Upload
doandiep
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
19
Bab III
TAHAPAN PRA PRODUKSI
3.1 Lokasi Produksi
Lokasi yang akan menjadi bahan untuk produksi tugas akhir ini adalah kota
Salatiga.
3.2 Sumber Informasi
Sumber informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan video
dokumenter ini antara lain adalah Pemilik Batik Plumpungan Bapak
Bambang Pamulardi, M.Si penduduk Dukuh Klaseman, Kelurahan
Mangunsari. Selain itu, sumber informasi diambil juga yang mengetahui
hadirnya batik plumpungan dan Ariswara Sutomo Budayawan dari kabupaten
Magelang
.
3.3 Desain Produksi (Standard Operasional Prosedur)
3.3.1 Desain Produksi
Desain produksi video dokumenter meliputi beberapa rincian yaitu:
a. Kategori : Informasi dan Edukasi
b. Format : Video dokumenter
c. Judul : “Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
d. Tema : asal usul terciptanya batik plumpungan
e. Sasaran : Masyarakat Salatiga (tanpa batasan umur)
f. Objek : batik plumpungan
g. Tujuan :Memberikan informasi dan edukasi mengenai asal
– usul terciptanya batik plumpungan
h. Durasi : 19 Menit 24 detik
i. Lokasi : Kota Salatiga
20
3.3.2 Latar Belakang Judul
“Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
Judul video dokumenter tersebut diambil sesuai dengan apa yang akan
ditayangkan, selain itu sesuai dengan latar belakang, yang dimana dari
pembuatan design hingga terbentuk menjadi batik khas kota Salatiga.
3.3.3 Objek video dokumenter
Video ini menceritakan tentang asal – usul terciptanya batik plumpungan
yang akan di tayangkan di kota – kota di Jawa tengah khususnya didaerah
Salatiga, maka objek keseluruhannya akan menayangkan mengenai
penjelasan dan proses yang terjadi dan di alami oleh batik plumpungan.
3.4 Time Table Masa Produksi
No Kegiatan Waktu Target
Pra Produksi
1 Melakukan wawancara dan
pengumpulan data dari Pemilik Batik
Plumpungan.
2
minggu
Mendapatkan
berbagai data dari
Pemilik Batik
Plumpungan
2 Melakukan perancangan konsep video
dokumenter , observasi tentang batik
plumpungan.
2
minggu
Memperoleh data
mengenai batik
plumpungan.
Produksi
Setelah data dan konsep dari video dokumenter ditentukan, maka dilanjutkan ke
tahapan produksi dimana peneliti akan melakukan proses produksi video
dokumenter yang menceritakan asal – usul terciptanya batik plumpungan
Salatiga.
4 Proses pengambilan gambar atau
berupa wawancara dengan pihak
narasumber.
1-2
minggu
Mendapatkan
seluruh bahan yang
diperlukan
21
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi ini merupakan tahapan paling akhir dari semua proses
yang telah dikerjakan oleh peneliti
6 Proses editing video maupun foto yang
telah diperoleh peneliti
1
minggu
Memperoleh hasil
akhir dari video yang
sudah berbentuk
video dokumenter
7 Menyerahkan hasil akhir kepada
Pemerintah Kota Salatiga ( Hubungan
Masyarakat Pemerintah kota Salatiga,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
pemerintah Kota Salatiga, Dinas
Pariwisata Kota Salatiga, Dinas
Perpustakaan dan arsip daerah kota
Salatiga) sebagai Arsip Daerah
1
minggu
Sebagai bukti
tanggung jawab atas
pengerjaan film
8 Membuat laporan dari hasil kerja yang
sudah dibuat
2
minggu
Membuat laporan
berdasarkan
pengerjaan dari pra,
produksi dan pasca
produksi
3.5 Pra-Produksi
3.5.1 Pra-Produksi Program
3.5.1.1 Ide
“Bagaimana memberikan informasi dan edukasi sejarah
lahirnya Batik Plumpungan Salatiga ke masyarakat melalui
video dokumenter ?”
