41
45 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang dengan diagnosa medis skizofrenia paranoid. Pasien bernama Nn. J dengan nomor Registrasi 072090, umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SMP, suku jawa indonesia, agama islam, status belum menikah. tempat tinggal di kebumen, pasien di bawa keluarga ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pada tanggal 05-06-2010 pukul 09.00 WIB dengan penanggung jawab Tn. P umur 41 tahun, jenis kelamin laki- laki, pekerjaan wiraswasta hubungan dengan pasien adalah kakak. 2. Alasan Masuk 8 hari yang lalu sebelum Pasien dibawa masuk oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pasien sering suka melamun, marah-marah, mendengar suara kucing dimalam hari, menyendiri dikamar, hubungan dengan tetangga renggang. 3. Faktor Presipitasi a. Riwayat penyakit Nn. J, pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun sebelumnya semenjak putus sekolah sering melamun dan marah-marah. Pada tanggal 05-06-2010 Nn. J masuk Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

  • Upload
    dohanh

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

45

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah

Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang dengan diagnosa

medis skizofrenia paranoid. Pasien bernama Nn. J dengan nomor

Registrasi 072090, umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan

terakhir SMP, suku jawa indonesia, agama islam, status belum menikah.

tempat tinggal di kebumen, pasien di bawa keluarga ke Rumah Sakit Jiwa

Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pada tanggal 05-06-2010 pukul 09.00

WIB dengan penanggung jawab Tn. P umur 41 tahun, jenis kelamin laki-

laki, pekerjaan wiraswasta hubungan dengan pasien adalah kakak.

2. Alasan Masuk

8 hari yang lalu sebelum Pasien dibawa masuk oleh keluarganya ke

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pasien sering suka

melamun, marah-marah, mendengar suara kucing dimalam hari,

menyendiri dikamar, hubungan dengan tetangga renggang.

3. Faktor Presipitasi

a. Riwayat penyakit

Nn. J, pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun sebelumnya

semenjak putus sekolah sering melamun dan marah-marah. Pada

tanggal 05-06-2010 Nn. J masuk Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

46

Gondho Hutomo Semarang dengan keluhan sering melamun, suka

sendiri dan marah-marah. Hubungan dengan keluarga dan tetangga

renggang.

b. Nn. J tidak pernah mengalami aniaya fisik dalam keluarga maupun

dalam lingkungannya.

c. Dalam keluarga Nn. J tidak ada yang menderita gangguan jiwa.

d. Nn. J mengatakan selama sakit kadang melaksanakan ibadahnya dan

terkadang tidak menjalankan ibadahnya.

4. Faktor Predisposisi

Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu

diputus sama pacarnya semenjak itu pasien suka melamun, menyendiri

sampai mengunci diri di rumah, pasien sering suka melamun, marah-

marah, menyendiri dikamar, hubungan dengan tetangga renggang.

5. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan pada Nn. J, diperoleh dengan keadaam umum : Pasien dalam

keadaan sadar, tanda – tanda vital : tensi darah: 130/90 mmHg nadi : 80

x/mnt, respiratori : 20x/mnt, suhu : 36oC, berat badan : 50 kg, tinggi badan

:153 cm, keadaan fisik : kulit : putih, tidak keriput, turgor baik, tidak ada

luka, kepala : rambut hitam, tidak kotor , mata : konjungtiva tidak anemis,

sklera tidak ikterik, hidung : bersih, tidak ada polip, telinga : bersih, tidak

ada sekret, mulut : mukosa lembab, Leher : tidak ada pembesaran tyroid,

dada : simetris, pengembangan paru kanan dan kiri sama, tidak ada

keluhan nyeri pada dada, abdomen : tidak ada masa dan tidak ada

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

47

benjolan, ekstremitas atas: di tangan tidak terpasang infus, tidak terjadi

udem begitu juga dengan ekstremitas bawah tidak terpasang infus pada

kakinya, dan tidak didapati udem.

6. Psikososial

a. Genogram:

keterangan gambar:

: laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

: Klien

: Menikah

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

Penjelasan : klien anak ke 4 dari 4 bersaudara, klien mengalami

gangguan jiwa, ayah klien sudah meninggal dunia, ayah klien

meninggal karena usianya yang sudah tua, klien mempunyai 3 kakak

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

48

perempuan, semua kaka klien sudah menikah dan masing-masing

sudah dikaruniai anak, keluarga klien tidak ada yang mempunyai

riwayat gangguan jiwa, klien tinggal satu rumah dengan ibu klien.

b. Konsep diri

1) Gambaran diri

Pasien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya, tidak ada kecacatan

pada anggota tubuhnya.

2) Identitas diri

Pasien adalah seorang gadis, pasien menerima dirinya sebagai

seorang wanita.

3) Peran diri

Sebelum sakit pasien mampu menjalankan tugas sebagai anak,

namun setelah sakit pasien tidak bisa menjalankan perannya sebagai

anak.

4) Ideal diri

Pasien mengharapkan kalau keluarganya memperhatikan dirinya.

Pasien ingin kembali ke rumah supaya dapat berkumpul dengan

saudaranya.

5) Harga diri

Pasien merasa malu dengan teman-temannya karena temannya sudah

ada yang menikah, pasien mengatakan kurang percaya diri bila

kumpul dengan teman-temannya.

Masalah keperawatan gangguan konsep diri : harga diri rendah.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

49

c. Hubugan sosial

Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat, pasien lebih suka

sendiri, dan diam, begitu juga dalam Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino

Gondo Hutomo pasien sering menyendiri, diam, menundukkan kepala,

sulit di ajak komunikasi, dan Nn. J mengatakan malas berinteraksi

dengan orang lain.

Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri.

d. Spiritual

Pasien menganggap sakit yang dialami saat ini merupakan cobaan dari

Allah. Selama di rumah pasien melaksanakan kegiatan ibadah, begitu

juga di Rumah Sakit pasien masih melaksanakan ibadahnya.

e. Penampilan

Penampilan pasien cukup rapi, pasien memakai pakaian dengan sesuai.

f. Pembicaraan

Pasien bicara dengan suara lambat, halus tapi jelas, inisiatif untuk

memulai pembicaraan kurang namun sudah sesuai dengan topik

pembicaraan

g. Aktivitas motorik

Pasien termasuk pasien yang kurang kooperatif, suka menyendiri.

h. Alam prasaan

Pasien mengatakan hatinya sedih ketika ingat keluarganya.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

50

i. Afek

Pasien mengalami jenis afek apropiate (tepat) yaitu: klien sesuai dengan

suasana yang terjadi, klien mengatakan senang dan klien tampak

senyum ketika di ajak bermain, klien mengatakan benci dan muka

tampak tegang ketika ada salah satu dari beberapa temannya yang

menghinanya.

j. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara respon pasien mau menceritakan masalahnya

kepada perawat walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama

berinteraksi.

k. Persepsi

Pasien mengatakan hanya mendengar suara-suara kucing sebanyak 5

kali pada waktu malam hari tetapi kucingnya tidak pernah ada dan saat

dilakukan pengkajian klien pun tampak berbicara sendiri.

Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori: halusinasi

l. Proses pikir

Pasien mampu bercerita secara urut dan berarah.

m. Isi pikir

Saat dikaji pasien tidak mempunyai gangguan isi pikir atau waham.

n. Tingkat kesadaran

Kesadaran pasien composmentis, pasien menyadari bahwa dirinya ada

di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondohutomo, pasien mengetauhi hari,

pasien mengenal nama perawat dan teman-temannya.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

51

o. Memori

1) Daya ingat jangka panjang baik : pasien dapat mengatakan kalau

dirinya lahir di kebumen.

2) Daya ingat jangka pendek baik : pasien mengutarakan kalau disini

bersama kakaknya

3) Daya ingat sesaat baik : pasien masih ingat nama perawat selama 10

menit.

p. Tingkat konsentrasi berhitung

1) Konsentrasi : pasien dapat berkonsentrasi dengan baik pertanyaan

dan pembicaraan yang diajukan oleh perawat.

2) Berhitung : pasien mampu berhitung 1-10.

3) Kemampuan penilaian

Pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan

perawat, misal : mandi.

q. Daya tilik diri

Pasien tidak mengingkari bahwa dirinya berada dalam RSJD Amino

Gondo Hutomo, dan tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan

yang menyebabkan kondisi seperti ini akan tetapi pasien menganggap

dirinya tidak sakit.

r. Kebutuhan persiapan pulang

1) Makan

Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan,

dengan bantuan.

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

52

2) BAK/ BAB

Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc.

3) Mandi

Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari.

4) Berpakaian

Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri dengan rapi, menyisir

rambut, dan memakai sandal.

5) Istirahat tidur

Pasien mengatakan istirahat tidurnya nyenyak, pasien istirahat siang

hari 2-3 jam, malam 8-9 jam.

6) Penggunaan obat

Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter (frekuensi, jenis, dosis,

waktu, dan cara pemberiaan) secara rutin dengan bimbingan

perawat.

7) Mikanisme koping

Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien

sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan

saat dilakukan pengkajian klien tampak menyendiri

Masalah keperawatan : Mikanisme koping tidak efektif

8) Masalah psikososial dan lingkungan

Selama di Rumah Sakit pasien tidak mempunyai masalah dalam

hubungan sesama pasien.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

53

9) Pengetahuan

Pasien kurang mengerti tentang penyakit jiwa yang diderita dan

kurang bisa menggunakan kopingnya.

s. Aspek medik

Terapi : Cpz 2 x 50 mg, Stelazin 2 x 10 g, THP 2 x 2 g.

t. Hasil laboratorium tanggal: 06 - 22 - 2010

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Glukosa puasa mm/100ml

Glukosa 2 jam pp mm/100ml 70 – 115

Glukosa sewaktu mm/100ml

Ureum mm/100ml 10 – 50

Creatinin mm/100ml Lk. 06 – 1.1

Cholesterol total mm/100ml 50 – 220

Trigliserid mm/100ml sd/150

Protein total mm/100ml 6.3 – 8.0

Albumin mm/100ml 3.8 – 5.1

Globulin mm/100ml 1.8 – 2.5

Bilirubin total mm/100ml s/d 1.0

Direk mm/100ml s/d 0.75

Indirek mm/100ml Lk. s/d 37

SGOT Unit /l kk.s/d 42

SGPT Unit /l Dws : 50 – 90

Alkali phospatase Unit /l L : 3.5 – 7.0

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

54

Urie Acid mg/160ml P : 2.5 – 57

Natrium 141.8 Mmol/l 135 – 145 mmol/L

Kalium 3.74 Mmol/l 3.5 – 5.5 mmol/L

Chloride 104. mg/dl 334 – 395 mg/dl

Magnesium mg/dl 1.9 – 2.5 mg/dl

Calcium mg/dl 8.1 – 10.4 mg

B. Analisa Data

No

Tgl/jam

Data Masalah

1. 05-07-

2010

Ds :

- Pasien merasa malu dengan teman-temannya

karena temannya sudah ada yang menikah

- pasien mengatakan kurang percaya diri bila

kumpul dengan teman-temannya.

Do :

- kontak mata sulit dipertahankan.

Gangguan

konsep diri :

harga diri

rendah

2 05-07-

2010

Ds :

- Klien mengatakan malas berinteraksi dengan

orang lain

Do :

- Pasien sulit diajak komunikasi

- Pasien menundukkan kepala

- Pasien menyendiri

Isolasi sosial :

menarik diri

3.

4.

05-07-

2010

05-07-

2010

Ds :

- Pasien mengatakan hanya mendengar suara-

suara kucing sebanyak 5 kali pada waktu malam

hari tetapi kucingnya tidak pernah ada.

Do :

- klien tampak berbicara sendiri

Ds :

- Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai

masalah, pasien sering memendamnya (tidak

mau menceritakan pada orang lain)

Do :

- klien tampak menyendiri

Perubahan

persepsi sensori:

halusinasi

Koping individu

tidak efektif

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

55

C. Daftar Masalah Keperawatan

1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Isolasi sosial : menarik diri

3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi

4. Koping individu tidak efektif

D. Pohon masalah

Perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi sosial : menarik diri

Koping individu tidak efektif

E. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Isolasi sosial : menarik diri

3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi

4. Koping individu tidak efektif

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

56

F. Perencanaan keperawatan

Nama : Nn. J Ruang : Larasati

Umur : 18 tahun CM : 072090

Perencanaan

Tgl

No

Diagnosa

Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional

5-7-

2010 1 Gangguan

konsep

diri : harga

diri rendah

Sp lp

1. Klien dapat

membina

hubungan

saling percaya

Setelah Ix

interaksi

diharapkan:

a. Klien

menunjukkan

ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan

rasa tenang,

ada kontak

mata, mau

berjabat

tangan, mau

berjabat

tangan, mau

menyebutkan

nama, mau

menjawab

salam, klien

mau duduk

berdampingan

dengan

perawat,

mau

mengutarakan

masalah yang

dihadapi.

1.1 Bina

hubungan

saling

percaya

dengan

menggunakan

komunikasi

yang

terapeutik:

a. Sapa

pasien

dengan

ramah

tamah baik

verbal

maupun

nonverbal

b. Perkenalkan

diri

dengan

sopan

c. Tanyakan

nama

lengkap

dan nama

panggilan

yang

d. Jelaskan

tujuan

pertemuan

e. Jujur

dan

menepati

janji

f. Tunjukan

sikap empati

1. Hubungan

saling

percaya

merupakan

dasar

kelancaran

hubungan

interaksi

selanjutnya

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

57

dan

menerima

pasien

g. Beri

perhatian

dan

perhatikan

kebutuhan

dasar klien

2. Klien dapat

mengidentifik

asi

a. Aspek

positif

dan

kemampua

n yang

di miliki

klien

b. Aspek

positif

keluarga

c. Aspek

positif

lingkungan

klien

b. Klien dapat

menyebutkan

aspek positif

yang dimiliki

klien, keluarga

lingkungan

2.1 Diskusikan

kemampuan

dan aspek

positif yang di

miliki klien

2.2 Setiap

pertemuan

hindari

nilai negatif

2.3 Bersama klien

buat daftar

tentang aspek

positif yang

dimiliki klien,

keluarga,

lingkungan

dan

kemampuan

yang dimiliki

klien

2.1 Utamakan

pemberian

pujian yang

realitis

2. Sebagai

dasar

asuhan

keperawa-

tan

3. membantu

klien menilai

kemampuan

klien

yang masih

dapat

digunakan

c. Klien dapat

menilai

kemampuan

yang di miliki

untuk

dilaksanakan

3.1 Diskusikan

dengan klien

kemampuan

yang masih

dapat di

gunakan

selama sakit

Dan dapat di

lanjutkan

penggunaan

3. Memoti-

vasi diri

untuk tetap

mempertah

ankan

penggun

aannya

4. membantu

klien memilih

d. klien dapat

merencanakan

4.1 Tingkatkan

kegiatan yang

4. Klien

dapat

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

58

kegiatan

yang akan di

latihan sesuai

dengan

kemampuan

klien

kegiatan yang

sesuai

kemampuan

yang dimiliki

sesuai dengan

toleransi dan

kondisi

4.2 Rencanakan

bersama klien

aktifitas yang

dapat

dilakukan

setiap hari

sesuai

kemampuan

klien

(kegiatan

mandiri,

dengan

bantuan)

