Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Setting Penelitian
Penelitian dilakasanakan di SD Negeri Kaliwungu 03 yang terletak
di Dusun Ropoh, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten
Semarang. SD ini memiliki siswa sebanyak 89 siswa dari kelas I sampai
dengan kelas VI, serta memiliki 13 tenaga pendidik yang 8 diantaranya
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pekerjaan orangtua siswa mayoritas
adalah petani, dan sebagian siswa tinggal bersama kakek nenek karena
orang tua mereka bekerja di perantauan.
Penelitian ini dilakukan dikelas V dengan jumlah siswa sebanyak 20
siswa. Siswa di kelas ini terbiasa dengan pembelajaran dengan metode
konvensional atau berpusat pada guru. Siswa terbiasa dengan kegiatan
mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. Pengaturan posisi duduk di kelas ini, guru menempatkan siswa
secara acak. Tidak membedakan antara yang mempunyai kemampuan
akademis tinggi maupun rendah.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Jumlah siswa kelas V semester II di SD Negeri Kaliwungu 03
sebanyak 20 siswa. Dalam penelitian ini kelas dibagi menjadi dua
kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 10 siswa. Kelompok
Kiwi adalah kelompok eksperimen dan kelompok Apel adalah kelompok
kontrol. Kedua kelompok ini sudah diuji kesamaan varian, kedua
kelompok berdistribusi normal dan homogen. Hal ini menunjukan bahwa
kelompok memiliki kemampuan yang sama sebelum diberi perlakuan,
sehingga penelitian dapat dilanjutkan.
37
Kelompok Kiwi diberikan perlakuan dengan menggunakan metode
Literature Circles, sedangkan kelompok Apel tidak diberikan perlakuan
atau hanya menggunakan metode ceramah (konvensional). Pembelajaran
dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, baik kelompok Kiwi (eksperimen)
maupun kelompok Apel (Kontrol). Setelah 4 pertemuan tersebut selasai,
maka kedua kelompok diberikan Post-test .
Tabel 4.1
Pelaksanaan Penelitian Kelompok Eksperimen(KIWI)
Tanggal Pertemuan Materi
21 Februari 2014 Pertemuan 1
Judul Bacaan : “Petualangan
Tom Swayer”
Independent reading
22 Februari 2014 Pertemuan 2
Diskusi Literature circles
dengan bacaan “Petualangan
Tom Swayer”
24 Februari 2014 Pertemuan 3
Judul Bacaan:
“ Gadis Penjual Korek Api”
Independent Reading
26 Februari 2014 Pertemuan 4
Diskusi Literature Circles
dengan bacaan “Gadis Penjual
Korek Api”
Pelaksanaan penelitian untuk Literature Circles dimulai pada
tanggal 21 Februari 2014. Pada pertemuan pertama untuk kelompok Kiwi
(Eksperimen) di awali dengan Independent reading, sesuai dengan sintaks
literature circles dengan kegiatan terjadwal (Independent reading
Discussion Independent Reading Discussion).
Siswa membaca sebuah cerita yang berjudul “Petualangan Tom
Swayer”. Sebelum membaca, siswa diberitahu peran (role) mereka serta
38
dibagikan lembar role yang telah disediakan. Dilanjutkan pada pertemuan
kedua pada tanggal 22 Februari 2014 yaitu mendiskusikan cerita tentang
“Petualangan Tom Swayer”. Disinilah pemahaman dan pengetahuan siswa
tentang cerita tersebut dapat diketahui atau terlihat. Bukan hanya
pemahaman dan pengetahuan, tetapi keaktifan siswa dan kepercayaan diri
siswa dapat diketahui dan diuji. Setelah pelaksanaan diskusi pertama
selesai, pergantian role dilakukan. Sebagai kegiatan pendukung, guru
memberikan tugas Home Reading setiap selesai pertemuan. Pada tugas ini
siswa diminta untuk meminjam buku bacaan seusai pertemuan.
Pertemuan ketiga, mereka melakukan Independent reading lagi
dengan role baru mereka. Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 24
Februari 2014, bacaan atau cerita yang mereka gunakan pada pertemuan
ini ialah “Gadis Penjual Korek Api”. Kegiatan dilakukan dengan sintak
yang sama seperti pertemuan pertama, hanya saja disini role siswa sudah
dirotasi. Jadi setiap pembahasan bacaan selesai, role siswa diganti satu
sama lain. Akhir pertemuan yaitu pertemuan keempat yang dilaksanakan
pada tanggal 26 Februari 2014. Pada pertemuan ini siswa mendiskusikan
cerita yang telah dibaca pada pertemuan sebelumnya.
