Upload
dangthu
View
220
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I. Identitas Pasien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan
Skizofrenia paranoid. Pasien bernama Ny. P , umur 33 tahun, jenis
kelamin perempuan, pendidikan pasien SD, dan tidak bekerja, pasien
tinggal di Sayung, Demak dan pasien dibawa ke RS.Jiwa oleh
keluarganya, jenis kelamin perempuan sebagai penanggung jawab dari
pasien selama di rumah sakit jiwa. Pasien masuk ke Rumah Sakit Jiwa
pada tanggal : 3 Desember 2008
II. Riwayat Keperawatan
a. Alasan Masuk
Pasien mengamuk
b. Predisposisi
Dua minggu yang lalu penderita menunjukkan perubahan
perilaku. Pasien bicara sendiri, melamun, marah – marah, bila diajak
bicara terkadang tidak nyambung. Hubungan dengan keluarga dan
tetangga buruk. Waktu luang digunakan untuk keluyuran, makan dan
minum harus disuruh. Pasien dulu pernah bercerai dengan suaminya
± 3 tahun lalu.
30
c. Faktor presipitasi
Pasien bicara sendiri, melamun, marah-marah. Bila diajak bicara
terkadang tidak nyambung dan pasien sampai memukul orang tuanya
sehingga pasien dibawa di rumah sakit jiwa.
III. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 140 / 90 mmHg
Nadi : 88 x/ menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 370 C
b. Data antropometri
Tinggi Badan : 157 cm
Berat Badan : 49 kg
c. Keluhan fisik
Kepala : Rambut bersih
Mata : Konjungtivitis
Hidung : Tidak terdapat penumpukan sekret
Telinga : Simetris, kotor
Mulut : Bibir kering, kotor
Kulit : Kulit kering, kurang bersih.
31
IV. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
Pasien tinggal bersama anak perempuannya. Keluarga pasien tidak ada
yang sakit seperti pasien. Yang menanggung kebutuhan keluarga
adalah anak perempuannya. Pola komunikasi keluarga selalu
musyawarah.
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya,
pasien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas Diri
Pasien adalah anak kedua dari empat bersaudara, pasien mengakui
berjenis kelamin perempuan. Pasien tidak ada / tidak mempunyai
: Laki-laki
: Penderita
:perempuan
: Tinggal 1Rumah
: HubunganTerdekat
32
masalah dengan jenis kelaminnya, dan merasa puas sebagai
seorang perempuan.
c. Peran
Pasien mengatakan dalam keluarga perannya sebagai istri dan ibu
rumah tangga dari 3 anak, 1anak laki –laki, dan 2 amak
perempuan
d. Ideal Diri
Pasien berharap ingin cepat sembuh agar dapat pulang ke rumah
berkumpul dengan keluarga.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan merasa malu karena sering di hina oleh orang
lain.
Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri, orang lain
1. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti bagi klien adalah keluarganya
b. Klien tidak aktif dalam kegiatan masyarakat
c. Klien merupakan pribadi yang pendiam
Masalah keperawatan : Kerusakan interaksi sosial.
d. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien mengatakan jika dirumah pasien sering megikuti kegiatan
karang taruna setiap 1 bulan sekali dan pengajian di masjid setiap
selasa malam.
e. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
33
Pasien mengatakan tidak pernah menggantungkan diri terhadap
seseorang atau orang lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien adalah seorang yang beragama islam dan menganut aliran
muhammadiyah. Pasien percaya bahwa tuhan akan memberi
kesembuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Waktu dirumah pasien selalu sholat 5 waktu bahkan rutin megikuti
kegiatan pengajian di masjid.
V. Status Mental
1. Penampilan klien selama di rumah sakit tidak rapi, rambut kadang tidak
disisir
Masalah keperawatan : Sidroma defisit perawatan diri (berpakaian,
kerapian rambut)
2. Pembicaraan klien selama di rumah sakit pelan, tapi mampu untuk
memulai pembicaraan
Masalah keperawatan : -
3. Aktifitas Motorik Agitasi
Masalah keperawatan : Resiko tinggi cidera
4. Alam perasaan di rumah sakit sedih
Masalah keperawatan : Ansietas
34
5. Afek klien selama di rumah sakit
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi Selama Wawancara kontak mata kurang (saat wawancara
melihat sekeliling) tidak melihat perawat : kooperatif
Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi
7. Persepsi pasien tentang halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan,
pengecapan, dan penghidu
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir klien sudah mulai rasional / sesuai dengan keadaan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikiran klien sudah mulai mengetahui kejadian yang terjadi pada
dirinya, klien memiliki waham curiga, merasa senang semua orang benci
terhadapnya.
