70
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 19 siswa yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Letak SD N 2 Tanggel berada di wilayah Kelurahan Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Suasana SD N 2 Tanggel Tanggel masih asri dengan suasana pedesaan. SD N 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan dengan TK Pertiwi, sebelah Timur berbatasan dengan jalan kelurahan, sebelah Selatan berbatasan dengan rumah warga juga, dan sebelah Barat berbatasan dengan sawah warga. Letak yang strategis ini membuat SD N 2 Tanggel mudah dijangkau. Selain itu, dekat dengan pemukiman penduduk. SD N 2 Tanggel terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 112 siswa. 4.1.2. Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi “Bumi dan Alam Semesta”. a) Sumber Belajar Pada awalnya siswa kelas V, nilai rata-rata pelajaran IPA rendah khususnya pada materi “Bumi dan Alam Semesta”. Hal ini disebabkan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar tentang materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

4.1.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan

Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 19 siswa yang terdiri dari

9 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Letak SD N 2 Tanggel berada di

wilayah Kelurahan Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.

Suasana SD N 2 Tanggel Tanggel masih asri dengan suasana pedesaan. SD N

2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan dengan TK Pertiwi,

sebelah Timur berbatasan dengan jalan kelurahan, sebelah Selatan berbatasan

dengan rumah warga juga, dan sebelah Barat berbatasan dengan sawah

warga. Letak yang strategis ini membuat SD N 2 Tanggel mudah dijangkau.

Selain itu, dekat dengan pemukiman penduduk. SD N 2 Tanggel terdiri dari

kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 112 siswa.

4.1.2. Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel

Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, yang berjumlah 19 siswa yang

terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan materi “Bumi dan Alam Semesta”.

a) Sumber Belajar

Pada awalnya siswa kelas V, nilai rata-rata pelajaran IPA rendah

khususnya pada materi “Bumi dan Alam Semesta”. Hal ini disebabkan kurang

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar tentang materi

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

48

“Bumi dan Alam Semesta”. Hanya melalui metode ceramah saja yang

dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka.

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih

pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa

terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.

4.1.3. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V SD N 2

Tanggel semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 19 siswa

terdiri dari 10 siswa putra dan 9 siswa putri pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan materi pokok “Bumi dan Alam Semesta” terlihat

bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hanya 6 siswa yang melebihi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) dan 13 siswa lainnya masih berada di bawah

KKM yang telah di tetapkan yaitu ≥ 60.

Hal ini bisa terlihat dari nilai sekunder hasil evaluasi peserta didik

pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana sebagian besar siswa

memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = ≥ 60).

Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukannya tindakan masih

sangat rendah. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis terdapat

rekapitulasi nilai sebelum dilakukan tindakan.

Adapun nilai rekapitulasi sebelum dilakukan tindakan dapat disajikan

pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

49

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM= ≥60) adalah sebanyak 6 siswa sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa, yang dapat

diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai 0 s/d 20 sebanyak 3 siswa atau

15,78%, 21 s/d 40 sebanyak 4 siswa atau 21,05%, 41 s/d 60 sebanyak 4 siswa

atau 21,05%, 61 s/d 80 sebanyak 7 siswa atau 36,84%, dan nilai 81 s/d 100

sebanyak 1 siswa atau 5,25 %. Dengan nilai rata-rata 52,37 sedangkan nilai

tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 20.

Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dibuat diagram batang seperti

pada gambar 4.1 sebagai berikut.

No. Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa

Persentase (%)

1. 0-20 3 15,78 Belum tuntas

2. 21-40 4 21,05 Belum tuntas

3. 41-60 4 21,05 Tuntas

4. 61-80 7 36,84 Tuntas

5. 81-100 1 5,25 Tuntas

Jumlah 19 100

Rata-rata 52,37

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 20

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

50

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = ≥ 60) data hasil

perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan

No. Ketuntasan Belajar Dengan

KKM 60

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

(%)

1. Tuntas ≥ 60 6 31,57

2. Belum tuntas ≤ 60 13 68,43

Jumlah 19 100

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= ≥

60) sebanyak 13 siswa atau 68,43%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa dengan persentase 31,57%. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.2.

34 4

7

1

012345678

0-20 21-40 41-60 61-80 81-100

Jumlah Siswa

Nilai

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

51

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan

Nilai Sebelum Tindakan

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan

siswa yang hanya belajar di dalam atau ruang kelas saja kurangnya

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan ketrampilan

menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga pembelajaran

masih monoton atau konvensional, dimana metode ceramah masih

mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan

pembelajaran kurang menarik yang berakibat hasil belajar siswa menjadi

rendah dan siswa pun kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,

sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang

menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V di SD

Negeri 2 Tanggel Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis akan

melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan

penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini

penulis akan menggunakan pembelajaran Laboratorium alam (pembelajaran

luar kelas) guna meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilakukan dalam

dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar

“Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan”, dan siklus II

pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan Struktur

Bumi”

31,57%

68,43%Tuntas

Belum Tuntas

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

52

4.1.4. Siklus I

4.1.4.1.Rencana Tindakan Siklus I

Perencanaan siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan, yaitu

pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.

a. Pertemuan I siklus I

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi

dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta

alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I,

maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok

bahasan “Proses Pembentukan Tanah”,dengan materi yang akan disampaikan

pada pertemuan 1 yaitu “Susunan lapisan tanah”, kemudian menentukan tujuan

pembelajaran: melalui pengamatan dalam kegiatan praktikum, siswa dapat

mengidentifikasi susunan lapisan tanah, dan siswa mampu mempresentasikan

hasil praktikum dengan benar.

Kemudian guru kelas menyajikan pengalaman belajar yang bersifat

memotivasi yaitu pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas)

dengan mengamati/observasi dan melakukan percobaan dengan: mempelajari

susunan lapisan tanah, meningkatkan pemahaman, kebersamaan, motivasi serta

hasil belajar siswa, dan menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. Peneliti juga

mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja

siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat dan bahan untuk melakukan percobaan.

Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok

terdiri dari 4-5 siswa, guru menetapkan objek/lokasi serta lamanya waktu

melaksanakan kegiatan praktikum dilaboratorium alam, alokasi untuk

pengamatan dan kegiatan praktikum adalah 25 menit.

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan kegiatan

praktikum/percobaan kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

53

pembelajaran yaitu (2 x 35) menit dan metode praktikum dalam pembelajaran di

laboratorium alam yang meliputi kegiatan:

Fase 1 Orientasi Masalah

a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai Bagian-bagian lapisan

tanah dan langkah-langkah praktikum sesuai lembar kerja siswa.

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru sebelum melaksanakan

kegiatan praktikum.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok mengenai

susunan lapisan tanah.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum sesuai dengan

lembar kerja siswa.

c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan praktikum pada lokasi objek

pengamatan pada lingkungan sekolah.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati susunan lapisan

tanah.

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah mengenai kegiatan praktikum tentang

pengamatan susunan lapisan tanah.

b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)

Alat dan bahan

1) Gelas bening berukuran besar atau stoples

2) Pengaduk dari kayu

3) Tanah yang berasal dari kebun atau ladang

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

54

4) Air secukupnya

Langkah kerja

1) Isilah gelas atau stoples dengan air, jangan sampai penuh.

2) Masukkan tanah ke dalam gelas atau stoples tersebut.

3) Aduklah air dan tanah dengan menggunakan batang pengaduk

sampai bercampur. Biarkan sekitar 10 menit.

c. Siswa melakukan kegiatan praktikum sesuai langkah-langkah yang

sudah tersedia.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dengan anggota kelompok.

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi

kesulitan bersama anggota kelompok.

b. Guru melakukan observasi terhadap proses kegiatan praktikum

perkelompok.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

55

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan konsep

atau teori sesuai dengan materi susunan lapisan tanah.

b. Siswa menyusun laporan praktikum

Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran

mengenai susunan lapisan tanah yang telah dipelajari. Setelah menarik

kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

b. Pertemuan II siklus I

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I.

Perencanaan siklus I pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan

dilaksanakan di tepi sungai untuk mengamati jenis-jenis tanah. Sebelum

mengajar pada pertemuan II, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

menunjang proses pembelajaran.

Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok

bahasan “Jenis-jenis tanah”, kemudian guru kelas merencanakan menyajikan

pengalaman yang bersifat memotivasi yaitu pembelajaran di laboratorium alam

(pembelajaran luar kelas) dengan mengamati/observasi yaitu: mempelajari

tentang jenis-jenis tanah, meningkatkan kebersamaan, motivasi serta hasil belajar

siswa dan menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. Peneliti juga

mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja

siswa (LKS), buku pelajaran serta alat dan bahan untuk praktikum penyerapan

jenis-jenis tanah. Guru kelas juga membagi kelompok untuk siswa, dalam 1

kelompok terdiri dari 4-5 siswa, guru menetapkan objek/lokasi serta lamanya

waktu pengamatan/observasi, lokasi untuk pengamatan di tepi sungai yang

jaraknya tidak jauh dari sekolah, guru juga menentukan waktu praktikum di

laboratorium alam selama 25 menit.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

56

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan kegiatan

praktikum/percobaan kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses

pembelajaran yaitu (2x35) menit dan metode praktikum dalam pembelajaran di

laboratorium alam yang meliputi kegiatan:

Fase 1 Orientasi Masalah

a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai jenis-jenis tanah dan

langkah-langkah praktikum sesuai dengan lembar kerja siswa.

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum bersama guru dan

anggota kelompok.

c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan praktikum pada lokasi objek

pengamatan yaitu pinggir sungai di dekat sekolah.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati perbedaan

penyerapan tanah.

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah tentang langkah-langkah kegiatan

praktikum bersama anggota kelompok.

b. Siswa di bagikan keperluan praktikum (alat/bahan praktikum) dan

lankah-langkah kegiatan praktikum.

Alat dan bahan

1) 3 buah gelas plastik bekas air mineral

2) Air secukupnya

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

57

3) Tanah liat

4) Tanah berpasir

5) Tanah yang berasal dari kebun atau ladang atau persawahan

Langkah kerja

1) Masukkan tanah liat ke dalam gelas A.

2) Masukkan tanah berpasir ke dalam gelas B.

3) Masukkan tanah yang berasal dari kebun atau ladang ke dalam

gelas C.

