26
1 Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian Objek penellitian merupakan salah satu komponen atau dalam penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah katering Sekolah Menengah Pertama (SMP) PRIBADI. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi (X1) menu seimbang, (X2) kualitas makanan dan (Y) daya terima murid Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun yang menjadi subjek penelitiannya yaitu murid Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyajian makanan berdasarkan menu seimbang dan kualitas makanan terhadap daya terima murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pribadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

1

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian

Objek penellitian merupakan salah satu komponen atau dalam penelitian yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian yang menjadi perhatian

dalam penelitian ini adalah katering Sekolah Menengah Pertama (SMP)

PRIBADI. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi (X1) menu seimbang,

(X2) kualitas makanan dan (Y) daya terima murid Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Adapun yang menjadi subjek penelitiannya yaitu murid Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyajian

makanan berdasarkan menu seimbang dan kualitas makanan terhadap daya terima

murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pribadi

Page 2: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

2

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan

verifikatif. Menurut Nazir (1983:54) menyatakan bahwa:

metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran

dari suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan dimana

dalam penelitian ini akan diuji apakah ada pengaruh antara menu seimbang dan

kualitas makanan terhadap daya terima pada sekolah Pribadi.

Page 3: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

3

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel /

Sub

Variabel

Konsep

Teoritis

Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Menu

seimbang

(X1)

Menu seimbang adalah menu

yang terdiri dari beraneka

ragam makanan dalam jumlah

dan proporsi yang sesuai,

sehingga memenuhi

kebutuhan gizi seseorang guna

pemeliharaan dan perbaikan

sel-sel tubuh dan proses

kehidupan serta pertumbuhan

dan perkembangan

(Almatsier,2005)

1. Tanggapan murid

SMP Pribadi

terhadap sajian

makanan dalam

satu porsi

2. Tanggapan murid

SMP Pribadi

menganai sajian

makanan

berdasarkan sumber

gizi berdasarkan

karbohidrat,

protein, lemak,

vitamin dan mineral

A.Sajian makanan

perporsi

B.Sumber zat gizi:

1. Karbohidrat:

sumber

karbohidrat: nasi,

kentang,

Serealia

2. Protein: protein

ada 2 bagian

yaitu

a. Protein nabati

dan protein

hewani

sumber protein

nabati:tahu,

tempe

b. Sumber protein

hewani:

daging,telur,

ayam

3. Lemak: lemak

ada dua bagian

yaitu:

a. Lemak nabati

b. Lemak hewani

4. Vitamin

5. Mineral

Ordinal

Page 4: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

4

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kualitas

makanan

(X2)

Menurut Marsum (2005:157-

161) Quality of item, atau soal

mutu makanan

Mengenai mutu makanan, yang

perlu diperhatikan adalah:

1. Flavour (rasa/bau)

Harus diperhatikan bahwa

rasanya harus enak dan

baunya harus sedap

1. Consistency (kemantapan,

ketetapan)

Mutu hidangan/menu yang

disajikan harus dijaga

supaya mantap atau tetap

baik, baik mutu, rasa,

maupun aroma

2. Texture/form/shape

(susunan/bentuk/potongan)

Di dalam menyajikan menu

harus ada hidangan yang

ringan(yaitu hidangan

pembuka), ada hidangan

yang agak berat yaitu (sop),

dilanjutkan dengan

hidangan berat (hidangan

utama), kemudian disusul

dengan hidangan ringan

lagi, yakni dengan dessert

atau hidangan penutup. Jadi

tidak boleh menyajikan

hidangan yang berat-berat

semua sehingga tidak

termakan oleh tamu.

Sebaliknya juga tidak boleh

menyajikan hidangan yang

ringan semua.

Texture/susunan menu

dapat pula diartikan sebagai

upaya menyusun hidangan

yang lengkap yang

memperhatikan ada

hidangan:

1. Yang dikunyah baru

ditelan: hidangan

pembuka

2. Yang langsung ditelan :

hidangan soup pada

umumnya

3. Yang dikunyah baru

ditelah: hidangan utama

4. Yang langsung telan lagi:

hidangan penutup contoh

puding

3. Nutritional Content

Skor mskala likert

mangenai pendapat

murid SMP PRIBADI

mengenai kualitas

produk makanan

yang mencakup

1. Flavour (rasa/bau)

2. Consistency

(kemantapan,

ketetapan)