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir
10. Tingkat Kesadaran klien bingung
Selama wawancara klien mengetahui waktu, tempat dan orang.
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir
11. Memori
a. Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi dalam dirinya
b. Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi dalam hari-hari terakhir
c. Klien mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
35
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
a. Mudah dialihkan
b. Pasien mampu berhitung
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir
VI. Kebutuhan persiapan Pulang
a. Makan
Pasien bisa makan sendiri. Saat makanan pasien langsung makan
tanpa harus nunggu perintah. Makan 3 kali sehari. Dan setiap porsi
makanan selalu habis satu porsi.
b. BAB / BAK
Untuk kebutuhan BAB ataupun BAK pasien tidak membutuhkan
bantuan dari siapapun. Pasien mampu melakukan semua itu sendiri.
c. Mandi
Pasien biasanya mandi sehari 2 kali. Setiap pagi dan sore, dan tanpa
bantuan siapapun. Pasien mandiri.
d. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian sendiri sesuai pasangannya. Setiap pasien
mandi pasien ganti baju, pasien mampu menyisir rambutnya sendiri
selama di Rumah Sakit Jiwa Daerah..
e. Istirahat dan Tidur
Tidur siang pasien dari jam habis makan sampai jam 15.00 WIB.
Sedangkan tidur malam pasien dari jam 19.30 WIB sampai dengan
36
jam 06.00 WIB. Selama menjelang tidur pasien tidak ada persiapan
khusus jika ingin tidur kadang sebelum tidur ngobrol dengan teman
dan nonton tv.
f. Penggunaan Obat
Selama di Rumah Sakit Jiwa Daerah pasien diberi obat 2 kali yaitu
setelah makan siang jam 12.00 WIB dan sebelum tidur jam 21.00
WIB. Obat selalu diminum, tidak dibuang, reaksi obat yang dirasakan
pasien yaitu pasien merasa mengantuk.
g. Pemeliharaan kesehatan
Tekad keluarga sudah bulat dan berani menerima konsekuensinya
untuk mengobati anaknya di Rumah Saki Jiwa Daerah ini, keluarga
akan mengunjungi pasien. Pasien mengatakan jika sudah pulang nanti
akan rutin kontrol dirumah sakit.
h. Kegiatan dirumah
Pasien mengatakan jika nanti sudah pulang kerumah, pasien akan
mencari kesibukan dengan bekerja membantu ayah dan ibu.
i. Kegiatan diluar rumah
Pasien tidak pernah melakukan kegiatan diluar selama sakit, tetapi
kalau pulang nanti klien ingin mengikuti kegiatan yang ada
dikampungnya, misalnya pengajian.
VII. Mekanisme Koping
Bila pasien mempunyai masalah, pasien selalu memendam dan tidak mau
terbuka, pasien enggan bercerita.
