26
64 BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN UMUM PEMBERITAAN TERORISME DI INDONESIA 3.1. Sejarah berdirinya harian kompas Kompas berdiri 28 Juni 1965, yang diprakarsai oleh PK Ojong dan Jakob Oetama, selain itu peran August Parengkuan dan Indra Gunawan Juga tidak kalah besar dalam membangun Kompas. Dari waktu ke waktu harian ini mampu hadir dengan sajian yang memikat pembacanya. Keberhasilan ini tidak lepas dari kepandaian PK Ojong dan Jakob Oetama dalam memimpin, hingga Kompas menjadi Koran terbesar baik dari oplah maupun pemasukan iklan (Bambang Sadono, dkk, 1996: 3). Pada saat berdirinya Kompas, kondisi perpolitikan Indonesia tidak menentu karena beberapa kali sistem pemerintahan mengalami perubahan. Yang menjadi ciri utama dari sistem politik demokrasi terpimpin adalah dominasi peranan Presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Pada umumnya demokrasi terpimpin dikatakan orang sebagai periode terburuk bagi sejarah perkembangan pers di Indonesia. Perlakuan penguasa terhadap pers Indonesia telah melampaui batas-batas toleransi, penguasa demokrasi terpimpin memandang pers semata-mata dari sudut kemampuan dalam memobilisasi massa dan opini publik. Pers

BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

64

BAB III

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA

REPUBLIKA DAN GAMBARAN UMUM PEMBERITAAN

TERORISME DI INDONESIA

3.1. Sejarah berdirinya harian kompas

Kompas berdiri 28 Juni 1965, yang diprakarsai oleh PK Ojong dan

Jakob Oetama, selain itu peran August Parengkuan dan Indra Gunawan Juga

tidak kalah besar dalam membangun Kompas. Dari waktu ke waktu harian

ini mampu hadir dengan sajian yang memikat pembacanya. Keberhasilan ini

tidak lepas dari kepandaian PK Ojong dan Jakob Oetama dalam memimpin,

hingga Kompas menjadi Koran terbesar baik dari oplah maupun pemasukan

iklan (Bambang Sadono, dkk, 1996: 3).

Pada saat berdirinya Kompas, kondisi perpolitikan Indonesia tidak

menentu karena beberapa kali sistem pemerintahan mengalami perubahan.

Yang menjadi ciri utama dari sistem politik demokrasi terpimpin adalah

dominasi peranan Presiden, terbatasnya peranan partai politik,

berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai

unsur sosial politik. Pada umumnya demokrasi terpimpin dikatakan orang

sebagai periode terburuk bagi sejarah perkembangan pers di Indonesia.

Perlakuan penguasa terhadap pers Indonesia telah melampaui batas-batas

toleransi, penguasa demokrasi terpimpin memandang pers semata-mata dari

sudut kemampuan dalam memobilisasi massa dan opini publik. Pers

Page 2: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

65

dianggap sebagai alat revolusi yang besar pengaruhnya untuk menggerakkan

atau meradikalisasi massa, oleh karena itu rezim demokrasi terpimpin

merasa perlu menguasai seluruh pers yang ada. Dalam kenyataannya tidak

memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi dan politik tetapi untuk revolusi

kekuasaan rezim itu sendiri (Ahmad Zaini Abar, 1995: 60).

3.1.1. Pemberedelan harian kompas

Sekitar tahun 1960-1965, penerbitan pers Indonesia tidak

menunjukkan perkembangan yang stabil sebagai pencerminan keadaan

umum. Peta ideologi pers Indonesia saat itu menjadi dua golongan

yaitu, pertama pers komunis dengan pers simpatisannya termasuk

golongan ini adalah pers nasionalis sayap kiri yang menduduki posisi

dominan dalam menciptakan opini publik dan politik serta

mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kedua, pers dalam posisi

periferal yaitu pers anti komunis, yang termasuk didalamnya adalah

pers agama seperti Kompas yang beraviliasi dengan partai Katolik

(terbit 28 Juni 1965). Boleh dikatakan Kompas sebagai pers yang

moderat dalam menghadapi aksi-aksi politik partai komunis Indonesia

(PKI), dan pers kelompok BPS (Badan Pendukung Soekarnoisme)

(Ahmad Zaini Abar,1995: 51).

Pada saat demokrasi terpimpin banyak terjadi pemberedelan

terhadap pers, baik sifatnya sementara maupun untuk selamanya.

Pemberedelan itu dilakukan tanpa ada ketentuan yang jelas, seperti

Page 3: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

66

pemberedelan terhadap tujuh surat kabar pada bulan januari 1978 dan

Kompas termasuk didalamnya. Dengan ketentuan yang tidak jelas

kepala Dinas Penerangan Lakusda Jaya, memberi informasi bahwa

pada tanggal 20 januari 1978 malam harinya pukul 20.25 waktu

setempat dan hari berikutnya tanggal 21 Januari 1978 surat kabar

Kompas dilarang terbit. Mengenai keputusan tertulisnya akan

dikeluarkan Departemen Penerangan sampai surat kabar itu diijinkan

terbit kembali (A.B. Lapihan, dkk, 2002: 201).

