37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman 1.1.1.1 Profil PT. Akasha Wira International tbk PT. Akasha Wira International tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. PT. Akasha Wira International tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di ahun 1985. Nama perseroan telah diubah beberapa kali. Pada tahun 1994, nama perseroan diubah menjadi PT. Ades Water Indonesia tbk. Untuk menghindari kesamaan nama dengan produk perusahaan, pada tahun 2009 PT. Ades Water Indonesia berubah nama menjadi PT. Akasha Wira International tbk. PT. Akasha Wira International pertama kali mencatatkan sahamnya (listing) di BEJ yaitu pada tanggal 13 Juni 1994. Dalam proses produksinya PT. Akasha Wira International tbk memproduksi 4 jenis air minum dalam kemasan, yaitu dalam bentuk gelas plastik, botol plastik, botol kaca, dan galon. PT. Akasha Wira International mempunyai dua pabrik botol, yaitu di Cibinong Jawa Barat dan Deli Serdang Sumatera Utara. 1.1.1.2 Profil PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi makanan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1959. Pada tahun 1959, alm. Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang kini berkembang menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk. Sebuah bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

  • Upload
    haanh

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Penelitian

1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman

1.1.1.1 Profil PT. Akasha Wira International tbk

PT. Akasha Wira International tbk adalah perusahaan yang bergerak di

bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. PT. Akasha Wira

International tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di ahun 1985. Nama

perseroan telah diubah beberapa kali. Pada tahun 1994, nama perseroan diubah

menjadi PT. Ades Water Indonesia tbk. Untuk menghindari kesamaan nama dengan

produk perusahaan, pada tahun 2009 PT. Ades Water Indonesia berubah nama

menjadi PT. Akasha Wira International tbk.

PT. Akasha Wira International pertama kali mencatatkan sahamnya (listing)

di BEJ yaitu pada tanggal 13 Juni 1994. Dalam proses produksinya PT. Akasha Wira

International tbk memproduksi 4 jenis air minum dalam kemasan, yaitu dalam bentuk

gelas plastik, botol plastik, botol kaca, dan galon. PT. Akasha Wira International

mempunyai dua pabrik botol, yaitu di Cibinong Jawa Barat dan Deli Serdang

Sumatera Utara.

1.1.1.2 Profil PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk merupakan perusahaan multinasional yang

memproduksi makanan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1959. Pada tahun 1959,

alm. Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang kini berkembang menjadi PT. Tiga

Pilar Sejahtera Food tbk. Sebuah bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung

dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food menjadi perusahaan public pada tahun 2003.

Produk-produk makanan yang diproduksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food adalah, ayam

2 telor, mie instan superior, mie kremezz, bihunku, gulas candy, pio, growie,

fetuccini, shorr, yumi, hahamie, mikita, hayomi, din din, juzz and juzz gin gins.

1.1.1.3 Profil PT. Davomas Abadi tbk

PT. Davomas Abadi tbk. adalah perusahaan produsen dan eksportir produk

kakao (cokelat) bubuk dan kakao lemak terbesar di Indonesia. Kakao bubuk

digunakan untuk memberikan rasa cokelat pada makanan, sedangkan kakao lemak

merupakan bahan utama pembuat cokelat dan juga digunakan didalam obat-obatan

dan kosmetika. PT. Davomas Abadi tbk. didirikan pada tanggal 14 Maret 1990 dan

mencatatkan sahamnya (listing) di BEI pada tahun 1994. Lokasi pabriknya berada di

Tangerang, Banten dengan kapasitas produksi 108.000 metric tons per annum (tpa).

1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk

PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan multinasional yang

memproduksi penganan cokelat dan kakao, dan konsentrat lidah buaya untuk industry

kosmetik dan farmasi. PT. Cahaya Kalbar tbk didirikan pada tahun 1968 dan menjadi

perusahaan publik pada tahun 1996.

1.1.1.5 Profil PT. Indofood Sukses Makmur tbk

PT. Indofood Sukses Makmur tbk merupakan produsen berbagai jenis

makanan dan minuman. PT. Indofood Sukses Makmur didirikan pada tahun 1990 oleh

Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi

Indofood.

Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah

bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

operasional yang mencakup seluruh tahan proses produksi makanan, mulai dari

produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di

rak para pedagang eceran. PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah mengekspor

produknya ke Australia, Asia, dan Eropa.

1.1.1.6 Profil PT. Mayora Indah tbk

PT. Mayora Indah tbk atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis

produk konsumen di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Untuk

memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat, PT. Mayora Indah tbk menjadi go

public melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun 1990. PT. Mayora Indah tbk

memiliki pabrik di Tangerang, Bekasi, dan Surabaya, yang memperkerjakan sekitar

5.300 pekerja. PT. Mayora Indah tbk telah mengekspor produknya ke Malaysia,

Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hongkong, Arab Saudi, Australia, Afrika,

Amerika dan Italia.

1.1.1.7 Profil PT. Prasidha Aneka Niaga tbk

PT. Prasidha Aneka Niaga tbk merupakan perusahaan multinasional yang

memproduksi makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran juga karet remah

sebagai bahan baku untuk industri ban. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk didirikan pada

tahun 1984 dan melakukan penjualan saham perdananya di BEJ pada tahun 1994.

Lokasi pabriknya tersebar di Palembang, Surabaya, Lampung, Singaraja, Curup, dan

Makasar.

