46
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam penelitian ini. Terdapat beberapa teori utama yang menjadi dasar pemikiran dalam penelitian relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu: 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia a) Pengertian Bahasa Indonesia Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer dan bermakna konvensional yang dengannya satu kelompok masyarakat berkomunikasi antara sesama anggota. Manusia sendiri tidak dapat terlepas dari bahasa, kegiatan yang dilakukan manusia apapun itu pasti disertai kehadiran bahasa Parera (1993: 15). Sedangkan menurut Dardjowidjojo (2010: 16) bahasa merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat, bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

penelitian ini. Terdapat beberapa teori utama yang menjadi dasar pemikiran

dalam penelitian relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia

a) Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi

individu, pengertian umum bahasa yaitu merupakan alat untuk

beriteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan,

konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa

adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu, pengertian

umum bahasa yaitu merupakan alat untuk beriteraksi atau

berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

perasaan yang digunakan oleh seorang manusia. Bahasa merupakan

sistem lambang bunyi yang arbitrer dan bermakna konvensional yang

dengannya satu kelompok masyarakat berkomunikasi antara sesama

anggota. Manusia sendiri tidak dapat terlepas dari bahasa, kegiatan yang

dilakukan manusia apapun itu pasti disertai kehadiran bahasa Parera

(1993: 15). Sedangkan menurut Dardjowidjojo (2010: 16) bahasa

merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbiter yang dipakai oleh

anggota suatu masyarakat, bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

16

berinteraksi antara sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka

miliki bersama. Bahasa merupakan wujud yang tidak dapat terlepas dari

kehidupan manusia.

Seperti yang diungkapkan Abdul Chaer bahwa bahasa adalah

alat untuk menyampaikan isi pikiran, bahasa adalah alat untuk

berinteraksi, bahasa adalah alat untuk mengekspresi diri, dan bahasa

adalah alat untuk menampung hasil kebudayaan, semuanya dapat

diterima (2003: v), sedangkan menurut Skinner, bahasa tidak lain

hanyalah merupakan seperangkat kebiasaan. Bahasa merupakan

gabungan berurutan antara dua proses yaitu proses produktif dan proses

resptif. Proses produktif berasal dari pembicara yang menghasilkan

kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna, sedangkan proses resptif

berasal pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang bermakna

dan berguna yang disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat

artikulasi dan diterima melalui alat-alat pendengar (Chaer, 2003: 46).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa bahasa adalah lambang bunyi yang memiliki makna, digunakan

oleh sekelompok orang sebagai alat komunikasi.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi

fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah

sebagai alat untuk berkomunikasi, sedangkan fungsi bahasa secara

khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

17

hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan

untuk mengeksploitasi pengetahuan dan teknologi. Seperti yang

disampaikan oleh Oktavianus (2006: 1), bahasa tidak hanya berfungsi

sebagai alat untuk berkomunikasi tetapi juga berfungsi sebagai media

untuk melakukan tindakan dan cerminan budaya dari penuturnya.

Nababan (1993: 38) menjelaskan bahasa dapat dibagi menjadi dua aspek

yaitu hakekat dan fungsinya. Secara garis besar bahasa adalah suatu

sistem persyaratan yang terdiri dari unsur-unsur isyarat dan hubungan

antara unsur-unsur itu yang berupa fonem, morfem, frasa, dan kalimat.

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk

berkomunikasi. Bahasa juga dibedakan menjadi empat golongan fungsi

yaitu fungsi kebudayaan, fungsi kemasyarakatan, fungsi perorangan,

dan fungsi pendidikan.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari

dan juga bahasa resmi negara kita. Dalam penggunaannya, Bahasa

Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus ditaati agar kita bisa

menggunakannya dengan baik dan benar.

Menurut Wibowo mendefinisikan bahasa adalah sebuah sistem

atau sistem simbol bunyi yang bermakna berartikulasi yang bersifat

arbitrer dan konvensional yang bisa dipakai sebagai alat berkomunikasi

oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Yang

kedua adalah menurut Susanto yang mendefinisikan bahasa sebagai

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

18

rangkaian bunyi yang bisa dihasilkan oleh alat ucap manusia secara

sadar yang ketiga menurut para ahli ada juga dari para ahli yaitu Tarigan

yang mendefinisikan bahasa sebagai suatu sistem yang sangat sistematis

untuk sistem generatif.

b) Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Seperti yang kita tahu, pembelajaran Bahasa Indonesia adalah

salah satu materi yang di ajarkan di bangku sekolah. Adapun tujuan

pembelajaran ini dapat kita tinjau dari dua sudut pandang, untuk para

siswa ditujukan agar para siswa mampu menghayati bahasa dan juga

sastra Indonesia serta mempunyai kemampuan yang baik dan benar

dalam berbahasa. Sementara tujuan bagi para guru yaitu untuk

mengembangkan potensi para siswa dalam berbahasa Indonesia, serta

agar lebih mandiri dalam menyiapkan dan menentukan bahan ajar sesuai

dengan kemampuan siswa dan kondisi lingkungan.

Selain itu, yang menjadi tujuan umum dari pembelajaran suatu

Bahasa yakni peran pentingnya di dalam perkembangan intelektual dan

emosional siswa serta sebagai penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua mata pelajaran. Di samping itu pembelajaran Bahasa

Indonesia juga dapat memungkinkan manusia untuk bisa saling

berkomunikasi dan berbagi pengalaman serta saling belajar satu sama

lain untuk meningkatkan kemampuan intelektual.

Adapun pembelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah

diharapkan bisa membantu para siswa untuk mengenal dirinya sendiri,

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

19

budayanya, budaya orang lain, belajar untuk menyampaikan gagasan,

serta mampu menggunakan kemampuan imajinatif dan analitis yang

terdapat pada diri masing-masing siswa. Peserta didik diharapkan bisa

berkomunikasi secara lebih efektif dan juga efisien serta mampu

berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai etika dan kesopanan.

Peserta didik diharapkan bisa semakin menghargai bahasa Indonesia dan

bangga terhadap bahasa pemersatu bangsa tersebut.

Peserta didik diharapkan bisa memahami bahasa Indonesia dan

juga mampu menggunakannya secara tepat. Peserta didik diharapkan

bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk semakin meningkatkan

kemampuannya. Peserta didik diharapkan mampu membaca untuk

memperluas wawasan mereka serta bisa memperhalus budi pekerti.