4) Siramkan air dengan volume yang sama ke setiap gelas.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

58

c. Siswa melakukan kegiatan praktikum bersama anggota kelompok.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan bersama anggota kelompok. (foto

terlampir)

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memikirkan berbagai

cara untuk mengatasi kesulitan dalam kegiatan praktikum.

b. Guru melakukan observasi pada masing-masing kelompok.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum dengan materi jenis-jenis tanah yang

telah di pelajari.

b. Siswa menyusun laporan kegiatan praktikum

Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran

mengenai jenis-jenis tanah yang telah dipelajari. Setelah menarik kesimpulan

guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

c. Pertemuan III siklus I

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai

penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Pada

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

59

pertemuan III lokasi pengamatan/observasi akan dilaksanakan di sekitar

persawahan. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan

segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok

bahasan “Pengikisan tanah”, kemudian guru kelas menyajikan pengalaman yang

bersifat memotivasi yaitu pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar

kelas) dengan pengamatan/observasi dan melakukan percobaan yaitu:

mempelajari tentang pengikisan tanah, untuk mengetahui penyebab terjadinya

pengikisan tanah/erosi, memotivasi serta meningkatkan hasil belajar siswa, dan

menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. Guru juga mempersiapkan

perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS),

lembar test, buku pelajaran serta alat dan bahan untuk melakukan percobaan.

Guru membagi kembali siswa kedalam kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari

4-5 siswa dan kelompoknya sesuai dengan pertemuan I dan II, selanjutnya guru

menetapkan objek/lokasi serta lamanya waktu pengamatan/observasi, lokasi

untuk pengamatan adalah di sekitar persawahan dan waktu pengamatan selama

25 menit.

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan kegiatan

praktikum/percobaan kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses

pembelajaran yaitu (2x35) menit dan metode praktikum dalam pembelajaran di

laboratorium alam yang meliputi kegiatan:

Fase 1 Orientasi Masalah

a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai pengikisan tanah/erosi

dan langkah-langkah praktikum

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

60

c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/praktikum pada

lokasi objek pengamatan.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati proses pengikisan

tanah oleh air.

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki.

b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)

Alat dan bahan

1. Gelas plastik.

2. Air secukupnya

3. Tanah yang berasal dari kebun atau ladang atau persawahan

Langkah kerja

1) Buatlah 2 gundukan tanah.

a) Gundukan tanah A tanpa ada tanaman

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

61

b) Gundukan tanah B yang di beri tanaman atau rumput.

2) Siramlah masing-masing gundukan tanah dengan volume air yang

sama

3) Amatilah dengan kelompok kamu.

c. Siswa melakukan kegiatan praktikum bersama anggota kelompok.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam kegiatan praktikum bersama

anggota kelompok.

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi

kesulitan dalam proses penyelidikan dengan anggota kelompok.

b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang

dilaksanakan perkelompok.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan materi pengikisan

tanah yang telah dipelajari.

b. Siswa menyusun laporan praktikum

Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran

mengenai susunan lapisan tanah yang telah dipelajari. Setelah menarik

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

62

kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada

siswa.

4.1.4.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan,

yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Pertemuan I dan II

berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) sedangkan pertemuan III

berlangsung 70 menit, yaitu 40 menit pertama penyampaian materi dan

melakukan percobaan, dan 30 menit berikutnya evaluasi. Pertemuan I, II dan

III dilaksanakan pada tanggal 26, 28 Maret dan tanggal 29 Maret 2012.

a. Pertemuan I siklus I

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari senin tanggal 26

Maret selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran,

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I, yaitu

ketika guru memberi pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara

bersama-sama, tapi ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab,

siswa cenderung malu dan takut karena pada saat siswa menjawab dengan

jawaban salah, sebagian besar siswa mengejek dan mengolok-olok jawaban

siswa, sehingga siswa cenderung malu dan takut dalam menjawab. Sehingga

guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk menghargai jawaban

dari teman-teman mereka, salah atau pun benar.

Saat guru menjelaskan tentang materi yang dipelajari ada sebagian siswa

yang malah asyik bermain sendiri, mereka ada yang memainkan bolpoin,

buku atau penggaris. Untuk mengantisipasi pada pertemuan berikutnya guru

memerintahkan seluruh siswa untuk memasukkan semua alat tulis yang ada

di atas meja siswa masing-masing.

Ketika kegiatan praktikum di luar kelas dilakukan sebagian siswa masih

kebingungan tentang bagaimana cara mengamati dan mencari informasi apa

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

63

saja yang harus ditulis dalam LKS, sehingga di pembelajaran berikutnya

guru akan memberi penjelasan dengan rinci cara mencari informasi dan

pengamatan. Sebagian kelompok masih belum kompak dan belum

bekerjasama dengan baik sehingga guru perlu memberikan motivasi yaitu

berupa penghargaan bagi kelompok yang paling kompak.

Saat kegiatan praktikum/percobaan berlangsung kelompok hanya

berkumpul dan belum paham tentang langkah-langkah yang harus dilakukan.

Setelah kegiatan praktikum selesai ketua kelompok menyampaikan hasil

percobaannya. Ketika guru meminta siswa untuk bertanya, memberi

pendapat atau tanggapan tidak ada siswa yang menanggapi atau mau

bertanya, memberi pendapat atau tanggapan, sehingga guru perlu

memberikan pancingan pertanyaan dan motivasi kepada siswa.

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, peneliti

melakukan observasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru kelas.

Untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran yang dilakukan guru kelas. Lembar observasi tersebut meliputi

22 item untuk mengamati aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru kelas. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Kekurangan guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran

guru kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, belum

memberikan motivasi terhadapsiswa, pengaturan waktu masih perlu

diperbaiki, saat kegiatan inti guru kurang jelas dalam menyampaikan

langkah pembelajaran, guru kurang optimal dalam membimbing siswa pada

saat melakukan percobaan dan selama pengamatan. Sedangkan kelebihan

guru pada saat mengajar adalah persiapan guru sebelum mengajar telah

optimal, adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang melakukan

kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun kesimpulan telah

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

64

melibatkan siswa. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki

pada pertemuan II.

b. Pertemuan II siklus I

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari senin tanggal 28

Maret selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran,

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai

berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi pertanyaan,

sebagian besar siswa sudah menjawab dan ketika guru menunjuk salah satu

siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa sudah berani menjawab

walaupun ada juga siswa yang masih malu, karena sebagian besar siswa

sudah mulai menghargai pendapat atau jawaban yang dikemukakan oleh

siswa yang lain. Walaupun masih ada siswa yang malu dan takut dalam

menjawab, guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa tak ada

jawaban yang salah tapi yang ada hanya jawaban yang kurang tepat.

Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan

dengan tekun karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh

siswa untuk memasukkan seluruh peralatan tulis ke dalam tas, hal ini terbukti

dapat memfokuskan siswa kepada penjelasan guru. Ketika melakukan

percobaan dan pengamatan di laboratorium alam berlangsung guru

membentuk kelompok dan sebagian besar anggota kelompok dapat saling

membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah kompak, aktif

memberikan pendapat dan aktif dalam melakukan percobaan. Setelah

kegiatan percobaan siswa menyampaikan hasil dari percobaan yang telah

dilakukan, ketua kelompok menyampaikan hasil percobaan. Dalam kegiatan

ini siswa juga sudah mulai aktif dalam memberi pendapat, sanggahan atau

pertanyaan. Tapi masih ada siswa yang pasif dalam kerjasama kelompok

maupun dalam percobaan. Untuk mengatasinya guru memberi dorongan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

65

dengan memberi kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk

menjawab.

Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, peneliti

bertindak sebagai observer dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

direncanakan. Lembar observasi tersebut meliputi 22 item untuk mengamati

aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kelas. Guru kelas belum

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Kekurangan guru dalam mengajar antara lain pengaturan waktu masih perlu

diperbaiki, saat kegiatan inti guru kurang jelas dalam menyampaikan langkah

pembelajaran. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah Guru

sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat kegiatan praktikum

dan selama pengamatan, persiapan guru sebelum mengajar telah optimal,

adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang melakukan kegiatan diluar

kegiatan pembelajaran, saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa.

Adapun kekurangan dalam pertemuan II akan diperbaiki pada pertemuan III.

c. Pertemuan III siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III sebagai tindak lanjut,

penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan I dan II.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 Maret

selama 90 menit, 60 menit untuk penyampaian materi dan kegiatan percobaan,

selanjutnya 30 menit berikutnya untuk evaluasi pertemuan I, II, dan III.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga kegiatan pembelajaran

yaitu kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan

III berlangsung sudah sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik.

Sebagian besar sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium

alam, yaitu saat tanya jawab, pengamatan, dan percobaan siswa aktif

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

66

bekerjasama dengan anggota kelompok dan aktif dalam menyelesaikan

kegiatan praktikum, sebagian besar siswa sudah termotivasi dalam belajar.

Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan III berlangsung, peneliti

melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru kelas. Untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah peneliti

sediakan. Lembar observasi tersebut meliputi 22 item untuk mengamati

aktivitas guru kelas pada pertemuan ketiga ini, semua item pada pertemuan III

diharapkan guru kelas sudah berjalan lebih baik dari pertemuan I dan II.

Kekurangan guru dalam mengajar antara lain pengelolaan kelas perlu

diperbaiki. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah Guru sudah

lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat kegiatan

praktikum/percobaan dan selama pengamatan, persiapan guru sebelum

mengajar telah optimal, adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang

melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun kesimpulan

telah melibatkan siswa, dan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan

baik, sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, sebagian besar

siswa sudah antusias dalam kegaiatn pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam ini akan dilanjutkan ke siklus II sebagai pemantapan

keberhasilan siklus I.