1.1.1.8 Profil PT. Sekar Laut tbk

PT. Sekar Laut tbk adalah satu kelompok bisnis produk konsumen di

Indonesia yang didirikan pada tahun 1976. Perusahaan ini berawal dari usaha di

bidang perdagangan produk kelautan di Sidoarjo. Kemudian berkembang menjadi

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

usaha kerupuk udang tradisional. Perusahaan ini tercatat di BEJ sejak tanggal 4 Juli

1990.

1.1.1.9 Profil PT. Siantar Top tbk

Pada tahun 1972, Shindo Sumidomo memulai bisnis dengan mendirikan

sebuah pabrik kerupuk berskala industry rumah tangga di Sidoarjo. Usaha tersebut

merupakan cikal bakal dari berdirinya PT. Siantar Top tbk yang merupakan

perusahaan industri makanan dan minuman yang berskala nasional dengan pabrik

pertama di Sidoarjo pada tahun 1987. Perusahaan semakin berkembang pesat dan

pada tahun 1996 mencatatkan sahamnya di BEJ.

Untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang terus tumbuh, PT.

Siantar Top tbk membuka pabrik di Medan pada tahun 1997 dan di Bekasi pada tahun

2002. Selain mengembangkan pasar dalam negeri, PT. Siantar Top tbk juga terus

mengembangkan pasar ekspor ke berbagai negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan

Amerika.

1.1.1.10 Profil PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk

PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk merupakan

perusahaan multinasional yang memproduksi minuman. PT. Ultrajaya Milk Industry

and Trading Company awalnya industri susu rumah tangga yang didirikan pada tahun

1958. Pada tahun 1971, industri rumah tangga tersebut memasuki tahap pertumbuhan

yang pesat sejalan dengan berubahnya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company

1.1.2 Deskripsi Variabel Yang Diteliti

Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini

memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

harga saham pada perusahaan subsektor makanan dan minuman dengan menggunakan

pendekatan Economic Value Added (EVA). Variabel-variabel yang diteliti pada

penelitian ini adalah kinerja keuangan dengan pendekatan Economic Value Added

(EVA) sebagai variabel independen (X) dan harga saham sebagai variabel dependen

(Y).

1.1.2.1 Economic Value Added (EVA) Perusahan Subsektor Makanan dan Minuman

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dengan

pendekatan Economic Value Added (EVA). Economic Value Added (EVA) terdiri dari

tiga komponen yaitu pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT), biaya modal, serta

biaya rata-rata tertimbang (WACC). Rumus yang digunakan untuk menghitung

Economic Value Added (EVA) adalah:

EVA = NOPAT – (Biaya modal * WACC)

Untuk mengukur Economic Value Added (EVA) maka digunakan kriteria

berikut:

1. EVA < 0, menunjukan tidak terjadi proses nilai tambah bagi perusahaan, karena

laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan para penyandang dana terutama

pemegang saham yaitu tidak mendapatkan pengembalian yang setimpal dengan

investasi yang ditanamkan dan kreditur tetap mendapatkan bunga. Sehingga

dengan tidak ada nilai tambahnya mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan

kurang baik.

2. EVA = 0, menunjukan posisi impas karena semua laba yang telah digunakan

untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur atau

pemegang saham.

3. EVA > 0, menunjukan telah terjadi nilai tambah dalam perusahaan, sehingga

semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para penyandang dana dapat

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

terpenuhi dengan baik, yaitu mendapatkan pengembalian investasi yang sama

atau lebih dari yang diinvestasikan dan kreditur mendapatkan bunga. Keadaan ini

menunjukan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi

pemilik modal sehingga menandakan bahwa kinerja keuangannya telah baik.

Adapun perkembangan Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor

makanan dan minuman dari tahun 2007 sampai 2010 adalah sebagai berikut:

1. PT. Akasha Wira International tbk

TABEL 4.1

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. AKASHA

WIRA INTERNATIONAL TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 -443.063.622.945,41

2008 -887.425.205.619,42 100,29 Turun

2009 -236.476.184.519,89 73,35 Naik

2010 -118.345.183.888,03 49,95 Naik

Rata-rata -421.327.549.243,19

Bedasarkan tabel 4.1 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira

International tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, Economic

Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk mengalami penurunan

sebesar 100,29%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang

(WACC) tahun 2008 meningkat. Berbeda dengan tahun berikutnya yaitu tahun

2009 dan 2010 Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira International tbk

mengalami kenaikan masing-masing sebesar 73,35% dan 49,95%. Hal ini

disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami

penurunan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT) mengalami

kenaikan. Secara keseluruhan Economic Value Added (EVA) PT. Akasha Wira

International tbk cenderung mengalami kenaikan tetapi angka tersebut bernilai

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

negatif. Apabila angka tersebut diukur dengan kriteria Economic Value Added

(EVA) diatas maka angka tersebut berada dibawah nol yang berarti PT. Akasha

Wira International tbk telah gagal menciptakan nilai tambah bagi pemegang

saham.

