27
II-1 BAB II GAMBARAN UMUM KAWASAN PERBATASAN KASABA 2.1 GAMBARAN UMUM KAWASAN PERBATASAN KASABA Kawasan perbatasan dengan negara tetangga di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur merupakan perbatasan wilayah darat dan laut yang mempunyai pola keterkaitan pada daerah perbatasan darat antara wilayah Provinsi Kalimantan Barat dengan Negeri Sarawak dan antara Provinsi Kalimantan Timur dengan Negeri Sabah. Kedua kawasan tersebut relatif berhubungan langsung satu sama lain karena merupakan perbatasan darat. 2.1.1 Administrasi Umum Kawasan Perbatasan Kalimatan Barat Kawasan perbatasan negara di Pulau Kalimantan merupakan daerah perbatasan yang membagi serta menghubungkan wilayah Kalimantan (Indonesia) khususnya Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Negara Malaysia khususnya Negeri Sarawak dan Sabah. Ditinjau dari pembagian wilayah administratifnya dimana kabupaten di Indonesia setara divisi di Malaysia, maka kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Sarawak adalah Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) Sedangkan divisi di Sarawak - Sabah yang berbatasan dengan wilayah Kalimantan adalah Divisi Kuching, Samarahan, Sri Aman, Kapit, Miri, Limbang (Sarawak). Tabel 2.1. Pembagian Wilayah Administratif Kawasan Perbatasan Perkabupaten / Divisi Terkait Perbatasan Kalimantan Perbatasan Sarawak-Sabah No Propinsi Kabupaten Luas (Km 2 ) No Negeri Divisi Luas (Km 2 ) 1 Kalbar Sambas 6.395,7 1 Sarawak Kuching 4.565,5 Bengkayang 5.900,3 Samarahan 4.961,4 Sangau 18.302,0 Sri Aman 9.647,0 Sintang 32.279,0 Kapit 38.943,0 Kapuas Hulu 29.842,0 Miri 26.777,0 Total 149.295,1 125.878,0 Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia & Departemen Statistik Malaysia

Kasaba Kalbar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kasaba Kalimantan Barat

Citation preview

Page 1: Kasaba Kalbar

����������� ���� ��������������������������� ��"!�#

II-1

BAB II GAMBARAN UMUM KAWASAN

PERBATASAN KASABA

2.1 GAMBARAN UMUM KAWASAN PERBATASAN KASABA

Kawasan perbatasan dengan negara tetangga di Provinsi Kalimantan Barat dan

Kalimantan Timur merupakan perbatasan wilayah darat dan laut yang mempunyai pola

keterkaitan pada daerah perbatasan darat antara wilayah Provinsi Kalimantan Barat

dengan Negeri Sarawak dan antara Provinsi Kalimantan Timur dengan Negeri Sabah.

Kedua kawasan tersebut relatif berhubungan langsung satu sama lain karena

merupakan perbatasan darat.

2.1.1 Administrasi Umum Kawasan Perbatasan Kalimatan Barat

Kawasan perbatasan negara di Pulau Kalimantan merupakan daerah perbatasan yang

membagi serta menghubungkan wilayah Kalimantan (Indonesia) khususnya Provinsi

Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Negara Malaysia khususnya Negeri

Sarawak dan Sabah. Ditinjau dari pembagian wilayah administratifnya dimana

kabupaten di Indonesia setara divisi di Malaysia, maka kabupaten yang berbatasan

dengan wilayah Sarawak adalah Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang,

Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) Sedangkan divisi di Sarawak - Sabah yang

berbatasan dengan wilayah Kalimantan adalah Divisi Kuching, Samarahan, Sri Aman,

Kapit, Miri, Limbang (Sarawak).

Tabel 2.1. Pembagian Wilayah Administratif Kawasan Perbatasan Perkabupaten / Divisi Terkait

Perbatasan Kalimantan Perbatasan Sarawak-Sabah

No Propinsi Kabupaten Luas (Km2) No Negeri Divisi Luas (Km2)

1 Kalbar Sambas 6.395,7 1 Sarawak Kuching 4.565,5 Bengkayang 5.900,3 Samarahan 4.961,4 Sangau 18.302,0 Sri Aman 9.647,0 Sintang 32.279,0 Kapit 38.943,0 Kapuas Hulu 29.842,0 Miri 26.777,0

Total 149.295,1 125.878,0

Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia & Departemen Statistik Malaysia

Page 2: Kasaba Kalbar

$�%�&�'�(%�) %�)�*�%�(%&�*�+�&�%�*�,�*�%�-�%�$�%".�/

II-2

2.1.2 Kependudukan

2.1.2.1 Jumlah Penduduk

Secara umum jumlah penduduk kawasan perbatasan Kalimantan jauh lebih besar

dibandingkan dengan wilayah perbatasan Sarawak-Sabah jika ditinjau dari propinsi

maupun negeri yang berbatasan. Jumlah penduduk di kawasan perbatasan

Kalimantan Barat dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kawasan Perbatasan Per Kabupaten / Divisi Tahun 2000

Perbatasan Kalimantan Perbatasan Sarawak-Sabah

No Propinsi Kabupaten Luas (Km2) No Negeri Divisi Luas (Km2)

1 Kalbar Sambas 454.046 1 Sarawak Kuching 565.504 Bengkayang 328.279 Samarahan 164.823 Sangau 508.296 Sri Aman 180.683 Sintang 460.501 Kapit 99.833 Kapuas Hulu 182.566 Miri 290.983