22
3.5.1.2 Video Statement
“Masyarakat Salatiga sangat tidak paham akan hadirnya Batik
Plumpungan di Salatiga, di karenakan kurangnya pegetahuan
akan informasi terhadap sejarah lahirnya batik tersebut,
masyarakat Salatiga cenderung lebih mengenali sejarah asal -
usul batik dari daerah lainnya. Dengan kenyataan tersebut maka
perlu adanya tindak lanjut mengenai solusi permasalahan
tersebut. Pentingnya mengetahui informasi sejarah lahirnya
batik Plumpungan ini adalah untuk menumbuhkan rasa
kecintaan dan pemahaman yang lebih mendalam sehingga
masyarakat dapat ikut serta untuk melestarikan salah satu
kebudayaan dan kekayaan budaya Indonesia yang jumlah
produktifitasnya semakin menurun dan mulai dilupakan.
Pentingnya mengetahui dan mencintai budaya daerah sendiri
merupakan upaya yang dapat berpengaruh besar terhadap
keberadaan budaya tersebut.
3.5.1.3 Riset
Pada awal peneliti memulai pengerjaan video
dokumenter ini, peneliti melakukan riset dengan Bapak
Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan pencipta batik
plumpungan Salatiga dan Ariswara Sutomo Budayawan dari
kabupaten Magelang.
3.5.1.4 Outline
Menampilkan logo Kota Salatiga, setelah itu
menayangkan seputar Salatiga dan Prasasti Plumpungan,
wawancara masyarakat sekitar mengenai keberadaan Batik
Plumpungan. Wawancara dengan Bambang Pamulardi
M.Si, penayangan foto dan video dokumen – dokumen
Perjalanan batik Plumpungan, setelah itu wawancara
23
Budayawan dari kab. Magelang yang mengetahui
keberadaan batik Plumpungan yaitu Ariswara Sutomo.
Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang menceritakan
ciri – ciri khusus batik plumpungan. Penayangan motif –
motif dan dokumentasi batik – batik Plumpungan.
3.5.1.5 Shooting List
1) Establish kota Salatiga secara umum
2) Wawancara dengan masyarakat sekitar kota Salatiga
3) Establish kota Salatiga menuju batu Prasasti
Plumpungan
4) Establish Produktifitas kain Batik Plumpungan
5) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan
pencipta batik Plumpungan
6) Close up Dokumen Foto – foto perjalanan terciptanya
batik Plumpungan
7) Wawancara Budayawan Ariswara Sutomo yang
mengetahui hadir dan lahirnya batik Plumpungan
8) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang
menceritakan ciri – ciri khusus batik plumpungan.
9) Penayangan motif dan dokumentasi batik Plumpungan.
3.5.1.6 Perencanaan
Setelah melakukan proses riset, peneliti mulai memasuki tahap
perencanaan, dimana peneliti mulai membuat storyline untuk video
dokumenter yang akan dibuat, berdasarkan data-data yang telah
diperoleh peneliti, baik data yang diperoleh mendadak ketika peneliti
melakukan riset dilapangan, ataupun data yang telah peneliti peroleh
ketika melakukan pencarian data dari pihak narasumber. Proses
pengerjaan narasi ini dilakukan untuk menuntun peneliti, apa saja
24
gambar yang akan diambil untuk pengerjaan video dokumenter ini,
sesuai dengan data yang telah diperoleh. Sedangkan storyline untuk
video dokumenter ini dilakukan setelah melakukan riset dan penelitian
narasi, dengan pertimbangan riset yang dilakukan dan narasi yang
telah dilakukan, sebagai acuan dan mempermudah peneliti dalam
pembuatan storyline untuk melihat bagaimana setting (latar) dari
tempat-tempat yang diamati, agar bisa disesuaikan dengan
pengambilan gambar yang akan dilakukan, dan peneliti tidak merasa
kesulitan juga dalam proses penyuntingan gambar pada tahap pasca
produksi.