2. PT. Tilar Pilar Sejahtera Food tbk

TABEL 4.2

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TIGA PILAR

SEJAHTERA FOOD TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 3.135.875.211,92

2008 -2.452.749.793.04 178,22 Turun

2009 11.067.908.262,27 551,24 Naik

2010 48.747.965.936,16 340,44 Naik

Rata-rata 15.124.749.904,33

Bedasarkan tabel 4.2 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar

Sejahtera Food tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, Economic

Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami penurunan

sebesar 178,22%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang

(WACC) tahun 2008 meningkat meski pendapatan operasi bersih setelah pajak

(NOPAT) juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 dan 2010 Economic

Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami kenaikan

masing-masing sebesar 551.24% dan 340,44%. Hal ini disebabkan karena biaya

modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami penurunan dan pendapatan

operasi bersih setelah pajak (NOPAT) mengalami kenaikan. Apabila diukur

dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka rata-rata Economic

Value Added (EVA) PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk selama 4 tahun terakhir

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

bernilai diatas nol yang berarti PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk telah berhasil

menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

3. PT. Davomas Abadi tbk

TABEL 4.3

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. DAVOMAS

ABADI TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 13.957.170.599,08

2008 -2.733.259.097.829,25 19.683,2 Turun

2009 -1.553.028.442.437,63 43,18 Naik

2010 -141.468.079.576,09 90,89 Naik

Rata-rata -1.103.449.612.310,98

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi

tbk cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2008, Economic Value Added

(EVA) PT. Davomas Abadi tbk mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu

sebesar 19.683,2%. Hal ini disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang

(WACC) pada tahun 2008 mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan

operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Pada tahun 2009 dan 2010, Economic

Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk mengalami kenaikan yaitu masing-

masing sebesar 43,18% dan 90,89%. Hal ini disebabkan karena pada kedua tahun

tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami penurunan dan

peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak. Secara keseluruhan, meski

mengalami kenaikan nilai Economic Value Added (EVA) PT. Davomas Abadi tbk

bernilai dibawah nol yang artinya PT. Davomas Abadi telah gagal menciptakan

nilai tambah bagi pemegang saham.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

4. PT. Cahaya Kalbar tbk

TABEL 4.4

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. CAHAYA

KALBAR TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 14.202.132.183,38

2008 15.875.692.994,97 11,78 Naik

2009 41.299.343.759,81 160,14 Naik

2010 23.088.165.635,52 44,09 Turun

Rata-rata 23.616.333.643,42

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya

Kalbar tbk cenderung mengalami kenaikan, meski pada tahun 2010 mengalami

penurunan. Penurunan tersebut tidak begitu besar dan masih diatas angka pada

tahun 2007 dan 2008. Pada tahun 2008 dan 2009, Economic Value Added (EVA)

PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar 11,78%. Hal

ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya modal rata-rata tertimbang

(WACC) PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami penurunan dan pendapatan operasi

bersih setelah pajak mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2010,

Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan karena biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) mengalami

peningkatan dan pendapatan operasi bersih setelah pajak mengalami penurunan.

Secara keseluruhan nilai Economic Value Added (EVA) PT. Cahaya Kalbar tbk

bernilai positif. Apabila diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA)

diatas, maka PT. Cahaya Kalbar tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi

pemegang saham.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

5. PT. Indofood Sukses Makmur tbk

TABEL 4.5

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. INDOFOOD

SUKSES MAKMUR TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 956.798.294.666,89

2008 995.574.073.987,21 4,05 Naik

2009 2.044.592.188.613,72 105,37 Naik

2010 2.933.290.444.578,91 43,46 Naik

Rata-rata 1.732.563.750.461,68

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Indofood

Sukses Makmur tbk cenderung mengalami kenaikan. Dari tahun 2007 sampai

2010 Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur tbk tidak

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan setiap tahunnya PT. Indofood Sukses

Makmur tbk terus mengalami peningkatan pendapatan operasi bersih setelah

pajak (NOPAT) dan penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC).

Secara keseluruhan Economic Value Added (EVA) PT. Indofood Sukses Makmur

tbk tidak ada yang bernilai dibawah nol atau bernilai negatif, apabila diukur

dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas maka PT. Indofood Sukses

Makmur tbk telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

6. PT. Mayora Indah tbk

TABEL 4.6

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. MAYORA

INDAH TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 115.981.835.469,41

2008 149.072.932.414,92 28,53 Naik

2009 354.215.373.054,05 137,61 Naik

2010 476.279.746.733,67 34,46 Naik

Rata-rata 273.887.471.918,01

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Mayora

Indah tbk cenderung mengalami kenaikan. Sama halnya dengan PT. Indofood

Sukses Makmur tbk, Economic Value Added (EVA) PT. Mayora Indah juga dari

tahun 2007 sampai 2010 tidak pernah mengalami penurunan. Hal ini disebabkan

karena setiap tahunnya PT. Mayora Indah tbk juga tidak pernah mengalami

penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan selalu mengalami

peningkatan pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Apabila diukur

dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, dari tahun 2007 sampai

2010 Economic Value Added (EVA) PT. Mayora Indah tbk selalu bernilai diatas

nol atau bernilai positif, maka artinya PT. Mayora Indah telah berhasil

menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

7. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk

TABEL 4.7

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. PRASIDHA

ANEKA NIAGA TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 -242.219.501.690,51

2008 -420.747.649.192,70 73,70 Turun

2009 -919.824.239.011,25 118,61 Turun

2010 -451.636.620.158,18 50,90 Naik

Rata-rata -508.607.002.513,16

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Prasidha

Aneka Niaga tbk cenderung mengalami penurunan meski pada tahun 2010

mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan dan tidak dapat

melebihi Economic Value Added (EVA) pada tahun 2008. Secara keseluruhan

dari tahun 2007 sampai 2010, nilai Economic Value Added (EVA) PT. Prasidha

Aneka Niaga tbk bernilai negatif. Apabila diukur dengan dengan kriterian

Economic Value Added (EVA) diatas maka PT. Prasidha Aneka Niaga tbk telah

gagal menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

8. PT. Sekar Laut tbk

TABEL 4.8

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. SEKAR

LAUT TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 257.321.902,72

2008 1.016.438.728,82 295,01 Naik

2009 7.608.062.077,42 648,50 Naik

2010 2.816.978.366,16 62,97 Turun

Rata-rata 2.924.700.268,78

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut

tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami

penurunan. Penurunan tersebut tidak melebihi angka Economic Value Added

(EVA) pada tahun 2008. Pada tahun 2008 dan 2009, Economic Value Added

(EVA) PT. Sekar Laut tbk mengalami kenaikan masing-masing sebesar 295,01%

dan 648,5%. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut biaya modal rata-rata