4.1.4.3. Observasi Siklus I

Hasil observasi pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar

observasi yang diterapkan oleh peneliti untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan dalam kegiatan pembelajaran (terlampir). Penilaian observasi ini

dilakukan oleh observer (peneliti). Hasil tindakan proses pembelajaran di

laboratorium alam pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I,

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

67

pertemuan II dan pertemuan III. Pembelajaran di katakan berhasil pada setiap

pertemuan apabila memperoleh nilai rata-rata 3 dengan kategori baik.

a) Pertemuan I

Penerapan pembelajaran di laboratorium alam pada siklus I pertemuan I ini

dapat dilihat pada tabel 4.3 hasil obsevasi kognitif siswa. Adapun tabel hasil

observasi siklus I pertemuan I tersaji sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I

Keterangan:

1) 0 < x ≤ 1 Kategori Kurang

2) 1 < x ≤ 2 Kategori cukup

3) 2 < x ≤ 3 Kategori Baik

4) 3 < x ≤ 4 Kategori sangat Baik

Dari tabel 4.3 dilihat siklus I pertemuan I pembelajaran di laboratorium

alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan dengan jumlah total perolehan

sebesar 13, atau dengan rata-rata 2,6 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam dengan menggunakan metode praktikum. Tetapi dari hasil

penilaian lembar observasi dapat dilihat pada fase orientasi masalah dan

merefleksi hasil praktikum masih belum maksimal karena hanya memperoleh skor

No Indikator Rata-rata

1. Fase 1 Orientasi Masalah 2,5

2. Fase 2 Perumusan Masalah 2

3. Fase 3 Melakukan Praktikum/ Observasi 3

4. Fase 4 Mengatasi kesulitan 3

5. Fase 5 Merefleksi hasil praktikum 2,5

Jumlah 13

Rata-rata hasil observasi 2,6

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

68

2 pada masing-masing item. Ada item yang belum dilaksanakan oleh guru yaitu

item perumusan masalah. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan

berdasarkan hasil observasi memperoleh skor rata-rata dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,6. Berdasarkan hasil skor rata-rata

observasi pada siklus I pertemuan I penerapan metode praktikum belum mencapai

indikator yang ditentukan penulis dengan kategori baik yaitu ≥ 3. Tetapi

pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan II untuk menyempurnakan

kegiatan pembelajaran di laboratorium alam.

b) Pertemuan II

Penerapan pembelajaran di laboratorium alam pada siklus I pertemuan II ini

dapat dilihat pada tabel 4.4. Adapun tabel hasil observasi siklus I pertemuan I

tersaji sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II

Keterangan: a) 0 < x ≤ 1 Kategori Kurang

b) 1 < x ≤ 2 Kategori cukup

c) 2 < x ≤ 3 Kategori Baik

d) 3 < x ≤ 4 Kategori sangat Baik

No Indikator Rata-rata

1. Fase 1 Orientasi Masalah 3

2. Fase 2 Perumusan Masalah 2

3. Fase 3 Melakukan Praktikum/ Observasi 3

4. Fase 4 Mengatasi kesulitan 3

5. Fase 5 Merefleksi hasil praktikum 2,5

Jumlah 13,5

Rata-rata hasil observasi 2,7

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

69

Dari tabel 4.4 dilihat siklus I pertemuan II pembelajaran di laboratorium

alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal kategori baik

dengan jumlah total perolehan kegiatan pembelajaran sebesar 13,5 atau dengan

rata-rata 2,7 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam

dengan menggunakan metode praktikum. Tetapi dari hasil penilaian lembar

observasi dapat dilihat pada fase perumusan masalah. Ada item yang masih

mendapat skor cukup yaitu 2 pada kegiatan pembelajaran. Dari keseluruhan

kegiatan pembelajaran di laboratorium alam, dari hasil penilaian observasi ada

kegiatan pembelajaran yang belum dilakukan oleh guru kelas. Selain itu guru

kelas juga belum melakukan item evaluasi. Dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor

rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,7.

Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa skor yang ditargetkan minimal

dengan kategori baik adalah dengan skor rata-rata ≥ 3 dengan pernyataan

bahwa penerapan metode praktikum telah diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran di laboratorium alam yaitu dengan kategori baik. Berarti pada

siklus I pertemuan II ini belum tercapai karena kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam diterapkan guru minimal dengan kategori baik belum sesuai

target skor rata-rata yang di tentukan yaitu ≥ 3. Tetapi pembelajaran akan

dilanjutkan pada pertemuan III untuk menyempurnakan kegiatan pembelajaran

di laboratorium alam dengan memberikan evaluasi kepada siswa.

c) Pertemuan III siklus I

Penerapan pembelajaran di laboratorium alam pada siklus I pertemuan III

ini dapat dilihat pada tabel 4.5. Adapun tabel hasil observasi siklus I pertemuan

I tersaji sebagai berikut:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

70

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan III

No Indikator Rata-rata

1. Fase 1 Orientasi Masalah 3

2. Fase 2 Perumusan Masalah 3

3. Fase 3 Melakukan Praktikum/ Observasi 3,33

4. Fase 4 Mengatasi kesulitan 3

5. Fase 5 Merefleksi hasil praktikum 3

Jumlah 15,33

Rata-rata hasil observasi 3,06

Keterangan:

a) 0 < x ≤ 1 Kategori Kurang

b) 1 < x ≤ 2 Kategori cukup

c) 2 < x ≤ 3 Kategori Baik

d) 3 < x ≤ 4 Kategori sangat Baik

Dari tabel 4.5 dilihat siklus I pertemuan III pembelajaran di

laboratorium alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal

kategori baik dengan jumlah total perolehan kegiatan pembelajaran sebesar

15,33 atau dengan rata-rata 3,06 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam dengan menggunakan metode praktikum. Dari hasil

penilaian lembar observasi dapat dilihat pada tiap fase sudah mengalami

peningkatan dari pertemuan I, II, dan III. Dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor

rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata

3,06. Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa skor yang ditargetkan

minimal 3 dengan pernyataan bahwa penerapan metode praktikum telah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

71

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium alam. Berarti pada

siklus I pertemuan III ini sudah tercapai karena kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam diterapkan guru minimal dengan kategori baik sudah

melebihi skor rata-rata yang telah di tentukan dengan kategori baik yaitu

dengan skor rata-rata ≥ 3. Tetapi pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus

II untuk menyempurnakan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam.

4.1.4.4. Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil belajar

kognitif dan psikomotorik siswa pada kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam. Pada pembelajaran siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan.

Dari 3 pertemuan di hitung nilai rata-rata pertemuan I, II, dan III untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa baik sebelum

tindakan maupun hasil belajar siklus I, bisa di gunakan sebagai acuan

untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siklus II. Sedangkan hasil

belajar psikomotorik digunakan untuk mengukur ketrampilan siswa dalam

kegiatan praktikum dan membandingkan nilai rata-rata pada sikklus I dan

siklus II.

4.1.4.5. Hasil Belajar Kognitif Siklus I

Adapun hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) pada

siklus I diperoleh hasil belajar seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

72

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pertemuan I, II, dan III Siklus I

Berdasarkan tabel 4.6 siswa yang mencapai ketuntasan belajar

(KKM = ≥60) adalah sebanyak 19 siswa atau 100% dari keseluruhan

siswa sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 0 siswa atau 0% dan dapat diartikan bahwa tidak ada siswa

yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Belajar

(KKM=60), yang dapat diuraikan dengan nilai 0 s/d 20, 21 s/d 40 dan

41 s/d 60 atau tidak ada yang mendapatkan nilai ˂ 60 dengan persentase

0% dan nilai 61 s/d 80 sebanyak 18 siswa dengan persentase 94,74%,

sedangkan nilai 81 s/d 100 sebanyak 1 siswa 5,26% dan yang memiliki

Dengan nilai rata-rata 71,04 dan nilai tertinggi adalah 88,89 sedangkan

nilai terendahnya adalah 63,63.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.6 dapat dibuat

diagram batang seperti pada gambar 4.3.

No. Nilai Siklus I Keterangan Jumlah siswa

Persentase (%)

1. 0 - 20 0 0 Tidak tuntas 2. 21-40 0 0 Tidak tuntas 3. 41-60 0 0 Tidak tuntas 4. 61-80 18 94,74 Tuntas 5. 81-100 1 5,26 Tuntas

Jumlah 19 100 Rata-rata siklus I 71,04 Nilai Rata-rata

tertinggi 88,89

Nilai Rata-rata terendah 63,63

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

73

Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Rata-Rata

Pertemuan I, II, dan III Siklus I

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus I berdasarkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) dapat disajikan dalam bentuk

tabel 4.7.

Tabel 4.7

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

No. Ketuntasan Belajar KKM 60

Jumlah Siswa Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 60 19 100 2. Belum tuntas ≤ 60 0 0

Jumlah 19 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dapat

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM = ≥ 60) sebanyak 0 siswa atau tidak ada

yang mendapatkan nilai ˂60 dengan persentase 0%. Sedangkan yang

sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa dengan

persentase 100%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat

pada gambar 4.4.

0 0

0

18

10

5

10

15

20

0 - 20 21-40 41-60 61-80 81-10

Jumlah Siswa

Nilai

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

74

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan pada gambar 4.4 dengan menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) siswa

yang belum tuntas (KKM = ≥ 60) adalah sebanyak 0 siswa atau tidak

ada siswa yang mendapatkan nilai ˂60. Sedangkan siswa yang tuntas

dalam belajarnya sebanyak 19 siswa atau 100% dari jumlah siswa

mendapatkan nilai ≥ 60. Berarti indikator kinerja dalam penelitian ini

sudah tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah mendapatkan

nilai ≥ 60 dan dapat diartikan 100% dari jumlah siswa memahami

materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja pada

penelitian pada siklus I telah berhasil tercapai. Dan untuk

memantapkan dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus II

sebagai pemantapan.

4.1.4.6. Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I

a) Hasil belajar psikomotorik berdasarkan skor rata-rata pertemuan

I, II, dan III

Hasil belajar psikomotorik siswa setelah menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas)

diperoleh hasil belajar psikomotorik seperti pada tabel 4.8.

100%

0%

Tuntas

Belum Tuntas

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

75

Adapun nilai skor rata-rata pada setiap aspek yang diteliti

pertemuan I, II dan III hasil belajar psikomotorik siklus I dapat

disajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Siklus 1

No Aspek yang diteliiti Skor

Rata-rata 1 2 3 4

1. Penggunaan Alat dan bahan - 10 36 11 3,01

2. Melakukan percobaan - 24 93 5 2,02

3. Kegiatan Pengamatan - 23 33 1 2,61

4. Kegiatan laporan - 63 104 - 2,65

5. Kebersihan - 26 31 - 2,54

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa

pada aspek melakukan percobaan masih rendah dengan nilai rata-rata

petemuan I, II, dan III adalah 2,02. Pada siklus petama siswa masih

terlihat kebingungan dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Tetapi

pada pertemuan I, II, dan III pada aspek penggunaan alat dan bahan

siswa sudah bisa menggunakan alat dengan baik. Terbukti dari nilai

rata-rata pertemuan I, II, dan III adalah 3,01. Pada aspek penggunaan

alat dan bahan siswa sudah bisa menggunakan alat dan bahan sesuai

dengan langkah-langkah yang dijelaskan oleh guru sebelum kegiatan

praktikum. Sedangkan pada aspek kegiatan pengamatan, kegiatan

laporan, dan kebersihan nilai rata-rata antara 2, 50 – 2,70. Hal itu dapat

dilihat bahwa hasil belajar nilai rata-rata siklus I perlu diadakannya

peningkatan pada pembelajaran siklus II.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

76

b) Hasil belajar psikomotor siswa berdasarkan nilai rata-rata pertemuan I,

II, dan III

Hasil belajar psikomotorik siswa setelah menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) diperoleh

hasil belajar seperti pada tabel 4.9. Adapun nilai rata-rata pertemuan I, II

dan III rekapitulasi hasil belajar psikomotorik siklus I dapat disajikan

pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Nilai Rata-Rata Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siklus 1

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM= ≥60) adalah sebanyak 19 siswa atau

100% sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0

siswa atau 0%, yang dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai 0 - 20

, 21 s/d 40, 41 s/d 60 atau tidak ada yang mendapatkan nilai < 60 dengan

No. Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa

Persentase (%)

1. 0 - 20 0 0 Belum tuntas

2. 21-40 0 0 Belum tuntas

3. 41-60 0 0 Tuntas

4. 61-80 19 100 Tuntas

5. 81-100 0 0 Tuntas

Jumlah 19 100

Rata-rata Siklus 1 68,57

Nilai rata-rata tertinggi 72,21

Nilai rata-rata terendah

66,66

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

77

persentase 0% dan nilai 61 s/d 80 sebanyak 19 siswa atau 100%, nilai 81 s/d

100 sebanyak 0 siswa atau 0% . Dengan nilai rata-rata pertemuan I, II dan III

adalah 68,57 sedangkan nilai rata-rata tertinggi pertemuan I, II, dan III adalah

72,21 sedangkan nilai rata-rata terendah terendah I, II, dan III adalah 66,66.

Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dibuat diagram seperti pada gambar

4.5 sebagai berikut.

Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

Psikomotorik Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = ≥60) data hasil

perolehan nilai rata-rata aspek psikomotorik pertemuan I, II, dan III siklus I

dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.10.

0

0

0

19

00

5

10

15

20

0 - 20 21-40 41-60 61-80 81-100

Jumlah Siswa

Nilai

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

78

Tabel 4.10

Ketuntasan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 60 19 100

2. Belum tuntas ≤ 60 0 0

Jumlah 19 100

Ketuntasan hasil belajar Psikomotorik siswa memiliki nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 0 siswa atau 0%,

sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa

dengan persentase 100%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat

pada gambar persentase hasil belajar psikomotorik 4.6.

Gambar 4.6 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotorik Siklus I

4.1.4.7. Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari

pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan

dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang

dilaksanakan pada setiap pertemuan I, II, dan II pada siklus I dan hasil nilai

rata-rata siswa pada pertemuan I, II, dan III. Refleksi ini digunakan sebagai

100,00%

0,00%

Tuntas

Belum Tuntas

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

79

bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses

pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja pada siklus I yaitu ≥ 80%.

Pembelajaran di laboratorium alam yang diterapkan oleh guru pada

pertemuan I sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan dengan total

perolehan pada kegiatan pembelajaran sebesar 13, atau dengan rata-rata 2,6

dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam dengan

menggunakan metode praktikum. Jika dilihat dari indikator yang telah

ditentukan oleh penulis maka pembelajaran di laboratorium alam yang telah

diterapkan oleh guru belum tercapai, karena indikator yang ditetapkan oleh

penulis adalah ≥ 80% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium

alam belum diterapkan oleh guru dengan minimal kategori baik, masih ada

kegiatan pembelajaran pertemuan I ini yang belum dilaksanakan oleh guru

yaitu item perumusan masalah.

Masih banyak kekurangan yang terjadi pada pembelajaran pertemuan I

siklus I. Adapun kekurangan pembelajaran pada pertemuan I adalah sebagai

berikut:

1. Alokasi waktu belum sesuai dengan rencana pembelajaran.

2. Pemberian arahan dalam pengamatan/ observasi masih belum optimal.

tanya jawab, kerjasama kelompok, praktikum, pembahasan, pemantapan,

dan kegiatan tindak lanjut, sehingga.

3. Kegiatan membuka pelajaran belum berjalan dengan baik karena guru

belum berhasil meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan apersepsi dan

motivasi.

4. Siswa mengalami kebingungan dalam praktikum dan belum begitu terlibat

aktif dalam kegiatan tanya jawab, kerjasama kelompok, dan praktikum.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

80

5. Renovasi sekolah pembelajaran di ruang kelas sedikit terganggu, karena

kelas yang digunakan untuk belajar menggunakan rumah warga. Sehingga

penguasaan kelas perlu ditingkatkan dalam mengajar.

6. Pemanfaatan sumber belajar yang diterapkan oleh guru belum berjalan

dengan baik karena guru belum berhasil mengajak siswa untuk

mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan

ketertarikan siswa pada sumber pembelajaran.

Di samping kekurangan pada pertemuan I juga ada kelebihan dalam

pertemuan I. Adapun kelebihannya dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Lokasi pengamatan, teknik pengamatan, pembagian kelompok juga sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru juga sudah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa sehingga pembelajaran berjalan tanpa tekanan.

3. Guru juga sudah melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan I dari

kekurangan dan kelebihan diatas dapat dijadikan sebagai acuan untuk

perbaikan pada pembelajaran di laboratorium alam pertemuan II siklus I.

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada pertemuan II sudah

diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal kategori baik dengan jumlah

total pada kegiatan pembelajaran sebesar 13,5 atau dengan rata-rata 2,7 dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam dengan

menggunakan metode praktikum. Jika dilihat dari indikator kinerjanya yang

telah ditentukan oleh penulis maka pembelajaran yang telah diterapkan oleh

guru belum tercapai pada pertemuan II, karena indikator kinerja yang

ditetapkan oleh penulis adalah ≥ 80% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran

di laboratorium alam dengan metode praktikum belum diterapkan oleh guru

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

81

minimal dengan kategori baik dengan criteria nila rata-rata adalah 3. Pada

pertemuan II ini masih ada item yang belum dilaksanakan dalam pertemuan II

ini yaitu merumuskan masalah pada kegiatan praktikum.

Masih ada kekurangan yang terjadi pada pembelajaran pertemuan II

siklus I. Adapun kekurangan pembelajaran pada pertemuan II adalah sebagai

berikut:

1. Alokasi waktu masih belum sesuai dengan rencana pembelajaran,

kerjasama, dan pembahasan belum diterapkan guru dengan baik hal ini

terlihat siswa belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Pemberian arahan dalam pengamatan/ observasi masih belum optimal,

tanya jawab, kerjasama kelompok, praktikum, pembahasan, pemantapan,

dan kegiatan tindak lanjut.

3. Siswa mengalami kebingungan dalam praktikum dan belum begitu terlibat

aktif dalam kegiatan tanya jawab, kerjasama kelompok, dan praktikum.

4. Penguasaan kelas kurang optimal.

5. Pemanfaatan sumber belajar yang diterapkan oleh guru masih belum

berjalan dengan baik.

Di samping ada kekurangan pada pertemuan I dan II juga ada

kelebihan dalam pertemuan II. Adapun kelebihannya dapat di uraikan sebagai

berikut:

1. Kegiatan membuka pelajaran yang berjalan dengan baik karena guru telah

berhasil meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan apersepsi dan

motivasi.

2. Siswa termotivasi dalam kegiatan apersepsi dan motivasi hal ini terihat

ketika guru melaksanakan brand game siswa sangat senang dan terlibat

aktif dalam brand game yang dibuat guru,

3. Siswa dalam kegiatan pembelajaran dan siswa juga sudah tidak

kebingungan dalam kegiatan praktikum, pengamatan/ observasi.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

82

4. Lokasi pengamatan, teknik pengamatan, pembagian kelompok juga sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Guru juga sudah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa sehingga pembelajaran berjalan tanpa tekanan.

Berdasarkan observasi/pengamatan kegiatan pembelajaran siklus I

pertemuan II dari kekurangan dan kelebihan diatas dapat dijadikan sebagai

acuan untuk perbaikan pada pembelajaran di laboratorium alam pertemuan III

siklus I.

Selanjutnya pada pertemuan III pembelajaran di laboratorium alam

sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal kategori baik dengan

jumlah total perolehan kegiatan pembelajaran sebesar 15,33 atau dengan rata-

rata 3,06 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam dengan

menggunakan metode praktikum. Dari hasil penilaian lembar observasi dapat

dilihat pada tiap fase sudah mengalami peningkatan dari pertemuan I, II, dan

III. Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan

hasil observasi memperoleh skor rata-rata dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran memperoleh skor rata-rata 3,06. Pada pertemuan III guru wiyata

bakti yang bertindak sebagai observer sudah mengisi semua item yang ada

dalam lembar observasi karena sudah sesuai dengan rencana pembelajaran

dan sudah dilaksanakan oleh guru. Berarti indikator kinerja pada siklus I

pertemuan III ini sudah tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan

dalam penelitian ini adalah ≥80 dari keseluruhan kegiatan di laboratorium

alam sudah diterapkan guru minimal dengan kategori baik.

Masih ada kekurangan yang terjadi pada pembelajaran pertemuan III

siklus I. Adapun kekurangan pembelajaran pada pertemuan III adalah sebagai

berikut:

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

83

1. Pembahasan materi belum diterapkan guru dengan baik hal ini terlihat

siswa belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Pemberian arahan dalam pengamatan/ observasi masih belum optimal,

siswa belum bekerjasama dengan kelompok.

3. Penguasaan kelas kurang optimal, siswa tidak menghormati guru karena

sudah merasa bisa dan mampu melakukan percobaan.

Di samping ada kekurangan pada pertemuan III juga ada kelebihan

dalam pembelajaran di laboratorium alam pertemuan III siklus I. Adapun

kelebihannya dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan membuka pelajaran sudah berjalan dengan baik karena guru telah

berhasil meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan apersepsi dan

motivasi.

2. Siswa termotivasi dalam kegiatan apersepsi dan motivasi hal ini terihat

ketika guru melaksanakan brand game siswa sangat senang dan terlibat

aktif dalam brand game yang dibuat guru,

3. Siswa dalam kegiatan pembelajaran dan siswa juga sudah tidak

kebingungan dalam kegiatan praktikum, pengamatan/ observasi.

4. Lokasi pengamatan, teknik pengamatan, pembagian kelompok juga sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Guru juga sudah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa sehingga pembelajaran berjalan tanpa tekanan.

Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa hasil belajar kognitif dan

psikomotorik siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai rata-rata kelas

siswa setelah pembelajaran di laboratorium alam dengan metode praktikum

yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM = ≥ 60) sebanyak 19 siswa

atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0

siswa atau tidak ada, dengan nilai rata-rata pertemuan I, II, dan III adalah

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

84

71,04 dan nilai rata-rata tertinggi 88,89 sedangkan nilai rata-rata terendahnya

adalah 64,44

Untuk meningkatkan rata-rata hasil perolehan nilai siswa dan untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa dalam praktikum

serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I akan

dilanjutkan ke dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium alam siklus II.

4.1.5. Siklus II 4.1.5.1. Rencana Tindakan Siklus II

a. Pertemuan I Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, Perencanaan

pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari

kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II hanya akan dilaksanakan 2 kali

pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I

tapi yang membedakan adalah lokasi pengamatan/observasi, kegiatan

pembelajaran pada siklus II ini akan dilaksanakan dengan jalan-jalan di sekitar

perkampungan yang letaknya dekat sekolah.