Tabel 4.2
Pelaksanaan Penelitian Kelompok Apel (Kontrol)
Tanggal Pertemuan Materi
28 Februari 2014 Pertemuan 1 Memahami tema dan tokoh
dalam cerita (Kancil dan
Harimau, Boneka Babi
Jillian Jiggs)
1 Maret 2014 Pertemuan 2 Memahami setting dalam
cerita (Kota Tidur)
3 Maret 2014 Pertemuan 3 Memahami alur suatu cerita
(Hansel dan Gretel)
39
5 Maret 2014 Pertemuan 4 Memahami amanat dalam
cerita (Anak Rajin dan
Pohon Pengetahuan)
Penelitian untuk kelompok Apel (kontrol) juga dilakukan sebanyak
4 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 28
Februari 2014, diawali dengan pembahasan tentang pemahaman tokoh dan
tema pada suatu bacaan atau cerita. Proses pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode ceramah, akan tetapi guru juga tetap dapat membuat
kegiatan membaca yang menarik. Sehingga siswa tidak bosan dengan
ceramah yang disampaikan.
Pertemuan kedua untuk kelompok Apel dilaksanakan pada tanggal
01 Maret 2014. Pada pertemuan ini guru menjelaskan tentang setting
dalam suatu cerita. Penyampaian materi menggunakan metode ceramah,
dan kegiatan yang telah dirancang dalam RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan ketiga pada
tanggal 03 Maret 2014 yang membahas tentang alur dalam suatu cerita.
Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 05 Maret 2014, dengan
pembahasan mengenai amanat dalam suatu cerita. Pada pelaksanaan
pengajaran pada kelompok ini, siswa diundang untuk bermain Tic Ta Toe
guna mengobservasi pemahaman siswa mengenai bacaan yang telah
dibacakan atau dibahas secara lisan.
Jadi pada penelitian ini baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak hanya menilai pemahaman mereka terhadap suatu
bacaan melalui tes pemahaman tertulis saja, akan tetapi pemahaman
mereka terhadap suatu bacaan yang disampaikan secara lisan. Penilaian
yang dilakukan peneliti disini menggunakan rubrik penilaian yang telah
dibuat untuk menilai pemahaman membaca.
40
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Dokumentasi
Dokumentasi yang didapatkan berupa foto, Assessment, dan arsip
materi. Data Assessment, digunakan untuk mengetahui pemahaman
membaca siswa, dengan kriteria assessment yang telah ditentukan baik
Kelompok kontrol maupun eksperimen. Foto-foto proses pelaksanaan
pembelajaran, home reading, pre-test, post test, dan uji validitas
disediakan untuk sebagai bukti pelaksanaan penelitian.
4.3.2 Observasi
Observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru kelas dan kepala
sekolah. Hasil observasi tersebut menyatakan bahwa peneliti telah
melaksanakan literature circles di kelompok eksperimen sesuai tahapan-
tahapan yang tertulis, serta metode ceramah sesuai tahapannya pada
kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa peneliti telah melakukan
pembelajaran sesuai sintak dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
telah dibuat. Kriteria pelaksanaan juga diindikasikan telah terpenuhi, dan
dilaksanakan sesuai prosedur. Observasi juga dilakukan peneliti dengan
menggunakan rubrik penilaian siswa tentang pemahaman membaca.
4.3.3 Metode Tes
Setelah pemberian treatment, kedua kelompok tersebut diberikan
tes akhir yang hasilnya ditunjukan dengan adanya perubahan antara
sebelum adanya perlakuan dan sesudah adanya perlakuan. Hasil tes akhir
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Rekap Nilai Post Test
Nilai Post-test
Eksperimen Kontrol
Maksimum 100 98
Minimum 86 74
Rata-rata 92 86
41
Dalam menganalisis kemampuan memahami bacaan, peneliti
menggunakan teknik tes pemahaman bacaan pada kedua kelompok. Tes
tersebut diberikan sebelum mendapatkan perlakuan dan setelah
mendapatkan perlakuan. Hasil tes pemahaman setelah perlakuan pada
masing-masing kelompok mendapatkan rata-rata 92 untuk kelompok
Eksperimen, sedangkan untuk kelompok kontrol didapatkan hasil rata-rata
sebesar 86. Tingkat ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD N Kaliwungu 03 yaitu sebesar 75.
