22
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. ”S” G 2 P 1 A 0 AH 1 HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 5 JAM DI BPS SULARSI WONOSARI Pembimbing Lapangan Praktikan Sularsi Amd. Keb A. Retno Murti SN Pebimbing Akademik Suherni, S.Pd., APP, M. Kes

askeb partus 01

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askeb partus 01

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. ”S” G2 P1 A0 AH1

HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 5 JAMDI BPS SULARSI WONOSARI

Pembimbing Lapangan Praktikan

Sularsi Amd. Keb A. Retno Murti SN

Pebimbing Akademik

Suherni, S.Pd., APP, M. Kes

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN

2010

Page 2: askeb partus 01

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. ”S” G2 P1 A0 AH1 HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 11 JAM

DI BPS SULARSI WONOSARI

MASUK RS TANGGAL, JAM : 22 Juni 2010 16.00 WIB

DI RAWAT DIRUANG : Ruang Bersalin BPS Sularsi

PENGKAJIAN TANGGAL, JAM : 22 Juni 2010 jam 21.00 WIB

Biodata Ibu Suami

Nama : Ny. Suratmini Tn. Sukandar

Umur : 35 tahun 38 tahun

Agama : Islam Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP SMP

Pekerjaan : IRT Wiraswasta

Alamat : Blimbing karang Rejek Blimbing Karang Rejek

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan Utama

Kenceng-kenceng dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah

semakin sering dan ketuban masih merembes

2. Tanda-tanda persalianan

a. Kontraksi uterus tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 WIB

Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit

Durasi : 20-30 detik

Kekuatan : Sedang

Lokasi ketidaknyamanan : Di perut kenceng-kenceng dan nyeri

pinggang menjalar ke perut bagian bawa

b. Pengeluaran per vaginam

Lendir : ya

Air ketuban : ya

Darah : tidak

3. Riwayat kehamilan sekarang

HPM : 20 September 2009 HPL : 27 Juni 2010

Page 3: askeb partus 01

Menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari, lama 7 hari, banyaknya 1-2 kali

ganti pembalut/hari

Anc teratur, frekuensi 6 kali, di bidan

Keluhan/ komplikasi selama kehamilan : Mual dan muntah pada

kehamilan muda

Riwayat merokok/ minum-minuman keras/ minum jamu : Tidak ada

Imunisasi TT 1 : 10 Desember 2010

Imunisasi TT 2 : 12 Januari 2010

4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : janin bergerak ± 10 kali dalam

sehari

5. Riwayat kehamilan, persalianan dan nifas yang lalu.

G 2 P 1 A 0 AH 1

Ha

mil

Persalinan Nifas

Tgl

Lahir

Umur

kehamilan

Jenis

persalinan

penolong komplikasi Jenis

kelamin

BB lahir laktasi komplikasi

1. 12-01-99 9 bulan Normal Bidan Tidak ada Perempuan 3300 gr 2 Tahun Tidakada

2. Hamil Ini

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

No. Jenis

kontrasepsi

Mulai memakai Berhenti/ ganti cara

Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alas an

1. Suntik 3 bulan November

2008

Bidan BPS Tak ada Mei 2009 Sendiri - Hamil

7. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah/ sedang diderita

Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit apapun.

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Asma, Kanker,

Jantung, Hypertensi, Diabitus mielitus, TBC, Hepatitis, penyakit

kelamin,

b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga

Ibu mengatakan, bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menular seperti TBC, Penyakit kelamin, Hepatitis, maupun

penyakit menurun seperti Cacat, DM, Hipertensi, kanker, Jantung dan

lain-lain

Page 4: askeb partus 01

c. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak ada keturunan kembar dari ibu maupun suami

9. Makan terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 19.00 jenis nasi, lauk, sayur dan

buah

10. Minum terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 jenis teh manis

11. Buang air besar terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 06.00 WIB

12. Buang air kecil terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 20.30 WIB

13. Istirahat/ tidur dalam 1 hari terakhir : Ibu mengatakan sulit istirahat karena

kenceng-kenceng

14. Keadaan psiko sosio spiritual/ kesiapan menghadapi proses persalinan

a. Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan dan proses persalinan

Ibu mengatakan sudah berpengalaman dalam proses persalinan

dengan kelahiran anak pertama

b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendamping ibu, biaya,dll)