37
VIII. Pemeriksaan penunjang
a. Therapi medik
1. Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid / F200
2. Terapi medis : - CPZ 2 x 100 mg
- Halloperidol 2 x 5 mg
- Trihexipenidil 2 x 2 mg
- Program ECT 6 x
3. Analisa Data
NO Tgl dan jam Data Fokus Masalah
1 27 Desember
2008
09.00
DS : - Pasien mengatakan
mendengar suara yang
menyuruh – nyuruh
- Pasien mengatakan suara itu
datang pada malam hari
- Pasien mengatakan suara itu
datang saat Ny. P sedang
berdiam diri
- Pasien mengatakan jika
mendengar suara itu Pasien
merasa jengkel dan ingin
marah
DO : - Terkadang Pasien melamun
Gangguan persepsi
sensori : halusinasi
pendegaran
38
dan bicara sendiri
- Bicara Pasien kacau
- Pasien terkadag senyum –
senyum sendiri
2 27 Desember
2008
09.00
DS : - Pasien mengatakan merasa
malu karena di olok-olok
dengan tetangganya
DO : - Kontak mata pasien kurang
- Pasien nampak malu
Harga Diri Rendah
3
4
27 Desember
2008
09.0
27 Desember
2008
09.00
DS : - klien mudah marah dan
tersinggung
DO : - Pandangan mata tajam
- klien terlihat bingung dan
marah
DS : - Keluarga klien mengatakan
klien lebih senang
menyendiri daripada bergaul
dengan orang lain
DO : - Kontak mata kurang
- Pasien tidak fokus jika di
ajak ngobrol
- Pasien senang menyendiri
Resiko Perilaku
Kekerasan
Isolasi sosial :
menarik diri
39
4. Daftar Masalah Keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
b. Harga diri rendah
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Resiko perilaku kekerasan
4. Pohon Masalah
5. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi sosial : menarik diri
4. Resiko Perilaku Kekerasan
Resiko Perilaku kekerasan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Isolasi sosial : menarik diri
Harga Diri Rendah
CoreProblem
40
Rencana Tindakan KeperawatanDi RSJ Dr A mino Gondhohutomo Semarang
DiagnosaKeperawatan
Rencana Tindakan KeperawatanTgl No.DX
Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
Rasional TT
1 Perilaku kekerasan Setelah 2x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepadaperawat :
a) Wajah cerah, tersenyumb) Mau berkenalanc) Ada kontak matad) Bersedia menceritakan
perasaan
1. Bina hubungan saling percayaa) Beri salam setiap
berinteraksib) Perkenalkan nama,
nama panggilanperawat dan tujuanperawat berinteraksi
c) Tanyakan dan panggilnama kesukaan klien
d) Tunjukkan sikapempati, jujur danmenepati janji setiapkali berinteraksi
e) Tanyakan perasaanklien dan masalah yangdihadapi klien
a) Menciptakan tras padaklien
b) Tak kenal maka taksayang
c) Agar lebih akrap dalammenyapa klien
d) Mewujudkan percaya padaklien
e) Memvalidasi perasaanklien
2. Klien dapat menceritakanpenyebab perilaku kekerasan
a. Menceritakan penyebab perasaanjengkel / kesal baik dari dirisendiri maupung lingkungannya
2. Klien dapat mengidentifikasipenyebab perilaku kekerasan :a) Motivasi klien untuk
menceritakan penyebab rasakesal atau jengkelnya
b) Dengarkan tanpa menyelaatau memberi penilaiansetiap ungkapan perasaan ps
a) Mengungkapkan perasaanklien
b) Memperhatikan klien
41
3. Klien dapat menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilakukekerasan
a) Tanda fisik : mata merah,tangan mengepal, ekspresitegang, dan lain-lain
b) Tanda emosional : perasaanmarah, jengkel, bicarakasar
c) Tanda sosial : bermusuhanyang dialami saat terjadiperilaku kekerasan
3) Klien dapat mengidentifikasitanda-tanda perilaku kekerasana) Motivasi klien menceritakan
kondisi fisik (tanda-tandafisik) saat perilakukekerasan terjadi
b) Motivasi klien menceritakankondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadiperilaku kekerasan
c) Motivasi klien menceritakanhubungan dengan orang lain(tanda-tanda sosial)
a) Mengusahakan klien maubercerita
b) Menguasahakan klienmau bercerita
c) Mengusahakan klien maubercerita
4.Klien dapat menjelaskan :a. Jenis-jenis
ekspresi kemarahan yangselama ini telahdilakukannya
b. Perasaannya saatmelakukan kekerasan
c. Efektivitas carayang dipakai dalammenyelesaikan masalah
4) Klien dapat mengidentifikasijenis perilaku kekerasan yangpernah dilakukannyaa) Motivasi klien menceritakan
jenis-jenis tindak kekerasanyang selama ini pernahdilakukannya
b) Motivasi klien menceritakanperasaan klien setelahtindak kekerasan tersebutterjadi
c) Diskusikan apakah dengantindak kekerasan yangdilakukannya masalah yangdialami teratasi
a) Memberikan kesempatanpada klien untuk bercerita
b) Mengetahui bagaimanaperasaa klien etelahmelakukan tindakkekerasan
c) Klien dapat memilah manayang benar dan yang salah
42
5. Klien dapat menjelaskanakibat perilaku kekerasan
a) Diri sendiri : luka,dijauhi teman, dll
b) Orang lain / keluarga :luka, tersinggungu,ketakutan, dll.
