32
35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta tujuan yang telah ditetapkan di bab I. Setelah pengambilan data dilakukan, kemudian data tersebut akan diolah dengan metode Taguchi untuk meningkatkan perbaikan kualitas tidur dengan menggunakan bantal, sehingga kualitas tidur dapat meningkat. 4.1 Bahan Baku dan Peralatan Utama Penelitian Bahan baku dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Bahan Baku dan Alat yang Digunakan dalam Penelitian No Bahan Baku / Alat Keterangan 1. Kain katun jepang Kain katun jepang merupakan salah satu bahan luar yang digunakan dalam pembuatan bantal tidur. Ciri dari katun jepang yaitu serat kainnya lembut, terbuat dari 90-100% katun kualitas premium, permukaannya halus, dan terasa dingin. 2. Kain katun akrilik Kain katun akrilik merupakan salah satu bahan luar yang digunakan dalam pembuatan bantal tidur. Ciri dari katun akrilik yaitu terbuat dari serat akrilik, sifatnya mirip dengan kain wol, lembut dan ringan sehingga lebih mudah kering. Kain ini mampu menahan panas tubuh tetapi terasa lembab bila digunakan. 3. Kain katun rayon Kain katun rayon merupakan salah satu bahan luar yang digunakan dalam pembuatan bantal tidur. Ciri dari katun rayon yaitu teksturnya agak licin dan ringan, terbuat dari campuran katun dan rayon, terasa dingin, dan mudah menyerap keringat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta tujuan yang

telah ditetapkan di bab I. Setelah pengambilan data dilakukan, kemudian data tersebut akan

diolah dengan metode Taguchi untuk meningkatkan perbaikan kualitas tidur dengan

menggunakan bantal, sehingga kualitas tidur dapat meningkat.

4.1 Bahan Baku dan Peralatan Utama Penelitian

Bahan baku dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1

Bahan Baku dan Alat yang Digunakan dalam Penelitian

No Bahan Baku / Alat Keterangan

1.

Kain katun jepang

Kain katun jepang merupakan salah satu bahan

luar yang digunakan dalam pembuatan bantal

tidur. Ciri dari katun jepang yaitu serat kainnya

lembut, terbuat dari 90-100% katun kualitas

premium, permukaannya halus, dan terasa

dingin.

2.

Kain katun akrilik

Kain katun akrilik merupakan salah satu bahan

luar yang digunakan dalam pembuatan bantal

tidur. Ciri dari katun akrilik yaitu terbuat dari

serat akrilik, sifatnya mirip dengan kain wol,

lembut dan ringan sehingga lebih mudah kering.

Kain ini mampu menahan panas tubuh tetapi

terasa lembab bila digunakan.

3.

Kain katun rayon

Kain katun rayon merupakan salah satu bahan

luar yang digunakan dalam pembuatan bantal

tidur. Ciri dari katun rayon yaitu teksturnya

agak licin dan ringan, terbuat dari campuran

katun dan rayon, terasa dingin, dan mudah

menyerap keringat.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

36

No Bahan Baku / Alat Keterangan

4.

Dakron

Dakron merupakan salah satu bahan isi yang

digunakan dalam pembuatan bantal tidur

5.

Kapuk

Kapuk merupakan salah satu bahan isi yang

digunakan dalam pembuatan bantal tidur

6.

Bulu angsa

Bulu angsa merupakan salah satu bahan isi yang

digunakan dalam pembuatan bantal tidur

7.

Mesin jahit

Mesin jahit merupakan mesin yang digunakan

untuk menjahit bahan luar bantal

8.

Alat jahit

Alat jahit merupakan peralatan yang terdiri atas

jarum jahit, benang jahit, dan pemotong benang

yang digunakan untuk menjahit bantal tidur

4.2 Penetapan Karakteristik Kualitas Tidur

Karakteristik kualitas tidur yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil

perhitungan skor PSQI yang didapatkan dari kuesioner PSQI pada Lampiran 2. Kuesioner

PSQI memiliki rentang skor 0-21. Langkah perhitungan skor PSQI ditunjukkan pada bab 2.

Kualitas tidur yang diukur adalah kualitas tidur malam seseorang. Skor PSQI yang semakin

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

37

mendekati 0 menunjukkan bahwa kualitas tidur seseorang semakin baik dan sebaliknya jika

skor PSQI mendekati 21 menunjukkan bahwa kualitas tidur seseorang semakin buruk. Maka

dari itu, karakteristik kualitas yang digunakan adalah smaller the better. Karena karakteristik

kualitas yang digunakan adalah smaller the better, maka rumus untuk perhitungan signal

noise to ratio yang digunakan adalah sebagai berikut.

𝜂 = −10 log 10 (𝜎2 + �̅�2 )

4.3 Penetapan Faktor dan Level Faktor

Penetapan faktor dan level faktor berpengaruh didapatkan dari studi literatur, diskusi

dengan pengguna bantal, dan pemilik usaha pembuatan bantal. Faktor-faktor yang

memberikan pengaruh terhadap bantal tidur untuk meningkatkan kualitas tidur ditunjukkan

pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Faktor Berpengaruh Pada Bantal Tidur

No Faktor yang mempengaruhi Penelitian terdahulu

1 Bahan bantal Cai & Chen (2016) dan Jeon, dkk (2014)

2 Tinggi bantal Cai & Chen (2016) dan Ren, dkk (2016)

3 Bentuk bantal Cai & Chen (2016) dan Liu, dkk (2011)

4 Berat bantal Sinaga, dkk (2012)

5 Lama waktu penggunaan bantal Sinaga, dkk (2012)

6 Keempukan bantal Munawaroh, dkk (2016)

7 Kemampuan menopang kepala Munawaroh, dkk (2016) dan Jeon, dkk (2014)

8 Suhu bantal Jeon, dkk (2014)

9 Kelembapan ruang

10 Adanya teman sekamar

11 Suasana

Faktor yang berpengaruh pada Tabel 4.2 kemudian dipilah berdasarkan faktor kontrol,

faktor gangguan, dan faktor sinyal. Menurut Soejanto (2009), faktor kontrol adalah faktor

yang nilai-nilainya ditentukan dan mempunyai lebih dari satu nilai yang disebut dengan level.

Faktor gangguan adalah parameter yang menyebabkan penyimpangan karakteristik kualitas

dari nilai target yang tidak terkendali dan sulit diprediksi. Faktor sinyal adalah faktor yang

mengubah nilai-nilai karakteristik kualitas yang sebenarnya akan diukur. Pemisahan faktor

kontrol dan faktor gangguan ditunjukkan Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor Gangguan

Faktor Kontrol Faktor Gangguan Faktor Sinyal

Bahan bantal Suhu bantal Berat bantal

Tinggi bantal Kelembapan ruang Lama waktu penggunaan bantal

Bentuk bantal Adanya teman sekamar

Keempukan bantal Suasana

Kemampuan menopang kepala

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

38

Berikut merupakan penjelasan pemisahan dari faktor kontrol, faktor gangguan, dan

faktor sinyal dari Tabel 4.3.

1. Bahan bantal

Faktor bahan bantal dipilih karena berdasarkan hasil diskusi dengan pembuat dan

pengguna bantal serta berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jeon, dkk (2014)

diketahui bahwa bahan bantal yang berbeda berdampak pada kualitas tidur yang berbeda.

Faktor bahan bantal kemudian dibedakan menjadi faktor bahan luar bantal dan faktor

bahan isi bantal.

2. Tinggi bantal

Faktor tinggi bantal dipilih karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ren, dkk

(2016) memberikan hasil bahwa tinggi bantal yang berbeda memberikan kualitas tidur

yang berbeda pula.

3. Bentuk bantal

Faktor bentuk bantal dipilih karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu, dkk

(2011) memberikan hasil bahwa bentuk bantal berpengaruh terhadap kualitas tidur.

4. Berat bantal

Faktor berat bantal tidak dipilih karena berat bantal tidak memberikan pengaruh

terhadap kualitas tidur. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sinaga, dkk (2014)

diketahui bahwa faktor berat bantal akan berpengaruh jika digunakan pada kasus khusus.

Berat bantal yang digunakan pada penelitian ini adalah 700 gram sehingga berat bantal

ditetapkan sebagai faktor sinyal.

5. Lama waktu penggunaan bantal

Faktor lama waktu penggunaan bantal tidak dipilih karena dalam penelitian yang

dilakukan oleh Sinaga, dkk (2014) diketahui bahwa lama waktu penggunaan bantal

tidak berpengaruh secara signifikan. Lama waktu penggunaan bantal kemudian

diartikan menjadi lama waktu tidur, yaitu antara 7-9 jam. Faktor ini kemudian

ditetapkan sebagai faktor sinyal.

