Upload
adel-maaz
View
22
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lll
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat
kesehatan yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini
sejalan dengan Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang
menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum.
Pemerintah telah menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu
Indonesia Sehat tahun 2010. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan
empat visi pembangunan kesehatan, dua diataranya adalah “mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan memelihara serta meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya “. Hal ini
dicetuskan karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah,
tanpa adanya kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, maka tujuan kesehatan tidak dapat tercapai secara optimal.
Sesuai dengan keadaan, masalah, dan kecenderungan yang dihadapi
serta memperhatikan arah, tujuan serta sasaran serta kebijakan dan strategi
pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan yang pada dasarnya lebih
mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta
memperhatikan pula ketersediaan sumber daya kesehatan di masa depan. Guna
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya upaya perawatan
kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan
komunitas/masyarakat
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
2
Di Indonesia dikenal dengan sebutan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(PERKEMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep puskesmas diperkenalkan
sebagai institusi pelayanan kesehatan professional kedepan yang memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(PERKEMAS) yang selanjutnya disebut “ Keperawatan Komunitas “
merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawtan
ilmiah ( scientic nursing progess ) atau praktek keperawatan profesional,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang langsung diberikan
kepada komunitas sebagai upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapi komunitas dengan mengacu pada standar professional keperawatan
serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama (Prof. Ma’rifin Husen,
2002).
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat (seni) dalam pencegahan
timbulnya penyakit, usaha memperpanjang masa hidup, kesehatan fisik dan
mental, melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk menciptakan
sanitasi lingkungan, pengawasan penyakit menular, pendidikan kesehatan
individual tentang kebersihan diri, pelayanan medic dan keperawatan diagnosa
pencegahan dan penanggulangan penyakit sedini mungkin mengembangkan
kemampuan masyarakat ( kekuatan sosial ) yang ada pada setiap individu
dalam masyarakat dengan suatu standar kehidupan yang adekuat untuk
memelihara kesehatannya.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio,
psioko, social, cultural, maupun spiritual).
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang
perawat kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap
rangkaian kegiatan dalam proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan
secara dinamis dalam suatu siklus melalui tahap pengakajian, analisa data,
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
3
Dalam aplikasinya, keperawatan komunitas sangat ditentukan oleh
situasi dan kondisi masyarakat. Dengan demikian kajian keperawatan antara
suatu wilayah dengan wilayah lainnya kemungkinan mempunyai perbedaan.
Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan
prinsip-prinsip kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan
sebagai suatu bentuk yang tidak sederhana, maka progam pendidikan Profesi
Ners Stikes Bina Putera banjar, dirancang sebagai media bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan kemampuan dan keterampilannya secara langsung
dilapangan, yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 24
April 2010 di Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar. Sebagai output dari praktek keperawatan komunitas tersebut
mahasiswa menyusun laporan dengan judul “ Asuhan Keperawatan Komunitas
di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat
diasumsikan bahwa perlunya untuk mengetahui Asuhan Keperawatan
Komunitas di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran desa karyamukti Kecamatan
pataruman Kota Banjar.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran umum
pelaksanaan Asuhan Keperawatan komunitas kepada masyarakat RT 05 RW
01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian dan memberikan gambaran tentang
situasi masyarakat di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
4
b. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan
yang terdapat di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
c. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas
yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
khususnya di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
d. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun
Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Praktek Klinik Profesi Ners ini bermanfaat untuk memberikan informasi
mengenai Asuhan Keperawtan Komnitas di wilayah RT 05 RW 01 Dusun
Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat
Sebagai masukan dan telaah bagi masyarakat khususnya warga di
wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar dalam mengenal suatu masalah kesehatan.
b. Bagi Mahasiswa
Sebagai salah satu acuan dalam memberikan Asuhan Keperatwan
Komunitas khususnya di bidang kesehatan masyarakat.
E. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer dalam makalah ini dikumpulkan melalui pendataan yaitu
melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik pada masyarakat
khusunya di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti
Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
5
b. Data sekunder
Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan
data-data yang menunjang dari pihak Dinas kesehatan, Puskesmas, Kepala
Desa, Kepala Dusun Pabuaran, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun
Pabuaran, Ketua RW dan RT serta Kader Dusun Pabuaran.
F. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan
dan studi lapangan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.
G. Sistematika penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis mengggnakan sistematika penulisan
laporan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
E. Metode pengumpulan Data
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB 11 PENGKAJIAN KOMUNITAS
BAB111 DIAGNOSA KEPERAWATAN
BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB VI EVALUASI
BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
6
BAB II
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Proses pengkajian data diperoleh dengan cara menggunakan kuesioner,
observasi langsung,wawancara,door to door, data puskesmas dan dari data kader
serta Kepala Dusun yang bersangkutan di wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran
Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar yang akan dilaksanakan dari
tanggal 2 Februari sampai dengan 24 April 2010.
I. Dimensi Lokasi
A. Batas Komunitas
Wilayah RT 05 RT 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar, pusat pemerintahan desanya terletak di Dusun
Cigadung. Jarak dari RT 05 ke kantor kepala desa tersebut ± 2 Km dan
dapat di tempuh dengan menggunakan ojeg ataupun kendaraan roda dua
dan empat pribadi. Batas wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran adalah:
1. Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek
Batas Utara : RT 11
Batas selatan : RT 01 dan RT 02
Batas Barat : RT 07 dan RT 11
Batas Timur : Perkebunan Batulawang
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Zona wilayah RT 05 ialah sebagian besar perbukitan disebelah selatan
adalah RT 01, sebelah timur terdapat perkebunan Batulawang seta
dibatasi oleh selokan sebelah utara yang berbatasan langsung dengan
wilayah RT 11, selanjutnya di wilayah barat dibatasi oleh RT 07.
Banyak pula terdapat kolam ikan dibatas sebelah timur, dengan kondisi
air yang cukup bersih.
3. Peta wilayah (terlampir)
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
7
B. Lokasi Pelayanan Kesehatan
Masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti
Kecamatan Pataruman Kota Banjar dilalui dengan jalan aspal yang dapat
dilewati kendaraan roda dua dan empat bahkan kendaraan bis besar
sekalipun. Sarana-sarana kesehatan terdekat adalah bidan desa, Puskesmas,
dokter praktek dan Rumah Sakit Umum. Cara mencapai tempat pelayanan
kesehatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan kendaraan roda dua
maupun roda empat baik ojeg maupun roda empat angkot 08.
Tabel 2. 1Distribusi Tempat dan Jarak Sarana Pelayanan Kesehatan di RT 05 RW 01
Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Sarana Yankes Jarak Keterangan
1.
2.
3.
4.
Bidan Praktek
Puskesmas Karyamukti
Praktek Dokter / Mantri
RSU Banjar
± 1 Km
± 2 Km
± 5 Km
± 15 Km
Sarana [pelayanan dapat
dijangkau dengan jalan
kaki, ojek / angkot atau
kendaraan pribadi
Sumber: Data Primer
Interpretasi dan Analisa Data
Berdasarkan data diatas, fasilitas pelayanan kesehatan mudah
dijangkau, dapat menggunakan sarana transportasi umum, tempat
pelayanan kesehatan yang terjangkau dapat menambah motivasi untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut tinggi, terbukti dari hasil
pengkajian sebagian besar masyarakat memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
Wilayah RT 05 RW 01 tergolong daerah yang subur hal ini ditandai
dengan banyak tumbuhnya pohon-pohon seperti rambutan, pete, karet,
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
8
salak, dsb. Hal ini dapat dipengaruhi karena lokasi yang dekat dengan
mata air dari perbukitan.
2. Kemiringan
Untuk kemiringan tanah ialah sekitar 10-30º
3. Topografi
Wilayah Desa Karyamukti secara umum adalah perbukitan dengan luas
± 271,489 ha dan daratan ±30,7 ha
4. Ketinggian Tanah
Ketinggian tanah di Dusun Pabuaran 40 m diatas permukaan air laut.