Peserta didik diharapkan bisa lebih menghayati sastra Indonesia.

Jadi, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah adalah

sebagai berikut:

1. Peserta didik diharapkan bisa berkomunikasi secara lebih efektif dan juga

efisien serta mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai etika

dan kesopanan.

2. Peserta didik diharapkan bisa semakin menghargai bahasa Indonesia dan

bangga terhadap bahasa pemersatu bangsa tersebut.

3. Peserta didik diharapkan bisa memahami bahasa Indonesia dan juga mampu

menggunakanya secara tepat.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

20

4. Peserta didik diharapkan bisa menggunakan Bahasa Indonesia untuk semakin

meningkatkan kemampuannya.

5. Peserta didik diharapkan mampu membaca untuk memperluas wawasan

mereka serta bisa memperhalus budi pekerti.

6. Peserta didik diharapkan bisa lebih menghayati Sastra Indonesia.

7. Peserta didik diharapkan bertambah hakekat kemampuan Membaca dan

Menulis.

Di dalam Bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa fungsi yang mana

dari pembahasan tentang pengertian bahasa Indonesia ini, fungsi tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Yang pertama adalah fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah

mengungkapkan segala sesuatu yang ada hubungannya atau dalam diri

seseorang baik berbentuk perasaan pikiran kemudian bisa juga Gagasan dan

keinginan yang dimiliki oleh orang tersebut.

2. Bahasa Indonesia juga bisa untuk mempermudah kita dalam berbicara

dengan menggunakan tata bahasa di lingkungan baru untuk beradaptasi

dengan orang lain. Jadi pada tahapan ini bahasa Indonesia sangat

mempermudah dan juga bisa menilai baik orang lain atau diri kita dan

seperti apa kita dalam kehidupan masyarakat.

3. Bahasa Indonesia juga bisa disebut alat kontrol sosial karena dalam

konsepnya ilustrasi akan penulis berikan seperti ini misalnya jika ada

seseorang yang merasa sangat emosi tidak terbendung ya dapat

melampiaskannya dengan menuliskan sebuah kata-kata kemudian bernyanyi

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

21

atau bisa disesuaikan dengan kebiasaan orang tersebut oleh karena itu kita

bicara memiliki sudut pandang baru sikap baru kemudian tindakan baru yang

baik dan dapat kita nilai dalam kehidupan kita sehingga dapat kita gunakan

sebagai alat kontrol sosial.

4. Yang ke-4 adalah bahasa Indonesia juga dapat memberikan fungsi sebagai

sosial dalam hal yang dapat bicara kita gunakan sehari-hari contohnya saja

seperti belajar atau bekerja dalam sebuah perusahaan dan bisa berorganisasi

atau melakukan yang paling mudah yaitu pengucapan Bahasa Indonesia

yang baik dalam diri kita akan memberikan penilaian yang sangat baik

tersendiri dari lawan bicara kita jadi anda akan tahu bahasa indonesia

tersebut dalam penggunaan sosial.

Membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang

mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih

kecil, mencakup tiga komponen yaitu: (a) pengenalan terhadap aksara serta

tanda-tanda baca; (b) korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur

linguistik yang formal; (c) hubungan lebih lanjut dari keduanya (Tarigan.

2008:11).

Sedangkan menurut Sanjaya dalam (Sukirno. 2009:2), membaca adalah

proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.

Membaca dalam arti luas mencakup berbagai macam keterampilan. Baik

keterampilan membaca pesan-pesan yang terkandung dalam bahan bacaan,

keterampilan memahami yang tersirat dalam yang tersurat, maupun keterampilan

dalam berkomunikasi lewat bahasa tulis.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

22

Sedangkan menurut Klein dalam (Dalman. 2014:6), Membaca merupakan

suatu proses, artinya adalah informasi dari teks atau pengetahuan sipembaca

mempunyai peran utama dalam membentuk makna. Membaca adalah strategis,

artinya pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi sesuai dengan teks

dan konteks untuk mengonstruk ketika membaca. Membaca adalah interaktif,

artinya keterlibatan pembaca dengan teks tergantung konteks. Ketika orang

membaca suatu teks yang bermanfaat akan menemukan ide dan punya tujuan

sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks, dan pada akhirnya pembaca

mampu memahami isinya dan dapat menerangkan dengan bahasanya sendiri.

Dari beberapa uraian di atas, penulis dapat mengambil simpulan bahwa

membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh

pesan atau maksud yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media bahasa

tulis berupa rangkaian kata-kata. Dari kegiatan membaca, pembaca dapat

menerangan kembali dengan bahasanya sendiri melalui tulisan ataupun

menjelaskan melalui kata-kata kepada orang lain.

Keterampilan membaca seorang siswa diperoleh melalui pembelajaran

yang berlangsung secara terprogram dan terus menerus. Kemampuan membaca

siswa-siswi jenjang Sekolah Dasar (SD) dapat diukur dalam tabel sebagai

berikut:

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

23

Tabel. 2.1.

Tabel kemampuan membaca.

No Kelas Interval Keterangan

1 I 60 – 80 kata per menit

2 II 90 – 100 kata per menit

3 III 120 – 140 kata per menit

4 IV 150 – 160 kata per menit

5 V 170 – 180 kata per menit

6 VI 190 – 250 kata per menit

(Harras dkk, 1997 dalam Dalman, 2014:45)

Secara khusus, perkembangan kemampuan membaca pada anak

berlangsung dalam beberapa tahap sebagai berikut:

a. Tahap fantasi (magical stage)

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, mulai berpikir bahwa

buku itu penting, melihat atau membolak-balikan buku dan kadang-kadang

anak membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, guru dapat

memberikan atau menunjukkan model/contoh tentang perlunya membaca,

membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.

b. Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri

dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada

gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa

buku meskipun tidak cocok dengan tulisan. Pada tahap kedua ini, orang tua

atau guru memberikan rangsangan dengan jalan membacakan sesuatu pada

anak. Guru hendaknya memberikan akses pada buku-buku yang diketahui

anak-anak. Orang tua atau guru juga hendaknya melibatkan anak

membacakan buku.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

24

c. Tahap membaca gambar (bridging reading stage)

Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta dapat

menemukan kata yang sudah dikenal, dapat mengungkapkan kata-kata yang

memiliki makna dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang

tertulis, dapat mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalinya

serta sudah mengenal abjad. Pada tahap ketiga ini, guru membacakan

sesuatu pada anak-anak, menghadirkan berbagai kosakata pada lagu dan

puisi, memberikan kesempatan sesering mungkin.

d. Tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (fraphoponic, semantic dan

syntactic) secara bersama-sama. Anak tertarik pada bacaan, mulai mengingat

kembali cetakan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada

lingkungan serta membaca berbagai tanda seperti kotak susu, pasta gigi, atau

papan iklan. Pada tahap keempat ini, guru masih harus membacakan sesuatu

pada anak-anak sehingga mendorong anak membaca suatu pada berbagai

situasi. Orang tua dan guru jangan memaksa anak membaca huruf secara

sempurna.

