16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan, tindakan dan observasi, dan hasil observasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini. 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran, guru masih menggunakan metode konvensional dan hanya menyuruh siswa untuk mencatat kemudian siswa diberi penjelasan sedikit, pada batas tuntas hasil belajar 65, masih banyak siswa yang belum tuntas. Hasil belajar bahasa Indonesia belum tuntas berjumlah 10 atau 55.5% dan siswa tuntas berjumlah 8 dengan persentase 44.4%. Observasi tersebut maka peneliti bersama guru kelas mengadakan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar. 4.1.2 Deskripsi Siklus 1 Deskripsi siklus pertama ini mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini. 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada minggu pertama bulan April. Persiapan sebelum pembelajaran tentang materi membaca teks pengumuman, kolaborator bersama peneliti mempersiapkan media berupa teks pengumuman. Selanjutnya kolaborator mempersiapkan RPP, daftar presensi siswa, lembar pengamatan berupa rubrik penilaian, serta ruang yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1,

dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan, tindakan dan

observasi, dan hasil observasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran, guru masih menggunakan metode

konvensional dan hanya menyuruh siswa untuk mencatat kemudian siswa diberi

penjelasan sedikit, pada batas tuntas hasil belajar 65, masih banyak siswa yang

belum tuntas. Hasil belajar bahasa Indonesia belum tuntas berjumlah 10 atau

55.5% dan siswa tuntas berjumlah 8 dengan persentase 44.4%. Observasi tersebut

maka peneliti bersama guru kelas mengadakan tindakan kelas untuk

meningkatkan hasil belajar.

4.1.2 Deskripsi Siklus 1

Deskripsi siklus pertama ini mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat di bawah ini.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada minggu pertama bulan April.

Persiapan sebelum pembelajaran tentang materi membaca teks pengumuman,

kolaborator bersama peneliti mempersiapkan media berupa teks pengumuman.

Selanjutnya kolaborator mempersiapkan RPP, daftar presensi siswa, lembar

pengamatan berupa rubrik penilaian, serta ruang yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

42

2) Pertemuan kedua

Perencanaan pada pertemuan kedua sebagai perbaikan pada pertemuan

pertama yang membedakan dari pertemuan pertama yaitu tentang materi membaca

pengumuman sesuai lafal dan intonasi yang tepat.

3) Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai perbaikan pada

pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes

membaca pengumuman dengan materi yang sudah dipelajari.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi mengenai pertemuan pertama, kedua

dan ketiga, dan hasil observasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

a) Pertemuan Pertama

1) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013

kegiatan tersebut adalah pada kegiatan awal Pembelajaran ruang telah ditata rapi

sesuai persiapan pembelajaran, siswa duduk dengan pasangannya masing-masing

yang berjumlah 2 siswa dan mereka masing-masing berpikir sesuai dengan materi

dan atau pertanyaan yang diberikan oleh guru. Untuk mengawali pembelajaran ini

guru mengucapkan salam, melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa,

“Apakah kalian pernah membaca teks pengumuman? Mengapa pada saat

membaca teks pengumuman tersebut kita harus membaca nyaring suatu

pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat?” Guru menginformasikan

tetang materi yang akan dipelajari, yaitu membaca teks pengumuman.

Sebelumnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yakni

metode berpikir berpasangan berbagi.

Kegiatan inti meliputi guru meminta setiap pasangan siswa untuk maju ke

depan kelas untuk berbagi dengan cara berpasangan mengumumkan teks

pengumuman, siswa saling mencermati cara mengumumkan dari segi intonasi,

lafal, dan volume suara. Siswa secara bergantian saling mengoreksi cara

mengumumkan yang benar. Siswa secara bergantian menilai temannya yang

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

43

tampil dan memberikan komentar. Guru meminta siswa satu persatu

mengumumkan di depan teman-temannya yang lain. Siswa dan guru memberikan

komentar dan penilaian kepada penyampai pengumuman. Siswa terbaik pertama

diberi penghargaan dari guru dan teman-teman.

