10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, L) · Tinjauan tentang daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L) 1. Klasifikasi tumbuhan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L) Citrus aurantifolia , L dikenal dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rutales Familia : Rutaceae Marga : Citrus Species : Citrus aurantifolia , L (Cristm.) Swingle 2. Morfologi jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, L) Secara morfologis batang pohon jeruk nipis berkayu ulet dan keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis biasanya mulai berbuah ketika berumur 2 tahun 6 bulan. Bunganya majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. Kelopak bunga berbentuk seperti mangkok dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota xvii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, L)

· Tinjauan tentang daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L)

1. Klasifikasi tumbuhan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L)

Citrus aurantifolia, L dikenal dengan nama jeruk nipis. Klasifikasi

tanaman ini adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Familia : Rutaceae

Marga : Citrus

Species : Citrus aurantifolia, L (Cristm.) Swingle

2. Morfologi jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, L)

Secara morfologis batang pohon jeruk nipis berkayu ulet dan

keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.

Tanaman jeruk nipis biasanya mulai berbuah ketika berumur 2 tahun 6

bulan. Bunganya majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di

ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. Kelopak bunga berbentuk

seperti mangkok dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih

kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota

xvii

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-

1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih. Sedangkan tulang

daunnya menyirip, tangkai bersayap hijau dan lebarnya 5-25 mm.

Buahnya berukuran kecil seukuran bola pingpong yang kulit luarnya

berwarna hijau atau kekuning-kuningan bila buahnya masak. Daunnya

majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul,

dan tepi beringgit. Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-

5 cm.

3. Gambaran umum jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia L)

Sumber: Hasil foto peneliti

Gambar 2.1. Tumbuhan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L)

4. Kandungan dan khasiat tumbuhan jeruk nipis

Jeruk nipis Citrus aurantifolia. L (Cristm.) Swingle mengandung

unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat,

asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren,

xviii

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid,

nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi,

belerang vitamin B1 dan C. Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak

essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol,

bisabolene, dan terpenoid lainnya seperti :

· Senyawa Limonoida

Senyawa ini tergolong senyawa terpenoid yaitu limonoida yang

berfungsi sebagai larvasida. Senyawa limonoida terdapat dalam 2

bentuk yaitu limonoida aglicones (La) dan limonoida glucosides (Lg).

Limonoida aglicones (La) menyebabkan rasa pahit pada jeruk dan tidak

larut dalam air. Sedangkan limonoida glucosoides tidak menyebabkan

rasa pahit pada jeruk dan dapat larut dalam air. Limonoida aglycones

dibagi lagi menjadi 4 golongan yaitu limonin, colamin, ichangensin dan

7a-acetate limonoida. Diantara empat golongan tersebut yang paling

dominan menyebabkan rasa pahit dan mempunyai efek larvasida paling

potensial adalah 7a-acetate limonoida. Kandungan senyawa limonoida

paling tinggi pada tanaman jeruk nipis terdapat pada bagian biji yaitu

927 µg/100 mg, pada bagian daun 36,6 µg/100mg, pada bagian kulit 2,5

µg/100 mg, dan yang paling sedikit pada buah yaitu hanya 0,7

µg/100mg.

Tabel 2.1. Senyawa kimia yang terdapat pada daun jeruk nipis (Citrus

aurantifolia, L)

No Chemicalss Ppm

1. α Linolenic acid 190

2. α pinene 80

3. α terpinene 80

xix

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

4. α terpineol 30

5. Ascorbic-acid 291

6. β pinene 90

7. β terpineol 70

8. Boneol 60

9. Calcium 90

10. Carbohydrates 59000

11. Citric acid 800

12. FAT 2000

13. Fiber 3000

14. δ Selinene 20

5. Manfaat

Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun

panas, dan obat pegal linu, obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak

teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak, menambah

nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, menghentikan

kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan,

radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.

6. Anti Larva

Anti larva adalah obat atau zat kimia yang digunakan untuk

menghambat atau membunuh larva.

Sifat-sifat Anti larva, sebagai berikut :

1. Mempunyai daya untuk menghambat atau mematikan larva.

2. Tidak bersifat alergenik atau tidak menimbulkan efek samping bila

digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Mekanisme kerja insektisida nabati dalam membunuh atau menghambat

pertumbuhan larva meliputi, antara lain :

xx

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

1. Mengganggu/mencegah perkembangan telur, larva dan pupa,

2. Mengganggu/mencegah aktivitas pergantian kulit dari larva,

3. Mengganggu proses komunikasi seksual dan kawin pada serangga,

4. Menghambat proses metamorfosis pada berbagai tahap,

5. Menolak serangga larva dan dewasa, serta,

6. Menghambat pertumbuhan penyakit.

B. Nyamuk Aedes aegypti, L

· Tinjauan tentang nyamuk Aedes aegypti, L

Nyamuk Aedes aegypti, L berukuran lebih kecil daripada nyamuk

Culex guinguef asciatus, dengan warna dasar hitam belang-belang pada

bagian tubuh, kaki, dan ada gambaran putih pada bagian dorsal toraksnya.