Sebelum mengajar pada siklus II ini, peneliti akan menyiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Struktur Permukaan

Bumi”, kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman yang bersifat

memotivasi pada pembelajaran di laboratorium alam (pengamatan/observasi

dan praktikum) adalah: mempelajari tentang bagaimana cara mengamati bentuk

bumi dari berbagai jarak pengamatan dan memahami susunan lapisan bumi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, kebersamaan, motivasi serta menumbuhkan

sikap cinta akan lingkungan. Guru juga mempersiapkan perlengkapan belajar

yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), alat bahan untuk

praktikum. Dan guru juga berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1

kelompok terdiri dari 4-5 siswa, guru menetapkan objek/lokasi serta lamanya

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

85

waktu pengamatan/observasi, lokasi untuk kegiatan praktikum yaitu di

lingkungan sekolah dan waktu kegiatannya adalah selama 25 menit.

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan kegiatan

praktikum/percobaan kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses

pembelajaran yaitu (2x35) menit dan metode praktikum dalam pembelajaran di

laboratorium alam yang meliputi kegiatan:

Fase 1 Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai struktur permukaan

bumi dan langkah-langkah praktikum sesuai lembar kerja siswa.

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru bersama anggota

kelompok.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum bersama anggota

kelompok sesuai dengan lembar kerja yang sudah disediakan.

c. Siswa diminta melakukan praktikum pada lingkungan sekolah di bawah

pohon bersama anggota kelompok.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati struktur permukaan

bumi dan menyebutkan bentuk bumi melalui berbagai bentuk

pengamatan.

Fase 3 Melakukan Praktiku/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki bersama anggota

kelompok.

b. Siswa di bagikan keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)

Mengamati Bentuk Bumi Alat dan bahan

1. Globe

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

86

2. Lem

3. Kertas HVS ukuran folio

Langkah kerja

1. Letakkan globe di tanah.

2. Buatlah teropong dari kertas HVS yang digulung.

c. Siswa melakukan kegiatan praktikum bersama anggota kelompok

tentang pengamatan bentuk bumi.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam kegiatan pengamatan bersama

anggota kelompok.

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi

kesulitan dalam proses menyelesaikan kegiatan praktikum.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

87

b. Guru perlu melakukan observasi terhadap kegiatan praktikum yang

sedang dilaksanakan dari masing-masing kelompok.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan materi struktur permukaan bumi yang telah dijelaskan guru.

b. Siswa menyusun laporan praktikum

Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran

mengenai struktur permukaan bumi yang telah dipelajari. Setelah menarik

kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

b. Pertemuan II Siklus II Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak

lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I.

Perencanaan pertemuan II lokasi pengamatan/observasi akan dilaksanakan di

halaman sekolah untuk kegiatan praktikum proses terbentuknya pegunungan.

Sebelum mengajar pertemuan ke II pada siklus II ini, peneliti akan

menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. peneliti

merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan

“Struktur Permukaan Bumi”, kemudian guru merencanakan menyajikan

pengalaman yang bersifat memotivasi pada pembelajaran di laboratorium alam

(pengamatan/observasi dan praktikum) adalah: mempelajari tentang bagaimana

cara mengamati proses terbentuknya pegunungan dari kegiatan praktikum yang

di lakukan siswa dengan langkah-langkah yang sudah di rencanakan oleh

peneliti. Serta untuk meningkatkan , kebersamaan, motivasi serta hasil belajar

siswa, dan menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. Guru juga

mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja

siswa (LKS), alat bahan untuk praktikum. Dan guru juga berencana membagi

kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa, guru

menetapkan objek/lokasi serta lamanya waktu pengamatan/observasi, lokasi

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

88

untuk kegiatan praktikum adalah dengan pengamatan di lingkungan sekolah

dan waktu kegiatannya adalah selama 25 menit.

Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan kegiatan

praktikum/percobaan kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses

pembelajaran yaitu (2x35) menit dan metode praktikum dalam pembelajaran di

laboratorium alam yang meliputi kegiatan:

Fase 1 Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai susunan lapisan

permukaan bumi dan langkah-langkah praktikum sesuai lembar kerja

siswa.

b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru.

Fase 2 Perumusan Masalah

a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok.

b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum dengan anggota

kelompok sesuai dengan lembar kerja yang sudah tersedia.

c. Siswa diminta melakukan praktikum pada lokasi objek pengamatan

yaitu di perkebunan mangga yang berada di lingkungan sekolah.

d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati susunan permukaan

bumi melalui proses terbentuknya pegunungan.

Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi

a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk bersama anggota kelompok

sesuai dengan langkah-langkah kegiatan praktikum yang sudah tersedia.

b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum)

Alat dan bahan

1. Plastisin (hijau dan merah)

2. 2 papan

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

89

Langkah kerja

1. Bentuklah kedua plastisin memanjang dan pipih. Anggap bahwa

kedua lapisan plastisin ini merupakan lapisan permukaan Bumi.

2. Susun kedua plastisin di atas papan. Buatlah lubang di tengah papan.

3. Ujung-ujung plastisin dijepit. Mintalah bantuan temanmu untuk

menjepitnya.

4. Tekan bagian bawah plastisin menggunakan telunjuk.

c. Siswa melakukan kegiatan praktikum bersama anggota kelompok.

d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam kegiatan praktikum bersama

anggota kelompok.

e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok

Fase 4 Mengatasi Kesulitan

a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi

kesulitan dalam proses penyelidikan.

b. Guru melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang

dilaksanakan serta memberikan arahan pada masing-masing kelompok

untuk mengatasi kesulitan.

Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum

a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan materi

yang telah disampaikan oleh guru kelas.

b. Siswa menyusun laporan praktikum

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

90

Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran

mengenai struktur permukaan bumi yang telah dipelajari. Setelah menarik

kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

4.1.5.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan

dan pemantapan pada siklus I, siklus II ini terdiri dari dua pertemuan dan tiga

kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. Dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 16 April dan hari Selasa tanggal 17 April, pelaksanaan pembelajaran

selama 70 menit, 20 menit untuk penyampaian materi dan 25 menit praktikum, 25

menit untuk evaluasi.

a. Pertemuan I Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 April

selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran, yaitu kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus II pertemuan I, yaitu guru

kelas sudah memberikan motivasi dan mengajak menyanyi siswa. Tujuan dan

langkah-langkah pembelajaran juga sudah disampaikan dan siswa bertanya jawab

dengan guru kelas mengenai tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

Saat guru menjelaskan objek pengamatan dan praktikum siswa sudah

memperhatikan guru antusias dan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi

yang dipelajari juga sudah di sampaikan dengan runtut. Tetapi masih ada

sebagian siswa yang malah asyik bermain sendiri ketika guru menyampaikan

materi, siswa ada yang memainkan bolpoin, buku atau penggaris dengan teman

sebangku. Untuk mengantisipasi guru mengalihkan perhatian siswa dengan

memberikan pertanyaan seputar materi yang telah di pelajari.

Ketika kegiatan praktikum di luar kelas dilakukan sebagian siswa masih

kebingungan tentang bagaimana cara mengamati dan mencari informasi apa saja

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

91

yang harus ditulis dalam LKS karena kegiatan praktikum berbeda dari siklus

sebelumnya, sehingga di pembelajaran berikutnya guru akan memberi penjelasan

dengan rinci cara mencari informasi dan pengamatan. Tetapi kelompok sudah

kompak bekerjasama dengan baik.

Setelah kegiatan praktikum selesai ketua kelompok menyampaikan hasil

percobaannya. Ketika guru meminta siswa untuk bertanya, memberi pendapat

atau tanggapan, masih menuntut jawaban serentak sehingga guru perlu

memberikan arahan untuk mengacungkan tangan sebelum menjawab pertanyaan

dari guru.

Pada saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, peneliti

melakukan observasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru kelas.

Untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran

yang dilakukan guru kelas. Lembar observasi tersebut meliputi 22 item untuk

mengamati aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Dari

hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan guru dalam mengajar

antara lain saat kegiatan pembelajaran guru kurang memperhatikan siswa yang

gaduh dalam membimbing siswa pada saat melakukan percobaan dan selama

pengamatan. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah persiapan

guru sebelum mengajar telah optimal, adanya ketegasan guru saat menegur siswa

yang melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun

kesimpulan telah melibatkan siswa. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan

diperbaiki pada pertemuan II.

b. Pertemuan II Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17

April selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembalajaran,

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Pada siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai

berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi pertanyaan

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

92

apersepsi pada awal kegiatan pembelajaran, siswa antusias menjawab

pertanyaan guru. Pada saat guru menyampaikan langkah-langkah dan tujuan

pembelajaran siswa memperhatikan dengan seksama.

Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan

dengan tekun karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh

siswa untuk memperhatikan dan menghargai guru yang sedang menjelaskan

materi, hal ini terbukti dapat memfokuskan siswa kepada penjelasan guru.

Ketika melakukan percobaan dan pengamatan di laboratorium alam

berlangsung guru membentuk kelompok dan sebagian besar anggota

kelompok dapat saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah

kompak, aktif memberikan pendapat dan aktif dalam melakukan percobaan.

Setelah kegiatan percobaan siswa menyampaikan hasil dari percobaan yang

telah dilakukan, ketua kelompok menyampaikan hasil percobaan. Dalam

kegiatan ini siswa juga sudah mulai aktif dalam memberi pendapat,

sanggahan atau pertanyaan. Tapi masih ada siswa yang pasif dalam

kerjasama kelompok maupun dalam percobaan. Untuk mengatasinya guru

memberi dorongan dengan memberi kesempatan kepada setiap anggota

kelompok untuk menjawab.

Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, peneliti

bertindak sebagai observer dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

direncanakan. Lembar observasi tersebut meliputi 22 item untuk mengamati

aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kelas. Guru kelas sudah

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang

menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

Kekurangan guru dalam mengajar antara lain pengaturan waktu masih perlu

diperbaiki, pada saat memberikan apersepsi siswa antusias untuk menjawab

pertanyaan sehingga kelas menjadi gaduh. Guru memberikan pengertian

siswa sebelum menjawab pertanyaan siswa terlebih dahulu unjuk jari setelah

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

93

guru menyebut nama siswa, barulah mengemukakan pendapatnya tentang

pertanyaan yang telah disampaikan guru. Saat kegiatan inti guru kurang

jelas dalam membimbing siswa dalam praktikum pada kegiatan cara

mengatasi kesulitan dalam proses penyelidikan. Sedangkan kelebihan guru

pada saat mengajar adalah Guru sudah lebih optimal dalam membimbing

siswa pada saat kegiatan praktikum dan selama pengamatan, persiapan guru

sebelum mengajar telah optimal, adanya ketegasan guru saat menegur siswa

yang melakukan kegiatan diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun

kesimpulan telah melibatkan siswa. Peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan

pembelajaran pada siklus II sudah bejalan sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah di tetapkan.

