. Mahasiswa dan dosen perlu mengetahui bagaimana menulis karya ilmiah yang benar dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik

Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

e

Citation preview

Page 1: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah

Edison Parulian Manik (4112210001)

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Karya ilmiah merupakan jenis tulisan ilmiah yang memiliki desain atau sistematika tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu sendiri. Salah satu karakteristik tersebut wujud dalam bentuk bahasa, yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa tulis yang baku. Karya ilmiah mencakup berbagai jenis teks seperrti laporan penelitian, makalah, artikel ilmiah argumentasi. Karya ilmiah memiliki struktur, retorika, dan cirri (Hartisari, 2005). Karya ilmiah ditulis dengan menggunakan aaturan yang sudah ada. Dan aturan ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karya ilmiah menggunakan sifat bahasa seperti objektif, impresona, teknis, dan prektis. Selain itu syarat syarat penggunaan bahasa dalam karya ilmiah juga dibutuhkan seperti ketepatan diksi (pilihan kata), keefektifan kalimat, kelogisan paragraf, dan defenisi. Penulisan rujukan yang benar juga diatur dalam bahasa Indonesia untuk digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, Karya Ilmiah

PENDAHULUAN

Penulisan karya ilmiah adalah hal yang paling penting dalam dunia

pendidikan saat ini. Mahasiswa dan dosen perlu mengetahui bagaimana menulis

karya ilmiah yang benar dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Karya ilmiah merupakan jenis tulisan ilmiah yang memiliki desain atau sistematika

tertentu sesuai dengan karakteristik ilmiah itu sendiri. Salah satu karakteristik tersebut

wujuda dalam bentuk bahasa yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa tulis

yang baku. Penulisan karya ilmiah dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor non-

teknis mencakup sistematika penulisan dan penalaran dan factor teknis yang

berkaitan dengan content yang memperlihatkan keaslian gagasan yang didukung

dengan argumentasi ilmiah.

Pada tulisan ini akan dibahas beberapa yang berkaitan dengan bahasa dan

karya ilmiah. Mulai dari sifat sifat bahasa dalam karya ilmiah, ragam bahasa tulis,

Page 2: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

cara penulisan rujukan dan syarat-syarat penggunaan bahasa dalam penulisan karya

ilmiah.

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH

Bahasa Indonesia berkembang terus. Namun demikian bahasa Indonesia

khususnya ragam bahasa tulisan telah dibakukan. Oleh karena itu dalam tampilannya

disarankan agar artikel ilmiah direalisasikan oleh bahasa Indonesia baku. Bahasa

Indonesia bakau ragam tulisan mencakup banyak aspek seperrti ejaan, pilihan kata,

struktur kalimat. Dalam artikel ini nantinya akan dibahas dalam syarat-syarat

penggunaan bahasa dalam karya ilmiah.

Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan bahasa. Ragam bahasa dapat

dibedakan berdasarkan pada a) pokok pembicaraan, b) media yang digunakan, c)

hubungan antara contributor dan komunikan.

Dari hubungan komunikator dengan komunikan, perbadaan ragam bahasa

tulis dan ragam lisan ada dua macam. Pertama hubungan dengan peristiwanya yakni

bila digunakan dalanm ragam tulis partisipan tidak berhadapan secara langsung.

Akibatnya bahasa yang digunakan harus lebih jelas sebab berabagai sarana

pendukung yang dalam bahasa lisan seperti bahasa isyarat, pandangan, dan anggukan

tidak dapat digunakan. Itu sebabnya ragam tulis libiih cemat. Pada ragam tulis fungsi

subjek, predikat, objek dan keterangan serta hubungan antarfungsi itu harus nyata.

Pada ragam lisan partisipan pada umumnya bersemuka sehingga funsi fungsi tersebut

sering terabaikan.

