30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Dalam Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa Kelas 5 SD Negeri Kopeng 02, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II tahun pelajaran 2013/2014 khususnya dalam pembelajaran IPA jarang sekali guru menggunakan model model pembelajaran. Guru masih menggunakan model pembelajaran secara konvensional, sehingga siswa kurang tertarik pada pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Dari data yang telah didapatkan, pada mata pelajaran IPA pada Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan gaya, gerak, energy serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat menunjukan 56,52% siswa mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan 43,48% siswa mendapat nilai diatas KKM. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar pada siswa kelas 5 mata oelajaran IPA masih sangat rendah. Berikut table yang menunjukan kondisi hasil belajar IPA siswa pada Pra Siklus : 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • Upload
    hadang

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan

4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus

Dalam Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa Kelas 5 SD

Negeri Kopeng 02, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II tahun

pelajaran 2013/2014 khususnya dalam pembelajaran IPA jarang sekali guru

menggunakan model – model pembelajaran. Guru masih menggunakan model

pembelajaran secara konvensional, sehingga siswa kurang tertarik pada

pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan observasi yang telah

dilakukan menunjukan bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah

KKM. Dari data yang telah didapatkan, pada mata pelajaran IPA pada Standar

Kompetensi 5. Memahami hubungan gaya, gerak, energy serta fungsinya.

Kompetensi Dasar 5.2 menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan cepat menunjukan 56,52% siswa mendapat nilai

dibawah KKM. Sedangkan 43,48% siswa mendapat nilai diatas KKM. Hal ini

menunjukan bahwa hasil belajar pada siswa kelas 5 mata oelajaran IPA masih

sangat rendah. Berikut table yang menunjukan kondisi hasil belajar IPA siswa

pada Pra Siklus :

51

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

52

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase

(%) Angka Keterangan

1 < 65 Tidak tuntas 13 56,52%

2 ≥ 65 Tuntas 10 43,48%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA

yang diperoleh 23 siswa adalah 10 siswa yang bias mencapai ketuntasan yaitu

mendapat nilai diatas 65. Sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan atau masih

dibawah 65 masih ada 13 siswa. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam

diagram lingkaran pada gambar 4.1 dibawah ini :

Sumber : Data Primer

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA

pada Pra Siklus

43.48%

56.52%

tuntas 2nd Qtr

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

53

Dari gambar diagram diatas dapat diketahui bahwa dari 23 siswa, 10 siswa

(43,48%) mencapai ketuntasan atau tuntas. Sedangkan 13 siswa (56,52%) tidak

mencapai ketuntasan atau masih dibawah KKM. Dari hasil yang diperoleh siswa

diperoleh rata – rata kelas sebesar 62 dengan skor maksimal 75 dan skor minimal

50. Dimana hasil belajar yang diperoleh masih dibawah rata – rata yang

diharapkan guru, peneliti dan sekolah yaitu 65.

Gambaran ini dijadikan dasar dalam melihat permasalahan, selain itu

sejumlah informasi yang disebabkan oleh tindak mengajar perlu digali dari guru

kelas 5. Berdasarkan permasalahan diatas, selanjutnya guru dan peneliti

melakukan diskusi yang digunakan sebagai dasar penentuan langkah tindakan.

Dalam proses pembelajaran IPA di kelas 5, ditemukan beberapa masalah

diantaranya siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, berbicara dengan

teman sebangku, dan tidak mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu dalam

proses pembelajaran guru tidak memberikan timbal baik yang baik terhadap siswa

yang aktif. Guru hanya berceramah tentang materi saja tanpa memperhatikan

keadaan siswa. Keseriusan siswa dalam belajar siswa kurang dan siswa cenderung

bosan dengan kegiatan belajar yang selalu mendengarkan guru dan mengerjakan

soal latihan di buku LKK.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I dengan Kompetensi Dasar menjelaskan pesawat

sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat yang akan

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

54

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

Penentuan materi pembelajaran yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian ini didasarkan pada kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Perencanaan pembelajaran dibuat dengan menyusun RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) (Lampiran I) dan kemudian dikonsultasikan kepada

kepala sekolah. Adapun Standar Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kelas

5 Sekolah Dasar terkait dengan hasil belajar yang bersifat kognitif ini adalah

pengetahuan pesawat sederhana.

Untuk melaksanakan tindakan diperlukan suatu rancangan tindakan yang

akan digunakan sebagai bahan intervensi yaitu penyusunan desain pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

(GI) dengan media gambar. Rancangan kegiatan secara umum merupakan

modifikasi dari suatu pelajaran yang dirancang dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipr Group Investigation (GI) dengan media gambar.

Rancangan kegiatan ini mengoptimalkan peran siswa untuk dapat menemukan

konsep pada materi yang sedang dipelajari. Guru dirancang untuk seminimal

mungkin terlibat dalam proses pembelajaran agar siswa dapat melakukan

investigasi terhadap apa yang mereka pelajari.