Dengan ketidak pastian ijin terbit yang dilakukan oleh

Departemen Penerangan, maka sudah jelas kerugian material

dirasakan pihak perusahaan. Sebagai contoh sebelum diberedel,

Kompas mencapai puncak dengan tiras 293.000 eksemplar namun

setelah terbit kembali pada tanggal 25 Februari 1978 tiras yang

dimiliki tinggal 272.387 eksemplar. Ini disebabkan situasi yang belum

menentu sehingga masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap surat

kabar Kompas, maka yang terjadi tiras cenderung menurun sampai

situasi stabil dan Kompas mendapat kepercayaan dari masyarakat..

3.1.2. Perkembangan harian Kompas

Kedekatan Kompas dengan partai Katolik berlanjut sampai pada

tahun 1971. Hubungan antara surat kabar dan partai politik masa itu

meningkat, sementara pemerintah berusaha memperkecil loyalitas

primordial antara keduanya. Dua tahun kemudian pemerintah

Page 4: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

67

mengikis partai-partai politik dengan memaksa mereka (kecuali

Golongan Karya), melebur menjadi dua yaitu Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (Junarto

Imam Prakoso, 1997: 117).

Hubungan antara Kompas dengan partai Katolik juga

diungkapkan oleh Frans Seda, seorang tokoh partai Katolik:

“Hubungan akrab antara Kompas dan partai berlangsung terus hingga 1971, pada saat itu terjadi restrukturisasi perpolitikan partai. Setelah itu masing-masing berjalan sendiri (Kompas dan partai Katolik), meskipun sejumlah prinsip-prinsip dasar masih dijaga oleh Kompas. Ketika saya dan Kasimo masih aktif dalam partai, interaksi antara keduanya masih tetap intensif. Tahun 1968 saya berhenti dari kepemimpinan partai dan kemudian hubungan itu semakin longgar, kemudian hubungan keduanya lebih didasarkan pada kapasitas pribadi. Semenjak itu Kompas menjadi profesional dengan sedikit atau pengaruh dari partai (Agus Sudibyo, dkk, 2001: 8).

Meskipun beberapa kali, Kompas harus berbenturan dengan

kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, maka hal ini tidak

menyurutkan Kompas sebagai koran terbesar Indonesia untuk

berkembang. Menurut David T Hill, Kompas adalah koran berkualitas

dengan tiras terbesar di Asia tenggara, Kompas memulai dengan 5.000

eksemplar penjualan meningkat secara konsisten karena, Kompas

berhasil meraih reputasi yang baik dari laporan yang mendalamnya

(Junarto Imam Prakoso, 1997: 116).

Didominasi segmen pasar kelas menengah dan atas, Kompas

membangun basis dukungan pelanggan yang loyal. Pada tahun 1990-

an Kompas menjadi induk bagi 38 anak perusahaan, kemudian yang

Page 5: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

68

dikenal dengan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) yang bergerak

dibidang percetakan dan termasuk jajaran 40 teratas konglomerat

negara.

Pada tahun 1993, P T Cisi Raya Utama pernah mengkalkulasi

pendapatan P T Kompas Media Nusantara, penerbit harian Kompas

sudah mencapai angka Rp. 240.000.000.000 dengan laba bersih sekitar

Rp.30.000.000.000-Rp.35.000.000.000. Sementara asetnya

diperkirakan Rp. 150.000.000.000-Rp.160.000.000.000, lembaga riset

ini memperkirakan pada tahun 1994 Kompas akan mengalami

kenaikan pendapatan sebesar 10%-11%.

Kompas dengan kelompok Kompas Gramedia (KKG) juga

memperluas peluang di bisnis lain. Pada tahun 1972, dibentuk P T

Transito Asri Media yang merupakan anak perusahaan untuk

mendistribusikan buku-buku impor dan lokal pada jaringan toko buku

yang dimilikinya sendiri. Khusus di bisnis medianya, Kelompok ini

selain Harian Kompas sendiri juga mempunyai The Jakarta Post,

Tabloid Nova, Citra, dan Majalah Hai serta Jakarta-Jakarta.

Ekspansi bisnis Kelompok Kompas Gramedia tidak terbatas

hanya dibidang usaha penerbitan saja, pada tahun 1978 kelompok

perusahaan ini juga memasuki bisnis perhotelan. Dibawah bendera P T

Grahawita Santika kemudian berkembang menjadi Santika Group,

termasuk dalam jajaran Hotel berbintang dan tersebar di berbagai

wilayah pulau Jawa dan Bali (Bambang Sadono, dkk, 1996: 32).

Page 6: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

69

2.1.3. Peranan harian Kompas dan Republika sebagai media cetak

Secara global peranan harian Kompas dan Republika adalah

sama dengan surat kabar lainnya. Apabila dilihat dari kelompoknya,

maka Kompas dan Republika termasuk pers nasional yang memiliki

sasaran khalayak menengah ke atas. Kedudukan dan fungsi Harian

Kompas dan Republika dalam masyarakat sama pentingnya dengan

peranan komunikasi itu sendiri. Harian Kompas dan Republika tidak

hanya sebagai “chanel of communication” semata-mata berfungsi

sebagai pembawa pesan kepada komunikan, namun lebih dari itu

sekaligus berperan sebagai sumber pesan yang pada dasarnya

merupakan esensi atau isi/kandungan pesan itu sendiri.