Hal kedua yang membedakan ragam tulisan dengan lisan adalah berkaitan

dengan beberapa upaya yang digunakan dalam ujaran, misalnya teinggi rendah,

panjang pendek, dan intonasi kalimat yang tidak terlambang dalam tata tulis maupun

ejaan. Dengan demikian penulis perlu merumuskan kembali kalimatnya jika ingin

menyampaikanjangkauan makna yang sama lengkapnya. Lain hal nya dengan ragam

lisan, penutur dapat memberikan tekanan atau jeda pada bagian tertantu agar maksud

Page 3: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

ujarannya dapat dipahami. Jadi ragam bahasa tulis memiliki karakteristik yang khusus

dibandingkan ragama bahasa lisan.

SIFAT BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH

Karya ilmiah memiliki sifat objektif, impersonal, teknis dan praktis (Hartisari,

2005). Disamping itu karya ilmiah terealisasi dalam bahasa tulisan.

Objektif

Yang dimaksud dengan bahasa yang objekti adalah representasi bahasa yang

menggambarkan suatu pengalaman yang bagi semua khalayak pemakai bahasa,

representasi linguistic itu dipandang sama. Sedangkan bahasa subjektif adalah bahasa

yang menggambarkan sesuatu pengalaman oleh penulisnya yang berbeda dengan

pengalaman yang dipahami oleh khalayak dalam memahami representasi pengalaman

itu karena penulis membawa pertimbangan sikap, pendapat, dan komentar pribadi.

Keobjektifan bahasa dapat ditingkatkan dakan dengan meniadakan

ataumeminimalkan pendapat dan sikap pribadi tersebut. Karena bahasa subjektif

wujud dalam bentuk epitet atau ekspresi emosional, modlitas, proses mental, dan

mkan konotatif maka keobjekan dapat dicapai dengan meniadakan atau

meminimalkan penggunaan bahasa dengan cirri subjektif diatas. Contoh pebandingan

teks dengan pemakaian makana objektif dan subjektif:

Aspek Subjektif Objektif

Epitet Jelas, system itu tidak baik System itu tidak digunakan

Ekspresi emosional Hebat, penelitian itu

sangat luar biasa

Penelitian itu berkontribusi

pada pengembangan teori

Modalitas Dasa selalu diproses di

laboratorium

Data diproses di

laboratorium

Proses manual Model Kemmis lebih

disenangi dibandingkan

Model kemmis sesuai

untuk jenis penelitian ini

Makna konotatif Action Research menjadi Action Research sedang

Page 4: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

primadona saat ini digalakkan saat ini

Dalam kenyataanya epitet dapt juga digunakan dalam makalah artau artikel

ilmiah. Dalam keadaan demikian kalaupun epitet terpaksa digunakan, misalnya dalam

skala (prioritas, sikap, pengukuran) sperti baik, lebih baik, paling baik aspek

linguistic harus diobjektifkan atau tingkat kesubjektifannya harus diminialkan dengan

menggunakan criteria atau indicator pengukuran objektif. Dalam beberapa

penggunaanya, epitet baik, lebih baik, paling baik, ditetapkan berdasarkan criteria

kegiatan atau keadaan yang secara operasional dapat diukur atau diamati.

Impresona

Keimpresonaan bahasa secara operasional menunjukkan ketidakterlibatan

penulis artikel ilmiah dalam teks. Pada teks karya ilmiah tidak digunakan bentuk

pronominal saya, kami, kita, atau penulis dengan tujuan untuk menghindari paparan

pesona (subjektif). Pemakaian semua ekspresi itu menjadikan kalimat aktif dan

melibatkan penulis. Meskipun kita akui bahwa karya ilmiah tidak terwujuda tanpa

keterlibatan penulis, retorika ilmu menuntut agar dalam teks ketrelibatan itu tidak

ditampilkan. Untuknmempetahankan keimpresonaan teks sehingga tidak terlihat

keterlibatan penulis, digunakan kalimat pasif sebagaimana terlihat dalam contoh

berikut.