Kegiatan akhir siswa bersama guru merangkum dan menyimpulkan cara

mengumumkan yang benar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru

mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Hasil observasi

Pertemuan pertama untuk hasil observasi kinerja guru dengan kriteria baik

dengan skor 93 dan hasil observasi kinerja siswa dengan kriteria cukup dengan

skor 72.

b) Pertemuan Kedua

1) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2013 kegiatan tersebut

adalah pada pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.35-08.45 WIB. Sebelum

pembelajaran, guru memberikan materi tambahan yaitu tentang bagaimana cara

membaca yang tepat sesuai intonasi pada kalimat. Pada pertemuan ini guru juga

memberikan tujuan pembelajaran yaitu tentang bagaimana cara membaca nyaring,

siswa berpendapat secara berpasangan dan masing-masing siswa wajib

membacakan teks pengumuman tersebut.

Kegiatan inti meliputi setiap pasangan berdiskusi, kemudian siswa maju ke

depan kelas untuk berbagi dalam membaca pengumuman, setiap siswa wajib

memberikan pendapat dan menentukan pasangan selanjutnya untuk menyajikan

pengumuman. Siswa yang banyak menanggapi pendapat teman maka guru wajib

memberikan sanjungan.

Kegiatan akhir yaitu siwa diwajibkan bertanya kemudian menyimpulkan

bersama guru, masing-masing siswa diberi tugas rumah sebagai mengenai cara-

cara membaca nyaring.

2) Hasil observasi

Hasil observasi kinerja guru dengan kriteria baik dengan skor 108 dan hasil

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

44

observasi kinerja siswa pada pertemuan kedua adalah berkriteria baik yaitu

dengan skor 97.

c) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2013 kegiatan tersebut

adalah untuk kegiatan awal yaitu masing-masing siswa menerima materi dan

mempelajari sesuai teks yang telah diberikan. Guru mengulas pelajaran membaca

dan menanyakan kepada seluruh siswa, “Apakah kalian sudah banyak latihan

membaca nyaring di rumah yang telah Bapak berikan?”. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran berupa: Seluruh siswa wajib memberikan pendapat dan

menerima pendapat. Kemudian masing-masing siswa wajib membaca individu.

Kegiatan inti meliputi: Siswa dengan pasangannya masing-masing ke depan

kelas untuk menyampaikan pengumuman yang benar. Masing-masing siswa wajib

memberikan menanggapi teman yang menyampaikan pengumuman. Siswa saling

mencermati cara mengumumkan dari segi kenyaringan dan volume suara. Siswa

diwajibkan menjadi yang terbaik ketika membaca nyaring dan guru memberikan

penghargaan kepada seluruh siswa.

Pada kegiatan akhir yaitu: Beberapa siswa mengusulkan tentang membaca

pengumuman. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru meminta masing-masing siswa membaca teks pengumuman di

depan kelas sebagai tes lisan.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi kinerja guru dan siswa, dan

hasil tes membaca. Penilaian observasi kinerja guru dan siswa dilakukan oleh

observer. Sedangkan hasil tes membaca digunakan untuk mengukur hasil belajar

bahasa Indonesia dengan menggunakan rubrik penilaian.

4.1.2.4 Refleksi

Refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus pertama diambil dari hasil

observasi kinerja guru dan siswa, dan hasil belajar bahasa Indonesia yaitu

membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan ketepatan intonasi.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

45

Refleksi ini adalah sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran yang sudah

berlangsung dengan kesesuaian indikator kinerja. Berdasarkan hasil belajar bahasa

Indonesia dan hasil observasi kinerja guru dan siswa adalah sebagai berikut:

Hasil belajar bahasa Indonesia menunjukkan bahwa pada siklus pertama

mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu 64.1 menjadi 67.6. Siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM sejumlah 4 siswa. Siklus pertama sudah selesai

maka dilaksanakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam

penguasaan materi. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar

nilai 65 maka di peroleh dari seluruh jumlah siswa yang berjumlah 18 siswa

dalam belajarnya sebanyak 14 siswa yang tuntas dengan mendapat nilai ≥65 dan 4

siswa tidak tuntas dengan mendapat nilai di bawah KKM. Berdasarkan indikator

kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian KKM pada hasil belajar siswa

penulis memberikan patokan ≥75% dari jumlah keseluruhan siswa hasil

belajarnya meningkat dengan mencapai nilai di atas KKM=65 berdasarkan hasil

evaluasi siswa. Berdasaran hasil evaluasi siswa, ketuntasan yang ditentukan telah

meningkat, semula 44.4% menjadi 77.7% dengan jumlah keseluruhan siswa

dengan nilai maksimal 83.3 dan minimal 58.3.