Peranan Harian Kompas dan Republika serta media massa

lainnya, yang paling dominan adalah sebagai “agen of change”. Letak

peranannya adalah membantu dan mempercepat proses peralihan

masyarakat, dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern (F.

Rachmadi, 1990:17).

2.1.3.1. Peranan harian Kompas sebagai media cetak

Dari kedua media tersebut membawa karakter masing-

masing sebagai media cetak. Harian Kompas dengan motto

“Amanat Hati Nurani Rakyat”, mampu membuktikan sebagai

koran terbesar baik dari segi oplah maupun pemasukan iklan.

Prinsip-prinsip profesional, mendahulukan mutu, penuh

tanggung jawab, sebagai alat pemberitaan, kontrol sosial,

Page 7: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

70

pembentuk opini, bermoral dalam pelayanan pada pelanggan,

beretika dalam menyelenggarakan usaha dan menjaga

indepedensi.

Jadi sebagai media cetak Kompas bisa dibilang sukses

dengan Kelompok Kompas Gramedia (KKG), meliputi devisi

pers daerah, surat kabar, majalah, perdagangan, percetakan,

properti, penerbitan dan devisi lembaga keuangan. Pesatnya laju

Kompas dalam bisnis media membuatnya menjadi gurita bisnis

media. Dengan menyebarnya penerbitan Kelompok Kompas

Gramedia ke pelosok daerah posisinya di bisnis pers semakin

mantap, sehingga menjadi pertimbangan tersendiri bagi

masyarakat dalam mengambil keputusan sebagai bacaan

(Bambang Sadono. SY, Dkk, 1996:31).

3.2.Sejarah berdirinya harian Republika

Republika terbit pada 4 Januari 1993, yang lahir dalam keadaan

Indonesia yang terus berubah. Perubahan tersebut hampir melanda semua

aspek kehidupan baik dibidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan

teknologi, sosial serta budaya. Republika adalah sebuah nama yang diberikan

oleh presiden Soeharto, memilih untuk ikut mempersiapkan masyarakat

Indonesia dalam memasuki pembangunan dinamis (Bambang Sadono, dkk,

1996: 36).

Dengan ambisi komersial, perspektif politik, koneksi yang baik harian

ini muncul untuk menghadapi tantangan yang diidentifikasikan para peserta

Page 8: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

71

seminar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun 1991.

Melalui Yayasan Abdi Bangsa Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

(ICMI), membangun Republika menjadi bagian dari media massa Indonesia

dan berfungsi sebagai penopang agar langkah itu bermanfaat bagi

kesejahteraan bersama. Lahirnya Republika dianggap memberikan harapan

baru bagi komunitas Islam untuk tidak lagi berada di pinggiran.

3.2.1. Konteks Islam dalam Republika

Perkembangan masyarakat modern tidak lepas dari

perkembangan media massa. Proses komunikasi antarpersona yang

dilakukan secara face-to-face, tidak sanggup lagi menampung hubungan

interaksi antar manusia dalam masyarakat yang semakin maju. Yang

dibutuhkan masyarakat sekarang ini, adalah media massa yang sanggup

merekam kebutuhan masyarakat baik berita dari dalam maupun luar

negeri. Dengan melihat kondisi seperti itu, Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia (ICMI) mempelopori terbitnya harian Republika yaitu sebuah

media massa yang mengemas berita dengan nuansa keislaman. Bisa

dikatakan seperti itu, hal ini sesuai dengan pernyataan B.J. Habibie

sebagai ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

mengatakan bahwa “perang terhadap kebodohan dan kemiskinan adalah

tugas cendekiawan muslim”. Dalam kesempatan yang sama pula

Republika melaporkan bahwa : Umat Islam tidak perlu takut dan rendah

diri, banyak contoh membuktikan bahwa orang Islam juga sanggup

Page 9: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

72

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern (Ahmad Bahar,

1995: 41).

Parni Hadi sebagai pemimpin harian Republika, adalah seorang

wartawan senior yang pernah bekerja di kantor berita ANTARA. Dalam

susunan redaksionalnya Parni Hadi juga melibatkan seperti Adi Sasono

merupakan tokoh organisasi Lembaga Study pembangunan, intelektual

muslim Nurcholis Madjid, serta para akademisi yang terhormat seperti

pakar ilmu politik Universitas Gajah Mada M. Amien Rais, Prof. Edi

Sedyawati dari Universitas Indonesia, Rektor serta ahli Hukum Islam,

Qurais Syihab (Junarto Imam Prakoso, 1997: 113).

Adanya jajaran redaksional di harian Republika yang diisi para

intelektual negeri kita, diharapkan harian ini mampu mengisi

kekosongan pers nasional yang bernafaskan Islam. Sebelum Republika

lahir sudah ada beberapa terbitan Islam baik berbentuk harian,

mingguan, Tabloid maupun Majalah. Akan tetapi eksistensinya boleh

dikatakan kurang terasa dan bermakna secara informatif, kultural

bahkan politik. Dilihat dari segi oplahnya sangat kecil dan

penggarapannya kurang profesional serta profitnya boleh dikatakan rugi.

Dalam konteks ini kita bisa menduga, bahwa tidak majunya harian

Islam, dikarenakan kurang luasnya pemikiran Islam selama berabad-

abad (Yudi Latif dan Idi Subandy Ibarahim, 1997: 24).