3. Texture/form/shape

(susunan/

bentuk/potongan)

4. Visual appeal

(penampilan

makaanan)

5. Aromatic Apeal

(aroma makanan)

6. Nutritional Content

7. Temperature (panas

atau suhu)

1. Flavour:

kesesuaian rasa

2. Consistensy:

kesesuian dengan

jenis

makanan,tingkat

makanan matang

atau tidak

3. Potongan: bentuk

potongan sesuai

dengan bahan

makanan

4. Visual apeal

(penampilan

makanan)

5. Nutritional

content gizi

makanan yang

selalu dijaga dan

diatur

komposisinya

yang terdiri

bahan makanan

yang dipilih

menggugah

selera

6. Aromatic Apeal

(daya penarik

lewat aroma

makanan)

Aroma makanan

memancing selera

makan

7. Temperature:

panas atau dingin

sesuai dengan

makanan yang

yang disajikan.

Contoh salad

disajikan dalam

suhu dingin,sup

dalam suhu panas

Ordinal

Page 5: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

5

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kandungan gizi)

Makanan yang disajikan

harus perlu diperhatikan

kandungan gizinya.

Walaupun didalam food

service industry yang

bersifat komersial (yaitu di

dalam semua restoran)

penyajian makanan yang

diutamakan

penampilannya, gizi

dinomor duakan, namun

tidak berati bahwa dalam

menyusun menu boleh

mengabaikan masalah gizi

4. Visual appeal (daya tarik

lewat ketajaman mata)

dalam menyusun suatu

hidangan perlu

diperhatikan

penampilannya. Hidangan

harus diatur, disusun

dengan rapi, seni dan baik

agar benar-benar menarik

sehingga menimbulkan

selera makaan bagi tamu.

5. Aromatic appeal (daya

penarik lewat bau harum)

didalam menyusun suatu

hidangan perlu juga

diperhatikan aromanya.

Makanan yang disajikan

harus sedap atau harum

aromanya sehingga lebih

membangkitkan selera

makan para tamu. Menurut

penyelidikan ternyata

bahwa daya penarik mata

lebih kuat dari pada daya

tarik lewat bau harum

makanan

6. Temperature (panas atau

suhu)

Artinya dalam menyajikan

makanan harus

diperhatikan suhunya.

Makanan panas harus

disajikan dalam keadaaan

yang benar-benar panas,

dengan piring yang panas.

Untuk makanan yang

dingin harus disajikan

dalam keadaan dingin

dengan piring dingin atau

tempat yang dingin pula

Page 6: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

6

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Arikunto (2002:109) “populasi adalah keseluruhan aspek

penelitian”.

Menurut (Sugiyono, 2006:89) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek atau benda-benda alam yang

Daya terima

(y)

Dikatakan daya terima baik,

untuk laki-laki jika

menghabiskan semua makanan

yang disajikan, dikatakan daya

terima makanan kurang baik

jika tidak menghabiskan semua

makanan yang disajikan dan

untuk perempuan jika

menghabiskan kurang dari tiga

perempat dari makanan yang

disajikan kurniah (2010)

Skor skala likert

mangenai pendapat

daya terima murid

SMP PRIBADI

1. Porsi makanan

2. Flavour (rasa/bau)

3. Consistency

(kemantapan,

ketetapan)

4. Texture/form/shape

(susunan/

bentuk/potongan)

5. Visual appeal

(penampilan

makaanan)

6. Nutritional Content

7. Temperature (panas

atau suhu)

Tingkat daya terima

dapat di dorong

melalui beberapa

faktor eksternal

yaitu flavour,

consistency,teksture

,visual

apeal,aromatic

apeal, nutritional

content,

temperature, porsi

untuk

Menghabiskan

makanan

Bagi yang pria

menghabiskan

makanan, bagi yang

wanita tiga

perempat makanan

dalam satu porsi

Ordinal

Page 7: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

7

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang demikian oleh subyek

atau obyek. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh murid SMP.

1.4.2 Sampel

Menurut Arikunto (2002:109) “sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.

