58
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus membahas mengenai kondisi awal peserta didik termasuk di dalamnya minat belajar dan hasil belajar pembelajaran matematika sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education. Selanjutnya pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education. 4.1.1. Deskripsi Prasiklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III B dengan jumlah 21 peserta didik pada pembelajaran matematika dengan standar kompetensi 5. menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.1 menghitung keliling persegi dan persegi panjang dan 5.2 menghitung luas persegi dan persegi panjang. Mata pelajaran matematika diampu oleh wali kelas III B yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd. Beliau mengampu semua mata pelajaran di kelas III B kecuali mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan oleh guru lain, antara lain bahasa inggris, olahraga, dan agama. Ibu Enix merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan sebagai seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus,

deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus membahas mengenai

kondisi awal peserta didik termasuk di dalamnya minat belajar dan hasil belajar

pembelajaran matematika sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian.

Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan

penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan

observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I dengan

menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education. Selanjutnya pada

bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan

siklus II dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education.

4.1.1. Deskripsi Prasiklus

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek

penelitian ini adalah peserta didik kelas III B dengan jumlah 21 peserta didik pada

pembelajaran matematika dengan standar kompetensi 5. menghitung keliling dan

luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

dan kompetensi dasar 5.1 menghitung keliling persegi dan persegi panjang dan

5.2 menghitung luas persegi dan persegi panjang. Mata pelajaran matematika

diampu oleh wali kelas III B yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd. Beliau mengampu

semua mata pelajaran di kelas III B kecuali mata pelajaran muatan lokal yang

diajarkan oleh guru lain, antara lain bahasa inggris, olahraga, dan agama. Ibu Enix

merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, beliau menempuh

pendidikan sebagai seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai

seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya tersebut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

53

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan observasi. Observasi dilaksanakan pada tanggal 15 maret

2016 yang dilakukan di kelas III B. Berdasarkan pengamatan ditemukan

permasalahan yang muncul dalam pembelajaran. Permasalahan ini muncul karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari guru dan peserta didik sendiri. Salah

satu masalah yang muncul yaitu kurangnya minat belajar peserta didik dalam

proses pembelajaran matematika yang dapat dilihat dari antusiasme peserta didik

dalam pembelajaran yang terlihat dari karekteristik peserta didik yang bicara

sendiri ketika pembelajaran, tidak memperhatikan pembelajaran dan melamun.

Selain itu, guru juga masih menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode

ceramah, sehingga hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Dengan kata lain,

rendahnya hasil belajar disebabkan karena guru masih banyak melaksanakan

pembelajaran matematika yang kurang memberikan keterlibatan peserta didik

dalam melakukan proses pembelajaran, serta kurangnya media bagi peserta didik

untuk menemukan secara mandiri pengetahuannya dalam proses berpikirnya.

Pembelajaran yang diterapkan guru masih berpusat pada guru atau lebih

memposisikan guru sebagai subjek dalam pembelajaran dan peserta didik sebagai

objek pasif yang hanya menerima penjelasan guru dalam pembelajaran.

Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas III

B SDN Tlogo Kabupaten Semarang yang terjadi menyebabkan pembelajaran yang

berlangsung menjadi kurang efektif sehingga peserta didik merasa kesulitan

dalam memahami dan menyerap materi pelajaran matematika, peserta didik

cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga minat

belajar matematika peserta didik pun menjadi kurang atau rendah. Kondisi yang

demikian berdampak pada perolehan hasil belajar mata pelajaran matematika yang

masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65). Batas nilai KKM ≥

65 merupakan KKM dari SDN Tlogo Kabupaten Semarang yang telah ditentukan

oleh guru kelas.

Minat Belajar Matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten

Semarang sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data prasiklus yang

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

54

dilakukan oleh guru. Data minat belajar matematika tabel 4.1 dan gambar 4.1

sebagai berikut.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika

Prasiklus

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Sangat Rendah 25 – 49 0 0%

2 Rendah 50 – 69 14 66,7%

3 Tinggi 70 – 79 5 23,8%

4 Sangat Tinggi 80 – 100 2 9,5%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi kategori minat belajar

matematika dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata pelajaran

matematika masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta didik

yang masih mendapat kategori rendah. Sebanyak 14 peserta didik dari total

keseluruhan 21 peserta didik memiliki minat belajar pada kategori rendah dalam

mata pelajaran matematika, hanya ada 5 peserta didik yang memiliki minat belajar

matematika pada kategori tinggi dan 2 peserta didik yang memiliki minat belajar

matematika pada kategori sangat tinggi. Dari tabel tersebut diketahui perolehan

persentase minat belajar peserta didik pada matematika yang berkategori sangat

rendah sebesar 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori rendah sebesar

66,7% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi sebesar 23,8% dari

jumlah keseluruhan peserta didik, dan kategori sangat tinggi sebesar 9,5% dari

jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam

gambar 4.1 sebagai berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

55

Gambar 4.1

Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika

Prasiklus

Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III

B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari

data ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika kelas III B SDN Tlogo

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika

Prasiklus

No Skor Frekuensi Persentase

1 30-39 3 14,3%

2 40-49 2 9,5%

3 50-59 5 23,8%

4 60-69 5 23,8%

5 70-79 1 4,8%

6 80-89 2 9,5%

7 ≥ 90 3 14,3%

Jumlah 21 100%

0%

66,7%

23,8%

9,5%0

2

4

6

8

10

12

14

16

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Kategori Minat Belajar

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

56

Berdasarkan tabel 4.2 distribusi frekuensi nilai prasiklus mata pelajaran

matematika dapat dikatakan hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada mata

pelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya

peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65),

sebagian besar peserta didik masih memperoleh nilai di bawah KKM 65.

Sebanyak 13 peserta didik dari total keseluruhan 21 peserta didik masih belum

tuntas dalam mata pelajaran matematika, hanya ada 8 peserta didik yang berhasil

tuntas dengan perolehan nilai melebihi KKM 65. Dari tabel tersebut diketahui

perolehan nilai peserta didik pada rentang nilai antara 30-39 sejumlah 3 peserta

didik dengan persentase 14,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang

nilai antara 40-49 sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 9,5% dari jumlah

keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara 50-59 sejumlah 5 peserta didik

dengan persentase 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai

antara 60-69 sejumlah 5 peserta didik dengan persentase 23,8% dari jumlah

keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara 70-79 sejumlah 1 peserta didik

dengan persentase 4,8%, rentang nilai antara 80-89 sejumlah 2 peserta didik

dengan persentase 9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik, dan rentang nilai

di atas 90 sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,3% dari jumlah

keseluruhan peserta didik dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan

tabel 4.2 dapat digambarkan dalam gambar 4.2 sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

57

Gambar 4.2

Diagram Batang Nilai Mata Pelajaran Matematika

Prasiklus

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data nilai hasil

belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3

sebagai berikut.

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas ≥ 65 8 38,1%

2 Tidak Tuntas < 65 13 61,9%

Jumlah 21 100%

Nilai Rata-Rata 62,1

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 31

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) ≥ 65. Perolehan hasil belajar matematika sebelum adanya

tindakan/prasiklus yang didapat oleh peserta didik masih banyak yang di bawah

dari KKM. Ini artinya bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah. Hal ini

14,3%

9,5%

23,8% 23,8%

4,8%

9,5%

14,3%

0

1

2

3

4

5

6

30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Rentang Nilai

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

58

dapat terlihat bahwa hanya 8 peserta didik dari 21 peserta didik yang telah tuntas

atau hanya 38,1% dari keseluruhan peserta didik. Sedangkan untuk peserta didik

yang belum tuntas mencapai 13 peserta didik atau 61,9% dari keseluruhan peserta

didik. Dari daftar nilai pada prasiklus nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik

adalah 95 dan nilai terendah 31 dengan nilai rata-rata hanya 62,1. Ketuntasan hasil

belajar prasiklus dapat dilihat dalam gambar 4.3 sebagai berikut.

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

Berdasarkan minat dan hasil belajar metematika yang masih rendah,

dibuktikan dengan angket minat belajar dan nilai prasiklus mata pelajaran

matematika semester II peserta didik kelas III SD N Tlogo Kabupaten Semarang

maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran matematika

dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu Media Geoboard dan benda manipulatif, sebagai upaya untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar matematika melalui penelitian tindakan

kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2. Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I ini akan membahas tentang perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing), dan hasil tindakan yang telah

dilakukan serta refleksi (reflecting) pada siklus I.

38,1%

61,9%Tuntas

Belum Tuntas

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

59

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dibagi menjadi tiga kali pertemuan,

dimana setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti berkolaborasi dengan guru sebelum

melakukan tindakan kepada peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten

Semarang. Kegiatan yang meliputi tahap perencanaan yaitu penyusunan RPP,

menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I dan segala

sesuatu yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran termasuk tes evaluasi

siklus I yang akan dilakukan setiap pertemuan pada akhir siklus. Adapun tindakan

yang dilakukan dalam pertemuan pertama, kedua dan ketiga diuraikan sebagai

berikut.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 maret

2016. Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus I pertemuan

pertama, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti

menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran

seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda

manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.1. menghitung keliling persegi dan

persegi panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd

selaku guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

penelitian.

Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu

penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada

pertemuan pertama antara lain (1) Menentukan cara menghitung keliling persegi

dan persegi panjang (2) Menghitung keliling daerah persegi dan persegi panjang

(3) menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling

tertentu. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru

kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan

pertama. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan

pertama ialah: (1) melalui diskusi kelompok dan penemuan terbimbing tentang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

60

keliling persegi dan persegi panjang dengan tanggung jawab, peserta didik dapat

menentukan cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang (2) melalui

diskusi kelompok tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan teliti,

peserta didik dapat menghitung keliling persegi dan persegi panjang, (3) melalui

penugasan dan penjelasan tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan

penuh perhatian, peserta didik dapat menggambar persegi dan persegi panjang

dengan keliling tertentu.

Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang

akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang

digunakan adalah media geoboard atau papan berpaku, karet, serta benda

manipulatif yang ada di dalam kelas. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat

pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik.

b. Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama. Jika pertemuan pertama membahas tentang cara menghitung

keliling persegi dan persegi panjang, menghitung persegi dan persegi panjang,

serta membuat bangun persegi dan persegi panjang, maka dalam pembelajaran

pada pertemuan kedua adalah materi tentang membandingkan keliling persegi dari

yang terkecil ke yang terbesar ataupun sebaliknya dengan cara menghitung

terlebih dahulu keliling masing-masing bangun.

Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua,

peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti menyiapkan

media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic

mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan

Kompetensi Dasar 5.1. menghitung keliling persegi dan persegi panjang.

Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas

III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian.

Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu

penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada

pertemuan pertama adalah membandingkan dan mengurutkan keliling persegi dan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

61

persegi panjang. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan

guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada

pertemuan kedua. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada

pertemuan kedua adalah melalui penugasan tentang keliling persegi dan persegi

panjang dengan tekun, peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan

keliling persegi dan persegi panjang. Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya

peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan

pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah media geoboard

atau papan berpaku, karet, serta benda manipulatif berupa kertas lipat berbentuk

persegi dan persegi panjang yang telah disiapka. Selain itu peneliti menyiapkan

perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik.

c. Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga merupakan tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal

23 maret 2016. Pada pembelajaran siklus I pertemuan ketiga ini digunakan untuk

pelaksanaan tes. Tes berupa angket mengenai minat belajar matematika yang telah

dilakukan peserta didik dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif serta

berupa tes evaluasi siklus I, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

peningkatan minat dan hasil belajar matematika peserta didik kelas III B SDN

Tlogo Kabupaten Semarang. Materi yang diteskan ialah materi yang telah

dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua

mengenai keliling persegi dan persegi panjang. Penyusunan angket minat dan soal

evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Enix Haryadi.

Adapun soal minat belajar berjumlah 25 berupa skala likert dan soal evaluasi

yang diujikan pada siklus I berjumlah 15 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan

untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar angket minat belajar matematika yang terdiri dari 25 pernyataan

dan lembar soal evaluasi yang terdiri dari 15 soal berbentuk pilihan ganda untuk

21 peserta didik kelas III B yang akan mengikuti tes. Sebelum mengadakan tes

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

62

evaluasi guru mengulang materi tentang keliling persegi dan persegi panjang yang

telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru mengadakan

tes minat belajar dan tes evaluasi selama 60 menit.

4.1.2.2. Tahap Tindakan dan Hasil Tindakan

Pada Sub bab ini akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan

penelitian yaitu proses pembelajaran dan hasil tindakan siklus I. Rincian

pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut :

a. Proses Tindakan

Proses tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-

masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Uraian proses pelaksanaan

tindakan sebagai berikut :

1. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 21 maret 2016 pukul 09.30 - 11.00 WIB oleh guru kolaborator yaitu

Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang.

Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan

pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik

adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama

diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi.

Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik

agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu berjudul “Aku

Tahu Aku Siap” dan menyiapkan alat tulis masing-masing. Selanjutnya guru

melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru

bertanya jawab dengan peserta didik tentang benda-benda yang ada di kelas yang

berbentuk persegi dan persegi panjang. Guru memberikan pertanyaan “disekitar

kita banyak sekali benda. Coba sebutkan benda-benda yang ada di kelasmu!”.

Dari berbagai jawaban peserta didik, guru kemudian mengajukan pertanyaan

selanjutnya, misalnya “papan tulis ini bentuknya apa?”, “Ubin bentuknya apa?”.

Selanjutnya guru menuliskan judul pembelajaran yang akan peserta didik pelajari

yaitu keliling persegi dan persegi panjang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

63

pembelajaran keliling persegi dan persegi panjang yaitu menemukan cara

menghitung keliling persegi dan persegi panjang, peserta didik dapat menghitung

keliling persegi dan persegi panjang, dan peserta didik dapat menggambarkan dan

membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu.

Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, guru memberikan pertanyaan secara klasikal kepada peserta didik

kelas III B dengan menunjukkan kertas lipat yang berbentuk persegi dan persegi

panjang “Apa ciri-ciri bangun persegi, apa ciri-ciri bangun persegi panjang?”.

Guru kemudian meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik

menjawab bahwa bangun persegi memiliki 4 sisi yang sama panjang, sedangkan

persegi panjang memiliki 4 sisi tetapi hanya sisi yang berhadapan yang sama

panjang. Setelah pertanyaan dijawab, guru memberikan pertanyaan lagi “Keliling

itu apa?”. Beberapa peserta didik menjawab bahwa keliling adalah putaran, ada

juga yang menjawab bahwa keliling adalah jumlah semua sisinya. Setelah itu

perwakilan peserta didik maju untuk menunjukkan yang mana keliling sebuah

papan tulis.

Pada kegiatan elaborasi, peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok kecil

yang setiap kelompoknya beranggotakan 3-4 peserta didik. Setiap kelompok

mendapatkan media geoboard atau papan berpaku dan karet warna warni. Peserta

didik kemudian diberi penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan media

geoboard. Setelah peserta didik mencoba menggunakannya, peserta didik diajak

untuk melakukan permainan membuat sebuah persegi dan persegi panjang dengan

ukuran tertentu. Pertama guru mendikte peserta didik untuk membuat persegi

dengan ukuran 6 x 6 satuan. Setelah itu, guru mendikte peserta didik untuk

membuat persegi panjang dengan ukuran 8 x 3 satuan. Selanjutnya peserta didik

dalam kelompok mencoba membuat persegi dan persegi panjang bersama-sama.

Guru kemudian membagikan LKK pada setiap kelompok yang di dalamnya

terdapat permasalahan kontekstual. Permasalahan kontekstual yang pertama

misalnya “Adel ingin membuat vigura foto yang berbentuk persegi dari kardus.

Jika panjang sisi vigura adalah 7 cm, maka berapa keliling vigura tersebut?”, dan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

64

permasalahan kontekstual yang kedua misalnya “Pak Jarwo memiliki sebidang

tanah yang panjangnya 8 meter dan lebar 3 meter. Tanah tersebut akan dipagari

secara mengeliling dengan menggunakan bambu. Berapa panjang bambu yang

harus disediakan Pak Jarwo untuk memagari tanahnya?”. Peserta didik kemudian

diberi waktu untuk membaca dan memahami permasalahan kontekstual satu per

satu bersama kelompoknya. Setelah itu guru menjelaskan kepada peserta didik

yang belum memahami masalah kontekstual. Guru memberikan pertanyaan

penggiring mengenai permasalahan kontekstual “apa yang ingin Adel buat?”,

“berapa panjang sisi vigura?”, “yang ditanyakan apa?”. Untuk mengerjakannya

peserta didik diingatkan oleh guru bahwa keliling adalah jumlah semua sisi

bangun datar. Setelah semua peserta didik mengerti permasalahan kontekstual

yang telah diberikan, peserta didik bersama kelompoknya diberi kesempatan

untuk menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara peserta didik sendiri.

Disini guru hanya membimbing dan mendampingi serta memfasilitasi diskusi

kelompok. Dan ketika setiap kelompok telah selesai menyelesaikan masalah,

perwakilan setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan membandingkan dan mendiskusikannya dengan kelompok lain.

Peserta didik dibantu guru membuat kesepakatan kelas penyelesaian

permasalahan kontekstual LKK bagaimana cara menghitung keliling persegi dan

persegi panjang. Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti.

Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan

materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran.

Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru menyampaikan

materi yang akan dipelajari peserta didik di rumah yaitu mempelajari keliling

persegi dan persegi panjang. Guru juga mengingatkan peserta didik untuk

membawa lem untuk pertemuan selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan

salam.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

65

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 22 maret 2016 pukul 09.30 - 11.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten

Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati

berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas

guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan

presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan

peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu

berjudul “Keliling Persegi dan Persegi Panjang” dan menyiapkan alat tulis

masing-masing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi

dengan melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik

tentang pembelajaran sebelumnya. Guru bertanya “pertemuan kemarin belajar

tentang apa?”, Peserta didik menjawab keliling persegi dan persegi panjang. Guru

memberi pertanyaan berikutnya “bagaimana cara menghitung keliling persegi?,

bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang?”, kemudian peserta didik

menjawab “keliling persegi sama dengan empat dikali sisi (4 x s), sedangkan

keliling persegi panjang = 2 x ( p + l )”. Guru kemudian menuliskan judul bahwa

pembelajaran pertemuan kedua masih membahas tentang keliling persegi dan

persegi panjang. Tujuannya mempelajari materi tersebut pada pertemuan kedua

adalah agar peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan keliling persegi

dan persegi panjang dari yang kecil ke yang lebih besar atau sebalinya.

Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok menjadi 6 kelompok

kecil yang setiap kelompoknya terdiri dari 3-4 peserta didik. Setelah semua

peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan duduk dengan

rapi, guru bertanya jawab dengan peserta didik menggunakan gambar rumah /

gedung dari kertas lipat yang telah dibuat guru. Guru bertanya “ gambar apa ini?”,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

66

Dari gambar ini ada bangun apa saja?”. Peserta didik menjawab bangun persegi,

persegi panjang, dan bangun segitiga.