Jumlah 1.933.688 Limbang 112.129

Sumber : Biro Pusat Statistik Indonesia & Departemen Statistik Malaysia

2.1.2.2 Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk perbatasan di Kalimantan adalah di

bidang pertanian, baik pertanian lahan basah, pertanian lahan kering (ladang),

perkebunan dan peternakan. Sektor kehutanan juga menjadi salah satu alternatif mata

pencaharian bagi penduduk perbatasan. Berbeda dengan penduduk Sarawak yang

tingkat produksi pertaniannya menurun, yang salah satu sebabnya adalah beralihnya

lahan pertanian menjadi kawasan industri yang berimplikasi pada kepada kebutuhan

tenaga kerja industri. Akibatnya pekerja untuk lahan pertanian maupun perkebunan

menurun, diperlukan tenaga kerja untuk mengisi kekosongan ini. Yang terjadi

kemudian adalah meningkatnya arus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja

sebagai buruh perkebunan di Sarawak-Sabah.

2.1.3 Perekonomian

Secara umum kondisi kedua wilayah perbatasan adalah berbeda satu sama lain.

Wilayah Malaysia relatif lebih maju dibandingkan dengan wilayah Indonesia; ada

Page 3: Kasaba Kalbar

0�1�2�3�41�5 1�5�6�1�412�6�7�2�1�6�8�6�1�9�1�0�1":�;

II-3

kecenderungan perubahan orientasi kegiatan sosial ekonomi penduduk di wilayah

Indonesia ke wilayah Malaysia.

2.1.3.1 Komoditas Unggulan

Dalam perekonomian Kalimantan Barat terdapat 3 (tiga) sektor yang menjadi tulang

punggung perekonomian yaitu pertanian, industri dan perdagangan. Pertanian

merupakan sektor strategis karena sumbangan besar terhadap perekonomian dan

penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Dengan kata lain “wajah” perekonomian

Kalimantan Barat adalah pertanian. Sektor industri juga menjadi sektor strategis

karena pertumbuhannya tinggi dan menjadi pemicu pertumbuhan bagi perekonomian

Kalimantan. Dengan demikian untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi

Sektor Unggulan dan Komoditas untuk Investasi di Kalimantan Barat seperti yang ada

sekarang, tidak dapat disangkal lagi industri merupakan motornya.

Tabel 2.3. Sektor Unggulan dan Komoditas untuk Investasi di Kalimantan Barat

Sektor Unggulan

No Kabupaten /Kota

Pertanian Tanaman Pangan

Industri Perdagang-an

Perkebun-an

Kehutan-an Pertambangan

1

Kabupaten Sambas

Padi sawah, kacang, tanah,kacang kedelai, kacang hijau

Kayu lapis

Restoran, hotel, perdagang-an

Karet, jeruk Siam

2 Kabupaten

Sanggau Padi ladang Penggergajian kayu, kayu lapis

Karet, kelapa sawit, kelapa hibrida

3

Kabupaten Sintang

Padi ladang, ketela rambat, kacang tanah, dan kacang hijau

Restoran, hotel, perdagang-an

karet Kehutan-an Batubara

4 Kabupaten Singkawang

Jeruk

Siam

5 Kabupaten Kapuas Hulu

Pertanian Tanaman Pangan

Kehutan-an Batubara

Sumber : Bappeda Tk I, Kalimantan Barat

Page 4: Kasaba Kalbar

<�=�>�?�@=�A =�A�B�=�@=>�B�C�>�=�B�D�B�=�E�=�<�="F�G

II-4

Sementara itu sektor perdagangan yang besar sumbangannya terhadap pertumbuhan

maupun komposisi ekonomi secara keseluruhan merupakan keuntungan yang berarti

bagi perekonomian Kalimantan Barat dengan kuatnya struktur perdagangan dapat

diharapkan arus (pertukaran) komoditi hasil produksi dapat lebih berjalan sehingga

kelancaran pasar dapat terjamin.

Sedangkan untuk lingkup kecilnya Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak

menyumbang pemasukan terbesar dengan komoditas tanaman pangan dengan

memiliki komoditas unggulan seperti jagung, ketela pohon, ketela rambat kacang,

kedelai, kacang hijau, padi sawah, dan padi ladang merupakan komoditas yang dapat

diandalkan sebagai potensi pengembangan investasi di Kalimantan Barat. Untuk

sektor industri, Kota Pontianak memiliki potensi besar sebagai andalan perekonomian

Kalimantan Barat yang lebih dititikberatkan pada industri pengolahan kayu dan kayu

lapis, mengingat sumber alam yang cukup besar di sektor kehutanan. Selain itu, untuk

sektor perkebunan, jeruk Siam, karet, kelapa sawit, dan kelapa hibrida merupakan

komoditas utama di beberapa Kabupaten/Kota, seperti : Kabupaten Pontianak,

Kabupaten Sambas, Kabupaten Sintang, Pemangkat, dan Singkawang. Sedangkan

untuk sektor pertambangan, hanya komoditas batubara yang terdapat di Kabupaten

Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.