Kegiatan pembelajaran dalam siklus I dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan media gambar,

siswa dirancang untuk dapat bekerja sama didalam kelompok untuk berusaha

melakukan investigasi terhadap suatu masalah dan memahami materi yang sedang

dipelajari dengan melakukan diskusi kelompok. Peran guru hanya

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

55

mengkondisikan siswa dan menanggapi pertanyaan – pertanyaan siswa yang

belum jelas dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dirancang menjadi 2 pertemuan

dimana setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu 2 x 35

maenit. Rencana pembelajaran pertemuan pertama mempelajari pesawat

sederhana jenis pengungkit. Rencana pembelajaran pertemuan kedua mempelajari

pesawat sederhana jenis bidang miring dan dilakukan evaluasi, yaitu untuk

mengukur kemampuan siswa dari pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan dengan melakukan diskusi kelompok dan setiap

kelompok melakukan investigasi terhadap masalah yang sudah mereka dapatkan,

setiap kelompok dibagikan macam – macam peralatan yang menggunakan prinsip

kerja pengungkit dan bidang miring untuk membantu setiap kelompok melakukan

investigasi. Setelah siswa selesai melakukan investigasi kelompok selanjutnya

siswa menuliskan hasil investigasi kelompok mereka kedalaam LKK (Lembar

Kerja Kelompok) kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka

kepada kelompok lain.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerangkan model pembelajaran tipe Group

Investigation (GI) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Alat peraga yang

digunakan dalam pembelajaran siklus I adalah peralatan yang menggunakan

prinsip kerja pengungkit dan beberapa gambar peralatan yang menggunakan

prinsip kerja pengungkit. Pelaksanaan siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

56

pertemuan 1, dan 3 April 2014. Dimana pelaksanaan tersebut akan dilaksanakan

seperti yang ada dibawah ini.

Pertemuan pertama dalam siklus I akan dilaksanakan pada tanggal 1 April

2014 pada jam pertama (07.15-08.25). Pembelajaran pada siklus I pertemuan I ini

menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI)

dengan media gambar ini mempelajari peralatan yang menggunakan prinsip kerja

pengungkit, jenis – jenis pengungkit. Pembelajaran dimulai dengan melakukan

apersepsi atau bahan pengait yang sesuai dengan tema yang akan dipelajari.

Adapun kegiatan apersepsi tersebut adalah guru membawa dua botol sprite,

kemudian guru menyuruh dua orang siswa untuk maju ke depan kelas, satu siswa

diminta untuk membuka sebuah tutup botol dengan menggunakan alat, dan satu

siswa diminta untuk membuka tutup botol tanpa menggunakan alat. Dari

percobaan yang telah dilakukan guru menanyakan kepada siswa, “Manakah yang

lebih mudah, membuka tutup botol sprite dengan menggunakan alat atau

membuka tutup botol sprite tanpa mengguanakan alat?”. Kemudian guru bertanya

jawab kepada siswa tentang benda apa saja yang menggunakan prinsip kerja

seperti pengungkit.

Dari pertanyaan guru tentang pengungkit, siswa diarahkan kepada topik

yang akan dipelajari. Sebelum melakukan kegiatan investigasi kelompok, guru

juga menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang akan dilakukan. Sebelum

membagi kelas ke dalam kelompok, guru menjelaskan tentang topik yang akan

dipelajari. Dari topik tersebut, guru mengkondisikan siswa membentuk kelompok

sesuai dengan kelompok kerja kelas yang sudah ada. Setelah kelompok kerja

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

57

terkondisikan, guru meminta setiap kelompok untuk memilih ketua kelompok.

Para perwakilan kelompok diminta untuk maju dan mengambil materi yang telah

disiapkan guru. Dimana materi tersebut berbeda antara satu kelompok dengan

kelompok yang lain. Setelah setiap kelompok mendapatkan materi, siswa diminta

untuk melakukan investigasi terhadap materi yang telah mereka dapatkan. Siswa

diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisikan tentang bagaimana hasil

investigasi yang telah mereka lakukan.

Setelah semua kelompok selesai melakukan investigasi kelompok dan

menuliskan hasil akhir kedalam LKS, kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasil dari percobaan tersebut yang diwakili oleh juru bicara

yang telah ditunjuk untuk setiap kelompok. Presentasi dilakukan secara bergiliran.

Bagi kelompok yang belum mendpaatkan giliran untuk presentasi, kelompok

tersebut mendengarkan dan memberikan tanggapan terhadap presentasi yang tidak

sesuai atau salah.

Setelah presentasi selesai dilakukan, siswa secara bersama – sama

merangkum materi dari investigasi yang telah dilakukan. Dari percobaan tersebut

siswa dapat memahami fungsi pesawat sederhana jenis pengungkit.

