Upload
lekien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Metode
Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), “Metode penelitian adalah cara
utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji
serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.”
Oleh karena itu dalam suatu metode penelitian terdapat suatu proses pengumpulan
data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencari kebenaran akan
hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah True experimental
desaign atau yang biasa disebut dengan eksperimen murni. Tujuan lain penelitian
ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan
cara mengenakan suatu perlakuan khusus kepada satu kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan satu kelompok kontrol yang tidak dikenai
perlakukan khusus
“Persyaratan dalam eksperimen murni adalah adanya kelompok lain yang
ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut
kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini, akibat yang diperoleh dari
perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak
mendapatkan perlakuan.” (Arikunto, 2006:86). Sesuai dengan pengertian
penelitian eksperiment murni yang telah dijelaskan sebelumnya, maka metode
49
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
murni.
Hal ini dikarenakan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan
perlakuan khusus kepada sekelompok pembelajar dengan menggunakan metode
langsung menggunakan gambar (kelas eksperiment), menghitung dan
menganalisis hasil belajarnya dan membandingkannya dengan sekelompok
pembelajar yang menggunakan metode terjemahan menggunakan gambar (kelas
kontrol). Setelah itu peneliti menganalisis perbedaan hasil belajar yang didapat
sehingga diketahui keefektifitas metode yang digunakan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data akurat dalam
menguji hipotesis yang diajukan serta menjawab permasalahan yang terjadi
mengenai apakah metode langsung menggunakan gambar efektif untuk
pengajaran bahasa Jepang tingkat dasar.
2. Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan adalah Randomized Subject Post Test
Only Control Group yaitu suatu perlakuan secara bebas kepada sampel yang
dilaksanakan dengan adanya kelompok pembanding (kelompok kontrol) yang
hanya diberikan Post test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
perlakuan terhadap hasil belajar siswa. Desain ini dilakukan dengan
mengelompokkan sampel penelitian menjadi kelompok eksperimen yang
mendapat perlakuan dengan penerapan pembelajaran metode langsung
menggunakan gambar (T1) dan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan
dengan metode terjemahan menggunakan gambar (T2).
50
Diakhir pembelajaran, pembelajar akan diberikan post-test (X2 dan Y2)
untuk mengukur hasil belajarnya dengan membandingkan kedua metode yang
diberikan oleh peneliti. Berikut ini akan disajikan desain penelitian pada tabel;
Tabel 3.1
Tabel Randomized Subject Post Test Only Control Group
Kelompok Kondisi awal Perlakuan Kondisi akhir
X 0 T1 X1
Y 0 T2 Y1
Keterangan:
X : kelas eksperiment
Y : kelas Kontrol
0 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang kelas eksperimen dan
kontrol sebelum pembelajaran (diasumsikan sama (nilai 0) karena
pembelajar belum pernah belajar bahasa jepang sebelumnya).
T1 : Perlakuan atau pembelajaran kosakata dengan metode langsung
menggunakan gambar
T2 : Perlakuan atau pembelajaran kosakata dengan metode terjemahan
menggunakan gambar
X1 :Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas
eksperiment sesudah pembelajaran.
X2 : Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas control
sesudah pembelajaran.
51
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif berupa
kosakata-kosakata bahasa Jepang yang dipilih peneliti sesuai dengan tema yang
telah ditentukan. Kosakata tersebut dibatasi hanya berupa nomina (kata benda)
dan ajektifa (kata sifat) saja.
2. Sumber data
a. Langkah Pengumpulan Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan pembelajar
terhadap kosakata bahasa Jepang dan respon pembelajar setelah menerapkan
metode langsung menggunakan gambar dalam proses pembelajaran. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Tahap Awal (Persiapan Penelitian)
a) Mengadakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang subjek penelitian yang ada di
lapangan dan sebagai bahan pertimbangan agar penelitian ini dapat
dilaksanakan secara optimal.