tertimbang (WACC) PT. Sekar Laut tbk mengalami penurunan dan kenaikan

pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Sedangkan pada tahun 2010,

Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk mengalami penurunan yaitu

sebesar 62,97%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya modal rata-

rata tertimbang PT. Sekar Laut tbk mengalami kenaikan dan penurunan

pendapatan operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Meski mengalami penurunan,

nilai Economic Value Added (EVA) PT. Sekar Laut tbk dari tahun 2007 sampai

2010 bernilai diatas nol atau bernilai positif. Apabila diukur dengan kriteria

Economic Value Added (EVA) diatas, maka PT. Sekar Laut tbk telah berhasil

menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

9. PT. Siantar Top tbk

TABEL 4.9

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. SIANTAR

TOP TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 14.055.716.714,96

2008 3.658.065.006,11 73,97 Turun

2009 35.752.366.814,76 877,36 Naik

2010 7.227.864.034,61 79,78 Turun

Rata-rata 15.173.503.142.,61

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Siatar Top

tbk diatas cenderung mengalami penurunan meski pada tahun 2009 mengalami

kenaikan yang sangat signifikan, akan tetapi pada tahun 2010 juga mengalami

penurunan yang sangat signifikan pula. Pada tahun 2008, Economic Value Added

(EVA) PT. Siantar Top tbk mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena

pada tahun tersebut PT. Siantar Top tbk mengalami peningkatan biaya modal

rata-rata tertimbang (WACC) dan penurunan pendapatan operasi bersih setelah

pajak (NOPAT). Pada tahun 2009, Economic Value Added (EVA) PT. Siantar

Topt tbk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT.

Siantar Top tbk mengalami penurunan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)

dan peningkatan pendapatan operasi bersih setalah pajak (NOPAT). Apabila

diukur dengan kriteria Economic Value Added (EVA) diatas, maka nilai

Economic Value Added (EVA) PT. Siantar Top tbk dari tahun 2007 sampai 2010

adalah bernilai diatas nol yang artinya PT. Siantar Top tbk telah berhasil

menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

10. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company

TABEL 4.10

PERKEMBANGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT.

ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 24.139.712.138,89

2008 265.132.684.919,21 998,32 Naik

2009 51.012.893.431,31 80,76 Turun

2010 99.261.358.017,87 94,58 Naik

Rata-rata 109.886.662.126,82

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, tren Economic Value Added (EVA) PT. Ultrajaya

Milk Industry and Trading Company tbk cenderung mengalami kenaikan meski

pada tahun 2009 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2008

dan 2010, Economic Value Added (EVA) PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company tbk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan pada tahun

tersebut biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Ultrajaya Milk Industry

and Trading Company tbk mengalami penurunan dan peningkatan pendapatan

operasi bersih setelah pajak (NOPAT). Sedangkan pada tahun 2009, Economic

Value Added (EVA) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut biaya

modal rata-rata tertimbang (WACC) PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company tbk mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan operasi bersih

setalah pajak.

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value

Added (EVA) subsektor makanan dan minuman mengalami kenaikan. Hal ini dapat

ditunjukan dengan tabel nilai rata-rata Economic Value Added (EVA) subsektor dari

tahun 2007 sampai 2010 dibawah ini.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

TABEL 4.11

PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun EVA Perubahan (%) Ket

2007 45.724.493.425,12

2008 -261.355.481.438,37 671,59 Turun

2009 -16.378.072.995,54 93,73 Naik

2010 287.926.263.968,06 1.858 Naik

Pada tahun 2008 Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor

makanan dan minuman mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar

671,59%. Sedangkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 Economic Value Added

(EVA) perusahaan subsektor makanan dan minuman mengalami peningkatan yaitu

masing-masing sebesar 93,73% dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang

signifikan sekali yaitu sebesar 1.858%.

Perkembangan rata-rata Economic Value Added (EVA) subsektor makanan

dan minuman tahun 2007 – 2010 juga disajikan dalam bentuk grafik:

GRAFIK 4.1

PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

1.1.2.2 Harga Saham Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. harga saham

merupakan nilai saham yang terjadi akibat dipejualbelikannya saham tersebut di pasar

sekunder. Perkembangan harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman

periode tahun 2003 – 2010 adalah sebagai berikut:

1. PT. Akasha Wira International tbk

TABEL 4.12

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. AKASHA WIRA

INTERNATIONAL TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 730

2008 225 69,17 Turun

2009 640 184,44 Naik

2010 1620 153,12 Naik

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, tren harga saham PT. Akasha Wira International

tbk cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, harga saham PT. Akasha

Wira International tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 69,17%. Hal ini

disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Akasha Wira International tbk

mengalami penurunan laba bersih, sehingga dengan melihat keuntungan tersebut

2007 2008 2009 2010

EVA 45.724.493.42 -261.335.481. -16.378.072.9 287.926.263.9

-300.000.000.000,00

-200.000.000.000,00

-100.000.000.000,00

0,00

100.000.000.000,00

200.000.000.000,00

300.000.000.000,00

400.000.000.000,00

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

maka minat investor untuk menanamkan modalnya akan turun. Dengan

menurunnya minat investor maka harga saham juga akan mengalami penurunan.

