24
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (dilakukan tanggal 07 Mei 2007 jam 08.00 WIB) 1. Identitas Pasien Klien An. J berusia 10 bln dengan jenis kelamin perempuan, alamat Gendong RT 06 / 08, Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam, suku bangsa Jawa / Indonesia. Tanggal masuk 03 Mei 2007 dengan nomor. register 3318374 dan Diagnosa. Medis: DADS (Diare Akut Dehidrasi Sedang). Biaya perawatan yang dijalani klien ditanggung oleh ayahnya yaitu Tn. S, 24 tahun, jenis kelamin laki-laki yang beralamat di Gendong RT 06 / 08 Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam, pekerjaan : karyawan swasta. 2. Riwayat Kesehatan a Keluhan utama Menurut keterangan keluarga, yang menyebabkan klien masuk rumah sakit adalah berak cair, panas dan muntah. b Riwayat penyakit sekarang Menurut keterangan keluarga, sudah 2 hari klien BAB cair lebih dari 5 kali wama kuning keputihan, tidak ada lendir, tidak ada darah dalam tinja, muntah terutama sehabis rnakan dan minum, panas naik turun kira - kira 3 hari yang lalu, tidak ada batuk, tidak sesak, tidak pilek.

BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian (dilakukan tanggal 07 Mei 2007 jam 08.00 WIB)

1. Identitas Pasien

Klien An. J berusia 10 bln dengan jenis kelamin perempuan,

alamat Gendong RT 06 / 08, Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam,

suku bangsa Jawa / Indonesia. Tanggal masuk 03 Mei 2007 dengan

nomor. register 3318374 dan Diagnosa. Medis: DADS (Diare Akut

Dehidrasi Sedang).

Biaya perawatan yang dijalani klien ditanggung oleh ayahnya yaitu

Tn. S, 24 tahun, jenis kelamin laki-laki yang beralamat di Gendong RT 06

/ 08 Sendang Mulyo, Semarang. Agama Islam, pekerjaan : karyawan

swasta.

2. Riwayat Kesehatan

a Keluhan utama

Menurut keterangan keluarga, yang menyebabkan klien masuk rumah

sakit adalah berak cair, panas dan muntah.

b Riwayat penyakit sekarang

Menurut keterangan keluarga, sudah 2 hari klien BAB cair lebih dari 5

kali wama kuning keputihan, tidak ada lendir, tidak ada darah dalam

tinja, muntah terutama sehabis rnakan dan minum, panas naik turun

kira - kira 3 hari yang lalu, tidak ada batuk, tidak sesak, tidak pilek.

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

Klien pernah diperiksakan ke Bidan Mugiyatun, dan mendapatkan

obat, tetapi tidak ada perubahan, kemudian keluarga memutuskan

untuk di bawa ke RS Dr. Kariyadi Semarang.

Keadaan umum waktu masuk rumah sakit, kesadaran compos mentis,

suhu 39,2° C, nadi 136 x /mnt, pernapasan 36 x/ mnt, tinggj badan 78

cm dan berat badan 8 kg, anak rewel dan tampak lemah.

c Riwayat penyakit dahulu.

Menurut keterangan keluarga, + 1 bulan yang lalu klien menderita

batuk pilek, kemudian diperiksakan ke bidan Mugiyatun dan klien

sembuh. Klien belum pernah opname di rumah sakit, kebiasaan

keluarga memeriksakan kesehatannya di bidan Mugiyatun bila ada

keluarga yang sakit.

d Riwayat kelahiran

Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

badan waktu lahir 3000 gram, panjang 50 cm.

1). Tumbuh kembang

Umur 0-9 bulan anak tak mengalami kelainan, pertumbuhan dan

perkembangan dalam batas normal (sesuai umur).

Dalam usia 10 bulan anak mengalami motorik kasar yaitu belajar

berjalan dengan bantuan, dan motorik halusnya bisa main ci - luk -

ba, dan sosialisasinya bisa menyebut da ... da ... ma ... ma....

29

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

2). Immunisasi

Menurut keterangan ibu, klien sudah mendapatkan imunisasi

lengkap yang di dapatkannya di Posyandu maupun bidan praktek.

e Riwayat kesehatan keluarga

Menurut keterangan keluarga, di dalam keluarga tidak mempunyai

penyakit menular atau penyakit keturunan.

3. Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola Nutrisi dan Metabolik

Sebelum sakit : Klien pagi makan bubur beras, siang dan sore makan

nasi lembek lauk dan sayur, kadang - kadang di beri

buah, ASI tetap di berikan.

Selama sakit : Klien hanya mau ASI saja, kadang muntah. Klien

tampak lemah, muka agak pucat, turgor sedang, berat

badan 8 kg, di mana berat badan sebelum sakit 9,6 kg

dan kaki kirinya terpasang infus KAEN 3A 10 tetes

permenit.

b. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Kebiasaan pasien BAB adalah 1-2 kali sehari dengan

konsistensi lunak warna faeces kuning . Kebiasaan

BAK 1-8 kali sekali wama kuning jernih, klien tidak

mngalami kesulitan dalam BAB dan BAK.

Selama sakit : Klien BAB 5-7 kali seliari dengan konsistensi cair tak

ada lendir tak ada darah, sehingga klien tampak lelah,

30

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

muka agak pucat, turgor kulit sedang, setiap BAB

popok basah penuh.

c. Pola aktifitas dan latihan

Sebelum sakit : Gerak dan keseimbangan tubuh tidak ada keluhan.

Selama sakit : Klien kadang pasif kadang meronta minta di gendong,

pada kaki kiri terpasang infus dan selalu di gerakkan.

d. Pola istirahat dan tidur.

Sebelum sakit : Klien tidur 9-10 jam sehari dan tidur siang kurang

lebih 1-2 jam.

Selama sakit : Kebiasaan tidur klien agak terganggu Karena sering

BAB dan suhu tubuh meningkat sehingga tidur malam

kurang lebih 7-8 jam, tidur siang + 1 jam. Keadaan

klien saat tidur tidak tenang dan agak rewel. Tidur

bisa tenang kalau di gendong.

e. Pola Kognitif

Persepsi scnsorik klien baik. Jika di pegang pasien merasakan

sentuhan, pendengaran dan penglihatan baik. Pasien belum bisa

berkomunikasi dan pasien hanya menangis bila tak senang / sakit.

f. Pola persepsi diri / konsep diri

Bila didekati perawat, klien diam saja kadang - kadang menangis.

1) Body image : belum dapat memperhatikan dirinya.

2) Identitas diri : kepribadian belum terlihat.

3) Harga diri : klien lebih dekat dengan orang tuanya.

31

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

g. Pola peran hubungan sosial

Menurut keterangan keluarga, sebelum sakit klien aktif dan bila di ajak

bercanda klien tertawa - tawa.

Selama sakit klien hanya mau di ajak ibunya saja, dan bila klien

menangis langsung di susui ibunya. Selama di rawat di RS selalu di

tunggui oleh kedua orang tuanya. Hubungan keluarga pasien dengan

perawat sangat baik dan kooperatif.

h. Pola seksual - Reproduksi

Klien berjenis kelamin perempuan, klien belum mengenal dan belum

memahami jenis kelaminnya.

i. Pola koping - toleransi stress

Sebelum sakit : Keluarga mengatakan bahwa sebelum sakit, klien

selalu ceria dan bermain sesuai dengan tingkat

pertumbuhan dan perkembangannya.

Selama sakit : Klien sering rewel, cepat menangis bila di dekati oleh

orang lain / perawat klien selalu memeluk ibunya.

j. Pola Nilai - kepercayaan

Klien di besarkan dan di asuh di lingkungan keluarga beragama Islam,

orang tuanya percaya bahwa anaknya sakit adalah cobaan dari Allah

SWT dan ia percaya bahwa anaknya akan segera sembuh dan sehat

kembali.

32

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum pasien

Kesadaran : compos mentis

Tanda - tanda vital : suhu 38,8°C

Nadi l36x/mnt

RR 36 x /mnt

BB 8 kg

b. Kepala sampai kaki

1) Kepala : Mesochepal, tidak ada nyeri kepala, tidak ada luka

lurus, tak mudah rontok, UUB agak cekung.

2) Mata : Konjungtiva tak anemis, sclera tak ikterik,

kelopak mata cekung.

3) Hidung : Bentuk normal, tidak ada polip, tidak ada septum

devasi, tidak ada sekret

4) Telinga : Tidak ada serumen, tidak ada gangguan fungsi

pendengaran.

