26
BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Nyeri persalinan a. Pengertian Nyeri Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat, 2006) Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologi terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernafasa, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Arifin, 2008) Nyeri Persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem syaraf simpatis. Nyeri yang hebat pada persalinan dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi tubuh seperti; tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju pernafasan meningkat, dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu bersalin yang mengalami stres menyebabkan kelelahan dan sekresi katekolamin yang menghambat kontraksi uterus, hal tersebut menyebabkan persalinan lama yang akhirnya menyebabkan cemas pada ibu, peningkatan nyeri dan stres berkepanjangan (Bobak, 2005).

BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

  • Upload
    ngohanh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TINJAUAN TEORI

1. Nyeri persalinan

a. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subjektif karena perasaan nyeri pada setiap orang dalam hal skala atau

tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau

mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat, 2006)

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik

yang terkait dengan kontraksi uterus dilatasi dan penipisan serviks serta penurunan

janin selama persalinan. Respon fisiologi terhadap nyeri meliputi peningkatan

tekanan darah, denyut nadi, pernafasa, keringat, diameter pupil, dan ketegangan

otot (Arifin, 2008)

Nyeri Persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan

peningkatan aktivitas sistem syaraf simpatis. Nyeri yang hebat pada persalinan

dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi tubuh seperti; tekanan darah

menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju pernafasan meningkat, dan apabila

tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres.

Peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu bersalin yang mengalami stres

menyebabkan kelelahan dan sekresi katekolamin yang menghambat kontraksi

uterus, hal tersebut menyebabkan persalinan lama yang akhirnya menyebabkan

cemas pada ibu, peningkatan nyeri dan stres berkepanjangan (Bobak, 2005).

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Rasa takut menyebabkan pembuluh-pembuluh arteri yang mengarah ke

rahim berkontraksi dan menegang, sehingga menimbulkan rasa sakit (nyeri). Kalau

tanpa adanya rasa takut, otot-otot melemas dan melentur, servik (leher rahim) dapat

menipis serta membuka secara alami sewaktu tubuh berdenyut secara berirama dan

mendorong bayi dengan mudah sehingga membuat persalinan berlangsung secara

lancar relatif lebih cepat dengan keluhan nyeri yang sangat minimal. Dengan

terbiasanya ibu melakukan relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah

terbuka sehingga ibu tidak akan terlalu kelelahan saat melahirkan. Jadi dengan

latihan relaksasi yang rutin, ibu akan terbiasa pada kondisi ini dan akan sangat

terbantu dalam proses persalinannya (Andriana, 2007)

b. Teori nyeri

Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri, yaitu :

1) Teori Pemisahan ( Specificiy Theory). Menurut teori ini, rangsangan sakit

masuk ke medulla spinalis (spinal cord) melalui kornu dorsalis yang bersinaps

di daerah posterior, kemudian naik ke tractus lissur, dan menyilang di garis

median ke sisi lainnya, dan berakhir di korteks sensoris tempat rangsangan

nyeri tersebut diteruskan.

2) Teori Pola ( Pattern Theory), rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion

dorsal ke medulla spinalis dan merangsang aktivitas sel T. Hal ini

mengakibatkan suatu respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi,

yaitu korteks serebri, serta kontraksi menimbulkan persepsi dan otot

berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi oleh

modalitas respons dari reaksi sel T.

3) Teori Pengendalian Gerbang (Gate Control Theory).

Yang dikemukakan oleh melzak dan wall, teori ini lebih komprehensip dalam

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

menjelaskan tramisi dan presepsi nyeri, nyeri tergantung dari kerja serta saraf

besar dan kecil yang keduanya berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsang

pada serat saraf besar akan mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme

sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut

terhambat. Rangsangan serat besar dapat langsung merangsang korteks serebri.

Hasil persepsi ini akan dikembalikan ke dalam medulla spinalis melalui

spinalis serat eferen dan reaksinya memengaruhi aktivitas sel T. Rangsangan

pada serat kecil akan menghambat aktivitas substansia gelatiosa dan membuka

pintu mekanisme, sehingga merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan

menghantarkan rangsangan nyeri.

