Click here to load reader
Upload
trinhlien
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI
rah kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air berdasarkan UU No. 7 tahun 2004
tentang SDA akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan yang mengacu pada 3
(tiga) aspek yaitu :
1. Konservasi dengan kegiatan fisik (embung, situ, bendungan) dan non fisik/non sipil
(vegetatif)
2. Pendayagunaan Sumber Daya Air (kegiatan keirigasian, rawa dan penyediaan dan
pengelolaan air baku)
3. Pengendalian Daya Rusak Air (dengan kegiatan perbaikan dan pengamanan Sungai dan
Pantai) dan kebijakan pendukung lainnya untuk kesinambungan pembangunan SDA.
Untuk mencapai tujuan tersebut Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II-Provinsi Nusa
Tenggara Timur memiliki Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan dan Strategi sebagai berikut :
4.1. VISI DAN MISI BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II
V i s i :
Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar
kesejahteraan rakyat di Nusa Tenggara Timur.
Gambaran umum keadaan yang akan dicapai pada tahun 2025 :
1. Tertingkatkannya perlindungan masyarakat dari bencana daya rusak air.
2. Tercapainya pengelolaan SDA berdasar pola pengelolaan wilayah sungai yang
menyeluruh, terpadu, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.
3. Terpenuhinya kecukupan air bagi sebagian besar masyarakat dengan prioritas
utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat.
4. Terwujudkannya keterlibatan peran masyarakat secara aktif dalam pengelolaan
SDA melalui Dewan SDA yg merupakan Forum Dialog dan Koordinasi antar Pemilik
Kepentingan yg terlegitimasi.
A
2
5. Terlaksanakannya suatu prinsip pembiayaan jasa pengelolaan SDA yang dapat
memberikan insentif dan disintensif dgn meman-faatkan berbagai sumber daya
secara sinergi dan teritegrasi.
M i s i :
1. Mengkonservasi SDA secara berkelanjutan.
2. Mendayagunakan SDA secara adil serta memenuhi Persyaratan kualitas dan
kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat.
3. Mengendalikan daya rusak air.
4. Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat dan Pemerintah dalam
pengelolaan SDA.
5. Meningkatkan keterbukaan serta ketersediaan data dan informasi dalam
pengelolaan SDA.
6. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan
infrastruktur PU bidang SDA Provinsi NTT.
7. Mengembangkan teknologi ke-PU-an yang tepat guna dan kompetitif serta
meningkatkan keandalan mutu infrastruktur PU bidang SDA Provinsi NTT.
8. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan
prinsip good governance serta mengembangkan SDM yang profesional.
4.2 . T U J U A N
eningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur pengelolaan sumber daya
air untuk meningkatkan : daya saing melalui pertumbuhan ekonomi Nusa
Tenggara Timur, ketahanan pangan dan ketahanan air.
Sasaran :
1. Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air untuk memenuhi berbagai
kebutuhan, dengan outcome-nya : meningkatnya kinerja pengelolaan sumber daya air.
2. Berkurangnya luas kawasan yang terkena dampak banjir, dengan outcome-nya :
meningkatnya kinerja pengelolaan sumber daya air.
3. Meningkatnya layanan jaringan irigasi dan rawa, dengan outcome-nya : meningkatnya
kinerja pengelolaan sumber daya air.
M
3
4. menyelenggarakan infrastruktur yang efisien, efektif dan produktif agar terwujudnya
sasaran yang ingin dicapai.
4.3. S T R A T E G I
ntuk terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk
sebesar-besar kesejahteraan rakyat., maka penyelenggaraan infrastruktur
dilakukan melalui pendekatan pengembangan wilayah dan pembangunan yang
berkelajutan serta berwawasan teknologi yang dituangkan dalam kebijakan, program dan
kegiatan.
Wujud infrastruktur PU bidang SDA Provinsi NTT yang merupakan bangunan
fisik seperti Embung-embung, bendung, bendungan, jaringan irigasi dan air baku, Air Tanah,
berbagai bangunan pelengkap lainnya merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas
masyarakat dapat berlangsung.
Untuk itu pembangunan infrastruktur PU bidang SDA Provinsi NTT yang
dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, disamping mempertimbangkan
pilar ekonomi, sosial budaya dan lingkungan sebagai suatu kesatuan agar berkelanjutan.
Mengingat wilayah Provinsi NTT termasuk dalam infrastruktur kawasan
pengembangan baru, ilustrasinya adalah pemanfaatan secara besar-besaran sumber daya
alam terutama lahan pertanian, sumber daya air dan potensi kelautan yang memerlukan
pula pengembangan system transportasi terpadu (laut, darat dan udara dengan pendanaan
infrastruktur mengandalkan terutama kemampuan Pemerintah Pusat maupun Daerah.
4.4. K E B I J A K A N
1. Pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang di kawasan perbatasan daerah
terisolir, daerah konflik dan daerah bencana dan rawan bencana untuk mewujudkan
pemerintah yang aman dan damai.
2. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur mendukung otonomi daerah dan penerapan
prinsip-prinsip good governance untuk mewujudkan perintah yang adil dan demokratis.
3. Pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang untuk mendukung pusat-pusat
produksi dan ketahanan pangan, mendukung keseimbangan pembangunan antar daerah
dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan masayarakat yang lebih sejahtera.
U