5) Mulut dan bibir : Bibir agak kering, tidak ada stomatitis.

6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada

gangguan menelan.

7) Dada :

Inspeksi : simetris, tidak menggerakkan otot bantu

pernafasan, pergerakan paru-paru simetris.

Perkusi : bunyi paru resonan.

33

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

Auskultasi : tidak ada bunyi abnormal.

8) Abdomen : Datar, hati / limpa tak teraba, bising usus positif,

tympani.

9) Genetalia : Jenis kelamin perempuan, tak ada kelainan fungsi

genetalia.

10) Extermitas : Extermitas atas dapat di gerakkan, simetris

Extermitas bawah terpasang infus, simetris.

11) Kulit : Warna sawo matang, turgor sedang, integritas kulit

pada anus kemerahan.

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laborat langgal 05 Mei 2007

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan

Hemoglobin

Hemotokrit

Eritrosit

MCH

MCV

MCHC

Lekosit

Trombosit

Kimia klinik

9.30

31.4

5.00

20.60

62.80

32.70

14.20

394.0

Gr %

%

Juta/mmk

Mg

FL

g/dl

ribu/mmk

ribu/mmk

11.00-13.00

36.0-44.0

3.60-3.00

23.00-31.00

77.00-101.00

29.00-36.00

6.60-18.00

150.0-400.0

L

L

L

L

34

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

Glukosa

sewaktu

Natrium

Kallium

Clorida

Calsium

103

134

3.2

106

2.58

mg/dl

mmol/L

mmol/L

mmol/L

mmol/L

80-110

136-145

3.5-8.1

98-107

2.12-2.52

L

L

H

b. Pemeriksaan feses

Warna kuning, konsistensi cair, lendir positif, darah negatif, amoeba

negatif, telur cacing negatif, lekosit 0-1 / ipb, eritrosit 0-1 / ipb, sisa

makanan : positif, bakteri : positif, jamur : negatif, sudan III : positif.

c. Therapi tanggal 05 Mei 2007

Infus : cairan KAEN 3A tetesan 10 x per menit

Infeksi : sampicillin 3 x 200 mg

Per oral : sanmol syr 3 x ¾ cth

Vometa drop 3 x 8 tetes

Luminal 3 x 7,5 mg

Diet : 3 x ½ porsi lunak

6 x 90 cc susu LLM

35

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

B. Analisa Data

1. DS : Ibu mengatakan klien BAB cair 7 kali dari tadi malam dan

muntah terutama sehabis minum / makan.

DO : Turgor sedang, Kelopak mata cekung, UUB agak cekung, BAB

cair 7 x ( banyak, setiap BAB + 75 - 100 cc / popok basah

semua), muntah, terutama sehabis makan / minum, kulit agak

kering, Terpasang infus pada kaki kiri, Kalium 3.2 mmol/L.

E : Pengeluaran cairan yang berlebihan.

P : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. DS : Ibu mengatakan makannya susah, maunya ASI

DO : Minum ASI, BB sebelum sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg, BB normal :

11-12 kg, tidak mau makan,agak lemah, Hb : 9,30 gr %, Diet : 3 x

½ porsi lunak, 6x 90 cc susu LLM.

E : intake yang kurang adanya mual dan muntah.

P : gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

3. DS : Anaknya panas naik turun 4 hari yang lalu.

DO : suhu 38,80C, nadi 136 x/mnt, RR : 36 x/mnt, bibir agar kering.

E : input cairan kurang dari kebutuhan sekunder terhadap proses

peradangan.

P : peningkatan suhu tubuh (panas).

4. DS : Ibu mengatakan klien tidur kurang (7-8 jam), klien sering terbangun

karena seringnya BAB

DO : Sering BAB dan sering terbangun.

36

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

E : Seringnya frekwensi BAB.

P : Gangguan istirahat tidur kurang dan kebutulian.

5. DS : Ibu mengatakan klien rewel, dan kulit sekitar anus kemerahan.

DO : Klien tampak rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.

E : Seringnya defekasi sekunder terhadap kurang kebersihan.

P : Gangguan integritas kulit.

6. DS : Ibu tidak tahu kenapa anaknya diare.

DO : Ibu selalu Tanya tentang penyakit, anak selalu rewel.

E : Hospitalisasi dan kondisi sakit.