Pada kegiatan elaborasi, setiap kelompok dibagikan beberapa kertas lipat

yang berbentuk bangun datar dan menyiapkan lem yang telah dibawa dari rumah.

Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja kelompok yang didalamnya terdapat

permasalahan kontekstual yaitu “Nobita, Sizuka, Giant, Suneo akan membuat

rumah, mereka meminta tolong kepada doraemon, tetapi ternyata kantong ajaib

Doraemon sedang diperbaiki karena rusak. Oleh karena itu Doraemon meminta

anak-anak kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang untuk membuat sebuah

rumah”. Setiap peserta didik memhami masalah kontekstual dengan membaca

LKK. Kemudian guru menjelaskan masalah kontekstual yang tidak di mengerti

peserta didik. Guru menjelaskan bahwa anak-anak diminta untuk membuat sebuah

rumah dari kertas lipat yang telah dibagikan dengan cara menempelkannya pada

kertas yang telah disediakan guru. Setelah selesai menempelkan semua bangun

datar, peserta didik diminta untuk mengukur bangun datar dengan menggunakan

penggaris dan menuliskan berapa ukuran persegi dan persegi panjang. Peserta

didik juga diminta untuk mengukur keliling persegi dan persegi panjang yang ada

pada gambar rumah. Setelah peserta didik dalam kelompok bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah kontekstual, perwakilan peserta didik dari masing-masing

kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan membandingkan

dengan hasil kerja kelompok yang lain. Peserta didik kemudian dibantu oleh guru

membuat kesepakatan cara penyelesaian masalah yang mudah dan tepat.

Selanjutnya pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti.

Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan

materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran.

Peserta didik diminta utuk mengerjakan soal di ada di buku pelajaran matematika.

Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru memberikan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

67

tugas rumah yaitu mempelajari keliling persegi dan persegi panjang. Pembelajaran

kemudian diakhiri dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu,

23 Maret 2016 pukul 07.00-08.00 WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix

Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Kegiatan

pembelajaran pertemuan ketiga ini guru melaksanakan kegiatan tes minat belajar

dan tes evaluasi siklus I. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali

dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara guru dan

peserta didik mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya

tentang keliling persegi dan persegi panjang “bagaimana rumus keliling persegi

dan persegi panjang?”. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta didik.

Setelah semua peserta didik sudah paham tentang materi yang diajarkan guru,

mengadakan tes evaluasi selama 35 menit. Peserta didik mengerjakan soal tes

evaluasi dengan tertib dan lancar. Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil

pekerjaannya di depan dan kembali ketempat duduk masing-masing. Setelah itu

guru membagikan lembar angket minat belajar, tetapi sebelum peserta didik

mengerjakannya guru memberikan penjelasan bahwa angket minat ini digunakan

untuk mengukur minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika yang

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif. Selanjutnya peserta didik mengumpulkan

hasil pekerjaannya kembali di meja guru. Setelah itu guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang luas persegi dan

persegi panjang. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan

salam penutup.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

68

b. Hasil Tindakan

Hasil tindakan penelitian siklus I berupa kategori minat belajar peserta didik

dan nilai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika dengan

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif. Nilai minat belajar peserta didik kelas III

B SDN Tlogo Kabupaten Semarang didapat dari lembar angket minat belajar

matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Pengambilan kategori

dilakukan melalui tes minat belajar yang dikerjakan peserta didik pada pertemuan

ketiga siklus I. Berikut disajikan tabel 4.4 yaitu tabel distribusi frekuensi kategori

minat belajar matematika siklus I peserta didik semester II di kelas III B SDN

Tlogo Kabupaten Semarang sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika

Siklus I

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Sangat Rendah 25 – 49 0 0%

2 Rendah 50 – 69 6 28,6%

3 Tinggi 70 – 79 10 47,6%

4 Sangat Tinggi 80 – 100 5 23,8%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan tabel 4.4 distribusi frekuensi kategori minat belajar

matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo semester II tahun pelajaran

2015/2016 siklus I, dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata

pelajaran matematika sudah mulai membaik dari sebelumnya. Hal tersebut dapat

dilihat dari banyaknya peserta didik yang kategori minat belajarnya meningkat.

Terlihat dari tidak adanya peserta didik yang memiliki minat belajar pada kategori

sangat rendah dalam mata pelajaran matematika dan hanya 6 peserta didik dari

total keseluruhan 21 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika pada

kategori rendah. Sebanyak 10 peserta didik yang memiliki minat belajar

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

69

matematika pada kategori tinggi dan 5 peserta didik yang memiliki minat belajar

sangat tinggi. Dari tabel tersebut diketahui perolehan kategori minat belajar

peserta didik pada kategori sangat rendah sejumlah 0% peserta didik, kategori

rendah sejumlah 28,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi

sejumlah 47,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik, dan kategori sangat tinggi

sejumlah 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Persentase minat belajar

peserta didik pada mata pelajaran matematika kategori tinggi dan sangat tinggi

(interval ≥ 70) mencapai 71,4%. Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan dalam

gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika

Siklus I

Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III

B SDN Tlogo Kabupaten Semarang setelah siklus I diperoleh dari data tes siklus I

yang dilakukan peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang

semester II tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel

4.5 dan gambar 4.5 berikut ini.

0%

28,6%

47,6%

23,8%

0

2

4

6

8

10

12

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Kategori Minat Belajar

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

70

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siklus I

No Skor Frekuensi Persentase

1 30-39 1 4,8%

2 40-49 1 4,8%

3 50-59 1 4,8%

4 60-69 6 28,5%

5 70-79 3 14,3%

6 80-89 7 33,3%

7 ≥ 90 2 9,5%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika,

dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika peserta diidk kelas III B

mengalami peningkatan dari kondisi sebelum tindakan. Hal ini ditandai dengan

meningkatnya perolehan nilai rata-rata peserta didik. Hasil belajar matematika

pada siklus I peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada

rentang nilai 30-39 sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8% dari jumlah

keseluruhan peserta didik, rentang nilai 40-49 sejumlah 1 peserta didik dengan

persentase 4,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai 50-59

sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8% dari jumlah keseluruhan peserta

didik, rentang nilai 60-69 sejumlah 6 peserta didik dengan persentase 28,5% dari

jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai 70-79 sejumlah 3 peserta didik

dengan persentase 14,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai 80-

89 sejumlah 7 peserta didik dengan persentase 33,3% dari jumlah keseluruhan

peserta didik, rentang nilai 90-100 sejumlah 2 peserta didik dengan persentase

9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

71

Gambar 4.5

Diagram Batang Hasil Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data nilai hasil

belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6

sebagai berikut.

Tabel 4.6

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas ≥ 65 12 57,1%

2 Tidak Tuntas < 65 9 42,9%

Jumlah 21 100%

Nilai Rata-Rata 71,7

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 33

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) ≥ 65 diketahui nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik setelah

pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif yaitu 93,

4,8% 4,8% 4,8%

28,5%

14,3%

33,3%

9,5%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Rentang Nilai

Persentase

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

72

sementara nilai terendah yang diperoleh peserta didik adalah 33 yang semula pada

kondisi sebelum tindakan hanya 31. Nilai rata-rata peserta didik mencapai 71,7

(daftar nilai peserta didik terlampir).

Perolehan hasil belajar matematika siklus I yang didapat oleh peserta

didik sudah mulai meningkat. Hal ini dapat terlihat bahwa hanya 9 peserta didik

dari 21 peserta didik yang tidak tuntas atau hanya 42,9% dari keseluruhan peserta

didik yang sebelumnya sebanyak 13 peserta didik yang tidak tuntas. Sedangkan

untuk peserta didik yang tuntas mencapai 12 peserta didik atau 57,1% dari

keseluruhan peserta didik yang sebelumnya hanya sebanyak 8 peserta didik yang

tuntas. Ketuntasan hasil belajar siklus I dapat dilihat dalam gambar 4.6 sebagai

berikut.

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar

Siklus I

Berdasarkan hasil pembelajaran dari siklus I mata pelajaran matematika

semester II peserta didik SDN Tlogo Kabupaten Semarang maka peneliti

merasa perlu melakukan siklus II dengan mengimplementasikan pendekatan

Realistic Mathematic Education berbantu Media Geoboard dan benda

manipulatif, sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar

matematika sehingga 90% minat belajar peserta didik mencapai kategori

tinggi secara individual, tingkat ketuntasan hasil belajar mencapai 90% dan

nilai rata-rata hasil belajar mencapai ≥ 80.

57,1%

42,9%Tuntas

Belum Tuntas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

73

4.1.2.3. Tahap Observasi/Pengamatan

Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I berupa hasil lembar

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas peserta didik. Untuk

mengukur keberhasilan pengimplementasian peendekatan Realistic Mathematic

Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dalam kegiatan

pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi guru

maupun peserta didik diisi oleh Bapak Sugito pada siklus I pertemuan pertama

dan kedua.

a. Hasil Observasi Pertemuan 1

Hasil pengamatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan

Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif

pada siklus I pertemuan 1 yang diterapkan oleh guru dan peserta didik belum

terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari tabel 4.7 lembar observasi guru dan

tabel 4.8 lembar observasi peserta didik siklus I pertemuan 1 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Analisis Data Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1

No Aspek Rata-Rata

Skor

1

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media

pembelajaran. 2.0

b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran. 2.0

2 a. Memberikan masalah kontekstual 2.5

b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0

c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan

masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik

sendiri.