Berbeda dengan tahun berikutnya yaitu tahun 2009 dan 2010, harga saham PT.

Akasha Wira International tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar

184,44% dan 153,12%. hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut, PT.

Akasha Wira International mengalami peningkatan laba bersih. Dengan

meningkatnya laba bersih maka minat investor dalam menanamkan modalnya

juga meningkat, sehingga harga saham juga ikut naik.

2. PT. Tilar Pilar Sejahtera Food tbk

TABEL 4.13

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. TIGA PILAR SEJAHTERA

FOOD TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 750

2008 425 43,33 Turun

2009 360 15,29 Turun

2010 780 116,67 Naik

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, harga saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk

cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 dan 2009 mengalami

penurunan. Harga saham pada tahun 2010 diatas harga saham pada tahun 2007,

maka hal ini bisa dikatakan mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun 2008

dan 2009 harga saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food tbk mengalami penurunan.

3. PT. Davomas Abadi tbk

TABEL 4.14

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. DAVOMAS ABADI TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 250

2008 58 76,8 Turun

2009 50 13,79 Turun

2010 74 48 Naik

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, tren harga saham PT. Davomas Abadi tbk

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena dari tahun 2007 sampai 2010

PT. Davomas Abadi tbk mengalami kerugian meski pada tahun 2010 kerugian

tersebut mengalami penurunan. Akibat PT. Davomas Abadi tbk mengalami

kerugian maka minat investor dalam menanamkan modalnya mengalami

penurunan, sehingga harga sahamnya pun akan menurun.

4. PT. Cahaya Kalbar tbk

TABEL 4.15

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. CAHAYA KALBAR TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 800

2008 700 12,5 Turun

2009 1490 112,86 Naik

2010 1100 26,17 Turun

Berdasarkan tabel 4.15 diatas, tren harga saham PT. Cahaya Kalbar tbk

cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami penurunan.

Penurunan tersebut tidak terlalu signifikan dan tidak melebihi harga saham pada

tahun 2008. Pada tahun 2009, harga saham PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami

kenaikan yang sangat signifikan yatu sebesar 112,86%. Hal ini disebabkan karena

pada tahun tersebut PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami peningkatan laba bersih

yang mengakibatkan meningkatnya minat investor dalam menanamkan

modalnya, sehingga harga saham juga meningkat. Pada tahun 2010, harga saham

PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 26,17%. Hal ini

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Cahaya Kalbar tbk mengalami

penurunan laba bersih yang mengakibatkan minat investor mengalami penurunan,

sehingga harga saham mengalami penurunan pula.

5. PT. Indofood Sukses Makmur tbk

TABEL 4.16

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES

MAKMUR TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 2575

2008 930 63,88 Turun

2009 3550 281,72 Naik

2010 4875 37,32 Naik

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, tren harga saham PT. Indofood Sukses Makmur

tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami

penurunan. Pada tahun 2009 sampai 2010 harga saham PT. Indofood Sukses

Makmur tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 281,72% dan

37,32%, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Indofood Sukses

Makmur tbk mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba

bersih maka minat investor dalam menanamkan modalnya pun meningkat pula,

inilah yang mengakibatkan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur tbk

mengalami peningkatan.

6. PT. Mayora Indah tbk

TABEL 4.17

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. MAYORA INDAH TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 1750

2008 1140 34,85 Turun

2009 4500 294,74 Naik

2010 10740 138,67 Naik

Berdasarkan tabel 4.17 diatas, tren harga saham PT. Mayora Indah tbk cenderung

mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami penurunan. Sama halnya

dengan PT. Indofood Sukses Makmur tbk, pada tahun 2009 dan 2010 harga

saham PT. Mayora Indah tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar

294,74% dan 138,67%. Hal ini disebabkan karena PT. Mayora Indah tbk

mengalami peningkatan laba bersih yang mengakibatkan meningkatnya minat

investor dalam menanamkan modalnya. Dengan meningkatnya minat investor

tersebut maka harga sahamnya pun meningkat pula.

7. PT. Prasidha Aneka Niaga tbk

TABEL 4.18

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA

TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 51

2008 100 96,08 Naik

2009 110 10 Naik

2010 80 27,27 Turun

Berdasarkan tabel 4.18 diatas, tren harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga tbk

cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun terakhir yaitu tahun 2010

mengalami penurunan akan tetapi penurunan tersebut tidak melebihi harga saham

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

pada tahun 2007. Pada tahun 2008 dan 2009, harga saham PT. Prasidha Aneka

Niaga tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 96,08% dan 10%.

Hal ini disebabkan karena pada tersebut PT. Prasidha Aneka Niaga tbk

mengalami peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih tersebut

maka minat investor dalam menanamkan modalnya juga ikut meningkat,

sehingga harga sahamnya pun juga meningkat. Sedangkan pada tahun 2010,

harga saham PT. Prasidha Aneka Niaga mengalami penurunan yaitu sebesar

27,27%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Prasidha Aneka Niaga

tbk mengalami penurunan laba bersih yang mengakibatkan minat investor dalam

menanamkan modalnya juga menurun, sehingga harga sahamnya pun menurun

juga.

8. PT. Sekar Laut tbk

TABEL 4.19

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. SEKAR LAUT TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 75

2008 90 20 Naik

2009 150 66,67 Naik

2010 140 6,67 Turun

Berdasarkan tabel 4.19 diatas, sama halnya dengan harga saham PT. Prasidha

Aneka Niaga tbk tren harga saham PT. Sekar Laut tbk cenderung mengalami

kenaikan meski pada tahun 2010 mengalami penurunan. Penurunan tersebut tidak

terlalu signifikan atau tidak melebihi harga saham pada tahun 2007.

