22
러시아어 등위접속 연구: 동반구문과 и접속 및 제로접속과의 비교를 중심으로 * 김 정 일 ** 러시아어 c 동반구문에 대한 기존의 연구(2010)에서, 필자는 러시아어 c 동반구문이 보여주는 통사적 변별성에 대하여, 일차적으로 의미론적 관점 에 초점을 두고 설명을 시도한 바 있다. 그리고 이러한 설명을 통해, 러시 아어 c 동반구문의 다양한 유형들이, 실제 발화 상황에서 사용되는 과정에 서 화자의 발화의도에 대한 화용적 고려가 이루어지고, 도상성과 같은 언 어 보편적 원칙이 적용되고 있음을 밝힌 바 있다. 본 연구에서는 통사적 변별성을 바탕으로 한 c동반구문의 여러 가지 통 사적 변이형들에 대한 기술에서 한 걸음 더 나아가 러시아어 c동반구문을 등 위접속이라는 보다 큰 틀에서 논의해 보고자 한다. 러시아어는 매우 다양한 등위접속의 기술방식이 있으며, 이들은 각각 나름의 기능적 역할을 분담하여 수행하고 있다. 본 논문에서는 이접(disjunctive)과 대조(adversative)의 등위접속 과는 구별되는, 순접의 기능을 수행하는 등위접속에 초점을 맞추고자 한다. 그 과정에서, 러시아어 등위접속의 체계내에서 러시아어 c동반구문이 차지하는 위상, 여타의 다른 등위접속의 방법들, 예컨대 и접속과, 열거의 방식을 이용하는 접속사 생략(asyndetic)등과의 비교 분석을 통해, 러시아 어 등위접속체계 전반에 대한 이해를 도모하고자 한다. * 본 논문은 한국연구재단의 지원을 받아 이루어진 연구임(KRF-2009-332-A00234). ** 경북대 노어노문학과 교수 *** 처음 뵌 순간부터 지금까지 한결같은 모습을 보여 주셨던 큰 학자이자 스승이시 , 늘 존경과 감사의 대상이셨던 이인영 교수님의 급작스러운 명예퇴임에 대한 아쉬움과 안타까움을 졸고로 대신하고자 한다.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Darah

a. Pengertian darah

Darah adalah jaringan penghubung yang memungkinkan adanya

komunikasi antar sel dalam tubuh dan dengan lingkungan seperti

membawa oksigen, zat-zat gizi, sekresi hormon, dan lain-lain. Jumlah

volume darah adalah 7 % dari berat badan berlaku untuk pria,

sedangkan pada wanita jumlahnya lebih sedikit. Bagian darah terdiri

dari plasma 55 % dan sel darah 45 % (Pearce, 2009).

b. Komposisi darah

Darah secara umum berbentuk cair, sebenarnya darah terdiri dari

bagian yang cair dan padat. Apabila diperiksa dibawah mikroskop

tampak banyak benda bulat kecil didalamnya yang dikenal sebagai

korpuskulus darah atau sel darah. Sel-sel darah merupakan bagian

yang padat, yang terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit), dan keping darah (trombosit). Sedangkan cairan tempat sel-

sel berada merupakan bagian cair yang disebut cairan darah, yang

terdiri dari 91 % air, protein 8 % dan mineral 1 %. Sel-sel darah

membentuk 45 % dan cairan darah membentuk 55 % dari seluruh

volume darah. (Watson, 2002).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

9

Gambar 1. Komponen Darah

Sumber: Kiswari, 2014.

c. Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah adalah salah satu komponen darah

yang bersifat padat. Eritrosit berbentuk seperti cakram atau bikonkaf

dan tidak mempunyai inti dengan ukuran 0,007 mm tidak bergerak,

berwarna kuning kemerah-merahan. Eritrosit bersifat kenyal sehingga

bisa berubah bentuk sesuai pembuluh darah yang dilalui. (Syaifudin,

2016).

Eritrosit berjumlah paling banyak dibandingkan sel-sel darah

lainnya. Satu mm3 darah mengandung kira-kira 5 juta eritrosit, itu

sebabnya darah berwarna merah. Pembuatan eritrosit (hematopoiesis)

terjadi di sumsum tulang, terutama dari tulang pendek pipih dan tidak

beraturan, jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, sumsum dalam

batang iga-iga dan dari sternum. Rata-rata masa hidup eritrosit adalah

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

10

120 hari setelah itu sel eritrosit akan menjadi rusak dan dihancurkan

dalam sistem retikulum endothelium terutama dalam limfa dan hati.