P : Cemas dan takut pada anak atau orang tua.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

pengeluaran cairan yang berlebihan ditandai dengan : turgor sedang, BAB

cair 7x, kelopak mata cekung, UUB agak cekung, muntah, kulit agak

kering terpasang infuse pada kaki kiri.

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang kurang adanya mual dan muntah yang di tandai dengan :

selalu ininum ASI, Anoreksia BB sebeluin sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg,

BB normal 11-12 kg, agak lemah. Hb : 9.30 gr%, diet 3 x ½ porsi lunak.

3. Peningkatan suhu tubuh berhubngan dengan input cairan kurang dari

kebutuhan sekunder terhadap proses pandangan yang di tandai dengan

suhu tubuh 38,8 ° C, nadi 135 x / mnt, RR 36 x/ mnt, bibir agak kering.

37

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

4. Gangguan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

scringnya BAB yang di tandai dengan klien sering terbangun, sering BAB,

tidur + 7- 8 jam.

5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi

sekunder terhadap kurang kebersihan yang di tandai dengan klien tampak

rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.

6. Cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan denan

hospitalisasi dan kondisi sakit yang di tandai dengan ibu mengatakan tidak

tahu kenapa anaknya diare, ibu selalu bertanya tentang penyakit, anak

selalu rewel.

D. Perencanaan

Penulis menyusun perencanaan tujuan dan tindakan yang akan di

lakukan pada pasien anak dengan gastroenterisitis dehidrasi sedang sesuai

dengan masalah yang telah di rumuskan dalam diagnosa keperawatan, yaitu :

1. Gangguan keseimbangan cairan dan clektrolit berhubungan dengan

pengeluaran cairan yang berlebihan yang di tandai dengan turgor sedang,

BAB cair 7 x, kelopak mata cekung, muntah, kulit agak kering, terpasang

infus pada kaki kiri.

a. Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit dapat teratasi.

38

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

b. Kriteria Hasil

Keadaan umum klien baik, BB kembali normal, UUB tidak cekung,

kelopak mata tidak cekung, membran mukosa lembab, denyut nadi

normal, tidak muntah, tidak diare, suhu normal.

c. Intervensi.

1) Monitor tanda - tanda vital meliputi suhu, nadi, pernafasan.

2) Observasi kulit kering dan penurunan turgor kulit.

3) Monitoring tetesan infuse.

4) Monitoring intake dan out put.

5) Anjurkan keluarga untuk memberi minum yang cukup.

6) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemberian minum,

pentingnya kebutuhan cairan bagi tubuh dan pengaruhnya bila

tubuh kekurangan cairan.

7) Anjurkan diet rendah serat.

8) Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antiemetik.

9) Timbang berat badan klien tiap hari.

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

yang kurang adanya mual dan muntah di tandai dengan : selalu minum

ASI, tidak mau makan, BB sebelum sakit 9,6 kg, BB masuk 8 kg, BB

normal 11-12 kg, anak agak segar

a. Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam terjadi

penurunan status nutrisi

39

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

b. Kriteria hasil

Klien mau makan dan habis sesuai dengan porsi yang disediakan, tidak

anoreksia, tidak terasa mual dan tidak muntah, hasil lab, albumin

dalam kadar normal 3.4 – 5.0 gr/dl, Hb 11-13.00 gr %.

c. Intervensi

1) Timbang badan tiap hari.

2) Pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.

3) Anjurkan istirahat sebelum makan.

4) Hindari minum buah - buahan.

5) Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan.

6) Bagi bayi, ASI tetap di teruskan.

7) Makan di berikan dalam porsi kecil tapi sering.

8) Monitor intake dan out put.

3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan input cairan yang kurang

dari kebutuhan sekunder terhadap proses peradangan yang di tandai

dengan suhu tubuh 38,80 C, nadi 135 x / mnt, RR 36 x/ mnt, bibir agak

kering.

a. Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan

masalah teratasi.

b. Kriteria Hasil

Suhu tubuh dalam rentang normal (36-370C), tidak kejang, frekuensi

dalam batas normal 30-60 x/mnt, kulit tidak normal.

40

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

c. Intervensi

1) Observasi keadaan umum pasien.

2) Monitoring tanda - tanda vital.

3) Berikan kompres dingin dan libatkan keluarga.

4) Anjurkan keluarga unmk memakai baju yang tipis dan menyerap

keringat.