Hasil observasi kinerja guru dan siswa diperoleh dari lembar observasi dari

pertemuan pertama sampai ketiga yaitu dengan kriteria baik. Hasil refleksi yang

diperoleh pada siklus pertama terdapat beberapa hambatan yaitu: a. Hambatan

penggunaan metode Berpikir Berpasangan Berbagi dalam penerapannya masih

banyak kekurangan yang terjadi, saat siswa melakukan diskusi guru hanya

memantau beberapa pasangan siswa, siswa saat melakukan diskusi cenderung

membicarakan dengan teman mengenai hal diluar pelajaran. b. Penyelesaian:

Untuk mengatasi hal dimana siswa lebih cenderung sedikit gaduh dan kegiatan

diskusi di luar materi, mengadakan partisipasi aktif disetiap pasangan pada siklus

kedua guru akan memberikan hadiah perpasangan yaitu berupa penilaian individu.

Hambatan-hambatan tersebut, maka peneliti bersama kolaborator berdiskusi

dengan observer guna memperbaiki kekurangan atas hambatan-hambatan yang

sudah dilalui pada siklus pertama yaitu dengan mempelajari model kooperatif

metode berpikir berpasangan berbagi dengan sepenuhnya dan pemberian apresiasi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

46

kepada anak. Guru bersama observer telah melakukan proses perbaikan

pembelajaran dari awal sampai akhir dan juga telah mencatat semua temuan

dalam perbaikan pembelajaran siklus pertama. Selanjutnya digunakan untuk

menyusun perbaikan pembelajaran siklus kedua.

4.1.3 Deskripsi Siklus 2

Deskripsi siklus kedua meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan

dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di

bawah ini.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

a) Pertemuan Pertama

Pelaksanakan pada minggu kedua bulan April 2013. Peneliti bersama guru

mempelajari materi berupa teks bacaan pantun serta mempersiapkan RPP dan

lembar observasi kinerja guru dan siswa. Siswa diorganisasi menjadi 9 pasangan,

setiap pasangan terdiri dari 2 siswa.

b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan dengan materi membaca pantun. Materi pantun lebih

banyak dari materi sebelumnya. Kolaborator bersama observer menyusun RPP

dan lembar observasi guna tindakan perbaikan.

c) Pertemuan Ketiga

Kolaborator bersama peneliti bekerja sama dengan observer dengan

mengupayakan seluruh tenaga dan pikiran, maka pertemuan ketiga direncanakan

dengan upaya maksimal baik penyusunan RPP sesuai dengan model, teks bacaan,

maupun lembar observasi.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a) Pertemuan Pertama

1) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2013, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

47

Kegiatan awal siswa duduk dengan pasangannya. Guru bertanya pada siswa

“Pada pertemuan minggu lalu, yaitu tentang bagaimana cara-cara membaca,

kemudian pada pertemuan ini kalian secara berpasangan wajib membaca pantun

di depan kelas”. Guru juga menyampaikan tujuan berupa: Membaca pantun

dengan pasangan.

Kegiatan inti meliputi: Masing-masing siswa menerima dan mempelajari

materi, guru meminta setiap pasangan siswa untuk maju ke depan kelas untuk

membaca pantun, siswa menanggapi penyaji. Guru meminta siswa satu persatu

mengumumkan di depan teman-temannya yang lain. Siswa dan guru memberikan

komentar dan penilaian kepada penyampai pantun. Siswa bersama guru berdiskusi

membahas materi tersebut.

Pada kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan tentang membaca

pantun. Guru melaksanakan tindak lanjut berupa materi yang harus dipelajari

berikutnya.

2) Hasil Observasi

Hasil observasi pada pertemuan pertama untuk kinerja guru berkriteria

sangat baik dengan skor 97 dan hasil observasi kinerja siswa berkriteria baik

dengan skor 84.

b) Pertemuan Kedua

1) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 April 2013 kegiatan tersebut

adalah: Pada kegiatan awal pertemuan ini berlangsung pada pukul 08.10-09.35

WIB. Semua siswa diberi materi teks bacaan. Guru menyampaikan tujuan berupa

cara membaca dengan berbalas pantun.