Sampel ditentukan secara acak bukan saya memilih sampel secara acak

Lokasi Penelitian ditentukan dikota X bukan Kami memilih lokasi penelitian

di kota X

Teknis

Teknikalitas suatu bahasa dalam karya ilmiah menunjukkan pemaknaan

khusus oleh kata atau bentuk linguistic yang umum dalam satu bidang atau displin.

Biasanya teknikalitas didalsarkan pada criteria. Umumnya orang awam heran kalau

Page 5: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

besi, tembaga, air dikelompokkan dalam satu kelas karena jelas yang satu cair dan

yang lain padat. Tetapi dengan criteria lain, ketiganya dapat menghantarkan listrik

sehingga dapat dikategorikan satu kelas yang disebut konduktor. Sehingga

pengelompkan itu bisa diterima.tidak ada satu displin ilmu yang tidak menggunakan

istilah teknis atau teknikalitas. Oleh karna itu penggunaan istilah teknikalita menjadi

cirri bahasa dalam karya ilmiah.

Teknikalitas berbeda dengan singkatan atau kependekan. Perbedaan

teknikalitas dan singkatan merupakan bentuk linguistic (seperti frasa, lkalimat, kata)

yang lazim diketahui orang dengan arti tertentu atau spesifik dalam suatu disiplin

sementara singkatan merupakan penyinkatan bentuk dengan arti todak berubah dalam

pemakaian umum. Dengan kata lain teknikalitas menyagkut pemadatan arti dalam

kata yang umum sedangkan akronim atau singkatan membabitkan pemadatan bentuk

karena ati yang umum.

Penggunaan singkatan dalam karya ilmiah menampilkan bentuk penuh

terlebih dahuludari uraian akronim yang akan dibuat diikuti bentuk singkatan dalam

tanda kurung pertama. Misalnya, Pada tahun 2004 Kurikulum Berbasis kompetensi

(KBK) akan mulai diberlakukan. Namun sampai saat ini para guru maupun kepala

sekolah masih belum memahami KBK tersebut. Bahkan belum memiliki contoh KBK

yang….

Praktis

Kepraktisan bahasa dalam karya ilmiah ditandai dengan penggunaan teks

yang hemat dan ekonmis dan tidak taksa (unambiguous). Penghematan dapt dicapai

dengan teknikalitas yang sudah dijelaskan diatas. Dengan prinsip penghematan,

diartikan satu kata lebih baik daripada dua kata misalnya diteliti, beruntung, pencuri

dgunakan untuk menggantikan kata-kata mengadakan penelitian, naik daun, panjang

tangan karena semua kata yang terdahulu lebih ekonomis dan tidak membawa

ketaksaan. Penghematan kata atau teks dan ketidaktaksaan dapat dicapai dengan

Page 6: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

menggunakan Klaus sederhana yakni dalam satu klausa yang hanya digunakan satu

fungsi sjenis, dan pemadatan makna dalam nominalisasi.

SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN BAHASA DALAM KARYA ILMIAH

Ketepatan Diksi (Pilihan Kata)

Pemahaman terhadap suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari pemahaman

terhadap kata-kata dan kaidah yang terdapa dalam bahasa tersebut. Menggunakan

bahasa pada hakikatnya adalah memakai kata dan kaidah yang berlaku dalam bahasa

tersebut.

Dalam karya ilmiah pemilihan kata sering digunakan dengan emmilih kata-

kata ilmiah dan kata popular. Tetapi tidak semua kata yang digunakan adalah kata

ilmiah dan tidak semua kata popular. Contoh kata ilmiah adalah dampak, sedangkan

kata populernya adalah akibat. Jadi pada contoh tersebut tampak pemilihan kata yang

digunakan pada karya ilmiah.