Ibu didampingi suami dan ibu mengatakan biaya untuk persalinan

sudah ada

c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang

dihadapi

Ibu dan suami menyambut kelahiran ini dengan baik

DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : Baik kesadaran : Composmentis

b. Status emosional: Stabil

c. Tanda vital

Tekanan darah :120/80 mmHg

Nadi : 84 kali per menit

Pernafasan : 20 kali per menit

Suhu : 36,5 0c

d. Antropometri

TB :151 cm

BB sebelum hamil : 50 kg

BB sekarang : 63 kg, kenaikan selama hamil 13 kg

LLA : 25 cm

Page 5: askeb partus 01

e. Kepala dan leher

Edema wajah : Tidak ada

Cloasma gravidarum : Tidak ada

Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda

Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis dan karies

Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid

maupun vena jugularis

f. Payudara

Bentuk : Simetris

Puting susu : Menonjol

Colostrum : Sudah keluar

g. Abdomen

Pembesaran : Simetris, memanjang sesuai sumbu tubuh ibu

Benjolan : Tidak ada benjolan abnormal

Bekas luka : Tidak ada

Striae gravidarum : Ada sedikit straie gravidarum dan linea nigra

Palpasi Leopold

Leopold 1 : Tinggi fundus pertengahan pusat – px, teraba bulat,

besar, lunak dan tidak melenting (bokong)

TFU berdasarkan Mc. Donald : 31 cm

Leopold 2 : Teraba bagian yang keras dan panjang seperti papan di

perut sebelah kiri dan teraba bagian-bagian kecil diperut

sebelah kanan (punggung kiri)

Leopold 3 : Teraba bagian bulat, keras, melenting dan susah

digerakkan (presentasi kepala)

Leopold 4 : Kedua tangan pemeriksa berpisah ketika menyusuri sisi

kanan dan kiri bagian terendah janin di atas simpisis

(divergent/bagian terendah janin sudah masuk panggul)

Osborn test : Tidak dilakukan

TBJ : 29-11 x 155 = 2790 gram

Auskultasi DJJ : Puctum maksimum diperut kiri bawah pusat ibu

Frekuensi : 142 kali per menit, kuat, teratur

HIS : Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit

Page 6: askeb partus 01

Durasi : 20-30 detik

h. Punggung : Nyeri

i. Pinggang : Nyeri

j. Ekstremitas : Tidak ada oedema, tidak ada varices, reflek patela

+/+, kuku pendek dan bersih

k. Genetalia : Tidak ada varices, tidak ada oedema vulva, tidak

ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar skene

dan bartolini

l. Pengeluaran : Tampak cairan bening mengalir (ketuban).

Ketuban pecah sejak tanggal 22 juni 2010 jam

16.00 WIB

m. Anus : Tidak ada hemoroid

2. Pemeriksaan dalam, tanggal 22 juni 2010

Jam 21.00 WIB

Vulva uretra tenang, vagina terdapat rugae, portio tebal lunak,

pembukaan 5 cm, selaput ketuban negatif, presentasi kepala, moulase

tidak teraba, tidak teraba tali pusat menumbung maupun bagian kecil

janin, penurunan H 2-3, lendir darah positif, ketuban mengalir

3. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan

ASSESMENT

1. Diagnosa Kebidanan :

G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak

memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase aktif

dengan KPD 5 jam

2. Masalah potensial

Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL

Page 7: askeb partus 01

PLANNING (Termasuk pendokumentasian implementasi dan evaluasi)

Tanggal 22 Juni 2010 jam 21.00

KALA I

1. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien

A. Mandiri

1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap berbaring ditempat tidur

(bedrest) karena ketuban sudah pecah

Ibu tampak berbaring miring ditempat tidur

2. Memberikan antibiotika profilaksis

Ibu diberi amoksilin tablet 500mg oral dan sudah diminum

3. Mengobservasi keadaan umum, vital sign dan kemajuan

persalinan tiap 4 jam dan observasi kemajuan persalinan.

Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir dalam partograf.

4. Membantu ibu mengurangi ketidaknyamanan dengan

a. Memberikan dukungan moril

b. Memberitahu ibu mengenai proses dan kemajuan persalinan

c. Mendengarkan keluhan-keluhan ibu

Ibu mengatakan merasa lebih nyaman dari sebelumnya

5. Memberikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu

a. Melakukan perubahan posisi sesuai dengan yang ibu inginkan,

ibu lebih memilih tiduran dan miring kiri.

b. Mengajak suami untuk memijat atau menggosok punggungnya

atau membasuh mukanya diantara kontraksi

Ibu ditemani suami

c. Mengajarkan kepada ibu teknik bernafas

Ibu bisa mengulangi teknih bernafas dengan bantuan bidan

6. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi

serta prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil

pemeriksaan. Ibu mengatakan lebih tenang setelah mengetahui

kemajuan proses persalinannya

7. Memberikan minum maupun makanan ringan untuk mencegah

dehidrasi, ibu mengatakan sudah tidak nafsu makan. Tetapi ibu

masih mau minum susu dan teh manis.

