BAB III Dan IV Industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lplp

Citation preview

BAB IIIPEMECAHAN MASALAH

3.1. Penentuan Prioritas Masalah di IndustriBerdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada PIRT Kue Bolu Mellya Sari tersebut, dapat ditarik beberapa identifikasi masalah, diantaranya adalah :1. Kebersihan ruang bangunan kurang terjaga;2. Kebersihan alat produksi kurang terjaga;3. Kebersihan pekerja kurang dan tidak memakai alat pelindung diri;4. Jumlah ventilasi atau lubang angin sedikit, tertutup dan berdebu;5. Kebersihan tempat penyimpanan produksi jadi kurang terjaga;6. Kebersihan Jamban kurang terjaga dan terbuka ke area produksi.Tabel 3.1. Penentuan Prioritas PermasalahanNo.Permasalahan

AKebersihan ruang bangunan kurang terjaga.

BKebersihan alat produksi kurang terjaga

CKebersihan pekerja kurang dan tidak memakai alat pelindung diri

DJumlah ventilasi atau lubang angin sedikit, tertutup dan berdebu

EKebersihan tempat penyimpanan produksi jadi kurang terjaga

FKebersihan Jamban kurang terjaga

Tabel 3.2. Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode Criteria Matrix TechniqueNoMasalahITRJumlahI x T x RPrioritas

PSRIDUSBPBPC

1. A432332223114IV

2. B322223233144III

3. C343432333198I

4. D433322233171II

5. E32223222396VI

6. F333223223108V

Keterangan : P = Prevalence S = Severity RI = Rate of increase DU = Degree of unmeet need SB = Social benefit PB = Public concern PC = Political climate T = Techincal feasibility R = Resource ability

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka dari tabel matriks didapatkan hasil penentuan prioritas masalah yaitu kurangnya kebersihan pekerja dan tidak memakai alat pelindung diri. Karena pekerja di PIRT tersebut kurang menjaga kebersihannya, seperti jarang mencuci tangan dan tidak memakai alat pelindung diri, seperti apron atau masker sehingga sangat berpengaruh pada kebersihan hasil produksi serta hal ini dapat lebih mudah untuk diintervensi.

3.2. Penentuan Cara Pemecahan Masalah yang sudah DitetapkanBerdasarkan prioritas masalah yang terjadi pada PIRT pembuatan kue dan bolu Mellya Sari tersebut yaitu kurang kebersihan pekerja dan tidak memakai alat pelindung diri, maka pemecahan masalah yang kami ambil adalah :A. Sosialisasi kepada pihak penanggungjawab PIRT dan pekerja tentang pentingnya cuci tangan disertai dengan praktek dan pemasangan poster prosedur cuci tangan.B. Sosialisasi kepada pihak penanggungjawab PIRT tentang dampak kesehatan yang terjadi terhadap pekerja.C. Pemberian alat pelindung diri untuk pekerja seperti masker, apron dan sarung tangan plastik.Tabel 3.3. Penentuan Prioritas Penanggulangan MasalahNo.Alternatif Jalan KeluarEfektivitasEfisiensiPM x I x VC

MIVC

1.A32329

2.B21214

3.C433312

Keterangan : M Magnitude I Importancy V Vunerability C Cost P PrioritasBerdasarkan hasil metode Reinke yang telah dilakukan seperti yang terlihat pada tabel diatas untuk menentukan prioritas pemecahan dapat dipilih satu prioritas penanggulangan masalah, yaitu pemberian alat pelindung diri seperti masker, apron dan sarung tangan plastik kepada pekerja PIRT Kue dan Bolu Mellya Sari.3.3 Pelaksanaan pemecahan masalah (bentuk nyata yang sudah dilakukan, disertai foto terkait)

BAB IVSIMPULAN DAN SARAN

4.1. SIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di industri pembuatan kue dan bolu Mellya Sari yang berlokasi di Kp. Ciodeng RT 03/07 Desa Bojong Malaka Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung dapat disimpulkan bahwa :1. Keadaan umum kesehatan lingkungan produksi kue dan bolu ditinjau dari segi bangunan, fasilitas, dan peralatan yang digunakan belum seluruhnya baik.2. Sanitasi industri kue dan bolu ini belum memenuhi syarat sehat, seperti ventilasi yang tersedia hanya sedikit, tertutup dan berdebu, serta kurangnya kebersihan jamban dapat mencemari lingkungan pengolahan produksi.3. Bahan - bahan pangan yang digunakan untuk produksi keu dan bolu aman untuk dikonsumsi dan tidak ditemukan adanya penggunaan bahan-bahan berbahaya.4. Kurangnya kebersihan pekerja, ditandai dengan prilaku mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan produksi yang masih kurang disertai dengan tidak adanya APD yang memadai di tempat produksi.

4.2. SARANBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat kami berikan adalah :A. Tenaga Kesehatan1. Memperhatikan industri - industri kecil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar agar kebersihan tempat produksi dan hasil produksinya dapat ditingkatkan dan dijaga dengan baik.2. Melakukan penyuluhan kepada pengelola industri tentang pentingnya kebersihan tempat, alat produksi dan pekerja serta keselamatan kerja.B. Pengelola PIRT1. Memberikan penyuluhan kepada pekerja tentang pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan produksi pangan.2. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan tempat produksi.3. Meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam penggunaan alat proteksi diri guna menghindari bahaya kerja dan meningkatkan kebersihan hasil produksi.C. Peneliti1. Dapat mengetahui masalah - masalah yang terjadi pada industri pangan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar.2. Menggunakan ilmu yang telah didapat untuk melakukan observasi lebih lanjut ke jenis industri lainnya untuk mengamati masalah-masalah yang terjadi disana.