Dalam hal ini dapat dilihat adanya arus kesadaran baru, harapan

dan optimisme oleh sebagian masyarakat muslim dengan hadirnya

Page 10: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

73

media yang bernafaskan Islam. Sebagai medium komunikasi dan

informasi yang berkualitas untuk pengembangan dunia Islam telah

terwujud dengan adanya harian Republika. Melalui media inilah

diharapkan nanti akan dapat mentransfer berbagai informasi baru

dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi dan bisnis,

manajemen, politik modern, nilai-nilai modern serta penyebaran dakwah

secara luas.

3.2.2. Perkembangan harian Republika

Dengan dukungan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia

(ICMI), Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) mudah diperoleh.

Habibie sebagai ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

mendapat dukungan dari mantan presiden kedua R I, Soeharto untuk

mengembangkan Republika yang dianggap membawa aspirasi mayoritas

jurnalis serta intelektual Islam yang liberal dan sekular dalam

mengangkat isu maupun peristiwa. Republika hadir bukan hanya untuk

memberi saluran bagi aspirasi umat Islam yang selama beberapa waktu

terhambat, namun juga informasi yang dibutuhkan masyarakat secara

pluralisme. Kalangan umat juga antusias memberi dukungan atas

saham-saham P T Abdi Bangsa T.bk, sebagai penerbit Republika yang

dibagi-bagi menjadi 51 % untuk Yayasan sendiri, 20 % untuk karyawan

dan sisanya 29 % untuk dijual secara publik khususnya masyarakat

Islam.

Page 11: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

74

Penjualan saham Republika tergolong unik, yaitu 1 lembar

saham dijual kepada satu keluarga sehingga penjualan saham ke publik

ini saja sebuah terobosan baru dalam sejarah pers nasional. Dengan kata

lain Republika akan di miliki sekurang-kurangnya 2,9 juta muslim di

Indonesia. Apabila melihat fenomena yang ada, biasanya kepemilikan

saham hanya dimiliki oleh penanam modal dan karyawan pers saja.

Strategi penjualan saham ke publik ini secara langsung maupun tidak

langsung menciptakan Image bahwa masyarakat muslim akan merasa

memiliki koran tersebut.

Pada bulan Agustus 1993, penjualan Republika mencapai angka

125.000 eksemplar. Dengan pencapaian angka seperti itu, Partni Hadi

selaku pemimpin Redaksi mengklaim bahwa sudah ada 1,3 juta lembar

saham yang terjual. Tidak dapat dibantah lagi bahwa Republika dapat

dikelompokkan sebagai koran berkualitas, yang diproduksi secara

profesional, berwawasan liberal dan diinformasikan oleh nilai-nilai

Islam Progresif (Junarto Imam Prakoso, 1997: 118). Pada tahun yang

sama dengan disain blok yang tak lazim digunakan media pada

umumnya mengantarkan Republika menjadi juara pertama dalam

Lomba Perwajahan Media Cetak. Sedang pada tahun 1995, Republika

membuka situs web di Internet dan pada tahun 1997 pertama kali

mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ). Pendekatan juga

dilakukan pada komunitas pembaca dan menjadi salah satu koran

pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah.

Page 12: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

75

Dalam jangka waktu dua tahun, harian ini meningkatkan hasil

penjualannya menjadi 160.000 eksemplar. Begitu juga dari sisi

penghasilan iklannya, akibat oplah yang berkembang cukup dinamis

maka sejumlah iklan besar pun banyak dipasang di harian Republika.

Sementara iklan mini juga ikut menghiasi halaman secara teratur

(Ahmad Bahar, dkk, 1996: 160).untuk meningkatkan kualitas Republika

melakukan penyempurnaan, misalnya dalam desain tampilan.

Perwajahan Republika dirancang dengan konsep sederhana dan praktis,

faktor penting dari konsep sederhana tersebut berarti Republika mudah

dibaca dan peletakannya tidak membingungkan.

2.1.3. Peranan harian Kompas dan Republika sebagai media cetak

Secara global peranan harian Kompas dan Republika adalah

sama dengan surat kabar lainnya. Apabila dilihat dari kelompoknya,

maka Kompas dan Republika termasuk pers nasional yang memiliki

sasaran khalayak menengah ke atas. Kedudukan dan fungsi Harian

Kompas dan Republika dalam masyarakat sama pentingnya dengan

peranan komunikasi itu sendiri. Harian Kompas dan Republika tidak

hanya sebagai “chanel of communication” semata-mata berfungsi

sebagai pembawa pesan kepada komunikan, namun lebih dari itu

sekaligus berperan sebagai sumber pesan yang pada dasarnya

merupakan esensi atau isi/kandungan pesan itu sendiri.

Peranan Harian Kompas dan Republika serta media massa

lainnya, yang paling dominan adalah sebagai “agen of change”. Letak

Page 13: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

76

peranannya adalah membantu dan mempercepat proses peralihan

masyarakat, dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern (F.

Rachmadi, 1990:17).

2.1.3.2. Peranan Republika sebagai media cetak

Sebagai media cetak harian Republika tidak mau kalah

dengan harian lain yang berskala nasional. Harian Republika

dengan motto “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” yang

menunjukkan semangat dalam mempersiapkan masyarakat yang

terus berubah. Keterbukaan dan perubahan telah dimulai

sehingga tidak ada langkah kembali, karena sebelumnya sudah

sepakat untuk mencapai tujuan. Republika sebagai salah satu

bagian dari media massa Indonesia, berfungsi sebagai penopang

agar langkah itu bermanfaat bagi kesejahteraan bersama.