6. Keempukan bantal

Faktor keempukan bantal tidak dipilih karena dalam penelitian yang dilakukan oleh

Munawaroh, dkk (2016) diketahui bahwa faktor keempukan bantal tidak memberikan

pengaruh signifikan terhadap kualitas tidur. Faktor keempukan bantal ini ditinjau dari

ukuran bantal, densitas bantal, dan konstanta gaya. Faktor keempukan bantal kemudian

ditetapkan sebagai faktor kontrol. Namun, karena memiliki faktor lain yang

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

39

mempengaruhi keempukan bantal, sehingga faktor keempukan bantal tidak dijadikan

faktor kontrol dalam penelitian ini.

7. Kemampuan menopang kepala

Faktor kemampuan menopang kepala tidak dipilih karena berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Munawaroh, dkk (2016) dan oleh Jeon, dkk (2014) diketahui bahwa

faktor kemampuan menopang kepala sulit diukur sehingga dikategorikan sebagai faktor

gangguan.

8. Suhu bantal

Faktor suhu bantal tidak dipilih karena suhu bantal merupakan faktor yang sulit

dikendalikan dan bergantung pada suhu ruang dan suhu pengguna bantal itu sendiri.

Karena sulit dikendalikan, sehingga faktor suhu bantal dikategorikan sebagai faktor

gangguan.

9. Kelembapan ruang

Faktor kelembapan ruang tidak dipilih karena merupakan faktor yang sulit dikendalikan

kecuali penelitian dilakukan di ruangan tertutup, sedangkan penelitian ini tidak

sepenuhnya dilakukan di ruangan tertutup. Hal ini menjadikan faktor kelembapan ruang

termasuk dalam faktor gangguan.

10. Adanya teman sekamar

Faktor adanya teman sekamar merupakan faktor gangguan karena hal ini berdasarkan

pada preferensi subjek penelitian dan bergantung pada kondisi saat penelitian

berlangsung.

11. Suasana

Faktor suasana dalam hal ini dikategorikan sebagai faktor gangguan karena sulit

dikendalikan. Suasana saat penelitian sedang berlangsung sangat beragam, misalnya

suasana ramai atau tenang, hujan atau tidak, cuaca dingin atau panas, dan sebagainya.

Faktor ini sangat sulit dikendalikan sehingga termasuk dalam faktor gangguan.

Faktor kontrol pada Tabel 4.3 kemudian ditentukan level faktor yang digunakan. Level

faktor dari faktor yang berpengaruh ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Level Faktor yang Digunakan

Faktor

kontrol

Level faktor

1 2 3

Bahan isi Kapuk Bulu angsa Dakron

Bahan luar Katun jepang Katun akrilik Katun rayon

Tinggi bantal 5 cm 10 cm 15 cm

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

40

Faktor

kontrol

Level faktor

1 2 3

Bentuk

bantal

Bantal biasa

Bantal orthopedic

Bantal lengkung

Berikut merupakan penjelasan penetapan level faktor pada Tabel 4.4.

1. Bahan isi

Bahan isi bantal ditetapkan yaitu dengan bahan isian kapuk, bulu angsa dan dakron. Hal

ini berdasarkan pada artikel yang berjudul “Jangan Salah... Kenali Dulu Isi Bantalnya,

Baru Beli!” yang dimuat dalam Kompas.com. Bahan isian yang digunakan merupakan

bahan yang paling umum digunakan untuk bahan isian bantal.

2. Bahan luar

Bahan luar bantal ditetapkan yaitu dengan bahan luar katun jepang, katun akrilik dan

katun rayon. Hal ini berdasarkan pada artikel yang berjudul “Pilih-pilih Bahan Seprai

untuk Kenyamanan Tidur. Mana Paling Baik?” yang dimuat dalam detik.com. Bahan

luar bantal tersebut merupakan bahan yang paling umum serta nyaman digunakan untuk

bahan luar bantal.

3. Tinggi bantal

Tinggi bantal yang ditetapkan sebesar 5 cm, 10 cm dan 15 cm dikarenakan berdasarkan

hasil survey awal yang dilakukan peneliti ketiga ukuran tinggi tersebut merupakan

ukuran tinggi yang paling banyak di pasaran.

4. Bentuk bantal (tampak samping)

Bentuk bantal ditetapkan berdasarkan gambar pada Tabel 4.4 dimana hal tersebut

didasarkan pada studi literatur berupa jurnal dengan judul “Improving the Quality of

Sleep with an Optimal Pillow: A Randomized, Comparative Study”.

4.4 Penetapan Orthogonal Array

Matriks orthogonal ditentukan berdasarkan nilai derajat kebebasan yang diperoleh dari

penentuan nilai faktor serta level faktor. Nilai derajat kebebasan yang digunakan harus sama

dengan nilai derajat kebebasan utama tersebut. Perhitungan nilai derajat kebebasan untuk

faktor kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

41

Tabel 4.5

Perhitungan Derajat Kebebasan

Faktor Derajat kebebasan

Kode Nama

A Bahan isi (3-1)

B Bahan luar (3-1)

C Tinggi bantal (cm) (3-1)

D Bentuk bantal (3-1)

Total 8

Hasil perhitungan derajat kebebasan adalah 8. Nilai ini menunjukkan jumlah minimal

eksperimen yang harus dilakukan. Desain matriks orthogonal yang sesuai adalah L9(34).

Tabel 4.6 menunjukkan matriks orthogonal yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.6

Matriks Orthogonal Eksperimen Desain Bantal

Eksperimen A B C D

1 1 1 1 1

2 1 2 2 2

3 1 3 3 3

4 2 1 2 3

5 2 2 3 1

6 2 3 1 2

7 3 1 3 2

8 3 2 1 3

9 3 3 2 1

4.5 Penugasan pada Orthogonal Array

Setelah orthogonal array ditetapkan, selanjutnya dilakukan penugasan pada orthogonal

array yang dipilih berdasarkan grafik linear serta Tabel triangular. Penugasan pada

orthogonal array ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Penugasan pada Orthogonal Array untuk Desain Bantal

Eksperimen A B C D

1 Kapuk Katun

jepang 5 cm

2 Kapuk Katun

akrilik 10 cm

3 Kapuk Katun

rayon 15 cm

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

42

Eksperimen A B C D

4 Bulu

angsa

Katun

jepang 10 cm

5 Bulu

angsa

Katun

akrilik 15 cm

6 Bulu

angsa

Katun

rayon 5 cm

7 Dakron Katun

jepang 15 cm

8 Dakron Katun

akrilik 5 cm

9 Dakron Katun

rayon 10 cm

4.6 Pelaksanaan Eksperimen Taguchi

Pada tahap pelaksanaan eksperimen Taguchi dilakukan pembuatan bantal tidur dengan

komposisi seperti yang telah ditetapkan, seperti bahan isi, bahan luar, tinggi bantal dan

bentul bantal yang ditunjukkan pada Tabel 4.7. Proses pembuatan bantal tidur dari awal

hingga akhir dijelaskan pada poin-poin berikut ini.

1. Persiapan alat dan bahan

Tahap ini merupakan tahap mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam

eksperimen ini. Alat dan bahan yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 4.1.

2. Pembuatan pola bantal tidur

Pada tahap ini dilakukan pembuatan pola bantal tidur sebagai alat bantu pembuatan

bagian luar bantal tidur. Pola ini merupakan pola bagian samping dari beberapa bentuk

bantal tidur yang digunakan untuk memudahkan proses penjahitan bagian luar bantal.

Pola yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

43

Gambar 4.1 Pola bantal tidur

3. Pembuatan bagian luar bantal tidur

Tahap ini merupakan tahap penjahitan bahan luar sesuai dengan komposisi yang

ditunjukkan pada Tabel 4.7. Pada tahap ini bagian luar bantal tidur yang sudah dijahit

disisakan beberapa cm untuk keperluan pengisian bantal dengan bahan isi.

Gambar 4.2 Bagian luar bantal tidur yang sudah jadi

4. Pengisian bantal tidur dengan bahan isi

Proses selanjutnya yaitu pengisian bantal tidur dengan bahan isi. Bahan-bahan isi yang

digunakan dalam eksperimen ini diantaranya kapuk, bulu angsa, dan dakron. Pengisian

bantal dengan bahan ini dilakukan sesuai dengan orthogonal array pada Tabel 4.7.