9. PT. Siantar Top tbk

TABEL 4.20

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. SIANTAR TOP TBK

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 370

2008 150 59,46 Turun

2009 250 66,67 Naik

2010 385 54% Naik

Berdasarkan tabel 4.20 diatas, tren harga saham PT. Siantar Top tbk cenderung

mengalami kenaikan meski pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun

2008, harga saham PT. Siantar Top tbk mengalami penurunan yaitu sebesar

59,46%. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top

mengalami penurunan laba bersih yang mengakibat menurunnya minat investor

dalam menanamkan modalnya sehingga harga sahamnya pun mengalami

penurunan juga. Sedangkan pada tahun 2009 dan 2010, harga saham PT. Siantar

Top tbk mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 66,67% dan 54%. Hal

ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Siantar Top tbk mengalami

peningkatan laba bersih. Dengan meningkatnya laba bersih maka minat investor

dalam menanamkan modalnya juga ikut meningkat, hal inilah salah satu yang

mengakibatkan harga saham mengalami kenaikan.

10. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company

TABEL 4.21

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. ULTRAJAYA MILK

INDUSTRY AND TRADING COMPANY TBK

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 650

2008 800 23,08 Naik

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

2009 580 27,5 Turun

2010 1210 108,62 Naik

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, tren harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company tbk cenderung mengalami kenaikan meski pada tahun 2009

mengalami penurunan. Pada tahun 2008 dan 2010, harga saham PT. Ultrajaya

Milk Industry and Trading Company tbk mengalami kenaikan yaitu masing-

masing sebesar 23,08% dan 108,62%. Hal ini disebabkan karena pada tahun

tersebut PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami

peningkatan laba bersih. Peningkatan laba bersih inilah yang menyebabkan

meningkatnya minat investor dalam menanamkan modalnya sehingga harga

saham PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company tbk mengalami

peningkatan pula. Sedangkan pada tahun 2009, harga saham PT. Ultrajaya Milk

Industry and Trading Company tbk mengalami penurunan yaitu sebesar 27,5%.

Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut PT. Ultrajaya Milk Industry and

Trading Company tbk mengalami penurunan laba bersih. Penurunan laba bersih

inilah yang menyebabkan menurunya minat investor dalam menanamkan

modalnya, sehingga harga sahamnya pun menurun juga.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tren perkembangan

harga saham subsektor makanan dan minuman dari tahun 2007 sampai 2010

mengalami kenaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan tabel 4.22 berikut:

TABEL 4.22

PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA HARGA SAHAM PERUSAHAAN

SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

Tahun Harga Saham Perubahan (%) Ket

2007 800,1

2008 461,8 42.28 Turun

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

2009 1168 152,92 Naik

2010 2101,4 79.91 Naik

Pada tahun 2008 rata-rata harga saham perusahaan subsektor makanan dan

minuman mengalami penurunan sebesar 42,28%. Sedangkan pada tahun berikutnya

yaitu tahun 2009 dan 2010 mengalami peningkatan, yaitu masing-masing sebesar

152,92% dan 79,91%.

Perkembangan harga saham suksektor makanan dan minuman dari tahun

2007 sampai 2010 disajikan pula dalam bentuk grafik berikut:

GRAFIK 4.2

PERKEMBANGAN NILAI RATA-RATA HARGA SAHAM PERUSAHAAN

SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

TAHUN 2007 – 2010 (dalam rupiah)

1.1.3 Analisis Statistik

Untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga

saham, dilakukan analisis statistik dengan menggunakan asumsi klasik, regresi linier

sederhana, analisis koefisien korelasi product moment, analisis koefisien determinasi,

2007 2008 2009 2010

Makanan dan Minuman

800,1 461,8 1168 2101,4

0

500

1000

1500

2000

2500

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

dan uji hipotesis. Data yang digunakan dalam pengujian statistik adalah Economic

Value Added (EVA) sebagai variabel X dan harga saham sebagai variabel Y.

1.1.3.1 Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi sederhana yang digunakan.

Pengujian ini diantaranya:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dipelukan dalam

analisis regresi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan komputerisasi aplikasi software SPSS versi 17.0.

Secara rinci, hasil penelitian ini menghasilkan analisis regresi linier yang dapat

dilihat pada grafik 4.3 berikut:

GRAFIK 4.3

UJI NORMALITAS

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

Menurut Singgih Santoso (2005; 347) bahwa “jika residual berasal dari distribusi

normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus”. Terlihat

pada grafik 4.3 diatas sebaran data tersebar disekeliling garis lurus atau tidak

terpencar jauh dari garis lurus. Maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data

tersebut adalah normal, dengan demikian syarat untuk pengujian statistik

terpenuhi.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.

Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat

dilihat pada tabel 4.23 berikut:

TABEL 4.23

UJI MULTIKOLINEARITAS

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Eva 1.000 1.000

Berdasarkan tabel 4.23 diatas, dapat disimpulkan nilai tolerance lebih tinggi dari

0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga model regresi yang digunakan

memenuhi syarat asumsi klasik yaitu tidak terjadi multikolinearitas.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

3. Uji Autokorelasi

Uji atutokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem atutokorelasi

yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Untuk mendeteksi

adanya autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson, adapaun kriteria

pengujiannya adalah:

a. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif.

b. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi.

c. Jika nilai DW diantara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 4.24 dibawah ini menunjukan adanya autokorelasi atau tidak.