D. Iklim
1. Curah Hujan
Curah hujan rata-rata 2-60 mm per tahun
2. Prakiraan Musim hujan dan musim panas
Musim hujan berkisar bulan Desember sampai Juni dan musim panas
berkisar bulan Juni sampai November
3. Kelembaban
Kelembaban udara di Dusun Pabuaran terutama wilayah RT 05 RW 01
cukup dingin dimalam hari dan pada siang hari sejuk dan tidak terlalu
panas.
E. Flora dan Fauna
1. Jenis Tanaman
Tanaman yang terdapat di wilayah RT 05 ialah rambutan, pete, pohon
karet, kelapa, pisang, salak, dan lain sebagainya. Keadaan tanah RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran subur, seluruh jenis tumbuhan bisa tumbuh
dengan baik seperti sayuran, rambutan, pohon pisang dan bunga-
bungaan. Rumah yang memiliki pekarangan dimanfaatkan untuk
menanam rambutan dan bunga.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
9
2. Jenis hewan (ternak dan liar)
Sebagian besar warga memiliki hewan ternak, sedangkan binatang
ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat adalah unggas seperti
itik dan ayam serta jenis domba / kambing.
Diagram 2.1
Distribusi Rumah Berdasarkan Jarak Penempatan Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
67%
33%
TERPISAHMENEMPEL
Interpretasi data
Berdasarkan hasil pengkajian dengan observasi dan wawancara
terhadap kepemilikan kandang ternak di wilayah RT 05 RW 01 Dusun
Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar diperoleh
gambaran bahwa 12 rumah ( 67 %) mempunyai hewan ternak dengan
kandang terpisah dari rumah jarak > 10 meter. Sedangkan rumah yang
memiliki kandang dengan jarak < 10 meter dari rumah sebanyak 6 rumah
(33 %) dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan baud an dapat
menjadi dapat menjadi tempat berkembangnya biaknya kuman penyakit.
Analisa Data
Adapun dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah
dapat mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga, karena
jarak kandang ternak yang sesuai dengan standar kesehatan adalah > 10
meter.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
10
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana Olahraga
Di wilayah RT 05 tidak terdapat sarana olahraga seperti lapangan
bulu tangkis maupun lapangan volly ball ,tapi bila ada warga yang akan
melakukan aktifitas olahraga seperti volley ball biasanya mereka
melakukan hal tersebut di RT 04 karena di RT 04 terdapat lapang volley
ball, yang biasa digunakan para pemuda yntuk bermain di sore hari.
2. Sarana Rekreasi
Tidak terdapat sarana rekreasi disekitar wilayah RT 05 RW 01
masyarakat menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi
dan mengobrol dengan tetangga.
3. Lingkungan pemukiman
Di wilayah RT 05 terdapat 42 rumah yang ditempati 54 kepala
keluarga. Pemukiman di RT 05 RW 01 jaraknya agak berjauhan
sebagian dan sebagiannya lagi berdekatan dan sebagian besar tidak
dibatasi oleh pagar-pagar.
II. Dimensi Populasi
Dimensi populasi yang tercantum dibawah ini merupakan gambaran di
RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar.
A. Ukuran
1. Jumlah penduduk : 179 jiwa
a. Laki-laki : 88 jiwa (49 %)
b. Perempuan : 91 jiwa (51 %)
2. Jumlah kepala Keluarga : 54 KK
3. Jumlah pasangan usia subur : 25 orang
Dilihat dari jumlah penduduk di RT 05 diketahui berjumlah 179 jiwa
dengan jumlah KK 54 dan jumlah laki-laki 88 jiwa (49 %) dan
perempuan yaitu 91 jiwa (51 %).
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
11
Diagram 2.2
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin diwilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
49%51%
LAKI-LAKIPEREMPUAN
Interpretasi Data
Dari diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar adalah jumlah laki-laki yaitu sebanyak 88 orang (49 %) sedangkan
perempuan berjumlah 91 orang (51 %).
Analisa Data
Dapat dilihat bahwa laki-laki memiliki frekuensi yang lebih banyak dari
perempuan tetpi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Laki-laki sebagai
pengambil keputusan dalam keluarga,pemikul tanggung jawab rumah
tangga dan sebagai pendidik generasi muda, masih dapat menunjang
berbagai aspek kehidupan terutama bagi anak-anaknya yang akan menjadi
generasi penerus untuk keluarganya.Adapun perempuan sebagai pengasuh
dan pendidik bagi anak-anaknya untuk menciptakan suatu lingkungan
keluarga yang sehat dan dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
B. Kepadatan penduduk
Penduduk yang mendiami wilayah RT 05 RW 01 termasuk padat,
dilihat dari dekatnya jarak antar rumah dilingkungan RT 05 RW 01 dalam
hal ini pula dapat memudahkan terjadinya komunikasi antar masyarakat.
Terutama dalam hal yang dapat melibatkan orang banyak.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
12
C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 2.2
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Tahun 2010
No Kelompok umur L P Jumlah %
1 0-11 bulan 0 1 1 0,5
2 1-4 tahun 10 7 17 9
3 5-6 tahun 3 2 5 3
4 7-14 tahun 13 11 24 13
5 15-49 tahun 47 53 100 56
6 50-60 tahun 7 5 12 7
7 60 tahun ke atas 8 12 20 11,5
Jumlah 88 91 179 100
Sumber : data primer
Diagram 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
1%9% 3%
13%
56%
7% 11%
0-11THN1-4THN5-6THN7-14THN15-49THN50-60THN>60THN
Interpretasi Data Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar berada pada usia produktif (15-49 tahun) yaitu sebanyak 100 jiwa (56 %).
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
13
Analisa DataPenduduk usia produktif merupakan sumber daya manusia potensial
yang dapat dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada dan memenuhi kebutuhan keluarga dan kesehatan bagi anggota keluarganya.Adapun masalah kesehatan yang biasanya timbul adalah jika jenis pekerjaan yang dilakukannya beresiko terhadap keamanan dan keselamatan dalam kerja, sehingga perlu adnya pemahaman tentang pentingnya keselamatan kerja.
D. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Tingkat Pendidkan Jumlah %
1 Tidak pernah sekolah 0 0
2 Belum sekolah 18 10
3 Tidak tamat SD 9 5
4 Belum tamat SD 15 8
5 Tamat SD 94 52
6 Belum tamat SLTP 0 0
7 Tamat SLTP / sederajat 28 16
8 Belum tamat SLTA / sederajat 0 0
9 Tamat SLTA / sederajat 11 6
10 Belum tamat perguruan tinggi 0 0
11 Tamat perguruan tinggi 4 2
12 Pendidikan informal 0 0
Jumlah 179 100
Sumber : Data Primer
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
14
Diagram 2.4
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
10% 5%
8%
53%
16%6%
2%
TDK PERNAH SKLAHBLM SKOLAHTDK TAMAT SDBLM TAMAT SDTAMAT SDTAMAT SLTPTAMAT SLTATAMAT PT
Interpretasi DataDari diagram diatas dapat dilihat bahwa penduduk di RT 04 pendidikan
terbanyak adalah tamat SD yaitu 94 orang (52 %) dan yang paling rendah ialah tidak pernah sekolah dan pendidikan informal yaitu 0 orang (0 %) tamat perguruan tinggi 4 orang (2 %) tamat SLTA sebanyak 11 orang (6 %) belum tamat SLTP sebanyak 0 orang (0 %), tamat SLTP sebanyak 28 orang ( 16 %).Analisa Data
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dua hal yang saling terkait yaitu adanya perasaan terhadap masalah kesehatan dan pengambilan keputusan keluarga terhadap masalah tersebut (Dyer, 1973). Pendidikan juga berpengaruh dalam pemahaman dan penerimaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Selain itu pendidikan juga memeganmg peranan penting dalam meningkatkat kesehatan keluarga atau menghilangkan factor yang tidak sehat seperti pola makan, cara penyajian makan dan budaya yang tidak mendukung kesehatan (Turner, 1989). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan bila tingkat pendidikan tinggi maka pengetahuan pun tinggi.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
15
E. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 2.4
Distribudi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Mata Pencaharian Jumlah %
1 Petani 8 13
2 Buruh Tani 11 17
3 Peternak 0 0
4 Pengusaha Industri 0 0
5 Pekerja Buruh Kasar 11 17
6 Pengrajin 1 1
7 PNS (ABRI/Sipil) 0 0
8 Karyawan Swasta 18 28
9 Pensiunan 1 1
10 Lain-lain
IRT 0 0
Pelajar 12 19
Dagang 1 1
Wiraswasta 0 0
Belum Bekerja 0 0
Jumlah 63 100
Diagram 2.5
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
16
Distribusi Jenis Pekerjaan Penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
19%
26%
2%
43%
2% 7%
TANIBRH TANIPETERNAKPNSPENGRAJINSWASTAPENSIUNLAIN-LAIN
Interpretasi Data
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya
masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar adalah bekerja wiraswasta 18 KK (28 %). Jenis
pekerjaan masyarakat menentukan tingkat penghasilan sehingga
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang dapat
berpengaruh terhadap pemeliharaan kesehatan (Lukman M, 2003).