Gambar 4.3 Pengisian bantal dengan bahan isi

5. Penjahitan bantal tidur yang sudah terisi

Bantal yang sudah terisi kemudian dijahit hingga menjadi bantal yang siap digunakan.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

44

Gambar 4.4 Penjahitan bantal tidur

4.7 Pengumpulan Data Eksperimen Taguchi

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan bantal tidur dengan kombinasi faktor dan level

faktor yang sudah ditetapkan sebelumnya. Total eksperimen yang dilakukan sebanyak 9

eksperimen dengan 2 kali replikasi. Jumlah sampel yang diuji yaitu sebanyak 18 sampel

bantal tidur sesuai dengan orthogonal array yang ditetapkan. Pengujian kualitas tidur

dilakukan dengan menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan karakteristik

kualitas smaller the better pada 15 responden dengan masing-masing sampel digunakan

selama 5 hari. Waktu penggunaan masing-masing sampel selama 5 hari ini disesuaikan

dengan lamanya waktu penelitian. Hasil kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

ditunjukkan pada Lampiran 3. Salah satu contoh perhitungan skor PSQI untuk data panelis

1 eksperimen 1 replikasi 1 ditunjukkan sebagai berikut.

1. Komponen 1

Skor komponen 1 didapatkan dari jawaban pertanyaan 6. Panelis 1 mencentang pilihan

“cukup buruk” pada pertanyaan 6, sehingga didapatkan skor komponen 1 sebesar 2.

2. Komponen 2

Skor komponen 2 diperoleh dari jawaban pertanyaan 2 dan 5a. Panelis 1 menuliskan

jawaban 25 menit untuk pertanyaan 2, sehingga mendapatkan skor 1. Untuk pertanyaan

5a panelis mencentang pilihan “satu kali atau dua kali dalam lima hari terakhir”,

sehingga skor respon pertanyaan 5a adalah 2. Jumlah skor pertanyaan 2 dan 5a adalah

3, sehingga skor komponen 2 menjadi 2.

3. Komponen 3

Skor komponen 3 didapatkan dari jawaban pertanyaan 4. Pada pertanyaan 4, panelis 1

menuliskan 5 jam. Maka dari itu, skor untuk komponen 3 menjadi 2.

4. Komponen 4

Skor komponen 4 didapatkan berdasarkan efisiensi kebiasaan tidur yang didapatkan dari

jawaban pertanyaan 4 dibagi dengan selisih jawaban pertanyaan 3 dengan 1 dan

dikalikan 100%. Panelis 1 menuliskan bahwa ia pergi ke tempat tidur pukul 23.15 WIB

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

45

dan bangun pada pukul 06.30 WIB, sehingga total waktu yang dihabiskan di tempat

tidur yaitu 7 jam 15 menit. Kemudian dilakukan perhitungan efisiensi kebiasaan tidur

dengan rumus sebagai berikut.

Efisiensi kebiasaan tidur = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒎 𝒕𝒊𝒅𝒖𝒓

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒉𝒂𝒃𝒊𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒕𝒊𝒅𝒖𝒓) × 𝟏𝟎𝟎%

Efisiensi kebiasaan tidur = (𝟓

𝟕,𝟐𝟓) × 𝟏𝟎𝟎%

Efisiensi kebiasaan tidur = 𝟔𝟖, 𝟗𝟔%

Karena efisiensi kebiasaan tidur berada di batas 65%-74%, maka skor komponen 4 menjadi 2.

5. Komponen 5

Skor komponen 5 didapatkan dari jawaban pertanyaan 5b hingga 5j. Dari jawaban

panelis 1 yang terlampir pada Lampiran 3, diketahui bahwa jawaban panelis 1 tersebut

beserta konversinya ditunjukkan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Jawaban dan Konversi Skor 5b-5j

Pertanyaan Jawaban Konversi Skor

5b D 3

5c A 0

5d C 2

5e A 0

5f C 2

5g C 2

5h D 3

5i D 3

5j C 2

Dari konversi tersebut kemudian dijumlahkan dan didapatkan jumlah skor 5b-5j sebesar

17, sehingga didapatkan skor komponen 5 sebesar 2.

6. Komponen 6

Skor komponen 6 didapatkan dari jawaban pertanyaan 7. Panelis 1 mencentang jawaban

“tidak pernah selama lima hari terakhir” dan didapatkan skor komponen 6 sebesar 0.

7. Komponen 7

Skor komponen 7 didapatkan berdasarkan jawaban pertanyaan 8 dan 9. Panelis 1

mencentang “satu kali atau dua kali dalam lima hari terakhir” sehingga mendapatkan

skor 2 untuk pertanyaan 8. Sedangkan untuk pertanyaan 9, panelis 1 mencentang

jawaban “ada sedikit masalah” sehingga pertanyaan 9 mendapatkan skor 2. Jumlah dari

skor pertanyaan 8 dan 9 adalah 4. Nilai ini kemudian dikonversikan ke skor komponen

7 yaitu 2.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

46

8. Global PSQI Score

Nilai skor PSQI didapatkan dengan menjumlahkan skor komponen 1 hingga 7.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan yang dilakukan sebelumnya didapatkan hasil

masing-masing skor komponen sebesar 2, 2, 2, 2, 2, 0, 2. Sehingga skor PSQI untuk

panelis 1 eksperimen 1 replikasi 1 adalah 12.

Perhitungan untuk eksperimen 2 dan seterusnya, panelis 2 dan seterusnya, serta replikasi

2 dilakukan sama seperti pada eksperimen 1, panelis 1, replikasi 1. Hasil rekap skor PSQI

seluruh panelis ditunjukkan pada Lampiran 4. Setelah semua data terkumpul, kemudian

dilakukan perhitungan rata-rata masing-masing percobaan. Contoh perhitungan rata-rata

eksperimen 1 replikasi 1 ditunjukkan sebagai berikut.

Rata-rata =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑆𝑄𝐼 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 1 𝑟𝑒𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 1 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠

Rata-rata =12+8+9+⋯+6+9+11

15= 8,4

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji kualitas tidur dengan PSQI pada tiap-tiap replikasi.

Tabel 4.9

Rekap Hasil Pengujian Kualitas Tidur dengan Bantal Tidur menggunakan Kuesioner PSQI

Eksperimen A B C D Replikasi 1 Replikasi 2

1 Kapuk Katun jepang 5 cm

8,4 7,133

2 Kapuk Katun akrilik 10 cm

7,2 6,8

3 Kapuk Katun rayon 15 cm

7,733 7,333

4 Bulu angsa Katun jepang 10 cm

6,267 6,067

5 Bulu angsa Katun akrilik 15 cm

6,533 6,333

6 Bulu angsa Katun rayon 5 cm

6,667 6,8

7 Dakron Katun jepang 15 cm

6,333 6,133

8 Dakron Katun akrilik 5 cm

6,867 6,6

9 Dakron Katun rayon 10 cm

7,4 8,067

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 kemudian dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan Two-way Analysis of Variance (Two-way ANOVA) dan Signal Noise to Ratio

(SNR).

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

47

4.8 Pengolahan Data Eksperimen Taguchi

Pengolahan data eksperimen Taguchi terdiri atas perhitungan Two-way Analysis of

Variance (Two-way ANOVA) nilai rata-rata, perhitungan Two-way Analysis of Variance

(Two-way ANOVA) nilai Signal Noise to Ratio (SNR), penentuan setting level optimal,

perkiraan kondisi optimal dan interval kepercayaan, dan pengujian eksperimen konfirmasi.

4.8.1 Perhitungan Two-Way Analysis of Variance (ANOVA) Nilai Rata-Rata

Perhitungan Two-way Analysis of Variance (Two-way ANOVA) adalah salah satu

metode statistik yang digunakan untuk menginterpretasikan data-data hasil perhitungan yang

memperkirakan kontribusi dari setiap faktor pada semua pengukuran respon (Soejanto,

2009). Langkah yang perlu dilakukan dalam perhitungan analysis of variance ditunjukkan

pada poin-poin berikut.

1. Menghitung nilai rata-rata kualitas tidur untuk setiap eksperimen yang ditunjukkan pada

Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Rata-rata Hasil Pengujian Kualitas Tidur dengan Bantal Tidur menggunakan Kuesioner PSQI

Eksperi

men A B C D Replikasi 1 Replikasi 2 Rata-rata

1 1 1 1 1 8,400 7,133 7,767

2 1 2 2 2 7,200 6,800 7,000

3 1 3 3 3 7,733 7,333 7,533

4 2 1 2 3 6,267 6,067 6,167

5 2 2 3 1 6,533 6,333 6,433

6 2 3 1 2 6,667 6,800 6,733

7 3 1 3 2 6,333 6,133 6,233

8 3 2 1 3 6,867 6,600 6,733

9 3 3 2 1 7,400 8,067 7,733

2. Membuat Tabel respon pengaruh setiap faktor terkendali

Salah satu contoh perhitungan nilai Tabel respon yaitu sebagai berikut.