2.3

d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi. 3.0

3 a. Membimbing membuat kesimpulan. 2.7

b. Tindak lanjut 2,7

Rata-Rata Keseluruhan 2,7

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

74

Berdasarkan hasil tabel 4.7 akan dijelaskan mengenai hasil observasi guru

pada siklus I pertemuan 1. Dari lembar observasi guru dapat diuraikan beberapa

kekurangan yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan pendekatan

pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard. Pada

lembar observasi guru masih ada 6 aspek yang masih rata-rata skor dibawah 3.0

yang artinya guru melakukan aspek dengan tidak baik, diantaranya adalah

aktivitas guru dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran

dengan rata-rata skor 2.0, memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan

rata-rata skor 2.0, memberikan masalah kontekstual dengan rata-rata skor 2.5,

memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual sesuai

dengan cara peserta didik sendiri dengan rata-rata skor 2.3, dan membimbing

membuat kesimpulan serta melakukan tindak lanjut dengan rata-rata skor masing-

masing 2.7. Hal ini disebabkan guru masih canggung dalam

mengimplementasikan pendekatan yang baru. Sedangkan untuk aspek yang rata-

rata skornya mencapai angka 3.0 atau aspek yang dilakukan guru dengan baik

hanya 2 aspek, diantaranya adalah aktivitas guru dalam menjelaskan masalah yang

belum dipahami peserta didik dengan rata-rata skor mencapai 4.0 dan aktivitas

guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dengan rata-rata skor 3.0.

Dari jumlah rata-rata skor tersebut maka dapat diperoleh rata-rata keseluruhan

aktivitas guru yaitu 2.7 yang artinya guru belum melakukan aktivitas secara baik

dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard. Pengamatan observer pada aktivitas peserta didik

dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 1 juga

belum terlihat baik. Hal ini terlihat pada tabel 4.8 sebagai berikut.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

75

Tabel 4.8

Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan 1

No Aspek Rata-Rata

Skor

1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran. 2.0

2 a. Memahami masalah kontekstual. 3.0

b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 1.7

c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari

soal dalam kelompok atau kelas. 2.3

3 a. Membuat kesimpulan. 2.0

b. Membuat rangkuman. 1.0

c. Melakukan refleksi. 1.0

Rata-Rata Keseluruhan 1.9

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa banyak aspek yang tidak dilakukan

peserta didik dengan baik yang terlihat pada lembar observasi peserta didik.

Hampir semua aspek yang peserta didik memiliki rata-rata skor dibawah 3.0

diantaranya adalah kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dengan rata-

rata skor skor 2.0. Ini disebabkan karena guru juga belum mempersiapkan dengan

baik peserta didiknya ketika akan mengikuti pembelajaran. Selain itu pesderta

didik juga belum menyelesaikan permasalahan kontekstual dengan baik. Terlihat

dari rata-rata skor yang hanya 1.7. Ini disebabkan masih ada peserta didik yang

belum menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri dan masih banyak

yang melihat pekerjaan kelompok lain. Beberapa aspek lainnya yang belum

dilakukan peserta didik dengan baik yaitu aktivitas peserta didik dalam

melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari dalam kelompok atau

kelas dengan skor 2.3, membuat kesimpulan dengan rata-rata skor 2.0, membuat

rangkuman dan melakukan refleksi dengan masing-masing rata-rata skor hanya

1.0. Ini disebabkan karena peserta didik belum berani mengemukakan ide/gagasan

untuk menyelesaikan masalah di dalam kelompok maupun kelompok lain dan

juga. Dalam siklus I pertemuan 1 ini, peserta didik belum melakukan aktivitas

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

76

pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, terlihat dari rata-rata aktivitas

peserta didik yaitu 1.9.

Proses pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada

siklus I pertemuan 1 belum dilakukan secara maksimal karena guru dan peserta

didik masih baru atau belum terbiasa dalam menggunakan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif sehingga

dalam kegiatan pembelajarannya masih merasa kesulitan

b. Hasil Observasi Pertemuan 2

Hasil pengamatan dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada

siklus I pertemuan 2 merupakan perbaikan dari siklus I pertemuan 1.

Tabel 4.9

Analisis Data Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2

No Aspek Rata-Rata

Skor

1

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media

pembelajaran. 3.0

b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran. 2.5

2 a. Memberikan masalah kontekstual 2.5

b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0

c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan

masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik

sendiri.

3.0

d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi. 3.6

3 a. Membimbing membuat kesimpulan. 3.3

b. Tindak lanjut 3.0

Rata-Rata Keseluruhan 3.5

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

77

Berdasarkan tabel 4.9 lembar observasi guru siklus I pertemuan II dapat

dilihat bahwa aktivitas guru mulai membaik meskipun belum sepenuhnya.

Terlihat masih ada 2 aspek yang rata-rata skornya 2.5 diantaranya aktivitas guru

dalam menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran serta aktivitas guru

dalam memberikan masalah kontekstual. Hal ini dikarenakan guru terlalu terburu-

buru melakukan pembukaan pembelajaran. Selain 2 aspek itu, ada 5 aspek yang

rata-rata skornya ≥ 3.0 yang artinya guru melakukan aktivitas pembelajaran

dengan baik. Adapun aspek tersebut adalah aktivitas guru dalam menyiapkan

sarana dan prasarana serta media pembelajaran dengan rata-rata skor 3.0,

menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik dengan rata-rata skor

4.0, memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual

sesuai dengan cara peserta didik sendiri dengan rata-rata skor 3.0, memfasilitasi

peserta didik untuk berdiskusi dengan rata-rata skor 3.6, aktivitas guru dalam

membimbing membuat kesimpulan dengan rata-rata skor 3.3, dan aktivitas guru

dalam melakukan tindak lanjut dengan rata-rata skor 3.0.

Dari perolehan rata-rata skor tiap aspeknya, maka dapat diperoleh skor dari

aktivitas guru secara keseluruhan pada siklus I pertemuan 2 yaitu 3.5. Aktivitas

guru siklus I pertemuan 2 mengalami kemajuan dari aktivitas guru siklus I

pertemuan 1 sebelumnya.

Pengamatan observer pada aktivitas peserta didik dalam

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 2 juga sudah

mulai terlihat baik yang terlihat pada tabel 4.10 berikut ini.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

78

Tabel 4.10

Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan 2

No Aspek Rata-Rata

Skor

1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran. 3.0

2 a. Memahami masalah kontekstual. 3.0

b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 2.7

c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari

soal dalam kelompok atau kelas. 2.8

3 a. Membuat kesimpulan. 3.0

b. Membuat rangkuman. 2.0

c. Melakukan refleksi. 3.0

Rata-Rata Keseluruhan 2.8

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa ada 4 aspek yang dilakukan peserta

didik dengan baik diantaranya adalah kesiapan peserta didik dalam mengikuti

pambelajaran dan dalam memahami masalah kontekstual, aktivitas peserta didik

dalam membuat kesimpulan, membuat rangkuman dengan rata-rata skor masing-

masing 3. Namun dalam siklus I pertemuan 2 ini, masih ada kekurangan aktivitas

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ditandai dengan masih rendahnya

rata-rata skor aspek, diantaranya adalah aktivitas peserta didik dalam

menyelesaikan masalah kontekstual dengan rata-rata skor adalah 2.7. Hal ini

terjadi karena peserta didik belum terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan

cara mereka sendiri. Peserta didik cenderung untuk melihat pekerjaan kelompok

ynng lainnya. Aktivitas peserta didik dalam melakukan diskusi dan

membandingkan jawaban dari soal dengan rata-rata skor 2.8 dan membuat

rangkuman dengan rata-rata skor 2.0. Ini disebabkan karena peserta didik belum

berani dalam menyampaikan ide atau gagasannya baik di dalam kelompok

maupun di kelas.

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui rata-rata keseluruhan aspek

aktivitas peserta didik masih belum baik, yaitun 2.8.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

79

4.1.2.4.Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan siklus I pertemuan 1,2, dan 3 maka

selanjutnya dilaksanakan kegiatan refleksi semua kegiatan dalam proses

pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, lembar angket

minat belajar, dan soal evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini

digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan

selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan.

Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari

tindakan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif, kegiatan refleksi juga

dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi

aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 rata-rata skor secara keseluruhan adalah

2.6. Pada siklus I pertemuan 2, aktivitas guru yang mendapat rata-rata skor 3.5.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7 peningkatan rata-rata

hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:

Gambar 4.7

Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Guru

Siklus I

2,6

3,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

80

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi

aktivitas peserta didik pada siklus I pertemuan 1, rata-rata skor aktivitas peserta

didik yang diperoleh adalah 1.9. Pada siklus I pertemuan kedua aspek aktivitas

peserta didik yang mendapat rata-rata skor 2.8.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8 peningkatan persentase

hasil observasi aktivitas peserta didik siklus I pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:

Gambar 4.8

Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Peserta Didik

Siklus I

Pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 diperoleh hasil

minat belajar bahwa hanya 71,4% peserta didik mencapai minat dengan kategori

tinggi dan sangat tinggi. Rata-rata minat belajar yang diperoleh peserta didik kelas

III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada pelaksanaan tindakan siklus I

mencapai kategori tinggi. Artinya hasil tersebut belum memenuhi indikator

keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu 90% minat belajar peserta didik secara

individual mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi (interval ≥ 70).