Menurut Sugiyono (2006:90) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”

Karena populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka jumlah

sampel dalam penelitian ini melalui pendekatank menurut Slovin yang dapat

menentukan rumus sampel dari populasi

Rumus Slovin

Keterangan:

N= Populasi

n= Sampel

e= 5% (tingkat kesalahan)

𝑛𝑁

1 − 𝑁(𝑒)2

Page 8: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

8

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi sampel yang diambil adalah sebanyak 82 responden. Teknik sampling

yang digunakan yaitu probability sampling. Menurut Sugiyono (2006:246)

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel random

sampling. Sampel penelitian yang diambil adalah murid kelas 1, 2 dan kelas 3

SMP pribadi. Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah sampel

random sampling.

Menurut Arikunto (2002:111) sampel random adalalah dalam pengambilan

sampelnya peneliti mencampur subjek-subjek didalam populasi sehingga semua

subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama

kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel,

setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut mulai 1 sampai

dengan banyaknya subjeknya, di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti

sudah menentukan lebih dulu besarnya jumlah sampel yang paling baik.

1.5 Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dapat di lakukan dengan cara:

A. Metode Observasi :

Page 9: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

9

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi

yang lebih akurat mengenai variabel yang diteliti yaitu pengaruh

menu seimbang dan kualitas makanan terhadap daya terima murid

sekolah menengah pertama sekolah Pribadi Bandung serta untuk

memperoleh informasi lain yang belum dapat diperkirakan

sebelumnya.

B. Penggunaan kuesioner atau angket :

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan angket kepada murid sekolah menengah pertama

Pribadi Bandung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh

penulis

C. Wawancara :

Wawancara dilakukan di Sekolah Pribadi khususnya Sekolah

Menengah Pribadi Bandung yang berlokasi di jalan PHH Mustofa

No 41, Bandung yang mana penulis mewawancarai beberapa murid

sekolah menengah pertama yang digunakan untuk mengumpulan

data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dan

untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari sumbernya.

1.6 Pengujian Realibilitas dan Validitas

Page 10: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

10

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini jenis data yang terkumpul adalah data ordinal,

sedangkan data yang dapat diuji oleh regresi dan korelasi harus memiliki data

interval. Oleh karena itu, maka data yang berjenis ordinal harus ditingkatkan

menjadi data interval melalui Method of Succesive Interval. Adapun langkah kerja

metode of succesive interval yaitu sebagai berikut:

1. Perhatikan jawaban dari setiap pertanyaan dalam kusioner

2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan beberapa

responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya =

proporsi (p)

4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya (pk) dengan cara

menjumlahkan antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya

5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z)

untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku

7. Tentukan nilai skala (scale value) untuk setiap nilai Z dengan rumus:

Scale Value = (Density at lower limit) – ( Density at upper limit )

( Area below upper limit ) – ( Area below lower limit )

Page 11: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

11

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana :

Density at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah

Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas

Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas

Area Under Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah

Setelah data ditransformasikan dari data ordinal keinterval maka

langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis menggunakan teknik

regresi untuk menguji pengaruh variabel X1, X2 dan Y

3.6.1 Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi keakuratan dan

prediksi suatu alat ukur (quesioner) yang dilakukan dalam waktu berbeda

namun hasil penelitian tetap sama. Menurut Arikunto (2002:154) menyatakan

bahwa

reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Realibilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu. Realibel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan.

Pada penelitian ini reliabilitas diperoleh dari jumlah 82 responden dengan

dk =n-2, maka diperloeh dk=82-2 = 80 dengan demikian rtabel sebesar 0,220 dan

juga dengan menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini

berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas

menggunakan item total.

Page 12: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

12

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian reabilitas menggunakan rumus alpha. Rumus alpha digunakan

untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket

atau soal bentuk uraian.

Rumus alpha:

Arikunto (2002:171)

Dengan keterangan:

r11 = realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banmyaknya soal

b2

= jumlah varians butir

b2

= varians total

Sedangkan rumus variannya adalah

Keterangan:

b2

= harga varian peritem

x2

= jumlah kuadrat jawaban responden tiap item

(x2) = jumlah kuadrat skor seluruh responden tiap item

Page 13: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

13

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = jumlah responden

mencari varian total dengan rumus:

b2

= harga varian peritem

x2

= jumlah kuadrat jawaban responden tiap item

(x2) = jumlah kuadrat skor seluruh responden tiap item

n = jumlah responden

Setelah diperoleh r11 hitung maka selanjutnya untuk dapat maka

dikonsultansikan dengan rtabel dengan taraf kesalahan 5%. Jika r11 hitung lebih

besar dari rtabel maka disimpulkan instrumen tersebut realibel dan jika rhitung lebih

kecil dari rtabel maka instrumen. Keputusannya dengan membandingkan rhitung

dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

rhitung > r tabel berarti reliabel dan jika rhitung < r tabel berarti tidak reliabel

Setelah instrument dikatakan valid dan reliabel maka instrument tersebut

dapat dipakai untuk mengumpulkan data. Dari instrument yang telah diuji

oleh penulis dapat dibuktikan bahwa semua instrument tersebut reliabel,

sebagaimana yang terlihat pada tabel.