b) Menentukan tema dan kosakata per petemuan
Hal ini dilakukan untuk mempermudah memilih dan
menginventarisir kosakata yang akan diajarkan. Jika pembelajaran
tidak dipilih berdasarkan tema tertentu, maka dikhawatirkan
kosakata yang akan diajarkan terlampau banyak dan berkembang
52
tanpa ada batasan yang jelas. Maka terpilihlah 4 tema sesuai
jumblah pertemuan yang akan dilakukan yaitu; kebun binatang
(doubutsuen), ruang tamu (ima), ruang kelas (kyoushitsu), dan
halaman rumah (niwa).
c) Membuat gambar tematik per tema
Tidak cukup hanya dengan menentukan tema dan kosakata per
petemuan saja karena kosakata yang diinventarisir sesuai tema
ternyata masih beragam dan berkembang tanpa ada batasan yang
pasti. Mempertimbangkan hal tersebut, peneliti merasa perlu
adanya pembatasan kosakata yang akan diajarkan, maka diputuskan
untuk memvisualisasikan kosakata-kosakata tersebut dalam bentuk
gambar sehingga kosakata yang dapat tervisualisasikan saja yang
akan diajarkan. Maka tidak menjadi masalah ketika jumblah
kosakata yang diajarkan per petemuan berbeda-beda karena
memang sengaja disesuaikan dengan gambar yang dapat
divisualisaikan berdasarkan tema yang terpilih. Maka terpilihlah
146 Kosakata yang terbagi dalam 4 tema. Berikut disajikan
pembagian kosakatanya;
53
Tabel 3.2
Tabel Jumblah Kosakata
Pertemuan Tema Jumblah kosakata
I di Kebun Binatang 41 kosakata
II di Ruang Tamu 40 Kosakata
III di Kelas 29 kosakata
IV di Halaman Rumah 48 kosakata
Total: 146 kosakata
d) Penentuan cara penjelasan dan gerak TPR
Karena metode yang digunakan adalah metode langsung, maka
tidak cukup hanya dengan menentukan kosakata saja, tetapi
dibutuhkan juga aturan penjelasan kosakata dalam kaitannya
dengan proses bagaimana kosakata itu diajarkan. Dalam hal ini
teori yang digunakan adalah teori pembelajaran metode TPR
dimana dalam penerapannya lebih banyak menggunakan aktifitas
psycomotor atau gerak tubuh dalam mempelajari sesuatu. Selain itu
keterbatasan metode TPR yang hanya menekankan pada makna,
dapat dilengkapi dengan metode Gauin yang menekankan pada ide
dan imajinasi. Atas dasar tersebut peneliti membuat system/aturan
penjelasan per kosakata yang diajarkan yang dibagi pertema
lengkap dengan cara penjelasannya (sesuai TPR dan metode
54
Gauin). Sistem/aturan penjelasan secara umumnya dapat dilihat di
lampiran.
Peneliti merasa membuat sistem atau aturan penjelasan secara
umum belumlah maksimal, maka haruslah dijabarkan secara
spesifik pertema. Atas dasar terebut peneliti membuat daftar
penjelasan TPR kosakata yang terbagi per tema tiap pertemuannya.
Datanya TPR kosakata yang terbagi per tema dapat dilihat di
lampiran.
Pada pertemuan keempat sengaja tidak dibuat daftar TPR
kosakatanya karena menurut peneliti hal tersebut telah terwakili
oleh tiga pertemuan sebelumnya.
Hal penting lainnya dalam tahapan ini yang menjadi perhatian
peneliti adalah kosakata yang sering bahkan selalu muncul
berulang-ulang dalam tiap penjelasan haruslah menjadi poin
penting dalam hal pembelajaran metode langsung terkait
hubungannya dengan teori ingatan dan hapalan dimana kosakata
tersebutlah yang akan mudah diingat dan tidak mudah dilupakan.