Faktor A level pertama (𝐴1) =∑ 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 1 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐴

3

=7,767+7+7,533

3

= 7,433

Tabel respon digunakan untuk mempermudah penghitungan perbedaan nilai rata-rata

respon di setiap level serta mengurutkan perbedaan level faktor dari terkecil hingga

terbesar. Kondisi terbaik dipilih berdasarkan karakteristik kualitas yang digunakan,

yaitu smaller the better sehingga dipilih hasil perbedaan nilai rata-rata yang memiliki

nilai terendah. Tabel respon nilai rata-rata ditunjukkan pada Tabel 4.11.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

48

Tabel 4.11

Tabel Respon Nilai Rata-rata Kualitas Tidur dengan Bantal Tidur menggunakan Kuesioner

PSQI

Faktor

Level

A B C D

1 7,433 6,722 7,078 7,311

2 6,444 6,722 6,967 6,656

3 6,900 7,333 6,733 6,811

Diff 0,989 0,611 0,344 0,656

Rank 1 3 4 2

Berdasarkan Tabel 4.11 didapatkan satu level dari masing-masing level faktor yang

memiliki nilai rata-rata terendah yaitu faktor A level 2 (bahan isi bulu angsa), faktor B

level 1 (bahan luar kain katun jepang), faktor C level 3 (tinggi bantal 15 cm), dan faktor

D level 2 (bentuk bantal yaitu bantal orthopedic).

3. Mengolah data Two-way ANOVA untuk nilai rata-rata faktor terkendali

a. Menghitung jumlah kuadrat total

𝑆𝑇 = ∑ 𝑦2

𝑆𝑇 = 8,42 + 7,1332 + 7,22 + ⋯ + 6,62 + 7,42 + 8,0672

𝑆𝑇 = 870,933

b. Menghitung jumlah kuadrat rata-rata

Sm = n. y2

n = jumlah eksperimen x jumlah replikasi

= 9 x 2 = 18

�̅� = 8,4+7,133+7,2+⋯+6,6+7,4+8,067

18= 6,926

Sm = 18 x (6,9262) = 863,432

c. Menghitung jumlah kuadrat faktor-faktor (SA, SB, SC, SD)

Contoh perhitungan jumlah kuadrat faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

SA = {nA1 × (A1)2

} + {nA2 × (A2)2

} + {nA3 × (A3)2

} − Sm

SA = {6 × (7,433)2} + {6 × (6,444)2} + {6 × (6,9)2} − 863,432 = 2,94

Langkah perhitungan jumlah kuadrat untuk faktor B, C, dan D dilakukan sama

seperti pada faktor A di atas.

d. Menghitung jumlah kuadrat error

Se = ST − Sm − SA − SB − SC − SD

Se = 870,933 − 863,432 − 2,94 − 1,494 − 0,371 − 1,408 = 1,289

e. Membuat hipotesis awal

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

49

1) H0: Tidak ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

2) H0: Tidak ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

3) H0: Tidak ada pengaruh faktor C terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor C terhadap peningkatan kualitas tidur

4) H0: Tidak ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

f. Menghitung derajat kebebasan

1) Menghitung derajat kebebasan faktor-faktor

Contoh perhitungan derajat kebebasan faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

VA = (banyaknya level – 1)

VA = (3 – 1) = 2

Langkah perhitungan derajat kebebasan untuk faktor B, C, dan D dilakukan

sama seperti pada faktor A di atas.

2) Menghitung derajat kebebasan total

VMO = (banyaknya eksperimen – 1)

VMO = (18 – 1) = 17

3) Menghitung derajat kebebasan error

Ve = VMO – (VA + VB + VC + VD)

Ve = 17 – (2 + 2 + 2 + 2) = 9

g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat

Contoh perhitungan rata-rata jumlah kuadrat faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

MqA = 𝑆𝐴

𝑉𝐴

MqA = 2,94

2= 1,47

Langkah perhitungan rata-rata jumlah kuadrat untuk faktor B, C, dan D dilakukan

sama seperti pada faktor A di atas.

h. Menghitung F-ratio

Contoh perhitungan F-ratio faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

F-ratioA = 𝑀𝑞𝐴

𝑀𝑞𝑒

Mqe = 𝑆𝑒

𝑉𝑒=

1,289

9= 0,143

FratioA = 1,47

0,143= 10,264

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

50

Langkah perhitungan F-ratio untuk faktor B, C, dan D dilakukan sama seperti pada

faktor A di atas.

i. Menghitung nilai S’ masing-masing faktor

Contoh perhitungan nilai S’ faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

𝑆′𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 𝑆 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 − (𝑉 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 × 𝑀𝑞 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟)

𝑆′𝐴 = 𝑆𝐴 − (𝑉𝐴 × 𝑀𝑞𝑒)

𝑆′𝐴 = 2,94 − (2 × 0,143) = 2,653

Langkah perhitungan nilai S’ untuk faktor B, C, dan D dilakukan sama seperti pada

faktor A di atas.

Perhitungan S’e adalah sebagai berikut.

S’e = St – (S’A + S’B + S’C + S’D)

St = (SA + SB + SC + SD) + Se

𝑆𝑡 = (2,94 + 1,494 + 0,371 + 1,408) + 1,289 = 7,501

S’e = 7,501 – (2,653 + 1,207 + 0,084 + 1,121) = 2,435

j. Menghitung persen kontribusi masing-masing faktor

Contoh perhitungan persen kontribusi faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

𝜌 =S′A

St× 100%

𝜌 =2,653

7,501× 100% = 35,372%

Langkah perhitungan persen kontribusi untuk faktor B, C, dan D dilakukan sama

seperti pada faktor A di atas.

4. Membuat tabel Two-way ANOVA nilai rata-rata

Hasil Two-way Analysis of Variance (Two-way ANOVA) nilai rata-rata ditunjukkan

pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12

Hasil Two-way ANOVA Nilai Rata-rata

Sumber S V Mq F Ratio S’ 𝜌 F-Tabel

A 2,940 2 1,470 10,264 2,653 35,372 4,26

B 1,494 2 0,747 5,216 1,207 16,096 4,26

C 0,371 2 0,185 1,295 0,084 1,126 4,26

D 1,408 2 0,704 4,916 1,121 14,951 4,26

Error 1,289 9 0,143 1 2,435 32,456

St 7,501 17 0,441 7,501 100

Mean 863,432 1

ST 870,933 18

Pengujian hipotesis dan kesimpulan yang didapat dari tabel Two-way ANOVA diatas

adalah sebagai berikut.

a. H0: Tidak ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

51

H1: Ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 10,264 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur.

b. H0: Tidak ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 5,216 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur.

c. H0: Tidak ada pengaruh faktor C terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor C terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 1,295 ≤ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 diterima. Artinya

tidak ada pengaruh faktor C terhadap peningkatan kualitas tidur.

d. H0: Tidak ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 4,916 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur.

Berdasarkan tabel Two-way Analysis of Variance (Two-way ANOVA) diketahui bahwa

faktor A, B dan D memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas

tidur karena F ratio ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26. Sedangkan untuk faktor C memiliki F

ratio ≤ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26 sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kualitas tidur. Untuk persen kontribusi dari masing-masing faktor diketahui

bahwa persen kontribusi faktor dari yang terbesar hingga terkecil adalah faktor A (bahan

isi bulu angsa) sebesar 35,372%, faktor B (bahan luar kain katun jepang) sebesar

16,096%, faktor D (bentuk bantal yaitu bantal orthopedic) sebesar 14,951%, dan faktor

C (tinggi bantal 15 cm) sebesar 1,126%.