c) Lingkungan : barangatau benda rusak, dll
5) Klien dapat megidentifikasiakibat perilaku kekerasana. Diri sendiri
b. Orang lain / keluargac. Lingkungan
Mengetahui akibat dari perilakukekerasan
6. Klien dapat :Menjelaskan cara-cara sehatmengungkapkan marah
6) Klien dapat mengidentifikasicara konstruktif dalammengungkapkan kemarahan :Jelaskan cara-cara sehat untukmengungkapkan marah :- Cara fisik : nafas dalam,
pukul bantalk atau kasur,olah raga
- Verbal : mengungkapkanbahwa dirinya sedangkesal kepada orang lain
- Sosial : latihan asertifdengan orang lain
- Spiritual : sembahyang /doa, zikir, meditasi, dsbsesuai keyakinanagamanya masing-masing
Klien tahu cara untukmengungkapkan marah
7. Klien dapat memperagakancara mengontrol perilakukekerasana) Fisik : nafas dalam,
memukul bantal / kasur
7) Klien dapatmendemonstrasikan caramengontrol perilaku kekerasanLatih klien memperagakan carayang dipilih :
Klien dapat mendemonstrasikancara yang dipilih
43
b). Verbal : mengungkapkanperasaan kesal / jengkel padaorang lain tanpa menyakiti
c). Spiritual : zikir / doa, meditasisesuai agamanya
Peragakan caramelaksanakan cara yangdipilih
Jelaskan manfaat caratersebut
Anjurkan klien menirukanperagaan yang sudahdilakukan
Beri penguatan pada klien,perbaiki cara yang masihbelum sempurna
8. Perawat dapat melakukan
petemuan dengan keluargaa. Menjelaskan cara merawat
klien dengan perilakukekerasan
b. Mengungkapkan rasa puasdalam merawat klien
8) Klien mendapat dukungankeluarga untuk megontrolperilaku kekerasan :a) Diskusikan pentingnya
peran serta keluargasebagai pendukung klienuntuk mengatasi perilakukekerasan
b) Diskusikan potensikeluarga untuk membantuklien mengatasi perilakukekekarasan
c) Jelaskan pengertian,penyebab, akibat dan caramerawat klien
d) Peragakan cara merawatklien (menangani perilakukekerasan)
a) Agar keluarga klien tahupendukung nutuk klien itusangat penting
44
e) Beri kesempatan keluargauntuk memperagakanulang
f) Beri pujian kepadakeluarga setelah peragaan
9. Klien dapat menjelaskan :a) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama obatd) Bentuk dan warna obate) Dosis yang diberikan
kepadanyaf) Waktu pemakaiang) Cara pemakaianh) Efek yang dirasakan
9) Klien menggunakan obatsesuai program yag telahditetapkan:
a) Jenis obat (nama, warna danbentuk obat)
b) Dosis yang tepat untuk klienc) Waktu pemakaiand) Cara pemakaiane) Efek yang dirasakan klien
Anjurkan klien :a) Minta dan menggunakan
obat tepat waktub) Lapor ke perawat / dokter
jika mengalami efek yangtidak biasa
c) Beri pujian terhadapkedisiplinan klienmenggunakan obat
Agar klien mau minum obat secarateratur dan tahu mengenai dosis,jeis obat, waktu pemakaian dancara pemakaian
45
2 Gangguan PersepsiSensori : Halusinasi
Setelah 4x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepada
perawat :a) Ekspresi wajah bersahabatb) Menunjukkan rasa senangc) Ada kontak matad) Mau berjabat tangane) Mau menyebutkan namaf) Mau duduk berdampingan
dengan perawatg) Bersedia mengngkapkan
masalah yang dihadapi
1. Bina hubungan saling percayaa) Sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun nonverbal
b) Perkenalkan nama, namapanggilan perawat
c) Tunjukkan sikap jujur danmenepati janji setiap kaliinteraksi
a) Menciptakan tras padaklien
b) Tak kenal maka taksayang
c) Mewujudkan rasa percayapada klien
d) Tanyakan perasaan kliendanmasalah yang dihadapiklien
e) Dengarkan dengan penuhperhatian
d). Memvalidasi perasaan klien
e). Memperhatikan perasaan kilen