4) Teori Trasmisi dan Inhibisi, adanya stimulus pada noiciceptor memulai

implus-implus saraf, sehingga transmisi implus nyeri menjadi efektif oleh

neurotransmitter yang spesifik. Kemudian, inhibisi implus nyeri menjadi

efektif oleh implus-implus pada serabut-serabut besar yang memblok implus-

implus pada serabut lamban dan endogen opiate system supresif (Hidayat,

2006)

c. Klasifikasi nyeri

Klasifikasi nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri secara umum dan nyeri dalam

persalinan sebagai berikut :

1) Klasifikasi nyeri secara umum, antara lain adalah

a) Nyeri akut yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang

setelah penyembuhan.

b) Nyeri kronik yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walaupun

proses penyembuhan sudah selesai (Setyohadi, dkk, 2007).

2) Klasifikasi nyeri persalinan dibagi beberapa nyeri yaitu :

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

a) Nyeri Viseral bersifat lambat dalam yang tidak terlokalisir. Implus nyeri

selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui T11-T12 segment saraf

spinal dan bagian bawah thorak dan bagian atas lumbal saraf simpatis,

dimana uterus dan serviks terjadi pada kala I akibat dari kontraksi uterus

dan pembukaan serviks. Lokasi nyeri ini meliputi bagian segmen abdomen

dan menjalar kedaerah lumbal bagian belakang dan turun sampai dengan

paha.

b) Nyeri somatic bersifat lebih cepat dan tajam menusuk dan lokasi jelas.

Implus nyeri pada kala II ditransmisi melalui S1-S2 saraf spina dan

parasimpatis dari jaringan perinal. Nyeri ini pada akhirnya kala I dan

selama kala II yang merupakan akibat dari penurunan kepala janin yang

menekan jaringan - jaringan maternal dan tarikan perinium dan

Utercocervical selama kontraksi.

c) After pain nyeri selama kala II dimana uterus mengecil, sobek dari hasil

distensi dan laserasi dari serviks, vagina dan jaringan perinal nyeri yang

dirasakan seperti awal kala I dan kala II (Regina, 2011)

d. Faktor - faktor yang mempengaruhi nyeri

Faktor yang mempengaruh nyeri ada 2 macam yaitu faktor nyeri secara umum dan

faktor nyeri dalam persalinan sebagai berikut :

1) Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri sebagai berikut :

a) Arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak dan

lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis

kelamin, latar belakang sosial, kultural, lingkungan dan pengalaman.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

b) Persepsi nyeri merupakan panilaian yang sangat subjektif tepatnya pada

korteks (pada fungsi evaluatif kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor

yang dapat memicu stimulasi nociceptor.

c) Toleransi nyeri erat dihubungkan dengan adanya intensitas nyeri yang dapat

mempengaruhi seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat mempengaruhi

adalah alkohol, obat-obatan, hipnosis, gesekan atau garukan, dan pengalihan

perhatian.

d) Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri,

seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. (Hidayat, 2006).

2) Beberapa faktor mempengaruhi nyeri pesalinan adalah

a) Faktor fisiologi nyeri

(1) Pembukaan dan penipisan serviks

(2) Segmen bawah rahim tegang

(3) Ligamen uterus meregang

(4) Periotonium tertarik

(5) Kandung kemih tertekan

(6) Hipoksia

(7) Vagina tertekan

(8) Multi/primpara

b) Faktor Psikologis

(1) Ketakutan

(2) Panik

(3) Harga diri rendah

(4) Marah pada bayi

(5) Takut hamil ganguan aktifitas seksual

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

c) Faktor persepsi dan toleransi terhadap nyeri

(1) Intensitas persalinan

(2) Kematangan serviks

(3) Posisi janin

(4) Karakteristik panggul

(5) Kelelahan (Regina, 2011)

e. Intensitas nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan

oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan

kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua

orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling

mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.

Namun, pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran

pasti tentang nyeri itu sendiri. Menurut Smeltzer, S.C & Bare B.G (2002) skala

intensitas nyeri adalah berikut :

1. Skala Intensitas Nyeri Deskritif

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri ringan nyeri sedang Nyeri berat

Nyeri terkontrol dan tidak

(Batbual, 2010)

f. Penatalaksanaanya Nyeri

Pada umumnya untuk mengatasi nyeri selama persalinan digunakan

farmakologi yaitu dengan menggunakan obat-obat yang dapat mengurangi nyeri.