4.1 Beri contoh

kegiatan yang

boleh

digunakan

berfikiran

positif

sehingga

bisa

membuat

klien

percaya

diri

5. melatih

klien kegiatan

yang di pilih

sesuai rencana

yang di buat

sesuai

kemampuan

klien

e. Klien dapat

melakukan

kegiatan

sesuai jadwal

yang dibuat

5.1 Anjurkan klien

untuk

melaksanakan

kegiatan yang

telah

direncanakan

5.2 Pantau

kegiatan yang

telah

dilaksanakan

5.1 Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan

kegiatan

setelah pulang

5. Karena

klien

adalah

individu

yang

bertanggun

g jawab

terhadap

dirinya

6. Menganjurkan

klien

memasukkan

dalam

jadwal

kegiatan

harian

f. Klien dapat

melakukan

kegiatan

sesuai jadwal

yang dibuat

6.1 Motivasi klien

untuk

memasukkan

kegiatan yang

telah

dilakukan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

6. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

59

5-7-

2010 1 Gangguan

konsep

diri : harga

diri

rendahnya

Sp 2 p

1. Memvalidasi

masalah

dari latihan

sebelum

Setelah 2x

interaksi

diharapkan:

a. Klien

dapat

menyebutkan

dan

mendemon-

strasi kan

latihan yang

diajarkan

sebelum nya

1.1 Motivasi

klien untuk

menyebutkan

dan

mendemons-

trasikan

latihan

sebelumnya

1. Untuk

mengingat

kembali

latihan

sebelum-

nya

2. Melatih

kegiatan

selanjutnya

yang

dipilih sesuai

kemampuan

b. Klien

mendemo-

nstrasikan

cara yang

dilatih

2.1 Beri pujian

atas jawaban

yang benar

a. Motivasi

klien

untuk lebih

bisa apa

yang

diajarkan

b. Anjurkan

klien

untuk

mengikuti

lain

memprak-

tekan

c. Beri

reinforceme

n positif

atas tidakan

yang di

lakukan

klien

2. Karena

klien

adalah

individu

yang

bertanggun

g jawab

terhadap

dirinya

3. Membimbing

klien

memasukan

ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

c. Klien

bersedia untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah di

lakukan ke

dalam

kegiatan

jadwal harian

3.1 Motivasi klien

untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

3. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

60

5-7-

2010 1 Gangguan

konsep

diri : harga

diri rendah

Sp lk

1. Mendiskusi-

kan masalah

yang di

rasakan

keluarga

dalam

merawat klien

a. Keluarga

dapat:

- Menjelaskan

perasaannya

- Menjelaskan

cara

merawat

harga

diri rendah

- Mendemon-

strasikan

cara

perawatan

klien harga

diri rendah

- Berpartisi-

pasi dalam

perawatan

klien harga

diri rendah

1.1 Bina

hubungan

saling

percaya

dengan

keluarga :

a. Saling

berkenalan

b. Jelaskan

tujuan

c. Buat

kontrak

d. Ekplorasi

1.1 Motivasi

keluarga klien

menyetujui

dan mengikuti

kontrak

1. Hubungan

saling

percaya

merupakan

dasar

kelancaran

hubungan

interaksi

selanjut-

nya

2. Menjelaskan

pengertian

harga diri

rendah, tanda

dan gejala

serta

prosesnya

b. Keluarga

mengerti dan

menyebutkan

kembali

pengertian

tanda dan

gejala dan

proses

terjadinya

harga diri

rendah.

2.1 Diskusikan

dengan

keluarga klien

tentang :

a. Harga diri

rendah

b. Penyebab

harga diri

rendah

c. Akibat yang

akan terjadi

jika harga

diri rendah

tidak

ditangani

d. Cara

keluarga

menghadapi

harga diri

rendah

2. Menganti-

sipasi

masalah

yang

timbul

3. Menjelaskan

cara merawat

pasien harga

diri rendah

c. Keluarga

mengerti

tentang cara

merawat klien

dengan harga

3.1 Beri

pendidikan

kesehatan

pada keluarga

tentang cara

3. Mening-

katkan

kemam-

puan

keluarga

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

61

diri rendah merawat klien

dengan harga

diri rendah

dalam

merawat

klien

dengan

harga diri

rendah.

4. Melatih

keluarga

memprakteka

n cara meawat

klien dengan

harga diri

rendah

d. Keluarga

mampu

mempraktekan

cara merawat

klien dengan

harga diri

rendah

4.1 Dorong

anggota

keluarga untuk

mengikuti cara

merawat klien

harga diri

rendah

4. Mendorong

keluarga

akan

sangat

berpenga-

ruh dalam

memper-

cepat

proses

penyem-

buhan

klien. 5-7-

2010 2 Isolasi

sosial :

menarik

diri

Sp lp

1. Membina

hubungan

saling percaya

a. Klien

menunjukkan

ekspresi

wajah

bersahabat,

menunjukan

rasa tenang,

ada kontak

mata, mau

berjabat

tangan,

mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan

nama,

mau

menjawab

salam, klien

mau duduk

berdampingan

dengan

perawat, mau

mengutarakan

masalah

yang dihadapi.

l. Bina

hubungan

saling

percaya dengan

menggunakan

komunikasi

yang terapeutik:

a. Sapa

pasien

dengan

ramah tamah

baik verbal

maupun

non verbal

b. Perkenalkan

diri dengan

sopan

c. Tanyakan

nama

lengkap dan

nama

panggilan

yang

d. Jelaskan

tujuan

pertemuan

e. Jujur dan

menepati

1. Hubungan

saling

percaya

merupakan

dasar

kelancaran

hubungan

interaksi

selanjutnya

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

62

janji

f. Tunjukan

sikap

empati dan

menerima

pasien

g. Beri

perhatian dan

perhatikan

kebutuhan

dasar klien

2. Mengidenti-

fikasi

penyebab

isolasi sosial

: menarik

diri klien

b. Klien

dapat

mengungkap-

kan penyebab

isolasi sosial :

menarik diri.