TABEL 4.24

UJI AUTOKORELASI

Durbin-Watson

1.509

Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson

(DW) diantara 1,5 sampai 2,5. Maka dalam persamaan regresi tidak terdapat

autokorelasi dan persamaan regresi layak untuk digunakan.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas,

karena jika terdapat heteroskedastisitas maka varians tidak konstan sehingga

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

dapat menyebabkan biasnya standar error. Ada beberapa cara untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter

plot. Suatu model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya

tidak membentuk pola tertentu dan datanya berpencar di sekitar nol (pada sumbu

Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di

tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian

menyempit. Grafik 4.4 berikut digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

gejala heteroskedastisitas:

GRAFIK 4.4

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Berdasarkan grafik 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebaran data terdapat di

sekitar nol dan tidak tampak adanya suatu pula tertentu pada sebaran data tersebut.

Dengan demikian data yang akan dianalisis memenuhi asumsi heteroskedastisitas.

1.1.3.2 Deskriptif Statistik

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

Deskriptif statistik digunakan untuk menggambarkan nilai statistik variabel-

variabel yang diteliti. Nilai statistik tersebut adalah nilai maksimum, nilai minimum,

dan nilai mean. Nilai-nilai statistik dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut:

TABEL 4.25

DESKRIPTIF STATISTIK

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

eva 40 -2.73E12 2.93E12 1.3979E10 8.38249E11

harga 40 50 10750 1132.82 1933.240

Valid N (listwise) 40

Nilai mean Economic Value Added perusahaan subsektor makanan dan

minuman adalah sebesar Rp 1.397.900.000. Nilai maksimum Economic Value Added

(EVA) dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur tbk pada tahun 2010 yaitu sebersar

Rp. 2.933.290.444.578,91. Sedangkan nilai minimum Economic Value Added (EVA)

dicapai oleh PT. Davomas Abadi tbk pada tahun 2008 sebesar Rp. -

2.733.259.097.829,25.

Nilai mean harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman adalah

Rp 1.132,85. Harga saham maksimum dicapai oleh PT. Mayora Indah tbk pada tahun

2010 yaitu sebesar Rp. 10.750. Sedangkan harga saham minimum dicapai oleh PT.

Davomas Abadi tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 50.

1.1.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi digunakan untuk memprediksi berubahnya variabel dependen (Y)

bila variabel independen (X) diubah. Pada penelitian ini, regresi linier sederhana

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

dilakukan dengan menggunakan proses komputerisasi aplikasi software SPSS 17.0.

Secara rinci, hasil penelitian ini menghasilkan analisis regresi linier yang dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut:

TABEL 4.26

HASIL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1117.190 270.856 4.125 .000

Eva 1.118E-9 .000 .485 3.418 .002 1.000 1.000

a. Dependent Variable: harga

Dari tabel 4.26 diperoleh persamaan regresi linier antara Economic Value

Added (EVA) dan harga saham sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 1.117,190 + 0.000000001118X

Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 1.117,190 menyatakan bahwa jika tidak ada Economic Value

Added (EVA) atau dikatakan nol (EVA = 0), maka harga saham akan tetap

sebesar Rp. 1.117,190.

2. Koefisien regresi 0.000000001118 artinya setiap terjadi peningkatan Economic

Value Added (EVA) sebesar Rp. 1 akan meningkatkan harga saham sebesar Rp.

0.000000001118 dan sebaliknya jika terjadi penurunan Economic Value Added

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

(EVA) sebesar Rp. 1 akan menurunkan harga saham sebesar Rp.

0.000000001118.

1.1.3.4 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment

Analisis koefisien korelasi product moment digunakan untuk mengetahui

keeratan hubungan antara Economic Value Added (EVA) dengan harga saham. Pada

penelitian ini, analisis koefisien korelasi product moment dilakukan dengan

menggunakan proses komputerisasi aplikasi software SPSS 17.0. Berdasarkan analisis

koefisien korelasi yang dilakukan, didapat harga koefisien korelasi antara variabel X

dengan variabel Y sebesar 0,508 seperti terlihat pada tabel 4.5 berikut:

TABEL 4.27

HASIL UJI KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT

harga eva

Pearson Correlation harga 1.000 .485

eva .485 1.000

Sig. (1-tailed) harga . .001

eva .001 .

N harga 40 40

eva 40 40

Berdasarkan tabel 4.27 diatas, nilai koefisien korelasi Economic Value Added

(EVA) terhadap harga saham adalah sebesar 0,485. Berdasarkan tabel interpretasi

korelasi di bab 3, maka diketahui bahwa harga koefisien 0,485 terletak diantara 0,40 –

0,599. Hal ini menunjukan Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap

harga saham, dimana hubungan tersebut termasuk ke dalam kategori sedang.

Tanda positif (+) menunjukan bahwa hubungan antara Economic Value

Added (EVA) terhadap harga saham adalah searah atau berbanding lurus. Hal ini

berarti, jika Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan oleh perusahaan tinggi,

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

maka harga saham akan meningkat. Sebaliknya jika Economic Value Added (EVA)

yang dihasilkan perusahaan rendah, maka harga saham akan turun.

1.1.3.5 Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Economic Value Added (EVA

terhadap harga saham, dapat digunakan rumus koefisien determinasi, yaitu:

KD = r2 x 100%

= (0,485)2 x 100%

= 0,283 x 100%

= 23,52%

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga

saham adalah sebesar 23,52%, sedangkan sisanya 76,48% dipengaruhi oleh faktor

lainnya diluar Economic Value Added (EVA) yang pembentuk harga saham yang

tidak dibahas dalam penelitian ini.