2.1.4 Profil Investasi Provinsi Kalimantan Barat adalah kawasan yang paling banyak mendapatkan investor

dibandingkan tiga provinsi lainnya di Kalimantan. Nilai investasi pada tahun 1997

mencapai nilau US 72,091 juta (PMA) dan Rp 2.619.615 juta (PMDN) tahun 1998

sekitar US 80,265 juta (PMA) dan Rp 3.020.296 juta (PMDN) dan tahun 1999 sebesar

US $124,566 juta (PMA) serta Rp 3.103.128 juta (PMDN). Sektor terbesar adalah

perkebunan dengan nilai Rp 1.876.209 juta (PMDN) dan pertambangan dengan nilai

US$ 34,042 juta (PMA) untuk tahun 1998; dan US$ 45,884 juta (PMA) dan Rp

1.978.163 juta (PMDN) pada tahun 1999, keduanya untuk sektor perkebunan.

Kegiatan investasi domestik yang dikembangkan pada saat ini dan mempunyai

prospek yang cukup baik adalah sektor perkebunan yaitu kelapa sawit, coklat dan

karet, lainnya adalah industri kehutanan, pengolahan kayu, kimia, Pulp dan kertas,

juga pariwisata dan perhotelan. Investasi luar negeri sebagian besar pada kegiatan

pertambangan, perkebunan, perikanan, pengolahan makanan, kehutanan dan

pengolahan kayu. Untuk lebih jelasnya di bawah ini mengenai Tabel Persetujuan

Page 5: Kasaba Kalbar

H�I�J�K�LI�M I�M�N�I�LIJ�N�O�J�I�N�P�N�I�Q�I�H�I"R�S

II-5

PMDN di Kalimantan Barat tahun 1998-1999 (US$ 10.000) dan Persetujuan PMA (FDI)

di Kalimantan Barat Tahun 1998-1999 (US$ 1.000).

Tabel 2.4 Persetujuan PMDN di Kalimantan Barat Tahun 1998-1999 (US$ 1.000)

Nilai No Sektor

1998 1999

1 Tanaman Pangan 880,00 886,00

2 Perkebunan 1.876.209,8 1.978.163,60

3 Peternakan 40.236,6 43.309,14

4 Perikanan 4.415,70 4.415,70

5 Kehutanan 465.315,90 464.801,88

6 Pertambangan 2.553,50 2.553,50

7 Industri Makanan 41.900,30 41.900,29

8 Industri Tekstil - -

9 Industri Kayu 408.161,70 385.253,73

10 Industri Kertas 60.913,90 60.913,90

11 Industri Farmasi - -

12 Industri Kimia 77.497,90 77.497,90

13 Industri Mineral non-Logam 250,00 250,00

14 Industri Logam Dasar - -

15 Industri Bukan Logam 426,10 426,10

16 Industri Lainnya 4.512,62 4.512,62

17 Konstruksi - -

18 Perhotelan/Pariwisata 33.787,20 32.616,35

19 Perkantoran - 1.415,91

20 Perumahan 972,00 1.039,70

21 Pengangkutan - -

22 Jasa Lainnya 804,70 2.136,35

Jumlah 3.020.296,00 3.103.128,68

Sumber : BKPMD Provinsi Kalimantan Barat

Page 6: Kasaba Kalbar

T�U�V�W�XU�Y U�Y�Z�U�XUV�Z�[�V�U�Z�\�Z�U�]�U�T�U"^�_

II-6

Tabel 2.5 Persetujuan PMA (FDI) di Kalimantan Barat Tahun 1998-1999 (US$ 1.000)

Nilai

No Sektor 1998 1999

1 Tanaman Pangan - -

2 Perkebunan 11.623,40 45.884,00

3 Peternakan - -

4 Perikanan 1.483,00 1.483,00

5 Kehutanan 16.023,30 16.023,26

6 Pertambangan 34.042,40 41.928,91

7 Industri Makanan 421,20 519,87

8 Industri Tekstil - -

9 Industri Kayu 6.441,20 7.739,20

10 Industri Kertas - -

11 Industri Farmasi - -

12 Industri Kimia 7.416,30 8.172,58

13 Industri Mineral non-Logam - -

14 Industri Logam Dasar 1.052,0 1.052,00

15 Industri Bukan Logam

16 Industri Lainnya

17 Konstruksi

18 Perhotelan/Pariwisata

19 Perkantoran

20 Perumahan

21 Pengangkutan

22 Jasa Lainnya 1.763,10 1.763,08

Jumlah 80.265,70 124.566,01

Sumber : BKPMD Provinsi Kalimantan Barat

Page 7: Kasaba Kalbar

`�a�b�c�da�e a�e�f�a�dab�f�g�b�a�f�h�f�a�i�a�`�a"j�k

II-7

Tabel 2.6 Komoditas Unggulan Sebagai Identifikasi Peluang Pengembangan Investasi

di Kalimantan Barat Sektor Unggulan

No Kabupaten /Kota

Pertanian Tanaman Pangan

Industri Perdagang-an Perkebunan Kehutanan Pertambang-

an

1 Kabupaten Sambas

Padi sawah, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau

Kayu lapis Restoran,

hotel, perdagang-an

Karet, jeruk Siam

Emas, bauksit, pasir kuarsa, tanah liat

2 Kabupaten Sanggau

Padi ladang, padi sawah

Pengger-gajian kayu, kayu lapis

Karet, kelapa sawit, kelapa hibrida

Batu Barit

3 Kabupaten Sintang

Padi ladang, ketela rambat, kacang tanah, dan kacang hijau, padi sawah

Restoran, hotel, perdagang-an

karet

Kayu lokal, blackbord, sawn timber, magroove

Batubara, minyak bumi, emas, gambut, batu barit

4 Kabupaten Singkawang

Jeruk Siam emas

5 Kabupaten Kapuas Hulu

Padi ladang, padi sawah

Kayu lokal, blackboard, sawn timber, magroove

Batubara, emas, gambut, tanah liat

Pos lintas batas darat yang telah diresmikan meliputi dua titik, yaitu Entikong

(Singkawang – Kalimantan Barat) – Tebedu (Negeri Sarawak), dan Nanga Badau

(Kapuas Hulu – Kalimantan Barat) – Lubuk Antu (Negeri Sarawak), keduanya dalam

rangka mendukung IMS – GT dan BIMP – EAGA.