Pelaksanaan penelitian siklus I pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 3

April 2014 (09.30-10.40). pembelajaran pada pertemuan II mempelajari tentang

pengertian pesawat sederhana jenis bidang miring, dan benda – benda yang

menggunakan prinsip kerja bidang miring. Pelaksanaan pembelajaran diawali

dengan apersepsi dengan guru menyuruh dua orang siswa untuk maju kedepan

kelas. Siswa yang pertama diminta untuk menancapkan paku lancip diatas papan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58

kayu, sedangkan siswa yang kedua diminta untuk menancapkan paku tumpul

diatas papan kayu. Kemudian guru bertanya jawab dengan siswa, “Paku manakah

yang lebih mudah menancap diatas permukaan papan kayu?”.

Guru juga menyampaikan tujuan belajar yang akan dicapai pada pertemuan

tersebut. Setelah apersepsi selesai dilakukan, guru juga melakukan eksplorasi

yaitu dengan menunjukan beberapa contoh benda yang menggunakan prinsip

kerja bidang miring, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang benda –

benda tersebut. Untuk mempertegas pengertian siswa guru juga bertanya jawab

tentang benda – benda yang ada si sekitar rumah mereka.

Dalam kegiatan elaborasi guru membahas pekerjaan siswa yang diberikan

guru pada materi sebelumnya. Setelah itu guru mengkondisikan siswa membentuk

kelompok sesuai dengan kelompok kerja yang sudah ada. Setelah kelompok telah

terkondisikan, guru meminta setiap kelompok untuk memilih ketua kelompok.

Para perwakilan kelompok diminta kedepan kelas untuk mengambil materi yang

telah disiapkan guru. Dimana materi tersebut berbeda dari satu kelompok dengan

kelompok yang lain. Setelah setiap kelompok mendapatkan materi, siswa diminta

untuk melakukan investigasi terhadap materi yang telah mereka dapatkan. Siswa

diberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisikan tentang bagaimana hasil

investigasi yang dilakukan setip kelompok.

Setelah semua kelompok melakukan investigasi dan kelompok menuliskan

hasil investigasi kedalam LKS, kemuadian setiap kelompok memoresentasikan

hasil dari percobaan tersebut yang diwakili oleh juru bicara yang telah ditunjuk

setiap kelompok. Presentasi dilakukan secara bergiliran. Bagi kelompok yang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

59

belum mendapatkan giliran presentasi, kelompok tersebut mendengarkan dan

memberikan tanggapan terhadap presentasi yang tidak sesuai atau salah.

Setelah presentasi selesai dilakukan siswa secara bersama – sama

merangkum materi dari investigasi yang telah dilakukan. Dari percobaan tersebut,

siswa dapat menyebutkan benda – benda yang menggunaakn prinsip kerja bidang

miring. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

jawab tentang materi yang belum mereka pahami.

Tahap selanjutnya adalah konfirmasi, dalam tahap ini guru bersama siswa

menarik kesimpulan tentang pengertian pesawat sederhana jenis pengungkit dan

bidang miring. Setelah semua siswa paham dengan materi ajar yang diberikan,

kemudian guru membagikan soal evaluasi yang telah disiapkan. Berikutnya

setelah semua siswa selesai mengerjakan, kemudian guru membahas dan

mengoreksi soal evaluasi yang telah dikerjakan siswa. Setelah selesai guru

bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

4.1.2.3. Observasi

Dalam penelitian yang dilakukan pada siklus I, peneliti melakukan

pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dalam

penerapan model pembelajaran tipe Group Investigation (GI) dengan media

gambar pada siswa kelas 5 SD N Kopeng 02 semester II mata pelajaran IPA.

Observasi dilakukan secara berkelanjutan pada setiap pertemuan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

60

Pada siklus I pertemuan I dan II dilakukan observasi terhadap guru dan

siswa dengan cara mengisi lembar observasi guru dan siswa (lampiran 2) yang

telah disediakan oleh peneliti. Sesuai dengan hasil observasi dengan

menggunakan lembar obseravasi dapat diketahui bahwa guru telah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Pada kegiatan pendahuluan guru belum melaksanakan proses pembelajaran

yang telah ditentukan. Guru masih canggung dalam materi yang diajarkan. Pada

saat siklus I dilaksanakan guru terlihat tidak tegas dalam menyampaikan materi.

Pada saat guru bertanya jawab tentang pesawat sederhana, siswa yang antusias

menjawab hanya beberapa siswa saja. Selain itu pada saat bertanya jawab guru

terlihat belum menguasai materi yang akan diajarkan.

Pada kegiatan inti, pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan syntak.