2. Klien dapat menyebutkan :a) Isib) Waktuc) Frekuensid) Situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi
2. Klien dapat menyebutkana) Mengetahui jenis halusinasib) Mengetahui isi,
waktu,frekuensi halusinasic) Mengetahui situasi dan
kondisi yang menimbulkanhalusinai
Klien dapat menceritakanmengenai halusinasinya
3. Klien dapat menyebutkan tindakanyang biasanya di lakukan untukmengendalikan halusiasi
3. Klien dapat mengontrol
halusinasinyaa). Identifikasi bersama klien caraatau tindakan yang dilakukan jika
Klien dapat mengidentifikasikancara yang harus dilakukan jikaterjadi halusinasi
46
terjadi halusinasi
4. Klien dapat menyebutkan carakontrol halisinasi
4. Diskuikan cara yang diinginkanklien :a) Jika cara yang digunakan
adaptif beri pujianb) Jika cara yang digunakan
mal adaptif dikusikan caratersebut
a) Memberi reinforcementpositif
b) Memberikan cara yangterbaik untuk klien
5. Klien dapat memilih danmemperagakan cara mengatasihalusinasi
5. Diskusikan cara baru untukmemutus / mengontrol timbulnyahalusinasi :a) Katakan pada diri sendiri
bahwa suara itu tidak nyatab) Bantu klien memillih cara
yang sudah dianjurkan danlatih untuk mencobanya
c) Beri keempatan untukmelakukan cara yang dipilihdan dilatih
d) Pantau pelaksanaan yangtelah dipilih dan dilatuh,jika berhasil beri pujian
Memberitahukan cara terbaru padaklien cara memutus halusinasi
6. Keluarga menyatakan setujuuntuk mengikuti pertemuandengan perawat
6. Klien mendapat dukungan darikeluarga dalam mengontrolhalusinasia) Buat kontrak dengan
keluarga untuk pertemuan(waktu, tempat, topiik).
b) Diskusikan dengan keluargatentang : Pengertian halusinasi
a) Bina hubungan salingpercaya dengan keluargaklien
b) Agar keluarga tahumengenai sakit yangdiderita klien
47
Tanda dan gejalahalusinasi
Isi halusinasi Waktu halusinasi Frekuensi halusinasi Situasi terjadinya
halusinasi. dll
7. Klien dapat menyebutkana) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama, warna, dosi, efek
terapi dan efek samping
7. Diskusikan dengan klien tentangmanfaat dan kerugian tidakminum obat, nama, warna, dosi,cara, efek terapi dan efeksamping penggunaan obata) Pantau klien saat
penggunaan obatb) Beri pujian jika klien
menggunakan obat denganbenar
c) Diskusikan akibat berhentiminum obat tanpakonsultasi dengan dokter
Agar klie mau minum obat dengantepat
3 Isolasi Sosial :Menarik Diri
Setelah 4x interaksi klienmenunjukkan :1. Tanda – tanda percaya kepada
perawat :a) Wajah cerah, tersenyumb) Mau berkenalanc) Ada kontak mata
1. Bina hubungan saling percayaa) Beri salam setiap
berinteraksib) Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat dantujuan perawat berinteraksi
c) Tanyakan dan panggil namakesukaan klien
48
2. Klien mampu menyebutkanminimal satu penyebab menarikdiria) Diri sendirib) Orang lainc) Lingkungan
2. Klien mampu menyebutkanpenyebab menarik diri :
Tanyakan pada klien tentang :a) Orang yang tinggal serumah
/ teman sekamarb) Orang yang paling dekat
dengan klien dirumah /diruangan
c) Orang yang tidak dekatdengan klien dirumah /diruang perawatan
d) Apa yang membuat klientidak dekat dengan orangtersebut
e) Upaya yang sudahdilakukan agar dekat denganorang lain
3. Klien mampu menyebutkankeuntungan berhubungan sosialdan kerugian menarik diria) Banyak temanb) Tidak kesepianc) Bisa berdiskusid) Saling menolong
Kerugian menarik diri, misalnya :a) Sendirib) Kesepianc) Tidak bisa diskusi