(D’Hiru, 2013)

d. Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa

oksigen yang kaya zat besi dan memiliki daya gabung terhadap

oksigen untuk membentuk hemoglobin dalam sel darah merah. Dengan

dimulainya fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke dalam

jaringan. Sintesis hemoglobin dimulai dalam eritroblas sampai

berlangsung pada tingkat normoblas terutama disintesis dari asam

asetat dan gliserin. Sebagian besar sintesis ini terjadi dalam

mitokondria. (Syaifudin, 2001)

Hemoglobin juga membawa karbondioksida (C02) dari jaringan ke

paru-paru. Sel darah merah mengandung hemoglobin rata-rata 15 gram

dan tiap gram mampu mengikat 1,39 oksigen. Pada orang normal,

hemoglobin dapat mengangkut 20 ml okesigen dalam 100 ml darah.

(Syaifudin,2016)

Kadar hemoglobin ditentukan dengan mengukur absorbsi larutan

hemoglobin yang berwarna pada panjang gelombang 540 nm. Untuk

pria dewasa kadar normal hemoglobin berkisar antara 13,5-18 g/dl

sedangkan untuk wanita dewasa 12-16 g/dl. (Widmann, 1995).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

11

2. Serum

a. Pengertian serum

Serum adalah bagian darah yang tersisa setelah darah membeku.

Pembekuan mengubah semua fibrinogen menjadi fibrin dengan

menghabiskan faktor VIII, V dan protrombin.

Faktor pembekuan lain dan protein yang tidak ada hubungannya

dengan hemostasis tetap ada dalam serum dengan kadar yang sama

dalam plasma. Serum normal tidak terdapat fibrinogen, protrombin,

faktor VIII, V dan XIII, yang ada ialah faktor XII, XI, IX, X, dan VII

(Kosasih, 2008)

b. Macam-macam serum yang tidak memenuhi syarat

1) Serum hemolisis

Serum hemolisis adalah serum yang berwarna kemerahan yang

disebabkan karena lepasnya hemoglobin dari eritrosit yang rusak

(Ghaedi, dkk, 2016).

2) Serum lipemik

Serum lipemik adalah serum yang berwarna putih keruh yang

disebabkan oleh adanya partikel besar lipoprotein seperti

trigliserida (Ghaedi, dkk, 2016).

3) Serum ikterik

Serum ikterik adalah serum yang berwarna kuning coklat yang

disebabkan karena peningkatan konsentrasi bilirubin (Ghaedi, dkk,

2016).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

12

Gambar 2. Jenis-Jenis Serum yang Tidak Memenuhi Syarat

Sumber: https://laboratoryinfo.com/tests-affectedhemolyzed-lipemic-icterus-

samples-mechanism

3. Hemolisis

a. Pengertian hemolisis

Hemolisis adalah kerusakan membran sel darah merah yang

menyebabkan pelepasan hemoglobin dan komponen intraseluler

lainnya ke dalam cairan di sekitarnya. Hemolisis terlihat sebagai warna

kemerahan pada serum atau plasma. (Lippi, dkk., 2008).

b. Penyebab Hemolisis

Hemolisis dapat terjadi secara in vitro dan in vivo. Menurut Lippi

(2008) hemolisis secara in vitro dapat disebabkan oleh transfer alkohol

dari kulit ke dalam spesimen darah, jarum berukuran kecil, kesulitan

untuk menemukan akses vena, vena kecil atau rapuh, tekanan negatif

yang berlebihan pada darah di jarum suntik, homogenisasi yang tidak

tepat (dikocok).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

13

Menurut Elrouf (2013), hemolisis in vivo disebabkan karena

pengaruh kondisi patologis, seperti infeksi, anemia hemolitik

autoimun, obat-obatan, faktor keturunan (hemoglobinopati), reaksi

transfusi.

c. Pengaruh Hemolisis

Pecahnya sel eritrosit menyebabkan hemoglobin bebas masuk ke

dalam serum sehingga akan mengakibatkan terjadinya perubahan

warna pada serum yang akan menyebabkan gangguan penyerapan

warna pada analisa fotometri. Apabila terjadi gangguan penyerapan

warna pada analisa fotometri, maka akan berpengaruh terhadap

pemeriksaan kimia darah, dimana akan menyebabkan nilai tinggi palsu

atau rendah palsu (Lippi, dkk., 2008). Menurut Budiyono (2010),

hemolisis ringan memiliki efek yang kecil terhadap nilai pemeriksaan,

sedangkan hemolisis berat menyebabkan dilusi yang berefek pada

konstituen yang ditandai dengan penurunan konsentrasi eritrosit.

Hemolisis menyebabkan peningkatan yang konsisten pada

pemeriksaan alanine aminotransferase (ALT), aspartat

aminotransferase (AST), kreatinin, creatine kinase (CK), besi, laktat

dehidrogenase (LDH), lipase, magnesium, fosfor, kalium dan urea.