2.1.5. Tata Ruang 2.1.5.1 Kondisi Tata Ruang Kalimatan Barat

Penataan ruang yang terdiri dari struktur pemanfaatan ruang dan pola pemanfaatan

ruang Kawasan Perbatasan dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2.

Page 8: Kasaba Kalbar

l�m�n�o�pm�q m�q�r�m�pmn�r�s�n�m�r�t�r�m�u�m�l�m"v�w

II-8

A. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan atau penutupan lahan eksisting wilayah didominasi oleh

penggunaan pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering, permukiman, kawasan

pariwisata, tegalan, kebun campuran, dan lahan kosong. Untuk lebih jelasnya pola

penggunaan lahan wilayah penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.3.

2.1.5.2 Tata Guna Hutan

Hutan dapat didefinisikan sebagai asosiasi masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan

yang didominasi oleh pohon-pohonan dengan luasan tertentu sehingga dapat

membentuk iklim mikro dan kondisi ekologi tertentu.

Page 9: Kasaba Kalbar

xy z {| y }~ �� ~ �~

���� �� �� � � � � � � ��

II-9

Gambar 2.1 Struktur Ruang Kawasan Perbatasan

Gambar 2.1 STRUKTUR RUANG KAWASAN PERBATASAN

Page 10: Kasaba Kalbar
Page 11: Kasaba Kalbar

�� � �� � � � �� � � �

� ��� �� �� � � �� �� ��

II-11

Gambar 2.2. Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan

GAMBAR 2.2 POLA PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERBATASAN

Page 12: Kasaba Kalbar

��������� ��¡ ¢�£¥¤¦¢�§¨¢©«ª­¬�©�®¥ª�¯�ª°®²±®�³�®µ´·¶

II-11

Gambar 2.3. Peta Penutupan Lahan Kalimantan Barat

Page 13: Kasaba Kalbar

¸�¹�º�»�¼ ¹�½ ¹�½¥¾¦¹�¼¨¹º«¾­¿�º�¹¥¾�À�¾°¹²Á¹�¸�¹µÂ·Ã

II-12

Berdasarkan sifat-sifat dari sumberdaya hutan, maka berdasarkan fungsi dari hutan

tersebut, hutan dapat dikelompokkan menjadi Hutan Lindung : kawasan hutan yang

karena sifat-sifat alamnya diperuntukkan guna pengaturan tata air dan pencegahan

bencana banjir, dan erosi serta untuk pemeliharaan kesuburan tanah

1. Hutan Produksi : kawasan hutan yang diperuntukkan guna memproduksi hasil hutan

untuk keperluan masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk pembangunan,

industri dan ekspor. Hutan produksi dapat dibagi menjadi :

• Hutan produksi dengan penebangan terbatas, yaitu hutan produksi yang hanya

dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih

• Hutan produksi dengan penebangan bebas yang diartikan sebagai hutan

produksi yang dapat dieksploitasi baik dengan cara tebang pilih maupun dengan

cara tebang habis disertai dengan pembibitan alam atau dengan pembibitan

buatan.

2. Hutan Suaka Alam : kawasan hutan yang karena sifatnya yang khas diperuntukkan

secara khusus untuk perlindungan alam hayati lainnya antara lain dapat

dikelompokkan dalam beberapa jenis :

• Hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alamnya yang khas,

termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan

ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan sebagainya, disebut juga dengan Cagar

Alam

• Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa

yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta

merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional yang dan sebagainya, disebut

juga dengan Suaka Margasatwa

3. Hutan Wisata : kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus untuk dibina dan

dipelihara guna kepentingan pariwisata atau perburuan, yaitu :

• Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan

hewani, maupun keindahan alamnya sendiri memiliki corak yang khas untuk

dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan dan sebagainya,

disebut juga dengan Taman Wisata

Page 14: Kasaba Kalbar

Ä�Å�Æ�Ç�È Å�É Å�ɥʦÅ�ȨÅÆ«Ê­Ë�Æ�Å¥Ê�Ì�ʰŲÍÅ�Ä�ŵηÏ

II-13

• Hutan wisata yang di dalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan

diselenggarakannya perburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi, dan

sebagainya, disebut juga dengan Taman Buru.

Berdasarkan pengelompokkan hutan tersebut, sumberdaya hutan yang terdapat di

Kalimantan Barat adalah berfungsi sebagai hutan lindung, hutan suaka alam dan wisata,

hutan produksi, hutan produksi terbatas, produksi bebas dan penggunaan lainnya.

