19
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Pringapus 03, Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. SD Negeri Pringapus 03 ini terletak di wilayah Kecamatan Pringapus tepatnya di Jalan Supriyadi No. 20. Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan di depan SD Negeri Pringapus 03 ini setiap pagi sangat ramai dilewati banyak kendaraan sehingga sangat berisik mengganggu kegiatan belajar di dalam kelas. SD Negeri Pringapus 03 ini siswanya banyak meraih prestasi dalam perlombaan dari tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Guru di SD Negeri Pringapus 03 sebanyak 9 orang guru, 4 orang wiyata bhakti dan 1 orang penjaga sekolah. Sebagian guru sudah lulus sarjana dan sebagiannya masih meneruskan ke jenjang sarjana. 3.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 sebanyak 43 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. 3.1.3 Karakteristik Siswa Siswa kelas 4 SD Negeri Pringapus 03 mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda-beda ada yang orang tuanya bekerja sebagai TKW diluar negeri dan ada juga yang bekerja sebagai wiraswasta atau pekerja pabrik. Sehingga kebanyakan orang tua siswa tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya. Mereka hanya mengandalkan dan menyerahkan pendidikan anaknya sepenuhnya kepada sekolah yang menyebabkan siswa hanya belajar di sekolah saja. Di rumah anak-anak juga menjadi kurang kasih sayang atau perhatian dari orang tua sehingga mereka mencari perhatian di sekolah dengan cara yang salah seperti suka membuat keributan di sekolah, suka menggangu temannya dan jarang memperhatikan pelajaran dari guru sehingga nilainya juga kurang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

  • Upload
    vohuong

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang

dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Pringapus 03, Kecamatan Pringapus

Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. SD Negeri

Pringapus 03 ini terletak di wilayah Kecamatan Pringapus tepatnya di Jalan

Supriyadi No. 20. Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan

jalan di depan SD Negeri Pringapus 03 ini setiap pagi sangat ramai dilewati

banyak kendaraan sehingga sangat berisik mengganggu kegiatan belajar di dalam

kelas. SD Negeri Pringapus 03 ini siswanya banyak meraih prestasi dalam

perlombaan dari tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Guru di SD Negeri

Pringapus 03 sebanyak 9 orang guru, 4 orang wiyata bhakti dan 1 orang penjaga

sekolah. Sebagian guru sudah lulus sarjana dan sebagiannya masih meneruskan ke

jenjang sarjana.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 sebanyak 43 siswa yang terdiri

dari 26 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.1.3 Karakteristik Siswa

Siswa kelas 4 SD Negeri Pringapus 03 mempunyai latar belakang keluarga

yang berbeda-beda ada yang orang tuanya bekerja sebagai TKW diluar negeri dan

ada juga yang bekerja sebagai wiraswasta atau pekerja pabrik. Sehingga

kebanyakan orang tua siswa tidak begitu memperhatikan pendidikan anaknya.

Mereka hanya mengandalkan dan menyerahkan pendidikan anaknya sepenuhnya

kepada sekolah yang menyebabkan siswa hanya belajar di sekolah saja. Di rumah

anak-anak juga menjadi kurang kasih sayang atau perhatian dari orang tua

sehingga mereka mencari perhatian di sekolah dengan cara yang salah seperti suka

membuat keributan di sekolah, suka menggangu temannya dan jarang

memperhatikan pelajaran dari guru sehingga nilainya juga kurang maksimal.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

23

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi yaitu

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media

animasi. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan suatu model pembelajaran

kooperatif dimana siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok, lalu

secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Sedangkan media animasi mampu

menunjukkan suatu proses abstrak sehingga siswa dapat melihat pengaruh

perubahan suatu variabel. Dengan media animasi juga dapat menarik perhatian

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran karena adanya kumpulan objek atau

gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga muncul pergerakan yang kelihatan

hidup.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi yaitu hasil belajar.

Hasil belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang timbul misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti setelah siswa

mengalami aktivitas belajar. Untuk melihat hasil belajar, maka akan diukur

melalui lembar observasi dan tes evaluasi. Dalam penelitian ini, hasil belajar lebih

ditekankan pada hasil belajar kognitif yang bisa dinyatakan dalam bentuk skor

hasil tes.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunakan jenis PTK kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari

dua siklus dengan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart. Setiap siklus tediri

dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, dan

tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar berikut ini.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

24

Gambar 1 Model Spiral dari Kemis dan Mc. Tagart

Sumber : Pardjono, 2007

Berdasarkan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart, maka kegiatan tiap

siklusnya dapat dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.