1,9

2,8

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

81

Hasil belajar siklus I yang diperoleh peserta didik dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) pada pelaksanaan tindakan siklus I mencapai

43% peserta didik tuntas. Artinya hasil tersebut belum memenuhi indikator

keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 90%. Masih ada 9 siswa yang

perolehan nilainya masih berada di bawah KKM 65. Namun rata-rata hasil belajar

mata pelajaran matematika kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sudah

mengalami peningkatan dari prasiklus 62,1 menjadi 71,7 setelah pelaksanaan

tindakan siklus I. Persentase ketuntasan belajar peserta didik meningkat dari

kondisi awal 38,0% menjadi 57,1% .

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I

dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan

pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic

Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Adapun kekurangan

yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses pembelajaran dan

indikator keberhasilan yang berlangsung menjadi kurang maksimal. Kelebihan

dan kekurangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Kelebihan

1) Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik.

2) Peserta didik lebih tertarik dengan pembelajaran yang

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif, terlihat dari peningkatan

antusias peserta didik, keberanian peserta didik dalam bertanya dan

perhatian peserta didik.

3) Kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan

Realistic Mathematic education berbantu media geoboard dan benda

manipulatif membuat peserta didik dapat menggunakan cara penyelesaian

mereka sendiri yang dianggap lebih mudah.

4) Penggunaan media pembelajaran membuat peserta didik lebih memahami

materi pembelajaran dilihat dari hasil belajar matematika yang meningkat

dari sebelumnya.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

82

5) Peserta didik dengan kemampuan yang rendah dapat terbantu dengan

teman di dalam kelompoknya.

6) Kondisi pembelajaran menjadi lebih baik karena dominasi aktivitas

peserta didik menyelesaikan masalah dengan media pembelajaran

bersama kelompok sehingga guru sudah tidak mendominasi pembelajaran

dengan ceramah secara terus menerus.

b. Kekurangan

1) Penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media

geoboard dan benda manipulatif belum terbiasa dilaksanakan oleh guru

dan peserta didik, peserta didik pada awal proses pembelajaran

berlangsung masih kebingungan dan merasa canggung di dalam proses

pembelajaran sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal diketahui

dari penilaian aktivitas guru yang masih mendapat nilai 1 dan 2 dari

observer dalam pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama.

2) Ada beberapa peserta didik yang belum bekerjasama secara optimal

dalam kegiatan diskusi. Sehingga kegiatan mengungkapkan ide/gagasan

belum berjalan dengan efektif diketahui dari pada penilaian aktivitas

peserta didik masih belum memperoleh skor maksimal.

3) Kegiatan kelompok berjalan terlalu lama, sehingga pemberian contoh soal

kurang.

Dari beberapa kekurangan yang ditemui di atas, maka peneliti melakukan

analisis dan berkonsultasi dengan Ibu Enix guru kelas III B tentang kondisi

peserta didik serta pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilangsungkan,

sehingga didapatkan rencana perbaikan dari kekurangan tersebut yang akan

diterapkan pada siklus II sebagai berikut:

1) Sebelum proses tindakan pembelajaran dilangsungkan sebaiknya dilakukan

pengarahan dan diskusi bersama antara peneliti dan guru kolaborator tentang

langkah-langkah dari pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif sehingga antara rencana dan

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

83

2) Guru koloborator harus selalu memberikan motivasi kepada peserta didik

agar peserta didik berani dalam menyampaikan setiap ide/gagasan. Salah satu

contoh pemberian motivasi bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan

semangat atau point kepada peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

3) Guru kolaborator sebaiknya membimbing peserta didik dalam setiap kegiatan

agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif sehingga pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media

geoboard dan benda manipulatif dapat berjalan dengan tepat waktu.

4.1.3. Deskripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini akan membahas tentang perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan hasil tindakan yang

telah dilakukan serta refleksi (reflecting) pada siklus II. Kegiatan pembelajaran

siklus II ini merupakan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan

pembelajaran pada siklus II dibagi menjadi tiga kali pertemuan, dimana setiap

pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

4.1.3.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti berkolaborasi dengan guru sebelum

melakukan tindakan kepada peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten

Semarang. Kegiatan yang meliputi tahap perencanaan yaitu penyusunan RPP,

menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II dan segala

sesuatu yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran termasuk tes evaluasi

siklus II yang akan dilakukan setiap pertemuan pada akhir siklus. Tindakan

pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan

dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Adapun tindakan yang dilakukan dalam

pertemuan pertama, kedua dan ketiga diuraikan sebagai berikut.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 maret

2016. Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus II pertemuan

pertama, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

84

menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran

seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda

manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.2. menghitung luas persegi dan persegi

panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku

guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

penelitian.

Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu

penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada

pertemuan pertama antara lain (1) Menentukan cara menghitung luas persegi dan

persegi panjang (2) Menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang Setelah

indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru kolaborator

menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama.

Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama ialah:

(1) melalui penemuan terbimbing tentang luas persegi dan persegi panjang dengan

tanggung jawab, peserta didik dapat menentukan cara menghitung luas persegi

dan persegi panjang (2) melalui pengamatan diluar kelas tentang luas persegi dan

persegi panjang dengan teliti, peserta didik dapat menghitung luas persegi dan

persegi panjang.

Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang

akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang

digunakan adalah media geoboard atau papan berpaku, karet, kertas mika

transparan, kertas berpetak, serta benda manipulatif yang ada di dalam kelas.

Selain itu peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi

aktivitas guru dan peserta didik. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator

mempelajari materi pembelajaran sehingga pelaksanaan bisa berjalan sesuai

dengan perencanaan yang sebelumnya telah disusun.

b. Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama. Pertemuan kedua akan dilaksanakan pada hari selasa tanggal

29 maret 2016. Jika pertemuan pertama membahas tentang cara menghitung luas

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

85

persegi dan persegi panjang dan menghitung persegi dan persegi panjang, maka

dalam pembelajaran pada pertemuan kedua adalah materi tentang membuat

bangun persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu dan membandingkan

luas persegi dari yang terkecil ke yang terbesar ataupun sebaliknya dengan cara

menghitung terlebih dahulu luas masing-masing bangun.

Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua,

peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti menyiapkan

media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic

mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan

Kompetensi Dasar 5.2. menghitung luas persegi dan persegi panjang. Penyusunan

RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B dan

sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian.

Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu

penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada

pertemuan pertama adalah (3) menggambar dan membuat persegi dan persegi

panjang dengan luas tertentu, dan (4) membandingkan dan mengurutkan keliling

persegi dan persegi panjang. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti

bersama dengan guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai pada pertemuan kedua. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

pada pertemuan kedua adalah (3) melalui tanya jawab tentang luas persegi dan

persegi panjang dengan penuh perhatian, peserta didik dapat menggambar persegi

dan persegi panjang dengan luas tertentu, dan (4) melalui penugasan tentang

keliling persegi dan persegi panjang dengan tekun, peserta didik dapat

membandingkan dan mengurutkan luas persegi dan persegi panjang. Setelah

berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan

digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang

digunakan adalah media benda manipulatif berbentuk persegi dan persegi

panjang yang telah disiapkan. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat

pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Selanjutnya

peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi pembelajaran sehingga

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

86

pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah

disusun.

c. Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga merupakan tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal

30 maret 2016. Pada pembelajaran siklus II pertemuan ketiga ini digunakan untuk

pelaksanaan tes. Tes berupa angket mengenai minat belajar matematika yang telah

dilakukan peserta didik dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif serta

berupa tes evaluasi siklus II, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

peningkatan minat dan hasil belajar matematika peserta didik kelas III B SDN

Tlogo Kabupaten Semarang. Materi yang diteskan ialah materi yang telah

dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua

siklus II mengenai luas persegi dan persegi panjang. Penyusunan angket minat

dan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Enix

Haryadi.

Adapun soal minat belajar berjumlah 25 berupa skala likert dan soal evaluasi

yang diujikan pada siklus II berjumlah 15 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan

untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar angket minat belajar matematika yang terdiri dari 25 pernyataan

dan lembar soal evaluasi yang terdiri dari 15 soal berbentuk pilihan ganda untuk

21 peserta didik kelas III B yang akan mengikuti tes. Sebelum mengadakan tes

evaluasi guru mengulang materi tentang luas persegi dan persegi panjang yang

telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru mengadakan

tes minat belajar dan tes evaluasi selama 60 menit.

4.1.3.2. Tahap Tindakan dan Hasil Tindakan

Pada sub bab ini akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan

penelitian yaitu proses pembelajaran dan hasil tindakan siklus II. Rincian

pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut :

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

87

a. Proses Tindakan

Proses tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-

masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Uraian proses pelaksanaan

tindakan sebagai berikut :

1. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 28 maret 2016 pukul 09.30 - 11.00 WIB oleh guru kolaborator yaitu

Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang.

Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan

pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik

adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama

diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi.

Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik

agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu berjudul “Luas

Persegi dan Persegi Panjang” dan menyiapkan alat tulis masing-masing.

Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan

tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang lagu yang

dinyanyikan bersama. Guru memberikan pertanyaan “lagu tadi berisi tentang

apa?”. Peserta didik kemudian menjawab “luas bu”. Guru kemudian memberi

pertanyaan lanjutan “luas apa anak-anak?” Dari jawaban peserta didik,

selanjutnya guru menuliskan judul pembelajaran yang akan peserta didik pelajari

yaitu luas persegi dan persegi panjang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran luas persegi dan persegi panjang yaitu menemukan cara menghitung

luas persegi dan persegi panjang dan peserta didik dapat menghitung luas persegi

dan persegi panjang.

Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, guru memberikan pertanyaan secara klasikal kepada peserta didik

kelas III B dengan memperlihatkan sebuah gabus yang bisa menunjukkan

perbedaan keliling dan luas. Guru memberikan pertanyaan “benda apa ini?”. Guru

kemudian membagi gabus menjadi dua bagian dan meminta peserta didik untuk

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

88

mendengarkan penjelasan “Coba perhatikan gabus yang bu guru pegang, jika

gabus di buka seperti ini, tepiannya dinamakan keliling dan jika buguru pasang

kembali seperti ini dinamakan luas (daerah)”. Guru mengulangi sekali lagi

penjelasannya dan memberi pertanyaan kepada peserta didik “Kemarin keliling itu

apa?”Peserta didik menjawab bahwa keliling adalah memiliki jumlah semua sisi

bangun datar. Setelah pertanyaan dijawab, guru memberikan pertanyaan lagi

“Luas itu apa?”. Beberapa peserta didik menjawab bahwa luas adalah suatu

daerah tertentu. Setelah itu perwakilan peserta didik maju untuk menunjukkan

yang mana luas sebuah papan tulis.

Pada kegiatan elaborasi, peserta didik bekerja secara individual. Setiap

individu mendapatkan media mika transparan dan kertas berpetak.. Guru

kemudian membagikan LKS pada setiap peserta didik yang di dalamnya terdapat

permasalahan kontekstual. Permasalahan kontekstual berisi tentang bagaimana

menghitung luas mika transparan yang telah di sediakan guru. Peserta didik

kemudian diberi waktu untuk membaca dan memahami permasalahan kontekstual

satu per satu dan melakukan langkah-langkah yang ada di dalam LKS. Setelah itu

guru menjelaskan kepada peserta didik yang belum memahami masalah

kontekstual. Guru memberikan pertanyaan penggiring mengenai permasalahan

kontekstual “apa yang harus kalian cari?”, “dengan cara apa kalian menghitung

luasnya?”. Untuk mengerjakannya peserta didik diingatkan oleh guru bahwa luas

adalah jumlah seluruh petak satuan luas pada suatu bangun. Setelah semua peserta

didik mengerti permasalahan kontekstual yang telah diberikan, peserta didik

diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara peserta

didik sendiri. Disini guru hanya membimbing dan mendampingi serta

memfasilitasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Dan ketika semua

peserta didik telah selesai menyelesaikan masalah, beberapa peserta didik maju

kedepan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan membandingkan dan

mendiskusikannya dengan peserta didik lain. Peserta didik dibantu guru membuat

kesepakatan kelas penyelesaian permasalahan kontekstual LKS bagaimana cara

menghitung luas persegi dan persegi panjang.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

89

Setelah peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan,

guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta

didik untuk melakukan permainan membuat sebuah persegi dan persegi panjang

dengan ukuran tertentu. Pertama guru mendikte peserta didik untuk membuat

persegi dengan ukuran 7 x 7 satuan. Setelah itu, guru mendikte peserta didik

untuk membuat persegi panjang dengan ukuran 10 x 4 satuan. Selanjutnya peserta

didik dalam kelompok mencoba membuat persegi dan persegi panjang bersama-

sama dan menghitung masing-masing luas bangunnya. Peserta didik membuat

persegi dan persegi panjang beberapa kali sesuai dengan ukuran yang ditentukan

guru. Peserta didik dalam kelompok menjawab pertanyaan guru secara lisan. Pada

kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya

tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti.

Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan

materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran.

Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru menyampaikan

materi yang akan dipelajari peserta didik di rumah yaitu mempelajari luas persegi

dan persegi panjang. Guru juga mengingatkan peserta didik untuk membawa

penggaris panjang untuk pertemuan selanjutnya dan pembelajaran diakhiri

dengan salam.

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 29 maret 2016 pukul 09.30 - 11.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten

Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati

berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas

guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan

presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan

peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

90

berjudul “Luas Persegi dan Persegi Panjang” dan menyiapkan alat tulis masing-

masing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan

melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang

pembelajaran sebelumnya. Guru bertanya “pertemuan kemarin belajar tentang

apa?”, Peserta didik menjawab luas persegi dan persegi panjang. Guru menuliskan

judul pembelajaran “ Luas Persegi dan Persegi Panjang”. Tujuannya mempelajari

materi tersebut pada pertemuan kedua adalah agar peserta didik dapat membuat

atau menggambar persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu dan dapat

membandingkan dan mengurutkan luas persegi dan persegi panjang dari yang

sempit ke yang lebih luas atau sebaliknya.

Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, Guru memberi pertanyaan berikutnya “bagaimana cara menghitung

luas persegi?, bagaimana cara menghitung luas persegi panjang?”, kemudian

peserta didik menjawab “luas persegi sama dengan sisi dikali sisi (s x s),

sedangkan luas persegi panjang sama dengan panjang dikali lebar (p x l)”.

Pada kegiatan elaborasi, semua peserta didik dibagikan beberapa LKS yang

berbentuk bangun datar dan menyiapkan penggaris yang telah dibawa dari rumah.

Setiap peserta didik mendapat LKS yang didalamnya terdapat permasalahan

kontekstual yaitu mengukur luas benda-benda yang ada di sekolah. Setiap peserta

didik memhami masalah kontekstual dengan membaca LKS. Kemudian guru

menjelaskan masalah kontekstual yang tidak dimengerti peserta didik. Guru

menjelaskan bahwa anak-anak diminta untuk mengukur teras kelas III A, teras III

B dengan cara menghitung petaknya sedangkan untuk mengukur ubin dan buku,

peserta didik menggunakan penggarisnya masing-masing. Setelah selesai

mengukur, peserta didik diminta untuk menuliskan berapa ukuran persegi dan

persegi panjang. Peserta didik juga diminta untuk menghitung luas persegi dan

persegi panjang. Setelah peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual,

perwakilan peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan

membandingkan dengan hasil kerja kelompok yang lain. Peserta didik kemudian

dibantu oleh guru membuat kesepakatan cara penyelesaian masalah yang mudah

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

91

dan tepat. Selanjutnya pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan

kepada peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan

dimengerti.

Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan

materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran.

Peserta didik diminta utuk mengerjakan soal di ada di buku pelajaran matematika.

Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru memberikan

tugas rumah yaitu mempelajari luas persegi dan persegi panjang. Pembelajaran

kemudian diakhiri dengan salam.

3. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Rabu, 30 Maret 2016 pukul 07.00-08.00 WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu

Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang.

Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga ini guru melaksanakan kegiatan tes

minat belajar dan tes evaluasi siklus II. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan

ketiga diawali dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab

antara guru dan peserta didik mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari

sebelumnya tentang luas persegi dan persegi panjang “bagaimana rumus luas

persegi dan persegi panjang?”. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta

didik. Setelah semua peserta didik sudah paham tentang materi yang diajarkan

guru, mengadakan tes evaluasi selama 35 menit. Peserta didik mengerjakan soal

tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil

pekerjaannya di depan dan kembali ketempat duduk masing-masing. Setelah itu

guru membagikan lembar angket minat belajar, tetapi sebelum peserta didik

mengerjakannya guru memberikan penjelasan bahwa angket minat ini digunakan

untuk mengukur minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika yang

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif. Selanjutnya peserta didik mengumpulkan

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

92

hasil pekerjaannya kembali di meja guru. Setelah itu guru meminta peserta didik

untuk mempelajari materi selanjutnya dirumah. Guru menutup kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Hasil Tindakan

Hasil tindakan penelitian siklus II berupa kategori minat belajar peserta didik

dan nilai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika dengan

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif. Kategori minat belajar peserta didik kelas

III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang didapat dari lembar angket minat belajar

matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Pengambilan kategori

dilakukan melalui tes minat belajar yang dikerjakan peserta didik pada pertemuan

ketiga siklus II. Berikut disajikan tabel 4.11 yaitu tabel distribusi frekuensi

kategori minat belajar matematika siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika

Siklus II

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Sangat Rendah 25 – 49 0 0%

2 Rendah 50 - 69 0 0%

3 Tinggi 70 – 79 4 19,1%

4 Sangat Tinggi 80 – 100 17 80,9%

Jumlah 21 100%

Kategori Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 4.11 distribusi frekuensi kategori angket belajar

matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo semester II tahun pelajaran

2015/2016 siklus II, dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata

pelajaran matematika sudah membaik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya

peserta didik yang skor minat belajarnya meningkat. Terlihat dari tidak adanya

peserta didik yang memiliki minat belajar pada kategori sangat rendah dan

kategori rendah dalam mata pelajaran matematika dari total keseluruhan 21

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

93

peserta didik. Sebanyak 4 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika

pada kategori tinggi dan 17 peserta didik dengan kategori minat sangat tinggi.

Dari tabel tersebut diketahui perolehan kategori minat belajar peserta didik pada

kategori sangat rendah jumlah 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori

rendah sejumlah 19,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi

sejumlah 80,9% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan tabel 4.11

maka dapat digambarkan dalam gambar 4.9 sebagai berikut:

Gambar 4.9

Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika

Siklus II

Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III

B SDN Tlogo Kabupaten Semarang setelah siklus II diperoleh dari data tes siklus

II yang dilakukan peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang

semester II tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel

4.12 dan gambar 4.10 berikut ini.

