13
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas (pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga) dengan variabel terikat (kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang). Rancangan yang digunakan adalah cross sectional dimana peneliti mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Sastroasmoro dan Ismael, 2008). B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi, 2002). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang anggota keluarganya sedang menjalani perawatan di unit rawat jalan 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

menggambarkan hubungan antara variabel bebas (pelaksanaan fungsi

perawatan kesehatan keluarga) dengan variabel terikat (kekambuhan anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.

Amino Gondohutomo Semarang).

Rancangan yang digunakan adalah cross sectional dimana peneliti

mencari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel

tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat (Sastroasmoro dan

Ismael, 2008).

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari

benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan

sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi,

2002).

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang

anggota keluarganya sedang menjalani perawatan di unit rawat jalan

26

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Populasi

dalam penelitian ini adalah keluarga yang sedang menemani pasien yang

rajin berobat jalan setiap bulannya pada bulan April 2009 yaitu berjumlah

401.

2. Sampel

Menurut Sukandarrumidi (2002), sampel adalah bagian dari

populasi yang memiliki sifat – sifat yang sama dari obyek yang merupakan

sumber data.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah :

1) Keluarga dari anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan

di unit rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

Gondohutomo Semarang dan mengalami kekambuhan sebanyak 2

kali atau lebih.

2) Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar.

3) Dapat membaca dan menulis.

4) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi tidak diikutsertakan dalam penelitian

27

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

(Nursalam, 2003). Kriteria eksklusinya adalah sebagai berikut:

Anggota keluarga yang sedang menjalani perawatan di unit rawat inap

di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang.

Menurut Arikunto (2006), penentuan besarnya sampel yang

akan diambil dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh

Issac & Michael berdasarkan proporsi sebagai berikut :

S = χ2 . N . P . (1-P)

d2 . (N-1) + χ2. P . (1-P)

= (1,96) . 401 . 0,5 . 0,5

(0,05)2. (401-1) + (1,96)2 . 0,5 . (1-0,5)

= 3,8416 . 401 . 0,5 . 0,5

0,0025 . 400 + 3,8416 . 0,5 . 0,5

= 385,1204

1 + 0,9604

= 385,1204

1,9604

= 196,44 = 196 (dibulatkan)

Keterangan :

S = ukuran sampel

N = ukuran populasi

P = proporsi populasi 50% atau 0,05

d = ketelitian (error) 0,05

χ2 = harga tabel chi kuadrat untuk 95% = 1,96

28

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

Jadi, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah 196

responden.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, bahwa

responden tersebut data memberikan informasi yang memadahi untuk

menjawab tertanyaan penulis (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).

C. Definisi operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara normal terhadap suatu obyek

atau fenomena (Hidayat, 2003).

Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah pelaksanaan fungsi

perawatan kesehatan keluarga dan kekambuhan anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

Gondohutomo Semarang.

29

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala1. Variabel

bebas:Pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga

Tindakan yang dilakukan keluarga inti dalam mencegah kekambuhan atau menjaga status kesehatan keluarga inti, meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

2. Memutuskan masalah kesehatan keluarga

3. Merawat anggota yang sakit

4. Memodifikasi lingkungan

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan

Kuesioner dengan 18 pertanyaan terdiri dari 12 soal favourabel dan 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor jawaban soal favourabel :1. Selalu = skor 42. Sering = skor 33. Kadang – kadang

=skor 24. Tidak pernah = skor

1Kriteria skor jawaban soal unfavourabel:1. Selalu = skor 12. Sering = skor 23. Kadang – kadang =

skor 34. Tidak pernah = skor 4

Nilai jawaban terendah adalah 18 dan nilai jawaban tertinggi adalah 72. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi :1. Pelaksanaan baik jika skor 46-72.2. Pelaksanaan kurang jika skor 18-45.

1.

Interval

2. Variabel terikat :Kekambuhan

Kembalinya tanda dan gejala setelah mendapatkan pengobatan.

Kuesioner dengan 15 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Pernyataan positif :1. Ya = 22. Tidak = 1Pernyataan negatif :1. Ya = 12. Tidak = 2

Menunjukkan kekambuhan nilai tertinggi = 30.Nilai terendah = 15. Untuk kepentingan deskriptif maka di kategorikan menjadi :1. Kambuh jika

skor 23-30.2. Tidak kambuh

jika skor 15-22.