Tabel 3.4

Page 14: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

14

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Pengujian Reliabilitas

No. Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1. Menu seimbang (X1) 0,721 0,220 Reliabel

2. Kualitas makanan (X2) 0,820 0,220 Reliabel

3. Daya Terima (Y) 0,919 0,220 Reliabel

3.6.2 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011:348) uji validitas dilakukan untuk

mengetahui valid atau tidaknya suatu penelitian dan jika hasil penelitian

yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.instrumen yang valid

berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid

Uji validitas ini digunakan teknik korelasi Pearson Product Momentt:

Riduwan& sunarto (2011:81)

Keterangan :

r = Koefisien Validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Page 15: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

15

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Uji validitas instrumen penelitian ini adalah menggunakan dk = n-2

dengan responden sebanyak 82 responden, yaitu dk= 82-2 = 80 dengan taraf nyata

α= 0,05 maka rtabel diperoleh sebesar 0,220. Perhitungan uji validitas dengan

menggunakan teknik korelasi produk momen, karena data merupakan data ordinal

maka diolah terlebih dulu dengan metode Succesive Interval (MSI) yang

kemudian diolah dengan IBM SPSS 21maka hasilnya dapat dilihat dalam tabel.

Keputusan pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut:

a. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung>rtabel

b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid rhitung<rtabel

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Instrumen

No Item Pernyataan Nilai

Ket r hitung r tabel

I. Menu Seimbang

A.

Dari porsi makan, apakah pihak katering sekolah menyajikan

makanan sesuai porsi makan sehari-hari ~

-

1 Makan pagi yang disajikan sesuai dengan porsi anda 0,469 Valid

2 Selingan pagi yang disajikan oleh katering sekolah sesuai dengan

porsi makan anda sehari-hari 0,522 valid

3 Makan siang yang disajikan oleh katering sekolah sesuai dengan

porsi makan anada sehari-hari 0,443 valid

4 Selingan sore yang disajikan oleh pihak katering sekolah sesuai

dengan porsi makan anda sehari-hari 0,443 Valid

5 Makan malam yang disajikan oleh pihak katering sekolah sesuai

dengan porsi makan anda sehari-hari 0,589 valid

B. Dari komposisi gizi ~ ~

6. Makanan pokok seperti mie, nasi, roti 0,454 Valid

7. Protein hewani seperti daging sapi, ayam, telur, ikan 0,560 valid

Page 16: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

16

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber:pengolahan data 2013

8. Protein nabati seperti tempe, tahu, oncom 0,458 valid

9. Lemak hewani seperti keju, susu, ice cream, puding 0,403 Valid

10.Lemak nabati seperti goreng-gorengan seperti bakwan,

pisangmolen, kacang-kacang seperti kacang almond, kacang

mete

0,515

valid

11. Sayuran seperti sayur bayem, capcay, sayur asem, sayur sop 0,553 valid

12. Buah seperti pepaya, apel, melon, pisang, semangka 0,365 valid

No Item Pernyataan Nilai

Ket r hitung r tabel

II. Kualitas Makanan

1 Kelezatan makanan sesuai dengan selera makan anda sehari-hari 0,686

0,220

Valid

2 Kematangan makanan yang sesuai dengan jenis makanannya misalnya

sayuran tidak baik jika terlalu matang 0,487 valid

3 Bahan makanan yang dipotong sesuai dengan variasi potongan misalnya

yaitu potongan berbentuk bunga, segitiga 0,528 valid

4 Warna makanan sesuai dengan jenis warna makanannya misalnya sayuran

berwarna hijau segar 0,589 Valid

5 Gizi makanan yang disajikan 0,583 valid

6 Aroma makanan yang disajikan menggugah selera makan 0,804 Valid

7 Suhu makanan yang disajikan oleh pihak katering sesuai dengan jenis makanannya misalnya sup yang disajikan dalam keadaan panas