Untuk lebih jelasnya distribusi dari penggunaan lahan hutan di wilayah studi dapat dilihat

pada Gambar 2.4. Sedangkan distribusi kawasan lindung dan kawasan konservasi di

wilayah studi dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Page 15: Kasaba Kalbar

Ð�Ñ�Ò�Ó�Ô Ñ�Õ Ñ�Õ¥Ö¦Ñ�Ô¨ÑÒ«Ö­×�Ò�Ñ¥Ö�Ø�ְѲÙÑ�Ð�ѵڷÛ

II-14

Gambar 2.4, Tata Guna Hutan Provinsi Kalimantan Barat

Page 16: Kasaba Kalbar

Ü�Ý�Þ�ß�à Ý�á Ý�á¥â¦Ý�à¨ÝÞ«â­ã�Þ�Ý¥â�ä�â°Ý²åÝ�Ü�ݵæ·ç

II-15

Gambar 2.5. Peta Distribusi Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi

Provinsi Kalimantan Barat

2.1.5.3 Distribusi Areal HPH dan HTI

Pengelolaan hutan di Indonesia terdiri dari Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan

Tanaman Industri (HTI) yang terdistribusi di seluruh Indonesia. Adapun distribusi HPH,

HTI, dan perubahan fungsi hutan di Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada

gambar 2.6 berikut:

Page 17: Kasaba Kalbar

èé ê ëì é íî ïð î ñî

òó�ô òõ óö ó õ ÷ õø õ ùú

II-16

Gambar 2.6 Peta Distribusi Areal HPH dan HTI Kawasan Konservasi Provinsi Kalimantan Barat

Page 18: Kasaba Kalbar

û�ü�ý�þ�ÿ ü�� ������������� �����������������������

II-17

Gambar 2.7, Perubahan Fungsi Lahan Hutan Kalimantan Barat

Page 19: Kasaba Kalbar

�� �!�"$#% �& �&�'� �# !�'�(�!� �'�)�'� �*� ��� �+�,

II-18

2.1.6 Aksesibilitas ke Pos Lintas Batas

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Kalimantan – Serawak –

Sabah (Kasaba) maka Pusat Kegiatan Nasional dan berfungsi sebagai Pintu Lintas

Batas (PLB) yang mendukung fungsi kawasan perbatasan (Border Development Center)

adalah : Temajuk – Aruk (Kabupaten Sambas), Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang),

Jasa (Kabupaten Sintang), Entikong (Kabupaten Sanggau) dan Nanga Badau

(Kabupaten Kapuas Hulu).

2.1.6.1 Akses Darat

Kawasan perbatasan kalimantan memiliki aksesibilitas yang tinggi terhadap wilayah

perbatasan Sarawak maupun terhadap kota-kotanya. Sebaliknya aksesibilitas kawasan

perbatasan Kalimantan terhadap kota-kota di Kalimantan sangat rendah. Hal ini

disebabkan kondisi sebagian besar jalan menghubungkan kawasan perbatasan dengan

kota-kota di Kalimantan masih berupa jalan tanah dengan jarak yang relatif jauh dan

sarana transportasi yang kurang memadai. Sedangkan untuk mencapai kawasan

perbatasan Sarawak cukup dengan berjalan kaki. Untuk mencapai kota-kota di Sarawak

kondisi jalannya sangat baik dan ditunjang dengan sarana dan prasarana transportasi

yang sangat memadai.

A. Jalan Akses Pintu Lintas Batas Entikong

Pintu Lintas Batas (PLB) Entikong berada pada Poros Entikong (Kabupaten

Sanggau, Indonesia) - Tebedu (Sarawak). Pintu tersebut sudah mulai ujicoba

dibuka sejak tahun 1992 dan pada tahun 1996 sudah sampai tahap ujicoba

untuk kendaraan angkutan barang, dan PLB tersebut kini telah dioperasikan

penuh.

Jalan akses dari Entikong menuju Pontianak adalah melalui ruas-ruas jalan

Pontianak - Sei Pinyuh - Sebadu - Sidas - Tanjung - Balai Karangan -

Entikong - Batas Sarawak. Kondisi jalan dari Pontianak sampai dengan

Entikong sudah cukup memadai, yaitu lebar lajur jalan rata-rata 6,0 M

dengan konstruksi hotmix. Sampai dengan tahun 2001 kondisi jalan relatif

baik karena penanganan jalan tetap dilaksanakan setiap tahunnya, baik

Page 20: Kasaba Kalbar

-�.�/�0$1%.�2 .�2�3�.�1./�3�4�/�.�3�5�3�.�6�.�-�.�7�8

II-19

berupa pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan di tempat-tempat

tertentu dilaksanakan peningkatan (overlay), kecuali ruas Sidas – Tanjung

yang kondisinya sudah menurun dan memerlukan penanganan segera.

Demikian pula kondisi jembatannya relatif baik, walaupun masih banyak

jembatan-jembatan yang masih berupa jembatan semi permanen (kayu)

terutama jembatan-jembatan pendek. Selain itu, terdapat 8 buah jembatan

permanen (rangka baja) yang masih sempit (lebar 4,0 M) sehingga

mempersulit peti kemas dan kendaraan besar untuk bermanufer.

Di wilayah Sarawak, yaitu dari Tebedu sampai dengan Kuching, Ibukota

Negara Bagian Sarawak, kondisi jalan dan jembatan sudah sangat baik dan

berstandar internasional. Tebedu - Kuching berjarak kurang lebih 130,0 Km

dengan waktu tempuh rata-rata 2,0 jam (karena kecepatan maksimum

dibatasi).