Analisa Data
Misalnya pekerjaan yang menghasilkan dana yang tergolong sedikit
akan mempengaruhi terhadap nilai pemenuhan gizi yang dikonsumsi oleh
masyarakat.Dengan ini dapat diketahui penghasilan dapat mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat dimana jika penghasilan yang didapatkan
sedikit maka akan menyebabkan keengganan berobat jika sakit,dan Janis
pekerjaan tertentu juga dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang.
F. Budaya Penduduk
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
17
1. Dari 54 KK yang mendiami RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar semuanya memiliki
latar belakang suku bangsa yang sama yaitu suku bangsa Sunda
2. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT 05 RW 01, masyarakat
ataupun dari tokoh msyarakat yang dituakan mengatakan tidak ada data
otentik berupa buku mengenai catatan sejarah budaya penduduk RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar.
G. Mobilitas Penduduk
1. Jenis Kependudukan
a. Penduduk menetap (domisili) sebanyak 54 KK penduduk yang
menetap diwilayah RT 05
b. Penduduk Sementara : hampir tidak ada penduduk yang tinggal
untuk sementara, ada beberapa orang yang bekerja di luar kota tetapi
selalu pulang ke rumahnya.
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
a. Berdasarkan struktur keluarga
Sebanyak 12 KK memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan
keluarga.
b. Berdasarkan jenis pekerjaan
Sebanyak 42 KK memanfaatkan waktu untuk bekerja.
Tabel 2.5
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
18
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Waktu Penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kota Banjar Tahun 2010
No Pemanfaatan Waktu Penduduk Frekuensi %
1 Bekerja 42 78
2 Rekreasi 0 0
3 Berkumpul dengan Keluarga 12 22
Jumlah 54 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.6
Distribusi Pemanfaatan Waktu Penduduk di RT 05 RW 01di Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
78%
22%
BEKERJAREKREASIBERKUMPUL DGN KELUARGA
Interprestasi Data
Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa kebanyakan waktu di gunakan
keluarga ialah untuk bekerja sebanyak 42 Keluarga dan berkumpul dengan
keluarga sebanyak 12 Keluarga .
Analisa Data
Dari keterangan di atas dapat di ketahui bahwa kebanyakan penduduk
memanfaatkan waktu untuk bekerja dan berkumpul dengan keluarga, adapaun
jenis pekerjaan yang biasa di lakukan adalah bertani sesuai dengan keadaan
wilayah RT tersebut .
III. DIMENSI SISTEM SOSIAL
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
19
A. Sistem Kesehatan
1. Jumlah Orang yang Sakit (I bulan)
Diagram 2.7
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan PelayanaKesehatan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2010
91%
9%
MENGGUNAKAN FASILITAS KESBELI OBAT SENDIRI
Interprestasi Data
Tampak bahwa sebagian besar masyarakat yaitu sebanyak 49 orang
(91 %) menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dan yang beli obat
sendiri adalah 5 orang (9 %) sedangkan yang berobat ke Alternatif tidak
ada.
Analisa Data
Hal ini merupakan keadaan yang mendukung upaya peningkatan
derajat Kesehatan yang terprogram dariu Puskesmas yang bekrja sama
dengan pelayanan kesehatan yang lain. Akan tetapi bagi warga yang
memilih untuk beli obat sendiri saat sakit memerlukan perhatian yang
cukup, karena dapat terjadi kesalahan dalam dosis dan obat yang di
berikan . Kadang juga biasanya untuk segala tanda dan gejala penyakit
menggunakan obat yang sama karena merasa cocok dengan pengalaman
sebelumnya.
2. Jumlah Pelayanan Kesehatan
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
20
Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas, Bidan
Desa Dokter atau Mantri dan Rumah Sakit
Dusun Pabuaran adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6
Jumlah Pelayanan Kesehatan yang Dapat di jangkau Oleh Masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2010
No Jenis Yan Kes Jumlah %
1.
2.
3.
4.
Puskesmas
Bidan Desa
Dokter Praktek / Mantri
RSU Kota Banjar
1
1
1
1
25
25
25
25
4 100
Interprestasi Data
Berdasarkan table di atas jumlah pelayanan kesehatan yang dapat di
jangkau oleh masyarakat RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran yaitu :
Puskesmas, Praktek Dokter / Mantri, RSU Banjar masing - masing 1 buah
3. Kondisi Kesehatan Penduduk
Hasil pengkajian terhadap warga masyarakat berikut
menggambarkan kedaan kesehatan masyarakat yang dilihat dari jenis
penyakit yang di derita.
a. Jumlah orang sakit 1 bulan yang lalu : 11 jiwa (6 %)
b. Kondisi kesehatan penduduk
Tabel 2.7
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
21
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi kesehatan penduduk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Tahun 2010
No Penduduk Frekuensi yang sakit %
1. Bayi 0 0
2. Balita 0 0
3. Anak 0 0
4. Remaja 0 0
5. Ibu hamil 0 0
6. Ibu menyusui 0 0
7. Kelompok pekerja / dawasa 10 91
8. Lansia 1 9
Jumlah 11 100
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
22
Diagram 2.8
Distribusi Jumlah Penduduk yang Tidak Sehat Berdasarkan Usia di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2010
91%
9%
KELOMPOK PEKERJALANSIA
Interprestasi Data
Dari Diagram di atas, dapat di ketahui bahwa usia dewasa yang
berjumlah 10 orang (91 %) merupakan jumlah penduduk terbanyak yang
tidak sehat berdasarkan usia dan peringkat kedua yaitu lansia sebanyak 1
(9 %) di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa karyamukti .
Analisa Data
Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada usia dewasa ,
ditunjang dengan jenis pekerjaan yang beragan dapat memungkinkan
terjadinya berbagai penyakit . dan pada usia lansia, terjadi penurunan dari
berbagi fungsi tubuh sehingga dapat menurunkan angka sehat bagi
golongan umur tersebut.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
23
Diagram 2.9
Distribusi Lansia Menurut Kondisi Kesehatan di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
97%
3%
SEHATTIDAK SEHAT
Interprestasi Data
Dari diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar lansia
yang ada di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kota Banjar
dalam kondisi tidak sehat yaitu 31 orang (97 %) sedangkan lansia yang
berada adalam kondisi sehat berjumlah 1orang (3 %).
Analiasa Data
Hal ini merupakan salah satu tanda dari adanya penuurunan fungsi
organ – organ tubuh khususnya yang terjadi pada lansia, antara lain
penurunan dari fungsi pendengaran, penglihatan, system tubuh dan lain –
lain. Di RT 05 RW01 sebagian lansia masih melakukan kegiatan – kegiatan
bercocok tanam / bertani.