0,603 valid

Page 17: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

17

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Item Pernyataan

Nilai

Ket r

hitung r table

III. Daya Terima

Tanggapan mengenai daya terima murid SMP ~

0,220

0,220

0,220

~

a. Berdasarkan porsi makan pagi, apakah anda

menghabiskan makanan dalam satu porsi pada

saat makan pagi 1. Menghabiskan dalam 1 porsi

0,503 Valid

2. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,459

b. Berdasarkan porsi makan selingan pagi,apakah

anda menghabiskan makanan dalam satu porsi

pada saat selingan pagi

3.Menghabiskan dalam 1 porsi

0,530 Valid

4. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,520

c. Berdasarkan porsi makan siang apakah anda

menghabiskan makanan dalam satu porsi pada

saat makan siang

5.Menghabiskan dalam 1 porsi

0,494 Valid

6. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,549

d. Berdasarkan porsi makan selingan sore, apakah

anda menghabiskan makanan dalam satu porsi

pada saat selingan sore

7. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,632 Valid

8. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,598

e. Berdasarkan porsi makan malam, apakah anda

menghabiskan makanan dalam satu porsi pada

saat makan malam

9.Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,649 Valid

10. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,654

f. berdasarkan rasa atau kelezatan makanan,

apakah anda akan

11. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,457 Valid

12. Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,506

g. Berdasarkan kematangan makanan apakah

anda akan

13. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,688 Valid

14.Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,642

ii. Berdasarkan variasi bentuk potongan sesuai

dengan jenis makanannya misalnya

potongan pada wortel bentuk potongannya

yaitu potongan segitiga, potongan kotak,

potongan bulat

~ ~

15. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,707 Valid

16. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,589

j. berdasarkan warna makanan misalnya

warna sayuran berwarna hijau segar

apakah anda akan

17. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,716 Valid

18. Hanya menghabiskan makanan ¾

porsi 0,557

Page 18: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

18

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber :pengolahan data 2013

k. Berdasarkan gizi makanan Makanan pokok

seperti nasi, mie, roti

Protein hewani contoh daging, ayam,

telur, ikan

Protein nabati tempe, tahu, oncom

Lemak hewani seperti keju

Lemak nabati seperti kacang-kacangan

seperti kacang almond, kacang mete,

gorengan seperti bakwan

Vitamin dan mineral seperti sayur seperti

bayem, sayur sop, sayur asem

Buah seperti pepaya, apel, melon, jeruk,

semangka

Apakah anda akan:

19. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,743 Valid

20. Hanya menghabiskan makanan dalam

1 porsi 0,586

l. Berdasarakan makanan, dari suhu misalnya

sup disajikan panas, apakah anda akan:

2. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi

0,705 Valid

3. Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,651

Page 19: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

19

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Uji Asumsi Dasar

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data biasanya digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan

metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu

data berasal dari distribusi yang normal. Menurut Priyatno (2010:71) uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan pada SPSS

(software product and servie soltion)21

3.7.2 Uji Linieritas

Menurut Riduwan dan Sunarto (2011:103) Uji linieritas berbeda

dengan uji signifikansi, adapun perbedaannya terletak pda

pengambilan keputusan (kaidah pengujian) yaitu:

1. Menentukan keputusan pengujian signifikansi

Jika Fhitung>Ftabel maka Ho artinya tidak signifikandan

apabila Fhitung <Ftabel tima Ho artinya tidak signifikansi

2. Menentukan keputusan pengujian linieritas

Page 20: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

20

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika Fhitung <Ftabel maka tolak Ho artinya data berpola linier

dan Fhitung >Ftabel maka terima Ho artinya data berpola tidak

linier

3.8 Rancangan Analisis Regresi

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan

model regresi linier ganda sebagai berikut:

Sugiyono (2011:275)

Keterangan

Y = Daya terima siswa

X1 = Menu seimbang

X2 = Kuaitas makanan

a = Konstanta

b1 = Koefiseien regresi menu seimbang

b2 = Koefisien regresi kualitas makanan

3. 9 Analisis Korelasi

Model analisa data yang digunakan untuk mengerahui pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan

sementara digunakan model sebagai berikut:

Y= a+b1X1+b2X2

2

22

.