1.1.3.6 Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pada penelitian ini,

pengujian hipotesis (uji t) dilakukan dengan menggunakan proses komputerisasi

aplikasi software SPSS 17.0. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa thitung

adalah sebesar 3,418. Kemudian dengan mengambil α = 5% dan derajat kebebasan υ

= 38 diperoleh ttabel sebesar 2,0244. Sedangkan kriteria hipotesis yang ditetapkan

adalah:

1. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima

2. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

Dari kriteria diatas, dapat diketahui secara jelas bahwa nilai thitung sebesar

3,418. Ini berarti nilai thitung > nilai ttabel sebesar 2,0244 (3,418 > 2,0244). Dengan

demikian Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara

Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham.

1.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan Economic Value Added (EVA) yang penulis

lakukan, dapat dilihat bahwa nilai Economic Value Added (EVA) perusahaan subsektor

makanan dan minuman tahun 2007 – 2010 menunjukan kecenderung naik. Economic

Value Added (EVA) tertinggi yang dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur tbk pada

tahun 2010. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 PT. Indofood Sukses Makmur

tbk mengalami peningkatan pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT) dan penurunan

biaya rata-rata tertimbang (WACC). Hal ini juga menunjukan bahwa nilai tambah yang

diberikan perusahaan untuk setiap pemegang saham adalah yang paling tinggi.

Sedangkan Economic Value Added (EVA) terendah yang dicapai oleh PT.

Davomas Abadi tbk. adalah pada tahun 2008 dan bernilai negatif. Hal ini disebabkan

karena pendapatan operasi setelah pajak (NOPAT) PT. Davomas Abadi tbk mengalami

penurunan dan peningkatan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). Nilai Economic

Value Added (EVA) yang negatif memberikan gambaran bahwa nilai tambah perusahaan

tidak tercapai. Dengan kata lain, PT. Davomas Abadi tbk telah gagal dalam menciptakan

nilai tambah perusahaan bagi pemegang sahamnya.

Harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun 2007 – 2010

menunjukan kecenderungan naik. Harga saham tertinggi dicapai oleh PT. Mayora Indah

tbk pada tahun 2010. Hal ini terjadi karena PT. Mayora Indah tbk mengalami

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

peningkatan laba bersih. Peningkatan laba bersih menunjukan peningkatan kinerja

perusahaan hal ini juga yang mengakibatkan peningkatan permintaan saham.

Peningkatan permintaan saham PT. Mayora Indah tbk meningkatkan pula harga saham

PT. Mayora Indah tbk.

Sedangkan harga saham terendah dicapai oleh PT. Davomas Abadi pada tahun

2009. Hal ini terjadi karena PT. Davomas Abadi tbk. mengalami defisit atau kerugian.

Mengalami defisit atau kerugian menunjukan kinerja perusahaan yang buruk, hal ini juga

yang mengakibatkan penurunan permintaan saham. Penurunan permintaan saham PT.

Davomas Abadi tbk. menurunkan pula harga saham PT. Davomas Abadi tbk.

Berdasarkan hasil uji secara statistik menunjukan bahwa ada pengaruh

Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan subsektor

makanan dan minuman, ini ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,485.

Dimana angka ini menunjukan hubungan antara Economic Value Added (EVA) dengan

harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun 2007 – 2010 adalah

sedang dengan arah hubungan positif (searah).

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa thitung dari Economic Value Added

(EVA) adalah 3,418 lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel sebesar 2,0244 dengan

nilai signifikan variabel sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Dari hasil analisis tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu

“terdapat pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham” diterima.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh Economic Value Added

(EVA) terhadap harga saham pada subsektor makanan dan minuman. Harga saham

perusahaan subsektor makanan dan minuman dipengaruhi oleh Economic Value Added

(EVA) sebesar 23,52% dan sisanya sebesar 76,48% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

seperti Earning Per Share (EPS), tingkat bunga, jumlah kas dan deviden yang dibagikan,

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

jumlah laba yang didapat perusahaan, dan tingkat resiko dan tingkat pengembalian.

Maka agar harga saham perusahaan subsektor makanan dan minuman tinggi perusahaan

subsektor makanan dan minuman harus menjaga kinerja keuangannya yaitu dengan

menciptakan nilai Economic Value Added (EVA) yang tinggi.

Hasil penelitian ini mendukung teori dari Eduardus Tendelilin (2001: 195)

“Economic Value Added (EVA) adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan

dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa kinerja

manajemen yang baik atau efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan)

maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan”

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh:

1. Raja Lambas J. Panggabean dengan judul “Analisis Perbandingan Korelasi EVA

dan ROE Terhadap Harga Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta”. Hasil dari

penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara Economic Value

Added (EVA) dengan harga saham.

2. A. Sakir dengan judul “Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga

Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Bursa Efek Indonesia”.

Hasil dari penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA) berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham.

3. Wahyu Handoko dengan judul “Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA, dan

EPS Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ45 Pada BEI”.

Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan Economic Value Added, ROE, ROA,

dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham,

sedangkan secara parsial ROE dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap

perubahan harga saham sedangkan Economic Value Added dan EPS tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANa-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801094_chapter4(1).pdf · 1.1.1.4 Profil PT. Cahaya Kalbar tbk PT. Cahaya Kalbar tbk merupakan perusahaan

4. Wesly Andri Simanjuntak dengan judul “Pengaruh Economic Value Added, Return

On Assets, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari

penelitian ini adalah secara simultan EVA, ROA, NPM, dan EPS berpengaruh

secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial hanya ROA dan

EPS yang berpengaruh secara signifikan sedangkan EVA dan NPM tidak

berpengaruh secara signifikan.