Nyamuk tersebut dapat mengandung virus dengue bila menghisap darah

seorang penderita DBD, virus ini kemudian masuk ke dalam intestinum dan

hemoecoelum bereplikasi dan akhirnya masuk ke kelenjar air liur, dari sini

sudah siap untuk ditularkan lagi. Aedes aegypti, L merupakan vektor

nyamuk yang paling efisien untuk arbovirus karena nyamuk ini sangat

antrofilik dan hidup dekat manusia dan sering hidup di dalam rumah.

1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti, L

Kedudukan nyamuk Aedes aegpypti, L dalam klasifikasi hewan adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

xxi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

Kelas : Insecta

Bangsa : Diptera

Suku : Culicidae

Marga : Aedes

Jenis : Aedes aegypti, L

2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti, L

a. Telur nyamuk

Gambar 2.2. Telur nyamuk Aedes aegypti, L

Secara morfologi Telur Aedes aegypti, L berbentuk bulat panjang

(oval) menyerupai torpedo, mempunyai dinding yang bergaris-garis yang

menyerupai sarang lebah. Telur tidak berpelampung dan diletakkan satu

persatu terpisah diatas permukaan air dalam keadaan menempel pada

dinding tempat perindukannya (Depkes RI, 2004).

b. Larva nyamuk

Secara morfologi larva Aedes memiliki sifon yang pendek dan

hanya ada sepasang sisir subventral yang jaraknya tidak lebih dari ¼

bagian dari pangkal sifon dengan satu kumpulan rambut. Pada waktu

istirahat membentuk sudut dengan permukaan air posisi tubuh tampak

xxii

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

menggantung pada permukaan air. Stadium larva umumnya berlangsung

4-9 hari untuk kemudian menjadi pupa.

Sumber :http//blogspot.com.

Gambar 2.3 larva nyamuk Aedes aegypti, L

c. Pupa

Secara morfologi bentuk pada stadium pupa ini seperti bentuk

terompet panjang dan ramping (Depkes RI, 2004).

d. Nyamuk dewasa

Sumber :http//blogspot.com

Gambar. 2.4. Morfologi nyamuk Aedes aegypti, L

xxiii

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

Secara morfologis nyamuk Aedes aegypti, L berukuran tubuh

kecil dengan panjang mencapai 3-4 mm, terdapat bintik hitam dan putih

pada badan, serta mempunyai ring putih di kaki (Zulkoni, 2011).

3. Vektor

Virus dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti, L dan Aedes albopictus, L ( betina ). Kedua jenis

nyamuk ini mempunyai daerah distribusi geografis sendiri-sendiri yang

terbatas. Meskipun merupakan vektor yang sangat baik untuk virus

dengue, biasanya Aedes albopictus, L merupakan vektor epidemik yang

kurang efisien dibanding Aedes aegypti, L.

4. Penularan

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, L /

Aedes albopictus, L (betina) yang sebelumnya telah membawa virus

dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk Aedes

aegypti, L sering menggigit manusia pada waktu pagi hari (setelah

matahari terbit) dan siang hari (sampai sebelum matahari terbenam).

5. Perilaku nyamuk

Nyamuk betina meletakkan telur diatas permukaan air, menempel

pada dinding tempat-tempat perindukan. Tempat perindukan yang

disenagi nyamuk biasanya berupa barang buatan manusia misalnya bak

mandi, pot bunga, kaleng, botol, drum, ban mobil bekas, tempurung,

tunggak bambu dan lain-lain. Setiap bertelur dapat mencapai 100 butir,

setelah nyamuk menetas biasanya singgah di semak, tanaman hias di

xxiv

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

halaman, tanaman pekarangan,tanaman kebun, yang berdekatan dengan

pemukiman manusia (maksimal berjarak 500 m), juga singgah di pakaian

kotor yang tergantung. Nyamuk mampu terbang mencapai 2 kilo meter

(Zulkoni, 2011-147).

6. Siklus Hidup

Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis

sempurna (holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan yang dialami oleh nyamuk

yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Telur nyamuk akan menetas menjadi

larva dalam waktu 1-2 hari pada suhu 20-40°C. Kecepatan pertumbuhan

dan perkembangan larva dipengaruhi oleh suhu, tempat, keadaan air dan

kandungan zat makanan yang ada di tempat perindukan. Pada kondisi

optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari,

kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga

waktu yang dibutuhkan dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari

(Lestari, 2010). Kelembaban udara juga merupakan salah satu kondisi

lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan jentik nyamuk

Aedes aegypti, L kelembaban udara yang berkisar 81,5-89,5% merupakan

kelembaban yang optimal untuk proses embriosasi dan ketahanan hidup

embrio nyamuk.

xxv

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/4546/3/BAB II.pdf · keras, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis

C. Kerangka Teori

Daun jeruk nipis

(Citrus aurantifolia)

Kandungan kimia

Terpenoid + larva Terpenoid

Larva nyamuk Aedes

aegypti, L mati

D. Hipotesis

Hipotesis: Ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia, L) berdaya larvasida

terhadap larva nyamuk (Aedes aegypty, L) secara laboratoris

Larva nyamuk

Aedes aegypti