Cara farmokologi adalah dengan pemberian obat-obatan analgesik yang disuntikan,

melalui infus intra vena yaitu syaraf yang menghantarkan nyeri selama persalinan.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Tindakan farmokologi masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat

selama persalinan dapat menembus sawar plasenta, sehingga dapat berefek pada

aktifitas rahim. Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi secara langsung

maupun tidak langsung (Bonica, 2002)

Metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologi sangat penting karena

tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika

diberikan kontrol nyeri yang kuat, tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat.

Metode nonfarmakologi dibagi menjadi tiga komponen yang saling berinteraksi

sehingga mempengaruhi respon terhadap nyeri menurut Melzack, yaitu strategi

motivasi-efektif (interpretasi setral dari pesan yang berada diotak yang dipengaruhi

oleh perasaan, memori, pengalaman dan kultur seseorang), kognitif-evaluati

(interpretasi dari pesan nyeri yang dipengaruhi oleh pengetahuan, perhatian

seseorang, penggunaan strategi kognitif dan evaluasi kognitif dari situasi) dan

sensori-diskriminatif (pemberian informasi keotak menurut sensasi fisik)(Batbual,

2010)

2. Hipnosis

a. Pengertian Hipnosis

Hipnosis adalah suatu metode komunikasi yang efektif untuk memasukan

informasi atau ide baru ke dalam pikiran bawah sadar seseorang termasuk diri

sendiri (Adiyanto, 2010). Hipnosis adalah metode penanaman sugesti saat otak

telah berada dalam kondisi rileks, tetapi bukan berarti tertidur atau tidak sadar diri

saat praktik (Andriana, 2007).

b. Mekanisme kerja otak

Pikiran sadar dan bawah sadar manusia saling berkomunikasi dan bekerja

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

dalam waktu bersamaan secara paralel. Dalam sistem kerja pikiran sadar dan

pikiran bawah sadar, ada sebuah ruang dimana sugesti, nasihat, serta program

apapun dapat bekerja efektif. Akan tetapi, hal ini baru biasa terjadi jika area RAS

(reticular activating system) terbuka. RAS terbuka apabila kita sedang mengalami

emosi yang kuat, saat terkejut, serta pada waktu menjelang, dan sesaat setelah

bangun tidur. Pada saat seperti itulah, sugesti yang dimasukan dapat bekerja

efektif.

Riset yang dilakukan terhadap kondisi hypnosis menunjukkan adanya

perubahan pada gelombang otak yang sangat mempengaruhi perilaku manusia.

Manusia memiliki empat jenis gelombang otak, yaitu:

1) Beta, berada diantaRA 24-14/cps/gelombang per detik, kondisi bangun sadar.

Kondisi beta (12-40) adalah keadaan sadar seperti yang kita rasaka sehari-hari.

Dalam kondisi manusia merespon segala yang terjadi berdasarkan pengalaman

yang dialaminya.

2) Alfa, berada diantara 14-7/cps/gelombang per detik, kondisi sadar. Alfa (8-

12Hz) berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam

kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan

dapat merasakan sensasi dengan lima indera apa yang terjadi atau dilihat dalam

pikiran. Alfa adalah pintu bawah sadar.

3) Theta, berada diantara 7-3,5/cps/gelombang per detik, kondisi sadar. Theta (4-

8Hz) adalah gelombang yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar

(subconsicious mind) ketika kita bermimpi dan terjadi REM (rapid eyes

movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan

merupakan gudang inspirasi kreaktif.

4) Delta, berada diantara 3,5-0,5/cps/gelombang/ per detik, kondisi tanpa

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

kesadaran (normal sleep). Delta (4-0,1Hz) merupakan frekuensi pikiran nirsadar

(unconscious mind). Saat kita tertidur lelap, otak hanya menghasilkan

gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik

(Kuswandi, 2009)

c. Hipnotis dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, masing-masing (Andrian, 2007)

1) Formal Hipnosis yaitu aktivitas hipnotis yang di gambarkan dengan:

melambaikan tangan, mengayunkan pendulum, memandu relaksasi, merupakan

bentuk dari hipnotis formal, atau direchypnosis, terkadang disebut sebagai

genuine hypnosis.