Interval

Tabel 3.1 : Definisi Operasional

30

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

mengajukan ijin penelitian kepada kepala program studi S1 Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) dan juga kepada Direktur

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Setelah

mendapat ijin, diperoleh lokasi penelitian yaitu di unit rawat jalan RSJD Dr.

Amino Gondohutomo Semarang. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti

dan asisten peneliti yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan kepada

kedua belah pihak untuk menjalin kerjasama. Setelah keluarga dan pasien

selesai menjalani pemeriksaan dan memperoleh obat, keluarga sebagai

responden dikumpulkan di ruang tunggu unit rawat jalan.

Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta meminta

kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed

consent) apabila bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Sebelum

kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner, kemudian

memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi, peneliti mendampingi

calon responden selama pengisian kuesioner. Bagi responden yang karena

keterbatasan (pendidikan) kurang mampu memahami dan mengisi kuesioner,

maka dibantu dengan wawancara sesuai isi kuesioner dengan diberikan

penjelasan seperlunya dan diminta memilih jawaban sesuai item dan ditulis

menurut pilihan responden. Kuesioner yang telah diisi, kemudian

dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya, data yang belum lengkap

dikembalikan untuk dilengkapi.

31

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

kuesioner tentang pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga

dengan kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Menurut Arikunto (2006)

kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal – hal yang ia ketahui.

1. Kuesioner A

Kuesioner ini berisi identitas responden yang meliputi umur,

tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, alamat dan hubungan

dengan penderita.

2. Kuesioner B

Kuesioner terkait dengan pelaksanaan fungsi perawatan

kesehatan keluarga yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan

menggunakan skala Likert 1-4 dengan kategori jawaban selalu, sering,

kadang – kadang, dan tidak pernah. Terdiri dari pertanyaan favourabel

dan pertanyaan unfavourabel (Sugiono, 2007).

Pertanyaan favourabel, penilaiannya sebagai berikut :

a. Selalu, nilainya 4

b. Sering, nilainya 3

c. Kadang – kadang, nilainya 2

d. Tidak pernah, nilainya 1

32

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

Terdiri dari nomor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13,15, 16, 17.

Pertanyaan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut :

a. Selalu, nilainya 1

b. Sering, nilainya 2

c. Kadang – kadang, nilainya 3

d. Tidak pernah, nilainya 4

Terdiri dari nomor 3, 5, 7, 9, 14, 18.

3. Kuesioner C

Kuesioner terkait dengan kekambuhan yang terdiri dari 15

pernyataan, masing – masing item bernilai jawaban “ya” dan jawaban

“tidak”. Terdiri dari pernyataan favourabel dan unfavourabel dengan

skala guttman. Pernyataan favourabel, penilaiannya sebagai berikut :

1. Ya, nilainya 2.

2. Tidak, nilainya 1.

Terdiri dari nomor 1, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15.

Pernyataan unfavourabel, penilaiannya sebagai berikut :

1. Tidak, nilainya 2.

2. Ya, nilainya 1.

Terdiri dari nomor 2, 5, 6, 9, 12.

33

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

2. Uji Validias dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Suatu uji yang digunakan untuk mengukur apakah sebuah

instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh instrumen tersebut (Riyanto, 2009). Uji validitas ini akan

dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo

Semarang dengan responden yang berbeda. Uji validitas dapat dilihat

dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment.

Suatu pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan α 5%

(Riwidikdo, 2007).

Uji validitas dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan 20

responden.

1) Hasil uji validitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi perawatan

kesehatan keluarga adalah r hitung (0,390 - 0,749). Dari hasil tersebut

, r hitung untuk pertanyaan nomor 1 (0,390) dan nomor 17 (0,306)

lebih kecil dari koefisien nilai kritis 0,444 yaitu pada tingkat

kepercayaan 0,05 sehingga instrumen yang diuji cobakan tidak

valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1 dan 17 dinyatakan

valid karena lebih besar dari nilai kritis 0,444.