Pemeriksaan albumin, alkaline phosphatase (ALP), klorida, gamma

glutamyltransferase (GGT), glukosa dan natrium mengalami

penurunan (lippi, dkk., 2006).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

14

4. Enzim

Enzim merupakan molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator

reaksi kimia dalam sistem biologik. Enzim bekerja dengan cara

menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi. Energi aktivasi adalah energi

yang diperlukan untuk membentuk kompleks enzim-substrat. Energi

aktivasi lebih yang rendah akan meningkatkan kecepatan reaksi (Sinaga,

2012). Menurut IUBMB (International Union of Biochemistry and

Molecular Biology) enzim diklasifikasikan menjadi 6 golongan yaitu:

Tabel 1. Penggolongan Enzim Menurut UIBMB

No. Kelompok (Kelas) Sifat Biokimia

1. Oksidoreduktase Mengkatalisis reaksi reduksi-oksidasi

terhadap berbagai gugus

2. Transferase Mengkatalisis berbagai reaksi transfer gugus

fungsional dari molekul donor ke molekul

akseptornya.

3. Hidrolase Mengakatalisis reaksi penambahan molekul

air pada suatu ikatan, yang kemudian

dilanjutkan dengan reaksi penguraian

(hidrolisis)

4. Liase Mengkatalisis reaksi penambahan molekul

air, ammonia atau karbon dioksida pada suatu

ikatan rangkap atau melepas air, ammonia

atau karbon dioksida dan membentuk ikatan

rangkap

5. Isomerase Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi,

antara lain isomerisasi L menjadi D, reaksi

mutase (perpindahan posisi suatu gugus)

6. Ligase Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia

disatukan atau diikatkan (ligasi) dengan

menggunakan energi yang berasal dari ATP

Sumber: Sinaga, 2012.

Enzim dapat digunakan untuk diagnosis penyakit dengan cara

menganalisis enzim dalam serum karena sebagian besar enzim terdapat

dan bekerja di dalam sel, serta enzim tertentu dibuat dalam jumlah besar

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

15

oleh organ tertentu. Peningkatan enzim dalam serum dapat

mengindikasikan kerusakan jaringan atau organ tersebut (Soewoto, dkk.,

2001).

5. Enzim Gamma Glutamyl Transferase

a. Pengertian Enzim Gamma Glutamyl Transferase

Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT) adalah enzim yang

dapat memindahkan asam amino dan peptida ke dalam sel melalui

membran sel dalam bentuk gamma glutamil peptide. Enzim ini

ditemukan dalam sitoplasma, namun dalam jumlah yang yang lebih

besar ditemukan di membran sel (Burtis, dkk., 2008). Gamma GT

terutama terdapat pada hati dan ginjal, namun pada jumlah yang lebih

sedikit juga ditemukan pada limpa, kelenjar prostat dan otot jantung

(Kee,2008).

Pemeriksaan Gamma GT merupakan pemeriksaan yang sensitif

untuk mendeteksi penyakit hepatobiliar karena keberadaan enzim

tersebut di dalam serum terutama berasal dari hati dan saluran empedu.

Kadar Gamma GT akan meningkat lebih awal dan tetap meningkat

selama terjadi kerusakan (Kee, 2008).

b. Peran Gamma Glytamyl Transferase

Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT) berperan dalam siklus

γ-glutamil yang membantu transfer asam amino ke dalam sel. Asam

amino ekstrasel akan bereaksi dengan γ-glutamil-sisteinil-glisin

dengan dikatalisis oleh enzim Gamma GT yang berada di membran

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

16

sel. Terbentuklah asam γ-glutamilamino dan sisteinilglisin dilepaskan.

Sisteinilglisin akan dipecah menjadi sistein dan glisin, sedangakan γ-

glutamilamino melepaskan asam amino di dalam sel dan 5-oksoprolin.

Asam amino akan digunakan untuk kebutuhan sel dan 5-oksoprolin

akan diubah menjadi glutamat. Glutamat yang terbentuk akan

bergabung dengan sistein menjadi γ-glutamilsistein. γ-glutamilsistein

bergabung dengan glisin dan membentuk glutation yang dapat

digunakan kembali (Marks, dkk., 2000).

Gambar 3. Siklus Gamma Glutamyl

Sumber: Marks, 2000

c. Peningkatan Aktivitas Gamma Glutamyl Transferase

Peningkatan aktivitas Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT)

sebagian besar disebabkan oleh penyakit hepatoseluler dan

hepatobiliar. Peningkatan Gamma GT berkorelasi lebih baik terhadap

obstruksi dan kolestasis daripada penyakit hepatoseluler murni (Sacher

dan McPherson, 2012).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

17

Pemeriksaan Gamma GT tidak dapat digunakan sebagai parameter

tunggal untuk mendiagnosis kerusakan sel hati, sehingga diperlukan

pemeriksaan lain sebagai pembanding. Pemeriksaan Gamma GT perlu

dilakukan karena Gamma GT merupakan enzim yang sensitif terhadap

kerusakan (Kee, 2008). Menurut Soemardjo, dkk (1983) peningkatan

aktifitas enzim Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT) dalam

serum dapat disebabkan oleh:

1) Kolestasis

Gamma GT dapat digunakan sebagai penguat arti diagnostik

dari kenaikan fosfatase alkali. Peningkatan fosfatase alkali yang

diikuti dengan kenaikan Gamma GT, menandakan bahwa kenaikan

fosfatase alkali tersebut benar-benar dari sistem heptobiliar.