Untuk memberikan rangsangan positif terhadap munculnya berbagai

potensi keberbahasaan anak maka lingkungan (termasuk didalamnya peranan

orang tua dan guru) seharusnya menciptakan berbagai aktifitas bermain

secara sederhana yang memberikan arah dan bimbingan agar berbagai

potensi yang tampak akan tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

25

Sedangkan menulis merupakan media komunikasi pengungkapan

pikiran, ide dan gagasan untuk mencapai suatu maksud tertentu. Syamsudin

(2011: 2) menyampaikan dengan merangkai serta menyusun secara cermat

buah pikiran ke dalam bentuk tulisan yang teratur tentang suatu masalah

merupakan kegiatan menulis.

Sementara menurut Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Mengkombinasikan

dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan

merupakan suatu keharusan bagi penulis, dari sinilah akan terlihat sejauh

mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah

karangan. Berikut ini merupakan hubungan antara penulis dan responsi

pembaca:

Tabel. 2.2. hubungan antar penulis dan responsi pembaca.

(Tarigan, 2008:5)

MAKSUD PENULIS RESPONSI PEMBACA

Memberitahukan atau mengajar

Mengerti/memahami

Meyakinkan atau mendesak

Percaya atau menentang

Menghibur atau menyenangkan

Kesenangan ertetis

Mengutarakan/mengekspresikan perasaan

dan emosi yang berapi-api

Tingkah laku/pemikiran yang

dikendalikan oleh emosi

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

26

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah aktivitas

dalam menuangkan ide, penyampaian pesan atau informasi, dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai medianya, secara emosional dan logika dalam

penyampaiannya, sehingga menjadi kalimat yang bermakna. Seorang guru

Bahasa Indonesia harus mampu mengembangkan keterampilan menulis seorang

siswa. Seorang guru harus senantiasa mengadopsi beberapa teknik dan alternatif

dalam mengembangkan keterampilan siswa.

2. Hakekat Pembelajaran

Dalam pembelajaran ada dua aktivitas yaitu kegiatan belajar dan

kegiatan mengajar, terjadi interaksi dua arah antara guru dan siswa.

Pembelajaran harus dikelola dengan manjemen yang baik, oleh karena itu

pengelolaan kelas menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran diawali

dengan informasi spesifik tentang apa yang akan dicapai dari pembelajaran

yang dimaksud, bangkitkan respons positif dari siswa sehingga transfer

pengetahuan akan dapat dicerna dengan baik.

Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi

dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Kegiatan pembelajaran

harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah

dirancang dalam kurikulum agar setiap siswa mampu menjadi pembelajar

mandiri sepanjang hayat (Permendikbud No. 81A, 2013)

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

27

Murid yang berkesulitan belajar memerlukan waktu, kesempatan dan

cara belajar yang berbeda dengan para murid yang normal. Dengan kata lain,

murid yang berkesulitan belajar pasti memerlukan layanan dan perlakuan

khusus. Mengapa demikian? Pertama mentransfer ilmu pengetahuan adalah

merupakan kewajiban bagi guru. Kedua layanan pendidikan adalah hak bagi

setiap anak untuk memperoleh pengetahuan dalam menyongsong masa

depan. Ketiga guru tidak boleh memberikan perlakuan yang sama terhadap

siswa yang berbeda kemampuan. Keempat pembelajaran remidial sebagai

bagian dari inovasi pembelajaran yang tak terpisahkan dalam kegiatan

pembelajaran. Sehingga guru harus memperhatikan dalam perencanaan

ruang kelas untuk pembelajaran yang baik dan benar.

Gradler, (2011; 141) mengutip pendapat Skinner ada tiga hal yang

perlu dipertimbangkan dalam perencanaan ruang kelas, yaitu:

a) Stimulasi diskriminatif, kejadian spesifik yang akan direspons oleh siswa.

b) Kontingensi penguatan, mengatur siswa, mempertimbangkan karakteristik

siswa.

c) Dinamika ruang kelas.

Dengan memperhatikan berbagai dinamika dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, guru dituntut memperhatikan arah kebijakan

sekolah, memperhatikan perkembangan dan karakteristik siswa, hal itu untuk

menyesuaikan materi yang ada pada silabus dengan tuntutan masa kini dan

kebutuhan masa datang. Pengembangan pembelajaran harus dikemas

sedemikian rupa dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

28

a) Berpusat pada siswa.

b) Mengembangkan kreatifitas siswa.

c) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.

d) Bermuatan nilai etika, estetika, logika dan kinestetika.

e) Pengalaman belajar yang beragam dengan penerapan berbagai strategi

dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,

efisien dan bermakna.

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas

mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan

seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi

yang harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si murid yang sedang

belajar. (Rivai, Metode Mengajar dalam www. google.com).