Masih ada beberapa langkah pembelajaran tipe Group Investigation (GI) yang

belum dilaksanakan dalam siklus I. hal ini tercermin pada saat guru membagikan

kerja kelompok, yaitu guru tidak memanggil perwakilan kelompok untuk

mengambil materi yang dibagikan. Selain itu guru juga belum memberikan arahan

untuk bagaimana cara mengerjakan LKK dan menggunakan alat peraga yang

diberikan. Dalam kegiatan ini siswa belum melaksanakan investigasi pada materi

yang telah dibagiakan, hal ini terbukti pada saat kerja kelompok. Masih ada

beberapa siswa yang tidak baik dalam mengikuti proses pembelajaran.hal ini juga

disebabkan karena kurangnya penguasaan kelas terhadap siswa yang mengikuti

pelajaran. Dalam presentasi kelompok siswa masih terlihat malu dalam

menyampaikan hasil kerja kelompok serta belum adanya hubungan timbal balik

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61

antara siswa yang presentasi, siswa yang mendengarkan dan guru. Pada kegiatan

pelaksanaan ini guru kurang memperhatikan alokasi waktu, sehingga waktu yang

diperlukan lebih panjang dari waktu yang telah direncanakan. Hal ini

menyebabkan guru harus menambah waktu jam pelajaran untuk menyelesaikan

materi yang ada.

Pada kegiatan penutup siswa kurang antusias dalam menjawab pertanyaan dari

guru. Hanya beberapa saja siswa yang aktif dalam menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. pada saat kegiatan penutup,

guru hanya bertanaya pada siswa, tetapi tidak mengambil kesimpilan dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4.1.2.4. Refleksi

Setelah mengadakan refleksi antar guru Kelas V dan peneliiti, maka

pembelajaran Siklus I Pertemuan I dan II masih ditemukan kekurangan guru dan

siswa dalam proses pembelajaran, antara lain :

1. Bagi Guru

a. Kurangnya penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan sehingga siswa

menjadi ragu dalam menerima pelajaran

b. Guru belum terlalu memahami tentang syntax pembelajaran yang sedang

dilaksanakan

c. Penguasaan kelas masih kurang

d. Kurang memperhatikan alokasi waktu yang telah ditetapkan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62

e. Kepercayaan diri yang kurang dalam menerapkan model pembelajaran yang

baru pertama digunakan

f. Kurang maksimal dalam mengguanakan alat peraga yang telah disiapkan.

2. Bagi Siswa

a. Siswa kurang aktif dalam menerima pembelajaran

b. Kurangnya antusias siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan oleh guru

c. Dalam melakukan investigasi, siswa belum melakukannya secara

maksimal

d. Siswa masih malu dalam menyampaikan presentasi kelompok

e. Kurangnya interaksi antara satu siswa dengan siswa yang lain

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas V SD N Kopeng 02

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1. Tuntas 16 69.57

2. Tidak tuntas 7 30.43

4.1.3. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan Siklus II akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

rincian sebagai berikut :

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan materi pembelajaran yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian ini didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Perencanaan pembelajaran dibuat dengan menyususun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) (lampiran 2) dan kemudian dikonsultasikan kepala sekolah.

Untuk melaksanakan tindakan diperlukan suatu rancangan tindakan yang

akan digunakan sebagai bahan intervensi yaitu penyusunan desain pembelajaran

dengn menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

(GI).

Rancangan kegiatan secara umum merupakan modifikasi suatu pelajaran yang

dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group

Investigation (GI). Rancangan kegiatan ini mengoptimalkanperan siswa untuk

dapat menemukan konsep pada materi yang sedang dipelajari. Guru dirancang

untuk seminimal mungkin terlibat dalam proses pembelajaran agar siswa dapat

melakukan investigasi terhadap apa yang mereka pelajari.

Kegiatan pembelajaran pada Siklus II dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI), siswa dirancang untuk

bekerja sama dalam kelompok untuk berusaha melakukan investigasi terhadap

suatu amsalah dan memahami materi yang sedang dipelajari dengan melakukan

diskusi kelompok. Peran guru hanya mengkondisikan siswa dan menanggapi

pertanyaan – pertanyaan siswa yang belum jelas dalam proses pelaksanaan

pembelajaran.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

64

Pelaksanaan tindakan dalam Siklus II ini dirancang menjadi dua pertemuan

dimana setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, yaitu 2 x 35 menit.