Dibidang politik Republika tetap mendorong

demokratisasi dan optimalisasi lembaga-lembaga negara dan

mengangkat partisipasi politik semua lapisan masyarakat.

Budaya Republika yang mendukung sikap keterbukaan dan

apresiasi terhadap bentuk-bentuk kebudayaan yang menjunjung

tinggi nilai kemanusiaan, tidak hanya menghadirkan hiburan,

ulasan dan menampilkan berita yang spektakuler, namun juga

mempertajam kepekaan hati serta bersikap kritis terhadap

bentuk-bentuk kebudayaan yang secara langsung atau tidak.

Page 14: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

77

Banyak pendapat yang muncul mengenai keberadaan

koran ini, ada yang bilang beritanya berani, sebagian lagi

menyebutkan sebagai koran masa depan. Memang Republika

berbeda dengan koran lain, hal ini dapat dilihat dalam

pengemasan, pendalaman dan penyajian berita. Republika

cenderung lebih menyajikan berita secara atraktif, jelas dan

tuntas sehingga tidak banyak mengeluarkan energi untuk

memahaminya (Bambang sadono, SY, dkk, 1996: 37).

Bahasa dan gaya penuturannya diupayakan populer,

berkesan tidak kaku tanpa mengabaikan kaidah bahasa.

Ditunjang berita yang tuntas pada satu halaman tanpa

bersambung ke halaman lain, dengan demikian pembaca

memiliki waktu lebih banyak untuk mencari informasi

dihalaman lain. Topik yang dipilih adalah topik-topik yang dekat

dan berdampak langsung terhadap pembaca. Diantara topik yang

ditampilkan Republika antara lain resonansi, hikmah, solilokni,

wacana, tajuk ataupun yang disajikan dalam lembar khusus.

Selain dari topik tersebut harian Republika juga menambah

suplemen didalamnya seperti tekad, rekor, manajer, trande

teknologi, dialog Jum’at yang diasuh beberapa ulama’ besar

Indonesia secara bergantian.

Unsur keislaman diharian Republika sangat dominan,

sebab Republika hadir dalam belantika pers Nasional dengan

Page 15: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

78

latar belakang sosial-politik yang sangat penting. Republika lahir

diatas upaya refleksi kegagalan pers Islam sebelumnya, dan

memformulasikan peran surat kabar Islam tanpa terjebak dalam

perilaku partisan yang eksplisit. Tepat apabila masyarakat

membutuhkan surat kabar kosmopolitan seperti Republika ini,

unsur kedekatan terhadap pembaca menjadi tujuan utama

sehingga masyarakat merasakan keadaan yang dituangkan dalam

tulisan (Agus Sudibyo, dkk, 2001: 11).

3.3. Gambaran umum harian Kompas dan Republika dalam memberitakan

terorisme di Indonesia

Goncangan dahsyat bom 11 September 2001 belum terhapus dari

memori kita, dan dunia memperingati tepat selang satu bulan dan satu hari

runtuhnya menara kembar World Trade Center (WTC) dan Pentagon di New

York Amerika Serikat. Sekarang dunia kembali dikejutkan dengan

meledaknya bom di Bali, salah satu kota wisata dunia tepatnya tanggal 12

Oktober 2002. Ledakan bom ini mampu menyita perhatian masyarakat baik

dalam maupun luar negeri, sebab lebih kurang 182 orang meninggal dan

sekitar 132 orang luka-luka (Kompas, 14 Oktober 2002). Akibat lain yang

ditimbulkan dari ledakan bom ini adalah hancurnya bangunan di sekitar

Page 16: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

79

tempat ledakan serta kerusakan fasilitas publik lainnya seperti, empat

bangunan runtuh, dua puluh rusak berat, dua puluh tujuh mobil dan tujuh

motor hancur. Begitu pula mobil-mobil yang sedang parkir di depan kafe itu

ikut melayang sampai enam meter, dan toko penjual cinderamata yang

berderet sepanjang jalan mengalami kerusakan serta kaca dan tembok rumah

penduduk pada radius dua kilometer ikut retak. Di beberapa jalan sekitar

lokasi berserakan mata uang baik rupiah maupun dolar, khususnya di depan

kantor Bank Panin (Republika, 14 Oktober 2002).

Ledakan dahsyat tersebut terjadi di beberapa tempat di Denpasar,

ledakan pertama sekitar pukul 23.30. waktu setempat, bom meledak diatas

trotoar di Jl. Raya Puputan Renon sekitar 100 meter dari kantor Konsulat

Amerika Serikat dan dalam ledakan ini tidak menimbulkan korban. Ledakan

kedua terjadi di kawasan Jl Legian, Kuta tepatnya di depan Pady’s Club,

beberapa detik kemudian terdengar kembali dentuman keras dari Sari Club. Di

Diskotik inilah korban berjatuhan, sebab kekuatan bom dirasakan sampai

radius 10 Kilometer. Korban yang meninggal tidak dapat dikenali ini

disebabkan selain terbakar tubuh mereka sudah tidak utuh lagi, sehingga

kesulitan dalam mengidentifikasi korban.