Maka dari itu peneliti meninventarisir kata-kata tersebut. Kosakata
tersebut dapat dilihat di lampiran.
e ) Pembuatan RPP penelitian
Perlakuan khusus yang diberikan kepada kelas eksperiment tentu
harus berbeda dengan kelas kontrol, maka mutlak harus dibuat RPP
yang berbeda antar keduanya. Setelah ketiga langkah diatas selesai,
55
maka peneliti merealisasikan bentuk pengajaran untuk masing-
masing kelas tersebut dalam bentuk RPP tertulis yang akan
digunakan sebagai acuan pembelajaran, lengkap dengan bagaimana
cara pengajaran serta teknis kegiatan menggunakan metodenya
masing-masing. (RPP terlampir)
e) Pembuatan instrumen penelitian
Setelah RPP selesai dibuat, maka diperlukan sebuah alat evaluasi
untuk melihat apakah nantinya pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan RPP memang berjalan dengan baik dan
dapat mencapai tujuan penelitian ataupun tidak, maka dibuatlah
instrument penelitian. Dari hasil pengukuran instrument penelitian
inilah dapat dilihat hasil belajar dari masing-masing kelas yang
diberikan perlakuan yang berbeda, serta dapat membandingkan
antar keduanya untuk melihat keefektifitas penggunaannya.
2. Tahap Pelaksanaan (Pelaksanaan Pengumpulan Data)
a) Persiapan Sebelum pelaksanaan Penelitian
Untuk mendapatkan sampel penelitian, maka peneliti membuka
kelas (kursus) belajar bahasa Jepang yang dinamakan dengan
Imeeji Nihongo. Dengan menggunakan salah satu situs jaringan
sosial, undangan untuk mengikuti kursus ini dikirimkan melalui
Group Imeeji Nihongo dan juga melalui SMS. Pembelajar yang
berminat untuk mengikuti kursus ini disyaratkan untuk mendaftar
melalui SMS. Pembelajar yang mendaftar dan tercatat sebagai
56
anggota Group Imeeji Nihongo lah yang menjadi sampel penelitian
ini yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperiment.
b) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu
pelaksanaan kegiatan pembelajaran kelas Kontrol dan kelas
Eksperiment. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kelas Kontrol
dilaksanakan dari tanggal 18 Maret sampai dengan 28 April 2010.
Pelaksanaan pengumpulan data untuk kelas Eksperiment
dilaksanakan dari tanggal 12 Mei sampai dengan 28 Mei 2010.
b. Populasi dan sampel
Populasi adalah kelompok besar yang menjadi ruang lingkup penelitian.
Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili
seluruh karakter populasi tersebut.
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” (Arikunto, 2002: 108).
Populasi dalam penelitian ini adalah Pembelajar yang belum pernah belajar
bahasa Jepang (setingkat Mahasiswa ataupun lulusan Sekolah Menengah).
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto,
2003: 109). Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa dari berbagai jurusan di
UPI yang belum pernah belajar bahasa jepang/tingkat pemula yang terdaftar dan
aktif mengikuti pembelajaran imeeji nihonggo yang diselenggarakan oleh peneliti.
Sampel dari penelitian ini adalah dibagi menjadi dua; yaitu kelas Kontrol dan
kelas eksperimen.
57
Teknik penyampelan dilakukan dengan teknik purposif karena
pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan peneliti, dengan maksud serta
tujuan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
c. Instrument Penelitian
“Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dalam
menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian. Instrumen yang
digunakan sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu kegiatan penelitian,
sebab data yang diperoleh untuk menjawab masalah penelitian atau menguji
hipotesis diperoleh melalui instrument” ( Sugiyono dalam Marpaung, 2003: 105).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Tes
“Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan
jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan maupun perbuatan”
(Sudjana dan Ibrahim, 1989:100)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis berupa tes pilihan
ganda (PG) sebanyak 25 soal dan essay sebanyak 10 soal. Tes dilakukan
satu kali, yaitu Post-test yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan
kata pembelajar setelah diberikan perlakuan. Baik kemampuan penguasaan
kosakata pembelajar yang menggunakan metode langsung menggunakan
gambar maupun kemampuan penguasaan kosakata pembelajar yang
menggunakan metode terjemahan menggunakan gambar dalam
pembelajaran kata.