Gagne dan Briggs menyebutkan prosedur umum pembelajaran ada

sembilan (9) urutan kegiatan pembelajaran, yaitu:

1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian,

2) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik,

3) Mengingatkan kompetensi prasyarat,

4) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep),

5) Memberikan petunjuk belajar (cara mempelajari),

6) Menimbulkan penampilan peserta didik,

7) Memberikan umpan balik,

8) Menilai penampilan,

9) Menyimpulkan.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

29

Berdasarkan pendapat tersebut, prosedur umum pembelajaran dapat

diuraikan dalam urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

a. Pra Kegiatan

Menciptakan kondisi mendidik

Menciptakan kesiapan belajar siswa

Menciptakan suasana belajar yang kondusif

b. Kegiatan Awal

Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi sebelumnya

Memberikan komentar atas jawaban yang diberikan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

c. Kegiatan Inti

Menyampaikan tujuan khusus pembelajaran kepada siswa,

Mengingatkan dan sedikit mengulas kompetensi prasyarat (free

roqusife material)

Menyampaikan alternatif kegiatan yang akan ditempuh siswa

Membahas materi pelajaran atau menyampaikan materi pelajaran

Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi

material

Melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi

pelajaran

d. Kegiatan Akhir

Melaksanakan umpan balik

Menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan

Melaksanakan penilaian hasil

Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran

Mengemukakan topik yang akan dipelajari pada waktu yang akan

datang

Menutup kegiatan pembelajaran

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

30

Bagan 1

Berikut merupakan bagan faktor-faktor pendukung pembelajaran

(Arikunto, 2004: 32)

Suharsimi Arikunto, (2004: 31) menyatakan bahwa terdapat 6 (enam)

faktor penting yang mendulang keberhasilan proses pembelajaran, yaitu: (1)

siswa, (2) guru, (3) kurikulum, (4) sarana dan prasarana pendidikan (5)

pengelolaan dan (6) lingkungan dan situasi umum sekolah.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah merupakan proses interaksi dan komunikasi,

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima

pesan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses yang

dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam rancangan

tertentu, sumber pesannya guru, siswa, buku dan media pembelajaran.

Lulusan

Pribadi

seutuhnya

PEMBELAJARAN

Siswa

Guru

Kurikulum Sarana &

Prasarana Pengelolaan

Lingkungan & situasi

umum

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

31

3. Hakekat Remidial

Pada umumnya, dalam setiap pembelajaran dapat ditemukan tiga

kelompok siswa ditinjau dari hasil belajarnya, yaitu kelompok siswa dengan

hasil belajar tinggi, sedang dan rendah. Berkaitan dengan hal tersebut maka

diperlukan penanganan yang bijaksana kepada ketiga kelompok tersebut.

Dalam hal ini kelompok dengan hasil belajar yang tinggi dan sedang dapat

diberikan pengayaan, sedangkan kelompok dengan hasil belajar yang rendah

diberikan remidial.

Remidial berasal dari kata remedy (Bahasa Inggris) yang berarti obat,

memperbaiki, atau menolong. Oleh karena itu, remidial berarti hal-hal yang

berhubungan dengan perbaikan. Pengajaran remidial merupakan suatu

bentuk pengajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau

membetulkan pengajaran dan membuatnya menjadi lebih baik dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran yang maksimal. Remidial merupakan suatu

sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang komprehensif

(menyeluruh), yang dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-

kekurangan yang dialami peserta didik dalam belajar sehingga dapat

mengoptimalkan prestasi belajar. Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang

dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk

mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar, menemukan

faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif

pemecahan masalah kesulitan belajar, baik dengan cara pencegahan maupun

penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

32

Pembelajaran remidial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan

bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar

(Direktorat PSMA, 2010). Pemberian pembelajaran remidial meliputi dua

langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua

memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remidial. Remedial bukan

mengulang tes (ulangan harian) dengan materi yang sama, tetapi guru

pendidik memberikan perbaikan pembelajaran pada KD yang belum

dikuasai oleh peserta didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan

pembelajaran dilakukan, guru melakukan tes untuk mengetahui apakah

peserta didik telah memenuhi kompetensi minimal dari KD yang

diremedialkan.

Setiap guru berharap peserta didiknya dapat mencapai penguasaan

kompetensi yang telah ditentukan. Berdasarkan permendikbud No.65 tentang

Standar Proses, No.66 thn 2013 tentang standar penilaian, setiap pendidik

hendaknya memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal,

kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya

belajar), maka program pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan/hak anak. Dalam program pembelajaran remedial, guru akan

membantu peserta didik untuk memahami kesulitan belajar yang

dihadapinya, mengatasi kesulitannya tersebut dengan memperbaiki cara

belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar

yang optimal.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

33

Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar

antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes

diagnostik, wawancara dan pengamatan. Bentuk-bentuk kesulitan belajar

peserta didik adalah:

a) Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang

kurang perhatian saat mengikuti pembelajaran;

b) Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami

gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor

keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dan

c) Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami

ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra, dan tuna

daksa.

Berikut ini adalah beberapa fungsi diadakannya penerapan remidial:

a) Fungsi korektif, artinya melalui penerapan remidial dapat dilakukan

pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum

memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.

b) Fungsi pemahaman, artinya dengan penerapan remidial memungkinkan

guru, siswa atau pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang

lebih baik dan komprehensif mengenai pribadi siswa.

c) Fungsi pengayaan, artinya penerapan remidial akan dapat memperkaya

proses pembelajaran sehingga materi yang tidak disampaikan dalam

pengajaran reguler, dapat diperoleh melalui pengajaran remedial.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

34

d) Fungsi penyesuaian, artinya penerapan remidial dapat membentuk siswa

untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya

(proses belajarnya). Artinya siswa dapat belajar sesuai dengan

kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik

semakin besar.

e) Fungsi akselarasi, artinya dengan penerapan remidial dapat diperoleh

hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan

efisien. Dengan kata lain, dapat mempercepat proses pembelajaran, baik

dari segi waktu maupun tenaga.

Program pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik

menguasai kompetensi dasar yang diharapkan (tujuan tercapai). Ketika

seluruh peserta didik telah mencapai kompetensi minimalnya (setelah

program pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran remedial

tidak perlu dilanjutkan lagi. Pembelajaran remidial pada dasarnya bagian

dari pembelajaran secara keseluruhan, namun dalam pelaksanaannya tidak

semua siswa dapat mencapai ketuntasan belajar. Untuk memberi

kesempatan kepada siswa yang terlambat mencapai ketuntasan menguasai

materi pelajaran maka diperlukan diadakan pembelajaran remidial

(remedial teaching). (Mariana. 2003: 18).