Hasil tersebut menyatakan bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih
tinggi dari kelompok kontrol. Dalam hasil post-test, seluruh siswa pada
kelompok eksperimen telah mencapai lebih dari ketutasan minimal yang
harus dicapai. Kemudian untuk siswa pada kelompok kontrol, disini masih
ada satu siswa yang belum tuntas dan belum mencapai KKM.
4.4 Hasil Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang terkumpul adalah data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2010) data kuantitaif adalah data yang berbentuk
angka. Oleh karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji
validitas dan reliabilitas untuk menguji instrumen, uji normalitas, uji
homogenitas, uji beda rata-rata hasil tes siswa antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dan uji hipotesis. Berikut adalah
penjelasan penghitungan secara rinci.
4.4.1 Hasil Uji Kemampuan Awal
1) Analisis Deskriptif Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Analisis deskriptif yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui
nilai maksimum, nilai minimum, dan rata-rata pada masing-masing
kelompok. Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif Pre-test pada
kelompok eksperimen:
42
Tabel 4.4
Hasil Analisis Deskriptif Pre-test pada kelompok Eksperimen
Sesuai dengan tabel di atas hasil rata-rata pre-test pada kelompok
eksperimen ialah 55. Dengan nilai minimum 28 dan nilai maksimum 94,
sedangkan standar deviasinya sebesar 18,90914.
Tabel 4.5
Hasil Analisis Deskriptif Pre-test pada Kelompok Kontrol
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Eksperimen 10 28.00 94.00 55.0000 18.90914
Valid N
(listwise) 10
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kontrol 10 38.00 78.00 57.4000 11.96476
Valid N
(listwise) 10
Tabel 4.7 merupakan tabel hasil analisis deskriptif pre-test pada
kelompok kontrol. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok
kontrol mendapat hasil nilai rata-rata sebesar 57,40 dengan nilai minimum
38 dan nilai maksimum 78. Serta standar deviasi yang diperoleh sebesar
11,96476.
2) Uji homogenitas dan Beda Rerata
Nilai pre-test diuji menggunakan SPSS untuk mengetahui
homogenitas varian, normalitas, serta uji independent sample t-test untuk
mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan siswa pada kedua
kelompok. Hasil dari perhitungan data yang telah dilakukan, akan
43
menunjukan besar nilai signifikansi uji homogenitas yang kemudian
digunakan untuk menentukan nilai t dengan menggunakan equal variances
assumed atau equal variances not assumed. Nilai signifikansi homogenitas
data dapat dilihat pada kolom levene’s test for equality of variances.
Apabila data dinyatakan homogen maka nilai signifikansi diambil pada
equal variances assumed, sedangkan jika data tidak homogen maka nilai
signifikansinya diambil pada equal variances not assumed. Hasil
perhitungan independent sample t-test dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.6
Hasil uji Independent sample t-test nilai pre-test
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai eksperimen 10 55.0000 18.90914 5.97959
Kontrol 10 57.4000 11.96476 3.78359
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Equal
variances
assumed
1.014 .327 -.339 18 .738 -2.40000 7.07609 -17.26632 12.46632
Equal
variances
not
assumed
-.339 15.211 .739 -2.40000 7.07609 -17.46413 12.66413
44
Dari tabel di atas dapat diketahui data nilai pre-test menunjukan bahwa
kedua varian homogen, dengan nilai signifikansi yang ditunjukan pada
kolom equal variances assumed sebesar 0,327 di mana 0,327 > 0,05.
Analisis signifikansi 2-tailed pada bagian equal variances assumed
memiliki probabilitas sebesar 0,738 > 0,05, maka dapat diketahui bahwa
rata-rata siswa pada pre-test hampir sama. Sehingga dapat diberikan
perlakuan sesuai yang telah direncanakan.
4.4.2 Uji Kemampuan Akhir
1) Analisis Deskriptif nilai Post-test pada kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Analisis deskriptif juga dilakukan pada nilai Post-test dari kedua
kelompok. Dari analisis ini maka dapat diketahui nilai rata-rata, nilai
minimum dan nilai maksimum dari kedua kelompok setelah mendapatkan
perlakuan atau treatment. Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif nilai
post-test yang diperoleh dari kelompok Eksperimen. Dari tabel 4.12 di
bawah ini ditunjukan bahwa pada kelompok eksperimen hasil nilai rata-
rata yang diperoleh ialah 92,00 dengan nilai minimum sebesar 86,00 dan
nilai maksimum 100. Sedangkan standar deviasi yang diperoleh ialah
4,32049.