2.1 Tanyakan

pada klien

tentang orang

yang tinggal

serumah /

teman

sekamar,

orang

yang paling

dekat dengan

klien di rumah

/ di ruang

perawatan,

apa yang

membuat klien

dekat dengan

orang tersebut

dan tidak

dekat dengan

orang tersebut,

dan upaya apa

yang sudah

dilakukan

supaya dekat

dengan

orang tersebut.

2.1 Diskusikan

dengan

klien

penyebab

menarik diri

/ tidak mau

bergaul

dengan orang

lain

2. untuk

mengeta-

hui

pengeta-

huan klien

dan alasan

menarik

diri

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

63

3. Mengidentifi-

kasi

keuntungan

berinteraksi

dan kerugian

tidak

berinteraksi

dengan orang

lain.

c. Diharapkan

klien

mampu

menyebutkan

keuntungan

berhubungan

sosial

misalnya :

- Banyak

teman

- Tidak

kesepian

- Bisa

berdiskusi

- Saling

menolong,

Dan kerugian

menarik diri,

misal:

- Sendiri

- Kesepian

- Tidak bisa

diskusi

3.1 Tanyakan pada

klien tentang

manfaat

hubungan

sosial dan

kerugian

menarik diri

3.1 Diskusikan

pada klien

tentang

manfaat

hubungan

sosial dan

kerugian

menarik diri

3. Meningk-

atkan

pemaha-

man klien

tentang

berhubung

an dengan

orang lain.

4. Melatih klien

berkenalan

dengan satu

orang

d. Klien

dapat

memperagaka

n cara

berkenalan

dengan 1

orang

4.1 Beri motivasi

dan bantu

klien

berkenalan

atau komukasi

dengan

: perawat,

pasien dan

kelompok

4.2 Beri

reinforcement

positif

atas

keberhasilan

dan usaha

klien dalam

berkenalan

dengan 1

orang

4.1 Motivasi

klien untuk

lebih banyak

lagi

4. Mening-

katkan

interaksi

klien

dengan

lingkungan

.

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

64

berkenalan

dengan orang

5. Membimbing

klien

memasukkan

ke dalam

jadwal

e. Klien

mau

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan

kedalam

jadwal harian

5.1 Motivasi klien

untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan ke

dalam jadwal

harian

5. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

5-7-

2010 2 Isolasi

sosial :

menarik

diri

Sp2p

1. Memvalidasi

masalah

dan latihan

sebelumnya

2. Melatih

klien

berkenalan

dengan 2

orang atau

lebih

a. Klien

dapat

menyebutkan

dan

mendemostra-

sikan latihan

yang diajarkan

sebelum nya

b. Klien

dapat

mendemonstra

si-kan

cara

berkenalan

dengan 2

orang atau

lebih

1.1 Motivasi

klien untuk

menyebutkan

dan

mendemonstra

sikan

latihan

sebelumnya

2.1 Motivasi

klien untuk

berkenalan

lebih banyak

lagi dengan

orang

2.2 Anjurkan

klien untuk

mengikuti lalu

mempraktekan

berkenalan

dengan

lebih banyak

orang

1. Untuk

mengingat

latihan

sebelum

nya

2. meningkat-

kan

interaksi

klien

dengan

lingkungan

.

3. Membimbing

klien memasu-

kan ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

c. Klien

memasukan

kegiatan yang

telah di

lakukan ke

dalam kegiatan

jadwal harian

3.2 Motivasi

klien untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah di

lakukan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

3. Agar

klien

terbiasa

melakukan

nya

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

65

5-7-

2010 2 Isolasi

sosial :

menarik

diri

Sp 3 p

1. Memvalidasi

masalah dan

latihan

sebelum nya

a. Klien

dapat

mengungkap-

kan apa

yang

dirasakan

b. Klien

dapat

menyebutkan

dan

Memperaga-

kan kembali

latihan

sebelumnya

1.1 Motivasi

klien untuk

mengungkap-

kan masalah

dan

mendemonstra

si kan

kembali

latihan

sebelumnya

1. Untuk

mengingat

latihan

sebelum-

nya

2. Melatih

klien

berinteraksi

dengan

kelompok

c. Klien

mau

mengikuti

dan

mempraktek-

kan apa yang

di ajarkan

2.1 Motivasi

klien untuk

mengikuti apa

yang telah

diajarkan

2. meningkat-

kan

interaksi

klien

dengan

lingku-

ngan.

3. Membimbing

klien

memasukkan

ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

d. Klien

bersedia untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah di

lakukan ke

dalam jadwal

kegiatan

harian

3.1 Motivasi

klien untuk

memasukkan

kegiatan yang

akan

diakukan ke

dalam jadwal

kegiatan

harian

3. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

5-7-

2010 2 Isolasi

sosial

menarik

diri

Sp l k

1. Mendiskusi-

kanmasalah

yang dirasakan

keluarga

dalam

merawat klien

a. Keluarga

dapat :

-. Menjelaskan

perasaannya

-. Menjelaskan

cara

merawat

klien

menarik diri

- Mendemon-

strasikan

cara

perawatan

klien

1.1 Bina

hubungan

saling

percaya

dengan

keluarga

a. Saling

berkenalan

b. Jelaskan

tujuan

c. Buat

kontrak

d. Ekplorasi

perasaan

1. Hubungan

saling

percaya

merupakan

dasar

kelancaran

hubungan

interaksi

selanjutnya

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

66

menarik diri

- Berpartisi-

pasi dalam

perawatan

klien

menarik diri

keluarga

klien

2. Menjelaskan

pengertian

menarik diri,

tanda dan

gejala serta

proses

terjadinya

b. Keluarga

mengerti

dan

menyebutkan

kembali

pengertian,

tanda

dan gejala,

dan proses

terjadinya

isolasi sosial

: menarik diri.

2.1 Diskusikan

dengan

keluarga

klien tentang :

Isolasi sosial :

menarik diri,

Penyebab

isolasi

sosial, akibat

yang akan

terjadi jika

isolasi sosial

: menarik

diri tidak di

tangani, cara

keluarga

menghadapi

isolasi sosial

: menarik diri

2. Menganti-

sipasi

masalah

yang

timbul

3. Menjelaskan

cara merawat

klien isolasi

sosial

:menarik diri

c. Keluarga

mengerti

dan

meyebutkan

kembali

cara merawat

klien isolasi

sosial :

menarik diri

3.1 Dorong

anggota

keluarga

untuk

mengikuti

cara merawat

klien isolasi

sosial :

menarik diri

3. Mening-

katkan

kemam-

puan

keluarga

dalam

perawat

klien

dengan

isolasi

sosial :

menarik

diri 5-7-

2010 3 Perubahan

sensori

persepsi :

halusinasi

Sp lp

1. Mengidenti-

fikasi jenis

halusinasi

2.Mengidentifi-

kasi isi

halusinasi

3.Mengidentifi-

Setelah Ix

interaksi

diharapkan:

a. Klien

dapat

menyebutkan :

- Mengetahui

jenis

1.1 Observasi

tingkah

laku klien

terkait dengan

halusinasinya

(dengar / lihat /

pennghidu

/ raba / kecap )

