12
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah suatu rancangan penelitian untuk menentukan subyek penelitian. Jenis penelitian dibagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena, penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif dan yang dikuantitatifkan (Notoatmodjo, 2018). Peneliti melakukan perlakuan terhadap variabel independent kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependent. Yang dimaksud percobaan atau perlakuan disini adalah untuk mengetahui skala nyeri pada pasien post operasi laparatomi. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian (Aprina & Anita, 2018). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dan menggunakan desain one group pretest posttest only. Peneliti memilih desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan skala nyeri yang dilakukan dengan terapi guided imagery dengan gambar dan musik pada pasien post operasi laparatomi. Desain ini dilakukan untuk membandingkan dua kelompok, tetapi bukan kelompok yang sama (Notoatmodjo, 2018). Desain penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.poltekkes-tjk.ac.id/521/5/3.pdf · 3.4.3 Besar sampel dan teknik sampling Penelitian ini menggunakan metode (non probability)

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah suatu rancangan penelitian untuk menentukan

subyek penelitian. Jenis penelitian dibagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan

kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif

karena, penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah. Oleh karena itu

peneliti menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti:

berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa,

menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data

kuantitatif dan yang dikuantitatifkan (Notoatmodjo, 2018). Peneliti

melakukan perlakuan terhadap variabel independent kemudian mengukur

akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependent. Yang

dimaksud percobaan atau perlakuan disini adalah untuk mengetahui skala

nyeri pada pasien post operasi laparatomi.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan

dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan

penelitian (Aprina & Anita, 2018). Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dan menggunakan

desain one group pretest posttest only. Peneliti memilih desain penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan skala nyeri yang

dilakukan dengan terapi guided imagery dengan gambar dan musik pada

pasien post operasi laparatomi. Desain ini dilakukan untuk

membandingkan dua kelompok, tetapi bukan kelompok yang sama

(Notoatmodjo, 2018). Desain penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

40

Pretest Perlakuan Postest

Kelompok eksperimen 1 dengan gambar Kelompok eksperimen 2 dengan musik

Gambar 3.1

Rancangan one group pretest-postest only

(Sumber : Notoatmodjo,2018)

Keterangan:

01: Nilai nyeri sebelum intervensi guided imagery dengan gambar

Xa: Intervensi guided imagery dengan gambar

02 : Nilai nyeri sesudah intervensi guided imagery dengan gambar

01: Nilai nyeri sebelum intervensi guided imagery dengan musik

Xb: Intervensi guided imagery dengan musik

02 : Nilai nyeri sesudah intervensi guided imagery dengan musik

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang Mawar dan Kutilang RSUD Dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

3.3.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yaitu pada

tanggal 20 Mei – 15 Juni.

3.4 Subyek Penelitian

3.4.1 Populasi penelitian

Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari suatu objek yang

nantinya akan dijadikan sebagai objek penelitian (Arikunto, 2014).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi

laparatomi di Ruang Mawar dan Kutilang RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung sebanyak 115 jiwa pada bulan Oktober

2017 s.d Januari tahun 2018.

01 x a 02

01 x b 02

41

3.4.2 Sampel penelitian

Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian dari suatu populasi

yang dianggap dapat mewakili secara keseluruhan dari sifat dan karakter

dari populasi tersebut (Pamungkas & Usman, 2017). Untuk menentukan

sampel, ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu

membatasi populasi, menentukan sampel yang dipilih serta

menentukan teknik sampling. Sampel seharusnya memenuhi kriteria yang

dikehendaki, sampel yang dikehendaki meliputi kriteria inklusi dan eksklusi

agar sampel yang diinginkan tidak menyimpang. Sampel penelitian ini

adalah pasien post operasi laparatomi.

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan suatu kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria inklusi pada sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

• Pasien post operasi laparatomi.

• Pasien post operasi yang mengalami tingkat nyeri sedang (4-6).