0% 0%

19,1%

80,9%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Kategori Minat Belajar

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

94

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siklus II

No Skor Frekuensi Persentase

1 30-39 0 0%

2 40-49 0 0%

3 50-59 0 0%

4 60-69 3 14,2%

5 70-79 4 19,1%

6 80-89 6 28,6%

7 ≥ 90 8 38,1%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan tabel 4.12 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran

matematika, dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika peserta didik kelas

III B mengalami peningkatan dari siklus I. Hasil belajar matematika pada siklus II

peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada rentang nilai 30-

39 sejumlah 0 peserta didik dengan persentase 0% dari jumlah keseluruhan

peserta didik, rentang nilai 40-49 sejumlah 0 peserta didik dengan persentase 0%

dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai 50-59 sejumlah 0 peserta

didik dengan persentase 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai

60-69 sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,2% dari jumlah keseluruhan

peserta didik, rentang nilai 70-79 sejumlah 4 peserta didik dengan persentase

19,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai 80-89 sejumlah 6

peserta didik dengan persentase 28,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik,

rentang nilai 90-100 sejumlah 8 peserta didik dengan persentase 38,1% dari

jumlah keseluruhan peserta didik.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

95

Gambar 4.10

Diagram Batang Hasil Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data nilai hasil

belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6

sebagai berikut.

Tabel 4.13

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas ≥ 65 21 100%

2 Tidak Tuntas < 65 0 0%

Jumlah 21 100%

Nilai Rata-Rata 84,4

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 67

Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik

setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif yaitu

100, sementara nilai terendah yang diperoleh peserta didik adalah 67 yang semula

0% 0% 0%

14.2%19.1%

28.6%

38.1%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Jum

lah

Pe

sert

a D

idik

Rentang Nilai

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

96

pada kondisi sebelum tindakan hanya 33. Peningkatan hasil belajar setiap individu

juga menyebabkan meningkatnya perolehan nilai rata-rata peserta didik menjadi

84,4 (daftar nilai peserta didik terlampir).

Dengan melihat tabel diatas diketahui Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) ≥ 65. Perolehan hasil belajar matematika siklus II yang didapat oleh

peserta didik sudah meningkat. Hal ini dapat terlihat bahwa 21 peserta didik telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 65 dan dinyatakan tuntas dalam

mengikuti pembelajaran dengan persentase 100%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika, hasil yang diperoleh tersebut

sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar

90% dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil

belajar matematika meningkat minimal ≥ 80. Ketuntasan hasil belajar siklus II

dapat dilihat dalam gambar 4.11 sebagai berikut.

Gambar 4.11

Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siklus II

4.1.3.3.Tahap Observasi/Pengamatan

Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus II berupa hasil lembar

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas peserta didik. Untuk

mengukur keberhasilan pengimplementasian pendekatan Realistic Mathematic

Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dalam kegiatan

pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi guru

100%Tuntas

Belum Tuntas

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

97

maupun peserta didik diisi oleh Bapak Sugito pada siklus II pertemuan pertama

dan kedua.

a. Hasil Observasi Pertemuan 1

Hasil pengamatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan

Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif

pada siklus II pertemuan 1 yang diterapkan oleh guru dan peserta didik sudah

terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari tabel lembar observasi guru dan

peserta didik siklus II pertemuan 1.

Tabel 4.14

Analisis Data Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1

No Aspek Rata-Rata

Skor

1

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media

pembelajaran. 4.0

b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran. 3.5

2 a. Memberikan masalah kontekstual 3.0

b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0

c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan

masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik

sendiri.

3.0

d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi. 3.6

3 a. Membimbing membuat kesimpulan. 3.3

b. Tindak lanjut 3.7

Rata-Rata Keseluruhan 3.5

Dari lembar observasi guru dapat dilihat bahwa tidak ada aspek yang masih

mendapat rata-rata skor dibawah 3.0, ini artinya guru melakukan aspek dengan

baik. Adapun aspek yang dilakukan dengan sangat baik dengan rata-rata skor 4.0

adalah aktivitas guru dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta media

pembelajaran, dan aktivitas guru dalam menjelaskan masalah yang belum

dipahami peserta didik. Dari tabel analisis data observasi aktivitas guru diperoleh

rata-rata skor keseluruhan yaitu 3.5.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

98

Berikut adalah tabel 4.15 analisis data observasi peserta didik.

Tabel 4.15

Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus II Pertemuan 1

No Aspek Rata-Rata

Skor

1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran. 3.5

2 a. Memahami masalah kontekstual. 4.0

b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 3.3

c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari

soal dalam kelompok atau kelas. 3.8

3 a. Membuat kesimpulan. 4.0

b. Membuat rangkuman. 3.0

c. Melakukan refleksi. 3.0

Rata-Rata Keseluruhan 3.5

Pengamatan aktivitas peserta didik oleh observer dalam

mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif pada siklus II pertemuan 1 juga dinilai

dilaksanakan dengan baik dibuktikan dengan rata-rata skor keseluruhan yang

mencapai 3.5.

Jadi proses pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada

siklus II pertemuan 1 sudah cukup maksimal. Hal ini karena guru dan peserta

didik sudah mulai terbiasa dalam menggunakan pendekatan Realistic Mathematic

Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dan guru telah

mengetahui langkah-langkah pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

99

c. Hasil Observasi Pertemuan 2

Hasil pengamatan dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada

siklus II pertemuan 2 merupakan perbaikan dari siklus II pertemuan 1.

Berdasarkan lembar observasi guru siklus II pertemuan 2 dapat dilihat bahwa

aktivitas guru sudah baik. Terlihat semua aspek memperoleh rata-rata skor diatas

3.0. Dari tabel dibawah ini juga terlihat bahwa rata-rata skor secara keseluruhan

mencapai 3.8. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II, aktivitas pembelajaran

yang dilakukan guru terus meningkat. Berikut adalah tabel 4.16 dan tabel 4.17

tentang lembar observasi guru dan peserta didik pada siklus II pertemuan 2.

Tabel 4.16

Analisis Data Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2

No Aspek Rata-Rata

Skor

1

a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media

pembelajaran. 4.0

b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran. 3.5

2 a. Memberikan masalah kontekstual 4.0

b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0

c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan

masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik

sendiri.

3.3

d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi. 4.0

3 a. Membimbing membuat kesimpulan. 3.7

b. Tindak lanjut 3.7

Rata-Rata Keseluruhan 3.8

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

100

Tabel 4.17

Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus II Pertemuan 2

No Aspek Rata-Rata

Skor

1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran. 3.8

2 a. Memahami masalah kontekstual. 4.0

b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 4.0

c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari

soal dalam kelompok atau kelas. 3.8

3 a. Membuat kesimpulan. 4.0

b. Membuat rangkuman. 4.0

c. Melakukan refleksi. 3.0

Rata-Rata Keseluruhan 3.8

Dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education

berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus II pertemuan 2

aktivitas yang dilakukan peserta didik sudah terlihat baik. Banyak aspek

dilakukan peserta didik dengan baik yang terlihat pada lembar observasi peserta

didik (terlampir). Pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua, rata-rata skor

yang diperoleh setiap aspek mencapai 3.8. Ini artinya aktivitas peserta didik

meningkat dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.

4.1.3.4.Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan siklus II pertemuan 1, 2, dan 3 maka

selanjutnya dilaksanakan kegiatan refleksi semua kegiatan dalam proses

pembelajaran siklus II. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, lembar angket,

dan soal evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II. Kegiatan refleksi dilakukan

dalam bentuk diskusi untuk mengevaluasi berlangsungnya kegiatan pembelajaran

selama pelaksanaan tindakan siklus II. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, guru

kolaborator telah melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan yang telah

direncanakan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

101

Dari refleksi yang telah dilakukan diketahui bahwa guru kelas III B SDN

Tlogo Kabupaten Semarang sudah dapat menerapkan pembelajaran menggunakan

pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda

manipulatif dengan sangat baik, hal tersebut juga berdampak kepada peserta didik.

Bagi peserta didik sendiri belajar menggunakan pendekatan Realistic Mathematic

Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif menjadikan materi

yang dipelajari lebih mudah dipahami dan suasana di dalam kelas menjadi

menyenangkan karena peserta didik sendiri melakukan kegiatan menemukan

pengetahuannya. Kegiatan peserta didik dalam mengemukakan ide/gagasan untuk

menyelesaikan masalah dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam

berpendapat. Selain itu penggunaan media pembelajaran seperti media geoboard

dan benda manipulatif juga dapat membuat peserta didik lebih tertarik dan

antusias dalam belajar menemukan pengetahuannya sendiri. Pendekatan Realistic

Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dan

penggunaan media pembelajaran juga membuat peserta didik lebih bersemangat

sehingga minat belajar dan hasil belajar matematika yang diperoleh peserta didik

meningkat.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui rata-rata keseluruhan

hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 3.5. Pada siklus II

pertemuan 2 rata-rata keseluruhan aspek aktivitas guru adalah 3.8. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.12 peningkatan rata-rata hasil observasi

aktivitas guru siklus II pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

102

Gambar 4.12

Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Guru

Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui rata-rata keseluruhan

hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus II pertemuan 1 adalah 3.5. Pada

siklus II pertemuan kedua, rata-rata aspek aktivitas peserta didik adalah 3.8.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.13 peningkatan rata-rata hasil

observasi aktivitas peserta didik siklus II pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut:

Gambar 4.13

Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Peserta Didik

Siklus II

3,5

3,8

3,35

3,4

3,45

3,5

3,55

3,6

3,65

3,7

3,75

3,8

3,85

Pertemuan 1 Pertemuan 2

3,5

3,8

3,35

3,4

3,45

3,5

3,55

3,6

3,65

3,7

3,75

3,8

3,85

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

103

Pada pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 diperoleh hasil

minat belajar peserta didik mengalami peningkatan bahwa 100% peserta didik

kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada pelaksanaan tindakan siklus II

mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi. Artinya hasil tersebut sudah

memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu 90% minat belajar

peserta didik secara individual mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi

(interval ≥ 70).