1. Mengenal

perilaku

pada saat

halusina si

timbul

memudah-

kan

perawatan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

67

kasi waktu

halusinasi

4. Mengidentifi-

kasi frekuensi

halusinasi

5. Mengidenti-

fikasi situasi

yang

menimbulkan

halusinasi

halusinasi

- Mengetahui

isi halusinasi

- Mengetahui

waktu

halusinasi

- Mengetahui

frekuensi

halusinasi

- Mengetahui

situasi dan

kondisi yang

menimbulka

n halusinasi

jika

menemukan

pasien

yang sedang

halusinasi :

a. Tanyakan

apakah

pasien

mengalami

sesuatu

halusinasi

(dengar /

lihat /

pennghidu

/ raba /

kecap)

b. Jika

pasien

menjawab

ya, tanyakan

apa yang

sedang

dialaminya

c. Katakan

bahwa

perawat

percaya klien

mengalami

(dengan

nada

bersahabat

tanpa

menuduh

atau

menghakimi)

d. Katakan

bahwa

ada klien

lain yang

mengalami

hal yang

sama

e. Katakan

bahwa

klien akan

membantu

dalam

melaksana-

kan

intervenisi

dan

mengena1

halusinasi

memungkin

-kan klien

untuk

menghindar

kan faktor

pencetus

timbulnya

halusinasi

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

68

klien

Jika pasien

tidak sedang

berhalusinasi,

diskusikan

dengan

pasien :

a. Isi, waktu

dan

frekuensi

terjadinya

halusinasiny

a (pagi,

siang, sore,

malam atau

sering dan

kadang-

kadang)

b. Situasi

dan kondisi

yang

menimbul-

kan atau

tidak menim-

bulkan

halusinasi

6. Mengidentifi-

kasi respon

pasien

terhadap

halusinasi

b. Klien

menyatakan

perasaan

dan responnya

saat

mengalami

halusinasi :

- Marah -

Takut

- Sedih

- Senang

- Cemas

- Jengkel

6.1 Diskusikan

dengan

klien apa

yang dirasakan

jika terjadi

halusinasi

dan beri

kesempatan

untuk meng-

ungkapkan

perasaannya

6.2 Diskusikan

dengan

klien apa

yang dilakukan

untuk

mengatasi

perasaan

tersebut

6.1 Diskusikan

6. Sebagai

dasar

asuhan

kepera-

watan

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

69

tentang

dampak yang

akan

dialaminya bila

klien

menikmati

halusinasinya.

7. Melatih cara

mengontrol

halusinasi

dengan

menghardik.

c. Klien

menyebutkan

tindakan yang

biasanya

dilakukan

untuk

mengendalikan

halusinasinya

d. Klien

menyebutkan

cara baru

mengontrol

halusinasinya

e. Klien dapat

memilih

dan Mempe-

ragakan cara

mengatasi

halusinasi

(dengar / lihat /

penghidu /

raba kecap )

f. Klien

melaksanakan

cara yang telah

dipilih untuk

mengontrol

halusinasinya

7.1 Identifikasi

bersama

klien cara atau

tindakan

yang dilakukan

jika terjadi

halusinasi

(tidur,

marah,

menyibukkan

diri dll)

7.2 Diskusikan

cara yang

digunakan

klien :

a. Jika cara

yang

digunakan

adaptif

beri pujian

b. Jika cara

yang

digunakan

maladaptive

Diskusikan

kerugian

cara tersebut

7.3 Diskusikan

cara baru

untuk

memutuskan/

mengontrol

timbulnyahalu

sinasi :

a. Katakan

pada diri

sendiri

bahwa itu

tidak

7. Upaya

untuk

memutusk

an siklus

halusinasi

sehingga

halusinasi

tidak

berlanjut.

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

70

nyata ("saya

tidak mau

dengar /

lihat /

penghidu /

raba/kecap

pada

saathalusina

si terjadi")

b. Menemui

orang lain

(perawat

/teman

/anggota

keluarga )

untuk

mencerita-

kan tentang

halusinasi-

nya

c. Membuat

dan

melaksana-

kan jadwal

yang telah

disusun

d. Meminta

keluarga

/ teman

/ perawat

menyapa

jika sedang

berhalusi-

nasi

7.4 Bantu

klien memilih

cara yang

sudah

dianjurkan

dan latih

untuk

mencobanya

7.5 Beri

kesempatan

untuk

melakukan cara

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

71

yang dipilih

dan dilatih

7.1 Pantau

pelaksanaan

yang

telah dipilih

dan dilatih,

jika berhasil

beri pujian

8. Membimbing

memasukkan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

g. klien mau

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan

kedalam

jadwal harian

8.1 Motivasi

klien untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan ke

dalam jadwal

harian

8. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

5-7-

2010 3 Perubahan

sensori

persepsi :

halusinasi

Sp2p

1. Memvalidasi

masalah dari

latihan

sebelum nya

2. Melatih cara

control

halusinasi

dengan

berbincang

dengan orang

lain

3. Membimbing

klien

memasukan ke

dalam jadwal

kegiatan harian

a. Klien dapat

menyebutkan

dan

mendemonstra

si-kan latihan

yang

diajarkan

sebelum nya

b. Klien

melaksanakan

cara yang

dipilih untuk

mengendalikan

halusinasiny

c. Klien merasa

senang

d. Klien bersedia

untuk

memasukkan

kegiatan yang

telah

dilakukan

ke dalam

kegiatan

jadwal harian

1.1 Motivasi klien

untuk

menyebutkan

dan

mendemonstra

-sikan latihan

sebelumnya

2.1 Bantu pasien

memilih cara

yang sudah

dianjurkan dan

latih untuk

mencobanya

2.1 Beri

kesempatan

untuk

melakukan

yang dipilih

dan di latih

3.1 Motivasi klien

untuk

memasukkan

kegiatan yang

telah

dilakukan ke

dalam jadwal

kegiatan

harian

1. Untuk

mengingat

latihan

sebelumnya

2. Upaya

untuk

memutuska

n siklus

halusinasi

sehingga

halusinasi

tidak

berlanjut

3. Agar klien

terbiasa

melakukan

nya

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

72

5-7-

2010 3 Perubahan

sensori

persepsi :

halusinasi

SP3p

1. Memvalidasi

masalah dari

latihan

sebelum nya

2. Melatih cara

control

halusinasi

dengan

kegiatan

(yang

biasa

dilakukan

klien)

a. Klien dapat

menyebutkan

dan

mendemonstra

sikan latihan

yang di

ajarkan

sebelum nya

b. Klien

melaksanakan

cara yang

dipilih

untuk

mengendalikan

halusinasinya

c. Klien merasa

senang

1.1 Motivasi klien

untuk

menyebutkan

dan

mendemons-

trasikan

latihan

sebelumnya

2.1 Bantu pasien

memilih cara

yang sudah

dianjurkan

dan latih

untuk

mencobanya

2.1 Beri

kesempatan

untuk

melakukan

yang dipilih

dan di latih

1. Untuk

mengingat

latihan

sebelumny

a

2. Upaya

untuk

memutuska

n siklus

halusinasi

sehingga

halusinasi

tidak

berlanjut

3. Membimbing

klien

memasukan

ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

d. Klien bersedia

untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

di lakukan

ke dalam

kegiatan

jadwal harian

3.1 Motivasi klien

untuk

memasukkan

kegiatan yang

telah

dilakukan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

3. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

5-7-

2010 3 Perubahan

sensori

persepsi :