Kegiatan inti meliputi masing-masing siswa membaca materi, kemudian

siswa berpasangan. Satu sampai dua pasang membaca pantun di depan kelas.

Pasangan lain mendengarkan menanggapi pembacaan pantun. Dua pasangan

berikutnya membaca pantun secara berbalas. Siswa lain menanggapi penyaji

pantun. Setiap pasangan diberi penghargaan dari siswa lain dan guru. Kegiatan

akhir siswa menyimpulkan materi bersama pasangannya. Guru melakukan tindak

lanjut tentang cara membaca dari segi lafal dan ketepatan intonasi.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

48

2) Hasil Observasi

Pertemuan kedua untuk kinerja guru berkriteria sangat baik dengan skor 118

dan hasil observasi kinerja siswa berkriteria sangat baik dengan 104.

c) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013, beberapa

kegiatan sebagai berikut: Kegiatan awal pertemuan ini berlangsung pada pukul

11.00-12.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ini guru mempersiapkan banyak

tambahan-tambahan materi yang digunakan dalam membaca. Lembar pengamatan

membaca. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu: Membaca sesuai

lafal dan intonasi yang tepat pada pantun baik individu maupun berpasangan.

Untuk individu sebagai penilaian tes lisan, dan setiap pasangan wajib

membacakan pantun secara berbalas.

Kegiatan inti meliputi guru meminta setiap siswa untuk membaca pantun

dan memperhatikan tanda baca yang ada pada teks, siswa dituntut aktif

menanggapi seluruh siswa yang menyajikan pantun di kelas. Semua pasangan

membacakan pantun dengan berlasan, pasangan lain menanggapi cara yang tepat

dalam membaca. Setiap siswa yang menanggapi diberi nilai tambahan, dan jika

pasangan mampu menanggapi sesuai materi yang dibacanya juga mendapatkan

nilai lebih. Siswa secara bergantian membaca dan menanggapi secara individu

maupun kelompok untuk mencermati cara membaca pantun dari segi intonasi dan

pelafalan serta volume suara. Siswa secara keseluruhan diberi penghargaan dari

guru dan teman-teman.

Kegiatan akhir meliputi seluruh siswa menyimpulkan tentang cara membaca

yang tepat. Penilaian membaca individu sebagai tes lisan.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan pada siklus kedua ini berupa hasil belajar bahasa Indonesia

dan hasil observasi kinerja guru dan siswa meliputi pertemuan pertama sampai

ketiga. Penilaian hasil belajar bahasa Indonesia dilakukan oleh kolaborator namun

hanya dilakukan pada akhir pertemuan dan peneliti bekerja sama dengan guru,

sedangkan hasil observasi kinerja guru dan siswa dilakukan oleh observer.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

49

4.1.3.4 Refleksi

Setelah pertemuan pertama, kedua, dan ketiga hasil refleksi digunakan

untuk membandingkan hasil belajar bahasa Indonesia dan hasil kinerja guru dan

siswa.

a) Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Hasil observasi ini diperoleh hasil observasi sangat baik, oleh karena

pengkondusian kelas sangat kondusif dan efektif. Seluruh siswa telah mampu

berpartisipasi untuk menanggapi dan mengungkapkan seluruh pendapatnya. Hasil

observasi kinerja guru juga meningkat.

b) Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Hasil belajar bahasa Indonesia pada pertemuan ketiga siklus kedua diketahui

bahwa terjadi peningkatan dari 14 menjadi 16 siswa. Siswa yang tidak tuntas

diduga tingkat kecerdasan dan faktor lingkungan keluarga yang mampu

mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut.

4.2 Hasil Analisis Data

Hasil analisis data didapat dari data nilai hasil belajar bahasa Indonesia pada

pra siklus, nilai hasil belajar bahasa Indonesia pada siklus pertama, dan nilai hasil

belajar pada siklus kedua yaitu data tes membaca pada akhir siklus dan lembar

observasi kinerja guru dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di

SD Negeri 3 Tanggung diketahui bahwa nilai hasil belajar bahasa Indonesia kelas

4 dari pra siklus, siklus pertama, dan siklus kedua mengalami peningkatan melalui

metode Berpikir Berpasangan Berbagi.