58
Tabel 3.3
Tabel Materi soal
No Pertemuan Jumblah kosakata persentase soal (20% dari total
kosakata per pertemuan)
Penempatan
PG Essay
1 I 41 7 4 3
2 II 40 6 4 2
3 III 29 5 3 2
4 IV 48 7 4 3
Total 146 kosakata 25 soal 15 10
Tabel 3.4
Tabel Kisi-kisi Soal
Kompetensi
dasar
Indikator No soal
PG Essay
Penguasaan
kosakata
1. Pembelajar dapat memilih kosakata yang sesuai
dengan nama kata benda yang ditunjukkan oleh
gambar
1,2,5,6,9,
10,12,13,14
Penguasaan
kosakata
2. Pembelajar dapat memilih kosakata yang sesuai
dengan kata sifat yang ditunjukkan oleh gambar
3,4,7,8,11,1
5
Penguasaan
kosakata
3. Pembelajar dapat menulis kosakata kata benda
yang sesuai dengan gambar
1 s/d 5
Penguasaan
kosakata
4. Pembelajar dapat menulis kosakata kata sifat yang
sesuai dengan gambar.
6 s/d 10
59
2) Angket
“Angket diberikan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan
jawaban” (Sudjana: 1996). Dalam penelitian ini, angket diberikan untuk
mengetahui pendapat pembelajar terhadap penerapan metode langsung
menggunakan gambar dalam pembelajaran kosakata.
Berikut disajikan kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini;
Tabel 3.5
Tabel Kisi-kisi Pembuatan Angket
No. Variabel Penelitian Indikator No.Pertanyaan
1. Kesan Siswa • mempelajari bahasa Jepang
• mempelajari kosakata
bahasa Jepang
• mempelajari bahasa Jepang
dengan metode langsung
menggunakan gambar
• mempelajari bahasa Jepang
dengan pengantar
menggunakan bahasa
Jepang
1
2
11
12
2 Metode langsung
menggunakan gambar
• penggunaan metode
langsung menggunakan
gambar dalam proses
pembelajaran
• penggunaan metode
langsung menggunakan
gambar sebagai alternatif
pembelajaran bahasa
Jepang.
4
10
60
3 Efektifitas Metode
langsung menggunakan
gambar
• teknik ini memudahkan
mengingat kosakata bahasa
Jepang
• teknik ini memudahkan
belajar bahasa Jepang
• teknik ini membantu
meningkatkan kemampuan
penguasaan kosakata bahasa
Jepang
• teknik ini meningkatkan
motivasi dan semangat
belajar
• kesulitan penggunaan
metode langsung
menggunakan gambar
dalam proses pembelajaran
• kelebihan dalam
penggunaan metode
langsung menggunakan
gambar dalam proses
pembelajaran
• kekurangan penggunaan
metode langsung
menggunakan gambar
dalam proses pembelajaran
3
5
6
8, 9
7, 13
14
15
d. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka harus diuji kelayakannya
terlebih dahulu. Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk mengetahui soal-soal
yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
61
Menurut Sutedi (2007:218) Instrumen yang baik yaitu instrumen yang
memiliki validitas dan reliabilitas. Jika kevalidan suatu alat ukur berkenaan
dengan ketepatannya dalam mengukur apa yang hendak diukurnya, maka
reabilitas berarti memiliki keajegan atau kepercayaan dalam artian kapan pun dan
dimana pun digunakan, instrument tersebut akan menunjukkan hasil yang relative
sama, kalaupun ada perbedaan atau perubahan tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan. Artinya sebuah instrument penelitian yang baik adalah instrument yang
memiliki kevalidan dan reabilitas yang baik juga.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengukur apakah
instrument test yang digunakan memiliki validitas dan reabilitas yang baik yaitu
dengan meminta judgement pada dosen atau orang yang dianggap ahli, selain
dosen pembimbing. Selain itu dapat juga dengan perhitungan menggunakan
rumus statistik atau dari hasil mengkorelasikannya dengan test lain yang dianggap
sudah memenuhi kriteria kevalidan dan reabilitasnya.