3. Klien mampu menyebutkankeuntungan berhubungan sosialdan kerugian menarik diri.Tanyakan pada klien tentang :a) Manfaat hubungan sosialb) Kerugian menarik diri
49
4. Klien dapat melaksanakanhubungan sosial secara bertahapdengan :a) Perawatb) Perawat lainc) Klien laind) Kelompok lain
2. Klien dapat melaksanakanhubungan sosial ecara ecarabertahap.Beri motivasi dan bantu klienuntuk berkenalan /berkomunikasi dengan:
a) Perawat lainb) Klien lainc) Kelompok
3. Klien mampu menjelaskanperasaannya setelah berhubungansosial dengan :
a) Orang lainb) Kelompok
5. Klien mampu menjelaskanperasaanya setelah berhubungansosial dengan :a) Orang lainb) Kelompok
4. Perawat dapat bertemu dengankeluarga dan dapat menjelaskan :
a) Pengertian menarik dirib) Tanda dan gejala menarik
diric) Penyebab dan akibat
menarik dirid) Cara merawat klien menarik
diri
6) Klien mendapat dukungankeluarga dalam memperluashubungan sosialJelaskan pada keluarga tentang:a) Pengertian menarik dirib) Tanda dan gejala menarik
diric) Penyebab dan akibat
menarik dirid) Cara merawat klien menarik
diri
59
50
7. Klien dapat menyebutkana) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum
obatc) Nama, warna, dosis, efek
terapi dan efek sampingobat
7. Diskusikan dengan klien tentangmanfaat dan kerugian tidakminum obat, nama, warna, dosis,cara, efek terapi dan efeksamping penggunaan obat
3 Gangguan konsepdiri : Harga dirirendah
Setelah 4x interaksi klienmenunjukkan :1. Klien menunjukkan ekspresi
wajah bersahabat, menunjukkanrasa senang, ada kontak mata,mau berjabat tangan, maumenyebutkan nama, maumenjawab salam, klien maududuk berdampingan denganperawat, mau mengutarakanmasalah yang dihadapi
1. Bina hubungan saling percayadengan menggunakan prinsipkomunikasi terapeutika) Sapa klien dengan ramah
baik verbal maupun nonverbal
b) Perkenalkan diri dengansopan
c) Tanyakan nama lengkap dannama panggilan kesukaanyang disukai klien
d) Jelaskan tujuan pertemuane) Jujur dan menepati janji
2. Klien dapat menyebutkana) Aspek positif dan
kemampuan yang dimilikiklien
b) Aspek positif keluargac) Aspek positif lingkungan
klien
2. Klien dapat mengidentifikasiaspek positif dan kemampuanyang dimilikiDiskusikan dengan klien tentang:a) Aspek positif yang dimiliki
klien, keluarga, lingkunganb) Kemampuan yang dimiliki
klien3. Klien menyebutkan
kemampuan yang dapat3. Klien dapat menilai kemampuan
yang dimiliki untuk dilaksanakan
51
dilaksanakan a) Diskusikan dengan klienkemampuan yang dapatdilaksanakan
b) Diskusikan kemampuanyang dapat dilanjutkanpelaksanaannya
4. Klien membuat rencanakegiatan harian
4. Klien dapat merencanakankegiatan sesuai dengankemampuan yang dimilikiRencanakan bersama klienaktivitas yang dapat dilakukansetiap hari sesuai kemampuankliena) Kegiatan mandirib) Kegiatan dengan bantuan
5. Klien melakukan kegiatansesuai jadwal yang dibuat
5. Klien dapat melakukan kegiatansesuai rencana yang dibuata) Anjurkan klien untuk
melaksanakan kegiatan yangtelah direncanakan
b) Pantau kegiatan yangdilaksanakan klien
c) Beri pujian atas usaha yangdilakukan klien
d) Diskusikan kemungkinanpelaksanaan kegiatan setelahpulang
6. Klien memanfaatkan sistempendukung yang ada dikeluarga
6. Klien dapat memanfaatkansistem pendukung yang adaa) Beri pendidikan kesehatan
pada keluarga tentang caramerawat klien dengan harga
52
diri rendah
b) Bantu keluarga memberikandukungan selama klien dirawatc) Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah
53
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
54
55
56
57
58
59