21

212121

211

2

xx

xxyxyxyxyx

xxyr

rrrrrR

Page 21: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

21

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono(2011:233)

Keterangan:

21. xxyR = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

1yxr = Korelasi product momentantara X1 dengan Y

2yxr = Korelasi product momentantara X2 dengan Y

21xxr = Korelasi product momentantara X1 dengan X2

jadi untuk menghitung korelasi ganda maka harus lebih dulu korelasi

sederhananya dulu melalui korelasi moment product

pengujian signifikan terhadap koefisien korelasi ganda menggunakan rumus

Sugiyono (2006:217)

Dimana :

R= Koefisien korelasi ganda

K= Jumlah Variabel independent

N= Jumlah anggota sample

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk

pembilang = k dengan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan

misalnya 5%. Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisiensi korelasi ganda yang

diuji adalah signifikan yaitu diberlakukan untuk seluruh populasi.

3.10 Koefisien Determinasi (r2)

𝐹𝐻 =𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Page 22: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

22

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011:231) dalam analisis korelasi memperoleh suatu

angka yang disebut dengan koefisien determinasi (r2). Koefisien ini disebut

koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen (variabel

yang mempengaruhi) dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel

independen (variabel yang dipengaruhi).

Tujuan determinasi yaitu untuk mengetahui pengaruh menu seimbang

sebagai (X1) dan kualitas makanan (X2) terhadap daya terima (Y), dengan

menggunakan rumus:

(Riduwan dan Sunarto 2011:81)

Dimana:

Kp = nilai koefisien determinan

r = nilai koefisien korelasi

sedangkan untuk mendapakan nilai r dengan rumus:

(Riduwan & Sunarto

2011:81)

Nilai r sendiri adalah nilai koefisien korelasi (r).menurut Riduwan dan Sunarto

(2011:80) besar nilai r memiliki ketentuan nilai tidak lebih dari harga (-1<r<+1),

apabila nilai r= -1 artinya korelasinya negatif sempurna, kalau r=0 artinya tidak

ada korelasi dan apabila r=1 berati korelasinya sangat kuat.

KP= r2X100%

Page 23: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

23

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan

tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

3.11. Uji Hipotesis

3.11.1 Pengujian Hipotesis Regresi Secara Parsial (uji t)

Uji t parsial digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X1

menu seimbang, X2 kualitas makanan dan Y daya terima dan uji t.

Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara

Page 24: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

24

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individual. Hipotesis Nol =Ho. Ho adalah satu pernyataan

mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis

statistik yang akan diuji hipotesis nihil. Hipotesa alternatif = Ha.

Ha adalah satu pernyataan yang diterima jika data sampel

memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.

Merumuskan dengan hipotesis:

Kemudian pengujian signifikansi koefisien korelasi selain

menggunakan tabel juga dapat dihitung dengan uji t yang

ditunjukan dengan rumus:

Sugiyono (2011:231)

t = Uji signifikansi korelasi

r= Koefisien korelasi

n= jumlah responden penelitian

harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan t tabel

kemudian bandingkan dengan t tabel dengan taraf kesalahan 5%

a . Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka ha diterima

b . Jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka ho yang diterima

Tabel untuk ttabel terdapat dibawah ini

Menurut sugiyono (2011:99) Untuk melihat ttabel maka

didasarkan pada (dk) derajat kebebasan, yang besarnya adalah

Page 25: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

25

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n-1, Bila taraf kesalahan () ditetapkan 5%, Menurut Riduwan

dan Sunarto (2011:340) kaidah pengambilan keputusan dalam

uji t dengan menggunakan SPSS 21, adalah

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

tidak signifikan

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan

3.12 Pengujian Hipotesis (F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen

Sugiyono (2006:216)

Dimana :

R= Koefisien korelasi ganda

K= Jumlah Variabel independent

N= Jumlah anggota sample

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk

pembilang = k dengan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan

𝐹𝐻 =𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

Page 26: BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan ...repository.upi.edu/2576/6/S_MIK_0800558_Chapter3.pdfragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

26

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

misalnya 5%. Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisiensi korelasi ganda yang

diuji adalah signifikan yaitu diberlakukan untuk seluruh populasi.

Menurut Priyatno (2010:67) kriteria pengujian Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel

sedangkan Ho ditolak bila Fhitung >Ftabel