Korban ledakan terbesar berasal dari warga Australia, sebab kafe

Sari Club sebagai pusat ledakan dan juga menjadi tempat hiburan wisatawan

Australia. Untuk lebih rincinya tentang berapa banyak ledakan bom Bali

berikut jumlah menurut asal Negaranya.

Tabel 3

Daftar korban bom Bali berdasarkan asal negara

Page 17: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

80

No Negara asal Jumlah (orang) Prosentase 1 Australia 89 44.72 % 2 Indonesia 38 19.10 % 3 Inggris 22 11.06 % 4 Swedia 9 4.52 % 5 Amerika Serikat 7 3.52 % 6 Jerman 6 3.02 % 7 Belanda 4 2.01 % 8 Denmark 3 1.51 % 9 Selandia Baru 3 1.51 % 10 Perancis 3 1.51 % 11 Afrika selatan 2 1.01 % 12 Jepang 2 1.01 % 13 Korea Selatan 2 1.01 % 14 Brazil 2 1.01 % 15 Canada 1 0.50 % 16 Ekuador 1 0.50 % 17 Italia 1 0.50 % 18 Polandia 1 0.50 % 19 Portugal 1 0.50 % 20 Singapura 1 0.50 % 21 Taiwan 1 0.50 %

Total 199 100 % Sumber data : Jawa Pos 12 Mei 2003 (Wahyudi Purnomo dan Yusuf Hidayat, 2003: 80).

Dilihat dari banyaknya warga asing sebagai korban tidak mungkin

apabila ledakan tersebut tanpa disengaja, karena sepertinya mereka (para turis)

yang menjadi sasaran utama dari bom tersebut. Pengeboman nampaknya tidak

lagi menjadi peristiwa yang langka di negara kita, ironisnya sampai sekarang

masih banyak kasus yang belum terungkap siapa pelakunya. Terhitung mulai

tahun 1957-2002, lebih kurang terjadi dua puluh kali pengeboman di

Indonesia (Kompas, 17 November 2002). Selama pemerintahan Megawati

sendiri telah terjadi ledakan bom sebanyak 16 kali ledakan.

Melihat banyaknya korban bom yang meledak mempunyai daya

ledak tinggi, namun pada awal terjadi ledakan terdapat silang pendapat

Page 18: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

81

tentang bahan yang digunakan. Dari pihak kepolisian memberi pengakuan

bahwa bahan peledaknya adalah jenis C4 (C four), bahan ini merupakan

pengembangan dari peledak T N T (Trinitrotoluence) yang ditambah dengan

jenis R D X sehingga hasil campuran bahan ini mempunyai daya ledak yang

tinggi (Kompas 17 Oktober 2002).

Tentang bahan peledak yang mampu mengguncangkan Indonesia

itu, Z.A Maulani (Mantan KA. BAKIN era Habibie) berpendapat bahwa bom

Bali merupakan pekerjaan pelaku yang profesional. Beberapa pertimbangan

yang menjadi dasar penyimpulan analisis tersebut diantaranya, sebagai

berikut:

1. Ledakan itu mengakibatkan ratusan orang menjadi korban, termasuk

puluhan mobil terbakar dan puluhan bangunan rusak porak-poranda.

2. Radius kerusakan yang ditimbulkan begitu luas, dalam istilah militer bom

ini mempunyai demolisi sampai 200 meter. Padahal granat 108 mm hanya

mempunyai radius kerusakan 50 meter, jadi bisa dibilang kekuatan bom

ini setara belasan granat 108 mm dijadikan satu. Bisa juga bahan peledak

ini tidak diproduksi Indonesia hanya pihak luar negeri seperti Amerika

Serikat yang mampu membuat jenis C4 ini.

Selain dari profesinalnya pelaku peledakan, Maulani juga

menambahkan bahwa Bom yang digunakan termasuk golongan micro nuke

atau yang dikenal dengan istilah Special Atomic Demolition Munition

(SADM). Daya ledak jenis ini setara dengan 4 ton T N T, negara-negara yang

Page 19: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

82

mempunyai SADM adalah Amerika serikat, Inggris, Perancis, Israel dan rusia

(Republika 17 Oktober 2002).

Kekejaman bom bali mendapat reaksi keras baik dari dalam maupun

luar negeri, spekulasi tentang para pelaku pengeboman menghiasi hampir

semua media massa. Sebagian besar percaya bahwa para pelaku bom Bali,

adalah kelompok-kelompok radikal Islam yang belakangan ini tumbuh subur

di Indonesia. Kepercayaan ini bukan hanya didasarkan pada sikap dan

perilaku kelompok tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai statement

para kepala negara asing yang menuduh jaringan Al Qaeda berada dibalik

serangan bom Bali tersebut.

Tidak mengherankan apabila media massa membuat kilas balik

dugaan keterlibatan kelompok-kelompok ini dalam berbagai aksi kekerasan di

Indonesia, seperti Laskar Jihad dalam perang etnis dan agama di Ambon,

Front Pembela Islam (FPI) dalam berbagai pengrusakan tempat-tempat

hiburan malam di Jakarta. Media massa juga pernah mengangkat berbagai

organisasi, jaringan latihan perang yang mereka lakukan (Muhamad Asfar

dan M. Khaiyan, 2003: 107).