halusinasi

Sp 4 p

1. Memvalidasi

masalah dan

latihan

sebelumnya

2. Mengajarkan

cara kontrol

halusinasi

a. Klien dapat

mengungkapk

an apa

yang dirasakan

b. Klien dapat

menyebutkan

dan Mempe-

ragakan lagi

latihan

sebelumnya

c. Klien melak-

sanakan cara

yang telah

1. Motivasi

klien untuk

mengucapkan

masalah

dan

mendemonstra-

sikan

kembali latihan

sebelumnya

2. Diskusikan

dengan

Pasien tentang

1. Untuk

menging

at

latihan

sebelum

nya

2. Upaya

untuk

memutuska

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

73

dengan minum

obat (prinsip 5

benar minum

obat)

dipilih untuk

mengontrol

halausinasinya

d. Klien mengerti

tentang

manfaat dan

kerugian tidak

minum obat,

nama, warna,

dosis, cara,

efek terapi dan

efek samping

penggunaan

obat

e. Klien mengerti

akibat berhenti

minum obat

tanpa

konsultasi

dengan dokter

manfaat dan

kerugian tidak

minum obat,

nama,warna,

dosis, cara, efek

terapi dan

efek samping

penggunaan

obat

3. Pantau

Pasien saat

penggunaan

obat

4. Ben pujian jika

Pasien

menggunakan

obat

dengan benar

5. Diskusikan

akibat

berhenti minum

obat tanpa

konsultasi

dengan dokter

6. Anjurkan

Pasien untuk

konsultasi

kepada

dokter/ perawat

jika terjadi

hal-hal yang

tidak diinginkan

n siklus

halusinasi

sehingga

halusinasi

tidak

berlanjut

3. Membimbing

klien

memasukkan

kedalam

jadwal

kegiatan

harian

f. Klien bersedia

untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan

ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

3.1 Motivasi

klien untuk

memasukkan

kegiatan yang

telah dilakukan

kedalam jadwal

kegiatan harian

3. Agar klien

terbiasa

melakukan

-nya

5-7-

2010 3 Perubahan

sensori

persepsi :

halusinasi

Sp lk

1. Mendiskusi-

kan masalah

yang

a. Keluarga

dapat:

- Menjelaskan

l.l Diskusikan

masalah

yang dihadapi

1. Mengenal

masalah

yang di

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

74

dirasakan

keluarga

dalam

merawat klien

perasaannya

- Menjelaskan

cara

merawat

halusinasi-

nya

- Mendemons-

trasikan cara

perawatan

klien halusi-

nasinya

- Berparti-

sipasi dalam

perawatan

halusinasi-

nya.

keluarga

dalam merawat

klien

hadapi

keluarga

memudah-

kan

perawatan

dalam

melaksana

-kan

intervenisi

2. Menjelaskan

pengertian,

tanda dan

gejala

halusinasi,

dan jenis

halusinasi

yang

dialami klien

beserta proses

terjadinya.

b. Keluarga

mengerti dan

menyebutkan

kembali

pengertian

tanda dan

gejala

serta proses

terjadinya

halusinasinya.

2.1 Berikan

pendidikan

kesehatan

tentang

pengertian

halusinasi,

jenis halusinasi

yang dialami

klien, tanda

dan gejala

halusinasi,

proses

terjadinya

halusinasi,

dan cara

merawat klien

halusinasi, cara

merawat

anggota

keluarga yang

halusinasi

2. Mengenal

perilaku

pada saat

halusinasi

timbul

memu-

dahkan

perawatan

dalam

melaksa-

nakan

intervenisi

dan

mengena1

halusinasi

memungki

n kan klien

untuk

menghinda

rkan faktor

pencetus

timbulnya

halusinasi

3. Menjelasan

cara-cara

merawat

klien

halusinasi

c. Keluarga

dapat

menyebutkan

dan Mempe-

ragakan lagi

latihan

sebelumnya

3.1 Berikan

kesempatan

pada keluarga

untuk Mempe-

ragakan cara

merawat klien

dengan

3. Menganti-

sipasi

masalah

yang

timbul

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

75

4. Melatih

keluarga

memprakteka

n cara

merawat klien

dengan

halusinasi

5. Melatih

keluarga

melakukan

cara merawat

langsung

pada klien

halusinasi

d. Keluarga

mampu

memprak-

tekkan

cara merawat

klien dengan

halusinasi

e. Keluarga

mampu

memprak-

tekkan

langsung cara

merawat klien

dengan

halusinasi

halusinasi

4.1 Diskusikan

bersama

keluarga

mempraktekan

cara

merawat klien

dengan

halusinasi

5.1 Diskusikan

bersama

keluarga

mempraktekan

cara

merawat klien

dengan

halusinasi

4. Meningkat-

kan

kemam-

puan

keluarga

dalam

merawat

klien

dengan

harga diri

rendah.

5. Mendorong

keluarga

akan

sangat

berpe-

ngaruh

dalam

memper

cepat

proses

penyembu

han klien

6. Membantu

keluarga

membuat

jadwal

aktifitas

dirumah

termasuk

minum obat

7. Menjelaskan

follow

up pasien

setelah pulang

f. Keluarga

bersedia untuk

memasukkan

kegiatan

yang telah

dilakukan

ke dalam

jadwal

kegiatan

harian

g. Keluarga

mengerti /

memahami

follow up

yang telah

diarahkan

pada klien.

6.1. Diskusikan

bersama

keluarga

membuat

jadwal

aktifitas

dirumah

termasuk

minum obat

7.1 Diskusikan

follow up

untuk keluarga

Page 32: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

76

G. Implementasi dan Evaluasi

Nama : Nn. J Ruang : Larasati

Umur : 18 tahun CM : 072090

No Tgl Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi ttd

1 Senin

5-7-

2010

Jam

09.00

Gangguan

konsep

diri : harga

diri rendah

Sp I P 1. Membina hubungan saling

percaya dengan klien dengan cara:

a. menyapa klien dengan

ramah

b. memperkenalkan diri:

c. menanyakan nama dan

nama panggilan klien

d. menjelaskan tujuan interaksi

e. memberi perhatian dan

memperhatikan kebutuhan dasar

klien

f. membuat kontrak yang jelas

(waktu, topik, tempat)

2. Mengidentifikasi kemampuan dan

aspek positif yang dimiliki klien

3. Membantu kUen menilai

kemampuan pasien yang masih

4. Membantu klien memilih

kegiatan yang akan dilatih

sesuai dengan kemampuan

klien

5. Melatih pasien kegiatan yang

dipilih sesuai kemampuannya

6. Memberi pujian yang wajar

terhadap keberhasilan klien

7. Menganjurkan klien memasukan

dalam jadwal kegiatan klien.

S : Nn. J mengatakan

"Selamat siang mas,

nama saya Nn. J,

panggil saja Nn. J,

rumah saya kebumen,

saya kalau dirumah

peraah bersih-bersih

rumah, mencuci piring

dan gelas, tapi selama

disini saya senam dan

jalan-jalan pagi

terkadang juga nyuci

piring, sendok dan

gelas yang habis

dipakai".