Sedangkan hasil belajar siklus II yang diperoleh peserta didik dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 65 pada pelaksanaan tindakan siklus II

mencapai 100% peserta didik tuntas. Artinya hasil tersebut telah memenuhi

indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 90%. Rata-rata hasil belajar

mata pelajaran matematika kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sudah

mengalami peningkatan dari prasiklus 62,1 menjadi 71,7 setelah pelaksanaan

tindakan siklus I dan menjadi 84,4 setelah pelaksanaan siklus II. Artinya hasil

rata-rata belajar siklus II ketuntasan belajar secara klasikal telah memenuhi

indikator keberhasilan yang peneliti tentukan dengan nilai rata-rata hasil belajar

matematika meningkat minimal ≥ 80.

Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan-

permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I sudah dapat diatasi

dengan baik melalui upaya-upaya yang telah direncanakan pada kegiatan refleksi

siklus I yang kemudian diterapkan oleh guru pada pelaksanaan tindakan

pembelajaran siklus II. Hal ini terlihat pada kenaikan perolehan skor pada aspek

tertentu. Masalah-masalah yang telah terselesaikan yaitu :

1) Penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media

geoboard dan benda manipulatif sudah terbiasa dilaksanakan oleh guru dan

peserta didik, peserta didik pada awal proses pembelajaran berlangsung sudah

tidak kebingungan dan tidak merasa canggung di dalam proses pembelajaran

sehingga hasil pembelajaran maksimal diketahui dari penilaian aktivitas guru

yang masih mendapat skor 3 dan 4 dari observer dalam pelaksanaan tindakan

siklus II pertemuan 1 dan 2.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

104

2) Semua peserta didik yang bekerjasama secara optimal dalam kegiatan diskusi,

sehingga kegiatan mengungkapkan ide/gagasan berjalan dengan efektif

diketahui dari pada penilaian aktivitas peserta didik sudah mendapat rata-rata

skor diatas 3.

3) Kegiatan berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan, sehingga pemberian

contoh soal sudah cukup bagi peserta didik.

4.2. Analisis Komparatif

Pada analisis komparatif ini, akan membahas tentang perbandingan minat

belajar, hasil belajar, dan ketuntasan belajar matematika peserta didik kelas III B

SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada prasiklus, siklus I, dan siklus II sehingga

dapat diketahui peningkatan minat belajar, hasil belajar, dan ketuntasan belajar

matematika yang diperoleh peserta didik pada prasiklus/sebelum pelaksanaan

tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II.

Peningkatan minat belajar matematika ditunjukkan pada tabel 4.18 sebagai

berikut:

Tabel 4.18

Perbandingan Persentase Minat Belajar Matematika

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Kategori Minat Prasiklus Siklus I Siklus II

Sangat Rendah 0% 0% 0%

Rendah 66,7% 28,6% 0%

Tinggi 23,8% 47,6% 19,1%

Sangat Tinggi 9,5% 23,8% 80,9%

Berdasarkan tabel 4.18 tentang perbandingan persentase minat belajar,

diketahui pada pelaksanaan prasiklus, minat belajar dengan kategori tinggi dan

sangat tinggi hanya mencapai 33,3% atau hanya 7 peserta didik dan pada

pelaksanaan tindakan siklus I minat belajar peserta didik dengan kategori tinggi

dan sangat tinggi meningkat mencapai 71,4% atau 15 peserta didik. Dari

perolehan data hasil tindakan penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

105

pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan

minat belajar pada mata pelajaran matematika, namun hasil yang diperoleh belum

memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu

minimal 90% minat peserta didik mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi

(interval ≥ 70) sehingga masih diupayakan untuk meningkatkan minat belajar.

Pada pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui minat belajar

matematika semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Persentase minat

belajar dengan kategori tinggi dan sangat tinggi mencapai 100% atau 21 peserta

didik. Persentase minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika

menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah memenuhi

indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti

yaitu minimal 90% minat peserta didik mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi

(interval ≥ 70). Sedangkan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan hasil belajar

peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.19 sebagai berikut.

Tabel 4.19

Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Matematika

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Ketuntasan

Belajar

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

Tuntas ≥ 65 8 38,1 12 57,1 21 100

Belum Tuntas < 65 13 61,9 9 42,9 0 0

Jumlah 21 100 21 100 21 100

Nilai Rata-Rata 62,1 71,7 84,4

Berdasarkan tabel 4.19 tentang perbandingan ketuntasan belajar

matematika, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari

prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus atau sebelum pelaksanaan

tindakan, peserta didik yang tuntas atau telah mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) ≥ 65 hanya berjumlah 8 peserta diidk dengan persentase 38,1%

sementara peserta didik yang belum tuntas berjumlah 13 peserta didik dengan

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

106

persentase 61,9%, pada prasiklus rata-rata hasil belajar matematika 62,1 dengan

kategori kurang. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan siklus I terlihat

peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas 12 peserta didik dengan persentase

57,1% dan belum tuntas sebanyak 9 dengan persentase 42,9%. Pada siklus I rata-

rata hasil belajar matematika 71,7, persentase ketuntasan belajar peserta didik

belum mampu mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah

ditentukan sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus II. Kemudian

tindakan dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus II agar ketuntasan

belajar matematika peserta didik bisa mencapai indikator keberhasilan yang

diharapkan yaitu sejumlah 90% dari total keseluruhan peserta didik.

Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II jumlah peserta didik

yang mencapai KKM ≥ 65 yaitu sebanyak 21 peserta didik dengan persentase

100%, nilai rata-rata hasil belajar matematika siklus II mencapai 84,4 dengan

kategori baik. Dari hasil belajar matematika dan ketuntasan belajar peserta didik

siklus II tersebut dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan tindakan penelitian

menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media

geoboard dan benda manipulatif yang telah ditentukan oleh peneliti sudah

tercapai (ketuntasan belajar peserta didik ≥ 90%). Perbandingan nilai rata-rata

hasil belajar dan ketuntasan belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat

pada gambar 4.15 dan 4.16 sebagai berikut:

Gambar 4.14

Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Matematika

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

62,171,7

84,4

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Prasiklus Siklus I Siklus II

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

107

Gambar 4.15

Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

1.2 Pembahasan

Hasil pengamatan awal menunjukkan minat dan hasil belajar peserta didik

masih rendah dan masih banyak yang ada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM ≥ 65). Solusi permasalahan yang terjadi yaitu diperlukan pendekatan

pembelajaran dan media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran

matematika.

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan RME berbantu media

geoboard dan benda manipulatif, peserta didik kelas III B SD N Tlogo Kabupaten

Semarang menjadi terlibat secara langsung dengan dunia nyata benda yang ada di

lingkungan sekitar dilihat dari adanya aktivitas belajar dan interaksi antara peserta

didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru maupun peserta didik

dengan media pembelajaran. Peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran dan

berani mengungkapkan pendapatnya serta mampu menggunakan media

pembelajaran sehingga meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran

matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto, 2013: 58 bahwa minat

merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan

ketertarikan yang menyebabkan dipilihnya suatu kegiatan yang menyenangkan

8

12

21

13

9

00

5

10

15

20

25

Prasiklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

108

dan akan memberikan kepuasan dalam diri seseorang. Artinya sebuah minat itu

timbul akibat kegiatan atau aktivitas, baik dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan

pada waktu belajar sehingga peserta didik merasa senang, antusias dan gembira

dalam mengikuti pembelajaran.

Peningkatan minat belajar inilah yang menjadi salah satu faktor

meningkatnya hasil belajar peserta didik. Sesuai dengan pendapat Djamarah,

2002: 132 bahwa minat belajar berpengaruh besar terhadap aktivitas belajar.

Peserta didik yang berminat terhadap salah satu mata pelajaran akan

mempelajarinya dengan sungguh-sungguh sehingga peserta didik akan berhasil

dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Faktor peningkatan hasil belajar juga

disebabkan karena peserta didik kelas III B SDN Tlogo melaksanakan

pembelajaran yang bermakna dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic

Mathematic Education. Peserta didik melakukan kegiatan seperti memahami

masalah kontekstual yang ada di kehidupan sehari-hari yang membuat peserta

didik lebih memperhatikan pembelajaran. Kegiatan yang lainnya seperti

menyelesaikan masalah kontekstual juga dilakukan peserta didik dengan bantuan

media geoboard dan benda manipulatif sehingga peserta didik antusias dalam

belajar. Hal ini yang memudahkan peserta didik dalam memahami dan mengingat

materi serta mampu untuk menemukan suatu konsep dengan memanfaatkan

pengetahuan dan pengalaman dari kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa minat dan hasil belajar

peserta didik meningkat karena perubahan perilaku guru dan peserta didik pada

saat mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu

media geoboard dan benda manipulatif. Peningkatan minat dan hasil belajar

melalui pembelajaran matematika dengan mengimplementasikan pendekatan

Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif

dalam penelitian ini dikatakan berhasil. Hal ini karena minat dan hasil belajar

sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti setelah

dilaksanakannya tindakan.

Pada akhirnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Febrina (2013) yang menunjukkan bahwa melalui Pembelajaran Matematika

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ...€¦ · 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul

109

Realistik (PMR) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar pada mata pelajaran

matematika di SD Negeri Ledok 04 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti

(2013) yang menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic

Education (RME) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas 5 SD

Negeri Lajer 03 dan penelitian yang dilakukan oleh Sri Riwayanti bahwa melalui

model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan minat dan

hasil belajar matematika siswa Kelas V SD N Polobogo 02, Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.