Sebaliknya sebagian meyakini bahwa para pelaku bom Bali

bukanlah berasal dari kekuatan Islam Radikal, tetapi konspirasi internasional

sebagai jalan untuk menjatuhkan Islam. Tidak ada bukti bahwa kelompok

Islam Radikal yang berada dibalik kasus bom di Indonesia. Ketika rakyat

Palestina melakukan perlawanan, sekedar untuk mempertahankan hak daerah

yang dijajah oleh Israel, maka media massa internasional mempublikasikan

Page 20: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

83

Palestina sebagai negara teroris (Republika, 18 Oktober 2002). Pencitraan

tersebut yang sedang diberikan terhadap negara Indonesia, sebagai

konsekuensi dari aksi kelompok yang dianggap radikal dan wajar jika media

mempunyai keberpihakan terhadap golongan tertentu.

Untuk menangkap pelaku peledakan di Bali, aparat kepolisian

melakukan investigasi terus menerus. Usaha keras polisi mendapat hasil

dengan tertangkapnya salah satu pelaku bom Bali yaitu Amrozi yang dianggap

sebagai pelaku pengeboman. Dia ditangkap polisi di rumah orang tuanya,

pada hari selasa 5 November 2002. dia tidak melakukan sama sekali, bahkan

petugas dibiarkan menggeledah rumah orang tuanya untuk mencari bukti lain

(Republika, 9 November 2002). Sebagian penduduk setempat tidak percaya

bahwa Amrozi yang melakukan peledakan di Bali, di desanya Amrozi hanya

dikenal sebagai montir sepeda motor dan orang yang taat menjalankan sholat

lima waktu. Tidak itu saja, Amrozi juga termasuk pengurus pondok pesantren

Al-Islam Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur yang didirikan kakaknya H.

Ja’far Soddiq.

Mabes Polri memberikan keterangan mengenai kronologis

penangkapan Amrozi sebagai berikut (Republika, 14 November 2002) :

1. Tanggal 5 November 2002, Mabes Polri dan Polda Jawa Timur

menangkap Amrozi di rumahnya desa Tenggulun, Pacitan, Lamongan,

Jawa Timur.

Page 21: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

84

2. Tanggal 7 November 2002, Kapolri Jenderal Da’i Bachtiar mengatakan

bahwa Amrozi yang menjadi penanggung jawab lapangan peledakan di

Kuta.

3. Tanggal 8 November 2002, Amrozi dinyatakan resmi sebagai tersangka

peledakan bom Bali

4. Tanggal 9 November 2002, Ustad Zakaria selaku pemimpin pondok

pesantren Al-Islam diminati keterangan sehubungan dengan kedekatan

Amrozi.

5. Tanggal 10 November 2002, Brigjen Edward Aritonang mengatakan

polisi telah menemukan residu di rumah Amrozi

6. Tanggal 11 November 2002, polisi juga menemukan M-16, FN dan

Amunisi di Hutan Dadapan, Lamongan, Jawa Timur.

7. Tanggal 12 November 2002, polisi kembali Pondok Pesantren Al-Islam

dan ditemukan pralon yang mirip barang penemuan polisi di hutan

Dadapan, serta polisi menetapkan kedua adik Amrozi yaitu Ali Imron dan

Ali Fauzi sebagai tersangka

Imam Samudra yang di duga sebagai pelaku utama pengeboman,

hari Kamis 21 November 2002 tertangkap tim investigasi gabungan polri di

pelabuhan Merak, Banten. Imam Samudra yang mempunyai nama lain Abdul

Aziz, diduga juga terlibat dalam peledakan bom di malam Natal Tahun 2000,

ditangkap sekitar pukul 17.30 waktu setempat ketika menumpang bus Kurnia

di dermaga I pelabuhan Merak. Bus yang ditumpangi Imam Samudra ini antri

Page 22: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

85

untuk memasuki kapal Feri yang dijadwalkan ke Lampung pukul 17.45

(Kompas, 22 November 2002).

Setelah menangkap Imam Samudra, polisi juga menangkap Amin,

pada hari kamis Malam di Rumah sakit yang sedang menunggui anaknya yang

baru lahir. Bukan itu saja polisi juga menangkap Rouf, pada hari selasa dan

Yudi pada hari Rabu di Ciruas, Serang, Banten. Ketiga orang tersebut yang

menyertai Imam Samudra ke Bali dalam proses peledakan bom di Kuta.

Keberhasilan ini merupakan pengembangan tim investigasi dari interogasi

mereka terhadap Amrozi salah seorang tersangka yang tertangkap 5

November 2002 lalu. Dalam pengakuannya, untuk mendanai biaya

operasional peledakan bom Bali Imam Samudra dan kawan-kawannya

melakukan perampokan toko emas Elita Indah di pusat perdagangan Royal,

Serang, Banten pada akhir Maret 2002 (Republika 23 November 2002).

Kemampuan Imam Samudra dalam merakit bom tidak diragukan

lagi, selain bom bali juga pernah terlibat dalam peledakan bom di Gereja

Santa Anna, Duren Sawit, Gereja HKBP Jakarta dan Gereja di Batam,

termasuk peledakan bom di Atrium Senen Jakarta. Kepandaian dalam merakit

bom ini didapat di Afghanistan, sebelumnya sempat tinggal di Johor Malaysia

selama 6,5 tahun. Setelah itu ia kembali ke Afghanistan selama 2,5 tahun baru

kemudian di sana belajar senjata api, merakit bom dan menjinakkan ranjau.