3.3.1 Siklus Penelitian

3.3.1.1 Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, dengan

melaksanakan tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, serta tahap

refleksi. Berikut ini penjabaran dari setiap tahapannya.

a. Tahap Perencanaan

Untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada pelajaran matematika ini

peneliti merencanakan program perbaikan berdasarkan pada hasil refleksi pra

siklus yaitu :

1. Menyusun RPP matematika yang berisikan skenario pembelajaran dengan

model NHT berbantuan media animasi dengan kompetensi dasar

menjumlahkan pecahan.

2. Menyiapkan media pembelajaran.

3. Membuat kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa.

4. Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi

untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama mengajar dengan model

pembelajaran NHT berbantuan media animasi.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

25

5. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang telah

dilaksanakan.

b. Tahap Implementasi dan Observasi

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan skenario

pembelajaran yang difokuskan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah

dipersiapkan. Pelaksanaan pembelajaran siklus I diuraikan dalam kegiatan di

bawah ini.

Pertemuan Pertama

1. Guru menyiapkan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP

dengan menggunakan model NHT berbantuan media animasi.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Siswa mengamati media animasi tentang cara menjumlahkan pecahan biasa

berpenyebut sama melalui bimbingan guru.

4. Siswa dalam kelompok dengan menggunakan model NHT mendapatkan

nomor.

5. Siswa dalam kelompok mendapat pertanyaan dari guru berupa kartu soal.

6. Siswa dalam kelompok mengerjakan soal berupa kartu soal tentang

penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama melalui bimbingan dari guru.

7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sesuai nomor yang

dipanggil oleh guru.

8. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban setiap soal.

9. Guru mengulang terus, hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa.

10. Guru memberikan skor pada kelompok yang menjawab dengan benar.

11. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui terkait

dengan materi pelajaran.

12. Kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi mendapat penghargaan

dari guru.

13. Siswa yang belum berhasil diberi motivasi oleh guru.

14. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

26

Pertemuan Kedua

1. Guru menyiapkan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP

dengan menggunakan model NHT berbantuan media animasi.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Siswa mengamati media animasi tentang cara menjumlahkan pecahan biasa

berpenyebut tidak sama melalui bimbingan guru.

4. Siswa dalam kelompok dengan menggunakan model NHT mendapatkan

nomor.

5. Siswa dalam kelompok mendapat pertanyaan dari guru berupa kartu soal.

6. Siswa dalam kelompok mengerjakan soal berupa kartu soal tentang

penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama melalui bimbingan dari

guru.

7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sesuai nomor yang

dipanggil oleh guru.

8. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban setiap soal.

9. Guru mengulang terus, hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa.

10. Guru memberikan skor pada kelompok yang menjawab dengan benar.

11. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui terkait

dengan materi pelajaran.

12. Kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi mendapat penghargaan

dari guru.

13. Siswa yang belum berhasil diberi motivasi oleh guru.

14. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

Pertemuan Ketiga

1. Guru menyiapkan media sesuai dengan materi yang telah disusun pada RPP

dengan menggunakan model NHT berbantuan media animasi.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang bentuk pecahan

campuran.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

27

4. Siswa mengamati media animasi tentang cara mengubah pecahan campuran

menjadi pecahan biasa melalui bimbingan guru.

5. Siswa mengamati media animasi tentang cara mengubah pecahan biasa

menjadi pecahan campuran melalui bimbingan guru.

6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang penjumlahan pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

7. Siswa dalam kelompok dengan menggunakan model NHT mendapatkan

nomor.

8. Siswa dalam kelompok mendapat pertanyaan dari guru berupa kartu soal.

9. Siswa dalam kelompok mengerjakan soal berupa kartu soal tentang

penjumlahan pecahan campuran dengan pecahan biasa melalui bimbingan

dari guru.

10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sesuai nomor yang

dipanggil oleh guru.

11. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban setiap soal.

12. Guru mengulang terus, hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa.

13. Guru memberikan skor pada kelompok yang menjawab dengan benar.

14. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui terkait

dengan materi pelajaran.

15. Kelompok yang berhasil memperoleh skor tertinggi mendapat penghargaan

dari guru.

16. Siswa yang belum berhasil diberi motivasi oleh guru.

17. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.

Pertemuan Keempat

1. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan biasa

berpenyebut sama.

2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan biasa

berpenyebut tidak sama.

3. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara mengubah pecahan campuran

menjadi pecahan biasa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

28

4. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara mengubah pecahan biasa

menjadi pecahan campuran.

5. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menjumlahkan pecahan

campuran dengan pecahan biasa.

6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

7. Siswa mengerjakan tes evaluasi.

8. Siswa dengan bimbingan guru membahas tes evaluasi.

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus

pengamatan ditunjukkan pada aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan

media animasi dalam proses pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada

proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses pembelajaran.

Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar matematika penjumlahan pecahan melalui pembelajaran kooperatif

tipe NHT berbantuan media animasi pada siswa kelas 4 semester 2 SD Negeri

Pringapus 03 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang semester 2 tahun

pelajaran 2012/2013.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan

hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis

terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan

yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan siklus ke II.

3.3.1.2 Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Proses pelaksanaan siklus II

dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi

siklus I, telah teridentifikasi kekurangan-kekurangan yang memerlukan perbaikan

dalam pembelajaran matematika pada kompetensi dasar mengurangkan pecahan

untuk dilaksanakan di siklus II. Siklus II dilaksanakan dalam empat kali

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

29

pertemuan dengan melaksanakan tahap perencanaan, tahap implementasi dan

observasi serta tahap refleksi.

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil

pengamatan lembar observasi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media animasi.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang

diperoleh dari tes evaluasi.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik

tes dan non tes yang terdiri dari :

1. Teknik Tes

Tes dalam penelitian ini menggunakan jenis tes objektif dalam bentuk

pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media

animasi.

2. Teknik Non Tes

Teknik non tes dalam penelitian ini berupa observasi. Observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Observasi

guru digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media animasi.

Sedangkan observasi terhadap siswa digunakan untuk mengamati aktifitas

siswa dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan

pengurangan pecahan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT

berbantuan media animasi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

30

3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan

data suatu penelitian. Instrumen penilaian yang akan digunakan adalah :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Heads Together) berbantuan media animasi. Lembar observasi

yang digunakan merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh peneliti untuk

melakukan penelitian. Berikut ini kisi-kisi lembar observasi guru dan siswa.

Tabel 2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

Konsep /

Variabel

Aspek /

Dimensi Indikator No.

Penerapan

Model

Pembelajaran

NHT

Berbantuan

Media

Animasi

1. Pra

pembelajaran

Menyiapkan kelas 1, 2, 3, 4, 5

2. Kegiatan

Pembelajaran

1. Penomoran

6, 7, 8

2. Mengajukan

pertanyaan

9, 10

3. Membimbing kerja

sama dalam kelompok

11

4. Membahas jawaban

siswa

12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19,

20

5. Akhir

Pembelajaran

Mengevaluasi kegiatan 21, 22

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

31

Tabel 3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

b. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi diberikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan

secara individual sehingga dapat diketahui hasil atau kemampuan siswa secara

perorangan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) berbantuan

media animasi. Berikut ini kisi-kisi soal evaluasi siswa.

Konsep /

Variabel

Aspek /

Dimensi Indikator No.

Penerapan

Model

Pembelajaran

NHT

Berbantuan

Media

Animasi

1. Pra

Pembelajaran

Kesiapan dalam mengikuti

pembelajaran

1, 2, 3

2. Kegiatan

Pembelajaran

1. Mendapat nomor kepala

dan nama kelompok

4

2. Menerima pertanyaan dari

guru

5

3. Berfikir bersama dengan

kelompoknya

6

4. Menjawab pertanyaan dan

menanggapi jawaban dari

kelompok lain

7, 8, 9,

10, 11

3. Akhir

Pembelajaran

Mengerjakan evaluasi 12

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

32

Tabel 4

Kisi-Kisi Soal Pretest Matematika

Standar

Kompetensi

(SK)

Kompetensi Dasar

(KD)

Indikator

Bentuk

Soal

Item

Soal

6. Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah

6.2 Menyederhanakan

berbagai bentuk

pecahan

Menentukan

pecahan-

pecahan

yang senilai

dari suatu

pecahan

Menyederha

nakan

pecahan

Membanding

kan dan

mengurutkan

pecahan

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4, 9,

12, 13, 14,

15, 17, 27,

28,

5, 10, 16,

18, 21, 22,

25, 26, 29

6, 7, 8, 11,

19, 20, 23,

24, 30

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

33

Tabel 5

Kisi-Kisi Soal Menjumlahkan Pecahan Siklus I

Standar

Kompetensi

(SK)

Kompetensi Dasar

(KD)