O : Suara klien pelan,

kontak mala sulit di

pertahankan, klien

tampak mencuci gelas

dan sendok

A : Nn. J mampu

mengidentifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki,

Nn. J mampu menilai

kemampuan yang

masih dapat

digunakan, Nn. J

mampu memilih

kegiatan yang akan

dilatih sesuai dengan

kemampuan, Nn. J

mampu melatih

sesuai kegiatan

yang dipilih sesuai

kemampuannya, Nn. J

mau memasukkan

ke dalam kegiatan

harian.

P : K: Menganjurkan klien

untuk menerapkan

rencana kegiatan yang

Page 33: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

77

telah di buat bersama,

Menganjurkan pada

klien untuk

mempraktekan

kemampuan yang

dimiliki di RSJD

Amino Gondo

Hutomo,

Menganjurkan klien

untuk menyusun

dalam jadwal

harian.

P : Melanjutkan Sp2p:

Mengevaluasi

jadwal kegiatan harian

klien, melatih kegiatan

kedua yaitu

menyapu yang dipilih

pasien sesui

kemampuan pasien

Selasa,

06/07

2010,

Jam

09.00

Gangguan

Konsep

Diri :

Harga Diri

Rendah

Sp2p

1. Memvalidasi masalah dan

latihan

2. Melatih kegiatan kedua (atau

selanjutnya yang dipilih sesuai

kemampuan pasien)

3. Menganjurkan pasien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian

S : Nn. J mengatakan

masih ingat apa yang

dilakukan kemarin,

Nn. J mengatakan

sudah memasukkan

kedalam kegiatan

harian.

O : Nn. J tampak

menyapu, Nn. J

mampu memasukkan

kegiatan ke jadwal

kegiatan harian.

A : Nn. J mampu

memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, Nn. J

melakukan kegiatan

sesuai dengan

kemampuan, Nn. J

sudah belajar

memasukan jadwal

kegiatan harian

P : K: Menganjurkan Nn. J

untuk menerapkan

rencana kegiatan yang

telah dibuat bersama,

menganjurkan

untuk memasukan

kedalam jadwal

kegiatan harian

Page 34: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

78

P : Melanjutkan Sp2p

Mengevaluasi

jadwal kegiatan

harian pasien, melatih

kegiatan ketiga yaitu

membersihkan tempat

makan yang dipilih

pasien sesui

kemampuan pasien.

Rabu

07/07

2010

Jam

09.00

Gangguan

Konsep Diri

: Harga Diri

Rendah

Sp2p

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumya

2. Melatih kegiatan ketiga (atau

selanjutnya yang dipilih sesuai

kemampuan pasien):

3. Membimbing pasien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian:

S : Nn. J mengatakan

sudah melakukan

kegiatan yaitu

menyapu serta

mencuct gelas dan

klien juga sudah

memasukan dalam

jadwal kegiatan harian

O : Nn. J tampak

membersihkan meja

tempat makan

A : Nn. J mampu

memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, Nn. J

melakukan kegiatan

sesuai dengan

kemampuannya, Nn. J

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

P : K : Menganjurkan Nn. J

untuk melakukan

dan mempraktekkan

kegiatan yang dipilih.

Menganjurkan Nn. J

untuk memasukkan

dalam jadwal

kegiatan harian.

P : Melanjutkan Sp2 p:

Mengevaluasi

jadwal kegiatan

harian Nn. J, melatih

kegiatan keempat

yaitu merapikan

tempat tidur yang

dipilih Nn. J sesui

kemampuannya

Kamis

08/07

2010

Jam

Gangguan

Konsep Diri :

Harga Diri

Rendah

Sp2p

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumya

2. Melatih kegiatan keempat (atau

S : Nn. J mengatakan

sudah melakukan

kegiatan yaitu

membersihkan meja

Page 35: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

79

09.00

selanjutnya yang dipilih sesuai

kemampuan pasien):

3. Membimbing pasien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian:

tempat makan, Nn. J

juga sudah

memasukan dalam

jadwal kegiatan harian

O : Nn. J tampak

merapikan tempat

tidur

A : Nn. J mampu

memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, Nn. J

melakukan kegiatan

sesuai dengan

kemampuannya, Nn. J

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

P : K : Menganjurkan Nn. J

untuk melakukan

dan mempraktekkan

kegiatan yang dipilih.

Menganjurkan Nn. J

untuk memasukkan

dalam jadwal

kegiatan harian.

P : Melanjutkan Sp2 p

Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian Nn. J,

melatih kegiatan

kelima yaitu

merapikan tempat

gelas yang dipilih

Nn. J sesui

kemampuannya

1 Jum'at

09/07

2010

Jam

09.00

Gangguan

Konsep

Diri :

Harga Diri

Rendah

Sp2p

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. MeIatih kegiatan kelima (atau

selanjutnya yang dipilih sesuai

kemampuan pasien):

3. Membimbing pasien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian:

S : Nn. J mengatakan

sudah melakukan

kegiatan yaitu

merapikan tempat

tidur, Nn. J juga

sudah memasukkan

dalam jadwal kegiatan

harian

O : Nn. J tampak

merapikan tempat

gelas

A : Nn. J mampu

memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, Nn. J

melakukan kegiatan

sesuai dengan

Page 36: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

80

kemampuannya, Nn. J

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

P:K : Menganjurkan Nn. J

untuk melakukan

mempraktekkan

kegiatan yang dipilih.

Menganjurkan Nn. J

untuk memasukan

dalam jadwal kegiatan

harian.

P : Melanjutkan Sp2 k

agar pasien

mendapat dukungan

dari keluarga.

2 Senin

05-07-

2010

Jam

10.00

Isolasi

sosial:

Menarik

diri.

Splp:

1. Membina hubungan saling

percaya:

a. menyapa klien dengan ramah

b. memperkenalkan diri:

c. menanyakan nama dan nama

panggilan

d. menjelaskan tujuan interaksi

e. membuat kontrak yang jelas

(waktu, topik, tempat)

2. Mengidentivikasi penyebab isolasi

sosial: menarik diri klien.

3. Mengidentifikasi keuntungan

berinteraksi dengan orang lain dan

kerugian tidak berinteraksi dengan

orang lain.

4. Melatih pasien untuk berkenalan

dengan satu orang,

5. Membimbing pasien

memasukkan kedalam jadwal

kegiatan harian

S : Nn. J mengatakan

"Selamat siang mas,

nama saya Nn. J,

panggil saja Nn. J,

rumah saya kebumen,

saya lebih suka

menyendiri karna

malu dengan teman-

teman karena teman-

teman sudah ada yang

menikah dan saya

kurang percaya diri

bila kumpul dengan

teman-teman". Nn. J

mengatakan mau

berkenalan dengan

satu temannya, Nn. J

mengatakan mengerti

keuntungan

berinteraksi dengan

orang lain yaitu

mempunyai teman dan

kerugian tidak

berinteraksi dengan

orang lain yaitu tidak

mempunyai teman

O : Nn. J tampak berjabat

tangan dan mau

berkenalan dengan

mahasiswa. Nn. J

tersenyum saat

berkenalan.

A : Nn. J mampu

menyebutkan alasan

kenapa pasien menarik

Page 37: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

81

diri. Nn. J mampu

mengetahui kerugian

tidak berinteraksi dan

keuntungan jika mau

berinteraksi. Nn. J

mau berkenalan

dengan 1 orang.