Dalam karya ilmiah hendaknya digunakan kata yang bermakna denotative,

yaitu makna sebenarnya yang didukung oleh sebuah kata, yaitu makna yang mangacu

pada suatu referen atau makan yang bersifat umum dan objektif. Dalam menetapkan

diksi karya ilmiah, ada baiknya menggunakan kata yang sifatnya konkret. Kata yang

acuannya semakin muda dicerna oleh panca indera. Jika kata itu tidak mudah diserap

panacaindera, maka kata iru adalah abstrak dan sulit untuk dimengerti. Contoh:

Keadaan kesehatan anak-anak didesa ini sangat buruk – abstrak

Anak-anak di desa ini banyak yang menderita malaria, cacingan, infeksi, dan

kurang gizi- konkret.

Keefektifan Kalimat

Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan

penerimaan itu berlangsung dengansempurna, mampu membuat maksud yang

Page 7: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikirannya si penerima (Agus Nero

dkk,2007).

Sebuah kalimat yang efektif memiliki syarat atau cirri-ciri yang

membedakannya dengan kalimat tidak efektif.ciri-ciri dari kalmiat efektif itu adalah

memiliki kepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,

kepaduan dan kelogisan.

Dalam kaitannya dalam karya ilmiah, kita harus menggunakan kalimat yang

tidak bermakna ganda yaitu kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa tetapi

masih menimbulkan tafsiran ganda. Dalam hal ini tepat makna, tunggal arti. Bila

kalimat yang kita buat masih menimbulkan maknsa ganda maka tidak temasuk

kalimat yang efektif. Berikut contohnya:

1. Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan

Kata baru diatas menerangkan kata mahasiswa atau kata dinaikkan? Jika

menerangkan mahasiswa, tanda hubung dapat digunkan untuk menghindari

salah tafsir.

Kelogisan Paragraf

Paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

Dalam paragraph terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua

kalimat dalam paragraph tersebut mulai kalmiat pengenal, kalimat topic, kalimat

utama, kalimat penjelas dan kalimat penutup.

Paragraph harus memiliki sifat atau cirri koherensi dan logis. Untuk mencapai

koherensi dan kelogisan paragraph kalimat penjelas harus kokoh dan menjelaskan ide

pokok dan logisnya urutan peristiwa waktu, ruang, atau tempat dan proses. Untuk

menjamin adanya kesatuan dan pertatutan dalam satu komposisi paragraph

hendaknya termuat hanya satu gagasan pokok yang sesuai dengan jenjangnya dan

gagasan pokok itukemudian dikembangkan. Didalam sebuah paragraph gagasan

Page 8: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

pokok dapat diwujudkan dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat pokok. Gagasan

itu dikembangkan dengan kalimat-kalimat lain yang disebut kalimat penghubung

pengembang sehingga membentuk paragraph karena didalam setiap paragraph

seutuhnya terdapat proses pengembangan atas suatu gagasan pokok sehingga

terbentuklah pertautan antara kalimat pokok dan kalimat pengembang serta kalimat

penegmbang yang satu engan yang lainnya.

Penggunaan kelogisan paragraph diatas digunakan dalam setiap penulisan

karya ilmiah. Sehingga dalam karya ilmiah tersbut terdapa paragraph yang terpaut

dengan adanya kesatuan atau koherensi sehingga karya ilmiah tersebut baik dan

mudah dipahami.

Defenisi

Dalam kegiatan menulis karya ilmia, penulis kadang berhadapan dengan kata

atau istilah yang perlu diberi batasan atau defenisi istilah yang kita pakai tersebut

dapat diharapkan tidak menimbulkan kesalahpahaman antara penulis dan pembaca.

Defenisi, selain menjelaskan istilah juga bermanfaat untuk memperlancar penulisan

karya dan dapat pula sebagai batu loncatan untuk mengembangkan satu gagasan atau

ide pokok. Mengingat pentingnya defenisi tersebut maka dalam setiap kegiatan

menulis karya ilmiah harus menggunakan defenisi-defenisi secara tepat.