Rencana pembelajaran pertemuan pertama mempelajari pesawat sederhana jenis

pengungkit beserta ciri – ciri dan contohnya. Rencana pembelajaran pertemuan

kedua mempelajari pesawat sederhan jenis bidang miring beserta ciri-ciri dan

contohnya. Setelah itu dilakukan evaluasi, yaitu untuk mengukur kemampuan

hasil belajar siswa dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan dengan melakukan diskusi kelompok dan setiap

kelompok melakukan investigasi terhadap masalah yang sudah mereka dapatkan,

setiap kelompok dibagikan macam-macam benda yang termasuk kedalam pesawat

sederhana untuk membantu setiap kelompok melakukan investigasi. Setelah siswa

selesai melakukan investigasi kelompok maka siswa menuliskan hasil investigasi

kelompok mereka kedalam LKK (Lembar Kerja Kelompok) kemudian

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka kepada kelompok lain.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan model pembelajaran tipe Group

Investigation (GI) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Alat peraga yang dibuat

dalam pembelajaran siklus I adalah pesawat sederhana jenis pengungkit beserta

ciri-ciri dan contohnya. Pelaksanaan siklus I akan dilaksanakan selama II kali

pertemuan yaitu pada tanggal 15 dan 17 April 2014. Dimana pelaksanaan tersebut

akan dilaksanakan seperti yang ada dibawah ini.

Pertemuan pertama pada siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 15 April

2014 pada jam pertama (07.15-08.25). dalam siklus II menggunakan model

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) ini mempelajari pesawat

sederhana jenis katrol dan roda berporos beserta ciri-ciri dan contohnya.

Pembelajaran dimulai dengan melakukan apersepsi atau bahan pengait yang

sesuai dengan tema yang akan dipelajari yaitu pesawat sederhana jenis katrol dan

roda berporos beserta ciri-ciri dan contohnya.

Adapun kegiatan apersepsi ini adalah guru mengajukan pertanyaan “siapa

yang tadi pagi berangkat sekolah naik sepeda?”. Kemudian guru bertanya jawab

tentang roda sepeda yang berputar. Setelah itu guru juga menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama. Dalam kegiatan

eksplorasi guru menunjukan benda-benda yang menggunakan prinsip kerja roda

berporos. Guru bertanya jawab kepada siswa tengtang benda-benda yang telah

ditunjukan guru. Selain itu guru juga bertanya jawab kepada siswa tentang benda

apa saja disekitar rumah mereka yang menggunakan prinsip kerja roda berporos.

Dari pertanyaan guru tentang roda berporos, siswa diarahkan kepada topic

yang akan mempelajari “pesawat sederhana jenis roda berporos”. Sebelum

melakukan investigasi kelompok guru juga menjelaskan bagaimana proses

pembelajaran yang akan dilakukan. Sebelum membagi kelas kedalam kelompok,

guru menjelaskan tentang topic yang akan dipelajari. Dari topic tersebut guru

mengkondisikan siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok kerja kelas

yang sudah ada. Setelah kelompok kerja terkondisikan, guru memilih setiap

kelompok untuk memilih ketua kelompok. Para perwakilan kelompok diminta

untuk maju dan mengambil materi yang telah disiapkan oleh guru. Dimana materi

tersebut berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain. Setelah setiap

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66

kelompok mendapatkan materi, siswa diminta untuk melakukan investigasi

terhadap materi yang mereka dapatkan. Siswa diberikan LKS (Lembar Kerja

Siswa) yang berisikan tentang bagaimana hasil investigasi yang dilakukan setiap

kelompok.

Setelah semua kelompok selesai melakukan investigasi kelompok dan

menuliskan hasil akhir kedalam LKS, kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasil dari percobaan tersebut yang diwakili oleh juru bicara

yang telah ditunjuk setiap kelompok. Presentasi dilakukan secara bergiliran. Bagi

kelompok yang belum dapat giliran presentasi, kelompok tersebut mendengarkan

dan memberi tanggapan terhadap presentasi yang tidak sesuai atau salah.

Setelah presentasi selesai dilakukan, siswa secara bersama-sama

merangkum materi dari investigasi yang telah dilakukan. Dari presentasi tersbeut,

siswa dapat menyebutkan benda-benda yang menggunakan prinsip kerja roda

berporos.

Pelaksanaan penelitian pada pertemuan kedua akan dilaksanakan pada

tanggal 17 April 2014 pada jam kedua (09.30-10.40). dalam siklus II ini dipelajari

tentang pesawat sederhana jenis Katrol. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan

kegiatan apersepsi dengan menunjukan gambar penimba sumur. Kemudian guru

menanyakan kepada siswa “kenapa air didalam sumur yang diambil dengan timba

dpaat naik keatas?”. Kemudian guru bertanya jawab tentang pertanyaan yang telah

diajukan oleh guru. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada pertemuan tersebut. Stelah apersepsi selesai dilakukan, guru juga

melakukan eksplorasi yaitu dengan emnunjukan beberapa gambar benda yang

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67

menggunakan prinsip kerja Katrol. Kemudian siswa dan guru bertanya jawab

tentang Katrol tersebut. Untuk mempertegas pengetahuan siswa, guru juga

bertanya jawab tentang bentuk benda di sekitar rumah mereka yang menggunakan

prinsip kerja katrol.