Menurut Tilaar (2002: 8) menyatakan bahwa tujuan pengajaran

remidial adalah agar siswa dapat: 1) Memahami dirinya, khususnya yang

menyangkut prestasi dan kesulitannya. 2) Mengubah dan memperbaiki

cara-cara belajar yang lebih baik sesuai dengan jenis kesulitannya. 3)

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

35

Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan

belajar. 4) Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar

belakang kesulitannya. 5) Mengembangkan sikap dan kebiasaan baru yang

dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang baik. 6) Melaksanakan

tugas-tugas belajar yang diberikan.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:

a. Adaptif

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk

belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar

masing-masing.

b. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk

secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu

memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan

belajar peserta didiknya.

c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian

Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode

pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik.

d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

36

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik

mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar

dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut.

e. Pelayanan sepanjang waktu

Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya

selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya

sesuai dengan kesempatan masing-masing.

Dalam memberikan pembelajaran remidial kepada siswa yang

berkesulitan belajar haruslah menggunakan metode dan pendekatan yang

tepat, sehingga bantuan yang diberikan dapat diterima dengan jelas.

Pembelajaran remidial merupakan salah satu wujud pemberian layanan

khusus yang sifatnya memperbaiki prestasi belajar siswa dalam proses

belajar mengajar sesuai dengan target kurikulum.

Pelaksanaan remidial dapat dilakukan dengan beberapa cara

diantaranya, yaitu:

a) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang

berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remidial lebih dari 50%;

b) Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual

maupun secara berkelompok (bila terdapat beberapa peserta didik yang

mengalami kesulitan pada KD yang sama);

c) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan

jika jumlah peserta didik yang mengikuti remidial maksimal 20%;

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

37

d) Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti

remidial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%; dan

e) Pemanfaatan tutor teman sebaya.

Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual,

pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok dan tutor sebaya.

4. Metode Tutor Sebaya

Tutor sebaya adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya

yang lebih paham/pandai untuk memberikan bantuan belajar kepada teman-

teman sekelasnya di sekolah. Hal ini bisa terjadi ketika siswa yang lebih

mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu siswa

lain yang kurang mampu menyelesaikan pekerjaannya. Belajar dengan

teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan dan bagi siswa yang

menjadi tutor akan lebih menguasai pelajaran tersebut.

Hamalik (1991:73) (dalam Abi Masiku (2003:10)) mengemukakan

bahwa tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian

bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien

dan efektif dalam belajar. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan

dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai tutor. Tutor dapat berasal dari guru

atau pengajar, pelatih, pejabat struktural, atau bahkan siswa yang dipilih dan

ditugaskan guru untuk membantu teman-temannya dalam belajar di kelas.

Pengajaran tutoring merupakan pengajaran melalui kelompok yang terdiri

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

38

atas satu siswa dan satu pengajar (tutor, mentor) atau boleh jadi seorang

siswa mampu memegang tugas sebagai mentor, bahkan sampai taraf tertentu

dapat menjadi tutor (Winkel, 1996: 401).

Secara singkat pengertian tutor dapat diartikan sebagai orang yang

memberikan tutorial atau tutoring, sedangkan tutorial atau tutoring adalah

bimbingan yang dapat berupa bantuan, petunjuk, arahan ataupun motivasi

baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan agar siswa dapat lebih

efisien dan efektif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dalam

kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional Jakarta (Tim Perumus, 2008:150) dijelaskan bahwa

baya adalah umur, berumur atau tua, sedang sebaya adalah sama umurnya

(tuanya), atau hampir sama (kekayaannya, kepandaiannya, dsb), seimbang

atau sejajar. Pengertian lain sebaya menurut Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia adalah hampir sama; (Trisno Yuwono dan Pius Abdullah,

1994:367). Dalam kamus konseling (Sudarsono,1997:31), teman sebaya

berarti teman-teman yang sesuai dan sejenis, perkumpulan atau kelompok

prapuberteit yang mempunyai sifat- sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis.

Menurut Ali (2004:99) Kelompok teman sebaya memegang peranan penting

dalam kehidupan remaja. Remaja sangat ingin diterima dan dipandang

sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar

sekolah. Oleh karenanya, mereka cenderung bertingkah laku seperti tingkah

laku kelompok sebayanya.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

39

Interaksi antara kawan membuka mata anak terhadap pola tingkah

laku yang berlaku dalam kebudayaan tertentu, yang sering dilakukan.

Dengan demikian, interaksi ini cenderung untuk mempelajari bentuk-bentuk

tingkah laku yang dipakai untuk pergaulan yang berlaku. Interaksi antara

kawan itu menyebakan tersedianya contoh yang lebih representatif tentang

apa yang boleh dilakukan dalam kebudayaan itu dibanding dengan yang

tersedia di rumah.

Menurut Suryo dan Amin (1984: 51), bantuan yang diberikan teman-

teman sebaya pada umumnya dapat memberikan hasil yang cukup baik.

Peran teman sebaya dapat menumbuhkan dan membangkitkan persaingan

hasil belajar secara sehat, karena siswa yang dijadikan tutor, eksistensinya

diakui oleh teman sebaya. Dalam satu kelas selisih usia antara siswa satu

dengan siswa yang lain tentu relative kecil atau hampir sama, sehingga

dalam satu kelas terdapat kelompok teman sebaya yang saling berinteraksi

antara siswa satu dengan yang lain sehingga akan terbentuk pola tingkah

laku yang dipakai dalam pergaulan mereka. Dalam interaksi tersebut tidak

menutup kemungkinan antar siswa satu dengan siswa yang lain saling

membantu dan membutuhkan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil

belajar yang lebih baik.

Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat

pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status

umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri.

Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

40

sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri.

Dalam tutor sebaya, teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan

belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh

teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya

lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa

enggan, rendah diri, malu, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang

kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan

yang dihadapinya (Suherman, 2003: 277).

Menurut Ischak dan Warji dalam Suherman (2003:276) berpendapat

bahwa tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap

bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami

kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Suryo dan

Amin (1984:51) yang dimaksud dengan tutor sebaya adalah seorang atau

beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-

siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Tugas sebagai tutor

merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman dan sebenarnya merupakan

kebutuhan anak itu sendiri, karena dalam model pembelajaran tutor sebaya

ini, mereka (para tutor) harus berusaha mendapatkan hubungan dan

pergaulan baru yang mantap dengan teman sebaya, mencari perannya

sendiri, mengembangkan kecakapan intelektual dan sosial. Dengan

demikian, beban yang diberikan kepada mereka akan memberi kesempatan

untuk mendapatkan perannya, bergaul dengan orang– orang lain, dan bahkan

mendapatkan pengetahuan dan pengalaman.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

41

Kemudian menurut Djamarah dan Zain (2006:25) “adakalanya

seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan

sebangku atau kawan-kawan untuk melaksanakan pembelajaran”. Alokasi

waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan pula dengan sebaik-baiknya.