2) Informal hipnosis atau indirecthypnosis biasanya berupa pola komuni kasih

alamiah sehari- hari, tetapi dapat membuat filter seseorang menjadi terbuka.

Teknis hipnotis informal ini biasanya di terapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Walaupun mungkin secara tidak didasari, misalnya oleh para penjual handal

yang mampu menggerakkan calon pembeli, dari semula tidak tertarik, menjadi

mempertimbangkan, dan ahkirnya melakukan pembelian. Pada saat ini hipnotis

informal juga mulai di kembangkan dibidang-bidang nontherapeutic, misalkan

hypnosis for selling , hypnosis for parenting, dan lain-lain.

d. Syarat subyek yang dihipnosis secara umum setiap orang yang dihipnotis.

Akan tetapi jika mengacu kepada Informan Hipnosis, maka mereka yang dapat

dihipnotis harus memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu:

1) Tidak menolak Filter pikiran

bawah sadar secara otomatis akan tertutup jika seseorang dalam kondisi tidak

nyaman. Oleh karena itu seseorang yang menolak dihipnotis maka tidak akan

dapat dihipnotis. Dengan kata lain Informal Hipnosis membutuhkan kerja sama

yang baik antara Hipnotis dengan pihak yang akan dihipnotis.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

2) Dapat Berkomunikasi, hipnosis adalah seni komunikasi. Oleh karena itu jika

seseorang tidak dapat menerima atau memahami komunikasi yang disampaikan

oleh seorang Hipnosist maka tidak akan dapat dihipnosis.

3) Memiliki Kemampuan Fokus. Fokus merupakan komponen utama untuk

membuka filter pikiran bawah sadar. Oleh karena itu bagi seseoarang yang

benar- benar tidak memiliki kemampuan untuk fokus, akan sangat sulit untuk

dihipnotis (Adiyanto, 2010).

e. Proses hipnosis dapat dicapai dalam beberapa tahap yaitu:

1) Pre Induction. Merupakan proses untuk mempersiapkan suatu kondisi yang

bersifat kondusif antara penghipnotis (Hypnosist) dengan orang yang akan

dihipnotis (subyek). Dalam hal ini seorang ahli hypnosis berusaha mengenal

subyek dan memperkenalkan dirinya dengan subyek sehingga tercipta

kedekatan secara mental.

2) Induction (induksi) adalah tehnik untuk membawa subyek berada dalam kondisi

hipnosis atau membawaa subyek untuk berpindah dari Conscious mind ke Sub

Consciousv mind. Secara sederhana, verbal induction adalah suatu rangkaian

sugesti yang dibawa secara persuasif, sehingga membawa subyek berpindah

dari Concious mind ke sub conciousmind yang perlu diperhatikan oleh

penghipnosis adalah teknik dan jenis induksi menyesuaikan tingkat sugestifitas

dari subyek seorang penghipnosis harus terampil dalam memilih tehnik induksi

yang sesuai.

Teknik komunikasi hipnosis diantaranya:

(a) Authotarian yaitu komunikasi bersifat perintah, dan umumnya diterapkan

kepada seorang subyek yang dianggap memiliki kepatuhan tinggi dan

sugestif. Subyek menaruh respek yang tinggi terhadap penghipnosis.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

(b) Permissive bersifat ajakan atau pemberdayaan (Empowerment) dan

umumnya diterapkan ketika subyek dianggap sama tinggi dengan

penghipnosis. Teknik ini umumnya di pergunakan dalam hypnoterapi.

3) Deepening, setelah induksi sering kali langsung diikuti oleh suatu panduan

imajinasi untuk membimbing subyek memasuki kedalaman (deepening).

Konsep dasar dari deepening ini adalah membimbing subyek untuk berimajinasi

melakukan suatu kegiatan atau berada suatu tempat yang mudah dirasakan oleh

subyek. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek memasuki

Trance level lebih dalam

4) Termination adalah suatu tahapan untuk mengkhiri proses hipnosis. Konsep

dasar termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seseorang atau

subyek tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari tidur hipnosis.