• Pasien yang bersedia menjadi responden.

• Pasien tidak mengalami gangguan komunikasi.

• Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran.

• Pasien kooperatif

• Pasien dengan pemberian terapi farmakologi berupa obat analgetik

ketorolac

Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria eksklusi

pada sampel dalam penelitian ini sebagai berikut.

• Pasien yang tidak dapat mengikuti perintah.

• Pasien yang menunjukkan ketidaknyamanan saat dilakukan tindakan.

• Pasien mengalami kegelisahan/ketakutan.

42

• Pasien dengan nyeri berat (7-10).

3.4.3 Besar sampel dan teknik sampling

Penelitian ini menggunakan metode (non probability) sampling

dalam pengambilan sampel serta menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan

tertentu yang dibuat oleh peniliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah ditentukan sebelumnya (Notoatmodjo, 2018). Peneliti

melakukan pertimbangan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang

sudah ditetapkan untuk sebagian dari anggota populasi menjadi sampel

penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif numerik

berpasangan pengukuran berulang dua kali pengukuran (Dahlan, 2010).

Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel menggunakan rumus yang

tidak diketahui jumlah populasinya yaitu sebagai berikut,

n = �(�����)������

�²

n = ���,����,����,���,�

�²

n = ��,�� � �,���,�

�²

n = 15

keterangan:

n : Besar sampel

�� : Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5% �� = 1,96

�� : Kesalahan tipe 2 ditetapkan sebesar 10% �� = 1,28

�� − �� : Selisih minimal yang dianggap bermakna = 1,3

� : Simpangan baku = 1,58

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus diatas jumlah

sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 15 sampel untuk

eksperimen guided imagery dengan gambar dan 15 sampel untuk

eksperimen guided imagery dengan musik.

43

3.5 Variabel Penelitian

Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain (Notoatmodjo, 2018). Berdasarkan perannya atau hubungan

fungsionalnya variabel penelitian dibagi menjadi tiga yaitu: variabel

dependent, variabel independent, dan variabel pengganggu.

a. Variabel independent (variabel bebas)

Variabel independent merupakan variabel resiko atau sebab yang akan

mempengaruhi variabel dependent (Notoatmodjo, 2018). Dalam

penelitian ini yang merupakan variabel independent ialah guided

imagery dengan gambar dan guided imagery dengan musik.

b. Variabel dependent (variabel terikat)

Variabel dependent merupakan variabel akibat atau efek (Notoatmodjo,

2018). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah skala nyeri

sebelum intervensi dan skala nyeri sesudah intervensi.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti, dan perlu sekali

variabel-variabel tersebut diberi batasan untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan

serta pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2018).

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

44

Tabel 3.1 Definisi operasional variabel

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen pengumpulan data

Instrumen merupakan alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang biasa digunakan dalam penelitian

diantaranya kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang

berkaitan dengan pencatetan data dan sebagainya (Notoatmodjo S. , 2018).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah lembar observasi dan

instrument Numerik Rating Scale (NRS).

No

Variabel Definisi operasional Cara ukur

Alat ukur Hasil ukur Skala data

1 Variabel independent (variabel bebas): Terapi guided imagery menggunakan gambar dan musik

Tindakan pertama dilakukan dengan menggabungkan rangkaian gambar sawah dan pegunungan dan membacakan teks guided imagery yang akan dilakukan selama 10 menit. Tindakan kedua dilakukan dengan menggabungkan musik suara alam menggunakan earphone pada telinga dan membacakan teks guided imagery yang akan dilakukan selama 10 menit.

- - - -

2 Variabel dependent: skala nyeri

Dilakukan penilaian nyeri disertai wawancara dan observasi skala nyeri saat sebelum dan setelah 1 kali diintervensi.