5) Monitoring tetesan infuse.

6) Kolaborasi sesuai advis dokter, dengan pemberian anti piretik dan

anti biotik.

4. Gangguan istirahat tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

seringnya frekwensi BAB yang di tandai dengan klien sering tcrbangun,

sering BAB, tidur + 7 - 8 jam.

a. Tujuan

Setelah di lakukan tindakan keperawatan dengan menciptakan

lingkungan yang tenang dan rasa aman seiama 2 x 24 jam di harapkan

kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.

b. Kriteria Hasil

Anak dapat tidur dengan tenang ± 12 - 14 jam sehari, wajah tampak

segar dan mata tidak cekung.

c. Intervensi

1) Observasi keadaan umum.

2) Atur posisi tidur senyaman mungkin.

41

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

3) Ciptakan lingkungan yang tenang sehingga tidur anak tidak

terganggu.

4) Beritahu ibu untuk selalu mendampingi klien.

5) Berikan ASI sebelum tidur anak.

5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya defekasi

sekunder terhadap kurang kebersihan, yang di tandai dengan klien tampak

rewel, anus lembab, sekitar anus kemerahan.

a. Tujuan

Setelah di lakukan tindakan kcpcrawatan dengan membcrsihkan dan

mengeringkan daerah bokong (anus) selama 2 x 24 jam di harapkan

gangguan integritas kulit tidak terjadi.

b. Kriteria Hasil

Kulit sekitar anus tidak kemerahan, anus kering, klien tidak rewcl.

c. Intervensi

1) Monitor kerusakan kulit atau integritas setiap BAB.

2) Jaga daerah popok, bersih dan kering.

3) Periksa dan ganti popok atau pengalas tidur bila kotor dan basah.

4) Cuci kulit dengan sabun yang lembut setiap kali defekasi.

5) Biarkan daerah bokong tcrbuka terhadap udara sebanyak mungkin.

6. Cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan dengan

hospitalisasi dan kondisi sakit yang di tandai dengan ibu mengatakan tidak

tahu kenapa anaknya diare, ibu selalu bertanya tentang penyakit, anak

selalu rewel.

42

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

a. Tujuan

Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama + 30 menit di

harapkan anak dan orang tua ruenunjukkan rasa cemas atau berkurang.

b. Kriteria Hasil

Orang tua aktif merawat anak, bertanya dengan perawat atau doktcr

tentang kondisi dan klarifikasi, dan anak tidak menangis.

c. Intervensi

1) Kaji tingkat pemahaman orang tua.

2) Ajarkan pada orang tua mengekspresikan perasaan rasa tajut dan

cemas, dengarkan keluhan orang tua dan bersikap empati dan

sentuhan terapeutik.

3) Gunakan komunikasi terapeutik, kontak mata, sikap tubuh dan

sentuhan.

4) Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan.

5) Libatkan orang tua dalam perawatan anak.

6) Jelaskan kondisi anak, alasan pengobatan dan perawatan.

43

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

E. Implementasi

Tanggal Jam

No Dx

Jenis tindakan Respon pasien ttd

07-05-07

09.30

10.05

10.40

I

I

I

I

IV

II

III

1. Mengukur tanda - tanda

vital

2. memonitor kelancaran

tetesan infuse sesuai advis

clokter.

3. Memberikan minum

dengan larutan oralit

dengan mengedotnya.

4. Memonitor keadaan,

konsistensi, warna serta

jumlah feces.

5. Membersihkan anak

sehabis defekasi dan

mengganti popok yang

kering.

6. Memberikan penyuluhan

pada keluarga agar tetap

memberikan ASI sesering

mungkin.

7. Menganjurkan keluarga

untuk memakaikan pakaian

tipis dan menyerap

keringat.

S : -

O : S 38,80 C, nadi 135 x /

mnt, RR 36 x/ mnt

S : -

O : KAEN3A 10 tts/mnt

S : Ibu An.J memberikan

larutan oralit

O : oralit masuk peroral

S : Ibu An.J mengatakan

anaknya masih BAB cair

O : BAB cair, kuning tidak

ada darah, tidak ada

lendir

S : Ibu An. J setuju dengan

tindakan yang dilakukan

perawat

O : Anus bersih, tampak

kemerahan

S : Ibu An.J mengatakan

mengerti

O : Ibu An. J menganggguk

S : Ibu An.J mendengarkan

apa yang disarankan

perawat

O : Ibu An.J memakaikan

anaknya pakaian tipis dan

menyerap keringat

44

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

II

III

III

V

V

V

V

8. Menyuapi anak 2 - 3

sendok kecil.