4.2.1 Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru dan siswa diperoleh dari pengamatan yang

dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran.

4.2.1.1 Observasi Kinerja Guru

Hasil pengamatan observer dalam memberikan skor pada kinerja guru dan

siswa yaitu pada kriteria penskoran guru yaitu: Skor 1 jika pernyataan tersebut

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

50

kurang dilakukan oleh guru, skor 2 jika pernyataan tersebut cukup dilakukan oleh

guru, skor 3 jika pernyataan tersebut baik dilakukan oleh guru, skor 4 jika

pernyataan tersebut sangat baik dilakukan oleh guru. Untuk kriteria penilaiannya

adalah sebagai berikut: Kategori sangat baik jika skor 113-132, kategori baik jika

skor 93-112, kategori cukup jika skor 73-92, dan kategori kurang jika skor ≤ 72.

Kriteria penskoran siswa: Skor 1 jika pernyatan tersebut dilakukan oleh

kurang dari 10% dari seluruh jumlah siswa, skor 2 jika pernyataan tersebut

dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa, skor 3 jika pernyataan

tersebut dilakukan oleh 41% - 70% dari jumlah siswa, skor 4 jika pernyataan

tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah siswa.

Kriteria penilaian kategori sangat baik jika skor 101-120, kategori baik jika

skor 81-100, kategori cukup jika skor 61-80, kategori kuarang jika ≤ 60.

Untuk hasil belajarnya guru kelas bersama peneliti mengadakan penilaian berupa

pengamatan siswa dalam membaca. Hasil observasi kinerja; guru, siswa, dan hasil

belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Kinerja Guru dan Siswa Siklus 1

No Pertemuan

Hasil Observasi

Guru Siswa

Jumlah

Skor Kriteria

Jumlah

Skor Kriteria

1 1 93 B (Baik) 72 C (Cukup)

2 2 108 B (Baik) 97 B (Baik)

3 3 126 A (Sangat

Baik) 114

A (Sangat

Baik)

Kegiatan guru bersama siswa pada pembelajaran siklus pertama

berlangsung sesuai dengan perencanaan, namun diduga guru belum terbiasa

menggunakan metode berpikir berpasangan berbagi, siswa juga belum terbiasa

melakukan diskusi secara berpasangan. Sehingga hasil belajar bahasa Indonesia

mengalami kendala khususnya dalam membaca nyaring suatu pengumuman.

Maka hasil belajar bahasa Indonesia serta persentase dapat dilihat pada tabel 4.2.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

51

Pelaksanaan siklus 2 merupakan rancangan perbaikan dari siklus

sebelumnya. Tentang kriteria penskoran guru yaitu: Skor 1 jika pernyataan

tersebut kurang dilakukan oleh guru, skor 2 jika pernyataan tersebut cukup

dilakukan oleh guru, skor 3 jika pernyataan tersebut baik dilakukan oleh guru,

skor 4 jika pernyataan tersebut sangat baik dilakukan oleh guru. Untuk kriteria

penilaiannya adalah sebagai berikut: Kategori sangat baik jika skor 113-132,

kategori baik jika skor 93-112, kategori cukup jika skor 73-92, dan kategori

kurang jika skor ≤ 72.

Kriteria penskoran siswa: Skor 1 jika pernyatan tersebut dilakukan oleh

kurang dari 10% dari seluruh jumlah siswa, skor 2 jika pernyataan tersebut

dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa, skor 3 jika pernyataan

tersebut dilakukan oleh 41% - 70% dari jumlah siswa, skor 4 jika pernyataan

tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah siswa.

Kriteria penilaian kategori sangat baik jika skor 101-120, kategori baik jika

skor 81-100, kategori cukup jika skor 61-80, kategori kuarang jika ≤ 60.