Standar dari proses termination adalah membangun sugesti positif yang akan

membuat tubuh seseorang subyek menjadi lebih besar dan rileks, kemudian di

ikuti dengan regresi beberapa detik untuk membawa klien kekondisi normal

kembali. Hipnosis untuk ibu hamil dan Bersalin (Hypnobirthing)

f. Hypnbirthing

Hypnobirthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar

ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang mempublikasikan buku Childbirth

Without Fear pada 1944. Terapi hypnobirthing selanjutnya dikembangkan oleh

Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute. hypnobirthing berasal dari kata

hypno (hypnos dari bahasa Yunani yang artinya "tidur") dan birthing dari bahasa

Inggris yaitu "proses melahirkan". Hypnobirthing adalah science and art (ilmu

pengetahuan dan keterampilan dengan bahasan secara ilmiah).

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Hypnobithing berasal dari kata hypno dan birthing. Hypno dalam bahasa

Yunani berarti tidur sedangkan birthing berarti kelahiran mengartikan hipnosis

sebagai sebuah pengaruh yang alami terhadap konsentrasi relaksasi, dimana

disampaikannya gagasan kepada alam bawah sadar, yang akan mempengaruhi cara

berfikir, apa yang dirasakan dan pilihan yang dibuat. Hypnobirthing adalah metode

yang unik dan merupakan kombinasi terbaik antara proses kelahiran alami dengan

hipnosis yang memberikan alat-alat dan teknik yang dibutuhkan untuk pengalaman

kelahiran bayi yang lebih mudah dan jauh lebih nyaman. Ibu akan mampu untuk

bekerja dengan tubuhnya dan sensasi persalinan dibandingkan berjuang

melawannya (Mongan, 2007).

Jadi setiap ibu hamil dapat belajar dan berlatih agar terampil untuk

meningkatkan ketenangan diri selama hamil dan pada saat melahirkan.

Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hipnosis, yang sama sekali bukan

magic seperti anggapan yang berkembang di masyarakat. Banyak orang yang tidak

tahu bahwa hipnosis merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan bahkan yang

menemukannya adalah seorang dokter bernama Dr Frans Anton Mesmer

berkebangsaan Austria.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing

merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk

membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan,

kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama, dan setelah persalinan.

Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan

secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam,

pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

(relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran

yang aman, lembut, cepat.

1) Manfaat Hypnobirthing

Ketenangan diri saat proses persalinan. Emosi dan jiwa tenang memungkinkan

ibu untuk tidak berteriak/mengamuk/menjerit kala menahan sakit akibat

kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental (Lany, 2007).

a) Manfaat Untuk Ibu :

(1) Menghilangkan rasa takut, tegang, dan panik saat bersalin.

(2) Mempersingkat masa proses bersalin, pasca bersalin cepat kembali

pulih.

(3) Ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami juga jadi lebih kuat.

(4) Meningkatkan produksi ASI. Kerena Relaksasi meningkatkan

vasikularisasi diseluruh tubuh.

(5) Mengurangi komplikasi medis dalam melahirkan.

b) Manfaat Untuk Janin

(1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan

dari perkembangan jiwa (SQ).

(2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan

memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta.

c) Manfaat Untuk Suami

Merasa lebih tenang dalam mendampingi proses kelahiran, dan hubungan

suami istri menjadi lebih hangat.

2) Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan teknik hypnobirthing.

Dalam hypnobirthing akan dipelajari teknik-teknik relaksasi dan visualisasi

yang akan membantu ibu selama bersalin dan dengan cepat memulihkan

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

tingkat energi setelah persalinan. Agar dapat mengkondisi diri sendiri untuk

masuk dengan cepat ke dalam relaksasi dan visualisasi. Berikut hal-hal yang

perlu dipersiapkan untuk melatih teknik Hypnobirthing

a) Waktu

Memilih waktu untuk relaksasi di mana tidak terdapat gangguan.

Menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Bisa pagi, siang, atau malam

hari.

b) Tempat

Memilih tempat latihan yang nyaman, tenang, bersuhu sejuk, dan dengan

pencahayaan lembut temaram dan menjadikan tempat itu sebagai tempat

latihan sehari-hari.

c) Alat

Menggunakan kaset dan CD musik atau lagu kesayangan yang memiliki

nada atau irama berulang-ulang, tenang, serta lembut untuk menimbulkan

respon tubuh terbaik.

d) Yang berlatih

Memastikan kandung kemih kosong sehingga tidak perlu bolak-balik ke

toilet dan menggunakan busana yang longgar dan mengenakan kain lembut

untuk menutupi tubuh sehingga akan terasa nyaman.

e) Yang melatih/Terapis

Ibu akan dilatih oleh terapis baik bidan ataupun yang lain yang telah

mendalami ilmu hipnoterapi spesifik pada bidang kehamilan.

f) Posisi Relaksasi

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba sesantai

mungkin. Bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan

mata. (Morgan, 2007, Andriana, 2007).

(1) Posisi berbaring terlentang

Beberapa hal yang dapat membantu untuk menyamankan posisi

berbaring terlentang

Gambar 2.1 Posisi Berbaring Terlentang

Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method

(2) Posisi menyamping

Posisi menyamping (lateral) terutama dipilih oleh ibu hamil saat

menjalani persalinan tahap akhir dan sering kali untuk mengeluarkan

bayi mereka. Ini juga merupakan posisi tidur bagi ibu yang sedang

hamil.

Gambar 2.2 Posisi Menyamping

g) Empat langkah sebelum latihan hypnobirthing:

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

(1) Memutar kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali

hitungan. Meletakkan jari-jemari kiri dan kanan di atas bahu, lalu

memutar ke belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali.

(2) Untuk merelaksasi otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan dan

kiri sejajar tubuh. memposisikan telapak kanan menghadap ke atas.

Menegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul,

dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan

dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah ke arah langit-langit.

(3) Selanjutnya relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan

terdorong ke arah perut. Menarik napas panjang lewat hidung sambil

hitung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut.

Lakukan 10 kali.

(4) Merelaksasi pikiran. Memejamkan mata sejenak lalu buka perlahan-

lahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata, makin

lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5,

mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran

positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program

positif, “Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan

saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”

h) Teknik Dasar HypnoBirthing, Hypnobirthing akan mengajarkan teknik-

teknik yang dibutuhkan untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia

selama kehamilan dan untuk menciptakan kegembiraan, hal-hal positif

tentang kelahiran, dan membuat suatu perbedaan besar terhadap kesehatan

emosi dan fisik bayi. Ada empat teknik dasar hypnobirthing, yaitu

pernapasan, relaksasi, visualisasi, dan pendalaman. Setiap teknik memiliki

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

beberapa alternatif di mana dapat dipilih salah satunya atau lebih yang

dianggap paling efektif dan paling disukai. Belajar menggunakan keempat

teknik ini, sehingga keempatnya menjadi sebuah kebiasaan, dan akan

membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran bagi proses persalinan.

Teknik ini dapat dipelajari di kelas hypnoBirthing, dan melalui kaset atau

CD yang diberikan oleh instruktur sehingga dapat berlatih setiap hari di

rumah. Pendamping persalinan juga akan mendapatkan naskah untuk

digunakan saat ibu dan pendamping persalinan berlatih bersama dua atau

tiga kali seminggu (Morgan, 2007, pp.86-88).

(1) Teknik Pernapasan

(a) Pernapasan tidur mudah dikuasai, dapat digunakan secara teratur di

kelas ibu hamil dan sewaktu berlatih di rumah. Akan dirasakan

bahwa relaksasi datang lebih mudah dan lebih cepat setiap kali

melakukannya. Setelah beberapa kali dilakukan, tubuh akan

terbawa ke dalam keadaan relaksasi sebagai persiapan bagi upaya

pendalaman selanjutnya.