Kemudian melalui tutor teman sebaya ini, siswa diajak menjadi tutor atau

sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Sistem tutor sebaya

dilakukan atas dasar bahwa ada sekelompok siswa yang lebih mudah

bertanya, lebih terbuka dengan teman sendiri dibandingkan dengan gurunya.

Disiplin diri yang diberikan siswa dengan didasari oleh motivasi yang positif

dari internal dan eksternal siswa baik yang prestasinya tinggi (si Tutor)

maupun siswa yang yang prestasinya rendah (si Mentor) demi terciptanya

suatu kondisi yang tepat bagi siswa untuk secara maksimal menerima bahan

ajaran, sehingga tugas yang diberikan seorang guru tidak dianggap sebagai

suatu keterpaksaan/beban oleh siswa melainkan sebagai suatu kebutuhan

yang harus dipenuhi.

Kelebihan lain sistem tutor sebaya dapat meminimalisir kesenjangan

yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah dengan siswa yang

prestasinya lebih tinggi dalam suatu kelas. Selanjutnya siswa termotivasi

dalam menyelesaikan tugas dan motivasi itu diharapkan tumbuh dari

terciptanya hubungan yang saling menentukan dan membutuhkan antara

guru, siswa yang prestasinya dalam pelajaran.

Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor secara otomatis

melakukan repition atau pengulangan dengan menjelaskan kembali materi

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

42

sehingga menjadi lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan

dan memperkuat pemahaman konsep pembelajaran. Selain itu metode tutor

sebaya akan mempererat hubungan sesama siswa sehingga mempertebal

perasaan sosial, dan bagi tutor sebagai seorang tutor ia akan berkesempatan

menjadi penanggungjawab yang harus bertanggungjawab serta melatih

kesabarannya.

Peer Tutoring (tutor sebaya) merupakan bagian dari cooperative

learning atau belajar bersama. Pada dasarnya Peer Tutoring (tutor sebaya)

mengandung pengertian sebagai suatu sikap bersama dalam bekerja diantara

sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok terdiri dari 2-

4 siswa atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat ditentukan oleh

keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri. Peer Tutoring (tutor

sebaya) lebih sekedar belajar kelompok, karena belajar dalam metode ini

harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan

yang bersifat interdependensi yang lebih efektif di antara anggota kelompok.

Lebih jauh lagi, tutor sebaya merupakan strategi pembelajaran untuk

membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan

kooperatif bukan pendekatan kompetitif.

Rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik

melalui kerjasama. Tutor akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar

dari pengalamannya. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan

situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

43

keberhasilan kelompoknya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah

dipelajari dan diperoleh atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Ketika mereka belajar menggunakan metode tutor sebaya, peserta

didik juga mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk

mendengarkan, berkonsentrasi dan memahami apa yang dipelajari dengan

cara yang bermakna. Pembelajaran tutor sebaya lebih memungkinkan

berhasil dibandingkan guru. Dikarenakan, peserta didik melihat

permasalahan dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan

mereka menggunakan bahasa yang lebih dimengerti oleh temannya.

Dengan strategi ini, pembaca yang lemah mengambil manfaat dari

perhatian yang tak terbagi. Guru sering tidak punya cukup waktu untuk

memberikan bantuan individu seperti ini kepada tiap siswanya. Namun, ini

harus dijelaskan dengan seksama kepada tutor sebaya apa yang harus mereka

lakukan. Tutor harus bekerja dengan siswa yang lebih muda dengan cara

yang tenang, ramah, jujur dan terhindar dari gangguan.

5. Prestasi Belajar

a) Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam

melakukan kegiatan. Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa prestasi

belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual,

strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut

Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990: 110) bahwa hasil belajar

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

44

dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai

pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi

dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses

pembelajaran.

Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2)

dikemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses

perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari

pengalaman. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2)

yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:

1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,

daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas

tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas

dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam

proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan

kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

45

belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami

kegagalan di dalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang

ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu

diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi

atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan,

kemapuan dan sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di

luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan

prasaran belajar yang memadai.

Winkel (1996: 226) mengemukakan bahwa prestasi belajar

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka

prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif

Gunarso (1993: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha

maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha

belajar.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan

psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi

belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

46

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap

peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes yang relevan.

Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal

dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005: 8-9)

mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya

yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada

hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun

secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam

menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan

pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes

formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan

tinggi. Pengertian prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai atau

tidak dapat dicapai. Untuk mencapai suatu prestasi belajar siswa harus

mengalami proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses

pembelajaran siswa akan mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan.

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang di peroleh peserta didik

melalui kegiatan evaluasi biasanya disimbolkan dengan nilai angka yang

di berikan oleh guru yang bersangkutan. Istilah prestasi berasal dari

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

47

bahasa Belanda pestatie. Dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha. Prestasi merupakan suatu istilah yang digunakan

untuk menunjukan tingkat keberhasilan seseorang setelah melakukan

usaha tertentu, Dalam kaitannya dengan usaha belajar, berarti prestasi

menunjukan tingkat keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan

belajar pada waktu tertentu.

Hasil yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya. Sehingga jikalau seseorang melaksanakan

pembelajaran, maka akan memperoleh prestasi belajar. Arifin

mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah “Bukti keberhasilan usaha

yang dicapai dalam waktu tertentu, baik yang berhubungan dengan proses

belajar dan hasil belajar, berdasarkan ketentuan penilaian secara objektif,

menyeluruh dan berkesinambungan”.

Selanjutnya dikemukakan pula bahwa prestasi belajar yang

dihasilkan warga belajar menghasilkan perubahan-perubahan dalam

bidang pengetahuan atau pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.

Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik dari guru

atau tutor sebagai pengajar, maupun peserta didik sebagai warga belajar

betujuan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.

Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan tujuan yang hendak dicapai melalui proses belajar, yakni

diperolehnya keterampilan atau perilaku baru, perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman dan kecakapan, sikap, penghargaan dan

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

48

sebagainya. Agar siswa dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan,

para siswa harus tahu strategi apa saja yang harus dilakukan dalam proses

belajarnya.

b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Semua orang atau siswa selalu menginginkan hasil prestasi belajar

yang memuaskan. Namun tidak semua orang akan berhasil mencapainya

bahkan ada pula diantaranya yang gagal sama sekali di dalam

mencapainya. Ini merupakan hal yang lumrah karena setiap sesuatu yang

mengarah kepada kebaikan suatu saat akan mendapat hambatan dan

sekaligus merupakan ujian iman bagi siapapun yang menginginkan hasil

yang terbaik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologis, yaitu:

a) Faktor fisiologis

Adapun yang termasuk faktor fisiologis antara lain :

1. Karena sakit. Seseorang yang sakit mengalami kelemahan fisik

sehingga saraf sensoriknya lemah, akibatnya rangsangan yang

diterima melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

49

2. Karena kurang sehat. Anak yang kurang sehat dapat mengalami

kesulitan belajar, ia mudah lelah, mengantuk, pusing, konsentrasi

rendah, dan semangat terganggu.

3. Karena cacat tubuh. Cacat tubuh meliputi yang ringan, seperti

kurang pendengaran, penglihatan, gangguan psikomotor. Cacat

tubuh tetap seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan atau kaki.

b) Faktor Psikologis

Adapun yang termasuk faktor Psikologis antara lain :

1. Intelegensi

Intelegensi merupakan faktor utama yang sangat menunjang

dalam keberhasilan siswa. Intelegensi adalah kecakapan yang

terbagi dalam tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif.

David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi

mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan

kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya.

Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah

kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional

dan menghadapi lingkungannya secara efektif.

Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan

untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional dan

menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

50

disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental

yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu,

inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus

disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan

manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa kemampuan atau

intelegensi siswa yang tinggi akan sangat berpengaruh pada prestasi

belajarnya.

2. Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi manusia untuk belajar

adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar

secara tradisional orang dapat membedakan adanya dua macam

motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan

sebagai suatu tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya

tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam

berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang

diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Adapun istilah

dalam pengertian Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris

yakni motivation. Namun perkataan asalnya adalah motive yang

juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata motif yang

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

51

berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang dalam

melakukan sesuatu. Secara ringkas, Selain itu, Pengertian Motivasi

merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang

muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga

mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang

disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari

diri siswa itu sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan

belajar, misalnya perasaan menyenangi materi, ingin memperoleh

kemampuan dan lain sebagainya.

Motivasi ekstrinsik adalah suatu hal dan keadaan yang berasal

dari luar individu siswa itu sendiri, yang dapat mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajarnya, misalnya pujian dan hadiah, suri

teladan orang tua, guru, dan lain-lain yang dapat mendorong siswa

untuk belajar.

3. Minat

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-

kebutuhannya sendiri.

Berdasarkan pada defisi diatas maka minat merupakan

keadaan dimana seseorang menunjukkan keinginan ataupun

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

52

kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat terlihat dari

ciri-ciri yang nampak pada diri mereka dan cirri tersebut

memunculkan arti yang terkadung didalamnya. Sardiman,

menyatakan bahwa “minat timbul tidak secara tiba-tiba atau

spontan, melainkan timbul akibat dari partisapasi, pengalaman,

kebiasaan pada waktu belajar untuk bekerja”. Dengan demikian

minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh

karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu

agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.

Rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sehingga minat itu merupakan

suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan senang

terhadap sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar

minatnya. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong

seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda,

kegiatan, pengalaman yang di rangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Jadi jikalau disimpulkan, minat adalah kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan,

kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang

disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

53

dengan minat siswa. Siswa tidak akan belajar dengan sebaik-

baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, akan mudah dipelajari dan disimpan karena

minat menambah kegiatan belajar.

Penulis pribadi juga menyimpulkan bahwa Minat adalah

“sumber motif yang mendorong seseorang untuk melakukan apa

yang ingin dilakukan ketika bebas memilih, ketika siswa menilai

bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka siswa akan menjadi

berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.

4. Bakat

Pengertian bakat dan minat sangat berbeda, namun banyak

orang yang masih salah mengartikannya. Minat merupakan kondisi

dimana individu memiliki perhatian yang khusus terhadap sesuatu

yang diikuti pula oleh sebuah keinginan untuk mempelajari hal

tersebut. Hal inilah yang dinamakan sebagai sebuah minat, berbeda

dengan bakat yang terkadang memang sudah ada semenjak individu

tersebut lahir.

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih.

Orang berbakat membaca akan lebih dapat membaca dengan baik dan

benar dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak berbakat

dibidang itu. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa bakat

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

54

mempengaruhi prestasi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari

siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena

ia senang belajar.

Setiap orang tentunya memiliki bakat, dan bakat orang satu

sama lainnya berbeda. Bakat merupakan kemampuan yang memang

sudah dimiliki oleh setiap orang yang digunakan untuk mempelajari

sebuah hal dengan cepat, bahkan beberapa diantaranya dalam waktu

yang singkat serta memiliki hasil yang sangat baik pula. Bakat

memang sudah dimiliki setiap manusia saat dia lahir ke dunia ini.

6. Hakekat Gugus Sekolah

Gugus sekolah dan Sistem Pembinaan Profesional guru di Sekolah

Dasar dilaksanakan berlandaskan pada kebijakan serta peraturan-peraturan

sebagai berikut:

1) Peraturan pemerintah Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan:

a. Pasal 39, “Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional bertanggung jawab

atas kebijakan Nasional berkenaan dengan sistem pengembangan tenaga

kependidikan pada setiap cabang ilmu pengetahuan”.

b. Pasal 30, “Pengelola satuan pendidikan bertanggung jawab atas

pemberian kesempatan kepada tenaga kependidikan yang bekerja di

satuan pendidikan yang bersangkutan untuk mengembangkan

kemampuan professional masing-masing”.

2) Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 079/C/Kep/I/1993 tentang Pedoman

Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional Guru melalui pembentukan

gugus sekolah di Sekolah Dasar.