Tabel 4.7
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post-test pada kelompok Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Eksperimen 10 86.00 100.00 92.0000 4.32049
Valid N
(listwise) 10
45
Sedangkan pada kelompok Kontrol hasil analisis deskriptif nilai
post-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel 4.13 tersebut
ditunjukan bahwa kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar
86,00 dengan nilai minimum 74 dan nilai maksimum 98 , serta standar
deviasinya sebesar 6,59966.
Tabel 4.8
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post-test pada Kelompok Kontrol
2) Uji Homogenitas Post Test
Uji homogenitas Post-test dilakukan dengan menggunakan data
nilai Post-test yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol atau nilai tes yang diberikan kepada kedua kelompok tersebut
setelah perlakuan. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan
ialah apabila signifikansinya lebih dari 0,05. Seperti dengan pengujian
homogenitas pada data nilai Pre-Test, analisis ini juga menggunakan
program SPSS for Windows Version 20.0.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kontrol 10 74.00 98.00 86.0000 6.59966
Valid N
(listwise) 10
46
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Post-Test
Sesuai hasil uji homogenitas data nilai Post-Test di atas, ditunjukan
bahwa tingkat signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu 0,246 yang mana
0,246 > 0,05. Sehingga dengan hasil uji tersebut dapat dikatakan bahwa
varians yang dimiliki oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
tidak jauh beda, maka kedua kelompok tersebut cukup homogen.
3) Uji Normalitas
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Post-Test
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen
signifikansinya 0,612 Hal itu menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena signifikansinya 0,612 > 0,05. Sedangkan kelompok kontrol
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
Nilai
Based on Mean 1.440 1 18 .246
Based on Median 1.440 1 18 .246
Based on Median and
with adjusted df 1.440 1 14.169 .250
Based on trimmed mean 1.439 1 18 .246
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen .178 10 .200
* .945 10 .612
Kontrol .172 10 .200* .946 10 .623
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
47
signifikansinya 0,623. Hal itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena signifikansinya 0,623 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
dari data nilai post-test bahwa baik kelompok eksperimen maupun kontrol
keduanya berdsitribusi normal.
4.4.3 Analisis Deskriptif Kemampuan Memahami Bacaan Siswa
Untuk menganalisis kemampuan memahami bacaan peneliti
menggunakan teknik tes pemahaman bacaan pada kedua kelompok
(kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol). Tes diberikan sebelum
kedua kelompok mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan.
Berdasarkan hasil nilai pre-test diketahui bahwa nilai rata-rata kedua
kelompok sangat rendah, di mana kelompok eksperimen mendapatkan
nilai sebesar 55 sedangkan kelompok kontrol mendapatkan nilai rata-rata
sebesar 57,5. Kemudian sesudah diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata
pada kelompok Eksperimen sebesar 92 sedangkan kelompok Kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 86. KKM yang ditetapkan sekolah
untuk mata pelajaran ini sebesar 75. Jika dilihat dari hasil post-test,
seluruh siswa di kelompok eksperimen sudah mencapai lebih dari KKM
dan itu berarti sudah tuntas. Sedangkan pada kelompok Kontrol masih
terdapat satu siswa yang belum mencapai KKM.
Dilakukan analisis terhadap hasil pre-test dan post-test kedua
kelompok tersebut. Dalam analisis data nilai pre-test menunjukkan
simpangan baku(standar Deviation) pada kelompok eksperimen sebesar
18.90914 dan pada kelompok kontrol sebesar 11.96476. Sedangkan dalam
analisis data nilai post-test didapat simpangan baku (Standar Deviation)
kelompok eksperimen sebesar 4,32049. sedangkan untuk kelompok
kontrol sebesar 6,59966.
Berdasarkan perbandingan dari hasil rata-rata dan simpangan baku
pada nilai pre-test dan post-test yang diperoleh dari kedua kelompok , baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dapat dilihat bahwa
penggunaan literature circles cukup efektif untuk meningkatkan
48
kemampuan memahami bacaan siswa kelas V SD N Kaliwungu 03
semester II tahun ajaran 2013/2014.