(b) Pernapasan lambat terdiri dari penghirupan udara secara perlahan,

tenang, dan lama dari perut yang mengarahkan kembali fokus pada

apa yang sedang terjadi di sekitar bayi dan membantu menghadapi

setiap kontraksi rahim. Teknik ini akan dibutuhkan selama

persalinan untuk mengimbangi setiap kontraksi rahim. Saat

berkontraksi, rahim akan terangkat. Pernapasan lambat membantu

ibu untuk bekerja sama dengan gerakan ke atas rahim sewaktu

menghirup hingga perut naik setinggi mungkin, seperti mengisi

balon di dalam perut. Hal ini memaksimalkan gelombang otot-otot

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

vertikal, menyebabkan otot-otot ini bekerja lebih efisien dalam

menarik ke atas otot-otot melingkar di bagian bawah, serta

menipiskan dan membuka leher rahim. Bantuan yang diberikan

kepada kedua kelompok otot ini akan memperpendek durasi

gelombang, serta durasi persalinan.

(c) Pernapasan Persalinan digunakan saat mengembuskan bayi agar

keluar pada fase persalinan. Bernapas ini ditujukan untuk

membantu Refleks Mendorong Alami (Natural Expulsive

Reflex/NER) dari tubuh untuk secara lembut menggerakkan bayi

ke arah luar.

(2) Teknik Relaksasi

(a) Relaksasi Progresif

Bayangkan setiap bagian tubuh, dari ubun-ubun hingga ujung kaki,

diberi angka yang sesuai dengan ilustrasi berikut.

Gambar 2.3 : Relaksasi Progresif

Sumber: Hypnobirthing The Mongan Method

3. Persalinan

a. Pengertian

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban dari

uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2008).

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta

dan selaput janin dari tubuh ibu dalam buku Harianto ( 2010) dan Yanti (2009).

Didefinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal

/ partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala

/ ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai

ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24

jam (Prima, 2010). Sedangkan Partus abnormal adalah persalinan pervagina

dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan seksio sesaria (Muctar,

2006).

b. Tanda – tanda sebelum persalinan

Sebelum persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelum wanita memasuki

“bulan”atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor).

Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :

1) Lightening atau settling atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas

panggul terutama pada primigravida.

2) Perut kelihatan lebih melebar, fudus uteri turun

3) Perasaan sering-sering atau susah kencing (polaksuri) karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin.

4) Perasaan sakit diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah

dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pain”

5) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah biasa

bercampur darah (bloody show) (Muctar, 2007).

c. Sebab-sebab mulainya persalinan

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Beberapa sebab mulainya persalinan yaitu sebagai berikut

1) Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasai otot-otot rahim sebaiknya estrogen

meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan

antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir

kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his

2) Teori oxytocin

Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul

kontraksi otot-otot rahim.

3) Keregangan otot-otot

Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya

teregangan oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk

mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya

kehamilan makin teregangan otot-otot rahim makin renta.

4) Pengaruh janin

Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan

oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

5) Teori prostaglandin

Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka menjadi salah satu sebab

permulaan persalinan (Yanti, 2009)

d. Tanda-tanda persalinan

Tanda – tanda persalinan merupakan seseorang ibu bersalin memasuki persalinan,

tanda – tanda tersebut meliputi :

1) His persalinan

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifat sebagai

berikut :

a) Nyeri Melingkar dari punggung memancar ke perut depan.

b) Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya

c) Kalau dibawa berjalan bertambah kuat

d) Mempunyai pengaruh pada pembukaan cerviks

2) Bloody show ( Lendir disertai darah dari jalan lahir )

Dengan pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan

sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput

janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capiler darah

terputus.

3) Premature Rupture of membrane adalah keluarnya cairan banyak dengan

sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau

selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau

hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang

lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil,

malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. Walaupun

demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24 jam setelah air ketuban

keluar (Yanti, 2009)

e. Faktor yang mempengaruhi persalinan

1) Power (Tenaga atau Kekuatan) adalah kekuatan yang mendorong janin keluar.

Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah : his, kontraksi

otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligman, dengan kerjasama

yang baik dan sempurna.

His (kontraksi uterus) adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat : kontraksi simestris,

fundus dominan, kemudian diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim

mengucup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih

kecil mendorong janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan serviks.