3) Keputusan Mendikbud RI nomor 0487/U/1992 tentang Sekolah Dasar:

a. Pasal 28

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

55

Kepala SD bertanggung jawab atas:

1) Penyelenggaraan kegiatan pendidikan meliputi:

a. Penyusunan program kepala sekolah;

b. Peraturan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan penyuluhan;

c. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah;

d. Pendayagunaan buku perpustakaan sekolah.

2) Pembinaan siswa,

3) Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan bagi guru,

4) Pembinaan tenaga kependidikan lainnya,

5) Penyelenggaraan Administrasi sekolah,

6) Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua atau

masyarakat,

7) Pelaporan pelaksanaan Pendidikan.

Pembentukan gugus sekolah diharapkan dapat memperlancar upaya

meningkatkan kemampuan professional para guru SD dalam usahanya

meningkatkan mutu proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa dengan

mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki sekolah,

tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya, selanjutnya PKG Gugus

Sekolah diharapkan berfungsi sebagai:

1) Prasarana pembinaan professional yakni KKG dan KKKS.

2) Wahana menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama secara

komprehensif di kalangan anggota gugus sekolah dalam rangka

meningkatkan pendidikan.

3) Wadah penyebaran informasi, inovasi dan pembinaan tenaga kependidikan

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

56

4) Upaya koordinasi peningkatan partisipasi masyarakat dan orang tua siswa

dalam upaya ikut serta membantu penyelenggaraan pendidikan.

5) Wadah penumpukan jiwa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa

percaya diri dalam menyelesaikan tugas bagi Kepala Sekolah dan guru.

B. Kerangka Berpikir

Dari seluruh uraian di atas merupakan kerangka berpikir yang digunakan

dalam penelitian ini. Agar kerangka berpikir tersebut mudah dipahami, peneliti

menggambarkan kerangka berpikir tersebut dalam bagan berikut ini:

Bagan 2

Kerangka Pemikiran

Penerapan PEMBELAJARAN

REMIDIAL dengan METODE TUTOR

SEBAYA

GUGUS WIDYA SATRIA

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

57

C. Kajian Pustaka

Penelitian tentang metode pembelajaran yang telah penulis telaah dan

sebagai pijakan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tesis karya Desi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun 2008. Yang

berjudul: Eksperimentasi Metode Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Qiro’ah

Bagi Siswa Kelas XI di MAN Al-Muhajirin Bangka Belitung. Tesis ini

membahas eksperimen peneliti tentang kelompok yang menggunakan metode

tutor sebaya dalam pembelajaran dengan kelompok eksperimen yang tidak

menggunakan metode tutor sebaya dalam pembelajaran Qiro’ah.

(http://eprints.mdp.ac.id/id/eprint/1468 diakses 25 November 2017).

2. Skripsi karya Sunipan, jurusan PAI Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang tahun 2011 yang berjudul: Upaya Peningkatan

Prestasi Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Arab Pada Siswa Kelas IV MI

Qodiriyah Harjowinangun Dempet Demak Dengan Menggunakan Tutor

Sebaya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode

tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa Kelas IV di MI

Qodiriyah Harjowinangun. (Journal Study, Vol. 1, No. 2, Hal. 1-5.

http://download.portal.org/article.php?article=75214&val=4728 diakses 19

November 2017).

3. Skripsi karya Maemunah, Jurusan FKIP Ekonomi Akuntansi Universitas

Jambi tahun 2017 yang berjudul: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Metode

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

58

Tutor Teman Sebaya Terhadap Efektifitas Pembelajaran Akuntansi Di SMK

N 1 Kota Jambi. Tesis ini membahas eksperimen peneliti tentang siswa yang

terus stabil prestasinya, karena guru pembimbing telah menggunakan metode

tutor sebaya dalam pembelajaran keseharian di kelas. (Jurnal Ilmu Akuntansi

Manajemen Universitas Jambi, Vol. 3, No. 1, Hal. 1-6.

http://jurnal.unjam.ac.id/jurnal/index.php/Fekon/article/view/7599 diakses 23

Juli 2017).

D. Indikator Keberhasilan

Sebagaimana diuraikan di depan bahwa pembelajaran remidial adalah

sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menolong siswa dalam

mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remidial sebagai salah satu terobosan

untuk menolong siswa yang mengalami kesulitan belajar agar dapat mencapai

KKM yang telah ditentukan sebelumnya.

KKM Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan

prestasi belajar sebesar 70. Pembelajaran remidial dengan penerapan metode

tutor sebaya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran remidial metode tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia ini dianggap berhasil apabila:

1. Siswa mampu menuliskan tokoh dalam sebuah cerita anak yang disajikan

dalam sebuah wacana sesuai dengan sudut pandang anak,

2. Siswa mampu menuliskan latar tentang waktu dan tempat terjadinya

peristiwa dari suatu wacana yang dibaca,

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

59

3. Siswa mampu menuliskan alur atau rangkaian sebab-akibat dari sebuah

wacana,

4. Siswa mampu menuliskan tema atau pokok persoalan dari sebuah wacana

yang dibaca,

5. Siswa mampu menuliskan atau mendeskripsikan cerita dengan bahasa dalam

suatu kata, kalimat, wacana dan tanda baca,

6. Siswa mampu menuliskan pesan dari apa yang didengar atau dibaca dari

sebuah wacana. (Kurniawan, 2014; 78).

Keenam kriteria keberhasilan di atas adalah bersifat individu, namun

keberhasilan secara klasikal manakala terdapat minimal 75 % siswa atau

responden dalam pembelajaran remidial ini mengalami ketuntasan. Metode

remidial tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini dianggap

berhasil apabila peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari

peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada saat tes yang

dilaksanakan. Siswa dianggap meningkat prestasi belajarnya apabila telah

mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun nilai KKM

pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI adalah 70.

E. Hipotesis Tindakan

Melalui pembelajaran remidial dengan metode tutor sebaya dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar

para siswa kelas VI pada Gugus Widya Satria Kecamatan Pekuncen yang sedang

menjadi kelompok eksperimen, sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/7441/3/KARSIDI_BAB II.pdf · Pada bab ini disajikan teori-teori yang mendasari pemikiran dalam

60

Berdasarkan pengembangan teori dan hasil penelitian-penelitian

sebelumnya, diajukan hipotesis: Pembelajaran remidial dengan metode tutor

sebaya berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar program studi Bahasa

Indonesia.

Pengaruh Penerapan Pembelajaran... Karsidi, Pascasarjana UMP, 2018