Defenisi terdiri dari berbagai jenis, yang dapat dilihat dari tiga sudut pandang

yakni berdasarkan sumber, unur pembentuknya, serta isinya. Berdasarkan sumbernya,

defenisi dapat dibagi kedalam defenisi umum dan defenisi personal. Defenisi umum

dibagi lagi kedalam defenisi nominal dan formal dan defenisi formal dibagi lagi

kedalam defenisi operasional dan luas. Dilihat dari undur pemebntuknya defenisi

dibagi kedalam defenisi satu kata atau frase, satu kalimat, datu paragraph,.

Berdasarkan isinya defenisi dibagi menjadi defenisi sinonim, antonym, negasi,

contoh, kontras, dan kalsifikasi.

Page 9: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

REALISASI BAHASA DALAM KARYA ILMIAH

Realisasi bahasa dalam karya ilmiah dalam artikel ini diurai dari pandangan

linguistic funsional sistemik (LFS) dan karya ilmiha yang diacu pada artikel ilmiah.

Setiap berkala ilmiah memiliki struktur generic unik yang merupakan gaya

selingkukng (in-house style) terbitan itu. namum semua berkala wujud dalam

rampatan (generalization) yang sekurang-kurangnya terdiri atas judul dan judul

pelari, baris kepemilikan, abstrak atau ringkasan, sajian data atau hasil, bahasa,

persantunana, dan daftar pustaka atau bibliografi.

Judul dan Judul Pelari

Judul artikel imilah secar tipikal direalisasikan oleh grup kata atau frase

seperti dalam contoh berikut.

- Objektifitas bahasa surat kabar A dan surat kabar B

- Kebijakan pengajaran bahasa Inggris di sekolah X

Baris kepemilikan

Baris kepemilikan lazimnya direalisasikan oleh grup frase atau kata. Institusi

penulis artikel ilmiah ditampilkan dengan kecenderungan memulainya dari unit

terkecil keunit yang lebih besar. Alamat institusi penulis sebgaimana lazimnya di

suatu negara walaupun harus dicatat bahwa penulisan alamat dalam jurnal

internasional ditulis mulai dari yang terkecil ke unit olkasi terbesar.

Edison Manik

Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan.

Abstrak atau ringkasan

Abstrak lazimnya drealisasikan oleh relasional. Hubungan logis antarklausa

umumnya menunjukkan urutan dan akibat.

Page 10: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Kata Kunci

Kata kunci direalisasikan oleh grup kata atau frasa. Berikut adalah contoh kata

kunci

- System, sekolah,

- Bahasa, karya ilmiah

Pendahuluan

Pada prinsipnya pendahuluan dikodekan oleh proses realsional. Namun

demikian, dalam merujuk karya ilmiah lain digunakan proses verbal untuk proyeksi.

Metodologi

Walaupun mungkin digunakan jenis proses lain, metodologi secara dominan

direalisasikan oleh proses material. Klausa yang dominan dilakukan dalam bentuk

pasif. Khusus dalam paparan prosedur, pengumpulan data, penganalisisan data, teks

diikat dengan makna logis urutan.

Data atau hasil

Secara tipikaldata dipapar dalam proses relasional

Pembahasan

Pembahasan secara dominan direalisasikan oleh proses relasional dengan

kemungkinan penggunaan proyeksi dalam menautkan temuan kajian dengan hasil

kajian atau penelitian sebelumnya.

Simpulan

Simpulan secara dominan diralisasikan oleh proses relasional dengan makna

alogis yang bersifat internal

Page 11: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Saran

Saran secara spesifik dikodekan oleh proses verbal dan pemakaian modalitas

seperti diarankan, dianjurkan, dan sebaiknya. Sisamping itu pemakaian epitet dengan

pendahulu lebih juga mungkin dgigunakan seperti lebih baik, lebih banyak, dan

sebagainya.