Indikator

Bentuk

Soal

Item

Soal

6. Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah

6.3 Menjumlahkan

pecahan

Menghitung

penjumlahan

pecahan

biasa

Mengubah

pecahan

campuran

menjadi

pecahan

biasa

Menerapkan

penjumlahan

pecahan

dalam

kehidupan

sehari-hari

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

1, 2, 9, 10, 13,

14, 15, 16, 17,

19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26

3, 4, 5, 6, 7, 8

11, 12, 18, 27,

28, 29, 30

Tabel 6

Kisi-Kisi Soal Mengurangkan Pecahan Siklus II

Standar

Kompetensi

(SK)

Kompetensi Dasar

(KD)

Indikator

Bentuk

Soal

Item

Soal

6. Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah

6.4 Mengurangkan

pecahan

Menghitung

pengurangan

pecahan

biasa

Menerapkan

pengurangan

pecahan

dalam

kehidupan

sehari-hari

Pilihan

Ganda

Pilihan

Ganda

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 10, 12, 13,

14, 17, 18, 23,

24, 27, 28, 30

8, 9, 11, 15,

16, 19, 20, 21,

22, 25, 26, 29

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

34

3.5 Indikator Kinerja

Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka dibuatlah

indikator kinerja. Indikator tersebut terbagi menjadi dua indikator yaitu indikator

proses dan indikator hasil yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Indikator proses

Indokator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam

proses pembelajaran terhadap implementasi pembelajaran kooperatif tipe NHT

berbantuan media animasi yang digunakan. Kategori dalam indikator proses

dikatakan baik apabila dalam indikator proses ini guru sudah melaksanakan

semua tahap kegiatan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT

berbantuan media aimasi.

2. Indikator hasil

Penelitian berhasil jika 80% dari 43 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan

KKM = 70.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

a. Teknik analisis deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil lembar observasi guru

dan siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Together) berbantuan media animasi. Deskriptif kualitatif dipaparkan dalam

bentuk kalimat untuk memperoleh kesimpulan dari hasil lembar observasi guru

dan siswa.

b. Teknik analisis deskriptif kuantitatif diperoleh dari hasil belajar kognitif siswa.

Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase kemudian

dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar

matematika antar siklus berdasarkan kriteria yang ditentukan. Analisis data

kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Fokus analisis dititik

beratkan pada pencapaian ketuntasan belajar untuk masing-masing siklus.

Ketuntasan belajar siswa dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan

tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

35

Tabel 7

Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Matematika

Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase.

Formula persentase ketuntasan hasil belajar klasikal adalah sebagai berikut :

3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa

cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Batasan untuk

menentukan validitas instrumen menggunakan pedoman tabel taraf signifikan

sebagai berikut ini.

Tabel 8

Taraf Signifikan Uji Validitas

N-2 Taraf signifikan

5 % 1 %

33 0,344 0,430

34 0,339 0,436

35 0,334 0,430

36 0,329 0,424

37 0,325 0,418

Sumber : Sugiyono (2010: 455)

Nilai Kategori

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak Tuntas

P =

X 100 %

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

36

Berdasarkan tabel di atas instrumen dengan N-2= 38-2 = 36 (N= jumlah

siswa dalam kelas uji validitas kurang 2), dikatakan valid jika memiliki koefisien

validitas ≥ 0,329. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for

windows version 16.0 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis,

kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak dapat dilihat

pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien ≤ 0,329 maka item soal

tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan.

3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Sebelum pemberian soal tes evaluasi atau tes formatif di setiap akhir

siklus, maka soal tes tersebut perlu diuji agar soal yang diberikan untuk tes

evaluasi pada SD tempat penelitian valid. Adapun pelaksanaan uji validitas di

tempat yang berbeda dengan tempat diadakannya penelitian. Dalam hal ini, SD

tempat pengujian soal adalah SD Negeri Langensari 04 dengan jumlah siswa

sebanyak 38 siswa. Dari hasil uji validitas terdapat beberapa soal yang dinyatakan

tidak valid melalui perhitungan dengan spss. Data hasil uji validitas dipaparkan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 9

Data Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 28,

29, dan 30.

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8,

9, 12, 13, 14, 15,

16, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, dan

30.

6, 10, 11, 17, 18,

19, 20, dan 21.