Pelaksanaan siklus 2 diperoleh peningkatan kinerja guru dan siswa dapat

diliahat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kinerja Guru dan Siswa Siklus 2

No Pertemuan Hasil Observasi

Guru Siswa

Jumlah

Skor Kriteria

Jumlah

Skor Kriteria

1 1 97 B (Baik) 84 B (Baik)

2 2 118

A (Sangat

Baik) 104

A (Sangat

Baik)

3 3 129

A (Sangat

Baik) 115

A (Sangat

Baik)

Perbandingan hasil observasi kinerja guru dan siswa terdapat pada tabel 4.6

jika dilihat dari skor rata-rata dan kriteria terjadi peningkatan kinerja guru dan

siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

52

Tabel 4.3

Perbandingan Hasil Kinerja Guru dan Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

No Kinerja

Hasil Observasi

Guru Siswa

Rata-rata

skor Kriteria

Rata-rata

skor Kriteria

1 Siklus 1 109 B (Baik) 94.3 B (Baik)

2 Siklus 2 114.6 A(Sangat

Baik) 101 A(Sangat Baik)

4.2.2 Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Berdasrkan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia melalui metode Berpikir

Berpasangan Berbagi diperoleh dari hasil tes evaluasi yaitu tes lisan dari pra

siklus, siklus pertama, dan siklus kedua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4.4

Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 1

Nilai Banyaknya Siswa Persentase (%) Keterangan

45-54 1 5.5 Tidak Tuntas

55-64 3 16.6 Tidak Tuntas

65-74 9 50.0 Tuntas

75-84 5 27.7 Tuntas

Jumlah 18 100%

Nilai Rata-rata 67.6

Nilai Tertinggi 83.3

Nilai Terendah 50

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode berpikir berpasangan berbagi terjadi peningkatan, namun masih

ada 4 siswa belum memenuhi KKM(=65) dan 14 siswa telah memenuhi KKM.

Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Pada siklus kedua nilai hasil

belajar Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

53

Tabel 4.5

Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 2

Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

45-54 0 0 -

55-64 2 11.1 Belum Tuntas

65-74 5 27.7 Tuntas

75-84 11 61.1 Tuntas

Jumlah 18 100%

Nilai Rata-rata 72.2

Nilai Tertinggi 83.3

Nilai Terendah 58.3

Siklus ini menggunakan model pembelajaran kooperatif metode berpikir

berpasangan berbagi tampak adanya peningkatan aktivitas guru bersama siswa

dan hasil belajar bahasa Indonesia. Untuk 2 siswa tidak tuntas karena ia belum

menyadari betapa pentingnya hasil belajar bahasa Indonesia, bukan hanya itu

upaya-upaya pun dilakukan guru bersama peneliti untuk meningkatkan ketuntasan

hasil belajarnya. Namun apa boleh buat siswa tersebut masih saja bersikap tidak

peduli pada materi yang telah disampaikan guru tersebut. Di bawah ini merupakan

nilai hasil belajar Bahasa Indonesia dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.6

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

No

Sebelum

Tindakan Siklus 1 Siklus 2

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

1. Tidak

Tuntas 10 55.5 4 22.2 2 11.1

2. Tuntas 8 44.4 14 77.7 16 88.8

Jumlah 18 100 18 100 18 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

54

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 3

Tanggung Tanggungharjo bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa masih

rendah, diduga disebabkan oleh guru dalam mengajar, khususnya siswa kurang

mengerti di dalam benaknya yaitu tentang membaca. Siswa dapat membaca

dengan baik namun masih monoton sehingga cenderung menurunkan partisipasi

diantara masing-masing siswa, diduga pembelajaran yang dilakukan guru selalu

pasif, hal tersebut tampak bahwa pada waktu observasi guru hanya menyuruh

siswa untuk mencatat materi dan tanpa memperdulikan kebutuhan siswa sehingga

hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas 4 sebelum diadakan tindakan kelas

masih banyak siswa yang belum tuntas dalam belajarnya atau masih banyak hasil

belajar bahasa Indonesia di bawah KKM, khususnya pada materi tentang

membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. Nilai

rata-rata kelas sebelum tindakan adalah 64.1. Siswa yang mencapai kriteria

ketuntasan minimal hanya 8 siswa atau 44.4%, sedangkan siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa atau 55.5%. Nilai

tertinggi sebelum tindakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 85

sedangkan nilai terendahnya adalah 55.