Numeric Rating Scale (NRS)

Wawancara dan Observasi dengan menggunakan NRS

Skor nyeri 0-10

ratio

45

3.7.2 Alat dan bahan penelitian

Alat pengumpulan data adalah alat–alat yang digunakan dalam

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Alat dan bahan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan alat ukur skala nyeri

Numeric Rating Scale.

3.7.3 Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Numerik Rating

Scale (NRS). Pengumpulan data pada penelitian dilakukan di Ruang Mawar

dan Kutilang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Peneliti

menentukan calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan selanjutnya peneliti menjelaskan kepada calon responden

prosedur apa yang akan dilakukan dalam penelitian ini, jika calon

responden bersedia menjadi responden maka calon peserta responden

menandatangani informed consent dan peneliti memberikan pretest

Numerik Rating Scale untuk mengukur tingkat nyeri responden. Setelah

dilakukan penilaian skala nyeri pretest Numerik Rating Scale peneliti

melakukan terapi guided imagery sesuai SOP kepada responden, sesudah

dilakukan terapi guided imagery selanjutnya peneliti memberikan posttest.

Pengumpulan telah diambil dalam kurun waktu satu bulan, mulai dari

tanggal 20 Mei hingga 15 Juni 2019.

3.7.4 Tahapan pelaksanaan penelitian

3.7.4.1 Persiapan penelitian

• Mempersiapkan rencana penelitian dan alat yang diperlukan dalam

penelitian dengan mengajukan proposal penelitian.

• Mengkonsultasikan perbaikan proposal dan alat ukur penelitian.

• Menentukan waktu dan tempat untuk pelaksanaan penelitian.

3.7.4.2 Pelaksanaan penelitian

• Langkah prosedur administrasi, penelitian dilakukan kaji etik dan

peneliti mengajukan permohonan izin penelitian dari institusi

kepada pihak terkait.

• Setelah mendapatkan izin penelitian dari pihak terkait

46

selanjutnya dari surat tersebut diketahui waktu peneliti diizinkan

untuk melaksanakan penelitian.

• Peneliti menemui kepala Ruang Kutilang dan Mawar untuk

memberikan surat izin penelitian dan meminta kerja samanya

selama waktu pelaksanaan penelitian berlangsung dalam hal

mengumpulkan data tentang pasien yang melakukan operasi

laparatomi.

• Peneliti menentukan kriteria responden sesuai dengan kriteria

penelitian.

• Melakukan identifikasi pasien mengenai nama, tanggal lahir, dan

rekam medik serta melihat gelang pasien untuk memvalidasi

identitas pasien, dan melihat list pasien mengenai jenis operasi,

waktu selesai operasi, keadaan umum klien, dan adanya keluhan

nyeri.

• Peneliti menjelaskan kepada responden tentang guided imagery

dan menyesuaikan suasana sesuai tujuan peneliti yaitu suasana

alam seperti pegunungan.

• Peneliti menjelaskan kepada klien dan keluarga klien tentang

informed concent yang berisi tujuan, manfaat, dan prosedur

penelitian.

• Meminta kesediaan responden untuk ikut dalam penelitian dan

menandatangani informed concent.

• Pengukuran skala nyeri pertama dilakukan pada saat sebelum

perlakuan guided imagery.

• Guided imagery dilakukan saat nyeri timbul dimulai pada hari

pertama pasca operasi klien dan dilakukan setelah diberikan obat

analgesic berupa ketorolac.

• Setiap perlakuan akan dilakukan selama kurang lebih 10 menit.

• Perlakuan: (sesuai dengan SOP guided imagery)

• Pengukuran skala nyeri kedua dilakukan pada saat sesudah

47

perlakuan guided imagery.

3.7.5 Etika penelitian

Menurut Notoatmodjo (2018), dalam penelitian harus dilandasi oleh

etika penelitian, prinsip etika dalam penelitian diantaranya:

• Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat

subjek penelitian, peneliti perlu mempersiapkan formulir persetujuan

subjek (informed concent).

• Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidelity)

Setiap orang mempunyai hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap individu berhak

untuk tidak memberikan apa yang diketahui kepada orang lain. Oleh

sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas

dan kerahasiaan identitas subjek.

• Keadilan dan inklusivitas atau keterbukaan (respect for justice and

inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,

yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini

menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jenis kelamin, suku atau

budaya, maupun agama.

• Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms an benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya.

48

3.7.6 Pengolahan data

3.6.7.1 Tahap pengolahan data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

(Notoatmodjo, 2018) :

3.6.7.1.1 Editing (penyuntingan) merupakan kegiatan untuk melakukan

pengecekan isian formulir identitas atau instrumen penelitian, yang

harus diperhatikan dalam proses editing yaitu: kelengkapan, kejelasan,

relevan, dan konsisten.

3.6.7.1.2 Coding (pemberian kode) merupakan kegiatan merubah data berbentuk

huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Dalam penelitian ini

data yang perlu dilakukan koding ialah:

• Skala nyeri: tidak nyeri = 1, nyeri ringan = 2, nyeri sedang = 3,

nyeri berat = 4

3.6.7.1.3 Scoring merupakan suatu tahapan penilaian. Scoring dalam penelitian

ini berlandaskan Numerik Rating Scale (NRS) sehingga untuk

penilaiannya yaitu skala nyeri (0 = tidak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 =

nyeri sedang, 7-10 = nyeri berat)

3.6.7.1.4 Processing merupakan suatu tahapan memproses data agar dapat

dianalisis. Salah satu program yang dapat digunakan dalam tahapan

processing yaitu program SPSS for Windows.

3.6.7.1.5 Cleaning (pembersihan data) merupakan tahapan pengecekan kembali

data yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau tidak.

3.6.7.2 Analisa data

Analisa data memiliki tujuan supaya peneliti memperoleh

gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan

penelitian, kemudian untuk membuktikan hipotesi-hipotesi penelitian

yang dirumuskan serta untuk memperoleh kesimpulan secara umum dari

penelitian, yang merupakan kontribusi dalam pengembangan ilmu yang

bersangkutan (Notoatmodjo, 2018). Langkah-langkah dalam analisis data

yaitu:

49

3.6.7.2.1 Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Untuk data

numerik digunakan nilai mean, median, dan standar deviasi. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel. Dalam penelitian ini analisis univariat

yang digunakan adalah hasil ukur score intensitas nyeri berdasarkan

Numerik Rating Scale (NRS) pada pasien post operasi laparatomi yang

diberikan terapi nonfarmakologi sebelum dan sesudah berupa guided

imagery.

3.6.7.2.2 Analisis bivariat

Analisis bivariat merupakan lanjutan dari analisis univariat.

Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai nyeri

pasien post operasi laparatomi sebelum dan sesudah dilakukan terapi

guided imagery menggunakan gambar dan musik. Untuk mengetahui

perbedaan nilai nyeri pasien post operasi laparatomi sebelum dan

sesudah diberikan intervensi kelompok eksperimen gambar dan musik,

dan untuk mengetahui efektifitas nilai ambang nyeri pada kelompok

eksperimen gambar dan kelompok eksperimen musik. Peneliti sudah

melakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk untuk sampel

yang kecil dan uji Kolmogorov-Smirvnov untuk sampel yang besar,

kedua sampel ini dilakukan menggunakan komputerisasi menggunakan

program SPSS. Didapatkan data tidak normal maka uji yang digunakan

adalah uji Wilcoxon dan uji Man Whitney (non parametrik).

Parametrik

Uji Wilcoxon dan uji Man Whitney

• Jika p value < � (0,05) maka ada perbedaan pengaruh terapi terhadap

nyeri pada kelompok eksperimen gambar dengan kelompok

eksperimen musik

50

• Jika p value > � (0,05) maka tidak ada perbedaan pengaruh terapi

terhadap nyeri pada kelompok eksperimen gambar dengan kelompok

eksperimen musik