Setelah diketahui soal-soal yang valid dan tidak valid dari tabel di atas,

maka untuk soal yang tidak valid tidak dapat untuk soal evaluasi di akhir siklus I,

karena apabila digunakan maka akan menyebabkan hasil penelitian akan tidak

valid juga.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

37

3.7.1.2 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Uji validitas yang dilakukan pada siklus I tidak berbeda dengan uji

validitas pada siklus sebelumnya, namun soal yang akan diujikan berbeda dari

siklus I. Jumlah soal yang akan diujikan sebanyak 30 soal pada SD Negeri

Langensari 04. Adapun hasil uji validitas pada siklus II disajikan pad tabel 10

berikut ini.

Tabel 10

Data Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Bentuk Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, dan 30.

1, 3, 4, 5, 6, 7, 10,

11, 12, 13, 14, 15,

16, 21, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, dan

30.

2, 8, 9, 17, 18,

19, 20, dan 22.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah soal yang tidak valid

berjumlah 8 butir. Dengan demikian ke 8 soal tersebut tidak akan dijadikan soal

untuk tes evaluasi akhir siklus II pada SD yang dijadikan tempat penelitian yakni

SD Negeri Langensari 04. Soal evaluasi ini akan dijadikan instrumen untuk

mengukur keberhasilan belajar siswa dan diupayakan agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) berbantuan media

animasi.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Uji

reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir-

butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan. Taraf

reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

38

reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah

Alpha Cronbach. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen

menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 11

Koefisien Reliabilitas (λ)

Koefisien Reliabilitas (λ) Kategori

< 0,6 Kurang baik

= 0,7 Dapat diterima

> 0,8 Baik

Sumber : Sekaran dalam Priyatno (2010: 32)

3.7.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Seperti halnya uji validitas, uji reliabilitas perlu dilakukan guna

mendapatkan data yang reliabel. Dari hasil uji reliabilitas pada soal yang akan

diberikan untuk soal evaluasi akhir siklus I maka dapat diketahui apakah soal-soal

tersebut reliabel atau tidak. Penjabaran mengenai hasil uji reliabilitas dipaparkan

pada tabel 12 berikut ini.

Tabel 12

Data Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,937 Reliabilitas Baik

Dengan besar alpha secara keseluruhan mencapai 0,937 maka dapat

disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes evaluasi siklus I tergolong

dengan kategori reliabilitas baik.

3.7.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

Meskipun instrumen yang valid umumnya reliabel, namun pengujian

instrumen tetap harus dilakukan. Oleh karena itu uji reliabilitas perlu dilakukan

untuk mendapatkan data yang reliabel. Hasil dari uji reliabilitas pada siklus II

disajikan pada tabel 13 berikut ini.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

39

Tabel 13

Data Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,903 Reliabilitas Baik

Dengan besar alpha secara keseluruhan mencapai 0,903 maka dapat

disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes evaluasi siklus II tergolong

kategori reliabilitas baik.

3.8 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Ukuran baik tidaknya soal tes yang disusun, umumnya didasarkan pada

pertimbangan bahwa soal tes itu harus seimbang antara soal mudah, sedang dan

sukar dengan perbandingan 3: 5 : 2. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

melihat soal itu mudah, sedang atau sukar adalah dengan menggunakan Tabel

Rose dan Stanley berikut ini.

Tabel 14

Rose dan Stanley

OPTION KATEGORI 2 3 4 5

0,16n 0,213n 0,24n 0,256n Mudah

0,5n 0,667n 0,75n 0,80n Sedang

0,84n 1,20n 1,26n 1,34n Sukar

Sumber : Dalam Mawardi (2010:37)

Keterangan :

- Option 2 untuk soal benar-salah

- Option 3, 4, dan 5 untuk soal bentuk pilihan ganda

- n adalah 27 % dari banyaknya siswa yang mengikuti tes (N

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3771/4/T1_292009010_BAB III...Di sekitarnya terdapat beberapa pabrik industri menjadikan jalan

40

RUMUSNYA :

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran

SR = Siswa yang menjawab salah pada kelompok rendah

ST = Siswa yang menjawab salah pada kelompok tinggi

Berdasarkan pada perhitungan melalui rumus tingkat kesukaran soal, maka

dapat diketahui pada soal evaluasi siklus I terdapat 3 soal yang masuk dalam

kategori mudah, 15 soal yang masuk dalam kategori sedang dan 4 soal masuk

dalam kategori sukar. Sedangkan pada siklus II berdasarkan hasil perhitungan

diketahui bahwa pada soal evaluasi terdapat 1 soal tergolong dalam kategori

mudah, 16 soal tergolong dalam kategori sedang dan 5 soal lainnya tergolong

kategori sukar.

TK = SR + ST