5. Pooling Up

Pooling up perlu dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan berlebih dalam

penelitian. Saat melakukan pooling up disarankan hanya menggunakan setengah dari

jumlah derajat kebebasan pada matriks orthogonal yang digunakan. Berdasarkan

pengolahan data Two-way ANOVA, didapatkan hasil bahwa ada 3 faktor yang memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas tidur, dimana memiliki nilai F

ratio ≥ F Tabel (F0,005 (2;9)) = 4,26. Sedangkan salah satu faktor memiliki nilai F ratio ≤

F Tabel (F0,005 (2;9)) = 4,26 yang artinya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

peningkatan kualitas tidur. Faktor yang memiliki Fratio rendah dibanding faktor lainnya

adalah faktor C. Sehingga pooling up dilakukan pada faktor ini. Hal ini dilakukan untuk

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

52

mengetahui faktor mana yang paling signifikan dan berpengaruh paling besar terhadap

peningkatan kualitas tidur dengan bantal tidur. Langkah perhitungan untuk pooling up

faktor C adalah sebagai berikut.

a. S (pooled e) = Se + SC

S (pooled e) = 1,289 + 0,371 = 1,66

b. V (pooled e) = Ve + VC

V (pooled e) = 9 + 2 = 11

c. Mq (pooled e) = 𝑆 (𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)

𝑉 (𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)

Mq (pooled e) = 1,66

11= 0,151

Tabel 4.13

Two-way ANOVA Nilai Rata-rata Pooling

Sumber S V Mq F Ratio S’ 𝜌

A 2,940 2 1,470 9,742 2,638 35,167

B 1,494 2 0,747 4,950 1,192 15,891

C Y 0,371 2 - - - -

D 1,408 2 0,704 4,665 1,106 14,746

Pooled e 1,660 11 0,151 1,00 2,565 34,195

SST 7,501 17 0,441 7,501 100,00

Mean 863,432 1

Sstotal 870,933 18

Pengujian hipotesis dan kesimpulan yang diperoleh dari tabel Two-way ANOVA setelah

dilakukan pooling ditunjukkan sebagai berikut.

a. H0: Tidak ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 9,742 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor A terhadap peningkatan kualitas tidur.

b. H0: Tidak ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 4,950 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor B terhadap peningkatan kualitas tidur.

c. H0: Tidak ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

H1: Ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur

Kesimpulan: F ratio = 4,665 ≥ F Tabel (F0,05 (2;9)) = 4,26, maka H0 ditolak. Artinya

ada pengaruh faktor D terhadap peningkatan kualitas tidur.

Bersadarkan hipotesis diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor A, B, dan D memiliki

nilai F ratio ≥ F Tabel (F0,005 (2;46)) = 4,26, yang memiliki arti bahwa faktor-faktor

tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur. Berdasarkan hasil

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

53

perhitungan Two-way Analysis of Variance setelah dilakukan pooling yang ditunjukkan

pada Tabel 4.13 memiliki arti bahwa persen kontribusi terbesar hingga terkecil dalam

peningkatan kualitas tidur adalah faktor A (bahan isi bulu angsa) sebesar 35,167%%,

kemudian faktor B (bahan luar katun jepang) sebesar 15,891%, dan faktor D (bentuk

bantal yaitu bantal orthopedic) sebesar 14,746%.

Tabel 4.14

Hasil Two-way ANOVA Nilai Rata-rata Setelah Pooling

Sumber S V Mq F Ratio S’ 𝜌

A 2,940 2 1,470 9,742 2,638 35,167

B 1,494 2 0,747 4,950 1,192 15,891

D 1,408 2 0,704 4,665 1,106 14,746

Pooled e 1,660 11 0,151 1,00 2,565 34,195

SST 7,501 17 0,441 7,501 100,00

Mean 863,432 1

SStotal 870,933 18

Saat melakukan eksperimen Taguchi, jika nilai persen kontribusi error rendah (≤ 50%)

maka dapat diasumsikan bahwa tidak ada faktor penting yang hilang dari eksperimen.

Sebaliknya jika nilai persen kontribusi error tinggi (≥ 50%) maka diasumsikan bahwa ada

faktor penting yang hilang dari eksperimen, sehingga dapat disimpulkan terdapat kesalahan

besar pada perhitungan yang telah dilakukan (Belavendram, 1995). Pada eksperimen ini

tidak ada faktor penting yang dihilangkan karena nilai persen kontribusi error rendah yaitu

sebesar 34,195% dan jumlah nilai persen kontribusi dari faktor penting yaitu sebesar

65,805%.

4.8.2 Perhitungan Two-way Analysis of Variance (ANOVA) Nilai Signal Noise to Ratio

(SNR)

Metode Taguchi mengembangkan konsep rasio signal noise to ratio untuk eksperimen

yang melibatkan banyak faktor atau biasa disebut eksperimen faktor ganda. SNR

diformulasikan untuk membuat peneliti selalu dapat memilih nilai faktor terbesar untuk

mengoptimalkan karakteristik kualitas eksperimen. Tujuan eksperimen faktor ganda dalam

desain kokoh adalah untuk meminimalkan sensitivitas karakteristik kualitas terhadap faktor

gangguan (Soejanto, 2009). Dalam penelitian ini karakteristik kualitas yang digunakan

adalah smaller the better. Langkah-langkah perhitungan pengujian Two-way ANOVA

Signal Noise to Ratio (SNR) adalah sebagai berikut.

1. Melakukan perhitungan Signal Noise to Ratio (SNR) masing-masing eksperimen

a. Menghitung MSD (Mean Squared Deviation)

Contoh perhitungan MSD untuk eksperimen pertama ditunjukkan sebagai berikut.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

54

𝑀𝑆𝐷 = 𝜎2 + �̅�2

𝑀𝑆𝐷 = (0,8962 + 7,7672) = 61,123

Langkah perhitungan MSD untuk eksperimen selanjutnya dilakukan sama seperti

pada eksperimen pertama di atas.

b. Menghitung Signal Noise to Ratio

Contoh perhitungan SNR untuk eksperimen pertama ditunjukkan sebagai berikut.

𝜂 = −10 log 10 (𝑀𝑆𝐷)

𝜂1 = −10 log 10 (61,123) = −17,862

Langkah perhitungan SNR untuk eksperimen selanjutnya dilakukan sama seperti

pada eksperimen pertama di atas.

Rekap hasil perhitungan seluruh eksperimen ditunjukkan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15

Rekap Hasil Perhitungan Signal Noise to Ratio

A B C D Rep 1 Rep 2 �̅� 𝝈 MSD SN (SB)

1 1 1 1 8,400 7,133 7,767 0,896 61,123 -17,862

1 2 2 2 7,200 6,800 7,000 0,283 49,080 -16,909

1 3 3 3 7,733 7,333 7,533 0,283 56,831 -17,546

2 1 2 3 6,267 6,067 6,167 0,141 38,048 -15,803

2 2 3 1 6,533 6,333 6,433 0,141 41,408 -16,171

2 3 1 2 6,667 6,800 6,733 0,094 45,347 -16,565

3 1 3 2 6,333 6,133 6,233 0,141 38,874 -15,897

3 2 1 3 6,867 6,600 6,733 0,189 45,373 -16,568

3 3 2 1 7,400 8,067 7,733 0,471 60,027 -17,783

2. Membuat Tabel respon untuk Signal Noise to Ratio (SNR)

Contoh perhitungan Tabel respon SNR untuk faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

Faktor A level pertama (𝐴1) =∑ 𝑆𝑁𝑅 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐴 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 1

3

Faktor A level pertama (𝐴1) =−17,862+(−16,909)+(−17,546)

3

Faktor A level pertama (𝐴1) = −17,439

Langkah perhitungan untuk faktor-faktor lainnya dilakukan sama seperti pada faktor A

level pertama di atas. Rekap hasil perhitungan keseluruhan ditampilkan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16

Tabel Respon Signal Noise to Ratio (SNR)

Faktor

Level A B C D

1 -17,439 -16,521 -16,999 -17,272

2 -16,180 -16,549 -16,832 -16,457

3 -16,749 -17,298 -16,538 -16,639

Diff 1,259 0,778 0,461 0,815

Rank 1 3 4 2

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

55

Berdasarkan tabel respon SNR di atas kemudian dipilih level faktor yang terbesar yang

mempengaruhi variansi pada setiap faktor. Walaupun karakteristik kualitas dalam

penelitian ini adalah smaller the better, tetapi SNR sudah diformulasikan sedemikian

rupa sehingga karakteristik kualitas menjadi larger the better. Level yang berpengaruh

pada masing-masing faktor yaitu faktor A (bahan isis bulu angsa), faktor B (bahan luar

katun jepang), faktor C (tinggi bantal 15 cm) dan faktor D (bentuk bantal yaitu bantal

orthopedic).