Berdasarkan SK. Men PU No. 236A/KPTS/1997 tanggal 10 Juni 1997 dan

480/KPTS/1996 tanggal 25 November 1997, Status, Fungsi Jalan Akses dari

Pontianak sampai dengan Entikong adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7 Status, Fungsi Jalan Akses dari Pontianak sampai dengan Entikong

No N a m a R u a s Panjang (Km ) S ta tus Fungsi L e b a r (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 . J l. K hatu lis tiw a (P on tianak) 7.50 N A 9 . 0 0 H o t m i x

2 . Pontianak - Sei.Pinyuh 42.00 N A 7 . 0 0 H o t m i x

3 . S e i . P i n y u h - S e b a d u 46.35 N A 6 . 0 0 H o t m i x

4 . S e b a d u - S i d a s 57.26 N A 6 . 0 0 H o t m i x

5 . S i d a s - T a n j u n g 70.00 N A 6 . 0 0 H o t m i x

6 . Tanjung – Balai Karangan 74.00 N A 6 . 0 0 H o t m i x

7 . Balai karangan - Entikong 18.90 N A 6 . 0 0 H o t m i x

8 . Entikong - Bts. Sarawak 3.80 N A 6 . 0 0 H o t m i x

J u m l a h 319.81 Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

Page 21: Kasaba Kalbar

9�:�;�<$=%:�> :�>�?�:�=:;�?�@�;�:�?�A�?�:�B�:�9�:�C�D

II-20

B. Jalan Akses Pintu Lintas Batas Badau Pintu Lintas Batas (PLB) Nanga Badau direncanakan melalui Poros Nanga

Badau (Kabupaten Kapuas Hulu, Indonesia) - Lubuk Antu (Sarawak).

Rencana pembukaan Pintu Lintas Batas II ini sudah sampai pada

kesepakatan tahap akhir antara Pemerintah RI dengan Malaysia dan pada

tahun 1999 sudah mulai merencanakan layout Pintu Gerbang dengan sarana

dan prasarana pendukungnya. Pembangunan fisiknya, antara lain Bangunan

Gedung, Jalan dan Pintu Gerbang sudah dimulai Tahun 2001.

Jalan akses dari Pintu Lintas Batas menuju Pontianak terdiri dari dua

alternatif : Alternatif I melalui : Pontianak - Tanjung - Sanggau - Sintang -

Nanga Marakai - Nang Kantuk - Nanga Badau - Batas Sarawak ( menuju

Lubuk Antu )

Alternatif II melalui : Pontianak - Tanjung - Putussibau - Sanggau - Sintang-

Bongkong - Nanga Tepuai - Nanga Semangut - Putussibau - Benua Martinus

- Lanjak - Nanga Badau - Batas Sarawak (menuju Lubuk Antu)

Jalan dari Pontianak - Sintang adalah Jalan Nasional dengan kondisi relatif

baik kecuali Sidas – Tanjung - Sanggau yang akan ditingkatkan kembali

konstruksinya mulai TA. 2002 – 2003.. Sedangkan ruas Sintang - Nanga

Merakai - Nanga Badau kondisinya secara umum masih rusak berat. Ruas-

ruas jalan yang dilewati alternatif II, yaitu Sintang - Putussibau - Nanga

Badau, kondisinya juga dalam keadaan rusak berat dan akan ditingkatkan

pada TA. 2002 – 2003.

Sesuai dengan kesepakatan terakhir dengan Departemen Pekerjaan Umum

tahun 1998 serta berdasarkan hasil kunjungan kelapangan, baik oleh Ditjen

Prasarana Wilayah Dep.Kimpraswil maupun oleh Ketua dan beberapa

anggota Komisi IV DPR RI pertengahan Tahun 2002, Jalan Alternatif I

sampai ke Putussibau, seluruhnya akan dijadikan Jalan Nasional.

Saat ini ruas jalan Sintang – Nanga Marakai – Nanga Kantuk – Nanga Badau

– Lanjak – Benua Martinus – Putussibau masih berstatus Jalan Propinsi dan

Jalan Kabupaten.

Page 22: Kasaba Kalbar

E�F�G�H$I%F�J F�J�K�F�IFG�K�L�G�F�K�M�K�F�N�F�E�F�O�P

II-21

Kondisi jalan Lubuk Antu sampai dengan Kuching (Ibukota Negara Bagian

Sarawak) relatif sangat memadai dan seluruhnya sudah menggunakan

konstruksi hotmix dengan lebar jalan 7 s/d 2 x 7 M.