4.5 Hasil Observasi
4.5.1 Observasi Pemahaman Membaca
Observasi ini dilakukan untuk memantau progress siswa dalam
memahami bacaan. observasi dilakukan pada setiap pertemuan baik itu
pada kelompok eksperimen maupun kelompok Kontrol. Hasil dari
observasi ini banyak kemajuan yang ditunjukan oleh siswa. Selain
kemampuan membaca siswa juga lebih berani untuk aktif mengemukakan
pendapat, aktif bertanya, dapat membuat alternative ending / alternative
story secara lisan, meskipun pada awalnya mereka masih malu atau
enggan untuk bertanya. Jadi untuk mengetahui pemahaman membaca
siswa itu sendiri peneliti tidak hanya mendasarkan pada hasil akhir atau
nilai akhir saja akan tetapi proses ketika siswa melakukan pemahaman
membaca.
Dari observasi tersebut terdapat progress yang cukup baik pada
setiap siswa baik kelas kontrol maupun eksperimen. Dalam kategori
pemahaman karakter, setting, masalah, dan pemecahan masalah, kelas
eksperimen mendapatkan total skor 135/160. Sedangkan kelas kontrol
mendapatkan total skorse besar 104/160. Dan dalam kategori prediksi
menggunakan teks, prediksi sebelum–selama-sesudah membaca,
menceritakan kembali dan membuat kesimpulan, serta mengidentifikasi
gagasan pokok pada suatu cerita, kelompok eksperimen memperoleh skor
107/160 dan kelompok kontrol memperoleh skor 100/160.
Dari rubrik tersebut dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen
memperoleh skor lebih besar daripada kelompok kontrol yakni 135 > 104
dan 107 > 100. Di situ memang diindikasikan adanya peningkatan
meskipun tidak terlalu banyak, di mana skor maksimalnya ialah 160.
49
4.5.2 Observasi Pembelajaran
Pada observasi ini, dilakukan oleh guru kelas dan kepala sekolah.
Dimana observasi ini dimaksudkan untuk memantau jalan atau proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, sesuai prosedur dan teori atau
tidak. Meskipun tidak secara langsung metode LC yang dipakai
menampakkan hasil bahwa siswa paham atau dapat memahami bacaan
pada pertemuan 1 dan 2. Tetapi observer menyatakan bahwa LC cukup
efektif dan kegiatan yang perlu dikembangkan di sekolah.
Dalam penelitian ini bukan hanya satu faktor saja yang
mengindikasikan bahwa penelitian ini cukup berhasil. Bukan hanya
metode yang dipakai saja untuk meningkatkan pemahaman siswa,
melainkan motivasi yang diberikan kepada siswa, penambahan penyediaan
sumber bacaan yang diberikan cukup mempengaruhi tingkat keberhasilan,
setting suasana dimana siswa berdiskusi secara alami layaknya
berbincang-bincang ketika mereka istirahat, jadi bukan diskusi yang kaku.
Untuk kelas kontrol sendiri, siswa terdorong untuk mendengarkan
ceramah guru melalui kegiatan pendukung ceramah seperti story telling
yang diselingi dengan permainan Tic Ta Toe. Hal-hal tersebut membuat
siswa berantusias untuk mengikuti pelajaran.
4.6 Uji Hipotesis
Pengujian dengan T-test ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara kelompok Eksperimen
(menggunakan Literature Circles) dengan kelompok kontrol
(menggunakan ceramah). Analisis data dilakukan dengan menggunakan
SPSS for Windows version 20.0, dengan cara input data kemudian klik
Analyze- compare means- Independent Sample T Test -tabel berikut ini
ialah hasil data yang menunjukan perbedaan rata-rata tes pemahaman
bacaan antar kedua kelompok.
50
Tabel 4.11
Hasil Uji T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai Eksperimen 10 92.0000 4.32049 1.36626
Kontrol 10 86.0000 6.59966 2.08700
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Equal
variances
assumed
1.440 .246 2.405 18 .027 6.00000 2.49444 .75938 11.24062
Equal
variances
not
assumed
2.405 15.517 .029 6.00000 2.49444 .69863 11.30137
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil perhitungan uji beda
rata-rata tes pemahaman antar kedua kelompok, bahwa hasil F hitung
Levene’s Test sebesar 1,440 dengan signifikansi 0,246 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varians yang sama atau
homogen. Selain itu dapat diketahui juga nilai t sebesar 2,405 dengan
probabilitas signifikansinya 0,027 < 0,05 maka H1 diterima, untuk itu
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk tes
51
pemahaman bacaan antar kedua kelompok, yang mana rata-rata kedua
kelompok tersebut adalah 6,000.