4. Porposi Penyakit ( 5 sampai 10 besar ) dalam 1 bulan
1. Rheumatik : 6
2. cikungunya : 3
3. Hipertensi : 2
4. TBC : 1
5. Influenza : 1
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
24
Diagram 2.10
Distribusi 5 Besar Penyakit Berdasarkan Jenis Penyakit yang di temukan di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2010
46%
23%
15%
8%8%
RHEUMATIKCIKUNGUNYAHIPERTENSITBCINFLUENZA
Interprestasi Data
Dari diagram di atas, dapat di ketahui bahwa dari 11orang yang
memiliki penyakit di peroleh data bahwa, penyakit Rheumatik sebanyak : 6
orang yang menduduki peringkat 2 yaitu Cikungunya sebanyak 3 orang
dan yang menduduki peringkat 3 yaitu Hipertensi sebanyak 2 orang , TBC 1
orang dan Influenza 1 orang.
Analisa Data
Rheumatik dapat mmenimbulkan keluhan dalam beraktifitas
sehingga pola hidup dapat terganggu. hal ini di sebabkan karena pola
hidup yang kurang sehat yang kebanyakan di derita oleh lansia, data
tersebut perlu di waspadai mengingat kejain hipertensi yang laten dapat
berubah menjadi stroke yang dapat mnengancam kehidupan manusia,
sedangkan kejadian Cikungunya dapat di sebabkan karena sanitasi dan
kebersihan lingkungan yang kurang ditambah dengan perubahan musim
pancaroba.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
25
5. Jenis Pembiayaan Kesehatan
Diagram 2.11
Distribusi Jumlah Penduduk yang Memiliki Kartu Sehat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
63%
37%
MEMILIKI KARTU SEHATTIDAK MEMILIKI KARTU SEHAT
Interpretasi Data
Dari Diagram di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar
masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar tidak memiliki kartu sehat yaitu sebanyak 34 KK
(63 %) dan yang memiki kartu sehat sebanyak 20 KK (37 %).
Analisa Data
Sehingga yang terbanyak adalah yang tidak memiliki kartu sehat hal
tersebut merupakan sesuatu hal yang dapat menghambat terwujudnya
peningkatan derajat kesehatan. Karena dengan adanya penggunaan kartu
sehat / ASKES dapat memperingan biaya untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan.berdasarkan keterangan dari warga dan kepala Dusun Pabuaran
di ketahui bahwa kebanyakan warga masih belum terdaftar karena masih
adanya pembentukan Desa yang baru, sehingga masyarakat yang kurang
mampu belum memiliki kartu sehat.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
26
6. Kematian dalam 1 Tahun yang lalu :
Tabel 2.8Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kematian dalam 1 Tahun di RT 05 RW 01Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
No Kematian Jumlah Tempat tinggal/Alamat
1. Umum 0 -
2 Bayi 0 -
3 Balita 0 -
4 Ibu bersalin 0 -
Jumlah 0 -
Sumber : data primer
Interpretasi Data
Di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar tidak ada yang meninggal dalam 1 tahun terakhir .
7. Sistem Pelayanan Kesehatan
a) KIA
1. Kehamilan
Jumlah ibu hamil : 0 jiwa
Ibu Hamil dengan resiko : 0 jiwa
Frekuensi pemeriksaan kehamilan
Satu kali : 0 jiwa
Lebih dari dua kali : 0 jiwa
Imunisasi TT ( kehamilan ) 3 bulan
TT I : 0 jiwa
TT II : 0 jiwa
2. Persalinan ( 11 Bulan )
Jumlah bayi lahir hidup : 0 Jiwa
Jumlah Kelahiran BBLR : 0 jiwa
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
27
Pertolongan persalinan :
Tenaga kesehatan : 0 jiwa
Dukun bayi terlatih : 0 jiwa
Dukun bayi tidak terlatih : 0 jiwa
3. Imunisasi bayi (umur maksimal 12 bulan)
BCG : 1 jiwa (100 %)
DPT I : 1 jiwa (100 %)
DPT II : 1 jiwa (100 %)
DPT III : 1 jiwa (100 %)
POLIO I : 1 jiwa (100 %)
POLIO II : 1jiwa (100 %)
POLIO III : 1 jiwa (100 %)
POLIO IV : 1 jiwa (100 %)
CAMPAK : 1 jiwa (100 %)
HB I : 1 jiwa (100%)
HB II : 1jiwa (100 %)
Imunisasi Bayi
o Lengkap : 1 jiwa (100 %)
o Belum lengkap : 1 jiwa (100%)
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
28
Diagram 2.12
Distribusi Jumlah Bayi dan Balita Berdasarkan Imunisasi yang Telah Diterima di RT 05 RW 01 Dusun PabuaraDesaKaryamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
100%
LENGKAPBLM LENKKAP
Interpretasi Data
Dari diagram diatas jumlah bayi dan balita (umur maksimal 12
bulan)yang terdapat di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti
Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Analisa Data
Di lihat dari kelengkapan imunisasi masyarakat mengetahui tentang
pentingnya imunisasi untuk anaknya .
b) Pelayanan Keluarga Berencana
a. PUS( 15 – 49 Tahun ) : 25 Pasang
b. PUS ber – KB ( Akseptor ) : 20 Pasang
c. PUS tidak ber – KB : 5 Pasang
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
29
Diagram 2.14
Distribusi PUS Berdasarkan Keikutsertaan KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
80%
20%
PUS BER-KBPUS TDK BER-KB
Interpretasi Data
Dari Diagram di atas dapat di lihat bahwa terdapat 25 pasang PUS
yang ikut serta menjadi Akseptor KB sebanyak 20 pasang dan tidak menjadi
anggota KB sebanyak 5 pasang.
Analisa Data
Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam merencanakan kelhiran
melalui keikutsertaan menjadi akseptor KB akan mewujudkan keluarga
bahagia dan sejahtera.Pada PUS dengan usia <20 tahun dan >35 tahun
akan beresiko tinggi terhadap kehamilan ataupun melahirkan.
d. Kontrasepsi Yang Digunakan
MOW / MOP : 0 pasang (0 %)
IUD / Spiral : 1 pasang (5%)
Susuk : 2 pasang (10 %)
Suntik : 7 pasang (35 %)
Pil : 10 pasang (50%)
Kondom : 0 pasang (0 %)
Lain-lain : 0 pasang (0 %)
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
30
Diagram 2.15
Distribusi Jenis Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Akseptor KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2010
5%10%
35%
50%MOW/MOPIUD/SPIRALSUSUK/IMPLANTSUNTIKPILKONDOM LAIN-LAIN
Interpetasi Data
Dari Diagram diatas tampak bahwa jenis alat kontrasepsi yang
banyak digunakan oleh Akseptor KB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah jenis KB PIL
sebanyak10 pasang ( 50 %) dan yang menggunakan Suntik sebanyak 7
pasang ( 35 %).
Analisa Data
Penggunaan KB suntik kemungkinan untuk terjadinya adalah 1 dari
100 wanita. Menurut Hartanto (2002). Penggunaan KB suntik sangat efektif
dibandingkan dengan penggunaan kontrasepsi oral dan IUD. Penggunaan
IUD dan susuk perlu adanya pemeriksaan terhadap alat kontrasepsi, karena
dapat terjadi komplikasi dari alat tersebut. KB suntik berisi hormon-hormon
yang dapat mengentalkan secret vagina, dan penggunaanya memiliki jangka
waktu tertentu.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
31
c) Balita
Jumlah balita : 18 Balita
1. Gizi Balita
Baik : 17 Balita (94 %)
Kurang : 1 Balita (6 %)
Buruk : 0 Balita (0 %)
Balita diberi ASI maks 2 tahun:
Ya : 18 Balita (100%)
Tidak : 0 Balita (0%)
8. Kondisi Kesehatan Lingkungan
a. Perumahan
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Kondisi Kesehatan Lingkungan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No. Perumahan Frekuensi %
1 Layak – sehat 36 86
2 Tidak layak - sehat 6 14
Jumlah 42 100
Sumber: data primer
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
32
Diagram 2.16
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kedaan Rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
86%
14%
LAYAK-SEHATLAYAK-TDK SEHAT
Intrepertasi Data
Dari Diagram di atas dapat di ketahui bahwa warga memiliki
perumahan yang layak sebanyak 36 KK ( 86 % ) dan tidak sebanyak 6KK
( 14 % )
Analisa Data
Dengan ini menyatakan bahwa kebanyakan warga memiliki rumah
yang layak dan untuk perumahan yanmg tidak atau kurang layak sebaiknya
dapat di tata dengan baik dan setidaknya bersih dari kotoran penyebab
timbulnya penyakit.
b. Sumber Air
Tabel 2.16Distribusi Frekuensi Sumber Air di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Sumber Air Frekuensi %
1 Sumur Pompa / Sumur Gali 15 36
2 Perlindungan mata Air 27 64
3 Penampungan Air Hujan 0 0
4 Sungai 0 0
Jumlah 42 100
Sumber: Data Primer
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
33
Diagram 2.17
Distribusi Rumah Menurut Penggunaan Sumber Air Minum di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
36%
64%
SMR POMPAMATA AIRAIR HJAN SUNGAI
Interpretesi Data
Berdasarkan Diagram di atas terdapat 15 KK ( 36 %) penggunaan
sumur gali sebagai sumber air minum masyarakat, dan sebanyak 27 KK (64
%) menggunakan perlindungan mata air sebagai sumber air minum dari
pegunungan.