Page 8: askeb partus 01

8. Menyarankan jika ibu mau berkemih ibu mengatakan pada

petugas agar bisa dibantu dan ibu tidak perlu turun dari tempat

tidur

Ibu bersedia terasa mau berkemih

9. Menganjurkan anggota keluarga untuk berperan aktif selama

persalinan dengan cara :

a. Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji

ibu.

b. Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.

c. Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut,

khususnya di pinggang belakang.

d. Menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.

e. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.

10. Selalu melakukan teknik pencegahan infeksi setiap kali melakukan

tindakan pada pasien, bidan selalu cuci tangan sebelum dan

setelah tindakan

11. Memberikan KIE tentang mengurangi rasa sakit pada saat his,

mengajarkan tekhnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, ibu

mengerti dan melakukannya

12. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis persalinan kala I, ibu

mengerti dan terlihat lebih tenang

13. Mempersiapkan partus set, heacting set, O2 dan alat untuk

perawatan bayi baru lahir dan peralatan telah siap lengkap.

14. Tindakan asuhan kebidanan teruskan

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 22 juni 2010 jam 01.00 WIB

1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan perutnya bagian bawah terasa sakit

b. Ibu mengatakan kenceng-kencengnya semakin sering

2. Data Obyektif

a. TD : 120/80 mmHg

b. N : 88 x/m

c. R : 24 x/m

Page 9: askeb partus 01

d. Suhu : 370C

e. His : 3-4x/10’/30-40”

f. DJJ : 148 x/m, teratur

g. VT : V/U tenang, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban (-), tidak

teraba tali pusat menumbung, tidak teraba bagian kecil janin, tidak ada

molase, Kepala turun di H3, STLD (+)

3. Assesment

a. Diagnosa Kebidanan :

G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak

memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase

aktif dengan KPD 9 jam

b. Masalah potensial

Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL

4. Planning

a. Mengobservasi keadaan umum, vital sign tiap 4 jam dan observasi

kemajuan persalinan. Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir.

b. Lanjutkan berikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu

c. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta

prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil pemeriksaan. Ibu

mengatakan lebih tenang setelah mengetahui kemajuan proses

persalinannya

KALA II

DATA SUBJEKTIF, 23 juni 2010 Jam 03.30 WIB

Ibu mengatakan ingin meneran

Ibu merasa nyeri dan kencang-kencang yang semakin sering

Ibu mengatakan ingin buang air besar dan tidak bisa ditahan lagi

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital sign

Tekanan Darah: 120/80 mmHg N: 84x/menit

Page 10: askeb partus 01

4. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Tekanan pada anus dan anus membuka

Perineum menonjol, vulva membuka

Meningkatnya pengeluaran lendir darah dan ketuban berwarna jernih.

Ketuban pecah spontan warna hijau keruh

b. Palpasi : Kontraksi kuat 4 x/ 10’ durasi 40-50 detik

c. Auskultasi

DJJ : 148x/menit, kuat, teratur

d. Periksa Dalam:

V/U tenang, dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap,

presentasi kepala, UUK jam 12, tidak teraba bagian kecil, tali pusat

maupun molage, kepala turun di Hodge 3, STLD (+)

ASSASSMENT

a. Diagnosa Kebidanan :

G2P1A0AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang,

posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala II

b. Masalah potensial

Potensial terjadi infeksi intra partum

PLANNING

1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua. Terlihat bahwa

telah ada tanda dan gejala kala II

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk

mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½

ml ke dalam wadah partus set.

3. Memakai celemek plastik.

4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun

& air mengalir.

5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan

untuk pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan

oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set.

Page 11: askeb partus 01

7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan

vulva ke perineum.

8. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap

dan selaput ketuban sudah pecah.

9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai –DJJ

147x/mnt

11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,

meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin

meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran

(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan

ia merasa nyaman.

13. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika

kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

14. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

15. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat

dan bahan

16. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

17. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,

memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu.

18. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

19. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar

secara spontan.

20. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.

Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut

gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul

dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk

melahirkan bahu belakang.

21. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk

menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan

atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.

Page 12: askeb partus 01

22. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah

bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah

(selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) : bayi

Perempuan lahir pada tanggal 23 juni 2010 jam 04.10 wib.

23. Melakukan penilaian selintas : bayi menangis kuat, kulit seluruh badan

merah dan bergerak aktif. A/S : 7/9

24. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk

basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.

25. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam

uterus.

26. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus

berkontraksi baik.

27. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM

(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi

sebelum menyuntikan oksitosin).

KALA III

DATA SUBJEKTIF, 23 Juni 2010 jam 04.10 WIB

Ibu mengatakan perutnya masih terasa kenceng- kenceng dan mules

Ibu merasa sangat haus dan lelah

Ibu merasa bahagia, dan lega karena bayinya lahir dengan selamat

dan sehat

DATA OBJEKTIF

1. Kontaksi uterus baik, TFU setinggi pusat, uterus mengeras tampak tali pusat

keluar dari vagina, plasenta belum lepas

2. Pemeriksaan denyut nadi ibu (80x/menit)

3. Palpasi kedua : janin tunggal

ASSESMENT

1. Diagnosa kebidanan

P2 A0 AH2 partus spontan pervaginam dalam kala III persalinan

Page 13: askeb partus 01

2. Masalah potensial

Infeksi intra partum

PLANNING

1. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm

dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali

tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

2. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),

dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.

3. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian

melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul

kunci pada sisi lainnya.

4. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala

bayi.

5. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

6. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk

mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

7. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,

sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal.

Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat

dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.

8. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas,

minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar

lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan

tekanan dorso-kranial).

9. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan

hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua

tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta

dan mencegah robeknya selaput ketuban. Plasenta lahir jam 04.20 wib

10. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan

menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari

tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras), fundus uteri

segera mengeras dan berkontraksi dengan kuat

Page 14: askeb partus 01

11. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan

untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir

lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. Kotiledon

lengkap dan tidak ada robekan selaput plasenta.

12. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum, ibu menghabiskan 1 gelas

belimbing teh manis

Uterus teraba keras dan bundar, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat

Perdarahan 100 cc

KALA IV

SUBJEKTIF, 23 juni 2010 jam 04.20 WIB

Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa mules

Ibu mengeluh kemaluannya terasa perih

OBJEKTIF

Keadaan umum : sedang kesadaran : composmentis

Vital sign:

Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 kali/ menit,

Kontraksi uterus baik, keras dan bundar, TFU 2 jari dibawah pusat

Perdarahan : 100 cc

Bayi lahir : spontan pervaginam

JK : perempuan BB : 2750 gr PB : 48 cm LK : 32 cm

Apgar skor : 9/10 Anus : Positif Kelainan : tidak ada

Plasenta : lengkap, insersi sentral, tali pusat panjang 50 cm, berat 300 gr,

kotiledon-kotiledon lengkap dan baik

Terdapat luka ruptur pada perineum derajat 2

ASSASMENT

o Diagnosa kebidanan

Seorang P2A0AH2 partus spontan pervaginam kala IV persalinan

o Masalah potensial

Infeksi post partum

PLANNING

Page 15: askeb partus 01

1. Evaluasi kemungkinan laserasi pada portio, vagina dan perineum.

Portio dan vagina utuh, perineum ruptur derajat 2

2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan

pervaginam, kontraksi uterus kuat dan terjadi perdarahan sekitar 50 cc

3. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi. Ibu dan suami bisa mempraktikan cara masase uterus dengan

benar.

4. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Sampai dengan 2 jam

post partum perdarahan sekitar 200 cc.

5. Memeriksakan vital sign dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit

selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam

kedua pasca persalinan. Ada tercatat di dalam partograf

6. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan

baik. Bayi bergerak aktif, masih mau menetek (reflek moro (+), Rooting (+),

Sucking (+), swalowing (+))

7. Menempatkan semua peralatan bekas pakai untuk dekontaminasi (10

menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.

8. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

9. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa

cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian

bersih dan kering.

10. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu

apabila ibu ingin minum. Ibu menghabiskan 1 bungkus roti sisir dan minum 1

susu kotak.

11. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

12. Melengkapi partograf.

Wonosari, 23 Juni 2010

(A. Retno Murti SN)