Dalam kegiatan elaborasi guru menjelaskan secara singkat materi yang akan

dipeajari. Kemudian guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen.

Setelah kelompok kerja terkondisikan, guru meminta setiap kelompok untuk

memilih ketua kelompok. Para perwakilan kelompok diminta untuk maju dan

mengambil materi yang telah disiapkan oleh guru. Dimana materi tersebut

berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Setelah setiap

kelompok mendapatkan materi, siswa diminta untuk melakukan investigasi

terhadap materi yang mereka dapatkan. Siswa diberikan LKS (Lembar Kerja

Siswa) yang berisikan tentang bagaimana hasil investigasi yang dilakukan setiap

kelompok.

Setelah semua kelompok selesai melakukan investigasi kelompok dan

menuliskan hasil akhir kedalam LKS, kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasil dari percobaan tersebut yang diwakili oleh juru bicara

yang telah ditunjuk oleh setiap kelompok. Presentasi dilakukan scera bergiliran.

Bagi kelompok yang belum ,mendapat giliran presentasi, kelompok tersebut

mendengarkan dan memberikan tanggapan terhadap presentasi yang tidak sesuai

atau salah. Setelah presentasi selesai dilakukan, siswa secara bersama-sama

merangkum materi dari investigasi yang telah dilakukan. Drai percobaan tersebut,

siswa dapat menyebutkan benda-benda yang menggunakan prinsip kerja Katrol.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

68

Guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang jenis – jenis pesawat

sederhana beserta ciri-ciri dn contohnya. Setelah semua siswa paham tentang

materi yang telah diberikan, kemudian guru membagikan soal evaluasi yang telah

disiapkan. Berikutnya setelah semua siswa selesai mengerjakan, kemudian guru

membahas dan mengoreksi soal evaluasi yang sudah dikerjakan siswa. Setelah

selesai guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

4.1.3.3. Observasi

Dalam penelitian yang dilakukan pada siklus II, peneliti melakukan

pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dalam

penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada

siswa Kelas V SD N Kopeng 02 Semester II mata pelajaran IPA. Observasi

dilakukan secara berkelanjutan pada setiap pertemuan.

Pada Siklus I Pertemuan I dan II dilakukan observasi terhadap guru dan

siswa (lampiran 2) yang telah disediakan oleh peneliti. Sesuai dengan hasil

observasi dengan menggunakan lembar observasi dapat diketahui bahwa guru

telah menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Pada kegiatan pendahuluan guru sudah melaksanakan proses pembelajaran

sesuai yang telah ditentukan. Guru masih canggung dalam materi yang akan

diajarkan. Pada saat Siklus II dilaksanakan guru terlihat sangat tegas dalam

menyampaikan materi. Pada saat guru bertanya jawab tentang Pesawat sederhana,

siswa yang antusias menjawab lebih banyak dibandingkan dengan siklus

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

69

sebelumnya. Selain itu pada saat bertanya jawab guru terlihat sudah lebih

menguasai tentang materi yang akan diajarkan.

Pada kegiatan inti, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan syntax

yang diinginkan. Langkah-langkah model pembelajaran tipe Group Investigation

(GI) sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini tercermin pada saat guru

membagikan kerja kelompok, yaitu guru sudah memanggil ketua kelompok

masing-masing kelompok untuk mengambil materi yang akan dibagikan. Selain

itu guru juga sudah memberikan arahan untuk bagaimana cara mengerjakan LKK

dan mengguanakan alat peraga yang telah dibagikan. Dalam kegiatan ini siswa

sudah melakukan investigasi pada materi yang telah dibagikan, hal ini terbukti

pada saat kerja kelompok. Sebagian besar siswa sudah mengikuti pembelajaran

dengan baik. Hal ini disebabkan karena guru sudah menguasai kelas dnegan baik.

Dalam menyampaikan presentasi kelompok siswa sudah terlihat lebih berani dan

tegas dalam menyampaikan hasil kerja kelompok serta sudah ada hubungan

timbal balik antara siswa yang presentasi, siswa yang mendengarkan, dan guru.

Pada saat pelaksanaan ini guru sudah memperhatikan alokasi waktu dengan baik,

sehingga pemebelajaran dapat selesai tepat pada waktunya.

Pada kegiatan penutup, siswa banyak yang antusias dalam menjawab

pertanyaan dari guru. Sebagian siswa sangat aktif dalam menyimpulkan hasil

pembelajaran.

4.1.2.4. Refleksi

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

70

Setelah pelaksanaan, hasil analisis dan pelaksanaan pembelajaran pada

pesawat sederhana menggunakan model Group Investigation (GI), secara umum

telah menunjukan hasil yang diharapkan yaitu 75% siswa yang telah mencapai

batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

Berdasarkan pengamatan dan analisis hasil belajar siswa, maka guru dan

peenliti sepakat untuk mengakhiri siklus tindakan penelitian dalam pembelajaran

pesawat sederhana ini.