Adapun instrument test yang digunakan dalam penelitian ini diukur
kevalidan dan reabilitasnya langsung oleh Exspert Judgement yang dinilai ahli
untuk menilai kelayakan instrument yang dibuat oleh peneliti. Instrument test
dalam penelitian ini tidak dikorelasikan dengan test lainnya karena diasumsikan
tak ada yang setara baik dari segi materi atau pun kesamaan kemampuan
pembelajarnya. Hal ini dikarenakan materi yang diajarkan pada penelitian ini
berbeda dari pembelajaran bahasa Jepang pada umumnya. Ditambah lagi materi
kosakata yang diinventarisir secara tematik menimbulkan perbedaan ragam
kosakata yang diajarkan antara pembelajaran metode langsung menggunakan
62
gambar dengan pembelajaran bahasa Jepang konvensional, sehingga tidak
ditemukan pembanding atau hal yang bisa dikoreasikan baik dari segi materi ajar
maupun dari pembelajarnya itu sendiri. Oleh karena itu pengetesan kelayakan
penelitian ini dilakukan peneliti dengan langsung meminta judgment langsung
dari pakar bahasa Jepang yang terpercaya.
C. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan oleh peneliti pada penelitian ini akan diolah
menggunakan penafsiran analitik dan statistika menurut langkah-langkah yang
telah dibuat oleh peneliti.
1. Langkah Pengolahan Data
a. Pengolahan Data Kelayakan Sampel Penelitian
Sampel yang mengikuti penelitian ini tidak semuanya layak dijadikan
sumber data penelitian dikarenakan ada sampel yang tidak mencapai
parameter kelayakan yang dibuat peneliti. Adapun parameter kelayakan
tersebut adalah sampel menghadiri minimal 2 kali pertemuan dari 4 kali
pertemuan yang diadakan dan mengikuti pertemuan tambahan untuk
mengganti pertemuan yang tidak dihadiri serta hadir saat pelaksanaan post
test.
b. Pengolahan Data Hasil Tes
Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari nilai
tes akhir (post-test), dan angket yang diberikan kepada sampel penelitian.
Untuk data hasil tes (data kuantitatif) akan diolah dengan menggunakan
63
rumus statistik. Untuk mengolah data yang diperoleh melalui hasil tes,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Membuat tabel persiapan untuk menghitung nilai t hitung.
Tabel 3.6
Tabel Persiapan untuk Menghitung Nilai t hitung
No. X Y x Y x² y²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
- - - - - - -
Σ
M
Keterangan :
a) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah
sampel.
b) Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelompok
eksperimen.
c) Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelompok kontrol.
d) Kolom (4) deviasi dari skor X.
e) Kolom (5) deviasi dari skor Y.
f) Kolom (6) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada
kolom (4).
g) Kolom (7) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada
kolom (5).
64
h) Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut, untuk kolom
(4) dan (5) jumlahnya harus nol.
i) M (mean) adalah nilai rata-rata dari kolom (2) dan (3).
2) Mencari nilai rata-rata (Mean) hasil post-test kelompok
eksperimen (x) dan kelompok kontrol (y)
Mencari nilai rata-rata (Mean) hasil post-test kelompok eksperimen
(x) dan kelompok kontrol (y) dengan rumus
M X =
1N
xΣ M y =
2N
yΣ
Keterangan :
Mx = mean kelompok eksperimen
My = mean kelompok kontrol
Σx = jumlah seluruh nilai kelompok eksperimen
Σy = jumlah seluruh nilai kelompok kontrol
N1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
N2 = jumlah sampel kelompok kontrol
3) Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y
Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus
berikut
Sdx =
1
2
N
xΣ Sdy =
2
2
N
yΣ
Keterangan :
Sdx = standar deviasi dari variabel X
Sdy = standar deviasi dari variabel Y
65
4) Mencari standar error mean kedua variabel
Mencari standar error mean kedua variabel dengan rumus sebagai
berikut;
SEMX = 11 −N
Sdx SEMY =
12 −N
Sdy
Keterangan :
SEMx = standar error mean X
SEMy = standar error mean Y
5) Mencari standar error perbedaan mean X dan Y
Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan
rumus sebagai berikut;
SEMxy = 22yX
SEMSEM +
Keterangan :
SEMxy = standar error perbedaan mean X dan Y
6) Mencari nilai t hitung
Mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut;
t o =
XY
YX
SEM
MM −
Keterangan :
t0 = nilai t hitung yang dicari
66
SEMxy = standar error perbedaan mean X dan Y
(Dedi Sutedi, 2005:232-235)
7) Pengujian Hipotesis
Menguji kebenaran hipotesis (Ha) dengan cara membandingkan
besarnya t hitung dan t tabel dengan terlebih dahulu menetapkan
derajat kebebasan dengan menggunakan rumus df atau db = (N1 +
N2) –2. Setelah menentukan db, maka diperoleh nilai t tabel pada
taraf signifikasi 5% dan 1%. Apabila nilai t hitung lebih kecil atau
sama dengan nilai t tabel (t hitung ≤ t tabel) maka Ha ditolak,
dengan demikian berarti tidak ada pengaruh yang sangat signifikasi
antara nilai X dan Y, sedangkan apabila nilai t hitung lebih besar
dari nilai t tabel (t hitung ≥ t tabel) maka Ha diterima. Dalam hal
ini berarti bahwa ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan dari
penerapan dengan menggunakan metode langsung menggunakan
gambar terhadap hasil post-test belajar siswa.