P : K : Menganjurkan Nn. J

untuk berkenalan

dengan temannya lagi

Memimbing pasien

supaya kegiatan yang

sudah diajarkan tadi di

masukkan dalam

jadwal harian.

P : Melanjutkan SP2P

yaitu melatih pasien

berkenalan dengan dua

orang atau lebih.

2 Selasa

06-07-

2010

Jam

10.00

Isolasi

sosial:

Menarik

diri.

Sp2p:

1. memvalidasi masalah dan

latihan sebelumnya

2. melatih pasien berkenalan

dengan dua orang atau lebih

3. membimbing pasien

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian.

S : Nn. J mengatakan

sudah melakukan

kegiatan yang

diajarkan kemarin ,

Nn. J mengatakan mau

berkenalan lagi, Nn. J

juga mengatakan

sudah membuat jadwal

kegiatan harian

O : Pasien tampak

berkenalan dengan dua

orang. Pasien tampak

senyum

A : Pasien mampu

berkenalan dengan 2

orang.

P : K : Menganjurkan pasien

untuk memasukkan

dalam jadwal harian

Memberikan PR pada

pasien untuk

berinteraksi dengan

teman sekamar.

P : P : Melanjutkan SP3P

yaitu :melatih Nn. J

berinteraksi dengan

kelompok

Rabu

07/07-

2010

Jam

Isolasi

sosial:

menarik

din

Sp3p:

1. Memvalidasi masalah sebelumnya.

2. melatih pasien berinteraksi

bersama kelompok

S : Nn. J mengatakan

masih mengingat

pertemuan yang

kemarin yaitu

Page 38: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

82

10.00 3. membimbing pasien dalam

jadwal kegiatan harian

berkenalan dengan

orang lain dengan

2 orang. Nn. J

juga mengatakan

mau mencoba untuk

berinteraksi dengan

kelompok

O : Nn. J mau berkenalan

atau interaksi dalam

kelompok. Pasien

tampak ikut dalam

TAK sosialisasi yang

diadakan praktekan,

Nn. J sudah bisa

mengisi jadwal

kegiatan harian

sendiri.

A : Pasien Nn. J sudah

mau belajar mencoba

mempraktekan

berkenalan dengan 2

orang lebih.

Untuk jadwal kegiatan

harian Nn. J sudah

bisa mandiri P : K :

menganjurkan klien

untuk selalu

mengingat cara

berkenalan atau

berinteraksi dengan

orang lain,

mengetahui

keuntungan dan

kerugiannya

P : melanjutkan ke SP

keluarga agar pasien

selalu mendapat

dukungan dari

keluarga

Senin

05/07-

2010

Jam

11.00

Gangguan

sensori persepsi

: halusinasi

SpIP

1. Membina hubungan saling

percaya

a. Memberi salam setiap

interaksi

b. Memperkenalkan diri dengan

menyebutkan nama lengkap,

panggilan, alamat dan berjabat

tangan

c. Menanyakan nama lengkap,

panggilan serta alamat klien

S : Nn. J mengatakan

"nama saya Nn. J,

panggil saja saya Nn.

J, rumah saya

kebumen, suara-suara

kucing itu datang pada

malam hari sebanyak

5x dan suara itu

datang pada saat saya

berdiam diri, jika saya

mendengar suara itu

Page 39: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

83

2. Mengidentifikasi jenis halusinasinya

3. Mengidentifikasi isi halusinasinya

4. Mengidentifikasi waktu halusinasinya

5. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi

6. Mengidentifikasi situasi yang

menimbulkan halusinasi

7. Mengidentifikasi respon klien

terhadap halusinasi

8. Melatih klien cara kontro! halusinasi

dengan menghardik

9. Membimbing klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian

saya merasa jengkel

dan ingin marah.

O : Nn. J mau bersalaman,

Nn. J

dapat menceritakan

tentang

halusinasinya, Nn, J

dapat

mengulang kembali

cara

memutuskan

halusinasi dengan

menghardik,

A : Nn. J dapat

mengidentifikasi jenis

halusinasi, Nn, J dapat

mengidentifikasi isi

halusinasi, Nn,

J dapat

mengidentifikasi

waktu halusinasi, Nn, J

dapat mengidentifikasi

frekuensi halusinasi,

Nn, J dapat

mengidentifikasi

situasi yang

menimbulkan

halusinasi, Nn, J

dapat mengidentifikasi

respon klien terhadap

halusinasinya, Nn, J

dapat mengontrol cara

halusinasi dengan

menghardik, Nn, J

dapat membuat jadwal

untuk melatih cara

kontrol halusinasi

P : K : Motivasi klien untuk

melatih cara kontrol

halusinasi dengan

menghardik,

Menganjurkan pasien

untuk memasukkan

dalam jadwal harian. P

: Lanjutkan untuk Sp2

P : Memvalidasi

masalah dan latihan

sebelumnya, Melatih

klien cara kontrol

halusinasi dengan

Page 40: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

84

berbincang dengan

orang lain.

3 Selasa

06/07-

2010

Jam

11.00

Gangguan

sensori persepsi

: halusinasi

Sp2 P

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih cara control halusinasi

dengan berbincang dengan orang

lain

3. membimbing klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian

S : Nn. J mengatakan

sudah memasukkan

kedalam kegiatan

harian, Nn. J

mengatakan sudah

bisa cara memutus

hatusinasi dengan

menghardik dan

berbincang dengan

orang lain

O : Nn. J tampak

berbincang-bincang,

A : Memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, melatih

klien cara control

halusinasi dengan

berbincang dengan

orang lain,

membimbing klien

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

P : K : Motivasi klien untuk

melatih cara kontrol

halusinasi dengan

berbincang dengan

orang lain ke

dalam jadwal yang

sudah disusun

P : Lanjutkan untuk

Sp3 P :

Memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya, melatih

klien cara kontrol

halusinasi dengan

kegiatan, membimbing

klien memasukkan ke

dalam jadwal

kegiatan harian.

3 Rabu

07/07

2010

Gangguan

sensori

persepsi:

Sp3P

1. Memvalidasi masalah dan

latihan sebelumnya

2. Melatih klien cara kontrol halusinasi

dengan kegiatan (yang biasa

dilakukan klien)

3. Membimbing klien

S : Nn. J mengatakan

sudah tahu cara

mengontrol halusinasi

dengan menghardik,

berbincang dan

dengan kegiatan, Nn. J

mengatakan sudah

Page 41: BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-muhammadju...Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit ... P

85

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

memasukkan kedalam

kegiatan harian.

O : Nn. J tampak

melakukan kegiatan

merapikan tempat

tidur

A : Melatih klien cara

kontrol

halusinasi dengan

kegiatan (yang

biasa dilakukan

klien),

membimbing klien

memasukkan

dalam jadwal kegiatan

harian

P : K : Motivasi klien untuk

melatih cara kontrol

halusinasi dengan

kegiatan ke dalam

jadwal yang sudah

disusun

P : Lanjutan untuk Sp4 P

yaitu :

Memvalidasi masalah

dan latihan

sebelumnya,

menjelaskan cara

control halusinasi

dengan teratur minum

obat, membimbing

klien memasukkan ke

dalam jadwal kegiatan

harian