Status dan Fungsi Jalan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.8a Status dan Fungsi Jalan Pontianak – Batas Sarawak (Alternatif I)

No N a m a R u a s Panjang (Km ) S ta tus Fungs i Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 Jl.Khatulistiwa (Pontianak) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 S e i . P i n y u h - S e b a d u 46.35 N A 6.00 Hotmix

4 S e b a d u - S i d a s 57.26 N A 6.00 Hotmix

5 S i d a s - T a n j u n g 70.00 N A 6.00 Hotmix

6 T a n j u n g - S a n g g a u 45.03 N A 6.00 Hotmix

7 S a n g g a u - S e k a d a u 50.15 N K1 4.50 Hotmix

8 S e k a d a u - T e b e l i a n 63.39 N K1 4.50 Hotmix

9 T e b e l i a n - S i n t a n g 16.39 N K1 4.50 Hotmix

10 S i n t a n g - N g . M e r a k a i 106.22 P K3 4.50 Lpn/Tnh

11 N a n g a i M e r a k a i - N g . K a n tu k 38.20 K K3 4.50 Tanah

12 N a n g a . K a n tu k – N a n g a B a d a u 36.50 K K3 4.50 Ltsr/Tnh

13 N a n g a B a d a u - B ts .S e r a w a k 2 4.00 K K3 4.50 Tanah

J U M L A H 582.99 Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

Page 23: Kasaba Kalbar

Q�R�S�T$U%R�V R�V�W�R�URS�W�X�S�R�W�Y�W�R�Z�R�Q�R�[�\

II-22

Tabel 2.8b Status dan Fungsi Jalan Pontianak – Batas Sarawak (Alternatif II)

Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

C. Jalan Akses Pintu Lintas Batas Jagoi Babang

Pintu Lintas Batas (PLB) Jagoi Babang direncanakan melalui Poros Jagoi

Babang (Kabupaten Sambas, Indonesia) - Serikin (Sarawak). Pintu Lintas

Batas Jagoi Babang baru pada tahap pembicaraan awal dan pembukaannya

baru dilaksanakan setelah pembukaan Pintu Lintas Batas Badau.

Jalan akses menuju Pintu Lintas Batas Jagoi Babang melalui rute :

N o N a m a R u a s Panjang (Km ) S ta tus Fu ngsi Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 Jln. Khatulistiwa (Pontianak) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i . P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 S e i . P i n y u h - S e b a d u 46.35 N A 6.00 Hotmix

4 S e b a d u - S i d a s 57.26 N A 6.00 Hotmix

5 S i d a s - T a n j u n g 70.00 N A 6.00 Hotmix

6 T a n j u n g - S a n g g a u 45.03 N A 6.00 Hotmix

7 S a n g g a u - S e k a d a u 50.15 N K1 4.50 Hotmix

8 S e k a d a u - T e b e l i a n 63.39 N K1 4.50 Hotmix

9 T e b e l i a n - S i n t a n g 16.89 N K1 4.50 Hotmix

10 S i n t a n g - B o n g k o n g 79.50 P K2 4.50 Latasir

11 B o n g k o n g - N g . T e p u a i 68.20 P K2 4.50 Latasir

12 Ng. Tepuai - Ng. Semangut 59.80 P K2 4.50 Latasir

13 Ng. Semangut - Putussibau 57.00 P K2 4.50 Latasir

14 Putussibau – Tanjung Kerja 36.20 K K3 4.50 Ltsr/Tnh

15 Tan jung K erja- B enua M artinus 56.40 K K3 4.50 Ltsr/Tnh

16 Benua Mart inus - Lanjak 25.70 K K3 4.50 Ltsr/Tnh

17 L a n j a k – N a n g a B a d a u 46.60 K K3 4.50 Ltsr/Tnh

18 N anga B adau – B ts . S e raw ak 2 4.00 K K3 4.50 Tanah

J U M L A H 831.97

Page 24: Kasaba Kalbar

]�^�_�`$a%^�b ^�b�c�^�a^_�c�d�_�^�c�e�c�^�f�^�]�^�g�h

II-23

Pontianak - Sei Pinyuh - Mempawah - Sei Duri - Singkawang - Bengkayang -

Sanggau Ledo - Batas Sarawak 3.

Jalan dari Pontianak sampai dengan Batas Jagoi Babang - Sarawak sebagian besar

berstatus sebagai Jalan Propinsi dan sisanya adalah Jalan Nasional dengan jenis

permukaan jalan hampir seluruhnya berupa hotmix (HRS) dan berkondisi baik

sampai dengan sedang, kecuali ruas Sei Duri - Singkawang yang dalam kondisi

rusak dan ditingkatkan pada TA. 2002 – 2003.

Jalan di bagian Sarawak, dari Perbatasan sampai dengan Serikin masih berupa

Jalan Tanah / Jalan Setapak, sedangkan sisanya dari Serikin sampai dengan

Kuching sepanjang kurang lebih 50,0 Km adalah jalan hotmix dengan kondisi baik.

Status dan Fungsi Jalan Akses Jagoi Babang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.9a Status dan Fungsi Jalan Akses Jagoi Babang (Alternatif I)

No N a m a R u a s P anjang (K M ) Status Fu ngsi Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 J l . K h a tu l i s t iw a ( P o n t ia n a k ) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i . P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 Sei. Pinyuh - Mempawah 17.30 P K1 6.00 Hotmix

4 M e m p a w a h - S e i . D u r i 25.21 P K1 6.00 Hotmix

5 S e i . D u r i - S i n g k a wa n g 54.59 P K1 6.00 Hotmix

6 Singkawang - Bengkayang 69.31 P K2 4.50 Hotmix

7 B e n g k a ya n g - S a n g g a u L e d o 58.58 P K2 4.50 Hotmix

8 S a n g g a u L e d o - B ts . S e ra w a k 47.08 P K2 4.50 Latasir

J U M L A H 321.57

Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

Page 25: Kasaba Kalbar

i�j�k�l$m%j�n j�n�o�j�mjk�o�p�k�j�o�q�o�j�r�j�i�j�s�t

II-24

Tabel 2.9b Status dan Fungsi Jalan Akses Jagoi Babang (Alternatif II)