2) Hasil uji validitas untuk kuesioner kekambuhan adalah r hitung

(-0,100 – 0,803). Dari hasil tersebut, r hitung untuk pertanyaan nomor

34

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

1 (-0,100), nomor 2 (-0,159), nomor 3 (0,310), nomor 16 (0,246),

nomor 17 (0,431) lebih kecil dari koefisien nilai kritis aitu 0,444

pada taraf signifikan 0,05 sehingga instrumen tersebut dinyatakan

tidak valid. Dan untuk pertanyaan selain nomor 1, 2, 3, 16 dan 17

dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari nilai kritis 0,444.

b. Uji Reliabilitas

Suatu uji terhadap instrumen penelitian yang menunjukkan

bahwa suatu instrument tersebut dapat dipercaya dan diandalkan.

(Arikunto, 2006) Bila r alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

Uji realiabilitas dilakukan dengan uji alpha > 0,60. Instrument

dinyatakan reliabel bila nilai alpha > 0,60 atau sama dengan 1

(Riyanto, 2009).

Uji reliabilitas yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.

Amino Gondohutomo Semarang pada tanggal 13 Agustus 2009 dengan

20 responden. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pelaksanaan fungsi

perawatan kesehatan keluarga adalah (0,924). Sedangkan hasil uji

reliabilitas untuk kuesioner kekambuhan adalah (0,920). Dari hasil

diatas, kuesioner tersebut dikatakan reliabel karena indeks reliabilitas

yang diperoleh mencapai lebih dari 0,6.

35

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Prosedur pengolahan data

a. Editing (mengedit data)

Adalah pemeriksaan kembali data hasil penelitian yang tercantum pada

kuesioner untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan isi jawaban,

kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lain, hal ini

dilakukan untuk menghindari kekeliruan dalam proses analisis data.

b. Coding (mengkode data)

Kegiatan pengkodean data yang diperoleh dari hasil penelitian yang

tercantum pada kuesioner dalam arti isian atau jawaban yang

maksudnya sama walaupun kalimatnya berbeda, diberi kode atau sandi

– sandi tertentu yang sama.

1) Data demografi

a) Jenis kelamin

Responden diberi kode 1 bila berjenis kelamin laki – laki dan

kode 2 bila berjenis kelamin perempuan.

b) Pendidikan

Pendidikan responden diberi kode 1 jika pendidikan SD, kode

2 bila pendidikan SMP, kode 3 bila pendidikan SMA dan kode

4 bila pendidikan PT.

c) Pekerjaan

Responden diberi kode 1 bila tidak bekerja atausebagai ibu

rumah tangga, kode 2 bila bekerja sebagai

36

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

petani/buruh/pedagang, kode 3 bila bekerja sebagai karyawan

swasta, kode 4 bila bekerja sebagai wiraswsta, kode 5 bila

bekerja sebagai PNS dan kode 6 jika pensiunan.

c. Entry data

Menyusun data yang telah diedit dan diberi sandi – sandi dalam suatu

himpunan data yang tersusun secara sistematik (Fathoni, 2006).

d. Tabulating (tabulasi data)

usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang ada

menjurus ke analisis kuntitatif. Biasanya pengolahan data seperti ini

menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang

(Wasis, 2008).

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa yang digunakan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2002). Analisa univariat digunakan untuk

mendiskripsikan pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dan

kekambuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa di

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam

bentuk distribusi frekuensi.

b. Analisa Bivariat

Analisa yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga

berhubungan (Notoatmodjo, 2002). Hasil dari uji kenormalan data

37

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-lilingmari... · 6 soal unfavourabel dengan menggunakan skala Likert. Kriteria skor

dengan uji kolmogorof smirnov pada penelitian ini berdistribusi tidak

normal maka menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji

korelasi Rank Spearman (Sugiono, 2007) dengan keputusan uji ρ hitung

> ρ tabel artinya Ho ditolak, artinya tidak ada kesesuaian yang

nyata/signifikan antara pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan

keluarga dengan kekambuhan, dan Ha diterima, artinya terdapat

kesesuaian (ditunjukkan hubungan yang positif dan signifikan)

pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan

kekambuhan, atau jika Ho : ρ = 0 berarti tidak ada kesesuaian dan jika

Ho : ρ ≠ 0 berarti ada kesesuaian/hubungan.

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari

Ketua Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

dan mengajukan permohonan kepada Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.

Amino Gondohutomo Semarang untuk mendapat persetujuan. Setelah

mendapat persetujuan, selanjutnya kuesioner disampaikan kepada responden

dengan menekankan etika penelitian, yaitu (Hidayat, 2003) :

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan

sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia

diteliti. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden harus

mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan menjadi responden,

38