9. Mernberikan kompres

dingin pada klien dengan

whaslap di dahi dan ketiak

10. Memberikan obat turun

panas sanmol syr ¾ cth.

11. Menciptakan lingkungan

yang tenang dengan

membatasi pengunjung.

12. Menganjurkan ibu untuk

membeiikan ASI pada

anaknya sebelum tidur

agar klien dapat tidur

dengan tenang

13. Mengatur posisi tidur

klien senyaman rnungkin

dengan melibatkan

keluarga.

14. menganjurkan keluarga

untuk menggendong klien

bila klien rewel agar klien

tertidur lagj.

S : -

O : Anak mau makan 2-3

sendok habis

S : -

O : Suhu 38,80C, anak rewel

S : -

O : Obat masuk sanmol syr ¾

cth per oral

S : -

O : Lingkungan tenang, ibu

An.J menggendong

anaknya

S : Ibu An.J mengatakan mau

melakukan sesuai yang

dianjurkan oleh perawat

O : Ibu An. J mengangguk

S : -

O : An.J tidur dengan posisi

miring kanan

S : Ibu An.J mengatakan

mengerti

O : Ibu An.J mau melakukan

jika anaknya rewel

08-05-07

07.15

07.30

I &

II

II

1. mengukur tanda - tanda

vital

2. Menimbang BB

S : -

O : suhu tubuh 370 C, nadi

132 x / mnt, RR32x/mnt

S : -

45

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

07.50

10.25

11.00

11.00

11.30

12.00

I

III

I &

III

I

IV

I

I

3. Memonitor kelancaran

tetes infus

4. Melakukan advis dokter

5. Memberikan obat per oral

6. Memmonitor keadaan

konsistensi warna serta

jumlah faces

7. Mengajak keluarga cara

membersilikan bokong

dan anus setelah .BAB

dengan rnemberi minyak

kelapa agar tidak terjadi

iritasi.

8. Mernbiarkan daerah

bokong terbuka agar

terkena udara.

9. Mengganti infus yang

O : BB 8, 1kg

S : -

O : KAEN 3A 10 tts/mnt

S : Ibu An.J setuju dengan

tindakan perawat

O : injeksi sanpisilin 200 mg

per IV

S : Ibu An.J setuju dengan

tindakan yang akan

dilakukan

O : obat masuk sanmol syr ¾

sendok teh, puyer 1

bungkus yang berisi

luminal 7,5 mg dan

vometa drop 8 tetes

S : Ibu An.J mengatakan

anaknya sudah tidak

rewel

O : BAB 2x berampas dan

warna kuning

S : Ibu An.J mendengarkan

penjelasan dari perawat

O : Ibu An.J mau

melakukannya jika

anaknya habis BAB

S : Ibu An.J mendengarkan

penjelasan dari perawat

O : Ibu An.j mengatakan

mengerti

S : -

46

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

12.15

13.10

I &

III

III

II

V

V

habis dengan KAEN 3A.

10. Mernberi obat per os

sesuai dengan advis

dokter

11. Memonitor TTV

12. Membantu menyuapi

anak 2-3 sendok kecil.

13. Menganjurkan ibu untuk

mernberi ASI anak

sebelum tidur agar klien

dapat tidur dengan

tenang.

14. Mengatur posisi tidur

klien senyaman

mungkin dengan

inelibatkan keluarga.

O : Infus masuk KAEN 3A 10

tts/mnt

S : -

O : sanmol sirup ¾ cth, puyer

1 bungkus berisi 7,5 mg

dan vometa drop 8 tts

S : -

O : suhu tubuh 380C, nadi

132 x / mnt, RR 32 x/ mnt

S : -

O : Anak makan habis 2-3

sendok kecil

S : Ibu An.J mendengarkan

penjelasan dari perawat

O : Ibu An. J mengangguk

S : -

O : Anak tidur dengan posisi

miring kanan

47

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

09-05-07

07.00

07.15

07.25

07.45

08.00

09.10

10.20

10.45

11.00

V

III

III

I

II

I &

III

VI

VI

VI

1. Merapihkan ternpat tidur

dan mengganti sprei.