2) Hepatitis akut

Hepatitis akut menyebabkan peningkatan Alanin

Aminotransferase (ALT), Aspartat Aminotranferase (AST) dan

Gamma GT. Peningkatan Gamma GT berkisar antara 5-12 harga

normal tertinggi dan lebih lama kembali menjadi normal.

3) Alkoholisme dan penyakit hati karena alkohol

Gamma GT meningkat paling tinggi dibandingkan dengan

enzim-enzim yang lain pada penyakit hati karena alkohol. Individu

yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar, akan terjadi

kenaikan kadar Gamma GT meskipun belum terjadi kerusakan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

18

penyakit hati alkoholik. Peningkatan kadar Gamma GT terjadi

setelah 12-24 jam konsumsi alkohol (Kee,2008).

Peningkatan kadar Gamma GT juga dapat disebabkan oleh

penggunaan obat fenitoin, fenobarbital, warfarin dan aminoglikosida.

Pemakaian obat fenitoin dan barbiturate dapat menyebabkan uji

Gamma GT positif palsu (Kee, 2008)

d. Pemeriksaan enzim Gamma Glutamyl Transferase

Pemeriksaan kadar Gamma GT bertujuan untuk mendeteksi adanya

gangguan hepatoseluler, memantau kadar Gamma GT selama terjadi

kerusakan hepar dan selama pengobatan. Kadar Gamma GT juga

digunakan sebagai pembanding dengan pemeriksaan fungsi hati yang

lain untuk menentukan disfungsi sel hati (Kee, 2008).

Gamma GT bekerja dengan cara mengkatalisis kelompok glutamil

dari peptide ke akseptor (Burtis, dkk., 2008). Metode pemeriksaan

Gamma GT adalah fotometri menurut Szasz/Persijn dengan bahan

pemeriksaan berupa serum (Diasys, 2015).

Prinsip pemeriksaan Gamma GT adalah dengan mengkatalisis

pemindahan asam glutamat ke akseptor seperti glisilglisin. Proses ini

melepaskan 5-amino-2-nitrobenzoate yang dapat diukur pada Panjang

gelombang 405 nm. Peningkatan absorbansi pada panjang gelombang

ini menunjukkan aktivitas Gamma GT (Diasys, 2015).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

19

Reaksi pemeriksaan Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT)

e. Nilai rujukan

Table 2. Nilai Rujukan Kadar Enzim Gamma Glutamyl Transferase

(Gamma GT) dalam Serum

Kategori Nilai Rujukan

Pria Wanita

Dewasa < 55 U/L < 38 U/L

Anak anak

1) 1 hari-6 bulan 12-122 U/L 15-132 U/L

2) 6 bulan – 1 tahun 1-39 1-39

3) 1-12 tahun 3 – 22 U/L 4 – 22 U/L

4) 13 – 18 tahun 2 – 42 U/L 4 – 24 U/L

Sumber: Diasys, 2015

L-Gamma-glutamyl-3-carboxy-4-nitranilide + Glycylglycine

Gamma-GT

Gamma-glutamyl-glycylglycine + 5-amino-2-nitrobenzoate

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

20

B. Kerangka Teori

Gambar 4. Kerangka Teori

Keterangan:

➔ Diteliti

Darah

Serum

Serum

Normal

Serum Ikterik

Serum Hemolisis

Serum Lipemik

Mengandung hemoglobin bebas

Serum berwarna merah

Menganggu reaksi pada pemeriksaan Enzim Gamma

GT

Hasil pemeriksaan tidak sesuai

Salah diagnosis dan penanganan

➔ Tidak diteliti

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustakaeprints.poltekkesjogja.ac.id/1098/4/Chapter 2.doc.pdf · Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi

21

C. Kerangka Konsep

Gambar 5. Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Ada pengaruh hemolisis pada serum terhadap pemeriksaan aktifitas Enzim

Gamma Glutamyl Transferase (Gamma GT).

Variabel Bebas:

Variasi Kadar Hemoglobin

yang ditambahkan pada

serum normal

Variabel Terikat:

Aktifitas Enzim Gamma

Glutamyl Transferase

(GammaGT)

Variabel Penganggu :

1. Serum lipemik

2. Serum ikterik