PENULISAN RUJUKAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

Rujukan dalam artian kutipan (in text action) maupun daftar rujukan sanagt

penting bagi penulis maupun pembaca artikel ilmiah. Rujukan yang relevan terhadap

permasalahan yang dikaji dapat memperkuat argummen dan memeprjelas posisi

penulis terhadap pandangan penulis lain mengenai sesuatu pokok persoalan yang

sama. Penulisan rujukan yang memenuhi pedoman baku dan konsisten terhadap

pedoman tertentu mempermudah pembaca untuk melacak sumber rujukan dan

memperoleh informasi lanjutan mengenai rujukan tersebut.

Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pernyataan yang dipinjam dari penulis

lain untuk mendukung atau memperjelas argument dalam suatu karya ilmiah. Dengan

kata lain kutipan adalah semua fakta, ide, opini atau pernyataan yang bukan milik

penulis itu sendiri. Berikut cara merujuk kutipan langsung serta menulis daftar

rujukan.

Cara Merujuk Kutipan Langsung

Perujukan dilakukan denngan menukiskan ama akhir pengarang dan tahun

terbit. Jika ada dua pengarang atau lebih penulisan rujukan dilakukan dengan

menambahkan dkk setelah nama penulis pertama. Contohnya, Soebroto (1990:123)

atau biasanya (Soebroto, 1990:123). Artinya adalah penulisnya Soebroto dan terbit

tahun 1990, pada bukunya halaman 123.

Page 12: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Cara Mengutip Tidak Langsung

Kuitpan yang disebut tidak langsung dikemukakan dengan bahasa sendiri t

dalam kurung bersama tahun terbitnya. tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks.

Nama pengarang dapat ditulis terpadu dalam teks atau disebut . Jika memunkingkan

nomor halamannya juga dituliskan. Contoh: (1990:13) tidak menduga bahwa

mahasiswa ….

Cara Menulis Daftar Rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar berisi buku, makalah, jurnal, artikel, atau

bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada

dasarnya unsure yang ditulis alam daftar rujukan satu buku adalah berturut turut

meliputi: 1) nama pengarang ditulis dengan nama akhir, nama tengah, nama awal

tanpa gelar akademik, 2) tahun terbitan, 3) judul bahan/buku termasuk sub judaul, 4)

tempat terbit, 5) nama penerbit. Unsure unsure tersebut bervariasi tergantung jenis

sumber pustakanya.

Contoh : Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan

Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang:FPIPS IKIP Malang

Maniki E. 2014. Penentuan Kadar Emas di Aceh Beuteung dengan

Metode Sianidasi dan Elektrolisis. Medan: Jurnal Kimia Unimed Vol.

20

PENUTUP

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam karya ilmiah memiliki gaya dan

sistematika yang berbeda dengan jenis tulisan lainnya seperti buku, novel dan

lainnya. Dalam penulisan karya ilmiah, harus memperhatikan cirri-ciri dan syarat-

syarat bahas yang digunakan. Karya ilmiah juga memiliki sistematika tersendiri yang

dipergunakan secara umum dalam kepentingan penulisan karya ilmiah oleh

Page 13: Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya Ilmiah

mahasiswa dan penulis lainnya. setiap sistematika itu mengandung bahas yang sudah

ditata sesuai kaidah yang berlaku dan dipergunakan secara umum. Jadi bahasa

Indonesia sangat penting untuk penulisan suatu karya ilmiah.

DAFTAR RUJUKAN

Hartisari. 2005. Bahasa dalam Karya Ilmiah. Medan. USU

Nurhidayah. 2006. Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah. Yogyakarta. FBS UNY

Resmini, Novi. 2003. Penggunaan Bahasa dalam Artikel Imiah. Bandung: UPI

Sofyan, Nero A dkk. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah (Berdasarkan

SK. Dirjen Dikti No.43/DIKTI/Kep/2006). Bandung: DIKTI dan Universitas

Widyautama