Analisa Data
Hal tersebut menjadi masalah mengingat wilayah RT 05 RW 01
Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
tempatnya berdekatan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tanah
untuk menyerap dan menyaring air dan di mungkinkan terjadinya
pencemaran penyakit secara meluas.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
34
c. Penampungan Air Kotor
Tabel 2.17
Distribusi Frekuensi Penampungan Air Kotor di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Penampungan Air Kotor Jumlah %
1 SPAL 23 55
2 Peresapan Terbuka 19 45
3 Selokan ke sungai 0 0
4 Di Buang Sembarangan 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.18
Distribusi Penampungan Air kotor RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
55%
45%
SPALRESAPAN TERBUKASELOKANSEMBARANGAN
Interpretasi Data
Berdasarkan Diagram di atas terdapat 23 KK ( 55 %) yang membuang air
kotor ke SPAL, yang membuang ke peresapan terbuka berjumlah 19 KK ( 45
%).
Analisa Data
Di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar yang paling banyak yaitu membuang air kotor ke peresapan
terbuka sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan polusi terhadap
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
35
lingkungan sekitarnya yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam
pennyakit seperti diare, demem bardarah, malaria DLL
d. Jendela Rumah
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ventilasi ( Jendela rumah ) di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
Sumber : Data Primer
Diagram 2.19
Distribusi Kepemilikan Ventilasi ( jendela ) RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
90%
10%
ADA DIBUKAADA DITUTUPTIDAK ADA
Intrepertasi Data
Dari table di atas menunjukan bahwa rumah yang mempunyai
ventilasi atau jendela yang di buka sebanyak 38 KK ( 90%), yang
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
No Jendela rumah Frekuensi %
1 Ada, di buka 38 90
2 Ada, di tutup 4 10
3 Tidak ada 0 0
Jumlah 42 100
36
mempunyai jendela tapi di tutup sebanyak 4 KK (10 %) dan yang tidak
ada jendela atau ventilasi sebanyak 0 KK(0%) .
Analisa Data
Dari data di atas kebanyakan masyarakat RT 05 Rw 01 Dusun
Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
mempunyai jendela di buka. Hal tersebut tidak beresiko meningkatkan
penyakit akibat lingkungan seperti ISPA, TBC, Asthma. Untuk ventilasi
yang sesuai standarkesehatan meliputi 10% dari luas tanah .
e. Genteng Kaca Dalam Rumah
Tabel 2.19
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Genteng Kaca Rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar Tahun 2010
No Genteng Kaca Frekuensi %
1 Ada 8 19
2 Tidak Ada 34 81
Jumlah 42 100
Sumber : data Primer
Interpretasi Data
Dari table di atas menunjukan bahwa rumah yang mempunyai genteng
kaca di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar sebanyak 8 KK ( 19 %) sedangkan rumah yang tidak
memiliki genteng kaca sebanyak 34 Rumah ( 81%).
Analisa Data :
Dari data diatas kebanyakan masyarakat tidak mempunyai penerangan sinar
matahari pada waktu siang hari, sehingga ada rumah yang gelap. Dan dapat
menyebabkan tempat tersebut lembab yang memudahkan perkembangbiakan
kuman.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
37
f. Pembuangan Sampah
Tabel 2.20
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010
No Pembuangan sampah Frekuensi %
1 Dikumpulkan, dibakar 37 88
2 Lobang sampah 5 12
3 Ke sungai/sembarangan 0 0
Jumlah 42 100
Sumber: Data Primer
Diagram 2.21
Distribusi Pembuangan Sampah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
88%
12%
DIBAKARLOBANG SAMPAHSEMBARANGAN
Interpretasi Data
Dari tabel di atas menunjukan bahwa penduduk di RT 05 RW 01
Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
dalam hal pengelolaan sampah sudah memenuhi syarat kesehatan yaitu 37 KK
(88 %) membuang sampah dengan cara di kumpulkan dibakar,di buang
kelobang sampah 5 KK (12 %) tidak ada KK yang membuang sembarangan.
Analisa data
Menurut slamet soemirat (1991) sampah dapat dapat menyebabkan
pengaruh langsung dan tidak langsung pada kesehatan. Pengaruh langsung
adalah pembusukan sehingga dapat menyebabkan racun yang bersifat
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
38
pathogen, sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah sampah menjadi
tempat bersarangnya vector penyakit dan menyebabkan banjir.
g. Jarak kandang Ternak
Tabel 2.21
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Jarak kandang ternak Frekuensi %
1 Terpisah dari rumah 12 67
2 Di dalam rumah/menempel 6 33
Jumlah 18 100
Sumber: data primer
Diagram 2.22
Distribusi Jarak Kandang Ternak di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa
Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
67%
33%
TERPISAHMENEMPEL
Interpretasi Data
Berdasrkan tabel diatas diketahui bahwa jarak kandang ternak dengan
rumah distribusi frekuensi keluarga berdasarkan jarak kandang ternak di
RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman
Kota Banjar tahun 2010 yaitu yang mempunyai kandang ternak menempel
dengan rumah sebanyak 6 Rumah (33%) yang terpisan dari rumah
sebanyak 12 rumah (67 %) .Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
39
Analisa Data:
Dampak dekatnya jarak antara kandang dengan rumah dapat
mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan keluarga.
h. Halaman Pekarangan
Tabel 2.22
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Kebersihan Halaman Pekarangan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Tahun 2010
No Halaman Pekarangan Frekuensi %
1 Bersih 39 93
2 Tidak bersih 3 7
Jumlah 42 100
Sumber: data primer
Diagram 2.23
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebersihan Halaman Pekarangan di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Tahun 2010
93%
7%
BERSIHTIDAK BERSIH
Interpretasi Data
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
40
Dari Diagram diatas menunjukan bahwa rumah yang pekarangannya
bersih sebanyak 39 Rumah (93 %) sedangakan rumah yang pekarangannya
tidak bersih sebanyak 3 rumah (7 %).
Analisa Data
Dari data diatas terlihat bahwa rumah yang pekarangannya bersih lebih
banyak dari pada jumlah warga yang pekaranganya tidak bersih, hal
tersebut bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
i. Lalat
Tabel 2.23
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jumlah Lalat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Jumlah Lalat Frekuensi %
1 Tidak ada 34 81
2 Ada 1-5 ekor 2 5
3 Ada 6-10 ekor 3 7
4 Ada > 10 ekor 3 7
Jumlah 42 100
Sumber: data primer
Diagram 2.24
Distribusi Jumlah Lalat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
81%
5%7%
7%
TIDAK ADAADA 1-5 EKOR6-10 EKOR>10 EKOR
Interpretasi Data
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
41
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah lalat yang ada dalam
setiap rumah di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti
Kecamatan Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah lalat 1-5 ekor sebanyak 2
KK (5 %), 6-10 ekor sebanyak 3 KK (7 %), lebih dari 10 ekor sebanyak 3
KK (7 %).