3. Melakukan pengolahan data Two-way ANOVA Signal Noise to Ratio (SNR)

a. Menghitung jumlah kuadrat total

𝑆𝑇 = ∑ 𝑦2

𝑆𝑇 = (−17,862)2 + (−16,909)2 + (−17,546)2 + ⋯ + (−15,897)2 +

(−16,568)2 + (−17,783)2

𝑆𝑇 = 2541,933

b. Menghitung jumlah kuadrat rata-rata

Sm = n. y2

n = jumlah eksperimen = 9

�̅� = −17,862+(−16,909)+(−17,546)+⋯+(−15,897)+(−16,568)+(−17,783)

9

�̅� = -16,789

Sm = 9 x (-16,7892) = 2536,957

c. Menghitung jumlah kuadrat faktor-faktor (SA, SB, SC, SD)

SA = {nA1 × (A1)2

} + {nA2 × (A2)2

} + {nA3 × (A3)2

} − Sm

SA = {3 × (−17,439)2} + {3 × (−16,180)2} + {3 × (−16,749)2} − 2536,957

SA = 2,385

d. Menghitung Sum of Square error

Se= St – SA – SB – SC – SD

St = ST – Sm

St = 2541,933 – 2536,957 = 4,977

Sehingga didapatkan nilai SS error sebagai berikut:

SS error = 4,977 – 2,385 – 1,166 – 0,327 – 1,098

SS error = 0

e. Menghitung derajat kebebasan

1) Menghitung derajat kebebasan faktor-faktor

Contoh perhitungan derajat kebebasan faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

56

VA = (banyaknya level – 1)

VA = (3 – 1) = 2

Langkah perhitungan derajat kebebasan untuk faktor B, C, dan D dilakukan

sama seperti pada faktor A di atas.

2) Menghitung derajat kebebasan total

VMO = (banyaknya eksperimen – 1)

VMO = (9 – 1) = 8

3) Menghitung derajat kebebasan error

Verror = VMO – (VA + VB + VC + VD)

Verror = 8 – (2 + 2 + 2+2) = 0

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat

Contoh perhitungan rata-rata jumlah kuadrat faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

MqA = 𝑆𝐴

𝑉𝐴

MqA = 2,385

2= 1,193

Langkah perhitungan rata-rata jumlah kuadrat untuk faktor B, C, dan D dilakukan

sama seperti pada faktor A di atas.

Perhitungan Mq pooled ditunjukkan sebagai berikut.

MS(pooled e) = 𝑆(𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)

𝑉(𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)=

0,327

2= 0,158

g. Menghitung F-ratio pooled

Contoh perhitungan F-ratio faktor A hasil pooling faktor ditunjukkan sebagai

berikut.

F-ratioA = 𝑀𝑞𝐴

𝑀𝑞 (𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)

FratioA = 1,193

0,163= 7,305

Langkah perhitungan F-ratio untuk faktor B dan D dilakukan sama seperti pada

faktor A di atas.

h. Menghitung nilai S’ masing-masing faktor hasil pooling

𝑆′𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 = 𝑆 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 − (𝑉 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 × 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒)

𝑆′𝐴 = 𝑆𝐴 − (𝑉𝐴 × 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑𝑒)

𝑆′𝐴 = 2,385 − (2 × 0,163) = 2,059

Langkah perhitungan nilai S’ untuk faktor B dan D dilakukan sama seperti pada

faktor A di atas.

Perhitungan S’e adalah sebagai berikut.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

57

S’ pooled e = St – (S’A + S’B + S’D)

S’ pooled e = 4,977 – (2,059 + 0,840 + 0,772) = 1,306

i. Menghitung persen kontribusi masing-masing faktor

Contoh perhitungan persen kontribusi faktor A ditunjukkan sebagai berikut.

𝜌 =S′A

St× 100%

𝜌 =2,059

4,977× 100% = 41,37%

Langkah perhitungan persen kontribusi untuk faktor B, D dan pooled e dilakukan

sama seperti pada faktor A di atas.

Hasil perhitungan Two-way Analysis of Variance (Two-way ANOVA) nilai Signal Noise

to Ratio (SNR) setelah pooling up direkap dan ditunjukkan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17

Hasil Perhitungan Two-way ANOVA SNR Pooling

Sumber Pooled S V Mq Fratio S' 𝜌

A 2,385 2 1,193 7,305 2,059 41,37

B 1,166 2 0,583 3,572 0,840 16,876

C Y 0,327 - - - - -

D 1,098 2 0,549 3,363 0,772 15,506

Pooled e 0,327 2 0,163 1 1,306 26,248

St 4,977 8 0,622 4,977 100

Mean 2536,957 1

ST 2541,933 9

Berdasarkan Tabel 4.17 diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap

peningkatan kualitas tidur dengan persen kontribusi paling besar yaitu faktor A (bahan isi

bulu angsa) sebesar 41,37%. Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap peningkatan

kualitas tidur adalah faktor B (bahan luar katun kepang) sebesar 16,876% dan faktor D

(bentuk bantal yaitu bantal orthopedic) sebesar 15,506%. Perhitungan Signal Noise to Ratio

dalam eksperimen Taguchi berguna untuk mengoptimalkan faktor yang mempengaruhi

variansi. Rekap hasil perhitungan Two-way ANOVA nilai SNR setelah pooling ditunjukkan

pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18

Hasil Perhitungan Two-way ANOVA SNR Setelah Pooling

Sumber Pooled S V Mq Fratio S' 𝜌

A 2,385 2 1,193 7,305 2,059 41,37

B 1,166 2 0,583 3,572 0,840 16,876

D 1,098 2 0,549 3,363 0,772 15,506

Pooled e 0,327 2 0,163 1 1,306 26,248

St 4,977 8 0,622 4,977 100

Mean 2536,957 1

ST 2541,933 9

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

58

Berdasarkan Tabel 4.18 di atas diketahui bahwa nilai persen kontribusi error adalah

26,248%, yang artinya bahwa semua faktor yang signifikan mempengaruhi nilai variansi

sudah cukup dimasukkan dalam eksperimen. Nilai persen kontribusi error yang <50%

membuktikan bahwa hasil eksperimen Taguchi sudah memenuhi kriteria sebagai model

untuk memprediksi nilai yang mempertimbangkan variansi optimalnya dan faktor-faktor

penting dalam eksperimen tersebut dilibatkan dalam perancangan robust design.

4.8.3 Penentuan Setting Level Optimal

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan karakteristik kualitas yaitu

dengan mengurangi variansi dan menyesuaikan target sesuai dengan spesifikasi yang

diharapkan (Belavendram, 1995). Berdasarkan perhitungan Two-way ANOVA nilai rata-rata

dan nilai signal to noise ratio, didapatkan hasil rekap yang menunjukkan perbandingan

pengaruh faktor-faktor dalam eksperimen Taguchi dalam penelitian ini. Hasil rekap tersebut

ditunjukkan pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19

Perbandingan Pengaruh Eksperimen Taguchi berdasarkan Rata-rata dan SNR

Peringkat

Pengaruh Setting

Level Rata-Rata SNR

A 1 1 Kontribusi besar A2

B 3 3 Kontribusi besar B1

C 4 4 Kontribusi kecil C3

D 2 2 Kontribusi besar D2

Berdasarkan Tabel 4.19 diketahui bahwa faktor A, B, serta D memberikan pengaruh dan

kontribusi yang besar. Untuk level faktor yang dipilih yaitu faktor A level 2, faktor B level

1, dan faktor D level 2. Di sisi lain, faktor C tidak memberikan pengaruh dan kontribusi yang

besar terhadap peningkatan kualitas tidur, level faktor yang dipilih yaitu level 3.

4.8.4 Perkiraan Kondisi Optimal dan Interval Kepercayaan

Selanjutnya setelah setting level optimal ditentukan, kemudian membuat perkiraan

kondisi optimal. Perkiraan setting level optimal dilakukan dengan membandingkan nilai

prediksi rata-rata dan signal noise to ratio (SNR) yang diharapkan pada level optimal dengan

hasil eksperimen konfirmasi. Jika nilai prediksi dan hasil eksperimen konfirmasi nilainya

hampir sama atau mendekati, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rancangan eksperimen

Taguchi sudah memenuhi syarat. Perhitungan interval kepercayaan memiliki tujuan untuk

mengetahui perkiraan dari level optimal yang sudah didapat. Interval kepercayaan adalah

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

59

nilai maksimal dan minimal yang diharapkan nilai rata-rata sebenarnya tercakup dengan

beberapa persentase kepercayaan tertentu.

Berdasarkan hasil dari perhitungan Two-way ANOVA, faktor-faktor yang berpengaruh

dan berkontribusi besar untuk meningkatkan kualitas tidur adalah 𝐴2̅̅̅̅ , 𝐵1̅̅̅̅ , dan 𝐷2̅̅ ̅̅ .

Perhitungan perkiraan kondisi optimal dan interval kepercayaan ditunjukkan sebagai berikut.