4.1.5.3. Observasi Siklus II

Hasil observasi pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar

observasi yang diterapkan oleh peneliti untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan dalam kegiatan pembelajaran (terlampir). Penilaian observasi ini

dilakukan oleh observer (peneliti). Hasil tindakan proses pembelajaran di

laboratorium alam pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I,

pertemuan II dan pertemuan III.

a. Pertemuan I Siklus II

Penerapan pembelajaran di laboratorium alam pada siklus II

pertemuan I ini dapat dilihat pada tabel hasil observasi siklus II pertemuan I

yang sudah dilakukan oleh guru kelas.

Adapun tabel hasil observasi siklus II pertemuan I dapat di sajikan

pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

94

Tabel 4.11

Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I

No Indikator Rata-rata

1. Fase 1 Orientasi Masalah 3,5

2. Fase 2 Perumusan Masalah 3

3. Fase 3 Melakukan Praktikum/ Observasi 3,5

4. Fase 4 Mengatasi kesulitan 3

5. Fase 5 Merefleksi hasil praktikum 2,5

Jumlah 15,5

Rata-rata hasil observasi 3,1

Keterangan:

a) < x ≤ 1 Kategori Kurang

b) < x ≤ 2 Kategori cukup

c) < x ≤ 3 Kategori Baik

d) < x ≤ 4 Kategori sangat Baik

Dari tabel 4.11 dilihat siklus II pertemuan I pembelajaran di

laboratorium alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal

kategori baik dengan jumlah total perolehan kegiatan pembelajaran sebesar

15,5 atau dengan rata-rata 3,1 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam dengan menggunakan metode praktikum. Dari hasil

penilaian lembar observasi dapat dilihat pada tiap fase sudah mengalami

peningkatan dari pertemuan I, II, dan III pada siklus I. Dari keseluruhan

kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi

memperoleh skor rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran

memperoleh skor rata-rata 3,1. Berdasarkan indikator yang ditentukan

bahwa skor yang ditargetkan minimal dengan perolehan skor rata-rata ≥ 3

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

95

dengan pernyataan bahwa penerapan metode praktikum telah diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium alam. Berarti pada siklus II

pertemuan I ini sudah tercapai karena kegiatan pembelajaran yang

diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan skor rata-rata ≥ 3 dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam diterapkan guru

minimal dengan kategori baik. Tetapi pembelajaran akan dilanjutkan pada

pertemuan II untuk menyempurnakan kegiatan pembelajaran di laboratorium

alam dengan metode praktikum.

b. Pertemuan II Siklus II

Penerapan pembelajaran di laboratorium alam pada siklus II

pertemuan II ini meningkat dari kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam.

Adapun hasil observasinya dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Observasi Siklus II Pertemuan II

No Indikator Rata-rata

1. Fase 1 Orientasi Masalah 4

2. Fase 2 Perumusan Masalah 3,5

3. Fase 3 Melakukan Praktikum/ Observasi 3,66

4. Fase 4 Mengatasi kesulitan 3

5. Fase 5 Merefleksi hasil praktikum 3,5

Jumlah 17,66

Rata-rata hasil observasi 3,53

Keterangan:

a) 0 < x ≤ 1 Kategori Kurang

b) 1 < x ≤ 2 Kategori cukup

c) 2 < x ≤ 3 Kategori Baik

d) 3 < x ≤ 4 Kategori sangat Baik

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

96

Dari tabel 4.12 dilihat siklus II pertemuan II pembelajaran di

laboratorium alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru dengan minimal

kategori baik dengan jumlah total perolehan kegiatan pembelajaran sebesar

17,66 atau dengan rata-rata 3,53 dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di

laboratorium alam dengan menggunakan metode praktikum. Dari hasil

penilaian lembar observasi dapat dilihat pada tiap fase sudah mengalami

peningkatan dari pertemuan I pada siklus II. Dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi memperoleh skor

rata-rata dari keseluruhan kegiatan pembelajaran memperoleh skor rata-rata

3,53. Berdasarkan indikator yang ditentukan bahwa skor yang ditargetkan

dengan kategori baik asalah ≥ 3 dengan pernyataan bahwa penerapan metode

praktikum telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium

alam. Berarti indikator kinerja pada siklus II pertemuan II ini sudah tercapai

karena indikator kinerja yang diterapkan dalam penelitian ini adalah 100%

dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam diterapkan guru

minimal dengan kategori baik.

4.1.5.4. Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil belajar

kognitif dan psikomotorik. Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini

berupa hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa pada kegiatan

pembelajaran di laboratorium alam. Pada pembelajaran siklus II ini terdiri

dari 2 pertemuan. Dari 2 pertemuan di hitung nilai rata-rata pertemuan I

dan II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siklus I.

Sedangkan hasil belajar psikomotorik digunakan untuk mengukur

ketrampilan siswa dalam kegiatan praktikum dan membandingkan nilai

rata-rata pada sikklus I dan siklus II melalui skor rata-rata dan nilai rata-

rata secara global.

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

97

4.1.5.5. Hasil Belajar Kognitif Siklus II

Hasil tindakan siklus II setelah pembelajaran menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) diperoleh

hasil belajar kognitif pada siklus II. Adapun hasil belajar kognitif siswa

setelah menggunakan pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran

luar kelas) diperoleh hasil belajar seperti pada tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Pertemuan I dan II Siklus II

No. Nilai

Siklus II Keterangan Jumlah

siswa Persentase

(%) 1. 0 - 20 0 0 Tidak Tuntas 2. 21-40 0 0 Tidak Tuntas 3. 41-60 0 0 Tidak Tuntas 4. 61-80 8 42,12 Tuntas 5. 81-100 11 57,88 Tuntas

Jumlah 19 100 Nilai rata-rata 84,05 Nilai tertinggi 96,66 Nilai terendah 73,33

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang

mendapat nilai 0 s/d 20, 21 s/d 40 dan nilai 41 s/d 60 sebanyak 0 siswa

atau tidak ada yang mendapatkan nilai ˂ 60 dengan persentase 0%,

sedangkan nilai 61 s/d 80 sebanyak 8 siswa atau 42,12%%, nilai 81 s/d

100 sebanyak 11 siswa dengan presentase 57,88%. Dengan nilai rata-

rata pertemuan I dan II pada siklus II adalah 84,05 dan nilai rata-rata

terendah pertemuan I dan II adalah 73,33 sedangkan nilai tertinggi

rata-rata pertemuan I dan II siklus 2 adalah. 96,66. Dari 19 siswa

tersebut siswa yang mendapatkan nilai ≥ 60 sebanyak 19 siswa

sedangkan siswa yang mendapatkan nilai ≤ 60 sebanyak 0 siswa atau

tidak ada. Berarti siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

98

Minimal (KKM=60) sebanyak 19 siswa atau 100% dari keseluruhan

dari jumlah siswa.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.13 dapat dibuat

diagram seperti pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Rata-Rata Pertemuan I dan II Siklus II

Berdasarkan data hasil perolehan nilai rata-rata hasil belajar pertemuan

I dan II pada siklus II berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60)

dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14.

Tabel 4.14

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Ketuntasan Belajar

KKM ≥ 60

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 60 19 100

2. Belum tuntas ≤ 60 0 0

Jumlah 19 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus II dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM= ≥ 60) sebanyak 0 siswa atau tidak ada yang mendapatkan nilai ˂60

0 0 0

8

11

02468

1012

0 - 20 21-40 41-60 61-80 81-100

Jumlah Siswa

Nilai

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

99

dengan persentase 0%. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal

sebanyak 19 siswa dengan persentase 100%. Berarti hasil belajar kognitif

siswa meningkat pada materi yang telah disajikan oleh guru. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.13 dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II

Berdasarkan gambar 4.8 tentang ketuntasan belajar siswa dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas V sebanyak 19 siswa, yang sudah tuntas

sebanyak 19 siswa atau 100% dan yang belum tuntas 0 siswa atau tidak ada

siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Berarti indikator kinerja pada

penelitian pada siklus II telah berhasil tercapai dengan indikator kinerja 100%.

4.1.5.6. Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II

a. Hasil belajar psikomotorik berdasarkan skor rata-rata pertemuan I

dan II

Hasil belajar psikomotorik siswa setelah menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas)

diperoleh hasil belajar psikomotorik dari skor rata-rata pertemuan

I, dan II pada siklus II seperti pada tabel 4.15.

Adapun skor rata-rata hasil belajar psikomotorik siklus II

dapat disajikan pada tabel 4.15 sebagai berikut:

100%

0%

Tuntas

Belum tuntas

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

100

Tabel 4.15

Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II

No Aspek yang diteliiti Skor

Rata-rata 1 2 3 4

1. Penggunaan Alat dan bahan - - 25 13 3,34

2. Melakukan percobaan - 6 83 25 3,16

3. Kegiatan Pengamatan - - 35 3 3,07

4. Kegiatan laporan - 5 83 26 3,18

5. Kebersihan - 14 24 - 2,63

Berdasarkan tabel 4.15 terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa

pada aspek melakukan percobaan sudah mengalami peningkatan di

bandingkan pada pembelajaran siklus I. terbukti pada

melakukanpercobaan sudah mengalami peningkatan di bandingkan

dengan siklus I dengan nilai rata-rata petemuan I dan II pada aspek

melakukan percobaan adalah 3,16 dan nilai rata-rata pada siklus I adalah

2,02. Hal ini terbukti bahwa pada siklus II siswa sudah tidak terlihat

kebingungan dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Tetapi pada

pertemuan I, dan II pada aspek penggunaan alat dan bahan siswa sudah

bisa menggunakan alat dengan baik. Terbukti dari nilai rata-rata

pertemuan I, dan II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata adalah

3,01. Sedangkan pada aspek kebersihan siswa pada siklus II mengalami

peningkata tetapi pada siklus II aspek kebersihan memiliki skor rata-rata

terendah yaitu 2,63. Di sini terbukti pada saat pembelajaran siswa tidak

memperhatikan dan membersihkan alat praktikum. Dari kegiatan

kegiatan pengamatan, kegiatan laporan, dan melakukan percobaan sudah

mendapat skor rata-rata 3,00 - 3,20. Dari uraian di atas dapat

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

101

disimpulkan bahawa hasil belajar rata-rata skor perolehan pada kegiatan

praktikum sudah mengalami peningkatan dari siklus I.

b. Hasil belajar psikomotorik berdasarkan nilai rata-rata pertemuan I

dan II pada siklus II

Hasil belajar psikomotorik siswa setelah menggunakan

pembelajaran di laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) diperoleh

hasil belajar seperti pada tabel 4.16. Adapun nilai rata-rata pertemuan

I, dan II hasil belajar psikomotorik siklus II dapat disajikan pada tabel

4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16

Nilai Rata-Rata Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II

No. Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah Siswa

Persentase (%)

1. 0 - 20 0 0 Belum tuntas

2. 21-40 0 0 Belum tuntas

3. 41-60 0 0 Tuntas

4. 61-80 18 94,73 Tuntas

5. 81-100 1 5,27 Tuntas

Jumlah 19 100

Rata-rata Siklus II 77,98

Nilai rata-rata tertinggi 81,94

Nilai rata-rata terendah

76,38

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

102

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=60) adalah sebanyak 19 siswa atau

100% sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 0 siswa atau 0%, yang dapat diuraikan jumlah siswa yang

mendapat nilai 0 s/d 20 , 41 s/d 60 sebanyak 0 atau tidak ada yang

mendapatkan nilai < 60 dengan persentase 0% dan nilai 61 s/d 80

sebanyak 18 siswa atau 94,73%, nilai 81 s/d 100 sebanyak 1 siswa atau

5,27%. Dengan nilai rata-rata pertemuan I, dan II adalah 77,98 sedangkan

nilai rata-rata tertinggi pertemuan I, dan II adalah 81,94 sedangkan nilai

rata-rata terendah terendah pertemuan I, dan II adalah 76,38.