3.5.1.7 Storyline
Judul : Dari Batu menjadi sebuah batik khas Salatiga
Nama Objek : Batik Plumpungan
Format Cerita : Dokumenter
Lokasi Syuting : Kota Salatiga
Bahasa : Indonesia
No Skenario Skrip Video Skrip Audio Durasi
Opening Scene
1 Logo Salatiga
Batu
Plumpungan
dengan title
“Dari Batu
menjadi batik
khas kota
Salatiga” dan
di pecah
menjadi Logo
Salatiga
Musik : “Endahe
Kutho Solotigo – cipt
: Windu Kaloko, Arr
Budi
10
detik
2
Seputar
Salatiga,
Prasasti
Plumpungan,
dan Batik
Plumpungan
Seputar
Salatiga,
Prasasti
Plumpungan,
dan Batik
Plumpungan
Musik : “Endahe
Kutho Solotigo – cipt
: Windu Kaloko, Arr
Budi
VO : Salatiga
merupakan sebuah
kota yang memiliki
luas wilayah kurang
lebih 60 km2 yang
2 menit
49
detik
25
terbagi atas 4
kecamatan yakni
Sidorejo, Tingkir,
Argomulyo, dan
Sidomukti. 4
Kecamatan tersebut
terbagi dalam 22
kelurahan. Penduduk
Kota Salatiga
berjumlah kurang
lebih 150 ribu orang
dengan berbagai mata
pencahariaan. Terletak
sangat strategis antara
kota Semarang dan
Kota Solo, kota
Salatiga memiliki
ketinggian 450 – 800
meter di atas
permukaan laut
sehingga menjadikan
kota ini memiliki
hawa yang sangat
sejuk dan asri.
Kondisi topografi itu,
membuat kota
Salatiga dikelilingi
dengan panorama di
kawasan bawah yang
cukup indah termasuk
deretan Gunung
Merbabu, Telomoyo,
dan Gajah Mungkur
yang menjadikan
keunggulan tersendiri.
Kondisi alam
semacam ini tentu
menjadikan Kota
Salatiga senagai
tempat yang ideal
untuk peristirahatan
dan pemikiman.
Namun, secara umum
Salatiga di kenal
sebagai kota
pendidikan dengan
26
keberadaan kampus
yang cukup besar,
yakni Universitas
Kristen Satya Wacana
( UKSW ), juga
sebagai kota olahraga,
perdagangan, transit,
dan pariwisata. Kota
Salatiga memiliki
banyak bangunan
kuno peninggalan
sejarah yang masih di
lestarikan hingga kini,
bahkan banyak yang
di manfaatkan sebagai
sekolah, perkantoran,
dan tempat tinggal
sehingga menjadikan
warisan sejarah itu
tetap bisa di
manfaatkan secara
fungsi operasional
maupun arti
sejarahnya. Kota
Salatiga sesungguhnya
mempunyai potensi
harta karun
kebudayaan tersebut.
Sebab, menjadi bagian
yang tidak terpisahkan
dari sejarah panjang
Dinasti Syailendra
yang didirikan oleh
Raja Bhanu. Hal ini di
kuatkan dengan
adanya prasasti
Plumpungan di
Wilayah Kelurahan
Kauman Kidul,
Kecamatan Sidorejo.
Prasasti berjenis caila
dengan bobot mati
berat 20 ton terbuat
dari batu andesit
hitam, dengan tinggi
90cm, panjang 168
27
cm, dan lebar 163 cm,
bergaris lingkar 5 m, diatas batu terukir
tulisan dalam bahasa
Sanksekerta
menggunakan aksara
Jawa Kuno, Sir Astu,
Swasti Prajabyah yang
artinya “ semoga
bahagia, selamatlah
rakyat sekalian” Inilah
mengapa Salatiga juga
mempunyai kekhasan
dalam kerajinan batik,
terutama batik tulis
dengan corak
tersendiri. Salah
satunya, yakni Batik
Plumpungan yang
dipelopori oleh
Bambang Pamulardi
dengan motif khas
yang mengacu pada
bentuk batu prasasti
Plumpungan.
Main Body
3
Masyarakat
yang tidak tahu
lahirnya
Prasasti
Plumpungan
Masyarakat
sekitar
VO : 1. Tahu lahirnya
Batik Plumpungan
tidak ?