1. Perkiraan kondisi optimal dan interval kepercayaan nilai rata-rata untuk seluruh data

a. Perkiraan kondisi optimal nilai rata-rata seluruh data

Rata-rata kualitas tidur seluruhnya (�̅�) =8,4+7,133+7,2+⋯+6,6+7,4+8,067

18

Rata-rata kualitas tidur seluruhnya (�̅�) = 6,926

b. Perhitungan nilai prediksi rata-rata

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = y̅ + (faktor terpilih 1 − y̅) + ⋯ + (faktor terpilih n − y̅)

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = y̅ + (𝐴2̅̅̅̅ − �̅�) + (𝐵1̅̅̅̅ − �̅�) + (𝐷2̅̅ ̅̅ − �̅�)

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = 𝐴2̅̅̅̅ + 𝐵1̅̅̅̅ + 𝐷2̅̅ ̅̅ − 2�̅�

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = 6,444 + 6,722 + 6,656 − 2(6,926) = 5,97

c. Perhitungan interval kepercayaan nilai rata-rata

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ±√(𝐹∝,𝑣1,𝑣2𝑥 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒 𝑥1

𝑛𝑒𝑓𝑓)

𝑛𝑒𝑓𝑓 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑜𝑓 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚

𝑠𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑜𝑓 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚 𝑢𝑠𝑒𝑑 𝑖𝑛 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑚𝑒𝑎𝑛

𝑛𝑒𝑓𝑓 =2×9

𝑉𝜇+𝑉𝐴+𝑉𝐵+𝑉𝐷

𝑛𝑒𝑓𝑓 =2×9

1+2+2+2= 2,571

Perhitungan interval kepercayaan nilai rata-rata ditunjukkan sebagai berikut

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ±√(𝐹∝,𝑣1,𝑣2𝑥 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒 𝑥1

𝑛𝑒𝑓𝑓)

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ±√(𝐹0,05,1,11𝑥 0,151 𝑥1

2,571)

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ±√(4,84𝑥 0,151 𝑥1

2,571)

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ±0,533

Maka interval kepercayaannya menjadi:

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 − 𝐶𝐼𝑚𝑒𝑎𝑛 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 + 𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛

5,97 − 0,533 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ 5,97 + 0,533

5,437 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ 6,503

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

60

Hasil dari perhitungan prediksi kondisi optimal didapatkan nilai 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 sebesar

5,97. Nilai tersebut berada dalam rentang interval kepercayaan

5,437 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ 6,503 . Artinya pengukuran kualitas tidur berada pada batas

rentang pengukuran kualitas tidur yang optimal.

2. Perkiraan kondisi optimal dan interval kepercayaan nilai signal noise to ratio untuk

seluruh eksperimen

a. Perkiraan kondisi optimal nilai SNR seluruh data

SNR seluruh data (�̅�) = -16,789

b. Perhitungan nilai prediksi rata-rata

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = y̅ + (𝐴2̅̅̅̅ − �̅�) + (𝐵1̅̅̅̅ − �̅�) + (𝐷2̅̅ ̅̅ − �̅�)

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = 𝐴2̅̅̅̅ + 𝐵1̅̅̅̅ + 𝐷2̅̅ ̅̅ − 2�̅�

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 = −16,18 + (−16,521) + (−16,538) − 2(−16,789) = −15,579

c. Perhitungan interval kepercayaan nilai rata-rata

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ±√(𝐹∝,𝑣1,𝑣2𝑥 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒 𝑥1

𝑛𝑒𝑓𝑓)

𝑛𝑒𝑓𝑓 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠

𝑠𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑜𝑓 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚 𝑢𝑠𝑒𝑑 𝑖𝑛 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑚𝑒𝑎𝑛

𝑛𝑒𝑓𝑓 =9

𝑉𝜇+𝑉𝐴+𝑉𝐵+𝑉𝐷

𝑛𝑒𝑓𝑓 =9

1+2+2+2= 1,286

Perhitungan interval kepercayaan nilai rata-rata ditunjukkan sebagai berikut

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ±√(𝐹∝,𝑣1,𝑣2𝑥 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒 𝑥1

𝑛𝑒𝑓𝑓)

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ±√(𝐹0,05,1,2𝑥 0,158 𝑥1

1,286)

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ±√(18,51𝑥 0,158 𝑥1

1,286)

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ±1,533

Maka interval kepercayaannya menjadi:

𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 − 𝐶𝐼𝑆𝑁𝑅 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 + 𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅

−15,577 − 1,507 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ −15,577 + 1,507

−17,112 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ −14,046

Hasil dari perhitungan prediksi kondisi optimal didapatkan nilai 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 sebesar

-15,579. Nilai tersebut berada dalam rentang interval kepercayaan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

61

−17,112 ≤ 𝜇𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑡𝑒𝑑 ≤ −14,046 . Artinya pengukuran kualitas tidur berada pada

batas rentang pengukuran kualitas tidur yang optimal.

4.8.5 Pengujian Eksperimen Konfirmasi

Tujuan dari dilakukannya eksperimen konfirmasi adalah untuk melakukan validasi

terhadap kesimpulan yang didapat dari tahap perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya.

Saat melakukan eksperimen konfirmasi, hal yang paling utama adalah menentukan setting

level optimal dari faktor-faktor yang signifikan. Untuk faktor-faktor yang mempunyai

kontribusi rendah tetap digunakan dalam eksperimen konfirmasi dengan setting level terbaik

pula. Kombinasi level yang telah ditentukan dalam setting level optimal untuk melakukan

eksperimen konfirmasi ditunjukkan pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20

Faktor Terkendali Setting Level Optimal Faktor terkendali Faktor

Bahan isi Bulu angsa

Bahan luar Katun jepang

Tinggi bantal 15 cm

Bentuk bantal Bantal orthopedic

Rekap kuesioner PSQI eksperimen konfirmasi ditunjukkan pada Lampiran 5. Kemudian

dilakukan perhitungan skor PSQI dengan langkah sama seperti pada perhitungan skor PSQI

eksperimen prediksi. Rekap skor PSQI eksperimen konfirmasi ditunjukkan pada Lampiran

6. Rata-rata skor PSQI eksperimen konfirmasi dengan setting level optimal untuk

peningkatan kualitas tidur ditunjukkan pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21

Rata-rata Hasil Eksperimen Konfirmasi

Eksperimen Hasil Kuisioner

1 6,733

2 6,133

3 6,800

4 6,400

5 6,467

6 6,333

7 6,667

8 6,267

9 6,867

10 6,533

Data pengujian kualitas tidur dari eksperimen konfirmasi kemudian dihitung nilai rata-

rata dan variansinya. Perhitungan nilai rata-rata dan variansi ditunjukkan sebagai berikut.

1. Kualitas Tidur

a. Perhitungan nilai rata-rata

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

62

µ =1

𝑛 ∑ 𝑦𝑖

𝑛𝑖=1

µ =1

10 𝑥 (6,733 + 6,133 + 6,8 + ⋯ + 6,267 + 6,867 + 6,533) = 6,52

Untuk mencari nilai variansi dilakukan perhitungan sebagai berikut.

𝜎2 = 1

𝑛−1 ∑ (𝑦𝑖 − µ)2𝑛

𝑖=1

𝜎2 = 1

10−1 ((6,733 − 6,52)2 + (6,133 − 6,52)2 + ⋯ + (6,533 − 6,52)2

𝜎2 = 0,059

b. Nilai perhitungan SNR smaller the better

1) Perhitungan MSD SNR smaller the better

𝑀𝑆𝐷 =1

𝑛∑ 𝑌𝑖

2𝑛𝑖=1

𝑀𝑆𝐷 =1

10× (6,7332 + 6,1332 + 6,82 + ⋯ + 6,5332) = 42,564

2) Perhitungan SNR smaller the better

𝜂 = −10 log 10 (𝑀𝑆𝐷)

𝜂 = −10 log 10 (42,564) = −16,29

2. Perhitungan interval kepercayaan eksperimen konfirmasi

Pada perhitungan interval kepercayaan ini dilakukan perbandingan antara interval

kepercayaan optimal dengan interval kepercayaan konfirmasi. Hal ini menggambarkan

apakah eksperimen yang sudah dilakukan diterima atau ditolak dengan

membandingkannya dalam bentuk grafik. Perhitungan interval kepercayaan konfirmasi

ditunjukkan sebagai berikut.

a. Interval kepercayaan nilai rata-rata eksperimen konfirmasi dengan nilai rata-rata

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ± √(𝐹∝,𝑣1,𝑣2 𝑥 𝑀𝑞 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑥 [1

𝑛𝑒𝑓𝑓+

1

𝑟]

𝐶𝑙 𝑚𝑒𝑎𝑛 = ± √(𝐹0,05,1,11 𝑥 0,151 𝑥 [1

2,571+

1

10])

𝐶𝑙 𝑚𝑒𝑎𝑛 = ± √(4,84 𝑥 0,151 𝑥 [1

2,571+

1

10])

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ± 0,598

Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan interval kepercayaan nilai rata-rata

eksperimen konfirmasi sebagai berikut.

µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

− 𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

+ 𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛

6,52 − 0,598 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ 6,52 + 0,598

5,922 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ 7,118

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

63

Setelah didapatkan interval kepercayaan nilai rata-rata eksperimen konfirmasi,

kemudian dilakukan perbandingan dengan interval kepercayaan nilai rata-rata

prediksi yang ditampilkan pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Perbandingan interval kepercayaan nilai rata-rata

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil eksperimen

konfirmasi nilai rata-rata dapat diterima dengan interval kepercayaan. Pada gambar

tersebut terdapat irisan antara prediksi dan konfirmasi sehingga keputusan diterima,

artinya hasil eksperimen Taguchi dapat digunakan dan setting level optimal.

b. Interval kepercayaan nilai rata-rata eksperimen konfirmasi dengan nilai signal noise

to ratio (SNR)

𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 = ± √(𝐹∝,𝑣1,𝑣2 𝑥 𝑀𝑞 𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 𝑒 𝑥 [1

𝑛𝑒𝑓𝑓+

1

𝑟]

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ± √(𝐹0,05,1,2 𝑥 0,158 𝑥 [1

1,286+

1

10])

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ± √(18,51 𝑥 0,158 𝑥 [1

1,286+

1

10])

𝐶𝑙𝑆𝑁𝑅 = ± 1,601

Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan interval kepercayaan nilai rata-rata

eksperimen konfirmasi sebagai berikut.

µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

− 𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

+ 𝐶𝑙𝑚𝑒𝑎𝑛

−16,29 − 1,601 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ −16,29 + 1,601

−17,891 ≤ µ𝑐𝑜𝑛𝑓𝑖𝑟𝑚𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

≤ −14,69

Setelah didapatkan interval kepercayaan nilai rata-rata eksperimen konfirmasi,

kemudian dilakukan perbandingan dengan interval kepercayaan nilai rata-rata yang

ditampilkan pada Gambar 4.6.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

64

Gambar 4.6 Perbandingan interval kepercayaan nilai SNR

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil eksperiman

konfirmasi nilai signal noise to ratio dapat diterima dengan interval kepercayaan.

Pada gambar tersebut terdapat irisan antara prediksi dan konfirmasi sehingga

keputusan diterima, artinya hasil eksperimen Taguchi dapat digunakan dan setting

level optimal.

4.9 Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dilakukan

analisis bahwa setting level optimal yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur

seseorang didapatkan dengan metode Taguchi. Berdasarkan penentuan faktor, level faktor,

dan derajat kebebasan yang ditetapkan di awal, kemudian ditetapkan penelitian ini

menggunakan orthogonal array L9(34). Penilaian kualitas tidur dilakukan dengan

menggunakan kuesione Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dimana responden mengisi

kuesioner tersebut setelah menggunakan bantal dengan desain sesuai faktor dan level faktor

yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil penilaian kuesioner PSQI merupakan skor dengan

skala 0 sampai 21, dimana nilai 0 mengindikasikan kualitas tidur semakin baik dan

sebaliknya nilai 21 mengindikasikan kualitas tidur semakin buruk. Maka dari itu,

karakteristik kualitas yang ditetapkan adalah Smaller the Better.

Eksperimen yang dilakukan berjumlah 9 dengan 4 faktor dan masing-masing 3 level

faktor yaitu bahan isi (kapuk, bulu angsa, dakron), bahan luar (katun jepang, katun rayon,

katun akrilik), tinggi bantal (5 cm, 10 cm, 15 cm), dan bentuk bantal (bantal biasa, bantal

orthopedic, dan bantal lengkung). Setelah data terkumpul kemudian dilakukan perhitungan

Two-way ANOVA nilai rata-rata dan nilai Signal Noise to Ratio.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

65

Berdasarkan hasil perhitungan Two-way ANOVA nilai rata-rata diketahui bahwa dari

empat faktor yang telah ditentukan, tiga diantaranya memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan kualitas tidur seseorang. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan

nilai F ratio yang lebih besar daripada F tabel. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh

signifikan terhadap peningkatan kualitas tidur seseorang yaitu faktor A (bahan isi), faktor B

(bahan luar), dan faktor D (bentuk bantal). Untuk faktor C (tinggi bantal) tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas tidur pada perhitungan Two-way

ANOVA nilai rata-rata maupun nilai SNR. Hal ini disebabkan karena tinggi bantal dapat

ditetapkan berdasarkan tinggi bantal sebelum digunakan dan tinggi bantal saat digunakan.

Dalam penelitian ini, tinggi bantal ditetapkan sebagai tinggi bantal sebelum digunakan.

Sehingga karena adanya perbedaan bahan isi menyebabkan kemampuan bantal memadat

berbeda dan menjadikan tinggi bantal tidak berpengaruh secara signifikan. Karena faktor C

tidak memberikan pengaruh secara signifikan, maka dilakukan pooling terhadap faktor C.

Setelah dilakukan pooling, diketahui bahwa persen kontribusi pooled error kurang dari 50%.

Dalam eksperimen Taguchi, kontribusi pooled error yang diharapkan adalah sebesar <50%

sehingga artinya faktor-faktor penting dalam eksperimen tersebut dilibatkan dalam

perancangan robust design. Dengan persen kontribusi pooled error <50% dinyatakan bahwa

hasil eksperimen Taguchi telah memenuhi kriteria sebagai model untuk memprediksi nilai

yang mempertimbangkan variansi optimalnya.

Selanjutnya dilakukan perhitungan Two-way ANOVA nilai Signal Noise to Ratio.

Menurut Belavendram, nilai SNR ini digunakan untuk eksperimen dengan fungsi statis, yaitu

karakteristik kualitas smaller the better yang bertujuan untuk meminimasi sentivitas

karakteristik kualitas terhadap faktor gangguan. Hasil perhitungan Two-way ANOVA nilai

SNR menunjukkan hasil yang sama dengan Two-way ANOVA nilai rata-rata dalam urutan

faktor yang memberikan peningkatan kualitas tidur beserta level faktornya. Kontribusi

masing-masing faktor yang berpengaruh secara signifikan ditunjukkan pada Tabel 4.22.

Sedangkan faktor C memberikan persen kontribusi yang kecil.

Tabel 4. 22

Perbandingan Persen Kontribusi Nilai Rata-rata dan SNR

Faktor 𝜌 Nilai Rata-rata 𝜌 Nilai SNR

A 35,167 41,37

B 15,891 16,876

D 14,746 15,506

Pooled error 32,456 26,248

Setting level optimal berdasarkan perhitungan Two-way ANOVA nilai rata-rata dan

nilai SNR yaitu faktor A level 2 (bahan isi bulu angsa), faktor B level 1 (bahan luar katun

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANrepository.ub.ac.id/9188/5/BAB IV.pdf · 2018. 4. 4. · 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pembahasan dari rumusan masalah serta

66

jepang) dan faktor D level 2 (bentuk bantal orthopedic). Setting level optimal tersebut

kemudian digunakan dalam eksperimen konfirmasi untuk memvalidasi eksperimen yang

telah dilakukan sebelumnya.

Selanjutnya dilakukan perhitungan interval kepercayaan nilai rata-rata dan SNR. Hasil

perhitungan kualitas tidur prediksi dan optimasi untuk setiap faktor pengukuran ditunjukkan

pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23

Interpretasi Hasil Perhitungan Kualitas Tidur Prediksi dan Optimasi Respon (Kualitas Tidur) Prediksi Optimasi

Eksperimen Taguchi Rata-Rata 5,97 5,97 ± 0,533

Variabilitas -15,577 -15,577 ± 1,507

Eksperimen Konfirmasi Rata-Rata 6,52 6,52 ± 0,598

Variabilitas -16,29 -16,29 ± 1,601

Berdasarkan hasil perhitungan nilai prediksi dan nilai optimasi pada eksperimen

konfirmasi diketahui bahwa hasil eksperimen konfirmasi valid karena adanya irisan antara

nilai interval kepercayaan rata-rata dan SNR prediksi dengan eksperimen konfirmasi.

Sehingga dapat disimpulkan perancangan desain bantal untuk meningkatkan kualitas tidur

menggunakan desain eksperimen Taguchi berhasil dilakukan. Setting level optimal dapat

digunakan untuk pembuatan bantal tidur yang dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.