Untuk lebih jelasnya data nilai dapat dibuat diagram seperti pada

gambar 4.9 sebagai berikut.

Gambar 4.9 Hasil Perolehan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

Psikomotorik Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = ≥60) data hasil

perolehan nilai rata-rata aspek psikomotorik pertemuan I, dan II siklus II

dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.17.

0 0 0

18

10

5

10

15

20

0 - 20 21-40 41-60 61-80 81-100

Jumlah Siswa

Nilai

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

103

Tabel 4.17

Ketuntasan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 60 19 100 2. Belum tuntas ≤

60 0 0

Jumlah 19 100

Ketuntasan hasil belajar Psikomotorik siswa memiliki nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 0 siswa atau 0%,

sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 19 siswa

dengan persentase 100%. Ketuntasan belajar psikomotorik siswa pada tabel

4.17 dapat dilihat pada gambar persentase hasil belajar psikomotorik 4.10.

Gambar 4.10 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotorik Siklus II

4.1.5.7. Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari

pertemuan I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan

dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang

dilaksanakan pada setiap pertemuan I dan II siklus II dan hasil nilai rata-rata

siswa pada pertemuan I dan II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan

100,00%

0,00%

Tuntas

Belum Tuntas

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

104

perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses

pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja yang sudah di tentukan.

Pembelajaran di laboratorium alam sudah diterapkan/ dilakukan oleh

guru dengan minimal kategori baik siklus II pertemuan I dengan jumlah total

perolehan kegiatan pembelajaran sebesar 15,5 atau dengan rata-rata 3,1 dari

keseluruhan kegiatan pembelajaran di laboratorium alam dengan

menggunakan metode praktikum. Dari hasil penilaian lembar observasi dapat

dilihat pada tiap fase sudah mengalami peningkatan dari pertemuan I, II, dan

III pada siklus I. Berarti indikator kinerja pada siklus II pertemuan I ini sudah

tercapai karena indikator kinerja yang diterapkan dalam penelitian ini adalah

≥100 dari keseluruhan kegiatan di laboratorium alam sudah diterapkan guru

minimal dengan kategori baik. Tetapi kegiatan pembelajaran pertemuan I ini

ada yang belum dilaksanakan secara maksimal yaitu item perumusan masalah

pada saat pengumpulan data pada kegiatan praktikum. Pada siklus II

pertemuan I ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

Masih ada kekurangan yang terjadi pada pembelajaran pertemuan I

siklus II. Adapun kekurangan pembelajaran pada pertemuan I adalah sebagai

berikut:

1. Pemberian arahan dalam pengamatan/ observasi masih belum optimal,

siswa belum memahami materi yang dijelaskan guru karena materi pada

siklus II berbeda dengan siklus I.

2. Penguasaan kelas kurang optimal dalam melakukan percobaan.

3. Siswa masih kebingungan dalam kegiatan praktikum.

Di samping kekurangan pada siklus I juga ada kelebihan dalam

pertemuan I siklus II ini. Adapun kelebihan pada kegiatan pembelajaran pada

pertemuan I adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan membuka pelajaran yang berjalan dengan baik karena guru telah

berhasil meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan apersepsi dan

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

105

motivasi, lokasi pengamatan, teknik pengamatan, pembagian kelompok

juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru juga sudah berhasil

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa

sehingga pembelajaran berjalan tanpa tekanan.

2. Kegiatan pemanfaatan sumber belajar yang diterapkan oleh guru juga

sudah berjalan dengan baik karena guru sudah berhasil mengajak siswa

untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menarik dan

menumbuhkan ketertarikan siswa pada sumber pembelajaran, siswa

tertarik pada sumber pembelajaran.

3. Guru juga sudah melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil

pembelajaran.

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada pertemuan II siklus II

pembelajaran di laboratorium alam sudah diterapkan/dilakukan oleh guru

dengan minimal kategori baik dengan skor perolehan kegiatan pembelajaran

sebesar 17,66 atau dengan rata-rata 3,53 dari keseluruhan kegiatan

pembelajaran di laboratorium alam dengan menggunakan metode praktikum.

Dari hasil penilaian lembar observasi dapat dilihat pada tiap fase sudah

mengalami peningkatan dari pertemuan I pada siklus II. Jika dilihat dari

indikator kinerjanya yang telah ditentukan oleh penulis maka pembelajaran

yang telah diterapkan oleh guru sudah tercapai pada pertemuan II, karena

indikator kinerja yang ditetapkan oleh penulis adalah ≥100% dari keseluruhan

kegiatan pembelajaran di laboratorium alam dengan metode praktikum sudah

diterapkan oleh guru minimal dengan kategori baik. Tetapi pada pertemuan II

ini masih ada item yang dilaksanakan guru kurang maksimal dalam pertemuan

II ini yaitu mengaitkan hasil praktikum dengan konsep atau teori.

Pada siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan

dengan baik. Adapun kelebihan pada pertemuan II siklus II adalah sebagai

berikut:

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

106

1. Kegiatan membuka pelajaran sudah berjalan dengan baik karena siswa

termotivasi dalam kegiatan apersepsi dan motivasi, lokasi pengamatan

sudah sesuai dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran teknik

pembelajaran, pembagian kelompok, pengamatan/ observasi, praktikum,

dan kerjasama kelompok sudah dilaksanakan guru dengan baik.

2. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan siswa juga sudah tidak

kebingungan dalam kegiatan praktikum, pengamatan/ observasi, guru juga

sudah berhasil dalam menumbuhkan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran dan menumbuhkan antusiasme dan keceriaan siswa dalam

pembelajaran.

3. Guru juga sudah melibatkan siswa dalam menyimpulkan hasil

pembelajaran, pemantapan dan tindak lanjut sudah diterapkan oleh guru

dengan baik.

4. Pemanfaatan sumber belajar yang diterapkan oleh guru juga sudah

berjalan dengan baik karena guru sudah berhasil mengajak siswa untuk

mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menarik dan menumbuhkan

ketertarikan siswa pada sumber pembelajaran, siswa tertarik pada sumber

pembelajaran.

Di samping kelebihan dalam pertemuan II ini juga ada kekurangan

dalam penerapan pembelajaran di laboratorium alam. Adapun kekurangannya

adalah sebagai berikut:

1. Alokasi waktu masih belum sesuai dengan rencana pembelajaran yaitu

pada saat penyampaian materi dan waktunya terlalu cepat.

2. Guru lebih menghabiskan waktu kegiatan pembelajaran pada evaluasi.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus I dan II maka

secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran

siklus I dan II adalah sebagai berikut:

a. Hambatan

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

107

1. Penerapan metode praktikum pada pembelajaran di laboratorium

alam belum terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan

pembelajaran sehingga keterampilan dalam kegiatan praktikum

masih kurang.

2. Kurangnya motivasi pada setiap pembelajaran pada siswa.

3. Penulis masih kesulitan dalam mengarahkan pembelajaran dalam

setiap kegiatan.

4. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar masih rendah, hal

itu disebabkan pada pembelajaran yang di lakukan pada ruang

kelas.

b. Cara mengatasi

1. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang

maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

2. Buatlah keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran

sehingga keterampilan belajar siswa lebih berkembang.

3. Perlu adanya pengarahan bagi siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran baik di dalam kelas maupun luar kelas.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Hasil Belajar Kognitif

Analisis hasil belajar kognitif dalam penelitian ini merupakan hal yang

sangat penting untuk mengetahui keberhasilan dan perbandingan pada pra

siklus/kondisi awal serta tingkat keberhasilan pada masing-masing siklus pada

kegiatan pembelajaran yang di lakukan di laboratorium alam.

Adapun analisis data perbandingan hasil ketuntasan belajar sebelum

tindakan, rata-rata siklus I dan siklus II setelah menggunakan pembelajaran di

laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) dapat diperoleh hasil belajar

seperti pada tabel 4.18 sebagai berikut:

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

108

Tabel 4.18

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Sebelum

Tindakan, Rata-Rata Nilai Siklus I dan Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Tuntas ≥ 60 6 31,57 19 100 19 100

2. Tidak

Tuntas ≤ 60

13 68,43 0 0 0 0

3 Jumlah 19 100 19 100 19 100

Nilai

Terendah

20 63,33 73,33

Nilai

Tertinggi

100 86,66 96,66

Rata-rata 52,37 71,04 84,05

Kenaikan 35,65 60,49

Dari tabel perbandingan hasil tes formatif tiap siklus, dapat

dijelaskan bahwa pada kondisi awal sebelum di lakukan tindakan terdapat

13 siswa atau 68,43% sedangkan 6 siswa atau 31,57% telah tuntas belajar.

siswa yang tuntas dalam belajarnya. Nilai terendah pada kondisi awal adalah

20 sedangkan nilai tertinggi pada kondisi awal adalah 100. Rata-rata hasil

ketuntasan belajar kognitif siswa pada kondisi awal adalah 52,37%.

Dari 68,43% atau 13 siswa yang belum mencapai ketuntasan maka

perlu diadakan kegiatan pembelajaran dengan metode yang tepat untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam

tindakan ini yang akan dilakukan pada pokok bahasan ”Bumi dan Alam

Semesta” dengan mengamati susunan lapisan tanah dengan metode

praktikum dilaboratorium alam.

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

109

Hasil ketuntasan belajar kognitif siklus I menunjukkan peningkatan

yang signifikan. Hasil tes rata-rata pada pertemuan I, II, dan III siklus I

terdapat 19 siswa atau 100% siswa mengalami ketuntasan belajar dengan

nilai rata-rata pertemuan I, II, dan III pada siklus I adalah 71,04. Hasil rata-

rata perolehan nilai siklus II pertemuan I dan II yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa atau 100%, yang belum mencapai

kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai

rata-rata pertemuan I dan II adalah 84,05.