No N a m a R u a s P anjang (K M ) Status F un gsi Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 J l . K h a tu l i s t iw a ( P o n t ia n a k ) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i . P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 Se i . P inyuh – An jun g an 17.30 N A 6.00 Hotmix

4 A n j u n g a n - B e n g k a ya n g 83.32 N K2 4.50 LPA/Latasi

5 Bengkayang – S anggau Ledo 58.58 P K2 4.50 Hotmix

6 Sgu Ledo – Bts Serawak 47.08 P K2 4.50 Hotmix

J U M L A H 321.57

Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

D. Jalan Akses Pintu LintasBatas Jasa

Status dan Fungsi Jalan Akses Jasa adalah sebagai berikut :

Tabel 2.10 Status dan Fungsi Jalan Akses Jasa

No N a m a R u a s P anjang (K M ) Status Fu ngsi Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 Jl. Khatulistiwa (Pontianak) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i . P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 S e i . P i n y u h - S e b a d u 46.35 N A 6.00 Hotmix

4 S e b a d u - S i d a s 57.26 N A 6.00 Hotmix

5 S i d a s - T a n j u n g 70.00 N A 6.00 Hotmix

6 T a n j u n g - S a n g g a u 45.03 N A 6.00 Hotmix

7 S a n g g a u - S e k a d a u 50.15 N K1 4.50 Hotmix

8 S e k a d a u - T e b e l i a n 63.39 N K1 4.50 Latasir

9 T e b e l i a n - S i n t a n g 16.89 N K1 4.50 Latasir

10 S i n t a n g – N g . M e r a k a i 106.22 P K3 4.50 Latasir

11 N g . M e r a k a i - S e p i l u k 70.00 K L - Latasir

12 S e p i l u k - S e n a n i n g 23.10 K L - Latasir

13 S e n a n i n g - J a s a 22.00 K L - Latasir

14 J a s a – B a t a s S e r a w a k 10.00 K L - Latasir

J U M L A H 629.89 Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

Page 26: Kasaba Kalbar

u�v�w�x$y%v�z v�z�{�v�yvw�{�|�w�v�{�}�{�v�~�v�u�v����

II-25

E. Jalan Akses Temajo - Aruk Pusat kegiatan Nasional yang juga berfungsi sebagai pintu lintas batas

Temajo – Aruk berada di kabupaten Sambas. Jalan Akses yang meng-

hubungkan PLB tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.11 Status dan Fungsi Jalan Akses Temajo - Aruk

No N a m a R u a s P anjang (K M ) Status Fu ngsi Lebar (M ) J e n is P e rm u k a a n

1 2 3 4 5 6 7

1 J l . K h a tu l i s t iw a ( P o n t ia n a k ) 7.50 N A 9.00 Hotmix

2 Pont ianak - Se i . P inyuh 42.00 N A 7.00 Hotmix

3 Sei. Pinyuh – Mempawah 17.30 P K1 6.00 Hotmix

4 M e m p a w a h – S e i D u r i 25.21 P K1 6.00 Hotmix

5 S e i D u r i - S i n g k a w a n g 54.59 P K1 6.00 Hotmix

6 S i n g k a w a n g - T e b a s 40.46 P K2 6.00 Lapen

7 T e b a s - S a m b a s 34.24 P K2 4.50 Lapen

8 S a m b a s – T a n a h H i t a m 49.00 P K2 4.50 Lapen

9 T a n a h H i t a m - L i k u 25.40 P K2 4.50 Lapen

10 L i k u - T e m a j o 43.37 K K2 4.50

11 L i k u – S a j i n g a n 67.50 NS K2 4.50 Tanah

12 S a j i n g a n – A r u k 15.00 NS K2 4.50 Tanah

13 A r u k – B a t a s S e r a w a k 5.00 NS K2 4.50 Tanah

J U M L A H 426,57 Sumber : Kimpraswil Provinsi Kalimanan Barat

2.1.6.2 Akses Laut

Adapun pelabuhan laut yang dapat dimanfaatkan untuk sarana lintas batas di

Pulau Kalimantan terdiri dari:

� Pelabuhan Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, � Pelabuhan Sampit di Provinsi Kalimantan Tengah, � Pelabuhan Balikpapan, Tarakan, Nunukan, Samarinda, di Provinsi

Kalimantan Timur, dan

Page 27: Kasaba Kalbar

�������$�%��� ���������������������������������������

II-26

� Pelabuhan Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan, yang semuanya

mendukung BIMP – EAGA.

2.1.6.3. Akses Udara

Bandar udara yang dapat dimanfaatkan untuk sarana transportasi lintas batas di

Pulau Kalimantan terdiri dari: � Bandar udara Supadio – Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat � Bandar udara Sepinggan – Balikpapan, dan � Bandar udara Tarakan di Propinsi Kalimantan Timur sebagai pendukung

BIMP – EAGA.

2.1.7 Telekomunikasi

Sarana perhubungan khususnya telekomunikasi di kawasan perbatasan Kalimantan

masih sangat terbatas. Hanya didaerah tertentu seperti Kabupaten Sambas, Sanggau,

Kapuas Hulu, dan Nunukan saja yang sudah terlayani jasa telepon. Sebaliknya,

kawasan perbatasan Sarawak sudah memiliki sarana telekomunikasi yang sangat baik.