Dalam melakukan observasi pada ibu bersalin, hal-hal yang harus diperhatikan

dari his adalah :

a) Frekuensi his : jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau per

10 menit

b) Intensitas his : kekuatan his ( adekuat atau lemah )

c) Durasi (lama his) : lama setiap his berlangsung dan ditentukan dengan detik

misalnya 50 detik

d) Interval his : jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang

tiap 2-3 menit

e) Datangnya his : apakah sering, teratur atau tidak (Yanti, 2009)

2) Passage (Jalan Lahir). Keadaan jalan lahir baik jalan lahir lunak terdiri dari

otot-otot, jaringan-jaringan, ligament-ligament dan jalan lahir keras terdiri dari

tulang-tulang panggul (rangka panggul)

3) Passanger (Janin). Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah

faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian

terbawah, dan posisi janin.

a) Sikap (Habitus), menunjukan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu

janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap

fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi,

lengan bersilang di dada.

b) Letak (Situs) adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

misalnya letak lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu.

Letak membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak

kepala atau letak sungsang.

c) Presentasi, dipakai untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah

rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Misalnya

presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu dan lain-lain.

d) Bagian Terbawah Janin sama dengan presentasi hanya lebih diperjelas

istilahnya.

e) Posisi Janin

4) Perubahan Psikologis yang sering dialami oleh ibu bersalin meliputi persepsi

terhadap rasa sakit, takut dan cemas, kepribadian, kelelahan, pengharapan.

f. Kala dalam persalinan

Dalam persalinan dapat dibagi menjadi 4 kala (stages) sebagai berikut:

1) Kala I : mulai dari his teratur sampai pembukaan lengkap. Dimulai pada waktu

serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama,

makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-

lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada waktu

pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks

tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat

akhir kala I. Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus

yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks

membuka lengkap (10 cm). Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :

a) Fase laten :

(1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan

dan pembukaan serviks secara lengkap.

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

(2) Berlangsung hingga serviks membuka sampai 3cm

(3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam

(4) Kontrasi mulai teratur tetapi lamanya masih di antara 20-30 detik

b) Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung

sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :

(1) Fase akselerasi ( fase cepat ), pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang

dicapai 2 jam.

(2) Fase dilatasi maksimal, pembukaan 4 cm sampai 9 cm dicapai sekitar 2

jam.

(3) Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10

cm) selama 2 jam (Yanti, 2009, p.6).

2) Kala II : mulai dari pembukaan lengkap sampai keluarnya janin

Dalam kala II terdapat tanda – tanda yaitu :

a) His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50-100 detik, datangnya tiap 2

– 3 menit.

b) Ketuban biasanya pecah pada kala ini ditandai dengan keluarnya cairan

kekuningan – kekuningan sekoyong – konyong dan banyak.

c) Pasien mulai mengejan.

d) Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah samapai dasar

panggul, perineum menonjol, dan rektum terbuka.

e) Lama kala II pada primi 50 menit pada multi 20 menit.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

B. KERANGKA TEORI

Tabel 2.1 Kerangka teori

Sumber : Modifikasi Yanti (2009) dan Adiyanto (2010)

: Yang tidak diteliti

: Yang diteliti

Faktor yang

mempengaruhi

persalinan :

1. 1. Janin

2. 2. Jalan Lahir

3. 3. Tenaga

4. 4. Psikologis

Proses

Persalinan

1. Kala I

2. Kala II

3. Kala III

4. Kala IV

Mengurangi

rasa nyeri

proses

persalinan

Faktor yang

mempengaruhi nyeri

persalinan :

1. Fisiologi

2. Psikologi

3. Persepsi dan toleransi

4. Reaksi nyari

Intensitas nyeri

1. Kala I

Pendekatan

nonfarmakologi :

1. Posisi dan perubah

ibu

2. Pijatan (Massage)

3. Tekan (Pressure)

4. Distraksi

5.

Hipnosis diri

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-dwiastutir... · selama kala I pada persalinan di trasmisi melalui

C. KERANGKA KONSEP

Tabel 2.2 Kerangka konsep

D. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis

ini dirumuskan dalam bentuk hubungan variabel, variabel bebas dan variabel terikat.

Pengaruh hipnosis terhadap intensitas nyeri kala I pada persalinan normal ibu multipara

di BPM M dan N Grobogan.

Ha : Ada pengaruh hipnosis intensitas nyeri dan lama kala I pada persalinan normal ibu

multipara.

Variabel independen :

Hipnosis

Variabel Dependen

Nyeri dalam persalinan

Variabel kontrol :

Multipara