Peningkatan nilai rata-rata hasil tes formatif ketuntasan belajar siswa

dipengaruhi dari penggunaan metode praktikum pada pembelajaran

dilaboratorium alam selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terlibat

langsung dalam mempelajari pokok bahasan susunan lapisan tanah dengan

metode praktikum. Hal tersebut mengakibatkan siswa lebih menguasai dan

memahami materi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil

belajar kognitif siswa tersebut, dimana rata-rata pada kondisi awal adalah

52,37 dilanjutkan pada rata-rata pada pertemuan I, II dan III siklus I adalah

71,04 dengan ketuntasan 19 siswa atau 100%. Sedangkan rata-rata

pertemuan I dan II pada siklus II adalah 84,05 serta semua siswa mengalami

ketuntasan belajar. Ini membuktikan bahwa siswa dapat memahami materi

yang disajikan dengan pembelajaran di laboratorium alam karena siswa

dapat belajar sesuatu yang konkrit atau nyata. Ketuntasan belajar siswa

dapat dilihat pada gambar rekapitulasi ketuntasan belajar sebelum di

lakukan tindakan dan sesudah tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II. Dari

data diatas berarti penggunaan metode praktikum pada kegiatan

pembelajaran di laboratorium alam dapat meningkatkan hasil belajar

kognitif siswa.

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

110

Data perbandingan hasil tes formatif sebelum tindakan, rata-rata

pertemuan I, II, dan III pada siklus I dan pertemuan I, II pada siklus II bila

disajikan dengan diagram batang, akan terlihat pada gambar 4.11 di bawah

ini.

Gambar 4.11 Diagram Batang Nilai Perbandingan Ketuntasan Belajar

Sebelum Tindakan, Rata-rata Sikus I dan Siklus II

4.2.2 Hasil Belajar Psikomotorik

Untuk mengetahui keberhasilan dan perbandingan pada siklus I dan II pada

kegiatan pembelajaran yang di lakukan di laboratorium alam dengan metode

praktikum. Adapun analisis data perbandingan ketuntasan hail belajar psikomotorik

siswa pada rata-rata siklus I dan siklus II setelah menggunakan pembelajaran di

laboratorium alam (pembelajaran luar kelas) dapat diperoleh hasil belajar

psikomotorik seperti pada tabel 4.19 sebagai berikut:

0102030405060708090

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

Perbandingan Ketuntasan Sebelum Tindakan, Rata-rata

Siklus I dan Siklus II

52,37

71,0484,05

Rata-rata Nilai

Rata-rata Nilai

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

111

Tabel 4.19

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pada Nilai Rata-Rata

Siklus I dan Siklus II

No. Ketuntasan Belajar

Siklus I Siklus II Jumlah Siswa

Persentase (%)

Jumlah Siswa

Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 60 19 100 19 100 2. Tidak Tuntas ≤ 60 0 0 0 0 3 Jumlah 19 100 19 100 Rata-rata Nilai

terendah 66,66 76,38

Rata-rata Nilai tertinggi

72,27 81,94

Rata-rata kelas 68,57 77,98 Kenaikan 13,72

Dari tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar psikomotorik, dapat

dijelaskan bahwa pada siklus I nilai rata-rata terendah pada pengamatan kegiatan

praktikum adalah 66,66. Nilai rata-rata tertinggi siklus I pada pengamatan kegiatan

praktikum adalah 72,27. Sedangkan nilai rata-rata kelas pada kgiatan pembelajaran

aspek psikomotorik adalah 68,57

Hasil ketuntasan belajar psikomotorik siklus II menunjukkan peningkatan

yang signifikan. Hasil rata-rata ketuntasan belajar psikomotorik pada pengamatan

lembar penilaian kegiatan praktikum siklus II adalah 77,98.

Peningkatan nilai rata-rata hasil pengamatan lembar penilaian pada kegiatan

praktikum siswa dipengaruhi dari penggunaan metode praktikum pada pembelajaran

dilaboratorium alam selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terlibat

langsung dalam mempelajari pokok bahasan susunan lapisan tanah dengan metode

praktikum. Hal tersebut mengakibatkan siswa lebih menguasai dan memahami

materi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar psikomotorik siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil belajar psikomotorik

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

112

siswa tersebut, dimana rata-rata hasil belajar psikomotorik pertemuan I, II, dan III

pada siklus I adalah 68,57 dilanjutkan pada rata-rata pada pertemuan I dan II siklus

II adalah 77,98 dengan ketuntasan 19 siswa atau 100%. Hal ini membuktikan bahwa

siswa dapat memahami materi yang disajikan dengan pembelajaran di laboratorium

alam dengan metode praktikum, karena siswa dapat belajar sesuatu yang konkrit atau

nyata. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada gambar rekapitulasi ketuntasan

belajar sebelum di lakukan tindakan dan sesudah tindakan yaitu pada siklus I dan

siklus II. Dari data diatas berarti penggunaan metode praktikum pada kegiatan

pembelajaran di laboratorium alam dapat meningkatkan hasil belajar psikomotorik

siswa. Data perbandingan hasil belajar psikomotorik pada siklus I dan II bila

disajikan dengan diagram batang, akan terlihat pada gambar 4.12 di bawah ini.

Gambar 4.12 Diagram Batang Perbandingan Hasil Beajar Psikomotorik

Pada Nilai Rata-rata Sikus I dan Siklus II

626466687072747678

Siklus I Siklus II

Rata-rata Nilai

Rata-rata Nilai68,57

77,98

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

113

4.3 Pembahasan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas V SD Negeri

02 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora ditemukan bahwa

pemanfaatan llingkungan sebagai sumber belajar masih rendah, hal ini

disebabkan siswa diberikan pemahaman tentang pokok bahasan “Bumi dan Alam

Semesta” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak

hanya berangan-angan belaka, tanpa memperlihatkan sesuatu atau hal yang nyata

yang ada di sekitar lingkungan siswa. Proses pembelajaran sebelum tindakan

menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang

menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif siswa

maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah

karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA

rendah, khususnya pada pokok bahasan “Bumi dan Alam Semesta”. Nilai rata-

rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 52,37. Siswa yang mencapai

kriteria ketuntasan minimal (KKM = ≥ 60) hanya 6 siswa atau 31,57%

sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13

siswa atau 68,43%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum

tindakan adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 20. Adanya

perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas

karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi

yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena ke-6

siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-

temannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 13

siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya

dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya

mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai dengan usia anak

sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7- 11 th). Siswa

akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata.

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

114

Menurut Djumpri Padmawinata (1981) yang dikutip oleh Udin S.

Winataputra mendefinisikan laboratorium dalam pembelajaran IPA merupakan

tempat dimana guru dan siswa melakukan kegiatan percobaan dan penelitian.

Dalam pengertian ini laboratorium terbuka adalah laboratorium yang tidak

dibatasi dinding, laboratorium terbuka dapat berupa kebun sekolah, hutan,

sungai, atau lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar IPA siswa maka diperlukan

pembelajaran yang berorientasi pada lingkungan alam sekitar salah satunya

dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar dan dengan

metode praktikum. Pembelajaran di luar kelas disini dengan teknik

observasi/pengamatan, kerjasama kelompok dan praktikum.

Teori dari Djumpri Padwadinata tersebut selaras dengan hasil penelitian

yang dilakukan penulis. Karena saat penulis menggunakan pembelajaran di

laboratorium alam (pembelajaran luar kelas), kreatifitas, keaktifan siswa

meningkat dan hasil belajar kognitif dan psikomotorik IPA siswa meningkat.

Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai

siklus I dan II.

1. Siklus I

a. Hasil Belajar Kognitif

Siklus I dengan penerapan pembelajaran di laboratorium alam siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 19 siswa

atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif adalah

71,04 sedangkan nilai rata-rata tertinggi adalah 88,89 dan nilai rata-rata

terendahnya adalah 63,33.

b. Hasil Belajar Psikomotorik

Siklus I dengan penerapan pembelajaran di laboratorium alam siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 19 siswa

atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

115

Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-rata pertemuan I, II , dan III hasil

belajar psikomotorik adalah 68,57 sedangkan nilai rata-rata tertinggi

adalah 72,27 dan nilai rata-rata terendahnya adalah 66,66.

2. Siklus II

a. Hasil Belajar Kognitif

Siklus II dengan penerapan pembelajaran di laboratorium alam siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 19

siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif adalah

84,05 sedangkan nilai rata-rata tertinggi adalah 96,66 dan nilai rata-rata

terendahnya adalah 73,33.

b. Hasil Belajar Psikomotorik

Siklus II dengan penerapan pembelajaran di laboratorium alam siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) sebanyak 19

siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik

adalah 81,94 sedangkan nilai rata-rata tertinggi adalah 72,27 dan nilai

rata-rata terendahnya adalah 76,38.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Wagiyo, (2011) dengan penelitiannya “Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Melalui Laboratorium Alam Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Lerep

Kebumen Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011”. Menyimpulkan bahwa ada

peningkatan ketuntasan belajar dari kondisi pra siklus (awal) ke siklus 1 dan dari

siklus 1 ke siklus 2. Pada kondisi awal sebelum penulis melaksanakan tindakan

ketuntasan belajar hanya 25% dari 32 siswa. Pada siklus I ketuntasan belajar

yang dicapai sebesar 50%. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar telah

mencapai 87,5%. Hal ini disebabkan adanya tindakan didalam proses

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Lokasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/792/5/T1_292008024_BAB IV.pdf · 2 Tanggel ini sebelah Selatan Puskesmas dan berhadapan

116

pembelajaran yaitu menggunakan laboratorium alam. Dilihat dari skor miniimal

dan skor maksimal mengalami peningkatan. Dan di dalam penelitian ini peneliti

mengharapkan pembelajaran dengan melalui laboratorium alam dapat membuat

siswa termotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa, karena pembelajaran di

luar ruang dengan alam sebagai orientasi atau sebagai tempat belajar, siswa

diharapkan mampu menghargai dan memelihara segala sesuatu ciptaan Tuhan

Yang Maha Esa.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

didapatkan bahwa pembelajaran di laboratorium alam dengan pengamatan/

observasi, kerjasama kelompok dan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar

kognitif dan psikomotorik siswa pada materi “Bumi dan Alam Semesta” kelas V

SD Negeri 02 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Tahun

Pelajaran 2011/2012, karena dengan pembelajaran di laboratorium alam siswa

dapat belajar sesuatu yang konkrit atau nyata dan sarana alam terbuka juga dapat

menambah aspek kegembiraan dan kesenangan bagi siswa, karena siswa dapat

belajar sambil bermain. Situasi ini mendukung efektivitas proses pembelajaran

dan dengan langsung terlibat pada aktivitas (learning by doing) siswa akan lebih

memahami dan mengerti tentang sesuatu yang siswa lihat dan di amati.