2. Mengukur TTV

3. Menirnbang BB

4. Memonitor dan kebersihan

infus

5. Membantu rnenyuapi anak

3-4 sendok kecil.

6. Memberi obat per os

sesuai advis dokter.

7. Melakukan advis dokter

8. Mengajak bcnnain dengan

mainan kicik - kicik

9. Memberikan pendidikan

kesehatan pada keluarga

sewaktu anak tidur tentang

penyakit diare, tanda -

tanda diare, penyebab

diare dan cara rnencegah

S : Ibu An. J mengatakan ya

O : TT bersih dan rapi

S : -

O : suhu tubuh 36,60 C, nadi

132 x / mnt, RR. 32

S : -

O : BB 8,3 kg

S : -

O : daerah infus bersih,

KAEN 3A 10 tts/mnt

S : -

O : Anak mau makan 3-4

sendok habis

S : -

O : sanmol sirup ¾ cth, puyer

1 bungkus yang berisi

luminal 7,5 mg dan

vometa drop 8 tts

S : -

O : Injeksi sanpicilin 200 mg

per IV

S : -

O : Anak tertawa dan mau

bermain dengan perawat

S : Ibu An.J mendengarkan

dari awal sampai dengan

akhir tentang pendkes

diare

O : Ibu An.J mengatakan

mengerti tentang

48

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

11.05

11.25

11.40

12.10

VI

III

II

II

III

diare.

10. Mengajak bercanda anak

(mcnggodanya) dan

memberikan biscuit.

11. Mengukur TI'V

12. Membantu menyuapi

anak, habis 4-5 sendok

kecil dan memberi minum

air putih.

13. Mcmbersihkan mulut

anak.

14. Memberi obat per os

sesuai advis dokter

penyakit, tanda-tanda

diare, penyebab dan cara

mencegah diare

S : -

O : Anak mau bercanda dan

mau menerima biskuit

S : -

O : suhu tnbuh 36,30 C, nadi

130 x/mnt, RR 32 x/mnt

S : -

O : Anak makan habis 3-4

sendok kecil

S : -

O : Mulut tampak bersih,

anak tenang

S : -

O : obat masuk per os, puyer

1 bungkus vometa drop 8

tts

49

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

F. Evaluasi

No. D.P

Tanggal

Catatan perkembangan

Paraf

1.

09/5/20

S : Ibu mengatakan An. J BAB 1 kali dengan konsistensi

lembek, tidak muntah.

O : KU membaik, kelopak rnata tak cekung, turgor mulai

baik, UUB tidak cekung, tidak muntah.

A : Masalah teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

2.

S : Ibu mengatakan An. J mulai mau makan walau hanya

3-4 sendok makan.

O : Anak mau di suapi bubur, minum ASI dan air putih,

BB naik dari 8 kg menjadi 8,3 kg.

A : Masalah teratasi, klien nampak segar

P : Lanjutkan intervensi E, F, G.

3.

S : Ibu mengatakan sudah 3 hari di rawat An. J panas

tubuhnya berangsur - angsur turun.

O : Suhu 36,30 C, bibir agak lembab.

A : Masalah teratasi, suhu tubuh turun dari 39,20 C

menjadi 36, 3 ° C.

P : Lanjutkan pengawasan

4.

S : Ibu mcngatakan An. J dapat tidur dengan tenang,

sehari + 11 jam.

O : Tidur tampak nyenyak, klien tampak segar, kelopak

mata tidak cckung.

A : Masalah Teratasi

P : Pertahankan kondisi klien.

50

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/3/2171-3-bab3.pdf · Pasien lahir dengan partus spontan, normal dibantu oleh bidan, berat

5. S : Ibu mengatakan klien tidak rewel, sekitar anus tidak

kemarahan.

O : Kulit sekitar anus bersih, tidak kemerahan.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan kondisi klien, lanjutkan intervensi b,c,d.

6.

S : Ibu mcngatakan mulai tahu tentang penyakit diare,

tanda-tanda diare, penyebab dan cara mencegah diare

O : Ibu kooperatif, dapat menjawab sebagian pertanyaan

yang diajukan, anak mulai kenal dengan perawat.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi yang ada dan mendelegasikan

pada perawat jaga selanjutnya

51