Dengan melihat rata-rata hasil tes pemahaman bacaan pada kedua
kelompok tersebut, dapat dilihat dan disimpulkan bahwa tes pemahaman
bacaan kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Di
sini ditunjukan nilai rata-rata yang diperoleh kelompok eksperimen
sebesar 92 sedangkan kelompok kontrol memperoleh hasil rata-rata
sebesar 86. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan
kemampuan memahami bacaan antara siswa yang menggunakan
Literature circles dengan siswa yang dengan metode ceramah.
4.7 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesa penelitian yang telah disampaikan pada bab
III, yaitu :
1) H0 : Tidak ada perbedaan efektivitas yang signifikan antara
penggunaan metode Literature Circles dengan metode Ceramah
dalam meningkatkan kemampuan memahami bacaan.
2) H1 : Ada perbedaan efektivitas antara penggunaan metode
Literature Circles dengan metode Ceramah dalam
meningkatkan kemampuan memahami bacaan. Seperti yang
telah dipaparkan pada tabel analisis uji hipotesis yang
menunjukan bahwa nilai t sebesar 2,405 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,027, dimana nilai signifikansi tersebut
lebih kecil atau kurang dari 0,05. Sehingga H1 diterima dan H0
ditolak, dengan ini dapat disimpulkan adanya signifikansi
efektivitas dalam penggunaan metode Literature circles dalam
meningkatkan pemahaman membaca siswa.
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini dapat diketahui melalui uji homogenitas pre-
test dan uji normalitas pre-test bahwa kelas bersifat homogen dan
berdistribusi normal. Dengan demikian dapat dibentuk kelompok yang
terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, karena kelas
52
tersebut memiliki varian yang sama. Selanjutnya pada kelompok
eksperimen diterapkan metode Literature Circles dan kelompok kontrol
diterapkan metode ceramah. Setelah kedua kelompok tersebut diberi
perlakuan kemudian diberikan tes akhir (post-test).
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan dengan metode
Literature Circles ialah pembelajaran yang menggabungkan antara
pembelajaran kolaboratif dan mandiri. Siswa akan bekerja mandiri pada
saat Independent reading sesuai peran masing-masing yang telah didapat.
Siswa berlatih bertanggungjawab melalui role mereka. Dan pada saat
diskusi dimulai, siswa dapat menyampaikan hasil analisis bacaan mereka
dalam kelompok diskusi. Pada saat diskusi berlangsung fungsi guru
sebagai fasilitator. Diskusi melalui literature circles ini siswa yang akan
menciptakan suasana diskusi yang hangat dan nyaman layaknya
berbincang-bincang secara alami membahas tentang bacaan yang mereka
baca, dengan tuntunan yang ada pada lembar role. Lembar role digunakan
untuk membantu siswa menuliskan hal-hal yang akan mereka ungkapkan
pada saat berdiskusi. Pada awalnya siswa memang terlihat masih asing
dengan cara ini, tetapi mereka akhirnya ketagihan untuk melakukan
Literature Circles. Dari observasi yang dilakukan peneliti, ada perubahan
yang ditemui pada setiap pertemuan. Semakin kearah akhir pertemuan
diindikasikan adanya peningkatan pemahaman siswa baik terhadap
pemahaman membaca maupun pemahaman instruksi.
Sedangkan pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah. Di sini guru berperan lebih dominan, guru
menjelaskan materi secara aktif, mengelola dan mempersiapkan bahan
ajar. Dalam metode ini pembelajaran dikemas dengan menggunakan
interactive reading dan permainan Tic Ta Toe. Cara ini dilakukan agar
kelas ada bunyi keaktifan dari siswa.
53
Meskipun metode ini sudah dibumbui dengan cara-cara tersebut,
pemahaman siswa terhadap bacaan masih kurang daripada kelompok
eksperimen. Mereka hanya memahami materi pokok yang disampaikan,
belum dapat memahami bacaan dengan analisis seperti kelompok
eksperimen. Analisis yang mereka lakukan hanya untuk topik-topik atau
materi tertentu sesuai yang diajarkan (fokus pada tema, alur, setting,
amanat, penokohan). Oleh sebab, itu peneliti merasa perlu untuk
memberikan bumbu tambahan pada metode ceramah ini supaya mereka
juga dapat benar-benar memahami bacaan. Observasi untuk kelompok ini
juga dilakukan, di sini juga ada perubahan peningkatan pemahaman akan
tetapi tidak terlalu tinggi, bisa dikata cukup.
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai
Diagram 1:
Hasil Post-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
kontrol
eksperimen