4.2 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan

bahwa ada kenaikan dalam setiap siklus. Mulai dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus

II. Hal tersebut dapat dilihat dalam data yang menunjukkan bahwa masih ada 13

siswa ( 56.52%) yang belum mencapai ketuntasan, dan 10 siswa (43.48%) yang

sudah mencapai ketuntasan. Melihat data pada pra siklus tersebut, maka peneliti

perlu mengadakan penelitian. Setelah dilaksanakan penelitian dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siklus I, maka hasil

belajar siswa menunjukan bahwa 7 siswa (30.43%) yang belum mencapai

ketuntasan, dan 16 siswa (69.57%) yang sudah mencapai ketuntasan.dengan

melihat data pada siklus I, peneliti merasa perlu diadakan lagi tindak lanjut yaitu

pada siklus II. Pada siklus II menunjukan hasil belajar 21 siswa (91.30%) yang

mencapai ketuntasan, dan 2 siswa (8.70%) yang belum mencapai ketuntasan. Dari

data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari setiap

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

71

siklusnya. Ini menunjukan bahwa model pembelajaran tipe Group Investigation

(GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD N Kopeng 02, Kecamatan

Getasan, Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

4.2.1. Deskripsi Data

4.2.1.1. Data Siklus I

Adapun hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I dan II dari standar

ketuntasan 65 adalah sebanyak 16 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

(69,57) dan yang nilainya dibawah KKM ada 7 siswa (30,43). Dengan nilai

tertinggi 80 dan nilai terendah 55.

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1. Tuntas 16 69.57

2. Tidak tuntas 7 30.43

Gambar 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas V SD N Kopeng 02

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

4.2.1.2. Data Siklus II

Adapun hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 1 dan 2 dari standar

ketuntasan 65 adalah sebanyak 21 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

(91,30%) dan yang nilainya dibawah KKM ada 2 siswa (8,70%). Dengan nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 60.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

72

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 21 91.30

2 Tidak tuntas 2 8.70

Gambar 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas V SD N Kopeng 02

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014

4.2.2. Analisis Data

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan analisis data dilakukan melalui

dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Dimana analisis

ketuntasan disajikan untuk membandingkan data mentah dengan skor nilai dalam

tiap siklus. Sedangkan analisis komparatif digunakan untuk membandingkan

siklus I dan siklus II, serta dapat digunakan untuk melihat peningkatan yang

terjadi dalam setiap siklus.

4.2.2.1. Analisis Ketuntasan

Siklus I

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus I

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Pada siswa

kelas 5 SD N Kopeng 02 kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA

sebagai berikut :

Tabel 4

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

73

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Siswa Kelas 5 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1. Tuntas 16 69.57

2. Tidak tuntas 7 30.43

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus I

dari 23 siswa yang telah mempelajari tentang pesawat sederhana jenis pengungkit

dan bidang miring masih ada beberapa sisw yang belum mencapai ketuntasan.

Ada 16 siswa (69.57) yang mendapat nialai diatas KKM. Sedangkan 7 siswa

(30.43) belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan

data diagram lingkaran sebagai berikut :

Sumber : Data Primer

Gambar 4.4

Grafik ketuntasan hasil belajar IPA Siklus I Kelas 5 SD N Kopeng 02

69.57

30.43

tuntas tidak tuntas

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

74

Siklus II

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus II

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada siswa

kelas 5 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA

sebagai berikut :

Tabel 5

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

Siswa Kelas 5 SD N Kopeng 02

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 21 91.30

2 Tidak tuntas 2 8.70

Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus 2

dari 23 siswa yang telah mempelajari pesawat sederhana jenis katrol dan roda

berporos menunjukan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus

sebelumnya. Dari tabel tersebut masih ada beberapa siswa yang belum mencapai

ketuntasan. Ada 21 siswa (91.30) yang telah mendapat nilai diatas KKM.

Sedangkan 2 siswa (8.70) belum mencapai ketuntasan.

Berdasarkan tabel 5 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai

berikut :

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

75

Sumber : Data Primer

Gambar 4.5

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Kelas 5 SD N Kopeng 02

4.2.2.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan analisis ketuntasan yang telah dilakukan pada siswa kelas 5 SD

N Kopeng 02, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Semester II Tahun

pelajaran 2013/2014 maka dapat dibuat analisis komparatif. Analisis komparatif

diguanakn untuk membandingkan hasil belajar serta untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar yang terjadi pada siklus I dan siklus II. Analisis

ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 6

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas 5 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

91.3

8.7

tuntas tidak tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

76

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

1. Tidak tuntas 13 56.53% 7 30.34% 2 8.70%

2. Tuntas 10 43.48% 16 69.57% 21 91.30%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa perbandingan ketuntasan

komparatif hasil belajar pada pembelajaran antar Pra Siklus, Siklus I, dam Siklua

II terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil ketuntasan

tiap siklus. Pada Pra siklus menunjukan bahwa siswa yang memenuhi KKM

sebanyak 43.48%, sedangkan pada siklus I menunjukan bahwa siswa yang

memenuhi KKm sebanyak 69.57% . ini menunjukan bahwa terjadi kenaikan

antara Pra siklus dengan siklus I yaitu sebesar 26.09%. sedangkan pada siklus II

menunjukan bahwa siswa yang memenuhi KKM sebesar 91.30%. peningakatn

yang terjaid dari siklus I ke siklus II sebesar 21.73%. Kondisi ini dapat

digambarkan dalam diagram perbandingan hasil belajar siswa sebagai berikut :

10

16

21

0

5

10

15

20

25

pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

77

Sumber : Data Primer

Gambar 4.6

Grafik Ketuntasan Komparatif Hasil Belajar IPA Siklus II Kelas 5

SD N Kopeng 02

4.3. Pembahasan hasil Penelitian

Pada pra siklus ada 10 siswa yang tuntas dan 13 siswa yang belum tuntas,

dengan skor tertinggi 75, dan skor terendah 50. Pada siklus I terdapat 16 siswa

yang tuntas dan 7 siswa yang belum tuntas, dengan skor tertinggi 80 dan skor

terendah 55. Pada siklus II terdapat 21 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang belum

tuntas, dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 60.

Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif learning tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pada kelas 5 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan, Kabupaten

Semarang semester II Tahun Pelajran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat pada

diagram gambar 4.7 berikut ini :

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

78

Gambar 4.7

Grafik perbandingan Skor Maksimal pada Pra Siklus

Siklus I dan Siklus II

Pada penelitian ini setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan

skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.

7580

95

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

pra siklus siklus I siklus II

50

55

60

45

50

55

60

65

pra siklus siklus I siklus II

Gambar 4.8Grafik Perbardingan Skor Minimal pada Pra

Siklus, Siklus I dan Siklus II

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

79

Setiap kenaikan skor maksimal dan skor minimal pada Pra Siklus, siklus I

dan siklus II pada penelitian ini maka juga meningkatkan perolehan skor rata-rata

pada Pra Siklus, siklus I dan Siklus II.

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yakni dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil

belajar IPA bagi siswa kelas 5 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten

semarang semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Setelah diadakan penelitian

hipotesis ini terbukti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPA di SD N Kopeng

02, berdasarkan kondisi awal (pra siklus) hanya ada 10 siawa (43.48) yang

mencapai ketuntasan belajar dari 23 siswa. Terjadi peningkatan pada siklus I, 16

siswa (69.57) yang mencapai ketuntasan belajar, dan pada siklus II meningkat

menjadi 21 (91.30) siswa yang mencapai ketuntasan belajar.

Berdasarkan hasil penelitian diatas masih ada 2 siswa yang mengalami

ketidaktuntasan. Dalam Bab II disebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh

beberapa factor yaitu factor internal, factor eksternal dan factor pendekatan

belajar. Dalam penelitian ini ada 2 siswa (8.70%) yang mengalami ketidak

62 6676.3043

0

20

40

60

80

100

pra siklus siklus I siklus II

Gambar 4.9Grafik Perbandingan Skor Rata-rata pada Pra

Siklus,Siklus 1 dan Siklus 2

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan 4 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7925/5/T1_292010152_BAB IV.pdf · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

80

tuntasan, dimana 2 siswa ini tidak dapat mencapai nilai diatas KKM karena ada

bebeapa factor yang mempengaruhinya. Factor internalnya adalah karena memang

tingkat kecerdasan kedua siswa ini memang berbeda dengan siswa yang lainnya

atau dibawah rata-rata, selain itu sifat yang ditunjukan oleh 2 siswa ini adalah

selalu tidak memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru mereka.

Kemudian factor eksternal yang mempengaruhi adalah dari factor keluarga. Setiap

pulang sekolah mereka bermain dan tidak belajar tanpa ditegur atau diperhatikan

kedua orang tua mereka.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika bagi siswa kelas 5 SD Negeri Kopeng 02

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut ditunjukan bahwa adanya

kenaikan hasil belajar pada setiap siklusnya. Selain itu langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe Group investigation (GI) terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas 5 SD Negeri Kopeng 02

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat pada perbedaan

hasil siklus I dan siklus II. Pada siklus I guru belum menerapkan semua langkah-

langkah pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah Group Investigation (GI)

dan menyebabkan hasil belajar pada siklus I masih rendah. Sedangkan pada siklus

II guru sudah menggunakan langkah0langkah pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah Group Investigation (GI), maka nilai hasil belajar mengalami

peningkatan.