Perbandingan yang tidak seimbang antara siswa yang tuntas dan tidak tuntas

karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan berarti siswa sudah mempunyai

kompetensi dibenaknya tentang materi membaca. Karena ke-8 siswa ini memang

mempunyai kecerdasan dan daya serap yang lebih dibandingkan teman-temannya.

Diduga 10 siswa yang lain belum bisa memasukkan materi ke dalam benaknya

sehingga apa yang disampaikan guru hanya bisa diserap walaupun hanya sedikit

itupun kalau siswa berkonsentrasi. Untuk meningkatkan hasil belajar bahasa

Indonesia pada kondisi awal, diperlukan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari

dua siklus. Pada kedua siklus tersebut pembelajaran yang lebih menekankan pada

aspek ketrampilan membaca pada siswa terutama dalam kesesuaian lafal dan

ketepatan intonasi, maka diperlukan rencana, rancangan, secara sistematis dalam

kegiatan belajar mengajar serta mengupayakan agar siswa dapat berpartisipasi

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

55

secara maksimal dalam pembelajaran. Guru bersama peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode berpikir berpasangan berbagi.

Proses pembelajaran, siswa nampak berpartisipasi aktif dalam kegiatan

belajar mengajar, bekerjasama dengan pasangannya mengemukakan pendapat

tentang materi-materi yang diberikan oleh guru, serta setiap pasangan mampu

berbagi kesemua siswa, sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Maka hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia.

Peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia diperoleh dari tes lisan setiap akhir

siklus 1 dan siklus 2.

1) Siklus 1

Siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

berpikir berpasangan berbagi pada siswa kelas 4 telah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal sebanyak 14 siswa dengan persentase 77.7% dan 4

siswa belum mencapai KKM dengan persentase 22.2%.. Nilai rata-ratanya

adalah 67.6, sedangkan nilai tertinggi adalah 83.3 dan nilai terendahnya

adalah 50.

2) Siklus 2

Siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

berpikir berpasangan berbagi pada siswa kelas 4 berjumlah 18, ada 2 siswa

tidak tuntas pada persentase 11.1% sedangkan 16 siswa telah tuntas pada

persentase 88.8% dengan pencapaian KKM ≥65. Nilai rata-ratanya adalah

72.2 sedangkan nilai tertinggi adalah 83.3 dan nilai terendahnya adalah 58.3.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra,

Dani Surya. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatif (Think Pair Share)

TPS untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas VIII B

SMP Negeri 3 Batu semester gasal 2011. Penelitian ini merupakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Data penelitian berupa Hasil

belajar kognitif siswa diperoleh melalui skor yang berupa tes yang dilakukan

setiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil belajar Kognitif

siswa mengalami peningkatan sebesar 23,54% dari nilai rata-rata yang

sebelumnya 50,78% menjadi 74,12% pada siklus 1 dan pada siklus II meningkat

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8114/4/T1_292009077_BAB IV.pdf · BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Pelaksanaan

56

sebesar 16,56% dari rata-rata 67,81 % menjadi 84,37%. Hasil belajar afektif di

peroleh dari pengamatan rubrik penilaian aspek afektif yang dilakukan selama

kegiatan pembelajaran, dalam pengamatan pada siklus 1 jumlah nilai rata-rata

58,8% pada siklus II meningkat sebesar 80,1% ada peningkatan 21,3%. Pada

aspek afektif hasil belajar siklus I ke siklus II ada peningkatan 21,3% dan

penilaian aspek afektif siklus II lebih tinggi dari pada siklus I. adanya peningkatan

tersebut Dikarenakan siswa sudah memahami prosedur pembelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif model TPS pada saat proses belajar

mengajar. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif metode berpikir berpasangan berbagi dapat

meningkatakan hasil belajar ekonomi pada siswa SMP.

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia pada siklus 1 dan siklus 2

menggunakan model pembelajaran kooperatif metode berpikir berpasangan

berbagi dengan melibatkan keseluruhan siswa untuk aktif sehingga siswa dapat

memiliki kemampuan dalam membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia

tentang materi membaca suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat

serta membaca pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat, sehingga hasil

belajar Bahasa Indonesia telah meningkat, yaitu pada siswa kelas 4 Sekolah Dasar

Negeri 3 Tanggung Tanggungharjo semester II tahun pelajaran 2012/2013.