Analisa Data:
Banyaknya jumlah dalam rumah mencerminkan kebersihan yang buruk
sehingga akan menimbulkan timbulnya gangguan kesehatan.
j. Jentik Nyamuk
Tabel 2.24
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jumlah Nyamuk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun
2010
No Jumlah Nyamuk Frekuensi %
1 Tidak ada 30 71
2 Ada 1-5 ekor 5 12
3 Ada 6-10 ekor 3 7
4 Ada > 10 ekor 4 10
Jumlah 42 100
Sumber: data primer
Diagram 2.25
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
42
Distribusi Jumlah Nyamuk di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti KecamatanPataruman Kota Banjar Tahun 2010
71%
12%
7% 10%
TIDAK ADA1-5 EKOR6-10 EKOR>10 EKOR
Interpretasi Data:
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah nyamuk yang ada dalam
setiap rumah di RT 05 Rw 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar yaitu jumlah nyamuk 1-5 ekor sebanyak 5 KK (12 %),
6-10 ekor sebanyak 3 KK (7 %), lebih dari 10 ekor sebanyak 4 KK (10%).
Analisa Data:
Dengan adanya frekuensi jumlah nyamuk lebih dari 10 ekor dapat
beresioko terjadinya penyakit Cikungunya, DBD, dan Malaria karena nyamuk
merupakan vector yang dapaty menyebabkan penyakit tersebut.
B. Sistem Keluarga
(1) Tipe Keluarga
Nuclear family : 50 Keluarga
Ektended family : 3 Keluarga
Single parent : 1 Keluarga
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
43
Diagram 2.26
Distribusi Penduduk Menurut Tipe Keluarga di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
93%
6%2%
NUCLEAR FAMILYEKSTENDED FAMILYSINGLE PARENT
Interpretasi Data
Dari Diagram diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di RT
05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar merupakan tipe keluarga Nuclear Family yaitu sebanyak50 KK (93 %).
Analisa Data:
Tipe keluarga mempengaruhi terhadap koping individu dalam menghadapi
berbagai masalah terutama masalah kesehatan.
(2) Pola Hidup sehat keluarga
o Perilaku Mandi
Frekuensi
Tabel 2.25
Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasan Mandi Dalam Sehari di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
No Frekuensi mandi jumlah %
1 1 kali sehari 5 9
2 2-3 kali sehari 49 91
3 > 3 kali sehari 0 0
Jumlah 54 100
Sumber: data primer
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
44
Diagram 2.26
Distribusi Kebiasan Mandi Dalam Sehari di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
9%
91%
1X2-3X>3X
Interpretasi Data
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa frekuensi mandi penduduk di RT
05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar, dalam sehari adalah 2-3 kali sehari sebanyak 49 KK (91 %).
Analisa Data
Dari data diatas menunjukan bahwa kepedulian masyarakat akan
kebersihan diri sangat tinggi.
Tempat Mandi
Tabel 2.26
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Tempat Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010
No Tempat mandi Frekuensi %
1 Kamar mandi sendiri 32 97
2 Pancuran/belik/PAM 0 0
3 Kamar mandi umum/MCK 1 3
4 Kolam 0 0
5 Sungai 0 0
Jumlah 33 100
Sumber: data primer
Diagram 2.27 Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
45
Distribusi Tempat Mandi di RT 05 RW01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
97%
3%
KMR MANDI SENDIRIPANCURANKMR MANDI UMUMKOLAMSUNGAI
Interpretasi data
Berdasrkan tabel diatas diketahui tempat mandi keluarga di RT 05 Rw
01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
adalah kamar mandi sendiri sebanyak 32 KK (97 %), pancuran sebanyak 0
KK(0%), kamar mandi umum sebanyak 1 KK (3 %), kolam sebanyak 0 KK (0%)
dan sungai sebanyak 0 KK (0%).
Analisa Data
Penggunaan tempat mandi sangat berhubungan dengan status ekonomi
penduduknya. Masih adanya penduduk yang menggunakan tempat mandi umum
seperti pancuran dan kolam akan mempengaruhi kenyamanan, privasi dan
sanitasi lingkungan.
Penggunaan Sabun
Table 2.27
Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
tahun 2010
No Penggunaan Sabun Frekuensi %
1 Ya 35 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.28
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
46
Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Penggunaan Sabun Mandi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Tahun 2010
100%
YA TIDAK
Interpretasi Data
Berdasarkan table diatas diketahui seluruh penduduk di RT 05 Rw 01
Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
menggunakan sabun mandi yaitu sebanyak 35 KK (100%). Hal tersebut
menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan kebersihan diri sangat tinggi.
Analisa Data
Penggunaan sabun ketika mandi membantu membersihkan tubuh dari
mikroorganisme yang menempel pada kulit, sehingga menghindari terjadinya
penyakit kulit.
Perilaku BAB
Tabel 2.28
Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Tempat BAB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun
2010No Tempat Buang Air Besar Frekuensi %
1 Angsatrin 3 9
2 Jumbleng / Cemplung 24 68
3 Kolam Ikan 8 23
4 Sembarang Tempat 0 0
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer
Diagram 2.29
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
47
Distribusi Frekuensi Keluaraga Berdasarkan Tempat BAB di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010
9%
69%
23%
ANGSATRINCEMPLUNGKOLAM IKANSEMBARANG TEMPAT
Interpretasi Data
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 35 keluarga yang ada di
RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti ternyata masih ada yang
BAB dikolam ikan, yaitu sebanyak 8 keluarga (23%).
Analisa Data
Pembuangan tinja yang tidak saniter dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit. Hal ini dimulai dari tinja yang terinfeksi mencemari air
tanah atau air permukaan. Air yang terkontaminasi bibit penyakit yang
berasal dari tinja kemudian diminum oleh manusia dan menyebabkan
penyakit. Penyakit-penyakit seperti tifus abdominalis , kholera, disentri
basiler maupun amuba dapat disebarkan lewat tinja (Machfoedz Irchham,
2004).
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
48
Keluaraga Sadar Gizi
Hasil Kadarzi
Tabel 2.29
Indikator Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
No Indikator Kadarzi Ya
(KK)
% Tidak
(KK)
% Jml
(KK)
1 Keluarga makan aneka ragam makanan
9 20 36 80 45
2 Keluarga (bumil/balita) memantau kesehatan dan pertumbuhan denagan cara menimbang berat badan
6 100 0 0 6
3 Keluarga menggunaakan garam beryodium
45 100 0 0 45
4 Ibu memberikan ASI sampai usia bayi 4 bulan
6 100 0 0 6
5 Keluarga biasa makan pagi 40 89 5 11 45
Sumber : Data Primer
Diagram 2.30Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
49
Indikator Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010
ANEKA RAGAM MAKANAN
MEMANTAU KESEHATAN
PAKAI GARAM YODIUM
MEMBERI ASI KEBIASAAN SARAPAN PAGI
0
20
40
60
80
100
120
Column2TIDAK
Interpretasi :
Berdasarkan table di atas hasil kadarzi sebagai barikut:
Keluaraga makan aneka ragam makanan 9 kk(20%),tidak makan aneka ragam makanan
36 kk (80%) ; Keluarga bumil/balita memantau kesehatan 3 kk (100%), tidak memantau
0 kk (0%) ; Keluarga yang menggunakan garam beryodium 45 kk(100%), yang tidak
menggunakan 0 kk (0%) ;Ibu yang menggunakan asi sampai usia bayi 4 bulan 0 kk
(0%),yang tidak 6 kk (100%) ; Keluarga yang biasa makan pagi 40 kk (88,88%) ,yang
tidak biasa makan pagi 5 kk (14,3%).
Analisa Data :
Gizi sangat dibutuhkan tubuh untuk energy dalam beraktifitas dan pertumbuhan
nutrisi untuk tumbuh kembang, sebagai sumber metabolism sel untuk pemenuhan nutrisi
bagi tubuh, bermanfaat untuk memperlancar proses pencernaan dan nutrisi, sebagai
sumber vitamin dan mineral untuk pemenuhan nutrisi, sebagai sumber kalsium sangat di
butuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bermanfaat juga untuk mengurangi resiko
terjadinya kesakitan dan masalah kesehatan.