Tahun 2000 ia kembali ke Indonesia untuk melakukan observasi dalam rangka

melakukan aksi jihad (Republika, 23 November 2002) .

Page 23: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

86

Dalam keberhasilannya menangkap pelaku peledakan bom Bali,

Perdana Menteri Australia John Howard memberikan penghargaan kepada

pemerintah Indonesia (Kompas 25 November 2002). Berikut ini diagram para

jaringan tersangka peledakan bom di Bali dan kaitannya dengan beberapa

peristiwa pengeboman di Jakarta versi Mabes Polri.

Page 24: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

87

Tabel 4 Jaringan tersangka peledakan bom di Kuta Bali dan Jakarta

versi Mabes Polri * Gereja Katedral * Gereja Oika * Gereja Santa ana Bisa jadi tersangka Kumene * Gereja St. Yosep * Gereja HKBP membantu menyiapkan senjata dan amunisi di hutan Dadapan * Gereja Kolonial * Plasa Atrium bisa jadi tersangka * Gereja Anglikan

Sumber data : Kompas, 17 Nopember 2002

Osama bin Laden Al Qaedah

Hambali, Asal Jawa Barat Perancang

peledakan bom Bali

Prof. Ashari Warga Malaysia

hli b h

Umar (1) Asal Pemalang

Peran tidak jelas

Teuku Idris Asal Aceh Peran

tidak jelas

Imam Samudra Asal Jawa Tengah

diduga perakit

Amrozi Asal Lamongan

pembeli bahan

peladak dan

Ali Imron Asal Lamongan

pelaksana lapangan dan pemilik senjata api

Mukhlas Asal Lamongan

pemegang dan penyalur dana operasi peledakan

Dul Matin Asal Jawa Tengah peran tidak jelas

Umar (2) Asal Bali peran

tidak jelas

Sketsa

empat

Dedi Setiono Musa Abdul Jabar Asep

al Darwin al Abdullah

Rusli Al Ibrahim Al Diki

Taufik bin Abd. Halim Al Dany

Agung Al dedi Maular

Silverster Tendean Penjual bahan peledak

Tafsir Penampung jok mobil L-300

Nurminda Marno Yadi Komar Taufik

Page 25: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

88

Kecenderungan pemberitaan tentang ledakan di Kuta, Bali adalah

tindakan terorisme, seperti berita yang diturunkan oleh harian Kompas 14

Oktober 2002. Dengan mengutip pernyataan dari Menkopolkam Susilo

Bambang Yudhoyono, mengatakan bahwa:

“Terorisme sudah ada di sekeliling kita, di depan mata kita. Jangan kita kehilangan hati nurani dan akal sehat. Karena itu harus kita cegah dan tangkal. Apabila tetap terjadi, harus kita tindak secara tegas”.

Dari pernyataan tersebut diangkat Kompas sebagai headline, sehingga dalam

membingkai berita tentang bom Bali Kompas condong bahwa tindakan

tersebut sebagai bentuk terorisme. Di hari yang sama Republika tidak secara

tegas memberitakan bom Bali sebagai tindakan terorisme.

Adapun dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis berita

tentang bom Bali selama tiga bulan dimulai dari bulan Oktober-Desember

2002. Untuk membandingkan berita-berita bom Bali ini, maka penulis akan

mengangkat berita yang isinya sama namun dimaknai secara berbeda oleh

media. Bahwa media mempunyai frame yang berbeda dalam mengemas berita

untuk ditampilkan kepada pembaca. Adapun berita yang akan dianalisis

adalah sebagai berikut:

Page 26: BAB III SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HARIAN KOMPAS SERTA REPUBLIKA DAN GAMBARAN

89

Tabel. 5

Pemberitaan tentang terorisme di surat kabar Kompas dan Republika

Surat Kabar Tanggal Judul Berita

Kompas 14 Oktober 2002 Indonesia Dalam Bahaya Presiden Kutuk keras Aksi peledakan Bom Menkopolkam: Terorisme di Depan Mata Kita

18 Oktober 2002 Ba’asyir dipanggil sebagai tersangka 19 Oktober 2002 Ba’asyir : kesaksian Umar Al Faruq palsu 27 Oktober 2002 Jamaah Islamiyah masuk daftar PBB 29 Oktober 2002 Abubakar Ba’asyir dipindah ke Jakarta,

bentrokan polisi, massa tak terhindarkan 8 Nopember 2002 Amrozi penanggung jawab lapangan 18 Nopember 2002 Polisi publikasi enam wajah tersangka 22 Nopember 2002 Imam Samudra ditangkap di Merak Republika 14 Oktober 2002 Sabtu hitam di Legian 18 Oktober 2002 Ba’asyir jadi tersangka 19 Oktober 2002 Ba’asyir minta Faruq dihadirkan 27 Oktober 2002 JI resmi masuk daftar teroris PBB 29 Oktober 2002 Ba’asyir dibawa paksa ke Jakarta 8 Nopember 2002 Polisi lacak kaitan Amrozi-Ba’asyir 18 Nopember 2002 Polisi umumkan 6 tersangka baru 22 Nopember 2002 Imam Samudra tertangkap