Uji hipotesis yang berlaku adalah :
t hitung ≥ t tabel maka Hk diterima
t hitung ≤ t tabel maka Hk ditolak
c. Pengolahan Data Angket
Teknik untuk mengolah data dari angket dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menjumlahkan semua jawaban angket
2) Menyusun frekuensi jawaban
67
3) Membuat tabel frekuensi
4) Menghitungkan presentase frekuensi dari setiap jawaban dengan
menggunakan rumus:
P =N
f
x 100%
Keterangan :
P = Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden
f = Frekuensi dari setiap jawaban responden
n = Jumlah responden
Menafsirkan hasil angket dengan berpedoman pada data sebagai berikut:
0% = Tidak ada seorangpun
1% - 5% = Hampir tidak ada
6% - 25% = Sebagian kecil
26% - 49% = Hampir setengahnya
50% = Setengahnya
51% - 75% = Lebih dari setengahnya
76% - 95% = Sebagian besar
96% - 99% = Hampir seluruhnya
100% = Seluruhnya
(Anas Sudjiono,2004)
D. Prosedur Eksperiment
Berikut disajikan prosedur dan langkah-langkah penelitian baik kelas
eksperiment maupun kelas control dalam bentuk tabel;
68
Tabel 3.7
Tabel Prosedur Penelitian
no Kegiatan Prosedur / Langkah Kegiatan
Kelas Eksperiment Kelas Kontrol
1 Pertemuan
I~4
Kegiatan Awal
• Salam
• Mengabsen
• Dialog pembuka dan
motivasi
• Penjelasan peraturan
belajar
Kegiatan Inti
• Pembagian kertas
bergambar (image
picture ) kepada siswa
• Pembelajaran kosakata
kata benda
menggunakan
pengantar bahasa
Jepang
• Pembelajaran Kosakata
kata sifat
menggunakan
pengantar bahasa
Jepang
• Evaluasi belajar
dengan metode tanya
jawab
Kegiatan Akhir
Kegiatan Awal
• Salam
• Mengabsen
• Dialog pembuka dan
motivasi
Kegiatan Inti
• Pengajaran trik
menghapal kosakata
• Pembagian kertas
bergambar (image
picture ) kepada siswa
• Penghapalan Kosakata
kata benda dengan
terjemahannya
• Penghapalan Kosakata
kata sifat dengan
terjemahannya
• Pengajaran pola
kalimat
• Evaluasi belajar
dengan membuat
kalimat
Kegiatan Akhir
69
• Kesimpulan pelajaran
• Salam penutup.
• Kesimpulan
• Salam penutup.
2 Pertemuan
tambahan
Pengulangan materi pertemuan
sebelumnya dan pemantapan
Pengulangan materi
pertemuan dan pemantapan
3 post test
dan angket
Pemberian post test dan
angket untuk pengolahan data
Pemberian post test dan
angket untuk pengolahan data