Kebiasaan penduduk dalam menggunakan garam baryodium mencerminkan
pengetahuan yang baik tentang pola hidup sehat, karena menggunakan garam tidak
beryodium dapat menyebabkan penyakit kelenjar tiroid seperti gondok.
Tabel 2.30Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
50
Jumlah Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karmukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar tahun 2010
No Keluarga Jumlah %
1 Sadar Gizi 17 49
2 Tidak Sadar Gizi 18 51
Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer
Diagram 2.31
Jumlah Kadarzi di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karmukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar Tahun 2010
49%51%
SADAR GIZITIDAK SADAR GIZI
Interpretasi:
Berdasarkan table di atas di ketahui penduduk yang sadar gizi 17 kk
(49 %), dan pendudukl yang tidak sadar gizi 18 kk (51%).
Analisa Data:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarga sadar gizi
diantaranya factor pendidikan dan faktor ekonomi.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
51
C. Sistem Kesejahteraan
1. Prosgram pengentasan kemiskinan
Terdapat kriteria keluarga miskin di wilayah RT 05 RW 01 Dusun
Pabuaran sebanyak 27 Keluarga menggunakan fasilitas program JPS
berupa kartu sehat.
2. Kegiatan gotong royong
Karena satu sama lain rata-rata masih ada ikatan kerabat maka
kegiatan gotong royong warga masih cukup tinggi, terdapat kegiatan rutin
(seminggu sekali) yang dilakukan oleh warga berupa gotong royong
membersihkan lingkungan sekitar wilayah RT 05 RW 01 juga bila ada
warga yang membutuhkan bantuan, maka warga yang lain akan ikut
membantu.
D. Sistem Ekonomi
1. Mata pencaharian
Sebagian besar warga RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran terutama
Kepala Keluarganya mempunyai mata pencaharian sebagai Buruh baik
sebagai buruh tani ataupun buruh kasar lainnya.
2. Sumber Daya Alam
Wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran merupakan daerah
pemukiman. Hampir semua warga Dusun Pabuaran mempunyai
pekarangan di dekat ataupun jauh dari rumahnya memanfaatkan pekarangan
rumah untuk tanaman buah seperti mangga, pisang, rambutan dan tanaman
hias seperti bunga, disamping itu terdapat beberapa KK yang mempunyai
kolam ikan yang dimanfaatkan untuk memelihara ikan yang digunakan
untuk kepentingan sendiri.
3. Industri rumah tangga (home industry)
Pada dasarnya wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran tidak
memiliki industri rumah tangga ada sebagian yang membuat makanan
ringan.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
52
E. Sistem Politik
1. pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)
Pemilihan tokoh masyarakat di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran
dilakukan secara langsung oleh warga masyarakat setempat
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
Pemilihan tokoh masyarakat informal dilakukan langsung oleh RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran.
3. Cara penetapan peraturan
Dalam penetapan peraturan Di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran
digunakan peraturan formal (yang ditetapkan pemerintah) dan
menggunakan peraturan hasil musyawarah masyarakat setempat.
4. Struktur pemerintahan
RT 05 RW 01 dipimpin oleh seorang Ketua RT yang berada dibawah
pemerintahan Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar
Jawa Barat.
F. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi penduduk
Penduduk tidak biasa rekreasi keluar Desa, mereka mengisi waktu
dengan menonton Televisi, mengobrol dengan tetangga dan
mendengarkan radio, tetapi kadang - kadang ada juga yang pergi
memancing terutama untuk bapak-bapak sedangkan untuk anak muda
mengisi waktu dengan bermain bola atau volly ball.
2. Sarana rekreasi
Untuk sarana hiburan rata- rata warga mempunyai Televisi dan Radio.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
53
G. Sistem Komunikasi
1. komunisasi penduduk
Dalam berinteraksi antar warga, komunikasi dijalankan dengan saling
mengunjungi dan kadang-kadang diadakan suatu musyawarah/rembukan.
2. Alat / media komunikasi
Alat yang dapat digunakan untuk komunikasi berupa pengeras suara yang
ditempatkan di mesjid. Untuk memperoleh informasi dari luar, warga
rata-rata mempunyai radio dan televisi. Sedangkan cara yang biasa
digunakan dalam menyebarkan informasi adalah dengan melalui mulut
ke mulut dan menggunakan pengeras suara dari masjid. Jaringan telepon
rumah belum masuk ke wilayah RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran akan
tetapi ada sebagian warga ada yang mempunyai telepon seluler ( HP ),
selain itu , warga RT 05 RW 01 masih menggunakan kentongan sebagai
alat komunikasi misalnya saja untuk mengumpulkan warga bila akan
mengadakan kerja bakti.
3. Sistem Keagamaan
1) Aktivitas keagamaan penduduk
Terdapat aktifitas rutin keagamaan di wilayah Dusun Pabuaran
berupa pengajian setiap Jum’at Pada pagi hari dan Hari minggu pada
malam harinya.
2) Organisasi keagamaan
Terdapat organisasi keagamaan di lingkungan wilayah Dusun
Pabuaran seperti DKM, MUI, BKR Pengajian RT dan masih banyak
lagi organisasi keagaman lain yang ada di RT 05 RW 01 Dusun
Pabuaran.
3) Sistem Legal
Dalam menentukan sesuatu keputusan bersama, warga terlebih
dahulu mengadakan musyawarah untuk mencapai kata mufakat
dengan Peraturan/Ketentuan. Dalam menjaga keamanan warga
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
54
menggunakan sisitem RT, RW, Desa, keamanan swakarsa dengan
melaukan ronda.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
55
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Analisa Data
Proses penganalisaan data hasil pengkajian terhadap warga di wilayah RT
05 RW 01 Dusun Pabuaran Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota
Banjar Tahun 2009 dilakukan bersama dengan masyarakat melalui suatu
Musyawarah Masyarakat RT (MMR) yang dilaksanakan pada Hari Sabtu
tanggal 13 Februari 2010 (pre planning dan laporan kegiatan tercantum di
lampiran). Adapun hasil dari analisa tersebut adalah :
No Data dan Analisa Data Masalah Kesehatan
1. - Berdasarkan kelompok umur
lansia merupakan peringkat
kedua setelah usia produktif
yaitu sebanyak 26 orang (22%)
- Jumlah lansia yang sakit 8 orang
(31 %)angka kejadian rheumatik
sebanyak 7 0rang (88%),
sebagian besar lansia masih
melakukan kegiatan bercocok
tanam/bertani
- Berdasarkan wawancara dengan
tokoh masyarakat dan pihak
puskesmas pelaksanaan kegiatan
pusat bina lansia belum optimal
karena para lansia tidak
seutuhnya mengikuti kegiatan
ini.
- Berdasarkan hasil pendataan,
Resiko tinggi terjadinya peningkatan
angka kejadian penyakit degenerative
pada lansia (rheumatik)
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
56
terdapat 5 besar penyakit di RT
05 RW 01 Dusun Pabuaran
yaitu: Rheumatik 7 orang,
cikhungunya 6 orang, hypertensi
2 orang, TBC 1 orang,Influenza
1 orang.
2 - Berdasarkan hasil pendataan
didapatkan data bahwa
persentase penyakit yang
diderita oleh masyarakat RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran yaitu
cikhungunya 6 orang,
Resiko timbulnya penyakit musim
pancaroba ( Cikhungunya)
3 - Dari hasil pendataan bahwa
sebagian besar masyarakat di RT
05 RW 01 Dusun Pabuaran
membuang air kotor ke resapan
air terbuka yaitu sebanyak 18
KK (51%), masih terdapat warga
yang membuang air besar di
cemplung/kolam ikan. Sebagian
KK ada yang BAB ke cemplung
sebanyak 69 % dan kolam ikan
sebanyak 23 %.