2. Tahu nilai sejarah
yang terkandung
dalam plumpungan
tidak ?
2 menit
4 Seputar Batik
Plumpungan
Seputar galeri
Batik
Plumpungan
VO : Motif Batik
Plumpungan ini
pertama kali di
temukan pada tahun
2004. Pada awalnya
motif batik
Plumpungan ini di
produksi di
Pekalongan dan mulai
bulan Juli tahun 2008,
proses produksi di
lakukan di Salatiga.
55
detik
28
Dari motif dasar dua
batu itu dapat
dikembangkan
menjadi bermacam –
macammotif batik.
Ciri khas ini tidak
akan dijumpai di
daerah lain, dan perlu
di pertahankan, baik
nama dan bentuk
dasarnya. Pemberian
nama batik ini
disesuaikan dengan
nama di temukannya
motif dasarnya yaitu
dari gambar batu
Prasasti Plumpungan
750 Masehi, tonggak
sejarah lahirnya
Salatiga.
5
Cerita asal usul
Batik
Plumpungan
Liputan
Wawancara
dengan
Penemu
Batik
Plumpungan
mengenai
sejarah Batik
Plumpungan
VO : Cerita sejarah
batik dari Bambang
Pamulardi, M.Si
VO : 1. Apa gagasan ingin
menciptakan batik
?
2. Kenapa Prasasti
Plumpungan bukan
yang lain?
3. Bagaimana cerita
terciptanya dari
batu hingga
menjadi batik khas
kota Salatiga ?
3 menit
6
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
Foto – foto
dokumen
sejarah batik
Plumpungan
Musik :
Musik : “Batik
Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt :
Bambang Pamulardi,
M.Si”
VO : Batik
Plumpungan
merupakan kerajinan
2 menit
8 detik
29
tradisional yang telah
berkembang dan
mengalami situasi
yang pasang surut di
dalam masyarakat
Salatiga, memiliki
keragaman akan jenis
motif yang mencirikan
daerah khas tertentu
akan Salatiga. Dalam
perkembangannya,
terjadi proses saling
mempengaruhi
diantara pengrajin
batik tersebut dengan
berbagai daerah
sekitarnya, yang
hasilnya terlihat dalam
penggambaran motif,
warna dan ragam hias
dalam batik. Batik
Plumpungan
umumnya tidak
mengenal apa yang di
sebut motif larangan
karena kain batik di
buat semata – mata
untuk kebutuhan
sandang sehari – hari.
Motif larangan itu
sendiri merupakan
jenis motif yang hanya
boleh di kenakan oleh
kalangan tertentu saja
(kerajaan/bangsawan).
7
Pendapat
Budayawan
kab. Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
Liputan
wawancara
buadayawan
kab.
Magelang
mengenai
Batik
Plumpungan
oleh
Ariswara
Sutomo
VO : 1. Mengapa bisa
tahu Batik
Plumpungan ?
2. Bagaimana
dengan hadirnya batik
Plumpungan ?
1 Menit
15
detik
30
8
Ciri – ciri
Batik
Plumpungan
Wawancara
liputan
penemu Batik
Plumpungan
mengenai ciri
– ciri batik
Plumpungan
VO :
1. Bagaimana ciri
– ciri batik
Plumpungan ?
2. Apa yang
menjadi khas
Batik
Plumpungan ?
2 menit
39
detik
9
Macam –
macam motif
Batik
Plumpungan
Gambar
motif
plumpungan
Musik : Musik : “Batik
Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt :
Bambang Pamulardi,
M.Si”
4 menit
36
detik
Closing
9
Teks dan
gambar
Penutup
Daftar
pembuat
video (dari
nama
reporter,
cameraman,
sutradara,
Dosen
Pembimbing,
dll) dan
gambar -
gambar
Musik : “Batik
Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt :
Bambang Pamulardi,
M.Si”
30
detik
TOTAL DURASI FILM ASAL – USUL BATIK
PLUMPUNGAN 19.24