- Berdasarkan hasil pengkajian
observasi, wawancara terhadap
kepemilikan kandang ternak
diperoleh gambaran bahwa 4
rumah (14 %) mempunyai
hewan ternak dengan kandang
terpisah dari rumah dengan jarak
> 10 meter sedangkan yang
Resiko terjadinya penyakit yang
disebabkan oleh sanitasi lingkungan
yang kurang baik
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
57
mempunyai hewan ternak
dengan jarak kandang < 10
meter sebanyak 25 rumah (86 %)
- Dari hasil observasi masih
terdapat rumah warga yang
mempunyai ventilasi tetapi
tertutup yaitu sebanyak 2 rumah
(6 %)hal ini disebabkan
kuranghnya jendela yang dibuka
karena sebagian besar jendela
rumah adalah kaca yang tidakj
bisa dibuka
Skala Prioritas
1. Resiko tinggi terjadinya peingkatan angka kejadian penyakit degenerative
pada lansia ( rheumtik )
No Masalah Kesehatan Kriteria Score
1. Kesadaran masyarakat akan
adanya masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
2. Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah.
Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3
3. Kemampuan perawat untuk
mempengaruhi dalam
penyelesaian masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
4. Ketersediaan keahlian yang
relevan.
Tinggi 3/3 x 7 = 7
5. Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan.
Sedang 2/3 x 8 = 16/3
6. Percepatan penyelesaian
masalah yang dapat dicapai.
Rendah 1/3 x 8 = 8/3
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
58
Total Score 30 5/3
2. Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba (cikhungunya)
No Masalah Kesehatan Kriteria Score
1. Kesadaran masyarakat akan
adanya masalah.
Rendah 1/3 x 5 = 5/3
2. Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah.
Rendah 1/3 x 10 = 10/3
3. Kemampuan perawat untuk
mempengaruhi dalam
penyelesaian masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
4. Ketersediaan keahlian yang
relevan.
Tinggi 3/3 x 7 = 7
5. Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan.
Rendah 1/3 x 8 = 8/3
6. Percepatan penyelesaian
masalah yang dapat dicapai.
Tinggi 3/3 x 8 = 8
Total Score 24 2/3
3. Resiko timbulnya penyakit yang disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang
kurang baik
No Masalah Kesehatan Kriteria Score
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
59
1. Kesadaran masyarakat akan
adanya masalah.
Rendah 1/3 x 5 = 5/3
2. Motivasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah.
Sedang 2/3 x 10 = 6 2/3
3. Kemampuan perawat untuk
mempengaruhi dalam
penyelesaian masalah.
Tinggi 3/3 x 5 = 5
4. Ketersediaan keahlian yang
relevan.
Tinggi 3/3 x 7 = 7
5. Konsekuensi jika masalah
tidak terselesaikan.
Tinggi 3/3 x 8 = 8
6. Percepatan penyelesaian
masalah yang dapat dicapai.
Rendah 1/3 x 8 = 8/3
Total Score 31
B. Prioritas Masalah
No Prioritas Masalah Keperawatan Score Akhir
1 1 Resiko terjadinya penyakit yang disebabkan 31
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
60
oleh karena sanitasi lingkungan yang kurang
baik.
2 2 Resiko Resiko tinggi terjadinya peingkatan
angka kejadian penyakit degenerative pada
lansia ( rheumtik)
30 5/3
3 3 Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba
(Diare, ISPA, Demam Berdarah,
Chikungunya)
24 2/3
Keterangan:
1. Resiko terjadinya penyakit akibat saitasi lingkungan yang kurang baik
Berdasarkan observasi penampungan air kotor di dusun Pabuaran masih ada
yang membuang ke sungai, yang membuang kesembarangan tempat dan
membuang ke resapan terbuka dan masih banyak kepala keluarga yang
mempunyai septik tank yang jaraknya < 10 m, ini dapat mengakibatkan
polusi bagi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian terhadap kepemilikan
kandang ternak diperoleh gambaran bahwa kebanyakan warga mempunyai
hewan ternak dengan kandang terpusah dari rumah dengan jarak < 10 m,
dalam keadaan kotor hal ini dapat menimbulkan bau dan dapat menjadi
tempat berkembangbiaknya kuman penyakit. Sebagian besar warga RT 05
RW 01 Dusun Pabuaran yang memiliki ventilasi tetapi ditutup yaitu 2
rumah (6%) hal ini disebabkan kurangnya jendela yang dibuka karena
sebagian jendela rumah adalah kaca yang tidak bisa dibuka. Hal tersebut
dapat menimbulkan resiko penyakit akibat lingkungan seperti ISPA, TBC,
dan Asma.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dusun tidak semua RT yang
melaksanakan jum’at bersih/ minggu bersih. Untuk itu kepala dusun
meminta pada mahasiswa untuk mengaktifkan kembali jum’at
bersih/minggu bersih dan memberi penyuluhan bagaimana cara hidup.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
61
2. Resiko peningkatan angka kejadian penyakit degeneratif pada lansia
Pada saat dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik lansia,
beberapa lansia mengalami penyakit hipertensi dan rheumatik dimana
sebagian besar dari mereka tidak pernah memeriksakkan diri secara rutin ke
pelayanan kesehatan yang ada. Berberapa orang lansia menunjukan
keterlibatan secara aktif dan menunjukan perhatian terhadpa adanya tenaga
kesehatan perawta komunitas, mereka juga mengatakan bersedia mengikuti
kegiatan-kegiatan yang berguna selama mereka mampu melakasanakannya
dan tidak ada kesibukan kaerena sebagian besar dari mereka masih
produktif dan mencari nafkah sendiri. Apabila penyakit hipertensi dan
rematik ini tidak dikontrol akan menyebabkan penyakit yang lebih komplek
seperti stroke atau jantung yang akan menurunkan kualitas hidup lansia.
3. Resiko timbulnya penyakit musim pancaroba (cikhungunya, diare, ISPA dan
lain-lain)
Dari hasil observasi cuaca mengalami perubahan (pancaroba) yang dapat
menimbulkan berbagai penyakit contoh cikhungunya, diare, ISPA dan lain-
lain. Berdasarkan hasiil pengkajian persentase penduduk yang menderita
cikhungunya di dusun Pabuaran sebanyak 104 orang, ISPA sebanyak 109
orang. Hal ini bisa disebabkan kaerana kurangnya ventilasi dalam rumah
maupun dari penampungan air kotor yang dibuang ke sungai, sembarangan
dan resapan terbuka.
C. Diagnosa Keperawatan Komunitas
Prioritas Masalah Kesehatan Diagnosa Keperawatan
1 Resiko terjadinya penyakit yang Resiko tinggi angka kesakitan
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
62
disebabkan kaerena sanitasi
lingkunganyang kursang baik
yang disebabkan karena sanitasi
lingkungan yang kurang baik di
RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran
desa Karyamukti kecamatan
pataruman Kota Banjar
berhubungan dengan:
- Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai
damapak yang
ditimbulkan dari sanitasi
lingkungan yang kurang
baik.
2 Penyakit degenerative pada
lansia
Resiko tinggi terjadinya
peningkatan angka kejadian
penyakit degeneratip pada lansia
di RT 05 RW 01 Dusun Pabuaran
Desa karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar
brhubungan dengan:
-kurangnya pengetahuan keluarga
tentang proses menua
-ketidak mampuan masyarakat
mengenal masalah penyakit
Rematik
-kurangnya pemantauan kesehatan
dan pelayanan kesehatan pada
lansia.
-Tidak adanya wadah dan kader
yang dapat membantu
meningkatkan / mempertahankan
kesehatan Lansia.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,
63
3. Resiko timbulnya penyakit
musim pancaroba
Resiko timbulnya penyakit musim
pancaroba berhubungan dengan:
-kurang pengetahuan Masyarakat
mengenai penyakit yang
disebabkan oleh perubahan cuaca.
Asuhan Keperawatan Komunitas RT 05 RW 01 Dsn. Pabuaran Ds. Karyamukti Kec.Pataruman Kota Banjar NERS 2009 Kurniawan Arif, S.Kep.,